pendahuluan overview gas processing

Upload: amanda-putri-ramadhani

Post on 01-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSetelah sejarah panjang Indonesia dalam industri perminyakan (sejak dilakukannya produksi pertama di Telaga Said, Pangkalan Berandan pada tahun 1885) dan mengalami booming pada tahun 1970-an ketika harga minyak naik sangat signifikan, maka Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan gas bumi sebagai pengganti dari sumber daya minyak bumi yang terus menipis. Sebagaimana diketahui, cadangan gas bumi Indonesia saat ini diperkirakan sebesar 134,0 TSCF yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Natuna, Sulawesi Selatan, dan Papua. Sementara produksi gas tercatat sebesar 8,6 miliar kaki kubik per hari, dimana 6,6 miliar kaki kubik dari produksi tersebut digunakan untuk ekspor dan sisanya sebesar 2,0 miliar kaki kubik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yaitu untuk keperluan fertilizers, refinery, petrochemicals, LPG domestik, PGN, PLN, dan industri lainnya. Penerimaan negara dari gas bumi rata-rata sebesar 10,2% dari total penerimaan negara, dan 80% dari jumlah tersebut berasal dari ekspor. Industri gas alam di Indonesia dimulai pada tahun 1974 oleh PGN (Perusahaan Gas Negara) untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, komersial, dan industri. Dalam perkembangannya, pada tahun 1984 kebutuhan gas dalam negeri meningkat sangat pesat menjadi lebih dari 5 kalinya dibandingkan tahun 1974. Seperti halnya dengan minyak, pada awalnya industri gas nasional menempatkan PGN sebagai satu-satunya pemain dibisnis ini Namun pola ini tidak dapat terus dipertahankan, karena sebagaimana halnya dengan industri pertambangan lainnya, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi gas bumi tergolong kegiatan yang padat modal dan padat teknologi serta beresiko tinggi Dan pemerintah tidak memiliki dana untuk melakukan pengembangan lapangan gas yang memiliki tingkat resiko tinggi tersebut Dengan tingkat resiko tersebut, maka pengembangan lapangan gas dilakukan setelah adanya kepastian pembeli dalam jumlah yang ekonomis dengan kontrak jangka panjang Kondisi tersebut di atas, menyebabkan pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk melakukan investasi dalam pengembangan lapangan gas beserta infrastruktur pendukungnya.. Disamping itu, persaingan di pasar gas internasional memerlukan dilakukannya penyesuaian terhadap pola bisnis industri gas yang ada sehingga industri gas nasional dapat lebih fleksibel dalam menghadapi persaingan pasar global. Dalam rangka meningkatkan pengembangan sektor energi dan meningkatkan daya saing industri gas Indonesia terhadap negara-negara produsen lainnya, pemerintah telah melakukan restrukturisasi sektor energi antara lain dengan menerbitkan UU nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagai acuan dalam pengembangan industri minyak dan gas di Indonesia. Ketentuan sebagaimana diatur di dalam UU ini berlaku untuk kontrak-kontrak yang ditandatangani setelah UU tersebut diterbitkan. Sampai dengan Januari 2003, telah disepakati permintaan akan gas bumi sebesar 38.832,76 BSCF yang berasal dari berbagai lapangan gas di Indonesia dimana penentuan harga gas bumi didasarkan kepada nilai keekonomian proyek. Disamping menerbitkan UU nomor 22 tentang migas, pemerintah juga memberikan paket insentif fiskal yang lebih menarik, serta terus membangun dan mengembangkan infrastruktur gas untuk meningkatkan daya saing gas baik untuk pasar dalam negeri juga untuk pasar ekspor. Pembangunan infrastruktur gas ini disesuaikan dengan master plan ASEAN Gas Grid untuk menghubungkan titik-titik suplai dan demand. Dengan terhubungkannya suplai dan demand maka akan meningkatkan jaminan suplai dan meningkatkan efisiensi baik di sisi supplier maupun disisi konsumen. Sementara itu, penataan infrastruktur industri gas dalam negeri perlu terus ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan yang terus naik dan untuk meningkatkan efisiensi struktur biaya khususnya disisi transportasi.Pemerintah memprioritaskan pemanfaatan gas untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, dengan tetap mempertimbangkan peluang untuk mendapatkan perolehan devisa. Oleh karena itu, peningkatan nilai tambah dari derivatif industri gas ini perlu terus di dorong sehingga pemanfaatan dari sumberdaya gas yang secara alamiah akan habis dapat berfungsi sebagai stimulator bagi terbentuknya kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Pada masa yang lalu, untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri pemerintah mengalokasikan dari lapangan-lapangan gas yang memiliki cadangan kecil sementara lapangan dengan cadangan besar disiapkan untuk memenuhi pasar ekspor. Paradigma ini telah berubah menuju kepada pertimbangan keekonomian. Namun, sebagaimana diketahui bahwa pasar ekspor pada umumnya lebih menyukai kontrak jangka panjang (15-30 tahun) sehingga faktor jaminan suplai yang terkait dengan jumlah cadangan tersedia merupakan aspek penting dalam meraih peluang pasar. Persaingan pasar gas internasional jauh lebih dinamis dibandingkan dengan pasar minyak, hal ini karena disamping banyaknya penemuan cadangan gas dalam jumlah yang besar di berbagai negara, juga gas merupakan bahan bakar yang dari aspek lingkungan lebih mendapatkan tempat. Disamping itu, derivasi dari pemanfaatan gas yang begitu beragam dengan nilai tambah yang tinggi didukung dengan perkembangan teknologi pemanfaatan gas yang berkembang pesat menjadikan industri ini demikian atraktif di masa yang akan datang terutama menghadapi paska minyak bumi. Secara konseptual, transformasi dari habisnya sumberdaya alam yang bersifat tak terbarukan harus menuju kepada terciptanya kegiatan ekonomi yang berkelanjutan Oleh karena itu, pemanfaatan gas bumi hendaknya tidak semata-mata diukur dari besarnya devisa yang dihasilkan dari penjualan gas secara langsung, tetapi harus dilihat dari terciptanya derivatif industri yang memiliki nilai tambah tinggi dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.

