penatalaksanaan fisioterapi pada kasus low back …eprints.ums.ac.id/65190/1/naskah...

18
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC DENGAN MODALITAS INFRARED, TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD IR.SOEKARNO SUKOHARJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: NUR TOFIK HIDAYAT J100150032 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA 2018

Upload: dodang

Post on 05-Jul-2019

281 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW

BACK PAIN MYOGENIC DENGAN MODALITAS INFRARED,

TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN

WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD IR.SOEKARNO

SUKOHARJO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III

pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

NUR TOFIK HIDAYAT

J100150032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

i

Page 3: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

ii

Page 4: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

iii

Page 5: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

1

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN

MYOGENIC DENGAN MODALITAS INFRARED, TRANSCUTANEUS

ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN WILLIAM FLEXION

EXERCISE DI RSUD IR.SOEKARNO SUKOHARJO

Abstrak

Low Back Pain Myogenic adalah suatu kondisi dimana terjadi adanya kontraksi

otot yang berlebih pada punggung bawah karena kontraksi atau penggunaan otot

yang berulang-ulang sehingga otot mengalami ketegangan. Untuk mengetahui

manfaat dari penggunaan infrared, trancutaneus electrical nerve stimulation dan

william flexion exercise pada kasus Low Back Pain Myogenic. Setelah dilakukan

fisioterapi sebanyak 6 kali, terdapat penurunan nyeri gerak T0 : 5 menjadi T6 : 2,

adanya peningkatan pada lingkup gerak sendi (LGS) Lumbal gerakan flexi T0 : 7

cm menjadi T6 : 9 cm, ekstensi T0 : 3 cm menjadi T6 : 5 cm, side fleksi kanan T0

: 15 cm menjadi T6 : 18 cm, side fleksi kiri T0 : 13 cm menjadi T6 : 17 cm.

Pemberian intervensi infrared, transcutaneus electrical nerve stimulation dan

william flexion exercise dapat menurunkan nyeri, menambah lingkup gerak sendi

(LGS), meningkatkan aktifitas fungsional pada punggung bawah.

Kata kunci: Low Back Pain, infrared, transcutaneus electrical nerve stimulation,

william flexion exercise.

Abstract

Low Back Pain Myogenic is a condition in which there is excessive muscle

contraction in the lower back due to contraction or repetitive muscle use so that

muscle tension. To know the benefits of using infrared, trancutaneous electrical

nerve stimulation and william flexion exercise in the case of Low Back Pain

Myogenic. After physiotherapy 6 times, there was a decrease of motion pain of

T0: 5 to T6: 2, an increase in lumbar motion scope (LGS) Lumbal flexi motion

T0: 7 cm to T6: 9 cm, extension T0: 3 cm to T6 : 5 cm, side flexion dextra T0: 15

cm to T6: 18 cm, side flexion sinistra T0: 13 cm to T6: 17 cm. Infrared,

transcutaneous electrical nerve stimulation and william flexion exercise may

decrease pain, increase joint motion (LGS), increase functional activity in the

lower back.

Keywords: Low Back Pain, infrared, transcutaneous electrical nerve stimulation,

william flexion exercise.

Page 6: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

2

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Low Back Pain (LBP) merupakan masalah kesehatan dunia yang sangat

umum. Nyeri punggung merupakan nyeri muskuloskeletal yang banyak di

keluhkan oleh masyarakat. Nyeri punggung memang tidak menyebabkan

kematian, tetapi individu yang mengalaminya menjadi tidak produktif.

Nyeri punggung bawah banyak dikeluhkan oleh tenaga kesehatan dengan

prevalensi di negara barat 36,2-57,9% dan di negara asia 36,8-69,7%

(Perioperatif et al., 2015). Prevalensi pada kasus nyeri punggung bawah di

kumulatifkan menjadi 72,5% dan pada penderita kronis mencapai 5,1%

(Landry, Raman, Sulway, & Golightly, 2008).

Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara ayat 80 Allah berfirman “Dan

apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku”. Dari firman Allah

tersebut kita bisa simpulan bahwa tiada suatu penyakit di dunia ini yang

tidak dapat disembuhkan oleh-Nya, maka obat dan tenaga kesehatan

hanyalah cara kesembuhan atau perantara, sedangkan kesembuhan hanya

datang dari Allah. Semujarap apapun obat dan tenaga kesehatannya,

namun jika Allah tidak menghendaki kesembuhannya, maka kesembuhan

itu juga tidak akan didapat [QS Asy Syu’ara: 80].

Infrared (IR) merupakan modalitas fisioterapi yang sering digunakan

untuk penanganan nyeri punggung bawah. Radiasi Infrared (IR) dapat

meningkatkan aliran darah dan melemaskan jaringan sehingga dapat

mengurangi nyeri dan memaksimalkan aktivitas fungsional (Ansari et al.,

2014).

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) merupakan

modalitas fisioterapi yang banyak digunakan untuk mengurangi nyeri

dengan merangsang saraf perifer melalui elektroda permukaan kulit pada

intensitas yang dapat di toleransi pasien (Van Middelkoop et al., 2011).

TENS banyak digunakan untuk mengurangi nyeri, biasanya digunakan

untuk kasus-kasus seperti trauma, insflamasi, cidera, dan nyeri punggung

bawah. TENS juga dapat digunakan untuk kasus nyeri yang sudah kronik

Page 7: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

3

dan nyeri akut pada semua kondisi. TENS memiliki arus yang akan

dihantarkan ke permukaan kulit melalui elektroda. Aplikasi penggunaan

TENS pada punggung bawah dapat menghasilkan rangsangan fisiologis

dari jaringan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pengaruh langsung dapat terjadi pada daerah tingkat sel, jaringan,

segmental dan sistim (Ayu & Yuspita, 2016).

William Flexion Excercise diperkenalkan oleh DR. Paul Williams pada

tahun 1937. William Flexion Excercise merupakan terapi latihan atau

latihan fisik yang digunakan fisioterapi untuk mempertahankan dan

mengembalikan kesehatan fisik serta untuk menjaga sendi dan otot agar

tetap bergerak. William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri pinggang

bawah (Kusuma & Setiowati, 2015). William Flexion Exercise merupakan

bentuk latihan fisik untuk mengurangi penekanan pada elemen posterior

tulang belakang dan latihan ini dapat menjaga keseimbangan yang tepat

antara kelompok otot-otot fleksor dan ekstensor postural (Kumar &

Educational, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah Infrared (IR) dapat mengurangi nyeri dan merileksasikan

otot yang mengalami ketegangan atau muscle spasme?

2. Apakah Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat

mengurangi nyeri dan memberikan efek rileksasi pada otot yang

mengalami ketegangan?

3. Apakah William Flexion Exercise dapat mengurangi nyeri dan

memberikan efek rileksasi pada otot yang mengalami ketegangan

sehingga meningkatkan lingkup gerak sendi?

1.3 Tujuan

Tujuan penulis dalam menyusun karya tulis ilmiah ini adalah :

Page 8: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

4

a. Tujuan umum

Mengetahui peran Fisioterapi untuk meningkatkan kondisi fisik dari

kasus Low Back Pain (LBP).

b. Tujuan Khusus

1) Mengetahui cara penatalaksanaan dari modalitas Infrared (IR)

dapat mengurangi nyeri dan merileksasikan otot yang mengalami

ketegangan pada kasus Low Back Pain (LBP).

2) Mengetahui cara penatalaksanaan dari modalitas Transcutaneus

Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat mengurangi nyeri dan

memberikan efek rileksasi pada otot yang mengalami ketegangan

pada kasus Low Back Pain (LBP).

3) Mengetahui cara penatalaksanaan dari modalitas William Flexion

Exercise dapat mengurangi nyeri dan memberikan efek rileksasi

pada otot yang mengalami ketegangan sehingga meningkatkan

kemampuan fungsional pada kasus Low Back Pain (LBP).

1.4 Manfaat

Dalam penulisan karya tulis ilmiah pada kasus Low Back Pain (LBP)

diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Bagi Penulis

Manfaat yang diharapkan bagi penulis ialah menambah wawasan dan

pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP) serta

penatalaksanaan fisioterapi yang kemudian dapat diimplementasikan

pada pelayanan.

b. Bagi Institusi

Menambah wawasan dalam pemberian modalitas Infrared (IR),

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan William

Flexion Exercise untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan

otot, meningkatkan Range Of Montion (ROM), dan meningkatkan

kemampuan aktifitas fisik dan fungsional secara maksimal.

