perancangan organisasi ti di kabupaten bogor
DESCRIPTION
Struktur organisasi TI berpengaruh terhadap kebijakan penggunaan TI dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bogor.TRANSCRIPT
PERANCANGAN ORGANISASI TI UNTUK MENDUKUNG PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DI KABUPATEN BOGOR
MARJATI 197203042005012012
Latar Belakang
Instruksi Presiden No. 3/2003 tentang kebijakan dan strategi Nasional pengembangan e-government.
UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi publik
E-government
Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat
Manfaat : meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja aparatur, meningkatkan good governance dengan kontrol transparansi dan akuntabilitas dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Tahapan e-government
PresenceKomunikasi yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah, dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihak‐pihak lain yang berkepentingan melalui internet. Biasanya kanal akses yang dipergunakan adalah komputer atau handphone melalui medium internet.
InteractInteract telah terjadi komunikasi dua arah antara
pemerintah dengan mereka yang berkepentinganAda 2 aplikasi yang digunakan :
Aplikasi Portal dimana situs terkait memberikan fasilitas searching bagi mereka yang ingin mencari data atau informasi secara spesifik (pada kelas Publish, user hanya dapat mengikuti link saja). Aplikasi dimana pemerintah menyediakan kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit‐unit tertentu yang berkepentingan, baik secara langsung (seperti chatting, tele‐conference, web‐TV, dan lain sebagainya) maupun tidak langsung (melalui email, frequent ask questions, newsletter, mailing list, dan lain sebagainya).
Transactioninteraksi dua arah seperti pada kelas Interact
hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari satu pihak ke pihak lainnya.
Contoh aplikasi : e-ktp, procurement, pembayaran PBB secara online dan sebagainya.
Hubungan pemerintah dengan masyarakat
Kondisi Pembangunan TI di Kab Bogor
Infrastruktur: pembangunan jaringan LAN di setiap SKPD, perangkat keras. Akan tetapi pemanfaatannya belum optimal dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bogor.
Aplikasi :Penggunaan aplikasi-aplikasi untuk memudahkan pekerjaan seperti sim-PEG, sim-Keu, SIAK, sim Jamkesda dan sebagainya. Akan tetapi pembangunan aplikasi ini berdasarkan kebutuhan setiap SKPD sehingga belum dapat diintegrasikan sebagai sumber data center untuk pembangunan Kabupaten Bogor.
Informasi pembangunan telah disediakan oleh setiap SKPD berupa laporan kinerja SKPD. Sedangkan informasi lain seperti perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan belum dipublikasikan. Publikasi masih memanfaatkan media massa.
SDM ; pengelolaan TI di Kabupaten Bogor memerlukan SDM yang memiliki kompetensi di bidang TI sehingga layanan yang diberikan lebih optimal.
Sumber data
Perda no 7/2009 tentang RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2008-2013
Perda No 9/2008 tentang Susunan dan kedudukan organisasi perangkat daerah
Perda No 11/2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah
Rencana Strategis Diskominfo Kab Bogor Tahun 2009-2013
PP 41/2007 organisasi perangkat daerah.Wawancara dan pengamatan
Tujuan PenelitianRancangan struktur OrganisasiRancangan deskripsi pekerjaan, peran dan
wewenang.Kompetensi
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS
CoBiT versi 4.1Sekumpulan dokumentasi best practice
tentang tata kelola TI yang digunakan untuk penentuan atas TI dan pengontrolan TI yang bertujuan untuk pengendalian, petunjuk audit, kinerja dan hasil metrik, faktor kesuksesan dan metode kematangan penerapan TI dalam suatu lembaga
Terbangun atas 34 proses TIDapat digunakan untuk mengukur
keselarasan antara tujuan bisnis suatu organisasi dengan tujuan TI.
TOOLs
Langkah penyelarasan
Tujuan organisasi Pemerintah Kabupaten Bogor diselaraskan dengan tujuan organisasi dalam CobiT.
