pemerintah propinsi jawa timur peraturan daerah...

51
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembangunan di bidang perindustrian dan perdagangan di lingkungan Pemerintah Propinsi sesuai kewenangan dan ketentuan berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka perlu melakukan pcnataan kembali Organisasi Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Timur sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1994 ; b. bahwa penataan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur merupakan penggabungan kewenangan antara urusan/kewenangan yang ditangani Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Timur ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menata kembali Organisasi Dinas TPerindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur dengan menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 Peraturan tentang Mengadakan Perubahan Dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMURPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

NOMOR 30 TAHUN 2000TENTANG

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI JAWA TIMURDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembangunan di

bidang perindustrian dan perdagangan di lingkungan

Pemerintah Propinsi sesuai kewenangan dan ketentuan

berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, maka perlu melakukan pcnataan

kembali Organisasi Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Timur

sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah

Tingkat I Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1994 ;

b. bahwa penataan Organisasi Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Propinsi Jawa Timur merupakan penggabungan

kewenangan antara urusan/kewenangan yang ditangani

Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan

dengan Dinas Perindustrian Propinsi Jawa Timur ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan b, perlu menata kembali Organisasi Dinas

TPerindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur dengan

menuangkan ketentuan-ketentuannya dalam Peraturan

Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950

Peraturan tentang Mengadakan Perubahan Dalam Undang-undang

Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur

(Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32);

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

Page 2: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal

(Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 11);

3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar

Perusahaan (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3214);

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian

(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3279);

5. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) (Lembaran Negara Tahun 1997

Nomor 43) ;

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan

Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) (Lembaran

Negara Tahun 1997 Nomor 67 Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3698);

7. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek

Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3817);

8. Undang-undang Nornor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821);

9. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60) ;

10.Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 1999 Nomor 72) ;

11.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1983 tentang Tarip Biaya

Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3257) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1986 (Lembaran Negara

Tahun 1986 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3329);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib dan

Pembebasan untuk ditera dan / atau ditera ulang serta syarat-

syarat bagi Alat Ukur TakarTimbang dan Per-lengkapannya

(Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 4, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 3283);

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

Page 3: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

13.Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 tentang Satuan

Turunan, Satuan Tambahan dan Satuan Lain yang berlaku

(Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 17);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar

Nasional Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 343);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan

Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) (Lembaran

Negara Tahun 1997 Nomor 57);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kevvenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54 , Tambahan Lembaran

Negara 3952);

17.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2000

tentang Pedoman Organigsasi Perangkat Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2000 Nomor 165) ;

18.Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 1989 tentang Dewan

Standarisasi Nasional ;

19.Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan,

Penerapan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia ;

20.Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik

Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk

Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah,

Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999

Nomor 70).

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG DINAS

PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI JAWA TIMUR

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3

Page 4: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini , yang dimaksud dengan :

a. Pemerintah Propinsi , adalah Pemerintah Propinsi Jawa

Timur;

b. Gubernur , adalah Gubernur Jawa Timur ;

c. Sekretaris Daerah, adalah Sekretris Daerah Propinsi Jawa

Timur ;

d. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, adalah Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur ;

e. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Propinsi Jawa Timur ;

f. Wakil Kepala Dinas, adalah Wakil Kepala Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur ;

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah Unit Pelaksana Teknis

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur;

h. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi

menjadi barang yang nilainya lebih tinggi untuk

penggunaanya termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri ;

i. Perdagangan, adalah kegiatan jual beli barang atau jasa yang

dilakukan secara terus menerus dengan tujuan pengalihan atas

barang/jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi ;

j. Standarisasi, adalah proses merumuskan, merevisi,

menetapkan dan menerapkan standar, dilaksanakansecara

tertib dan bekerjasama dengan semua pihak ;

k. Sertifikasi, adalah proses yang berkaitan dengan kegiatan

pemberian sertifikat;

l. Pengujian, adalah suatu kejadian teknis yang terdiri atas

penetapan, penentuan satu atau lebih sifat atau karakteristik

dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik,

proses atau jasa sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4

Page 5: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

m. Kalibrasi, adalah serangkaian kegiatan yang membentuk

hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen

pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh

bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang

berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.

Dengan kata lainkalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan

kebenaran konvensional nilai penunjukan alatukur dan bahan

ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya

yang mampu telusur (treceble) ke standar nasional untuk satuan

ukuran dan/atau internasional ;

n. Kelompok Industri adalah bagian-bagian utama kegiatan industri

yakni kelompok industri hulu atau disebut juga kelompok industri

dasar, kelompok industri hilir dan kelompok industri kecil ;

o. Xabang Industri adalah bagian suatu kelompok industri yang

mempunyai ciri umum yang sama dalam proses produksi ;

p. Bidang Usaha Industri adalah lapangan kegiatan yang

bersangkutan dengan Cabang Industri atau jenis Industri ;

q. Bahan baku' industri adalah bahan mentah yang diolah atau

yang tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana

produksi dalam industri ;

r. Teknologi industri adalah cara pada proses pengolahan yang

diterapkan dalam industri ;

s. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin

adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada

konsumen ;

t. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa

yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri

sendiri, keluarga, orang lain maupun makluk lain dan tidak untuk

diperdagangkan ;

u. Lembaga Perlindungan konsumen Swadaya Masyarakat

adalah lembaga non pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh

Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani

perlindungan konsumen ;

v. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah Badan yang

bertugas menangani dan menyelesaikan sengketa antara

pelaku usaha dan konsumen ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5

Page 6: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

w. Badan Perlindungan Konsumen Nasional adalah Badan yang

dibentuk untuk membantu upaya pengembangan

perlindungan konsumen ;

x. Metrologi, adalah ilmu pengetahuan tentang ukur-mengukur

secaraluas ;

y. Metrologi Legal, adalah metrologi yang mengelola satuan-

satuan ukuran, metoda-metoda pengukuran dan alat-alat ukur.

"yang menyangkut persyaratan teknik dan peraturan

berdasarkan Undang-undang yang bertujuan melindungi

kepentingan uimim dalam hal kebenaran pengukuran ;

z. Balai Pelayanan Kemetrologian, adalah unitkerja dilingkungan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan berupa cabang-

cabangnya yang berada di eks Karesidenan yangditunjuk selaku

penyelenggara dan pelaksana pelayanan kemetrologian ;

aa.Standar Satuan Ukuran, adalah standar besaran fisik dari

satuan ukuran yang sah dipakai sebagai dasar pembanding ;

bb.Alat Ukur,adalah alat yang diperuntukkan atau dipakai bagi

pengukuran kuantitas dan atau kualitas ;

cc. Tempat Usaha, adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan-

kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha jasa,

penyimpanan-penyimpanan dokumen yang bcrkenaan dengan

perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau

pameran barang-barang termasuk rumah tempat tinggal yang

sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut ;

dd.Menera, adalah hal menandai dengan tanda-tanda tera sah atau

tnda tera batal yang berlaku, atau memberikan keterangan-

keterangan tertulis sebagai pengganti tanda tera yang berlaku,

dilakukan oleh pegawai-pegawai yang berhak melakukannya

berdasarkan pengujian yang dijalankan atas alat-alat ukur yang

belum dipakai ;

ee.Menera Ulang, adalah hal menandai berkala dengan tanda-

tanda tera sah atau tanda tera batal yang berlaku atau

memberikan keterangan-keterangan tertulis sebagai pengganti

tanda tera yang berlaku, dilakukan oleh pegawai-pegawai yang

berhak melakukannya berdasarkan pengujian yang dijalankan

atas alat-alat ukur yang telah ditera ;

ff. Pegawai berhak, adalah Pejabat Fungsional Penera yang diberi

hak untuk melaksanakan kemetrologian;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6