Page 9: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

5

c. Bagi Masyarakat

Hasil karya tulis ilmiah ini dapat memberikan pengetahuan kepada

masyarakat tentag kasus Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung

bawah.

2. METODE

2. 1 Teknologi Intervensi Fisioterapi

a. InfraRed

InfraRed (IR) adalah alat fisioterapi yang memanfaatkan efek panas

dari sinar merah yang di pancarkan untuk melancarkan peredaran

darah dan menurunkan ketegangan pada otot. InfraRed mempunyai

panjang gelombang 1,5-5,6 mikron dan mempunyai radiasi mencapai

5,6-1000 mikron dan penetrasi 3,75 cm yang memberikan efek

pemanasan pada jaringan yang lebih dalam di daerah otot yang

cedera akan lebih efektif (Ervolino & Gazze, 2016). Salah satu untuk

mengatasi masalah nyeri adalah dengan terapi fisik yang merupakan

bagian dari rehabilitasi medis. Modalitas fisioterapi yang dipakai

adalah sinar infra merah yang memiliki panjang gelombang 750 μm

– 100 μm, frequensi 400THz - 3 THz, dan energi foton 12,4 meV -

1,7 eV. Menurut standart ISO 20473 infra merah di bagi menjadi

Near IR (NIR) panjang gelombang 0.78 – 3 μm, Mid IR (MIR)

panjang gelombang 3.0 – 50, dan Far IR (FIR) panjang gelombang

50-1000 (Nurcipto & Gandha, 2017).

b. Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) adalah salah

satu alat fisioterapi dengan menggunakan arus listrik untuk

menangani masalah muskuloskeletal. Nyeri merupakan masalah

yang banyak ditemui dalam muskuloskeletal. TENS sering di

gunakan untuk menangani masalah nyeri muskuloskeletal. Arus

yang dihasilkan dapat memberikan efek stimulasi pada serat otot,

nyeri masking, vasodilatasi dan hiperemia. Terapi menggunakan

Page 10: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

6

TENS Pada tulang belakang lumbal selama 15 menit dengan

menggunakan dua elektroda, frequensi amplitudo termodulasi

tunggal, konvensional, 100 Hz di terapkan pada 60μs dan intensitas

sesuai dengan ambang batas individu tanpa menyebabkan rasa sakit

(Sayilir & Yildizgoren, 2017).

c. William Flexion Exercise

William Flexion Exercise adalah latihan fisik yang di gunakan

fisioterapi untuk mengatasi masalah muskuloskeletal yang terjadi di

daerah punggung bawah. Latihan ini di rancang untuk mengurangi

nyeri pinggang bawah dengan menguatkan otot-otot yang

memflesikan lumbo sakral spine, terutama pada otot-otot abdominal

dan otot gluteus macimus serta juga kelompok extensor punggug

bawah (Kusuma & Setiowati, 2015). Pengaruh dari terapi William

Flexion Exercise adalah merileksasikan otot sehingga semakin otot

itu relax dan tidak tegang maka otot tersebut dapat bergerak bebas

tanpa timbulnya rasa nyeri dan spasme pada otot punggung bawah

(Muhith & Yasma, 2014).

2. 2 Proses Fisioterapi

a. Pengkajian Fisioterapi

1) Anamnesis

2) Pemeriksaan Obyektif

b. Problematika Fisioterapi

Dari pemeriksaan tersebut didapatkan beberapa problematik

fisioterapi yang muncul sebagai berikut:

1) Impairment

a) Adanya nyeri pada punggung bawah

b) Adanya spasme pada otot erector spine

c) Penurunan lingkup gerak sendi pada trunk

Page 11: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

7

2) Functional Limitation

Dari pemeriksaan didapatkan hasil yaitu pasien mengalami

gangguan saat tidur ke duduk, duduk ke berdiri dan duduk terlalu

lama.

