pemerintah kabupaten donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/bab-viii_penutup.pdf ·...

21
Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 240 P E N U T U P A. SARAN Guna menjamin keakuratan dan ketajaman analisis dala penyusunan Laporan yang telah disusun, tentunya terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam memformulasikan pembahasana masalah lingkungan, baik itu mencakup pemrosesan dan pentransformasian data kedalam bentuk informasi yang relevan. Sehingga untuk kedepan beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk lebih informatifnya laporan ini, maka disarankan sebagai berikut : 1. Diperlukan upaya penyediaan informasi data yang akurat dan berkala dari berbagai sektoral guna menjamin kesinambungan perubahan lingkungan yang terjadi (tanpa jeda). 2. Diperlukan upaya kemitraan dan kerjasama dari berbagai sektor untuk keberhasilan SoER. 3. Upaya peningkatan kerjasama dalam hal persepsi tentang penelaahan masalah lingkungan secara kolektif dan koperatif sehingga dapat menggambarkan analisis yang komulatif (menyeluruh) tentang dampak yang ditimbulkan eolh kegiatan manusia. B. KESIMPULAN Berdasarkan telaah gambaran kondisi lingkungan dan kecenderungannya dalam Laporan yang telah disusun, maka dapat ditarik suatu kesimpulan umum bahwa Status Lingkungan Hidup di Kabupaten Donggala adalah sebagai berikut : BAB VIII

Upload: vudat

Post on 06-Feb-2018

261 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 240

P E N U T U P

A. SARAN

Guna menjamin keakuratan dan ketajaman analisis dala penyusunan Laporan

yang telah disusun, tentunya terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam

memformulasikan pembahasana masalah lingkungan, baik itu mencakup pemrosesan

dan pentransformasian data kedalam bentuk informasi yang relevan. Sehingga untuk

kedepan beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk lebih informatifnya laporan

ini, maka disarankan sebagai berikut :

1. Diperlukan upaya penyediaan informasi data yang akurat dan berkala dari

berbagai sektoral guna menjamin kesinambungan perubahan lingkungan yang

terjadi (tanpa jeda).

2. Diperlukan upaya kemitraan dan kerjasama dari berbagai sektor untuk

keberhasilan SoER.

3. Upaya peningkatan kerjasama dalam hal persepsi tentang penelaahan masalah

lingkungan secara kolektif dan koperatif sehingga dapat menggambarkan analisis

yang komulatif (menyeluruh) tentang dampak yang ditimbulkan eolh kegiatan

manusia.

B. KESIMPULAN

Berdasarkan telaah gambaran kondisi lingkungan dan kecenderungannya

dalam Laporan yang telah disusun, maka dapat ditarik suatu kesimpulan umum

bahwa Status Lingkungan Hidup di Kabupaten Donggala adalah sebagai berikut :

BAB VIII

Page 2: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 241

Tabel 8.1. Matrik Kondisi dan Status Lingkungan Hidup di Kabupaten Donggala

NO. INDIKATOR

LINGKUNGAN KONDISI LINGKUNGAN SAAT INI

DAMPAK / TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN

KETERANGAN

1 2 3 4 5 6

1 Luas dan Lahan Luas wilayah administratif 527.569 Ha.

Zona wilayah berdasarkan geografis - Wilayah pantai barat - Wilayah banawa

Penggunaan lahan tahun 2012 - Permukiman 2,77 % - Pertanian 16,68 % - Perikanan 0,17 % - Perkebunan 12,70 % - Hutan 47,03 % - Peternakan 0,08 % - Lainnya 20,57 %

Luas kawasan hutan 248.101 Ha atau sekitar 47,03 % dari luas wilayah

Pembagian fungsi kawasan - Kawasan lindung 450.,212

Ha - Kawasan budidaya 147.718

Ha Tutupan lahan

- Kawasan Suaka Alam-Kawasan Pelestarian Alam 4,30 %

- Hutan lindung 14,72 % - Hutan produksi terbatas

Lahan kritis tahun 2013 - Tidak kritis 36,35 % - Potensial kritis 47,02 % - Agak kritis 11,80 % - Kritis 4,81 % - Sangat kritis 0,02 %

Kerusakan lahan tahun 2013 seluas 399,50 Ha - Kebakaran hutan 6,63 % - Illegal loging 62,20 % - Pembukaan lahan 3,50 % - Perambahan hutan 27,66

