bab iii tatanan geologi daerah · pdf filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat...

20
Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat 9 BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Proses geomorfik adalah seluruh perubahan fisika dan kimiawi yang mempengaruhi bentuk dari suatu permukaan bumi (Thornbury, 1969). Terbentuknya bentang alam permukaan bumi dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses eksogen adalah proses-proses yang bersifat destruktif antara lain berupa erosi, pelapukan, dan sebagainya. Proses endogen adalah proses yang bersifat konstruktif antara lain berupa pengangkatan, pelipatan, pematahan dan sebagainya. Bentuk bentang alam yang terlihat sekarang merefleksikan proses-proses geologi yang membentuknya dalam suatu kurun waktu tertentu. Dalam perkembangan bentuk muka bumi dikontrol oleh beberapa faktor utama, antara lain; struktur, proses dan tahapan (Lobeck, 1939). Struktur berkaitan dengan posisi dan tata letak batuan di bumi. Proses terjadinya dipengaruhi oleh erosi, angin, aliran sungai, glasial, dan gelombang yang membentuk permukaan bumi. Tahapan merupakan derajat atau besaran erosi yang terjadi pada suatu kurun waktu di suatu daerah. Ketiga faktor tersebut akan membentuk suatu bentang alam tertentu yang dapat menjadi suatu satuan geomorfologi. Berdasarkan analisis peta topografi dan pengamatan lapangan, daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi yang dibuat berdasarkan klasifikasi Lobeck (1939). Ketiga satuan geomorfologi tersebut adalah Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan, Satuan Perbukitan Vulkanik, dan Satuan Dataran Sungai. 3.1.1 Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan Satuan geomorfologi ini terletak di bagian tengah daerah penelitian (Lampiran E- 1). Menempati 10% dari luas daerah penelitian dengan morfologi berupa perbukitan yang terlipat dengan sungai-sungai kecil di dalamnya (Gambar 3.1). Satuan ini memiliki lereng agak curam - curam (8 – 35º, van Zuidam, 1985) dan memiliki ketinggian topografi 110 - 268 mdpl.

Upload: hatram

Post on 15-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

9

BAB III

TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

3.1 Geomorfologi

Proses geomorfik adalah seluruh perubahan fisika dan kimiawi yang

mempengaruhi bentuk dari suatu permukaan bumi (Thornbury, 1969). Terbentuknya

bentang alam permukaan bumi dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen.

Proses eksogen adalah proses-proses yang bersifat destruktif antara lain berupa erosi,

pelapukan, dan sebagainya. Proses endogen adalah proses yang bersifat konstruktif antara

lain berupa pengangkatan, pelipatan, pematahan dan sebagainya.

Bentuk bentang alam yang terlihat sekarang merefleksikan proses-proses geologi

yang membentuknya dalam suatu kurun waktu tertentu. Dalam perkembangan bentuk

muka bumi dikontrol oleh beberapa faktor utama, antara lain; struktur, proses dan

tahapan (Lobeck, 1939). Struktur berkaitan dengan posisi dan tata letak batuan di bumi.

Proses terjadinya dipengaruhi oleh erosi, angin, aliran sungai, glasial, dan gelombang

yang membentuk permukaan bumi. Tahapan merupakan derajat atau besaran erosi yang

terjadi pada suatu kurun waktu di suatu daerah. Ketiga faktor tersebut akan membentuk

suatu bentang alam tertentu yang dapat menjadi suatu satuan geomorfologi.

Berdasarkan analisis peta topografi dan pengamatan lapangan, daerah penelitian

dibagi menjadi tiga satuan geomorfologi yang dibuat berdasarkan klasifikasi Lobeck

(1939). Ketiga satuan geomorfologi tersebut adalah Satuan Geomorfologi Perbukitan

Lipatan, Satuan Perbukitan Vulkanik, dan Satuan Dataran Sungai.

3.1.1 Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan

Satuan geomorfologi ini terletak di bagian tengah daerah penelitian (Lampiran E-

1). Menempati 10% dari luas daerah penelitian dengan morfologi berupa perbukitan yang

terlipat dengan sungai-sungai kecil di dalamnya (Gambar 3.1). Satuan ini memiliki lereng

agak curam - curam (8 – 35º, van Zuidam, 1985) dan memiliki ketinggian topografi 110 -

268 mdpl.

