pendahuluan - ansn.bapeten.go.idansn.bapeten.go.id/files/41202/3411.pdf · pene/i/ion don...

5
Pene/rlian don Pengembangan Ap/rkasl/salOp don Rad/as;, /999 PENGARUH PEMBERIAN PAKAN YANG MENGANDUNG TESTIS SAPI PADA PENGALIHAN JENIS KELAMIN (SEX-REVERSAL) IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.) Adria PM Hasibuan dan H.M. Soewarsono Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN PAKAN YANG MENGANDUNG TESTIS SAPI PADA PENGALlliAN JENIS KELAMIN (SEX-REVERSAL) IKAN NILA MERAH (Oreocl,;omU sp). Telah dilakukan penelitian dengan pemberian pakan tambahan testis sapi pada ikan nila merah (Oreochromis sp) berumur I minggu sid 5 minggu, dengw1 perlnl-uan A sebagai kontrol diberikan pakan pelet komersial, perlakuan B diberikan pakan pelet dengan pakan tambahan testis sari 20 %, perlakuan C dengan pakW1 tambahan testis sari 10 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persen~ keberhasilan pengalihan jenis kelamin jantan ikan nila memh sebagai akibat pemberian !~~~~pi dan peiigii:ruh perbedaan berat badan ikan -nila memn11i:i1~dan betina. Hasil yang diperoleh dengan 3 kali ulangan dan 2 tahapan kerja yaitu di Aquarium (umur 1 minggu sampai 5 minggu ) dan di kolam percobaan (umur 5 minggu sampai panen) menunjukkan hasil babwa, dengan pakan tambahan 10 % testis sari (perlakuan C) dihasilkan 84 % ikannila merah jwltan. hasil ini paling efisien dibandingkwI perlakuan A = 36 % dan perlak~ B = 75 %. Untuk berat badl1l1 ikan Iula merah padaminggu ke- V hasilnya A = 7,23 grain; B = 10,24 gram dan C = 13,17 gram, sedangkan padabulan ke- V berat ikan nila merah jantan mencapai 160 gram dan betina seberat 120 gram. ABSTRACT THE EFFECTS OF FEEDING SUPLEMENTED BY {;QWS TESTIS TO INDUCE SEX REVERSAL OF NILA RED FISH (Oreocluonlis sp). The experiments of sex reversal have~ done by giving the feeding suplemetlted by powder of cowstestisto theone until five weeksof age of nila red fish larvae. The .-, proportionof suplement was 0 % to A group (colltrol). 20 % to B group and 10 % to groupC. The treatnien-t of sex reversal were caried out in 3 aquariwn, and at the end of tirst experiment (after 5 weeks) selected the ratio of male and felnale .The resultsof 3 timesrepeating experiments showed 36 % male in A gFOup (control). 75% male in B group. and 84 % in C group.The efiective treatmetlt was in theportioll of 10 % powder of cow testissuplement. The rate of weight of each groupwere A = 7.23grams, B = 10.24 grams and C = 13.7 grams. After 5 mounth of age were in the slllgle-malepools the weight of male nila red fish reached in the rate of 160 grams atld female of 120 grams. PENDAHULUAN terjadi, pada ikan nila jantan seluruh energi dari pakan diglillakan W1tuk pertumbullafi, sedangkan pada ikan nila betina energi dari pakan tidak seluruhnya digunakan W1tuk turnbull, tetapi juga W1tuk proses pematangan telur, pengerarnantelur d.:w pernelillaraan larva d.:1larn rnulutnya. (4). Usaha terbaik dan mudal1 untuk mendapatkan benih ikan nila jantan yaitu dengan metode "pengalihan jenis kelarnin" (sex reversal). Banyak cara telah dilakukan untuk alih kelarnin jantan, rnisalnya merendam larva ikan nila dalam larutan hormon testosteron(methyl testosteron) atau secara oral melalui makanan yang mengandung testosteron. Pada stadia larva ini sel-sel kelamin primer gonad belum mengalalni diferensiasi menjadi jaringan ovarium (5). sehingga akan dihasilkan persentase aIih kelamin jantan sekitar 97 % -100 % apabila diberi pakan mengal1dung testosteron(6). Pada penelitian ini, telah dilakukan pemberian suplemen jaringan testis sapi kepada larva ikan nila merah sampai bcrumur 40 11ari. Hasil analisis dengan metode Radioimmunoassay (RIA) bahwa konsentrasi testosteron dalam jaringan testis sapi adalah 142,8 -1204 ng/gr jaringan testis (7). lkan Nila Mernh (Oreochromis sp.) didataIlgkaIl daTi Fillipil1a ke Indonesia pada awal tabun 198I oleh BPPA T (Balai Penelitian Perikan.1n Air Tawar) benujllaIl untuk memperkaya jenis ikaIl budidaya di Indonesia (I). Bagi negarn Indonesia yang sedang mengalaIni krisis ekonomi ntaka nila merall merupakaIl swnber protein yang sangat potensiaJ (2) karena mudaJl di budidayakan dan melniliki keunggulan sifat biologis yaitu cepat turnbull, !allan penyakit, tolernn terl1adaplingkungan dan kekurangan oksigen terlarut daJaIn air. Dengan berbagai keunggulan itulaJl maka petani ataupun pengusaJ1a dapat memilih jenis nlla merall sebagai aJternatif, selain itu kandungan gizi ikan nila terdiri daTi 17,5 % protein, 4,1 % lemak daD 78.4 % air (3) sclungga perlu ditingkatkan produksinya W1tuk penyediaan protein hewani yang murall dan mudah. Budidaya ikan nila di rnasyarak.1t wnwlU1ya di1akukan secara Calnpur kelanun, 11.11 ini rncrnpengaruIu tingkat produksi ikan, karena pada umllf dan ukuran tertentu terjadi proses perkawinan. Pernclillaraan ikan nila secara tunggaJ kelamin jantan cenderung meningkatkan produksi ikan nila karena proses perkawinan tidak akan 353

