bab iii metode penelitian a. pendekatan...

16
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan adalah sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan sesuatu masalah yang dikaji. 30 Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pendekatan adalah proses, cara, perbuatan mendekati. 31 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendekatan adalah sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan sesuatu gejala atau masalah yang dikaji. Merujuk pada pengertian pendekatan di atas bila dikaitkan dengan penelitian, maka pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 32 Penelitian Kualitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk mengungkapkan fenomena tertentu yang sifatnya unik dan menekankan pada proses untuk mengungkap fenomena yang ada atau gejala sosial. 33 Dua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk memahami serta mengungkapkan fenomena gejala sosial yang sedang diamati dengan cara mendiskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Melalui penelitian kualitatif ini peneliti ingin mendiskripsikan tentang pembinaan Keislaman pada KAMMI. 30 Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama (Jakarta: 2002), hal. 74. 31 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit. Hal. 246 32 Ley J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: 2009), hal. 4 33 Djamian Satori, Satori Komaria, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: 2009), hal. 22.

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan adalah sudut pandang atau cara melihat dan memperlakukan

sesuatu masalah yang dikaji.30

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, pendekatan

adalah proses, cara, perbuatan mendekati.31

Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa pendekatan adalah sudut pandang atau cara melihat dan

memperlakukan sesuatu gejala atau masalah yang dikaji. Merujuk pada

pengertian pendekatan di atas bila dikaitkan dengan penelitian, maka

pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.32

Penelitian Kualitatif

adalah pendekatan yang digunakan untuk mengungkapkan fenomena tertentu

yang sifatnya unik dan menekankan pada proses untuk mengungkap fenomena

yang ada atau gejala sosial.33

Dua pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa pendekatan kualitatif

dalam penelitian ini adalah untuk memahami serta mengungkapkan fenomena

gejala sosial yang sedang diamati dengan cara mendiskripsikan dalam bentuk

kata-kata dan bahasa. Melalui penelitian kualitatif ini peneliti ingin

mendiskripsikan tentang pembinaan Keislaman pada KAMMI.

30

Sayuti Ali, Metodologi Penelitian Agama (Jakarta: 2002), hal. 74. 31

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit. Hal. 246 32

Ley J Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: 2009), hal. 4 33

Djamian Satori, Satori Komaria, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: 2009), hal.

22.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

26

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kualitatif. Menurut Nana Syaodah Sukmadinata, penelitian kualitatif suatu

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena

peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

individual atau kelompok.34

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan

kualitatif. Jadi, ringkasnya penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif.

Pengertian deskriptif menurut Lexy J. Moleong adalah penelitian yang

menggambarkan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambaran dan

bukan angka-angka. Sedangkan kualitatif adalah penelitian yang tidak

menggunakan perhitungan.35

Sedangkan pengertian deskriptif kualitatif adalah

penelitian yang berusaha memaparkan, mengkaji dan mengkaitkan data yang

diperoleh baik secara tekstual (seperti aslinya) atau kontekstual (pemahaman

terhadap data) ke dalam tulisan-tulisan untuk mendapatkan kejelasan terhadap

permasalahan yang dibahas kemudian dipaparkan dalam bentuk

penjelasan-penjelasan.36

Pengertian deskriptif kualitatif dalam konteks penelitian ini adalah

penelitian untuk mengetahui, menjelaskan dan memaparkan upaya pembinaan

keislaman pada Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di

Malang.

34

Nana Syaodah Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. 111, (Bandung: 2007),

hal. 60. 35

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : 2005), hal. 11. 36

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan (Jakarta:2012),

hal. 36-37.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

27

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini diselenggarakan di suatu lokasi penelitian. Oleh sebab itu,

penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Definisi peneltian

lapangan adalah status subyek penelitian yang berkenaan suatu fase spesifik

atau khas dari keseluruhan personal.37

Dalam penelitian ini lokasi di lingkungan kampus Universitas

Muhammadiyah Malang (UMM) karena sebagai kampus tempat tumbuh

kembangnya berbagai kegiatan organisasi mahasiswa yang datang dari

berbagai penjuru pulau di Indonesia, bahkan mahasiswa dari luar negeri, sangat

memungkinkan untuk dapat kita ambil contoh fenomena yang terjadi pada

mereka.