Page 2: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

10

Perbukitan ini memiliki pola kontur yang rapat. Batuan penyusun perbukitan ini

adalah batugamping terumbu dan batugamping klastik yang memiliki kemiringan lapisan

yang membentuk lipatan antiklin. Proses geologi yang mempengaruhi satuan ini adalah

sesar turun dan erosi vertikal pada sungainya. Berdasarkan hasil interpretasi pada peta

topografi, maka dapat disimpulkan bahwa sungai yang mengalir di daerah ini memiliki

pola trelis dan radial, dan memiliki arah N 15º E. Pola trelis menunjukkan adanya kontrol

struktur pada daerah tersebut. Pola kelurusan umum dari kelurusan bukit juga

menunjukkan pola yang hampir sama.

Gambar 3.1 Pola Aliran dan Tipe Genetik Sungai di Daerah Penelitian

Lahan di daerah ini dimanfaatkan untuk penambangan batu kapur oleh

PT.Indocement (Gambar 3.2).

Page 3: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

11

Gambar 3.2 Satuan batugamping klastik pada perbukitan lipatan yang terdapat di bagian

tengah daerah penelitian (foto diambil dari Palimanan (IN 81, Lampiran E-2) ke arah selatan)

3.1.2 Satuan Geomorfologi Perbukitan Vulkanik

Satuan ini terdapat di bagian tengah - selatan daerah penelitian (Lampiran E-1).

Bentuk morfologi berupa perbukitan yang terdapat di daerah vulkanik (Gambar 3.3).

Litologi penyusun batuan ini, berupa intrusi andesit dan breksi. Satuan geomorfologi ini

mempunyai kemiringan lereng curam - sangat curam (16 – 55º, van Zuidam, 1985).

Menempati ± 64 % dari luas daerah penelitian dan berada pada ketinggian ± 145-580

mdpl.

Sungai yang mengalir di daerah ini memiliki pola sungai radial (Gambar 3.1).

Pola ini dikontrol oleh morfologi daerah yang berbentuk kubah dengan sungai-sungai

mengalir pada lereng-lereng kubah tersebut. Lahan di daerah ini sebagian besar

dimanfaatkan untuk penambangan pada bagian intrusi andesit, perkebunan dan

pemukiman penduduk pada bagian breksi.

Pada Satuan Geomorfologi Perbukitan Volkanik dijumpai adanya lembah-lembah

sungai curam yang berbentuk huruf “V”, erosi vertikal yang kuat, dan tingkat sedimentasi

yang masih intensif. Hal tersebut terbukti dengan masih berlangsungnya erosi pada

tebing-tebing hulu sungai dan pada lereng-lereng bukit. Ciri-ciri itu merupakan suatu

indikasi bahwa satuan geomorfologi ini berada pada tahapan geomorfik muda.

T B

Page 4: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

12

Gambar 3.3 Bagian dari Satuan Perbukitan Vulkanik memperlihatkan morfologi perbukitan dengan

material vulkanik sebagai penyusunnya (foto diambil dari bagian selatan area penambangan PT.

Indocement (IN 68, Lampiran E-2) ke arah selatan)

3.1.3 Satuan Geomorfologi Dataran Sungai

Satuan ini terdapat di bagian utara daerah penelitian (Lampiran E-1) dan

menempati daerah seluas ± 26 % dari seluruh luas daerah penelitian. Bentuk

morfologinya berupa dataran dengan lereng agak miring - datar (0 - 4º, van Zuidam,

1985), dan memiliki ketinggian topografi 45 - 198 mdpl (Gambar 3.4).

Litologi penyusun satuan ini, berupa breksi, batulempung yang berupa jendela -

jendela, dan endapan aluvial. Pola sungai bervariasi yaitu radial di sebelah barat dan

dendritik di sebelah timur (Gambar 3.1). Pola aliran ini dikontrol oleh morfologi dan

struktur. Pola dendritik di daerah ini berupa kelompok sungai yang mengalir membentuk

pola seperti ranting pohon dengan sudut antara sungai utama dan anak sungai agak tajam.

