pemodelan sistem dinamik untuk efisiensi anggaran ... · pdf filekata kunci: efisiensi...

12
158 Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran Administrasi Akademik sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM) (Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas XYZ) Sigit Susanto Putro. 1) , Erma Suryani 2) 1 Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Jl. Raya Telang Po.Box 2 Kamal, Bangkalan Telp. 031-3011147, Fax. 031-3011506 2 Sistem Informasi, Institut Sepuluh Nopember Gedung Sistem informasi Jl. Raya ITS - Surabaya E-mail : [email protected] 1) ; [email protected] 2) ABSTRACT According to the law No. 17 of 2003 on state finances, Article 3 Paragraph (1), which reads the State finances are managed in an orderly manner, abide by laws and regulations, efficient, economical, effective, transparent, and accountable with respect to the sense of justice and propriety. And according to Government Regulation No. 90 Year 2010 on the preparation of the Work Plan and Budget of the State Ministry / Agency (RKA-KL) Article 5 Paragraph (3) which reads RKA-KL budget referred to in paragraph (1) using the instrument performance indicators, standard cost , and performance evaluation. So in preparing the budget needed accurate information as input and reports to evaluate performance. Meanwhile, according to the general guidelines for the selection of academic administrative personnel performing the Ministry of National Education Directorate of the Directorate General of higher education teachers and 2011. This study starts from the observation, interviews and document collection, which then be made causal loop diagram to the simulation model creation and validation of the model are made. From the simulation results obtained conclusions, using the SPM budget efficiency academic average in the five years of approximately 33.86987%. ABSTRAK Menurut undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, Pasal 3 Ayat (1) yang berbunyi keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangan-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Serta menurut Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Pasal 5 Ayat (3) yang berbunyi penyusunan anggaran RKA-KL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan instrumen indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja. Maka dalam menyusun anggaran diperlukan informasi yang akurat sebagai masukan dan laporan untuk melakukan evaluasi kinerja. Sedangkan menurut pedoman umum pemilihan tenaga administrasi akademik berprestasi Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat jenderal pendidikan tinggi Direktorat pendidik dan tenaga kependidikan 2011. Penelitian ini dimulai dari proses observasi, wawancara dan pengumpulan dokumen, yang kemudian dibuat causal loop diagram sampai pada pembuatan model simulasi serta validasi terhadap model yang dibuat. Dari hasil simulasi diperoleh kesimpulan, dengan menggunakan standar pelayanan minimum (SPM) efisiensi anggaran akademik rata-rata dalam lima tahun sekitar 33,86987%. Kata Kunci : Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun (Mulyadi,2001). Sedangkan menurut Munandar (2001), anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis. yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan Vol 3, No 3 Desember 2013 ISSN 2088-2130

Upload: lecong

Post on 31-Jan-2018

232 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

158

Pemodelan Sistem Dinamik

untuk Efisiensi Anggaran Administrasi Akademik

sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM)

(Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas XYZ)

Sigit Susanto Putro.1)

, Erma Suryani 2)

1Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo

Jl. Raya Telang Po.Box 2 Kamal, Bangkalan

Telp. 031-3011147, Fax. 031-3011506

2Sistem Informasi, Institut Sepuluh Nopember

Gedung Sistem informasi Jl. Raya ITS - Surabaya E-mail : [email protected]

1) ; [email protected]

2)

ABSTRACT According to the law No. 17 of 2003 on state finances, Article 3 Paragraph (1), which

reads the State finances are managed in an orderly manner, abide by laws and regulations,

efficient, economical, effective, transparent, and accountable with respect to the sense of justice

and propriety. And according to Government Regulation No. 90 Year 2010 on the preparation of

the Work Plan and Budget of the State Ministry / Agency (RKA-KL) Article 5 Paragraph (3)

which reads RKA-KL budget referred to in paragraph (1) using the instrument performance

indicators, standard cost , and performance evaluation. So in preparing the budget needed accurate

information as input and reports to evaluate performance. Meanwhile, according to the general

guidelines for the selection of academic administrative personnel performing the Ministry of

National Education Directorate of the Directorate General of higher education teachers and 2011.

This study starts from the observation, interviews and document collection, which then be made

causal loop diagram to the simulation model creation and validation of the model are made. From

the simulation results obtained conclusions, using the SPM budget efficiency academic average in

the five years of approximately 33.86987%.

ABSTRAK Menurut undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, Pasal 3 Ayat (1)

yang berbunyi keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangan-undangan,

efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa

keadilan dan kepatutan. Serta menurut Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL) Pasal 5 Ayat

(3) yang berbunyi penyusunan anggaran RKA-KL sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menggunakan instrumen indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja. Maka dalam

menyusun anggaran diperlukan informasi yang akurat sebagai masukan dan laporan untuk

melakukan evaluasi kinerja. Sedangkan menurut pedoman umum pemilihan tenaga administrasi

akademik berprestasi Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat jenderal pendidikan tinggi

Direktorat pendidik dan tenaga kependidikan 2011. Penelitian ini dimulai dari proses observasi,

wawancara dan pengumpulan dokumen, yang kemudian dibuat causal loop diagram sampai pada

pembuatan model simulasi serta validasi terhadap model yang dibuat. Dari hasil simulasi diperoleh

kesimpulan, dengan menggunakan standar pelayanan minimum (SPM) efisiensi anggaran

akademik rata-rata dalam lima tahun sekitar 33,86987%.

Kata Kunci : Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik.

1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana

kerja yang dinyatakan secara kuantitatif

yang diukur dalam satuan moneter standar

dan satuan ukuran yang lain yang mencakup

jangka waktu satu tahun (Mulyadi,2001).