Peneliti memilih tempat Penelitian di Komsat UMM Raya. Karena

berdasarkan pengetahuan peneliti Komsat UMM Raya menjadi sejarah tempat

kelahiran KAMMI dan perkembangan kegiatannya cukup bagus.

C. Kegiatan Penelitian

Kegiatan penelitian di Komsat UMM Raya dilaksanakan mulai bulan

Maret – Agustus 2015, adapun pengambilan data baik wawancara, observasi

dan dokumenter tidak tersetruktur, artinya pengambilan sesuai dengan

kebutuhan peneliti.

37

Masyhuri dan M Zainudin, Metodologi Peneltian Pendekatan Praktis Dan Aplikatif

(Bandung: 2009), hal. 35.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

28

D. Data dan Sumber Data

Data adalah bahan-bahan kasar (mentah) yang dikumpulkan oleh peneliti

dari lapangan bisa berupa kata-kata, tindakan atau perilaku maupun sumber--

sumber tertulis semisal dokumen, biografi, dan lain sebaginya. Bahan-bahan itu

berupa hal-hal khusus yang menjadi dasar analisa, ada yang direkam secara

aktif oleh peneliti, seperti transkrip wawancara dan catatan dari lapangan hasil

observasi pelibatan dan ada pula yang berupa dokumen-dokumen yang berhasil

peneliti dokumentasikan.

Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek dari data itu

sendiri. Apabila dalam penelitian peneliti menggunakan pedoman wawancara

sebagai alat pengumpulan data, maka sumber data disebut responden, yaitu

orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

berupa pertanyaan tertulis maupun pertanyaan lisan. Apabila peneliti

menggunakan tehnik observasi, maka sumber datanya adalah benda, gerak, atau

proses sesuatu.38

Pendapat senada juga dikemukakan oleh Lofland, sumber

data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan orang yang

diamati atau diwawancarai, sementara selebihnya hanyalah data tambahan yang

bersifat sebagai pendukung.39

Untuk memperoleh kejelasan data dalam penelitian ini, peneliti

mengambil data dari beberapa sumber informasi yang sesuai dengan tujuan

dilakukannya penelitian ini. Dalam menentukan sumber data yang berupa

38

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Sebuah Pendekatan Praktek, 2002, Jakarta :

PT Rineka Cipta, hal 107. 39

Lexy J. Moleong, Op. Cjt., hal. 157

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

29

orang, peneliti memilihnya dengan berdasarkan pada tujuan-tujuan tertentu,

atau dikenal dengan tehnik purpossive sampling (sample bertujuan), yaitu

memilih orang-orang tertentu yang dianggap memiliki pengetahuan luas serta

berkompeten terkait dengan data yang dibutuhkan oleh peneliti.

Informan atau nara sumber adalah orang yang memberikan informasi,

sumber informasi dan juga data.”40

Menurut F. Kosasih, informan atau nara

sumber adalah sumber informasi lisan yang diperoleh dari orang lain.41

Dari

dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa informan atau nara sumber

adalah sumber informasi atau sumber data yang diperolah dari orang lain.

Sumber informasi atau sumber data dalam penelitian mempunyai posisi

yang penting dan strategis, karena datalah yang menentukan kualitas atau

tidaknya sebuah penelitian, sedang data sendiri berarti sesuatu yang sudah

dicatat, data bisa berupa dokumen, benda atau manusia dengan tingkah

lakunya.

Berkaitan dengan sumber data secara umum dalam penelitian ini peneliti

membagi sumber-sumber tersebut menjadi dua bagian, yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah para informan.

Informan adalah orang yang memberikan informasi, sumber informasi dan

sumber data.42

Informan dalam KBBI adalah orang yang memberi

informasi; Orang yang menjadi sumber data dalam penelitian;

40

Imam Suprayogo, Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama (Bandung: 2001), hal.

