pemicu 1 "kasus metodologi & biostatistik" by abbylla

Upload: abbylla

Post on 18-Jul-2015

154 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BLOK IKM, FK UNTAR 2011

TRANSCRIPT

PEMICU 1KELOMPOK 24 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara 2011

RUMUSAN MASALAH1. Apakah pola makan dapat mempengaruhi kadar gula darah seseorang? 2. Apakah ada faktor resiko lain yang dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi? 3. Apa saja langkah-langkah melakukan penelitian? 4. Bagaimana cara menghitung simpang baku dan apa arti dari 256 23 mg/dL? 5. Bagaimana cara pengambilan dan perhitungan sampel? 6. Apa perbedaan tes kadar gula vena puasa dan tes urine dipstick?

CURAH PENDAPAT1. Iya, terutama makan makanan yang mengandung glukosa tinggi

2. Faktor resiko modified Aktifitas, obesitas Faktor resiko non-modified Keturunan, usia3. Merumuskan masalah dan Pertanyaan masalah Tujuan umum & Tujuan khusus Tinjauan pustaka, kerangka teori & kerangka konsep Variabel penelitian Definisi operasional variabel Hipotesis penelitian Metodologi penelitian Pembahasan Kesimpulan & saran

4. Simpang baku (SD/standard deviation) : V , arti dari angka 256 23 mg/dL adalah 256 (rerata) 23 (simpang baku) 5. Random dan Non random

6. Untuk menguji diagnostik dengan tujuan mengukur tingkat keakuratan hasil.

MIND MAPPINGByk pasien DM tipe 2 Kadar gula darah tdk terkendali

Perkiraan besar sampel Keluhan Penelitian

Learning objective1. Merumuskan masalah dan Pertanyaan masalah 2. Tujuan penelitian 3. Tinjauan pustaka 4. Variabel penelitian 5. Definisi operasional variabel 6. Hipotesis penelitian 7. Metodologi penelitian 8. Pembahasan 9. Uji statistik 10. Analisis 11. Kesimpulan & saran 12. Uji diagnostik

LO 1 : Perumusan Masalah Penelitian

Merumuskan masalah penelitian Masalah : kesenjangan atara teori yang berdimensi umum dan fenomena alamiah yang bersifat khusus; kesenjangan antara yang adadan seharusnyaTingginya kasus diabetes mellitus tipe 2 (DM) pada pasien di Puskesmas Anyelir pada tahun 2011.

Perumusan Pertanyaan MasalahPertanyaan masalah disusun dari variabel sebab,variabel akibat, lalu hubungan yang dicari 1. Berapa jumlah responden yang mengalami pemaparan? 2. Berapa rerata kadar gula darah sewaktu kapiler yang tidak terkontrol pada responden yg pola makannya sesuai dengan diet DM? 3. Adakah perbedaan kadar gula darah pada pola makan yang sesuai diet DM dan yang tidak sesuai diet DM?

LO 2 : Menyusun Tujuan Penelitian

Tujuan umum Diturunkannya angka penderita DM tipe 2 di Puskesmas Kelurahan Anyelir

Tujuan khusus Diketahuinya jumlah responden yg pola makannya sesuai pola diet diabetes melitus tipe 2 Diketahui adanya hubungan antara kadar gula dan pola makan Diketahuinya jumlah rata-rata gula darah sewaktu pada orang yg pola makannya sesuai diet diabetes mellitus dibandingkan dgn pola makan yg tidak sesuai

LO 2 : Tinjauan Pustaka

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. DM merupakan keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menyebabkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.

Terapi gizi merupakan komponen utama keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Kepatuhan pasien terhadap prinsip gizi dan perencanaan makan merupakan salah satu kendala pada pasien

Pasien yang patuh akan mempunyai kontrol glikemik yang lebih baik, dengan kontrol glikemik yang baik dan terus menerus akan dapat mencegah komplikasi akut dan mengurangi resiko komplikasi jangka panjang. Sebaliknya bagi pasien yang tidak patuh akan mempengaruhi kontrol glikemiknya menjadi kurang baik bahkan tidak terkontrol, hal ini mengakibatkan komplikasi yang mungkin timbul tidak dapat dicegah.

Tinjauan pustaka (faktor resiko)Faktor genetik

Aktivitas fisik rendah Kadar Gula Darah sewaktu

Usia

Faktor diet

Obesitas

Resistensi insulin

Kerangka TeoriRiwayat keluarga (keturunan)

EtnikRas

hipertensi(>140/ 90 mmHg) Tidak dapat diperbaiki berat badan lebih (IMT > 23kg/m2

Riwayat menderita DM gestasional Riwayat melahirkan bayi dengan berat badan < 4 kg

DMDapat Diperbaiki

Usia > 45 tahunRiwayat berat badan lahir rendah < 2,5 kg

kurang aktivitas fisik

Kerangka teoriRas Etnik Riwayat keluarga Riwayat melahirkan

Sindrom metabolik

Berat badan lebih

DMResistensi insulin Kurang aktifitas

Riwayat toleransi glukosa

Diet tinggi gula

Penyakit kardiovaskul ar

Hipertensi

Tinjauan pustaka (faktor resiko) POLA MAKANMakan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.