Sedangkan menurut Munandar (2001),

anggaran adalah suatu rencana yang disusun

secara sistematis. yang meliputi seluruh

kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam

unit (satuan) moneter dan berlaku untuk

jangka waktu (periode) tertentu yang akan

Vol 3, No 3 Desember 2013 ISSN 2088-2130

Page 2: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

159

datang. Pengertian lain tentang anggaran

dikemukakan oleh Welsch, Hilton, Gordon

(2000), Budgeting (Perencanaan dan

Pengendalian laba) yang biasanya adalah

penganggaran usaha, penganggaran

managerial dan penganggaran didefinisikan

sebagai suatu pendekatan sistematis dan

formal untuk menjalankan tahapan penting

dari fungsi perencanaan dan pengendalian

manajemen. Dari pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa anggaran bersifat

formal, sistematis dan berfungsi sebagai

perencanaan koordinasi dan pengawasan.

Untuk meningkatkan efisiensi

anggaran, pemerintah telah mengeluarkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia nomor 53 tahun 2008,

tentang standar pelayanan minimum. Dalam

melaksanakan pelayanan administrasi

akademik, Fakultas Teknik Universitas XYZ

menuju menggunakan SPM, hal ini dapat

dilihat pada SOP Manajemen Akademik

Fakultas Teknik Universitas XYZ 2010,

dimana dalam SOP tersebut dalam setiap

sub kegiatan pelayanan sudah dituliskan

petugas pelayanannya, lamanya waktu

pelayanan, serta siapa saja konsumen yang

berhak menikmati pelayanan tersebut.

Namun dalam menyusun anggaran

pelayanan akademik masih menggunakan

cara tradisonal, yaitu dengan mengalikan

jumlah mahasiswa aktif pada awal semester

gasal tahun ajaran tersebut dengan harga

layanan per mahasiswa.

Kondisi di atas bisa ditingkatkan

efisiensinya, baik dalam besaran anggaran

akademik maupun dalam hal kebutuhan

tenaga administrasi pelayanan akademik,

dengan menerapkan SPM. Hal ini

dikarenakan dalam menyusun anggaran

pelayanan akademik setiap mahasiswa

dialokasikan biaya yang sama, sedangkan

apabila disusun dengan rinci sesuai SPM

maka alokasi biaya setiap mahasiswa

besarannya berbeda, karena tidak semua

jenis layanan dapat diakses oleh semua

mahasiswa. Seperti layanan kerja praktek,

hanya dapat diakses oleh mahasiswa yang

mengambil matakuliah tersebut. Dengan

demikian, anggaran yang diperlukan akan

semakin rendah.

2. Kajian Pustaka

2.1. Pelayanan Administrasi Akademik Pelayanan administrasi akademik

adalah pelayanan yang meliputi penyediaan

sarana, penyediaan pedoman dan prosedur

layanan, registrasi dan herregistras, layanan

Kartu Rencana Studi (KRS) mahasiswa,

layanan perkuliahan, administrasi evaluasi

perkuliahan, serta layanan administrasi

akademik lainnya yang menjadi bagian dari

layanan administrasi akademik unit

kerjanya, tingkat Universitas/Fakultas/ unit

kerja yang setara. Besarnya tanggung jawab

dalam layanan administrasi akademik ini,

tentu juga harus didukung oleh kompetensi

sumber daya manusianya.

Pelaksana layanan administrasi

akademik adalah tenaga administrasi

akademik setingkat Kepala Sub Bagian

Administrasi Akademik tingkat

Universitas/Fakultas/unit kerja yang setara

atau yang setara dengan jabatan itu untuk

unit kerja masing-masing (kementerian

pendidikan nasional direktorat jenderal

pendidikan tinggi direktorat pendidik dan

tenaga kependidikan).

Adapun contoh pelayanan

administrasi akademik adalah pelayanan

tentang pengajuan surat keterangan, surat

permohonan, surat pengantar, dan lain-lain.

2.2. Standar Pelayanan Minimum Menurut Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia

nomor 53 tahun 2008, standar pelayanan

minimum (SPM) merupakan spesifikasi

teknis tentang tolok ukur layanan minimum

yang diberikan oleh perguruan tinggi negeri

kepada masyarakat dengan

mempertimbangkan kualitas layanan,

pemerataan, kesetaraan layanan, biaya, serta

kemudahan untuk mendapatkan layanan.

Dengan diterbitkannya Standar

Pelayanan Minimal (SPM) sebagai bench

mark dalam penganggaran, perincian

anggaran per-item kebutuhan dapat lebih

tepat (Herwin, 2012). Dari pernyataan

tersebut terbentuk hipotesa, H1: Penggunaan

SPM dapat meningkatkan efisiensi

anggaran. Standar pelayanan minimum

(SPM) yang dimaksud pada penelitian kali

ini adalah SPM untuk pelayanan

administrasi akademik pada Fakultas Teknik

Universitas XYZ.

2.3. Rencana Anggaran

Menurut Munandar (2001),

anggaran adalah suatu rencana yang disusun

secara sistematis. Yang meliputi seluruh

kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam

unit (satuan) moneter dan berlaku untuk

jangka waktu (periode) tertentu yang akan

Vol 3, No 3 Desember 2013

Page 3: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

160

datang. Sedangkan menurut Welsch, Hilton,

Gordon (2000), budgeting (Perencanaan dan

Pengendalian laba) yang biasanya adalah

penganggaran usaha, penganggaran

managerial dan penganggaran didefinisikan

sebagai suatu pendekatan sistematis dan

formal untuk menjalankan tahapan penting

dari fungsi perencanaan dan pengendalian

manajemen ”.

