penanganan impor barang bantuan dan hibah
DESCRIPTION
sebuah presentasi mengenai tata cara/prosedur importasi barang2 bantuan/hibah dari luar negeriTRANSCRIPT
Direktorat Jenderal Bea dan CukaiDirektorat Jenderal Bea dan CukaiDirektorat Teknis KepabeananDirektorat Teknis Kepabeanan
Homepage http://www.beacukai.go.id
Penanganan Impor Penanganan Impor Barang Bantuan/Hibah Barang Bantuan/Hibah
Untuk BencanaUntuk Bencana
PENCERAHAN TENTANG PENANGANAN BENCANA DI LINGKUNGAN TNIPENCERAHAN TENTANG PENANGANAN BENCANA DI LINGKUNGAN TNIMABES-TNI, CILANGKAP. Jakarta, 12 February 2007
Visi Visi
Misi Misi Pelayanan yang terbaik kepada industri,
perdagangan dan masyarakat
Sejajar dengan institusi Kepabeanan dan Cukai di dunia di bidang kinerja dan citra.
I. Visi dan Misi DJBCI. Visi dan Misi DJBCUMUMUMUM
II. Tugas dan Fungsi DJBCII. Tugas dan Fungsi DJBC
Pelayanan & Pengawasan atas Lalulintas
Barang yang Masuk dan Keluar Daerah
Pabean Indonesia
Pemungutan Bea Masuk & Cukai serta
Pungutan Negara lainnya
( KEPPRES Nomor 66/ 2006 dan
Kep.Menkeu 466/KMK.01/2006 )
Fungsi DJBCFungsi DJBC
Memberi fasilitas perdagangan (a.l. peningkatan kelancaran arus barang dan perdagangan) sehingga dapat menekan ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya akan menciptakan iklim perdagangan yang kondusif.
Memberi dukungan kepada industri dalam negeri sehingga memiliki keunggulan kompetitif dalam pasar internasional.
Mengoptimalkan penerimaan negara melalui penerimaan Bea Masuk, PDRI dan Cukai.
Melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang yang dilarang atau dibatasi yang dapat mengganggu kesehatan dan keamanan serta moralitas.
Trade Facilitator
Industrial Assistance
RevenueCollector
CommunityProtector
III. Dasar HukumIII. Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006;
Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai;Tatalaksana Impor Kep. Menkeu No.: 453/KMK.04/2002 tantang Tatalaksana Kepabeanan di
Bidang Impor yang telah diubah terakhir dengan Kep. Menkeu No. 548/KMK.04/2002;
Kep. Dirjen Bea dan Cukai No.: KEP-07/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impor yang telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Peraturan Dirjen Bea dan Cukai No.: P-19/BC/2005.
Tatalaksana Ekspor Kep. Menkeu No.: 557/KMK.04/2002 tantang Tatalaksana Kepabeanan di
Bidang Ekspor; Kep Dirjen Bea dan Cukai No.: KEP-151/BC/2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Ekspor Kep. DJBC nomor KEP-152/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kep. DJBC nomor KEP-152/BC/2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Tatalaksana Kepaneanan di bidang Ekspor untuk Barang Ekspor yang Tatalaksana Kepaneanan di bidang Ekspor untuk Barang Ekspor yang mendapat Kemudahan Impor Tujuan Ekspormendapat Kemudahan Impor Tujuan Ekspor
Kebijakan DJBC Dalam Kebijakan DJBC Dalam Penanganan Impor Barang Penanganan Impor Barang
Bantuan/Hibah Untuk BencanaBantuan/Hibah Untuk Bencana
Atas impor Barang Bantuan/Hibah yang diperlukan dalam rangka penanganan bencana alam diberikan pembebasan Bea Masuk dan Cukai, Tidak Dipungut PPN, PPnBM, dan PPh Ps.22.
