pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
TRANSCRIPT
Pemilihan dan Perubahan Bahasa
Ajeng Wulandari & Agung Prasetyo
Uploaded by: Linguistik ID
Pemilihan BahasaPilihan bahasa (language choice) ini bergantung pada
factor-faktor yang sudah kita kenal yaitu, partisipan, suasana, topic dan sebagainya.
Akibat dari pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
pergeseran bahasa (language shift) kepunahan bahasa (language death)pemertahanan bahasa (Language maintenance).
Jenis Pilihan Bahasa
1. Alih kodeAlih kode adalah peristiwa peralihan dari kode yang satu ke kode
yang lain.peristiwa alih kode mungkin berwujud alih varian, alih ragam, alih
gaya, atau alih registerBeberapa factor yang biasanya merupakan penyebab terjadinya
alih kode antara lain ialah: Penutur; Lawan tutur; Hadirnya penutur ketiga; Pokok pembicaraan;
2. Campur Kode Campur kode terjadi apabila seorang penutur bahasa, misalnya
bahasa Indonesia memasukkan unsur-unsur bahasa daerahnya ke dalam pembicaraan bahasa Indonesia
Ciri yang menonjol dalam campur kode ialah kesantaian atau situasi informal.
Alasan terjadinya campur kode antara lain:• identifikasi peranan• identifikasi ragam• keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan.
3. Varian dalam Bahasa yang Sama (Variation Within the same language)
Dalam hal ini, seorang penutur harus memilih ragam mana yang harus dipakai dalam situasi tertentu.
Misalnya, pilihan bentuk “sor-singgih” dalam bahasa bali atau “ngoko-krama” dalam bahasa jawa, karena variasi undha-usuk dalam bahasa itu ada dalam bahasa yang sama.
Variasi bahasa yang sama itu sebagai masalah pilhan bahasa, pilihan bahasa itu mencakup ekabahasawan dan dwibahasawan, bisa alih kode dan campur kode.
Beberapa Penelitian tentang Pemilihan BahasaPada penelitian-penelitian ini terbagi menjadi tiga ancangan
yaitu:1. Sosiologi2. Psikologi sosial2. Antropologi
Penelitian GreenfieldGreenfield melakukan penelitian bahasa dengan
ancangan (approach) sosiologi, yaitu dengan menggunakan analisis ranah (domain analysis) sebagaimana pernah diperkenalkan oleh Fishman (1965;1964).
Ranah di sini merupakan konstelasi antara partisipan (paling tidak dua orang), lokal, dan topik.
Dari penelitian itu diketahui bahwa terdapat lima ranah, yaitu keluarga (rumah tangga), kekariban (friendship), agama, pendidikan, dan lapangan kerja.
Penelitian ParasherParasher menggunakan ancangan sosiologi.Parasher (1980) meniliti 350 orang terdidik di dua kota
India yang diminta untuk menentukan bahasa apa yang dipakai dalam 7 ranah, yaitu ranah keluarga, kekariban, ketetanggaan, transaksi, pendidikan, pemerintahan, dan lapangan kerja.
Parasher menggambarkan ranah sebagai seperangkat situasi.
Dari penelitian ini, parasher menemukan dari tujuh ranah yang diteliti, ranah keluarga, kekariban, dan ketetanggaan merupakan ranah L; ranah pemerintahan, lapangan kerja, dan pendidikan merupakan ranah H.
Penelitian Simon Herman Herman melihat seorang dwibahasawan tentu menghadapi tiga situasi
psikologi ketika berbicara dengan orang lain yaitu: 1. Kebutuhan pribadi2. Situasi saat pembicaraan berlangsung (immediate situation)3. Situasi yang melatarbelakangi pembicaraan (background
situation).
Gagasan pokok Herman dalam pilihan bahasa seseorang yaitu: 1. memilih bahasa (ragam bahasa) yang paling enak bagi penutur
untuk menjadi dirinya sendiri. 2. memilih bahasa yang mengidentifikasikan atau mengaitkannya
dengan suatu kelompok sosiokultural tertentu dalam masyarakat.
Teori Akomodasi oleh Giles
Giles mengambil teori akomodasi yang dibiasa dipakai dalam psikologi ke dalam prilaku linguistik.
Biasanya akomodasi itu mengambil dua bentuk yaitu:1. konvergensi (menyatu atau menuju ke satu arah) 2. divergensi (mengaburkan atau menyimpang dari arah).
Penelitian Susan Gal
Pada penelitian Gal memakai ancangan antropologi.
Pakar antropologi tertarik untuk menemukan nilai-nilai (value) dari suatu kelompok sosiokultural dan kaidah-kaidah cultural tentang prilaku yeng menggambarkan nilai-nilai itu.
Gal misalnya ingin membuat prediksi dalam skala besar untuk guyub di Oberwart berdasarkan analisis skala dan implikasional terhadap penutur-penutur secara individual.