Upload: trinhminh

Post on 02-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN - ansn.bapeten.go.idansn.bapeten.go.id/files/41202/3411.pdf · Pene/i/ion don Pengembongon Ap/ikasi ls%p don Rodias;. /999 2. SADILI, D., At13lisa Usaha Perikanan Ikan

Pene/rlian don Pengembangan Ap/rkasl/salOp don Rad/as;, /999

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN YANG MENGANDUNG TESTIS SAPIPADA PENGALIHAN JENIS KELAMIN (SEX-REVERSAL)

IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.)

Adria PM Hasibuan dan H.M. Soewarsono

Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN YANG MENGANDUNG TESTIS SAPI PADA PENGALlliANJENIS KELAMIN (SEX-REVERSAL) IKAN NILA MERAH (Oreocl,;omU sp). Telah dilakukan penelitiandengan pemberian pakan tambahan testis sapi pada ikan nila merah (Oreochromis sp) berumur I minggu sid 5minggu, dengw1 perlnl-uan A sebagai kontrol diberikan pakan pelet komersial, perlakuan B diberikan pakan peletdengan pakan tambahan testis sari 20 %, perlakuan C dengan pakW1 tambahan testis sari 10 %. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui persen~ keberhasilan pengalihan jenis kelamin jantan ikan nila memh sebagai akibatpemberian !~~~~pi dan peiigii:ruh perbedaan berat badan ikan -nila memn11i:i1~dan betina. Hasil yang diperolehdengan 3 kali ulangan dan 2 tahapan kerja yaitu di Aquarium (umur 1 minggu sampai 5 minggu ) dan di kolampercobaan (umur 5 minggu sampai panen) menunjukkan hasil babwa, dengan pakan tambahan 10 % testis sari(perlakuan C) dihasilkan 84 % ikannila merah jwltan. hasil ini paling efisien dibandingkwI perlakuan A = 36 % danperlak~ B = 75 %. Untuk berat badl1l1 ikan Iula merah pada minggu ke- V hasilnya A = 7,23 grain; B = 10,24 gramdan C = 13,17 gram, sedangkan pada bulan ke- V berat ikan nila merah jantan mencapai 160 gram dan betina seberat

120 gram.