OBESITAS (kegemukan)Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.

FAKTOR GENETIKDiabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

BAHAN-BAHAN OBATAN

KIMIA

DAN

OBAT-

Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormonhormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.

PENYAKIT DAN INFEKSI PADA PANKREASInfeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.

POLA HIDUPPola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.

SUKA NGEMILContoh : perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik kentang. Di dalam biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya terdapat kandungan hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Selain itu, terdapat juga gula dan tepung yang terkandung di dalamnya yg mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

KURANG TIDUR Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu sehingga kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar, penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula darah naik.

SERING STRESSaat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.

Penegakan Diagnosa DM Tipe IIGlukosa Plasma Puasa Normal =200 mg/dL

taken from : http://www.diabetesnet.com/about-diabetes/types-diabetes/prediabetes

Kerangka KonsepPola makan diet DM dipilih sebagai variabel bebas karena berdasarkan pengumpulan data, simpang baku kadar gula darah sewaktu pada 80 responden yang pola makannya tidak sesuai diet DM dan 60 responden yang pola makannya sesuai diet DM berturut-turut sebesar 256 23 mg/dL dan 124 18 mg/dL Pola makan diet DM diabetes mellitus

Kerangka Konsep Faktor diet dipilih sebagai variabel bebas karena berdasarkan pengamatan, banyak penderita DM di puskesmas kelurahan Anyelir yang kadar gula darahnya tidak terkontrol karena pola makannya tidak sesuai dengan terapi nutrisi untuk penderita DM (diet DM)Faktor diet Diabetes Mellitus tipe 2

LO 4 : Variabel

Menentukan Variabel Variabel bebas : pola makan sesuai diet DM Variabel tergantung : kadar gula darah sewaktu kapiler

LO 5 : Definisi Operasional

Definisi Operasional Variabel Dari Variabel Bebas Variabel : pola makan diet DM Definisi : kebiasaan pola makan responden dalam 3bln terakhir Cara ukur : wawancara Alat ukur : kuisioner FFQ Hasil ukur : Sesuai Tidak sesuai

Skala nominal - data kategorik

Definisi Operasional Variabel Dari Variabel Tergantung Variabel : DM Definisi : hasil pemeriksaan kadar gula darah responden yang diambil dari kapiler tanpa memperhatikan waktu makan terakhir , satuan dalam mg/dL

Alat ukur : easy touch glukometer Hasil ukur : Kadar gula darah kapiler sewaktu Skala rasio - data numerik

Cara ukur: Siapkan glucometer, alkohol, kasa/kapas, jarum penusuk (lancet) dan alat penusuk (lancing device) dan test strip. Masukkan jarum penusuk (lancet) di alatnya (lancing device). Bersihkan ujung jari dengan antiseptik, letakkan ujung jari Anda yang akan ditusuk. Tusukkan jarum ke ujung jari Anda. Lapisan darah pertama yang keluar dengan kapas dan biarkan bulatan kecil darah terbentuk di ujung jari. Masukkan test strip ke alat pengukur (glucose meter). Tempelkan ujung test strip ke bulatan darah sampai terbasahi merata bagian untuk sampelnya. Jangan meneteskan darah ke strip dan jangan terlalu keras menempelkan test strip. Tempelkan kasa atau kapas beralkohol ke ujung jari yang tertusuk untuk menghentikan perdarahan.

FFQ (Food Frequent Quesioner) Contoh Abstrak pada kasus lain TUJUAN: Untuk memvalidasi analisis frekuensi makanan sebagai prediktor status metabolisme pada orang dengan diabetes tipe 2 dan untuk mengidentifikasi faktor psikososial yang mempengaruhi kepatuhan diet.

DESAIN DAN METODE PENELITIAN: 347 subyek diabetes tipe 2 menyelesaikan kuesioner frekuensi makanan dan enam alat ukur atributpsikososial yang berbeda. Delapan parameter metabolik digunakan sebagai endpoint utama. Data dari kuesioner frekuensi makanan digunakan untuk memperkirakan asupan energi harian dan menentukan setiap kepatuhan subyek untuk tujuh standar makanan yang berasal dari tahun 2003 Rekomendasi diet dari American Diabetes Association. Peneliti mengeluarkan 105 subyekmelaporkan asupan energi harian 1.000kkal / hari, data kuesioner frekuensi makanan bisa mengidentifikasi mereka dengan kontrol metabolik yang buruk. Nutrisi intervensi untuk meningkatkankontrol metabolik harus fokus pada pengurangan asupan lemak dan menekankanpentingnya diet. Upaya Multidisiplin harus diarahkan untuk mengatasi hambatansosial untuk praktek diet yang disarankan dan untuk mengobati depresi.

