pemerintah kabupaten bandung dinas...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG
DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN Jl. Raya Soreang Km. 17 Bandung Telp. (022) 5891703 Fax. (022) 5891703
E-mail : [email protected]
SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN BANDUNG
Nomor : Lampiran : -
T e n t a n g
PENUNJUKAN TIM PENYUSUN RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2014 DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN
KABUPATEN BANDUNG
KEPALA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG
Menimbang : a Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yang mengamanatkan bahwa keharusan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas Daerah;
b Bahwa Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, yang mengamanatkan penyusunan Rencana Kerja Dinas Daerah;
c Bahwa pembangunan pertanian, perkebunan, dan kehutanan di Kabupaten Bandung diupayakan menuju pembangunan berkelanjutan yang merupakan suatu keharusan untuk memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan baku industri; memperluas lapangan kerja; memperluas lapangan berusaha; meningkatkan kesejahteraan petani, pekebun, dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan; mengentaskan kemiskinan khususnya di pedesaan; serta menjaga kelestarian lingkungan;
d Bahwa untuk lebih meningkatkan peran sektor pertanian dalam pembangunan Kabupaten Bandung diperlukan sinergitas para pelaku yang terlibat dalam pembangunan pertanian, khususnya pemerintah, swasta, dan masyarakat;
e Bahwa pembangunan pertanian yang terarah, efektif, dan efisien diperlukan perencanaan yang terstruktur dengan tujuan dan sasaran yang tepat;
f Bahwa untuk mewujudkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, pemerintah berkewajiban menyusun rencana kerja yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan;
Mengingat : a Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28C, dan Pasal 33 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);
c Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Nomor 4844);
d Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 120 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
e Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
f Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;
g Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
h Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
i Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelengaraan Pemerintah Daerah;
j Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
k Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
l Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
m Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;
n Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
o Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 20);
p Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Teknis Daerah Kabupaten Bandung;
q Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007-2027;
r Peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rincian tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Nomor 5);
s Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung (Berita Daerah Kabupaten Nomor 6);
Memperhatikan : Rencana Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015;
M E M U T U S K A N
Menetapkan
PERTAMA : Tim Penyusun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016 Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, sebagai berikut:
Pengarah : Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Ketua : Sekretaris Dinas
Sekretaris : Kepala Sub bagian Penyusunan Program
Kelompok 1 : Perencanaan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan
Ketua: Kepala Bidang Pertanian Tanaman Pangan
Anggota : 1. Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan 2. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana
3. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Kelompok 2 : Perencanaan Pengembangan Pertanian Hortikultura
Ketua: Kepala Bidang Hortikultura
Anggota : 1. Kepala Seksi Produksi Sayuran 2. Kepala Seksi Produksi Tanaman Buah-buahan,
Tanaman Hias, dan Tanaman Obat-obatan 3. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Hortikultura
Kelompok 3 : Perencanaan Pengembangan Perkebunan
Ketua: Kepala Bidang Perkebunan
Anggota : 1. Kepala Seksi Produksi Perkebunan 2. Kepala Seksi Pengendalian 3. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan
1. Kepala Seksi Produksi Perkebunan 2. Kepala Seksi Pengendalian Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kelompok 4 : Perencanaan Kehutanan
Ketua: Kepala Bidang Kehutanan
1. Kepala Seksi Pengembangan dan Penataan Sumberdaya Kehutanan
2. Kepala Seksi Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah 3. Kepala Seksi Perlindungan dan Pengendalian Hutan
Kelompok 5 : Perumusan dan Penyusunan Dokumen Renja
Ketua: Kepala Sub Bagian Penyusunan Program
1. Arie Kusnawa,S.Hut 2. Aep Suradi P, SP. 3. Budi Karya Nugraha, Amd.Hut 4. Deffi Setiadi, S.Hut 5. Adam Setia Perbawa 6. Harli Dessy,S.Hut 7. Uden Koswara 8. Donny Ramdhani,Amd.Hut
KEDUA : Tugas dan Kewajiban Tim Penyusun 1. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan tahun sebelumnya;
2. Menyusun database pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan;
3. Menyusun program dan kegiatan prioritas untuk menunjang pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan berdasarkan hasil evaluasi dan data serta informasi;
4. Menyusun jadwal pelaksanaan dan melaksanakan Forum SKPD untuk mensinkronkan program dan kegiatan prioritas Dinas dengan SKPD terkait dan usulan masyarakat;
5. Menyusun kriteria teknis pembangunan pertanian, perkebunan, dan kehutanan berdasarkan program dan kegiatan prioritas;
6. Menyusun kebutuhan pendanaan program dan kegiatan prioritas; 7. Menyusun Rencana Kerja tahunan berdasarkan RPJMD dan
RKPD Kabupaten Bandung serta Renstra Dinas.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan diadakan perbaikan apabila dipandang perlu.
Ditetapkan di Soreang
Pada tanggal 13 November 2012 KEPALA DINAS PERTANIAN,
PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANDUNG
Ir. H. A. Tisna Umaran, MP Pembina Utama Muda
NIP. 19640923 199203 1 005
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………
DAFTAR TABEL................................................................................................................. ....
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................
ii
iii
v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.1a
Latar Belakang...........……………………………………………......
Belum optimalnya jaringan irigasi........................................
1
2
1.1b
1.1.c
1.1d
1.1e
1.2
1.3
1.4
Benih..............................................................………………………...
Ketersediaan Pupuk....................................................................
Tenaga Kerja...................................................................................
Penyuluhan Program-program pertanian.........................
Dasar hukum pelaksanaan program dan kegiatan........
Tujuan, Sasaran, Keluaran........................................................
Sistematika Penulisan.................................................................
2
2
2
2
8
10
10
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan kegiatan tahun
2014....................................................................................................
12
2.2
2.3
Anggaran Belanja..........................................................................
Analisis Pencapaian Kinerja Kegiatan................................
14
68
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Rencana Program dan kegiatan provinsi Jawa Barat
dan Nasional...................................................................................
117
3.2
3.3
3.3.1
3.3.2
Tujuan dan Sasaran Renja 2016...........................................
Program dan Kegiatan..............................................................
Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan.............................................................
Program perlindungan dan Konservasi Hutan.............
119
123
133
137
BAB IV PENUTUP........................................................................................................... 138
LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................................... 139
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Target dan realisasi anggaran pendapatan dinas
pertanian, perkebunan dan kehutanan kabupaten
bandung tahun 2014.........................................................................
13
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Target dan realisasi belanja tidak langsung...........................
Target dan realisasi belanja langsung tahun 2012..............
14
15
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Target dan realisasi belanja langsung program tahun
2014..........................................................................................................
Laju pertumbuhan ekonomi dan distribusi persentase
PDRB Kabupaten Bandung (Harga Konstan).........................
16
20
Tabel 2.7 Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) kabupaten bandung
tahun 2007-2013................................................................................
23
Tabel 2.8 Perkembangan dan kondisi P3A mitra cai tahun di
Kabupaten bandung Tahun 2014................................................
25
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Kelompok UPJA sesuai jenis alat tahun 2009/2010...........
Pengukuran sasaran kinerja tahun 2014.................................
26
28
Tabel 2.11 Target dan realisasi jumlah produksi padi palawija di
kabupaten bandung tahun 2014..................................................
30
Tabel 2.12
Tabel 2.13
Realisasi penyaluran pupuk tahun 2013-2014 (Ton)........
Fasilitasi pengembangan unik pengolahan pupuk
organik tahun 2013-2014...............................................................
35
36
Tabel 2.14 Perbandingan jumlah alat mesin pertanian ditingkat
petani kabupaten bandung tahun 2013 dan tahun 2014.
39
Tabel 2.14b Rencana dan realisasi stimulan pengendalian OPT
tahun 2014............................................................................................
42
Tabel 2.15 Perkumpulan petani pemakai air (P3A) yang sudah
mempunyai SK bupati dan berbadan hukum.......................
43
Tabel 2.16 Potensi air permukaan bendungan desa dikabupaten
bandung..................................................................................................
45
Tabel 2.17
Tabel 2.18
Tabel 2.19
Pembangunan urusan irigasi.........................................................
Penerapan teknologi ditingkat petani tahun 2012-2014..
Pengukuran sasaran strategis 2 tahun 2014..........................
46
49
51
Tabel 2.20 Realiasi luas tanam, panen, produksi dan produktivitas
komoditas sayuran di kabupaten bandung tahun 2014....
53
Tabel 2.21 Realisasi produksi tanaman buah-buahan dikabupaten
bandung tahun 2014.........................................................................
58
Tabel 2.22 Realisasi tanaman hias dikabupaten bandung tahun
2014..........................................................................................................
59
Tabel 2.23 Realisasi tanaman hias dikabupaten bandung tahun
2014..........................................................................................................
60
Tabel 2.24 Realisasi produksi tanaman obat tahun 2014....................... 61
iv
Tabel 2.25 Realisasi produksi komoditi perkebunan ............................... 62
Tabel 2.26 Rumah kemasan hortikultura kabupaten bandung............. 63
Tabel 2.27
Tabel 2.28
Unit pengolahan hasil perkebunan kabupaten bandung..
Pengukuran sasaran strategis 3 tahun 2014..........................
64
65
Tabel 2.29 Luas penanaman hutan dan lahan kritis.................................. 66
Tabel 2.30
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Usulan program dan kegiatan dari para pemangku
kepentingan tahun 2016.................................................................
Komoditas unggulan kabupaten bandung dan nasional...
Program dan kegiatan tahun 2014.............................................
Sasaran dan indikator kinerja program peningkatan
kesejahteraan petani.........................................................................
89
121
123
125
Tabel 3.4 Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada
program peningkatan ketahanan pangan................................
127
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Sasaran dan indikator kinerja program peningkatan
pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.............
Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada
program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan...................................................................
Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada
program peningkatan produksi pertanian/perkebunan..
Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada
program pemanfaatan potensi sumber daya hutan............
Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada
program rehabilitasi hutan dan lahan.......................................
Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada
program perlindungan dan konsevasi hutan.........................
131
132
134
136
137
138
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Kontribusi Sektor Pertanian dalam membangun
wilayah................................................................................................
4
Gambar 2.1 Sektor pertanian dan struktur ekonomi Kabupaten
Bandung..............................................................................................
21
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.6
Gambar 3.1
Gambar 3.2
Peran sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten
Bandung 2013..................................................................................
Perkembangan Produktivitas Padi kabupaten bandung
.............................................................................................
Perkembangan indeks pertanaman padi kabupaten
bandung...............................................................................................
Pengembangan Pertanian Organik Kelompok tani
Sarinah..................................................................................................
Kerangka migrasi strategi pembangunan sub- sektor
tanaman pangan dan perkebunan kabupaten
bandung..............................................................................................
Kerangka migrasi strategi pembangunan sub-sektor
kehutanan..........................................................................................
22
33
33
48
120
120
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana kerja 2016 Dinas pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Bandung merupakan periode pertama dari pembangunan 5 tahun
periode 2016-2020. Seiring Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten
Bandung Tahun 2015, rencana kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan
Tahun 2016 sangat didominasi dengan peningkatan ketahanan pangan dalam
kualitas dan kuantitas produk pertanian, kelembagaan agribinis, dan struktur
ekonomi pasar agribisnis, serta pemantapan pembangunan lingkungan yang juga
merupakan identitas lokal.
Pada RPJMN tahap-3 (2015-2019), sektor pertanian masih menjadi sektor
penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor pertanian
tersebut digambarkan dalam kontribusi sektor pertanian dalam penyedia bahan
pangan dan bahan baku industri, penyumbang PDB, penghasil devisa negara,
penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan,
penyedia bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya penurunan
emisi gas rumah kaca
Pada tingkat ASEAN, negara-negara ASEAN tergabung dalam suatu
komunitas yang disebut Masyarakat Asean (Asean Community), pada tahap awal
dalam mewujudkan “Satu Visi-Satu Identitas-Satu Komunitas” mesti diwujudkan
target satau sasaran bersama Masyarakat Asean tersebut, diantaranya melaui
Penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (Asean Economic Community) pada
Tahun 2015.
Menurut Santoso 2008, bagi Indonesia MEA akan menjadi kesempatan
yang baik karena hambatan perdagangan akan cenderung berkurang bahkan
tidak ada. Hal tersebut akan berdampak pada peningkatan ekspor yang pada
akhirnya akan meningkatkan GDP Indonesia. Disisi lain, muncul tanatangan baru
bagi Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjual
belikan, contohnya komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil dan barang
elektronik.
Secara khusus perihal keamanan pangan, Kabinet Kerja telah
menetapkan swasembada padi dan peningkatan produksi jagung dan kedelai
harus dicapai dalam waktu 3 (tiga) tahun secara nasional. Target produksi tahun
2015 untuk padi sebesar 73,4 juta ton, jagung sebesar 20,3 juta ton dan kedelai
sebesar 0,92 juta ton. Target produksi tahun 2016 untuk padi sebesar 76,2 juta
ton, jagung sebesar 21,4 juta ton dan kedelai sebesar 1,27 juta ton. Target
Produksi Tahun 2017 untuk padi sebesar 78,1 juta ton, jagung sebesar 22,4 juta
ton dan kedelai sebesar 2,03 juta ton. Untuk pencapaian swasembada padi dan
peningkatan produksi jagung dan kedelai, lahan merupakan salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 2
produksi utama yang tidak tergantikan. Berdasarkan hasil Audit Lahan
Kementerian Pertanian Tahun 2012 secara nasional, luas baku sawah 8.132.346
hektar. Indeks Pertanaman rata-rata nasional 140% dan produktivitas rata-rata
nasional padi 5,13 ton/ha, jagung 4,93 ton/ha dan kedelai 1,51 ton/ha (ARAM II
BPS 2104).
Pada tahun 2015 dalam rangka pencapaian swasembada pangan
terdapat 5 (lima) masalah besar yang harus dihadapai oleh pemerintah, yaitu :
I.1.a. Belum optimalnya jaringan irigasi
Kerusakan infrastruktur jaringan irigasi kini mencapai 52%. Menurut
Keputusan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Nomor 293/KPTS/M/2014 tanggal
10 Juni tahun 2014, sawah yang mempunyai jaringan irigasi seluas 7.145.168
hektar dengan tingkat kerusakan jaringan irigasi primer dan sekunder seluas
3.288.993 hektar serta kerusakan jaringan tersier seluas 2.069.484 hektar. Skala
prioritas perbaikan jaringan irigasi jadi prioritas revolusi anggaran Kementrian
Pertanian, termasuk dari APBN Perubahan.
I.1.b. Benih
Masalah kedua terkait persoalan benih.Rrealisasi benih pada 2014 secara
nasional kurang dari 20%. Anggaran yang disediakan pemerintah tidak terserap
baik oleh petani.
I.1.c. Ketersediaan Pupuk
Ketersediaan pupuk disusupi distributor pupuk ilegal. Ini terjadi di enam
wilayah produksi utama di Jawa Tengah. Distributor ilegal memasok petani
dengan pupuk non subsidi sehingga merugikan petani.
I.1.d. Tenaga kerja
Permasalahan ketenagakerjaan berhubungan dengan persoalan
penurunan jumlah tenaga kerja. Rata-rata setiap tahun ada 500 ribu rumah
tangga petani yang beralih profesi. Pada tahun 2003, berdasarkan data Biro
Pusat Statistik, ada sekitar 31 juta tenaga kerja di sektor pertanian, tetapi pada
2013 tinggal 26,5 juta.
I.1.e. Penyuluhan program-program pertanian pertanian.
Penyuluhan program-program pertanian belum optimal. Persoalannya ada
pada jumlah tenaga penyuluh yang terbatas dalam mendukung program-
program pertanian.
Penerapan perjanjian Free Trade dalam pembangunan ekonomi wilayah
serta peluncuran target MDGs 2015 dalam upaya pengentasan kemiskinan, besar
ataupun kecil, telah memberikan dampak terhadap arah kebijakan pembangunan
di segala strata dan sektor sampai ke tingkat yang paling bawah, termasuk di
dalamnya pembangunan pertanian di daerah. Disamping itu, perubahan struktur
dan tuntutan kemasyarakatan akan produk yang berkualitas dan berwawasan
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 3
lingkungan juga telah berimbas terhadap akuntabilitas arah pembangunan
pertanian dan kehutanan. Pemerintah sebagai fasilitator, mediator, dan promoter
dalam pembangunan pertanian berkewajiban dalam menentukan arah kebijakan
pembangunan yang dimaksud. Berdasarkan hal tersebut, pengembangan
agribisnis dituntut mampu beresolusi pada sistem dan manajemen produksi
dalam rantai pasokan produk pertanian, sehingga menghasilkan produk-produk
pertanian yang memiliki karakteristik:
1. Memanfaatkan potensi sumberdaya lokal, yang mencirikan produk
pertanian unggulan daerah;
2. Mampu berdaya saing secara global; dan
3. Green Products
Selain itu, sektor pertanian merupakan sektor strategis yang harus
didukung keberlagsungannya sebagai faktor pendorong percepatan
pembangunan wilayah pedesaan dan juga merupakan sektor yang memperkuat
ketahanan pangan, sebagai bahan baku pengolahan untuk agroindustri
pedesaan, membuka kesempatan kerja dan perbaikan pendapatan petani. Jika
dilihat dari fungsi, sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam
pembangunan wilayah di Kabupaten Bandung, yang dibuktikan dengan
kontribusinya terhadap perekonomian daerah sebesar 7,45% atau 3,073 Triliun
pada tahun 2009 (BPS, 2009), sebesar 7,53% atau 3,471Triliun pada tahun 2010
(BPS, 2010) dan sebesar 7,76% atau 3,978 Triliun pada tahun 2011 (BPS, 2011).
Menurut World Bank (2008), lima karakteristik yang harus dipenuhi untuk
pembangunan pertanian berkelanjutan dalam pembangunan wilayah adalah (1)
Established Preconditions; (2) Comprehensive; (3) Differentiated dan kemitraan
yang solid; (4) berkelanjutan, sinergitas antara ekonomi, sosial, dan lingkungan;
dan (5) Feasible dalam manajemen data, penganggaran, program, kebijakan,
dan dampak. Karakteristik tersebut harus menjadi agenda khusus dari hirarki
kepemerintahan. Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan yang merupakan
lembaga teknis di Kabupaten Bandung telah menyusun strategi yang mampu
mengkolaborasikan partisipasi masyarakat tani lokal, hirarki pemerintahan,
stakeholder pendukung lainnya (seperti lembaga penelitian/ universitas sebagai
mediator dan fasilitator transfer teknologi, lembaga financial, dan lembaga
lainnya). Meningkatnya geliat usaha agribisnis dan berkembangnya diferensiasi
usaha berbasis agribisnis yang tersinergi dengan pembangunan lingkungan
menjadi salah satu arah kebijakan pembangunan yang secara makro ekonomi
dapat dilihat dari adanya peningkatan PDRB sektor pertanian di Kabupaten
Bandung.
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 4
Gambar 1 Kontribusi Sektor Pertanian dalam Pembangunan Wilayah
Menurut Abdul Ajid, D (2001), pembangunan pertanian merupakan suatu
rangkaian panjang dari perubahan atau peningkatan kapasitas, kualitas,
profesionalitas, dan produktivitas faktor-faktor produksi pendukungnya, disertai
dengan penataan dan pengembangan lingkungan fisik dan sosialnya sebagai
manifestasi dari akumulasi dan aplikasi kemajuan ilmu dan teknologi, akumulasi
modal serta organisasi dan manajemen. Dalam konteks pembangunan di
Indonesia, pembangunan pertanian pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan
beberapa pencapaian utama yaitu (1) terwujudnya sistem pertanian
berdayasaing; (2) tercapainya ketahanan pangan yang mandiri; dan (3)
terciptanya kesempatan kerja penuh bagi masyarakat pertanian. Pencapaian
ketiga tujuan tersebut diharapkan dapat menghapus masyarakat pertanian dari
lingkaran kemiskinan yang selama ini menjadi simpul kritis pembangunan
nasional dan mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing global
berbasis sumberdaya lokal.
Di samping itu, dalam pembangunan pertanian proses industrialisasi serta
berkembangnya sektor jasa telah mendorong perubahan sasaran pembangunan
pertanian dari sekedar dalam bentuk pertanian primer menjadi suatu sektor
ekonomi modern dalam bentuk agribisnis. Sistem agribisnis merupakan totalitas
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 5
atau kesatuan kinerja agribisnis yang terdiri dari subsistem agribisnis hulu yang
berupa kegiatan ekonomi input produksi, informasi dan teknologi, subsistem
usahatani, yaitu kegiatan produksi pertanian primer tanaman dan hewan,
subsistem agribisnis pengolahan, subsistem pemasaran, dan subsistem
penunjang, yaitu dukungan sarana dan prasarana serta lingkungan yang kondusif
bagi pengembangan agribisnis (Hafsah, 1999).
Pembangunan pertanian dalan konteks agribisnis, sesuai dengan arah
pembangunan nasional jangka panjang 2005–2025 yang diorientasikan pada
peningkatan kualitas hidup masyarakat pertanian melalui perwujudan sistem
pertanian industrial yang berdaya saing. Sistem pertanian industrial dicirikan oleh
usaha pertanian bernilai tambah tinggi dan terintegrasi dalam satu relasi
kemitraan sinergis dan adil dengan bertumpu pada sumberdaya nasional,
kearifan lokal serta ilmu pengetahuan dan teknologi berwawasan lingkungan.
Sistem pertanian industrial adalah sosok pertanian ideal yang merupakan
keharusan agar usaha pertanian dapat bertahan hidup dan tumbuh berkembang
secara berkelanjutan dalam tatanan lingkungan persaingan global yang makin
ketat (Departemen Pertanian, 2005).
Sistem pertanian industrial harus memiliki karakteristik usaha tani yang
bernilai tinggi melalui intensifikasi, diversifikasi, atau multi usaha intensif.
Kabupaten Bandung sebagai salah satu sentra produksi pertanian Jawa Barat,
regionalisasi pengembangan komoditas unggulan diarahkan untuk meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumberdaya pertanian dan mendorong investasi baru
berdasarkan keunggulan komparatif wilayah. Oleh karena itu, efisiensi
pemanfaatan sumberdaya alam dan perubahan struktur ekonomi tersebut
ditujukan untuk mengembangkan komoditas unggulan bernilai tinggi (high value
commodities).
