pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

14
1

Upload: ulan-safitri

Post on 24-May-2015

3.487 views

Category:

Economy & Finance


3 download

DESCRIPTION

Penerapan pencatatan keuangan untuk usaha kecil pada komunitas serumpun padi

TRANSCRIPT

Page 1: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

1

Page 2: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi baik secara nasional maupun regional tidak dapat terlepas dari peran

sektor Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah (UMKM). Penerapan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) dalamperekonomian Jakarta Selatan semakin signifikan.

Ukuran dalam melihat peranan UMKM terhadap perekonomian Jakarta Selatan tidak lain

adalah dengan melihat besaran kontribusi nilai tambah UMKM terhadap pembentukan total

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB sendiri merupakan nilai tambah barang dan

jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu

tertentu. Peran UMKM dalam struktur ekonomi Jakarta Selatan mengalami perkembangan

yang pesat pada periode tahun 2006 - 2011. Hal ini terlihat dari kemampuan UMKM untuk

merespon krisis secara cepat dan fleksibel dibanding usaha besar dan tercermin pada

keberadaan UMKM di setiap sektor ekonomi yang menjadi bagian terbesar dari masyarakat

Indonesia serta menjadi penggerak kehidupan ekonomi masyarakat.

Berdasarkan Data statistik menunjukkan jumlah unit usaha kecil mikro dan menengah

(UMKM) mendekati 99,98 % terhadap total unit usaha di Indonesia. Sementara jumlah

tenaga kerja yang terlibat mencapai 91,8 juta orang atau 97,3% terhadap seluruh tenaga kerja

Indonesia. Jika dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011

sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit. Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja.

Maka dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap

bertambah 15 juta orang. Deretan data tersebut memperlihatkan perkembangan UMKM dapat

dikatakan baik dan masih memiliki prospek yang lebih baik. UMKM dapat bertambah dari

tahun ke tahun, bahkan jumlahnya cenderung meningkat. Hal ini disebabkan kuatnya daya

tahan UMKM, selain itu adanya dukungan dalam permodalan yang lebih banyak tergantung

Page 3: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

3

pada dana sendiri. Sebagaimana yang telah diketahui, sejak krisis moneter yang terjadi pada

tahun 1998, membuktikan bahwa usaha ini mampu bertahan, bahkan dapat menjadi sektor di

beberapa sektor penyediaan kebutuhan masyarakat, dengan demikian diharapkan UMKM

dapat kembali menjadi penyelamat ekonomi dalam menghadapi krisis global saat ini.

Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilan

usaha, termasuk bagi Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah. Informan akuntansi

yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) untuk pengambilan keputusan dalam pengelolaan Usaha Kecil, antara

lain : keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan lain - lain serta bermanfaat

untuk mengintegrasi keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan proses administrasi dan

keuangan yang terjadi ke dalam suatu sistem informasi akuntansi, sehingga dapat

memberikan peningkatan kontrol terhadap data keuangan perusahaan dan perbaikan tingkat

keandalan informasi akuntansi. Pentingnya penerapan ilmu akuntansi dalam pengelolaan

keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dinilai masih kurang dipahami oleh

para pengusaha. Masih banyak pengusaha kecil yang belum melakukan pencatatan atas

laporan keuangan usahanya dengan baik. Bahkan, ada juga yang tidak melakukan pencatatan.

Para pengusaha kecil dan menengah biasanya hanya mengerjakan pembukuan sebatas

pencatatan pendapatan dan pengeluaran saja. Akibatnya, laba bersih perusahaan sulit

diketahui sehingga pengajuan kredit ke bank untuk modalusaha sulit diperoleh, dikarenakan

banyak dari pelaku UMKM tidak memiliki latar belakang pendidikan yang baik.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis, di dalam UMKM yang terhimpun dalam

pembinaan Komunitas Serumpun Padi yang ada di wilayah Jakarta Selatan 100 % semua

melakukan pencatatan, namun pencatatan tersebut hanya sebatas pencatatan dan pengingatan

saja, karena bagi para pelaku UMKM seperti mereka tidak mau di bingungkan dengan

masalah catat mencatat, bagi mereka pencatatan model apapun sudah cukup yang penting

Page 4: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

4

bisa mengetahui keuntungannya. Menyadari situasi dan kondisi tersebut di atas, maka

diperlukan sebuah inovasi teknologi baru agar para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah yang sebagian dari mereka yang belum mengerti pencatatan akuntansi, menjadi

mengerti dan mudah menerapkannya. Revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi

telah mendorong kemajuan teknologi, produk dan proses, serta terbentuknya masyarakat

informasi. Dalam dunia usaha dituntut untuk tampil kreatif terhadap perubahan yang terjadi

dengan perbaikan strategi dan operasi perusahaan agar dapat bertahan dalam kompetisi dunia

usaha yang semakin ketat. Dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “STUDI TENTANG PENERAPAN PENCATATAN

KEUANGAN DALAM USAHA KECIL (Studi Kasus Penerapan Pencatatan Keuangan

Usaha Kecil dalam Komunitas Serumpun Padi di Fatmawati Tahun 2012).

