penatalaksanaan fisioterapi pada kasus ...pasien dengan nama tn.t berusia 63 tahun dengan diagnosa...

12
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS KNEE SINISTRA DI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Diploma III Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesahatan Oleh : DIAN WIDHIARI J100140013 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS

KNEE SINISTRA DI RSUD Dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Diploma III

Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesahatan

Oleh :

DIAN WIDHIARI

J100140013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian
Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian
Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian
Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS OSTEOARTHRITIS

KNEE SINISTRA DI RSUD DR. SOEHADI PRIJINEGORO SRAGEN

ABSTRAK

Latar Belakang : Osteoartritis adalah jenis arthritis yang disebabkan oleh

kerusakan dan hilangnya tulang rawan dari satu atau lebih sendi. Tulang rawan

adalah substansi protein yang berfungsi sebagai bantal antara tulang-tulang pada

persendian. Penyakit ini dapat mengakibatkan adanya problematik fisioterapi

yaitu nyeri, penurunan kekuatan otot, keterbatasan lingkup gerak sendi dan

penurunan aktivitas fungsional. Fisioterapi pada kasus ini menggunakan modalitas

Infra Red, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), dan Quadriceps

bench.

Tujuan : Untuk mengetahui manfaat penatalaksanaan terapi dengan modalitas

Infra Red, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), dan Quadriceps

bench pada kondisi Osteoarthritis knee sinistra terdadap : penurunan nyeri,

peningkatan kekuatan otot, peningkatan LGS dan peningkatan kemampuan

aktivitas fungsional.

Hasil : Setelah dilakukan terapi selama 6 kali dengan modalitas Infra Red, TENS,

dan Quadriceps bench maka hasil yang didapat adalah penurunan nyeri diam

T0=1 menjadi T6=1, nyeri tekan T0=4,8 menjadi T6=3, nyeri gerak=5,9 menjadi

T6=4. Peningkatan LGS sendi knee aktif dari T0=S=00-0-100

0 menjadi T6= S=0

0-

0-1100, passif dari knee dari T0 S=0

0-0-120

0 menjadi S=0

0-0-130

0 . Peningkatan

kekuatan otot penggerak knee, flexor dari T0=3 menjadi T6=4, extensor dari

T0=3 menjadi T6=4. Peningkatan pada kemampuan aktivitas.

Kesimpulan: Infra Red, TENS, dan Quadriceps Bench dapat mengurangi nyeri,

meningkatkan kekuatan otot, meningkatkan LGS, dan meningkatkan kemampuan

fungsional pada pasien osteoarthritis.

Kata kunci : Osteoarthritis knee sinistra, Infra Red, TENS, dan Quadriceps

Bench

ABSTRACT

Background : Osteoarthritis is a type of arthritis caused by damage and loss of

cartilage of one or more joints. Cartilage is a protein substance that serves as a

pillow between the bones in the joints. the disease can result in the problematic of

physiotherapy including pain, decrease muscle strength, limitatied range of

motionand limited in functional activity.Physiotherapy modalities used in this

case is Infra Red, TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), and

Quadriceps bench.

Purpose: To know benefits managements with modality Infra Red, TENS

(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), and Quadriceps bench in an

Osteoarthritis knee sinistra against: experienced pain, increase muscle strength,

increase range of motion and increase the capacity and capability such functional.

Result: After therapy as much as 6 times with modality Infra Red, TENS, and

Quadriceps Bench the result obtained is mointless pain T0=1 to T6=1; pressure

pain T0=4,8 to T6= 3; motion pain T0=5,9 to T6= 4. Increase active range of

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

2

motion knee joint T0 S=00-0-100

0 to T6 S=0

0-0-110

0. Passive range of motion

knee joint T0 S=00-0-120

0 to T6 S=0

0-0-130

0 . Increase muscle strength of knee

flexor T0= 3 to T6=3, extensor T0=3 to T6=3. Increase functional activities.

Conclusion : Infra Red, TENS, and Quadriceps Bench can reduce pain, increase

range of motion, increase muscle strength and increase functional activities.

Keyword : Osteoarthritis knee sinistra, Infra Red, TENS, dan Quadriceps Bench

1. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai orang yang mengalami

keterbatasan gerak yang sangat beragam, keterbatasan gerak mempunyai

pengaruh terhadap aktivitas gerak dan fungsi dasar tubuh dalam melakukan

berbagai kegiatan sehari-hari. Keterbatasan gerak tersebut disebabkan oleh

trauma, kesalahan posisi, proses degeneratif dan sebagainya. Salah satu proses

degeneratif yang sering dijumpai adalah nyeri lutut nyeri. Lutut yang sering

dihadapi adalah Osteoarthritis atau sering disebut dengan OA. Berat badan

yang berlebihan sering dikaitkan sebagai faktor yang memperparah OA, karena

terjadi tumpuan yang berlebihan pada sendi lutut. Setiap manusia

menginginkan tubuhnya selalu sehat, tetapi proses degeneratif tidak mampu

untuk dihindari. Menjadi tua itu pasti, tetapi menjadi tua dengan berkualitas

adalah suatu pilihan.

