pencitraan diagnostik bagi pasien implan-1
TRANSCRIPT
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 1/17
PENCITRAAN DIAGNOSTIK BAGI PASIEN IMPLAN
Terdapat sejumlah pilihan pencitraan untuk pendiagnosaan dan perencanaan dalam
perawatan implan. Pilihannya berkisar dari proyeksi standar yang biasa tersedia di praktek
hingga teknik radiografi lebih kompleks yang hanya tersedia di pusat radiologi. Proyeksi standar
mencakup radiograf intraoral (periapikal, oklusal) dan ekstraoral (panoramik, sefalometri lateral).
Teknik pencitraan yang lebih kompleks meliputi tomografi konvensional, tomografi komputer
(CT) dan cone beam computed tomography (CBCT). File data pencitraan CT dan CBCT adpat
diformat dan ditampilkan dalam komputer menggunakan program simulasi khusus sehingga
proses diagnosis dan perencanaan perawatan menjadi lebih interaktif dan mudah dipahami secara
visual.
Banyak faktor mempengaruhi pemilihan teknik radiografi, termasuk biaya, ketersediaan,
pemaparan radiasi dan tipe kasus. Penentuannya didasarkan pada keseimbangan antara faktor-
faktor tersebut dan keinginan untuk meminimalkan resiko komplikasi terhadap pasien.
Pengidentifikasian struktur anatomi yang vital secara akurat dan kemampuan untuk melakukan
bedah pemasangan implan tanpa injuri ke struktur tersebut sangat penting bagi keberhasilan
perawatan. Teknik pencitraan diagnostik harus selalu diinterpretasi bersama dengan pemeriksaan
klinis yang baik.
PROYEKSI STANDAR
Pilihan pencitraan diagnostik standar mencakup periapikal, panoramik, sefalometri lateral
dan radiograf oklusal. Keuntungan dan kerugian masing-masing diperlihatkan di Tabel 1.
Radiograf periapikal
Radiograf periapikal menawarkan keuntungan besar selama evaluasi pasien implan.
Metode ini memungkinkan pemeriksaan kuantitas dan kualitas linggir alveolus edentulus serta
gigi di dekatnya. Ini juga mudah diperoleh di praktek dokter gigi, tidak mahal dan memberikan
radiasi yang rendah kepada pasien. Karena proyeksi langsung ini tidak menggunakan layar
pembesar, radiograf intraoral menawarkan detail dan resolusi spasial paling jelas dari semua
pilihan radiografi. Oleh sebab itu, film ini merupakan metode pilihan bila patologi yang kecil
seperti sisa ujung akar perlu dideteksi dan dievaluasi.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 2/17
Karena cara pengambilannya yang mudah, radiograf periapikal sangat membantu saat
penempatan implan. Radiograf intra-operatif dapat diambil saat pembedahan untuk mengevaluasi
kedekatan gigi tetangga serta struktur anatomi lain yang penting. Rangkaian film periapikal
membantu klinisi untuk menvisualisasikan perubahan arah dan kedalaman prosedur pengeburan.
Radiograf digital bahkan lebih menguntungkan saat pemeriksaan penempatan implan dalam
pembedahan; gambar akan tampak di layar hampir secara langsung dan dapat dimanipulasi untuk
memperoleh informasi diagnostik yang diperlukan.
Kerugian radiograf periapikal yang paling signifikan adalah kerentanan mereka terhadap
pembesaran struktur anatomis yang tidak dapat diprediksi, sehingga tidak memungkinkan
pengukuran secara akurat. Pemendekan atau perpanjangan dapat diminimalkan dengan
menggunakan teknik paralelling. Akan tetapi distorsi terutama paling besar di daerah edentulus
dimana kehilangan gigi dan resorpsi alveolus mengharuskan film ditempatkan dalam angulasi
yang signifikan terhadap aksis panjang gigi dan tulang alveolar. Radiograf ini merupakan
gambaran 2 dimensi dari objek 3 dimensi sehingga tidak memberikan informasi mengenai
dimensi bukal-lingual dari linggir alveolus. Struktur yang sebenarnya terpisah dalam dimensi
buko lingual akan tampak saling bertumpuk. Selain itu gambaran periapikal dibatasi oleh ukuran
film yang dipakai.