Page 7: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

gg.Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah bermacam hak

yang timbu'l clari adanya produk-produk hasil pemikiran

manusia yang terus berkembang, baik kualitas maupun

kuantitasnya sesuai dengan perkembangan kehidupan dan

kreatifltas manusia itu sendiri, misalnya hak cipta, hak merek,

hak indikasi geograils, hak rancangan industri, hak paten, hak

clesain layout dari lingkaran elektronik terpadu, hak ;

hh.Perlindungan terhadap rahasia dagang dan hak pengendalian

praktek- praktek persaingan tidak sehat dalam perjanjian lisensi.

B A B II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah unsur pelaksana

pemerintah Propinsi di bidang perindustrian dan perdagangan;

(2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah.

Pasal 3

Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekonsentrasi di

bidang perindustrian dan perdagangan.

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,

Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi :

a. perencanaan, yang merupakan segala usaha dan kegiatan

pengumpulan data, pengolahan data, penilaian dan

penyusunan rencana untuk melaksanakan tugas ;

b. pelaksanaan kegiatan fasilitasi di bidang pembinaan sarana

industri ;

c. penyelenggaraan fasilitasi pembinaan dan pengembangan

komoditi industri serta penyedia dukungan penciptaan

lingkungan usaha industri yang bebas pencemaran ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7

Page 8: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

d. pelaksanaan kegiatan fasilitasi di bidang pembinaan dan

pengembangan perdagangan dalam negeri ;

e. pelaksanaan kegiatan fasilitasi di bidang pembinaan dan

pengembangan perdagangan luar negeri;

f. pelaksanaan kegiatan di bidang metrologi;

g. pelaksanaan pengujian dan sertifikasi mutu barang ;

h. pemberian perizinan dibidang perindustrian dan perdagangan;

i. pelaksanaan fasilitasi kerja sama antar Kabupaten/kota dibidang

perindustrian dan perdagangan ;

j. pembinaan dan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

k. pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan ;

BAB III

ORGANISASI

Bagian Pertama

Susunan Organisasi

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

terdiri atas :

a. Kepala Dinas ;

b. Wakil Kepala Dinas ;

c. Bagian Tata Usaha ;

d. Sub Dinas Penyusunan Program ;

e. Sub Dinas Bina Produksi ;

f. Sub Dinas Bina Sarana ;

g. Sub Dinas Bina Usaha ;

h. Sub Dinas Perclagangan Dalam Negeri ;

i. Sub Dinas Perclagangan Luar Negeri ;

j. Sub Dinas Metrologi ;

k. Kelompok Jabatan Fungsional ;

l. Unit Pelaksana Teknis Dinas ;

(2) Bagian dan masing-masing Sub Dinas dipirnpin oleh seorang

Kepala Bagian dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perindustrian dan

Perdagangan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8

Page 9: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Bagian Kedua

Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas

Pasal 6

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi,

pengawasan dan pengendalian dalam menyelenggarakan kegiatan di

bidang perindustnan clan perdagangan .

Pasal 7

Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. mewakili Kepala Dinas dan memimpin Dinas apabila Kepala

Dinas berhalangan ;

b. memimpin kegiatan pengawasan interen Dinas ;

c. malaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha

Pasal 8

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas mclaksanakan ndministrasi,

koordinasi dan pembinaan dalam administrasi umum, kepegawaian,

keuangan dan perlengkapan serta kerumahtanggaan.

Pasal 9

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. pengelolaan urusan surat-menyurat, kearsipan, keprotokolan,

kerumah tanggaan, ketertiban, keamanan, penyelenggaraan

rapat dan perjalanan dinas ;

b. pengelolaan barang dan perlengkapan ;

c. pengelolaan urusan kepegawaian ;

d. pengelolaan urusan keuangan ;

e. pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan ;

f. pengelolaan urusan hukum dan hubungan masyarakat ;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9

Page 10: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 10

(1) Bagian Tata Usaha terdiri atas :

a. Sub Bagian Umum ;

b. Sub Bagian Keuangan ;

c. Sub Bagian Kepegawaian ;

d. Sub Bagian Perlengkapan ;

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 11

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

a. melaksanakan urusan surat menyurat , pengetikan dan

penggandaan ;

b. melaksanakan tata usaha kearsipan ;

c. melaksanakan adrninistrasi perjalanan dinas keprotokolan;

d. melaksanakan penyelenggaraan rapat dinas ;

e. melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan dan

keamanan kantor;

f. menyiapkan bahan koordinasi kehumasan dengan instansi

terkait;

g. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Tata Usaha ;

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

a. melaksanakan tata usaha keuangan untuk anggaran rutin dan

pembangunan ;

b. melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembayaran gaji

pegawai ;

c. menyusun laporan pertanggungan jawab keuangan ;

d. melakukan verifikasi dan bimbingan dalam rangka pertanggung

jawaban keuangan anggaran rutin dan pembangunan ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

KepalaBagian Tata Usaha ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10

Page 11: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(3)Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas :

a. menyelenggarakan tata usaha kepegawaian ;

b. menyelenggarakan administrasi kepegawaian dalam

rangka mutasi kepegawaian ;

c. menyiapkan formasi pegawai dan perencanaan pegawai ;

d. menyiapkan bahan dalam rangka upaya peningkatan

disiplin pegawai dan pemberian hak-hak pegawai serta upaya

peningkatan ketrampilan pegawai dalam rangka peningkatan

fungsi dan karier;

e. mengurus kesejahteraan pegawai ;

f. melaksanakan analisis organisasi, jabatan dan

ketatalaksanaan ;

g. melaksanakan advokasi hukum kaitannya dengan

pelaksanaan tugas dinas ;

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Tata Usaha ;

(4) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas ;

a. menghimpun dan mengelola data perlengkapan serta

menyelenggarakan analisa kebutuhan perlengkapan ;

b. melaksanakan pengadaan perlengkapan dinas ;

c. menyelenggarakan tata usaha penyimpanan dan distribusi

barang-barang inventaris Dinas;

d. mengurus pemeliharaan dan perbaikan peralatan serta

penghapusan barang-barang Dinas;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bagian Tata Usaha ;