3) Disability

Dari pemeriksaan didapatkan hasil yaitu pasien mengalami

keterbatasan saatbmelakukan aktivitas sebagai karyawan di bagian

kasir dan sebagai ibu rumah tangga.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Pasien dengan nama Ny. W, umur 28 tahun dengan diagnosa medis Low

Back Pain Myogenic (LBP) mengeluh nyeri saat di tekan dan di gerakan,

pasien merasakan adanya kekakuan pada punggung bawah, serta

keterbatasan dalam beraktifitas. Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali

menggunakan modalitas infrared (IR), Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation (TENS), dan william flexion excercise, terjadi penurunan nyeri

saat di tekan dan bergerak, serta kekakuan pada punggung bawah

berkurang.

a. Hasil pemeriksaan nyeri dengan VAS

Setelah melakukan terapi sebanyak 6 kali dengan menggunakan

modalitas infrared (IR), Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

(TENS), dan william flexion excercise, nyeri saat di tekan T0: 4 menjadi

T6: 0 dan saat bergerak T0: 5 menjadi T6: 2, adanya peningkatan pada

lingkup gerak sendi (LGS) Lumbal pada gerakan fleksi T0: 7cm menjadi

Page 12: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

8

T6: 9cm, ekstensi T0: 3cm menjadi T6: 5cm, side fleksi dextra T0: 15cm

T6: 18cm, side fleksi sinistra T0: 13cm menjadi T6: 17cm.

b. Hasil pemeriksaan Lingkup Gerak Sendi (LGS) dengan Mid Line

Setelah melakukan terapi 6 kali dengan menggunakan modalalitas

Infrared (IR), Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan

william flexion excercise, adanya peningkatan pada lingkup gerak sendi

(LGS) Lumbal gerakan fleksi T0: 7cm menjadi T6: 9cm, ekstensi T0:

3cm menjadi T6: 5cm, side fleksi dextra T0: 15cm T6: 18cm, side fleksi

sinistra T0: 13cm menjadi T6: 17cm.

Setelah melakukan terapi 6 kali dengan modalitas Infrared (IR),

Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan william

flexion excercise, spasme pada otot erector spine berkurang.

3.2 Pembahasan

Dalam pembahasan ini penulis akan menyapaikan tentang pengaruh dari

modalitas Infrared (IR), Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

(TENS), dan william flexion excercise dan apakah tujuan dari fisioterapi

tercapai dengan menggunakan modalitas Infrared (IR), Transcutaneus

Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan william flexion excercise.

a. Infrared (IR)

Infrared merupakan terapi dan dapat menghasilkan efek panas pada

jaringan. Efek panas yang dihasilkan dapat meningkatkan

metabolisme jaringan dan menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh

darah sehingga dapat melancarkan nutrisi yang masuk ke jaringan dan

pengeluaran zat sisa metabolisme yang menumpuk di jaringan,

Page 13: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

9

sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Pemberian infrared dapat

meningkatkan nilai ambang nyeri karena efek panas yang dihasilkan

dapat mengakibatkan vasodilatasi pembuluhdarah sehingga aliran

darah ke area terapi meningkat dan substansi dapat dikeluarkan dari

jaringan. Stimulus panas yang dihasilkan juga dapat menstimulus

ujung-ujung saraf perifer dan stimulasi yang terus menerus salah

satunya akan mengaktifkan nosiseptor serat besar (serabut saraf A-β).

Aktivasi serabut saraf A-β akan mengaktifkan neuron inhibisi seperti

asam amino inhibitory yaitu γ-amino butirat (GABA) dan

neuropeptida. Zat-zat tersebut kemudian akan terikat pada reseptor

aferen primer dan posterior horn celll dari spinal cord, sehingga akan

menghambat transmisi nosiseptif pre-sinaps. Hal ini dapat

menyebabkan impuls dari nosiseptif tidak diteruskan ke otak, namun

lebih banyak dimodulasi sehingga menyebabkan penurunan nyeri

(Gale, Rothbart, & Li, 2006).

b. Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)

TENS sering digunakan untuk mengatasi masalah nyeri, misalnya

pada kasus trauma, inflamasi, cidera, seperti wiplash injury dan nyeri

punggung bawah. TENS dapat menghasilkan arus yang akan

disampaikan ke permukaan kulit punggung bawah melalui elektrode,

sehingga menyebabkan tanggap rangsang fisiologi dari jaringan yang

bersangkutan baik sebagai akiban langsung maupun tidak langsung.