Sebagai kesimpulan, radiograf periapikal merupakan pencitraan yang menawarkan detail
jelas dari area kecil dalam lengkung alveolar. Keterbatasan yang harus dipertimbangkan adalahkemungkinan distorsi dan representasi dua dimensional dari struktur anatomis.
Radiograf oklusal
Radiograf oklusal adalah proyeksi intraoral yang menawarkan gambaran beresolusi tinggi,
mudah, ekonomis, dosis rendah dan mencakup area lebih besar daripada film periapikal. Film
oklusal ini dapat memberikan gambaran penampang lintang mandibula atau mengambil area
edentulus yang luas, sehingga memungkinkan pengukuran dimensi bukal lingual mandibula. Ini
dapat menjadi pertimbangan penting saat merencanakan implan pada mandibula yang teresorbsi
berat. Film oklusal memiliki keterbatasan distorsi dan penumpukan anatomis yang sama seperti
film periapikal.
Sebagai kesimpulan, proyeksi film oklusal merupakan gambaran screening yang dapat
meninjau lebar mandibula atau menvisualisasikan area linggir alveolar yang lebih besar daripada
dengan proyeksi periapikal.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 3/17
Radiograf panoramik
Radiograf panoramik seringkali digunakan dalam evaluasi pasien implan karena memiliki
sejumlah kelebihan dibanding metode lainnya. Film panoramik memberikan radiasi yang rendah
dengan hasil yang luas dari kedua lengkung sehingga memungkinkan pemeriksaan area
edentulus secara luas, angulasi gigi yang ada dan dataran oklusal, serta anatomi yang penting
dalam rencana perawatan implan seperti sinus maksila, kavitas nasal, foramen mental dan kanalis
mandibula. Unit panoramik juga tersedia secara luas dan mudah dioperasikan, meski
gambarannya bersifat dua dimensional dan tidak memberikan informasi mengenai lebar
bukolingual dari lengkung alveolar.
Keberadaan bayangan semu, pembesaran horizontal dan vertikal yang tidak dapat
diprediksi, distorsi struktur di luar dari area fokal, proyeksi geometri yang dihasilkan oleh
angulasi vertikal negatif dari sinar x dan kecenderungan kesalahan posisi pasien menghambat
pengukuran yang konsisten dan akurat. Akibatnya, radiograf panoramik tidak memberikan
gambaran sedetail seperti radiograf intraoral.
Distorsi pengukuran lebih prevalen dan bervariasi di sepanjang gambaran panoramik.
Umumnya radiograf panoramik memberikan pembesaran 25% dari ukuran asli. Pabrikan implan
biasanya menyediakan lembar transparan ukuran implan dalam pembesaran 25%. Akan tetapi,
perlu dipahami bahwa pembesaran 25% hanya merupakan perkiraan, pembesaran aslinya
berkisar antara 10-30% di area yang berbeda dalam film yang sama dan sangat bergantung padaposisi pasien saat pengambilan. Oleh sebab itu pengukuran yang akurat pada proyeksi panoramik
tidak mungkin dilakukan. Walau demikian radiograf panoramik memberikan gambaran
keseluruhan maksila dan mandibula yang dapat digunakan untuk memperkirakan pengukuran
tulang dan mengevaluasi perkiraan hubungan antara gigi dan struktur anatomis lainnya.
Sefalometri lateral
Sefalometri lateral kadangkala digunakan untuk mengevaluasi pasien yang berpotensi
dipasangi implan. Film ini memberikan informasi mengenai ketebalan kortikal, tinggi dan lebar
linggir alveolar di garis median, hubungan skeletal antara maksila dan mandibula serta profil
wajah. Radiograf sefalometri lateral berbiaya rendah, mudah tersedia dan mudah iinterpretasi
dan memiliki pembesaran struktur yang dapat diprediksi. Walau demikian pemakaiannya untuk
pasien implan dibatasi untuk struktur di garis median, sementara kegunaannya untuk area rahang
lainnya terbatas.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 4/17
PENCITRAAN PENAMPANG LINTANG
Pencitraan diagnostik penampang lintang mencakup x-ray tomography konvensional,
computed tomography dan cone-beam computer tomography.