% Konversi hutan tahun 2013

seluas 23.954 Ha - Pertanian 37,27 % - Perkebunan 61,25 % - Pertambangan 1,48 %

Penghijauan tahun 2013 seluas 200 Ha dengan realisasi penanaman 800.000 pohon

Reboisasi tahun 2013 seluas 50 Ha dengan realisasi penanaman 80.000 pohon

Pengadaan dan penyebaran tanaman kehutanan

GERHAN OMOT Penanaman pohon sekitar

bantaran sungai Pembanguan perlindungan

sumber mata air Pengawasan intensif dari

Polhut Upaya penegakan hukum

terhadap pelaku perusak lingkungan

Page 3: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 242

1,71 % - Hutan produksi tetap 23,99

% - Hutan produksi konversi

2,30 % - Area penggunaan lainnya

52,97 %

2 Keanekaragaman Hayati

Jenis flora yang dilindungi - Eboni - Kantong semar - Kayu balam - Kayu besi - Anggrek hitam

Jenis fauna yang dilindungi Mamalia - Anoa - Babi rusa - Tarsium - Musang sulawesi - Kelelawar sulawesi - monyet hitam Sulawesi Aves - kus-kus - rangkong - maleo - kuncul - jalak - raja udang merah - kandalan - serindit - pengisap madu - kakaktua jambul kuning

Ancaman dari kepunahan karena faktor manusia seperti perburuan liar

Perubahan ekosistem sebagai tempat berkembangbiak dari pembukaan lahan

Penetapan daerah konservasi

Penangkaran sebagai wujud dari keprihatinan terhadap satwa yang oleh masyarakat seperti ;

- Penangkaran maleo di Pulao Panggalaseang

- Penangkaran penyu hijau di Pulau Pasoso

Page 4: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 243

Reptil - ular sanca - penyu hijau Serangga - kupu-kupu raja

3 A i r Sungai besar yang ada di Kabupaten Donggala Banawa - S. Lumbudolo - S. Powelua - S. Bambarimi - S. Salumpaku - S. Tanah mea - S. Surumana Pantai Barat - S. Toaya - S. Masaingi - S. Kaliburu - S. Alindau - S. Tompe - S. Tambu - S. Walandano - S. Kombo - S. Tandaiyo - S. Silambau

Debit air sungai yang ada berkisar antara 0,50 – 9,56 m3/dtk

Kisaran mutu air sungai dari 5 (lima) sampling - pH, antara 5,87 -6,93 - BOD, antara 0,61 - 2,22

Perubahan lingkungan dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Sedimentasi akibat pengikisan tanah

- berkurangnya cadangan air tanah akibat penggunaan sumur tanah dalam

- berkurang luas hutan sebagai daerah penyangga air(cathment area)

- tambang galian C Ancaman pencemaran dari

berbagai kegiatan manusia seperti :

- Limbah domestic - Limbah B3 - Penggunaan pestisida oleh

sektor pertanian

Peningkatan produksi daerah tangkapan air

Penanaman pohon sekitar bantaran sungai

Pembangunan perlindungan sumber mata air

Pembuatan sumur resapan Pembuatan IPAL Pembuatan brojong untuk

mencegah pengikisan tanah Penertiban daerah

sempadan sungai Penerapan konsep jasa

lingkungan (sumber daya air)

Page 5: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 244

mg/l - COD, antara 2,25 - 23,76

mg/l - DO, antara 4,13 - 10,67

mg/l Memenuhi baku mutu air kelas I dan Kelas II

Danau yang ada di Kabupaten Donggala - Danau Talaga - Danau Rano

Kisaran mutu air danau talaga - pH, 6,07 - BOD, 263 mg/l - COD, 11,64 mg/l - DO, 4,60 mg/l Memenuhi baku mutu air kelas II

Kisaran mutu air sumur dari 5 (lima) sampling - pH, antara 5,80 - 8,10 - BOD, antara 1,03 - 1,76

mg/l - COD, antara 1,84 - 6,20

mg/l - DO, antara 4,80 – 7,20

mg/l Memenuhi baku mutu air kelas I

Kisaran mutu air laut dari 3 (tiga) sampling - pH, antara 7,60 - 8,10

Page 6: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 245

- Salinitas, antara 26,8 – 28,6 %

- DO, antara 3,54 – 6,5 m1g/l

- BOD5, antara 17,8 – 20,2 mg/l

- COD, antara 9,80 – 12,60 mg/l

- Nitrit 0,00 – 0,02 Memenuhi baku mutu air laut (untuk pelabuhan, wisata dan biota laut)

