penalaran

3
1. Metode dalam Penalaran Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif. Metode induktif Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki be fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dar induktif. Contoh: Jika dipanaskan, besi memuai. Jika dipanaskan, tembaga memuai. Jika dipanaskan, emas memuai. Jika dipanaskan, platina memuai. Jika dipanaskan, logam memuai. Jika ada udara, manusia akan hidup. Jika ada udara, hean akan hidup. Jika ada udara, tumbuhan akan hidup. Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup. Metode deduktif Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal- terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Contoh:Masyarakat !ndonesia konsumtif "umum# dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan "khusus# dan kegiatan imitasi "khusus# dari media-media hibu menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status 2. Konsep dan Simbol dalam Penalaran $enalaran juga merupakan akti%itas pikiran yang abstrak, untuk meujudkannya simbol. &imbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehin penalaran akan akan berupa argumen. 'esimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol ber sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat "kalimat berita# da menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konk

Upload: himmi-ferdian-kartika

Post on 04-Oct-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

matematika bisnis

TRANSCRIPT

1.Metode dalam Penalaran

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.

Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.

Jika dipanaskan, tembaga memuai.

Jika dipanaskan, emas memuai.

Jika dipanaskan, platina memuai.

Jika dipanaskan, logam memuai.

Jika ada udara, manusia akan hidup.

Jika ada udara, hewan akan hidup.

Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

2.Konsep dan Simbol dalam Penalaran

Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.

Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.

Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berfikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

Struktur dan proses penalaran dibangun atas dasar tiga konsep penting yaitu asersi (assertion), keyakinan (belief), dan argumen (argument). Struktur penalaran menggambarkan hubungan ketiga konsep diatas dalam menghasilkan daya dukung atau bukti rasional terhadap keyakinan tentang suatu pernyataan.

Asersi adalah suatu pernyataan (biasanya positif ) yang menegaskan bahwa sesuatu adalah benar. Asersi memiliki fungsi ganda dalam penalaran yaitu sebagai elemen pembentuk (ingredient) argumen dan sebagai keyakinan yang dihasilkan oleh penalaran (berupa kesimpulan).

Keyakinan adalah tingkat kebersediaan (willingness) untuk menerima bahwa suatu pernyataan atau teori (penjelasan) mengenai suatu fenomena atau gejala (alam atau sosial) adalah benar. Keyakinan merupakan unsur penting dalam penalaran karena keyakinan menjadi obyek atau sasaran penalaran dan karena keyakinan menentukan posisi (paham) dan sikap seseorang terhadap suatu masalah yang menjadi topik bahasan.

Argumen adalah serangkaian asersi beserta keyakinan (artikulasi) dan inferensi atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. Argumen digunakan untuk membentuk, memelihara, atau mengubah suatu keyakinan.

3.Syarat-syarat Kebenaran dalam Penalaran

Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat syarat dalam menalar dapat dipenuhi.

Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.

Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.