pemerintah kabupaten bogor dinas kesehatan edaran... · sejak tahun 2004 hingga bulan mei 2015 di...

Download PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN EDARAN... · Sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2015 di Kabupaten Bogor telah ditemukan 60 kasus ... demam tinggi, batuk darah ... Membuat

If you can't read please download the document

Upload: hahuong

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

    DINAS KESEHATAN

  • I. PENDAHULUAN

    A. PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS)

    Penyakit Kaki Gajah atau Filariasis ialah penyakit menular menahun yang disebabkan

    oleh cacing filarial dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Cacing ini merusak kelenjar

    getah bening dan akan mengganggu fungsinya. Sehingga dapat menimbulkan gejala peradangan

    kelenjar getah bening dan bila berlangsung lama akan menimbulkan pembesaran kaki dan tangan

    yang tidak bisa sembuh seumur hidup.

    Sampai saat ini lebih dari 14.000 penderita penyakit Kaki Gajah ditemukan di 418

    kabupaten/kota di seluruh Indonesia, 235 kabupaten/kota diantaranya merupakan kabupaten/kota

    endemis dengan resiko penularan diantara penduduknya yang tinggi, salah satunya adalah

    Kabupaten Bogor.

    Sejak tahun 2004 hingga bulan Mei 2015 di Kabupaten Bogor telah ditemukan 60 kasus

    penyakit kaki gajah (filariasis) yang tersebar di 22 Kecamatan. Kasus ini berasal dari wilayah

    Kecamatan Rumpin, Gunung Sindur, Sukamakmur, Cisarua, Tenjo, Ciomas, Parungpanjang,

    Sentul, Bojonggede, Tenjolaya, Dramaga, Cariu, Citeureup, Parung ,Jasinga, Cijeruk,

    Cibungbulang, Ciawi, Sukaraja, Jonggol, Tajurhalang dan Cibinong.

    B. BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH

    Pada tahun 2000 WHO mendeklarasikan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah secara Global di

    tahun 2020. Hal ini ditindak lanjuti dengan Peraturan Presiden RI. No. 7 Tahun 2005, tentang

    RPJMN Tahun 2004-2009. Bab 28. B. 5 yang menyatakan Filariasis sebagai salah satu

    program prioritas P2M serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri RI. No.443.43/875/SJ. Tgl:

    24 April 2007 tentang Pelaksanaan Pengobatan Massal Filariasis Dalam Rangka Eliminasi

    Filariasis di Indonesia.

    Kabupaten Bogor sebagai salah daerah endemis menetapkan pelaksanaan eliminasi

    penyakit Kaki Gajah selama 5 (lima) tahun berturut-turut di seluruh Kecamatan mulai tahun

    2015 hingga 2019.

    Program penanggulangan Penyakit Kaki Gajah menuju Eliminasi Penyakit kaki Gajah

    tahun 2020 menerapkan strategi sebagai berikut :

    1. Memutuskan rantai penularan penyakit Kaki Gajah dengan Pemberian Obat

    Pencegahan Massal (POPM) Filariasis (Penyakit Kaki Gajah);

    2. Mencegah dan membatasi kecacatan melalui penatalaksanaan kasus klinis penyakit

    Kaki Gajah;

    3. Memperkuat surveilans (pelacakan kasus) dan mengendalikan vektor(binatang

    perantara/nyamuk) secara terpadu.

    Bulan Elimniasi Penyakit Kaki Gajah adalah bulan dimana setiap penduduk yang tinggal

    di seluruh wilayah Kabupaten Bogor serentak minum obat pencegahan penyakit kaki

    gajah/filariasis.

    Bulan Elimniasi Penyakit Kaki Gajah dilaksanakan satu bulan penuh pada bulan Oktober

    selama minimal 5 (lima) tahun berturut-turut, sebagai upaya menghentikan penularan cacing

    filarial di Kabupaten Bogor.

