dosen pembimbing : dr. ir. eko budi santoso lic.rer

25
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer.Reg TUGAS AKHIR RP09 1333 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER S U R A B A Y A 2013

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Dosen Pembimbing :Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer.Reg

TUGAS AKHIR – RP09 1333

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERS U R A B A Y A2013

Page 2: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Disparitas Pulau Jawabagian utara dan selatan

Penyusunan Penataan Ruang Wilayah untuk Percepatan Pembangunan

Koridor Pansela Jawa

Pembentukan

Kawasan Strategis Ekonomi

Konsep

Regional Management (pembentukanKerja Sama Operasional

Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek memilikikesamaan potensi ekonomi yang disatukan menjadi

satu segmen dalam perencanaan

Koridor Pansela Jawa dan JLS Jatim

Dalam strategi percepatan pembangunanekonomi koridor Pansela Jatim membutuhkansistem koordinasi dan kerjasama antarwilayah

Faktanya : Inefisiensi dalampengelolaan potensi ekonomi dikedua kabupaten dan konflikpembangunan JLS

Page 3: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Pembentukan

Kawasan Strategis Ekonomi

• Mengidentifikasi potensi dan dominasi komoditas SDA lokal unggulan darikedua kabupaten yang terdapat pada 7 kecamatan yang dilalui oleh JLS Jatim

• Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukanregional management dalam mengelola komoditas unggulan di KabupatenTulungagung dan Trenggalek yang dilalui koridor JLS Jatim.

• Menentukan arahan pengembangan komoditas unggulan yang optimal diKabupaten Tulungagung-Trenggalek yang dilalui koridor JLS Jatim dengankonsep regional management.

PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana bentuk arahan pengembangan yang optimal untuk mengelola komoditasunggulan pada Koridor Jalan Lintas Selatan Jatim di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek melalui pendekatan regional management?

Page 4: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Ruang Lingkup Wilayah

SUBSTANSI :• komoditas unggulan : Sumber Daya Alam (SDA) lokal yang menghasilkan barang

mentah yang nantinya dianalisis dalam nilai produksi per komoditas (barangmentah)

• Regional management : kerjasama dalam mengelola komoditas unggulan denganmenentukan bentuk inisiatif kerjasama dari segi ekonomi berdasarkan faktor-faktorpembentuk regional management (kekuatan endogen)

Page 5: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan Potensi Endogen(Abdurahman, 2008)

Konsep

Regional Managementdiwujudkan dalam inisiatif kerjasama

Teori PengembanganWilayah

Teori komoditas unggulan

(Tar

igan

, 20

07

) Pemberian alam(SDA)

Teknologi

Ketrampilan khusus

Dekat dengan pasar

Aksesibilitas tinggi

Aglomerasi

Kualitas SDM yang memadai

Mentalitasmasyarakat yang mendukungpembangunan

Kebijakan pemerintah

(Ad

isas

mit

a, 2

00

5) SDA (Sumber Daya

Alam)

Pemanfaatanteknologi dalamindustri

Kedekatan denganpasar

Letak strategis (jalurperdagangan)

Infrastruktur

Aksesibilitas

Transportasi

BAGIAN POTENSI FAKTOR POTENSI

Tenaga Kerja

Modal

Infrastruktur

Potensi Pasar

SDA

Ruang dan Lokasi

Keindahan Alam

Budaya Politik

Kepastian Hukum

Otonomi Daerah

Sosial PolitikRegional

PotensiLingkungan

Potensi Penawaran

Potensi Permintaan

Barlingmascakeb Pawonsari

Page 6: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Pendekatan PenelitianPendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan rasionalisme

yang bersumber pada teori dan kebenaran empirik dan etik. Pendekatan inimenggunakan rasionalisme dalam penyusunan kerangka konseptualisasi teoritik

dalam memberikan pemaknaan hasil penelitian.

Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

memaparkan, menuliskan, dan melaporkan suatu peristiwa. Tujuan penelitian ini adalahuntuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Page 7: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

TAHAPAN PENELITIAN

LQ dan SSA

• Komoditas Basis

• Daya Saing

• Tingkat Pertumbuhan

• Progesivitas/ Kemajuan

Identifikasi potensi dandominasi komoditas unggulanberupa komoditas SDA lokaldari kedua kabupaten yang terdapat pada 7 kecamatanyang dilalui oleh JLS Jatim

• SDA

• SDM

• Modal/ Investasi

• Ketersediaan Infrastruktur

• Potensi Pasar

• Sosial dan Politik Regional

Faktor yang berpengaruhterhadap pembentukanregional management dalammengelola komoditas unggulandi wilayah penelitian

• Prioritas Kebutuhan Kerjasama

• Kondisi Empiri di Wilayah Penelitian

• Pendapat Pakar yang Kompeten

• Studi penerapan Regional Management di wilayah lain dan Literatur yang relevan

Perumusan arahanpengembangan komoditasunggulan yang optimal diKabupaten Tulungagung-Trenggalek yang dilalui koridorJLS Jatim dengan konsepregional management.