Osteoarthritis adalah suatu kondisi sendi ditandai dengan kerusakan dan

hilangnya kartilago artikular yang berakibat pada pembentukan osteofit, rasa

sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. Inflamasi persendian terjadi

disebabkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan (Rediyantoro, 2013).

Osteoarthritis menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons (2013)

menyatakan kejadian osteoarthritis pada lutut di Amerika Serikat diperkirakan

240 orang dari 100.000 per tahun. Dari data statistik menunjukkan bahwa di

bawah usia 45 tahun hanya kurang dari 2% yang menderita osteoarthritis,

angka ini meningkat menjadi 30% pada usia 45-64 tahun, dan pada usia diatas

65 tahun antara 63% sampai 83% akan menderita osteoarthritis (Irwanashari,

2008). Keluhan keluhan yang ditimbulkan antara lain nyeri pada lutut, adanya

spasme otot, penurunan kekuatan otot, keterbatasan lingkup gerak sendi dan

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

3

juga kesulitan dalam melakukan aktivitas fungsional kegiatan sehari-hari.

Dalam hal ini fisioterapi mempunyai wewenang untuk menyelesaikan problem

yang ditimbulkan oleh Osteoarthritis. Modalitas fisioterapi yang digunakan

dalam mengatasi kasus OA knee berupa Infra Red, TENS, dan Quadriceps

bench.

2. METODE PENELITIAN

Penatalaksanaan fisioterapi pada Tn. T dengan kasus Osteoarthritis

Knee Sinistra dilakukan sebanyak 6 kali terapi, yaitu pada tanggal 9, 12, 16,

19, 21 dan 24 Januari 2017. Teknologi intervensi yang digunakan antara lain

sebagai berikut:

2.1 Infra Red

Sinar Infra red memancarkan radiasi elektromagnetik dalam

rentang frekuensi yang menimbulkan panas saat diserap oleh materi.

Radiasi sinar infra merah memiliki panjang gelombang 770 sampai

106nm, terpancar di antara cahaya tampak dan gelombang mikro pada

spektrum elektromagnetik, dipancarkan oleh banyak sumber yang

memancarkan cahaya atau sinar ultraviolet seperti matahari. Radiasi

infra red paling banyak diserap oleh jaringan dengan koefisien

penyerapan sinar yang tinggi. Koefisien penyerapan infra red

dipengaruhi oleh warna, dengan jaringan yang lebih gelap dan kulit

menyerap lebih banyak radiasi daripada jaringan dan kulit yang lebih

ringan. Karena itu, dengan posisi radiasi dan lampu yang sama, kulit

gelap akan menyerap lebih banyak sinar sehingga akan meningkatkan

suhu lebih banyak daripada kulit yang ringan (Cameron, 2013).

2.2 TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation)

Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) merupakan

penggunaan energi listrik pada jaringan tubuh untuk mengurangi nyeri

melalui permukaan kulit (Parjoto, 2006). Pada kasus ini penulis

menggunakan TENS tipe konvensional. TENS konvensional, juga

dikenal sebagai TENS tingkat tinggi, menggunakan pulsa frekuensi

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

4

berdurasi lebih pendek dengan amplitudo arus yang cukup untuk

menghasilkan sensasi yang nyaman tanpa kontraksi otot untuk

memodulasi rasa sakit.

2.3 Quadriceps Bench

Latihan Quadricep Bench adalah suatu alat yang digunakan untuk

melatih gerakan flexi ekstensi pada lutut pada cedera lutut seperti OA

(osteoarthritis), alat ini digunakan untuk penguatan otot Quadriceps

femoris dan hamstring. Latihan dengan Quadricep Bench dilakukan

gerakan pada lutut ekstensi akan terjadi kontraksi kosentrik (otot

quadricep femoris) dan pada saat gerakan flexi lutut akan terjadi

kontraksi eksentrik (otot hamstring) dan latihan itu dilakukan secara

berulang-ulang (Suriani & Lesmana, 2013). Pada kasus ini

menggunakan 1 RM, kemudian RM dihitung dengan menggunakan

diagram Holten dengan rumus = a kg x 100% / B%, dimana A adalah

berat beban awal perkiraan terapis kepada pasien dan B adalah

banyaknya pengulangan yang dapat dilakukan pasien.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pada studi kasus ini pasien atas nama Tn. T, berusia 63 tahun

dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra ditemukan permasalahan

fisioterapi berupa 1) adanya nyeri pada lutut kiri, 2) penurunan kekuatan

otot pada lutut kiri, 3) keterbatasan lingkup gerak sendi pada lutut kiri,

dan 4) penurunan kemampuan fungsional. Setelah dilakukan terapi

sebanyak 6 kali pada tanggal 9, 12, 16, 19, 21 dan 24 Januari 2017 dengan

modalitas fisioterapi berupa Infra Red, TENS, dan Quadriceps Bench

didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

5

Tabel Hasil Item

Item Hasil T1 T2 T3 T4 T5 T6

Nyeri

Nyeri diam

Nyeri tekan

Nyeri gerak

1

4,8

5,9

1

4,5

5,6

1

4,5

5,6

1

4

5

0

3

4,7

0

3

4

Kekuatan Otot

Flexor

Extensor

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

LGS

Aktif

Pasif

S= 00-0-

1000

S= 00-0-

1200

S= 00-0-

1000

S= 00-0-

1200

S= 00-0-

1000

S= 00-0-

1200

S= 00-0-

1100

S= 00-0-

1300

S= 00-0-

1100

S= 00-0-

1300

S= 00-0-

1100

S= 00-0-

1300

Skala Jette

Jongkok berdiri

Nyeri

Kesulitan

Ketergantungan

3

3

2

3

3

2

2

2

2

2

2

1

2

2

1

1

1

1

Naik tangga 3

trap

Nyeri

Kesulitan

Ketergantungan

3

3

2

3

3

2

3

3

2

2

2

1

2

2

1

1

2

1

Jalan 15 meter

Nyeri

Kesulitan

Ketergantungan

3

3

1

3

3

1

3

3

1

2

2

1

2

2

1

1

1

1

3.2 Pembahasan

3.2.1 Nyeri

Setelah tindakan terapi menggunakan Infra Red dan TENS

(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) sebanyak 6 kali.

Terjadi perubahan pada T1 sampai T6. Hal ini dipengaruhi oleh

efek dari Infra Red dan TENS. Adapun peningkatan ambang

nyeri ini dikarenakan adanya efek sedatif dari Infra Red yaitu

dimana stimulasi panas sampai pada jaringan subcutan yang

mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga aliran

pembuluh darah meningkat dan subtansi P ikut dalam aliran

pembuluh darah tersebut, serta meningkatnya metabolisme

mengakibatkan peningkatan suplay nutrisi O2 ke jaringan tersebut

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

6

sehingga nyeri berkurang (James dkk., 2008). Efek dari TENS

yaitu menstimulasi serabut saraf tipe α β yang dapat mengurangi

nyeri (Corwin, 2009). Mekanisme kerjanya diperkirakan melalui

‘penutupan gerbang’ transmisi nyeri dari serabut saraf kecil

dengan menstimulasi serabut saraf besar, kemudian serabut saraf

besar akan menutup jalur pesan nyeri ke otak dan meningkatkan

aliran darah ke area yang nyeri dan TENS juga menstimulasi

produksi anti nyeri alamiah tubuh yaitu endorfin. Pelepasan

hormon endorphin pada tubuh saat proses inflamasi akan

menimbulkan efek relaksasi sehingga nyeri dapat berkurang

(James dkk., 2008).

3.2.2 Kekuatan Otot

Setelah dilakukan terapi sebanyak enam kali terapi terlihat

adanya peningkatan kekuatan otot. Pada T1 sampai T4 tetap

bernilai 3, hal ini disebabkan karena peningkatan kekuatan otot

tidak secara drastis, hanya berkisar 1-5%. Kemudian terjadi

peningkatan dari T4 ke T5 menjadi 4. Hal ini disebabkan karena

otot sudah mulai beradaptasi terhadap latihan yang diberikan.

Latihan dengan quadricep bench dilakukan gerakan pada lutut

ekstensi akan terjadi kontraksi kosentrik (otot quadricep femoris)

dan pada saat gerakan flexi lutut akan terjadi kontraksi eksentrik

(otot hamstring) dan latihan itu dilakukan secara berulang-ulang

sesuai dengan dosis maka disinilah akan terjadi proses penurunan

nyeri, dan peningkatan kekuatan otot.

