penanganan avulsi

5
Tugas 1 Klasifikasi fraktur akar Tugas 2 Teknik Bila pasien datang gigi berada di dalam soket akar terbuka Bila pasien datang gigi berada di dalam soket akar tertutup Bila pasien datang gigi berada dalam medium susu dan salin akar terbuka Bila pasien datang gigi berada di dalam medium salin dan susu akar tertutup 1. Bila pasien datang gigi berada di dalam soket akar terbuka dan tertutup Apabila seseorang menelpon anda dan mengatakan bahwa ada seseorang yang giginya luksasi, cobalah meminta orang dewasa di sana untuk mengembalikan gigi ke soketnya. Bahkan bila gigi tersebut sudah terkontaminasi, karena tercampur lumpur atau terkena kotoran hewan, cobalah meminta orang dewasa untuk mengembalikan gigi tersebut ke soket, tanpa disterilisasi terlebih dahulu, tidak boleh dibersihkan dengan sabun atau detergen. Gigi harus dibersihkan di bawah air yang mengalir sehingga kotoran hilang, tetapi tidak boleh ada jaringan gigi yang hilang (Weine, 2004). Setelah dibersihkan, jika dibutuhkan, gigi dengan lembut dan cepat dikembalikan ke dalam soketnya dengan memegang hanya pada bagian mahkotanya saja. Dokter gigi harus segera dihubungi dan pasien harus datang ke tempat praktek dokter gigi secepat mungkin. Handuk kecil atau sesuatu yang lembut bisa diletakkan pada bagian oklusal atau incisal gigi yang telah di replantasi dan ditahan supaya gigi tetap pada soketnya selama perjalanan menuju tempat praktek dokter gigi (Weine, 2004). Emergency visit Tujuan dari emergency visit (tindakan darurat) adalah untuk mereplantasi gigi dengan kerusakan sel yang seminimal mungkin

Upload: hosanaam

Post on 13-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

penanganan avulsi

TRANSCRIPT

Tugas 1Klasifikasi fraktur akarTugas 2Teknik Bila pasien datang gigi berada di dalam soket akar terbuka Bila pasien datang gigi berada di dalam soket akar tertutup Bila pasien datang gigi berada dalam medium susu dan salin akar terbuka Bila pasien datang gigi berada di dalam medium salin dan susu akar tertutup

