pendahuluan

28
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Angka kematian Bayi (AKB) di dunia (90 %) penyebab kematian terutamadiaki pneumonia (18%), malaria (15%), diare (8 %) dan masalah gizi buruk(54%). mengurangi penyebab kematian bayi adalah melaluipemberian ASI dalam 1 jam (Anna, 2011). Angka kematian bayi (AKB) menurut SDKI tahun 2002/2003 seba kelahiran hidup yang berarti bahwa setiap jam ada 18 bayi yang meninggal( Di Sumatera Utara Angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaknimenc kelahiran hidup pada tahun 2010 Selain itu, menengitis 4,5 %,kelainan baw %, pneumonia 12,7%, diare 15 %, tetanus 1,7%dan sebanyak 3,7 % tidak dike (Indra Widyastuti, 2011). Tingkat derajat kesehatan masyarakat Kota Padangsidimpuan pada 2009 cukup kematian bayi (AKB) pada 2009 hanya 43 orang, prevalensi giziburuk dan ku (Satriadi Tanjung, 2010) Cakupan ASI eksklusif enam bulan menurun dari 42,4% pada tahun 1997menjad 2002. Jumlah bayi dibawah enam bulan yang diberi susuformula meningkat da 2002 menjadi 27,9% pada tahun 2007 (SDKI,2007). Kolostrum mempunyai kasia mekonium sehinggamukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap Kolostrum

Upload: apry-githu-adja

Post on 21-Jul-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Angka kematian Bayi (AKB) di dunia (90 %) penyebab kematian terutamadiakibatkan oleh pneumonia (18%), malaria (15%), diare (8 %) dan masalah gizi buruk(54%). Salah satu solusi dalam mengurangi penyebab kematian bayi adalah melaluipemberian ASI dalam 1 jam pertama (kolostrum) (Anna, 2011). Angka kematian bayi (AKB) menurut SDKI tahun 2002/2003 sebanyak 35 per 1.000 kelahiran hidup yang berarti bahwa setiap jam ada 18 bayi yang meninggal(Andy, 2009). Di Sumatera Utara Angka kematian bayi (AKB) masih cukup tinggi, yaknimencapai 22 per seribu kelahiran hidup pada tahun 2010 Selain itu, menengitis 4,5 %,kelainan bawaan lahir (kongenital) 5,7 %, pneumonia 12,7%, diare 15 %, tetanus 1,7%dan sebanyak 3,7 % tidak diketahui penyebabnya (Indra Widyastuti, 2011). Tingkat derajat kesehatan masyarakat Kota Padangsidimpuan pada 2009 cukupbaik. Dimana angka kematian bayi (AKB) pada 2009 hanya 43 orang, prevalensi giziburuk dan kurang hanya 0,06 persen (Satriadi Tanjung, 2010) Cakupan ASI eksklusif enam bulan menurun dari 42,4% pada tahun 1997menjadi 32,5% pada tahun 2002. Jumlah bayi dibawah enam bulan yang diberi susuformula meningkat dari 16,7% pada tahun 2002 menjadi 27,9% pada tahun 2007 (SDKI,2007). Kolostrum mempunyai kasiat untuk mbersihkan mekonium sehinggamukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Kolostrum

mengandung protein, zat penangkal infeksi, mineral (terutama K, Na, dan Cl) danvitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K) dan zat antibodi yang mampumelindungi tubuh dari berbagai penyakit infeksi untuk jangka waktu sampai 6 bulan(sumarah, 2009). Kolostrum terbukti dapat meningkatkan kekebalan pada bayi baru lahir, olehkarena itu pengertian tentang kolosrum sangat penting karena banyak ibu yang tidakmengerti apa itu kolostrum. Hal ini diharapkan dapat memberi gambaran secara dinitentang manfaat kolostrum diharapkan dapat berdampak pada pengetahuan ibu untuksegera memberikan ASI yang mengandung kolostrum setelah melahirkan (Ambarwati,1998) Terdapat beberapa pengertian yang salah mengenai kolostrum, yangdiperkirakan ASI yang kotor, buruk sehingga tidak patut diberikan pada bayi. Ternyatakolostrum hanya sebagai pembuka jalan agar bayi dapat menerima ASI penuh(Manuaba, 2002). Berdasarkan survey yang dilakukan penulis mulai bulan Januari sampai denganMaret tahun 2011 di kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan terdapatibu hamil sebanyak 30 orang, 4 dari 5 ibu hamil tidak mengetahui pentingnyapemberian kolostrum. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui Gambaran PengetahuanIbu Hamil tentang Pemberian Kolostrum di Kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan tahun 2011. 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalahBagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum dikelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan tahun 2011 1.3 T ujuan penelitian 1.3.1 T ujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberiankolostrum dikelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2011. 1.3.2 T ujuan khusus 1.

