pendahuluan
DESCRIPTION
Gambaran umum rencana kegiatanTRANSCRIPT
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
I.PENDAHULUAN
1.1. Ringkasan
Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
PT. Deli Serdang Estate adalah sebuah perusahaan pengembang di
kabupaten Deli Serdang berencana membangun kawasan pusat
perdagangan, perbelanjaan dan terminal angkutan yang lokasinya
direncanakan di Keluran Deli Tua Barat Kecamatan Deli Tua.
Kawasan perdagangan , perbelanjaan dan terminal angkutan kota
tersebut direncanakan dibangun di atas lahan seluas 49.338,67 m2. Di
atas lahan tersebut direncanakan akan dibangun 258 unit RUKO, 11
unit gudang dan 1 unit pasar yang berupa gedung 2 lantai dengan
luas 10.842,85 m2.
Uraian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
Rencana Pembangunan Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Deli Old
Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota direncanakan secara
bertahap yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasional.
Kegiatan pra konstruksi adalah berupa pengadaan lahan, soil test dan
pengurusan izin-izin. Kegiatan Konstruksi adalah berupa penerimaan
tenaga kerja, mobilisasi peralatan kerja, pembangunan basecamp,
pematangan lahan, mobilisasi material bahan bangunan,
pembangunan fisik bangunan, pembangunan sarana dan fasilitas
serta pembersihan dari sisa bahan bangunan (Scrubs).
Kegiatan operasional adalah berupa pemasaran; aktivitas
perdagangan, pasar dan terminal angkutan kota;pemeliharaan sarana
dan fasilitas.
Masing-masing tahapan kegiatan akan diuraikan sebagai berikut :
I-1
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
1.1.1. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan pada tahap pra konstruksi pembangunan kawasan
perdagangan, pasar dan terminal angkutan kota adalah berupa
pengadaan lahan, soil test investigationdan pengurusan izin-izin.
a. Pengadaan Lahan
Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan kawasan
perdangangan, pasar dan terimal angkutan kota adalah seluas ±
49.338,67 m2. Lahan tersebut berstatus sebagai hak guna
bangunan sebagaimana terlampir.
b. Soil Test Investigaton dan Tofografi
Soil test investigation atau penyelidikan tanah dilakukan untuk
mengetahui parameter-parameter tanah yang akan digunakan dalam
perhitungan daya dukung tanah pondasi. Daya dukung tanah sangat
berpengaruh pada bentuk dan dimensi pondasi agar diperoleh
perencanaan pondasi yang optimal.
Pondasi adalah suatu bagian konstruksi bangunan bawah (sub
structure/super structur) yang harus kuat dan aman untuk mendukung
beban dari konstruksi atas (upper structure/super structure) serta
berat pondasi itu sendiri.
Adapun tujuan dari penyelidikan tanah adalah untuk mendapatkan
data-data parameter tanah pada lapisan tanah yang diperlukan dalam
perhitungan daya dukung pondasi. Dengan diperolehnya data-data
tersebut diharapkan diperoleh perencanaan pondasi yang aman dan
optimal ditinjau dari segi teknis maupun segi ekonomis.
Pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan terdiri dari :
1. Pengujian penetrasi sondir (sondering test) kapasitas 2,50 ton
sebanyak 7 (tujuh) titik hingga mencapai tegangan konus 200
kg/cm2 atau kedalaman maksimum 20 m.
2. Pengujian bor mesin sebanyak 2 (dua) titik dengan kedalaman 30
(tiga puluh ) meter.
3. Pengambilan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample)
sebanyak 10 (sepuluh) sample.
I-2
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
4. Pengujian Standard Penetration Test (SPT) pada titik lobang bor
setiap interval 2 m.
Survey tofografi dimaksudkan untuk melihat konfigurasi muka tanah
sehingga dapat direncanakan luasan bangunan yang tepat serta
ketinggian bangunan dari muka tanah yang ada serta ketinggian
bangunan dari muka tanah yang ada serta ketinggiannya terhadap
lingkungannya.
c. Pengurusan Izin-Izin
Sebelum dilaksanakan kegiatan konstruksi maka terlebih dahulu
melakukan pengurusan izin-izin kepada pemerintah daerah Deli
Serdang. Izin yang dimaksud adalah pengurusan Izin Mendirikan
Bangunan, Izin Gangguan dan Izin-Izin lainnya yang dianggap
perlu.
1.1.2. Tahap Konstruksi
a. Penerimaan Tenaga Kerja
PT. Deli Serdang Estate sebagai pemrakarsa rencana usaha
dan/atau kegiatan akan menerapkan system pengelolaan dengan
sasaran efisiensi yang tinggi. Pekerjaan pembangunan kawasan
perdagangan, pasar dan terminal angkutan kota serta
pembangunan sarana pendukung lainnya akan membutuhkan
tenaga kerja yang banyak.
Untuk tenaga pelaksana, pihak kontraktor akan memberikan
prioritas pertama bagi tenaga kerja lokal yang berasal dari
penduduk sekitar, sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang
dibutuhkan. Mengingat bahwa ketersediaan dan keterbatasan
tenaga kerja lokal, maka tidak menutup kemungkinan bila pihak
kontraktor juga akan menggunakan tenaga kerja pendatang dari
luar daerah. Diperkirakan untuk pelaksanaan konstruksi akan
melibatkan lebih dari 173 orang tenaga kerja sesuai dengan
keahlian yang dibutuhkan. Secara ringkas kalsifikasi dan prakiraan
I-3
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk pelaksanaan konstruksi
rencana usaha dan/atau kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1.Klasifikasi dan Prakiraan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk Pelaksanaan Konstruksi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
No Klasifikasi Kebutuhan Keterangan1 Tenaga Ahli Sipil 32 Tenaga Ahli Arsitek 13 Pengawas 64 Mandor 10 Tenaga
Lokal5 Supir dump truk 25 Tenaga
Lokal6 Operator excavator 6 Tenaga
Lokal7 Operator bulldozer 5 Tenaga
Lokal8 Kepala Tukang 10 Tenaga
Lokal9 Tukang Las 25 Tenaga
Lokal10 Tukang kayu 32 Tenaga
Lokal11 Tukang bata 26 Tenaga
Lokal12 Pekerja/Pembantu 20 Tenaga
Lokal13 Petugas keamanan 4 Tenaga
LokalTotal 173
Sumber : Analisa Konsultan, 2013
b. Pembangunan Basecamp
Sebelum bangunan fisik dilakukan pembangunan basecamp untuk tempat
kerja yang dilengkapi dengan fasilitas MCK non permanen, sarana air bersih,
gudang penyimpanan peralatan dan bahan bangunan, sarana proteksi
kebakaran, sarana K3, direksi kit, dll. Basecamp merupakan bangunan
kantor sementara pada saat konstruksi. Bangunan Basecamp terbuat dari
bahan papan, dinding tripleks dan atap dari seng. Basecamp dilengkapi
dengan fasilitas 5 unit kamar mandi dan 5 jamban yang akan digunakan
sebagai fasilitas MCK oleh para pekerja konstruksi (Rekomendasi dari Kep
I-4
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
MenKes R I No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri).