Delphi

Triangulasi

Page 8: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

GAMBARAN UMUM

0.00

2,000.00

4,000.00

6,000.00

8,000.00

10,000.00

12,000.00

Hutan Permukiman Sawah Tanah Terbuka Tegalan

Pen

ggu

naa

nLa

han

(Ha)

Page 9: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Kep

end

ud

uka

n

020406080

100120140160180

TK-SD SMP-SMA/ SMK D3/S1/S2

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Pucanglaban Kalidawir Tanggunggunung Besuki Panggul Munjungan WatulimoKepadatan Penduduk

709 org/Km2216 org/Km2

94 org 192 org

Ko

nd

isi T

en

aga

Ker

ja

Page 10: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Struktur Ekonomi

5.75 5.68 6.01 6.48 6.73

5.45 5.61 5.646.11

6.46

0

2

4

6

8

10

12

14

2007 2008 2009 2010 2011

Kab. Trenggalek

Kab. Tulungagung

Laju PertumbuhanEkonomi

Pertanian16.2%

Pertambangan & Penggalian

2.37%

Industri Pengolahan

19.57%

Listrik, Gas, & Air Bersih

1.05%

Kontruksi1.84%

Perdagangan, Hotel, & Restoran

30.92%

Pengangkutan dan Komunikasi

7.31%

Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan

8.95%

Jasa-jasa11.79%

Kabupaten Tulungagung

Pertanian38.43 %

Pertambangan & Penggalian

1.98 %

Industri Pengolahan

5.23 %

Listrik, Gas, & Air Bersih0.56 %

Kontruksi2.66 %

Perdagangan,Hotel, & Restoran28.96 %

Pengangkutan dan Komunikasi

3.21 %

Keuangan, Persewaan, & Jasa Perusahaan

3.69 %

Jasa-jasa15.3 %

Kabupaten Trenggalek

Kontribusi PDRB ADHB Tahun 2011

Page 11: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Penentuan Dominasi Komoditas Unggulan

KomoditasKabupaten Tulungagung Kabupaten Trenggalek

Pucanglaban Kalidawir Tanggunggunung Besuki Panggul Munjungan Watulimo

Padi Sawah V V V

Padi Gogo V V

Jagung V V V

Kacang Tanah V V V

Kedelai V V V

Jambu Mente V V V V

Kelapa V V V V V V V

Kapuk Randu V V V

Cengkeh V V V V V

Sengon V V V V

Acasia V V V

Perikanan Tangkap V V V V

Sapi Potong V V V V V V

Kambing V V V V

Besi V V V

Marmer V V

Page 12: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Penentuan Faktor-faktor yang Berpengaruh TerhadapPembentukan Regional Management di Wilayah Penelitian

• Potensi komoditas unggulan

• Ruang dan lokasi strategisSDA

• Ketersediaan tenaga kerja/ SDM

• Kualitas tenaga kerja/SDMSDM/ tenaga

kerja

• Ketersediaan permodalan pemerintah

• Keinginan investasi pihak swastaModal/

investasi

• Aksesibilitas

• Ketersediaan fasilitas umum

• Ketersediaan utilitas

Ketersediaaninfrastruktur

• Ketersediaan pasar dan lokasi potensial untukpemasaranPotensi pasar

• Kebijakan pemerintah

• Keinginan dan pelaku/aktor terkait regional management

Sosial dan PolitikRegional

Tahap Eksplorasi

Lebih penting jika SDM berkuantitas banyak danberkemauan untukbekerja

Fasilitas umum tidakterlalu berpengaruhterhadap kegiatanekonomi

Pasar tidak perludilokasikan akan tetapibisa berbentuk kegiatanyang dinamis antarapenjual dan pembeli diberbagai lokasi

Kemauan untuk bekerjadan etos bekerjatermasuk ke dalamkualifikasi kualitas SDM

Selain untuk memenuhikebutuhan sehari-hari, juga sebagaipenarik investor swastauntuk dapat masuk kewilayah penelitian untukbekerjasama