1.2 Tujuan PenulisanAdapun tujuan dari penyusunan laporan kerja magang ini adalah sebagai berikut:1) Mengetahui dan mempelajari bidang kelistrikan yang digunakan pada proses pengeboran gas di Maleo.2) Mengetahui proses kerja penggunaan arus listrik pada proses pengeboran minyak dan gas.3) Mengetahui situasi dunia kerja yang sesungguhnya dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahaan di lapangan.1.3 Batasan Masalah Ruang lingkup pembahasan dalam laporan kerja magang di PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk adalah penulis membatasi mengenai tahap pelaksanaan drilling dan overview gas processing di Maleo Producer Platform.1.4 Rumusan MasalahRumusan masalah dalam laporan kerja magang di PT Radiant Utama Interinsco, Tbk adalah:a) Peralatan apa saja yang ada di Maleo?b) Metode Electrical apa saja yang digunakan PT. Radiant Utama Interinsco Tbk pada proses pengeboran gas?c) Bagaimana tahap pelaksaan pekerjaan pembuatan sumur gas dan minyak bumi?1.5Sistematika penulisanDalam penulisan laporan kerja magang menggunakan sistematika sebagai berikut bab i pendahuluan, bab ii profil pt. radiant utama interinsco, tbk, bab iii proses pengeboran minyak dan gas, bab ivmetode electrical logging pada proses pengeboran dan overview fasilitas gas processing bab v simpulan

BAB IIPROFIL PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO, TBK2.1Sejarah dan Perkembangan PT. Radiant Utama Interinsco, TbkSebagai kelompok perusahaan dengan ribuan karyawan dan operasi di seluruh negeri, prioritas utama kami adalah untuk menawarkan layanan kelas dunia untuk energi dan sumber daya bisnis yang berbasis di Indonesia dan di wilayah tersebut. Radiant Utama Group didirikan pada tahun 1975, awalnya sebagai perusahaan yang menyediakan Pengujian Tidak Merusak dengan industri minyak dan gas. Sejak itu, Grup telah berkembang menjadi sebuah kelompok energik perusahaan yang menawarkan keahlian luas di sektor energi. Sampai saat ini dan seterusnya, daerah kami keahlian yang terus menerus diperpanjang ke arah hulu dan hilir minyak dan gas serta industri lainnya. Kami percaya bahwa melalui komitmen, tekad dan semangat kami untuk pertumbuhan, kesempatan tidak terbatas.Didirikan pada 22 Agustus 1984, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) memiliki lebih dari 35 tahun pengalaman dalam Sawit Indonesia dan industri gas dalam memberikan layanan dukungan teknis untuk sektor minyak dan gas dari hulu ke hilir, termasuk penyediaan fasilitas eksplorasi lepas pantai, lepas pantai fasilitas produksi, inspeksi dan sertifikasi mutu serta perdagangan umum.RUIS adalah memegang anak perusahaan yang bergerak di bidang di Indonesia Minyak dan Gas industri jasa, adalah PT. Supraco Indonesia, PT. Radiant Tunas Interinsco, PT. Radiant Bukit Barisan E & P, PT. Supraco Lines, dan PT. Supraco Mitra Energie Penawaran di segmen usaha, seperti: Inspeksi & SertifikasiTeknisi NDT dan Teknisi OCTG sangat berkualitas dan berpengalaman. pelatihan dan sertifikasi sesuai dengan SNT - TC - 1A , Standar Nasional , Standar Internasional . Dengan menggunakan teknologi dan pengolahan data kemampuan canggih dari sistem inspeksi komputerisasi . Keahlian kami adalah di bidang-bidang berikut :a) Electro-Magnetic Inspection (EMI) b) Full Length Driftingc) Threading Surveillanced) Heat Treatment Surveillancee) API Thread Gaugingf) Visual Thread Inspectiong) End Area Inspectionh) Ultrasonic Thickness Gaugingi) Drill Pipe Inspectionj) Magnetic Particle Testingk) Liquid Penetrant Testingl) ACFM (Alternating Current Field Measurement) Detection and Sizing Surface Cracks on Non-Conducting Coatingm) ID & OD Cleaning and Coatingn) Surface Roughnesso) In-Line Inspection/Intelligent Pig Servicesp) Internal Rattling

Layanan Dukungan TeknisSebagai bagian dari kompetensi inti Perseroan , PT Supraco Indonesia dan PT Radiant Utama Interinsco telah terlibat dalam banyak kontrak manajemen tenaga kerja utama terutama dalam industri minyak & gas . Kontrak yang dikelola bervariasi dari layanan manajemen asing untuk penyediaan tenaga teknis , dari penanganan tenaga kerja lokal untuk kombinasi kontrak layanan berdasarkan tingkat satuan per karya pelayanan. Agency dan TradingDimulai dengan kerjasama dengan Amerika Aero Cranes & Titan Industries LLC pada tahun 2001 , Perusahaan telah berkembang menjadi salah satu perusahaan lokal terkemuka aktif terlibat dalam penyediaan , instalasi , komisioning dan suku cadang untuk alas lepas pantai derek pasar di Indonesia .Pada tahun 2003 , Amerika Aero Cranes dan Titan Industries bergabung dengan Sparrow lepas pantai , perusahaan perawatan dunia pemuatan di Crane & Lifting Equipment , untuk mendirikan Energi Cranes International Inc ( ECI ) .Sejak itu , kemampuan Perusahaan telah membentang bahkan lebih luas melebar , menyediakan layanan mulus dalam peralatan dan jasa mengangkat . Layanan Lepas PantaiMOPU adalah salah satu techlogy baru dan canggih yang digunakan oleh Radiant dalam memproduksi gas ke fullfil lebih dari 50 % gas di Jawa Timur .