4 U d a r a Kisaran mutu udara ambien dari 5 (lima) sampling - SO2, antara 0,01 – 17,44

ug/Nm3 - CO, antara 15,21 - 104,55

ug/Nm3 - NO2, antara 1,35 -23,12

ug/Nm3 - Pb, antara 0,01 – 0,04

ug/Nm3 Memenuhi baku mutu

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Emisi gas SO2 kendaraan

bermotor, usaha industri, komsumsi pupuk dan komsumsi energi

- Emisi gas metan CH4 dari pertanian, perkebunan, hewan unggas dan hewan ternak

- Debu hasil operasional tambang galian C

Uji emisi kendaraan bermotor

Pengawasan intensip dari dinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasikan (penyiraman debu dan penghijauan sekitar lokasi)

5 Laut, Pesisir dan Pantai Dari 16 (enam belas) kecamatan yang ada, 14 (empat belas) kecamatan diantaranya merupakan daerah pesisir

Panjang garis pantai ± 420 km Terdapat 15 (lima belas) pulau

kecil

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Limbah domestic - Limbah B3

Ancaman kerusakan akosistem terumbu karang dari

Pengelolaan rehabilitasi terumbu karang, padang lamun dan mangrove

Pembibitan dan penanaman mangrove

Pembuatan fish home Pembuatan bangunan

Page 7: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 246

Jenis terumbu karang yang dijumpai - Acroporidea - Agaricidea - Dendrophylidea - Paviidae - Echnopora - Pinnie - fungidae

Kondisi terumbu karang tahun 2012 - sangat baik 32,19 % - baik 19,32 % - sedang 23,34 % - rusak 25,15 %

Jenis padang lamun yang dijumpai - Hydrocharltaceae - Patamogetonaceae

Kondisi padang lamun tahun 2012 sekitar 590 Ha - kepadatan tutupan tertinggi

75 % - kepadatan tutupan

terendah 25 % Luas hutan mangrove tahun

2012 seluas 1.416,50 Ha Jenis mangrove yang dijumpai

- Avicenia eucaliptipolia - Sonneratia alba - Rhizophora mucronata - Rhizophora stylosa

pengeboman ikan Ancaman abrasi pantai Eksploitasi batu karang sebagai

bahan bangunan Alih fungsi hutan

bakau/mangrove seperti : - Areal permukiman - Tambak

Pengaruh sedimentasi dari muara sungai

pemecah ombak untuk mencegah abrasi

Penertiban daerah sempadan pantai

Page 8: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 247

Kondisi mangrove tahun 2012 - rusak berat 42,0 % - rusak 51,5 % - tidak rusak 6,5 %

6 I k l i m Kondisi curah hujan tertinggi yakni 166,0 mm (juli) dan curah hujan terendah 15,0 mm (september) pada tahun 2012

Kondisi curah hujan tahunan yakni 63,38 mm

Kondisi suhu udara tertinggi yakni 28,8 °C (oktober) dan curah hujan terendah 26,7 °C (agustus) pada tahun 2012

Kondisi suhu udara tahunan yakni 27,6 °C

Kisaran mutu air hujan dari 3 (tiga) bulan sampling - pH, antara 6,21 -6,22 - Konduktifitas, antara 0,081

– 0,082 m5/cm - Turbidity, masing-masing 5

NTU - DO, antara 0,01 – 0,02

mg/l - Temperatur, antara 25,0 –

26,0 °C - Salinitas, masing-masing

0,00 %

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Emisi gas SO2 kendaraan

bermotor, usaha industri, komsumsi pupuk dan komsumsi energi

- Emisi gas metan CH4 dari pertanian, perkebunan, hewan unggas dan hewan ternak

- CFC dari penggunaan AC dan Kulkas

Uji emisi kendaraan bermotor

Pengawasan intensip dari dinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasikan (penyiraman debu dan penghijauan sekitar lokasi)

Penggunaan freon non CFC

7 Bencana Alam Potensi bencana alam yang umumnya terjadi di kabupaten Donggala, yakni ;

Ancaman degradasi lingkungan dari berbagai kegiatan manusia seperti :

Penetapan daerah rawan bencana dan upaya mitigasi

Pembuatan bangunan

Page 9: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 248

- Banjir - Tanah longsor - Abrasi - Gempa bumi

Intensitas bencana yang dominan adalah banjir, tanah longsor dan abrasi

- Illegal loging - Perambahan hutan - Pembukaan hutan - Tambang galian C

pemecah ombak untuk mencegah abrasi

Pembuatan brojong untuk mencegah pengikisan tanah

Penertiban daerah sempadan sungai dan sempadan pantai

Pembentukan kelompok sadar lingkungan (pokdarling)