Page 5: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

5

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat ditarik dari uraian sebelumnya adalah:

1) Apakah pencatatan keuangan usaha kecil yang telah dioperasikan oleh usaha kecil di

Komunitas Serumpun Padi telah dilakukan secara optimal.

2) Format Pencatatan keuangan apa yang tepat yang harus diterapkan oleh pengusaha

kecil di Komunitas Serumpun Padi dalam memberikan pelaporan keuangan yang

baik.

3) Strategi apa sebaiknya digunakan oleh usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi

dalam melaporkan pencatatan yang baik setiap periode

1.3 Tujuan Penelitian

1) Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kondisi usaha kecil di Komunitas

Serumpun Padi Fatmawati terutama yang berhubungan dengan manajemen keuangan

2) Memberikan solusi pelaporan keuangan dalam mengatasi masalah manajemen

keuangan setelah menganalis transaksi yang terjadi, cara pencatatan keuangan dan

format laporan yang digunakan

3) Merumuskan teknik pencatatan yang tepat sesuai kategori usaha yang dijalankan pada

usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati

Dibawah ini daftar usaha yang dijadikan objek penelitian kinerja penerapan pencatatan

keuangan pada usaha kecil yang terhimpun dalam binaan Komunitas Serumpun Padi

Fatmawati tahun 2012

No Nama Usaha Jenis Usaha

1 Mie Ketawa Mie ayam sehat

Page 6: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

6

2 Andess Chocolate Panganan coklat

3 Jus For You Jus buah

4 Mie Banjur Mie bakso

5 Sop Iga Sapi Usaha lauk nasi

6 Villa Coklat Panganan coklat

7 Pencil Course Usaha bimbingan belajar

8 Villa Merah Usaha bimbingan belajar

9 Line Production Event Organizer dan Training

10 Andess Berbagi Lembaga pelatihan kewirausahaan

11 Gorengan Ketawa Gorengan

12 Mie Membahana Mie Ayam

Hipotesis

Penerapan pencatatan keuangan di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati belum optimal

Strategi pencatatan keuangan dengan format sederhana sesuai kebutuhan dengan proses usaha

yang dijalankan adalah pilihan tepat untuk usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi di

Fatmawati untuk melaporkan keuangan yang lengkap.

1.4 Kerangka Teori

Informasi akuntansi memiliki peranan yang sangat penting untuk meraih keberhasilan usaha,

termasuk bagi usaha kecil ( Megginson et al., 2000 dalam Pinasti 2007 ). Informasi akuntansi

yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal awal bagi UKM untuk mengambil

berbagai keputusan dalam pengelolaan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan

pasar, penentuan harga, dan lain – lain. Dalam hubungannya dengan pemerintah dan kreditur

Page 7: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

7

(bank), penyediaan informasi akuntansi juga diperlukan. Selain itu salah satu faktor penyebab

kegagalan wirausaha dalam menjalankan usahanya adalah kurangnya kemampuan dalam

mengendalikan keuangan perusahaan (Zimmerer, 1996 : 14-15 dalam Suryana, 2001).

Padahal pencatatan keuangan yang dilakukan dengan cermat, akan membantu pengusaha

dalam mengendalikan keuangan perusahaan, sehingga usaha yang dijalankan dapat berhasil

dengan baik.

1.5 Sumber Data

Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari usaha yang menjadi objek

penelitiannya berupa hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pemilik usaha kecil

tersebut sehubungan dengan data yang diperlukan.

1.6 Metode dan Teknik Penelitian

Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati kelurahan Gandaria Selatan-

Jakarta 14240.

Metode Penarikan Sampel

Metode penarikan sampel Penelitian ini menggunakan metode Purpossive Random Sampling

yang ada pada usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati

Page 8: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

8

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Profil Objek Penelitian

Penelitian dilakukan pada usaha-usaha kecil yang ada di Komunitas Serumpun Padi

Fatmawati. Usaha-usaha tersebut sebagian besar terletak di kawasan Fatmawati, Jakarta

Selatan. Para pemilik usaha tersebut adalah anggota dari Komunitas Serumpun Padi

Fatmawati .