Tujuan tersebut diselaraskan dengan tujuan TI yang ada pada CobiT
Dihasilkan proses-proses yang harus ada untuk dapat mencapai tujuan yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Bogor.
Process Clasification FrameworkMerupakan framework yang dikeluarkan oleh
APQC yang merupakan taksonomi proses bisnis yang dapat digunakan untuk patokan proses dalam bisnis.
Terdiri atas 12 proses yaitu 5 katagori proses operasi dan 7 katagori proses pendukung.
Teknologi informasi termasuk dalam katagori proses pendukung.
PCF digunakan untuk pengelompokan proses-proses TI.
Langkah pengelompokan
Proses-proses TI yang didapat dalam CobiT dikelompokan menurut proses TI dalam PCF
Pengelompokan proses TI ini digunakan dalam penyusunan departemen di organisasi TI
Dari penyusunan ini dirancang tugas dan fungsi setiap departemen dan juga pembagian wewenang dan tanggung jawab berdasarkan metode RAOSI
Technical Competency Dictionary from ORO
Menentukan hard competency yaitu kompetensi berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan.
Kompetensi yang disusun adalah kompetensi untuk pejabat eselon I, II dan III.
Hasil identifikasi dan Analisis
Sifat Dasar Organisasi
Diidentifikasi berdasarkan struktur organisasi TI dan organisasi utamanya.
Mengidentifikasi infrastruktur organisasi, tipe organisasi dan fungsi TI
Infrastruktur organisasi adalah sebuah sudut pandang yang global terhadap sifat dasar suatu organisasi yang ditentukan oleh parameter desain dan karakteristik perkembangan TI : simple organisasi, birokrasi mesin, birokrasi profesional, divisional form dan adhoc.
Tipe organisasi adalah menggambarkan organisasi dalam bentuk tanggung jawab dan susunan SDM. Dibedakan menjadi vertical functional stovepipe, horisontal process tunnels, matrix .
Fungsi organisasi TI merupakan proses pengorganisasian TI pada suatu organisasi. Dibedakan menjadi: Tradisional IT organization form, centralized, desentralized dan federal/hibrid
BUPATI
Sekretaris Daerah
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
LEMBAGA TEKNIS DAERAH
DINAS DAERAH
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
SEKRETARIAT DPRD
STAF AHLI
KECAMATAN
KELURAHAN
INSPEKTORAT KABUPATEN
Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten BogorNomor ; 9 Tahun2008Tanggal 16 Juni 2008
Struktur organisasi Kabupaten Bogor
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAGIAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
SUB BAGIAN UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG TELEMATIKA
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMASI PUBLIK
SEKSI POS DAN TELEKOMUNIKASI
SEKSI PENGELOLAAN JARINGAN DAN
KOMUNIKASI
SEKSI STANDARISASI DAN
AUDIT
SEKSI OPERASIONAL SISTEM INFORMASI
SEKSI PENGEMBANGAN
PERANGKAT LUNAK
SEKSI PENGELOLAAN SITUS WEB PEMDA
SEKSI PELAYANAN INFORMASI
SEKSI PEMBERDAYAAN MEDIA MASSA
SEKSI HUBUNGAN KELEMBAGAAN
Struktur organisasi Diskominfo
Identifikasi Bentuk organisasi Kabupaten Bogor merupakan organisasi
berbentuk struktur korporasi besar yang di dalamnya berisi SKPD-SKPD yang mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Perkembangan TI untuk setiap SKPD akan berbeda sesuai tuntutan tupoksi dari setiap SKPD.
Organisasi TI ada di dalam Dinas Komunikasi dan Informasi dan Informasi yang merupakan dinas daerah.