Menurut undang-undang No. 17

Tahun 2003 tentang keuangan negara, Pasal

3 Ayat (1) dalam mengelola keuangan

negara harus dilakukan secara tertib, taat

pada peraturan perundangan-undangan,

efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan

rasa keadilan dan kepatutan. Serta menurut

Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010

Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

(RKA-KL) Pasal 5 Ayat (3) dalam

menyusun anggaran RKA-KL sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus menggunakan

instrumen indikator kinerja, standar biaya,

dan evaluasi kinerja.

2.4. Pelayanan online

Menurut Ghosh (2004), konsep

pelayanan online atau pelayanan elektronik

adalah layanan informasi interaktif. Di satu

sisi, informasi pelanggan yang dikumpulkan

dalam proses pelayanan elektronik dapat

dikumpulkan dan dianalisis oleh penyedia

pelayanan elektronik, dan digunakan sebagai

dasar untuk menyesuaikan layanan mereka.

Di sisi lain, untuk transaksi pelanggan

pelayanan elektronik dan pengiriman

pelayanan elektronik dapat digenapi melalui

pertukaran informasi dengan penyedia

layanan. Sedangkan menurut Rowley

(2006), layanan online atau layanan

elektronik di definisikan sebagai: "

perbuatan, usaha atau pertunjukan yang

pengirimannya di mediasi oleh teknologi

informasi, layanan elektronik tersebut

meliputi unsur penyedia layanan, dukungan

pelanggan, dan pelayanan “. Dari definisi

tersebut mencerminkan ada tiga komponen

utama dalam pelayanan elektronik yaitu:

penyedia layanan, penerima layanan dan

teknologi sebagai saluran pelayanan, dan

internet adalah saluran utama dari layanan

elektronik tersebut. Dengan adanya

pelayanan online, untuk mendapatkan

pelayanan yang memerlukan rekam data

pelanggan, pelanggan tidak perlu lagi

mengisi formulir secara manual. Dengan

demikian penyedia layanan bisa melakukan

penghematan anggaran terkait dengan

penyediaan formulir pelayanan. Dari

pernyataan tersebut terbentuk hipotesa, H2:

Pemanfaatan pelayanan online dapat

meningkatkan efisiensi anggaran.

Pada penelitian tesis ini pelayan

online dimanfaatkan untuk keperluan

pendaftaran skripsi, pendaftaran yudisium,

pembuatan surat ijin penelitian, surat

keterangan aktif kuliah, surat pengantar

pindah prodi ataupun universitas, dan surat

cuti kuliah.

2.5. Validasi data

Validasi model dilakukan dengan

cara mengkalibrasikan hasil simulasi awal

dengan data historis yang dimiliki (Aan,

2011).

a) Perbandingan rata-rata (Means

Comparison)

......................(1)

Dimana

Menurut Barlas, (1989) model

dianggap valid apabila Error rate 5%.

b) Perbandingan variasi amplitude

(Amplitude Variations

Comparison)

Dapat juga dikatakan % error

variance dengan formula

sebagai berikut:

...................(2)

Dimana:

Model tersebut dikatakan valid,

apabila E2 ≤ 30%

2.6. Sistem Dinamik

Simulasi sistem dinamik

merupakan simulasi kontinyu yang

dikembangkan oleh Jay Forrester tahun

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

Page 4: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

161

1961 di Massachusetts Institute of

Technology (MIT). Sistem dinamis

merupakan suatu pendekatan untuk

mempelajari dinamika sistem perilaku guna

menganalisa dan mendesain kebijakan serta

membantu memperbaiki kebijakan dan

pembuatan keputusan (suryani, 2010).

Sistem dinamik merupakan gambaran suatu

sistem yang memiliki proses umpan balik

atau feedback structure yang saling

berkaitan dan menuju ke arah keseimbangan

(Sterman, 2000, dalam Aan, 2011). Berikut

ini merupakan gambaran kecil dari sistem

umpan balik yang terdapat dalam sistem

dinamik :

Gambar 1 Proses dalam pemodelan sistem

dinamik (Sterman,2000)

Menurut Sterman (2000) dalam

Aan (2011), terdapat 5 tahapan dalam

mengembangkan model sistem dinamik.

Tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

1.Problem Articulation

2.Dynamic hypothesis

3.Formulation

4.Testing

5.Policy formulation and evaluation

Selain itu sistem dinamik juga

mengandung tujuan yang dibutuhkan

masing-masing objek yang ada didalam

sistem, dapat mengakomodasi rangkaian dari

aktor yang terlibat didalam sistem, dapat

memperhitungkan dampak dari pembuat

keputusan terhadap sistem, serta dapat

memahami siklus umpan balik yang

dominan pada sistem ( Cho & Gillespie,

2006).

3. Pembuatan kausal lop diagram

Kausal lop diagram pada penelitian

ini didasarkan pada kausal lop diagram

tentang Quality of Services in Government–

Nonprofit Human Service Delivery System

(Cho&Gillespie,2006). Yang dipadukan

dengan hasil wawancara mengenai

pelayanan administrasi akademik di Fakultas

Teknik Universitas XYZ dan usulan tentang

pemanfaatan aplikasi pelayanan online. Dari

hasil wawancara dan pengamatan lapangan

dapat digambarkan model dari kondisi

eksisting pelayanan administrasi akademik

Fakultas Teknik Universitas XYZ seperti

terlihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2 Model kondisi eksisting layanan

administrasi akademik Fakultas Teknik

Universitas XYZ.