Pos pengaduan masalah lingkungan

8 Kependudukan Kepadatan penduduk tahun 2012 rata-rata sebesar 79,76 %

Tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2012 mencapai 6,09 %

Komposisi penduduk didominasi usia muda (15 s.d 39 tahun) sebesar 39,83 %

Penyebaran penduduk tertinggi 330,38 jiwa/km2 sedangkan terendah 15,07 jiwa/km2

Angka ketergantungan 65 Persentase jumlah penduduk

(10 tahun keatas) yang mengenyam pendidikan, yakni : - Sekolah 74,33 % - Tidak sekolah 25,67 %

Persentase jumlah penduduk (10 tahun keatas) dengan status pendidikan, yakni : - Tidak pernah sekolah 12,94

Laju pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat

Kebutuhan pangan, sandang dan papan semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah jumlah penduduk

Penyediaan lapangan kerja guna mengurangi angka pengangguran

Besarnya angka ketergantungan

Rendahnya kualitas SDM yang ada, karena persentase penduduk tertinggi berdasarkan pendidikan yakni tamatan SLTA sebesar 34,08 %

Optimalisasi pelaksanaan program KB

Distribusi penduduk secara merata

Penambahan jumlah tenaga pelajar dan sarana pendidikan

Pendidikan dan pelatihan untuk memberikan keterampilan (life skill)

Upaya komprehensif peningkatan SDM

Page 10: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 249

% - Tidak tamat SD, 12,73 % - Tingkat SD, 16,66 % - Tingkat SLTP, 5,41 % - Tingkat SLTA, 34,08 % - Diploma (D1 s.d D4), 13,99

% - Universitas (S1 s.d S3), 4,19

%

9 Permukiman Jumlah rumah tangga tahun 2012 mencapai 70.779 KK

Jumlah rumah tangga miskin tahun 2012 mencapai 12.536 KK atau sebesar 17,71 %

Jumlah masyarakat miskin yang mendapat pelayanan Askeskin/Jamkesmas hanya 107.590 jiwa atau sebesar 85,82 %

Persentase rumah sehat tahun 2012 hanya sebesar 50,00 %

Persentase rumah tinggal yang memiliki akses kebutuhan air bersih tahun 2012 hanya sebesar 89,94 %

Persentase rumah tinggal yang memiliki sarana pembuangan sampah tahun 2012 hanya sebesar 68,69 %

Persentase rumah tinggal yang memiliki sarana pembuangan air besar (jamban) tahun 2012

Kondisi permukiman masih ada ditemukan belum memenuhi syarat kesehatan. Terutama fasilitas ; - Akses air bersih - Sarana pembuangan

sampah - Sarana pembuangan air

besar (jamban) - Sarana pembuangan akhir

tinja (septictank) Persentase rumah sehat hanya

sekitar 62,66 %, masih jauh dari target nasional yakni Indonesia Sehat 80 %

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kriteria dan syarat rumah sehat

Penataan rumah yang semrawut pada area bantaran sungai dan pasang surut sehingga memberikan kesan kumuh.

Pemberian informasi dan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pembinaan kesehatan lingkungan untuk mengurangi gangguan kesehatan/penyakit akibat lingkungan yang kurang baik/sehat

Penertiban daerah sempadan sungai dan sempadan pantai/pasang surut

Page 11: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 250

hanya sebesar 60,18 % Persentase rumah tinggal yang

memiliki sarana pembuangan akhir tinja (septictank) tahun 2012 hanya sebesar 61,28 %

10 Kesehatan Jenis penyakit utama yang umumnya diderita penduduk tahun 2012 adalah - ISPA, 42,22 % - Penyakit kulit, 15,63 % - Diare, 11,89 % - Hipertensi, 11,50 % - TBC, 3,84 % - Kecelakaan/ruda paksa,

3,64 % - Telinga, 3,53 % - Kekurangan gizi, 2,99 % - Mata, 2,45 % - Lambung, 2,32 %

Sarana pelayanan kesehatan yang tidak merata disetiap daerah dan susah dijangkau

Kondisi lingkungan yang kurang sehat/baik bisa memicu munculnya bermacam penyakit

Biaya perawatan relatif masih mahal

Angka kematian yang cenderung tinggi

Perkiraan limbah padat dari sarana kesehatan (RS Kabelotapura) sebesar 1,20 m3/hari dan limbah cair sebanyak 2,70 m3/hari