Bagian Keempat

Sub Dinas Penyusunan Program

Pasal 12

Sub Dinas Penyusunan Program mempunyai tugas menyusun,

merumuskan kebijaksanaan teknis, menyusun program-program

perencanaan anggaran, melaksanakan kegiatan analisa serta

pemantauan, pengendalian dan penilaian terhadap program dan

proyek pembangunan, mengLimpulkan data dan menyusun informasi

serta melaksanakan dan meng-koordinasikan upaya-upaya kerjasama

lintas sektor ; lintas Kabupaten/Kota di bidang perindustrian dan

perdagangan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11

Page 12: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 13

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12, Sub Dinas Penyusunan Program, mempunyai fungsi :

a. pengumpulan, Pengolahan dan mensistimatisasikan data

sebagai bahan penyusunan rencana program dan anggaran ;

b. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan

unit organ isasi di lingkungan Dinas dalam rangka

penyusunan perencanaan;

c. pelaksanaan monitoring. pengawasan, evaluasi dan

pelaporan ;

d. pengembangan informasi perindustrian dan perdagangan ;

e. pelaksanaan koordinasi kerjasama lintas sektor ; kerjasama

antar instansi ;

f. kerjasama lintas Kabupaten/Kota di bidang perindustrian dan

perdagangan ;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

Pasal 14

(1) Sub Dinas Penyusunan Program terdiri atas :

a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data ;

b. Seksi Perencanaan ;

c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan ;

d. Seksi Kerjasama;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas

Penyusunan Program.

Pasal 15

(1) Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data mempunyai

tugas :

a. mengumpulkan, mengolah dan rnensistimatisasikan serta

menganalisa data ;

b. mengembangkan jaringan informasi perindustrian dan

perdagangan ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12

Page 13: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

c. mengembangkan sistempendataan sesuai kebutuhan ;

d. menyediakan dukungan data dan informasi untuk

kebutuhan penyusunan program dan kegiatan ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Penyusunan Program ;

(2) Seksi Perencanaan mempunyai tugas :

a. mengkoordinasikan usulan program , kegiatan dan

anggaran ;

b. menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data

dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran ;

c. melaksanakan pemantauan, analisa dan penilaian

pelaksanaan program ;

d. membuat kajian hasil pengolahan data sebagai bahan

informasi guna perencanaan program dan anggaran untuk

tahun berikutnya ;

e. menyiapkan bahan untuk pembuatan produk hukum

kedinasan ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Penyusunan Program ;

(3) Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan pembinaan monitoring dan evaluasi

program ;

b. melaksanakan pengawasan dan penilaian terhadap

pelaksanaan kegiatan program ;

c. menyusun laporan pertanggung jawaban pelaksanaan

program dan anggaran serta publikasi atas kegiatan beserta

hasil - hasilnya ;

d. melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Sub Dinas Penyusunan Program ;

(4)Seksi Kerjasama mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan kerjasama

antar lintas sektor maupun kerjasama lintas Kabupaten/ Kota ;

b. menyusun dan mempersiapkan rencana kerjasama

pembinaan dan pengembangan Industri dan Perdagangan

dengan Instansi lainnya atau dengan pemerintah

Kabupaten/Kota ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13

Page 14: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

c. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kerjasama lintas

sektor ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Sub Dinas Penyusunan Program Bagian.

Bagian Kelima

Sub Dinas Bina Produksi

Pasal 16

Sub Dinas Bina Produksi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di

bidang pengembangan teknologi proses produksi, diversiflkasi produk,

pengendalian bahan baku terhadap produk industri serta standariisasi

dan HAKI.

Pasal 17

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dirnaksud dalain Pasal

16, Sub Dinas Bina Produksi mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja / kegiatan dibidang bina produksi ;

b. pelaksanaan fasilitasi di bidang penggunaan teknologi proses

produksi ;

c. pelaksanaan fasilitasi di bidang pengembangan dan

diversiflkasi produk industri ;

d. pelaksanaan fasilitasi terhadap kegiatan penggunaan bahan

baku ;

e. pelaksanaan kegiatan fasilitasi , pengawasan pengendalian

terhadap standardisasi dan HAKI;

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

Pasal 18

(1) Sub Dinas Bina Produksi terdiri atas :

a. Seksi Pengembangan Telcnologi Proses Produksi ;

b. Seksi Diversiflkasi Produk ;

c. Seksi Pengendalian Bahan Baku ;

d. Seksi Standardisasi dan HAKI.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14

Page 15: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas

Bina Produksi.

Pasal 19

(1) Seksi Pengembangan Teknologi Proses Produksi mempunyai

tugas:

a. melakukan penyusunan rencana kegiatan dalam rangka

pengembangan teknologi proses produksi ;

b. melaksanakan fasilitasi dalam penggunaan teknologi

proses produksi ;

c. memberikan bimbingan tentang penggunaan teknologi

proses produksi yang tepat guna ;

d. menyebarluaskan dan memberikan informasi lentang

teknologi proses produksi inovasi baru ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Sub Dinas Bina Produksi;

(2) Seksi Diversifikasi Produk mempunyai tugas :

a. membuat dan menyebarluaskan petunjuk teknis dalam rangka

deversifikasi produk ;

b. membuat prototype/desain produk untuk pengembangan produk

industri ;

c. mengadakan pengkajian produk-produk Industri yang

sesuai dengan permintaan pasar ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Sub Dinas Bina Produksi ;

(3) Seksi Pengendalian Bahan Baku mempunyai tugas :

a. mempersiapkan informasi tentang sumber-sumber perolehan

bahan baku baik di dalam negeri maupun dan Iuar negeri ;

b. melaksanakan bimbingan teknis dalam pemilihan bahan

baku/bahan penolong untuk peningkatan kualitas

produksi ;

c. melaksanakan bimbingan terhadap penggunaan bahan

baku agar lebih berhasil guna bagi sesuatu jenis produksi ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15

Page 16: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

d. mengupayakan terjadinya suatu kerjasama dan keterkaitan

antar semua industri yang dapat saling mengisi/membantu

tersedianya bahan baku secara kontinyu ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Produksi ;

(4) Seksi Standardisasi dan HAKI mempunyai tugas :

a. mengadakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

penerapan standard produk industri ;

b. mengadakan pembinaan dan fasilitasi pengembangan

produk industri dalam rangka penarapan HAKI ;

c. mempersiapkan petunjuk teknis tentang Standardisasi

produk industri ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Produksi.

Bagian Keenam

Sub Dinas Bina Sarana

Pasal 20

Sub Dinas Bina Sarana mempunyai tugas menyusun dan

menyelenggarakan penyusunan rencana kegiatan usaha, pengawasan

pelaksanaan serta fasilitasi dibidang Sarana Usaha, promosi investasi,

pengembangan informasi produk melaksanakan kegiatan perizinan

usaha industri.

