pencegahan korupsi dalam penanganan covid-19gugustugas.riau.go.id/uploads/materi...
TRANSCRIPT
Alexander Marwata Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
STRATEGI KPK
dalam PENGAWASAN ANGGARAN penanganan
COVID-19
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kemendagri dengan dengan Kepala Daerah, Aparat
Penegak Hukum, Auditor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan TP-PKK, 26 Agustus 2020
Uraian tentang tugas dan fungsi KPK secara
lembaga
Upaya KPK terkait Pencegahan Korupsi pada
Penanganan Covid 19
Potensi Korupsi terkait Anggaran Penanganan
Covid-19
01. TUGAS DAN FUNGSI
03. Upaya KPK
02. Potensi Korupsi
“Indonesia termasuk negara dengan kurva yang terus menanjak,
bahkan jika dibandingkan dengan
negara tetangga”
https://www.endcoronavirus.org/countries
”
Tugas dan Fungsi KPK 01.
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2019 Tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
TUGAS dan Fungsi KPK {
Berdasarkan UU KPK Nomor 19 tahun 2019
PILAR V
PENYELIDIKAN,
PENYIDIKAN,
PENUNTUTAN
PILAR II
KOORDINASI
PILAR VI
PENETAPAN
HAKIM &
PUTUSAN
PENGADILAN
PILAR III
MONITOR
PILAR I
PENCEGAHAN
K A P A B I L I T A S
V I S I M I S I
T U J U A N
PILAR IV
SUPERVISI
“BERSAMA SELURUH ELEMEN
BANGSA, MEWUJUDKAN
INDONESIA YANG BERSIH DARI
KORUPSI”
S.1. Menurunkan Tingkat Korupsi
S.2. Efektifnya Penegakan
Hukum Bidang Tipikor
S.3. Terbangunnya Integritas
pemerintah, masyarakat, dan
swasta
S.4. Terbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang
Efektif
Sasaran Strategis Stakeholder
Potensi Korupsi pada Penanganan Covid-19
02.
Potensi terkait Refocussing Anggaran, PBJ, Sumbangan/Donasi, Penyaluran bansos, COI
POTENSI KORUPSI PADA PENANGANAN COVID-19
01
03
02
04
PENGADAAN BARANG/JASA
- Pencatatan penerimaan,
- Penyaluran bantuan, - Penyelewengan
bantuan - Koordinasi bantuan
pusat, daerah, dan masyarakat
- Pendataan penerima (data DTKS tidak update, kriteria data non DTKS yang terlalu luas, tidak transparan data penerima)
- Klarifikasi dan validasi data,
- Belanja barang, - Distribusi bantuan, - Pengawasan
- Proses realokasi Belanja yang tidak sesuai prosedur
- Realokasi tidak ada dasar/analisis kebutuhan Covid-19
- Penyalahgunaan kewenangan
- Benturan kepentingan (misalnya kepentingan Pilkada incumbent
- Kolusi dengan penyedia, - Markup harga, - Kickback, - COI dalam pengadaan, - Kecurangan - Pembiaran TPK
FILANTROPI/SUMBANGAN
PENGANGGARAN
Penyaluran Bansos
ALOKASI ANGGARAN PENANGANAN COVID-19
Detail Alokasi 6 Pos Tambahan APBN Untuk Penanganan Covid -19
39%
22%
38%
Kesehatan Ekonomi JPS
Rp 73.34 T Total Refocusing/Realokasi Anggaran pada Pemerintah Daerah
Penanganan Kesehatan 28.95 T Penanganan Dampak Ekonomi 16.32 T Jaringan Pengaman Sosial 28.07 T
Sumber: Kemendagri 20 Juni 2020 Data terus bergerak hingga penetapan APBD-P
Titik krusial penganggaran (sebagai contoh)
>75%
Dari 270 Daerah yang menyelenggarakan Pilkada, 58 daerah diantaranya (13,7%) menganggarkan Jaring Pengaman Sosial diatas 40%
dari total anggaran Covid-19.
Pada daerah pilkada yang memiliki potensi petahana maju kembali, terdapat 31
daerah dengan anggaran JPS diatas 50%.
Bahkan 6 daerah mengalokasikan JPS diatas 75%, 1 daerah diantaranya
mengalokasikan 100% anggaran covid untuk JPS saja.
Dari 100% total dana desa, berpotensi dialokasikan
sejumlah 44.7%,8%nya (31.8 T) untuk BLT
21.5% 44.7%
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI penanganan covid-19
OLEH KPK
Langkah-langkah antisipatif yang dilakukan oleh KPK
03.