Untuk bangunan kantor sementara maka akan dibuat bangunan non
permanen di sisi sebelah utara yang berdekatan dengan Jl. Pamah sebagai
Jl. Aksed ke lokasi rencana kegiatan.
1. Penyediaan Energi Listrik
Konstruksi Ruko, Bangunan Pasar dan yang lainnya membutuhkan energy
listrik yang akan digunakan untuk penerangan, penggerak electromotor
untuk tower crane, penggerak alat kerja lainnya yang membutuhkan
energi listrik seperti untuk proses las, gergaji dan alat-alat lainnya yang
bekerja berdasarkan asas motor listrik atau yang menggunakan tenaga
listrik. Jumlah kebutuhan akan energi listrik pada saat konstruksi gedung
diperkirakan ± 100 KVA dan energi tersebut disuplay oleh generator
berbahan bakar solar yang akan disediakan di lokasi proyek.
2. Pengelolaan Sanitasi Lingkungan
Kebutuhan air pada tahap konstruksi cukup besar. Air dipergunakan untuk
keperluan MCK, pembersihan material bangunan dan pencucian badan
armada angkutan yang akan keluar dari areal proyek sehingga saat keluar
dari areal proyek roda kendaraan bebas dari lumpur atau tanah yang
berpotensi mengotori badan jalan. Untuk campuran beton tidak akan
mempergunakan air karena beton yang dipakai merupakan beton ready
mix yang diangkut dengan truck concrete mixer.
Kebutuhan air untuk konstruksi diperoleh dari air bawah tanah. Norma
kebutuhan air untuk setiap orang tenaga konstruksi setiap harinya adalah
sekitar 100 L. (Panduan penyusunan dan pemeriksaan dokumen UKL/UPL
Bangunan Komersial, 2007)
MCK non permanen akan dikuras setiap 2 minggu sekali menggunakan
jasa dari PEMDA Kabupaten Deli Serdang.
Sampah padat berupa sisa makanan, bungkus makanan/minuman, wadah
material dan sampah padat lainnya dikumpulkan pada tong sampah yang
disediakan pada beberapa lokasi strategis dan setiap harinya dikumpulkan
ke bak sampah yang dibangun pada lokasi yang berdekatan dengan jalan
sehingga memudahkan di dalam pengangkutannya. Pengangkutan
I-5
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
sampah padat akan berkoordinasi dengan Petugas Kebersihan di
Kecamatan Deli Tua. Untuk pengelolaan sampah akan berpedoman
kepada UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menurut Frank Bird, “ an accident is undesired event that result in
physical harm to a person or damage to property. It is usually the result of
contact with a source of energi (kinetic, electrical, chemical, thermal,
etc)”.
Dalam proses terjadinya kecelakaan terkait 4 (empat) unsur produksi
yaitu People, Equipment, Material, Environment (PEME) yang saling
berinteraksi dan bersama-sama menghasilkan suatu produk dan jasa.
Kecelakaan terjadi dalam proses interaksi tersebut yaitu ketika terjadi
kontak antara manusia dengan alat, material, dan lingkungan dimana dia
berada.
Kecelakaan dapat terjadi karena kondisi alat atau material yang kurang
baik atau berbahaya. Kecelakaan juga dapat dipicu oleh kondisi
lingkungan kerja yang tidak aman seperti ventilasi, penerangan,
kebisingan, atau suhu yang tidak aman melampaui ambang batas. Di
samping itu, kecelakaan juga dapat bersumber manusia yang melakukan
kegiatan di tempat kerja dan menangani alat atau material.
Dewasa ini banyak dikembangkan konsep kecelakaan kerja oleh para ahli
K3 seperti Heinrich, Frank Birds, James Reason, Petersen, dan lainnya.
Mereka mengemukakan berbagai teori kecelakaan mulai dari faktor
manusia, manajemen, sistem, dan perilaku.
Menurut Frank Bird, kecelakaan terjadi karena adanya kontak dengan
suatu sumber energi seperti mekanis, kimia, kinetik, fisik yang dapat
mengakibatkan cedera pada manusia , alat, atau lingkungan. Teori ini
dikembangkan antara lain oleh Derek Viner (1998) yang disebut Konsep
Energi.
Energi hadir di alam dalam bentuk seperti energi kinetik, kimia, mekanik,
radiasi, panas dan lainnya. Dalam kondisi normal, energi ini biasanya
terkadnung atau terkungkung dalam wadahnya misalnya energi kimia
dalam bahan kimia dan energi listrik berada di dalam kabel.
I-6
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Dalam konsep ini, kecelakaan terjadi akibat energi yang lepas dari
penghalangnya mencapai penerima (recipient). Jika isolasi rusak atau
terkelupas, maka energi listrik dapat mengenai tubuh manusia atau
benda lain yang mengakibatkan cedera atau kebakaran. Mesin gerinda
akan memancarkan berbagai jenis energi seperti energi kinetic, mekanik,
listrik, suara, dan getaran. Benda berat yang jatuh dari ketinggian akan
menimbulkan energi kinetic sesuai dengan bobot dan ketinggiannya .
Cedera atau kerusakan terjadi karena kontak dengan energi yang
melampaui ketahanan atau ambang batas kemampuan penerima.
Besarnya keparahan atau kerusakan tergantung besarnya energi yang
diterima. Benda yang jatuh dari ketinggian dapat mengakibatkan
kerusakan atau cedera berat bagi penerimanya.
Energi suara dari mesin gerinda dapat mengakibat gangguan mulai dari
cedera ringan sampai ketulian tergantung intensitas kebisingan yang
datang dan ketahanan fisik manusia yang menerimanya.
Namun kontak dengan energi tidak terjadi begitu saja, tetapi selalu ada
penyebab, misalnya karena pengaman tidak dipasang, kabel tidak
memenuhi syarat atau terkelupas, pekerja tidak menggunakan sarung
tangan atau karena bekerja dengan peralatan listrik yang masih
berenergi. Faktor penyebab kecelakaan ini dikemukakan oleh H.W.
