pendahuluan dr eko

3
Pendahuluan Dari sudut pandang ekologis, vagina merupakan suatu tempat anatomi yang kompleks dimana terdapat beberapa spesies bakteri yang saling berhubungan dan menjalin ikatan yang kompleks. Leih dari 50 spesies mikroorganisme telah ditemukan dalam vagina, beberapa spesies diantaranya mempunyai fungsi yang dominan yang menjamin kelangsungan dan berkontribusi pada pencegahan penyakit infeksi (LIVENGOOD, 2009). Vagina pada mulanya steril saat lahir. Setelah beberapa hari, ketika estrogen maternal mencapai level glikogen pada sel epitel, vagina tersebut terkolonisasi oleh lactobacillus dari ibunya. Fakta ini menggarisbawahi konsep yang menyatakan bahwa mikrobiota pada manusia berkorelasi erat dengan mikroorganisme maternal (FORSUM, et al., 2005). Mikrobiota dalam vagina didominasi oleh terutama golongan lactobacillus, seperti: L. crispatus, L. jensenii, dan L. iners diikuti oleh L. acidophilus, L. fermentum, L. plantarum, L. brevis, L. casei, L. vaginalis, L. delbrueckii, L. salivarius, L. reuteri, dan L. rhamnosus yang merepresentasika bakteri residen pada tempat ini (CRIBBY; TAYLOR; REID, 2008; FORSUM et al., 2005). Bakteria ini mempunyai beberapa mekanisme terkait bagaimana mereka bisa mencegah bakteri pathogen. Mekanisme tersebut seperti: adhesi spesifik pada permukaan sel epitel, produksi substansi yang mengandung agen antimikroba seperti hydrogen peroksida, asam organic dan bakteriosindan produksi subtansi lainnya yang mempunyai aktivitas penghambat pertumbuhan bakteri (LIVENGOOD, 2009; MARTIN et al., 2008). Proteksi pada mukosa vagina bergantung pada pengenalan struktur spesifik permukaan Lactobacilli (adhesins) dan epitel vagina (reseptor). Interaksi adhesins-reseptor ini menghasilkan formasi biofilm yang

Upload: fernando-feliz-christian

Post on 14-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dr Eko

TRANSCRIPT

Pendahuluan

Dari sudut pandang ekologis, vagina merupakan suatu tempat anatomi yang kompleks dimana terdapat beberapa spesies bakteri yang saling berhubungan dan menjalin ikatan yang kompleks. Leih dari 50 spesies mikroorganisme telah ditemukan dalam vagina, beberapa spesies diantaranya mempunyai fungsi yang dominan yang menjamin kelangsungan dan berkontribusi pada pencegahan penyakit infeksi (LIVENGOOD, 2009).

Vagina pada mulanya steril saat lahir. Setelah beberapa hari, ketika estrogen maternal mencapai level glikogen pada sel epitel, vagina tersebut terkolonisasi oleh lactobacillus dari ibunya. Fakta ini menggarisbawahi konsep yang menyatakan bahwa mikrobiota pada manusia berkorelasi erat dengan mikroorganisme maternal (FORSUM, et al., 2005). Mikrobiota dalam vagina didominasi oleh terutama golongan lactobacillus, seperti: L. crispatus, L. jensenii, dan L. iners diikuti oleh L. acidophilus, L. fermentum, L. plantarum, L. brevis, L. casei, L. vaginalis, L. delbrueckii, L. salivarius, L. reuteri, dan L. rhamnosus yang merepresentasika bakteri residen pada tempat ini (CRIBBY; TAYLOR; REID, 2008; FORSUM et al., 2005). Bakteria ini mempunyai beberapamekanisme terkait bagaimana mereka bisa mencegah bakteri pathogen. Mekanisme tersebut seperti: adhesi spesifik pada permukaan sel epitel, produksi substansi yang mengandung agen antimikroba seperti hydrogen peroksida, asam organic dan bakteriosindan produksi subtansi lainnya yang mempunyai aktivitas penghambat pertumbuhan bakteri (LIVENGOOD, 2009; MARTIN et al., 2008).

Proteksi pada mukosa vagina bergantung pada pengenalan struktur spesifik permukaan Lactobacilli (adhesins) dan epitel vagina (reseptor). Interaksi adhesins-reseptor ini menghasilkan formasi biofilm yang memberikan dampak berupa formasi biofilm yang memberikan efek proteksi lokal (BORIS et al., 1998; SZOKE et al., 1996).

Hydrogen peroksida yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang tidak memproduksi katalase memberikan keuntungan lebih pada lactobacilli. Efek bakterisida Hydrogen peroksida ditentukan oleh aktivitas oksidan dengan reaktif oksigen spesies seperti radikal OH- yang mengganggu fungsi DNA (MARTIN et al., 2008).

pH fisiologis vagina bervariasi antara 3.8 sampai 4.5 (WATTS et al., 2005). Dengan menggunakan glikogen yang berasal dari epitel vagina sebagai substrat, lactobacilli memproduksi asam organik yang menjaga pH vagina dibawah 4.5. Suasana asam secara parsial maupun total menghambat pertumbuhan bakteri baik dari system pencernaan dan lingkungan sekitar. Mekanisme ini sangat efisien pada perlindungan mukosa (HAY; FAHEY, 2002; MARTIN et al. 2008).

Selain Lactobacillus sp., bakteri lain kadang juga ditemukan sebagai mikrobiota pada wanita sehat, seperti: Stretococcus, Corynebacterium, Staphylococcus, Eschericia, Klebsiella, Proteus, Mycoplasma, Ureaplasma, Atopobium, Peptococcus, Peptostreptococcus, Clostridium, Bifidobacterium, Propionibacterium, Eubacterium, Bacteriodes, Prevotella, dan Gardnerella vaginalis (MARTIN et al., 2008). Ketika konsentrasi lactobacillus berkurang menjadi dibawah level kritis, bakteri ini akan tumbuh menjadi organisme dominan sebagai pathogen oportunistik.