Upaya KPK
01
KOORDINASI
02
MONITORING
03
PENINDAKAN o Membentuk 1 Satgas khusus Covid-19 yang
berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pusat dan Daerah, Pemangku Kepentingan lainnya (LKPP, BPKP, Kemendagri, Kemenkes, Kemensos, Pemerintah Daerah, dll)
o Menerbitkan Surat Edaran atau Surat himbauan lainnya sebagai rambu-rambu pencegahan korupsi penanganan Covid-19
o Membuat aplikasi Jaga Bansos sebagai saluran pengaduan masyarakat khusus bansos
o Mengoptimalkan Direktorat Litbang pada Kedeputian Pencegahan untuk melakukan Fungsi Monitoring (Kajian, Monitoring, Evaluasi. Pemberian Rekomendasi) terutama pada pos belanja yang strategis dan signifikan.
o Mengoptimalkan Unit Korgah pada Kedeputian Pencegahan untuk melakukan Fungsi Koordinasi dan Monitoring pada 542 Pemerintah Daerah terkait realokasi dan refocusing anggaran.
o Mengoptimalkan saluran pengaduan masyarakat milik KPK maupun milik APIP pada setiap instansi Pemerintah
o Mengoptimalkan satgas-satgas penindakan untuk menangani dugaan TPK pada penganggaran Covid-19
Surat Edaran KPK Terkait Pengadaan Barang dan Jasa
SE KPK Nomor 8 Tahun 2020 Tanggal
2 April 2020
Tentang Penggunaan Anggaran
Pelaksanaan Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-
19 Terkait Pencegahan Korupsi
1. PBJ tetap memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku. 2. Rambu-rambu pencegahan; memberi kepastian bagi pelaksana
pengadaan bahwa sepanjang unsur-unsur pidana korupsi tidak terjadi, maka proses PBJ tetap dapat dilaksanakan tanpa keraguan.
3. Dalam situasi bencana, kondisi pasar menjadi tidak normal, sehingga pelaksanaan anggaran dan PBJ mengedepankan harga terbaik/value for money.
4. PBJ dalam kondisi darurat cukup menekankan pada prinsip efektif, transparan, dan akuntabel.
5. Mendorong keterlibatan aktif APIP dan BPKP untuk melakukan pengawalan dan pendampingan terkait proses pelaksanaan PBJ dengan berkonsultasi kepada LKPP
“8 Tidak” PADA SE KPK TERKAIT PBJ PENANGANAN COVID
SE KPK Nomor 8 Tahun 2020 Tanggal
2 April 2020
Tentang Penggunaan Anggaran
Pelaksanaan Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-
19 Terkait Pencegahan Korupsi
1. Tidak melakukan persekongkolan/kolusi dengan penyedia
barang/jasa 2. Tidak memperoleh kickback dari penyedia 3. Tidak mengandung unsur penyuapan 4. Tidak mengandung unsur gratifikasi 5. Tidak mengandung unsur adanya benturan kepentingan dalam
pengadaan 6. Tidak mengandung unsur kecurangan atau mal-administrasi 7. Tidak berniat jahat dengan memanfaatkan kondisi darurat.
Ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup. 8. Tidak membiarkan terjadinya Tindak Pidana Korupsi
Surat KPK Nomor B/1939/GAH.00/0
1-10/04/2020
Tanggal 14 April 2020
Tentang Penerimaan
Sumbangan/Hibah dari Masyarakat
Surat Edaran KPK Terkait FILANTROPI/SUMBANGAN
1. Sumbangan dalam pelbagai bentuk sepanjang ditujukan
kepada lembaga/organisasi bukan termasuk gratifikasi dan tidak perlu dilaporkan ke KPK.
2. Mengadministrasikan segala bentuk sumbangan serta mempublikasikan kepada masyarakat termasuk penggunaannya (misalnya melalui web resmi lembaga).
3. Berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah sehingga penggunaannya tepat guna dan tepat sasaran
4. Metode dan tata cara pencatatan sumbangan mengacu pada peraturan yang berlaku.
Surat Edaran KPK Terkait BanTuan sosIAL/JPS
SE KPK Nomor 11 Tahun 2020
Tanggal 21 April 2020
Tentang
Penggunaan DTKS dan Data Non-DTKS dalam Pemberian Bantuan kepada
Masyarakat
1. Penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosisl (DTKS)
dan Pemberian Bansos 2. Update DTKS 3. Padanan NIK dengan Dukcapil 4. Prinsip Transparansi dan Akuntabiltas dalam pemberian
bansos 5. Layanan Pengaduan Masyarakat
KAJIAN KPK TERKAIT PROGRAM dan Kebijakan PENANGANAN COVID-19
DIREKTORAT LITBANG KPK
REKOMENDASI KEPADA
Kementerian/ Lembaga terkait ,juga kepada Presiden RI
KPK melakukan review terhadap
Program dan Kebijakan
Penanganan Covid-19
Ruang lingkup kajian terkait;
• Sektor kesehatan (Insentif tenaga kerja, pembangunan fasilitas RS, dll)
• Program Jaring Pengaman Sosial (Bansos, Prakerja, dll)
• Insentif untuk UMKM
• Insentif untuk Koorporasi
• Dukungan pendaan untuk sektoral K/L dan Pemda
Sebagai Contoh: Kajian KPK terkait Program Kartu Prakerja:
https://www.kpk.go.id/id/berita/siaran-pers/1700-kpk-minta-pemerintah-tunda-program-kartu-prakerja
Surat KPK Terkait HASIl Kajian dan REKOMENDASI KPK
Surat KPK Nomor B/2492/LIT.05/01-15/06/2020 Tgl 2
Juni 2020 Kepada Menteri Perekonomian
Indonesia (tembusan: Presiden RI)
Tentang Kajian KPK Terhadap Program
Kartu Prakerja
1. Kajian KPK ini menghasilkan 7 temuan, diantaranya adalah: o 9 Juta lebih pendaftar program bukanlah target yang disasar oleh program o Fitur face recognition (anggaran 30 M) tidak efisien untuk pengenalan peserta o Terdapat konflik kepentingan pada 5 platform digital dengan Lembaga Penyedia
Pelatihan (250 pelatihan dari 1,895 pelatihan) o Hanya 24% pelatihan yang layak dikategori sebagai pelatihan, dari jumlah itu hanya 55%
yang layak dilakukan pelatihan secara daring. o 327 pelatihan di program ini yang telah disampel secara acak, sebagian besarnya (89%)
tersedia secara gratis di internet. o Kerja sama dengan 8 platform digital tak melalui mekanisme Pengadaan Barang dan
Jasa Pemerintah. Penetapan kerja sama bukan dilakukan oleh manajemen pelaksana. 2. Rekomendasi yang diberikan diantaranya:
o Penggunaan NIK sebagai identifikasi peserta, tidak perlu fitur lain o 250 pelatihan yang terindikasi terdapat konflik kepentingan, harus dihentikan
penyediaannya. o Materi pelatihan yang sudah ada secara gratis di internet, dikeluarkan dari daftar
pelatihan program
Surat KPK Terkait HASIl Kajian dan REKOMENDASI KPK Surat KPK Nomor
B/3491/LIT.05/01-15/07/2020 Tgl 21
Juli 2020 Kepada Menteri
Kesehatan
Perihal Hasil Kajian KPK Tentang Klaim
Penggantian Biaya Perawatan Pasien Covid-
19, dan Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan Covid-19.
1. Temuan Tentang Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Covid-19: o Rendahnya realisasi anggaran klaim perawatan pasien karena tingginya jumlah claim
dispute (mencapai 70%) dan lambatnya proses pencairan anggaran karena kesulitan RS dalam memenuhi ketentuan Kep.Menkes No. HK.01.07/MENKES/238/2020.
o Inefisiensi dikarenakan komponen Topup yang tidak membedakan tarif berdasarkan fasilitas yang dimiliki RS.
o Proses pengujian terhadap klaim RS masih sebatas verifikasi dokumen yang diajukan RS kepada BPJS Kesehatan.
2. Temuan Tentang Pemberian Insentif dan Santunan Kematian Bagi Tenaga Kesehatan: o Potensi inefisiensi keuangan negara yang disebabkan duplikasi anggaran untuk program
pemberian insentif tenaga kesehatan di daerah melalui BOK dan BTT. o Proses pembayaran berjenjang menyebabkan lamanya waktu pencairan dan
meningkatkan risiko penundaan dan pemotongan insentif oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
o Proses verifikasi akhir yang terpusat di Kemenkes menyebabkan lamanya proses verifikasi dan berdampak pada lambatnya pencairan insentif dan santunan tenaga kes.
Bansos
Fitur baru dalam JAGA – Platform Pencegahan Korupsi untuk: 1.Sampaikan laporan dugaan penyimpangan/penyelewengan BANSOS 2.Mencari tahu segala hal terkait BANSOS 3.Diskusi dengan masyarakat terkait BANSOS (success/failed story)
Dapat digunakan di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja
Website https://jaga.id
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
TERIMA KASIH
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jln. Kuningan Persada Kav-4
Jakarta 12950 Telp: (021) 2557 8300 Faks: (021)2557 8333
Call Center: 198 www.kpk.go.id