Heinrich (1930) dengan teori dominonya yang menggolongkan atas:
Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act), misalnya tidak mau
menggunakan alat keselamatan dalam bekerja, melepas alat
pengaman atau bekerja sambil bergurau. Tindakan inni dapat
membahayakan dirinya atau orang lain yang dapat berakhir dengan
kecelakaan.
Kondisi tidak aman (unsafe condition) yaitu kondisi di lingkungan kerja
baik alat, material atau lingkungan yang tidak aman dan
membahayakan. Sebagai contoh lantai yang licin, tangga yang rusak
dan patah, penerangan yang kurang baik atau kebisingan yang
melampaui batas aman yang diperkenankan.
Teori tersebut selanjutnya dikembangkan oleh Frank Bird yang
menggolongkan atas sebab langsung (immediate causes) dan faktor
dasar (basic causes). Penyebab langsung kecelakaan adalah pemicu yang
I-7
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
lansung menyebabkan terjadinya kecelakaan, misalnya terpeleset kerena
ceceran minyak di lantai.
Penyebab tidak langsung (basic causes) merupakan faktor yang turut
memberikan konstribusi terhadap kejadian tersebut, misalnya dalam
kasus terpeleset tersebut adalah adanya bocoran alat tumpahan bahan,
kondisi penerangan tidak baik, terburu-buru atau kurangnya pengawasan
di lingkungan kerja.
Sebab langsung hanyalah sekadar gejala bahwa sesuatu yang tidak baik
dalam organisasi yang mendorong terjadinya tidak aman. Karena itu,
dalam konsep pencegahan kecelakaan, adanya sebab langsung harus
dievaluasi lebih dalam untuk mengetahui faktor dasar yang turut
mendorong terjadinya kecelakaan.
Disamping faktor manusia, ada faktor lain yaitu ketimpangan sistem
manajemen seperti perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, pemantauan
dan pembinaan. Dengan demikian penyebab kecelakan tidak selalu
tunggal tetapi bersifat multi causal sehingga penanganannya harus secara
terencana dan komprehensip yang mendorong lahirnya konsep sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Pelaksanaan konstruksi bangunan kawasan perdagangan, pasar dan
terminal angkutan kota harus memperhatikan prinsip-prinsip Kesehatan
dan Keselamatan Kerja sebagaimana di atur di dalam Undang-Undang No.
1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja dan Undang-Undang No. 13
tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pemerintah membuat aturan K3 seperti pada Pasal 3 Ayat 1 UU No. 1
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu : mencegah dan
mengurangi kecelakaan; mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran; mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; memberi
kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya; memberikan pertolongan pada
kecelakaan; memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluaskan suhu,
kelembaban, debu kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
atau radiasi, suara dan getaran.
Persyaratan Keselamatan Kerja
I-8
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Keselamatan kerja dalam suatu tempat kerja mencakup berbagai aspek
yang berkaitan dengan kondisi dan keselamatan sarana produksi, manusia
dan cara kerja. Persyaratan keselamatan kerja menurut Undang- Undang
No. 1 Tahun 1970 adalah sebagai berikut :
a. Mencegah dan mengurangi Kecelakaan
Hal ini berkaitan dengan upaya pencegahan kecelakaan dari setiap
pekerjaan atau kegiatan berbahaya.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Berkaitan dengan sistem produksi dan pencegahan kebakaran (fire
protection system) dalam rancang bangun, operasi dan penggunaan
sarana, pabrik, bangunan, dan fasilitas lainnya.
c. Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran
Meliputi upaya pencegahan bahaya kebakaran (fire prevention) dalam
kegiatan yang dapat mengandung bahaya kebakaran, menggunakan
api atau kegiatan lainnya.
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri dalam kejadian
kebakaran atau kejadian lainnya.
Berkaitan dengan sistem tanggap darurat (emergency response) serta
fasilitas penyelamat di dalam bangunan atau tempat kerja (means of
escape).
e. Memberi pertolongan dalam kecelakaan.
Menyangkut aspek P3K atau pertolongan jika terjadi kecelakaan
termasuk resque dan pertolongan korban.
f. Memberikan alat pelindung diri bagi pekerja
Berkaitan dengan penyediaan alat keselamatan yang sesuai (Alat
Pelindung Diri) untuk setiap pekerjaan yang berbahaya.
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca,
sinar atau radiasi, suara atau getaran.
Berkaitan dengan keselamatan lingkungan kerja, pencemaran atau
buangan industri serta kesehatan kerja.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
fisik, maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
I-9
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Berkaitan dengan aspek kesehatan kerja dan higiene industry.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang baik
l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat lingkungan, cara dan
proses kerja.
Berkaitan dengan aspek aergonomi di tempat kerja
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,
tanaman, atau barang.
Berkaitan dengan keselamatan transportasi baik darat, laut, dan udara
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
Berkaitan dengan keselamatan konstruksi dan bangunan mulai dari
pembangunan sampai penempatannya
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan,
dan penyimpanan barang.
Syarat ini berkaitan dengan kegiatan pelabuhan dan pergudangan
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
Berkaitan dengan keselamatan ketenagalistrikan
r. Menyesuaikan dan meyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahayanya menjadi bertambah tinggi.
Dari syarat- syarat keselamatan yang tercantum dalam undang-undang
keselamatan kerja ini terlihat jelas, betapa luasnya aspek keselamatan
kerja yang menyangkut berbagai aspek, kegiatan dan lingkungan kerja.
Pendekatan Pencegahan Kecelakaan
Prinsip mencegah kecelakaan sebenarnya sangat sederhana yaitu
dengan menghilangkan faktor penyebab kecelakaan yang tidak disebut
tindakan tidak aman dan kondisi yang tidak aman. Namun dalam
praktiknya tidak semudah yang dibayangkan karena menyangkut
berbagai unsur yang saling terkait mulai dari penyebab langsung ,
penyebab dasar dan latar belakang.
I-10
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Oleh karena itu berkembang berbagai pendekatan dalam pencegahan
kecelakaan. Banyak teori dan konsep yang dikembangkan para ahli,
beberapa diantaranya dibahas berikut ini.
a. Pendekatan Energi
Sesuai dengan konsep energi, kecelakaan bermula karena adanya
sumber energi yang mengalir mencapai penerima (recipient). Karena
itu pendekatan energi mengendalikan kecelakaan melalui 3 titik yaitu
pada sumbernya, pada aliran energi (path way) dan pada penerima.