ABSTRACT

THE EFFECTS OF FEEDING SUPLEMENTED BY {;QWS TESTIS TO INDUCE SEXREVERSAL OF NILA RED FISH (Oreocluonlis sp). The experiments of sex reversal have ~ done by givingthe feeding suplemetlted by powder of cows testis to the one until five weeks of age of nila red fish larvae. The

.-, proportion of suplement was 0 % to A group (colltrol). 20 % to B group and 10 % to group C. The treatnien-t of sex

reversal were caried out in 3 aquariwn, and at the end of tirst experiment (after 5 weeks) selected the ratio of maleand felnale .The results of 3 times repeating experiments showed 36 % male in A gFOup (control). 75% male in Bgroup. and 84 % in C group. The efiective treatmetlt was in the portioll of 10 % powder of cow testis suplement.The rate of weight of each group were A = 7.23 grams, B = 10.24 grams and C = 13.7 grams. After 5 mounth of agewere in the slllgle-male pools the weight of male nila red fish reached in the rate of 160 grams atld female of 120grams.

PENDAHULUAN terjadi, pada ikan nila jantan seluruh energi dari pakandiglillakan W1tuk pertumbullafi, sedangkan pada ikan nilabetina energi dari pakan tidak seluruhnya digunakan W1tukturnbull, tetapi juga W1tuk proses pematangan telur,pengerarnan telur d.:w pernelillaraan larva d.:1larn rnulutnya.(4).

Usaha terbaik dan mudal1 untuk mendapatkanbenih ikan nila jantan yaitu dengan metode "pengalihanjenis kelarnin" (sex reversal). Banyak cara telah dilakukanuntuk alih kelarnin jantan, rnisalnya merendam larva ikannila dalam larutan hormon testosteron (methyl testosteron)atau secara oral melalui makanan yang mengandungtestosteron. Pada stadia larva ini sel-sel kelamin primergonad belum mengalalni diferensiasi menjadi jaringanovarium (5). sehingga akan dihasilkan persentase aIihkelamin jantan sekitar 97 % -100 % apabila diberi pakanmengal1dung testosteron (6).

Pada penelitian ini, telah dilakukan pemberiansuplemen jaringan testis sapi kepada larva ikan nila merahsampai bcrumur 40 11ari. Hasil analisis dengan metodeRadioimmunoassay (RIA) bahwa konsentrasi testosterondalam jaringan testis sapi adalah 142,8 -1204 ng/grjaringan testis (7).

lkan Nila Mernh (Oreochromis sp.) didataIlgkaIldaTi Fillipil1a ke Indonesia pada awal tabun 198 I olehBPP A T (Balai Penelitian Perikan.1n Air Tawar) benujllaIluntuk memperkaya jenis ikaIl budidaya di Indonesia (I).Bagi negarn Indonesia yang sedang mengalaIni krisisekonomi ntaka nila merall merupakaIl swnber proteinyang sangat potensiaJ (2) karena mudaJl di budidayakandan melniliki keunggulan sifat biologis yaitu cepatturnbull, !allan penyakit, tolernn terl1adap lingkungan dankekurangan oksigen terlarut daJaIn air. Dengan berbagaikeunggulan itulaJl maka petani ataupun pengusaJ1a dapatmemilih jenis nlla merall sebagai aJternatif, selain itukandungan gizi ikan nila terdiri daTi 17,5 % protein, 4,1 %lemak daD 78.4 % air (3) sclungga perlu ditingkatkanproduksinya W1tuk penyediaan protein hewani yang muralldan mudah.

