bab iii metode penelitian a. pendekatan dan jenis ... - umm
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) model Kemmis dan Mc.Taggart. Menurut Burns (Wina Sanjaya,
2011: 25) Penelitian Tindakan Kelas adalah penerapan berbagai fakta yang
ditemukan untuk memecahkan masalah dalam situasi sosial untuk meningkatkan
kualitas tindakan yang dilakukan dengan melibatkan kolaborasi dan kerja sama
para peneliti dan praktisi. Menurut Iskandar (2009: 20) menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang
dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar yang bertujuan memperbaiki dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini dikategorikan sebagai bentuk Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) karena penelitian ini berupa suatu tindakan dengan menerapkan metode
role playing melalu media buku cerita bergambar untuk mengatasi permasalahan
rendahnya keterampilan membaca siswa kelas II terkait kegiatan proses belajar
mengajar di kelas. Mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus
(direncanakan 2 siklus) yang setiap siklusnya tercakup empat kegiatan. Penelitian
Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode
Role playing melalui media cerita bergambar dalam keterampilan membaca
dengan cara mengkaji secara reflektif, partisifatif dan kolaboratif terhaadap
pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia, dan juga untuk mengetahui aktivitas
siswa, kondisi kelas serta hasil dan kendala apa saja yang dihadapi selama
31
berlangusungnya pembelajaran di kelas. Bersifat partisifatif adalah peneliti selaku
penyusun langkah-langkah kegiatan, perencanan tindakan, pelaksana, analisis
sampai pelaporan hasil penelitian. Sedangkan kolaboratif dimaksudkan dalam hal
pelaksanaan tindakan proses pembelajaran di kelas, peneliti dibantu oleh guru
kelas sebagai pengamat dan teman sejawat atau teman seprofesi.
Menurut Arikunto (2016: 137-140) PTK model Kemmis dan Mc.Taggart
terdiri dari empat langkah, yaitu menyusun rancangan tindakan atau perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi atau pantulan. Keempat langkah
tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4 lalu
kembali ke-1 dan seterusnya. Meskipun sifatnya berbeda, langkah ke-2 dan ke-3
dilakukan secara bersamaan jika pelaksana dan pengamat berbeda. Jika pelaksana
juga pengamat, mungkin pengamatan dilakukan sesudah pelaksanaan, dengan cara
mengingat-ingat apa yang sudah terjadi. Dengan kata lain, objek pengamatan
sudah lampau terjadi.
32
Berikut digambarkan model Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian
ini sebagai berikut:
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN
Gambar 2: Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc.Taggart
(Sumber: Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. 2010)
B. Kehadiran dan Peran Peneliti
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) disebutkan bahwa peneliti
bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Peneliti dalam penelitian
ini berperan sebagai penyusun langkah-langkah kegiatan, perencana kegiatan,
pelaksana, pengumpul data, penganalisis, dan pelapor hasil penelitian. Dalam
pelaksanaannya peneliti berkolaborasi dengan guru kelas II SDN Tlogosari 01
Pelaksanaan
Perencanaan
Pengamatan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
?
33
Kecamatan Donomulyo yang bertugas sebagai pengamat jalannya proses
pembelajaran dan juga sebagai teman diskusi dalam menganalisis data yang
terkumpul selama proses pembelajaran. Juga sebagai teman diskusi dalam
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung untuk
merencanakan tindakan perbaikan pada siklus II.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tlogosari 01 Kecamatan Donomulyo
yang terletak di Desa Tlogosari Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang
dengan kepala sekolah yang dijabat oleh Ibu Endah Sri Rahayu, S.Pd. Waktu
penelitian akan dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai dari bulan Agustus 2017
sampai dengan bulan september 2017 yang terdiri dari tahap persiapan sampai
dengan tahap pelaporan penelitian. Penelitian ini khususnya dilaksanakan di kelas
II SDN Tlogosari 01 Kecamatan Donomulyo.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN Tlogosari 01
Kecamatan Donomulyo, tahun ajaran 2017/2018. Jumlah keseluruhan 24 siswa
terdiri dari 10 putra dan 14 putri, dengan Bapak Dian Hidayah, S.Pd bertindak
sebagai guru kelas II.