    Bulan Elimniasi Penyakit Kaki Gajah dalam upaya mempercepat Eliminasi penyakit kaki

    gajah menerapkan strategi :

    1. Menerapkan POPM filariasis secara serentak pada bulan Oktober di seluruh

    Kecamatan wilayah Kabupaten Bogor

    2. Mengefektifkan koordinasi lintas program dan lintas sector dalam pelaksanaan

    kegiatan POPM filariasis baik sat persiapan, pelaksanaan dan evaluasi

    3. Meningkatkan kampanye dan penggerakan masyarakat agar tercapai cakupan POPM

    filariasis (>80% dari seluruh jumlah penduduk) sebagai prasyarat suksesnya upaya

    eliminasi filariasis.

  • II. TUJUAN DAN SASARAN

    A. TUJUAN

    Bulan Elimniasi Penyakit Kaki Gajah bertujuan untuk terselenggaranya kegiatan

    Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) terhadapa seluruh

    penduduk sasaran di Kabupaten Bogor secara serentak dengan cakupan pengobatan yang tinggi

    dan merata agar terhentinya mata rantai penularan penyakit kaki gajah.

    B. PENDUDUK SASARAN

    Penduduk yang mendapat obat pencegahan filariasis adalah semua penduduk yang tinggal

    di Kabupaten Bogor, kecuali penduduk dengan kriteria sebagai berikut, ditunda pemberian obat

    pencegahannya :

    1. Anak usia < 2 tahun atau orang tua > 70 tahun

    2. Ibu hamil

    3. Penderita gagal ginjal/cuci darah

    4. Penderita epilepsy atau anak usis > 6 tahun dengan riwayat sering kejang

    5. Penderita sakit berat yang mengharuaskan ditempat tidur, demam tinggi, batuk darah,

    kanker, anak marasmus/kwashiorkor

    6. Penderita filariasis yang mengalami serangan akut (demam tinggi)

    Penduduk kelompok kusus yang memerlukan pemeriksaan dokter dan minum obat di depan

    dokter adalah :

    1. Penderita hipertensi

    2. Penderita sakit hantung

    3. Penderita sakit hati

    III. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    A. KEBIJAKAN

    POPM filariasis di seluruh Kecamatan wilayah Kabupaten Bogor dilaksanakan secara

    serentak pada bulan Oktober.

    B. STRATEGI

    Strategi yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan POPM filariasis di kabupaten Bogor

    adalah :

    1. Advokasi dan sosialisasi (promosi);

    2. Menggerakkan masyarakat minum obat untuk pencegahan penyakit kaki gajah

    (mobilisasi masyarakat);

    3. Mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan Pos-pos Minum Obat di

    setiap desa dan lokasi-lokasi strategis lainnya;

    4. Meningkatkan peran serta lintas sector dan masyarakat, terutama jajaran Dinas

    Pendidikan, Kementrian Agama, TNI/POLRI, organisasi masyarakat,

    tokohmasyarakat, tokoh agama dan sebagainya.

    IV. JENIS OBAT

    Obat yang digunakan dalam eliminasi penyakit kaki gajah ini menggunakan obat kombinasi

    Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) 6 mg/kgbb dan Albendazole 400 mg. Sebaiknya obat diminum

    sesudah makan dan di depan petugas. Oleh karena cacing mikrofilaria keluar pada malam hari dan

    kadar obat maksimal dalah 4 jam maka obat sebaiknya diminum menjelang malam hari.

  • TABEL 1

    DOSIS OBAT POPM FILARIASIS

    UMUR DEC

    100 mg

    Albendazole

    400 mg

    2-5 tahun 1 tablet 1 tablet

    6-14 tahun 2 tablet 1 tablet

    >14 tahun 3 tablet 1 tablet

    *)Buku Pedoman Eliminasi Filariasis

    Reaksi umum terjadi akibat respon imunitas individu terhadap matinya mikrifilaria, makin

    banyak mikrofilaria yang mati makin besar reaksi pengobatan yang dapat timbul. Reaksi umum

    terdiri dari sakit kepala, pusing, demam, mual, sakit otot, nyeri sendi, lsu, gatal-gatal bahkan keluar

    cacing.