Pengendalian pada sumber bahaya
Bahaya sebagai sumber terjadinya kecelakaan dapat dikendalikan
langsung pada sumbernya dengan melakukan pengendalian secara
teknis atau administratif. Sebagai contoh mesin yang bising dapat
dikendalikan dengan mematikan mesin, mengurangi tingkat
kebisingan, memodifikasi mesin, memasang peredam pada mesin,
atau mengganti dengan mesin yang lebih rendah tingkat
kebisingannya.
1. Pendekatan pada jalan energi
Pendekatan berikutnya dapat dilakukan dengan melakukan
penetrasi pada jalan energi sehingga intensitas energi yang
mengalir ke penerima dapat dikurangi. Sebagai contoh, kebisngan
dapat dikurangi tingkat bahayanya dengan memasang dinding
kedap suara, menjauhkan manusia dari sumber bising, atau
mengurangi waktu paparan.
2. Pengendalian pada penerima
Penerima berikutnya adalah melalui pengedalian terhadap
penerima baik manusia, benda atau material. Pendekatan ini
dapat dilakukan jika pengendalian pada sumber atau jalannya
energi tidak dapat dilakukan secara efektif. Oleh karena itu
perlindungan diberikan kepada penerima dengan meningkatkan
ketahanannya menerima energi yang datang. Sebagai contoh
untuk mengatasi bahaya bising, manusia yang menerima energi
suara tersebut dilindungi dengan alat pelindung telinga sehingga
dampak bising yang timbul dapat dikurangi.
I-11
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
b. Pendekatan Manusia
Pendekatan secara manusia didasarkan hasil statistic yang
menyatakan bahwa 85% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia
dengan tindakan yang tidak aman. Karena itu untuk mencegah
kecelakaan dilakukan berbagai upaya pembinaan unsur manusia
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga
kesadaran K3 meningkat.
Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian mengenai K3
dilakukan berbagai pendekatan dan program K3 antara lain:
Pembinaan dan pelatihan
Promosi K3 dan kampanye K3
Pembinaan Perilaku Aman
Pengawasan dan Inspeksi K3
Audit K3
Komunikasi K3
Pengembangan prosedur kerja aman (safe working practices)
c. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan. Material,
proses maupun lingkungan kerja yang tidak aman. Untuk mencegah
kecelakaan yang bersifat teknis dilakukan upaya keselamatan antara
lain:
Rancang bangun yang aman yang disesuaikan dengan persyaratan
teknis dan standar yang berlaku untuk menjamin kelayakan
instalasi atau peralatan kera.
Sistem pengamanan pada peralatan atau instalasi untuk mencegah
kecelakaan dalam pengoperasian alat atau instalasi misalnya tutup
pengaman mesin, sistem inter lock, sistem alarm, sistem
instrument, dan lainnya.
d. Pendekatan Administratif
Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain:
I-12
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Pengaturan waktu dan jam kerja sehingga tingkat kelelahan dan
paparan bahaya dapat dikurangi
Penyediaan alat keselamatan kerja
Mengembangkan dan menetapkan prosedur dan peraturan tentang
K3
Mengatur pola kerja, sitem produksi dan proses kerja.
e. Pendekatan Manajemen
Banyak kecelakaan yang disebabkan faktor manajemen yang tidak
kondusif sehingga mendorong terjadinya kecelakaan .
Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain:
Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan ker ja (
SMK3).
Mengembangkan organisasi K3 yang efektif
Mengembangkan komimen dan kepemimpinan dalam K3,
khususnya untuk manajemen tingkat atas.
Untuk mengurangi resiko kecelakaan saat bekerja maka kepada setiap
pekerja wajib diberi bimbingan, pembelajaran dan arahan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja. Setiap orang yang memasuki wilayah
kerja konstruksi wajib memakai alat perlindungan diri. Alat perlindungan
diri yang dimaksud adalah berupa pelindung dari benturan benda keras
seperti sepatu, sarung tangan dan helm. Bagi pekerja yang terpapar
dengan kebisingan > 70 dB maka diwajibkan memakai ear flug, bagi para
pekerja yang berpotensi terpapar dengan debu dan gas maka diwajibkan
memakai masker dan kaca mata. Kondisi pencahayaan di tempat kerja
harus memadai.
Tabel 1. 2.Beberapa Alat Pelindung Diri yang Dipakai untuk Konstruksi
Bangunan
No Jenis APD Fungsinya
1 Helm Melindungi kepala dari benturan, benda jatuh, benda keras
2 Jaket Melindungi tubuh dari hawa dingin, panas dan benturan
3 Ear flug Melindungi telinga dari terpapar tingkat kebisingan
I-13
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
yang mengganggu/melebihi baku mutu
4 Sepatu Boot Melindungi kaki dari benda jatuh, benda tajam saat berjalan
5 Masker Melindungi saluran pernafasan dari paparan gas beracun dan debu.
6 Sarung tangan Melindungi tangan dari lecet, terluka atau terpapar dengan benda panas, beracun, tajam dan lain sebagainya.
Untuk melindungi kesehatan dan keselamatan para pekerja dan manusia
di sekitarnya maka perlu dibuat jaring pengaman di sekeliling badan
bangunan untuk mencegah material keluar dari areal proyek saat
konstruksi dilakukan. Hal ini juga dapat mengurangi intensitas material
kecil dan debu terbang ke lingkungan sekitarnya.
c. Mobilisasi Peralatan Kerja dan Material
Peralatan kerja yang akan dipergunakan untuk pelaksanaan konstruksi
adalah sebagaimana tertera pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3.Peralatan Kerja Untuk Konstruksi Kawasan Perdagangan,
Pasar dan Terminal Angkutan Kota No Jenis peralatan kerja yang digunakan Jumlah1 Excavator 22 Buldozer 53 Tower Crane 24 Hydraulic static pile drivel 45 Submersible pump 16 Road Roller 37 Compactor 38 Mobil Truck Mixer 109 Dump Truck 30
Total 60 unitSumber : PT. Deli Serdang Estate, 2013
Peralatan kerja tersebut didatangkan oleh kontraktor pelaksana konstruksi
dari daerah Tanjung Morawa-Jl. SM Raja-Jl. Besar Deli Tua-Jl. Pamah (Lokasi
Rencana Kegiatan).
Pengangkutan semua peralatan berat adalah menggunakan truck
trailer agar tidak merusak sarana jalan yang dilewati.