Pembangunan pertanian yang dijadikan fokus kembali strategi
pembangunan nasional sejak digulirkannya program revitalisasi pertanian tahun
2005, telah mendorong berbagai pihak menitikberatkan dan mengubah arah
pembangunan pertanian menjadi pengembangan pertanian yang berbasis
kompetitif dan komparatif. Menurut Dudung, A (2001), pembangunan pertanian
merupakan suatu rangkaian panjang dari perubahan atau peningkatan kapasitas,
kualitas, profesionalitas, dan produktivitas faktor-faktor produksi pendukungnya,
disertai dengan penataan dan pengembangan lingkungan fisik dan sosialnya
sebagai manifestasi dari akumulasi dan aplikasi kemajuan ilmu dan teknologi,
akumulasi modal serta organisasi dan manajemen. Berlangsungnya proses
industrialisasi serta berkembangnya sektor jasa mendorong perubahan sasaran
pembangunan pertanian dari sekedar dalam bentuk pertanian primer menjadi
suatu sektor ekonomi modern dalam bentuk agribisnis.
Sistem agribisnis merupakan totalitas atau kesatuan kinerja agribisnis
yang terdiri dari subsistem agribisnis hulu yang berupa kegiatan ekonomi input
produksi, informasi dan teknologi, subsistem usahatani, yaitu kegiatan produksi
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 6
pertanian primer tanaman dan hewan, subsistem agribisnis pengolahan,
subsistem pemasaran, dan subsistem penunjang, yaitu dukungan sarana dan
prasarana serta lingkungan yang kondusif bagi pengembangan agribisnis
(Hafsah, 1999).
Sektor pertanian yang telah terabaikan sejak dicapainya masa
keemasannya pada periode 1980-an ternyata tampaknya telah menjelma
menjadi satu-satunya solusi yang paling rasional di dalam mengatasi
permasalahan di dalam pembangunan nasional yang selama ini sangat
bergantung pada sektor industri. Stagnasi yang dialami oleh sektor industri pada
dua dekade terakhir ini, terutama pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang
cenderung semakin rendah, merupakan indikator kurang berhasilnya strategi
pembangunan yang dianut selama ini. Selain itu, tingkat impor barang ekonomi,
terutama pangan, juga merupakan sinyal yang menunjukkan ketimpangan
kinerja dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kombinasi dari kedua
kondisi ini adalah pangsa tingkat kemiskinan yang cenderung semakin besar
antar waktu.
Mungkin telah tiba waktunya untuk kembali menyandarkan pertumbuhan
ekonomi nasional kepada sektor pertanian. Telah banyak kajian yang dilakukan
untuk mengidentifikasi peran sektor pertanian dalam memacu pertumbuhan
ekonomi. Ravallion and Datt (1996) dan Datt and Ravallion (1998) yang
melakukan penelitian di negara-negara berkembang (least developing countries)
menghasilkan beberapa temuan penting; (1) ternyata kinerja sektor primer
(pertanian) secara signifikan memiki dampak terhadap laju kemiskinan,
sementara sebaliknya untuk sektor sekunder (industri); (2) pertumbuhan
ekonomi pedesaan ternyata dapat mereduksi tingkat kemiskinan di pedesaan dan
juga di perkotaan, sementara pertumbuhan di perkotaan hanya akan mereduksi
kemiskinan di perkotaan saja.
Selanjutnya Timmer (1997) yang meneliti hubungan antara pertumbuhan
ekonomi dan kemiskinan di 35 negara berkembang menemukan bahwa meskipun
produktivitas tenaga kerja di dalam sektor pertanian termasuk rendah namun
secara konsisten dapat menjadi kontributor utama di dalam upaya pengentasan
kemiskinan untuk keseluruhan sektor di dalam perekonomian. Delgado et.al.
(1998) yang melakukan penelitian di beberapa negara miskin di Asia dan Afrika
menunjukkan bahwa jika pendapatan nasional dapat didistribusikan secara
merata pada rumahtangga perdesaan dan pertanian maka akselerasi
pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan.
Pada tingkat mikro, dikotomi paradigma pembangunan antara sektor
pertanian dan industri tentunya sangat mewarnai dinamika perekonomian di
Kabupaten Bandung. Sebagai kabupaten dengan PDRB sektor industri yang
relatif sangat tinggi, tidaklah berlebihan jika Kabupaten Bandung merupakan
salah satu wilayah yang menjadi tulang punggung perekonomian regional Jawa
Barat. Dan tidaklah juga berlebihan bahwa fokus pengembangan wilayah lebih
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 7
dititikberatkan pada sektor ini. Namun begitu, gejala-gejala stagnasi sektor
industri telah mulai terlihat; dimana tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor
industri memiliki kecenderungan semakin rendah seiring dengan semakin
tingginya difusi teknologi manufaktur. Selanjutnya, keterkaitan yang semakin
erat dengan pasar global menyebabkan sektor industri semakin memerlukan
sumberdaya yang tidak bersifat lokal (tenaga kerja terdidik dan input produksi
yang spesifik); dalam hal ini transfer sumberdaya dilakukan lintas regional yang
berimplikasi pada terlewatinya peluang untuk menciptakan multiplier effect di
tingkat regional.
Pengabaian atas kondisi-kondisi faktual tersebut diperkirakan akan
memicu kembali berputarnya vicious circle, baik di tingkat mikro kabupaten
maupun regional Jawa Barat dan nasional. Ketika sektor industri diperkirakan
akan mengalami turbulensi sebagai hasil dari proses liberalisasi maka diperlukan
paradigma baru dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Bandung yang
dapat menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi wilayah dan sektoral.
Seperti temuan yang telah banyak dihasilkan oleh kajian-kajian sebelumnya,
sektor pertanian merupakan opsi yang paling rasional untuk digunakan sebagai
motor pembangunan; tentunya dengan beragam kendala yang melingkupinya.
Dinas Pertanian Kabupaten Bandung merupakan Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (SKPD) yang berperan dan berwenang dalam pengembangan sektor
pertanian di Kabupaten Bandung. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
wewenang dan peran yang dimiliki oleh Dinas tersebut tentunya akan mengalami
perubahan yang cukup signifikan mengingat bahwa pada waktu sekarang dan ke
depan, tugas pokok yang diemban akan semakin berat; dimana selain harus
menjamin keberlangsungan pertumbuhan sektor, serta juga sebagai sektor yang
diharapkan menjadi motor alternatif pertumbuhan ekonomi wilayah.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perencanaan strategis dalam
pembangunan dan pengembangan sektor pertanian dalam konteks
pembangunan wilayah di Kabupaten Bandung. Meskipun selama ini perencanaan
pembangunan selalu menghadapi dilema antara penempatan prioritas pada
pembangunan sektoral atau pembangunan wilayah, namun pada paradigma baru
ini perencanaan pembangunan harus bersifat holistik. Jika sebelumnya
pendekatan regional lebih menitikberatkan pada daerah “mana” yang perlu
mendapat prioritas untuk dikembangkan, baru kemudian ditentukan sektor yang
sesuai untuk dikembangkan di masing-masing daerah dan pendekatan sektoral
selalu dimulai dengan pertanyaan yang menyangkut sektor “apa” yang perlu
dikembangkan untuk mencapai tujuan pembangunan secara keseluruhan, maka
sekarang kedua pendekatan tersebut harus bersinergi. Keunggulan wilayah dan
suatu sektor sangat ditentukan oleh derajat kesinergian kedua pendekatan
tersebut. Peran berbagai sektor di berbagai dareah inilah yang selanjutnya
dibutuhkan untuk memperoleh pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 8
1.2. Dasar Hukum Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Program dan kegiatan Tahun 2014 pada Dinas Pertanian, Perkebunan,
dan Kehutanan Kabupaten Bandung mempertimbangkan landasan hukum,
sebagai berikut:
a. Landasan Idiil Pancasila
b. Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945
c. Landasan Operasional :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286).
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400).
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penylenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4124
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/Lembaga;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2005 Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009.
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 9
13. Peraturan Presiden RI Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.
14. Kepmendagri Nomor 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman
Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD).
15. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor
28 Tahun 2010; Nomor 0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK
07/2010, tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010-2014.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang
Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di
Kabupaten Bandung.
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 8 Tahun 2005 tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunaan Daerah.
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang
Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa
di Kabupaten Bandung.
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung.
22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 11 tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Bandung Tahun 2011-2015.
23. Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan No.
521.1/1600/prog/2011 tanggal 15 Desember 2011 tentang Rencana
Strategis Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten
Bandung Tahun 2011-2015.
24. Rancangan RPKD Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2015.
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 10
1.3. Tujuan, Sasaran dan Keluaran
Penyusunan Rencana Kerja tahun 2016 bertujuan untuk menentukan
pedoman dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang
pertanian Tahun 2015 yang didasarkan pada Rencana Strategis Dinas 2011-2015
dan hasil evaluasi kegiatan tahun 2005-2010. Selanjutnya, Rencana Kerja juga
bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk program pembangunan pertanian
setiap tahunnya yang sangat diperlukan untuk perbaikan program tahun
berikutnya.
Sasaran penyusunan Rencana Kerja ini adalah pengambil kebijakan di
bidang pertanian khususnya pihak eksekutif dan legislatif, personil Dinas
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung, para petani, dan
stakeholders yang terkait dengan bidang pertanian.
Keluaran yang diharapkan dari penyusunan Rencana Kerja ini adalah
tersusunnya Rencana pelaksanaan pembangunan pertanian, perkebunan, dan
kehutanan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2016 sebagai arah
atau pedoman pelaksanaan pembangunan di bidang pertanian. Rencana Kerja
disusun berdasarkan atas skala prioritas pengembangan komoditas dan
kewilayahan yang disusun dalam program pembangunan pertanian dengan
target dan sasaran yang terukur dan hasil
evaluasi pelaksanaan pembangunan 2011-
2015.
1.4. Sistematika Penulisan
Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2016
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Bandung disusun berdasarkan
sistematika penulisan sebagai berikut;
Bab I : PENDAHULUAN mencakup justifikasi mengenai pentingnya penyusunan rencana kerja. Selanjutnya dipaparkan pula kerangka pemikiran yang melandasi penyusunan ini dan landasan penyusunan renja. Kerangka pemikiran dan metode kajian juga terdapat di bab ini.
Bab II : EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN mencakup paparan mengenai kondisi internal, eksternal dan pemetaan wilayah basis produksi komoditas pertanian dan evaluasi program/kegiatan di tahun-tahun sebelumnya. Lebih lanjut, Bab ini menmuat review terhadap hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan dan perkiraan capaian tahun berjalan.
Bab III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN memaparkan telaahan terhadap kebijakan nasional dan propinsi sebagaimana dimaksud yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas
Establishment among
members to develop
agribusiness
agglomeration through
using local resources
BAB I PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 11
pembangunan nasional dan daerah propinsi yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi. Lebih lanjut, bab ini juga memuat tujuan dan sasaran program dan kegiatan Tahun 2016.
Bab IV : PENUTUP
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 12
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2014
Kebijakan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2014 diarahkan
untuk memenuhi tujuan dan sasaran pembangunan pertanian Kabupaten
Bandung. Tujuan yang ingin dicapai dari program kerja Dinas Pertanian,
perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung Tahun 2014 adalah:
a. Meningkatkan kesejahteraan petani
b. Meningkatkan keunggulan
c. Meningkatkan posisi tawar petani
d. Meningkatkan kesempatan kerja
e. Meningkatkan ketahanan pangan
f. Meningkatkan layanan kepada petani
g. Kelestarian sumberdaya alam dan terkendalinya kerusakan lingkungan
h. Memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah
i. Bertumbuhnya usaha petani
Selama periode lima tahun ke depan (2016-2020), sasaran pembangunan
pertanian, perkebunan, dan kehutanan diarahkan untuk mengembangkan
pertanian berlandaskan pondasi yang telah dibangun pada periode Renstra 2011-
2015. Tahun 2014, sebagai tahun ketiga dalam periode Renstra 2011-2015
ditujukan untuk mengidentifikasi potensi, peluang pengembangan, maupun
masalah dan tantangan, dan secara simultan menata ulang dan atau memperkuat
infrastruktur pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Adapun sasaran yang ingin
dicapai dalam program kerja Tahun 2014 adalah:
a. Pengembangan manajemen data dan informasi pertanian, perkebunan, dan
kehutanan, melalui:
1) Tersusunnya profil pembangunan pertanian, perkebunan, dan
kehutanan;
2) Tersusunnya data pokok kondisi pertanian, perkebunan dan kehutanan
berupa kondisi perkembangan komoditas tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan, perkembangan lahan pertanian, dan
kondisi sumberdaya manusia pertanian secara berkala bulanan,
triwulanan, semesteran, dan tahunan;
3) Tersusunnya sasaran luas tanam, luas panen, produksi, dan
produktivitas komoditas tanaman pangan, hortikultura, dan
perkebunan;
4) Berkembangnya manajemen database berbasis komputerisasi dan
Internet;
5) Berkembangnya interface dan fitur admin yang mudah dioperasikan
untuk website Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 13
6) Tersusunnya dokumen perencanaan pembangunan pertanian,
perkebunan, dan kehutanan tahunan.
b. Meningkatnya wawasan, pengetahuan dan ketrampilan petani dan pelaku
agribisnis pertanian
c. Mendorong terbentuknya pola kemitraan usaha tani di daerah sentra
komoditas pangan, hortikultura, perkebunan dan kehutanan, melalui
kegiatan forum kemitraan, temu usaha pelaku, dan
d. Meningkatnya hasil produksi, keragaman produksi dan konsumsi pertanian
e. Terbaharuinya Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RP-
RHL) dengan data lahan kritis terbaru
f. Terselenggaranya rehabilitasi hutan dan lahan
Pada Tahun 2014, di awal penyusunan anggaran pendapatan Dinas
Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung ditargetkan untuk
menghasilkan pendapatan sebesar Rp 156.420.000,- (Seratus lima puluh enam
juta empat ratus dua puluh ribu rupiah), namum pada saat perubahan
anggaran terdapat perubahan menjadi Rp. 161.420.000,- (Seratus enam puluh
satu juta empat ratus dua puluh ribu rupiah) dari hasil pengelolaan balai-balai
benih. Pada tahun 2014 lokasi sawah Solokanjeruk yang dikelola UPTD telah
diserahterimakan pengelolaannya ke Provinsi Jawa Barat, sehingga sawah yang
dikelola UPTD hanya sawah yang berlokasi di Buah Batu dan Jelekong. Sampai
dengan bulan Desember 2014, realisasi pendapatan dari balai benih/kebun
bibit tersebut mencapai Rp. 161.422.800,- (Searatus enam puluh satu juta
empat ratus dua puluh dua ribu delapan ratus rupian) atau 100,001% dari
target pendapatan yang ditetapkan. Anggaran pendapatan pada tahun 2014
mengalami kenaikan target sebesar Rp. 10.489.550,- (Sepuluh juta empat ratus
delapan puluh sembilan ribu lima ratus lima puluh rupiah) atau sebesar 6.95%
jika dibandingkan dengan target anggaran pendatapan tahun 2013 yaitu
sebesar Rp. 150.930.450,- (Seratus lima puluh juta sembilan ratus tiga puluh
ribu empat ratus lima puluh rupiah).
Adapun perincian anggaran pendapatan Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Kehutanan Kabupaten bandung dan realisasinya tahun 2012 dapat dilihat
pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan Dinas Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung Tahun 2014
No SUMBER PENDAPATAN Target (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Sawah lokasi Buah Batu dan Jelekong 161.420.000 161.422.800 100.001
J u m l a h
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 14
2.2. Anggaran Belanja
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2014 mendapatkan
alokasi anggaran Belanja sebesar Rp. 35.077.472.184,- (Tiga puluh lima milyar
tujuh puluh tujuh juta empat ratus tujuh puluh dua ribu seratus delapan puluh
empat rupiah), yang terdiri dari belanja tidak langsung Rp 4.706.102.375,-
(Empat milyar tujuh ratus enam juta seratus dua ribu tiga ratus tujuh puluh
lima rupiah) dan belanja langsung Rp 30.532.789.809,- (Tiga puluh milyar lima
ratus tiga puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh sembilan ribu delapan ratus
sembilan rupiah).
1. Belanja Tidak Langsung (BTL)
Belanja tidak langsung merupakan alokasi belanja untuk membiayai gaji
pegawai beserta tunjangannya. Pada tahun 2014, Dinas Pertanian mendapatkan
alokasi BTL sebesar Rp 4.706.102.375,- atau 15 % dari total anggaran belanja.
Dari target tersebut, terealisasi pada tahun 2014 sebesar Rp 4.514.614.404,-
(Empat Milyar Lima Ratus Empat Belas Juta Juta Enam Ratus Empat Belas Ribu
Empat Ratus Empat Rupiah) atau 95.93 % dari alokasi BTL Tahun 2014.
Tabel 2.2 Target dan realisasi Belanja Tidak Langsung
No Belanja Target (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Gaji dan Tunjangan 3.679.347.000 3.520.856.615 74.81
2 Tambahan Penghasilan PNS 1.026.755.375 993.757.789 21.12
J u m l a h 4.706.102.375 4.514.614.404 95.93
2. Belanja Langsung
Belanja langsung dialokasikan untuk membiayai belanja langsung
peningkatan kinerja aparatur dinas dan belanja langsung masyarakat. Pada
tahun 2014, target anggaran Belanja Langsung sebesar Rp 30.532.789.809,-
dan pada tahun 2014 terealisasi sebesar Rp. 25.821.805.013,- atau 84.57%
dari target yang telah ditetapkan, yang terdiri dari belanja langsung SKPD Rp
1.255.404.193,- dan belanja langsung urusan pilihan Rp24.566.400.820,-.
Berikut Rincian target dan realisasi pada belanja SKPD Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan Tahun Anggaran 2014. Rincian Belanja Langsung
Rutin dapat dilihat pada Tabel 2.3.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 15
Tabel 2.3. Target dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Tahun 2012
No. URAIAN
TARGET
TA.2014
(Rp)
REALISASI
TA.2014
(Rp)
%
SISA
ANGGA
RAN
I. BELANJA SKPD
1. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
417.157.000 405.265.609 97.15 11.891.391
2. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
847.272.743 771.686.584 91.08 75.586.159
3. Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
27.650.000 27.650.000 100.00 0
4. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan keuangan
53.775.000 50.802.000 94.47 2.973.000
Belanja Langsung Pilihan
Anggaran belanja langsung pilihan Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar
Rp.30.532.789.809,- yang dialokasikan untuk membiayai sebanyak 9 program
dan 26 kegiatan. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Bandung
Tahun 2014; (DAK) bidang perkebunan/pertanian, bantuan gubernur dan Dana
Bagi Hasil Cukai Tembakau APBN 2014. Total realisasi anggaran Belanja
Langsung Pilihan sebesar Rp 29.186.935.066,- dan terdapat sisa anggaran
sebesar Rp 4.607.148.846,-.Perincian belanja dapat dilihat pada Tabel 2.4.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 16
Tabel 2.4 Target dan Realisasi Anggaran Belanja Langsung Program Tahun 2014
PROGRAM /KEGIATAN ANGGARAN
(RP)
REALISASi
(RP)
PERSENTASE SISA (RP)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 300.000.000,00 294.220.000,00 98,07% 5.780.000,00
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 300.000.000,00 294.220.000,00 98,07% 5.780.000,00
Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan) 5.243.144.066,00 5.061.375.440,00 96,53% 181.768.626,00
Penyusunan data base potensi produksi pangan 507.294.066,00 492.058.050,00 97,00% 15.236.016,00
Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian 321.350.000,00 317.480.000,00 98,80% 3.870.000,00
Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian 598.000.000,00 577.992.680,00 96,65% 20.007.320,00
Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija 824.000.000,00 792.353.760,00 96,16% 31.646.240,00
Pengembangan diversifikasi tanaman 150.000.000,00 141.740.000,00 94,49% 8.260.000,00
Pengembangan pertanian pada lahan kering 1.914.500.000,00 1.820.919.550,00 95,11% 93.580.450,00
Pengembangan perbenihan/perbibitan 313.000.000,00 311.654.800,00 99,57% 1.345.200,00
Penelitian dan pengembangan sumberdaya pertanian 615.000.000,00 607.176.600,00 98,73% 7.823.400,00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
1.034.550.000,00 1.020.299.250,00 98,62% 14.250.750,00
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan
daerah
541.250.000,00 535.113.250,00 98,87% 6.136.750,00
Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil
pertanian/perkebunan masyarakat yang akan dipasarkan
493.300.000,00 485.186.000,00 98,36% 8.114.000,00
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 17
PROGRAM /KEGIATAN ANGGARAN
(RP)
REALISASi
(RP)
PERSENTASE SISA (RP)
Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
10.407.479.400,00 9.222.096.730,00 88,61% 1.185.382.670,00
Penelitian dan pengembanan teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna
5.922.753.400,00 4.988.772.900,00 84,23% 933.980.500,00
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
3.020.750.000,00 2.904.070.930,00 96,14% 116.679.070,00
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
1.463.976.000,00 1.329.252.900,00 90,80% 134.723.100,00
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 5.087.871.600,00 4.663.539.620,00 91,66% 424.331.980,00
Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan 2.079.292.000,00 1.737.271.150,00 83,55% 342.020.850,00
Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan 1.430.360.000,00 1.400.775.155,00 97,93% 29.584.845,00
Peningkatan Kualitas dan Pasca Panen Tanaman Tembakau 1.578.219.600,00 1.525.493.315,00 96,66% 52.726.285,00
Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan 378.260.000 364.874.600,00 96,46% 13.385.400,00
Pengembangan hasil hutan non kayu 378.260.000,00 364.874.600,00 96,46% 13.385.400,00
Program rehabilitasi hutan dan lahan 6.491.099.000,00 3.750.213.620,00 57,77% 2.740.885.380,00
Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan 489.481.000,00 468.518.660,00 95,72% 20.962.340,00
Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan
dan lahan
801.618.000,00 769.409.460,00 95,98% 32.208.540,00
Konservasi Lahan dan Air (Embung, Jalan Tani, Dam Penahan,
Sapras Pendukung) (Bantuan Gubernur)
2.500.000.000,00 2.332.267.500,00 93,29% 167.732.500,00
Pengadaan Lahan Leuweung Sabilulungan (Bantuan Gubernur) 2.500.000.000,00 0,00 0,00% 2.500.000.000,00
Fasilitasi Implementasi Green Province ( Bantuan Gubernur ) 200.000.000,00 180.018.000,00 90,01% 19.982.000,00
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 18
PROGRAM /KEGIATAN ANGGARAN
(RP)
REALISASI
(RP)
PERSENTASE SISA (RP)
Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan 144.531.000,00 143.681.560,00 99,41% 849.440,00
Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan 144.531.000,00 143.681.560,00 99,41% 849.440,00
Program perencanaan dan pengembangan hutan 100.000.000,00 46.100.000,00 46,10% 53.900.000,00
Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat 100.000.000,00 46.100.000,00 46,10% 53.900.000,00
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 19
Evaluasi dan Analisis Kinerja Pelaksanaan Program/Kegiatan 2014
Pada tahun 2014 kondisi pertanian masih sangat dipengaruhi oleh iklim
yang tidak mudah untuk diprediksi lagi. Kemapuan yang dipunyai belum sampai
pada tahap dapat memberikan rekayasa iklim sehingga kondusif untuk pertanian.