    V. KEGIATAN BULAN ELIMINASI PENYAKIT KAKI GAJAH

    A. PENGORGANISASIAN

    TINGKAT KABUPATEN

    PENGARAH : BUPATI BOGOR;

    PENGENDALI : Sekretaris Daerah;

    KETUA : Asisten Kesejahteraan Rakyat pada Sekretariat

    Daerah

    WAKIL KETUA : Kepala Dinas Kesehatan;

    SEKRETARIS : Sekretaris Dinas Kesehatan;

    KELOMPOK KERJA (POKJA)

    1. POKJA OPERASIONAL :

    Kepala Bagian Pelayanan Sosial pada Sekretariat Daerah;

    Kepala Bidang P2PKL pada Dinas Kesehatan;

    Kepala Seksi P2P pada Dinas Kesehatan

    Kepala Seksi Yandasruj pada Dinas Kesehatan;

    2. POKJA SOSIAL MOBILISASI :

    Kepala BPMPD

    Kepala Bidang Promkes dan SDK pada Dinas Kesehatan;

    Unsur Dinas Komunikasi dan Informasi;

    Unsur Dinas Pendidikan;

    Unsur BPPKB;

    Unsur PMI Cabang Kabupaten Bogor;

    3. POKJA LOGISTIK :

    Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Daerah;

    Kepala Bidang Yankes pada Dinas Kesehatan;

    Kepala Seksi Farmasi dan POM pada Dinas Kesehatan;

    4. POKJA PENDANAAN :

    Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

    Kasubag Perencanaan Dinas Kesehatan

  • Pelaksana teknis Komisi Ahli Pengobatan Filariasis tingkat Kabupaten (Tim KAPFi)

    PENGARAH : BUPATI BOGOR

    PENGENDALI : Kepala Dinas Kesehatan

    KETUA : dr. H Achmad Najib

    ( Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kabupaten Bogor)

    WAKIL KETUA : dr. Supriyadi Bektiwibowo, Sp.A.

    ( Rumah Sakit Umun Daerah Cibinong)

    SEKRETARIS : dr. Elynda Vidiyana Ekawati

    ( Polres Bogor)

    ANGGOTA : Unsur RSUD Cibinong dr. Khoitiah Darojat, Sp.PD

    dr. Supriyadi Bektiwibowo, Sp.A.

    Unsur RSUD Ciawi dr. Miko Galastri, Sp.PD

    dr. Emilda, Sp.A

    Unsur RSUD Leuwiliang Dr. Dadang Herdiana, Sp.PD

    Dr. Firman Sah Anthonius, Sp.A

    Unsur RSUD Cileungsi Dr. Ratih Isfandiaty, Sp.PD

    Dr. Reni Zulia Khadri, Sp.A. M.Kes

    - Unsur Ikatan Apoteker

    Itha Fernandez, S.Apt

    TINGKAT DINAS KESEHATAN

    Pelaksana Teknis di Dinas Kesehatan kabupaten Bogor

    Penanggungjawab : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

    Pengendali : Kepala Bidang P2PKL Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

    Ketua Tim : Kepala Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

    Anggota : Ronny Irawan, AMKL

    : Ns.Jusnita Sihite,S.Kep

    Pelaksana Kegiatan di Dinas Kesehatan

    : Seluruh Kasie dan staff Bidang P2PKL

    Sekretariat Dinas Kesehatan :

    Alamat : Jl. Raya Tegar Beriman Kelurahan Pakansari Kec. Cibinong - 16914

    Telpon/fax : Fax : (021) 87912519

    08121860173 (dr. Intan Widayati/Kasie P2P)

    087823117471 (Ronny Irawan,AMKL/Pemegang Program Filariasis)

    email : [email protected]

    TINGKAT KECAMATAN

    Penanggungjawab : Camat

    Ketua : Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kecamatan

    Wakil Ketua : Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga

    (PKK) Kecamatan

    Sekretaris : Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan

    Kelompok Kerja : 1. Pokja Operasional

    2. Pokja Sosial Mobilisasi

    3. Pokja Logistik

    4. Pokja Pendanaan

    TINGKAT DESA

    mailto:[email protected]