GPS menawarkan untuk mengambil alih MOPU untuk US $ 35 juta. DBS Indonesia mengambil RUIS dan Enterprise Fund untuk memperoleh MOPU . Pada RUPSLB tanggal 15 Juli 2011 pemegang saham telah menyetujui untuk menjaminkan MOPU RUIS kepada kreditur untuk membiayai akuisisi MOPU . Pada tanggal 25 Juli 2011 RUIS menandatangani perjanjian kredit dengan Bank DBS dan Enterprise Fund Pada tanggal 1 Agustus 2011 RUIS MOPU telah menyelesaikan akuisisi GPS .kontrak : Tahun pembuatan : 1976 Pembelian Harga : US $ 35.000.000 Pasar Harga : US $ 70.000.000 ( menurut Global Maritime Juli 2011) Kehidupan ekonomi : 15 tahun Lokasi : Blok Maleo ( Selat Madura ) Pelanggan : Madura Santos Pty Ltd Lepas Pantai Nilai kontrak : + / - US $ 92.000.000 Tenor : 5 tahun sampai dengan 30 Juli 2016 dengan opsi diperpanjang sampai 28 September 2017

Pengembangan Energi; Konsesi Minyak dan Gas, Panas Bumi dan Mini hydro Panas BumiPada 26 Agustus 2010, tonggak utama telah dicapai untuk menandai awal baru dari PT Supraco Indonesia (anak perusahaan dari PT Radiant Utama Interinsco Tbk) ekspansi bisnis. Pada hari ini, Konsorsium PT Supraco Indonesia, Origin Energy Ltd dan Perusahaan Tata Power Ltd telah mendapatkan Geothermal Conccession Sorik Merapai-Roburan-Sampuraga Pertambangan Panas Bumi Pekerjaan Daerah (WKP) di Kabupaten Mandailing Natal. Proyek Rp 700 juta-mega ini akan dimulai tahun 2010 dengan durasi lebih dari 35 tahun dan memiliki opsi untuk memperpanjang 25 tahun beroperasi.Pertambangan Pekerjaan Daerah (WKP) terletak di 3 daerah pertama Sibanggor Village, kedua Sirambas Desa dan terakhir Roburan Desa; Kabupaten Mandailing Natal; Provinsi Sumatera Utara; dan telah mengindikasikan telah 200 MWe potensi dilindungi. Dengan kapasitas tersebut, Mandailing Natal Kota memiliki rencana untuk mengembangkan sumber daya panas bumi, baik Up Stream dan Bawah Stream (Geothermal Power Plant / PLTP) berbasis Skema Proyek Jumlah. PLTP ini, yang dioperasikan, akan terhubung dengan PT PLN (sebagai pengguna) jaringan transmisi untuk menyalurkan listrik ke masyarakat setempat dan untuk semua pelanggan PT PLN.

Mini HydroPerusahaan melalui anak usahanya , PT Supraco Mitra Energie ( UKM ) , memasuki sumber daya energi terbarukan atau " energi hijau " oleh mengembangkan pembangkit listrik mini hidro .PT Supraco Mitra Energie berencana mengembangkan pembangkit listrik tenaga mini hidro terletak di 3 lokasi yang tersebar di Kabupaten Solok , Sumatera Barat dengan total kapasitas 13 MW . Sekarang , perusahaan masih melakukan penelitian lebih lanjut dari Topografi , Hidrologi , dan aspek Geoteknik .Daya listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air Mini akan didistribusikan oleh PLN untuk memasok kebutuhan listrik di wilayah Kabupaten Solok . Oil & Gas ConcessionKontrak untuk PT. Radiant Bukit Barisan E & P pada 13 November 2008 dengan masa kontrak 30 tahun dan masa eksplorasi 6 tahun pertama. PT. Radiant Bukit Barisan adalah operator dari PSC dengan working interest 51% sementara pasangan PC (SKR) International Ltd, memegang minoritas (49%) saham. Kontrak ini menandai usaha pertama Radiant ke dalam eksplorasi PSC, meskipun perusahaan sebelumnya telah terlibat dalam kontrak TAC di Indonesia dan memiliki sejarah panjang penyediaan pengeboran dan dukungan layanan untuk Industri Minyak & Gas.Blok meliputi area seluas 3830km2 yang hanya sepertiga telah dieksplorasi oleh operator sebelumnya, PT. Caltex Pacific Indonesia di 1981-1984 dan Hunt Oil-Apache di 1991-1994. PT. CPI ditembak 630kms seismik 2D dan dibor Sinamar-1 juga yang diuji gas signifikan (dengan CO2) dan kondensat dengan minyak ringan dari beberapa zona dalam Oligosen Sawahtambang Fm. batupasir.Apache diolah dengan tersedia seismik dan dibor Selatan Sinamar-1. Menunjukkan sumur minyak ditemui terkait dengan puncak lumpur gas Namun, baik itu terpasang dan ditinggalkan tanpa pengujian.Perusahaan dan anak perusahaan telah dan akan selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Motto kami adalah "Tidak ada DACON" (No Delay, No Accident, ada Pengaduan, ada Over Budget dan No Non konformitas). Dalam RUIS nya saja membuktikan keunggulannya melalui komitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dicapai melalui manajemen bisnis akuntabel, selalu dapat diandalkan dan fokus pada pelanggan. Dalam Inspeksi dan Sertifikasi, RUIS diakreditasi sebagai lembaga sertifikasi dan inspeksi otoritas resmi beberapa badan yang berwenang seperti: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi; Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi; Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Komitmen Perseroan untuk proses peningkatan kualitas konstan telah diintegrasikan ke dalam setiap bagian dari perusahaan melalui inovasi dalam prosedur dan proses kerja. Hal ini tercermin dalam ISO 9001: 2000 yang dimiliki oleh perusahaan sejak tahun 2003 dan diperbarui untuk ISO 9001: 2008. Sementara komitmen kuat perusahaan terhadap keselamatan dan lingkungan kerja yang sehat tercermin pada ISO 14001: 2004 dan OHSAS 18001: 1999 sertifikat yang telah diberikan pada tahun 2007 dan SNI 17020 Sertifikat juga diberikan pada tahun 2011 dengan integrasi ketiga sistem menjadi Sistem Manajemen RUI.2.2Visi dan Misi PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk2.2.1. Visi Tekad untuk menjadi perusahaan unggul melalui insan-insan profesional, finansial yang tangguh, berkelanjutan pertumbuhan, dan kepuasan pelanggan. Bercita-cita untuk menjadi korporasi baik melalui orang profesional, keuangan padat, pertumbuhan berkelanjutan dan kepuasan pelanggan.2.2.2. Misi Menyelenggarakan Dan mengembangkan usaha-usaha Eksplorasi, eksploitasi, dan Jasa-jasa penunjang di disektor energi Dan Sumber Daya DENGAN Inovasi Teknologi, Serta berkomitmen pda Mutu, Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan Lindung berstandar Internasional. Untuk mengatur dan mengembangkan usaha eksplorasi, eksploitasi, dan dukungan layanan di bidang energi dan sumber daya dengan inovasi teknologi, dan komitmen dalam kualitas, Keselamatan, Kesehatan dan Perlindungan Lingkungan standar Internasional.