Infrastruktur organisasi berbentuk birokrasi mesin (tabel) Tipe organisasi adalah vertical functional stovepipe yaitu
fungsi TI berpusat pada divisi tertentu (diskominfo) dan personel TI ditempatkan pada divisi tersebut, personel TI mempunyai jabatan struktural dan bertanggung jawab hanya pada kepala dinas.
Fungsi TI adalah desentralisasi yaitu fungsi TI dikelola oleh masing-masing SKPD.
Terdapat ketidakselarasan antara infrastruktur organisasi, tipe organisasi dan fungsi TI yang ada di Kabupaten Bogor :
Infrastruktur organisasi yang berbentuk machine beaurocracy tidak sesuai dengan bentuk pemerintahan Kabupaten Bogor yang berbentuk korporasi.
tipe organisasi yang berbentuk vertical functional stopepipe menyebabkan pengelolaan TI di SKPD tidak ditangani oleh SDM yang mempunyai jabatan tertentu
Fungsi TI desentralisasi yaitu pembangunan TI terutama aplikasi dibangun berdasarkan kebutuhan SKPD sehingga belum dapat diintegrasikan mendukung penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bogor.
Layanan TI
Telah melakukan pengelolaan terhadap semua sumber daya TI tetapi managemen belum baikKetidak jelasan deskripsi pekerjaan
Kebutuhan SDM TI
SDM yang memiliki kompetensi di bidang TI ada 2 orang. Hal ini mempengaruhi kualitas layanan informasi yang dilaksanakan dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan di bidang TI dan bargaining power dalam pengelolaan TI di Kab. Bogor
Pengelolaan TI di SKPD berada di Subid Program dan Pelaporan masing-masing SKPD. Akan tetapi tidak ditangani oleh SDM TI secara khusus. Di samping itu tidak ada koordinasi dengan Diskominfo dalam penanganan sumber daya TI.
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMASIINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Identifikasi
Proses bisnis layanan informasi Dinas Komunikasi dan Informasi
Proses Bisnis Penyediaan Informasi di Diskominfo
Mas
yara
kat
Bid
ang
KIP
Med
ia M
assa
Bid
ang
TIS
etda
Diolah
Kegiatan Kepala daerah
Liputan
Publikasi
Dokumen informasi
Diakses oleh masyarakat
Dipublikasikan melalui
web
Identifikasi
Proses bisnis layanan informasi SKPD
Proses Bisnis Penyediaan Informasi di SKPD
ma
sya
raka
tM
ed
ia M
assa
SK
PD Kegiatan
SKPDDiolah Subbag Program dan
Dipublikasikan
Diakses masyarakat
AnalisisPenyelarasan tujuan Pemkab Bogor
Visi, misi tujuan BSC cobit Versi 4.1
Tujuan bisnis Tujuan TI Proses TI
17 28 34
5 9 23
4 8 14
Cobit Versi 4.1
Pemkab Bogor
Diskominfo
Belum ada keselarasan antara tujuan bisnis dengan tujuan TI sehingga tata kelola TI belum menunjang tata kelola pemerintahan
Tidak ada Proses pengelolaan data dan penyediaan infrastruktur
Alur perancangan
Rancangan OTI untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan
Hasil Penyelarasan Visi BSC CoB IT pemetaan pada proses TI :23 Proses TI yang harus ada
Pengelompokan Berdasarkan PCF :
7 kelompok proses bisnis dan 31 aktifitas
Peningkatan jumlah informasi yang dapat diakses masyarakat
Perancangan Organisasi
RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI
SIFAT DASAR ORGANISASI
Infrastruktur organisasi adalah divisional form : Kabupaten pada hakekatnya sebuah korporasi karena terdiri dari SKPD-SKPD yang mempunyai tugas masing-masing. Dengan infrastruktur OTI divisional form OTI mampu mengkoordinasikan dan mengakomodir semua kebutuhan TI di setiap SKPD.