Secara umum pola ini dikontrol oleh suatu lapisan yang relatif datar dan litologi yang

relatif homogen.

Proses geomorfologi yang berlangsung di daerah ini berupa proses sedimentasi

dan erosi horizontal, sedangkan erosi vertikalnya lemah. Sedimentasi ditunjukkan dengan

adanya endapan-endapan aluvial. Sedangkan proses erosi horizontal pada umumnya

ditunjukkan dengan adanya lembah-lembah sungai yang berbentuk “U”. Ciri-ciri tersebut

merupakan suatu indikasi bahwa satuan geomorfologi ini berada pada tahapan geomorfik

dewasa.

Page 5: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

13

Gambar 3.4 Bagian dari satuan dataran yang mengisi daerah-daerah di antara perbukitan (foto

diambil di Desa Cikeusal (IN 73, Lampiran E-2)

3.2 Stratigrafi

Penamaan satuan stratigrafi daerah penelitian menggunakan sistem penamaan

stratigrafi tidak resmi yang didasarkan atas ciri litologi dominan yang diamati di lapangan

serta hasil analisa laboratorium. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan

litostratigrafi tak resmi, dari tua ke muda adalah sebagai berikut:

1. Satuan Batugamping Terumbu,

2. Satuan Batugamping Klastik,

3. Satuan Batulempung,

4. Satuan Breksi Piroklastik,

5. Satuan Intrusi Andesit.

Berdasarkan pengamatan singkapan batuan serta pengukuran stratigrafi yang

dilakukan di lapangan maka dapat disusun suatu kolom stratigrafi tak resmi daerah

penelitian (Gambar 3.5).

Page 6: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

14

Gambar 3.5 Kolom stratigrafi tidak resmi daerah penelitian (tanpa skala)

Page 7: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

15

Satuan batuan paling tua yang tersingkap di daerah penelitian adalah Satuan

Batugamping Terumbu yang diamati keberadaannya di lapangan selaras dengan Satuan

Batugamping Klastik. Satuan Batugamping Terumbu dapat disetarakan dengan Anggota

Batugamping Formasi Cibulakan, sedangkan Batugamping Klastik disetarakan dengan

Anggota Batugamping Formasi Parigi berdasarkan kesamaan ciri litologi, kandungan

fosil, dan umur. Di atas Batugamping Klastik diendapkan secara selaras Satuan

Batulempung. Satuan ini disetarakan dengan Anggota Batulempung Formasi Cisubuh

berdasarkan Harsono (1977) atau Formasi Subang berdasarkan Djuri (1995). Di atas

Satuan Batulempung diendapkan secara tidak selaras Satuan Breksi Piroklastik.

Kemudian baru diatasnya sebagai satuan yang termuda, Satuan Intrusi Andesit

mengintrusi. Metode yang digunakan untuk menentukan umur produk vulkanik adalah

penentuan urutan relatif berdasarkan tingkat erosi, ketinggian topografi, pelamparan

produk volkanik, dan penyetaraan dengan peta geologi regional oleh Djuri (1995).

3.2.1 Satuan Batugamping Terumbu

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Batugamping Terumbu terdapat di bagian tengah daerah penelitian

(Lampiran E-3). Satuan ini menempati sekitar 6 % dari daerah penelitian, dan tersingkap

di sekitar Daerah Kedungbunder. Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi

didapatkan ketebalan satuan ini > 450 meter.

Ciri Litologi

Kenampakan secara megaskopis kompak, berwarna abu-abu kecoklatan (Gambar

3.6), tersusun oleh kerangka-kerangka koloni koral massif, dan memperlihatkan adanya

struktur tumbuh (Dunham, 1962). Di sekitar tubuh batugamping masif ini juga dijumpai

adanya kerangka alga merah.

Page 8: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

16

Gambar 3.6 Singkapan batugamping terumbu (foto diambil di area penambangan PT.Indocement, IN

87, Lampiran E-2)

Umur

Dari pengamatan petrografi yang dilakukan terhadap kandungan foraminifera

besar, dapat ditentukan kisaran umur satuan ini, yaitu memiliki kisaran umur Tf1 – Tf2

(Lampiran A) atau sekitar Miosen Tengah – Miosen Akhir berdasarkan biozonasi

foraminifera besar dari Van der Vlerk dan Umbgrove (1931).

Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan hasil analisis mikropaleontologi yang dilakukan terhadap

batugamping terumbu ditemukan fosil foraminifera besar berupa Ampistegina sp.,

Nodosaria longiscata, Gyroidina sp., Duquepsammia erlandi (Tipsword, 1966) yang

menunjukkan kisaran lingkungan pengendapan laut zona neritik tengah - neritik luar

(Lampiran A).

Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri litologi, umur, dan lingkungan pengendapan maka satuan

batugamping terumbu ini dapat disebandingkan dengan Anggota Batugamping Formasi

Cibulakan (Harsono, 1977).

Page 9: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

17

Hubungan Stratigrafi

Hubungan dengan satuan batuan yang lebih tua tidak tersingkap di daerah

penelitian, sedangkan dengan Satuan Batugamping Klastik yang berada di atasnya sulit

ditentukan, karena di lapangan tidak dijumpai kontak langsung antara kedua satuan

tersebut. Namun melihat kedudukan lapisan yang tidak menunjukkan perubahan yang

berarti, dan waktu pengendapan antar kedua satuan batuan tersebut menerus yaitu antara

Miosen Tengah – Miosen Akhir, hubungan kedua satuan ini dianggap selaras.

3.2.2 Satuan Batugamping Klastik

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Batugamping Klastik terdapat di bagian tengah daerah penelitian

(Lampiran E-3). Satuan ini menempati sekitar 4 % dari daerah penelitian, dan tersingkap

di sekitar Daerah Kedungbunder. Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi didapat

ketebalan satuan ini sekitar 200 - 450 meter.

Ciri Litologi

Di lapangan ciri Satuan Batugamping Klastik ini adalah kompak, berwarna

kuning kecoklatan, porositas sedang, kemas tertutup, dan memiliki pemilahan sedang

(Gambar 3.7).

Sayatan petrografi batugamping klastik memperlihatkan adanya struktur

wackstone (Dunham, 1962), semen kalsit di antara butiran, kondisi butiran yang pecah-

pecah, dan ditemukan foraminifera besar berupa lepidocyclina sp., cycloclipeus sp., dan

alveolinella quoyi (Lampiran A). Selain itu juga terdapat foraminifera bentos dan fosil-

fosil moluska yang tertanam di dalamnya.

Umur

Dari pengamatan petrografi yang dilakukan terhadap kandungan foraminifera

besar, dapat ditentukan kisaran umur satuan ini, yaitu memiliki kisaran umur Tf 3

(Lampiran A) atau sekitar Miosen Akhir berdasarkan biozonasi foraminifera besar dari

Van der Vlerk dan Umbgrove (1931).

Page 10: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

18

Gambar 3.7 Singkapan batugamping klastik (foto diambil di area penambangan

PT.INDOCEMENT, IN 72 (a) dan IN 83 (b dan c), Lampiran E-2)

Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan hasil analisis mikropaleontologi yang dilakukan terhadap

batugamping klastik ditemukan fosil foraminifera bentos yang menunjukkan kisaran

lingkungan pengendapan laut zona neritik tengah (Lampiran A).

Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri litologi, umur, dan lingkungan pengendapan maka satuan

batugamping klastik ini dapat disebandingkan dengan Anggota Batugamping Formasi

Parigi (Harsono, 1977).

Page 11: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

19

Hubungan Stratigrafi

Hubungan antara Satuan Batugamping Klastik dengan Satuan Batulempung yang

berada di atasnya sulit untuk ditentukan, karena di lapangan tidak dijumpai kontak

langsung antara kedua satuan tersebut. Namun melihat kedudukan lapisan yang tidak

menunjukkan perubahan yang berarti, dan waktu pengendapan antar kedua satuan batuan

tersebut yang menerus yaitu antara Miosen Akhir – Pliosen Awal, hubungan kedua

satuan ini dianggap selaras.