X-ray tomography konvensional
Pada tomografi konvensional sumber sinar X dan film saling terhubung dan berotasi di
sekitar titik tertentu (fulkrum), biasanya dalam gerakan tomografi yang sederhana (linear) atau
kompleks (eliptik atau hiposikloidal). Struktur yang terletak dalam dataran rotasi (area fokal)
tidak bergerak terhadap tube dan film sehingga tergambar secara tajam. Struktur di luar dataran
rotasi akan kabur, tergantung pada jaraknya dari dataran fokal. Hasil gambarnya adalah
penampang lintang dari struktur dalam dataran yang diambil, yaitu tegak lurus terhadap x-ray.
Penempatan posisi pasien yang benar sangat penting untuk memperoleh penampang
lintang yang tepat dari rahang di daerah implan yang direncanakan. Ketebalan dan penampilan
struktur bergantung pada sudut rotasi dan tipe gerakan (sederhana vs kompleks). Struktur yang
diperoleh selalu diperbesar, namun pembesarannya bersifat uniform, prediktabel dan spesifik
terhadap alat yang digunakan untuk pengambilan gambar.
X-ray tomography konvensional menawarkan banyak kelebihan dalam evaluasi pasien
implan. Dengan posisi pasien yang benar, ini dapat menghasilkan gambaran penampang lintang
sesungguhnya dari linggir alveolar dan memberikan informasi diagnostik mengenai ketebalan
kortikal, kepadatan trabekula, tinggi dan lebar alveolus, serta lokasi struktur anatomi vital.Strukturnya diperbesar secara prediktif, sehingga pengukuran tomogram dapat disesuaikan untuk
memberikan pemeriksaan angular dan linear yang akurat. Dalam tomografi konvensional hanya
sebagian kecil area rahang yang dicitrakan, sehingga dosis terhadap pasien terbatas.
Interpretasi gambar tomografi konvensional membutuhkan pelatihan, karena terkadang
agak sulit, terutama bila anatomi rahang mengalami perubahan akibat ekstraksi traumatik,
resorpsi linggir alveolus, atau kondisi lainnya. Walau gambarannya berupa penampang lintang,
pengaburan struktur di luar dataran fokal menyebabkan potongan tomografis yang kurang jelas
dan struktur yang opak dapat menghasilkan bayangan “semu” sehingga memperumit gambar. Ini
terutama bermasalah pada pasien edentulus sebagian dengan gigi dan restorasi pada salah satu
sisi dari area yang diinginkan. Masalah ini dapat dikurangi dengan pemakaian tomografi
kompleks dan pemilihan lebar pemotongan. Pemotongan tomografi konvensional diperoleh satu
per satu, sehingga pasien harus direposisi untuk setiap area gambar yang diambil. Prosedur ini
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 5/17
dapat memakan waktu bila diperlukan evaluasi pada lebih dari satu daerah edentulus.
Keterbatasan terakhir adalah biaya tomografi konvensional lebih tinggi daripada radiograf
intraoral dan ekstraoral standar.
Computed tomography
Gambaran dental yang umumnya diperoleh dari CT mencakup gambaran aksial,
panoramik dan penampang lintang dari rahang. Selain gambaran dua dimensional yang datar
tersebut, gambaran tiga dimensional kompleks dengan surface rendering juga dapat diperoleh.
Gambaran tersebut dapat memberikan informasi yang mudah dipahami mengenai cacat linggir
alveolar. Gambaran dapat dicetak ke kertas foto atau ditampilkan di layar komputer.
CT scan memiliki sejumlah kelebihan untuk evaluasi pasien implan. Gambaran
penampang lintangnya memberikan evaluasi yang tepat dan mendetail mengenai tinggi dan lebar
linggir alveolar. Gambarannya juga dapat disesuaikan dan dicetak tanpa pembesaran, sehingga
membantu pengukuran secara standar. Format digitalnya juga memungkinkan pengeditan
gambar, lintas komunikasi yang cepat antara radiologis dan ahli bedah, serta pembuatan kopian
gambar dengan jumlah banyak dalam waktu singkat. Berbagai struktur anatomi dapat
divisualisasi dan dianalisa dalam ketiga aksis, sehingga lokasi superoinferior, anteroposterior dan
bukolingual dapat diidentifikasi dengan tepat. Proses CT scan mencitrakan seluruh rahang
(biasanya satu rahang per scan) sehingga beberapa area edentulus dapat divisualisasi dalam satu
pemeriksaan. Kekontrasan dan resolusi tulang dan jaringan lunak sangat baik untuk prosesdiagnostik.
