bab iii metode penelitian 3.1. jenis dan pendekatan ... - umm

13
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini berawal dengan menurunnya penguasaan materi siswa terhadap penyelesaian masalah dalam matematika, sehingga mengakibatkan nilai ujian matematika mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Agar faktor penyebab menurunnya siswa terhadap penyelesaian masalah terungkap, perlu mendeskripsikan jenis-jenis dan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah tersebut. Serta agar peneliti dapat berkomunikasi secara pribadi untuk mengatahui yang berhubungan dengan kesalahan. Maka dalam penelitian ini memilih menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode alamiah, guna memahamkan tentang fenomena yang dialami subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, dan motivasi (Moleong, 2016). Penelitian deskriptif ialah penelitian dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena yang ada (Sukmadinata, 2013). 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kesamben yang beralamatkan Jalan Bromo Kesamben, Blitar, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Kesamben pada bulan Maret 2018.

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini berawal dengan menurunnya penguasaan materi siswa

terhadap penyelesaian masalah dalam matematika, sehingga mengakibatkan nilai

ujian matematika mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Agar faktor penyebab

menurunnya siswa terhadap penyelesaian masalah terungkap, perlu

mendeskripsikan jenis-jenis dan penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan

pemecahan masalah tersebut. Serta agar peneliti dapat berkomunikasi secara

pribadi untuk mengatahui yang berhubungan dengan kesalahan. Maka dalam

penelitian ini memilih menggunakan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan

penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode

alamiah, guna memahamkan tentang fenomena yang dialami subjek penelitian

seperti perilaku, persepsi, dan motivasi (Moleong, 2016). Penelitian deskriptif

ialah penelitian dengan tujuan menggambarkan atau mendeskripsikan fenomena

yang ada (Sukmadinata, 2013).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kesamben yang beralamatkan

Jalan Bromo Kesamben, Blitar, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilakukan

terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Kesamben pada bulan Maret 2018.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

20

1.3. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan

penelitian. Terdapat 11 langkah dalam penelitian ini, yakni sebagai berkut:

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

21

Mulai

Langkah 2

Studi Pendahuluan

Langkah 3

Merumuskan Masalah

Langkah 4

Merumuskan Anggapan Dasar

Langkah 6-a

Menentukan Fokus Penelitian

Langkah 6-b

Menentukan Sumber Data

Langkah 7

Menentukan dan Menyusun Instrumen

Langkah 8

Mengumpulkan Data

Langkah 9

Analisis Data

Langkah 10

Menarik Kesimpulan

Selesai

Langkah 1

Memilih Masalah

Langkah 11

Menyusun Laporan

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

22

Langkah 1: Memilih Masalah

Peneliti melakukan observasi disekolah serta melakukan pengamatan.

Kemudian menemukan sebuah masalah, yakni siswa dalam menyelesaikan

pemecahan masalah berupa soal cerita banyak mengalami kesalahan. Oleh karena

itu, peneliti memilih masalah tersebut untuk diteliti penyebab dan letak kesalahan

siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur

Newman.

Langkah 2: Studi Pendahuluan

Sumber pengumpulan informasi untuk mengadakan studi pendahuluan dapat

dilakukan pada 3 objek yakni tulisan-tulisan dalam kertas (paper), manusia

(person), atau tempat (place) dapat disingkat dengan tiga p. (1) Paper, setelah

memilih masalah peneliti membaca literatur, baik teori maupun penemuan

penelitian terdahulu. (2) Person, peneliti berkonsultasi kepada dosen pembimbing

untuk memperoleh informasi. (3) Place, peneliti meninjau ke lokasi penelitian

sebelum melakukan penelitian.

Langkah 3: Merumuskan Masalah

Setelah memperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan, maka

masalah yang akan diteliti menjadi jelas. Rumusan masalah dari masalah tersebut

antara lain; Bagaimana kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita berdasarkan prosedur Newman dan apa saja penyebab kesalahan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan prosedur Newman.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

23

Langkah 4: Merumuskan Anggapan Dasar

Anggapan dasar yang diajukan antara lain: kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita berbeda-beda dilihat dari prosedur Newman.