Penyediaan sarana fasilitas kesehatan dasar disetiap kecamatan, seperti puskesmas, posyandu, pos obat termasuk penyediaan sarana air bersih

Pembinaan kesehatan lingkungan untuk mengurangi gangguan kesehatan/penyakit akibat lingkungan yang kurang baik/sehat

Pelayanan Askeskin/Jamkesmas untuk masyarakat yang kurang mampu

Pembinaan dan pemantauan gizi masyakat, terutama pada balita/sejak dini

Penyediaan fasilitas IPAL dan Incenerator untuk sarana kesehatan (RS dan Puskesmas)

Upaya meminimalisir potensi timbulan sampah (pengelolaan)

11 Pertanian Luas lahan perkebunan tahun Alih fungsi lahan pertanian Penetapan lahan pertanian

Page 12: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 251

2010 seluas 67.021 Ha atau sekitar 12,70 % luas wilayah

Luas lahan pertanian yang dimanfaatkan tahun 2011 seluas 127.878 Ha atau sekitar 24,23 % luas wilayah

Produksi sawah tahun 2012 mencapai 118.568 ton - padi sawah sebanyak

116.785 ton - padi ladang sebanyak 1.783

ton Komoditi tanaman palawija

unggulan adalah jagung dan ubi kayu

Komoditi tanaman buah-buahan unggulan adalah pisang, salak, durian, rambutan dan mangga

Komoditi tanaman sayur-sayuran unggulan adalah tomat, kacang panjang, terung, cabe rawit dan kangkung

Komoditi tanaman perkebunan unggulan adalah kelapa, kakao dan cengkeh

Populasi ternak yang terbesar tahun 2012 adalah sapi, kambing dan babi

menjadi lahan non pertanian tahun 2012 seluas 14.969 Ha atau sekitar 2,84 %

Perkiraan potensi emisi gas metan (CH4) dari lahan pertanian tahun 2012 sebesar 9.121.788 ton CH4/thn

Komsumsi pupuk yang dominan adalah Urea. kecenderungan penggunaan urea meningkat dibanding yang lain (SP 36, ZA, NPK dan KCL)

Penggunaan pupuk untuk lahan pertanian umumnya adalah Urea, ZA, NPK dan organik

Penggunaan pupuk untuk lahan perkebunan umumnya adalah Urea dan SP 36

Perkiraan potensi emisi gas (CO

2) dari penggunaan pupuk

tahun 2012 sebesar 176 ton CO

2/thn

Perkiraan potensi emisi gas metan (CH4) dari hewan ternak tahun 2012 sebesar 8.133 kg CH4/thn

Perkiraan potensi emisi gas metan (CH4) dari hewan unggas tahun 2012 sebesar 10.139 kg CH4/thn

pangan berkelanjutan Pengendalian organisme

tanaman pengganggu (OPT)melalui konsep pengendalian hama dan pembersihan gulma dengan pemanfaatan agen hayati/manual

Upaya rehabilitasi lahan pertanian dan perkebunan yang rusak

Upaya pengembangan industri pengolahan hasil komoditi

Pengembangan program hijau makanan ternak (HMT) melalui pemanfataan limbah pertanian

Inovasi teknologi pertanian, perkebunan dan pakan ternak yang ramah lingkungan

Page 13: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 252

12 Industri Jumlah industri skala besar dan menengah tahun 2013 sebanyak 38 perusahaan

Jumlah industri skala kecil tahun 2013 sebanyak 106 perusahaan

Sektor usaha dari industri besar dan menengah adalah bidang : - Penggergajian kayu/

moulding dan komponan bahan bangunan/furniture/kayu lapis

- Garam beryodium - Minyak kayu - Bahan galian bukan logam - Pengolahan serabut kelapa - Pengolahan rotan - Bahan kosmetika

Sektor usaha dari industri kecil adalah bidang : - Penggergajian kayu/

moulding dan komponan bahan bangunan/furniture/kayu lapis

- Es balok - Makanan ringan - Percetakan dan penerbitan - Pengerjaan bahan dari

logam - Kain tenun ikat

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Emisi gas kendaraan bermotor

- Debu hasil operasional tambang galian C

- Ancaman sedimentasi dari faktor retensi sungai

- Ancaman tanah longsor - Limbah industri -

Pengawasan intensip dari dinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasikan

Page 14: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 253

- Garam beryodium - Bahan pembersih

keperluan rumah tangga - Catering - Peternakan ayam - Bengkel kendaraan

bermotor/bengkel las - Penggikingan padi - Fotocopy - Taylor - Industry kapuk

13 Pertambangan Potensi tambang yang ada di Kabupaten Donggala, adalah : - Batu gamping - Andesit - Lempung dan tanah liat - Diorit - Trass - Emas - Batu bara - Granit - Sirtu dan pasir faldeparku

area Luas wilayah pertambangan

tahun 2012 sebesar 361,45 Ha untuk bahan galian C yang dikelola oleh 22 perusahaan

Total produksi tambang galian C tahun 2012 sebesar 1.505.207 ton

Rincian produksi tambang berdasarkan jenisnya, adalah :

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Emisi gas kendaraan bermotor

- Debu hasil operasional tambang galian C

- Ancaman sedimentasi dari faktor retensi sungai

- Ancaman tanah longsor - Limbah B3 dari operasional

tambang

Pengawasan intensip daridinas terkait terhadap kepatuhan dan ketaatan atas dokumen AMDAL/ UKL/UPL/SPPL yang telah direkomendasik

Page 15: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 254

- Sirtu, 26,73 % - Pasir, 17,25 % - Batu pecah, 38,74 % - Kerikil, 9,59 % - Batu pondasi 0,86 % - Abu batu 6,84 %

14 E n e r g i Jumlah kendaraan yang dominan adalah roda dua sebanyak 1.012 unit

Komsumsi bahan bakar tahun 2012 untuk sektor industri - Solar sebanyak 125.000

liter - Minyak tanah sebanyak

5.000 liter Jenis bahan bakar yang

dominan dipakai untuk keperluan memasak dalam rumah tangga adalah kayu bakar sebayak 42.609 KK atau sekitar 62,00 %

Kebutuhan komsumsi energi yang cenderung tinggi seiring bertambah jumlah pemakai, seperti kendaraan, industri dan rumah tangga

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Emisi gas kendaraan bermotor

Perkiraan potensi emisi gas (CO

2) dari komsumsi energi

tahun 2012, adalah : - Sarana transportasi

sebesar 65.800 ton CO

2/thn

- Sektor industri sebesar 6.221.766 ton CO

2/thn

- Unit PLN sebesar 2.393.568 ton CO

2/thn

- Rumah tangga sebesar 2.576.642 ton CO

2/thn

Diversifikasi energi sebagai energi alternatif guna menghemat sumberdaya alam yang ada, seperti : - Energi panas bumi - Energi surya - Energi air - Energi angin - Energi pemanfaatan

hayati (biogas)

15 Transportasi sarana terminal kendaraan umum yang ada tahun 2012 adalah ; - terminal banawa

Kebutuhan sarana transpotasi (jalan, terminal dan pelabuhan) yang cenderung tinggi seiring bertambah

Penyediaan sarana transportasi sesuai kebutuhan

Perbaikan infrastruktur jalan

Page 16: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 255

- terminal watatu - terminal labuan - terminal sioyong - terminal ogoamas

sarana pelabuhan umum yang ada tahun 2012 adalah ; - pelabuhan wani - pelabuhan ogoamas - pelabuhan donggala

jumlah pemakai, seperti sarana angkutan dan penumpang

Ancaman pencemaran dari berbagai kegiatan manusia seperti :

- Emisi gas kendaraan bermotor

Perkiraan limbah padat dari sarana transportasi tahun 2012 adalah :

- Sarana terminal angkutan darat sebesar 125,00 m3/hari

- Sarana pelabuhan laut sebesar 54,38 m3/hari

untuk memperlancar jalur transportasi

Uji emisi kendaraan bermotor

Upaya meminimalisir potensi timbulan sampah (pengelolaan)

16 Pariwisata Sumberdaya alam sebagai obyek utama potensi wisata yang beragam

Potensi obyek wisata yang ada tahun 2012 di Kabupaten Donggala sebanyak 28 buah, dengan rincian : - Wisata bahari, 10 buah - Wisata alam 16 buah - Wisata danau 2 buah

Obyek wisata budaya yaitu pembuatan sarung donggala

Obyek wisata lain yaitu letak wilayah dilalui garis khatulistiwa (0° LU dan 0° LS)

Pengelolaan obyek wisata yang belum maksimal

Sarana dan prasarana pendukung (infrastruktur jalan, penginapan dan falitas lain) yang tidak memadai

Perkiraan limbah padat dari sarana obyek wisata transportasi tahun 2012 sebesar 230,25 m3/hari