CT scan membutuhkan alat dan penyetelan khusus. Radiologis dan teknisi perlu
mengetahui anatomi, varian anatomi dan patologi rahang, serta pertimbangan yang penting bagi
perencanaan perawatan implan, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. CT scan
memberikan dosis radiasi yang jauh lebih tinggi daripada metode lainnya. Karena CT scan
mencitrakan seluruh lengkung, radiasi dihantarkan ke seluruh area yang terekam, tidak
tergantung berapa banyak atau sedikit area yang diperlukan. Restorasi logam dapat mengganggu
kualitas diagnostik gambar, sehingga menyulitkan bagi pasien dengan restorasi gigi yang banyak.
Secara umum, biaya CT lebih tinggi secara signifikan daripada tomografi konvensional atau
proyeksi intraoral dan ekstraoral standar lainnya.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 6/17
Cone beam computed tomography
Cone beam computed tomography (CBCT) merupakan teknik pencitraan baru yang
menawarkan kelebihan signifikan untuk mengevaluasi pasien implan. Sama seperti CT scan,
sumber sinar X dan detektor diposisikan secara diametris dan membuat rotasi 360 derajat di
seputar kepala pasien. Namun berbeda dengan bentuk kipas ( fan beam) yang dihasilkan oleh CT
scan, CBCT scan menghasilkan sinar x berbentuk konus (cone-shaped x ray beam), sehingga
mencitrakan area lebih luas. Gambaran diperoleh pada setiap pertambahan 1 derajat. Dengan
demikian, di akhir satu rotasi penuh, diperoleh 360 gambar. Komputer menggunakan gambaran
tersebut untuk menciptakan peta digital tiga dimensional. Setelah peta terbentuk, rekontruksi
multiplanar serta potongan aksial, koronal, sagital maupun oblik dalam berbagai ketebalan dapat
dibangun dari data tersebut.
Secara umum CBCT memiliki keuntungan dan kelebihan yang sama dengan CT, namun
keduanya memiliki perbedaan dasar akibat perbedaan prinsip fisik yang digunakan saat
pengambilan gambar. CT scan lebih baik dalam memberikan resolusi kontras atau kemampuan
untuk membedakan dua objek dengan perbedaan kepadatan yang kecil. CBCT scan memiliki
kemampuan terbatas untuk memisahkan otot dengan lemak atau jaringan ikat dibandingkan CT
scan. Namun karena tulang memiliki kepadatan jauh lebih tinggi daripada jaringan sekelilingnya,
CBCT dan CT scan dengan jelas menampilkan bentuk dan arsitektur tulang. Salah satu kelebihan
signifikan CBCT daripada CT scan adalah pengurangan dosis radiasi yang diterima pasien.CBCT memberikan dosis hampir sama dengan dari rangkaian full mouth x ray; yaitu 50-100 kali
lebih sedikit daripada dosis radiasi yang terjadi dengan CT scan. Biaya antara CT dan CBCT
scan sebanding.
Program Simulasi Interaktif
Dalam banyak kasus yang sulit, perencanaan perawatan implan sangat dibantu melalui
pemakaian program khusus. Program ini menggunakan data dari CT atau CBCT scan dan
melakukan simulasi penempatan dan restorasi implan di komputer. Kuantitas dan kualitas tulang
dapat dievaluasi. Panjang, lebar, angulasi dan posisi implan dapat disimulasi dalam posisi yang
diinginkan. Dalam kasus defisiensi atau cacat linggir alvolar atau ketika diindikasikan
augmentasi tulang sinus, volume tulang tambahan yang diperlukan dapat dievaluasi dan
dikuantifikasi. Restorasi implan juga dapat disimulasi dan distribusi gaya mekanis ke implan dan
tulang sekitarnya dapat diprediksi.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 7/17
Program khusus untuk perencanaan perawatan implan, seperti SIM/Plant (Materialise,
Columbia Scientific, Glen Burnie) dapat mentransfer data CBCT atau CT scan. Klinisi dapat
menggunakan gambaran yang telah diformat pada komputer secara interaktif untuk memahami
lebih baik hubungan antara posisi implan dan gigi atau struktur anatomi.
