penanganan cedera panas akibat latihan

Upload: intan-permata

Post on 12-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    1/21

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    2/21

    PENANGANAN CEDERA PANAS AKIBAT LATIHANPENDAHULUAN

    1. Umuma. Indonesia yang beriklim tropis memiliki suhu lingkungan dan

    kelembaban udara yang tinggi. Keadaan ini berpengaruhterhadap prajurit yang melaksanakan aktifitas fisik. Padawaktu prajurit melakukan latihan yang berat, mekanisme

    pembentuka energi akan menghasilkan panas, sehingga panastubuh juga meningkat. Tubuh manusia menerima panas daridua sumber, dari dalam tubuh (metabolisme) dan darilingkungan sekitar. Suhu tubuh diatur oleh pusat pengatur suhutubuh di hipotalamus (thermo regulator centre) agar suhu tubuhtetap dalam batas normal. Suhu lingkungan tinggi, kelembabanudara tinggi, dan hembusan angin tidak ada dapatmenyebabkan pengeluaran panas badan akan mengalamihambatan.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    3/21

    b. Hal-hal tersebut diatas ( panas tubuh meningkat, pancaran panastubuh berkurang, pengeluaran keringat terhambat ) akanmengakibatkan penumpukan panas dalam tubuh. Hal ini akanmenyebabkan gangguan pengaturan panas tubuh dan

    mengakibatkan timbulnya cedera panas. Cedera panas adalahgangguan kesehatan yang disebabkan oleh kegagalanpengaturan suhu tubuh akibat suhu lingkungan dan kelembabanudara yang tinggi serta pembentukan suhu tubuh yangmeningkat.

    c. Cedera panas apabila tidak segera ditolong akanmenyebabkan kematian. Kematian pada cedera panasdisebabkan kerusakan jaringan otak karena pembengkakan

    danKematian ini sering disebabkan karena pertolongan yangsalah atau antisipasi yang tidak tepat untuk mencegah terjadinyacedera panas. Angka kematian pada cedera panas sangat tinggi,terutama pada sengatan panas (heat stroke). Oleh karena itusetiap prajurit harus memiliki pengetahuan yang baik tentang :

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    4/21

    2. Tata Urut. Naskah ini disusun dengan tata urut sebagai berikut :

    a. Pendahuluan

    b. Tanda dan Gejala

    1) Kelelahan panas (Heat exhaustion)

    2) Kejang panas (Heat cramps)

    3) Heat syncope

    4) Sengatan Panas (Heat stroke)

    c. Pathofisiologi cedera panas

    d. Perawatan

    1) Di lapangan

    2) Di Rumah Sakit

    e. Penutup

    1) Pencegahan cedera panas2) Mengetahui secara dini gejala-gejala cedera panas3) Pemberian pertolongan pertama pada cedera panas,

    kemudian segera dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan

    lanjutan.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    5/21

    BAB IITANDA DAN GEJALA

    4. Tanda dan gejala Kelelahan Panas ( heat Exhaustion)a. Rasa lemah dan lesu akibat kelelahan.

    b. Sakit kepala, pusing, penglihatan kabur

    c. Mual dan muntah

    d. Kram otote. Kesadaran menurun sedang (Apatis)

    f. Kulit pucat,basah karena keringat.

    g. Kadang-kadang disertai kejang otot ringan

    h. Kesemutan pada Extremitas (paresthesias)i. Cemas

    j. Histeris

    k. Nadi meningkat (150 % dari Normal)

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    6/21

    5. Tanda dan gejala Kejang Panas (Heat Cramps)a. Kesadaran menurun ringan (bingung dan gelisah)b. Suhu badan normal dan sedikit meningkat

    c. Kulit pucat dan lembabd. Kejang atau kram otot ( perut, bahu, danatautungkai)e. Denyut nadi halus dan cepat, tekanan darah normal

    6. Tanda dan gejala Pitam Panas (Heat syncope)a. Sempoyongan seperti mau pingsanb. Kulit dingin dan lembabc. Nadi lemah

    d. Tekanan Darah menurun

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    7/21

    c. Kejang-kejang otot tertentu dan sampai seluruhtubuh

    d. Nadi sangat cepat dan lemah, tekanan darah turun.e. Tekanan darah menurun

    f. Kesadaran berubah (ngomel, sangat gelisahseperti kemasukan setan/kena santet) sampai

    dengan tidak sadar

    7. Tanda dan gejala Sengatan Panas

    a. Nafas cepat dan dangkal 20-30 kali per menit

    b. Suhu badan tinggi diatas 400C

    c. Kulit kemerahan dan kering (tidak berkeringat)

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    8/21

    b. KonveksiPengeluaran panas melalui kulit akibat perbedaan suhu antaratubuh dengan udara sekitar. Bila suhu udara sekitar hampir samadengan suhu tubuh, mekanisme pengeluaran panas dengan caraini kurang efisien.