BAB III MINYAK DAN GAS BUMI3.1. Cara Memproses Gas AlamSebelum membahas proses gas alam, perlu kita ketahui Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.3.1.1. Komposisi kimiaKomponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun secara berturut-turut).Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya. Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai acid gas (gas asam). Gas alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan.Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang diluar rentang 5 15% yang dapat menimbulkan ledakan. Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).Gas alam cair (Liquefied natural gas, LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160 Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG, di mana kebanyakan jenis tangki adalah membran atau moss.Proses Pengolahan Gas Alam adalah proses industri yang kompleks dirancang untuk membersihkan gas alam mentah dengan memisahkan kotoran dan berbagai non-metana hidrokarbon dan cairan untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai dry natural gas. Pengolahan Gas alam dimulai sumur bor. Komposisi gas alam mentah yg diekstrak dari sumur bor tergantung pada jenis, kedalaman, dan kondisi geologi daerah. Minyak dan gas alam sering ditemukan bersama-sama dalam yang sama reservoir.Gas alam yang dihasilkan dari sumur minyak umumnya diklasifikasikan sebagai associated-dissolved, yang berarti bahwa gas alam dilarutkan dalam minyak mentah. Kebanyakan gas alam mengandung senyawa hidro karbon, contoh seperti gas metana (CH4), benzena (C6H6), dan butana (C4H10). Meskipun mereka berada dalam fase cair pada tekanan bawah tanah, molekul-molekul akan menjadi gas pada saat tekanan atmosfer normal. Secara kolektif, mereka disebut kondensat atau cairan gas alam (NGLs). Gas alam yang diambil dari tambang batu bara dan tambang (coalbed methane) merupakan pengecualian utama, yang pada dasarnya campuran dari sebagian besar metana dan karbon dioksida (sekitar 10 persen).Pabrik pengolahan gas alam memurnikan gas alam mentah yang diproduksi dari ladang gas bawah tanah. Sebuah pabrik mensuplai gas alam lewat pipa-pipa yang dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh perumahan, komersial dan industri konsumen. Pada proses pengolahan, kontaminan akan dihilangkan dan hidrokarbon yg lebih berat akan diolah lagi untuk keperluan komersial lainnya. Untuk alasan ekonomi, beberapa pabrik pengolahan mungkin harus dirancang untuk menghasilkan produk setengah jadi. Biasanya mengandung lebih dari 90 persen metana murni dan lebih kecil jumlah etana nitrogen, karbon dioksida, dan kadang-kadang. Hal ini dapat diproses lebih lanjut di pabrik hilir atau digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bahan kimia.3.2. Jenis Sumur Gas AlamGas alam mentah terutama berasal dari salah satu dari tiga jenis sumur : Sumur minyak mentah ; Sumur gas ; Sumur kondensat.Gas alam yang keluar dari sumur minyak mentah biasanya disebut associatedgas. Gas ini ada sebagai gasdi atas minyak mentah yang terbentuk didalam tanah, atau bisa saja larut dalam minyak mentah.Gas alam yang keluar dari sumur gas dan sumur kondensat, di mana ada sedikit atau bahkan tidak ada kandungan minyak mentah disebut non-associatedgas. Sumur gas biasanya hanya memproduksi gas alam mentah, sedangkan sumur kondensat menghasilkan gas alam mentahbersama dengan hidrokarbon berat molekul rendah. Gas ini pada fase cair pada kondisi ambien contoh; pentanadisebut sebagai gas alam kondensat (kadang-kadang juga disebut bensin alami atau hanya kondensat).Gas alam bisa disebut sweet gasketika relatif bebas dari hidrogen sulfida, namun, gas yang mengandung hidrogensulfida disebut sour gas.Gas alam mentah juga dapat berasal dari cadangan metana dalam pori-pori lapisan batubara, dan terutama teradsorpsi ke permukaan batubara itu sendiri. Gas tersebut disebut sebagai coalbed gasataucoalbed methane. Coalbed gastelah menjadi sumber energi penting di akhir akhir ini. Kontaminan dalam Gas Alam Mentah, Gas alam mentah utamanya terdiri dari metana (CH4), molekul hidrokarbon terpendek dan paling ringanjuga sejumlah: Gas hidrokarbon yang lebih berat : etana (C2H6), propana (C3H8), butana normal (n-C4H10), isobutana (i-C4H10), pentana dan bahkan hidrokarbon dengan berat molekul yang lebih tinggi. Ketika diproses dan dimurnikan menjadiproduk jadi, semua ini secara kolektif disebut sebagai NGL (Cairan Gas Alam). Gas asam : karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), methanethiol (CH3SH)dan ethanethiol (C2H5SH). Gas lain : nitrogen (N2) dan helium (He). Uap air. Juga sebagai larutan garam dan gas terlarut (asam).Gas alam mentah harus dimurnikan untuk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh perusahaanpipa transmisi utama dandistribusi . Standar kualitas bervariasi dari pipa ke pipa dan biasanya tergantung daridesainsistempipa dan pangsa pasar yang dilayaninya. Secara umum, penetapan standar gas alam antara alain adalah: Nilai heating value (nilai kalori) harus berada dalam kisaran tertentu. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, harus sekitar 1.035 +/- 5% BTU per kaki kubik gas pada 1 atmosfer dan 60 derajat Fahrenheit (41 MJ +/- 5% per meter kubik gas pada 1 atmosfer dan 15,6 derajat Celsius). Penyesuaian dew-point untuk mengurangi kandungan air dan hidrokarbon berat di gas alamsehingga tidak terjadi kondensasi selama proses transportasi dalam pipa. Kandungan hidrogen sulfida 0.25 grain H2S per 100 cubic feet gas atau sekitar 4 ppm.Spesifikasi untuk CO2 biasanya tidak lebih dari duaatau tiga persen per 100 cubic feet gas.3.3Proses Eksplorasi Minyak Bumi dan GasMinyak bumi adalah salah satu sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui. Maka dari itu dalam pengembalian minyak bumi tidak boleh sembarangan, tidak boleh dieksplor berlebihan. Selain itu juga dalam proses pengeboran untuk mendapat minyak bumi tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan prosedur yang berlaku. Berikut ini proses pengeboran minyak bumi sesuai dengan standard internasional : 3.3.1SeismicProses ini bertujuan mencari tempat yang memiliki kandungan gas/minyak bumi. Dengan menggunakan gelombang akustik (acoustic waves) yang merambat ke lapisan tanah. Gelombang ini direfleksikan dan ditangkap lagi oleh sensor. Dari proses perambatan gelombang ini akan diolah dan terlihatlah lapisan-lapisan tanah untuk diolah manakah lapisan yang berpotensi mengandung gas/oil.