EVALUASI PASIEN
Evaluasi pasien harus dilakukan secara teratur dan objektif. Pertanyaan spesifik yang
dapat mempengaruhi penempatan dan hasil implan harus dipertimbangkan dan diperiksa dengan
teliti. Keuntungan dan kerugian dari berbagai proyeksi radiografi harus dipertimbangkan dan
dipilih berdasarkan informasi yang diperlukan dari pasien. Tujuan dalam evaluasi radiografi,
apapun teknik pencitraan yang digunakan, harus melibatkan evaluasi untuk (1)
mengesampingkan patologi, (2) mengidentifikasi struktur anatomi dan (3) mengukur kuantitas,kualitas dan lokasi tulang yang ada.
Mengesampingkan patologi
Tulang yang sehat merupakan prasyarat bagi keberhasilan oseointegrasi dan ketahanan
implan dalam jangka panjang. Langkah pertama dalam evaluasi radiografi daerah implan adalah
menentukan kesehatan tulang alveolar dan jaringan lainnya yang tercakup dalam satu proyeksi.
Sisa akar gigi, penyakit periodontal, kista dan tumor harus diidentifikasi dan ditangani sebelum
penempatan implan. Penyakit sistemik seperti osteoporosis dan hiperparatiroidisme dapat
mengubah metabolisme tulang dan mempengaruhi oseointegrasi implan (Gbr 75-10). Area
dengan kualitas tulang yang buruk harus diidentifikasi dan bila perlu dilakukan penyesuaian
rencana perawatan. Sinusitis maksila, polip atau kelainan sinus lainnya harus didiagnosa dan
dirawat, khususnya bila prosedur augmentasi tulang sinus direncanakan.
Mengidentifikasi struktur anatomi
Terdapat sejumlah struktur anatomi vital di dekat area penempatan implan di maksila dan
mandibula. Familiaritas dengan gambaran radiografi struktur tersebut sangat penting saat
perencanaan perawatan dan penempatan implan. Pengetahuan mengenai lokasinya dengan tepat
diperlukan untuk mencegah komplikasi yang tidak dikehendaki. Struktur anatomi yang penting
di maksila meliputi dasar dan dinding anterior sinus maksila, foramen insisivum, dasar dan
dinding lateral kavitas nasal dan fossa kaninus. Struktur anatomi yang penting di mandibula
adalah kanalis mandibula, foramen mentalis, perpanjangan kanal ke anterior dan fossa
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 8/17
submandibula. Keberadaan variasi anatomi, seperti penyembuhan daerah ekstraksi yang tidak
sempurna, lokasi sinus, kanal mandibula ganda atau ketiadaan saluran kortikasi yang jelas juga
harus dikenali.
Memeriksa kuantitas, kualitas dan volume tulang
Tujuan utama dari pencitraan diagnostik bagi pasien implan adalah mengevaluasi volume
tulang yang ada untuk pemasangan implan di lokasi anatomi yang diinginkan. Klinisi ingin
memperkirakan dan memastikan tinggi, lebar dan kepadatan tulang resipien sambil menghindari
kerusakan ke struktur anatomi yang penting. Tergantung pada tekniknya, pencitraan diagnostik
dapat memperkirakan atau mengukur tinggi koronal-apikal, lebar bukal-lingual dan ruang mesial
distal yang tersedia bagi implan yang akan ditempatkan di dekat gigi atau implan lainnya.
Hal demikian mudah pada kasus dengan kualitas tulang dan volume tulang yang baik,
namun pada kasus dengan resorpsi tulang menengah hingga berat, cacat alveolar atau daerah
ekstraksi yang masih baru, memperoleh gambar diagnostik yang jelas dan akurat bisa
menyulitkan. Pencitraan diagnostik dapat memperlihatkan volume tulang yang tidak adekuat
untuk implan dan mengindikasikan perlunya augmentasi tulang atau bahkan mengesampingkan
kemungkinan implan bagi pasien (Gbr 75-13). Kualitas tulang yang buruk juga mungkin
mengharuskan modifikasi rencana perawatan, seperti menunggu lebih lama untuk penyembuhan
(oseointegrasi) agar memaksimalkan kontak tulang ke implan sebelum pembebanan.
PEMILIHAN PENCITRAAN DIAGNOSTIK SECARA KLINIS
Radiografi merupakan alat diagnostik yang penting untuk evaluasi pasien implan. Walau
demikian pencitraan radiografi saja tidak cukup. Informasi diagnostik harus dikorelasi dengan
pemeriksaan klinis yang baik. Demikian juga sebaliknya, pemeriksaan klinis saja tidak cukup
untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam merencanakan terapi implan tanpa
pencitraan diagnostik.