Pasal 21

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

20, Sub Dinas Bina Sarana, mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan dibidang sarana usaha ;

b. penyusunan pedoman pemakaian dan pengembangan mesin

dan peralatan ;

c. pengawasan pelaksanaan pedoman dan standard promosi

investasi ;

d. pelaksanaan-pengembangan informasi produk ;

e. pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan pengawasan perizinan

usaha ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16

Page 17: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

Pasal 22

(1) Sub Dinas Bina Sarana terdiri atas :

a. Seksi Pengembangan Mesin dan Peralatan ;

b. Seksi Pengembangan Investasi;

c. Seksi Pengembangan Informasi Produk ;

d. Seksi Perijinan Usaha Industri ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Bina

Sarana.

Pasal 23

(1) Seksi Pengembangan mesin dan peralatan mempunyai tugas :

a. mempersiapkan model-model tata ruang, tata letak mesin dan

peralatan yang baik dalam.menciptakan efisiensi kerja dari

sesuatu industri ;

b. mempersiapkan bahan informasi tentang data teknis dan data

ekonomis dari sesuatu jenis mesin atau alat produksi ;

c. memberikan bimbingan dalam pemilihan penggunaan mesin

dan alat-alat produksi untuk sesuatu jenis industri ;

d. member! bimbingan dalam upaya peningkatan kualitas mesin

dan peralatan ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Sarana

(2) Seksi Pengembangan Investasi mempunyai tugas :

a. mempersiapkan informasi tentang besarnya suatu mvestasi

yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuatu jenis

industri ;

b. melaksanakan kajian dan Informasi Investasi yang

dibutuhkan dalam suatu kegiatan industri ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17

Page 18: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

c. mengadakan promosi kegiatan-kegiatan industri yang

masih terbuka dan potensial untuk dikembangkan ;

d. mengusahakan adanya pertambahan investasi baik untuk

industri-industri barn maupun untuk perluasan ;

e. mengatur terciptanya keseimbangan pertumbuhan

investasi industri agar lebih meluas dan lebih merata antar sub

sektor industri ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Sarana.

(3) Seksi Pengembangan Informasi Produk mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan-bahan informasi produk ;

b. melaksanakan penyusunan data base produk ;

c. mengadakan monitoring penggunaan informasi produk ;

d. mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan sistim jaringan

informasi ;

e. mendorong penggunaan informasi kepada produk

masyarakat industri ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Sub Dinas Bina Sarana .

(4) Seksi Perijinan Usaha mempunyai tugas :

a. menyiapkan pedoman teknis dibidang perizman di bidang usaha

industri ;

b. melaksanakan kegiatan fasilitasi dibidang perizinan usaha

industri ;

c. melaksanakan pengawasan pelaksanaan pedoman teknis

dibidang perizinan usaha industri ;

d. melaksanakan pengawasan dan pencegahan terhadap

usaha-usaha industri yang belurn memenuhi ketentuan

sesuai pedoman teknis perizinan usaha industri ;

e. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pedoman

perizinan usaha industri ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Sub Dinas Bina Sarana ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18

Page 19: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Bagian Ketujuh

Sub Dinas Bina Usaha

Pasal 24

Sub Dinas Bina Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan serta

fasilitasi keterkaitan dan penataan struktur industri, pengembangan

Sumber Daya Manusia, pengendalian lingkungan dan penataan

kawasan industri .

Pasal 25

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

24, Sub Dinas Bina Usaha mempunyai fungsi :

a. penyusunan dan rencana kegiatan dibidang bina usaha;

b. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengendalian kegiatan

penataan struktur dan kawasan industri ;

c. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengembangan pembin dan

pelaku usaha industri ;

d. pelaksanaan fasilitasi pembinaan dan pengembangan

keterkaitan antar usaha industri ;

e. pengawasan preventif pada perusahaan industri yang

menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan ;

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 26

(1) Sub Dinas Bina Usaha terdiri atas :

a. Seksi Penataan Struktur Industri ;

b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia ;

c. Seksi Pembinaa Lingkungan Industri ;

d. Seksi Penataan Kawasan ;

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas

Bina Usaha.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19

Page 20: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 27

(1) Seksi Penataan Struktur Industri mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan pembinaan keterkaitan dan

penataan Struktur Industri;

b. mengadakan monitoring kapasitas terpasang industri

dalam rangka keterkaitan ;

c. melaksanakan penyusunan informasi usaha industri dan

penilaian pelaksanaan program pembinaan usaha industri ;

d. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan teknis

bimbingan dan pengembangan pelaksanaan keterkaitan

usaha industri dan penataan Struktur ;

e. mendorong kemampuan masyarakat industri guna

peningkatan usaha ;

f. memberikan informasi industri dan hal-hal yang berkaitan

dengan penataan struktur industri ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Usaha ;

(2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai

tugas:

a. menyusun rencana kegiatan bimbingan pengembangan

Sumber Daya Manusia ;

b. menyediakan dukungan terhadap peningkatan ketrampilan dan

kemampuan Sumber Daya Manusia, Industri Kecil, Menengah di

bidang industri ;

c. menyediakan dukungan dan sosialisasi peraturan

perundang-undangan maupun kebijaksanaan pemerintah dalam

pembinaan dan pengembangan industri ;

d. menyediakan dukungan penyiapan program kegiatan

pendidikan dan pelatihan bagi pembina dan pelaku usaha ;

e. penyediaan dukungan hubungan kerjasama dengan

lembaga-lembaga ilmiah dan industri dalam rangka

penyelenggaraan pendidikan dan latihan ;

f. menyediakan dukungan pelaksanaan identifikasi

kebutuhan penyuluhan industri ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Usaha ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20

Page 21: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(3) Seksi Pembinaan Lingkungan Industri mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan dibidang pembinaan ingkungan

industri ;

b. menyusun pedoman teknis di bidang pengendalian limbah

industri ;

c. melaksanakan pengawasan dan pengendalian kualitas limbah

industri ;

d. mengadakan pemantauan dan penilaian sarana pengelolaan

limbah industri ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Usaha ;

(4) Seksi Penataan Kawasan mempunyai tugas :

a. menyusun rencana kegiatan penataan kawasan industri ;

b. mengadakan dukungan inventarisasi potensi wilayah ;

c. mengadakan dukungan penelitian tentang penataan

kawasan industri ;

d. menyediakan dukungan sosialisasi hasil penelitian

penataan kawasan industri ;

e. memberikan bimbingan usaha industri yang memanfaatkan

kawasan industri ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Bina Usaha.