Pada tahun 2014 pengaruh iklim ini sangat banyak dirasakan terutama pada
komoditas komoditas yang memerlukan air dalam jumlah banyak serta,
komoditas yang memerlukan pengaturan penyiraman yang intensif seperti
tembakau. Berikut secara jelas mengenai evaluasi kinerja pelaksanaan
program/kegiatan tahun 2014.
Visi pembangunan dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Bandung periode 2011-2015 adalah “Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui pengembangan agribisnis berkelanjutan berbasis
sumberdaya lokal menuju keunggulan bersaing global, maju, mandiri, dan
berwawasan lingkungan”.
Sejalan dengan visi Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Bandung, pemahaman yang komprehensif atas kondisi aktual sektor
pertanian merupakan suatu komponen yang esensial dalam proses implementasi
rencana strategis pembangunan pertanian di Kabupaten Bandung. Secara umum,
pembangunan sektor pertanian diarahkan pada upaya-upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian melalui perbaikan kinerja
ekonomi di dalam sektor pertanian itu sendiri.
Kinerja dan perkembangan sektor pertanian di kabupaten Bandung dapat
dilihat melalui perkembangan indikator-indikator ekonomi yang terdiri dari
pangsa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian relatif terhadap
total PDRB Kabupaten Bandung, pangsa PDRB subsektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan kehutanan relatif terhadap total PDRB sektor
pertanian, tingkat penyerapan tenaga kerja dan perkembangan volume produksi
komoditas masing-masing subsektor.
Berdasarkan nilai pertumbuhan nominal sektor pertanian rata-rata
memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB kabupaten sebesar 10
persen, sementara sektor industri pengolahan dan perdagangan berkontribusi
sebesar lebih dari 60 persen dalam pembentukan PDRB kabupaten. Kondisi ini
menunjukkan fenomena serupa dengan kondisi sektor pertanian nasional,
dimana struktur perekonomian telah mengalami transformasi dari sektor
pertanian ke sektor-sektor industri pengolahan.
Perkembangan sektor pertanian (tanaman pangan, hortikultura)
perkebunan dan kehutanan dalam pembangunan daerah Kabupaten Bandung
khususnya di bidang perekonomian diantaranya dapat dilihat melalui
perkembangan indikator-indikator yang mengusungnya, seperti kontribusinya
dalam pembentukan PDRB, LPE, kesempatan kerja dan perdagangan, disamping
itu perkembangan sektor pertanian juga dapat dilihat dari kontribusinya dalam
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 20
pembangunan ekonomi, ketahanan pangan, dan pelestarian lingkungan hidup di
Kabupaten Bandung.
Hasil pelaksanaan Program Pembangunan Pertanian pada Tahun 2010
dan 2013, secara nyata memberikan konstribusi terhadap Produk Domestik
Regional (PDRB) pada tahun 2014 mencapai Rp 5.171.118,06 juta bila
dibandingkan dengan realisasi pencapaian PDRB sektor pertanian pada tahun
2012 sebesar Rp. 4.518.784,28 juta (berdasarkan harga berlaku).
Tabel 2.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Persentase PDRB
Kabupaten Bandung (harga Konstan)
No Lapangan Usaha Laju Pertumbuhan (%) Distribusi Persentase PDRB (%)
2010 2011* 2012** 2013*** 2010 2011* 2012** 2013***
A1 Pertanian (Tan Bahan Makanan, Perkebunan dan Kehutanan)
1 Pertanian 6,66 5,38 5,86 4,93 7,37 7,33 7,31 7,23
2 Pertambangan dan Penggalian 4,87 3,00 (1,75) (4,23) 1,30 1,27 1.17 1,06
3 Industri pengolahan 5,24 5,19 5,40 5,03 60,61 60,18 59,75 59,23
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5,32 8,21 12,53 8,19 1,82 1,86 1,97 2,01
5 Bangunan/Kontruksi 7,17 8,10 5,04 8,97 1,75 1,79 1,77 1,82
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 8,21 7,88 8,67 9,10 15,99 16,28 16,67 17,16
7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,78 7,62 7,90 6,44 4,11 4,17 4,24 4,26
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 5,26 7,15 8,28 3,87 2,18 2,21 2,25 2,21
9 Jasa-jasa 5,60 6,99 5,05 9,28 4,86 4,91 4,86 5,01
PDRB 5,88 5,99 6,26 5,96 100 100 100 100
Sumber : Produk Domestik regional Bruto semesteran Kabupaten bandung 2013, BPS Kabupaten Bandung
PDRB sektor pertanian Kabupaten Bandung tahun 2012 mengalami
peningkatan dari tahun 2011 dan 2010 dan kontribusi PDRB Pertanian terhadap
PDRB Kabupaten Bandung sebesar 7,88 dan meningkat 0,55 bila dibandingkan
dengan Tahun 2011. Sampai saat ini, penyumbang terbesar terhadap PDRB
tahun 2011 (harga berlaku) sektor pertanian di Kabupaten Bandung adalah
produksi pertanian tanaman pangan, disusul oleh produksi perkebunan,
peternakan, perikanan dan terakhir produksi kehutanan, dan PDRB Kabupaten
Bandung juga dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan Sektor
Pertanian masih tetap menempati posisi ketiga terbesar dibawah Sektor Industri
Pengolahan serta Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 21
Sektor Pertanian dalam Struktur Ekonomi Kabupaten Bandung Tahun 2013
Gambar.2.1 Sektor Pertanian dalam Struktur Ekonomi Kabupaten Bandung
Berdasarkan data Sensus Pertanian 2013 BPS, ternyata Rumah tangga usaha
pertanian di kabupaten Bandung mengalami penurunan dari data ST 2003 yaitu
dari 187.728 menjadi 141.833 rumah tangga, kemudian Rumah Tangga Usaha
Pengguna Lahan pun sama mengalami penurunan yaitu dari 178.056 menjadi
141.747 rumah Tangga.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 22
Gambar 2.2 Peran Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Bandung 2013
Sejalan dengan meningkatkan peran sektor pertanian terhadap PDRB
Kabupaten Bandung serta meningkatnya kinerja sektor pertanian pada tahun
2013, yang ditandai dengan naiknya LPE sektor pertanian, penting pula dilihat
struktur mata pencaharian penduduk berdasarkan lapangan usaha, dan
berdasarkan data dari BPS (suseda 2008), sektor pertanian mampu
menyerap/menyediakan lapangan kerja bagi 20,66 % penduduk Kabupaten
Bandung. Selain berperan dalam memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat, sektor pertanian pun terbukti relatif paling tahan terhadap krisis
dibandingkan dengan sektor lainnya.
Dengan berdasarkan pada hal-hal tersebut diatas maka sektor pertanian
masih sangatlah layak untuk lebih dikembangkan lagi menjadi core bisnis di
Kabupaten Bandung. Selain itu Sektor pertanian pun merupakan sektor yang
cukup stategis yang harus didukung keberlangsungannya sebagai faktor
pendorong paling utama dalam percepatan pembangunan perdesaan.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Dalam mengukur upaya kemajuan pembangunan di bidang pertanian
adalah dengan mengamati konstribusi PDRB sub sector pertanian terhadap PDRB
Kabupaten Bandung yang ditandai dengan meningkat, menurun atau tetap
sebagai hubungan timbal balik antara nilai PDRB dengan konstribusi kinerja
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan. Pada Tahun 2011 terjadi kondisi
iklim yang ekstrem seigga curah hujan menjadi sangat sedikit juga masih
terjadinya fluktuasi harga minyak mentah dunia dan bencana alam yang tak
diduga-duga sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pencapaian Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan ternyata LPE Kabupaten Bandung secara
keseluruhan pada tahun 2007 sampai tahun 2011 terus mengalami peningkatan.
Pertanian 22%
Perdagangan
19%
535.120
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 23
Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Bandung Tahun
2007-2013
No Tahun
PDRB (juta Rupiah)
(atas dasar harga
berlaku)
Laju Pertumbuhan
Ekonomi (%)
1 2007 2.465.321,20 2,51
2 2008 2.728.755,88 3,97
3 2009 3.013.007,10 5,31
4 2010 3.471.661,92 5,88
5 2011 3.978.936,25 5,94
6 2012 3.073.205,18 6,15
7 2013 5.96
Dalam perdagangan, baik lokal (regional/nasional) maupun ekspor,
sektor pertanian Kabupaten Bandung merupakan salah satu pemasok utama
komoditi beras dan sayuran dataran tinggi maupun dataran rendah bagi
daerah perkotaan/konsumen potensial seperti : Jakarta, Bogor, Tangerang
dan Bekasi, serta pasar lokal baik di Kota Bandung, ataupun di Kabupaten
Bandung Barat serta pasar-pasar di Kabupaten Bandung sendiri.
Untuk komoditas beras, sampai saat ini Kabupaten Bandung memasok
kurang lebih 50-70 ton per hari ke Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta.
Sedangkan pada komoditas sayuran, 50% produksi sayuran Kabupaten
Bandung dijual ke pasar Jakarta dan sekitarnya, 25% dijual ke pasar Kota
Bandung dan sisanya dijual ke pasar lokal di Kabupaten Bandung dan
Bandung Barat, khusus untuk komoditas kentang, Kabupaten bandung
merupakan penghasil produklsi tertinggi di Jawa Barat, yaitu mencapai 70%
dan sisanya sebesar 30% untuk tingkat Nasional. Sedangkan sebagian dari
komoditas Perkebunan (sepert teh, kopi, cengkeh) dan Hortikultura (sayuran
dan buah-buahan) baik yang berasal dari perkebunan Negara, perkebunan
besar swasta dan perkebunan rakyat merupakan komoditas yang sebagian di
ekspor.
Petani
A. Rumah Tangga Petani (RTP)
Petani dan keluarga tani perlu mengetahui dan meyakini adanya
kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki penghidupan dan kehidupan,
serta berkeinginan untuk itu, maka mereka perlu menerapkan teknologi baru
untuk hasil produksi yang tinggi dan bermutu, mengorganisasikan dan
mengelola serta memanfaatkan perkembangan dari permintaan usaha taninya
secara lebih efektif juga efesien, dan memanfaatkan perkembangan dari
permintaan dan harga pasar untuk keuntungan yang lebih besar. Secara
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 24
umum pembinaan penyuluh pertanian diarahkan untuk memantapkan
kemampuan, peranan dan peran serta petani beserta keluarganya sebagai
upaya mencapai pertanian yang tangguh.
B. Kelompok Tani dan Gapoktan
Kelompok tani merupakan kumpulan orang-orang yang bergerak
dalam bidang pertanian yang terikat secara informal dalam satu wilayah
kelompok yang bekerja samaatas dasar saling percaya, saling asah dan saling
asuh untuk keberhasilan usaha taninya yang diketuai oleh seorang kontak tani
dan berperan sebagai uit produksi, wahana kerjasama dan kelas belajar.
Peranan Kelompok tani dalam pelaksanaan prongam pembangunan pertanian
semakin penting dan strategis, sehingga pembinaannya perlu lebih diarahkan
dan diintensifkan.
Berdasarkan jenisnya, kelompok tani di Kab. Bandung tahun 2012
dibagi menjadi tiga yaitu Tani Dewasa sebanyak (terbagi dalam kelas pemula,
lanjut, madya dan utama), Wanita Tani dan Pemuda Tani.
Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi dalam
mengelola usaha taninya, kelompok tani bergabung menjadi Gabungan
Kelompok Tani (GAPOKTAN). Selain itu, beberapa petani atau Kelompok Tani
juga saling bergabung membentuk Asosiasi atau Paguyuban dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan, meningkat kuantitas dan kualitas produk serta
meningkatkan pemasaran baik di tingkat lokal, regional ataupun eksport ke
mancanegara. Asosiasi tersebut dapat dikelompokkan menjadi Asosiasi
Industri Kecil Menengah Agro (AIKMA) dan Asosiasi Pedagang Komoditi Agro
(APKA).
C. Kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)
Dalam rangka meningkatkan efesiensi dan efektivitas pengunaan air di
tingkat Kelompok Tani maka diharapkan adanya peran serta aktif dari
organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dalam kegiatan pengaturan
air ditingkat usahatani, yaitu dalam pengelolaan air irigasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi tersier dan pedesaan yang sasarannya adalah terlaksananya
pemberian air yang optimal untuk setiap jenis tanaman guna menunjang
peningkatan produksi pangan. Selain tujuan tersebut P3A Mitra Cai juga
diharapkan dapat menunjang pelaksanaan Iuran Pelayanan Air Irigasi (IPAIR)
dalam rangka menggerakan partisipasi mesyarakat petani pemakai air dalam
pembiayaan Operasi dan Pemeliharaan jaringan irigasi.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 25
Tabel 2.8 Perkembangan dan Kondisi P3A Mitra Cai Tahun di Kabupaten
Bandung Tahun 2014
No Kecamatan
Jml
Desa
Jml
P3A
(Unit)
Luas
Areal
(Ha)
Jumlah P3A Menurut
Kondisinya
Berbadan
Huku
m SB SDB BB SK Bupati
1 Soreang 10 4 1.900 - 4 1 4 -
2 Pasirjambu 10 6 210 - 2 4 2 -
3 Ciwidey 7 9 1.573 - 9 - 8 -
4 Nagreg 6 3 461 - - 3 - -
5 Rancabali 5 2 460 - - 2 - 1
6 Margaasih 6 2 318 - 2 - 2 -
7 Bojongsoang 6 - 1.339 - - - - -
8 Dayeuhkolot 6 - 160 - - - - -
9 Banjaran 11 21 1.642 - 17 4 17 -
10 Pameungpeuk 6 15 1.746 - 15 - 15 -
11 Pangalengan 13 3 517 - 3 - 3 -
12 Katapang 7 11 987 1 9 2 8 3
13 Majalaya 11 11 1.285 1 4 7 5 1
14 Ciparay 14 20 2.669 2 14 6 12 1
15 Pacet 13 24 1.783 - 3 21 3 1
16 Kertasari 7 2 360 - 1 1 1 -
17 Cicalengka 12 11 1.116 - 6 5 6 4
18 Cikancung 9 7 912 - 2 5 2 -
19 Rancaekek 13 16 3.100 - 2 14 2 -
20 Paseh 12 10 1.581 - - 10 - -
21 Ibun 12 14 1.147 - 1 13 1 -
22 Cileunyi 6 3 1.000 - - 3 - -
23 Cimenyan 9 2 224 - - 2 - -
24 Cilengkrang 6 1 234 - - 1 - -
25 Margahayu 5 - 69 - - - - -
26 Baleendah 8 14 1.292 - - 14 - -
27 Arjasari 11 9 1.613 - - 9 - -
28 Cimaung 10 10 2.445 - - 10 - 1
29 Solokan Jeruk 7 8 1.767 - - 8 - -
30 Cangkuang 7 - 1.803 - - - - -
31 Kutawaringin 11 6 499 6 6 -
JUMLAH 277* 244 36.212 4 100 145 97 12
Sumber: Bidang Pangan DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2013
Keterangan : - SB; Sudah Berkembang, SDB; Sedang Berkembang, BB; Belum Berkembang
- * 277 = 267 Desa dan 9 Kelurahan
Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsin (UPJA)
Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsin dimulai Tahun 2013 Yang
dilaksanakan di 3 Kecamatan, sampai Tahun 2013 telah berkembang hingga 9
Kecamatan. Pengembangan sentra penumbuhan Usaha Pelayanan Jasa Alsin
merupakan salah satu alternative dalam rangka meningkatkan efektivitas dan
evisiensi usahatani dan memasyarakatkan penggunaan alat panen dan pasca
panen. Kondisi saat ini di Kabupaten Bandung telah terbentuk sebanyak 13
Kelompok UPJA dengan rincian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 26
Tabel 2.9 Kelompok UPJA Sesuai Jenis Alat Tahun 2009/2010
No Kecamatan Traktor
Tangan
Power
Thresher
Pompa
Air Dryer
Rice
Miling
Unit
Jumlah
Alsin
(Unit)
Jumlah
UPJA
(Kelp)
1 Soreang 2 1 1 - - 4 1
2 Bojongsoang - - 1 - - 1 1
3 Banjaran 1 - - 1 - 2 1
4 Ciparay 2 1 3 - - 6 2
5 Baleendah 1 1 1 - - 3 1
JUMLAH 6 3 6 1 16 5
Sumber: Bid.Tan.Pangan dan UPTD Alsin Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, 2009
Dalam perdagangan, baik lokal (regional/nasional) maupun ekspor,
sektor pertanian Kabupaten Bandung merupakan salah satu pemasok utama
komoditi beras dan sayuran dataran tinggi maupun dataran rendah bagi
daerah perkotaan/konsumen potensial seperti : Jakarta, Bogor, Tangerang
dan Bekasi, serta pasar lokal baik di Kota Bandung, ataupun di Kabupaten
Bandung Barat serta pasar-pasar di Kabupaten Bandung sendiri.
Untuk komoditas beras, sampai saat ini Kabupaten Bandung memasok
kurang lebih 50-70 ton per hari ke Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta.
Sedangkan pada komoditas sayuran, 50% produksi sayuran Kabupaten
Bandung dijual ke pasar Jakarta dan sekitarnya, 25% dijual ke pasar Kota
Bandung dan sisanya dijual ke pasar lokal di Kabupaten Bandung dan
Bandung Barat, khusus untuk komoditas kentang, Kabupaten bandung
merupakan penghasil produklsi tertinggi di Jawa Barat, yaitu mencapai 70%
dan sisanya sebesar 30% untuk tingkat Nasional. Sedangkan sebagian dari
komoditas Perkebunan (sepert teh, kopi, cengkeh) dan Hortikultura (sayuran
dan buah-buahan) baik yang berasal dari perkebunan Negara, perkebunan
besar swasta dan perkebunan rakyat merupakan komoditas yang sebagian di
ekspor.
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan pertanian
di Kabupaten Bandung tahun 2012, yang telah ditetapkan dalam Indikator
kinerja utama, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan menetapkan
beberapa langkah rencana tindak tahun 2012 ke dalam 8 program dan 22
kegiatan. Untuk mengevaluasi tingkat efektivitas program/kegiatan tersebut,
indikator kinerja menjadi acuan penilaian sasaran strategis.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 27
Sasaran Strategis 1
Meningkatkan swasembada pangan lokal melalui peningkatan
produktivitas lahan dan komoditas pangan unggulan lokal
Salah satu sasaran strategis pembangunan pertanian adalah
meningkatnya swasembada pangan lokal melalui peningkatan lahan dan
komoditas pangan unggulan lokal. Hal ini merupakan salah satu langkah
perwujudan tercapainya ketahanan pangan sampai tingkat rumah tangga,
terutama dalam keberlanjutan ketersediaan pangan.Keadaan ini dicirikan antara
lain dengan tersedianya pangan yang cukup serta harga yang terjangkau oleh
daya beli masyarakat dan terwujudnya diversifikasi konsumsi pangan yang
tercermindari tersedianya berbagai komoditas pangan, baik produk segar
maupun produk olahan.
Untuk mewujudkan ketersediaan pangan sampai tingkat rumah tangga
tersebut, pemerintah mengupayakan strategi antara lain berbagai usaha
peningkatan produksi dan produktivitas lahan dan pangan. Selain itu,
peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat tani dalam desiminasi
teknologi mulai dari budidaya tanaman pangan pada sisi on-farm juga teknologi
pasca panen dan pengolahan hasil pada sisi off-farm.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pencapaian sasaran seperti yang
telah dilakukan dan dapat dilihat pula dari berbagai fakta yang ada, baik berupa
keberhasilan maupun kekurangberhasilan pelaksanaan pembangunan pertanian
di Kabupaten Bandung,apabila dibandingkan dengan tahun 2014 maupun
terhadap sasaran/target yang telah ditentukan, ataupun juga terhadap realisasi
pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun 2014 ini.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 28
Tabel 2.10 pengukuran sasaran kinerja tahunan 2014
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
KINERJA REALISASI
Meningkatkan
swasembada
pangan lokal
melalui
peningkatan
produktivitas
lahan dan
komoditas
pangan
unggulan
lokal
1. Jumlah produksi komoditas tanaman pangan unggulan: - Padi (ton)
509.667
543.078
- Jagung (Ton) 77.514 81.078
- Ubi Kayu (Ton) 121.579
127.846
2. Jumlah produktivitas komoditas tanaman pangan: - Padi (kui/ha)
64,14
62.87
- Jagung (kui/ha) 65,54 66.41
- Ubi Kayu (kui/ha) 197,40 185.47
Tabel 2.10 menunjukkan bahwa ketersediaan pangan yang diindikasikan
oleh jumlah produksi tanaman pangan mengalami pertumbuhan positif dan
melebihi target kinerja yang telah ditetapkan. Pencapaian jumlah hasil produksi
padi sampai Desember 2014 ini mencapai 543.078 ton GKG atau dengan hasil
Produksi sebesar 91,62 % dari target produksi dengan produktivitas sebesar
62.87 kuintal/hektar. Pencapaian produksi berhasil melampaui target/sasaran
namun dalam hal produktivitas ternyata tidak mampu mencapai target hal ini
dimungkinkan karena gabah yang dihasilkan perhektarnya terkena dampak iklim
yang cukup ektrem serta adanya dampak serangan organisme pengganggu
tanaman walau tidak signifikan berpengaruh.