Gambar 3.1. Proses Seismic3.3.2Drilling and Well ConstructionProses ini disebut juga proses pengeboran minyak. Biasanya menggunakan rig (tempat untuk mensupport proses pengeboran, dsb) kita membuat lubang di tempat yang diidentifikasi ada kemungkinan sumber minyak/ gas ditempat tersebut. Perlu diketahui dalam proses ini ada kemungkinan blow out (pressure yang ga bisa dikontrol, langsung ke surface), jadi harus ada pengendalian pressure dari dalam tanah.Pressure downhole/dalam tanah lebih besar dari pressure atmosferik, untuk mengimbanginya biasanya digunakan mud atau lumpur dengan specific gravity (berat jenis) tertentu. Mud ini akan menciptakan hydrostatic pressure yang bisa menahan pressure dari dalam. Setelah lubang siap, maka selanjutnya akan di cek apakah ada kandungan minyak/gas nya.3.3.2.1 RigRig adalah serangkaian Peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau mengakses sumur. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur. Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat beroperasinya :1. Rig darat (land rig) beroperasi di darat.2. Rig laut (offshore rig) beroperasi diatas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai).Ada bermacam-macam offshore rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air :1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai didaerah rawa-rawa atau delta sungai.2. Tender barge : mirip swamp barge tetapi dipakai diperairan yang lebih dalam.3. Jackup rig : platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat kaki yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai diatas permukaan air sehingga bentuknya menjadi platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah, dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tank ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.4. Drilling jacket : platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai dilaut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.5. Semi sub-mersible rig : seiring hanya disebut semis merupakan rig jensi mengapung. Rig ini diikat ke dasar laut menggunakan tali mooring dari jangkar agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thuster, yaitu semacam baling-baling disekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.6. Drill ship: prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai didaerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai di daerah terpencil.

Gambar 3.2 Offshore Rig3.3.2.2 Komponen Komponen RigKomponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar:1. Hoisting System: fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.2. Rotary system: berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pembiran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.3. Circulation system: untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi:1. Pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan,.2. Peralatan untuk mengkondisikan lumpur, yaitu:a) Shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur.b) Desander untuk memisahkan pasir.c) Degasser untuk mengeluarkan gas.d) Desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil.4. Blowout prevention system: peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).5.yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.3.3.3Well Logging

Gambar 3.3 Rekaman data saat proses well loggingWell logging juga dikenal sebagai lubang bor logging, yaitu praktek membuat catatan rincian dari formasi geologi ditembus oleh lubang bor. Log dapat didasarkan baik pada inspeksi visual samel dibawa ke permukaan (log geofisika). Well logging dilakukan dalam lubang dibor untuk minyak dan gas, air tanah, mineral dan panas bumi eksplorasi, serta bagian dari lingkungan dan geoteknik studi. Proses ini yang paling mahal. Toolnya mahal, karena harus tahan pressure dan temperature yang tinggi. di samping memetakan lapisan tanah, proses ini juga mengambil sample untuk nantinya dicek kandungannya (minyak, gas, atau hanya air). Dari sini ketauan lapisan tanah dan batuan. Mana yang mengandung air, mana yang ada gas, dan lapisan tanah mana yang mungkin ada kandungan minyaknya.3.3.4 Well TestingProses ini adalah proses dimana lapisan yang diperkirakan mengandung oil/gas di tambak atau diledakan dengan explosif. Setelah itu minyak yang terkandung diantara pori-pori batuan akan mengalir menuju tempat pressurenya lebih kecil (ke atmosferik atau ke permukaan tanah).Untuk mengontrol pergerakan ini, sumur diisi dengan liquid tertentu untuk menjaga under balance (sumur masih bisa dikendalikan dan tidak blow out), contoh liquid: Brine, diesel atau air saja yang akan dicari ratenya. Untuk minyak, berapa BOPD (Barrell Oil per Day) atau BPM (Barrell per Minute) yang bisa dihasilkan. Untuk gas, berapa MMSCFMM/D (Million Metric Standart Cubic Feet per Day atau berapa juta kubik kaki) yang bisa dihasilkan sumur tersebut.Proses tesiting ini juga mengambi sample liquid maupun gas, dan juga data data tentang pressure, temperature, specifik grafity, dll. Untuk selanjutnya diolah oleh reservoir engneer. Data ini akan menunjukan seberapa besar dan seberapa lama kemampuan berproduksi dari reservoir sumur tersebut. Gas/minyak dibakar agar tidak mencemari lingkungan. Sistem pembakarannya sudah sangat maju, dengan mixture gas, minyak, angin, dan air untuk menjadikan pembakaran yang optimal.3.3.5Well Completion

Gambar 3.4 Alat Proses Penyaringan PasirProses ini adalah proses instalasi aksesoris sumur sebelum nantinya sumur siap diproduksi. Fungsi utamanya adalah menyaring pasir yang dihasilkan setelah proses penembakan dalam well testing. Pasir yang sampai ke surface dengan pressure diibaratkan peluru yang nantinya akan membahayakan line produksi.pipa produksi akan terkikis oleh pasir dan akhirnya burst (pecah). Dengan completion ini (alatnya gravel pack), akan menangkap pasir didalam sumur dan menyaringnya sehingga tidak ikut ke surface.3.4Tahap-Tahap Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Sumur3.4.1 Tahap persiapanDalam pelaksanaan pekerjaan pemboran tahap pekerjaan persiapan meliputi:a) Pekerjaan MobilisasiSebelum pekerjaan lapangan dimulai, dilakukan mobilisasi atau mendatangkan peralatan dan bahan-bahan pemboran beserta personelnya ke lokasi pemboran. Tahap mobilisasi ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan lapangan.b) Pekerjaan Persiapan LokasiPada tahap pekerjaan ini meliputi: Pembersihan, peralatan dan pengerasan lokasi untuk posisi tumpuan mesin bor. Pembuatan bak lumpur, bak kontrol dan selokan untuk sirkulasi lumpur bor. Penanaman casing pengaman sedalam 1-2 meter pada posisi titik bor apabila formasi lapisan tanah paling atas yang akan dibor merupakan lapisan formasi yang mudah runtuh Penyetelan mesin bor seberta menara (rig), penyetelan pompa lumpur beserta selang-selangnya. Penyediaan air serta pengadukan lumpur bor untuk sirkulasi pemboran.3.4.2 Tahap Pemboran AwalSistem pemboran yang diterangkan disini adalah menggunakan system bor putar dan tekanan bawah yang dibarengi dengan sirkulasi lumpur bor kedalam lubang bor. Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4 sampai dengan 8 inchi. Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau spesifikasi mesih bor yang digunakan. Hal-hal yang pelu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah: Kekentalan (viskositas) lumpur bor. Kecepatan mata bor dalam menembus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi waktu per meter) Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya) Contoh pecahan formasi lapisan tanah dimasukkan dalam plastik kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai dengan kedalamannya. Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah sebagai data pendukung hasil electrical logging untuk menentukan posisi kedalaman sumber air .