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum diKelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2011 berdasarkanumur.2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum diKelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2011 berdasarkanpendidikan. 3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum diKelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Tahun 2011 berdasarkansumber informasi. 1.4 M anfaat penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan penulisan serta menerapkan ilmu ilmu kesehatanyang telah diterapkan selama di Akademi Kebidanan Darmais Padangsidimpun. 2.Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekaligus bahanmasukan bagi peneliti yang akan meneliti selanjutnya. 3. Bagi Ibu Hamil Penelitian ini diharapkan dapat memotivasi ibu hamil untuk memberikankolostrum pada bayi baru lahir. 4. Bagi Masyarakat Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi masyarakat diharapkanmengetahui manfaat kolostrum sehingga dapat mendukung pemberian kolostrum padabayi baru lahir.

BAB II T I NJAUAN P USTAKA 2.1 P engetahuan 2. 1.1 P engertian P engetahuan Pengetahuan merupakan hasil Tahu dan ini terjadi s e t e l a h o r a n g melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadim e l a l u i p a n c a i n d e r a m a n u s i a y a k n i i n d e r a p e n g l i h a t a n , p e n d e n g a r a n , penciuman dan perabaan yang mana sebagian besar pengetahuan manusiad i p e r o l e h m e l a l u i m a t a d a n telinga. (Notoatmodjo, 2010) 2. 1.2 T ingkat P engetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan,yaitu : 1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali ( recall ) terhadapsuatu spesifik dan seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang telah dipelajari,antara lain menyebutkan, mengidentifikasi dan sebagainya.

2. Memahami (Comp rehe ntion) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secarabenar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat dijelaskan,menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objekyang dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi. 3. Aplikasi (App l i ca tion) Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yangtelah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapatdiartikan sebagai pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainyadalam konteks atau situasi yang lain. Misalnya, dapat menggunakan rumus statistikdalam penghitungan hasil peneliti, dapat menggunakan siklus-siklus rumusan masalahdan kasus yang diberikan.4. Analisis (An alysys ) Analisis adalah suatu komponen untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tertentudan masih ada kaitannya dengan yang lain. Kemampuan analisis ini dapatmenggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelom-

pokkan dan sebagainya. 5. Sintesa ( S y nt es i s ) Sintesa adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkanbagian-bagian di dalam suatu bentuk yang baru. Dengan kata lain sintesa adalah suatukemampuan untuk menyusun formulasi baru yang ada, misalnya dapat menyusun,merencanakan, meningkatkan dan menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada. 6. Evaluasi (Ev alua tion) Evaluasi ini ditingkatkan dengan kemampuan untuk melakukanmendeskripsipikasi dan menilai penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilian-penilaian ini berdasarkan kriteria yang ada, misalnya dapat membandingkan anak-anakyang cukup gizi, dapat menafsirkan ibu-ibu tidak dapat ber-KB (Keluarga Berencana)dan sebagainya. 2. 1.3 Faktor-faktor yang M empengaruhi P engetahuan Y ang mempengaruhi pengetahuan yang dikutip dari Prohealth (2009), yaitu: 1. Umur Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakinbertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,sehingga pengetahuan

yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia muda, individuakan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyakmelakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua. Selainitu orang usia muda akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkanhampir tidak ada penurunan pada usia ini.2. Pendidikan Pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap danmemahami pengetahuan yang mereka peroleh. Pengetahuan sangat erat kaitannyadengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi makaorang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankanbahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendahpula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentangsesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Keduaaspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui akan menumbuhkan sikapmakin positif terhadap obyek tersebut. 3. Sumber informasi Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipunseseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapat kan informasi yangbaik dari berbagai media misalnya TV (Televisi), radio atau surat kabar maka hal ituakan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. 2. 2 P engertian Kehamilan Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita dimana dalam masa kehamilan terjadi perubahan fisiologi yang meliputi perubahan fisik,psikologis dan sosial (Sarwono, 2007).

Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis,tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal (Kusmiyati, 2009). Kehamilan merupakan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulaisejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba,1998). 2. 3 P engertian Kolostrum Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelahmalahirkan (4-7 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASImatang, atau cairan tahap pertama ASI yang dihasilkan selama masa kehamilan danberakhir setelah kelahiran bayi (2-4 hari), berwana kuning keemasan atau krem,dengan volume 150 300 ml /hari, serta lebih kental dibandingkan dengan cairansusu tahap berikutnya. (Proverawati, 2009). Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuning- kuningan,lebih kuning dibandingkan dari ASI matur, bentukna agak kasar karena mengandungbutiran lemak dan sel-sel epitel (Ambarwati, 2010). Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi danberprotein tinggi yang keluar dari hari pertama sampai hari ke-4/ke-7. Pada haripertama dan kedua, beberapa ibu mengatakan bahwa ASInya belum keluar.Sebenarnya, meski ASI yang keluar pada hari tersebut sedikit menurut ukuran kita,tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayiyang berusia 1-2 hari (Roesli, 2009). 2.3.1 M anfaat dan Kandungan kolostrum Menurut Roesli (2009) kolostrum penting bagi bayi karena mengandung banyakgizi dan zatzat pertahanan tubuh. 1. Kolostrum Cairan emas yang encer dan seringkali berwarna kuning atau jernih ini lebihmenyerupai darah daripada susu, mengandung sel-sel hidup yang menyerupai seldarah putih untuk membunuh kuman penyakit. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam. 2.

Merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehinggamukosa usus bayi baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI pada minggu ke1sering defekasi dan feses warna hitam. 3. Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi daripada ASI yang matang.Komposisi ini menguntungkan bayi baru lahir karena dengan mendapatkan sedikitkolostrum sudah mendapatkan protein yang cukup banyak yang memenuhi kebutuhanbayi pada minggu pertama. Mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyakdibandingkan dengan ASI matur. 4. Mengandung zat antibodi sehingga mampu melindungi tubuh bayi dari berbagaipenyakit infeksi untuk jangka waktu 6 bulan.5. L a ktof er in adalah protein yang dapat mengikat zat besi, mirip dengan t ra n s f er in dalamserum. L a ktof er in bersifat b a kt er io s t a tik terhadap berbagai bakteri gram positif, bakterigram negatif baik aerob maupun anaerob , dan jamur, kecuali

H el i c ob a k c t er p yl o r i dan s p es i es Ne i sser i a , Tre pon e m a , dan S h ig ella yang membantu membawa zat besi untukbayi. 6. Kolostrum membantu pengeluaran mekonium (feses yang dikeluarkan bayi pada hari-hari pertama yang berwarna hijau kehitaman) sehingga membantu mencegah kuningpada bayi. 2.3.2 Faktor Imunitas T ubuh dan Faktor

P ertumbuhan Menurut Wikipedia (2009) Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi( n u t r i e n ) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan dankesehatan bagi bayi yang baru lahir. 1. Faktor Imunitas Adanya berbagai penyakit d e g e n era tif (keturunan) dan infeksi yang menyerangmanusia adalah disebabkan oleh lemahnya sistem imunitas tubuh. Penelitian secaramedis menunjukkan bahwa kolostrum : 1. Mempunyai faktor imunitas yang kuat ( I mm u nog l ob ul in, L ac tof er in, L ac t al

b u min, Glyc op r ot e in, C y tokin es , dll) yang membantu melawan virus, bakteri, jamur,alergi dan toksin. 2. Membantu mengatasi berbagai masalah usus, au to im u nit as , ar t hr iti s , aler gi H IV. 3. Membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan sangat bermanfaatbagi penderita diabetes. 4. Mengandung I mm u nog l

ob ul in yang telah terbukti dapat berfungsi sebagai antivirus, anti bakteri, anti jamur dan anti toksin. 2. Faktor Pertumbuhan Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan alami yang berfungsi untukmeningkatkan sistem metabolisme tubuh, memperbaiki sistem DNA ( D iok s i r ibon u k lea t )dan RNA ( Ribon u k lea t ) tubuh. 1. Merangsang hormon pertumbuhan H u m a n Gr owt h Ho r mon e ( H G H

) 2. Membantu menghaluskan kulit dan menyehatkan kulit.

3. Menghindari O s t e opo r o s i s . 4. Memperbaiki dan meningkatkan pertumbuhan jaringan tubuh. 5. Kolostrum mengandung mineral, anti oksidan, enzim, asam amino dan vitamin A,B12 dan E 2.3.3 Stadium ASI 1. Stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertamadikeluarkan/disekresi oleh kelenjar payudara pada 4 hari pertama setelah persalinan.Komposisi ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Jumlah energi dalamkolostrum hanya 56 kal/100 ml kolostrum dan pada hari pertama memerlukan 20-30 cc. 2. Stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-5 sampai hari ke-10.Jumlah volume ASI semakin meningkat tetapi komposisi protein semakin rendah,sedangkan lemak dan hidrat arang semakin tinggi, hal ini untuk memenuhi kebutuhanbayi karena aktifitas bayi yang mulai aktif dan bayi sudah mulai beradaptasi denganlingkungan. Pada masa ini pengeluaran ASI mulai stabil. 3. Stadium III adalah ASI matur, yaitu ASI yang disekresi pada hari ke-10 sampaiseterusnya (Irawati, 2010). 2.3.4 R efleks yang M empengaruhi