Budidaya ikan nila di rnasyarak.1t wnwlU1yadi1akukan secara Calnpur kelanun, 11.11 ini rncrnpengaruIutingkat produksi ikan, karena pada umllf dan ukurantertentu terjadi proses perkawinan. Pernclillaraan ikan nilasecara tunggaJ kelamin jantan cenderung meningkatkanproduksi ikan nila karena proses perkawinan tidak akan

353

Page 2: PENDAHULUAN - ansn.bapeten.go.idansn.bapeten.go.id/files/41202/3411.pdf · Pene/i/ion don Pengembongon Ap/ikasi ls%p don Rodias;. /999 2. SADILI, D., At13lisa Usaha Perikanan Ikan

rene/irian don Pengembangan Ap/ikasi IsolOp dan Radiasi, /999

Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahuikeberhasilan pengalillan jenis kelmnin ikml nila merahsebagai akibat pemberian testis sapi dalmn pakan daDmendapatkan infornmsi mengenai pengguna.l11 hormontestosteron yang efektif dalam menghasilkan ikan nilameraIl jantan.

pupuk organik berupa pupuk kandang dengan dosis 0,5kg/m2, kemudian kolam diisi air sedikit selama 4-5 hariagar pupuk cepat terurai membentuk komponen anorganikyang dapat dilnanfaatkan oleh plankton, selanjutnya kolamdiisi air sampai ketinggian 60 cm.

Untuk menilai efisiensi ekstraksi hormontestosteron daTi testis sapi, digunakan telmik pengenceranradio isotop (isotopic dilution technique) yaitu denganmenambahkan "spike" hormon bertanda radioaktif(testosteron bertanda tritium) kedalam ekstrak. Dariekstrak jaringan testis dilakukan penetapan konsentrasihormon testosteron yang terekstrak dengan metodeRadioimmunoassay (RIA) (9).

BAHAN DAN METODE

Bahan. Larva ikan nila mera11 sebanyak 900 ekorukuran berkisar antara 9 -13 nun benunur sekitar 1minggu, larva ikan dibeli dari Balai Beluh Ikan CiganjurDKI. Aquarium 3 buah yang berukuran panjang 160 cm,lebar 60 cm dc'lll tinggi 100 cm dibuat di bengkel PAIR,daD ballanlalat lainnya ialah 3 buah pompa air untuksirkulasi udarn dalam aquarium, 3 set aerator, pakan peletkomersial, testis sapi, bak air, slang plastik, air yangmengalir, timbangan, pH meter, termometer, kolampercobaan sederlmna di PAIR.

BASIL DAN PEMBAHASAN

Metode. Percobaan dilakukan di dua tempatyaitu pertama di aquarimu, ikc'ln bernmur sekitclf 7 lmridipelilwa selmua 40 llcw, diberi pakan mengandmlgtestosteron dan kedua dibesarkan di kolmu percobaansejak bernmur 40 11ari smupc'li masa paJlen. Perlakuandalam 3 bUall aquarimu yang telall berisi air setinggi 2/3bagian dimasukkan larva ikml @ 100 ekor. Untukperlakuan A , yaitu kontrol diberikaJl 100 % pakan peletikaJl komersial berbentuk cnuuble ( pelet butiran kecil) ,perlaklk'l11 B pakan komersial diberikan tarnballan testissapi 20 % dan perlakuan C pakan komersial diberikantmubalmn testis sapi 10 %.

Testis sapi segar yang diproses sehingga menjadi"powder" testis sapi. tepmlg testis sapi ini dicampurdengan tepmlg pelet lungga merata dengaJl perbaJldinganuntuk perlakuan C = 10% dan perlakuan B =20% dan

dibentuk pelet (crumble). Pemberian pakan tambalmndilakukc'l11 lmnya di aqlkwmu (sampai ikc'l11 benuuur 40hari), pakc'l11 diberikan setiap pc'lgi daD sore hari sebanyak3 % dari bemt total ikan / 11ari.

