pendahuluan laporan kelompok rsud sistem rujukan

4
PENDAHULUAN Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu: (1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama, (2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua, dan (3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga. Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi di puskesmas, puskesmas perawatan, tempat praktik perorangan, klinik pratama, klinik umum di balai/lembaga pelayanan kesehatan, dan rumah sakit pratama. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik yang dilakukan olehdokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengetahuan dan

Upload: andrio-palayukan

Post on 16-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

aaaa

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat. Upaya pelayanan kesehatan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan. Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu: (1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama, (2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua, dan (3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi di puskesmas, puskesmas perawatan, tempat praktik perorangan, klinik pratama, klinik umum di balai/lembaga pelayanan kesehatan, dan rumah sakit pratama. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik yang dilakukan olehdokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi sub spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban untuk merujuk pasien yang memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit.Sejak tanggal 1 Januari 2014, kegiatan operasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dimulai sesuai dengan amanat UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). BPJS Kesehatan merupakan badan pelaksana yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang diberikan kepada semua orang yang telah membayar iuran atau yang iurannya dibayar oleh pemerintah (Idris, 2014). Pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat seharusnya bermutu, merata, dan terjangkau. Namun, faktanya saat ini jangkauan pelayanan kesehatan belum merata. Hal ini salah satunya disebabkan sistem rujukan pasien yang masih dirasa kurang optimal sehingga terjadi penumpukan pasien yang luar biasa di rumah sakit besar tertentu dan banyaknya kasus pasien yang ditangani oleh dokter spesialis yang sebenarnya dapat ditangani oleh layanan primer. Sedangkan di sisi lain, banyak tempat layanan primer yang sepi. Penumpukan pasien tentu menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan sistem rujukan yang lebih baik dengan mengembangkan sistem rujukan regional yang terstruktur dan berjenjang (Kemenkes, 2014). Laporan ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi para masyarakat, mahasiswa, dan para tenaga medis mengenai sistem rujukan dan koordinasi antar sistem kesehatan, khususnya di RSUD Kota Surakarta. Dengan demikian, semua masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi dalam usaha mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya, terutama melalui program JKN ini.

Idris, Fachmi (2014). Panduan Praktis Sistem Rujukan Berjenjang. Jakarta: BPJS Kesehatan.Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Sistem Rujukan Terstruktur dan Berjenjang dalam Rangka Menyongsong Jaminan Kesehatan Nasional (Regionalisasi Sistem Rujukan). Jakarta.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 001 tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Kesehatan Perorangan.