3.2.3 Satuan Batulempung

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Batulempung terdapat di bagian tengah daerah penelitian, melampar

sepanjang utara - selatan. Satuan ini menempati sekitar 39 % daerah penelitian (Lampiran

E-3). Berdasarkan rekonstruksi penampang geologi didapatkan ketebalan satuan

batulempung ini sekitar 250-1000 meter.

Ciri Litologi

Kenampakan secara megaskopis berupa batulempung berwarna coklat keabu-

abuan, getas, dan bersifat karbonatan (Gambar 3.8). Di sekitar Kedondong Kidul

ditemukan adanya batulempung dengan kondisi masif, keras, dan berwarna agak

kehitaman. Hal itu diperkirakan karena adanya pengaruh efek bakar yang disebabkan

oleh adanya produk vulkanik diatasnya.

Page 12: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

20

Gambar 3.8 Singkapan batulempung a. lokasi IN 44, b. lokasi IN 06, d. lokasi IN 56, Lampiran E-2

Umur

Dari pengamatan petrografi yang dilakukan terhadap kandungan foraminifera

plankton, dapat ditentukan kisaran umur satuan ini, yaitu memiliki kisaran umur N 17-

N18 (Lampiran A) atau sekitar Miosen Akhir – Pliosen Awal berdasarkan biozonasi

foraminifera plankton dari Blow (1969).

Lingkungan Pengendapan

Berdasarkan hasil analisis mikropaleontologi yang dilakukan terhadap

batulempung ditemukan fosil foraminifera bentos berupa Ammonia sp., Amphistegina

lessoni, Robulus sp., Lagena sp. yang menunjukkan kisaran lingkungan pengendapan laut

zona neritik dalam - neritik tengah (Lampiran A).

Page 13: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

21

Kesebandingan Stratigrafi

Berdasarkan ciri litologi, umur, dan lingkungan pengendapan, maka satuan

batulempung ini dapat disebandingkan dengan Anggota Batulempung Formasi Cisubuh

berdasarkan Harsonono (1977) atau Anggota Batulempung Formasi Subang berdasarkan

Djuri (1995).

Hubungan Stratigrafi

Hubungan stratigrafi Satuan Batulempung dengan Satuan Breksi di atasnya

menunjukkan suatu hubungan yang tidak selaras, karena terdapat selang waktu

pengendapan antar kedua satuan batuan tersebut.

3.2.4 Satuan Breksi Piroklastik

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Breksi tersingkap di bagian selatan dan utara daerah penelitian (Lampiran

D-3), menempati 44 % daerah penelitian. Ketebalan satuan breksi piroklastik ini tidak

dapat diketahui.

Ciri Litologi

Breksi berwarna abu-abu kehitaman, matriks tuf kristal non karbonatan, fragmen

dominan berupa andesit dan batupasir, ukuran fragmen kerikil, bentuk fragmen menyudut

tanggung – menyudut, terpilah buruk, dan kemas terbuka (Gambar 3.9). Batupasir, abu –

abu kehitaman, terpilah sedang, membundar tanggung, kemas tertutup, porositas baik,

dan non karbonatan.

Pengamatan secara petrografis terhadap beberapa sayatan tipis fragmen breksi di

dalam satuan ini, pada umumnya memperlihatkan terdapatnya mineral-mineral K-

feldspar (27%), plagioklas (23%), gelas (10%), piroksen (5%), mineral opak (5%)

(Lampiran B). Berdasarkan pada keadaan butiran dan sumber dari material-material

penyusunnya, maka breksi ini diklasifikasikan sebagai breksi piroklastik.

Page 14: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

22

Gambar 3.9 Singkapan breksi piroklastik (foto diambil di Kedondong Kidul, IN 38, Lampiran E-2)

Umur

Penentuan umur pada satuan ini mengacu pada Djuri (1995) yang menyatakan

bahwa breksi piroklastik ini berumur Pleistosen.

Lingkungan Pengendapan

Pemilahan fragmen yang tidak bagus pada beberapa tempat di satuan ini

menunjukkan adanya arah orientasi fragmen. Kondisi lapangan Satuan Breksi Piroklastik

dengan ciri-ciri tersebut, menurut klasifikasi Fisher dan Schmincke (1984) dapat

digolongkan ke dalam breksi piroklastik dengan mekanisme pengendapan tipe

pyroclastic flow.