Pasar yang dilokasikanakan mempermudahdistribusi barang danmemudahkanperencanaan

Tahap Iterasi

Page 13: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Kondisi Empiri :• Memiliki unggulan untukkomoditas kelapa (seluruhkecamatan), sengon (Kec. Munjungan, Watulimo, Tanggunggunung, danKalidawir), perikanan tangkap(Kec. Panggul, Watulimo, Besuki, danKalidawir), dan marmer (Kec. Panggul dan Besuki)

• Beberapa kecamatan sepertiPanggul, Watulimo, Besuki, danKalidawir memiliki lokasi yang strategis untuk pemasarandikarenakan ciri geografisnya danperkembangan perkotaannya.

Studi Penerapan RM diwilayah lain dan Literaturyang relevan :• Adanya program intensifikasi pertaniandengan PengendalianOrganisme PenggangguTanaman (OPL)(RM di Pawonsari)

• Pelestarian sumberdayaikan di pantai Selatan Pawonsari(RM di Pawonsari)

Pendapat Pakar :• Peningkatan produktivitas komoditaskelapa dengan pengadaan balaibenih serta sharing bibit unggul

• Peningkatan dan perlindungankomoditas sengon dan hasil hutanlainnya dengan pengadaan sistemtebang pilih tanam untuk hutanrakyat maupun hutan negara danpenyediaan bibit pohon untukreboisasi

• Sharing produksi marmer mentahsebagai bahan baku kerajinanmarmer

• Eksplorasi keanekaragamansumberdaya ikan di pesisir selatanwilayah penelitian

SDA

Page 14: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Sharing produksi marmer mentahsebagai bahan baku sentra kerajinanmarmer di Kecamatan Besuki terutamadari Kecamatan Panggul sebagaipenghasil marmer yang cukup potensial.

Peningkatan produktivitas danperlindungan komoditas sengon sertahasil hutan lainnya dengan pengadaansistem tebang pilih tanam untuk hutanrakyat maupun hutan negara disepanjang pesisir selatan KabupatenTulungagung dan Trenggalek, sertapenyediaan bibit pohon untuk reboisasi.

Peningkatan produktivitaskomoditas kelapa denganintensifikasi pertanian danpengadaan balai benih, sertasharing bibit unggul diseluruh kecamatan.

Eksplorasi keanekaragaman/ variasisumberdaya ikan di pesisir selatanterutama Prigi dan Popoh sertapelestarian sumberdaya ikan yang telahada dengan menghindari alat tangkapyang dapat merusak habitat ikan.

Page 15: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Modal / Investasi

Kondisi Empiri :• Partisipasi pemerintah : pembangunan sarana prasarana, seperti memasoklistrik dan air bersih, sertapembuatan jalan usahatani, jaringan irigasi, penyediaanalat-alat pertanian dan pupukorganik, serta pemberianpermodalan (hibah) untukgabungan kelompok petani. Selain itu, di PPI Popoh, Kecamatan Besukipemerintah juga menambahjumlah kapal nelayan.

• Investasi pihak swasta : bank-bank swasta sebagai pemberimodal seperti di KecamatanWatulimo, Besuki, dan Kalidawir.

• Pengadaan bibit pohon sengondari perusahaan kayu besar diKecamatan Panggul danMunjungan, industri besarkerajinan marmer milik swasta(PT IMIT) di Kecamatan Besuki.

Studi Penerapan RM di wilayahlain dan Literatur yang relevan :• Standarisasi mutu produkunggulan dengan kegiatanmenghadirkan sarjanapendamping sebagai tenagaahli (misal dari pemerintahdaerah/pusat), bantuanpengadaan peralatan daripemerintah (RM diBarlingmascakeb)

• Pengembangan sentra industrikelapa di Kec. Tanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglaban

• Pengembangan industripengolahan ikan di kawasanMinapolitan Kec. Besuki danTanggunggunung, sertapengembangan cold store danpabrik es di Kec. Panggul, Munjungan danWatulimo.

• Pengembangan pertambanganmarmer dan industri marmer/ onix berskala nasional di Kec. Besuki.(RTRW 2012-2032)

Pendapat Pakar :• Menambah nilai jual kelapadengan pengadaan industripengolahan kelapa menjadiminyak kelapa

• Untuk mendukungproduktivitas komoditaskelapa, dilakukan penyediaanpasokan pupuk berbahan bakukotoran ayam dari Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung

• Pengadaan industri pengolahanikan di PPI Prigi atau PPI Popoh

• Memperluas industri kerajinanmarmer di Kec. Besuki dan Kec. Panggul

• Bantuan pengadaan peralatanmodern dari pemerintah

Page 16: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Memperluas cakupan industri kerajinanmarmer/ onix di Kecamatan Besuki denganmenjadikan Kec. Panggul sebagai pemasokbahan baku marmer dan juga perluasansentra industri marmer untuk menjangkauwilayah Jawa Tengah.