    BAB IIIPATHOFISIOLOGI CEDERA PANAS

    8. Mekanisme pengeluaran panas

    Pengeluaran panas yang dihasilkan oleh pembakaran antara lain:a. KonduksiPemindahan panas dari/ ke permukaan tubuh melalui kontak

    dengan benda padat.

    c. Radiasi

    Pengeluaran panas dari tubuh melalui pembuluh darah kulit yang

    melebar akibat peningkatan suhu. Oleh karena itu tampak kulit

    kemerahan. Bila melakukan olah raga berat, darah dialirkan keotot-otot

    lebih banyak sehingga pengeluaran pansa melalui kulit berkurang atautidak efektif.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    9/21

    d. Radiasi

    Pengeluaran panas dari tubuh melalui pembuluh darah kulityang melebar akibat peningkatan suhu. Oleh karena itu tampak

    kulit kemerahan. Bila melakukan olah raga berat, darahdialirkan keotot-otot lebih banyak sehingga pengeluaran pansamelalui kulit berkurang atau tidak efektif.

    e. EvaporasiPengeluaran panas dengan cara pendinginana tubuh melaluipengeluaran keringat. Dengan keluarnya keringat, suhu kulitakan turun. Makin panas cuaca saat ini, makin banyak keringatyang keluar. Jadi mekanisme pengeluaran panas ini sangat baikbila melakukan olahraga pada cuaca panas, asalkanpengeluaran cairan keringat ini secara teratur diganti, dengancara minum aiur setiap 15 menit.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    10/21

    9. Pathofisiologia. Skema pathofisiologi cedera panas

    Aktifitas fisik meningkat + faktor eksternal

    Panas tubuh meningkat

    Pengeluaran keringat yang banyak

    Pembentukan asam laktat yang banyak heat exhaustion

    Penurunan elektrolit (terutama Calcium ) tetani (heat cramps)

    Penurunan aliran darah ke otak (CBF) dan volume plasma

    Vasodilatasi

    Heat syncope (CBF 25 ml/mnt/100 gr jaringan otak)Penurunan kesadaran (CBF < 25 - 15 ml/mnt/100 gr jaringan otak)

    Koma (CBF < 15 8 ml/mnt/100 gr/jaringan otak

    Kematian sel syaraf CBF < 8 ml/mnt/100 gr jaringan otak

    Meninggal

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    11/21

    Pembakaran sumber energi yang didapat dari makanan ataukarbohidrat menghasilkan energi dan panas. Sewaktu tubuh

    melakukan aktifitas fisik yang berat maka sumber energi yangdibakar lebih banyak sehingga suhu tubuh meningkatmengakibatkan keluar keringat yang banyak,.

    Kehilangan cairan tubuh yang banyak menyebabkanterjadinya gangguan keseimbangan elektrolit, pembentukan asamlaktat pada otot. Gangguan ini menyebabkan terjadinya kelelahanpanas (heat exhaustion).

    Gangguan keseimbangan elektrolit terutama penurunanCalsium dapat menyebabkan kram dan tetani pada otot extremitasdan otot yang banyak melakukan aktifitas (heat cramps).

    b. Pathofisiologi Cedera Panas

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    12/21

    Akibat lain dari gangguan keseimbanganelektrolit ini mengakibatkan terjadinya Penurunanaliran darah ke otak (Cerebral Blood Flow), volumeplasma dan vasodilatasi pembuluh darah.

    Penurunan aliran darah ke otak sebesar 25ml/mnt/100 gr jaringan otak, mengakibatkan Heatsyncope; Penurunan aliran darah ke otak < 25 - 15ml/mnt/100 gr jaringan otak mengakibatkan gangguankesadaran (delirium), ; penurunan aliran darah keotak sebesar

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    13/21

    BAB IVPERAWATAN

    10. Penanganan di Lapangan

    a. Cara Penanggulanggan Kejang Panas

    1) Korban baringkan di tempat yang teduh.

    Hal ini perlu dilakukan untuk mengurangipengeluaran garam-garam elektrolit tubuh melaluikeringat.

    2) Lakukan tindakan ABCa) Bersihkan jalan napas

    b) Periksa pernafasan

    c) Periksa sirkulasi.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    14/21

    3) Berikan minum yang mengandung garam dapur (tablet garam)atau minuman yang mengandung elektrolit (Oralit). Tindakan inidimaksudkan untuk memberikan penggantian garam elektrolityang keluar bersama keringat sehingga diharapkan

    mekanisme kerja otot kembali normal, kram otot akan hilang.Pemberian minum hanya boleh diberikan pada penderita yangsadar. jangan sekali-kali memberikan minuman kepadapenderita yang kesadarannya menurun atau tidak sadar,karena hal ini akan menyebabkan terjadinya aspirasi ke dalam

    paru-parunya. Pada penderita yang tidak memungkinkandiberikan minuman, berikan cairan intra vena ( infus ) denganlarutan Na Cl bergantian dengan Ringer Laktat dengan tetesancepat (guyur)

    4. Jangan diberi kompres panas / cream pemanas (rheumason /counter pain) pada otot yang kejang. Penyebab kejang ototbukanlah cedera pada serat otot tetapi gangguan mekanismekontraksi otot akibat kekurangan garam elektrolit.

    b C P l k l l h

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    15/21

    1) Hentikan segera poses kehilangan cairan dengan

    memindahkan penderita ditempat yang dingin danteduh. Pakaian yang menghalangi prosespendinginan dapat di lepaskan / dikendorkan.