163. 41

E. Kosasih, Menulis Karangan Ilmiah (Jakarta: 2009), hal. 12. 42

Imam Suprayogo, Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: 2003),

ha1.163.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

30

Nara-sumber.43

sedangkan menurut kosasih, informan adalah informasi

lisan yang diperoleh dari orang lain.44

Informan dalam penelitian ini adalah para pengurus Komsat UMM

Raya. Secara terperinci, informan yang menjadi sumber data primer

penelitian ini adalah:

a. Ketua Komsat UMM Raya Sdr. Andi Muhammad Qayyum

b. Pengurus Harian

c. Ketua dan Sekretaris Departemen

2. Sumber data sekunder, yang dimaksud dengan data sekunder adalah data

yang bersifat mendukung dan berkenaan dengan gambaran umum lokasi

penelitian seperti modul, raport harian dan dokumen-dokumen yang

diperlukan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pungumpulan data harus sesuai dengan masalah yang hendak

dipecahkan agar kualitas data-data tersebut benar-benar valid. Maka untuk

memperoleh data yang akurat perlu digunakan pula metode yang tepat dan

relevan dengan permasalahan yang dihadapi.45

Adapun beberapa metode yang

digunakan peneliti sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah mengamati dan mendengar dalam rangka

memahami, mencari jawaban, mencari bukti terhadap fenomena selama

43

Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia lengkap (Surabaya: 1997), hal 250. 44

E Kosasih, Menulis Karangan Ilmiah (Jakarta: 2009), Hal. 12. 45

Punaji Setyosari, Op.Cit., hal. 209.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

31

beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang di observasi dengan

mencatat, merekam, memotret.46

Menurut Lexy J. Moleng observasi adalah suatu kegiatan penelitian

di mana peneliti melihat, mengamati, serta mengikuti secara langsung,

kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan yang

sebenarnya.47

Berdasarkan pendapat tokoh peneliti observasi menurut peneliti

di atas observasi menurut peneliti adalah bentuk pengamatan langsung yang

dilakukan peneliti terhadap objek penelitian secara dekat.

Observasi adalah mengadakan pengamatan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan

tersebut.48

Menurut Suharsini, observasi adalah memperhatikan sesuatu

dengan menggunakan alat indera yakni melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran dan peraba.49

Dari Dua pengertian tersebut dapat disimpulkan

bahwa observasi adalah pengumpulan data oleh peneliti dengan melalui

pengamatan langsung terhadap obyek dengan menggunakan panca indera.

Merujuk pada pengertian observasi di atas, maka observasi pada

penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipasi. Observasi

nonpartisipasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati aktivitas

orang-orang tanpa terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat

46

Imam Suprayogo, Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: 2003),

ha1.167. 47

Lexy J. Moloeng, Loc.Cit., hal. 174. 48

Imam Suprayogo, Tobroni, Op. Cit, hal. 167. 49

Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: 1993), hal.

109.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

32

independen.50

Pengertian lain observasi nonpartisipasi adalah observasi

yang dilakukan peneliti dengan cara peneliti datang di tempat kegiatan

orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.51

Dua

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi nonpartisipasi adalah

pengumpulan data dengan cara mengamati aktifitas orang-orang, tetapi

tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Peneliti dalam hal ini menggunakan observasi nonpartisipasi, yaitu

peneliti hanya mengamati secara cermat terhadap KAMMI yang berkaitan

dengan obyek yang ingin peneliti lakukan terutama pada pembinaan

Keislaman.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. percakapan

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang diwawancara.

Percakapan secara langsung dan tatap muka dengan maksud untuk

menggali struktur kognitif dan dunia makna dari perilaku subjek yang

diteliti.52

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dan

percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang

diwawancarai.53

Menurut Esterberg, wawancara adalah pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

50

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: 2012), ha1.317. 51

lbid. hal. 312. 52

Ibid., hal 184. 53

Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: 2014), hal. 186.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

33

dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu.54

Jadi wawancara adalah

suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pertemuan dua

orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab yang dilakukan

langsung secara lisan atau bertatap muka dan mendengarkan langsung

informasi-informasi yang diperlukan.

Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara tidak

terstruktur, yaitu wawancara yang bersifat bebas. Praktisnya adalah peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan secara lisan kepada pengurus Komsat

UMM Raya tentang hal-hal yang berhubungan dengan rumusan masalah

yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu tentang upaya pembinaan

Keislaman pada KAMMI.

3. Dokumenter

Metode dokumentasi berasal dari kata dokumen. Menurut Arikunto

dokumen merupakan bahan-bahan tertulis berupa buku, majalah, buletin,

peraturan-peraturan, dan lainnya55

Sementara dokumen menurut Moeleong

adalah setiap bahan tertulis yang diadakan secara sengaja namun tidak

karena adanya permintaan dari seorang peneliti. Berbeda dengan rekaman

(record) yang keberadaannya sengaja ditulis untuk keperluan pengujian

atau penyelidikan suatu peristiwa.56

Masih menurut Moeleong,

dokumentasi biasanya terdiri atas dokumen pribadi dan dokumen resmi.57

54

Sugiono, Op. Cit., hal. 317 55

Arikunto, Op.Cit, hal. 135. lihat juga halaman 206. 56

Moeleong, Op. Cit, hal. 216 57

Ibid, hal. 217.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

34

a. Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis

tentang tindakan, pengalaman, dan kepercayaan. Maksud

mengumpulkan dokumen pribadi ialah untuk memperoleh kejadian

nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor di sekitar subyek

penelitian.

b. Dokumen resmi sendiri dapat dibagi menjadi dua, yaitu internal dan

eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi,

atau aturan suatu lembaga tertentu yang digunakan untuk kalangan

sendiri. Dokumen semacam ini menyajikan informasi tentang keadaan,

aturan, atau disiplin yang diberlakukan dalam sebuah lembaga tertentu.

Sementara dokumen eksternal adalah dokumen yang berisi bahan-bahan

informasi yang dihasilkan oleh lembaga tertentu. Dokumen ini bisa

berupa majalah, buletin, buku paket, pernyataan, artikel, dan berita yang

disiarkan kepada media massa.

Metode dokumentasi yaitu pencarian data atau transkrip, buku, surat

kabar, majalah, presensi notulen rapat, agenda dan sebagainya.58

Sedangkan Suharsimi mengatakan, dokumentasi yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda.59

Sedangkan menurut

Burhan, metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis.60

58

Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (Jakarta: 2002), hal. 51. 59

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: 2006), hal.

65. 60

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial, Format Kuantitatif don Kualitatif

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

35

Beberapa definisi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menyelidiki yang bertujuan

untuk menelusuri suatu masalah dengan menggunakan buku-buku atau

arsip tertulis.

Teknik ini digunakan untuk menggali data dengan cara mempelajari

dokumen-dokumen KAMMI. Selain itu, peneliti juga memanfaatkan

literatur-literatur maupun artikel-artikel online yang relevan dengan

penelitian agar memperoleh data yang lebih lengkap, misalnya buku

referensi tentang metode pembelajaran, psikologi belajar, dan lain-lain.

F. Analisa Data

Analisis yang digunakan pada penelitian ini melalui beberapa tahap,

yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian,

seseorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan

data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode wawancara,

observasi atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan upaya

pembinaan keIslaman pada KAMMI. Selama proses reduksi data peneliti

dapat melanjutkan ringkasan, pengkodean, menemukan tema, reduksi data

berlangsung selama penelitian dilapangan sampai pelaporan penelitian

selesai.