Pembuatan sarung donggala (secara tradisional/manual) sudah mulai berkurang,

Upaya pengenalan (promosi) dan pengembangan potensi wisata yang ada sebagai daya tarik wisatawan

Upaya prioritas pengembangan guna meningkatkan daya saing dalam skala nasional

Perbaikan infrastruktur jalan untuk memperlancar jalur daerah tujuan wisata

Penerapan konsep jasa lingkungan (keindahan alam)

Upaya meminimalisir potensi timbulan sampah (pengelolaan)

Page 17: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 256

17 Limbah B3 Jenis kegiatan/usaha/industri yang teridentifikasi berpotensi menghasilkan limbah B3, yakni ; - Pertambangan galian C - Usaha kayu - Kain tenun ikat - Pelayanan kesehatan - Perbengkelan - fotocopy

Jenis limbah B3 yang dihasilkan, yakni ; Pertambangan galian C - Oli bekas operasional

kegiatan Usaha kayu - Oli bekas operasional

kegiatan - Sludge cat - Sludge dari proses

fasilitas penyimpanan - Pelarut bekas

Kain tenun ikat - Pelarut bekas - Sludge dari proses

cleaning Pelayanan kesehatan - Limbah klinis - Produk farmasi yang

kadaluarsa - Peralatan laboratorium

yang terkontaminasi - Kemasan produk farmasi - Limbah laboratorium - Residu dari proses

insinerasi Perbengkelan - Limbah oli bekas - Pelarut yang mudah

terbakar - Asam - Logam berat

Upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan dari limbah B3

Upaya pengelolaan mulai dari penyimpanan, pengolahan, penimbunan dan pengangkutan limbah B3

Page 18: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 257

Fotocopy - Tuner bekas

Keterangan : - Sumber : hasil olahan data secara keseluruhan

Page 19: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 258

C. REKOMENDASI

Berdasarkan kondisi lingkungan dan kecenderungannya dalam Laporan yang

telah disusun, maka ada beberapa aspek yang harus diperhatikan untuk menunjang

kelestarian lingkungan hidup guna mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan di

kabupaten Donggala, maka direkomendasikan sebagai berikut :

1. Aspek Kehutanan dan Lahan

a. Sanksi terhadap perusak hutan harus ditegakkan, sebaliknya pemberian

penghargaan bagi pelestari hutan harus digalakkan.

b. Pemberdayaan masyarakat didalam dan sekitar hutan harus ditingkatkan.

c. Gerakan cinta hutan pada generasi muda harus digalakkan melalui media

maupun institusi pendidikan.

d. Kawasan lindung di Kabupaten Donggala banyak yang mengalami alih fungsi

sehingga diperlukan pengembalian fungsi tersebut

2. Aspek Kehati

a. Sanksi terhadap upaya perburuan liar/pengrusakan flora dan fauna yang

dilindungi, dan pemberian penghargaan bagi pemerhati lingkungan harus

digalakkan.

b. Upaya penetapan daerah konservasi bagi flora dan fauna khas Sulawesi,

guna mencegah dari kepunahan.

3. Aspek Sumber Daya Air

a. Upaya penyelamatan hutan sebagai wilayah tangkapan air dan kunci dari

kelestarian sumberdaya air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.

b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya konservasi air dan

pemberian insentif dan disentif kepada masyarakat pengguna air (jasa

lingkungan).

c. Reboisasi disepanjang aliran sungai harus ditingkatkan.

d. Mencegah pencemaran yang sedang berlangsung dari aktivitas

pembangunan.

4. Aspek Udara

a. Pengendalian dan pencemaran udara dari emisi gas CO2 dan gas metan CH4

yang berdampak pada lingkungan.

5. Aspek Pesisir dan Laut

a. Kegiatan pembinaan pemberdayaan nelayan dan penyuluhan tentang dampak

negartif dari perusakan terumbu karang dan pengeboman ikan.

b. Perlunya ketegasan dalam penerapan hokum.

c. Upaya rehabilitasi hutan mangrove guna mencegah abrasi.

d. Upaya pemulihan terumbu karang guna memaksimalkan potensi perikanan.

6. Aspek Bencana Alam

a. Kajian mendalam terhadap gempa tektonik dan daerah rawan bencana

b. Penyusunan pola mitigasi bencana dan sosialisasinya kepada masyarakat.