Sedangkanrealisasi produksi jagung mencapai 81.078 ton (Jagung pipilan
kering atau sebesar 94.00 % dari total target. Hasil panen jagung terbagi ke
dalam dua bentuk produk yaitu jagung dipanen muda dan jagung kering (bentuk
pipilan kering). Pada tahun 2014 ini hasil dari kerja keras para ketua kelompok
tani serta para stakeholder, berhasil panen kering seluas 12.029 ha melebihi
target sebesar 93,37 % atau dari luasan 11.828 hektar, walaupun dilapangan
masih sangat banyak petani yang lebih menginginkan panen muda karena kalau
dilihat dari sisi ekonomi lebih cepat dan mudah dalm pemeliharaan serta
pergulirannya sehingga lebih menguntungkan.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 29
Dalam Tabel 2.10 dapat dilihat bahwa peningkatan padi di Kabupaten
Bandung tahun 2014 ini terjadi dalam peningkatan produksi per satuan luas bila
dibandingkan dengan realisasi MT tahun tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan
kondisi iklim terutaman curah hujan ketersediaan air kurang mendukung
terutama untuk pertanaman padi serta tanaman pangan/palawija lainnya, yaitu
menyebabkan terjadinya pematangan biji padi menjadi sedikit terganggu karena
intensitas cahaya/panas matahari serta kelembabab udara cukup tinggi sehingga
sedikit mempengaruhi proses evavotraspirasi dan fotosintesis sehingga biji/bulir
padi berat massanya menjadi sedikit berkurang sehingga produktivitas per
hektarnya menjadi berkurang dari sasaran yang ditetapkan, kemudian pada
beberapa titik sentra produksi mengalami serangan hama penyakit tanaman
walaupun dalm intensitas rendah tapi cukup mempengaruhi hasil berat per
satuan luas tanam.
Lebih lanjut, peningkatan produksi tersebut juga didukung oleh
peningkatan luas tanam melalui peningkatan indeks pertanaman padi serta
penurunan persentase kehilangan hasil akibat proses pasca panen dan
pengolahan hasil. Peningkatan IP tersebut dilaksanakan melalui
perbaikan/rehabilitasi jaringan irigasi dan/atau pembangunan jaringan irigasi
baru, serta pembinaan yang dilakukan terhadap kelompok pengguna air melalui
berbagai program dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten
Bandung, Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian serta Program WISMP
(Water Resources and Irrigation sector Management Project), sehingga luas
tanam padi dapat meningkat dan menggenjot Indeks Pertanaman (IP) dari 2.27
pada tahun 2013 menjadi 2.507 pada tahun 2014 atau melebihi target sebesar
9.48% dari target sebesar 2.29, dan semua itu dinilai cukup efektif. Dengan
demikian, dampak negatif dari alih fungsi lahan terhadap pencapaian jumlah
produksi tanaman pangan, khususnya padi masih bisa diminimalisasi melalui
peningkatan IP dan produktivitas komoditas, disamping pengendalian OPT secara
sabilulungan (Brigade Proteksi Tanaman).
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 30
Tabel 2.11 Target dan Realisasi Jumlah Produksi Padi Palawija di Kabupaten Bandung Tahun 2014
No Uraian Komoditi
Realisasi
2013
(Ha)
Target
2014
(Ha)
Realisasi
2014
(Ha)
Realisasi
Thdp
Target
2014
%
thdp
201
3
A PADI
1 Padi Sawah
Luas Tanam (ha) 89,069 76,604 86,651 113.11 97.29
Luas panen (ha) 86,499 73,656 81,759 111.00 94.52
Produksi (ton) 570,703 486,127 524,355 107.86 91.88
Produktivitas
(kwt/ha) 65.98 66.00 64.13 97.17 97.21
2 Padi Gogo
Luas Tanam (ha) 5,093 6,077 2,810 46.24 55.17
Luas panen (ha) 5,646 5,808 4,622 79.58 81.86
Produksi (ton) 22,079 23,540 18,723 79.54 84.80
Produktivitas
(kwt/ha) 39.11 40.53 40.51 99.94 103.59
JUMLAH PADI
Luas Tanam (ha) 94,162 82,681 89,461 108.20 95.01
Luas panen (ha) 92,145 79,464 86,381 108.70 93.74
Produksi (ton) 592,782
509,66
7 543,078 106.56 91.62
Produktivitas
(kwt/ha) 64.33 64.14 62.87 98.02 97.73
B PALAWIJA
1 Jagung
Luas Tanam (ha) 13,589 13,143 12,319 93.73 90.65
Luas panen (ha) 13,076 11,828 12,209 103.22 93.37
Produksi (ton) 86,256 77,515 81,078 104.60 94.00
Produktivitas
(kwt/ha) 65.97 65.54 66.41 101.33 100.67
2 Kedelai
Luas Tanam (ha) 364 250 295 118.00 81.04
Luas panen (ha) 159 150 275 183.33 172.96
Produksi (ton) 246 212 387 182.38 157.38
Produktivitas
(kwt/ha) 15.46 14.14 14.07 99.48 90.99
3 Kacang Tanah
Luas Tanam (ha) 1,722 2,145 2,069 96.46 120.15
Luas panen (ha) 1,691 2,038 2,258 110.79 133.53
No Uraian Komoditi Realisasi Target Realisasi Realisasi %
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 31
2013
(Ha)
2014
(Ha)
2014
(Ha)
Thdp
Target
2014
thdp
201
3
Produksi (ton) 2,437 3,018 3,198 105.95 131.20
Produktivitas
(kwt/ha) 14.41 14.81 14.16 95.63 98.25
4 Ubi Kayu
Luas Tanam (ha) 6,886 6,483 5,952 91.81 86.44
Luas panen (ha) 6,506 6,159 6,893 111.92 105.95
Produksi (ton) 124,960 121,578 127,846 105.16 102.31
Produktivitas
(kwt/ha) 192.07 197.40 185.47 93.96 96.57
5 Ubi Jalar
Luas Tanam (ha) 1,777 2,140 2,494 116.54 140.35
Luas panen (ha) 1,686 2,033 2,545 125.18 150.95
Produksi (ton) 22,267 27,527 29,009 105.38 130.28
Produktivitas
(kwt/ha) 132.07 135.40 117.58 86.84 89.03
JUMLAH PALAWIJA
Luas Tanam (ha) 24,338 24,161 23,129 95.73 95.03
Luas panen (ha) 23,118 22,208 24,180 108.88 104.59
Produksi (ton) 236,166
229,85
0 241,517 105.08 102.27
Produktivitas
(kwt/ha) 102.16 103.50 99.88 96.51 97.77
Sumber: Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, 2014
Indikator kinerja lain yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
pencapaian sasaran strategis 1: “Meningkatkan swasembada pangan lokal
melalui peningkatan produktivitas lahan dan komoditas pangan unggulan lokal”
untuk mendorong tercapainya pengamanan produksi pangan diantaranya adalah:
1. Sub sistem pengelolaan sarana dipengaruhi oleh ketersediaan sarana
produksi pada saat dibutuhkan petani terutama pupuk, pestisida, benih
serta sarana dan prasarana lainnya.
2. Sub sistem pengelolaan infrastruktur dasar pertanian.
3. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas petani melalui desiminasi teknologi
budidaya tanaman: (1) Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu;
(2) System Rice of Intesification; (3) penggunaan pupuk berimbang.
4. Peningkatan sarana prasarana pasca panen.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 32
5. Pemberdayaan kelembagaan pertanian tanaman pangan.
Melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
tersebut di atas secara langsung dapat berdampak pada peningkatan luas
pertanaman pertanian tanaman pangan yang merupakan upaya dalam
pencapaian peningkatan produksi 5% terutama komoditas padi di Kabupaten
Bandung. Grafik Indeks Pertanaman (IP) dibawah menunjukkan adanya
peningkatan nilai dari 1,92 di tahun 2009, 1,98 di tahun 2011, 2.01 pada tahun
2012, 2,27 pada Tahun 2013 dan 2.52 pada tahun 2014 serta produktivitas padi
meningkat dari 55,63 kuintal/ha di tahun 2005 menjadi 61,20 kuintal/ha di tahun
2011, dan menjadi 64,33 kuintal/ha pada Tahun 2013 tetapi mengalami
penurunan menjadi 62.87 kuintal/ha pada tahun 2014.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 33
Gambar 2.3 perkembangan produktivitas padi Kabupaten Bandung
Gambar 2.4 perkembangan indeks pertanaman padi Kabupaten Bandung
Pada tahun 2014 sekarang ini, selain meningkatkan
produksi/produktivitas padi, program/kegiatan ditujukan pula untuk
mengidentifikasi komoditi-komoditi lain selain dari komoditas padi sebagai
pangan alternatif. Ubi kayu dan Ubi jalar memang sudah dikembangkan
sebelumnya serta merupakan komoditas lokal penduduk yang diusahakan
menjadi komoditi alternatif dan komoditi yang khusus dikembangkan adalah
50,00
52,00
54,00
56,00
58,00
60,00
62,00
64,00
66,00
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pro
duktivi
tas
Padi (k
uin
tal/
hek
tar)
Produktivitas Padi
1,50
1,70
1,90
2,10
2,30
2,50
2,70
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Ind
eks
Pe
rtan
aman
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 34
kedelai. Ubi kayu sentra pengembanganya di daerah cileunyi, cilengkrang,
Cikancung, Nagreg dan Cicalengka. Lebih lanjut, pengembangan kedelai ini
dilaksanakan di Kecamatan Cimaung, Cikancung, Cicalengka, Baleendah,
Margaasih dan Kutawaringin dengan total luas tanam pada tahun 2014 ini
seluas 295 Ha dan luas panenmencapai 275 ha dengan provitas yang lumayan
masih relative kecil yaitu sebesar 13,90 Kuintal/Ha.
Secara garis besar, pengembangan komoditi tersebut dievaluasi
cukup memberikan hasil yang positif terutama untuk komoditi ubi kayu, dan
ubi jalar karena sudah biasa petani melakukan penanaman, Namun, untuk
komoditas kedelai ternyata masih belum cukup menggembirakan karena
ternyata para petani lebih suka memanen kedelai dalam keadaan muda
(dijadikan makanan/kacang bulu). Selain itu, hasil dari kegiatan tahun 2013
yang mengujicobakan talas jepang ternyata tidak berhasil seperti yang
diharapkan yang disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya dari segi
suhu/iklim kursng mendukung, pemasaran serta ketertarikan petani ternyata
minim sekali, akan tetapi pada komoditas sorgum terdapat kelompok usaha
pengolahan sorgum dan ganyong dan telah memiliki spesifik pasar, walaupun
masih dalam skala rumah tangga. Ubi kayu di Kecamatan Cimenyan menjadi
produk olahan populer yaitu tape singkong.
Sayuran dataran rendah dialokasikan untuk mengganti tanaman
padi pada periode kering tahun 2014 sebagai upaya untuk mengurangi
dampak negatif kekeringan pada petani. Sehingga dapat memberikan multifier
effects bagi petani itu sendiri. Komoditi yang dikembangkan terutama
kangkung, mentimun, cabe dan bawang merah.
Sub sistem pengelolaan sarana dipengaruhi oleh ketersediaan sarana
produksi pada saat dibutuhkan petani terutama pupuk, pestisida,
benih serta sarana dan prasarana lainnya
1. Pupuk
Keberadaan pupuk sangat penting artinya bagi keberhasilan
kegiatan pengembangan agribisnis. Secara teknis kebutuhan pupuk setiap
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 35
tahun meningkat sejalan dengan peningkatan kebutuhan pangan masyarakat,
akan tetapi seperti halnya pada tahun sebelumnya, Tahun 2014 merupakan
periode mengurangi penggunaan pupuk kimia mulai dengan tujuan untuk
mengurangi tingkat degradasi lahan/mengembalikan tingkat kesuburan tanah,
karena pupuk organic mampu memperbaiki tekstur serta struktur tanah agar
sifat-sifat fisik, biologi maupun kimia tanah nya menjadi lebih baik lagi dan
otomatis ketersediaan unsur hara serta penyerapannya oleh tanaman menjadi
maksimal, juga bisa membentuk iklim mikro yang sesuai dengan perakaran
tanaman, namun ternyata penggunan pupuk organik (tabel) mengalami
penurunan, ini tidak serta merta menandakan bahwa pemakaian pupuk
organik tidaklah berhasil, melainkan menunjukan suatu indikasi keberhasilan
dari program yang ada yaitu diantaranya berarti di lapangan ternyata para
petani banyak yang menggunakan pupuk organik hasil buatan sendiri
petani/kelompok tani. Cara yang ditempuh diantaranya yaitu dengan cara
mensosialisasikan kembali penggunaan pupuk organik terutama pupuk
organik buatan sendiri/kompos maupun buatan pabrik yang lebih ramah
terhadap lingkungan ataupun dengan cara melakukan pemupukan yang
berimbang antara pupuk an organik dan pupuk organik. Realisasi penyaluran
pupuk tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 2.12 Realisasi penyaluran pupuk tahun 2013 – 2014 (Ton)
No
Jenis
Sarana
Produksi
Realisasi
Tahun
2013
Sasaran
Tahun
2014
Realisasi
Tahun
2014
% Tase
Realisasi
- Target
2014
Sisa
Alokasi
2014
1 Urea 24,701 24,406 24,864 01.87 1,543
2 SP- 36 5,929 5,080 4,113 80.95 968
3 ZA 6,534 4,608 3,859 3.74 749
4 NPK 18,239 18,256 16,751 1.76 1,505
5 Organik 1,300 1,345 787 8.51 558 Sumber : Bidang Tanaman Pangan DISTANBUNHUT 2014
Lebih lanjut, sebagaimana sebagian diatas dipaparkan upaya penerapan
pupuk organic itu diantaranya adalah tetap diadakanya pengembangan unit-unit
pengolahan pupuk organik dalam bentuk rumah kompos, disamping
mensosialisasikan penggunaan kembali pupuk organik dan menjaga kualitas
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 36
lingkungan melalui pemanfaatan kembali limbah peternakan dan pertanian, juga
memberikan alternatif usaha bagi kelompok masyarakat tani di luar agribisnis.
Langkah strategis yang telah dilakukan sampai dengan Tahun 2014, adalah:
1. Memfasilitasi pembangunan rumah kompos dan Memfasilitasi alat-alat
pengolahan pupuk organik.
2. Memfasilitasi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan teknologi
pengolahan pupuk organik bagi kelompok usaha.
3. Revitalisasi komisi Pengawasan Penyaluran Pupuk Kabupaten Bandung
(KP3)
Tabel 2.12 Fasilitasi Pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik Tahun
2013-2014
No Jenis Sarana Volume Lokasi 1. Alat Pengolahan Pupuk Organik 8 unit Cicalengka, Cimenyan, Pasirjambu,
Pameungpeuk, Kertasari, Ibun
Sumber: Bidang Teknis Distanbunhut, 2014
Melalui upaya pengembangan Unit Pengolahan Pupuk Organik, Kelompok
Usaha Ekonomi Pedesaan (KUEP) “Taruna Mukti” Kampung Papakmanggu
Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu telah berhasil menyalurkan pupuk
organik kurang lebih 7.000 Ton/tahun. Penyaluran produk pupuk organik
tersebut tersebar dari Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang dan
Kabupaten Subang, juga telah bekerjasama dengan PT. PN VIII dan PT.
Agrimas sebagai pasar/pengguna produk.
Gambar 2.5 Unit Pengolahan Pupuk Organik KUEP
Taruna Mukti
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 37
2. Pengelolaan Benih
Kegiatan pada tahun 2013/2014 ini Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan membantu/memfasilitasi BKPPP dan BPSB dalam melakukan
pengawasan dan sertifikasi benih terhadap para penangkar benih.
Selanjutnya, Balai benih Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan di
Solokan Jerukdan Jelekong sebagai UPTD dari Dinas Pertanian Perkebunan
dan Kehutanan terus mengembangkan dan memantau penggunaan benih
bermutu/berlabel di lapangan. Pada musom tanam 2013/2014, telah dapat
menyalurkan benih padi sebanyak 525 Ton untuk kegiatan SLPTT dan 20,20
Ton benih jagung. Disamping itu,13,5 Ton benih kedelai disalurkan sebagai
upaya uji coba budidaya kedelai di Kabupaten Bandung guna mendukung
tercapainya swasembada kedelai nasional.Cadangan Benih Daerah dan
Bantuan Penggantian Bencana sebanyak 11,5 Ton dari APBD Kabupaten
Bandung.
Pada Tahun 2014, dalam upaya mengejar penyerapan teknologi
pertanian, UPTD Benih menampung serta menyediakan benih
berlabel/bermutu untuk disebar/ditanam oleh para petani di wilayah
kabupaten bandung, dan menurut data dari UPTD benih bermutu/berlabel
yang banyak ditanam/digunakan oleh para petani di Kabupaten Bandung ini
adalah Varietas Ciherang (67%), Sintanur (3%), Mekongga (10%), IR-64
(10%) dan benih Lokal sebanyak 10%.
Lebih lanjut, pengelolaan benih/bibit tanaman lainnya seperti
hortikultura, perkebunan dan kehutanan sebelum disebar ke lapangan
dikontrol dan dikendalikan kualitasnya melalui upaya penyertaan sertifikasi
benih/bibit tersebut. Penyaluran benih harus melalui uji lapangan dan adaptasi
sehingga tidak berdampak negative terhadap pertanaman lainnya di lapangan.
Upaya menciptakan benih/bibit baru khas lokal mulai menempati
prioritas target kinerja, dari tahun 2013 beberapa komoditi unggulan
kabupaten dikembangkan sistem penangkarannya melalui kerjasama dengan
balai penelitian. Jeruk besar cikoneng di Desa Cibiru Wetan Kecamatan
Cileunyi menjadi sasaran pertama dikarenakan komoditi ini memiliki spesifik
unik. Krisan dan tanaman hias lainnya dilaksanakan melalui pengembangan
kebun percobaan seluas 1,5 hektar dengan berbagai sarana prasarana yang
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 38
telah dibangun untuk menunjang pengembangan penangkaran dan uji
adaptasi khusus tanaman hias di Kecamatan Pasirjambu. Penangkaran
kentang dan stroberi juga mulai dikelola secara intensif dan tersebar di
Kecamatan Pangalengan, Kertasari, Rancabali dan Pasirjambu.
3. Pengelolaan Alat Mesin Pertanian
Alat Mesin Pertanian sangat mempengaruhi tingkat pencapaian
ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung. Melalui hal tersebut, akan
mempercepat waktu tanam, waktu olah, dan waktu simpan dengan kuantitas
dan kualitas yang relatif lebih bila dibandingkan dengan secara manual.
Perkembangan Alat Mesin Pertanian dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan baik dari jumlah alat maupun ketrampilan operator. Peningkatan
tersebut disebabkan adanya swadaya masyarakat maupun dukungan dari
pemerintah Pusat, Propinsi ataupun Kabupaten. Meskipun demikian, program
mekanisasi pertanian secara bertahap perlu terus dikembangkan karena
semakin terbatasnya tenaga kerja di pedesaan terutama buruh tani,
meningkatnya efisiensi dan efektivitas pemanfaatan alat itu sendiri,
meningkatnya tuntutan konsumen terhadap mutu dan kualitas produk
pertanian. Pada tahun 2014 ini jumlah alat mesin pertanian yang diberikan ke
tingkat petani mengalami kenaikan dari tahun 2013, hal ini dikarenakan alat
mesin lebih spesifik dalam penggunaan dari tahun-tahun sebelumnya seperti
traktor atau alt penanaman padi.
Pengembangan kegiatan mekanisasi pertanian diharapkan dapat
berdampak positif terhadap kualitas penerapan teknologi usaha tani,
pendapatan usaha tani, peningkatan minat generasi muda untuk terus bekerja
di sektor pertanian, sehingga diharapkan usaha tani dan bisnis pertanian
dapat terus berkembang serta dapat meningkatkan minat para generasi muda
agar tidak merasa minder dalam bergumul dengan lumpur dan bercinta
dengan tanah dan terus bekerja pada sektor pertanian dalam merajut masa
depan keluarga.
Pada tahun 2014 ini, sebagai langkah strategis dalam mengelola alat
mesin pertanian di Kabupaten Bandung, Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan terus mengembangkan dan meningkatkan Unit Pelayanan Jasa
Alsintan yang bertujuan untuk mengelola dan memelihara alat dan mesin
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 39
pertanian yang telah ada di lapangan. Dengan UPJA ini, kelompok-kelompok
masyarakat mendapatkan alternatif usaha dalam bidang penyewaan alat
mesin pertanian tersebut. Hal tersebut dapat memberikan efek positif pada
kedua belah pihak. Di sisi petani, akan mempermudah pekerjaan dan
mempercepat waktu usahanya dengan pembayaran sewa setelah panen, di
sisi lain, UPJA akan mendapatkan keuntungan sebagai penghasilan dan
pemeliharaan aset UPJA. Kehadiran UPJA di perdesaan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan petani, kelompok tani dan gabungan kelompok tani
dalam rangka penyediaan pelayanan jasa alsintan guna mendukung
tercapainya pemenuhan produksi pertanian yang terus meningkat sejalan
dengan pertambahan jumlah penduduk, menurunnya daya dukung lahan,
rendahnya intensitas pertanaman, dan kepemilikan alsintan secara individu
yang kurang menguntungkan.
Tabel 2.14 Perbandingan Jumlah Alat Mesin Pertanian di tingkat petani
Kabupaten Bandung Tahun 2013 dan Tahun 2014
N
o Jenis Alsintan
Tahun 2013 (Unit) Tahun 2014 (Unit)
Total
Yang
dapa
t
digu
naka
n
Rusa
k Total
Yang
dapat
digun
akan
Rusa
k
1 Alat Pengolahan
Lahan 456 402 54 833 746 87
2 Alat Pemupukan 243 135 108 243 135 108
3 Alat Pemberantasan
OPT 46.472 45.669 803
46.55
6 45.753 803
4 Pompa Air 425 411 14 571 533 38
5 Sabit Bergerigi 219 194 25 998 987 11
6 Alat Pengolah Padi 1.726 1.519 207 1.750 1.543 207
7 Alat Pengolah
Jagung 18 18 0 18 18 0
8 Alat Pengolah Non
Jagung 154 135 19 154 135 19
9 Perajang 3 3 0 3 3 0
10 Grader 409 363 46 409 363 46 Sumber: UPTD Alat mesin Pertanian dan Pengendalian OPT; Statistik DISTANBUNHUT Kab. Bandung 2014.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 40
Pada Tahun 2014, pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian
Perkebunan dan Kehutanan telah merencanakan memberikan stimulan berupa
alat mesin pertanian kepada kelompok tani sebagai langkah dalam
pengembangan UPJA, berupa alat dan mesin baik pada sub sistem on-farm
maupun sub sistem pasca panen dan pengolahan hasil. Hal tersebut dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha kelompok tani.