Type organisasi adalah matrix : type ini mempunyai personel TI yang bekerja secara lintas fungsional. Personel TI ditempatkan di setiap SKPD untuk mengakomodir pengembangan TI di setiap SKPD. Personel ini secara fungsional bertanggung jawab terhadap CIO dan secara struktural bertanggung jawab terhadap kepala dinas.
Fungsi TI adalah desentralisasi secara sentral. Ada pembagian fungsi dan tanggung jawab pengembangan TI antara Diskominfo dan SKPD dimana Diskominfo pada area prinsip TI, infrastruktur, arsitektur dan prioritas. Sedangkan SKPD terhadap pilihan aplikasi yang diperlukan.
KedudukanMerupakan Dinas daerah yang dipimpin oleh CIO dan berperan sebagai SKPD strategis yang mengelola bisnis TI di Kabupaten Bogor.
WewenangMengelola bisnis TI yang melayani proses internal pemerintahan dan pelayanan pemenuhan kebutuhan informasi bagi masyarakat.Fungsi1. Merumuskan perencanaan strategis TI2. Mengelola bisnis teknologi informasi3. Mengembangkan dan mengelola hubungan dengan
pelanggan4. Mengelola ketahanan dan resiko bisnis5. Mengelola informasi organisasi6. Mengembangkan dan memelihara solusi TI7. Menyebarkan solusi TI8. Memberikan layanan dan dukungan TI
Garis Koordinasi Kelembagaan
Diskominfo ada di cluster IV yaitu
sebagai pendukung SKPD
lain dlm pengelolaan TI
PERANCANGAN DESKRIPSI PEKERJAAN PENGELOLA TI
•Sebagai service centre yang didukung oleh proses internal•Bidang operasional dan dukungan
Fungsi OTI
•Perencanaan investasi TI •Mengintegrasikan pengelolaan TI•Pengembangan SDM TI
Dukungan TI
•Menyelenggarakan pelayanan informasi bagi masyarakat•Meningkatkan transparansi penyelenggaraan pemerintahan
Operasional TI
Hard Kompetensi
Proses Bisnis
Analisa BisnisSistem analisSecurity/ information and aplication protectionAplication development and maintenanceIT procurement and asset managementifrastructure/platformService managemen processManagemen dan desain databaseAnalisa dan Perancangan SistemtestingDatabase desagn and managementdll
Peran Jabatan
Proses Bisnis
RAOSI
Tanggungjawab Utama (R)Kewenangan (A)Tugas Pokok (O)Tugas Tambahan (S)Hubungan Internal (I)
RANCANGAN KOMPETENSIHAL 94-97
Pengelolaan bisnis TI yang optimal
Kompetensi
kepala bidang
Kompetensi
kepala dinas
Kompetensi kasi
HARD COMPETENCY
Rencana Strategis TI dalam kerangka Pengelolaan Informasi
Keberadaan TI di lingkungan pemerintahan berperan dalam aspek-aspek:
Koordinasi internal dan eksternal dengan teknologi komunikasi digital
Pengelolaan data dan informasi untuk kebutuhan fungsi pemerintahan.
Pelayanan kepada publik dengan penerapan layanan berbasis teknologi informasi
Peran Divisi TI dapat dibedakan (Indrajit, 2002) cost centre yaitu peranan teknologi informasi sebagai otomatisasi dari
proses manual yang bertujuan untuk efisiensi. Teknologi informasi digunakan untuk menurunkan total cost perusahaan sehingga meningkatkan profit perusahaan. Akan tetapi biaya untuk TI harus seminimum mungkin. Biasanya konsumen harus menanggung biaya TI, sehingga harga produk/jasa menjadi mahal. Hal ini akan mengurangi daya kompetitif perusahaan.
Profit centre yaitu peranan teknologi informasi ikut menyumbangkan keuntungan finansial bagi perusahaan. Keberadaan teknologi informasi memiliki potensi tertentu untuk menghasilkan profit pada posisi tertentu.