Pengaruh langsung terjadi pada tingkat sel, jaringan, segmental

maupun sistim (Ayu & Yuspita, 2016). Penggunaan TENS terbukti

dapat bermanfaat dalam mengurangi nyeri punggung bawah dengan

penggunaan TENS berdurasi 330µ detik dan frekuensi 20 Hz (Facci,

Nowotny, Tormem, & Trevisani, 2011).

c. William Flexion Exercise

William flexion sering juga disebut sebagai latihan fleksi lumbal.

Program william flexion ini di kembangkan oleh Dr. Paul Williams

pada tahun 1937 untuk menangani pasien dengan nyeri punggung

Page 14: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

10

kronis. Mayoritas pasien yang mengalami nyeri punggung memiliki

tulang degeneratif. Latihan ini dikembangkan pada pria di bawah usia

50 tahun dan wanita di bawah usia 40 tahun yang telah berlebihan

lordosis lumbal, x-ray menunjukan penurunan ruang disk antara

segmen tulang belakang lumbal (L1-S1) dan gejala kronis tetapi kadar

rendah. Tujuan dari melakukan latihan ini adalah untuk mengurangi

rasa sakit dan memberikan stabilitas batang yang lebih rendah dengan

secara aktif mengembangkan “perut, gluteus maximus dan otot

hamstring. Latihan ini akan mencapai keseimbangan yang tepat antara

fleksor dan kelompok ekstensor otot-otot postural (Voinea & Iacobini,

2014). Latihan william flexion di rancang untuk mengurangi nyeri

pinggang dengan memperkuat otot yang memfleksikan lumbo sacral

spine, terutama pada otot abdominal dan otot gluteus maksimus dan

merenggangkan kelompok ekstensor punggung bawah (Kusuma &

Setiowati, 2015).

4. PENUTUP

4.1 Simpulan

Setelah dilakukan terapi sebanyak 6 kali pada kasus low back pain

myogenic pada Ny. W didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Infrared dapat mengurangi nyeri dan ketegangan otot pada low back

pain myogenic.

b. Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) dapat

mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas otot.

c. William Flexi Exercise dapat mengurangi ketegangan otot dan

menambah lingkup gerak sendi dan meningkatkan aktifitas fisik dan

fungsional pasien.

4.2 Saran

Setelah melakukan terapi pada kasus low back pain myogenic, sebaiknya

fisioterapi memberikan saran :

a. Kepada pasien

Page 15: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

11

Pasien harus memiliki kesungguhan yang besar untuk sembuh, agar

semangat untuk melakukan latihan, supaya keberhasilan dapat mudah

dicapai. Pasien juga disarankan agar melakukan latihan sendiri

dirumah seperti yang telah diberikan oleh terapis.

b. Kepada fisioterapi

Sebelum melakukan terapi, sebaiknya terapis mengawali dengan

pemeriksaan yang sesuai prosedure, dan dalam pengambilan diagnosa

harus benar, modalitas yang dipilih dan edukasi yang diberikan harus

sesuai prosedure dan dalam mengevaluasi setiap kali tetapi secara

rutin supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Ketika ingin

memberikan pelayanan, hendaknya melakukan pelayanan sesuai

prosedure yang ada, seperti pemberian dosis modalitas pada pasien

dengan modalitas :

1) Infrared (IR)

Pemberian infrared harus efektif, yaitu pemberian dosis selama

15 menit. Infrared dapat memberikan efek temporal summation,

sapital summation adalah beberapa impuls yang diberikan oleh

beberapa neuron dalam waktu yang sama (Katz et al., 2009).

2) Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

Pemberian dosis pada Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation

juga harus efektif, yaitu pemberian dosis selama 15 menit dengan

instensitas sesuai toleransi pasien. Transcutaneus Electrical Nerve

Stimulation dapat memberikan efek tanggap rangsang dari

jaringan yang bersangkutan (Ayu & Yuspita, 2016).