1. Bila pasien datang gigi berada di dalam soket akar terbuka dan tertutup Apabila seseorang menelpon anda dan mengatakan bahwa ada seseorang yang giginya luksasi, cobalah meminta orang dewasa di sana untuk mengembalikan gigi ke soketnya. Bahkan bila gigi tersebut sudah terkontaminasi, karena tercampur lumpur atau terkena kotoran hewan, cobalah meminta orang dewasa untuk mengembalikan gigi tersebut ke soket, tanpa disterilisasi terlebih dahulu, tidak boleh dibersihkan dengan sabun atau detergen. Gigi harus dibersihkan di bawah air yang mengalir sehingga kotoran hilang, tetapi tidak boleh ada jaringan gigi yang hilang (Weine, 2004). Setelah dibersihkan, jika dibutuhkan, gigi dengan lembut dan cepat dikembalikan ke dalam soketnya dengan memegang hanya pada bagian mahkotanya saja. Dokter gigi harus segera dihubungi dan pasien harus datang ke tempat praktek dokter gigi secepat mungkin. Handuk kecil atau sesuatu yang lembut bisa diletakkan pada bagian oklusal atau incisal gigi yang telah di replantasi dan ditahan supaya gigi tetap pada soketnya selama perjalanan menuju tempat praktek dokter gigi (Weine, 2004). Emergency visitTujuan dari emergency visit (tindakan darurat) adalah untuk mereplantasi gigi dengan kerusakan sel yang seminimal mungkin karena akan menyebabkan inflamasi dan memaksimalkan jumlah sel ligamen periodontal yang memiliki potensi untuk meregenerasi dan memperbaiki kerusakan pada permukaan akar (Trope, 2002). Diagnosis and Treatment Planning Pemeriksaan gigi yang avulsiSuatu media khusus yang dapat digunakan untuk menyimpan gigi sebelum direplantasi adalah Hanks Balanced Salt Solution (HBSS). Media ini terbukti dapat mempertahankan vialbilitas serabut periodontal dalam jangka waktu yang lama. Selain itu dapat juga digunakan susu atau salin fisiologis (Trope, 2002). Pemeriksaan Soket dan Tulang AlveolarPemeriksaan soket dilakukan untuk meyakinkan bahwa kondisinya masih bagus dan memungkinkan untuk dilakukan replantasi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara menekan (palpasi) pada permukaan fasial dan palatal dari soket. Selanjutnya, soket dibersihkan dengan larutan salin dan ketika gumpalan darah dan debris yang berada di dalamnya sudah bersih, periksa dinding soket apakah terjadi abses atau kolaps. Penting juga dilakukan pemeriksaan tulang alveolar untuk mengetahui apakah terjadi fraktur atau tidak (Trope, 2002).Dianjurkan pula untuk melakukan pemeriksaan radiografis pada soket dan daerah sekitarnya, termasuk jaringan lunak. Three vertical angulation diperlukan untuk mendiagnosis fraktur horizontal pada akar gigi (Trope, 2002).Tahap kedua adalah perawatan gawat darurat saat pasien sudah di tempat praktek dokter gigi. Pada tahap ini hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:1. Ketika pasien sampai di tempat praktek, gigi diletakkan di gelas yang berisi larutan saline (sedikit garam dimasukkan pada air akan menghasilkan salinitas sekitar 0,7%). Seperti prosedur pada umumnya, perlu dilakukan anamnesis untuk mengetahui riwayat kesehatan psien, periksa area gigi dan lakukan rontgen gigi secepat mungkin. Apabila gigi sudah dikembalikan ke soketnya, dan tempatnya sudah sesuai, nyaman, maka gigi tersebut tinggal di splinting saja (Weine, 2004).2. Apabila gigi belum direplantasi, dokter gigi tidak boleh mengkuretase gigi atau mensterilisasi bagian akar atau soket gigi. Gigi dipegang sepanjang waktu pada bagian mahkotanya saja dengan sponge yang telah diberi saline. Buang dengan lembut debris pada permukaan akar dengan sponge basah. Irigasi soket dengan saline dan jangan membuat akses untuk kavitas, jangan memotong bagian akar serta jangan sampai terjadi apikal penestrasi (Weine, 2004).3. Secepat mungkin, gigi avulsi direplantasi pada soket dengan sponge. Cek gigi tesebut dengan rontgen. Lakukan splinting dengan soft arch wire dan dengan etsa asam. Pasien diberi informasi untuk mengkonsumsi makanan lunak dahulu (tidak boleh makan makanan seperti apel, cangkang udang/kepiting, sandwich tertentu). Makanan yang dianjurkan seperti ice cream, ice milk, hamburger yang lunak (Weine, 2004). Teknik splinting memungkinkan gerakan fisologis gigi selama selama penyembuhan dan akan mengurangi insidensi ankylosis. Teknik splinting yang direkomendasikan adalah fiksasi semi-rigid selama 7-10 hari (Trope 2002)Gigi yang mengalami avulsi perlu dilakukan perawatan endodontik. Penyelesaian perawatan endodontic tersebut meliputi:1. Satu minggu setelah replantasi, siapkan akses kavitas, lakukan saluran akar debridement dan preparasi berdasarkan panjang akar dari foto rontgen yang telah dilakukan sebelumnya, lalu tumpat dengan tumpatan sementara seperti ZOE. Pada gigi dengan apikal yang belum tertutup sempurna, maka tidak dilakukan ekstirpasi karena pulpa tersebut akan mengalami revitalisasi untuk melanjutkan perkembangan apikal. Bila pulpa tersebut kemudian menjadi nekrosis, maka canal debridement dan prosedur apeksifikasi dapat dilakukan. Untuk mencegah ankilosis, ambil splin pada akhir perawatan.2. Dua minggu setelah replantasi, tempatkan pasta kalsium hidroksida pada saluran akar untuk mencegah dan mengurangi eksternal resorpsi. Bila pasta kalsium hidroksida ditempatkan terlalu cepat, sebelum ligamen periodontal mengalami regenerasi, hal ini dapat meningkatkan resorpsi.3. Setelah ligamen periodontal dan apek terlihat terbentuk kembali pada pemeriksaan radiograf, di mana biasanya memakan waktu 3-6 bulan, buka kembali gigi tersebut. Bersihkan kembali dinding saluran akar dengan sedikit preparasi dan isi dengan gutta-percha dan sealer. Inisial kontrol pada bulan pertama, kemudian dilanjutkan setiap tiga bulan. Eksternal resorpsi biasanya terjadi pada tahun pertama.

2. Bila pasien datang gigi berada dalam medium susu dan salin akar terbuka dan tertutupPerawatan endodontik pada gigi avulsi1. Gigi dengan apeks terbuka dan telah berada di luat mulut selama kurang dari 2 jam Replantasi dilakukan dalam usaha untuk merevitaslisasi pulpa Kontrol tiap 3-4 minggu untuk mendeteksi adanya keganasan Jika terdapat keganasan, bersihkan saluran akar dan isi dengan kalsium hidroksida (apeksifikasi)2. Gigi dengan apeks terbuka dan telah berada di luat mulut selama lebih dari 2 jam Bersihkan saluran akar dan isi dengan kalsium hidroksida Kontrol dalam 6-8 minggu3. Gigi dengan apeks tertutup sempurna atau sebagian dan berada di luar mulut kurang dari 2 jam Ambil jaringan pulpa dalam 7-14 hari Medikasi saluran akar dengan kalsium hidroksida Obturasi dengan gutta percha dan sealer setelah 7-14 hari medikasi4. Gigi dengan apeks tertutup sempurna atau sebagian dan berada di luar mulut lebih dari 2 jam Perawatan saluran akar baik intraoral maupun ekstraoral Jika dilakukan secara ekstraoral, hindari cedera kimiawi maupun mekanis pada permukaan akar