Bagian Kedelapan

Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri

Pasal 28

Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan pemberian bimbingan teknis terhadap

pelaksanaan kebijaksanaan pembinaan pengembangan Usaha dan

Sarana Perdagangan, Persaingan Usaha, Pengadaan dan Penyaluran,

Perlindungan Konsumen, Promosi serta Pendaftaran Perusahaan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 21

Page 22: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 29

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

28, Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri mempunyai fungsi :

a. penyusunan pedoman teknis pembinaan dan penyiapan

perizinan dalam mendukung pengembangan usaha di bidang

Perdagangan Dalam Negeri ;

b. penyiapan pemberian bimbingan teknis pembinaan dan

pengembangan usaha dan sarana perdagangan, persaingan

usaha, pengadaan dan penyaluran, perlindungan konsumen,

promosi serta pendaftaran perusahaan ;

c. penyiapan pembinaan dan pengembangan kerjasama antar daerah

dalam bidang kegiatan Perdagangan Dalam Negeri ;

d. peningkatan kerjasama dengan dunia usaha di bidang

Perdagangan Dalam Negeri ;

e. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan di

bidang Perdagangan Dalam Negeri ;

f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 30

(1) Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri terdiri atas :

a. Seksi Sarana dan Persaingan Usaha ;

b. Seksi Pengadaan Penyaluran dan Perlindungan;

c. Seksi Promosi dan Peningkatan Penggunaan Produksi ...

Dalam Negeri ;

d. Seksi Pendaftaran dan Informasi Perusahaan ;

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas

Perdagangan Dalam Negeri.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 22

Page 23: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 31

(1) Seksi Sarana dan Persaingan Usaha mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan bimbingan teknis pembinaan

pengembangan usaha, sarana perdagangan lembaga

perdagangan serta persaingan usaha ;

b. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka

penyusunan dan program pembinaan usaha dan sarana

perdagangan serta persaingan usaha ;

c. menyiapkan sarana dan melakukan pembinaan usaha

perdagangan jasa lainnya ;

d. melakukan kerjasama dengan Komisi Pengawas

Persaingan Usaha dan instansi terkait dalam rangka

pembinaan dan pengawasan praktek monopoli. Dan

persaingan usaha ;

e. memberikan fasilitas tentang proses penanganan perkara yang

berkaitan dengan larangan praktek monopoli dan persaingan

usaha ;

f. melakukan pemantauan dan evaluasi serta peningkatan

kerjasama dengan dunia usaha ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Dalam Negeri ;

(2) Seksi Pengadaan Penyaluran dan Perlindungan Konsumen

mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan teknis pembinaan

pengembangan pengadaan penyaluran dan perlindungan;

b. mengumpulkan dan mengolah data informasi mengenai

perkembangan produksi, kebutuhan, produsen dan harga

barang dan jasa dalam rangka pengeridalian intlasi cli daerah ;

c. monitoring dan pengendalian kelancaran distribusi barang

kebutuhan pokok masyarakat serta kerjasama dengan dunia

usaha di bidang pengadaan penyaluran ;

d. melakukan pembinaan pasar dan pendaftaran pergudangan

serta pemantauan sistem pemanfaatan gudang ;

e. melakukan pemantauan dan pengawasan pcredaran barang-

barang di pasar berkaitan dengan standardisasi barang,

keamanan, keselamatan umum, kesehatan lingkungan dan

moral ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 23

Page 24: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

f. memberikan fasilitas tentang proses penyelesaian sengketa

konsumen ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Dalam Negeri ;

(3) Seksi Promosi dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam

Negeri mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan bimbingan,.tekriis pembinaan

promosi dan peningkatan penggunaan produksi dalam negeri

dan kemitraan usaha ;

b. mempersiapkan dan mengusulkan kegiatan pameran dan

promosi sehubungan dengan peningkatan penggunaan

produksi dalam negeri baik yang dilaksanakan oleh Pusat,

Propinsi dan Kabupaten/Kota ;

c. mempersiapkan kegiatan lainnya dalam rangka

peningkatan penggunaan produksi dalam negeri baik yang

meliputi penerbitan brosur, leaflet, katalog dan publikasi ;

d. melaksanakan pameran, promosi dan peragaan mata

dagangan produksi dalam negeri ;

e. melakukan pemantauan dan evaluasi serta peningkatan

kerjasama dengan dunia usaha di bidang peningkatan

penggunaan produksi dalam negeri, promosi dan penyiapan

buku daftar peserta pameran ;

f. monitoring dan pengendalian kelancaran kegiatan pameran

yang dilaksanakan oleh pihak swasta (dunia usaha);

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Dalam Negeri ;

(4) Seksi Pendaftaran dan Intbrmasi Perusahaan mempunyai

tugas :

a. mengkoordinasikan, membina, mengendalikan dan mengamati

penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan yang dilakukan oleh

Kepala Pendaftaran Perusahaan Kabupaten/Kota di Jawa

Timur;

b. menghimpun, mengolah, menyajikan dan memberikan copy

saljnan dan atau petikan resmi yang berasal dari daftar

perusahaan kepada dunia usaha/masyarakat yang memerlukan;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 24

Page 25: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

c. mempersiapkan aparat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Wajib

Daftar Perusahaan dan melaksanakan penyuluhan dalam

rangka pemahaman dan pemasyarakatan Wajib Daftar

Perusahaan ;

d. mempersiapkan dan menyajikan buku daftar perusahaan

maupun informasi lainnya di bidang pendaftaran perusahaan

kepada pihak yang memerlukan serta menyimpan dan

memelihara data dan arsip Wajib Daftar Perusahaan ;

e. melakukan pengawasan dan penyidikan, dalam rangka wajib

daftar perusahaan bekerjasama dengan instansi;

f. menyampaikan laporan secara berkala penyelenggaraan Wajib

Daftar Perusahaan;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Dalam Negeri.

Bagian kesembilan

Sub Dinas Perdagangan Luar Negeri

Pasal 32

Sub Dinas Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas menyusun

rencana program, kegiatan pedoman dan standard, pcmbinaan dan

pengembangan ekspor/impor, promosi dan kerja sama luar negeri

serta pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan tehnik di

bidang perdagangan luar negeri.

Pasal 33

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

32, Sub Dinas Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi :

a. penyusunan program dan rencana kegiatan di bidang

perdagangan luar negeri serta penyusunan petunjuk teknis

pembinaan dan penyiapan perizinan serta pedoman kegiatan

usaha di bidang perdagangan luar negeri;

b. pelaksanaan pemberian izin/persetujuan ekspor terhadap

barang-barang yang diatur dan diawasi ekspornya dan

pengawasan mutu barang ekspor ;

c. pelaksanaan. pemberian izin impor dan persetujuan impor

terhadap barang-barang yang diatur dan dia.wasi impornya ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 25

Page 26: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

d. pelaksanaan kegiatan promosi dagang di luar negeri dan

penyebaran informasi kegiatan perdagangan luar negeri ;

e. peningkatan pelaksanaan kerja sama dibidang perdagangan luar

negeri ;

f. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di

bidang perdagangan luar negeri ;

g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepada Kepala

Dinas.