Stimulan alat tersebut berupa:
1. Traktor besarsebanyak 40 unit.
2. Pompa Air 3” sebanyak 25 Unit
3. Pompa Air 4” sebanyak 2 Unit
4. Mesin giling padi sebanyak 2 unit
5. Mesin Pemipil Jagung sebanyak 1 Unit
6. Mesin Penepung sebanyak 2 unit
7. Mesin Potong Rumput sebanyak 50 unit
8. Alat Budidaya Jamur sebanyak 1 unit
9. Motor Roda Tiga sebanyak 1 unit
Lebih lanjut, pengembangan UPJA di Kabupaten telah dilaksanakan di
Kecamatan Kutawaringin dan Ciparay. Kedua UPJA center tersebut diharapkan
dapat memberikan efek positif untuk menjawab kebutuhan masyarakat tani
akan alat dan mesin pertanian, dan sampai dengan tahun 2014 ini UPJA yang
berkembang di Kabupaten Bandung ini telah terbentuk sebanyak 17 unit.
Strategi
lainnya, yaitu
melalui kegiatan dari
tahun 2013 sampai
sekarang yaitu
pengembangan
bengkel keliling
kabupaten dan
sekarang telah
terealisasi namun
belum 100 %
terealisasi dalam hal pelayanan dan kelengkapan alatnya, Tujuan dari bengkel
keliling ini adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat tani
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 41
dalam merenovasi/memperbaiki alat mesin pertanian yang mengalami
kerusakan. Operasionalisasi bengkel keliling akan dibangun kerjasama antara
Distanbunhut, BKPPP, dan swasta sebagai supplier spare part.
4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Salah satu upaya pengamanan produksi beras daerah adalah
pengendalian OPT. Pemerintah Kabupaten Bandung berupaya seefektif dan
seefisien mungkin dalam mengendalikan serangan OPT maupun menangani
bencana alam. Hal ini memberikan efek positif dalam meminimalisasi
kemungkinan terjadinya puso yang diakibatkan oleh serangan OPT dan
bencana alam kekeringan/banjir. Melalui pembentukan Brigade Proteksi
Tanaman di tingkat kecamatan dan desa se-Kabupaten Bandung pengendalian
dan penanganan tersebut dapat segera dilakukan secara cepat, tepat, dan
akurat.
Brigade proteksi tanaman merupakan agen pemerintah yang bertugas
sebagai pemantau, pengendali, dan pelaksana pengamanan produksi pangan
di Kabupaten Bandung, terutama yang diakibatkan oleh serangan OPT dan
bencana alam. Agen tersebut terdiri dari Petugas Pengendali OPT (POPT)
dinas dan para petani di desa dan kecamatan se-Kabupaten Bandung. Setiap
kejadian di lapangan akan segera ditangani secara cepat dan tepat dengan
memotong jalur koordinasi/birokrasi. Teknologi pengendalian OPT yang telah
dilaksanakan adalah: (1) Spot Stop; (2) Trips Barrier System; (3) Agen hayati.
Selain itu, pengembangan desa-desa PHT yang bekerjsama dengan
BPTPH Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu prioritas langkah untuk
mengendalikan serangan OPT. Melalui kombinasi Desa PHT dan brigade
proteksi tanaman diharapkan akan mengurangi dampak negatif dari serangan
OPT dan bencana alam terhadap jumlah produksi dan keadaan puso. Berikut
rencana stimulan yang telah disalurkan untuk pengendalian OPT, yang berasal
dari APBD Kabupaten Bandung dan APBN, adalah:
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 42
Tabel 2.14 Rencana dan Realisasi Stimulan Pengendalian OPT Tahun 2014
No Sarana Rencana Realisasi
1. Sarana pengendali agen hayati
a. Trichogaamma sp
b. metharizium sp
c. Beauveria sp
952 pias
800 bungkus
800 bungkus
952 pias
800 bungkus
800 bungkus
2. Teknologi trip barrier system 10 paket 10 paket
3. Obat-obatan pengendalian OPT
a. Rodentisida anti oagulan
b. Insektisida
c. Fungisida
d. Rodentisida/pengasapan
150 kg
150L
100 kg
40 dus
150 kg
150L
100 kg
40 dus
4. Masker 100 buah 100 buah Sumber: UPTD Alat mesin Pertanian dan Pengendalian OPT
Sub sistem pengelolaan infrastruktur dasar pertanian
1. Pengelolaan Infrastruktur Pengairan
Pada sisi pengelolaan infrastruktur pengairan, Pelaksanaannya
ditentukan oleh beberapa peraturan termasuk pengaturan kewenangan
diantaranya.Undang-undang No. 7 tahun 2004 tentang SDA dan Peraturan
Pemerintah No. 20 tahun 2006 tentang Irigasi mengamanatkan bahwa
tanggung jawab pengelolaan jaringan irigasi tersier sampai ke tingkat
usahatani (JITUT) dan jaringan irigasi desa (JIDES) menjadi hak dan
tanggung jawab petani pemakai air (P3A) sesuai dengan kemampuannya.
Pengelolaan pengairan pada tahun 2014 ini didukung oleh kegiatan WISMP
dengan sumber dana Loan Pemerintah Pusat, kegiatan WISMP ini dikelola oleh
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan, BAPEEDA dan SDAPE. Kegiatan
yang dilakukan meliputi, fisik infrastruktur dan pembinaan pemakai air
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 43
Tabel 2.15 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang sudah mempunyai SK
Bupati dan Berbadan Hukum
Kecamatan Desa
Daerah
Irigasi
(DI)
Nama
Kelompo
k P3A
S.K Bupati
Bandu
ng
Berbadan
Huku
m
Ket
B / SB / BB
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Arjasari Wargaluyu Gunung
Karung Wargi Mukti - - SB
Baleendah Warga Mekar Cisarea Banyu Wangi - - SB
Jelekong Cisarea Suka Jadi 2 - - SB
Manggahang Cisarea Sari Mukti - - SB
Bojong Malaka Andir Ciherang Wargi Saluyu - - SB
Ciherang Tani Mulya - - SB
Ciherang Jati Mekar - - SB
Rancamanyar Ciherang Madia Mulya - - SB
Ciherang Madia Mulya - - SB
Banjaran Kiangroke Ciherang Cibolerang - - SB
Ciherang Lemah Duhur - - SB
Cangkuang Cangkuang Ciherang Pa Sarwan 1 - - SB
Ciherang Kubang - - SB
Ciluncat Ciherang Pa Sarwan 2 - - SB
Ciherang Bebera - - SB
Ciherang Gulaweng - - SB
Tanjungsari Ciherang Tirta Karya - - SB
Ciherang Tirta Abadi - - SB
Nagrak Ciherang Plantap - - SB
Cicalengka Bbkn. Peuteuy Loa Jogo Mekar Harapan - - SB
Dampit Loa Jogo Tunas Harapan - - SB
Cikancung Cikasungka Cikasungka Mutiara Bumi - - SB
Mandalasari Cikasungka Biru - - SB
Hegarmanah Cikasungka Endek Yusuf - - SB
Cimaung Cikalong Cikalong Banyumukti - - SB
Ciparay Ciparay Cirasea Sumber Rejeki - - SB
Sumbersari Cirasea Sumber Jaya - - SB
Cirasea Sumber Tangan - - SB
Cirasea Sumber rahayu - - SB
Cirasea Sumber bakti - - SB
Cirasea Tani Mukti - - SB
Cirasea Sumber Hurip - - SB
Sarimukti Cirasea Sri Mahi - - SB
Ciheulang Cirasea Sariwangi 1 - - SB
Cirasea Sariwangi 2 - - SB
Cirasea Sariwangi 3 - - SB
Serang Mekar Cirasea Galih Mukti - - SB
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 44
Cikoneng Wanir Suka Galih 1 - - SB
Wanir Suka Galih 2 - - SB
Sagara Cipta Wanir Tirta Gara - - SB
Pakutandang Wanir Rarandang - - SB
Manggu Harja Wanir Cinta Jamri 1 - - SB
Gunung Leutik Wanir Bukit Culah - - SB
Katapang Banyusari Kiaraeunyeuh Dewi Suci - - SB
Sangkanhurip Juntihilir Tirta Rahayu - - SB
Pacet Mekarjaya Pamunggaran Cipta Mekar - - SB
Toblolera Tirta Jaya - - SB
Jamla Mekar Jaya -
-
SB
Mekarsari Cikatulampa Sugih Mukti - - SB
Cijambe Sumber Asri - - SB
Sawah Asem Mekar Hasil - - SB
Maruyung Bj. Cipatat Tirta Sejati - - SB
Sukarame Cijagra Tunas Harapan - - SB
Cijamburaya Cigura - - SB
Rumbia Rumbia - - SB
Mandala Haji Sawah Jeruk Tirta arum - - SB
Nagrak Cidodol Gerak 1 - - SB
Cipanbanteng Gerak 2 - - SB
Cikawao Tasulampa Gumati - - SB
Girimulya Pasanggrahan Giri mukti 1 - - SB
Cipeujeuh Wanir Saluyu - - SB
Wanir Barokah - - SB
Tanjung Wangi Wanir Mekar Wangi - - SB
Giri Mulya Cihejo 1 Sayuran - - SB
Cikitu Cihejo 2 Marga Laksana - - SB
Pangauban Geudeum Pangauban - - SB
Cipamekar Mekar Mukti - - SB
Cinangela Ciharupat Sumber
Harapan - - SB
Rancabali Alamendah Cibodas Alenda - - SB
Rancaekek Sukamanah Citarik Mekarwangi - - SB Sumber: Bidang Pangan DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2013
Keterangan : SB; Sudah Berkembang, SDB; Sedang Berkembang, BB; Belum Berkembang
Potensi sumber daya air permukaan di wilayah Kabupaten Bandung
dari sisi kuantitas dapat dikatakan cukup baik apabila hanya dilihat secara
jumlah volume keseluruhan dalam setahun. Namun apabila ditinjau dari
periode waktu dan lokasi setiap Satuan Wilayah Sungai (SWS), kondisi
ketersediaan sumber air ini diperkirakan mempunyai 3 macam fluktuasi yaitu
fluktuasi tinggi, Sedang dan Rendah. Potensi sumber daya air yang dimiliki
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 45
oleh Kabupaten Bandung berupa mata air dan situ-situ serta curah hujan.
Untuk pemanfaatan sumber air tersebut telah dibangun bangunan
pengambilan utama berupabendungan, embung dan bangunan irigasi-irigasi,
bendungan-bendungan yang ada ini dimanfaatkan selain untuk mengairi lahan
pertanian juga untu pembangkit tenaga listrik.
Potensi air permukaan sungai dan air permukaan bendungan yang ada di
Kabupaten Bandung dapat dilihat pada dibawah ini.
Tabel 2.16 Potensi Air Permukaan Bendungan Desa di Kabupaten Bandung
No Lokasi Nama Sungai/
DAM
Volume
(Juta m3) Kecamatan Desa
1 Soreang - Sadu - Cibeureum 20,0947
- Buninagara - Leuwikuya 97,4462
2 Pasirjambu - Buninagara - Leuwikuya -
3 Ciwidey - Panyocokan - Cigadog 30,2745
4 Margaasih - Lagadar - Malang 20,1326
5 Katapang - Parungserab - Leuwikuya 18,6567
- Banyusari - Kiarawuyeuh 8,7039
- Juntigirang - Juntihilir 6,5847
- Banyusari - Baros 2,1192
6 Majalaya - Wangisagara - Wangisagara 63,8793
7 Ciparay - Pakutandang - Cirasea 93,5105
8 Pacet - Maruyung - Wanir 71,1452
9 Rancaekek - Rancaekek kulon - Ciajasana 46,1848
10 Ibun - Lampegan - Cikaro 125
11 Cangkuang - Jatisari - Ciherang 95,7811
Pengelolaan sumberdaya air ini, dilaksanakan program pengontrolan
dan pemeliharan juga rehabilitasi saluran-saluran irigasi tersier yang ada
melalui pengembangan jaringan irigasi dan pembuatan cek dam/dam parit,
agar supaya tidak terjadi kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada
musim penghujan dan juga pembuatan sumur pantek serta embung. Tujuan
utama pengelolaan/pemeliharaan air irigasi ini adalah untuk (1) meningkatkan
indeks pertanaman (IP) dan (2) mengurangi dampak bencana alam
kekeringan dan banjir.Upaya pemeliharaan saluran irigasi tersebut,
dianggarkan baik berasal dari APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa
Barat, maupun APBN.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 46
Pada Tahun 2014, telah direalisasikan beberapa kegiatan pengelolaan
air irigasi tersier di beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung, baik
itu kegiatan rehabilitasi Jaringan Irigasi Desa (JIDES) maupun Jaringan
Tingkat Usaha Tani (JITUT) sebagai usaha rehabilitasi jaringan air. Tahun
2014 ini terealisasi dibeberapa wilayah yaitu : (1) Kecamatan Rancaekek
sebanyak 4 paket, (2) Kecamatan Bojongsoang sebanyak 4 paket, (3)
Kecamatan Ciparay sebanyak 1 Paket, (4) Kecamatan Solokanjeruk sebanyak
5 Paket, (5) Kecamatan Kutawaringin 1 paket, dan (6) Kecamatan Cicalengka
1 paket. Sedangkan untuk mendukung kestabilan supply air, maka dibangun
juga 6 paket cekdam, masing-masing lokasi 1 paket yaitu di Kecamatan : (1)
Rancabali, (2) Cimaung, (3) Arjasari, (4) Kutawaringin, (5) Cangkuang, dan
(6) Cicalengka.
Pengelolaan Lahan
Pengelolaan lahan ditujukan untuk mengoptimal penggunaan lahan bagi
pengusahaan agribisnis tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan, sehingga
dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan berproduktif. Lebih lanjut,
pengotimalisasi lahan tersebut termasuk pembangunan infrastruktur dasar/jalan,
optimalisasi dan konservasi.
Pengelolaan lahan tersebut juga merupakan langkah strategis yang
dilakukan oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan untuk menjaga dan
mengamankan ketersediaan pangan lokal. Langkah strategis yang dilakukan
bersumber dari APBD Kabupaten Bandung dan APBN Kementerian Pertanian,
yang meliputi:
Tabel 2.17 Pembangunan Urusan Irigasi
1 Irigasi Air Permukaan
a. - Pembangunan Rumah Pompa 25 unit
- Pengadaan Pompa 6" 25 Unit
b. Pipanisasi
- Pengadaan Paralon + Pemasangan Paket
2 Pembangunan Dam Parit
- Cek Dam 20 unit
Peningkatan kapasitas dan kapabilitas petani melalui desiminasi teknologi budidaya tanaman
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 47
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa pada tahun 2014
penerapan teknologi budidaya pertanian terutama padi dan palawija melalui
metode PTT/SLPTT (Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu)
mengalami kenaikan dalam skala presentase di tingkat petani terutama dalam
hal pemupukan berimbang, begitupun dalam hal penggunaan benih bermutu,
namun demikian ternyata penggunaan benih bermutu pun terkadang hasilnya
tidak semua menunjukan penigkatan hasil signifikan ini dimungkinkan karena
benih tersebut tidak sesuai dengan iklim mikro di tempat/lahan para petani itu
berada. Penerapan teknologi pertanian tanaman pangan melalui metode PTT
(Pengelolaan Tanaman Terpadu) di tingkat petani dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 2.18 Penerapan Teknologi di Tingkat Petani thn 2012-2014
No Metode Teknologi
Penerapan
Tahun
2013
(Ha)
Penerapan
Tahun
2014
(Ha)
Perkembangan
Tahun 2014
thdp 2013
1 Pupuk Berimbang 22.637 25.000 110,44
2 Benih Bermutu/Berlabel 24.477 25.000 102,14
3 Penerapan SRI 2.500 1.000 40,00
4 S L P T T 16.600 27.000 162,65 Sumber: Bidang Pangan DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2014
Berdasarkan data Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa desiminasi teknologi
khususnya pada peningkatan produktivitas tanaman pangan dapat dikatakan
telah menyebar hampir ke seluruh kawasan/lahan pertanian terutama lahan
sawah di Kabupaten Bandung. Hal ini terbukti penggunaan pupuk berimbang
dan benih bermutu/berlabel meningkat menjadi 25.000 hektar dari luas lahan
sawah yang telah menerapkan teknologi pupuk berimbang dan benih berlabel
atau 70,06% dari total luas lahan sawah di Kabupaten Bandung.
Lebih lanjut, 27.000 hektar atau 75,67% dari total luas lahan sawah
telah mengikuti dan menerapkan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu
(PTT). SL-PTT tersebut termasuk didalamnya SL-PTT padi sawah non/inbrida
seluas 25.000 Ha, padi sawah hibrida seluas 1.000 Ha, padi lading seluas
1.000 Ha dan SL-PTT jagung juga seluas 1.000 hektar. Kemudian 1.000
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 48
hektar lahan juga telah menerapkan teknologi System Rice of Intensification
(SRI). Pada Tahun 2013 dan 2014, Penerapan SRI fokus pengembangan
pertaniannya tetap dilaksanakan di Kecamatan Bojongsoang, Ciparay,
Baleendah, Banjaran, dan Solokanjeruk, yang memberikan dampak positif
bagi petani. Petani secara antusias mengembangkan pertanian padi
organik.Jumlah kelompok tani yang telah mendapat sertifikasi organik dari
Inofice sebanyak 2 kelompok di Kecamatan Ciparay dan Bojongsoang. Salah
satu diantaranya telah mendapatkan kerjasama dengan eksportir PT. Amazing
Farm dan PT. Sarinah Agro Mandiri dalam hal pemasaran, yaitu Kelompok
Tani “Organik Sarinah” Kecamatan Ciparay dengan produksi rata-rata 11,44
kuintal/ha GKP. Lebih lanjut, untuk meningkatkan keberdayaan kelembagaan
pertanian organik di Kabupaten Bandung berkembang ke wilayah Kecamatan
Bojongsoang melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan) harapan jaya.
Berbagai fasilitasi telah diberikan seperti, SL-Iklim, SLPTT, SLPHT, SRI dan
pengamatan rutin oleh Brigade Proteksi “sabilulungan”.
Gambar 2.6
pengembangan
pertanian
organik
Kelompok tani
Sarinah.
Peningkatan Sarana Prasarana Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Penanganan panen dan pasca panen di Kabupaten Bandung pada tahun
2014 untuk komoditas padi dan jagung menunjukkan penurunan tingkat
kehilangan/kerusakan hasil tanaman pangan sebesar 3,82%, hal ini salah
satunya dapat dilihat dari tingkat penurunan angka kehilangan hasil dalam
hal pemanenan serta pengolahan pasca panennya. Berdasarkan data yang
ada, tingkat kehilangan hasil komoditas padi pada tahun 2013 dalam
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 49
penanganan pasca panen mencapai 10,47% dan pada tahun 2014 ini
menurun 3,82% menjadi 10,07%. Sedangkan pada komoditas jagung angka
kehilangan hasil tahun 2013 sebesar 4,14%, pada tahun 2014 masih tetap
sebesar 4.14% ditunjukkan pada Tabel 3.11. Nilai-nilai penurunan kehilangan
hasil tersebut diukur pada kelompok tani yang mendapatkan intervensi
bantuan.
Penurunan tingkat kehilangan hasil tersebut didukung adanya
penggunaan alat mesin pertanian yang semakin modern, tingkat kesadaran
petani dan ketrampilan petani yang semakin meningkat sejalan dengan upaya
pembinaan yang cukup intensif dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Bandung.
Tabel 4.10. Realisasi Tingkat Kehilangan Hasil Komoditas Padi dan Jagung Tahun 2011 s.d 2014
No Komponen Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Padi Jagung Padi Jagung Padi Jagung Padi Jagung
1 Panen 2,35 0,29 0,58 0,27 0,51 0,27 0,50 0,27
2 Perontokan 3,35 2,76 3,33 2,76 3,28 2,76 3,15 2,75
3 Pengeringan 3,03 0,71 3,83 0,70 3,82 0,70 3,75 0,70
4 Pengilingan 2,42 0,41 3,01 0,41 2,86 0,41 2,67 0,40
JUMLAH 11,52 4,17 10,75 4,14 10,47 4,14 10,07 4,12
Sumber : Bidang Tanaman Pangan DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2014
Pada tahun 2014, Pemerintah Kabupaten Bandung yang didukung oleh
anggaran yang bersumber dari APBN Kementerian Pertanian dan APBD
Provinsi Jawa Barat telah memberikan stimulan barang dan peningkatan
keterampilan dan pengetahuan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil
tanaman pangan sebagai upaya dalam pengembangan dan pemberdayaan
kelompok-kelompok pengolahan hasil berbasis komoditas tanaman pangan,
berupa:
Penggilingan padi/power thresher/peda thresher sebanyak 4 unit
Terpal sebanyak 100 lembar
Pemipil Jagung sebanyak 1 Unit
Combine harvester sebanyak 1 unit di Kecamatan Solokanjeruk;
Mesin pengolahan tanaman pangan hasil 1 paket
Fasilitasi rumah kemasan Padi Organik 1 Paket
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 50
Revitalisasi penggilingan padi 1 paket.
Sasaran Strategis 2
Meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif produk pertanian
melalui pengembangan agribisnis dalam aglomerasi ekonomi
pertanian
Sasaran strategis ini diarahkan untuk mengembangkan kelompok-
kelompok usaha agribisnis yang berbasis komoditas hortikultura dan
perkebunan unggul lokal Kabupaten Bandung. Agribisnis hortikultura dan
perkebunan dikembangkan berdasarkan pada potensi satu kawasan
tertentu.Pengembangan Kawasan Pertanian menekankan transformasi desa-
desa dengan memperkenalkan unsur-unsur urbanisme ke dalam lingkungan
pedesaan yang spesifik yang didalamnya menekankan kekuatan lokal untuk
berkembang aktif dalam struktur ekonomi wilayah.