34
E. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari
data kualitatif dan kuantitatif. Informasi data tersebut diperoleh dari berbagai
sumber data. sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data nilai pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan membaca yang
berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan metode bermain peran
(role playing).
2. Informan, informasi data yang diperoleh dari narasumber ketika
wawancara. Sebagai informan yaitu guru kelas II dan kepala sekolah SDN
Tlogosari 01 Kecamatan Donomulyo.
3. Hasil observasi; data yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan
peneliti dan guru kelas II saat pembelajaran keterampilan membaca.
4. Dokumen; data nilai ulangan harian keterampilan membaca siswa tahun
ajaran 2017/2018 semester I dan arsip pendukung penelitian seperti silabus
dan daftar kelas II tahun 2017/2018.
F. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2011: 193) terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian
dan kualitas pengumpulan data. kualitas pengumpulan data berkenaan dengan
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data atau disebut
dengan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu :
35
1. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar
keterampilan membaca siswa. Peneliti melakukan penilaian melalui tes
unjuk kerja (praktik) membaca secara berpasangan dan atau berkelompok
dibantu media buku cerita bergambar dengan metode role playing pada
siswa kelas II SDN Tlogosari 01 Kecamatan Donomulyo. Tes juga
bertujuan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan
tindakan. Tes unjuk kerja membaca dilakukan pada setiap proses (kegiatan
inti) pembelajaran. Penilaian keterampilan membaca dilaksanakan
berdasarkan lembar penilaian membaca yang sudah dipersiapkan dengan
mengacu pada beberapa aspek seperti, kefasihan dalam membaca,
pelafalan dalam membaca tepat, intonasi dalam membaca tepat.
2. Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan disaat proses pembelajaran
keterampilan membaca untuk mendapatkan dan mengumpulkan data
perkembangan pembelajaran keterampilan membaca yang dilakukan oleh guru
dan siswa kelas II SDN Tlogosari 01 Kecamatan Donomulyo. Pengamatan
dilakukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari pengamatan tersebut
diperoleh data pengamtan sikap siswa dan keaktifan siswa serta kegiatan guru
saat proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti bertindak sebagai partisipan
aktif, yaitu peneliti yang melakukan tindakan (sebagai guru pengajar) kegiatan
pembelajaran keterampilan membaca melalui media buku cerita bergambar
dengan metode role playing. Sedangkan guru kelas II bertindak sebagai
pengamat pasif terhadap proses pembelajaran sehingga lebih leluasa dalam
mengamati jalannya pembelajaran.
36
Selanjutnya, hasil pengamatan yang telah dilakukan didiskusikan
untuk dianalisis bersema dengan tujuan menemukan berbagai hambatan
dan kelemahan yang dialami ketika proses pembelajaran dan untuk
mencari solusi dari permasalahan tersebut. Hasil diskusi yang berupa
solusi berbagai hambatan dan kelemahan tersebut kemudian dijadikan
acuan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya.
Pengamatan terhadap guru pengajar (peneliti) difokuskan pada
RPP dan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
keterampilan membaca melalui media buku cerita bergambar dengan
metode role playing. Pengamatan terhadap siswa difokuskan pada
sikap/perilaku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan
observasi ini dilakukan berdasarkan lembar observasi yang sudah
dipersiapkan.
3. Teknik Wawancara Mendalam
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam untuk mendapatkan informasi atau data terkait masalah yang
dialami sebelum, selama, dan sesudah guru melakukan pembelajaran
keterampilan membaca. Dalam wawancara ini narasumber atau
informannya adalah guru kelas II dan kepala sekolah SDN Tlogosari 01
Kecamatan Donomulyo. Wawancara oleh peneliti dilakukan secara
terstruktur artinya dengan berdasarkan pada pedoman wawancara yang
berisi sejumlah pertanyaan sudah dipersiapkan sebelumnya.