Penyimpanan bahan bangunan yang mudah rusak karena pengaruh
iklim (hujan dan panas) akan dilakukan pada ruang tertutup
I-14
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
sedangkan untuk bahan bangunan lainnya akan ditempatkan pada
lokasi yang telah disediakan. Material yang dibutuhkan didatangkan
oleh Perusahaan Kontraktor Pelaksana dapat berasal langsung dari
pabrik seperti semen maupun dari para supplier yang terdapat di
kota Medan maupun di daerah Deli Serdang.
Untuk mobilisasi bahan material dilakukan pada jam – jam tertentu
yaitu pada saat jam tidak sibuk aktivitas masyarakat sekitar dan
masyarakat lain pada umumnya yang melintasi jalan tersebut, yaitu
pada jam malam hari.
d. Pembukaan dan Pematangan Lahan
Kegiatan pembukaan dan pematangan lahan terdiri dari 3 (tiga)
rangkaian kegiatan yaitu kegiatan pembukaan lahan dan penyiapan
tanah dasar berupa pembersihan dan pengupasan tanah, pekerjaan
tanah berupa pengangkutan dan pemindahan dan pematangan
lahan berupa penggalian, penimbunan, dan pemadatan tanah.
Kegiatan pembersihan lahan adalah berupa kegiatan pembukaan
lahan dan pembersihan lokasi dari tanaman yang tumbuh, semak
belukar dan alang – alang yang meliputi kegiatan membabat
rintisan, mengimas, menebang, dan merecek. Pembersihan lahan
akan dilakukan pada lokasi pembangunan pasar, sarana dan
prasarana pendukung kegiatan.
e. Konstruksi Fisik Bangunan
Konstruksi fisik bangunan Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Deli
Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkot terdiri dari kegiatan
bangunan bawah, berupa pekerjaan konstruksi fisik. Pelaksanaan
kegiatan mengacu kepada perencanaan yang telah dilakukan.
Pembangunan dilakukan secara bertahap dimulai dengan
pembangunan Ruko, dilanjutkan dengan pembangunan pasar,
terminal dan bangunan sarana pendukung lainnya.
I-15
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Konstruksi bangunan dimulai dengan pemasangan pondasi yang
terbuat dari campuran semen, pasir dan batu dengan komposisi
yang tepat sehingga mampu untuk menopang beban bangunan
yang akan dibangun. Rancangan pondasi berpedoman kepada
kajian teknis bangunan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Desain tapak gedung meliputi pemasangan tiang pancang untuk
bangunan pasar, penentuan alur drainase utama, peninggian lahan
dengan menambah tanah urugan yang diperoleh dari daerah di sekitarnya
yang telah memiliki Izin galian C.
Pekerjaan selanjutnya adalah pengerasan tanah dan pembangunan
drainase utama. Pembangunan drainase utama dilakukan pada sekeliling
lahan yang telah dimiliki. Drainase utama berfungsi untuk menyalurkan
air hujan dan air drainase dari daerah sekitarnya. Bangunan drainase
dibuat dari beton dengan lebar 0,5 m dan kedalaman 1,0 m.
Mobilisasi Tanah Urukan
Tanah urukan dibutuhkan untuk menimbun lahan yang akan dibangun.
Penimbunan dilakukan mengingat elevasi lahan yang lebih rendah dari
muka Jl. Pamah . Penimbunan yang akan dilakukan adalah untuk
menaikkan elevasi tanah hingga sejajar dengan elevasi Jl. Pamah. Tanah
Urukan berasal dari daerah sekitarnya dimana mobilisasinya akan
melewati Jl. Pamah langsung ke lokasi rencana kegiatan.
Volume tanah urukan yang akan dibutuhkan adalah ± 50. 000 m3.
Mobilisasi Bahan Bangunan
Bahan bangunan diperoleh dari perusahaan penyedia bahan bangunan
yang bersumber dari berbagai daerah di Kota Medan dan di daerah
sekitarnya di kabupaten Deli Serdang.
a) Batu Bata
Batu bata yang akan digunakan sebagai bahan bangunan didatangkan
dari daerah Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Pengangkutan batu
bata dilakukan dengan menggunakan armada Dump truck. Batubata
I-16
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
yang dibutuhkan sangat banyak .Pengangkutan batubata dari daerah
Lubuk Pakam menggunakan armada truk muatan 8 ton atau muatan
batubata 6 m2/truck (4.286 buah batubata/truck) Pengangkutan
batubata dilakukan selama masa konstruksi dan akan disesuaikan
dengan kebutuhan per harinya.
b) Kayu/Tripleks
Kayu/tripleks yang dibutuhkan diangkut dengan menggunakan
armada truck. Tripleks didatangkan dari daerah Belawan.
Mobilisasinya adalah melalui Tol Belmera-Jl. SM.Raja-Jl. Besar Deli Tua-
Jl. Pamah (Lokasi kegiatan).
c) Pasir, kerikil dan batu kali
Pasir, kerikil dan batu kali yang akan digunakan bersumber dari
daerah sekitarnya yang menyediakan material tersebut.
Transportasinya dilakukan dengan menggunakan armada Dump
truck.
d) Besi Beton
Besi/tulang beton yang diperlukan adalah sebanyak 3000 ton yang
akan diangkut dengan menggunakan ± 300 armada truk. Mobilisasi
besi beton dilakukan sesuai dengan kebutuhan di dalam pekerjaan
konstruksi bangunan setiap hari sehingga dengan demikian mobilisasi
tiang beton berlangsung selama umur kegiatan konstruksi bangunan.
Besi/tulang beton diperoleh dari daerah Belawan. Transportasinya
dilakukan dengan menggunakan armada truk dengan melalui jalur tol
Belmera-Pintu Tol Amplas-JL. SM Raja-JL. Besar Deli Tua-Jl. Pamah
(Lokasi rencana kegiatan)
Tipe bangunan Ruko dan Bangunan Pasar yang akan dibangun
adalah sebagaimana tertera pada gambar-gambar berikut ini.
I-17
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Gambar 1.1.
I-18
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Gambar 1.2.
I-19
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Gambar 1.3.
I-20
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Gambar 1.4.
I-21
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Gambar 1.5.
I-22
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
f. Pembangunan sarana dan prasarana
1.Pembangunan Jaringan Jalan
Pembangunan jaringan jalan ini dilakukan untuk mendukung
sistem sirkulasi di lokasi rencana usaha dan atau kegiatan, terdiri
dari jalan utama, jalan lingkungan khusus dan pendistribusian
dalam lingkungan antar zona dan antar bangunan.