P roduksi dan P engeluaran ASI Menurut Sitorus (2008) ada dua macam refleks yang mempengaruhi produksidan pengeluaran ASI, yaitu : 1. Refleks Produksi ASI Adanya hisapan dari bayi terhadap puting ibu, merasa merangsang reseptor-reseptor syaraf pada puting susu dan areola yang diteruskan oleh h ipot ala m us . Hipot ala m us akan merangsang g la n d ula pit u it ar i a bagian depan sehingga dihasilkan hormon

prolaktin. Hormon ini berfungsi merangsang alveoli pada kelenjar susu untukmemproduksi air susu.2. Refleks Pengeluaran susu Refleks ini terjadi akibat adanya hormon oksitosin yang diproduksi oleh g la n d ula pit u it ar i a bagian belakang. Hormon ini juga dihasilkan karena adanya hisapan bayi padaputing susu dan areola. 2.3.5 P enghambat P engeluaran kolostrum Menurut Roesli (2009) yang dapat menghambat pengeluaran ASI/kolostrum yaitu : 1. Ibu yang sedang bingung dan pikirannya kacau. 2. Ibu yang khawatir kalau kolostrumnya tidak cukup 3. Ibu merasa kesakitan saat memberikan kolostrum 4. Ibu merasa sedih, cemas atau kesal. 5. Ibu malu untuk memberikan kolostrum. 2. 4 Kapasitas Lambung Bayi Menurut Wiratara (2008) ibu khawatir dengan jumlah kolostrum yang hanyasedikit, apakah mencukupi kebutuhan dari bayi ataukah harus ditambahkan dengansusu formula. Seringkali pandangan ini yang membuat bayi diberikan susu formula.Berikut adalah ulasan tentang kebutuhan dari bayi baru lahir: 1.

Bayi berumur 1 hari memiliki kapasitas lambung sekitar 57 ml, atau hanya seukurankelereng, dan menurut penelitian para ahli, ukuran lambung tidak akan meregangmeskipun diberikan masukan susu dalam jumlah melebihi daya tampung. Jadipemberian susu melebihi jumlah diatas hanya akan merembes melalui lubang-lubang

yang ada di usus bayi. Jadi sebenarnya jumlah kolostrum yang tidak seberapa ituadalah jumlah yang sudah terukur dengan baik dan sudah disesuaikan untuk ukuranbayi. 2. Pada hari ke-3, kapasitas perut bayi akan bertambah menjadi sekitar 22.5 ml30 ml.Pemberian ASI dalam jumlah kecil dan sering dianjurkan untuk memenuhi kebutuhanbayi. 3. Pada usia 7 hari, kapasitas lambung bayi mencapai sekitar 45 ml60 ml atau seukuranbola pingpong. Pemberian ASI dalam jumlah kecil dan sering dianjurkan untukmemenuhi kebutuhan bayi dan ASI anda mencukupi untuk diberikan. BAB III METODO L OG I PENE LI T IA N 3.1 Kerangka konsep Kerangka konsep adalah suatu ukraian dan visualisasi hubungan atau kaitanantara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau variabel yang satu denganvariabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan uraian dan rumusan masalah di atas, maka penulismengembangkan kerangka konsep sebagai berikut : G ambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Variabel dependent Pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum

1. Umur 2. Pendidikan 3. Sumber informasi Variabel independen adalah sebab atau variabel yang mempengaruhi sertabebas. Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel independen adalah umur ,pendidikan dan sumber informasi.Variabel Dependen adalah akibat atau variabel yang dipengaruhi yang terdiridari pengetahuan ibu hamil tentang pemberian kolostrum. 3.2 D efenisi operasional 3.2.1 P engetahuan Pengetahuan ibu hamil merupakan hasil dari tahu setelah melakukanpenginderaan terhadap suatu objek, dalam hal ini pengetahuan tentang kolostrum.Pengetahuan ibu hamil mengenai kolostrum diukur dengan instrumen berupakuesioner, dengan kategori. Kategori pengetahuan adalah sebagai berikut : 1. Dikatakan pengetahuan baik apabila responden dapat menjawab dengan benar 76%-100% dari seluruh pertanyaan. 2. Dikatakan pengetahuan cukup apabila responden dapat menjawab dengan benar 60%-75% dari seluruh pertanyaan. 3. Dikatakan kurang apabila responden dapat menjawab dengan benar < 60% dariseluruh pertanyaan. 3.2.2 Umur Umur responden terhitung mulai dari lahir sampai penelitian ini dilaksanakandengan kriteria :