Selain itu, pertimbangan kaidah-kaidah konservasi air dan tanah
menjadi prioritas dalam pengembangan kawasan hortikultura dan perkebunan
di Kabupaten Bandung. Penentuan kawasan-kawasan didasarkan pada: (1)
potensi yang dimiliki; (2) sumberdaya pertanian yang memadai; (3) sesuai
kaidah konservasi dan tercantum dalam RTRW Kabupaten Bandung; dan (4)
memiliki peluang komparatif dan kompetitif.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pencapaian sasaran strategis 2
seperti yang telah dilakukan dan dapat dilihat pula dari berbagai fakta yang
ada, baik berupa keberhasilan maupun kekurangberhasilan pelaksanaan
pembangunan pertanian di Kabupaten Bandung,apabila dibandingkan dengan
tahun 2014 maupun terhadap sasaran/target yang telah ditentukan,ataupun
juga terhadap realisasi pencapaian dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun
2014 ini.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 51
Tabel 2.19 pengukuran sasaran strategis 2 Tahun 2014
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Kinerja Realisasi
Meningkatkan
keunggulan
komparatif dan
kompetitif produk
pertanian melalui
pengembangan
agribisnis dalam
aglomerasi
ekonomi pertanian
1. Jumlah produksifitas
komoditas unggulan:
- Sayuran (kui/ha)
- Buah-buahan
(kui/ha)
- Biofarmaka (kg/m2)
- Tan. Hias
(tangkai/ha)
- Kopi (Ton/ha)
- Teh (Ton/ha)
- Cengkeh (Ton/ha)
- Tembakau
210,19
102,00
3,19
17,14
1,19
2,35
0,22
0,95
178.61
117.74
5.612
22.60
1.017
2,282
0.209
0.4
2. Jumlah kelompok tani
yang telah memiliki
registrasi kebun
a. Hortikultura (kel)
45
65
3. Jumlah kelompok usaha
rumah kemasan dan UPH:
a. Hortikultura (kel)
b. Perkebunan (kel)
10
8
13
9
Pencapaian Jumlah Produksi Komoditas Hortikultura dan Perkebunan
Produksi serta produktivitas komoditas pertanian khususnya komoditas
hortikultura dan perkebunan yang diunggulkan di Kabupaten Bandung tahun
2014 ini mengalami peningkatan yang cukup baik walaupun tidak signifikan
seperti tahun sebelumnya karena di tahun 2014 menghadapi kendala-kendala
yang cukup sulit seperti keadaan alam yang cukup ekstreem khususnya iklim
yang kering, namun disisi lain iklim tersebut membantu dalam pertumbuhan
serta perkembangan bunga dan pembuahan komoditas hortikultura dan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 52
perkebunan sehingga umumnya mampu menaikan produksi dan
produktivitasnya asalkan kondisi air nya tetap terjaga dan terpenuhi. Selain
itu, muncul pula tantangan internal diantaranya adalah peralihan komoditas
karena alasan-alasan tertentu, pengurangan lahan produktif karena digunakan
untuk keperluan lainnya serta terkadang penanaman/pertanian komoditas
hortikultura berbenturan dengan isu-isu lingkungan tentang kaidah-kaidah
konservasi.
Berikut diantaranya peningkatan produksi dari komoditas hortikultura
dan perkebunan antara lain; Bawang merah dari 31.699 ton menjadi 32.770
ton, Kubis dari 100.150 ton menjadi 107.192 ton, cabe rawit dari 8.142 ton
menjadi 12.363 ton, tetapi pada komoditas unggulan yang lain ternyata
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu kentang menurun lebih
kurang 14%, cabe besar sekitar 0.11%, tomat menurun sekitar 25,7% dan
stroberi juga mengalami penurunan sekitar 54% an ini dimungkinkan karena
tahun sebelumnya stroberi terus digenjot sehingga produksi sekarang menjadi
titik jenuh dari tanaman itu sendiri ataupun juga dikarenakan tanaman/bibit
mungkin kualitas nya sudah menurun. Kemudian produksi tanaman
perkebunan rakyat yaitu; hasil olahan teh 3.612 ton naik 1,03% dari tahun
2013, kopi mencapai 6.803 ton naik 1,02%, cengkeh naik 1,08% menjadi 118
ton serta tembakau naik sebesar 0,36% dari tahun 2013.
Lima komoditas utama sayuran di kabupaten Bandung adalah kentang, tomat,
cabe, bawang merah, dan kubis. Kelima komoditas tersebut kecuali kentang,
tomat dan cabe seperti dibahas diatas mengalami peningkatan dalam hal
produksi dan produktivitas. Disamping itu, terdapat komoditas-komoditas
spesifikasi lokal dan eksklusif yang dikembangkan atas kerjasama antara
petani dengan pelaku pasar (ritel, industri, dan eksportir), seperti wortel,
brokoli, paprika, dan sayuran eksklusif lainnya. Komoditas tersebut tersebar di
Kecamatan Pangalengan, Ciwidey, Pasirjambu, Rancabali, Cimenyan, dan
Kertasari.
Penetapan Kabupaten Bandung sebagai kabupaten stroberi pada Tahun 2012
membawa perubahan terhadap fokus strategis pembanganun hortikultura. Pada
Tahun 2013, stroberi menjadi prioritas pengembangan yang diimplementasikan
ke dalam beberapa program/kegiatan, yaitu (1) pengembangan penangkaran
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 53
stroberi yang tersebar di Kecamatan Rancabali dan Pasirjambu.Identifikasi
benih/bibit unggul stroberi merupakan salah satu langkah aksi untuk
menghasilkan benih/bibit spesifik lokal Kabupaten Bandung, namun pada tahun
2014 ini ternyata produksi stroberi mengalami penurunan tetapi dari segi
penanaman dan panen ternyata mengalami kenaikan ini disebabkan karena pada
awal dan akhir tahun 2014 terjadi kenaikan iklim/curah hujan sehingga buah
banyak yang busuk kemudian menjelang akhir tahun terjadi kemarau yang cukup
panjang sehingga kelembapan dan evapotranspirasi tinggi kemudian
menyebabkan busuk buah atau buah menjadi belah (luka) kemudian membusuk,
selain itu dari kualitas bibit juga ternyata sudah lama sehingga buah yang ada
menjadi rendah produksinya. Mudah-mudahan tahun 2015 yang akan datang,
melalui melalui kerjasama sister city pada 2013 dengan pemerintah Korea
Selatan yang berupaya untuk mengadopsi benih stroberi yang berasal dari Korea
ke Kabupaten Bandung, bisa berhasil dan kembali menaikan produksi.
Tabel 2.20 Realisasi Luas Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Komoditas Sayuran di Kabupaten Bandung Tahun 2014
No Uraian Komoditi
Realisasi
2012 (Ton)
Realisasi
2013 (Ton)
Realisasi
2014 (Ton)
% Th.2014
thdp
Th.2013 1 2 3 4 5 6
1 Bawang Merah
Luas Tanam (ha) 3,116 2,911 3,086 106.01
Luas panen (ha) 3,265 2,915 3,027 103.84
Produksi (ton) 39,222 31,699 32,770 103.38
Produktivitas
(kwt/ha) 120.13 108.74 108.26 99.55
2 Kentang
Luas Tanam (ha) 6,711 4,814 4,380 90.98
Luas panen (ha) 7,036 5,372 4,676 87.04
Produksi (ton) 131,007 108,832 93,968 86.34
Produktivitas
(kwt/ha) 186.19 202.59 200.96 99.19
3 Kubis
Luas Tanam (ha) 5,266 4,004 4,457 111.31
Luas panen (ha) 5,242 4,331 4,683 108.13
Produksi (ton) 125,606 100,150 107,192 107.03
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 54
No Uraian Komoditi
Realisasi
2012 (Ton)
Realisasi
2013 (Ton)
Realisasi
2014 (Ton)
% Th.2014
thdp
Th.2013 1 2 3 4 5 6
Produktivitas
(kwt/ha) 239.61 231.24 228.90 98.99
4* Cabe
Luas Tanam (ha) 226 718 753 104.87
Luas panen (ha) 691 596 702 117.79
Produksi (ton) 20,376 17,598 17,579 99.89
Produktivitas
(kwt/ha) 29.49 295.26 250.41 84.81
5* Tomat
Luas Tanam (ha) 1,174 1,189 1,125 94.62
Luas panen (ha) 1,097 1,215 1,105 90.95
Produksi (ton) 94,486 67,900 49,749 73.27
Produktivitas
(kwt/ha) 861.31 229.15 450.22 196.47
6 Bawang Daun
Luas Tanam (ha) 3,549 1,189 4,117 346.26
Luas panen (ha) 3,512 1,215 4,112 338.44
Produksi (ton) 54,115 67,900 68,401 100.74
Produktivitas
(kwt/ha) 154.086 229.15 166.34 72.59
7 Kembang Kol
Luas Tanam (ha) 512 575 592 102.96
Luas panen (ha) 511 602 573 95.18
Produksi (ton) 9,958 9,777 11,258 115.15
Produktivitas
(kwt/ha) 194.88 162.40 196.48 120.98
8 Petsai/Sawi/Sosin
Luas Tanam (ha) 3,176 3,635 2,938 80.83
Luas panen (ha) 3,218 3,476 3,145 90.48
Produksi (ton) 67,581 71,079 66,486 93.54
Produktivitas
(kwt/ha) 210.01 204.48 211.40 103.38
9 Wortel
Luas Tanam (ha) 1,745 2,212 1,914 86.53
Luas panen (ha) 1,796 2,003 1,924 96.06
Produksi (ton) 40,316 42,507 40,950 96.34
Produktivitas
(kwt/ha) 224.48 212.22 212.84 100.29
10 Lobak
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 55
No Uraian Komoditi
Realisasi
2012 (Ton)
Realisasi
2013 (Ton)
Realisasi
2014 (Ton)
% Th.2014
thdp
Th.2013 1 2 3 4 5 6
Luas Tanam (ha) 306 643 504 78.38
Luas panen (ha) 313 512 493 96.29
Produksi (ton) 7,228 10,977 10,798 98.37
Produktivitas
(kwt/ha) 230.91 214.39 219.03 102.17
11 Kacang Merah
Luas Tanam (ha) 1,690 1,421 1,837 129.28
Luas panen (ha) 1,538 1,684 1,795 106.59
Produksi (ton) 9,833 16,150 18,663 115.56
Produktivitas
(kwt/ha) 63.93 95.90 103.97 108.41
12
* Kacang Panjang
Luas Tanam (ha) 119 116 142 122.41
Luas panen (ha) 156 145 127 87.59
Produksi (ton) 3,620 3,538 3,050 86.20
Produktivitas
(kwt/ha) 232.03 243.97 240.12 98.42
13
* Jamur
Luas Tanam (m2) 11,413 12,715 48,979 385.21
Luas panen (m2) 20,205 12,749 41,565 326.03
Produksi (ku) 29,530 232,460 44,113 18.98
Produktivitas (kg/m2) 14.62 18.23 10.61 58.21
14
* Terung
Luas Tanam (ha) 160 176 214 121.59
Luas panen (ha) 186 157 202 128.66
Produksi (ton) 4,964 4,475 6,801 151.97
Produktivitas
(kwt/ha) 266.89 285.04 336.68 118.11
15
* Buncis
Luas Tanam (ha) 850 749 654 87.32
Luas panen (ha) 789 786 660 83.97
Produksi (ton) 18,279 18,230 16,572 90.90
Produktivitas
(kwt/ha) 231.68 231.94 251.09 108.26
16 Ketimun
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 56
*
Luas Tanam (ha) 460 471 554 117.62
Luas panen (ha) 538 460 525 114.13
Produksi (ton) 18,164 17,340 19,039 109.80
Produktivitas
(kwt/ha) 337.62 213.96 362.64 169.49
17
* Labu Siam
Luas Tanam (ha) 87 73 37 50.68
Luas panen (ha) 69 78 42 53.85
Produksi (ton) 60,089 59,990 61,666 102.79
Produktivitas
(kwt/ha) 8,708.49 830.59 14,682.36 1,767.70
18
* Kangkung
Luas Tanam (ha) 260 457 408 89.28
Luas panen (ha) 255 473 384 81.18
Produksi (ton) 9,495 9,326 6,856 73.52
Produktivitas
(kwt/ha) 372.37 126.50 178.53 141.13
19
* Bayam
Luas Tanam (ha) 259 206 156 75.73
Luas panen (ha) 267 212 159 75.00
Produksi (ton) 2,953 2,124 1,645 77.43
Produktivitas
(kwt/ha) 110.61 92.90 103.45 111.36
20
* Seledri
Luas Tanam (ha) 1,516 1,692 1,902 112.41
Luas panen (ha) 1,441 1,565 1,842 117.70
Produksi (ton) 28,516 30,099 39,191 130.21
Produktivitas
(kwt/ha) 197.89 191.82 212.76 110.92
21
* Cabe Rawit
Luas Tanam (ha) 282 398 530 133.17
Luas panen (ha) 324 331 452 136.56
Produksi (ton) 8,150 8,142 12,363 151.85
Produktivitas
(kwt/ha) 251.54 75.37 273.51 362.88
Jumlah Sayuran
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 57
No Uraian Komoditi
Realisasi
2012 (Ton)
Realisasi
2013 (Ton)
Realisasi
2014 (Ton)
% Th.2014
thdp
Th.2013 1 2 3 4 5 6
Luas Tanam (ha) 42,877 43,170 30,430 70.49
Luas panen (ha) 52,449 43,523 30,773 70.71
Produksi (ton) 783,488 927,418 6,821,105 735.49
Produktivitas
(kwt/ha) 14.94 213.09 2,216.59 1,040.23
22
* Strowberry**)
Luas Tanam (ha) 148 94 214 227.66
Luas panen (ha) 141 91 108 118.68
Produksi (ton) 151,959 154,316 71,443 46.30
Produktivitas
(kwt/ha) 10,777.21 1,918.16 6,615.10 344.87
Sumber : Bidang hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung 2014
Ket **) Termasuk dalam komoditas tanaman buah-buahan semusim
Produksi komoditas buah-buahan unggulan seperti alpukat, durian, pisang
di Kabupaten Bandung pada tahun 2014 umumnya dapat melampaui target serta
memperlihatkan realisasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2013,
tetapi ada juga yang tidak bisa melampaui realisasi tahun 2013, ini disebabkan
oleh kondisi alam yang cukup kering sehingga dalam proses pembungaan dan
pembuahan tanaman banyak yang gugur karena evavotranspirasi dari tanaman
itu sendiri cukup tinggi, disamping itu pula sudah banyak tanaman yang tua dan
tidak produktif lagi, serta tanaman muda sebagai penggatinya belum produktif
menghasilkan buah. Untuk selengkapnya mengenai realisasi produksi, dapat
dilihat pada Tabel 2.21 di bawah ini.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 58
Tabel 2.21 Realisasi Produksi Tanaman Buah-buahan di Kabupaten Bandung Tahun 2014
NO KOMODITA
S
Produksi
Thn
2012
(Ton)
Produksi
Thn
2013
(Ton)
Tanam Baru
Thn
2014
(Pohon)
Tan. yg Menghsilkan
Thn 2014 (Pohon)
Produksi
Thn
2014
(Ton)
1 Alpukat 32,982 46,997 18,158 108,350 63,848
2 Belimbing 1,533 6,183 253 9,571 1,806
3 Duku 321 384 140 24,228 37
4 Jambu Air 3,217 12,441 1,151 29,773 5,817
5 Jambu Biji 11,016 30,848 16,301 57,734 20,253
6 Jeruk Siam 0 0 18,835 18,725 3,246
7 Jeruk Besar 4,991 7,850 1,832 55,585 999
8 Mangga 10,674 43,626 2,426 44,782 9,578
9 Manggis 316 112 269 77,428 99
10 Nangka 22,605 36,922 1,332 50,386 42,231
11 Nenas 3 30 20 53,841 9
12 Pepaya 4,107 8,257 9,865 16,822 2,972
13 Pisang 63,028 122,958 63,778 386,185 210,884
14 Rambutan 4,598 3,272 620 13,136 10,920
15 Salak 147 156 25 5,174 113
16 Sawo 2,080 5,021 246 17,133 2,831
17 Markisa 0 0 1,000 33,332 20
NO KOMODITA
S
Produksi
Thn
2012
(Ton)
Produksi
Thn
2013
(Ton)
Tanam Baru
Thn
2014
(Pohon)
Tan. yg Menghsilkan
Thn 2014 (Pohon)
Produksi
Thn
2014
(Ton)
18 Sirsak 2,260 2,963 57 159,880 575
19 Sukun 8,688 15,537 658 35,386 9,988
21 Durian 5,647 8,556 1,772 18,839 6,165
22
Jumlah 178,213 352,113 138,738 1,216,290 392,391
Sumber : Bidang Hortikultura,DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2014
Tahun 2014 menjadi ajang untuk menciptakan kawasan buah-buahan lokal di
Kabupaten Bandung. Alpukat, jambu kristal, dan jeruk menjadi komoditi
unggulan yang dikembangkan. Kertasari dipusatkan dalam pengembangan
alpukat. Mulai dari penangkaran bibit alpukat hingga pengembangan kawasan.
Cileunyi merupakan salah satu produsen jeruk besar di Kabupaten Bandung
diarahkan untuk menghasil bibit spesifik lokal melalui jeruk besar cikoneng.
Stimulan green house, bibit, dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Cimaung dan Banjaran dikembangkan sebagai sentra jambu kristal/jambu biji.
Bila dilihat dari potensi tanaman hias. Kabupaten Bandung merupakan
salah satu sentra produksi tanaman hias di tingkat Provinsi Jawa Barat dan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 59
Nasional. Produksi komoditas tanaman hias dan obat-obatan unggulan seperti
Anggrek, Krisan, Mawar dan Gerbera. Krisan menjadi primadona pengembangan
tanaman hias. Kawasan 3.000 m2 diperuntukan bagi pengembangan krisan.
Penangkaran benih, intensifikasi, dan ekstensifikasi merupakan langkah strategis.
Pada Tahun 2013, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan mengembangkan
kebun percobaan yang diperuntukan khusus sebagai laboratorium lapangan
tanaman hias.Adopsi teknologi dan adaptasi benih/bibit tanaman hias baru di
Kabupaten Bandung diujicobakan di kebun percobaan tersebut. Dengan luas
kurang lebih 1 hektar yang berlokasi di Kecamatan Pasirjambu, berbagai
tanaman hias dikembangkan, dan dari usaha tersebut dapat terlihat pada tahun
2014 ini komoditas yang dikembangkan tersebut diatas mengalami kenaikan
yang cukup besar baik dilihat dari luas tanam baru, panen serta produksinya.
Komoditas tanaman obat di Kabupaten Bandung tahun 2014 yaitu
diantaranya jahe, lengkuas dan yang lainnya kecuali kencur memperlihatkan
realisasi produksi yang meningkat dibanding target dan realisasi tahun 2013, ini
disebabkan karena selain bantuan program/kegiatan dari dinas untuk
mendukung produksi tanaman obat dan juga dikarenakan tanaman/tambah
tanam baru yang ditanam baru tahun 2013 sebagian baru menghasilkan produksi
di tahun 2014. Realisasi produksi tanaman hias tersaji pada tabel 2.22
Tabel 2.22 Realisasi Tanaman Hias di Kabupaten Bandung Tahun 2014
Sumber : Bid. Hortikultura, DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2013
No Komoditas Luas Tanam
Baru (m2)
Realisasi Produksi
2013 (Tangkai)
1 Anggrek 2,335 58,538
2 Anthurium Bunga 119 3,082
3 Gladiul 219 3,710
4 Helicania 396 5,303
5 Krisan 12,490 431,558
6 Mawar 1,142 32,661
7 Melati 140 2,274
8 Palem 375 1,771
9 Sedap Malem 9,234 62,519
10 Gerbera 1,435 11,893
11 Anyelir 267 11,192
12 Dracaena - 34
Jumlah 28,152 624,535
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 60
Tabel 2.23 Realisasi Tanaman Hias di Kabupaten Bandung Tahun 2014
No Komoditas Luas Tanam
Baru
Luas Panen ( m² ) Produksi (Kilogram)
Habis
dibongka
r
Belum habis
dibongkar
Habis
dibongkar
Belum habis
dibongkar
1 Anggrek 10,543 13,242 5,100 98,938 23,916
2 Anthurium 16 161 90 850 559
3 Anyelir 55 75 42 641 717
4 Gerbera 63 642 851 3,326 5,084
5 Gladiol - 64 40 320 258
6 Heliconia 101 822 1,850 2,425 8,426
7 Krisan 10,130 14,175 24,590 748,174 1,578,460
8 Mawar 97 721 2,832 11,299 20,346
9 Sedap Malam 7,545 8,518 14,589 107,248 64,666
10 Dracaena 30 - - - -
11 Melati - 117 185 116 248
12 Palem 65 49 342 114 4,077
13 Aglanome - 63 166 83 2,012
14 Adenium 30 63 170 602 1,925
15 Euphorbia 138 214 290 1,300 3,219
16 Phylodendron - - - - -
17 Pakis - 26 - 269 -
18 Monstera - 12 55 48 55
19 Ixora/Soka - 61 - 60 53
20 Cordyline - - - - -
21 Diffenbachia 50 4 700 4 17,500
22 Sansieviera 164 997 1,355 4,902 28,732
23 Anthurium daun 12 12 12 116 194
24 Caladium - - - - -
Total 29,039 40,038 53,259 980,835 1,760,447
Sumber : Bid. Hortikultura, DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2014 Total Provitas 2,741,282
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 61
Tabel 2.24 Realisasi Produksi Tanaman Obat Tahun 2014
No KOMODITAS
Tahun 2013 Tahun 2014
Luas
Tan
am
Bar
u
Produksi
habis
dibo
ngka
r
Tanam
Bar
u
(m²)
Panen (m2) Produksi (Kg)
Habis/
dibon
gkar
Belum
Habi
s
Habis/
dibong
kar
Belum
Habis
1 JAHE 103,710 269,910 479,584 222,482 - 828,002 -
2 LAOS 97,950 101,729 66,124 109,193 - 489,199 -
3 KENCUR 18,126 38,892 14,861 20,760 - 35,276 -
4 KUNYIT 24,300 104,213 92,338 67,000 - 157,556 -
5 LEMPUYANG 1,656 8,756 21,151 3,400 - 8,029 -
6 TEMULAWAK 3,952 11,963 24,450 6,620 - 19,857 -
7 TEMUIRENG 930 1,628 - 12,700 - 3,495 -
8 TEMUKUNCI 0 0 475 20 - 35 -
9 DLINGGO 0 0 - - - - -
10 KAPULAGA 12,835 11,691 197,835 31,015 80,874 41,439 67,609
11 MENGKUDU 323 25,891 14,552 235 1,647 763 5,189
12 MAHKOTA
DEWA
0 0 2,203 292 1,392 729 5,768
13 KEJIBELING 360 2,462 7,225 310 2,979 242 1,882
14 SAMBILOTO 78 725 5,027 3,357 470 3,689 338
15 LIDAH BUAYA 0 0 30,893 427 173,836 745 1,011,618
JUMLAH 264,220 577,860 956,718 477,811 261,198 1,589,056 1,092,404
Produktivitas (Kg/M²) 5.612
Sumber : Bid. Hortikultura, DISTANBUNHUT Kabupaten Bandung, 2014
Tanaman Perkebunan
Upaya peningkatan fungsi lahan serta penanaman baru komoditas
(Replanting) perkebunan di Kabupaten Bandung dilaksanakan dalam rangka
optimalisasi penggunaan lahan perkebunan yang telah ada, supaya terjadi
peningkatan produksi komoditas perkebunan, terutama produksi tanaman
perkebunan unggulan Kabupaten Bandung, yaitu Teh, Kopi, cengkeh dan
Tembakau.