Hubungan Stratigrafi

Di lapangan tidak ditemukan kontak yang jelas antara satuan ini dengan satuan

batulempung yang berada pada posisi di bawahnya, selain itu juga terdapat jeda waktu

pengendapan dari kedua satuan itu. Sehingga disimpulkan bahwa hubungan kedua satuan

tersebut berupa ketidakselarasan.

Page 15: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

23

3.2.5 Satuan Intrusi Andesit

Penyebaran dan Ketebalan

Satuan Intrusi Andesit menempati 7% daerah penelitian (Lampiran E-3).

Ketebalan satuan intrusi andesit ini tidak dapat diketahui.

Ciri Litologi

Satuan ini merupakan intrusi andesit (Gambar 3.10). Satuan ini memiliki ciri

litologi berwarna hitam keabuan, segar, afanitik, subhedral, porfiritik, dengan mineral

plagioklas, hornblenda, gelas vulkanik, mineral opak, dan piroksen. Pada sayatan tipis

menunjukkan bahwa batuan ini bertekstur hipokristalin, porfiritik, dengan fenokris 40%,

terdiri atas plagioklas, hornblenda, dan piroksen; subhedral-euhedral, dengan ukuran

kristal 0,1 - 1 mm, dengan massa dasar 60% terdiri atas plagioklas, piroksen, mineral

opak, dan gelas vulkanik.

Umur

Satuan ini berumur Pleistosen (Djuri, 1995). Hubungan satuan ini dengan satuan-

satuan lain berupa diskordan, yaitu menerobos satuan-satuan batuan yang ada

sebelumnya.

Hubungan Stratigrafi

Satuan ini kemungkinan memotong Satuan Batugamping Terumbu, Batugamping

Klastik, Batulempung dan Breksi Piroklastik secara diskordan, berupa intrusi, hal ini

dibuktikan dengan terdapatnya kekar kolom pada singkapan andesit yang menandakan

bahwa magma tersebut mengalir secara vertikal. Berdasarkan proses terbentuknya,

litologi penyusun, dan bentukan di lapangan, dapat disimpulkan bahwa intrusi andesit

berupa suatu “volcanic neck” (Tyrell, 1960).

Page 16: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

24

Gambar 3.10 Singkapan intrusi andesit a. lokasi IN 38, b. lokasi IN 50, d. lokasi IN 07, Lampiran E-2

III.3 STRUKTUR GEOLOGI Struktur daerah penelitian diidentifikasikan berdasarkan topografi dan

pengamatan lapangan dengan ditemukannya bukti kekar gerus dan breksiasi.

III.3.1 Pola Kelurusan

Kelurusan merupakan hasil interpretasi dari peta kontur, foto udara, dan

pengamatan morfologi di lapangan. Terdapat dua jenis kelurusan yang dianalisa, yaitu

kelurusan bukit dan kelurusan sungai. Kelurusan sungai dan bukit berarah dominan

secara berturut-turut NNE-SSW dan NW-SE.

Page 17: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

25

Gambar 3. 11 Diagram roset kelurusan sungai di daerah penelitian menunjukkan arah utama N 15º E

Gambar 3. 12 Diagram roset kelurusan bukit di daerah penelitian menunjukkan arah utama N 316º E

III.3.2 Struktur Sesar

Struktur geologi yang terdapat pada daerah penelitian berupa struktur primer

berupa kekar kolom, dan struktur sekunder berupa sesar dan lipatan. Struktur sesar

diamati di lapangan dengan gejala–gejala berupa kekar gerus dan breksiasi. Analisa

struktur hanya dilakukan pada struktur sekunder untuk mendapatkan arah sesar dan

tegasan utamanya.

Page 18: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

26

Analisis kinematika dilakukan untuk mengetahui pergerakan dari sesar.

Kemudian penamaan sesar berdasarkan klasifikasi ganda. Penamaan struktur diambil dari

nama sungai, desa atau bukit tempat didapatkannya atau dilaluinya struktur tersebut. Peta

penyebaran struktur geologi ditunjukkan oleh peta geologi terlampir (Lampiran E-3).