. < 20 tahun 2. 20 30 tahun 3. > 30 tahun 3.2.3 P endidikan Pendidikan yaitu suatu proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuanatau prilaku seseorang, dimulai dengan : 1) Dasar (tidak sekolah, SD, sederajat dan SMP) 2) Menengah (SMA sederajat) 3) Tinggi (Diploma, Sarjana) 3.2.4 Sumber informasi Sumber informasi adalah darimana responden mendapat informasi yangberhubungan dengan pemberian kolostrum. Ukuran yang digunakan : 1. Media cetak (booklet, leaftet, flyer, flip chart, poster, majalah) 2. Media elektronik (Televisi, radio, vidio, slide)

3. Petugas kesehatan (Dokter, Bidan, Perawat) 3.3 J enis P enelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang bertujuan untukmembuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.

3.4 Lokasi dan Waktu P enelitian 3.4.1 Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih menjadi tempat penelitian adalah ibu hamil yang berada diKelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan. Karena belum pernahdilakukan penelitian di Kelurahan Losung Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.Berdasarkan survey awal populasinya cukup, sehingga memudahkan peneliti untukmengumpulkan data dan tempatnya mudah dijangkau. 3.4.2 Waktu penelitian Penelitian ini dimulai dari pengajuan judul yaitu mulai bulat Maret sampai Juni2011. 3.5 P opulasi dan Sampel Pengertian populasi dan sampel menurut Notoatmodjo (2010) 1. Populasi Merupakan keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di Kelurahan Losung KecamatanPadangsidimpuan Selatan. 2. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dianggap mewakili seluruh populasiSampel merupakan total populasi denga jumlah 30 ibu hamil. Jika sampel populasinyakurang dari 100 maka keseluruhan populasi dijadikan sampel (Arikunto, 2006). 3.6

M etode P engumpulan D ata Data yang diperoleh adalah data primer yang penulis langsung dari respondenmelalui pengisian kuesioner oleh responden, dengan terlebih dahulu memberikan

penjelasan singkat tentang cara pengisian kuesioner pada responden, lembarankuesioner dilengkapi dengan identitas responden dan kuesioner berjumlah 20pertanyaan. Prosedur penelitian 1. Memproleh surat permohonan melakukan penelitian dari program studi kebidananPadangsidimpuan 2. Memproleh izin dari kepala desa Kelurahan Losung Kecamatan PadangsidimpuanSelatan 3. Menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan 4. Membagikan lembaran kuesioner kepada responden 5. Mendampingi responden saat proses pengisian kuesioner 3.7 P engolahan dan Analisa D ata 3.7.1 P engolahan data Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagaiberikut : 1 . E d iting

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan kuesioner agar data yang masukdapat diperoleh secara benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil yangmenggambarkan aspek pengukuran yang telah ditentukan. 2 . Co d ing Pemberian kode atau tanda pada setiap data yang telah dikumpulkan untukmemperoleh masukan data dalam tabel. 3 . Ta b ula ting

Sebagai alat ukur dengan variabel yang dibutuhkan lalu dimasukkan ke dalamtabel-tabel distribusi frekwensi. Keterangan : P = Presentase responden yang di jawab F = Frekuensi jawaban yang benar N = Jumlah soal (Arikunto, 2006) 3.7.2 Analisa data Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat persentase data yangtelah dilakukan dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi, kemuduan dicaribesar fresentase jawaban masingmasing responden dan selanjutnya dilakukanpembahasan dengan menggunakan teori kepustakaan yang ada sehingga dapatdiambil kesimpulan dengan memberikan skor pada setiap jawaban yang diberikan,dimana : 1. Skor jawaban yang salah adalah 0 (skor maksimal dari setiap aspek jawaban dikalikanskor) yaitu 0 x 20 = 0 2. Skor jawaban yang benar adalah 5 (skor maksimal dari setiap aspek jawaban dikalikanskor) yaitu 5 x 20 = 100.Maka aspek kategori pengetahuan : 1. Baik = jika jawaban benar 15-20 pertanyaan 2. Cukup = jika jawaban benar 12-14pertanyaan 3. Kurang = jika jawaban benar 0-11 pertanyaan