biostatistik hmp 4a
DESCRIPTION
biostatistikTRANSCRIPT
METODE PENELITIAN
By. harjono
Metode dan Proses Penelitian
Dalam pembuatan Karya tulis ilmiah/Skripsi biasanya menggunakan Penelitian Survey.
Penelitian Survey adalah Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Disamping observasi dan wawancara.
Macam-macam PenelitianDitinjau dari Tujuan :
1.Penelitian Eksploratif
Yaitu menggali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu.
Misal di daerah ada kematian Balita yg terus menerus, maka dibentuk tim untuk menemukan sebab –sebab terjadinya musibah tersebut.
-2. Penelitian Development
Penelitian yang bertujuan untuk suatu pengembangan.
Misal Diknas, ingin mencoba metode pengajaran berbasis kompetensi. Semua kejadian yang berhubungan dengan proses belajar mengajar dicatat, diteliti dan diadakan penyempurnaan, sehingga diharapkan ditemukan metode pengajaran yang baik. Percobaan dan penyempurnaan inilah yang digolongkan seabagai Penelitian Devolepment
-=3. Penelitian Verifikatif
Penelitian yang bertujuan untuk suatu pengembangan.
Misal pada tahun 1980 pernah diadakan penelitian tentang rasa solidaritas rakyat pedesaan, 20 tahun lagi seorang peneliti lain mengadakan penelitian yang sama. Tujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu.
-4. Penelitian Diskriptif
Penelitian untuk mengetahui gambaran suatu fenomena, sehingga analisanya tidak berbentuk perbandingan atau hubungan.
Misal : “ Gambaran pengetahuan Ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan “
-5. Penelitian Korelasi / Analitik
Penelitian yang menguji kebenarannya melalui test statistik dan analisanya berbentuk hubungan atau perbandingan .
Misal :
“ Hub. Tingkat pendidikan dengan Pengetahuan Ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan”
“ Perbedaan Pola fertilitas antara penduduk pedesaan dan penduduk perkotaan”
Macam-macam Penelitian
B. Ditinjau dari Pendekatan
1. Pendekatan longitudinal
Penelitian yang dilakukan secara terus menerus dengan obyek yang sama.
Misal : Meneliti kemampuan berpikir pada anak sekolah, pada penelitian ini dilakukan sejak kelas 1 sampai dengan kelas VI. Jadi membutuhkan waktu yang lama.
-2. Penelitian cross-sectional
Penelitian yang dilakukan pada saat yang bersamaan dengan waktu yang sama, atau hanya pada saat tersebut.
Misal : meneliti kemampuan berpikir pada anak sekolah, maka subyek penelitian adalah seluruh siswa kelas 1 s/d kelas VI pada saat yang bersamaan. Jadi waktunya pendek.
Unsur-unsur Penelitian1. Konsep
Adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau induvidu.
Misalnya Konsep Sehat .
Istilah ini mencerminkan kondisi kesehatan seseorang.
Untuk mengetahui seseorang itu sehat atau tidak sehat, maka pengetahuan itu harus diukur, misalnya dengan tekanan darah, denyut nadi dsb.
-Contoh; Konsep Sosial Ekonomi
Untuk mengukur sosial ekonomi keluarga bisa diukur dengan tingkat pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga.
2. Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian ada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.
--Faktor Predisposisi :-Pendidikan-Pengetahuan-Sikap-Persepsi
Faktor Pendukung :-Pendapatan Keluarga- Ketersediaan Waktu
Faktor Pendorong :-Sikap Petugas-Orang tua
Perilaku Pemberian ASI
-Dari Kerangka Konsep Penelitian di atas , ada 4 konsep penelitian :
1.Faktor Predisposisi
2.Faktor pendukung
3.Faktor pendorong
4.Faktor perilaku pemberian ASI
Tiap konsep, masing-masing mempunyai variabel.
--
Penerapan Pemasangan dan Pencabutan AKDR
standart CTU
Penerapan 60 langkah pemasangan AKDR dan 28 langkah pencabutan
AKDR
- Memenuhi standart pelayanan CTU- Belum memenuhi standart pelayanan CTU
-2. Preposisi
Adalah hubungan yang logis antara dua konsep, dan biasanya disajikan dalam bentuk suatu kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan.
Ex.-Proses migrasi tenaga kerja ditentukan oleh perbedaan upah.-Status gizi ditentukan oleh pola makan.
-3. Teori
Adalah serangkaian asumsi, konsep, definisi dan preposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara dua konsep.
-Semua konsep dalam penelitian, teorinya harus dijabarkan selengkap-lengkapnya, dengan mengacu pada teori yang ada dalam buku/literatur.