Pemeriksaan klinis
Sebelum pengambilan radiograf, diperlukan pemeriksaan klinis yang menyeluruh dari
pasien implan. Ini harus melibatkan etiologi dan durasi kehilangan gigi, riwayat ekstraksi
traumatik dan tinjauan dari catatan dan radiograf terdahulu bila ada. Pemeriksaan klinis dari area
edentulus, mukosa yang menutupinya, gigi tetangga dan antagonis, serta dataran oklusal harus
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 9/17
dilakukan. Fungsi sendi temporo mandibula, pembukaan maksimal mandibula dan pergerakan
protrusif dan lateral harus dievaluasi.
Screening film
Pada tahap ini harus dilakukan pemeriksaan keseluruhan dari kesehatan rahang. Film
periapikal memberikan gambaran resolusi tinggi dari alveolus dan struktur sekitarnya, termasuk
gigi tetangganya. Bagi area edentulus yang luas, dapat digunakan film panoramik, sefalometri
lateral dan film oklusal untuk memperkirakan tinggi dan lebar tulang. Segala kelainan tulang di
daerah calon implan maupun struktur sekitarnya harus diidentifikasi dan dirawat bila
diindikasikan.
Pembuatan panduan radiografis dan pembedahan
Setelah kesehatan jaringan lunak dan keras ditentukan, dilakukan pengambilan model dan
dianalisis secara mendetail. Klinisi harus menentukan jumlah implan dan lokasinya. Selanjutnya
dibuat panduan radiografi, biasanya dengan akrilik bening. Posisi implan diindikasikan melalui
pemakaian objek radiopak seperti bola, silinder atau batangan logam; gutta percha; atau resin
komposit. Jika CT scan hendak dilakukan, pemakaian panduan logam harus dihindari.
Penggunaan panduan demikian sangat membantu dalam informasi diagnostik dari radiograf
karena menghubungkan anatomi radiografi dengan posisi pasti dari lokasi implan.
Tomografi penampang lintang
Beberapa tipe pencitraan penampang lintang, seperti tomografi konvensional, CT atauCBCT, harus dilakukan sebelum penempatan implan. Film sederhana (2D) mungkin cukup
memadai dalam kasus implan tertentu. Sebagai contoh daerah anterior maksila tunggal dengan
ruang interdental dan volume tulang yang baik serta tidak ada struktur anatomi signifikan yang
beresiko mungkin tidak membutuhkan pencitraan penampang lintang. Di sisi lain, potensi
morbiditas dari struktur anatomi yang buruk serta kemungkinan kegagalan implan, dibarengi
dengan banyaknya ketersediaan fasilitas tomografi, mendukung pemakaian teknik ini dalam
banyak kasus dengan rencana perawatan implan. Pemotongan gambar penampang lintang harus
dilakukan tegak lurus terhadap kurvatura mandibula dan paralel terhadap implan. Penempatan
pasien yang tidak sesuai dapat mengakibatkan over -estimasi tinggi dan lebar tulang.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 10/17
KESIMPULAN
Berbagai proyeksi radiografi tersedia untuk evaluasi penempatan implan dengan
keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Klinisi harus mengikuti langkah-langkah tertentu
dalam evaluasi pasien, dan radiografi merupakan alat diagnostik yang penting bagi desain implan
dan keberhasilan perawatan pasien implan. Pemilihan metode radiografi yang tepat akan
memberikan informasi diagnostik yang maksimum, membantu menghindari komplikasi tidak
diinginkan dan memaksimalkan hasil perawatan sambil menghantarkan dosis radiasi serendah
mungkin kepada pasien.