Langkah 5: Memilih Pendekatan

Peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, tujuannya adalah

mengungkapkan jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita.

Langkah 6-a: Menentukan Fokus Penelitian

Penelitian ini tidak menjelaskan tentang variabel penelitian karena tidak ada

variabel bebas dan variabel terikat, sehingga tidak mencari hubungan antar dua

variabel tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini tertuju pada fokus penelitian jenis-

jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita

berdasarkan metode analisis Newman.

Langkah 6-b: Menentukan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya menentukan sumber data terdiri dari 2, yakni data

primer dan data sekunder.

a. Data primer merupakan informasi utama dalam penelitian, meliputi seluruh

data kualitatif yang diperoleh melalui kegiatan tes dan wawancara. Dalam hal

ini, yang menjadi data penelitian adalah kesalahan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita dengan menggunakan metode analisis newman.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui buku-buku, jurnal, dan

penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan permasalahan yang

sedang diteliti yang menjadi sumber data adalah guru dan siswa.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

24

Langkah 7: Menentukan dan Menyusun Instrumen

Intrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar tes dan pedoman

wawancara analisis Newman.

Langkah 8: Mengumpulkan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data dalam

penelitian ini adalah tes dan wawancara.

Langkah 9: Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan 3 langkah yakni reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Langkah 10: Menarik Kesimpulan

Kesimpulan penelitian harus dibuat jelas, singkat, padat karena pembaca

yang memiliki waktu sedikit biasanya hanya mementingkan membaca tujuan,

hipotesis, kesimpulan penelitian.

Langkah 11: Menyusun Laporan

Menulis laporan harus mengikuti aturan dan format yang umum, agar dapat

dipahami oleh pembaca.

3.4. Subjek Penelitian

Instrumen penelitian yang sudah divalidasi oleh validator ahli diberikan

sebagai soal tes kepada siswa kelas X berjumlah 36 siswa. Bentuk tes yang

digunakan adalah uraian soal cerita sebanyak 3 soal. Hasil tes yang dikerjakan

oleh siswa dikoreksi dan dinilai. Kemudian diambil secara acak 6 siswa untuk

dijadikan subjek penelitian berdasarkan dari kriteria yakni mempunyai

kemampuan komunikasi yang baik. Siswa dengan kriteria tersebut diperoleh dari

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

25

informasi guru matematika yang mengajar. Jadi jumlah keseluruhan subjek

penelitian adalah 6 siswa yang akan dilakukan wawancara intensif.

3.5. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa

dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan prosedur Newman. Terdapat 5 jenis

kesalahan berdasarkan Newman yakni kesalahan membaca, kesalahan memahami,

kesalahan transformasi, kesalahan ketrampilan proses dan kesalahan menulis

jawaban akhir. Jika muncul kesalahan membaca, maka ciri-cirinya seperti tidak

dapat membaca atau mengenal atau memaknai setiap kata dan simbol-simbol

dalam soal. Jika muncul kesalahan memahami, maka ciri-cirinya tidak dapat

menentukan apa yang diketahui dan ditanyakan secara lengkap. Jika muncul

kesalahan transformasi, maka ciri-cirinya tidak dapat menentukan operasi

matematika atau rangkaian operasi untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal

tersebut dengan tepat dan tidak dapat membuat kalimat matematikanya dari

informasi yang didapatkan. Jika muncul kesalahan ketrampilan proses, maka ciri-

cirinya tidak mengetahui prosedur untuk menyelesaikan soal tersebut dengan tepat

meskipun sudah menentukan rumus dengan benar, tidak dapat menjalankan

tahapan-tahapan operasi hitung yang digunakan untuk menyelesaikan soal dan

tidak dapat menemukan hasil akhir sesuai prosedur yang digunakan untuk

menyelesaikan soal. Jika muncul kesalahan menuliskan jawaban akhir, maka ciri-

cirinya tidak dapat menemukan hasil akhir sesuai dengan prosedur yang

digunakan, dan tidak dapat menunjukkan jawaban akhir dengan benar.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