I. Fasilitas Pembebasan Bea Masuk dan I. Fasilitas Pembebasan Bea Masuk dan Cukai :Cukai :
Dasar Hukum :
Pasal 25 ayat 1 huruf d Undang-undang Nomor 17 tahun 2006 menyatakan pembebasan bea masuk diberikan atas impor “barang kiriman hadiah/hibah untuk keperluan ibadah untuk umum, amal, sosial, kebudayaan atau untuk kepentingan penanggulangan bencana alam”
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 144/KMK.05/1997 jo Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 22/PMK.04/2006 jo Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.04/2006, Pasal 1 huruf h menyatakan diberikan pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang bantuan/hibah yang diperlukan dalam rangka penanganan bencana alam”;
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 254/KMK.03/2001 menyatakan dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor yang dibebaskan dari pungutan bea masuk dan atau PPN atas barang kiriman hadiah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, atau kebudayaan;
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 231/KMK.03/2001 menyatakan atas impor sebagian barang kena pajak yang dibebaskan dari pungutan bea masuk, tidak dipungut PPN dan PPnBM;
Prosedur Memperoleh Pembebasan Prosedur Memperoleh Pembebasan
Mengajukan permohonan pembebasan Bea Masuk dan PDRI kepada Menteri Keuangan melalui Dirjen Bea dan Cukai disertai lampiran:
rincian jumlah dan jenis barang yang dimintakan pembebasan bea
masuk beserta nilai pabeannya (Invoice, Packing list, B/L dsb);
surat keterangan dari pemberi hadiah di luar negeri (gift certificate)
yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah kiriman hadiah dan
dalam pengadaannya tidak menggunakan devisa Indonesia;
rekomendasi dari departemen teknis terkait (Depkes/Depsos); dan
rekomendasi dari badan atau lembaga yang menangani bencana
alam.
( Kep Menkeu Nomor 144/KMK.05/1997 jo Per. Menkeu nomor 22/PMK.04/2006 jo nomor 67/PMK.04/2006 )
Dapat memperoleh Fasilitas Pengeluaran Barang Impor terlebih dahulu dengan Penangguhan Pembayaran Bea Masuk, Cukai dan PDRI dengan mempertaruhkan jaminan sebesar BM, Cukai dan pajak dalam rangka impor yang terutang, jika pemohon adalah Instansi Pemerintah, jaminan tersebut cukup Jaminan Tertulis dari Pejabat setingkat Eselon I;
Memenuhi persyaratan impor terhadap barang yang diatur tataniaga dan barang larangan (rekomendasi dari Dep. Terkait), Misalnya :
II. Kebijakan II. Kebijakan Impor Barang Bantuan Bencana :
obat-obatan diperlukan ijin dari BPOM dan/atau Departemen Kesehatan;
Peralatan Kedokteran diperlukan ijin dari Departemen Kesehatan; Pakaian atau barang bekas pakai diperlukan ijin dari Departemen
Perdagangan;
1. Penyelesaian kewajiban pabean dilakukan dengan menggunakan PIBT;
2. Fasilitas Vooruitslag yaitu pengeluaran barang impor dengan penangguhan pembayaran bea masuk dan PDRI dengan Jaminan Tertulis : dari BRR untuk bantuan bencana Tsunami di Provinsi NAD dan
Nias dari Bakornas PB untuk bencana gempa DI Yogyakarta dan
Jawa Tengah dan Tsunami di Jawa Barat (Cilacap).
3. Permohonan Pembebasan diajukan kepada Menteri Keuangan Melalui Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai tempat Pemasukan Barang dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan.(Surat Dirjen BC Nomor S-361/BC/2006 dan S- 803/BC/2005)
III. III. Kebijakan DJBC Dalam Penanganan Bencana Tsunami di Provinsi NAD
dan Gempa Bumi di Provinsi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah:
HUBUNGI :HUBUNGI :DIREKTORAT DIREKTORAT
TEKNIS KEPABEANANTEKNIS KEPABEANANKANTOR PUSATKANTOR PUSAT
DITJEN BEA DAN CUKAIDITJEN BEA DAN CUKAITelp. 4890308 ext 207Telp. 4890308 ext 207
fax. 4701734fax. 4701734
Semua peraturan terkaitSemua peraturan terkaitdapat didownload di:dapat didownload di:
http://www.beacukai.go.id/library
HUBUNGI :HUBUNGI :DIREKTORAT DIREKTORAT
TEKNIS KEPABEANANTEKNIS KEPABEANANKANTOR PUSATKANTOR PUSAT
DITJEN BEA DAN CUKAIDITJEN BEA DAN CUKAITelp. 4890308 ext 207Telp. 4890308 ext 207
fax. 4701734fax. 4701734
Semua peraturan terkaitSemua peraturan terkaitdapat didownload di:dapat didownload di:
http://www.beacukai.go.id/library
Info Info ??
TERIMA KASIHTERIMA KASIH