Setiap pagi 11ari, air d.'llmu aqlk'lfimu digc'lntidengan yang bam 11al ini penting untuk mengllindari ikc'l11tercemar atau keraCm1all dari sisa rnakaJlc'l11 karena sisa-sisa makaImn yang tidak tennakan daD mengalalni proses

dekomposisi (pembusukan/penguraian) dapc'ltmenimbulkan mcun bagi ikan, juga diberikaJl sirkulasiudara dalam air dengan cara mensirkulasikc'l11 air secaraterns menerns untuk menjaga kestabilan oksigen terlarut,pH dml sulru air (8), bemt badan ditinlbang setiap nunggusekali, pengmnatan di aquarimu di ulang 3 X.

Setelah 40 11ari, dilakukan pengarnatan alatkelalnin ikan nila merall tersebut secam manual(makroskopis), sehingga jUmlall kelarnin jantan yangdiperoleh dari proses "sex reversal" dapat temlnati,kemudiml ikan dipindal1kan ke kolmn percobaan dengannlemisal1kml mltara jantan daIl betina, pengmnatandiklrususkan untuk melil13t perbedaan perkembanganberat badaIl ikan jantan dml betina .Sebelmnnya kolampercobaan disiapkan dengan cara kolaJU dikeringkan,kemudian diolah dengan pengapuran daD pemupukandasar. Setelall pengolal13n tanall selesai, kapur diberikandengml dosis 0, I kgim2, PUPl1k yang digunc'lkaJl adalall

Hasil penelitian mengenai peluang pemakaiantestis sapi untuk pengalihan jenis kelarnin (sex reversal)pada ikan nila merall (Oreochromis sp.) dikhususkan padapersentase jenis kelalnin jantan yang dihasilkan dankenaikan berat badan ikt-m jantan dibandingkan denganikan betina.

Pada Tabel 1, diperlillatkan perkembangan rata-rata persentase ikan nila merah jantan, dimana padaperlakuan A (kontrol) keberhasilan ikan jantan hanya 36%, untuk perlakuan B (pakan tambahan 20% testis sapi)berhasil 75 % ikan jantan dan pada perlakuan C (pakantambahan 10 % testis sapi) berhasil 84 % ikan jantan,disini terlihat keberilasilan pengalihan kelarnin menjadijantan dengan pemberian Pakan tamballan testis sapimencapai 2 X lipat dari kontrol, walaupun untuk perlakuanB daD C tidak berbeda nyata tapi basil yang paling efisienadalall dengan pemberian pakan tambahan testis sapi 10 %berhasil 84 % ikan nila merall jantan. Hal inimembuktikan karena testis memproduksi sejumlahhormon jantan yang kesemuanya disebut androgen, jenishonnon yang paling potensial dari androgen adalahtestosteron yang mempunyai fungsi mempertahankansistim saluran kelmnin jantan, sifat-sifat kelarnin sekunderdan merangsang pertumbuhan sifatjantan (10).

Pada Tabel 2, diperlihatkan perkembangan beratbadaIl rata-rata ikan nila merah dari lninggu ke I sid ke Vdi aquarium, untuk perlakuan C dengan pakan tambahantestis sapi 10 % merupakan basil yang lebih efisiendibandingkan pemberikan pakan tambahan testis sapi 20%, dimana berat badan ikan pada minggu ke- V untukperlakUall A = 7,23 gr, perlakuan B = 10,24 gr danperlakuan C = 13,17 gr , kemungkinan hal ini karenakomposisi dari pakan tambahan testis sapi 10 %mencukupi kebutultan nutrisi bagi ikan tersebut, jugabila pemberian testis sapi terlalu banyak akanmengakibatkan nafsu lnakan ikan menjadi berkurangkarena kelebihan protein, seperti diketahui ikansebagairnana orgmusme hidup lainnya memiliki batasmaksimwn untuk memanfaatkan energi dari makananyang dicemanya, maka kelebihan jurnlah energi ataujumlah lnakanan/protein tidak akan terrnanfaatkansehingga hanya akan terbuang setelall melalui prosespencernaan (11).