Dari gambar 2 diatas terlihat bahwa

PD1 membuat kebijakan tentang beban kerja

staf administrasi akademik, dalam kasus ini

adalah kebijakan satu orang staf akademik

melayani lima ratus mahasiswa. Tanda

positif menunjukan kebijakan yang dibuat

PD1 berpengaruh positif terhadap beban

kerja staf pelayanan administrasi akademik,

maksudnya adalah jika kebijakan terhadap

beban kerja dinaikan maka beban kerja juga

naik. Beban kerja staf pelayanan

administrasi akademik dan jumlah

mahasiswa awal semester gasal per prodi

berpengaruh positif pada kebutuhan staf

pelayanan administrasi akademik.

Kebijakan PD1 juga berpengaruh

positif pada alokasi harga pelayanan per

mahasiswa. Dalam hal ini adalah kebijakan

untuk menaikan harga pelayanan per

mahasiswa sebesar sepuluh persen.

Dikatakan berpengaruh positif karena

apabila persentase kenaikan harga dinaikan

maka harga pelayanan juga akan naik lebih

dari sepuluh persen, begitu juga sebaliknya

jika diturunkan maka harga pelayanan juga

akan turun dibawah sepuluh persen. Alokasi

harga pelayan per mahasiswa dipengaruhi

oleh anggaran tahun lalu dan jumlah

mahasiswa tahun lalu. Alokasi harga

pelayanan per mahasiswa dan jumlah

mahasiswa fakultas awal semester gasal

berpengaruh positif pada anggaran

pelayanan administrasi akademik.

Model diatas kemudian

dikembangkan dengan menambahkan

variabel komponen standar pelayanan

minimum dan aplikasi pelayanan online.

Komponen standar pelayanan minimum

yang digunakan adalah komponen yang

Vol 3, No 3 Desember 2013

Page 5: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

162

ditanggung oleh anggaran administrasi

akademik. Komponen tersebut adalah

batasan pengguna layanan dan harga

keluaran layanan. Adapun causal loop

diagram dari pelayanan administrasi

akademik secara online sesuai standar

pelayanan minimum dapat dilihat pada

gambar 3 berikut.

Gambar 3 Kausal lop diagram pelayanan

administrasi online sesuai standar pelayanan

minimum pada Fakultas Teknik Universitas

XYZ.

Pada gambar 3 diatas terlihat

kebijakan PD1 berpengaruh positif terhadap

batasan pengguna layanan dan harga

keluaran layanan. Hal ini dikarenakan ketika

PD1 menaikan kebijakan tentang pengguna

layanan yang diijinkan serta menaikan

standar bahan untuk keluaran layanan, maka

batasan pengguna layanan dan kebutuhan

belanja bahan untuk keluaran layanan juga

ikut naik, begitu juga sebaliknya. Batasan

pengguna layanan berpengaruh negatif

terhadap beban kerja staf pelayanan

administrasi akademik, karena ketika

batasan pengguna layanan dinaikan maka

jumlah pengguna yang bisa mengakses

layanan tersebut akan turun, dengan

demikian maka beban kerja juga turun.

Beban kerja perpengaruh positif terhadap

kebutuhan staf pelayanan administrasi

akademik. Dan kebutuhan staf pelayanan

akademik berpengaruh negatif terhadap

kebijakan PD1. Hal ini dikarenakan ketika

kebutuhan staf pelayanan naik maka PD1

akan menurunkan kebijakan jika tidak ingin

menambah jumlah staf. Batasan pengguna

layanan juga berpengaruh positif terhadap

efisiensi anggaran, karena semakin sedikit

pengguna yang bisa mengakses layanan

maka anggaran juga akan semakin efisien.

Anggaran pelayanan administrasi akademik

berpengaruh positif terhadap kebijakan PD1,

karena ketika anggaran naik maka pembuat

kebijakan juga akan berfikir untuk menaikan

standar.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1.Pembuatan model dasar

4.1.1. Jumlah Mahasiswa Awal Semester

Gasal Setiap Prodi

Sub model untuk jumlah

mahasiswa pada awal semester gasal

digambarkan pada Gambar 4 berikut ini.

Gambar 4.1 Jumlah mahasiswa S1 Teknik

Informatika awal semester gasal

Sesuai hasil wawancara untuk

menghitung besar anggaran administrasi

akademik digunakan jumlah mahasiswa

yang terdaftar pada awal semester gasal. Hal

ini dikarenakan mahasiswa yang tercatat

mengambil cuti pada semester gasal

memungkinkan menjadi mahasiswa aktif

pada semester genap tahun ajaran yang

sama. Oleh karena itu mahasiswa yang

bersangkutan tetap harus diperhitungkan

keberadaannya. Jumlah mahasiswa pada

awal semester gasal adalah penjumlahan dari

mahasiswa masuk pada tahun ajaran tersebut

dengan jumlah mahasiswa yang masih

tercatat sebagai mahasiswa pada tahun

ajaran sebelumnya.

4.1.2. Anggaran Akademik

Seperti penjelasan sebelumnya,

bahwasanya besaran anggaran akademik

didapatkan dari hasil perkalian antara jumlah

mahasiswa Fakultas Teknik awal semester

gasal dengan harga layanan administrasi

akademik per mahasiswa, maka model dari

anggaran akademik tersebut adalah sebagai

berikut.