3) William flexion exercise

Pada pemberian latihan william flexion terapis harus memberikan

edukasi yang benar, sehingga pemberian latihan william flexion

dapat efektif dan dosis yang diberikan kepada pasien harus sesuai

prosedur supaya mendapatkan pengaruh yang signifikan pada

pasien. Pemberian dosis latihan william flexion yaitu 8 kali

pengulangan dalam setiap per-step latihan.

Page 16: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

12

c. Kepada masyarakat

Sebaiknya masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktifitas

terutama yang memiliki resiko cedera. Masyarakat sebaiknya selalu

mengontrol waktu jam bekerja karena jika masyarakat tidak bisa

mengontrol jam kerjanya maka keluhan yang dideritanya tidak akan

mengalami perubahan yang signifikan.

DAFTAR PUSTAKA

Allegri, M., Montella, S., Salici, F., Valente, A., Marchesini, M., Compagnone,

C., … Fanelli, G. (2016). Mechanisms of low back pain: a guide for

diagnosis and therapy. F1000Research, 5, 1530.

https://doi.org/10.12688/f1000research.8105.2

Andini, F. (2015). Risk factors of low back pain in workers, 4(1), 13–15.

Ansari, N. N., Naghdi, S., Naseri, N., Entezary, E., Irani, S., Jalaie, S., & Hasson,

S. (2014). Effect of therapeutic infra-red in patients with non-specific low

back pain: A pilot study. Journal of Bodywork and Movement Therapies,

18(1), 75–81. https://doi.org/10.1016/j.jbmt.2013.05.014

Arya, R. K. (2014). Low back pain - signs, symptoms, and management. Journal,

Indian Academy of Clinical Medicine, 15(1), 30–41.

Ayu, S., & Yuspita, A. (2016). Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Sebelas Maret, 6, 101–111.

Bird, M.-L., Callisaya, M. L., Cannell, J., Gibbons, T., Smith, S. T., & Ahuja, K.

D. (2016). Accuracy, Validity, and Reliability of an Electronic Visual

Analog Scale for Pain on a Touch Screen Tablet in Healthy Older Adults: A

Clinical Trial. Interactive Journal of Medical Research, 5(1), e3.

https://doi.org/10.2196/ijmr.4910

Ervolino, F., & Gazze, R. (2016). Far infrared wavelength treatment for low back

pain: Evaluation of a non-invasive device. Work, 53(1), 157–162.

https://doi.org/10.3233/WOR-152152

Facci, L. M., Nowotny, J. P., Tormem, F., & Trevisani, F. V. M. (2011). Effects

of transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) and interferential

currents (IFC) in patients with nonspecific chronic low back pain :

randomized clinical trial. São Paulo Medical Journal, 129(4), 206–216.

https://doi.org/10.1590/S1516-31802011000400003

Gale, G. D., Rothbart, P. J., & Li, Y. (2006). Infrared therapy for chronic low

back pain: A randomized, controlled trial. Pain Research and Management,

11(3), 193–196. https://doi.org/10.1155/2006/876920

Hoy, D., Bain, C., Williams, G., March, L., Brooks, P., Blyth, F., … Buchbinder,

Page 17: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

13

R. (2012). A systematic review of the global prevalence of low back pain.

Arthritis and Rheumatism, 64(6), 2028–2037. https://doi.org/10.1002/art.34347

Hoy, D., Brooks, P., Blyth, F., & Buchbinder, R. (2010). The Epidemiology of

low back pain. Best Practice and Research: Clinical Rheumatology, 24(6),

769–781. https://doi.org/10.1016/j.berh.2010.10.002

Katz, Y., Menon, V., Nicholson, D. A., Geinisman, Y., Kath, W. L., & Spruston,

N. (2009). Synapse Distribution Suggests a Two-Stage Model of Dendritic

Integration in CA1 Pyramidal Neurons. Neuron, 63(2), 171–177.

https://doi.org/10.1016/j.neuron.2009.06.023

Kumar, M., & Educational, M. G. R. (2016). Effectiveness of William ’ S Flexion

Exercise in the Management of Low, (February).

Kusuma, H., & Setiowati, A. (2015). Pengaruh William Flexion Exercise

Terhadap Peningkatan Lingkup Gerak Sendi Penderita Low Back Pain.