Pemilik usaha-usaha tersebut biasanya merekrut anggota-anggota lain yang belum memiliki

pekerjaan dan setiap usaha didampingi oleh satu orang mentor yang akan selalu memberikan

arahan dan mengingatkan akan visi misi dari masing-masing usaha mereka.. Dari adanya

kegiatan usahanya ini para pemilik usaha bertujuan dapat berkontribusi aktif di masyarakat

serta menginspirasi wirausaha lainnya. Pemilik juga berharap dapat menyerap tenaga kerja di

lingkungan masyarakat sekitar sehingga mengurangi pengangguran yang ada pada daerah

tersebut.

2.2 Analisis Objek Penelitian

Dalam menjalankan usahanya, para pemilik usaha-usaha kecil yang ada di Komunitas

Serumpun Padi Fatmawati tidak pernah membuat maupun menyusun laporan keuangan yang

sesuai dan memadai dengan usaha yang dijalankannya. Akuntansi belum diterapkan di dalam

kegiatan usaha tersebut. Biasanya mereka sekedar melakukan pencatatan berupa transaksi

pembelian saja sehingga tidak pernah diketahui berapa besar laba atau rugi yang diperoleh

dan berapa besar modal yang telah dilakukannya selama penyelenggaraan kegiatan usahanya.

Untuk itu penulis ingin membantu memberikan gambaran pembuatan laporan keuangan

dengan menerapkan siklus akuntansi, sehingga dihasilkan laporan keuangan yang sesuai dan

memadai bagi para pemilik usaha-usaha kecil yang ada di Komunitas Serumpun Padi

Page 9: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

9

Fatmawati. Dalam mengerjakannya penulis menggunakan bantuan program Microsoft Excel

pada komputer.

Langkah awal yang dilakukan sebelum menyusun laporan keuangan dengan menerapkan

siklus akuntansi adalah mengumpulkan data-data yang ada dan diperlukan, yaitu data

pembelian dan data transaksi yang terjadi selama kegiatan usaha berlangsung selama

November 2012.

Pembuatan laporan keuangan dengan menerapkan siklus akuntansi pada usaha-usaha kecil

yang ada di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati dimulai dengan menjurnal setiap transaksi

ke dalam jurnal umum. Selanjutnya data dari jurnal umum dipindahkan (diposting) ke dalam

buku besar. Saldo setiap perkiraan di buku besar digunakan untuk menyusun neraca saldo

awal. Kemudian dibuat jurnal penyesuaian yang dilanjutkan dengan membuat kertas kerja,

laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas, jurnal pentup, buku

besar setelah penyesuaian dan penutupan, dan neraca saldo setelah penutupan sehingga siap

digunakan untuk penyusunan laporan keuangan untuk periode berikutnya.

2.3 Data Penelitian dan Identifikasi Transaksi

Pembuatan Akun dan Penomoran Penulis merancang dan menyajikan pembuatan akun dan penomoran yang dianggap memadai

untuk UKM Mie Ketawa berdasarkan pada transaksi-transaksi yang terjadi selama

November2012

Nama dan Penomoran Akun NAMA AKUN NO AKUN KELOMPOK

AKTIVA 100 Aktiva

Aktiva Lancar 110 Aktiva Lancar

Kas 111 Aktiva Lancar

Piutang 112 Aktiva Lancar

Pupuk tanaman 113 Aktiva Lancar

Page 10: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

10

Obat tanaman 114 Aktiva Lancar

Bibit tanaman 115 Aktiva Lancar

Aktiva Tetap 120 Aktiva Tetap

Lahan 121 Aktiva Tetap

Kendaraan 122 Aktiva Tetap

Akum. Dep. Kendaraan 123 Aktiva Tetap

Peralatan 124 Aktiva Tetap

Akum. Dep. Peralatan 125 Aktiva Tetap

Perlengkapan 126 Aktiva Tetap

UTANG 200 Utang

Utang usaha 211 Utang jk. Pendek

Utang bunga 212 Utang jk pdk.

MODAL 300 Modal

Modal usaha 311 Modal

Prive 312 Modal

Berikut ini contoh pencatatan transaksi atas usaha Mie Ketawa pada bulan November 2012:

1 November – Founder Mie Ketawa menginvestasikan uang pribadinya sebesar Rp 500.000,-

adapun pencatatan transaksi sebagai berikut

Tanggal Keterangan Debet Kredit 1 Jan. Kas 500.000 Modal Pemilik 500.000

3 November – Dibeli perlengkapan gerobak mie sebesar Rp 600.000,- secara kredit dengan

pencatatan transaksi sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit 3 Jan. Perlengkapan 600.000 Utang usaha 600.000

Page 11: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

11

4 November – Dibeli peralatan memasak mie sebesar Rp 1.600.000,- secara tunai dengan

pencatatan transaksi sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit 3 Jan. Peralatan 1.600.000 Kas 1.600.000

