pemindahan ibukota nkri dari perspektif hukum...
TRANSCRIPT
PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA DALAM PERSPEKTIF HUKUM AGRARIA
DR. JUR. ANY ANDJARWATI
LEGAL CLASS VER. 2-ALSA LC UGM
“ANALISIS RANCANGAN PEMINDAHAN IBU KOTA BERDASARKANPERSPEKTIF HUKUM AGRARIA
DAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA:
FAKULTAS HUKUM UGM
YOGYAKARTA, 27 MEI 2019
NEGARA HUKUM DAN NEGARA KESEJAHTERAAN
• Pembukaan alinea ke IV UUD 2945, “… membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yangmelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban duniayang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaankebangsaan Indonesia…”
• Pasal 33 UUD 1945, ayat (3) , “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”; ayat (4)
Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
HUKUM PERLINDUNGAN BENCANA
• Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanggung jawab melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan tujuan untuk memberikan pelindungan
terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk pelindungan atas bencana, dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Diktum Menimbang UU
24/2007)
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah langsor.(Pasal 1 no UU 24/2007)
PARADIGMA
• Indonesia adalah Negara Kepulauan , terdiri dari 17,504 pulau, 16,056 di antaranya telah dibakukan
dan disubmisi ke PBB; luas wilayah darat dan wilayah perairan yaitu 8,3 juta Km2 (BIG, 2018)
• Daerah Tertinggal: 122 dari 541 Kabupaten/Kota (22,55%), dan 20 Kab. (16.4%) diantaranya
merupakan kabupaten perbatasan (Perpres. 131/2015 ttg Penetapan Daerah Tertinggal tahun 2015-2019).
Realitasnya daerah-daerah perbatasan di Indonesia masih merupakan daerah miskin dan terbelakang →
kesejahteraan masyarakat perbatasan dan pengelolaan keamanan perbatasan telah menjadi tema penting
bagi pemerintahan dalam membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
• Kependudukan: a). Persebaran penduduk tidak seimbang (2015): 56, 56 % (149 jt orang) tinggal di
Pulau Jawa, 21 % di P. Sumatera, 6% di P. Kalimantan, 6% di P. Bali dan Nusa Tenggara, 7% di P.
Sulawesi ; b). Masih banyak masyarakat (adat) yang lokasinya tidak terjangkau - atau tidak
tercatat sebagai penduduk “stateless”, ada 33 ribu desa di kawasan hutan (Kemendagri,23/1/2019)
PERSEBARAN PENDUDUK
DAN LUAS WILAYAH
LUAS PENUTUPAN
LAHAN/JUTA HEKTAR
JUMLAH PENDUDUK/Jiwa PROSENTASE
1. PULAU JAWA 13, 27 147.828.100 51,56 %
2. PULAU SUMATERA 47,57 56.932.400 21,78 %
3. PULAU SULAWESI 18,64 19.149.100 7.33 %
4. PULAU KALIMANTAN 53,48 15.801.800 6,05 %
5. P. BALI DAN P. NUSA
TENGGARA
7,17 14.540.600 5,56 %
6. P. MALUKU DAN P.
PAPUA
48, 91 7.103.500 2,72 %
TOTAL 189,07
(Hutan=105,12 jt Ha,
Pertanian dan
Perkebunan 45,96 jt
Ha, Sawah= 8,13 jt ha,
Pemukiman: 3,99 jt
Ha)
246.904.900 100%
Sumber SUPAS 2015; diambil dari
Kementrian PPN/BAPPENAS; BIG
29.12.2014
Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor126 Tahun 2017 Tentang Penetapan Desa PrioritasSasaran Pembangunan Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi.
terdapat 17.000 (tujuh belas ribu) desa di seluruhwilayah Indonesia yang ditetapkan sebagai desatertinggalRencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2015-2019.
ALASAN PEMINDAHAN IBUKOTA
Rencana Pemindahan Ibukota Negara Dari Jakarta ke Wilayah lain disebabkan oleh, a.l.:
1. Kesenjangan pembangunan antara wilayah barat dan wilayah timur
• Ibu kota Indonesia yang dibutuhkan secara geografis ada di tengah wilayah Indonesia.
• “Tengah …merepresentasikan keadilan dan mendorong percepatan pembangunan khususnya wilayah kawasan TimurIndonesia. Jadi kita dorong ibu kota yang Indonesiasentris
2. Rawan bencana gempa bumi, Jakarta berada di dalam ring of fire
3. Lalu lintas di Jakarta macet , penuh sesak dan kumuh
Jakarta sebagai kota terburuk keempat dari 390 kota, berdasarkan kondisi lalu lintas saat sibuk. →komunikasi dankoordinasi antar kementerian lembaga kadang-kadang tidak efektif→ akibatnya per th 2013 kerugian ekonomisebesar 56 triliunper tahun, yang diperkirakan dengan makin beratnya kemacetan di wilayah Jakarta per April 2019 sudahmendekati Rp100 triliun per tahun
4. Masalah rawan banjir
sebab banjir dari hulu, penurunan muka tanah di pantai utara Jakarta; naiknya air laut
5. Kualitas air sungai tercemar berat ; Ketersedianya air bersih
96 persen kualitas air sungai di Jakarta tercemar berat , sebagai bencana signifikan untuk human pandemic (epidemik penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, benua, atau bahkan di seluruhdunia)
6. Ibukota yang dibutuhkan mencerminkan identitas bangsa, modern, berkelas internasional (smart, green, and beautiful city)
Sumber:Setkab, BAPPENAS
TUJUAN PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA
1. Pemerataan ekonomi dan pembangunan
2. Pembentukan sistem birokrasi yang menjangkau seluruh wilayah di
Indonesia.