Journal of Sport Sciences and Fitness, 4(3), 16–21.

Landry, M., Raman, S., Sulway, C., & Golightly, Y. (2008). Prevalence and risk

factors associated with low back pain among health care providers in a

Kuwait hospital. Spine, 4(2), 23–28. https://doi.org/10.5704/MOJ.1007.004

Maher, C., Underwood, M., & Buchbinder, R. (2017). Non-specific low back

pain. The Lancet, 389(10070), 736–747. https://doi.org/10.1016/S0140-

6736(16)30970-9

Muhith, A., & Yasma, A. N. (2014). Pengaruh Terapi William Flexion Exercise

Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada Lansia di Panti Werdha Mojopahit

Mojokerto. Medica Majapahit, 6(1), 29–38.

Nilsson, E., Brisby, H., Rask, K., & Hammar, I. (2013). Mechanical compression

and nucleus pulposus application on dorsal root Ganglia differentially modify

evoked neuronal activity in the thalamus. BioResearch Open Access, 2(3),

192–198. https://doi.org/10.1089/biores.2012.0281

Nurcipto, D., & Gandha, G. I. (2017). Pengendalian Dosis Inframerah pada Alat

Terapi Menggunakan Pulse Width Modulation (PWM). Setrum: Sistem

Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 6(2), 194–204.

Omidi-Kashani, F., Ebrahimzadeh, M. H., & Salari, S. (2014). Lumbar

spondylolysis and spondylolytic spondylolisthesis: Who should be have

surgery? An algorithmic approach. Asian Spine Journal, 8(6), 856–863.

https://doi.org/10.4184/asj.2014.8.6.856

Palsson, T. S., Hirata, R. P., & Graven-Nielsen, T. (2015). Experimental Pelvic

Pain Impairs the Performance During the Active Straight Leg Raise Test and

Causes Excessive Muscle Stabilization. Clinical Journal of Pain, 31(7), 642–

651. https://doi.org/10.1097/AJP.0000000000000139

Perioperatif, J. A., Patrianingrum, M., Oktaliansah, E., Surahman, E., Anestesi,

Page 18: PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK …eprints.ums.ac.id/65190/1/Naskah Publikasi.pdf · Pemberian intervensi infrared, ... pengetahuan tentang kasus Low Back Pain (LBP)

14

B., Sakit, R., & Mitra, U. (2015). Artikel penelitian. Jurnal Anastesi

Perioperatif, 3(1), 47–56. https://doi.org/10.15851/jap.v3n1.379

Rigoard, P., Blond, S., David, R., & Mertens, P. (2015). Pathophysiological

characterisation of back pain generators in failed back surgery syndrome

(part B). Neurochirurgie, 61(S1), S35–S44.

https://doi.org/10.1016/j.neuchi.2014.10.104

Sayilir, S., & Yildizgoren, M. T. (2017). The medium-term effects of diadynamic

currents in chronic low back pain; TENS versus diadynamic currents: A

randomised, follow-up study. Complementary Therapies in Clinical Practice,

29, 16–19. https://doi.org/10.1016/j.ctcp.2017.07.002

Shahvarpour, A., Henry, S. M., Preuss, R., Mecheri, H., & Larivière, C. (2017).

The effect of an 8-week stabilization exercise program on the lumbopelvic

rhythm and flexion-relaxation phenomenon. Clinical Biomechanics, 48, 1–8.

https://doi.org/10.1016/j.clinbiomech.2017.06.010

Van Middelkoop, M., Rubinstein, S. M., Kuijpers, T., Verhagen, A. P., Ostelo, R.,

Koes, B. W., & Van Tulder, M. W. (2011). A systematic review on the

effectiveness of physical and rehabilitation interventions for chronic non-

specific low back pain. European Spine Journal, 20(1), 19–39.

https://doi.org/10.1007/s00586-010-1518-3

Voinea, A., & Iacobini, A. (2014). Williams ’ Program for Low Back Pain, VI(4),

210–214.

Winata, S. D. (2014). Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah dari

Sudut Pandang Okupasi. Journal Kedokteran Meditek, 20(54), 20–27.