26

3.6. Teknik Pengumpulan Data

3.6.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian

adalah sebagai berikut.

a. Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seperti ketrampilan,

pengetahuan intelegensi, atau bakat yang dimiliki oleh individu dengan cara

dan aturan-aturan yang telah ditentukan (Arikunto, 2013). Penelitian ini

menggunakan tes berbentuk uraian soal cerita. Dipilihnya uraian soal cerita

karena siswa dituntut untuk menguraikan, menjelaskan dan menyatakan

jawaban dengan menggunakan bahasa dan kalimatnya sediri dengan gaya yang

berbeda satu sama lainnya (Arifin, 2009). Sehingga setiap langkah

penyelesaian akan diketahui pola pikir siswa dalam menyelesaikan soal,

kemudian diketahui letak dan penyebab kesalahan siswa untuk dilakukan

analisis.

b. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan dan tanya jawab antara dua orang atau

lebih antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee)

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang tepat (Arifin, 2009).

Wawancara juga digunakan untuk mengetahui pola pikir siswa serta dapat

digunakan untuk mengungkapkan faktor-faktor penyebab siswa melakukan

kesalahan. Peneliti dapat mengamati reaksi atau tingkah laku responden

terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti. Sehingga metode wawancara ini

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

27

akan lebih memperkuat hasil pengumpulan data dengan menggunakan metode

tes.

3.6.2. Instrumen Penelitian

Intrumen dalam penelitian ini terdiri dari peneliti, soal cerita, dan pedoman

wawancara analisis Newman.

1. Lembar Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tes bentuk uraian karena memerlukan

jawaban dengan bentuk pembahasan dan uraian kata-kata, sehingga dapat

mencerminkan pola pikir siswa. Materi yang digunakan dalam pembuatan tes

yakni materi Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel dengan berbentuk uraian

soal cerita. Waktu yang digunakan untuk mengerjakan soal adalah 90 menit.

Sebelum menyusun tes, terlebih dahulu menyusun kisi-kisi agar bersesuaian

dengan soal yang akan digunakan dalam penelitian (lampiran).

2. Pedoman Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data melalui percakapan

antara peneliti dengan subjek penelitian tentang kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam memahami soal cerita matematika. Pertanyaan

wawancara dalam penelitian ini menggunakan bentuk pertanyaan tak

berstruktur. Pertanyaan tak berstruktur menurut Arifin (2009), yakni

pertanyaan yang bersifat bersifat terbuka artinya siswa dengan dengan bebas

menjawab pertanyaan tersebut. Tujuan wawancara untuk mengetahui secara

langsung informasi dari subjek penelitian. Wawancara dilakukan siswa yang

telah menjadi subjek penelitian, yakni 6 siswa. Pedoman wawancara pada

penelitian ini menggunakan pedoman wawancara Newman. Agar hasil

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

28

wawancara menunjukkan keabsahan dan dapat teroganisir dengan baik maka

dalam melakukan wawancara dilakukan perekaman video untuk memudahkan

dalam menganalisis.

Pedoman wawancara mengacu pada langkah-langkah wawancara

Newman, yakni sebagai berikut:

1. Silahkan baca pertanyaan untuk saya. Jika kamu tidak mengetahui satu

kata atau bilangan, tinggalkan.

2. Menunjuk ke satu kata atau simbol. Apa arti kata atau simbol ini?.

Katakan pada saya apa pertanyaan ditanyakan padamu untuk dikerjakan.

Apa yang kamu maksudkan ketika kamu katakan itu?

3. Katakan atau tunjukkan ke saya bagaimana kamu mulai menemukan

jawaban pada pertanyaan ini.