Investment centre yaitu peranan teknologi sebagai lembaga penelitian dan pengembangan. Perusahaan memberikan investasi khusus untuk teknologi informasi dalam menghasilkan produk-produk baru.
Service centre yaitu berperan sebagai pusat informasi. Biasanya ada pada lembaga yang menangani jasa pelayanan. Tujuan dari penggunaan teknologi informasi adalah untuk kepuasan pelanggan.
TI dalam organisasi pemerintahDalam pemerintahan organisasi TI berperan
sebagai service centre (pusat informasi). Demikian juga halnya di Kabupaten Bogor Dinas Komunikasi dan Informasi berperan sebagai pusat informasi.
Oleh karena itu perlu disusun Rencana strategis TI dalam rangka pengelolaan informasi.
Manfaat pengelolaan informasimemungkinkan organisasi membuat
keputusan yang tepat;meningkatkan efektifitas proses dan hasil;menyediakan informasi yang tepat waktu dan
focus pada kinerja;memelihara memori organisasi;meningkatkan produktifitas dan efektifitas
manajer dan staf.
Pengembangan sistem informasimengembangkan suatu sistem informasi pemerintahan yang
terintegrasi secara utuh mulai dari tingkat tatanan pemerintah daerah terkecil hingga ke pusat.
Pengintegrasian sebagaimana dimaksud adalah bukan membangun suatu sistem informasi yang terpadu melainkan memberikan panduan, arahan, landasan legal, kebijakan, infrasruktur dan sarana pengintegrasian secara terpadu sehingga tetap akan menghormati kewenangan setiap instansi untuk mengembangkan sistem informasi bagi kepentingan pelaksanaan tugas dilingkungan masing-masing SKPD,
diarahkan pada pengintegrasian sistem informasi-sistem informasi yang ada untuk memudahkan upaya pengendalian pembangunan maupun pendapatan daerah sehingga masyarakat dilayani secara mudah, transparan dan akuntabel yang menciptakan kondusif yang fair.
Kondisi di Kabupaten Bogor
Pemerintah Kabupaten terdiri dari 35 SKPD dan 40 KecamatanMasing-masing SKPD telah memiliki Jaringan LAN tetapi
belum terintegrasimempunyai sistem informasi-sistem informasi yang digunakan
untuk menunjang pekerjaan pemerintahan yaitu sistem informasi yang terkait pengendalian pembangunan dan pendapatan daerah dan sistem informasi yang terkait pelayanan masyarakat.
Tumpang-tindihnya pengelolaan informasi terkait otorisasi kepemilikan data.
Tingginya ego SKPD tentang kepemilikan dataDiskominfo sebagai pengelola TI di Kabupaten Bogor tidak
memiliki otoritas terhadap pengelolaan informasi di Kabupaten Bogor.
continueDuplikasi atau pengulangan data sering terjadi pada
SKPDPengelolaan informasi melibatkan banyak pelakuPermohonan data atau informasi tidak sesuai
dengan standar yang ada di Kabupaten BogorPerkembangan TIK yang sangat cepatTIK dapat meningkatkan pelayanan terhadap
stakeholder dan masyarakat.Stakeholder menginginkan pelayanan yang cepat,
tepat dan terpadu serta ketersediaan informasi yang akurat dan informatif.
Dinamika masyarakat yang menuntut adanya good governance.
Strategi pengelolaan informasi
menyusun Arsitektur Informasi,mengkomunikasikan arah dan tujuan pengelolaan TI
kepada SDM TI dan seluruh stakeholder sebagai pengguna,
menyusun pedoman penilaian dan pengelolaan resiko TI,
menetapkan prosedur pengelolaan perubahan,memastikan layanan informasi yang berkelanjutan,memastikan sistem keamanan untuk pengelolaan
informasi,mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi,melaksanakan integrasi informasi.