37
4. Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi
untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai aktivitas siswa dan
guru pada saat proses pembelajaran keterampilan membaca. Pada
penelitian ini, dokumentasi berupa dokumen nilai awal siswa yang
diperoleh sebelum tindakan atau pra siklus, dari guru kelas II dan
dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada saat
proses pembelajaran keterampilan membaca berlangsung serta
mengumpulkan hasil tes unjuk kerja (praktik) siswa ketika bermain peran
(role playing).
5. Catatan Lapang
Peneliti mencatat kejadian atau peristiwa insidental pada proses
pembelajaran dalam catatan lapang/catatan haria.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrumen, yaitu
instrumen tes dan non tes. Pada instrumen tes, peneliti menggunakan tes formatif
yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui
perkembangan kemampuan siswa. Sedangkan untuk non tes, peneliti
menggunakan beberapa instrumen diantaranya:
1. Soal tes
Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan membaca siswa
adalah tes unjuk kerja (praktik) membaca teks cerita secara berpasangan
38
dan atau berkelompok. Tes ini dilakukan pada setiap siklus. Teknik tes
tersebut digunakan untuk memperoleh data tentang keterampilan membaca
siswa. Aspek-aspek dinilai meliputi ketepatan dalam membaca, pelafalan
dalam membaca, dan intonasi dalam membaca.
2. Lembar Observasi
Instrumen observasi yang digunakan berupa observasi aktivitas
siswa yang berisi tentang sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran
keterampilan membaca, dan proses kegiatan pembelajaran keterampilan
membaca yang dilakukan siswa secara berpasangan dan berkelompok
menggunakan metode role playing melalui media buku cerita bergambar.
Observasi aktivitas siswa dilakukan untuk memperoleh data mengenai
aktivitas belajar siswa selama kegiatan pembelajaran dengan penerapan
metode role playing. Pengisian lembar observasi sikap siswa dilakukan
oleh guru kelas II yang bertindak sebagai pengamat. Pengamat mengamati
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran sesuai dengan kriteria yang
ada dalam lembar observasi. Sedangkan peneliti (guru pengajar)
melakukan pengisian lembar observasi proses kegiatan pembelajaran
keterampilan membaca yang dilakukan siswa secara berpasangan (nilai
individual) dan berkelompok.
3. Pedoman Wawancara
Instrumen yang digunakan berupa lembar pedoman wawancara
yang digunakan untuk memperoleh data dan masukan tentang penerapan
metode role playing melalui media buku cerita bergambar pada saat
pembelajaran keterampilan membaca. Wawancara ini dilakukan di setiap
39
akhir siklus, diajukan kepada guru kelas II dan beberapa siswa kelas II
berisi pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan terkait dengan
pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
4. Catatan Lapang
Catatan lapang digunakan untuk mendampingi lembar observasi.
H. Tehnik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis deskriptif
kualitatif digunakan untuk menggambarkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat
menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan ke arah lebih baik jika
dibandingkan dengan keadaan sebelumnya.
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Data
kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran,
khususnya kegiatan membaca siswa kelas II pada pembelajaran Bahasa Indonesia bab
2 dan 4 (Tempatku Belajar dan Bermain, Mengenal Hewan dan Tumbuh-tumbuhan)
menggunakan metode bermain peran (role playing)melalui media buku cerita
bergambar. Data tersebut kemudian direduksi (disederhanakan), di klasifikasikan
(dikelompokkan), diinterpretasikan dan dideskripsikan dalam bentuk bahasa yang
verbal untuk mencari verifikasi (penarikan kesimpulan). Tahap teknik analisis data
yang dimaksud, terpapar secara singkat sebagai berikut:
1. Data reduction (reduksi data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hyal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Pada
tahap ini peneliti mengumpulkan dan memilah-milah data yang sesuai
40
dengan kebutuhan agar sesuai dengan rumusan masalah. Seperti
mengumpulkan hasil observasi, hasil wawancara, dan hasil tes siswa. Hal ini
dilakukan agar pemerolehan data lebih fokus dan terorganisir serta
mempermudah dalam memverifikasi data.