-Misalnya : Konsep dasar Penerapan
Pengertian Penerapan
adalah proses, cara, perbuatan menerapkan (Depdikbud, 2002). Menurut kamus istilah managemen (1994 :155), definisi penerapan adalah pemanfaatan ketrampilan dan pengetahuan baru dibidang managemen
Konsep CTUPengertian CTU,
adalah proses pembelajaran komponen manajemen dan teknis, termasuk penyiapan jaringan pelatihan klinik untuk melakukan berbagai kegiatan pembelajaran dan menghasilkan pelatih klinik yang professional serta petugas pelaksana yang kompeten dan patuh terhadap standart pelayanan yang telah ditetapkan
-4. Variabel
Adalah konsep yang mempunyai variasi nilai. Contoh :-Konsep badan, agar bisa menjadi Variabel diubah menjadi tinggi badan atau berat badan.-Konsep Pendidikan, agar bisa diubah menjadi variabel diubah menjadi tingkat pendidikan.
Sub Variabel
Adalah, bagian dari Variabel yang akan diukur dengan Indikator. Dalam Penelitian kadang menggunakan sub variabel, tetapi kadang tidak menggunakan sub variabel, dan langsung dengan indikator.
Jabaran variabel Penelitian, Sub Variabel dan Indikator Penelitian
no Variabel Sub Variabel Indikator
1 Motivasi belajar siswa
1. Mengikuti kegiatan tatap muka di kelas
1. Ketepatan waktu2. Ketertiban
mengikuti pembelajaran
3. Keaktifan menjawab permasalahan
2. Mengerjakan tugas terstruktur
1. Ketekunan mengerjakan tugas
2. Kerajinan mencari literatur
3. Ketepatan menyelesaikan tugas.
Ada 2 bentuk variabel
a. Variabel Kategorikal, yaitu variabel yang membagi responden menjadi dua kategori (variabel dikotomi) atau beberapa kategori (variabel politomi). Contoh dikotomi jenis kelamin (Pria-Wanita), Status pekerjaan (bekerja – tidak bekerja). Contoh politomi, Tingkat pendidikan ( tidak sekolah, SD, SLTP,SLTA,S-1)
b. Variabel bersambungan, yaitu variabel yang nilai-nilainya merupakan suatu skala rasio atau ordinal. Contoh Umur, Jumlah Pendapatan, Jumlah Pengeluaran
-5. Hipotesa
Adalah kesimpulan sementara, yang selalu dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih.
Contoh :-Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kematian bayi.-Ada hubungan antara kepatuhan minum obat dengan tingkat kesembuhan penderita TBC.
-6. Definisi Operasional
Adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Contoh :-Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup yang dilahirkan selama masa reproduksinya.-Pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang pernah dialami oleh responden.
Tabel 1 . Definisi Operasional
-Variabel Definisi
OperasionalParameter Alat ukur Kategori Skala
Penerapan Pemasangan dan pencabutan AKDR sesuai standart pelatihan CTU
Cara menerapkan pemasangan dan pencabutan AKDR sesuai standart pelatihan CTU yang dapat diukur dengan menggunakan lembar observasi
Bidan pasca Pelatihan CTU tentang penerapan 60 langkah pemasangan AKDR dan 28 langkah pencabutan AKDR
Lembar observasi
Prosentase penerapan 60 langkah pemasangan AKDR dan 28 langkah pencabutan AKDR, dengan Scoring :• Baik 76-100 %.• Cukup 56-75 %.• Kurang < 56%.
Ordinal
Jenis-jenis Hubungan antara Variabel
Dalam penelitian survei, hubungan variabel sifatnya asimetris, dimana satu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ada :
1.Variabel pengaruh (independen variabel atau variabel bebas)
2.Variabel terpengaruh (Dependent variabel atau variabel terikat)
Hubungan variabel terbagi dua :
1. Hubungan Bivariat (hubungan antara dua variabel)
Yaitu antara variabel X dan variabel Y.