Industri pengolahan kelapa menjadi minyakkelapa sebagai langkah pengembangan sentraindustri kelapa di KecamatanTanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglabanuntuk meningkatkan nilai jual dari hasilproduksi kelapa yang sangat dominan danterkenal kualitasnya secara regional.

Meningkatkan produktivitas komoditaskelapa, dilakukan penyediaan pasokan pupukberbahan baku kotoran ayam dari Kec.Kalidawir, Kab. Tulungagung yang dapat diaksesoleh seluruh pekerja perkebunan di wilayahpenelitian sehingga seluruh kecamatan menjadipemasok bahan baku untuk pengolahan kelapatersebut.

Pengadaan industri pengolahan ikan di PPIPrigi atau PPI Popoh yang didukung denganpengembangan cold store, pabrik es, sertapackaging di Kecamatan Panggul, Munjungandan Watulimo.

Page 17: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Ketersediaan Infrastruktur

Kondisi Empiri :• Kualitas jalan kurang memadaiterutama untuk jalan denganaksesibilitas cukup tinggi diKecamatanWatulimo, Besuki, dan Kalidawir.

• Kuantitas dan kualitas fasilitasumum di wilayah penelitiancukup untuk melayanikebutuhan masyarakat lokal.

• Ketersediaan utilitas berupa air bersih,jaringan listrik, dantelekomunikasi cukup melayanikebutuhan masyarakat terutamadi ibukota kecamatan dan dibeberapa kecamatan sepertiPanggul, Watulimo, Besuki, danKalidawir. Beberapa kecamatanyang kesulitan air bersihmaupun listrik adalahKecamatanMunjungan, Tanggunggunungdan Pucanglaban dan daerahpesisir

Studi Penerapan RM di wilayah lain dan Literatur yang relevan :• Pengadaan Pos keamananbersama dengan pelengkapnya

• Pengadaan alat komunikasi• Penambahan personil untukpenjagaan

• Pemanfaatan prasaranapendaratan kapal/perahu dantempat Pelelangan Ikan pantaiSelatan Pawonsari;(RM di Pawonsari)

• Pengembangan jaringan listrikberupa PLTA Niyama di Kec. Besuki, PLTS di Kec. Panggul, Munjungan, Tanggunggunung, dan Pucanglaban

• Pengembangan Terminal Tipe C di Kec. Besuki, Pucanglaban, Watulimo

• Pengadaan Instalasi PengolahanAir Limbah (IPAL) di Kec. Panggul dan Watulimo untukmendukung kegiatan industri.(RTRW Kab. Tulungagung danKab. Trenggalek 2012-2032)

Pendapat Pakar :• Perbanyakan kapal nelayandan penyediaan alat tangkapyang lebih modern

• Perbaikan kualitas jalan sertapemerataan jaringanlistrik, air bersih dankomunikasi

Page 18: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Peningkatan aksesibilitas kawasandengan adanya programpengembangan Terminal Tipe C diKec. Besuki, Pucanglaban, Watulimoyang dapat menjadi penghubungarus pergerakan barang dan oranguntuk kegiatan perekonomian.

Untuk program pengawasan danpembatasan areal hutan produksiyang mendukung keseimbanganekologi dibutuhkan kerjasamadalam pengadaan pos keamananbersama dengan pelengkapnya(alat komunikasi) dan penambahanpersonil untuk penjagaan.

Peningkatan jaringan listrik disepanjang pesisir dan JLS denganpengembangan PLTA Niyama di Kec.Besuki, PLTS di KecamatanPanggul, Munjungan, Tanggunggunung,dan Pucanglaban sehingga dapat

memenuhi kebutuhan listrik disekitarnya.

Perbanyakan kapal nelayan danpenyediaan alat tangkap yang lebihmodern, serta pemanfaatan PPI danTPI yang telah ada di KecamatanWatulimo dan Besuki.

Pengadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) di Kecamatan Panggul dan Watulimountuk mendukung kegiatan industri secarabersama, terutama industri marmer diKecamatan Besuki yang berbatasanlangsung dengan Kecamatan Watulimo.