Pada Tabel 3, diperlihatkan perbedaan beratbadaIl ikan nila merall jantan dan betina sejak bulan ke-llsid bulan ke- V, terlillat pada bulan ke- II sid bulan ke-1II

354

Page 3: PENDAHULUAN - ansn.bapeten.go.idansn.bapeten.go.id/files/41202/3411.pdf · Pene/i/ion don Pengembongon Ap/ikasi ls%p don Rodias;. /999 2. SADILI, D., At13lisa Usaha Perikanan Ikan

Pene/i/ion don Pengembongon Ap/ikasi ls%p don Rodias;. /999

2. SADILI, D., At13lisa Usaha Perikanan Ikan Nila.Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan AirTawar (1992).

3. SUGIARTO, Telmik Pembenillan lkan Mujair danNila, Penerbit C. V.Simplex, Jakarta (1988).

kenaikaiI berat ltallya berkisar antara 18 -25 gram, padabulan ke-III sid ke-IV kelk1ik.1l1 berkiSc1r antara 35 -40gram, dan pada bulaiI ke-IV sid ke-V berkisar alltara 45 -65 gram, 1131 ini disebabkan pada awal keludupall ikaJIpertambaIkllI berat ikan nil a meraiI selaiu lambat,pertambahan berat semakin meningkat denganbertambaIuIya umur (12).

KenaikaiI berat ikan lula jaiItaiI lebih cepatdibandingkalI yang betil13, pada bulan ke V berat jaiItan160 gram dan betina 120 gram, perbedaaII berat ini 11aJIyaberkisar 40 graIn, k.1fel13 keadacllI kolam percobaan yangkurang menIadai, dengaJI tidak adanya sinar n13taItari datIaliraJl deras air d.1ri kolaln tersebut, karena keberltasilanpengalilklll ikan nil a merah jaiItan dan berat badan ikanIUIa meraiI jaiItan, juga berkaitan dengan faktor lingkungandan kondisi kolam yang mendukung selama penelitian,faktor lingkwIgan tersebut diantaranya adaiaiI SulIU airberkisar antara 26 -27,5°C (SulIU nonnal ikan nil a meraiI26 -290 C), derajat keasaman (pH) berkisar antara 6.5 -7(pH nonnal ikan nila merah 6,5 -8,5 ), oksigen terlanlt5 ppm (nornk11 3 -5 ppm ) (13).

4. SUBAGYO, Sex Reversal pacta Ikan Nila(Oreochromis niloticus) dengan Hormon dalamTablet, Prosiding Seminar Hasil PenelitianPerikanan Air Tawar (1991).

S. POPMA, T.J., 811d BARTHOLOMEW, W.G., SexReversal ill EartIlen Ponds. International Centerfor Aquaculture Experiment Station, Auburn -University, Alabama, (1990).

6. YULFIANTI, Peluang Pemakaian Testis Sapi padaSex Reversal lkan Nila (Oreochromis sp), JurnsanBiologi, Uluversitas Pakuan, Bogor (1995).

7. SOEWARSONO, H.M., Efisiensi EkstraksiTestosteron dalam Jaringan Testis Sapi danPenetapan Kadar Testosteron dengan RIA, PAIR.BATAN, Jakarta, (1994).

KESIMPULAN

8. ABBAS SIREGAR DJARIJAH, Nila MernhPembenilwl dan Pembesaran Secara Intensif,Penerbit Kanisius, Yogyakarta (1995).

9. SOEW ARSONO, H.M., Pengantar Teori dan TeknikRadioimmlilloassay, BAT AN, Jakarta (1988).

Dari basil penelitiail ilU dapat disimpulk.'U1 balIwatestis sapi sebagai calnpuran pakan dapat mengubah jeniskelanun (sex reversal) ikaIIlula meraII (Oreochromis sp.)dan menainbaII berat badaiI ikaJI nila merall, basil yangpaling efisien dengan pakan taJnbalIan 10 % testis sapiberhasil 84 % ikan lula meralI jantall, sedalIgkan untukberat badaJI ikan lula meraII jantan saInpai Umllr 5 bulan160 gram dan betilla 120 grain.