    2) Lakukan tindakan ABC

    a) Bersihkan jalan napasb) Periksa pernafasan

    c) Periksa sirkulasi.

    3) Segera gantikan kehilangan cairan denganmemberikan minuman elektrolit pada penderitayang sadar. namum jika penderita tidak sadaratau kesadaran mulai menurun jangan sekali-kalidiberikan minum. Ganti kehilangan cairan denganmemberikan ciran intra vena ( infus ) larutan

    Ringer Laktat dengan tetesan cepat, kalau perludiguyur.

    b. Cara Penanggulangan kelelahan panas.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    16/21

    c. Cara Penanggulangan sengatan panas1) Lakukan tindakan ABC

    a) Bersihkan jalan napas

    b) Periksa pernafasan

    c) Periksa sirkulasi

    2) Segera evakuasi ke rumah sakit terdekat, yang harusdilakukan sepanjang perjalanan evakuasi adalah segeraturunkan suhu tubuh penderita, berikan cairan intravena,berikan oksigen dan observasi keadaan penderita terus

    menerus.

    4) Naikkan perfusi jaringan otak dengan cara tidurkan terlentangtanpa bantal kepala serta naikkan kaki 20 30 cm.

    5) Pada penderita yang tidak sadar / kesadaran menurun berikanoksigen 2 liter per menit. Observasi dengan ketat kesadaran, nadi

    dan tekanan darah. Keadaan ini merupakan indikasi untukdirujuk ke rumah sakit guna pemeriksaan dan perawatanlanjutan.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    17/21

    3) Hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya menurunkansuhu tubuh adalah dengan memaksimalkan hantaranpanas, yang berarti upayakan tubuh korban langsungkontak ( telanjangi korban ) dengan benda lain yangdingin. Misalnya rendam korban dalam air dingin, kalaumemungkinkan berikan es batu di leher, ketiak danselangkangan .

    4) Berikan cairan intra vena dengan Ringer Laktat. Kebutuhancairan pada kondisi ini dapat mencapai 2 3 liter pada satujam pertama ( 4 6 kolf ). Upaya ini hanya dapat dilakukanbila cairan diberikan melalui 2 3 jalur infus.

    5) Berikan oksigen 3

    4 liter per menit untuk mengatasikeadaan hipoksia.

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    18/21

    a. Airway ventilation

    Pemberian oksigen 6-10 liter permenit melalui maskeratau kanul hidung

    b. Menurunkan suhu tubuh

    c. Maintenance pengeluaran urine1) Pengeluran urine normal 30-50 ml /jam

    2) Pasang kateter

    3) Pemberian mannitol 0,25 gr/kg BB/IV (indikasi untukmerangsang pengeluaran urine)

    4) pemberian cairan infus untuk mempermtahankan tekanandarah dan pengeluaran urine.

    5) Pemberian dobutamin/dopamine (bila tekanan darah tidaknaik)

    11. Perawatan di Rumah sakit

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    19/21

    d. Pemasangan CVP (Central Venous Pressure)

    e. Pasang monitor EKGf. Pemeriksaan laboratorium :

    1) Urine rutine

    2) Darah rutine

    3) Pemeriksaan fungsi ginjal4) Pemeriksaan fungsi hepar

    4) Pemeriksaan elektrolit

    5) Pemeriksaan gas darah

    BAB VI

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    20/21

    BAB VIPENUTUP

    12.Demikianlah materi Cedera Panas disusun sebagai buku petunjukpenanganan cedera panas yang yang dipakai sebagai pedoman bagiprajurit kesehatan dalam menolong prajurit di lapangan danpenanganan di Rumah sakit.

    Catatan : Principle of neurology. Adams and Victor,sKerusakan akibat hiperthermia seperti anoksiamelibatkan otak secara diffuse. Dalam kasushyperthermia perubahan-perubahan adalah lebihmengarah kerusakan berat pada cerebellum. Manifestasiakut hiprethermia yang berat adalah koma dan kejang.Seringkal terjadinya disertai penyulit komplikasi shockdan gagal ginjal. Pasien yang dapat melewati fase awaldari penyakit sering kali menunjukkan tanda kerusakanotak yang luas, seperti bingung dan paralisis spastic danpseudo bulbar. Abnormalitas-

  • 5/22/2018 Penanganan Cedera Panas Akibat Latihan

    21/21