Pasal 34

(1) Sub Dinas Perdagangan Luar negeri terdiri atas :

a. Seksi Ekspor Hasil Industri ;

b. Seksi Ekspor Hasil Non Industri;

c. Seksi Impor;

d. Seksi Promosi dan Kerjasama Luar Negeri ;

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada di bawah dan bertanggung-jawab kepada Kepala Sub Dinas

Perdagangan Luar Negeri ;

Pasal 35

(1) Seksi Ekspor Hasil Industri mempunyai tugas :

a. menyusun program dan rencana kegiatan ekspor hasil industri;

b. melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan

pengembangan ekspor hasil industri ;

c. melaksanakan pemberian izin/persetujuan ekspor, hasil

industri ;

d. melaksanakan pengadministrasian Surat Keterangan Asal

(SKA) dan penunjukan sebagai Perusahaan Eksportir

Tertentu Produsen (PET- Produsen) ;

e. melaksanakan pelayanan informasi dan pengawasan mutu

barang ekspor hasil industri;

f. melaksanakan pengawasan dan evaluasi kegiatan ekspor hasil

industri ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Luar Negeri ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 26

Page 27: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(2) Seksi Ekspor Hasil Non Industri mempunyai tugas :

a. menyusun program dan rencana kegiatan ekspor basil non

industri ;

b. melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dan

pengembangan ekspor basil non industri ;

c. melaksanakan pembinaan izin/persetujuan ekspor tcrhadap

barang-barang yang diatur dan diawasi, hasil non industri ;

d. melaksanakan pengadministrasian Surat Keterangan Asal

(SKA) dan penunjiikan sebagai Perusahaan Eksportir

Tertentu Non Produsen (PET-Non Produsen);

e. melaksanakan pelayanan informasi, pengawasan mutu

barang ekspor hasil non industri ;

f. melaksanakan pengawasan dan evaluasi kegiatan ekspor hasil

non industri ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Luar Negeri ;

(3) Seksi Impor, mempunyai tugas :

a. menyusun program dan rencana kegiatan impor;

b. melaksanakan bimbingan teknis pembinaan dalam rangka

pengendalian impor ;

c. melakukan kegiatan pembinaan peningkatan kemampuan

pengusaha dalam melaksanakan transaksi dan distribusi barang

impor;

d. melakukan pembinaan pengusaha daiam rangka

pelaksanaan kegiatan impor, terutama kemampuan

menejemen perdagangan luar negeri dan kewiraswastaan serta

penerapan standard mata dagangan impor;

e. melaksanakan pemberian izin/persetujuan impor terhadap

barang-barang yang diatur dan diawasi impornya ;

f. melaksanakan pemantauan dan analisa kegiatan impor serta

pengawasan mutu barang impor ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Perdagangan Luar Negeri ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 27

Page 28: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(4) Seksi Promosi dan Kerjasama Luar Negeri, mempunyai

tugas:

a. menyusun program dan rencana kegiatan promosi dan

kerjasama luar negeri ;

b. melaksanakan penyusunan bahan bimbingan teknis

pembinaan promosi dagang di luar negeri dan kerjasama luar

negeri ;

c. melaksanakan penyusunan bahan bimbingan pengarahan dan

petunjuk teknis dalam rangka pembinaan dan

peningkatan promosi dagang di luar negeri ;

d. mengumpulkan dan mengolah data peserta pameran dan misi

dagang dalam rangka untuk berperan serta pada promosi di

luar negeri ;

e. menyiapkan data dan informasi secara berkala mengenai

perkembangan ekspor dari pengusaha yang telah

mengikuti promosi dagang di luar negeri ;

f. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan promosi dan

kerjasama luar negeri ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh kepala Sub

Dinas Perdagangan Luar Negeri.

Bagian Kesepuluh

Sub Dinas Metrologi

Pasal 36

Sub Dinas Metrologi mempunyai tugas menyiapkan pembinaan

pengelolaan standard/laboratorium, peneraan/pengujian alat-alat

pengawasan dan penyidikan tindak pidana pelangaran Undang-

undang Metrologi Legal (UUML), pembinaan dan penyuluhan

kemetrologian, pengelolaan sarana kemetrologian, serta melakukan

pembinaan Balai Pelayanan Kemetrologian.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 28

Page 29: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 37

Untuk meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal

36, Sub Dinas Metrologi mempunyai fungsi :

a. penyususnan rencana/program pembinaan dan pelaksanaan

pengelolaan standar dan laboratorium metrologi yang

meliputi verifikasi/pengujian dan interkomparasi ;

b. pemeliharaan ketelusuran standard dan perlengkapannya

kepusat;

c. penyusunan rencana / program pembinaan pelaksanaan

tera/tera ulang dan kalibrasi alat-alat ukur ;

d. penyusunan rencana/program dan pelaksanaan kegiatan

pengawasan alat-alat ukur, metoda pengukuran dan hasil

pengukuran, serta barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) dan

pembebasan tera ulang alatukur ;

e. pengkoordinasian pelaksanaan penyidikan terhadap pelaku tindak

pidana Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi

Legal ;

f. penyusunan rencana / program dan pelaksanaan bimbingan dan

penyuluhan kemetrologian ;

g. penyusunan rencana / program dan pelaksanaan pengelolaan

tanda-tanda tera serta sarana kemetrologiannya lainnya ;

h. pembinaan pengusaha dan reparatur alat-alat ukur;

i. pengendalian dan memberikan rekomendasi perizinan dibidang

kemetrologian ;

j. pengkoordinasian dan membina pelaksanaan tugas pelayanan

kemetrologian yang diselenggarakan oleh Balai Pelayanan

Kemetrologian ;

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 38

(1) Sub Dinas Metrologi terdiri atas :

a. Seksi Pengelolaan Standard dan Laboratoriurn ;

b. Seksi Pengawasan dan Penyidikan Pelanggaran UUML ;

c. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Kemetrologian ;

d. Seksi Sarana kemetrologian ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 29

Page 30: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang

berada di bavvah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub

Dinas Metrologi.

Pasal 39

(1) Seksi Pengelolaan Standard dan Laboratorium meinpunyai fungsi :

a. menyiapkan pedoman teknis pengelolaan dan pelaksanaan

veriflkasi, pengujian dan interkomparasj standard tingkat III di

bidang kuran, takaran, timbangan dan perlengkapannya ;

b. menyiapkan pedoman teknis pengelolaan dan

pemeliharaan standard kerja untuk tera, tera ulang dan

pengujian milik Balai Pelayanan Kemetrologian ;

c. menyiapkan pedoman pengelolaan dan pemeliharaan

laboratorium Balai Pelayanan Kemetrologian ;

d. melaksanakan kalibrasi alat ukur metrologi teknis ;

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Metrologi ;

(2) Seksi Pengawasan dan Penyidikan, mempunyai tugas :

a. menyusun rencana/program pembinaan pelaksanaan kegiatan

pengawasan alat-alat ukur, metoda pengukuran dan hasil

pengukuran ;

b. melaksanakan kegiatan pembinaan pengawasan barang

dalam keadaan terbungkus (BDKT) ;

c. menyusun rencana/program pembinaan kegiatan

penyidikan pelanggaran UUML bekerja sama dengan Balai

Pelayanan Kemetrologian ;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Metrologi ;

(3) Seksi Bimbingan dan Penyuluhan Kemetrologian.

mempunyai tugas :

a. menyusun rencana/program kegiatan bimbingan dan

penyuluhan kemetrologian ;

b. melaksanakan kegiatan pembimbingan tatacara

penggunaan alat-alat ukur takar timbang dan perlengkapannya

dan metoda pengukuran dengan bekerjasama dengan Balai

Pelayanan Kemetrologian ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 30

Page 31: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

c. melaksanakan penyuluhan di bidang kemetrologian ;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Metrologi ;

(4) Seksi Sarana Kemetrologian mempunyai tugas :

a. menyusun rencana/program pengadaan sarana

kemetrologian;

b. melaksanakan pengelolaan dan pengendalian sarana

kemetrologian ;

c. melaksanakan pengelolaan dan pengendalian cap tanda tera ;

d. menyusun rencana/program kerjasama lintas Kabupaten Kota di

bidang kemetrologian ;

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas

Metrologi.