Terdapat tiga sesar pada daerah penelitian, yaitu :

Sesar Turun Kedungbunder

Sesar ini berupa perkiraan seperti yang terlihat pada peta geologi (Lampiran E-3).

Dasar-dasar perkiraan sesar ini berupa kelurusan yang terdapat di tempat keluarnya mata

air panas, dan pada peta topografi tampak adanya kelurusan gawir di sisi barat Satuan

Batugamping. Bukti lain adanya sesar ini tidak dijumpai di lapangan. Hal tersebut

dimungkinkan karena singkapan pada tempat ini telah banyak yang rusak oleh

penambangan.

Berdasarkan gejala dan sifat sesar yang ada, lalu dihubungkan dengan pola umum

sesar regional yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa Sesar Kedungbunder ini adalah

sesar turun. Jika diamati dari satuan batuan termuda yang dipotongnya yaitu Satuan

Batulempung maka diperkirakan sesar ini berumur Pleistosen Akhir.

Gambar 3.13 Sesar Turun Kedungbunder

Page 19: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

27

Sesar Turun Gunung Jaya

Sesar ini memiliki arah hampir utara-selatan (Lampiran E-3). Gejala sesar yang

dijumpai di lapangan adalah :

1. Kelurusan sungai dan tebing yang hampir utara- selatan,

2. Kekar-kekar yang terdapat pada batuan beku andesit dan batugamping,

Kelurusan sungai yang teramati dari peta geomorfologi (Lampiran E-2)

menunjukkan arah N 200o E dan keadaan lapangan menunjukkan arah kelurusan sungai

yang berarah hampir utara-selatan. Berdasarkan gejala dan sifat sesar yang ada, lalu

dihubungkan dengan pola umum sesar regional yang ada, maka penulis menyimpulkan

bahwa Sesar Gunung Jaya ini adalah sesar turun. Jika diamati dari satuan batuan termuda

yang dipotongnya yaitu Satuan Intrusi Andesit maka diperkirakan sesar ini berumur

Pleistosen Akhir.

Gambar 3.14 Gejala sesar berupa shear fracture di Gunung Jaya, Desa Cupang, pada singkapan

andesit (IN-56, Lampiran E-2)

Sesar Mengiri Naik Kromong

Dari hasil pengolahan data struktur (Lampiran C) didapatkan kedudukan bidang

sesar N 290º E/63º dengan net slip 23º, N 279º E, dan pitch 12º, yang menyebabkan arah

Page 20: BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH · PDF filedibagi menjadi satuan geomorfologitiga yang dibuat berdasarkan Lobeck klasifikasi (1939 ... sungai curam yang berbentuk huruf “V”,

Geologi dan Geokimia Air Panas Daerah Gunung Kromong dan Sekitarnya, Kabupaten Cirebon, Propinsi Jawa Barat

28

gerak sesar mengiri naik. Data dari sesar ini berupa breksiasi, kekar gerus, dan pola

kelurusan umum hampir berarah barat-timur (N290o

Jika diamati dari satuan batuan termuda yang dipotongnya yaitu Satuan Intrusi

Andesit maka diperkirakan sesar ini berumur Pleistosen Akhir.

E).

III.3.3 Struktur Lipatan

Antiklin Kromong

Struktur lainnya yang dijumpai di daerah penelitian yaitu struktur lipatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap bidang perlapisan pada Satuan Batugamping

Terumbu dan Batugamping Klastik (Lampiran C), didapatkan kedudukan sayap-sayap

lipatan yaitu, N 111º E/ 46º dan N 285º E/ 34º, kedudukan bidang sumbu N 109º E/ 71º

dan kedudukan sumbu lipatan 19º, N 109º E.

Sinklin Kedungbunder

Sinklin Kedungbunder ini berupa perkiraan seperti yang terlihat pada peta geologi

dan ditandai oleh bentuk cekungan pada penampang geologi (Lampiran E-3). Bukti lain

adanya siklin ini tidak dijumpai di lapangan. Hal tersebut dimungkinkan karena

singkapan pada tempat ini telah tererosi dan rusak oleh penambangan.