  • Penanggung jawab : Lurah/Kepala Desa

    Satuan Tugas Penggerakan : Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

    Satuan Tugas Pelayanan : Pembina Kesehatan Kelurahan/Desa

    B. KEGIATAN TINGKAT KECAMATAN

    Tahapan Uraian Kegiatan

    PERSIAPAN KECAMATAN :

    1. Membentuk Kepanitiaan Tingkat Kecamatan

    2. Berkoordinasi dengan Puskesmas membentuk tim Teknis

    3. Advokasi dan Sosialisasi tingkat Kecamatan

    Advokasi dengan melibatkan LKMD terkait, lintas program dan

    lintas sector, tokoh masyarakat, Lurah/kepala Desa

    Sosialisasi dilakukan dengan sasaran :

    anak sekolah

    masyarakat umum

    4. Pertemuan Teknis Tingkat Kecamatan

    5. Pelatihan Teknis Petugas Kesehatan

    6. Membuat Posko Kecamatan

    7. Pendataan sasaran

    8. Mengususlkan kebutuhan obat

    DESA :

    1. Membentuk kepanitiaan tingkat Desa

    2. Advokasi dan Sosialisasi tingkat Desa dengan melibatkan tokoh

    masyarakat dan tokoh agama

    3. Berkoordinasi dengan Puskesmas untuk pelatihan Kader Tim

    Pelaksana Eliminasi di Kelurahan/Desa

    4. Berkoordinasi dengan Puskesmas/Bidan Desa, PLKB, Kader TPE

    melakukan pendataan sasaran

    5. Membuat Posko Desa

    6. Menetapkan lokasi Pos Minum Obat

    PELAKSANAAN Kecamatan ;

    1. Melakukan supervisi persiapan tingkat Kecamatan 2. Melakukan pendampingan pada saat pelaksanaan 3. Bersama Puskesmas memonitor kejadian ikutan pasca pemberian

    obat massal filariasis

    4. Merekap hasil kegiatan POPM filariasis di seluruh Desa Desa :

    1. Mendistribusikan obat POPM filariasis di setiap Pos Minum Obat (PMO)

    2. Memobilisasi masyarakat untuk datang ke Pos Minum Obat terdekat 3. Memonitor jalannya pelaksanaan POPM filariasis di Pos Minum

    Obat

    4. Memonitor kejadian ikutan pasca pemberian obat massal filariasis dan melaporkannya ke Puskesmas

    5. Melakukan sweeping penduduk sasaran yang belum meminum obat pencegahan filariasis

  • Tahapan Uraian Kegiatan

    EVALUASI Kecamatan :

    1. Membuat dokumentasi hasil kegiatan; 2. Membuat laporan cakupan hasil pemberian obat pencegahan massal

    (POPM) filariasis tingkat Kecamatan kepada Bupati

    3. Membuat laporan kejadian ikutan pasca pemberian obat massal filariasis dan tindak lanjutnya di tingkat Kecamatan kepada Bupati

    Desa :

    1. Membuat dokumentasi hasil kegiatan; 2. Membuat laporan cakupan hasil pemberian obat pencegahan massal

    (POPM) filariasis tingkat Desa kepada Camat

    3. Membuat laporan kejadian ikutan pasca pemberian obat massal filariasis dan tindak lanjutnya di tingkat Desa/PMO kepada Camat.