Bagian Kesebelas

Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 40

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas teknis sesuai bidang keahlian dan ketrampilan.

Pasal 41

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal

40, terdiri atas sejumlah pegawai dalam jenjang Jabatan fungsional

yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya ;

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang

ditunjuk oleh Gubernur dan dalam melaksanakan tugasnya

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas ;

(3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;

(4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 31

Page 32: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Bagian Keduabelas

Unit Pelaksana Teknis Dinas

Pasal 42

Unit Pelaksana Teknis Dinas Perindustrian dan Perdagangan, adalah

unsur pelaksana Dinas di lapangan.

Pasal 43

Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 terdiri

atas :

1. Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga

Tembakau berkedudukan di Surabaya ;

2. Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga

Tembakau berkedudukan di Jember ;

3. Balai Latihan Industri dan Perdagangan berkedudukan di

Surabaya ;

4. Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Surabaya ;

5. Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Malang ;

6. Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Jember;

7. Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Kediri ;

8. Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Madiun ;

9. Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Bojonegoro;

10.Balai Pelayanan Kemetrologian berkedudukan di Pamekasan;

11.Balai Pelayanan Teknis Industri Logam, Perekayasaan dan

Lingkungan Industri Kecil (LIK) yang berkedudukan di Sidoarjo

;

12.Balai Pelayanan Teknis Industri Keramik yang berkedudukan di

Malang ;

13.Balai Pelayanan Teknis Industri Kulit dan Lingkunga Industri

Kecil (LIK) yang berkedudukan di Magetan ;

14.Balai Pelayanan Teknis Industri Kayu yang berkedudukan di

Pasuruan ;

15.Balai Pelayanan Teknis Aneka Industri dan Kerajinan yang

berkedudukan di Lamongan.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 32

Page 33: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 44

(1) Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan l.embaga Tembakau

di Surabaya dan Jember mempunyai tugas melaksanakan

pengujian dan sertifikasi mutu barang, kalibrasi teknis ;

(2) Susunan Organisasi Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan

Lembaga Tembakau di Surabaya dan Jember sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

1. Kepala Balai ;

2. Sub Bagian Tata Usaha ;

3. Seksi Jaminan Mutu ;

4. Seksi Pengujian ;

5. Seksi Kalibrasi ;

6. Kelompok Jabatan Fungsional (Penguji Mutu Barang).

Pasal 45

(1) Balai Latihan Industri dan Perdagangan di Surabaya mempunyai

tugas melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan pada dunia

usaha di bidang manajemen dan leknologi eksport import untuk

meningkatkan keahlian dan ketrampilan dalam rangka

pengembangan industri dan perdagangan sesuai dengan

kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Propinsi ;

(2) Susunan Organisasi Balai Latihan Industri dan Perdagangan

berkedudukan di Surabaya sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) terdiri atas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Penyiapan Program Diklat dan Evaluasi ;

d. Seksi Pelaksana Diklat;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 46

(1) Balai Pelayanan Kemetrologian (Surabaya, Malang, Jember, Kediri,

Madiun, Bojonegoro dan Pamekasan) mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan administrsi umum, pemeliharaan standar

keija dan laboratorium, tera / tera ulang dan pengujian alat-alat

ukur, arus panjang dan volume serta ukur ulang dan BDKT ;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 33

Page 34: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(2) Susunan Organisasi Balai Pelayanan Kemetrologian cli

Surabaya, Malang, Jember, Kediri, Madiun Bojonegoro dan

Pamekasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdin atas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Massa dan Timbangan ;

d. Seksi Ukuran, Arus, Panjang danVolume ;

e. Seksi Ukur Ulang dan BDKT ;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 47

(1) Balai Pelayanan Teknis Indutri Logam, Perekayasaan dan

Lingkungan Industri Kecil (LIK) di Sidoarjo mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan teknis dan transfer teknologi,

perekayasaan dan pengembangan desain, serta menyediakan

sarana usaha industri secara terpadu ;

(2) Susunan Organisasi Balai Pelayanan Industri Logam clan

Perekayasaan dan Lingkungan Industi Kecil (LIK)

berkedudukan di Sidoarjo sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) terdiri atas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Litbang ;

d. Seksi LIK ;

e. Seksi Pelayanan Teknis ;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 48

(1) Balai Pelayanan Teknis Industri Kulit dan Lingkungan Kecil (LIK) di

Mageian mempunyai tugas melaksanakan pelayanan leknis dan

transier teknologi, serta menyediakan sarana usah;i secara

terpadu;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 34

Page 35: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(2) Susunan Organisasi Balai'Pelayanan Teknis Industri Kulit dan

Lingkungan Industri Kecil (LIK) berkedudukan di Magetan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Litbang ;

d. Seksi LIK ;

e. Seksi Pelayanan Teknis ;

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 49

(1) Balai Pelayanan Teknis Industri Keramik di Malang mempunyai

tugas melaksanakan pelayanan tekms dan transfer teknologi, serta

menyediakan sarana usaha industri ;

(2) Susunan Organisasi Balai Pelayanan Teknis Industn Keramik yang

berkedudukan di Malang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri alas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Litbang ;

d. Seksi Pelayanan Teknis ;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 50

(1) Balai Pelayanan Teknis Industri Kayu di Pasuruan mempunyai'

tugas melaksanakan pelayanan teknis dan transfer teknologi, serta

menyediakan sarana usaha industri ;

(2) Susunan Organisasi Balai Pelayanan Teknis Industn Kayu yang

bekedudukan di Pasuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

terdiri atas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Litbang ;

d. Seksi Pelayanan Teknis ;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 35

Page 36: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 51

(1) Balai Pelayanan Teknis Aneka Industn dan Kerajman yang

berkedudukan di Lamongan mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan dan transfer teknologi, serta menyediakan sarana usaha

industri ;

(2) Susunan Organisasi Balai Pelayanan Teknis Aneka Industri clan

Kerajinan yang berkedudukan di Lamongan sebngaimana

dimaksLid pada ayat (1) terdiri atas :

a. Kepala Balai ;

b. Sub Bagian Tata Usaha ;

c. Seksi Litbang ;

d. Seksi Pelayanan Teknis ;

e. Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB IV

TATA KERJA

Pasal 52

Semua unit kerja dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi,

integrasi, simplikasi dan sinkronisasi.