Tabel 1. Keuntungan dan kerugian berbagai proyeksi radiografi
Metode Keuntungan Kerugian
Radiograf periapikal dan
oklusal
Resolusi tinggi dan detail jelas,
pengambilan mudah, dosispemaparan rendah, murah
Pembesaran tidak dapat
diprediksi, area yang tercakupkecil, representasi anatomi 2D
Radiograf panoramik Mudah, mencitrakan seluruhlinggir, dosis pemaparan rendah,
murah
Pembesaran tidak dapatdiprediksi, representasi anatomi
secara 2D, tidak jelas
Radiograf sefalometri
lateral
Mudah, pembesaran dapat
diprediksi, dosis pemaparan
rendah, murah
Pemakaian terbatas di area garis
median, representasi anatomi
secara 2D
Tomografi konvensional Representasi 3D, pembesarandapat diprediksi, detail yang
cukup jelas, dosis pemaparan
rendah, mencitrakan area yangdiinginkan saja
Membutuhkan peralatan khusus;untuk evaluasi lebih dari satu
daerah memakan waktu karena
pasien harus diposisikan ulanguntuk setiap daerah; pengaburan
gambar dapat terjadi tergantung
pada struktur di dekatnya; mahal
CT Representasi 3D, pembesaran
dapat diprediksi, detail yangcukup jelas, format digital,
mencitrakan seluruh lengkung
Membutuhkan alat khusus,
mahal, dosis pemaparan tinggi,mencitrakan seluruh lengkung
CBCT Representasi 3D, pembesaran
dapat diprediksi, detail yangcukup jelas, format digital,
mencitrakan seluruh lengkung,
dosis pemaparan rendah
Membutuhkan alat khusus,
mahal, mencitrakan seluruhlengkung
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 11/17
Gbr. 1. Radiograf periapikal menawarkan resolusi yang tinggi dan detail yang jelas dari area
edentulus. Penyembuhan soket ekstraksi dengan tulang yang padat (sklerosis soket) dapat terlihat
(tanda panah putih kecil). Beberapa struktur anatomi seperti sinus maksila (tanda panah putih
besar) dan prosesus zygomatik maksila (tanda panah hitam) juga dapat dilihat.
Gbr. 2. Radiograf periapikal intra-operatif bermanfaat dalam memeriksa kedekatan gigi tetangga.
A, Pin panduan 2mm digunakan untuk menentuhkan arah daerah osteotomi dan kedekatannya
dengan akar tetangga. B, Setelah perbaikan sudut, osteotomi dilakukan sepanjang bur akhir. Di
sini pin panduan 3 mm memastikan angulasi dan jarak yang benar dari preparasi osteotomi akhir
sebelum pemasangan implan.
Gbr. 3. Radiograf panoramik. Kedua rahang tergambar dalam film yang sama. Pemeriksaan
keseluruhan dari dimensi linggir alveolar superoinferior dan mesiodistal dapat dilakukan. Posisi
gigi dan akar terhadap calon daerah implan dapat dievaluasi. Struktur anatomi yang penting
seperti sinus maksila dan kanal mandibula dapat diidentifikasi.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 12/17
Gbr. 4. Sefalometri lateral dapat digunakan untuk mengevaluasi dimensi lintang linggir alveolar
di garis median. A, Perhatikan garis luar tulang kortikal dari anterior mandibula dan maksila. B,
Template implan dengan pembesaran yang sama ditumpuk di atas area garis median untuk
memperkirakan tulang yang tersedia di mandibula.
Gbr. 5. Radiograf panoramik (A) dan tomografi konvensional (B) dari lima calon implan di
anterior dan posterior maksila. Perhatikan penanda berbentuk gigi yang memungkinkan klinisi
untuk mengevaluasi dimensi tulang rahang terhadap posisi gigi prostetik yang direncanakan.
Garis kortikal dari linggir alveolar dan dasar kavitas nasal atau sinus maksila dapat dilihat.
Pengukuran tinggi dan lebar bukolingual dapat dilakukan secara akurat. Walau gambarantomografi konvensional difokuskan pada area tertentu, gambarannya seringkali sulit dibaca
karena pengaburan struktur di salah satu sisi dataran.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 13/17
Gbr. 6. Radiograf panoramik (A) dan tomografi konvensional (B) dari dua daerah calon implan
di posterior mandibula. Garis kortikal dan arsitektur trabekula dari linggir alveolar dapat dilihat.
Dua tomogram terakhir merupakan gambaran penampang lintang yang sama disertai dengan
interpretasi tinggi tulang dan posisi kanalis mandibula dan foramen mentalis dari ahli radiologi.