Kondisi lingkWIgan daD kolam percobaanmempengaruIIi kehidupc'UI ikaIl. diharapkaJI penelitianlanjutan dengan kolam percobaan yang lebih men13dai datIjenis ikan yang lain nus.'1lnya ikan gurmne.

10. GANONG W.F., FisiologiKedokteran , Jakarta (1979).

Kedokteran,

II. JO, N.. RO SMITHERMAN, Effects of Dietary 17methyltestosteron on Sex Reversal and Growth ofOreochromis aureus.

UCAPAN TERIMA KASIH12. DEPARTEMEN PERTANIAN, Pembenillan Nila

Merah, Balai Infomlasi Pertanian, Jakarta, (1994).Penulis menyampaikan ucapc1n terima kasihkepada Sdri. Sri Utanu, Sdri. Setyowati dan Ode Irwantoyang telah membantu percobaan ini. 13. HOAR, W.S., Fish Physiologi, Academy

London, ( 1983).

DAFTARPUSTAKA

I. BUDI SANTOSO, Budidaya Ikatl Nila, PenerbitKaIliSi us, Yogyakarta (1996).

355

Page 4: PENDAHULUAN - ansn.bapeten.go.idansn.bapeten.go.id/files/41202/3411.pdf · Pene/i/ion don Pengembongon Ap/ikasi ls%p don Rodias;. /999 2. SADILI, D., At13lisa Usaha Perikanan Ikan

Pene/itian dan Pengembangan Ap/ikasi lsotop dan Radiasi, /999

Tabel Jumlah persentase rata-rata ikan nila merah jantan denganperlakuan pemberian pakan tambahan testis sapi (%)

Ulangan UlanganII

UlanganIIIPerlakuan

A (Kontrol)B

(20 % t.s)C

(10 % t.s)

Rata-rata

3634 38 36

74 77 75 75

88 80 84 84

F hitung = 186,95 ; CV = 4,98 %F label 5 % = 6,94 ; F label 1 % = 18,00BNJ 5 %= 6,474; BNJ 1 %= 9,807

Tabel 2. Berat badan mta-rata ikan nila merah lninggu ke I sid minggu ke- V(gram)

Perlakuan

A (Kontrol)B (20 % t.s)C (10 % t.sl

Mingguke-I0.620.540.68

Mingguke-ll1.242.362.91

Mingguke-III2.843.644.26

Mingguke-IV5.627.828.25

Mingguke-V7.23

10.2413.17

F hinmg = 24,26 ; CV = 2,88 %F tabel5 %= 3,84; F tabell %= 7,01BNJ 5 %= 3,21; BNJ 1 %= 4,86

Tabel 3. Perbedaan berat. badan rata-rata ikan Dila merah jantan danbetina bulan ke II sid bulan ke- V (gram)

Bulanke-IV

9575

Bulanke-V160120

Bulanke-ll3022

Bulanke-III

5540

Perlakuan

JantanBetina

F lutung = 115,16; CV = 5,26 %F tabel5 % = 7,23; F tabell % = 14,58BNJ 5 %= 6,88; BNJ 1 %= 8,94

DISKUSI

ENDANG GATRIDEPKES

Selama ini apakah usaha mengubah jenis kelarnintersebut sudah banyak dilakukan oleh peternak ikan. Kalausudah, metode apa yang sudah dilakukan, dan hasilnyabagaimana ?

Saya masih belum mengerti, jadi ikan nila merahbetina dengan pakan testis sapi dapc1t menjadi ikan nilamerah jantan ? Benarkah itu yang dimaksud ? Danbagailnana bisa dikatakan keberhasilan penelitian 84 %sementara kolatn yang digunakan masih belum memenuhipersyaratan, dan bila kolam memenuhi persyaratan berartikeberhasilan 100 %, benarkall ?