Program Strategis Indikator AktifitasMenyusun arsitektur informasi
Presentasi kepuasan SKPD dan masyarakat terhadap model infromasi yang dikembangkan
Presentasi pengulangan/duplikasi elemen data yang dilakukan SKPD
Penyusunan model arsitektur Penyusunan kamus data Penyusunan skema klasifikasi data Membuat dan mengimplementasikan prosedur-prosedur
untuk memastikan integrasi dan konsistensi seluruh data yang disimpan secara elektronik
Mengkomunikasikan arah dan tujuan pengelolaan TI kepada SDM TI dan seluruh stakeholder sebagai pengguna
Jumlah kejadian di mana rahasiainformasi yang dikompromikan
Jumlah bisnis karena gangguan TIgangguan layanan
Tingkat pemahaman TI biaya,manfaat, strategi, kebijakan dan layanan tingkat
Menetapkan elemen-elemen control pengelolaan informasi
Mengembangkan kerangka kerja control TI Penyusunan kebijakan-kebijakan yang mendukung
strategi TI Sosialisasi arah kebijakan pada staf TI dan
stakeholeder sebagai pengguna TIMenyusun pedoman penilaian dan pengelolaan resiko TI
Persen tujuan TI kritis tercakupoleh penilaian risiko
Persen TI penilaian risiko terpadudalam pendekatan penilaian risiko TI
Penyusunan kerangka kerja pengelolaan resiko TI Penetapan konnteks-konteks resiko Identifikasi peristiwa-peristiwa yang berpotensi
member dampak negative terhadap pencapaian tujuan organisasi
Penilaian resiko Memelihara dan memonitor rencana aksi pengelolaan
resiko TIMemastikan sistem keamanan untuk pengelolaan informasi
Jumlah gangguan atau kesalahan data disebabkan oleh spesifikasi yang tidak akurat ataulengkap penilaian dampak
Penyusunan rencana keamanan TI Pengelolaan account pengguna Penyusunan prosedur/kebijakan pertukaran data dan
informasi yang aman
Program Strategis Indikator AktifitasMenetapkan prosedur Pengelolaan perubahan
Jumlah jam yang hilang per pengguna perbulan karena pemadaman yang tidak direncanakan
Penyusunan prosedur pengelolaan perubahan
Memastikan layanan infromasi yang berkelanjutan
Jumlah peristiwa yang berdampak merugikan bagi bisnis
Jumlah sistem yang tidak memenuhi persyaraan keamanan
Jumlah penghapusan hak akses
Mengembangkan dan memelihara kontigensi TI Pelatihan dan testing rencana kontigensi TI Penyimpanan salinan rencana kontgensi TI dan data pada
lokasi offsite
Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi
Jumlah kejadian yang tidak mampu memulihkan data untuk kepentingan proses bisnis
Presentasi kepuasan pengguna terhadap ketersediaan data
Jumlah insiden non kepatuhan terhadap hukum dikarenakan manajemen yang menyimpan isu-isu
Verifikasi data yang diperlukan Pengaturan penyimpanan dan retensi data Perancang Sistem Manajemen media Penyusun prosedur penghapusan data/informasi Penyusunan prosedur backup dan restorasi sistem,aplikasi,
data dan dokumen Penyusunan kebijakan dan prosedur keamanan
Melaksanakan integrasi informasi
Presentasi kepuasan Stakehoolder untuk memperoleh informasi yang tepat akurat dan responsif
Melaksanakan integrasi informasi secara bertahapa. Integrasi informasi pengendalian pembangunan
- Administrasi pembangunan- Kepegawaian- Evaluasi pembangunan dan anggaran b. Integrasi informasi pelayanan masyarakat- Informasi kependudukan, pendidikan dan kesehatan
Informasi perizinan, pengujian kendaraan dan perpajakan
Road Map
N
OProgram Strategis/Aktifitas
2013 2014 2015 2016 2017
