pendahuluan prosedur pembuatan ljabar.litbang.pertanian.go.id/images/stories... · kotoran...
TRANSCRIPT
imbah ternak merupakan sisa buangan dari Lsuatu proses produksi kegiatan usaha ternak, limbah ternak dapat berupa padat dan cair, maupun gas. Sebagai s isa produksi , keberadaannya sampai saat ini masih menjadi sumber permasalahan, dimana limbah yang dihasilkan belum ditangani secara baik sehingga limbah yang seharusnya dapat dimanfaatkan malah menjadi sumber pencemaran.
Saat ini masyarakat masih kurang menyadari akan pentingnya upaya pengelolaan limbah peternakan, padahal jika limbah peternakan ditangani secara optimal akan memberikan banyak manfaat baik terhadap lingkungan maupun terhadap segi finansial, karena setelah melalui tahap pengolahan akan menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual tinggi.
Salah satu proses pengolahan limbah peternakan yang memiliki prospek untuk dikembangkan adalah pembuatan kompos dalam bentuk pupuk organik (kompos), mengingat pada saat ini produk kompos banyak dibutuhkan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
PENDAHULUAN
TEKNOLOGI PENGOMPOSAN
ompos merupakan hasil pelapukan/ Kpenguraian bahan organik diantaranya kotoran ternak/feses, sisa pakan ternak, limbah pertanian serta bahan organik lainnya. Secara alami bahan-bahan organik tersebut akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat.
Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi pengomposan. Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organik yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien.
Teknologi sederhana yang dapat diterapkan untuk mempercepat proses pengomposan, diantaranya adalah dengan menambahkan bahan pembantu untuk mempercepat pengomposan atau yang biasa disebut dengan aktivator pengomposan, salah satunya adalah Orgadec.
Prosedur Pembuatan
1. Kotoran sapi, limbah pakan, dedak dan sekam bakar diaduk agar tercampur secara merata, campuran diusahakan dalam keadaan lembab, jika terlalu kering dapat disiram dengan air, tetapi jangan terlalu basah.
2. Campuran kotoran dihamparkan di tanah kering yang terhindar dari air hujan dan cahaya matahari (sebaiknya dibuatkan saung) dengan ketebalan 20 – 25 cm, kemudian taburi secara merata dengan orgadec.
3. Di atas lapisan pertama kemudian ditumpuk lagi dengan campuran kotoran setebal 20 – 25 cm kemudian taburi secara merata dengan orgadec, demikian selanjutnya sampai campuran kotoran habis, kemudian ditutup dengan terpal
4. Setiap 7 hari lakukan pengadukan, kemudian tutup kembali dengan terpal.
PEMBUATAN KOMPOS
Bahan Pembuat Kompos
5. Setelah 21 – 30 hari kompos telah jadi, kemudian kompos diayak untuk memisahkan dari batu, plastik atau sampah lainnya.
6. Ciri kompos yang telah siap untuk digunakan diantaranya adalah berwarna kehitaman, remah seperti tanah dan tidak berbau.
7. Setelah diayak kompos dapat dikemas dalam karung atau langsung digunakan.
Bahan
1. Kotoran sapi : 80%
2. Arang sekam : 10%
3. Limbah pakan : 8%
4. Kapur Pertanian: 2%
5. Orgadec : 0,5%
PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN
ompos yang sudah selesai diproses dan tidak segera Kdigunakan, hendaknya disimpan di tempat yang
terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung
(gudang), hal ini dimaksudkan agar kompos tetap dalam
keadaan baik.
Untuk menjaga kualitas kompos tersebut, selama
penyimpanan sebaiknya kompos dikemas dalam karung
yang kedap udara dan tahan air agar terhindar dari
penguapan akibat panas dan pencucian yang disebabkan
oleh air.
TEMPAT PEMBUATAN KOMPOS
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN(BPTP) JAWA BARAT
2011
Kompos Jadi yang Telah Diayak dan Dikemas
ebelum dilaksanakan pembuatan kompos, perlu sterlebih dahulu disiapkan tempat untuk pembuatan
kompos, tempat pembuatan ini hendaknya dipilih dekat
dengan sumber bahan pokok serta terbebas dari genangan
air.
Tempat pembuatan kompos sebaiknya dibuatkan
saung dengan lantai dan dinding yang kedap air agar
selama proses pembuatan, kompos tidak terkena air hujan
dan sinar matahari secara langsung sehingga proses
pembuatan kompos berjalan optimal.
PembuatanKOMPOSKotoran Sapi
Seri : PeternakanNomor : 10/Leaflet/APBN/2011/Taemi F.
BPTP JAWA BARAT
Jl. Kayuambon No. 80 Lembang 40391Telp./Fax.: 022-2786238/2789846
Wesite : http://jabar.litbang.deptan.go.idE-mail:[email protected]