2. Data display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam PTK ini, penyajian data dilakukan dengan
uraian singkat yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan)
Langkah ketiga yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan
berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data selanjutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kriteria ketuntasan
minimal siswa kelas II adalah 75, maka standar ketuntasan individual dan
standar ketuntasan klasikal akan diuraikan sebagai berikut:
a. Ketuntasan Individu
Ketuntasan individu dihitung dengan menggunakan rumus :
P =
x 100%
41
Keterangan :
P = Ketuntasan hasil belajar siswa
F = Jumlah siswa yang mendapat nilai > 75
N = Jumlah siswa yang hadir dalam pembelajaran
Sumber : Anas, Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. 2011
b. Ketuntasan Klasikal
Sedangkan ketuntasan klasikal dihitung dengan rumus :
Persentase =
x 100%
Sumber : Anas, Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. 2011
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menetapkan keberhasilan 80%
dengan ketentuan KKM yang ditentukan oleh sekolah yakni 70. Hasil pembelajaran
yang dilakukan oleh penelti diharapkan mempunyai tingkat keberhasilan lebih dari
KKM yang ditentukan sekolah yakni 70. Hasil belajar yang telah diperoleh tersebut
diklasifikasikan ke dalam bentuk penyekoran nilai siswa dengan menggunakan
kriteria keberhasilan sebagai berikut :
90% - 100% = Sangat baik
80% - 89% = Baik
65% - 79% = Cukup
55% - 64% = Kurang
0 – 55% = Sangat Kurang atau Gagal
Sumber : Anas, Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. 2011
42
I. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bersiklus. Masing-masing siklus terdiri
dari empat tahap, yaitu (1) menyusun rencana tindakan; (2) melaksanakan
tindakan; (3) melakukan pengamatan; (4) melakukan refleksi. Adapun langkah-
langkah kerja selama penelitian sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) menyusun RPP sesuai dengan SK dan KD, indikator yang sudah ditetapkan
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan metode role
playing melalui media buku cerita bergambar; 2) menyiapkan sarana pendukung
seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran berupa buku cerita
bergambar; 3) menyiapkan lembar penilaian tes keterampilan membaca; 4)
menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru (peneliti) melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dalam
skenario pembelajaran pada siklus I.
Kegiatan awal:
Guru mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas (tindakan preventif).
Berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa kemudian presensi kehadiran
siswa. Guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran. Apersepsi dengan
bernyanyi dan tanya jawab materi bab 2 yaitu “Tempatku Belajar dan Bermain”.
43
Kegiatan inti:
1) Eksplorasi
Tanya jawab siswa dengan guru mengenai membaca teks cerita sederhana
dengan materi tempatku belajar dan bermain. Siswa diminta untuk
menyebutkan apa saja manfaat membaca yang diketahui. Siswa diminta
menyebutkan tempat-tempat yang bisa digunakan untuk belajar dan bermain.
2) Elaborasi
Siswa dijelaskan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membaca.
Siswa diminta untuk membaca teks cerita sederhana dengan teman sebangku
dan menjawab pertanyaan yang ada di buku. Siswa diminta untuk
meyimpulkan isi teks cerita sederhana secara singkat dengan menggunakan
kata-kata sendiri. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4-5 siswa. Setiap siswa diberi buku cerita bergambar. Siswa
dijelaskan mengenai cara bermain peran. Siswa diminta untuk berdiskusi
dengan kelompoknya dan mempersiapkan diri untuk tampil di depan kelas.
Secara acak guru menunjuk kelompok untuk tampil ke depan kelas.
3) Konfirmasi
Siswa diberi penguatan oleh guru. Siswa diberikan kesempatan untuk
menyatakan kesulitan yang dihadapi saat membaca teks cerita sederhana.
Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam membaca teks cerita
sederhana. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan gemar
membaca.
44
Kegiatan akhir:
Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran (refleksi). Siswa
diminta untuk berlatih dan belajar membaca teks cerita sederhana pada bab
berikutnya dengan kelompok yang sudah dibentuk tadi. Penyampaian pesan-pesan
moral dari guru. Guru mencukupkan pembelajaran dan dilanjutkan dengan salam
penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas II terhadap pelaksanaan tindakan
oleh peneliti (sebagai guru pengajar) dalam pembelajaran keterampilan membaca
dengan menggunakan metode role playing melalui media buku cerita bergambar.