Gambar 5 Model anggaran akademik

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

Page 6: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

163

4.2 Hasil Simulasi Model Dasar

Model dasar (Base Model) dari

anggaran pelayanan administrasi akademik

Fakultas Teknik Universitas XYZ perlu

dijalankan untuk mengetahui tentang

perilaku sistem dalam kurun waktu tertentu

ketika dijalankan dalam simulasi. Dalam

penelitian ini, periode simulasi model dasar

diseting selama 12 tahun, mulai tahun ajaran

2001-2002 sampai dengan tahun ajaran

2012-2013. Rentang waktu ini akan

memberikan pemahaman yang lebih baik

dari perilaku anggaran pelayanan

administrasi akademik Fakultas Teknik

Universitas XYZ dalam kurun waktu 12

tahun.

Gambar 6 Grafik anggaran akademik

Fakultas Teknik Universitas XYZ

Gambar 6 menunjukan grafik

anggaran akademik Fakultas Teknik

Universitas XYZ dari tahun ajaran 2001-

2002 sampai tahun ajaran 2012-2013.

Dimana besaran anggaran cenderung

mengalami kenaikan setiap tahunnya,

besaran anggaran akademik tahun ajaran

2012-2013 mengalami penurunan

dibandingkan tahun ajaran sebelumnya

dikarenakan jumlah mahasiswa pada tahun

ajaran tersebut mengalami penurunan.

Besaran anggaran akademik hasil simulasi

dari model dasar dapat dilihat pada Tabel 1

berikut ini.

Tabel 1 Tabel anggaran akademik Fakultas

Teknik Universitas XYZ

Tahun Ajaran Anggaran Akademik

2001-2002 Rp 3.330.011,-

2002-2003 Rp 5.920.552,-

2003-2004 Rp 9.233.803,-

2004-2005 Rp 14.322.527,-

2005-2006 Rp 22.510.988,-

2006-2007 Rp 30.306.332,-

2007-2008 Rp 35.240.852,-

2008-2009 Rp 41.140.232,-

2009-2010 Rp 42.597.752,-

2010-2011 Rp 45.950.452,-

2011-2012 Rp 50.161.460,-

2012-2013 Rp 47.971.800,-

Sedangkan grafik jumlah mahasiswa

Fakultas Teknik Universitas XYZ dari tahun

ajaran 2001-2002 sampai tahun ajaran 2012-

2013 dapat dilihat pada Gambar 7 berikut

ini.

Gambar 7 Grafik jumlah mahasiswa

Fakultas Teknik Universitas XYZ

Sedangkan jumlah mahasiswa

Fakultas Teknik Universitas XYZ dari tahun

ajaran 2001-2002 sampai dengan tahun

ajaran 2012-2013 hasil dari simulasi model

dasar adalah sebagai berikut.

Tabel 2 Jumlah mahasiswa Fakultas Teknik

Universitas XYZ

Tahun Ajaran Mahasiswa FT Awal

Semester Gasal

2001-2002 253

2002-2003 409

2003-2004 580

2004-2005 818

2005-2006 1169

2006-2007 1431

2007-2008 1513

2008-2009 1606

2009-2010 1512

2010-2011 1483

2011-2012 1472

2012-2013 1280

4.3. Validasi

Model yang telah disimulasikan

hasilnya dibandingkan dengan data yang

diperoleh pada saat pengambilan data di

Fakultas Teknik Universitas XYZ. Proses

perbandingan ini disebut dengan validasi.

Menurut Barlas dalam Aan, (2010) ada dua

macam proses validasi, yaitu perbandingan

rata-rata (Means Comparison) dan

perbandingan variasi amplitude (Amplitude

Variations Comparison). Adapun data

Vol 3, No 3 Desember 2013

Page 7: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

164

anggaran akademik hasil simulasi dan data

hasil pengambilan data dapat dilihat pada

Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3 Data anggaran akademik hasil

simulasi dan data hasil pengambilan data

Tahun Ajaran

Data Anggaran Akademik

Model Anggaran

Akademik

2001-2002 Rp 3.330.000,- Rp 3.330.011,-

2002-2003 Rp 5.923.000,- Rp 5.920.552,-

2003-2004 Rp 9.190.000,- Rp 9.233.803,-

2004-2005 Rp 14.230.000,- Rp 14.322.527,-

2005-2006 Rp 22.301.000,- Rp 22.510.988,-

2006-2007 Rp 30.352.000,- Rp 30.306.332,-

2007-2008 Rp 35.512.000,- Rp 35.240.852,-

2008-2009 Rp 41.024.000,- Rp 41.140.232,-

2009-2010 Rp 42.720.000,- Rp 42.597.752,-

2010-2011 Rp 46.015.000,- Rp 45.950.452,-

2011-2012 Rp 50.200.000,- Rp 50.161.460,-

2012-2013 Rp 48.000.000,- Rp 47.971.800,-

Gambar 8 Grafik anggaran akademik hasil

simulasi dan data

E1= |29057230.083 - 29066416.666| /

|29066416.666|

= 0.000316 x 100 %

= 0.0316 %

Maka model tersebut valid, karena

E1 ≤ 5%

E2 = |17340968.891 - 17383139.022| /

|17383139.022|

= 0.00242 x 100 %

= 0.242%

Maka model tersebut valid, karena

E2 ≤ 30%.

4.4. Pembuatan Skenario

Pada pembuatan skenario

diterapkan standar pelayanan minimum.

Sehingga untuk menyusun anggaran

akademik harus dijabarkan keperluan dari

anggaran tersebut. Dari hasil wawancara

diketahui, anggaran administrasi akademik

selama ini digunakan untuk keperluan

menyediakan formulir pelayanan, formulir

KRS, kegiatan perkuliahan, UTS/UAS,

mencetak transkrip sementara, dan mencetak

transkrip. Dari keterangan diatas maka

model dari skenario ini, anggaran akademik

terdiri dari:

a. Anggaran layanan cuti dan aktif kuliah

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan formulir

pelayanan. Model dari anggaran ini

adalah sebagai berikut.