Page 19: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Potensi Pasar

Kondisi Empiri :• Beberapa kecamatan memilikiTPI besar, seperti TPI Prigi danTPI Popoh.

• Beberapa kecamatan merupakanlokasi yang potensial untukpemasaran regional karenaberbatasan langsung dengankabupaten lainnya, seperti Kec. Panggul-Kab. Pacitan dan Kec. Pucanglaban-Kab. Blitar.

• Beberapa kecamatan yang memiliki karakter perkotaanyang sudah cukup besar sepertiKecamatan Kalidawir, ada pula lokasi didukung dengan kegiatanpertambangan galian danperikanan seperti KecamatanBesuki dan Watulimo.

• Beberapa kecamatan merupakanlokasi yang tidak potensial untukpemasaran karena memiliki cirigeografis pegunungan yang terjaldan sulit dijangkau sepertiKecamatan Munjungan danTanggunggunung.

Studi Penerapan RM di wilayahlain dan Literatur yang relevan :• Promosi/ pemasaran produktingkat regional dan nasionaldengan kegiatan pembuatanleaflet serta berbagai jenismedia informasi lainnya

• Standarisasi mutu produkunggulan

• Pemberdayaan SDM generasimuda

• Diversifikasi kreasi produksesuai permintaan pasar;(RM di Barlingmascakeb)

• Pemanfaatan tempatpelelangan ikan

• Pengawasan tata niaga hasilkelautan dan perikanan,(RM di Pawonsari)

Pendapat Pakar :• Pengumpulan hasil danpemasaran bersama komoditaskelapa

• Pengumpulan hasil danpemasaran bersama kayumentah untuk ekspor keluardaerah terutama Jawa Tengah

• Pengumpulan hasil tangkapandan sentra pemasaran bersamaikan segar dan olahan di PPI Prigi dan Popoh

• Perluasan sentra kerajinanmarmer dari Kec. Besuki keKec. Panggul untukmemperluas pemasaran keJawa Tengah

Page 20: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

Perluasan sentra kerajinan marmer dari Kec. Besuki ke Kec. Panggul untuk memperluaspemasaran ke Jawa Tengah

Efisiensi dan perluasan pemasarankomoditas kelapa dengan pengumpulanhasil produksi komoditas kelapa dariseluruh kecamatan dan pemasaranbersama yang dapat dilakukan diKecamatan Kalidawir

Efisiensi dan perluasan pemasarankomoditas sengon dengan pengumpulanhasil dan pemasaran bersama kayu mentahuntuk ekspor keluar daerah terutama JawaTengah yang dapat dilakukan di KecamatanPanggul

Pemanfaatan tempat pelelangan ikan untukpengumpulan hasil tangkapan serta sentrapemasaran bersama ikan segar dan olahan diTPI Prigi dan Popoh

Page 21: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

SDM

• Penguatan kualitas SDM denganpengadaan kegiatan pelatihankelompok masyarakat yang bekerja dibidangnya, seperti buruh pekerjaperkebunan, kelompok nelayan, danpengrajin marmer yang difasilitasi olehdinas-dinas yang terkait dengan carasaling mendatangkan tenaga ahli darikedua kabuputen secara bergantian. Selain memberikan bimbinganpeningkatan skill dalam berkebun, parapekerja juga diberikan peningkatan diriuntuk berkomunikasi, mengetahui selukbeluk produksi, pengolahan, dan jugapemasaran agar dapat berwirausahadan tidak berorientasi untuk bekerja diluar wilayah.

Sosial dan Politik Regional

• Peningkatan koordinasiantarkelembagaan dalam menjalankanprogram-program sesuai dengan RTR yang berlaku terutama untukmemprakarsai kegiatan kerjasamadengan cara penciptaan forum komunikasi yang mengadakanpertemuan rutinantarmasyarakat, swasta danpemerintah

• Peningkatan koordinasi untuk mengembangkan pesisir wilayah penelitian dengan konsep minapolitan di Prigi dan Popoh sehingga dapat menyerap lebih banyak SDM

• Penetapan kebijakan pembatasan areal hutan produksi untuk keseimbanganekologi dengan pengamanan danrehabilitasi yang dilaksanakan secarabersama

Page 22: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

KESIMPULANPotensi dan dominasi komoditas unggulan dari kedua kabupaten yang terdapat pada 7kecamatan yang dilalui oleh JLS Jatim tidak mencakup semua komoditas.