Dikarenakan kondisi iklim yang sedikit kurang mendukung untuk terjadinya
proses pembuahan serta adanya serangan OPT komoditi perkebunan seperti karat
daun, hama Pbko, embun jelaga dan kutu dompolan mengakibatkan produktivitas
kopo tidak signifikan meningkat walaupun sebenarnya mencapai target dan naik
dari tahun sebelumnya. Pencapaian produksi tanaman Perkebunan unggulan
(Perkebunan Rakyat) tahun 2014 di Kabupaten Bandung adalah diantaranya
terlihat pada tabel berikut:
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 62
Tabel 2.25 Realisasi produksi komoditi perkebunan
Komoditi
Produksi 2012
(berdasar Ton
Hasil)
Produksi 2013
(berdasar Ton
Hasil)
Produksi 2014
(berdasar Ton
Hasil)
%
Olah
an
2014
/
2013
Provitas
2014 Hasil
Olah
an
Bahan
Men
tah
Hasil
Olah
an
Bahan
Ment
ah
Hasil
Olah
an
Bahan
Menta
h
Cengkeh 62 248 110 440 118 474 1.08 0.21
Kopi 6,362 25,450 6,638 26,550 6,803 27,212 1.02 1.02
Teh 3,142 15,708 3,518 17,592 3,612 18,060 1.03 2.28
Tembakau 1,321 6,603 1,678 8,393 610 3,048 0.36 0.40
Jumlah 10,887 48,010 11,944 52,975 11,143 48,793 0.93 0.98
Sumber. Bid. Perkebunan DISTANBUNHUT 2014
Pengembangan Agribisnis Berbasis Komoditas Hortikultura dan
Perkebunan
Sejalan dengan pemenuhan dalam pencapaian jumlah produksi, pengembangan
agribisnis berbasis komoditas hortikultura juga menjadi sasaran dalam
pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan. Pengembangan agribisnis
ditujukan untuk meningkatkan keberdayaan kelembagaan petani. Manajemen
kelembagaan petani dikelola, sehingga terjalin kerjasama/kemitraan bisnis di
antara para pelaku usaha dalam satu kesatuan system agribisnis, di mulai dari
sistem off-farm hulu, on-farm, on-farm hilir dan pasar.
Seperti halnya komoditas tanaman pangan, pengembangan agribisnis
hortikultura dan perkebunan tidak lepas dari pengelolaan faktor-faktor yang
mempengaruhi pada sisi pencapaian produksi. Pengembangan pupuk organik,
pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi dan pengembangan dan penyediaan
sarana produksi benih menjadi fokus utama pada sub sistem off-farm hulu.
Melalui pengembangan agribisnis berbasis hortikultura dan perkebunan
tersebut, beberapa kelompok usaha telah berhasil mengembangkan unit-unit
pasca panen dan pengolahan hasil dalam bentuk rumah kemasan (packing
house) pada komoditas hortikultura dan UPH pada komoditas perkebunan.
Kelompok-kelompok tersebut telah bekerjasama/berkemitraan dengan
perusahaan, ekportir, dan industry pengolahan lainnya. Lebih lanjut, kelompok
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 63
usaha Jaya Alam Lestari Kecamatan Pasirjambu telah mendapatkan sertifikat
organik untuk produk hortikulturan – sayuran – organik.
Pengembangan unit-unit pengolahan hasil dan rumah kemasan diarahkan
untuk meningkatkan nilai tambah produk. Berbagai fasilitasi telah digulirkan pada
kelompok-kelompok usaha hortikultura dan perkebunan. Peningkatan kapasitas
pelaku usaha, stimulan mesin dan alat pasca panen dan pengolahan hasil dan
pengembangan jaringan kerjasama kemitraan. Berikut unit rumah kemasan di
Kabupaten Bandung.
Tabel 2.26 Rumah Kemasan Hortikultura Kabupaten Bandung
No Unit Rumah Kemasan Lokasi Komoditi Tujuan Pasar/
Kemitraan
1. Jaya Alam Lestari Pasirjambu Sayuran Supermarket
2. Madani Pasirjambu Sayuran Lyco Farm
3. Lyco Farm Pasirjambu Sayuran Supermarket
4. Adi Farm Pangalengan Sayuran Alamandah
5. Barokah Tani Agro Pasirjambu Sayuran, Stroberi
Luar Bandung
6. Hataki Pasirjambu Sayuran
7. Abo Farm Ciwidey Sayuran Lyco Farm
8. Katata Pangalengan Sayuran
9. Al-ittifaq Rancabali Sayuran
10. Taruna Mulya Pangalengan Sayuran
11. Bongkor Cimenyan Sayuran
12. Patarema Pangalengan Kentang PT. MOU
13. Putra Sari Bumi Kertasari Sayuran
14. Mekartani Cikancung Sayuran MTJ
15. Mandalawangi Cikancung Sayuran
16. Muttaqin Cileunyi Sayuran
Keterangan: profil kelompok rumah kemasan bidang hortikultura, 2014
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 64
Tabel 2.27 Unit Pengolahan Hasil Perkebunan Kabupaten Bandung
No UPH Lokasi Produksi Tujuan Pasar/
Kemitraan
1. Rahayu Pangalengan 612 Ton Luar Negeri
2. Trikarya Mandiri Ciwidey 360 Ton Luar negeri
3. Pancawargi Ibun 100 Ton Lokal
4. Mekar Saluyu Ciparay 612 Ton Lokal
5. Mekar Tani Kertasari 200 Ton Regional
6. Giri Senang Cilengkrang 84 Ton Regional
7. Margamulya Pangalengan 300 Ton Luar Negeri
Keterangan: profil unit pengolahan hasil kopi bidang perkebunan, 2014
Pada tahun 2013, kegiatan gebyar promosi kopi java preanger Kabupaten
Bandung memberikan dampak positif terhadap pengembangan kemitraan
pemasaran hasil kopi, kemudian pada tahun 2014 ini Dinas Pertanian Perkebunan
da Kehutanan kembali mengadakan festival kopi yang bertajuk “Bandung Coffe
Festival II 2014” yang bertaraf Internasional. Melalui unit pemasaran Provinsi
Jawa Barat, telah dilaksanakan kerjasama pemasaran kopi dengan Negara
Maroko, kemudian 2014 ini dengan Korea sebanyak 18 ton untuk komoditi kopi
java preanger Kabupaten Bandung.
Sasaran Strategis 3
Mengembangkan usaha ekonomi produktif dalam upaya stabilitas kualitas
lingkungan hutan dan lahan
Rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Bandung dilaksanakan melalui 2
mekanisme pendekatan: (1) pendekatan vegetatif dan (2) pendekatan ekonomi
dengan mengembangkan agribisnis di sekitar hutan. Kedua mekanisme tersebut
saling berkesinambungan dan ketergantungan satu dengan yang lainnya.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 65
Tabel 2.28 Pengukuran sasaran strategis 3 Tahun 2014
Indikator Kinerja Uraian Tahun 2014 Realisasi
Target Realisasi % 2013 2012
Prosentase luas lahan kritis
yang ditanami 47,58 66,37 139,49 63,72 32,86
Luas hutan
rakyat/agroforesty 7.910 6.251 79,027 4.659 2,335
Rata-Rata 65,74
Pengelolaan Lahan Kritis
Adanya praktek-praktek budidaya pertanian yang tidak memperhatikan
kaidah-kaidah konservasi tanah dan air serta banyaknya penelantaran lahan-lahan
kering yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama telah meningkatkan
rusaknya keseimbangan, daya dukung wilayah penyangga serta daya tampung
lingkungan terutama pada lahan-lahan yang terdapat di daerah-daerah hulu dengan
fungsi sebagai daerah resapan air. Kondisi yang sama,dan dengan ditambah
banyaknya pemukiman pendudukpun terjadi di daerah sepanjang aliran sungai (DAS),
keadaan ini pada akhirnya turut berpengaruh sebagai faktor penyebab atau faktor
yang mempercepat terjadinya bencana alam di Kabupaten Bandungseperti banjir,
longsor, kekeringan serta makin tingginya kualitas pencemaran yang terjadi di
beberapa badan sungai di Kabupaten Bandung, baik pencemaran dari rumah tangga
maupun industri.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan pada tahun 2012 dan tahun 2014 ini telah melakukan upaya-upaya
untuk mengurangi luas lahan kritis di Kabupaten Bandung melalui penanaman
komoditas tanaman tahunan produktif seperti buah-buahan dan kayu-kayuan,
baik melalui kegiatan yang dibiayai APBD Kabupaten, Propinsi maupun APBN TA.
2014. Upaya-upaya tersebut telah dilakukan Dinas Pertanian Perkebunan dan
Kehutanan dan berhasil menanami lahan kritis serta tegalan sampai dengan
tahun 2014 seluas 39.804,57 Ha.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 66
Tabel 2.29 Luas Penanaman Hutan dan Lahan Kritis
NO
LUAS PENANAMAN
HUTAN DAN LAHAN
KRITIS
(KECAMATAN)
2011 (Ha) 2012 (Ha) 2013 (Ha) 2014 (Ha)
1 Soreang 160.00 200.91 245.50 93
2 Pasirjambu 113.00 547.25 223.86 5
3 Ciwidey 50.00 356.82 72.50 2
4 Nagreg 125.00 97.15 198.86 43
5 Rancabali 160.00 230.00 121.61 44
6 Margaasih - - 115.45 -
7 Bojongsoang - 77.27 - -
8 Dayeuhkolot - 11.81 - -
9 Banjaran 285.00 - 40.45 112
10 Pameungpeuk - - 1.27 5
11 Pangalengan 505.00 306.82 493.05 330
12 Katapang - 38.35 - -
13 Majalaya - 2.27 0.90 1
14 Ciparay 55.00 256.82 177.91 -
15 Pacet 445.00 716.77 287.04 61
16 Kertasari 25.00 212.50 154.76 56
17 Cicalengka 200.00 203.41 470.67 295
18 Cikancung 100.00 305.19 333.40 77
19 Rancaekek 1.00 - - 1
20 Paseh 125.00 160.23 414.32 240
21 Ibun 135.00 2.27 237.04 45
22 Cileunyi 225.00 484.30 115.45 43
23 Cimenyan 185.00 297.05 21.60 1
24 Cilengkrang 235.00 169.32 239.32 43
25 Margahayu 1.00 - - 4
26 Baleendah 70.00 198.56 82.49 2
27 Arjasari 470.00 446.89 276.14 40
28 Cimaung 285.00 207.73 174.78 46
29 Solokan Jeruk - - 48.87 4
30 Cangkuang 131.00 422.50 76.36 -
31 Kutawaringin 81.00 108.64 35.91 1
32 Tersebar di Kab. - 147.73 11,098.22
JUMLAH 4,167.00 6,208.56 15,757.73 1.592
Sumber; Bidang Kehutanan Distanbunhut Kab. Bandung 2014.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 67
Saat ini upaya mempertahankan dan melestarikan hutan rakyat diakui
cukup berat dan masih mengalami banyak kendala. Hasil kajian LPM ITB (2001)
menunjukkan gambaran kondisi kerusakan lahan yang diakibatkan oleh
penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah dan
air serta terjadinya penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya
di Kabupaten Bandung cukup memprihatinkan sehingga menyebabkan tingkat
erosi yang terjadi di Kabupaten Bandung berkisar mulai dari kategori sedang
sampai dengan berat.
Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan dan Kebun
Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dan kebun salah satunya
diarahkan untuk menambah penghasilan/pendapatan masyarakat/petani dan
juga diharapkan dapat mengurangi jumlah perambah dan penjarah hutan serta
mencegah terjadinya kembali aktivitas perambahan hutan. Upaya ini dilakukan
melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Kontribusi
Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung dalam
mendukung PHBM di antaranya dilaksanakan melalui:
- Penyediaan bibit Kopi;
- Pemberian bantuan peralatan pengolahan Kopi;
- Penyediaan bibit kayu-kayuan; Kicangkudu, Kikancing, Jabon, Kihoe,
Manglid, Maesopsi, Campoleh, Petai, Sukun, Nangka, Gamelina, Mangga
dan Mahoni Uganda.
- Terfasilitasinya budidaya jamur tiram
- Memfasilitasi perkembangan Usaha AUK masyarakat disekitar hutan untuk
usaha budidaya Ulat Sutra dan Jamur Kayu tani diantaranya 2 kelompok
tani dari petani ulat sutra dan 7 kelompok tani jamur kayu.
Pemberdayaan masyarakat disekitar hutan dan kebun ini secara tidak
langsung mampu menurunkan jumlah perambah hutan dimana para perambah
itu umumnya merusak/mengganggu keseimbangan ekosistem hutan, kemudian
dampak lainnya adalah semakin terkendalinya berbagai gangguan terhadap
sumber daya hutan sehingga kerusakan lingkungan dapat diminimalisir dan yang
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 68
paling utama adalah mampu meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan
petani/masyarakat disekitar hutan.
4.1.1 Analisis Pencapaian Kinerja Kegiatan
Program/kegiatan Tahun 2014 lebih kurang sama dengan tahun 2013
diarahkan pada penataan kelembagaan pelaku usaha pertanian tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan kehutanan termasuk didalamnya penguatan
kemitraan atau kerjasama dengan pihak-pihak lain yang dapat mendukung
pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Bandung. Berikut analisi
pencapaian kinerja kegiatan Tahun 2014.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1. Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
300.000.000,- (Tiga ratus juta rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 294.220.000,-
atau sebesar 98,07% dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai
kegiatan. Adapun langkah/proses kegiatannya adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
b. Pelaksanaan kegiatan, meliputi:
1. Terlaksananya fasilitasi kemitraan dan pendampingan usaha kelompok
2. Terlaksananya sekolah lapang tanaman hias
3. Pelatihan penangkaran stroberi
4. Terlaksananya adopsi penangkaran benih hortikultura
5. Terlaksananya penyusunan SOP/GAP tanaman hias
6. Terlaksananya penyusunan SOP budidaya Hortikultura
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini diantaranya adalah:
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 69
(1) Meningkatnya kemampuan petani terhadap teknik budidaya tanaman
hias, sayuran biofarmaka umumnya tanaman hortikultura
Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan Petani dan Pelaku
Agribisnis adalah meningkatnya pemahaman masyarakat petani Hortikultura
tentang agribisnis serta Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman
Hortikultura, sehingga memiliki motivasi untuk melaksanakan penyusunan
SOP GAP dan SOP hortikultura dalam rangka memperoleh sertifikasi registrasi
kebun, dan samapai 204 ini terdapat beberapa komoditas yang telah memiliki
registrasi kebun, yaitu buah naga, lidah buaya, stroberi, berbagai jenis
sayuran, jambu biji dan tanaman obat.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1. Penyusunan Database Potensi Produk Pangan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
507.294.066,- (Lima ratus tujuh juta dua ratus Sembilan puluh empat ribu
enampuluh enam rupiah) dan terealisasi sebesar Rp. 492.058.050.- atau sebesar
96,99 % dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatannya adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Petunjuk Teknis;
b. Pelaksanaan kegiatan, meliputi:
1. Berkembangnya teknologi pengelolaan data dan informasi Pertanian,
Perkebunan dan Kehutanan seperti:
a. Pengembangan dan pemeliharaan jaringan (network) computer
2. Tersusunnya laporan perkembangan dan sasaran pelaksanaan rapat
koordinasi Perstatistikan dan peningkatan seperti :
a. Apresiasi Statistik Pertanian
b. Sinkronisasi data Statistik Pertanian
3. Terciptanya rapat koordinasi perencanaan pembangunan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 70
4. Tersusunnya rencana kerja Dinas tahunan
5. Terlaksananya pengembangan kajian STA dan UPH Kabupaten Bandung
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini diantaranya adalah:
(1) Tersajinya Data Laporan Tahunan, Semesteran, Triwulanan dan Bulanan,
Perkembangan/peningkatan indeks pertanaman, Panen, Produksi dan
Produktivitas komoditas padi palawija
(2) Meningkatnya pemahaman petugas pengumpul data dalam penyusunan statistik
pertanian
(3) Tersajinya Data Pokok realisasi produksi pertanian
Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan penyusunan database potensi produk
pangan daerah, adalah sebagai berikut:
(1) Lebih lancarnya kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian
(2) Meningkatnya pemahaman petugas statistik tingkat kecamatan (terutama
yang baru) mengenai pengumpulan dan pengolahan data statistik
pertanian seperti pengisian format data statistik pertanian SP Padi, SP
Palawija, SP Benih Tanaman Pangan dan SP Alat mesin pertanian
tanaman pangan secara rutin serta SP hortikultura dalam periode
tertentu.
(3) Menetapkan angka sasaran luas tanam, luas panen, produksi, dan
produktivitas kecamatan setiap bulan untuk masing-masing kecamatan.
(4) Menyeragamkan komitmen prosedur pengumpulan antara petugas
dilapangan dengan petugas tingkat kabupaten.
(5) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produktivitas kinerja petugas pengumpul
data statistik pertanian tingkatkecamatan.
(6) Tersusunnya laporan kegiatan pembangunan pertanian, yaitu laporan bulanan,
laporan triwulanan, laporan tahunan dan rencana kinerja.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam mendukung penyediaan
data dan informasi pembangunan pertanian secara akurat dan tepat waktu.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 71
2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan Subsidi Pertanian
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
321.350.000.-(Tiga ratus duapuluh satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah), dan
terealisasi sebesar Rp. 317.480.000,- atau sebesar 96,65% dari target anggaran,
yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Langkah/proses kegiatannya adalah,
sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya penyusunan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)
2. Terlaksananya analisa pupuk dan pestisida
3. Terlaksananya penguatan Komisi pengawasan pupuk dan pestisida.
4. Terlaksannya pelatihan pengolahan hasil
5. Terlaksananya verifikasi dan validasi pupuk bersubsidi
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
tentang penyaluran pupuk bersubsidi, serta terkumpulnya RDKK tiap kecamatan.
3. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
598.000.000., dan terealisasi sebesar Rp. 577.992.680,- atau sebesar 96,66% dari
target anggaran, yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Langkah/proses
kegiatannya adalah, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 72
1. Terlaksananya pengadaan stimulant alat mesin pasca panen pengolahan
jagung (Corn Sheller)
2. Terlaksananya fasilitasi gudang alsin pasca panen tanmanam pangan
3. Terlaksananya revitalisasi penggilingan padi kecil
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan penanganan pasca panen dan pengolahan
hasil pertanian, adalah sebagai berikut:
(1) Meningkatnya pengetahuan petani dalam pengolahan hasil terutama
komoditas tanaman pangan
(2) Tersedianya data lossiss padi
(3) Capaian penurunan hasil dari produksi padi dan jagung
(4) Meningkatnya daya saing petani/pelaku usaha dalam memasarkan
produk-produk hasil olahannya.
(5) Meningkatnya kualitas produk pertanian segardan olahan komoditi padi,
palawija dan tanaman hortikultura.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas dan jenis olahan
hasil tanaman pangan, yang pada akhirnya dapat mencapai target prsentase
kehilangan hasil padi pada saat panen dan pasca panen sebesar 10,07%.
3. Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi Palawija
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
824.000.000.- dan terealisasi sebesar Rp. 792.353.760.- atau sebesar 96,16% dari
target. Anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya bimbingan teknis penerapan teknologi produksi serealia dan
kabi
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 73
2. Terlaksananya bimbingan teknis pengembangan dan pemanfaatan pupuk
organik
3. Terlaksananya rapat koordinasi P2BN
4. Terlaksananya workshop SLPTT
5. Terlaksananya rakor P2BN di tingkat Kabupaten
6. Terlaksananya mapping pencapaian dan pemanfaatan pupuk organik
7. Stimulan lahan pertanian abadi berupa traktor dan hand sprayer
8. Terlaksananya pengadaan benih padi dan jagung
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan pengembangan intensifikasi tanaman
padi palawija, adalah:
(1) Penerapan pupuk organik
(2) Peningtkatan dan penerapan benih bermutu
(3) Terlaksananya Sosialisasi SLPTT
(4) Tercapainya peningkatan produksi padi dan palawija
Adapun hasil yang didapat dari pelaksanaan kegiatan pengembangan
intensifikasi tanaman padi dan palawija, adalah:
Pelaksanaan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam peningkatan aktivitas
ekonomi masyarakat terutama kelompok tani padi dan palawija antara lain:
- Penerapan Teknologi pertanian di tingkat Petani mendorong peningkatan
Produksi padi mencapai 2 - 5%.