    JADWAL KEGIATAN BELKAGA

    NO JENIS KEGIATAN

    WAKTU PENANGGUNG JAWAB/

    PELAKSANA DESA/ PMO

    KECAMATAN/ PUSKSMAS

    KABUPATEN

    1. Rapat koordinasi Kabupaten H-6 bln April 2015

    Dinkes

    2. Advokasi H-5 bln 13 Mei 2015

    Dinkes

    3. Sosialisasi - Tk Kabupaten

    H-5 bln

    19 Mei 2015

    Dinkes

    4. - Tk Puskesmas H-5 bln 20 Mei 2015

    Dinkes

    5. - Tk Kecamatan H-4 bln Juni 2015

    Puskesmas

    6. Rapat Koordinasi Rumah Sakit H-5 bln 5 Juni 2015

    Dinkes

    7. Pelatihan Petugas Puskesmas H-5 s/d -4 bln 21-28

    Mei 2015

    Puskesmas

    8. Pendataan Sasaran oleh Petugas Puskesmas (jumlah)

    H-5 s/d -4 bln 21-26

    Mei 2015

    Puskesmas

    9. Pertemuan Evaluasi dan Validasi data

    H-5 bln 27 Mei 2015

    Dinkes

    10. Kader TPE a. Pemilihan Kader b. Pelatihan Kader

    H-4 bln H-4 bln

    Juni 2015

    Puskesmas Puskesmas

    11. Pendataan Sasaran oleh Kader TPE (by name by address)

    H-4 s/d H-3 Juni s/d Juli 2015

    Puskesmas Kades/TPE

    12. Distribusi : a. Bahan & Peralatan b. Obat c. Pengemasan Ulang

    H-2 bl H-2 bl

    H-3 bl H-3 bl H-2 bl

    H-3 bl H-3 bl

    Masing-masing

    13. Monitoring pra POPM H-1 mgg H-1bl H-1 bl 1-10 Sept2015

    Dinkes Puskesmas

    14. Penyiapan Masyarakat H-1 mgg Puskesmas Kades/TPE

    15. Pelaksanaan POPM Filariasis H Oktober 2015

    H Oktober 2015

    H Oktober 2015

    Dinkes Puskesmas

    TPE

  • NO JENIS KEGIATAN

    WAKTU PENANGGUNG JAWAB/

    PELAKSANA DESA/ PMO

    KECAMATAN/ PUSKSMAS

    KABUPATEN

    16. Pemberian Obat pada Penduduk yang tidak hadir (sweeping)

    H+1 mgg H+1 mgg Puskesmas TPE

    17. Monitoring Kejadian Ikutan Pasca Pemberian Obat Pencegahan Filariasis

    H+4 jam s/d

    H+3 hr

    H+4 jam s/d

    H+3 hr

    H+4 jam s/d

    H+3 hr

    Dinkes Puskesmas

    TPE

    18. Pemberian Obat Kejadian ikutan

    H+4 jam s/d

    H+3 hr

    H+4 jam s/d

    H+3 hr

    Puskesmas TPE

    19. Supervisi Pasca Pengobatan H+2 mgg H+2 mgg H+2 mgg Dinkes

    20. Pelaporan : a. Cakupan Pengobatan b. Kejadian Ikutan

    H+1 mgg H+2 mgg

    H+2 mgg H+3 mgg

    H+1 bl H+1 bl

    Dinkes Puskesmas

    TPE

    TABEL PEMBAGIAN WILAYAH & WAKTU PELAKSANAAN POPMF

    WILAYAH KECAMATAN WAKTU

    PELAKSANAAN

    1

    1. Kemang 2. Rancabungur 3. Parung 4. Ciseeng 5. Gunung Sindur

    6. Tajurhalang 7. Bojonggede 8. Cibinong 9. Sukaraja 10. Rumpin

    MINGGU I

    2

    1. Jasinga 2. Cigudeg 3. Sukajaya 4. Parungpanjang 5. Tenjo

    6. Nanggung 7. Leuwiliang 8. Leuwisadeng 9. Pamijahan

    10. Cibungbulang

    MINGGU II

    3

    1. Citeurup 2. BabakanMadang 3. Gunungputri 4. Cileungsi 5. Klapanunggal

    6. Jonggol 7. Sukamakmur 8. Cariu 9. Tanjungsari

    MINGGU III

    4

    1. Ciampea 2. Tenjolaya 3. Ciomas 4. Tamansari 5. Dramaga

    6. Cisarua 7. Megamendung 8. Ciawi 9. Cigombong 10. Caringin 11. Cijeruk

    MINGGU IV

    VI. FORMULIR-

    Formulir yang digunakan untuk pelaporan tingkat Kecamatan adalah :

    1. Formulir pendataan sasaran (Form Kec-1)

    2. Formulir Cakupan POPM Filariasis tingkat Kecamatan (Form Kec-2)

    Formulir yang digunakan untuk pelaporan tingkat Desa adalah :