PMID: 8612438 [PubMed - diindeks untuk MEDLINE]

LO 6 : Hipotesis

Hipotesis Terdapat perbedaan bermakna antara rerata kadar gula darah sewaktu pada orang yang pola makannya sesuai diet DM dan yang tidak sesuai dengan diet DM

LO 7 : Metodologi

Metodologi Penelitian Desain penelitian Jenis penelitian bersifat analitik dengan desain studi Cross Sectional, dimana variabel dependen adalah Diabetes Mellitus dan variabel independent nya adalah pola makan diet DM dan tanpa diet DM. Populasi : Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Kelurahan Anyelir Waktu : Oktober 2011 Tempat : Puskesmas Kelurahan Anyelir Alat ukur : Easy touch glukometer, kuesioner FFQ, alat pengukur digital

Jenis Sampel: RANDOM SAMPLING (cara pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi anggota sampel, sehingga setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel) Simple Pemilihan dilakukan dengan cara acak, di mana daftar nama responden dilakukan pengundian untuk terpilih Systematic Sampling di mana pengambilan elemen pertama sebagai anggota dipilih secara acak kemudian diikuti secara sistematik Statified Teknik pengambilan sampel dari populasi di mana populasinya dibagi-bagi terlebih dahulu menjadi kelompok yang relatif homogen (stratum) Cluster Proses penarikan sampel secara acak pada kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah, misalnya berdasarkan wilayah (kodya, kecamatan, kelurahan, dst).

NON RANDOM SAMPLING (cara pemilihan elemen untuk menjadi anggota sampel namun setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama Consecutive Setiap pasien yang memenuhi kriteria penelitian dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah pasien yang diperlukan terpenuhi, jangka waktu pemilihan pasien tidak terlalu pendek, khususnya apabila suatu penyakit bersifat musiman Convenient Pemilihan sampel sesuai dengan keinginan peneliti. Sampling ini digunakan biasanya untuk riset eksplanatory atau uji coba kuesioner. Penggunaannya terbatas untuk situasi tertentu. Judgmental/purposive Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya

SAMPEL Dipilih secara non random sampling, Consecutive

Besar Sampel MinimalN1= n2 =2[(Za + Zb)s / (x1-x2)] 2 N1= n2 = 2[(1,96 + 0,84) 20/ 10] 2 = 2 [(2,80 x 20/10]2 = 2 [5,6]2 = 62,72 = 63 N2 = 63 x 2 = 126

Pengumpulan Data Penelitian dilakukan oleh 2 orang peneliti, peneliti A menanyakan persetujuan pasien untuk mengikuti penelitian dan mengumpulkan sample yg di perlukan. Peneliti B melakukan pengecekan kadar gula darah pada sample yg sudah tersedia. Smua pasien yg datang yg berumur 30 tahun ke atas yg datang ke Puskesmas Kelurahan Anyelir di tanyakan kesediaannya. Jika mereka bersedia maka pemeriksaan akan di lakukan sesuai prosedur.

ProsedurInklusi Berumur 30 tahun yang berkunjung ke puskesmas. Terhadap responden dilakukan awancara dengan kuesioner FFQ, untuk mendapatkan informasi tentang pola makan. Dilakukan pengukuran dengan alat ukur glukometer kapiler darah Dibikin tabel!!

Uji statistikTerdapat perbedaan statistik bermakna rerata kadar gula darah sewaktu kapiler antara pola makan yang sesuai dengan diet DM dan yang tidak sesuai dengan diet DM.

Menghitung Kesalahan Baku

Menghitung Nilai Deficiency Freedom

Menghitung alfa-beta

LO 8 : Pembahasan

PembahasanKadar gula darah pasien yg pola makannya tidak sesuai > dari kadar gula darah pasien yg pola makannya sesuai. Hal ini sesuai dengan teori.

BiasKemungkinan yg terjadi pada pemicu : Interview bias peneliti mengukur status keterpaparan dengan mengetahui status penyakit subjek Recall bias kemampuan reponden untuk mengingat dan memeberikan informasi ttg faktor keterpaparan secara akurat

Kesimpulan Jumlah responden yang sesuai dengan diet DM adalah 80 orang Kadar rerata gula darah pada kelompok responden yang sesuai adalah 256 Terdapat perbedaan bermakna secara statistik antara kdar gula darah kapiler yg sesuai dan yg tidak sesuai adalah 132

Saran Kontrolah kadar gula darah secara rutin agar tidak terjadi komplikasi Lakukan pola diet yg baik dan sesuai