Var. Pengaruh Var. Terpengaruh
X Y
Jarak Rumah Responden
Kunjungan ke Puskesmas
- Var. Pengaruh Var. Terpengaruh
Tingkat Pendidikan ibu
Kematian Bayi
Kepatuhan Minum Obat
Tingkat Kesembuhan
penderita TBC
-2. Hubungan Multivariat (hubungan lebih dari 2 variabel) Contoh :
X 1
X 2
X 3
Y
Contoh Hubungan Multivariat
-Var. pengaruh
- Var. terpengaruh
Fasilitas Kesehatan
Keadaan PerumahanTingkat Mordibitas
Keadaan sanitasi
- Var. Pengaruh
Var. Terpengaruh
Status Gizi
Status Ekonomi
Kesehatan Lingkungan
Prevalensi TBC
Pengukuran dan Penyusunan Skala
Tingkat Pengukuran
Pengukuran tidak lain adalah penunjukan angka-angka pada suatu variabel menurut aturan yang telah ditentukan. Tingkat pengukuran dalam penelitian sosial membagi 4 kategori, yaitu :
a.Nominal.
b.Ordinal
c.Interval
d.Rasio
a. Ukuran NominalAdalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori-kategori dalam ukuran ini. Dasar penggolongan hanyalah kategori yang tidak tumpang tindih. Angka dalam kategori hanya sekedar label atau kode.
Misal : Variabel Jenis Kelamin (Pria – Wanita)
Variabel Status Pekerjaan (Bekerja-
tidak bekerja)
Variabel Jenis pekerjaan (PNS- non PNS)
b. OrdinalUkuran ini memungkinkankan untuk mengurutkan respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut suatu atribut tertentu.
Misal variabel Tingkat Pendidikan ( SD, SMP, SMA )
Dari variabel di atas, kita tidak dapat mengatakan bahwa responden yang berpendidikan SMA , 3 kali lebih tinggi dari yang berpendidikan SD. TETAPI kita bisa mengatakan bahwa responden yang berpendidikan SMA , pendidikannya lebih tinggi dari pada responden yang berpendidikan SD.
-Tingkat ukuran ini, banyak digunakan dalam penelitian untuk mengukur Sikap atau Persepsi.
Contoh : Sikap Terhadap Program KB
(Setuju, Tidak Berpendapat, Tidak Setuju).
Responden yang menjawab setuju,tidak boleh dikatakan bahwa mereka 3 kali mendukung Program KB dibandingkan mereka yang menjawab tidak setuju, TETAPI mereka yang menjawab setuju lebih mendukung program KB dibandingkan dengan yang menjawab tidak berpendapat atau tidak setuju.
C. Ukuran IntervalAdalah mengurutkan responden berdasarkan suatu atribut, dan memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya.
Misal : Indeks Prestasi Mahasiswa (IP)
(Mahasiswa A mempunyai IP 4, B IP nya 3,5, C IP nya 3, D IP nya 2,5 dan E IP nya 2). Maka kita dapat menyimpulkan bahwa Interval antara Mahasiswa A dan C ( 4 – 3 = 1) adalah sama dengan interval antara Mahasiswa C dan E ( 3 – 2 = 1 )
-Karena Nilai IP adalah nilai Interval, kita tidak dapat mengatakan bahwa Mahasiswa A adalah dua kali lebih pinter dari Mahasiswa E, tetapi hanya menunjukkan bagaimana urutan rangking kemampuan akademis, serta jarak kemampuan antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lainnya.
d. Ukuran Rasio
Adalah ukuran yang paling tinggi tingkatannya dan mempunyai nilai Nol mutlak. Karena ada titik nol, maka perbandingan rasio dapat ditentukan.
Contoh : Variabel berat badan
( Bayi A, BB nya 3500 gr, Bayi B BB nya 7000 gr, maka kita dapat mengatakan bahwa berat badan Bayi B lebih berat dari bayi A, dan berat badan bayi B dua kali lipat berat badan Bayi A).
Contoh lain ; Jumlah anak, umur, tingkat pendapatan dsb.
SkalaAdalah ukuran dalam pertanyaan yang disusun sedemikian rupa, sehingga dapat mengurutkan responden dalam urutan yang lebih tepat menurut variabel tertentu.
Dalam penelitian biasanya dipakai skala 1,2 atau 1,2,3 atau 1,2,3,4,
Contoh Penelitian Diskriptif
Misalnya Judul Penelitian “ Gambaran pengetahuan Ibu tentang ASI Exlusif “
Dalam penelitian ini , kuesioner yang dipakai memakai skala 2 (1,2) dimana jawaban benar nilai 2 dan jawaban salah nilai 1.
Bentuk kuesioner sebagai berikut :
Apabila responden menjawab benar nilai 2, kalau salah nilai 1
1. Apakah yang dimaksud dengan ASI Exlusif ?
a. ASI yang diberikan bayi selama satu bulan
tanpa diselingi minuman/makanan
lainnya.
b. ASI yang diberikan bayi selama 6 bulan
tanpa diselingi minuman/makanan
lainnya.
-2. Sejak kapan bayi harus diberi ASI ?
a. Sesegera mungkin setelah bayi lahir
b. Setelah satu hari lahir
3. Apakah manfaat ASI ?
a. Membuat Badan menjadi besar
b. Membuat badan menjadi sehat dan
menambah kekebalan tubuh.