Gambar 9 Model Anggaran layanan

cuti dan aktif kuliah

Dari gambar diatas model matematis

dari anggaran layanan cuti dan aktif

kuliah adalah sebagai berikut.

Anggaran layanan cuti dan aktif kuliah

= IF THEN ELSE(Time<2013, 0 , 2 *

Harga Formulir * Mhs Fakultas Teknik

Awal Semester * "Kebutuhan formulir

layanan cuti & aktif Kuliah")............(3)

Sedangkan model matematis dari harga

formulir adalah sebagai berikut:

Harga formulir = IF THEN

ELSE(Time<2013, 0 , Harga Formulir

* 0.1)/Tahun.

Dengan initial value = 1000..............(4)

b. Anggaran KRS

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan formulir KRS.

Model dari anggaran ini adalah sebagai

berikut.

Gambar 10 Model Anggaran KRS

Dari gambar diatas model matematis

dari anggaran KRS adalah sebagai

berikut.

Anggaran KRS = IF THEN

ELSE(Time<2013, 0 , 2 * Harga

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

Page 8: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

165

Formulir KRS * Kebutuhan Formulir

KRS * Mhs Fakultas Teknik Awal

Semester)..........................................(5)

Sedangkan model matematis dari harga

formulir KRS adalah sebagai berikut:

Harga formulir KRS = IF THEN

ELSE(Time<2013, 0, Harga Formulir

KRS * 0.1)/Tahun.

Dengan initial value = 2000..............(6)

c. Anggaran UTS/UAS

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan lembar jawaban,

menggandakan soal ujian, dan

kelengkapan ujian. Model dari

anggaran ini adalah sebagai berikut.

Gambar 11 Model Anggaran

UTS/UAS

Dari gambar diatas model matematis

dari anggaran UTS/UAS adalah

sebagai berikut.

Anggaran UTS/UAS = IF THEN

ELSE(Time<2013, 0, 4 * (((("Harga

kartu ujian UTS/UAS" * Kebutuhan

Kartu Ujian) + (Harga Lembar

Jawaban * Kebutuhan Lembar

Jawaban) + (Harga Soal Ujian *

Kebutuhan Soal Ujian)) * Mhs

Fakultas Teknik Awal Semester) +

((Harga amplop ujian * Kebutuhan

Amplop Ujian) + (Harga berita acara

ujian * Kebutuhan Berita Acara Ujian))

* jumlah Kelas))................................(7)

d. Anggaran perkuliahan

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan keperluan

perkuliahan seperti spidol dan tinta isi

ulang, serta kelengkapan untuk

administrasi perkuliahan. Model dari

anggaran ini adalah sebagai berikut.

Gambar 12 Model anggaran

perkuliahan

Dari Gambar 12 model matematis dari

anggaran perkuliahan adalah sebagai

berikut.

Anggaran perkuliahan = IF THEN

ELSE (Time<2013, 0, 2*((((Harga

Absensi Perkuliahan * Kebutuhan

Absensi Perkuliahan) + (Harga Berita

Acara Perkuliahan * Kebutuhan Berita

Acara Perkuliahan) + (Harga Map

Absensi * Kebutuhan Map Absensi)) *

jumlah Kelas) + (((Harga spidol *

Kebutuhan Spidol) + (Harga Tinta Isi

Ulang * Kebutuhan Tinta Isi Ulang)) *

Jumlah Dosen) ))..............................(8)

e. Anggaran layanan pembuatan surat ijin

penelitian

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan formulir

pelayanan. Model dari anggaran ini

adalah sebagai berikut.

Gambar 13 Model anggaran layanan

pembuatan surat ijin penelitian

Dari gambar diatas model matematis

dari anggaran layanan pembuatan surat

ijin penelitian adalah sebagai berikut.

Anggaran layanan pembuatan surat ijin

penelitian = IF THEN

ELSE(Time<2013, 0, Harga Formulir *

Perkiraan MHS Teknik mengurus surat

ijin penelitian 1 tahun kedepan *

Kebutuhan formulir layanan surat ijin

penelitian).........................................(9)

f. Anggaran layanan kerja praktek

Vol 3, No 3 Desember 2013

Page 9: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

166

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan formulir

pelayanan. Model dari anggaran ini

adalah sebagai berikut.

Gambar 14 Model anggaran layanan

kerja praktek

Dari gambar 14 model matematis dari

anggaran layanan kerja praktek adalah

sebagai berikut.

Anggaran leyanan kerja praktek = IF

THEN ELSE(Time<2013, 0, Harga

Formulir * "Perkiraan Mhs F.Teknik

Yang layak kerja praktek 1 tahun

kedepan" * Kebutuhan formulir Kerja

Praktek)...........................................(10)

g. Anggaran layanan skripsi

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan transkrip

sementara. Model dari anggaran ini

adalah sebagai berikut.

Gambar 15 Model anggaran layanan

skripsi

Dari gambar 15 model matematis dari

anggaran layanan skripsi adalah

sebagai berikut.

Anggaran layanan skripsi = IF THEN

ELSE(Time<2013, 0, Harga Transkrip

Sementara * "Perkiraan Mhs F.Teknik

Ambil MK TA 1 tahun kedepan" *

Kebutuhan Transkrip Sementara)...(11)

h. Anggaran layanan yudisium

Dari hasil wawancara biaya yang

diperlukan anggaran ini digunakan

untuk menyediakan transkrip akhir.