Jalan utama
Jalan utama merupakan jalan yang menjadi prioritas utama
untuk akses. Jalur jalan utama ini sudah ada dan telah
beroperasi sebelum adanya rencana usaha dan/atau
I-23
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
kegiatan dengan kondisi sampai dengan saat penyusunan
AMDAL ini adalah Jalan Pamah.
Jalan Lingkungan khusus
Jalan lingkungan khusus untuk mendukung system sirkulasi
interen antar bangunan di lokasi rencana usaha dan/atau
kegiatan. Pedestrian dalam lingkungan antar zone dan antar
bangunan, untuk mendukung sirkulasi dalam bangunan
untuk antar ruang yang menggunakan system sirkulasi
linear/menerus akan dilakukan pembangunan selasar atau
koridor.
2.Pembangunan Sistem Jaringan Air Bersih
Setiap ruko, pasar dan terminal dan bangunan lainnya di lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan akan dilengkapi dengan
prasarana jaringan air bersih yang dapat memenuhi standar
kualitas dan cukup jumlahnya.
3.Pembangunan Sistem Jaringan Air Kotor
Saluran Air Hujan
Untuk mengalirkan air hujan (run off) dibangun jaringan saluran
penirisan/saluran umum sebagai saluran utama di tepi sekeliling
batas areal percadangan. Semua bangunan toko, kios dan los dan
bangunan lainnya akan dibangun system saluran sendiri – sendiri
dan kemudian mengalir ke saluran pembagi, yang selanjutnya
akan bergabung dengan saluran cabang.
Sesuai dengan master plan dan rencana pelaksanaan rencana
usaha dan/atau kegiatan pembangunan Kawasan Pusat
Perdagangan Delitua “Deli Old Town” Pasar Delitua & Terminal
Angkot (Tradisional Modern) sudah terdapat perencanaan
pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
1. Sistem Pembuangan Air Kotor
I-24
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Semua air kotor yang berasal dari kamar mandi/WC,
Urinoir, pantry, tempat cuci dan lain – lain pembuangannya
dengan melalui pipa ataupun saluran tertutup yang
kemudian dialirkan ke saluran utama dan kemudian
mengalir masuk ke IPAL sebagai muara dari semua saluran
air dan limbah cair yang terdapat atau dihasilkan oleh
semua kegiatan pada semua bangunan ada di lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Sistem Pembuangan Kotoran
Secara umum kotoran ini berasal dari closet dan urinoir,
untuk kotoran padat dibuang dengan melalui septic tank
yang kemudian air buangannya dialirkan keperesapan
sedangkan untuk kotoran cair dapat langsung
dibuang/dialirkan melalui bak control keperesapan ataupun
saluran tertutup yang kemudian dialirkan ke saluran utama
dan kemudian mengalir masuk ke IPAL sebagai muara dari
semua saluran air dan limbah cair yang terdapat atau
dihasilkan oleh semua kegiatan pada semua bangunan
yang ada di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan.
a. Pembangunan Sistem Pembuangan Sampah
Setiap bangunan ruko, pasar dan terminal dan bangunan
lainnya di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan akan
dilengkapi dengan tempat pembuangan sampah sementara
(TPS) yang besarnya disesuaikan dengan volume sampah
yang dikeluarkan setiap hari dengan ketentuan dari
peraturan yang berlaku. Tempat pembuangan sampah
sementara dibuat dari bahan yang kedap air, mempunyai
tutup dan dapat dijangkau dengan mudah oleh petugas
pembuangan sampah.
I-25
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Pada lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan akan
disediakan tempat pembuangan sampah lokal berupa
container sampah dengan penempatan lokasi dan ukurannya
cukup besar dan diasumsikan dapat menampung seluruh
sampah – sampah dari semua bangunan di lokasi rencana
usaha dan/atau kegiatan.
b. Pembangunan Sistem Jaringan Listrik
Sistem jaringan listrik utama berasal dari PLN (Persero)
dengan jumlah kebutuhan daya listrik pada lokasi rencana
usaha dan/atau kegiatan disesuaikan dengan kebutuhan dan
jumlah kios serta jatah daya listrik untuk setiap bangunan
ruko, pasar dan terminal dan bangunan lainnya.
c. Pembangunan Sistem Penangkal Petir
Secara umum system penangkal petir adalah merupakan
penghantar aliran listrik bertegangan tinggi yang ditimbulkan
oleh petir ke dalam tanah dengan kedalaman yang cukup,
yang berfungsi untuk melindungi bangunan dari
kemungkinan bahaya sambaran petir. Instalasi penangkal
petir yang direncanakan akan dipasang pada masing –
masing bangunan adalah terdiri dari :
1) Bliksem spit yaitu suatu ujung tembaga yang runcing
sebagai penerima loncatan listrik yang ditimbulkan oleh
petir. Bliksem spit ini dipasang tegak lurus dipuncak
atap yang tertinggi dengan jarak sekitar 5 – 10 m.
2) Kawat penghantar yaitu kawat yang terbuat dari
tembaga tanpa isolasi dengan diameter 5 mm.
3) Penjepit yaitu penjepit kawat penghantar yang berada
di atas atap agar tidak mengendor dan tetap lurus.
4) Beugel penjepit yaitu penjepit kawat penghantar yang
ditambatkan pada dinding, beugel penjepit ini
I-26
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
ditanamkan pada tembok, jarak antara beugel ini
adalah 1 m.
5) Kopelling, yaitu alat yang terbuat dari tembaga
terbentuk seperti tabung yang terdiri dari dua bagian
dimana bagian yang satu masuk pada bagian yang
lainnya dan keduanya diikat dengan pasak.
6) Elektroda bumi yaitu berupa pipa yang menyelubungi
kawat penghantar masuk ke dalam tanah sampai
mencapai air tanah atau mencapai kedalaman
minimum yang diizinkan, pipa yang digunakan
berdiameter 1,5 inci.
7) Pipa union yaitu pipa pelindung kawat penghantar
yang terletak diantara dinding dengan elektroda bumi
yang dipasangkan sejajar dengan permukaan tanah.
1.1.3. Tahap Operasional
a) Kegiatan Operasional Kawasan Deli Tua Old Town serta
Operasional Sarana Penunjang
Kegiatan pada tahap Pasca Konstruksi / Operasional adalah (1)
Commisioning (2) pemasaran, (3) Recruitment Tenaga Kerja
Operasional, (4) Pengadaan air bersih, (5) Pengelolaan limbah
padat, (6) Pengelolaan limbah cair, (7) Pengadaan energi, (8)
Transportasi dan parkir, dan (9) Pemeliharaan sarana dan
fasilitas.