PERUBAHAN BAHASAPerubahan bahasa adalah adanya perubahan kaidah baik
revisi, menghilangkan, atau memunculkan (bertambah) kaidah baru berdasarkan tujuan tertentu.
Perubahan = evolusi, proses berkelanjutan, dari yang rendah, sederhana, kurang baik menjadi kondisi yang lebih kompleks atau lebih baik. Seleksi dan klasifikasi
Membutuhkan waktu lamaPerubahan bisa terjadi sengaja dan tidak sengaja
Jakobson (1963)
Pandangan tradisionalPerubahan internal, perubahan pada tataran linguistik fonologi,
morphologi, semantik, leksikon, dan sintaktisFonologi : perubahan fonem (bunyi): Pebuari -> FebruariMorphologi, contoh bor + prefik me -> mengeborSintak, Contoh: Dia mulai menulis sejak duduk di bangku SMP
(kalimat transitif tanpa objek)Kosakata, bertambah, hilang, berubah makna kata, contoh: Contoh:
pen -> honda (merek dagang), TNI (akronim), mahasiswa, meja hijau (kata majemuk/ penggabungan kata), Sumbar (gabungan kata).
Semantik, perubahan pada makna butir-butir leksikal yang mungkin berubah total, meluas, atau juga menyempit. Contoh: saudara -> bukan lagi bermakna orang yang lahir dari ibu yang sama
Perubahan eksternal, Perubahann yang disebabkan oleh faktor – faktor lain diluar tataran linguistik yang terjadi pada proses interaksi sosial, kontak bahasa, budaya, dialek, peminjaman bahasa dan lain – lain.Contoh: Android, gadget, kangguru
Beberapa perubahan bahasaFaktor yang mempengaruhi: usia, jenis klamin, pekerjaan,
konteks (appropriateness)
1. EksperimenLabov di Vineyard Alasan perubahan bahasa karena:Pekembangan bahasa dipengaruh pengunjung pulauSolidaritasKeuntunganLoyalitas lingkunganUsia muda mengalami perubahan lebih cepat
2. Peran wanitaWanita menpengaruhi perubahan bahasa dibanding laki - lakiwanita cenderung menggunakan bahasa standarberbicara lebih banyak (cerewet)Posisi lebih rendahMerasa kurang amanPerempuan dinilai dari gayanya berbicaraMenunjukan status sosialMenggunakan bahasa isyaratTidak suka memakai bahasa maskulin karena dianggap kasarLebih suka menggunakan bahasa yang lembut (fiminim)Cenderung membesarkan bunyi (overreport)Alasan prestise, dan solidartas.60 persen dibawah 36 tahun
Proses Perubahan bahasaBukti perubahan bahasa dapat di indikasi dari
fonologi karena1. Bunyi (fonologi) merupakan unsur terkecil suatau bahasa yang
mudah dipahami2. Lebih mudah menemukan fakta yang relevan diabnding tatatran
yang lain3. Kajian bunyi yang mapan karena sudah banyak diteliti4. Perubahan bunyi yang teratur sehingga menjadi indikasi dengan
bunyi lain
(Hock, 1988:573 dan Gordon, 2002:59)
Berikut 13 tahap perubahan phonologi (Labov 1972)1. Perubahan bahasa bisa terjadi pada sub kelompok tertentu yang
terpisah dengan kelompok lain maka terjadi pergeseran linguistik2. Terjadi generalisasi bentuk linguistik pada kelompok tersebut
berupa variasai gaya pada tindak tutur dan mempengaruhi semua kelas kata
3. Terjadi interaksi sosial pada kondisi yang sama pada kelompok yang berbeda dengan generasi sebelumya (Hipercorrection)
4. Nilai - nilai linguistik diadopsi oleh kelompok lain dan menyebar5. Penyebaran suara mulai menjadi ciri batas- batas penyebaran
masyarkat6. Variabel linguistik menjadi salah satu norma yeng mencermikan
penuturnya, indentitas, dan munculnya ragam gaya bahasasa
7. Penyesuaian penggunaan fonologi karena perubahan variabel linguistik8. Penyesuaian perubahan suara9. Jika terjadi perubahan pada kelompok penutur status sosial tertinggi
akan menjadi pemisah dengan kelompok sosial bawah10. Perubahan dimulai dari atas karena penggunaan bahasa yang dianggap
prestis11. Jika penggunaan bahasa prestis pada kelompok atas tidak sesuai maka
terjadi hypercorrection yang kedua.12. Jika perubahan penggunaan prestise tidak dipakai maka akan hilang13. Jika model prestise diadopsi oleh masyarakat tutur maka terjadi tindak
tutur kasual sebagai upaya masyarkat bawah mendekati masyarkata atas
Uploaded by: linguistikid.blogspot.com