Model dari anggaran ini adalah sebagai

berikut.

Gambar 16 Model anggaran layanan

yudisium

Dari gambar 16 model matematis dari

anggaran layanan yudisium adalah

sebagai berikut.

Anggaran layanan yudisium = IF

THEN ELSE(Time<2013, 0, Harga

Transkrip * "Perkiraan Mhs F.Teknik

Yang layak yudisium 1 tahun kedepan"

* Kebutuhan transkrip)...................(12)

i. Anggaran keperluan lain-lain

Sedangkan anggaran ini digunakan

untuk keperluan yang tak terduga.

Dimana nilai dari anggaran ini di

alokasikan sebesar 10% dari total

delapan jenis anggaran diatas.

Gambar 17 Model anggaran keperluan

lain-lain

Dari gambar 17 model matematis dari

anggaran keperluan lain-lain adalah

sebagai berikut.

Anggaran keperluan lain-lain = Total

Anggaran layanan akademik * 0.1.

Model matematis dari total Anggaran

layanan akademik adalah sebagai

berikut.

Total Anggaran layanan akademik =

"Anggaran Layanan Cuti & Aktif

Kuliah" + Anggaran Layanan Kerja

praktek + Anggaran Layanan

perkuliahan + Anggaran Layanan

Skripsi + Anggaran layanan surat ijin

penelitian + "Anggaran Layanan

UTS/UAS" + Anggaran Layanan

Yudisium + Anggaran KRS............(13)

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

Page 10: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

167

Sedangkan model matematis dari

anggaran akademik adalah sebagai

berikut.

Anggaran Akademik = IF THEN

ELSE(Time<2013, Harga layanan per

mahasiswa * Mhs Fakultas Teknik

Awal Semester, Total Anggaran

layanan akademik + "Keperluan lain-

lain" )..............................................(14)

Hasil simulasi dari skenario

tersebut adalah sebagai berikut. Grafik

mahasiswa fakultas teknik awal semester

ditunjukan Gambar 18. Grafik tersebut sama

dengan yang ditunjukan model dasar.

Gambar 18. Grafik Mhs Fakultas Teknik

Awal Semester skenario

Sedangkan nilai dari mahasiswa

fakultas teknik awal semester skenario

ditunjukan oleh Tabel 4.

Tabel 4. Tabel Mhs Fakultas Teknik Awal

Semester Skenario

Tahun Ajaran Mahasiswa FT Awal

Semester Gasal

2001-2002 253

2002-2003 409

2003-2004 580

2004-2005 818

2005-2006 1169

2006-2007 1431

2007-2008 1513

2008-2009 1606

2009-2010 1512

2010-2011 1483

2011-2012 1472

2012-2013 1280

2013-2014 1395

2014-2015 1426

2015-2016 1355

2016-2017 1465

2017-2018 1422

Grafik dari anggaran akademik

skenario ditunjukan pada Gambar 19 berikut

ini.

Gambar 19. Grafik anggaran akademik

skenario

Sedangkan nilai dari anggaran

akademik skenario ditunjukan pada Tabel 5

berikut ini.

Tabel 5. Tabel anggaran akademik skenario Tahun Ajaran Anggaran Akademik

2001-2002 Rp 3.330.011,-

2002-2003 Rp 5.920.552,-

2003-2004 Rp 9.233.803,-

2004-2005 Rp 14.322.527,-

2005-2006 Rp 22.510.988,-

2006-2007 Rp 30.306.332,-

2007-2008 Rp 35.240.852,-

2008-2009 Rp 41.140.232,-

2009-2010 Rp 42.597.752,-

2010-2011 Rp 45.950.452,-

2011-2012 Rp 50.161.460,-

2012-2013 Rp 47.971.800,-

2013-2014 Rp 38.909.200,-

2014-2015 Rp 43.892.752,-

2015-2016 Rp 45.992.708,-

2016-2017 Rp 49.268.432,-

2017-2018 Rp 56.309.868,-

Vol 3, No 3 Desember 2013

Page 11: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

168

5. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini rata

– rata efisiensi anggaran akademik selama 5

tahun dari skenario yang dibuat sebesar

33.87%. Seperti yang terlihat pada Tabel 6

berikut.

Tabel 6. Efisiensi anggaran akademik

skenario

Tahun

Ajaran

Anggaran

Akademik

Anggaran

Akademik

Skenario

Efisiensi

anggaran

2013-

2014

Rp

57.499.484,-

Rp

38.909.200,- 32.33122%

2014-

2015

Rp

64.643.220,-

Rp

43.892.752,- 32.09999%

2015-

2016

Rp

67.554.840,-

Rp

45.992.708,- 31.91797%

2016-

2017

Rp

80.328.288,-

Rp

49.268.432,- 38.66615%

2017-

2018

Rp

85.751.984,-

Rp

56.309.868,- 34.33403%

Rata-rata Efisiensi 33.86987%

Hal ini dikarenakan dengan

menggunakan SPM setiap jenis pelayanan

hanya dialokasikan untuk mahasiswa yang

berhak mendapatkan jenis pelayanan

tersebut.

6. Daftar Pustaka Barlas, (1989), “Multiple Tests For

Validation Of System Dynamics

Type Of Simulation Models”,

European Journal of Operational

Research, 42, 59-87 59 North-

Holland

Cho, Sungsook and Gillespie, David F,

(2006), “A Conceptual Model

Exploring The Dynamics Of

Government–Nonprofit Service

Delivery”, Nonprofit and Voluntary

Sector Quarterly, vol. 35, no. 3,

September 2006.