4. Tunjukkan pada saya bagaimana kamu mendapatkan jawaban. Katakan

pada saya apa yang sedang kamu kerjakan sebagai pekerjaanmu. Biarkan

sisa mengerjakan pada selembar kertas.

5. Tuliskan jawaban pertanyaannya.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Validitas

Validitas adalah suatu standar ukuran yang menunjukkan ketepatan dan

kesahihan suatu instrumen. Jika suatu instrumen memiliki validitas tinggi maka

dikatakan instrumen tersebut valid atau shahih. Sebaliknya, jika suatu instrumen

memiliki validitas rendah maka dapat dikatakan instrumen tersebut kurang valid

(Arikunto, 2013).

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

29

Validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan membuat instrumen

terlebih dahulu berdasarkan kisi-kisi soal yang telah disusun kemudian

mengajukan instrumen tersebut untuk diuji kevalidannya oleh validator ahli.

Validator dalam ahli ini adalah dua dosen matematika. Hasil valiadasi tersebut

adalah layak digunakan tanpa revisi dan layak digunakan dengan revisi

(lampiran).

3.7.2. Langkah-langkah analisis data

Langkah analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara

interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga data yang

dihasilkan jenuh (Sugiyono, 2016). Menganalisis data pada penelitian ini

menggunakan model Miles dan Huberman, langkah-langkah tersebut diantaranya:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Maka

data yang sudah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas serta

mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya dan

mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2016). Tahap reduksi dalam penelitian

ini sebagai berikut:

a. Mengoreksi hasil pekerjaan siswa untuk menentukan subjek penelitian.

b. Hasil pekerjaan siswa yang menjadi subjek penelitian ditransformasikan

pada catatan sebagai bahan untuk wawancara.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data akan menjadikan data terorganisasi, tersusun dalam pola

hubungan serta dapat merencanakan kerja selanjutnya. Teks yang bersifat

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

30

naratif adalah yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kualitatif. Selain teks bentuk naratif dapat berupa grafik, matrik,

network (jejaring kerja) dan chart (Sugiyono, 2016). Langkah-langkah dalam

penyajian data pada penelitian ini sebagai beriku:

a. Menyajikan deskripsi data yang dipilih sebagai subjek.

b. Menyajikan hasil wawancara yang sudah direkam dengan menggunakan

kamera, handphone, dsb.

3. Verifikasi atau menarik kesimpulan

Menarik kesimpulan merupakan kegiatan konfigurasi yang dilakukan

peneliti untuk memenuhi atas pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian.

Menurut Sugiyono (2016) kesimpulan diawal masih bersifat sementara dan

akan berubah bila peneliti tidak menemukan bukti yang mendukung pada tahap

pengumpulan data selanjutnya. Apabila diawal menarik kesimpulan dengan

ditunjang bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan itu sendiri didapat dengan cara

membandingkan antara hasil tes dengan wawancara, sehingga dapat diketahui

jenis dan faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita.

3.7.3. Tringulasi

Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

tringulasi. Menurut Moleong tringulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu

(Moleong, 2016). Tringulasi dibagi menjadi 4, yakni: tringulasi sumber, tringulasi

metode, tringulasi penyidik, dan tringulasi teori.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan ... - UMM

31

Peneliti menggunakan tringulasi metode dan tringulasi teori. Tringulasi

metode yaitu mengecek data dengan sumber yang sama tetapi dengan teknik

berbeda (Moleong, 2016). Peneliti mengecek data dengan hasil tes dan wawancara

siswa. Tringulasi teori yaitu menggunakan sejumlah teori yang relevan dalam

mendiskripsikan data (Moleong, 2016). Peneliti dalam menafsirkan data

menggunakan teori yang relevan.

Data kualitatif di atas didukung dengan perolehan prosentase kesalahan

yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑃 =∑𝑆

∑𝐵 + ∑𝑆× 100%

Keterangan:

∑𝑆 : jumlah salah dari hasil pekerjaan siswa

∑𝐵 : jumlah benar dari hasil pekerjaan siswa

(Arikunto, 2010)