Page 20: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 259

c. Pengendalian terhadap pembukaan hutan dan lahan

d. Rehabilitasi fungsi ekosistem melalui gerakan reboisasi

7. Aspek Kependudukan

a. Perlunya optimalisasi dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana

dalam menekan laju pertumbuhan penduduk.

b. Distribusi penduduk secara merata guna mengantisipasi munculnya masalah-

masalah sosial kemasyarakatan.

c. Tingginya jumlah penduduk usia muda yang tidak sekolah, harus mendapat

perhatian khusus melalui pelatihan keterampilan (life skill), agar tidak menjadi

beban dan menimbulkan persoalan kemasyarakatan.

d. Penambahan fasilitas sarana pendidikan guna mengantisipasi jumlah

penduduk usia muda yang harus sekolah.

e. upaya komprehensif untuk peningkatan kualitas SDM melalui penyediaan

pendidikan, lapangan kerja yang memadai dan jaminan kehidupan yang lebih

baik untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk

8. Aspek Permukiman

a. Perlunya pembinaan terhadap masyarakat yang bermukim didaerah

bantaran/sempadan sungai terhadap penataan wilayahnya supaya tidak

terkesan kumuh.

b. Upaya sosialisasi dan pembinaan terhadap rumah sehat terhadap penduduk.

9. Aspek Kesehatan

a. Penyediaan sarana kesehatan dasar secara merata disetiap Kecamatan.

b. Intensitas pembinaan dan penyuluhan kesehatan lingkungan serta

pemantauan gizi masyarakat.

c. Cakupan pelayanan Askeskin/Jamkesmas

d. Penyediaan fasilitas IPAL dan Incenerator untuk sarana kesehatan

10. Aspek Pertanian

a. Pembukaan lahan atau konversi lahan untuk pertanian harus

memepertimbangkan ekosistem yang ada.

b. Penggunaan bahan kimia (insektisida, pestisida dan herbisida) perlu

pengawasan intensif guna mencegah polusi lingkungan yang membahayakan

mahluk hidup sekitar.

c. Upaya pemasaran hasil pertanian, utamanya holtikultura khas atau unggulan

perlu ditingkatkan.

11. Aspek Industri

a. Inventarisasi terhadap jenis usaha/kegiatan/industri yang berpotensi

menghasilkan limbah.

12. Aspek Pertambangan

a. Pemberian izin lokasi sesuai peruntukannya, aman dari bahaya yang

mengancam masyarakat.

Page 21: Pemerintah Kabupaten Donggalablh.donggala.go.id/wp-content/uploads/2014/09/Bab-VIII_Penutup.pdf · Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Status Lingkungan Hidup

Pemerintah Kabupaten Donggala

Badan Lingkungan Hidup Daerah

Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 VIII - 260

b. Lokasi yang digunakan diluar kawasan hutan lindung.

c. Teknik penambangan sebaiknya memperhatikan kaidah-kaidah konservasi.

13. Aspek Energi

a. Perlunya upaya energi terbaru guna meminimalisir sumber daya yang ada.

14. Aspek Transportasi

a. Perlunya optimalisasi dan peningkatan sarana transportasi yang ada guna

menunjang roda ekonomi masyarakat.

b. pengembangan berbagai infrastruktur wilayah terutama pengembangan jalan

arteri dan kolektor, pelabuhan guna pendukung industri

15. Aspek Pariwisata

a. Upaya pengenalan obyek wisata di Kabupaten Donggala perlu ditingkatkan.

b. Pengembangan pariwisata perlu ditumbuhkembangkan karena Kabupaten

Donggala memiliki potensi wisata yang besar.

c. Sarana dan prasarana penunjang pariwisata perlu ditingkatkan terutama

infrastruktur jalan.

d. Pariwisata di Kabupaten Donggala sangat banyak dan beragam, untuk itu

diperlukan prioritas pengembangannya sehingga mampu menarik wisatawan

dan bersaing dalam skala nasional

16. Aspek Limbah

a. Meningkatkan profesionalisme pengawas dalam melakukan pengawasan

terhadap pencemaran dari limbah industri.

Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Laporn Status Lingkungan Hidup

Daerah Kabupaten Donggala ini diperlukan beberapa tindakan antara lain adalah :

1. Sosialisasi tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan

segenap implikasinya dalam menunjang Pembangunan Yang Berwawasan

Lingkungan;

2. Penyusunan dan sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan berlandaskan

upaya pengendalian dan pelestarian lingkungan;

3. Pengembangan infrastruktur pada kawasan yang perlu dipacu

perkembangannya;

4. Pengendalian yang lebih ketat terhadap berbagai kemungkinan degradasi

lingkungan

5. Penyusunan berbagai regulasi dengan memperhatikan kaidah lingkungan