Pasal 53

(1) Setiap Pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan, bertanggung jawab memimpin dan

mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan

bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan ;

(2) Setiap Pimpinan unit kerja di lingkungan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas

secara berkala kepada atasannya ;

(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan Unit Kerja dan

bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan

penyusunan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan;

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 36

Page 37: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

(4) Setiap Laporan disampaikan kepada pejabat lain yang secara

fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal 54

(1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada

bavvahan setiap pimpinan unit kerja mengadakan rapal berkala ;

(2) Setiap pimpinan unit kerja wajib mengawasi bawahannya dan

mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

Pasal 55

(1) Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan

oleh Gubernur dari Pegawai Negeri Sipil yang inemenuhi syarat

atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku ;

(2) Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas, Kepala Sub Bagian, Kepala

Seksi, Kepala Balai dan Kepala Lembaga Tembakau serta jabatan-

jabatan lain di lingkungan Dinas Perindustrisn dan Perdagangan

diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur dari Pegawai Negeri

Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui

Sekretaris Daerah sesuai dengan "peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 56

Bagan susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan clan

Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran

dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan

Daerah ini.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 37

Page 38: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 57

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah

Propinsi Jawa Timur Nomor 20 Tahun 1994 tentang Struktur

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrisn dan Perdagangan

Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 58

Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang

mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.

Pasal 59

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan menetapkannya dalam Lembaran Daerah

Propinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal 18 Desember 2000

GUBERNUR JAWA TIMUR

ttd.

IMAM UTOMO. S

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 38

Page 39: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur tanggal 2 Januari

2001 Nomor 4 Tahun 2001 Seri D.

A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR

Sekretaris Daerah

ttd.

Drs. SOENARJO, MSi

Pembina Utama Madya

NIP 510 040 479

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 39

Page 40: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

SUSUNAN ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

PROPINSI JAWA TIMUR TANGGAL : 18 DESEMBER 2000

NOMOR : 30 TAHUN 2000

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 40

Page 41: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 41

Page 42: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 42

Page 43: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 43

Page 44: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 44

Page 45: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 45

Page 46: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 46

Page 47: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 47

Page 48: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 48

Page 49: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWATIMUR

NOMOR 30 TAHUN 2000

TENTANG

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROPINSI JAWATIMUR

I. PENJELASAN UMUM

Dengari mengacu pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, bahwa kewenangan Propinsi sesuai

dengan kedudukannya sebagai daerah otonom meliputi penyelenggaraan kewenangan

pemerintah otonom yang bersifat lintas Kabupaten/Kota dan kewenangan pemerintahan

bidang lainnya, sedangkan kewenangan Propinsi sebagai wilayah administrasi merupakan

pelaksanaan kewenangan Pemerintah yang didekonsentrasikan kepada Gubernur untuk

rincian kewenangan Propinsi di bidang Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana diatur

dalam pasal 3 ayat (5) angka 5 terdiri dari:

a. Penyediaan dukungan pengembangan industri dan perdagangan ;

b. Penyediaan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota dalam bidang industri dan

perdagangan ;

c. Pengelolaan laboratorium kemetrologian.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu dilakukan penataan kembali organisasi

Dinas Perindustrian sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I

Jawa Timur Nomor 4 Tahun 1994 dalam suatu Peraturan Daerah yang merupakan

penggabungan kewenangan antara urusan/kewenangan yang ditangani Kantor Wilayah

Departemen Perindustrian dan Perdagangan dengan Dinas Perindustrian Propinsi Jawa

Timur.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1

Page 50: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 sampai

dengan 23 :

Pasal 24 ayat (4) :

Pasal 25 sampai

dengan 28 :

Pasal 29 huruf a :

Pasal 30 :

Pasal 31 ayat (1)

huruf c :

Pasal 32 sampai :

dengan 34

Pasal 35 ayat (1) :

huruf c

Pasal 35 ayat (1) :

huruf d

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan penyiapan pedoman teknis dan pemberian

perizinan usaha adalah, penyiapan pengaturan dan atau pemberian

perizinan usaha di bidang industri, sepanjang kewenangan masih ada di

Pemerintah Propinsi.

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan penyusunan pedoman teknis dan penyiapan

perizinan adalah pengaturan dan atau pemberian perizinan usaha di

bidang Perdagangan Dalam Negeri, sepanjang kewenangan masih ada

di Pemerintah Propinsi.

Cukup jelas.

Yang dimaksud denganj asa lainnya adalah usaha jasa diluar jasa

umum antara lain Jasa Penilai, Jasa Surveyor, Perwakilan Dagang

Asing, Agen/Distributor, Jasa Makelar, Usaha Sewa Beli, E-Commerce.

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan melaksanakan pemberian

perizinan/persetujuan adalah melaksanakan pemberian izin dan atau

persetujuan ekspor, sepanjang kewenangan masih berada di

Pemerintah Propinsi.

Yang dimaksud dengan melaksanakan pengadministrasian Surat

Keterangan Asal (SKA) dan penunjukari sebagai Eksportir Tertentu

(PET_Produsen) adalah pengadministrasian SKA dan PET-Produsen

sepanjang kewenangan masih berada di Pemerintah Propinsi.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2

Page 51: PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH …dprd.jatimprov.go.id/produkhukum/5861d-PERDA_30... · Tera (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3257)

Pasal 35 ayat (1) :

huruf e

Pasal 35 ayat (2) :

huruf c

Pasal 35 ayat (2) :

huruf d

Pasal 35 ayat (2) :

huruf e

Pasal 35 ayat (2) :

huruf e

Pasal 35 ayat (2) :

huruf f

Pasal 36 sampai :

dengan 59

Yang dimaksud dengan Pengawasan Mutu adalah pengawasan

administrasi mutu barang yang dipersyaratkan untuk ekspor.

Yang dimaksud dengan melaksanakan pemberian

perizinan/persetujuan adalah melaksanakan pemberian izin dan atau

persetujuan ekspor sepanjang kewenangan masih berada di

Pemerintah Propinsi.

Yang dimaksud dengan melaksanakan pengadministrasian Surat

Keterangan Asal (SKA) dan penunjukan sebagai Eksportir Tertentu

(PET_Non Produsen) adalah pengadministrasian SKA dan PET_Non

Produsen sepanjang kewenangan masih berada di Pemerintah

Propinsi.

Yang dimaksud dengan Pengawasan Mutu adalah pengawasan

administrasi mutu barang yang dipersyaratkan untuk ekspor.

Yang dimaksud dengan pemberian izin persetujuan adalah pemberian

izin dan atau persetujuan impor sepanjang kewenangan masih berada

di Pemerintah Propinsi.

Yang dimaksud dengan pengawasan mutu barang adalah pengawasan

administrasi mutut barang yang dipersyaratkan untuk barang impor.

Cukup jelas.

Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3