3.4.3 Electrical LoggingElectrical Logging tujuannya adalah untuk mengetahui etak akuifer air, tahap pekerjaan ini sebagai pnentu konstruksi saringan. Electrical logging dilakukan dengan menggunakan lat, dimana alat tersebut menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana elektroda arus dimasukkan kedalam lubang bor dan elektroda yang lain ditanam dipermukaan. Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yang kemudian menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke elektroda di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan. Penurunan inilah yang akan diukur.3.4.4 Tahap Reaming Hole (Pembersihan Lubang Bor)Yang dimaksud dengan reaming hole adalah memeperbesar lubang bor sesuai dengan diameter konstruksi pipa casing dan saringan yang direncanakan. Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjaan reaming adalah sama seperti pada tahap pekerjaan pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil lagi. Ideal selisih diameter lubang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (screen) serta masuknya penyetoran kerikil pembalut (Gravel Pack).3.4.5 Tahap konstruksi Pipa Casing dan ScreenPada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan harus seuai dengan gambar konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan konstruksi saringa harus didasarkan atas hasil electrical logging dan analisa cutting. Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology diharapkan perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu memberikan sumur pemanfaatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal dengan memperlihatkan kelestarian lingkungan di daerah sekitar pemboran.3.4.6 Tahap Grave Pack (Penyetoran Kerikil Pembalut)Maksud dan tujuan Grave pack ini adalah untuk menyaring masuknya air dari formasi lapisan akuuifer kedalam saringan dan mencegah masuknya pertikel kecil seperti pasir kedalam lubang saringan (screen). Adapun cara penyetoran kerikil pembalut (Gravel Pack) adalah dibarengi dengan sirkulasi (spulling) air yang encer agar kerikil pembalut dapat tersusun dengan sempurna pada rongga antara konstruksi pipa casing dengan dinding lubang bor.3.4.7 Tahap Well DevelopmentTahap Well Development ini dilakukan dengan maksud untuk dapat membersihkan dinding zona invasi akuifer serta kerikil pembalut dari partikel halus agar seluruh celah akuifer dapat terbuka penuh sehingga air tanah dapat mengalir kedalam lubang saringan dengan sempurna.

BAB IVMETODE ELECTRICAL LOGGING PADA PROSES PENGEBORAN DAN OVERVIEW FASILITAS GAS PROCESSING 4.1Project MaleoProyek bidang maleo terletak sekitar 40 km perairan di Indonesia selatan timur dari pulau Madura dan sekitar 25 km sebelah selatan dari pulau Puteran (lihat Gambar 2.1) dalam wilayah Madura Offshore Production Kontrak Bagi Hasil (PSC). Kedalaman air dilokasi sekitar 60m.

Gambar 4.1. Current Madura Offshore PSC AreaFasilitas Santos Maleo adalah MOPU dengan fasilitas pengolahan natural gas dan pipa gas penjualan yang terhubung ke Jawa Timur Gas (lihat gambar 1.2). Fasilitas pengolahan Gas Bumi akan terdiri dari water Separation, reservoir solids removal, gas compression , pengolahan gas dan mentransfer tahanan metering.Produksi Gas, yang dimulai pada bulan September 2006 saat ini antara 100 dan 130 MMscfd. Fasilitas Maleo terdiri dari fasilitas tripod wellhead platform minimum dengan empat sumur gas terikat kembali ke Unit berdekatan Maleo Offshore Production Unit (MOPU). MOPU adalah jack up proses gas dan kompresi fasilitas yang mengekspor gas kualitas penjualan melalui am 8 km 14 "diameter garis memacu ke Pertamina yang dimiliki Jawa Timur Pipa Gas.Penurunan Tekanan di Reservoir akan memerlukan instalasi tambahan penghisapan kompresor penguat pada 3Q 2012 untuk mempertahankan produksi gas.

Gambar 4.2 Maleo MOPU Development Concept

Proses utama dalam bidang produksi gas Maleo terdiri dari Pemisahan, Booster Compression, Export Compression dan Dehydration Unit. Gas masuk dari Sumur maleo diarahkan ke Existing Production dan test manifold sebelum diumpankan ke inlet Separator (20-VA-102) dan Test Separator yang ada (20-VA-101) inlet dan Test Separator yang ada beroperasi pada 1305 kpag. Cairan diarahkan ke Produser Water Degasser (44-VD-103) diperlakukan proses-proses lebih lanjut saat gas diarahkan Raw Gas Filter Coalescer (25-CB-200 A/B) dan kemudian diumpankan ke Raw Gas Cooler (25-HA-201) untuk mendinginkan menjadi 36 C Pendingin gas keluar kemudian dicampur dengan pendingin gas mentah by pass. Temperatur akhir adalah 40C.Gas outlet kemudian dikirim ke Booster Compressor Suction Scrubber (23-VG-310) baru. Tekanan inlet untuk Booster Compressor adalah 1174 kpag kemudian dikompresi hingga 2726 kpag, sedangkan Temperature akan bertambah ke 112.9C. gas tersebut kemudian diarahkan ke Booster Compressor After Cooler (23-HA-312) baru untuk mendinginkan ke 45 C. Gas dari Booster Compression System kemudian akan dikirimkan Exsport Compression System dilanjutkan untuk Processing Sistem.Ekspor Compression System terdiri dari dua Exspor Compressors (23-KA-211/221), dua Exspor Compressor Suction Scrubber (23-VG-210/220) dan dua Exsport Compressor After Cooler (23-KA-211/222) yang dioperasikan paralel. Tekanan akan dikompresi oleh Exsport Compressor (23- KA-211/221) dari 2643 kpag ke 7724 kpag. Gas di kemudian diarahkan ke yang ada Exsport Copressor setelah dingin untuk mendinginkan ke 45 C.Gas kemudian diumpankan ke Glycol Contractor (38-VB-300) secara fisik kontak dengan Glycol untuk memenuhi spesifikasi gas kadar air. Diperlakukan gas dari Glycol Contactor (38-VB-300) diukur melalui Metering Paket Penjualan Gas yang ada (27-LX-400) sebelum dikirim ke exsport gas penjualan.