    1. Formulir catatan POPM filariasis oleh Kader TPE di PMO (Form D-1)

    2. Formulir Cakupan POPM Filariasis tingkat Desa (Form D-2)

  • FORMULIR PENDATAAN SASARAN (Form Kec-1)

    NO DESA JUMLAH

    PENDUDUK

    SELURUHNYA

    SASARAN

    JUMLAH

    SASARAN

    KEBUTUHAN OBAT 2-4 th 5-14 th 14-70 th

    TOTAL TOTAL TOTAL DEC ALBEN

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    ..tanggal../../.

    Camat ..

  • Formulir Cakupan POPM Filariasis tingkat Kecamatan (Form Kec-2)

    CAKUPAN POPM FILARIASIS TINGKAT KECAMATAN Kecamatan : Jumlah Desa :

    Kabupaten : Jumlah Penduduk :

    Provinsi : POPM Filariasis Tahun ke :

    Tgl Pelaksanaan : s/d

    :

    A. Distribusi Obat

    No Obat Diterima Digunakan Sisa

    1. DEC

    2. Albendazol

    B. Cakupan Minum Obat

    No Desa Nama PMO Jumlah Penduduk

    Jumlah Penduduk Minum Obat (Jenis Kelamin) (%) Penduduk Minum

    Obat 2 5 tahun 6 14 tahun > 14 tahun*

    Total Total Sasaran Lk Pr Lk Pr Lk Pr Total)**

    Sasaran )***

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    * Jika sehat, obat bias diberikan sampai sasaran 70 tahun ** Kolom 13 = (Kolom 12/ Kolom 4) x 100 *** Kolom 14 = ( Kolom 12/ Kolom 5) x 100 ..tanggal../../.

    Camat.

  • Form D-1

    LAPORAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL FILARIASIS BULAN ELIMINASI KAKI GAJAH, TAHUN 2015

    1. Kegiatan Tanggal :

    2. Nama Desa :

    3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

    a. Umu2 2 5 Tahun b. Umur 6 14 Tahun c. Umur > 15 Tahun

    : : :

    .Orang .Orang .Orang

    4. Jumlah KK : .KK

    5. Jumlah Penduduk Yang Harus Minum Obat : .Orang

    6. Jumlah Penduduk Yang Minum Obat : .Orang

    7.

    Jumlah Orang Yang Harus Ditunda Minum Obatnya,Alasan a. Anak Usia < 2 Tahun b. Ibu Hamil c. Balita Gizi Buruk (Marasmus/Kwashiorkor) d. Orang Sedang Sakit Berat e. Penderita Kronis Filariasis Dg Serangan Akut

    : : : : : :

    .Orang .Orang .Orang .Orang .Orang

    8.

    Jumlah Orang Yang Tidak Minum Obat Karena : a. Sedang Bepergian b. Menolak Tanpa Alasan

    : :

    .Orang .Orang

    9. Jumlah penduduk dengan kejadian ikutan : .Orang

    Yang Membuat Laporan Kepala Desa/Lurah

  • Form D-2

    CAKUPAN POPM FILARIASIS POS MINUM OBAT (PMO)

    Puskesmas :

    Kecamatan :

    Kabupaten :

    Provinsi :

    Tgl Pelaksanaan :

    A. Distribusi Obat

    No Obat Diterima Digunakan Sisa

    1. DEC

    2. Albendazol

    B. Cakupan Minum Obat

    No Desa Nama PMO

    Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Minum Obat (Jenis Kelamin0 (%) Penduduk Minum

    Obat 2 5 tahun 6 14 tahun > 14 tahun* Total

    Total Sasaran Lk Pr Lk Pr Lk Pr Total)** Sasaran

    )***

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

    * Jika sehat, obat bias diberikan sampai sasaran 70 tahun ** Kolom 13 = (Kolom 12/ Kolom 4) x 100 *** Kolom 14 = ( Kolom 12/ Kolom 5) x 100 ..tanggal../../.. Kepala Desa/Lurah