3.2.3 Lingkup Gerak Sendi

Setelah dilakukan terapi enam kali terlihat adanya

peningkatan LGS. Penurunan LGS disebabkan oleh adanya nyeri

sehingga pasien menghindari gerakan yang dapat memprovokasi

timbulnya nyeri tersebut. Dengan berkurangnya nyeri, maka

hambatan dari lingkup gerak sendi akan berkurang, sehingga

terjadi peningkatan lingkup gerak sendi.

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

7

3.2.4 Kemampuan Fungsional

Dari 3 item penilaian Skala Jette diantaranya : jongkok ke

berdiri, naik tangga 3 trap, dan berjalan 15 meter. Dari jumlah

komponen tersebut mengalami peningkatan dari T1 sampai T6.

semakin rendah jumlah nilai indek fungsional tersebut maka

disabiliti pasien juga semakin rendah. Dengan modalitas Infra Red,

TENS, dan Quadriceps Bench terjadi peningkatan pada

kemampuan fungsional pasien. Kemampuan fungsional akan

meningkat seiring berkurangnya nyeri, meningkatnya kekuatan

otot dan meningkatnya lingkup gerak sendi. Untuk hasil yang lebih

optimal maka harus dilakukan terapi secara rutin.

4 PENUTUP

Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa

Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan

pemberian modalitas Infra Red, TENS, dan Quadricep Bench. Setelah

dilakukan terapi sebanyak enam kali tindakan terapi diperoleh hasil: 1)

Adanya penurunan nyeri pada knee sinistra menggunakan VAS 2) Adanya

peningkatan kekuatan otot flexor dan extensor 3) Adanya peningkatan

lingkup gerak sendi pada knee sinistra dan 4) Peningkatan terhadap aktivitas

fungsional.

Bagi penderita disarankan untuk melakukan terapi secara rutin, dan

melakukan latihan-latihan yang bisa dilakukan dirumah yang telah diajarkan

oleh fisioterapis.

Bagi fisioterapis hendaknya melakukan tugas sesuai dengan prosedur,

yaitu dalam melakukan anamnesis atau pemeriksaan harus dilakukan secara

teliti. Selain itu hendaknya seorang fisioterapis harus mengupdate ilmu

pengetahuan dan pemahaman terhadap hal-hal yang tekait dengan studi kasus

sehingga dapat menemukan terobosan baru dimasa yang akan datang.

Bagi keluarga pasien hendaknya memberikan motivasi dan semangat

pada pasien agar mau melakukan terapi atau latihan dirumah.

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ...Pasien dengan nama Tn.T berusia 63 tahun dengan diagnosa Osteoarthritis Knee Sinistra setelah dilakukan selama 6 kali terapi dengan pemberian

8

Bagi masyarakat diharapkan tanggap terhadap keluhan-keluhan yang

dirasa janggal dan segera memeriksakan ke dokter.

DAFTAR PUSTAKA

American Academy Of Orthopedic Surgeons. 2013. Treatment Of Osteoarthritis

Of The Knee Evidence-Based Guideline 2nd Edition.

Arissa, MI. Pola Distribusi Kasus Osteoartritis Di RSU Dokter Soedarso

Pontianak Periode 1 Januari 2008-31 Desember 2009.Pontianak: Fakultas

Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak; 2012.

Cameron, M. H. 2013. Physical Agents in Rehabilitation from Research to

Practice: Fourth edition. Missouri: Saunders, imprint in Elsevier Inc.

Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi Revisi 3. EGC: Jakarta.

Inawati. 2010, Juli. Osteoarthritis. Jurnal Fisioterapi Vol 1 nomor 2.

Irwanashari. 2008. Hand Book Of Physiotherapy. Jakarta: Prima Grafika

James, J., Baker, C., & Swain, H.2008. Prinsip-Prinsip Sains untuk Keperawatan.

EMS: Jakarta.

Parjoto, S. 2006. Terapi Listrik Untuk Modulasi Nyeri. Semarang, Ikatan

Fisioterapi Indonesia Cabang Semarang.

Rediyantoro. 2013. Modul Pelatihan Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga

Fisioterapi di Puskesmas. Yogyakarta: Handicap International.

Shen, J. M., Feng, L., & Feng, C. 2014. Role of mtDNA Haplogroups in the

Prevalence of Osteoarthritis in Different Geographic Populations: A

Meta-Analysis. 9: e108896.

Suriani, S.& Lesmana, I. 2013. Latihan Theraband Lebih Baik Menurunkan Nyeri

Daripada Latihan Quadriceps Bench Pada Osteoarthritis Genue. Jurnal

Fisioterapi Vol 13 nomor 1. Hal 49-54.