4.2Overview Fasilitas Maleo

Gambar 4.3 Maleo Producer Platform

Gambar 4.4 Well Head Platform

4.2.1Well Head Platform (WHP) Bidang Maleo merupakan reservoir biogenik yang memegang gas jalar dengan kandungan metana dari >99%. WHP terhubung ke MPP melalui proses menjembatani dan koneksi yang dicapai melalui penggunaan tekanan tinggi Jump fleksibel.

4.2.2Maleo Producer Platform Equipment Well chokes , Wellhead deck piping, Manifold and valving. Well ESD and control Production, and Test Manifold Test Separation (2 phase) Production Separation (2 phase) Natural Gas solids separation and filtration Natural Gas compression Compression suction and discharge cooling and suction liquids knock out Natural Gas dehydration system Sales Gas fiscal metering Fuel Gas system Instrument Air Produced water treatment for disposal overboard Flare of relief and blow down gas Facilities utility support system Power Generation Emergency Power Generation Power Generation black start facilities Process Control System Electronic Safety Instrumented System Future production riser, J tubes Riser for sales gas export pipeline Communication system to shore/marine service boat Temporary refuge (TR)4.2.3Sekilas Peralatan Maleo4.2.3.1 Manifold Inlet

Gambar 4.5 Inlet Production and Test ManifoldTersedia dua manifold inlet yaitu production manifold dan test manifold. Gas umpan dari production manifold dialirkan ke Gas Separation Unit (GSU) untuk pemisahan gas, air, dan kondensat.Setelah pemisahan, gas akan dialirkan ke Acid Gas Removal Unit (AGRU), air akan dialirkan ke Produced Water Treatment Unit sedangkan kondensat akan dialirkan ke Condesat Handling Unit (CHU) air terproduksi yang dialirkan ke Produced Water Treatment Unit akan dipisahkan kandungan minyak dan dikurangi kandungan H2S nya lalu disiman dalam Produced Water Tank yang kemudian difilter untuk dapat diinjeksikan kembali ke sumur. Gas yang dihasilkan oleh MPP berkapasitas MMSCFD dan akan disalurkan ke Perusahaan Gas Negara (PGN).

4.2.3.2 Inlet Cooler dan Filter

Gambar 4.6 Raw Gas Filter

Gambar 4.7. Raw Gas CoolerKeluaran manifold dihubungkan dengan inlet cooler untuk didinginkan agar liquid yang berbentuk gas akibat tingginya suhu raw gas keluaran well dapat terpisah fasanya dengan gas hidrokarbon. Selanjutnya raw gas dengan fasa liquid dan fasa gas di dalamnya dilewatkan pada production separator dan test separator. Separator bertujuan menangkap liquid sehingga gas yang dimasukkan ke AGRU (Acid Gas Removal Unit) sudah tidak mengandung zat liquid. Selepas dari inlet cooler dan separator, gas dilewatkan ke gas filter untuk menyaring partikel padat. Keluaran gas filter menuju ke membrane unit dan H2S scavenger serta amine unit dan dehydration unit. AGRU berfungsi untuk menghilangkan kandungan zat asam di dalam raw gas seperti H2S dan CO2 sehingga dihasilkan sales gas yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.4.2.3.3Turbine GasTurbin gas adalah sebuahmesinberputar yang mengambil energi dari arus gaspembakaran. Dia memilikikompresornaik ke-atas dipasangkan denganturbinturun ke-bawah, dan sebuah bilik pembakaran di-tengahnya. Kompresor adalah mesin yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas. Compressor Section berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar.

Gambar 4.8. Compressor Suction Scrubber

Gambar 4.9 Turbin Gas 4.2.3.4Cooling SystemSistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Salah satu faktor yang mendukung panjangnya umur pakai dari mesin adalah terjaga baiknya kondisi Cooling System atau sistem pendingin mesin.