1. Menyusun Arsitektur Informasi1. Penyusunan model arsitektur 2. Penyusunan kamus data3. Penyusunan skema klasifikasi data4. Membuat dan mengimplementasikan proedur- untuk memastikan integrasi dan konsistensi
seluruh data yang disimpan secara elektronik2. Mengkomunikasikan arah dan tujuan pengelolaan TI kepada SDM TI dan seluruh stakeholder
sebagai pengguna1. Menetapkan elemen-elemen control pengelolaan informasi2. Penyusunan kebijakan-kebijakan yang mendukung strategi TI3. Sosialisasi arah kebijakan pada staf TI dan stakeholeder sebagai pengguna TI4. Mengembangkan kerangka kerja control TI
3 Menyusun pedoman penilaian dan pengelolaan resiko TI1. Penyusunan kerangka kerja pengelolaan resiko TI2. Penetapan konnteks-konteks resiko3. Identifikasi peristiwa-peristiwa yang berpotensi member dampak negative terhadap
pencapaian tujuan organisasi
4. Penilaian resiko5. Memelihara dan memonitor rencana aksi pengelolaan resiko TI
Road Map
4. Menetapkan prosedur Pengelolaan perubahan1. Penyusunan prosedur pengelolaan perubahan
5. Memastikan layanan infromasi yang berkelanjutan1. Penyimpanan salinan rencana kontgensi TI dan data pada lokasi offsite2. Pelatihan dan testing rencana kontigensi TI3. Mengembangkan dan memelihara kontigensi TI
6 Memastikan sistem keamanan untuk pengelolaan informasi1. Penyusunan rencana keamanan T2. Penyusunan prosedur/kebijakan pertukaran data dan informasi yang aman
N
OProgram Strategis/Aktifitas
2013 2014 2015 2016 2017
71. Verifikasi data yang diperlukan2. Pengaturan penyimpanan dan retensi data3. Perancang Sistem Manajemen media4. Penyusun prosedur penghapusan data/informasi5. Penyusunan prosedur backup dan restorasi sistem,aplikasi, data dan dokumen 6. Penyusunan kebijakan dan prosedur keamanan
Road Map
N
OProgram Strategis/Aktifitas
2013 2014 2015 2016 20178 Melaksanakan integrasi informasi secara bertahap
1. Integrasi informasi Administrasi pembangunan2. Integrasi informasi Informasi kependudukan, pendidikan dan kesehatan3. Integrasi informasi Kepegawaian4. Integrasi informasi Evaluasi pembangunan dan anggaran5. Integrasi informasi perizinan, pengujian kendaraan dan perpajakan
Elemen sukses pengembangan e-government
supportKeinginan dari berbagai kalangan pejabat publik dan
politik untuk mewujudkan e-government.Tanpa adanya unsur “political will” mustahil berbagai
inisiatif pembangunan dan pengembangan e-gov dapat berjalan dengan mulus.
Yang dimaksud dengan dukungan yaitu: - Disepakati kerangka e-gov sebagai salah satu kunci
sukses dalam mencapai visi dan misi. - Dialokasikan berbagai sumber daya manusia dan
finansial - Dibangun berbagai infrastruktur dan superstruktur
pendukung - Disosialisasikannya konsep e-gov
CapacityKemampuan atau keberdayaan pemerintah
setempat untuk mewujudkan e-gov. Yaitu:Ketersediaan sumber daya finansialKetersediaan infrastruktur TI yang memadaiKetersediaan sumberdaya manusia yang
memiliki kompetensi dan keahlian yang dibutuhkan agar penerapan e-gov sesuai dengan asas manfaat yang diharapkan
ValueBesar tidaknya manfaat yang diperoleh
dengan adanya e-gov ditentukan oleh stakeholder dan masyarakat yang memiliki kepentingan.
Oleh karena itu harus benar-benar dipilih aplikasi e-gov apa yang harus didahulukan pembangunannya agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.