ADRIA P.M.

Sudah ada, contohnya ikan nila hal ini sangatlahumwn dilakukan seperti di Balai Benih lkan Ciganjur,juga oleh petemak ikan, yaitu dengan menggunakanhonnon sintetis berupa metllyl testosteron (M1) dengancara hams langsung direndam dalam MT tersebut sesuaijumlall & wnurnya atau secara oral.

ADRIA P oM.

Ya betul. 84 % tersebut adalah basil sex-reversaldi Aquarium, sedangkan di kolam percobaan untuk ikanberutuur I lninggu diberikatl testis sapi tidaklah efisiendengatl kondisi kolatu percobaan. Di kolam adaIaIl untukmelilmt perbedaan jurnIaIl be rat badan jantan & betina,bukan perlakuan sex-reversal.

356

Page 5: PENDAHULUAN - ansn.bapeten.go.idansn.bapeten.go.id/files/41202/3411.pdf · Pene/i/ion don Pengembongon Ap/ikasi ls%p don Rodias;. /999 2. SADILI, D., At13lisa Usaha Perikanan Ikan

Penelitian dan Pengembangan Aplikasi lsotop don Radios;, 1999

L UKMAN UMAR

Apa daS<1f pelnilil1all (penggwlaan) testis Sc'lpi '1Apa keuntungan pengalihan jenis kelanun bagipemelihara ikan lula merall ?

3. Mengapa sernakin besar konsentrasi/kandungan testisdalam pakan ikan berubahnya kelamin betina menjadijantan semakin menurun '?

4. Apakah perlakuan di aquarium maupun di kolammemberikan basil yang sarna ? Mohon penjelasan.

ADRIA P.M. ADRIA P.M.

Digtmakan testis sapi karena testis sapi mudaJl didapatdan ukurannya cukup besar untuk mendapatkan jwnlalltepung/powder testis sapi yang kita perlukan sedangbiayanya lebih effisien namWl demikian, testis domba& testis mencit bisajuga kita gunakan.Keuntungan ad.'1lall dengan pemelillaraaIl ikan nilasecara tunggal kelatnin jaIltan dapat meningkatkaIlproduksi ikall karelta enerji ikaIl jantall selurulmyauntuk pertuntbultan sedangkan untuk ikan betilta untuktumbuh, untuk proses pentatangan telur, untukpengalnanan telur & untuk pemeliharaan larva daJaInmulut.

HARSOJO

1. Nilai konversi daTi masing-masing pakan yangdiberikan setelall 5 bulan tidak kan1i teliti karena kan1imengkonsentrasikan penelitian sex-reversal ikantersebut & beda berat badan ikan jantan & retina,untuk selanjutnya hill ini akan kan1i lakukan.

2. Mulai bulan ke-li sid ke- V pemberian pakan hanyadilakukan dengan pakan komersial. Karena pakantanlbaltan testis sapi tersebut tujuannya untuk merubahjenis kelamin (mendapatkan ikan jantan). Untukpenelitian lanjutan akan dicoba dengan pakan buatankel. Mikrobiologi Lingkungan, PAIR.

3. Menurut Jo, Ro Smitllennan (1988) : ikan sebagaimanaorganisme ludup lailmya memiliki barns maksimaluntuk melnanfaatkan energi dari makanan yangdicemakannya. Konsentrasi kandungan 10 % testis sapilebih efisien diballding 15 % testis sapi.

4. Berbeda: di aquariwn membedakan jumlah jantan danbetina, di kolam melihat berat ikan jantan dan retina.

Pada penelitian Sc'ludarn terlilmt kenaikan yangberbeda diantarn ke 3 macanl perlakttan pakcU1.I. Berapak.'lh tulai konversi dclri masing-n1c'lsing pc'lkan

yang diberikml setelall 5 bulan '?2. Berapakah pertmnballan berat ikml setelah diberi

perlakllt'l11 macam-macam pakan pad-'l bulan ke-lima '?

'1C'1