STRATEGI PENGEMBANGAN IBUKOTA NEGARA DALAM SISTEM PERKOTAAN DAN KONSTELASI WILAYAH
Strategi:
1. Mendorong peran KSN Perkotaaan/ Metropolitan dalam mendukung pertumbuhan wilayah/ pulau
2. Pengembangan rencana investasi sector jasa strategis bagi metropolitan.
a. Pemindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan
b. Pengembangan 10 wilayah metropolitan ( 4 di P. Jawa dan 6 di luar P. Jawa)
c. Pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI) sebagai pusat pertumbuhan wilayah.
• Kalimantan: Secara geografis terletak ditengah wilayah Indonesia (Indonesiasentris), yang berkeadilan
dan mendorong percepatan pembangunan khususnya wilayah kawasan Timur Indonesia;
dua alternative lokasi : Bukit Soeharto (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur) dan Gunung Mas
(Kalimantan Tengah); Kawasan ibukota baru membutuhkan lahan seluas 30-40 ribu hektar.
• Pemindahan ibu kota akan dimasukkan dalam RPJPN 2020-2024.→ pembentukan peraturan,
pembangunan sarana dan infrastruktur akan dimulai pada 2020;
• pemindahan ibukota dan pengembangan 10 wilayah metropolitan direalisasikan bersamaan, ditargetkan selesai tahun 2024
P. KALIMANTANCALON IBU KOTA NEGARA BARU
• Kalimantan Paling minim bencana alam.
• Tiga daerah itu terdiri dari Bukit Soeharto, di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dan dua sisanya
merupakan wilayah di Kalimantan Tengah, yaitu Palangkaraya dan Gunung Mas. → Bukit Suharto dan
gunung mas →Gunung mas mempunyai keunggulan dari sisi luas wilayah dan ketersediaan lahan,
minimnya bencana alam, bebas dari banjir
• Gunung Mas, dua wilayah lain, yakni Palangkaraya dan Kabupaten Katingan telah dicadangkan
sebagai ibu kota pemerintahan lewat surat yang dikeluarkan oleh Gubernur Kalteng Sugianto
Sabran.
• Mengantisipasi spekulan tanah, menjadikan harga tanah tinggi, dan biaya besar untuk infrastruktur
nantinya….pemerintah Land Bank → Pengadaan Tanah: Tanah perseorangan, tanah Negara, tanah
kesatuan masayrakat hukum adat.
• Perlu peraturan khusus pengadaan tanah ibukota, setelah penetapan, tidak boleh ada peralihan dalam
jangka tertentu dengan ancaman batal,
• Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) akan menyusun rancangan tata ruang di lokasi ibu kota baru
pada 2020.
PENGEMBANGAN 10 KAWASAN METROPOLITAN
• 4 KAWASAN DI JAWA
➢ Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi),
➢ Bandung,
➢ Surabaya
➢ Semarang.
• 6 KAWASAN DI LUAR JAWA
➢ 2 di P. SUMATERA: Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo) dan Patungagung (Palembang,
Betung, Indralaya, Kayuagung).
➢ 1 di P. KALIMANTAN: Banjarbakula (Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala).
➢ 1 di P. BALI: Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan).
➢ 2 DI P. SULAWESI: Mamminasta (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar) dan Manado.
• KONFLIK RUANG ANTARA MASYARAKAT
DENGAN PEMILIK MODAL, PEMILIK MODAL DENGAN PEMILIK MODAL LAIN, POLAKERJASAMA TIDAK SEIMBANG ANTARA
PERUSAHAAN DENGAN PETANI DANPENENTUAN POLA RUANG TIDAKPARTISIPATIF.
KEEMPAT PROVINSI SE-KALIMANTAN MENYUMBANG 36 % KONFLIK DI
INDONESIA
PENYUMBANG KONFLIK TERBESAR SEKTOR
PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KONFLIK SDA DAN AGRARIA DI KALIMATAN
TENGAH MERATA DI 13 DARI 14 KAB/KOTA: 85% DI SEKTOR PERKEBUNAN; 10% DI KEHUTANAN, SISANYA DI PERTAMBANGAN,
DLL..DI PROVINSI-PROVINSI LAIN DI NUSA
TENGGARA, SULAWESI, SUMATERA DANJAWA JUGA MENUNJUKKAN KONDISIMENCEMASKAN
Sumber HUMA 2013
HUKUM AGRARIA TERKAIT DENGAN PEMINDAHAN IBUKOTA NEGARA
• PENATAAN RUANG – One Map Policy – Integrasi 83 Peta thematik dari 19 Walidata (UU no 4/2011 tentang IG; PeraturanPresiden no 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Skala 1 : 50.000)
• PENGADAAN TANAH: TANAH NEGARA; TANAH PERSEORANGAN (a.l. HAK MILIK, HGU) , TANAH ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT → pembebasan tanah (UU no 12/ 2012 Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum) ataupencabutan (UU no 20 tahun 1961); Bagaimana mengantisipasi Pasar tanah liar oleh Landrentjaeger atau spekulasi tanaholeh para pemodal ?
• KAWASAN HUTAN (Hutan Negara, Hutan Hak, Hutan Ulayat Masyarakat hukum Adat) ?
• PERKEBUNAN KELAPA SAWIT ?
• SUMBER MATA AIR , DAS ?
• PERTAMBANGAN ?
• Konflik Batas Wilayah ?
• TELEKOMUNIKASI (Hukum Spektrum frekuensi) ?
• Dll.