Endarti, Esa Wahyu, (2006), “STANDAR

PELAYANAN MINIMUM

DALAM SEKTOR PUBLIK”,

Jurnal Administrasi Publik, Vol.III,

No.1, April 2006

Fahrianta, Riswan Yudhi dan Carolina,

Viani, (2012), “ANALISIS

EFISIENSI ANGGARAN

BELANJA DINAS PENDIDIKAN

KABUPATEN KAPUAS”, Jurnal

Manajemen dan Akutansi, Volume

13, Nomor 1, April 2012.

Giaglis,G.M, Paul,R.J, and Doukidis,D.I,

(1999), "Dynamic Modelling To

Assess The Business Value Of

Electronic Commerce",

International Journal of Electronic

Commerce, 3, 3, pp. 35-51.

Ghosh, Sid and Heston Surjadjaja. (2004).

Optimisation of The Determinants

of E-Service Operations. Business

Process Management Journal, Vol.

10, No.6.

Herwin, (2012), Analisis Pencapaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Pendidikan Dasar (Studi Kasus:

Kecamatan Sangir Kabupaten

Solok Selatan), Artikel Intisari

Tesis pada Program Studi

Perencanaan Pembangunan

Program Pasca Sarjana

Universitas Andalas Tahun Ajaran

2010/2011.

Lee, Young M; An, Lianjun; Bagchi,

Sugato; Connors, Daniel; Kapoor,

Shubir; Katircioglu, Kaan; Wang,

Wei and Xu, Jing, (2007),

“Discrete Event Simulation

Modeling Of Resource Planning

And Service Order Execution For

Service Businesses”, Proceedings

of the 2007 Winter Simulation

Conference S. G. Henderson, B.

Biller, M.-H. Hsieh, J. Shortle, J.

D. Tew, and R. R. Barton, eds. Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi,

Yogyakarta : STIE YKPN.

Munandar, M. (2001). Budgeting,

Perencanaan Kerja

Pengkoodinasian Kerja

Pengawasan Kerja. Edisi Pertama.

BPFE Universitas Gajah Mada.

Yogyakarta.

Nurcahyo, Rahmat dan Sumaedi, Sik,

(2011), “Studi Penerapan ISO

9001 Pada Layanan Administrasi

Di Perguruan Tinggi Xyz”, Jurnal

Standardisasi Vol. 13, No. 3 Tahun

2011: 155 - 162 Palamani,Pramita Sari, Kusuma,Guntur

Prabawa, Handayani,Rini,(2011),

“Aplikasi Pembuatan Surat

Keterangan Mahasiswa Berbasis

Sigit Susanto Putro dkk, Pemodelan Sistem Dinamik...

Page 12: Pemodelan Sistem Dinamik untuk Efisiensi Anggaran ... · PDF fileKata Kunci: Efisiensi anggaran, SPM, Sistem dinamik. 1. Pendahuluan Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan

169

Web Di Politeknik Telkom”,

Program Studi Manajemen

Informatika Politeknik Telkom

Bandung 2011.

Pedoman Umum Pemilihan Tenaga

Administrasi Akademik

Berprestasi. Kementerian

Pendidikan Nasional Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Pendidik Dan Tenaga

Kependidikan 2011.

Prasojo, Eko, Kurniawan, Teguh dan Hasan,

Azwar, (2005), “EFISIENSI

ANGGARAN SEBAGAI

FAKTOR KUNCI

KEBERHASILAN DALAM

PELAKSANAAN PROGRAM

INOVASI DI KABUPATEN

JEMBRANA”, Administrasi

Publik, Fakultas Ilmu Administrasi,

Universitas Brawijaya, Vol. V, No.

2, Maret-Agustus 2005, hal 77-189.

Rowley, J. (2006) An analysis of the e-

service literature: towards a

research agenda. Internet Research,

16 (3), 339-359

SOP menajemen akademik unijoyo 2010.

SOP Pelayanan surat keterangan masih

kuliah STIMIK-BUDDHI

Tanggerang, 2010.

SOP Pelayanan surat ke instansi lain untuk

keperluan akademik, STIMIK-

BUDDHI Tanggerang, 2010.

Sterman, John. (2000), “Business Dynamics:

System Thinking and Modeling For

A ComplexWorld”. Singapore: The

McGraw Hill Companies, hal 3.

Suhartono,Aan Anto, (2011), “Pendekatan

Sistem Dinamik Untuk Pemodelan

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi

Pengujian Berbasis Cobit 4.1 Di

Baristand Industri Surabaya”,

Program Magister Bidang Keahlian

Sistem Informasi Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Teknologi

Informasi Institut Teknologi

Sepuluh Nopember Surabaya 2011.

Suryani,E., Chou,S.Y., dan Chen,

C.H.(2010), “Air passenger

demand forecasting and passenger

terminal capacity expansion:A

system dynamics framework”,

Expert Systems with Applications,

37, 2324–2339.

Waterman, Richard; Rubin, Donald;

Thomas, Neal and Gelman,

Andrew, (1999), “Simulation

modeling for cost estimation”,

Conference on Postal and Delivery

Economics: Current Directions in

Postal Reform. June 23–26, 1999,

Sintra, Portugal.

Welsch Glenn A, Hilton Ronald W, Gordon

Paul, (2000), “Anggaran”,

penerjemah Purwatiningsih dan

Moudy Marouw, Buku Dua,

Salemba Empat, Jakarta

Vol 3, No 3 Desember 2013