Uraian kegiatan-kegiatan Operasional adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengetesan (Commisioning)
I-27
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Pekerjaan pengetesan dilakukan setelah pembangunan
kawasan selesai. Pekerjaan ini bertujuan untuk uji coba
sarana dan fasilitas yang tersedia sehingga pada saat
operasional dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya. Pada tahap ini, akan dilakukan ujicoba terhadap
kinerja IPAL, system pemadam kebakaran, system
penerangan, system drainase/saluran saniter, peralatan
tanggap darurat, dan lain sebagainya.
b. Pemasaran
Proses pemasaran telah dilakukan mulai dari tahap
konstruksi hingga berakhirnya masa konstruksi dan kegiatan
pemasaran akan terus dilakukan selama tahap
operasionalnya. Pemasaran dilakukan dengan menggunakan
media cetak dan elektronik, iklan-iklan ditempat-tempat
strategis serta mencetak brosur-brosur yang berisikan
berbagai informasi dan fasilitas yang tersedia di Kawasan
Deli Tua Old Town.
c. Rekruitment Tenaga Kerja Operasional
Jumlah tenaga kerja yang direkrut untuk dipekerjakan
diperkirakan sebanyak 674 orang. Kebutuhan akan tenaga
kerja adalah sebagaimana tertera pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4.Kebutuhan Tenaga Kerja untuk Mendukung
Operasional Ruko , Pasar dan Pengelolaan kawasanNo
Klasifikasi Jumlah
1 Building Manager 12 Asisten Building Manager 23 Electrical Technician 44 Cleaning service 255 Security 206 Karyawan Pasar 2007 Karyawan Toko 4108 Petugas parkir 109 Pengelolaan Lingkungan 2
Total 674Sumber: PT. Deli Serdang Estate, 2013
I-28
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
d. Pengadaan Air Bersih dan
Menurut Soufyan dan Morimura (2005), kebutuhan air
maksimum untuk kawasan pertokoan dan pasar adalah rata-
rata 100 L/orang/hari.
Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan toilet yang
ada, dapur Toko dan siram taman serta untuk memenuhi
keperluan lain.
Rumah toko di kawasan ini terdiri dari 278 unit dengan
tipe 4x16, yang masing-masing Toko dihuni oleh 4 orang.
Maka total yang melakukan aktivitas dalam Toko 4 x 278
= 1032 orang.
Dengan demikian kebutuhan air untuk Toko adalah: 1032
x 100 L = 1024,6 m3 per hari.
Tabel 1.5.Kebutuhan Air Bersih di Kompleks Pertokoan
Jika diasumsikan seluruh pemakaian air menjadi limbah,
maka jumlah limbah cair maksimum yang dihasilkan Toko
adalah 103,2 m3/hari.
e. Pengelolaan Limbah Padat
Limbah padat menghasilkan 2 (dua) macam limbah yaitu
sampah dan sludge:
1) Sampah
Limbah padat atau sampah terdiri dari 2 (dua) jenis
yaitu sampah kering dan sampah basah. Sampah
kering berasal dari sisa- sisa kertas, kemasan, menurut
Widyatmoko (2002) sampah kering ini dikategorikan
I-29
Jenis Kegiatan
Jlh unit
Lantai Ke Kapasitas (orang) per hari
Norma Air
BersihSatuan Total
1 2
Rumah Toko
278 1 1 4 100 Liter/orang
103.200
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
sebgai sampah komersil karena dapat diolah lagi dan
dimanfaatkan. Sedangkan sampah basah berasal dari
sisa- sisa makanan dari dapur.
Setelah operasional , diperkirakan menghasilkan
sampah sebesar 976 Kg/hari. Sampah padat tersebut
ditampung pada TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
dan sehari dua kali sampah yang terdapat pada TPS
tersebut akan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan
Akhir) yang dikelola Dinas Kebersihan Kabupaten Deli
Serdang, Untuk pengangkutannya akan bekerja sama
dengan Petugas kebersihan di Kecamatan Deli Tua.
Pengelolaan sampah mengacu kepada undang-undang
no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah.
Menurut SNI 19 -3964 -1994, bila pengamatan
lapangan belum tersedia, maka untuk menghitung
besaran sistem, dapat digunakan angka timbulan
sampah sebagai berikut:
Satuan timbulan sampah kota besar = 2– 2,5
L/orang/hari, atau = 0,4 – 0,5 kg/orang/hari.
Tabel 1.6.Volume Limbah Padat yang Dihasilkan Per hari
No.
Jenis Bangunan
Jumlah Fasilitas Kapasitas (orang) per hari
Norma Limbah Padat yang Dihasilkan
Jumlah(kg)
Satuan Jumlah Jumlah Jumlah Satuan Jumlah1 Toko Unit 278 4 0,5 Petugas/hari 50162 Pasar Unit 1 500 0,35 Pengunjung/
hari 165
Total Kg/hari 5181Sumber : dihitung berdasarkan Mechanical & electrical Equipment for Building (1981)
2) Sludge
Limbah ini khususnya yang dari closet berisi feases
sebelum dibuang ke resapan, disalurkan dan diolah
terlebih dahulu didalam septic tank. dalam jangka
waktu tertentu jika septic tank telah penuh maka
I-30
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
lumpur yang mengendap harus di kuras dan dibuang
dari lokasi.
f. Pengelolaan Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan adalah limbah dari toilet/kamar
mandi. Limbah dari kamar mandi berupa tinja dari setiap
lantai disalurkan melalui pipa ke dalam septic tank. Air
limbah non tinja disalurkan melalui pipa menuju IPAL yang
dibangun di bagian barat. Proses pengolahan limbah cair non
tinja yang dihasilkan dari limbah kamar mandi adalah berupa
proses koagulasi dan flokulasi serta filtrasi. Setelah limbah
cair mengalami pengolahan yaitu mulai dari proses
koagulasi, flokulasi hingga filtrasi dimana limbah cair
tersebut telah memenuhi baku mutu limbah cair domestic
untuk dibuang ke lingkungan maka selanjutnya limbah cair
tersebut dialirkan ke drainase sisi sebelah utara.
g. Pengadaan Energi
Sumber energy listrik yang dipergunakan untuk operasional
kawasan berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)
dibantu dengan sumber energi dari generator yang berfungsi
sebagai cadangan sebanyak 2 (dua) unit dengan kekuatan
masing-masing 500 KVA.
h. Perparkiran
Kegiatan transportasi pada operasional meliputi transportasi
pengunjung, karyawan, dan pengangkut barang. Prasarana
parkir telah disediakan dengan luasan yang cukup untuk
menampung kendaraan pengunjung.
i. Pemeliharaan Sarana dan Fasilitas
I-31
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
Pemeliharaan sarana dan fasilitas berupa perawatan dan
pemeliharaan gedung serta perawatan sarana serta fasilitas
yang tersedia untuk mendukung operasional, seperti taman,
drainase dan sebagainya.