Gambar 4.10 After Cooler Main TGC

Gambar 4.11. After Cooler Booster TGC

Gambar 4.12 Glycol Contactor

Gambar 4.13 Glycol Pump

Gambar 4.14 Glycol Surge Drum

Gambar 4.15 Fire and Process Cooling Water Line

Gambar 4.16 Chlorinator Unit

Gambar 4.17 GC Analyser

Gambar 4.18 Gas Export Line4.3Logging ListrikLog listrik mungkin adalah alat yang paling penting dalam proses pengeboran. Hal ini karena log listrik menyediakan metode untuk menghitung saturasi air. Pengukuran ini adalah rekaman terus menurus menggunakan 2 atau 3 elektroda dan arus searah. Hal itu memberi kemungkinan bahwa rekaman dari kualitas tingginya resistivitas dapat diperoleh berdasarkan kondisi lubang bor berdiameter kecil, resistivitas lumpur yang tinggi dan ketebalan tanah. Alat alat awal disebut alat logging listrik.Pengembangan alat listrik kemudian menjadi semakin intensif. Sekarang ada alat yang dapat mengatasi fluida yang sangat resistif seperti lumpur, yang mengandalkan kopling eletromagnetik dan induksi arus bolak balik. Induksi log benar benar mengukur konduktivitas, dan karenanya kadang-kadang disebut log konduktivitas. Alat yang modern untuk mengukur resistivitas salinitas tinggi lumpur adalah laterolog, yang berfokus pada saat menjadi lembaran tipis untuk meningkatkan resolusi vertikal dan kedalaman penetrasi.4.4Metode Resistivity LoggingResistivity logging adalah metode well logging yang bekerja dengan karakteristik batuan atau sedimen dalamlubang bor dengan mengukur resistivitas listrik. Tahanan adalah properti materi mendasar yang mewakili seberapa kuat material menahan arau melawan aliran arus listrik. Dalam log ini, resistivitas diukur dengan menggunakan 4 probe listrik untuk menghilangkan hambatan dari lead kontak. Hlog haus dijalankan dalam lubang yang mengandung lumpur elektrik konduktif atau air.Resistivity log kadang-kadang digunakan dalam eksplorasi mineral dan air sumur pengeboran, namun paling umum untuk evaluasi formasi dalam minyak dan gas sumur pengeboran. Kebanyakan bahan batuan dasarnya isolator, sementara cairan tertutup mereka konduktor.ketika formasi berpori dan berisi air asin , keseluruhan resistivitas kan rendah. Ketika formasi mengandung hidrokarbon, atau mengandung porositas yang sangat rendah, resistivitas yang akan tinggi. nilai resistivitas tinggi mungkin menunjukan formasi pembawa hidrokarbon. Hal ini menandakan bahwa tanah tersebut mengandung hidrokarbon (minyak dan gas).Biasanya saat pengeboran, perubahan resistivitas diukur oleh alat di zona. Untuk alasan ini, beberapa alat resistivitasdengan panjang penyelidikan yang berbeda digunakan untuk mengukur pembentukan tahanan.

4.5Pengaruh Tegangan dalam Resistivitas LogResistivitas elektrik akan menghasilkan hubungan yang diukur antara perbedaan potensial untuk pengaturan tertentu dan jarak elektroda. Dari persamaan dibawah ini dapat ditentukan arus listrik serta jarak untuk peletakan diode.Metode yang digunakan untuk survei resistivitas didasarkan pada penggunaan arus searah, menghindari kompleksitas yang disebabkan oleh efek tanah induktansi dan kapasitansi dan mengakibatkan ketergantungan frekuensi resistivitas. Namun, dalam prakteknya arus searah jarang digunakan karena dua alasan:a) Elektroda arus searah menghasilkan medan ionisasi terpolarisasi dalam elektrolit di sekitar mereka, dan bidang-bidang ini menghasilkan kekuatan elektro tambahan yang menyebabkan potensi di dalam tanah menjadi berbeda elektroda.b) Earth arus alam (dari arus) dan potensi spontan.Dalam konsep arus searah, atau arus bolak balik frekuensi rendah, diterapkan pada elektroda arus, dan arus diukur dengan amperemeter. Potensi pebedaan V diukur di elektroda potensial, dan idealnya, seharusnya tidak ada arus yang mengalir antara eletroda potensial. Potensial elektroda biasanya dipasok oleh baterai sel kering dalam instrumen yang lebih kecil dan generator motor dalam instrumen yang lebih besar. Dari 90 V sampai beberapa ratus volt dapat digunakan di elektroda saat dalam survei untuk pengujian. Dalam unit bertenaga baterai, arus biasanya kecil dan diterapkan hanya untuk waktu yang sangat singkat sementara potensi yang diukur, sehingga konsumsi baterai rendah.

4.6Alat Electrical Logging pada PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk4.6.1Electrical Micro Imaging (EMI) Log ServiceElectrical Micro Imaging adalah produk yang menghasilkan data secara real time seperti gambar mikro-konduktivitas listrik dari urutan pembentukan yang ditemukan di dalam lubang sumur. Ditambah dengan kinerja ketebalan mulai dari sebagian kecil dari satu inci sampai beberapa meter, dan akurat menghitung jumlah ketebalan pasir. Teknik perbaikan gamba membantu mengidentifikasi lebih lanjut karakteristik yang tepat dari reservoir.4.6.2DLL Dual Laterolog ServiceDual Laterolog Tool (DLLT) adalah alat pengukur resistivitas formasi dirancang untuk mengukur resistivitas formasi pada kedalaman penyelidikan dangkal dan dalam. Sasaran utama log DLLT adalah untuk memperkirakan resistivitas sebenarnya dari formasi yang diperoleh setelah melewati tahapan koreksi terhadap pengaruh lubang sumu, lapisan-lapisan punggung dan fluida invasi.Penerapan DLLT bersama-sama dengan kurva porositas adalah untuk menteukan kejenuhan air (Sw = Water Saturation ) dengan memanfaatkan rumusan Archive. Penggunaan kurva-kurva DLLT bersama-sama dengan kurva Micro Spherically Focused Log) akan memberikan perhitungan kedalaman invasi atau rembesan dan keberadaan hidrokarbon.Lingkungan logging yang tepat untuk DLLT adalah sebagai berikut:a) Luban dengan lumpur yang sangat konduktifb) Daerah yang sering ditemukan evaporit yang larut oleh airc) Formasi dengan resistivitas yang tinggid) Pengecualian untuk lubang yang dibor secara kering ataupun lubang dengan lumpur non-konduktif seperti lumpur berbasis minyak.Prinsip pengukuran DLLT adala prinsip yang sama dengan hukum Ohm. Dimana resistivitas dapat dikalkulasikan dengan konstanta alat dikalikan dengan suatu tegangan yang terukur antara elektroda pengukur dan elektroda acuan dibagi dengan suatu arus yang terukur. Dikarenakan lingkungan pengukuran yang akurat, arus yang dipancarkan harus sedemikan hingga melalui formasi dan bukan melalui lumpur yang konduktif tersebut. Cara yang digunakan untuk memfokuskan arus adalah dengan memancarkan arus pemfokus dan mengukur selisih antara arus pemfokus dan arus pemsurvei tersebut.

BAB VSIMPULAN1. Proses utama dalam bidang produksi gas Maleo terdiri dari Pemisahan, Booster Compression, Export Compression dan Dehydration Unit.2. Peralatan Gas Processing yang ada di Maleo meliputi chlorinator unit, Gas Export Line, Fire an Process Cooling Water Line, GC Analyzer, Clycol Contactor, Glycol Pump, Turbine Gas Compressor.3. Metode Electrical Logging dibagi menjadi 2, yaitu: Resistivity Logging Induksi Logging4. Untuk metode resistivity logging dapat menggunakan 2 alat yaitu: Dual Laterolog Service (DLL) Electrical Micro Imaging (EMI)

2