Gbr. 7. Pemeriksaan CT untuk evaluasi maksila edentulus sebelum penempatan implan. A,
Gambaran kepala pasien; diindikasikan potongan aksial melalui area yang diinginkan. B,
Potongan aksial melalui marker digunakan untuk menampilkan orientasi gambaran panoramik
dan penampang lintang melalui linggir alveolar. C, Gambaran panoramik melalui linggir alveolar
menunjukkan hubungan marker ke gigi di dekatnya. D, Pemotongan lintang melalui area marker
menunjukkan tinggi dan dimensi bukolingual dari linggir alveolar, serta hubungan marker ke
linggir. E, Rekonstruksi tiga dimensional memberikan gambaran keseluruhan atas kontur tulang
dan bentuk linggir alveolar.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 14/17
Gbr. 8. Gambaran CBCT untuk evaluasi daerah edentulus di area kehilangan gigi #30 sebelum
penempatan implan. A, Rangkaian gambaran panoramik melalui linggir alveolar menunjukkanhubungan marker ke gigi tetangga. B, Pandangan aksial dan rangkaian penampang lintang
melalui area marker . Baris bawah menunjukkan potongan aksial yang sama seperti baris atas,
namun posisi garis merah pada gambaran panoramik juga ditampilkan untuk membantu
lokalisasi kanalis mandibula. C, Rekonstruksi tiga dimensional memberikan gambaran
keseluruhan atas kontur tulang dan bentuk linggir alveolar. Perhatikan eksostosis kecil di
permukaan lingual linggir alveolar.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 15/17
Gbr. 9. Gambaran SIM/Plant. Program SIM/Plant memungkinkan klinisi untuk mengukur tinggi,lebar, kepadatan dan volume tulang di komputer pribadi. Data diformat ulang untuk evaluasi dan
manipulasi secara interaktif. Posisi implan dapat disimulasi pada data pasien sebelum
pembedahan, sehingga ahli bedah dapat mengantisipasi area-area defisiensi terlebih dahulu.
Gbr. 10. Film panoramik (A) dan tomografi konvensional (B) dari pasien pasca menopause.
Perhatikan ruang sumsum yang besar, trabekula yang tipis, dan garis kortikal yang tipis dari tepi
bawah linggir alveolar. B, Hanya terlihat sangat sedikit trabekula dari linggir alveolar. Garis
kortikal menunjukkan area resorpsi (tanda panah putih). Pasien ini memiliki osteoporosis tingkat
lanjut yang telah mempengaruhi mandibula.
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 16/17
Gbr. 11. Pemeriksaan CBCt dati maksila posterior kiri. Gambaran panoramik (A), koronal (B),
aksial dan penampang lintang (C) dari linggir alveolar. Perhatikan penebalan lapisan
mukoperiosteal dari dasar sinus maksila kiri (tanda panah putih). Pasien memiliki sinusitis
maksila kronis.
Gbr. 12. Gambaran CBCT dari area kehilangan gigi #19 sebelum penempatan implan. A,
Gambaran panoramik dari area yang diinginkan menunjukkan adanya kanalis mandibula
aksesoris. B, Gambaran panoramik yang sama dengan kanalis mandibula aksesoris ditandai
warna biru dan kanalis utama warna merah. C, Gambaran penampang lintang melalui areakehilangan gigi #19. D, Gambaran penampang lintang yang sama dengan penanda warna merah
dan biru. Perhatikan posisi penanda sesuai dengan posisi kanalis mandibula aksesoris dan utama
(bandingkan C dan D).
5/14/2018 Pencitraan Diagnostik Bagi Pasien Implan-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/pencitraan-diagnostik-bagi-pasien-implan-1 17/17
Gbr. 13. Evaluasi radiografis pasien dengan kehilangan kongenital insisivus lateral maksila
sebelum penempatan implan. A, radiograf panoramik menunjukkan tinggi dan lebar mesiodistal
linggir alveolar yang memadai. B, tomografi konvensional penampang lintang area edentulus
menunjukkan lebar bukolingual linggir alveolar yang sempit (<4 mm) yang harus ditangani
melalui modifikasi rencana perawatan seperti augmentasi tulang.
Gbr. 14. Evaluasi radiografi pasien dengan area edentulus di posterior kiri mandibula sebelum
penempatan implan. A, Radiograf panoramik menunjukkan tinggi linggir alveolar yang cukup
dengan sedikit atau tidak ada resorpsi. B, Tomografi konvensional penampang lintang
menunjukkan inklinasi lingual linggir alveolar signifikan yang tidak terlihat dalam gambaran
panoramik.
Gbr. 15. Gambaran panoramik (A) dan penampang lintang (B) dari pemeriksaan CBCT sebelum
pemasangan implan di maksila kanan. Penanda sesuai bentuk dan ukuran gigi yang hilang
membantu mengevaluasi linggir alveolar terhadap posisi dan kontur calon pengganti gigi.