1.2. Dampak Penting
Hipotetik
Berdasarkan hasil pelingkupan di KA-ANDAL maka diperoleh dampak
penting hipotetik yang dikaji lebih lanjut di ANDAL ini .
Dampak-dampak penting hipotetik yang diperkirakan akan terjadi
terhadap Iingkungan dari adanya kegiatan pembangunan Kawasan
Perdagangan, Pasar dan Terminal Angkutan Kota adalah sebagai
berikut:
1.2.1. Tahap Pra Konstruksi
1. Persepsi masyarakat
1.2.2. Tahap Konstruksi
1. Persepsi masyarakat
2. Penurunan kualitas udara
3. Kebisingan
I-32
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
4. Kesempatan kerja
5. Kecelakaan kerja
6. Peningkatan pendapatan
7. Kerusakan jalan
8. Air Larian
9. Penurunan kesehatan masyarakat
10. Gangguan lalu lintas
11. Gangguan Kestabilan Lereng
1.2.3. Tahap Pasca Konstruksi
1. Kebisingan
2. Persepsi masyarakat
3. Bangkitan lalu lintas
4. Penurunan kualitas air permukaan
5. Kesempatan kerja
6. Peningkatan Pendapatan
7. Air Larian
8. Penurunan Kualitas Udara
9. Penurunan Kesehatan Masyarakat
Untuk memudahkan dalam melakukan prakiraan dampak maka
selanjutnya dilakukan klasifikasi dampak berdasarkan keterkaitnya
dampak penting hipotetik yang satu dengan yang lainnya. Hasil
klasifikasi dampak penting hipotetik tersebut adalah sebagai berikut
:
1. Fisik Kimia
- Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan
I-33
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
- Gangguan Kestabilan Lereng
- Air Larian
- Penurunan Kualitas Air Permukaan
2. Transportasi dan Aksesibilitas
- Bangkitan Lalu Lintas dan Gangguan Lalu Lintas
- Potensi Kerusakan Jalan
3. Sosial
- Kesempatan Kerja dan Peningkatan Pendapatan
- Persepsi masyarakat
4. Kesehatan Masyarakat
- Kecelakaan Kerja dan Penurunan Kesehatan Masyarakat
1.3. Batas Wilayah
Studi dan Batas Waktu Kajian
Lingkup wilayah studi diperlukan dalam upaya memfokuskan
pengkajian terhadap suatu objek kajian di dalam luasan wilayah
tertentu. Tanpa memberikan batasan wilayah dikhawatirkan studi
tidak terkonsentrasi dan pada gilirannya hasil kajian menjadi
mengambang.
Lingkup wilayah studi terdiri dari beberapa pembatas, yang lazim
digunakan adalah batas wilayah proyek, ekologis, batas sosial dan
batas wilayah administrasi setelah mempertimbangkan kendala teknis
yang dihadapi.
1.3.1. Batas Wilayah Proyek
Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan akan melakukan kegiatan pra-konstruksi, konstruksi dan
operasi. Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah
bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Dalam
I-34
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
hal ini lahan HGB yang dikuasai oleh PT. Deli Serdang Estate
merupakan tempat kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan
operasional.
1.3.2. Batas Ekologis
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air,
udara), dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang
tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.
Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana usaha
dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap
aktivitas usaha dan/atau kegiatan.
Batas ekologis menurut media transportasi udara adalah berjarak
250 m dari lahan proyek. Lokasi tersebut merupakan jarak terjauh
transportasi polutan yang menyebabkan perubahan mendasar di
lingkungan (batas penyebaran polutan dengan konsentrasi = baku
mutu ambient).
1.3.3. Batas Sosial
Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang
merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan, sesuai
dengan proses dinamika sosial masyarakat setempat yang
diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar sebagai akibat
dari kegiatan pembangunan kawasan. Dalam hal ini tempat yang
diperkirakan berpotensi mengalami perubahan mendasar adalah
Kelurahan Deli Tua Barat, Kecamatan Deli Tua. Kelurahan Deli Tua
Barat ini ditetapkan sebagai lokasi studi mengingat lingkungan
tersebut berinteraksi secara langsung dengan area rencana
pembangunan Kawasan Perdagangan Deli Tua, Pasar dan Terminal
Angkutan Kota.
Batas sosial dari kegiatan pembangunan Kawasan Perdagangan Deli
Tua, Pasar dan Terminal Angkutan Kota dapat dilihat pada peta
I-35
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
batas sosial.
1.3.4. Batas Administrasi
Batas administrasi adalah ruang dimana masyarakat dapat secara
leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
dalam ruang tersebut.
Batas administratif dari kegiatan proyek ini adalah batas
wilayah/ruang yang dibatasi oleh kesatuan wewenang tata
administrasi pemerintahan yang dalam hal ini adalah Kelurahan Deli
Tua Barat, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara. Batas administratif ini sekaligus merupakan batas
sosial ekonomi dan budaya yang diprakirakan terkena dampak
kegiatan pembangunan Kawasan Perdagangan Deli Tua, Pasar dan
Terminal Angkutan Kota .
1.3.5. Batas Waktu Kajian
Batas waktu kajian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
melakukan prakiraan dampak akibat adanya kegiatan
pembangunan Kawasan Perdagangan Deli Tua, Pasar dan Terminal
Angkutan Kota . Prakiraan dampak penting akan dilakukan selama
umur kegiatan yaitu:
Batas waktu kajian dampak penting yang timbul pada tahap
pra konstruksi adalah selama 2 (dua) bulan.
Batas waktu kajian dampak penting yang timbul pada tahap
konstruksi adalah selama 1 (tahun) tahun.
Batas waktu kajian dampak yang timbul pada tahap Pasca
konstruksi adalah selama 2 (dua) tahun.
I-36
ANDAL Kawasan Pusat Perdagangan Delitua “Delitua Old Town”, Pasar Delitua & Terminal Angkutan Kota
PT. DELI SERDANG ESTATEJl. Pamah Kelurahan Delitua Barat Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara
I-37