Pada tahap pengamatan dilakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap sikap siswa (penilaian proses) dan kerja
guru (peneliti) di dalam proses pembelajaran keterampilan membaca di
kelas dengan berpedoman pada lembar observasi aktivitas siswa dan
guru.
2) Melakukan penilaian keterampilan membaca siswa dengan berpedoman
pada lembar penilaian tes unjuk kerja membaca.
Hasil yang sudah dicatat dalam lembar observasi aktivitas guru dan siswa
kemudian digunakan sebagai bahan refleksi untuk perencanaan tindakan
selanjutnya. Hasil observasi dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan
apakah siswa sudah memahami materi yang diajarakan, apakah proses
pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan,
apakah memerlukan perbaikan dan apakah siswa dapat melakukan tugas yang
diberikan oleh guru dengan baik pada saat pembelajaran.
45
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bersama guru
kelas II, maka selanjutnya melakukan refleksi secara bersama-sama terhadap
proses dan hasil pembelajaran yang dicapai pada siklus I. Refleksi disini
maksudnya adalah berpikir ulang dengan cermat terhadap apa yang sudah
dilakukan, apa yang belum dilakukan, apa yang sudah dicapai, yang belum
dicapai, masalah apa saja yang belum terpecahkan, dan mendiskusikan untuk
merencanakan tindakan apalagi yang perlu dilakukan agar mendapatkan kualitas
proses dan hasil pembelajaran yang lebih baik lagi. Dalam refleksi ini
menghasilkan perencanaan baru yang akan diimplementasikan pada siklus
selanjutnya (siklus II).
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1) menyusun RPP sesuai dengan SK dan KD, indikator yang sudah ditetapkan
serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan metode role
playing melalui media buku cerita bergambar; 2) menyiapkan sarana pendukung
seperti ruang kelas, materi, sumber, dan media pembelajaran berupa buku cerita
bergambar; 3) menyiapkan lembar penilaian tes keterampilan membaca; 4)
menyiapkan lembar observasi siswa dan guru.
46
b. Tahap Pelaksanan Tindakan
Kegiatan Awal:
Guru mengucapkan salam dilanjutkan mengkondisikan kelas (tindakan preventif).
Berdoa bersama dipimpin oleh salah satu siswa kemudian presensi kehaadiran
siswa. Guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran secara singkat dan jelas.
Apersepsi : bernyanyi bersama dan tanya jawab terkait materi bab 4 yaitu
“Mengenal Hewan dan Tumbuh-tumbuhan.
Kegiatan Inti:
1) Eksplorasi
Tanya jawab siswa dengan guru. Siswa diminta menyebutkan hal yang
menarik dari buku cerita bergambar. Siswa diminta untuk menyebutkan
nama-nama hewan dan tumbuh-tumbuhan yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
2) Elaborasi
Siswa dijelaskan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membaca.
Siswa diminta untuk membaca teks cerita sederhana dengan teman sebangku
dan menjawab pertanyaan yang ada di buku.Siswa diminta untuk meyimpulkan
isi teks cerita sederhana secara singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri.
Sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan sebelumnya,
siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing. Setiap siswa diberi buku
cerita bergambar dengan tema hewan. Siswa dijelaskan kembali mengenai cara
bermain peran. Siswa diberi waktu untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan
sekaligus mempersiapkan diri untuk tampil. Secara acak, guru menunjuk
kelompok untuk tampil ke depan kelas.
47
3) Konfirmasi
Siswa diberi penguatan oleh guru. Siswa diberikan kesempatan untuk
menyatakan kesulitan yang dihadapi saat membaca teks cerita sederhana.
Guru memberikan konfirmasi hasil belajar siswa dalam membaca teks
cerita sederhana. Siswa diberikan motivasi agar lebih semangat dan gemar
membaca.
Kegiatan Akhir:
Siswa bersama guru mengevaluasi hasil pembelajaran sebagai refleksi.
(tahap generalisasi) siswa diarahkan agar selalu melatih kemampuan membacanya
dalam kehidupan sehari-hari. Penyampaian pesan-pesan moral oleh guru. Guru
mencukupkan pembelajaran dilanjutkan dengan salam penutup.