9 November – Penerimaan orderan mie dari pelanggan untuk acara arisan sebesar Rp

300.000,- secara tunai dengan pencatatan transaksi sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit 9 Nov. Kas 300.000 Pendapatan 300.000

20 November – Pembayaran renovasi gerobak mie sebesar Rp 70.000,- kepada tukang kayu

tanggal 2 Oktober 2012 dengan pencatatan transaksi sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debet Kredit 20 Nov. Utang usaha 70.000 Kas 70.000

2.4 Pencatatan ke dalam Jurnal Umum

Selama proses usahanya berlangsung usaha-usaha tersebut tidak pernah melakukan

pencatatan transaksinya ke dalam jurnal umum. Catatan dilakukan secara tradisional dan

sangat sederhana dengan mendeskripsikan setiap transaksi yang terjadi. Pencatatan tersebut

dianggap tidak terlalu penting oleh pemilik karena keterlibatannya secara langsung di dalam

usahanya.

Page 12: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

12

Nama Perusahaan Jurnal Umum

Periode

Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit

Total

2.5 Pemindahan Perkiraan ke Dalam Buku Besar (Posting)

Dalam proses selanjutnya setelah transaksi dicatat ke dalam jurnal, maka tahap selanjutnya

adalah memindahkan perkiraan-perkiraan dalam jurnal ke Buku Besar. Tahap ini disebut

tahap pemindahbukuan (posting) ke Buku Besar. Penulis menyajikan pemindahan perkiraan

ke dalam buku besar (posting) yang sebelumnya sama sekali belum pernah dilakukan oleh

pemilik pada tiap-tiap akun yang dimiliki oleh usaha-usaha tersebut.

Nama Perusahaan Jurnal Umum

Periode

Tanggal Keterangan

Neraca Saldo Penyesuaian

Neraca setelah

disesuaikan

Laporan Rugi-Laba

Laporan Posisi

Keuangan

D K D K D K D K D K

Page 13: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

13

BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN 3.1. Simpulan

Para pemilik usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati sudah melakukan

pencatatan keuangan namun pencatatan keuangan tidak dicatat secara tertulis dengan rapi.

Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis berusaha membantu para pelaku usaha kecil di

Komunitas Serumpun Padi Fatmawati dalam merancang dan menyajikan laporan keuangan

berdasarkan pada teori yang ada dengan menerapkan siklus akuntansi sehingga dapat dihasilkan

laporan keuangan yang baik.

Dengan melakukan pencatatan transaksi keuangan sehari-hari yang sesuai dengan standar

akuntansi, maka akan terlihat lebih akurat catatan biaya-biaya usaha yang detail, catatan besarnya

jumlah penerimaan yang diperoleh dari transaksi. Dapat meminimalisasi terjadinya

ketidakcocokan dan kesalahan dalam perhitungan perolehan uang.

Dengan membuat laporan keuangan maka dapat berguna bagi usaha kecil di Komunitas

Serumpun Padi Fatmawati untuk mengetahui keadaan keuangan usahanya, membuat analisa

sebelum mengambil keputusan, dan berguna dikemudian hari untuk memperoleh dana pinjaman

modal dari bank untuk mengembangkan usahanya.

3.2. Saran

Para pelaku usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati sebaiknya melanjutkan

pencatatan keuangan dan menyusun laporan keuangan yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati dengan menerapkan siklus akuntansi

untuk periode-periode berikutnya, kedisiplinan dalam melakukan menerapkan pencatatan

keuangan tersebut harus diperhatikan. menerapkan siklus akuntansi untuk periode-periode

berikutnya. Para pemilik usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati sebaiknya

mencoba mengajukan dana pinjaman modal dari bank dengan didukung laporan keuangan yang

rapi untuk pengembangan kelancaran usahanya.

Page 14: Pencatatan keuangan untuk ukm di ksp

14

DAFTAR PUSTAKA

Kieso, Weygandt, Warfield, 2002. Akuntansi Intermediate, edisi kesepuluh, Jakarta:

Erlangga.

Michell, Suharli, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis, Jasa Dan Dagang, Edisi Pertama, Graha

Ilmu, Yogyakrta

Raharjo, M. D., & Ali, F. (1993). Faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi usaha kecil

dan menengah di Indonesia, Dalam K. James & N. Akrasanee, Aspek-aspek finansial

usaha kecil dan menengah; Studi kasus Asean, (pp. 16-50). Jakarta: LP3ES.

Danie Schutte and Pieter. 2011. “A comparative evaluation of South African SME financial

statements against the IFRS requirements” (online)

(http://www.academicjournals.org/jat/PDF/pdf2011/May/Schutte%20and%20Buys.-

pdf ) diakses 20 November 2012)