(Surabaya: 2001), hal. 152.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

36

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.61

Biasanya dalam penelitian, kita mendapatkan data

banyak, data yang kita dapat tidak mungkin kita paparkan secara

keseluruhan. Untuk itu, dalam penyajian data dapat dianalisis oleh peneliti

untuk disusun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh

dapat menjelaskan dan menjawab permasalahan yang diteliti.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi

data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih

berpeluang untuk menerima masukan. Penarikan kesimpulan sementara,

masih dapat diuji kembali dengan data dilapangan dengan cara

merefleksikan kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman

sejawat, sehingga kebenaran ilmiah dapat dicapai.62

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.63

61

Ibid., haL 194. 62

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatf dan Kualitatidf),

(Jakarta: 2009), hal. 222-224. 63

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf dan R&D),

(Bandung: 2010), hal. 345.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

37

Oleh karena itu, dalam analisis data ini peneliti menggunakan

analisis deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan

dan menginterpretasikan bagaimana perencanaan serta pelaksanaan upaya

pembinaan keislaman pada KAMMI.

G. Uji Keabsahan Hasil Penelitian

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan agar data-data yang diperoleh dari

lapangan valid dan dapat dipertanggungjawabkan kredibelitasnya secara

ilmiah. Dalam menguji keabsahan data ini penulis menggunakan beberapa

metode, diantaranya; triangulasi, pengecekan ulang, ketekunan pengamatan,

dan diskusi dengan subyek.

1. Triangulasi

Tehnik pemeriksaan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu, untuk keperluan mengetahui atau sebagai pembanding

terhadap data yang sudah ada. Tehnik triangulasi yang paling banyak

digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain.64

Penerapan tehnik

triangulasi ini adalah dengan cara:

a. Membandingkan data yang diperoleh melalui pengamatan dengan data

yang diperoleh melalui wawancara.

b. Membandingkan data-data yang bersumber dari para pengurus Komsat

UMM Raya dengan isi dokumen yang berkaitan. Tujuan yang hendak

64

Lexy J. Moleong, Op.Cit, hal. 330.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

38

dicapai dari tehnik triangulasi ini adalah:65

1) Untuk mengetahui derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

dengan metode yang telah digunakan.

2) Untuk mengetahui derajat kepercayaan somber data dengan metode

yang sama.

2. Pengecekan Ulang

Pengecekan ulang yang dimaksudkan penulis adalah agar tidak ada

kesalahan data yang memang disengaja oleh responden, semisal berdusta

dalam arti sengaja tidak memberikan informasi yang sebenarnya dengan

alasan-alasan tertentu. Atau kesalahan yang tidak disengaja, seperti

kelupaan atau keterbatasan pengetahuan responden terkait dengan jawaban

pertanyaan yang diajukan kepadanya.66

3. Ketekunan pengamatan67

Ketekunan pengamatan bermaksud untuk menemukan cici-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan dan isu yang dapat

dibedakan sehingga data-data tersebut dapat diperoleh secara mendalam.68

Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi beberapa hal, diantaranya

ketidaktoleransian subyek pada penelitian yang dilakukan, mungkin karena

kesibukannya, situasi yang kurang mendukung, atau keterikatan subyek

dengan waktu yang tersedia.

65

Ibid., hal. 331 66

Ibid., hal. 335-336 67

Ibid., hal. 329. 68

Ibid., hal. 332

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

39

4. Diskusi dengan subyek69

Tehnik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara yang

telah diperoleh, untuk kemudian dilakukan diskusi analitik dengan subyek.

Yang dimaksudkan dengan subyek disini adalah orang yang punya

pengetahuan mendalam tentang Pembinaan Keislaman pada KAMMI di

Malang.

Metode ini selain untuk menunjukkan bahwa peneliti senantiasa

mempertahankan sikap keterbukaan, ia juga memiliki keuntungan yang

akan kembali pada penelitian. Di antaranya dapat mengungkap dan

memperbaiki kesalahan peneliti, dan dapat memberi pengertian yang

mendalam sehingga dapat dijadikan dasar dalam menafsirkan data, dan

dipertanggung jawabkan sebagai kesimpulan akhir.

69

Ibid

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitianeprints.umm.ac.id/44438/4/jiptummpp-gdl-makkinuddi-53545-4-bab3.pdf · 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan

40