Subsektor tanaman pangan : Padi Sawah,PadiGogo,Jagung, Ketela Pohon, Ubi Jalar, KacangTanah, Kedelai, dan Kacang Hijau

Subsektor perkebunan : jambu mente, kelapa, kapukrandu, cengkeh, kopi, dan vanili.

Subsektor kehutanan : sengon, acasia, jati, dan sono.

Subsektor perikanan : perikanan tangkap dan budidaya

Subsektor peternakan : sapipotong, kambing, domba, ayam kampung,ayamras, ayam broiler,mentok, dan kuda.

Subsektor penggalian : Andesit Diorit, Kalsit, Pasirbesi, Batu Bara, Marmer, dan Tembaga.

Padi Sawah, PadiGogo, Jagung, KacangTanah, Kedelai

Jambu Mente, Kelapa,Kapuk Randu, Cengkeh

Sengon, Acasia

Perikanan Tangkap

Sapi Potong, Kambing

Marmer, Pasir Besi

Page 23: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

KESIMPULANFaktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan regional management dalammengelola komoditas unggulan di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek yang dilaluikoridor JLS Jatim adalah :

Sumber Daya Alam yang berupa Potensi komoditas unggulan serta Ruangdan lokasi strategis

SDM/ Tenaga Kerja berupa Ketersediaan tenaga kerja/SDM dan Kualitastenaga kerja/SDM

Modal/ Investasi yang berupa Ketersediaan permodalan pemerintah danKeinginan investasi pihak swasta

Potensi Pasar yang berupa Ketersediaan pasar dan lokasi potensial untukpemasaran

Sosial dan Politik Regional yang berupa Kebijakan pemerintah, danKeinginan dan pelaku/aktor terkait regional management

Setiap kecamatan memiliki potensi untuk pembentukan regional managementdengan peran yang berbeda tetapi memiiki kedudukan yang sama. Kecamatan yangmemiliki faktor pembentukan regional management dominan adalah KecamatanWatullimo, Besuki, dan Kalidawir (kecamatan lainnya sebagai pendukung)

Page 24: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

KESIMPULANArahan pengembangan komoditas unggulan yang optimal di Kabupaten Tulungagung-Trenggalekyang dilalui koridor JLS Jatim dengan konsep regional management berupa pembentukan inisiatifkerjasama dengan prioritas pengembangan komoditas kelapa, sengon, perikanan tangkap, danmarmer, yang diwujudkan dalam beberapa kegiatan, yaitu :

Peningkatan produktivitas komoditas kelapa dengan intensivikasi pertanian, sengon denganpemeliharaan dan reboisasi, perikanan tangkap dengan eksploragi keanekaragamansumberdaya ikan, dan marmer dengan sharing produksi.

Peningkatan kualitas SDM dengan penyuluhan yang difasilitasi oleh dinas-dinas terkaitdengan koordinasi antarkabupaten

Penguatan modal/investasi swasta dalam menyediakan industri pengolahan bahan baku.

Pengadaan infrastruktur pendukung kegiatan perekonomian dari masing-masing kabupatenyang dapat dimanfaatkan pula oleh wilayah sekitarnya

Efisiensi dan perluasan pemasaran komoditas secara bersama untuk ekspor keluar daerah

Peningkatan koordinasi antarkelembagaan untuk memprakarsai kegiatan kerjasama dengancara penciptaan forum komunikasi yang mengadakan pertemuan rutinantarmasyarakat, swasta dan pemerintah.

Page 25: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso Lic.Rer

SARAN

• Perlu adanya studi lanjutan mengenai analisis penentuan aktor-aktor atau pelakuregional management di wilayah penelitian dengan struktu organisasi kolektif yangberbentuk Government Oriented, Quasi Government and Privat, atau Privat Oriented.

• Hasil arahan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai saran dan acuan dalampengembangan komoditas unggulan di Kabupaten Tulungagung-Trenggalek yangaksesnya akan terbuka lebar setelah dilalui JLS Jatim atau sebagai pendukung RMGolekpawon maupun Selingkar Wilis.

• Perlu adanya koordinasi dari aktor pembangunan dan perencanaan daerah berupadinas-dinas terkait untuk membentuk Badan Kerjasama Antar Daerah terutama diwilayah pesisir selatan agar dapat lebih dekat dengan masyarakat dan dapatmengimplementasikan kebijkan dengan lebih mudah.

• Perlu adanya studi lanjutan yang membahas secara spesifik impact dari pembangunanJLS Jatim terhadap perkembangan kegiatan di sekitarnya.