4. Apa kelebihan ASI dibanding susu formula ?
a. Mengandung lebih banyak zat gizi
b. Hampir sama atau seimbang
-Dari 4 pertanyaan tadi, skor maximal adalah 8 dan skor minimal adalah 4.
Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Exlusif, kita bisa menggunakan rumus :
SP x 100 %
SM
SP : Skor didapat
SM : Skor Maximal
Selanjutnya dihitung hasil Prosentasenya :
Misalnya Responden pertama menjawab semua a, maka nilai skor atau skor didapat adalah :
1 + 2 + 1 + 2 = 6
Kalau dimasukkan rumus
= SP x 100 %
SM = 6 x 100 %
8
= 75 %
-Setelah itu , kita cocokkan dengan TEORI,
Kalau hasilnya :
≥ 76 % : Pengetahuan Baik
65 - 75 % : Pengetahuan Sedang
55 - 64 % : Pengetahuan Cukup
< 55 % : Pengetahuan Kurang
Jadi dari contoh diatas, responden pertama karena skornya 75 % maka tingkat pengetahuannya SEDANG.
-Atau, boleh kita membagi tingkat pengetahuan menjadi 2 , yaitu :
a.Pengetahuan Baik
b.Pengetahuan kurang
Untuk menentukan tingkat pengetahuan baik dan kurang kita bisa menggunakan MEDIAN
-Dari 4 pertanyaan di atas, skor maximal adalah 8 dan skor minimal adalah 4.
Untuk mencari MEDIAN, Rumusnya :
= skor maximal + skor minimal
2
= 8 + 4
2
= 6
Jadi :
≥ 6 : Pengetahuan Baik
< 6 : Pengetahuan Kurang
-Dari contoh di atas, Responden 1 karena skornya 6 maka pengetahuannya termasuk pengetahuan baik.
-Misalnya Responden KEDUA menjawab Pertanyaan 1 b , (Nilai 2)
Pertanyaan 2 a, (Nilai 2 )
Pertanyaan 3 b, (Nilai 2)
Pertanyaan 4 b, (Nilai 1)
Jadi Total Nilainya 7
Kalau dimasukkan rumus
= SP x 100 %
SM = 7 x 100 %
8
= 87,5 %
-Setelah itu , kita cocokkan dengan TEORI,
Kalau hasilnya :
≥ 76 % : Pengetahuan Baik
65 - 75 % : Pengetahuan Sedang
55 - 64 % : Pengetahuan Cukup
< 55 % : Pengetahuan Kurang
Jadi dari contoh diatas, responden pertama karena skornya 87,5 % maka tingkat pengetahuannya BAIK.
Jadi :
Kesimpulan dari penelitian di atas, Misalnya respondennya 50 orang, maka kita bisa melihat -Berapa persen responden yang pengetahuannya BAIK`-Berapa persen responden yang pengetahuannya SEDANG-Berapa persen responden yang pengetahuannya CUKUP.-Berapa persen responden yang pengetahuannya KURANG
-Atau kalau Tingkat Pengetahuan kita memakai MEDIAN, maka hanya dibagi menjadi 2 :
1. Pengetahuan Baik
2. Pengetahuan Kurang
Sehingga Kesimpulan dari penelitian , Misalnya respondennya 50 orang, maka kita bisa melihat -Berapa persen responden yang pengetahuannya BAIK`-Berapa persen responden yang pengetahuannya KURANG
Contoh yang memakai Skala 3Misal untuk mengetahui gambaran Pengetahuan Ibu tentang ASI Exlusif.
Apabila responden menjawab a nilainya 3
Apabila responden menjawab b nilainya 2
Apabila responden menjawab c nilainya 1
Contoh bentuk kuesioner
1. Menurut Ibu, apakah makanan terbaik bagi bayi ?
a. ASI
b. Susu Formula
c. Bubur buatan Pabrik
2. Kapan bayi harus diberi ASI
a. Sesegera mungkin setelah lahir
b. Setelah 2 jam lahir
c. Setelah 1 hari lahir
-3. Apa kelebihan ASI dibanding susu formula
a. Mengandung lebih banyak zat gizi
b. Praktis dan murah
c. mempercepat kasih sayang
4. Apa keuntungan menggunakan ASI
a. Anak menjadi sehat dan kebal
b. Anak menjadi besar
c. Anak menjadi mandiri
-Dari 4 pertanyaan tadi, skor maximal adalah 12 dan skor minimal adalah 4.
Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Exlusif, kita bisa menggunakan rumus :
SP x 100 %
SM
SP : Skor didapat
SM : Skor Maximal
Selanjutnya dihitung hasil Prosentasenya :
Misalnya Responden pertama menjawab semua a, maka nilai skor atau skor didapat adalah :
3 + 3 + 3 + 3 = 12
Kalau dimasukkan rumus
= SP x 100 %
SM = 12 x 100 %
12
= 100 %
-Setelah itu , kita cocokkan dengan TEORI,
Kalau hasilnya :
≥ 76 % : Pengetahuan Baik
65 - 75 % : Pengetahuan Sedang
55 - 64 % : Pengetahuan Cukup
< 55 % : Pengetahuan Kurang
Jadi dari contoh diatas, responden pertama karena skornya 100 % maka tingkat pengetahuannya Baik.
Contoh Penelitian Korelasi/Kuantitatif/analitik
Judulnya “ Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Tentang ASI “.
Jadi dalam penelitian ini kita menghubungkan antara Variabel TINGKAT PENDIDIKAN dengan variabel PENGETAHUAN IBU.
-Dalam pembuatan kuesioner, ada 2 bagian, yaitu Bagian yang menanyakan tingkat pendidikan responden dan bagian yang menanyakan tingkat pengetahuan responden.
Bentuk Kuesionernya Sbb :
A. Varibel Tingkat Pendidikan
1. Apakah Pendidikan Terakhir Saudara ?
a. Tamat SD
b. Tamat SLTP
c. Tamat SLTA
d. Tamat S1/S2
-B. Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu
1.Apakah yang dimaksud dengan ASI Exlusif ?
a. ASI yang diberikan bayi selama satu bulan
tanpa diselingi minuman/makanan
lainnya.
b. ASI yang diberikan bayi selama 6 bulan
tanpa diselingi minuman/makanan
lainnya.
-Sejak kapan bayi harus diberi ASI ?
a. Sesegera mungkin setelah bayi lahir
b. Setelah satu hari lahir
3. Apakah manfaat ASI ?
a. Membuat Badan menjadi besar
b. Membuat badan menjadi sehat dan
menambah kekebalan tubuh.
4. Apa kelebihan ASI dibanding susu formula ?
a. Mengandung lebih banyak zat gizi
b. Hampir sama atau seimbang
-Dari 4 pertanyaan tadi, skor maximal adalah 8 dan skor minimal adalah 4.
Untuk menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI Exlusif, kita bisa menggunakan rumus :
SP x 100 %
SM
SP : Skor didapat
SM : Skor Maximal
-Misalnya Responden pertama untuk Bagian A menjawab b (berarti pendidikannya Tamat SLTP) dan Bagian B menjawab a semua, maka secara otomatis Pendidikannya Tamat SLTP dan Tingkat Pengetahuannya nilai skor atau skor didapat adalah :
1 + 2 + 1 + 2 = 6
Kalau dimasukkan rumus
= SP x 100 %
SM = 6 x 100 %
8
= 75 %
-Setelah itu , kita cocokkan dengan TEORI,
Kalau hasilnya :
≥ 76 % : Pengetahuan Baik
65 - 75 % : Pengetahuan Sedang
55 - 64 % : Pengetahuan Cukup
< 55 % : Pengetahuan Kurang
Jadi dari contoh diatas, responden pertama karena skornya 75 % maka tingkat pengetahuannya SEDANG. Sedangkan Tingkat pendidikannya Tamat SLTP
--
Atau bisa dibuat seperti ini :
Masing-masing Variabel dibuat 2 kategori.
-Tingkat pendidikan dibagi menjadi dua, yaitu :
≤ SLTP
> SLTP-Tingkat Pengetahuan Ibu dibagi menjadi dua, yaitu :
-Pengetahuan Baik
- Pengetahuan Kurang
-Untuk Tingkat Pendidikan sudah jelas.
Untuk Tingkat pengetahuan, dalam membagi menjadi 2, yaitu Pengetahuan Baik dan Pengetahuan Kurang, kita bisa memakai teknik MEDIAN.
Untuk contoh di atas, dari 4 pertanyaan, skor maximal adalah 8 dan skor minimal adalah 4.
-Untuk mencari Median, caranya skor maximal ditambah skor minimal dibagi 2. dari contoh di atas
Median = 4 + 8
2
= 6
Jadi :
Pengetahuan Baik skor ≥ 6
Pengetahuan Kurang Skor < 6
Jadi bentuk Tabel nya Sbb :
Tk. Pendd PengethBaik
PengethKurang
Jumlah
≤ SMP 6 26 32
> SMP 31 7 38
Jumlah 37 33 70