4. Pengembangan Diversifikasi Tanaman
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
150.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 141.740.000,- atau sebesar 95,11% dari
target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 74
- Penyusunan juklak dan juknis.
a. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya diversifikasi pola tanam tanaman pangan dengan komoditas
kedelai
2. Terlaksananya rapat koordinasi mapping akabi lainnya
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Pengembangan Diversifikasi Tanaman,
adalah Terlaksananya pengembangan alternative pangan selain beras
Pelaksanaan kegiatan tersebut dapat bermanfaat dalam peningkatan aktivitas
ekonomi masyarakat terutama kelompok tani dan sebagai dasar untuk
pengembangan komoditi alternatif pangan pengganti beras.
5. Pengembangan Pertanian pada Lahan Kering
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
1.914.500.000,-, dan terealisasi sebesar Rp. 1.820.919.550.- atau sebesar 95,11%
dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan dan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan pengembangan pertanian pada lahan
kering, adalah ;
1) Terfasilitasinya sarana penyimpanbenih kentang
2) Terfasilitasinya kegiatan pengembangan kawasan stroberi
3) Terfasilitasi pengembangan kawasan jeruk
4) Terfasilitasinya kegiatan pengembangan alpukat
5) Terfasilitasinya kebutuhan bibit buah-buahan dalam mendukung
pengembangan hortikultura ramah lingkungan.
6) Terfasilitasinya budidaya pengembangan tanaman hias
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 75
7) Terfasilitasinya kegiatan pengembangan dan pelayanan klinik tanaman
8) Aterlaksananya pengembangan buah-buahan di lahan kering
6. Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
313.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 311.654.800.- atau sebesar 99,57%
dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatannya, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
a. Pelaksanaan kegiatan, berlokasi di Kecamatan Baleendah dan Bojongsoang, yang
meliputi:
1. Terlaksananya pengadaan Benih Padi VUB Kelas SS (Label Ungu) dan kelas ES
(label biru)
2. Terlaksananya demplot padi gogo
3. Terlaksananya sebagian dari proses sertifikasi benih unggul lokal dan
bersertifikat
4. Terfasilitasinya alat pengolah tanah dan benih untuk komoditas tanaman
pangan.
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan.
d. Evalusi dan Pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Pengembangan Perbenihan dan
Pembibitan pertanian/perkebunan, adalah terlaksananya pengembangan
benih/bibit pertanian/ perkebunan dan hasil yang didapat dari kegiatan
Pengembangan Perbenihan dan Pembibitan pertanian/perkebunan tersebut,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Terlaksananya revitalisasi balai benih padi jelekong;
2) Tercapainya pendapatan dinas sebesar Rp. 161.422.800,-.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 76
7. Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pertanian/Perkebunan.
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
615.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 607.176.600,- atau sebesar 98,73%dari
target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan.Adapun
langkah/proses kegiatannya, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan meliputi:
1. Terlaksananya musyawarah perencanaan pembangunan perkebunan dan
rapat evaluasi;
2. Terlaksananya pengembangan usaha tani konservasi lahan terpadu
3. Terfasilitasinya sosialisasi kegiatan simakit;
4. Terfasilitasinya koordinasi gangguan usaha perkebunan;
5. Terlaksananya kegiatan IBK (Indikator Blok Kerja)
6. Terlaksananya kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman
perkebunan.
c. Monitoring, Evalusi dan Pelaporan.
d. Evalusi dan Pelaporan
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Pertanian / Perkebunan adalah:
Tercapainya produktivitas komoditi perkebunan unggulan: kopi (1,02
kuintal/ha), teh (2,28 kuintal/ha), cengkeh (0,21 kuintal/ha) dan tembakau
(0,40 kuintal/ha);
Berkembangnya 8 unit usaha kelompok tani.
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
1. Penelitian dan Pengembangan Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian/ Perkebunan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 77
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
541.250.000,, dan terealisasi sebesar Rp.535.113.250.- atau sebesar 98,87% dari
target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun langkah/proses
kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
a. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya workshop asosiasi pasar tani Kabupaten Bandung
2. Terlaksananya workshop asosiasi petani dan pengolah jamur
3. Terlaksananya workshop asosiasi pengolah hasil produk pertanian
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, adalah:
(1) Terlaksananya penguatan kelembagaan pasar tani
(2) Terjalinnya kerjasama usaha
Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, adalah pedoman dan acuan
arah kebijakan dalam pengembangan dan pembangunan komoditas unggulan
pertanian di Kabupaten Bandung dan penguatan lembaga perbenihan komoditas
pertanian unggul, Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam
penguasaan teknologi pasca panen yaitu dalam pengolahan serta pemasaran
hasilnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam pendukungan dan
penyediaan informasi pembangunan pertanian, sehingga segala data tentang
pertanian dapat tersediasecara cepat, akurat dan tepat, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan keakuratan dalam pencapaian tujuan dan sasaran program serta
kegiatan pembangunan pertanian yang akuntabel. Selain itu kegiatan ini juga dapat
bermanfaat dalam peningkatan kapasitas produksi dan pemasaransebesar
±2%,dalam perkembangan kegiatan usaha agribisnis serta terciptanya masyarakat
tani yang mampu bersinergi, berintergrasi dan berkemitraan dalam meningkatkan
pendapatan masyarakat tani, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis usaha agribisnis lokal unggulan.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 78
2. Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/perkebunan Unggulan
Daerah
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
541.250.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 535.113.250,- atau sebesar 98,87% dari
target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
b. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
c. Pelaksanaan kegiatan, serta keluaran dari kegiatan tersebut diantaranya meliputi:
1. Terfasilitasinya pameran/gelar pasar tani tingkat lokal kabupaten, propinsi dan
nasional;
2. Terfasilitasinya gelar pasar tani/pameran/festival komoditas unggulan
pertanian produk unggulan lokal (Jamur dan Stroberi) tingkat kabupaten
3. Terfasilitasinya agro expo tingkat kabupaten
4. Terfasilitasinya sarana kelembagaan promosi.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan, adalah: Terpromosikannya
produk komoditas unggulan lokal kabupaten ketingkat nasional serta mendapatkan
rekor muri dari produksi dodol stroberi terpanjang yang diselenggarakan di TMII
DKI Jakarta.
3. Pembangunan Pusat-pusat Penampungan Produksi Hasil
Pertanian/ Perkebunan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
493.300.000,- dan terealisasi di sebesar Rp. 485.186.000.- atau sebesar 98,35%
dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 79
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan meliputi:
1. Terlaksananya bimbingan penggunaan teknologi digital marketing
2. Terfasilitasinya penyusunan database/profil kelompok PUA hortikultura
3. Terfasilitasinya pengembangan legalitas asosiasi pengolahan hasil
hortikultura dan asosiasi petani sayuran
4. Terlaksananya adopsi teknologi pengolahan hasil hortikultura
5. Terfasilitasinya pendampingan dan sarana kelompok rumah kemasan
6. Terfasilitasinya bangunan gudang penyimpanan bawang
7. Terfasilitasinya alat pengolahan produk segar
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Pembangunan Pusat-pusat
Penampungan Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan, adalah:
(1) Meningkatnya nilai jual dan mutu produk hortikultura
(2) Meningkatnya nilai tambah dan berkurangnya resiko kerusakan produk
hortikultura
(3) Terfasilitasinya lebih kurang 16 unit kelompok usaha rumah kemasan di
Kabupaten Bandung
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
3.020.750.000.-, dan terealisasi sebesar Rp. 2.904.070.930,- atau sebesar 96,14%
dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan.
Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 80
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan sertankeluaran dari kegiatan ini, meliputi:
1. Terlaksanany bimbingan Desa PHT (Pengendalian Hama Terpadu)
2. Terlaksananya bintek perlindungan tanaman dalam rangka pengamanan
produksi hasil pertanian
3. Terfasilitasinya kelengkapan mobil bengkel keliling
4. Terfasilitasinya bintek penerapan teknologi tepatguna pertanian
5. Terfasailitasinya penguatan brigade proteksi tanaman perkebunan dan
kehutanan melalui penyediaan/ pengadaan Bahan obat-obatan pertanian yaitu
:
- Rodentisida 150 kg;
- Insektisida 150 liter;
- Fungisida 100 kg;
- Rodentisida / pengasapan 40 dus;
d. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
e. Evaluasi dan pelaporan.
Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian/perkebunan tepat guna, adalah meningkatnya pengetahuan
dan keterampilan kelompok tani serta terpenuhinya kebutuhan alat dan mesin
pertanian bagi petani sehingga diharapkan mampu mempermudah dan meningkatkan
hasil produksi dan produktivitas pertanian.
2. Pemeliharaan Rutin Berkala Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/ Perkebunan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan Rp. 1.463.976.000,-
dan terealisasi sebesar Rp. 1.329.252.000 atau sebesar 90,80% dari target
anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun langkah/proses
kegiatannya, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 81
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya bintek teknis pengelolaan air
2. Terlaksananya identifikasi kelembagaan P3A dan GP3A mitra cai
3. Terlasananya revitalisasi P3A dan GP3A mitra cai
4. Terlaksananya penguatan kelembagaan P3A dan GP3A mitra cai
5. Terfasilitasinya pelatihan GP3A dalam kegiatan pasca panen dan
pemasaran produksi pertanian
6. Terlaksananya rancangan perda tentang perlindungan lahan berkelanjutan
7. Terlaksananya pelatihan Dana Investasi Agribisnis (DIA)
8. Terlaksananya Pengesahan/legalisasi P3A dan GP3A mitra cai
9. Terlaksananya kegiatan sekolah lapangan iklim
10. Terlaksananya rehabilitasi jaringan irigasi
c. Evaluasi dan pelaporan.
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala sarana
prasarana teknologi pertanian/perkebunan, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tercapainya Indeks Pertanaman (IP) sebesar 2,52.
- Tercapainya produksi komoditas pangan utama lebih kurang 2 s.d 5 %.
3. Kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pertanian dan
perkebunan tepat guna
Pada tahun anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan Rp. 5.922.753.400,-
untuk membiayai kegiatan di bidang Tanaman pangan dan terealisasi sebersar Rp.
4.988.772.900,- atau sebesar 84,23% dari target anggaran yang digunakan untuk
membiayai kegiatan. Adapun langkah/ proses kegiatan nya adalah :
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Pembangunan Jalan Usaha Tani sebanyak 27 paket
2. Pembangunan cekdam/dam parit sebanyak 27 paket;
3. Pengembangan irigasi air permukaan sebanyak 6 paket;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 82
4. Rehabilitasi bangunan balai benih pertanian Kab. Bandung.
c. Evaluasi dan pelaporan,
Hasil dari penelitian dan pengembangan teknologi pertanian dan perkebunan
tepat guna adalah diantaranya meningkatnya kualitas infrastruktur dasar pertanian.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
(1) Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan Rp. 2.079.292.000,-
dan untuk membiayai kegiatan pembangunan perkebunan dan terealisasi sebesar
Rp. 1.737.271.150 atau sebesar 83,55% dari target anggaran yang digunakan
untuk membiayai kegiatan. Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
1. Pelaksanaan rapat koordinasi;
2. Identifikasi CP/CL;
3. Penyusunan juklak dan juknis.
Pelaksanaan kegiatan, meliputi:
1. Terfasilitasinya rehabilitasi areal pengembangan perkebunan
2. Terlaksananya pengadaan bibit kopi, benih kopi, bibit cengkeh
3. Terfasilitasi dan terlaksananya sarana prasarana pasca panen perkebunan
4. Terlaksananya pembuatan SOP kopi dan Cengkeh
d. Evaluasi dan pelaporan.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat bermanfaat dalam peningkatan aktivitas
ekonomi masyarakat kelompok tani:
- Tercapainya produksi komoditas utama kopi, teh, cengkeh, tembakau
- Tersdianya SOP kopi dan cengkeh
(2) Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/ Perkebunan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan Rp. 1.430.360.000,-
dan terealisasi sebesar Rp. 1.400.775.155,- atau sebesar 97,93% dari target
anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan terutama di bidang
hortikultura.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 83
Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
(1) Pelaksanaan rapat koordinasi;
(2) Identifikasi CP/CL;
(3) Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya penyediaan benih kentang bermutu
2. Terlaksananya pengadaan bibit jamur tiram dan cabe
3. Terlaksananya pengembangan benih bawang merah
4. Terlaksanaya pengembangan sayuran dataran rendah
5. Terfasilitasinya screen house penangkaran bibit kentang dan cabe
6. Terfasiltasinya pengembangan jamur dan pembangunan kubung jamur
7. Terfasilitasinya relokasi dan renovasi green house pembibitan tanaman
hortikultura
8. Terfasilitasinya gerakan pemanfaatan lahan pekarangan sekolah dengan
dengan tanaman sayuran khususnya tanaman cabe
9. Terlaksananya sarana pengairan irigasi sprinkle
c. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Pengembangan Bibit Unggul Pertanian
/Perkebunan diantaranya, adalah:
(1) Tercapainya kawasan sayuran khas local
(2) Berkembangnya benih local kentang
(3) Bertambahnya kapasitas dari green house pembibitan hortikultura
(3) Kegiatan peningkatan kualitas dan pasca panen tanaman tembakau
Pada anggaran Tahun 2014 kegiatan ini dianggarkan dari pembiayaan dana
bagi hasil sebesar Rp. 1. 578.219.600.- dan terealisasi sebesar Rp. 1.525.493.315,-
atau sebesar 96,66% dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai
kegiatan terutama di bidang Perkebunan. Adapun langkah/ proses kegiatan,
sebagai berikut:
- Terlaksananya kegiatan sosialisasi, monitoring serta evaluasi DBHCT.
- Terlaksananya pengembangan kualitas tanaman pasca panen tembakau
- Terlaksananya bintek dan aplikasi pengendalian OPT tembakau
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 84
- Pengembangan pasca panen dan pengolahan hasil tembakau
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya petani tembakau
- Terlaksananya system kebersamaan ekonomi
- Terlaksananya pemurnian benih tembakau tahap I
- Terlaksananya inventarisasi dan validasi data tembakau
- Terlaksananya workshop serta peningkatan hasil tembakau melalui system
GAP
Evaluasi dan pelaporan
Keluaran dari peningkatan kualitas dan pasca panen tembakau adalah:
Meningkatnya pemahaman petani tembakau dalam melaksanakan kegiatan
DBHCT di lapangan
Meningkatnya PSK (pengetahuan, sikap dan keterampilan) petani dalam
menangani/mengendalikan OPT dilapangan
Meningkatkan kualitas serta produksi tanaman tembakau
Berkembangnya kelompok usaha berbasis perkebunan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan -
Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
378.260.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 364.874.600,- atau sebesar 96,46 %
dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan terutama di
bidang Kehutanan. Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
(1) Pelaksanaan rapat koordinasi;
(2) Identifikasi CP/CL;
(3) Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1. Terlaksananya Budidaya Aneka Usaha Kehutanan Non Kayu meliputi
usaha budidaya jamur dan lebah madu
2. Terlaksananya kontrak bisnis
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 85
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu
adalah; Meningkatnya pendapatan masyarakat pedesaan di sekitar hutan serta
terlaksananya pembibitan tanaman kehutanan.
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
1. Pembuatan Benih / Bibit Tanaman Hutan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
489.481.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 468.518.660-. atau sebesar 95,72% dari
target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
- Pelaksanaan rapat koordinasi;
- Identifikasi CP/CL;
- Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi;
1. Tersedianya benih tanaman kehutanan
2. Tersedianya sarana pembuatan pembibitan tanamn kehutanan
3. Terfasilitasinya pupuk kandang, NPK dan pengadaan bibit jeruk
c. Pelaksanaan monitoring kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Pembuatan Benih/Bibit Tanaman Hutan,
adalah:
(1) Terlaksananya pembibitan tanaman kehutanan
2. Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan Rp. 801.618.000,-
dan terealisasi sebesar Rp. 769.409.460.- atau sebesar 95,98 % dari target
anggaran yang digunakan. Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
(1) Pelaksanaan rapat koordinasi;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 86
(2) Identifikasi CPCL;
(3) Penyusunan juklak dan juknis
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
1) Memfasilitasi/mendukung terlaksananya lomba-lomba RTH
2) Terlaksananya pemberdayaan masyarakat/kelompok tani penghijauan
3) Terlaksananya RHL (rehabilitai lahan) melalui kegiatan kemah kerja bupati
4) Terlaksanaya bintek RHL serta FGD RHL
5) Terlaksananya pembuatan Gully Plug
c. Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan monitor kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan Peran Serta Masyarakat dalam
Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah:
(1) Meninhkatnya kesejahteraan masyarakat/kelompok tani penghijauan
(2) Berkurangnya lahan kritis
(3) Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
(4) Tertanaminya lahan kritis seluas 1.592 hektar.
3. Konservasi Lahan dan Air
Pada tahun anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan dari pembiayaan Ban
gub Rp. 2.500.000.000.- dan terealisasi sebesar Rp. 2.332.267.500,- atau sebesar
93,29% dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatan, sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kegiatan yang meliputi:
1) Terlaksananya pembangunan sarana pengairan embung
2) Terbangunnya gully-plug
3) Terlaksananya pembangunan sumur resapan
4) Terbangunnya dam penahan
5) Terfasilitasinya bibit tanaman keras dan MPTS
4. Pengadaan leuweung sabilulungan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini berasal dari Ban Gub dianggarkan
Rp. 2.500.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 000.000.000.- atau sebesar 0 %
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 87
dari target anggaran yang digunakan. Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
(1) Pelaksanaan rapat koordinasi;
(2) Identifikasi CPCL;
(3) Penyusunan juklak dan juknis
c. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
c. Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan monitor kegiatan;
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari pelaksanaan kegiatan ini tidak ada karena kegiatan ini tidak
jadi direalisasikan karena Kegiatan Pengadaan Lahan Leuweung Sabilulungan pada
rekening 2.02.16.10 dengan total anggaran berasal dari Dana Bantuan Gubernur
sebesar Rp. 2.500.000.000,- tersebut tidak dapat terlaksana di Tahun 2014, Hal
tersebut disebabkan oleh rangkaian waktu proses pengadaan tanah dengan luas
lebih dari 5 Ha tidak mencukupi, proses tersebut mulai penetapan angggaran,
persiapan pelaksanaan pengadaan tanah, proses penentuan harga oleh tim
apraisal, negosiasi, proses pembayaran dan sertifikasi tanah. Solusi atas hal
tersebut adalah Anggaran akan diluncurkan di Tahun 2015, hal tersebut sudah
dikoordinasikan dengan Kepala DPPK, BAPPEDA, serta telah disampaikan surat
permohonan dan lampiran berupa SP2D yang telah terbit dengan nilai Rp.
1.387.915.500,- kepada Bupati Bandung dengan tembusan ke DPPK dan BAPPEDA
dalam rangka peluncuran anggaran tersebut untuk dilaksanakan pada tahun 2015.
5. Fasilitasi Implementasi Green Province
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini berasal dari Ban Gub dianggarkan
Rp. 200.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 180.018.000.- atau sebesar 90,01 %
dari target anggaran yang digunakan. Adapun langkah/proses kegiatan, sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
(1) Pelaksanaan rapat koordinasi;
(2) Identifikasi CPCL;
(3) Penyusunan juklak dan juknis
b. Pelaksanaan kegiatan,
c. Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan monitor kegiatan;
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 88
d. Evaluasi dan pelaporan.
Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya Dokumen Rencana Strategis
Pengelolaan Kawasan Lindung (RSPKL) dan Rencana Tindak Pengelolaan Kawasan
Lindung (RTPKL) untuk jangka waktu 2015 – 2019 wilayah kabupaten.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
Pencegahan Dan Dampak Kebakaran Hutan Dan Lahan
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan dari pembiayaan
APBD sebesar Rp. 100.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 46.100.000,- atau
sebesar 46,10% dari target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan.
Adapun langkah/proses kegiatanya adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
Identifikasi CP/CL;
Penyusunan juklak dan juknis.
b. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
- Terlaksananya Sosialisasi Pencegahan Dan pengendalian Kebakaran Hutan
Dan Lahan serta mencegah bertambahnya kerusakan hutan akibat
perbuatan manusia dan hewan
- Terlaksananya informasi kebakaran hutan yang akan digunakan sebagai
sumber air untuk pelaksanaan pemadaman
c. Sosialisasi, koordinasi dan konsultasi
d. Pelaksanaan pengawasan, pembinaan dan monitoring kegiatan;
e. Evaluasi dan pelaporan.
Hasil dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi Pencegahan dan Dampak
Kebakaran Hutan dan Lahan adalah tersedianya peralatan monitoring kegiatan
dan pengendalian kebakaran hutan dn lahan, tersosialisasikanya undang-
undang tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan melalui
himbauan dan penyuluhan, mengetahui tipe aktifitas masyarakat yang
memungkinkan menjadi sumber api dalam kebakaran hutan dan lahan.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 89
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat
Pada Tahun Anggaran 2014 kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.
100.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 46.100.000,- atau sebesar 46,10% dari
target anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan. Adapun
langkah/proses kegiatanya adalah sebagai berikut:
f. Pelaksanaan persiapan kegiatan;
Identifikasi CP/CL;
Penyusunan juklak dan juknis.
g. Pelaksanaan kegiatan, yang meliputi:
- Terlaksananya pengembangan kelembagaan petani
- Terbentuknya kelompok masyarakat pecinta lingkungan
- Terlaksananya workshop PLKSDA – BM
Hasil dari pelaksanaan kegiatan sosialisasi pendampingan kelompok
usaha perhutanan rakyat adalah diantaranya terbentuknya kelompok
masyarakat pecinta lingkungan yang produktif.
Tabel 2.33 Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku
Kepentingan Tahun 2016
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 90
Prioritas Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Kecamatan Sifat
Sasaran Manfaat Volume B R L
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Bantuan Bibit Kopi Desa Ancolmekar Kecamatan Arjasari Ya Petani 100 kg
2 penyediaan mesin traktor Desa Rancakole Kecamatan Arjasari Ya para petani 4 unit
3 Pengadaan traktor Desa Batukarut Kecamatan Arjasari Ya Modernisasi dan peningkatan hasil pertanian
1 unit
4 Kebun Bibit Desa di Dusun 1 dan 2 Desa Patrolsari Kecamatan Arjasari Ya Meningkatkan Perekonomian
1 Paket
5 Pengadaan Traktor Desa Baros Kecamatan Arjasari Ya Kelompok Tani GunaTani dan Campaka
2 Buah
6 Bantuan Bibit Padi Kelompok Sugih Mukti
Desa Mangunjaya Kecamatan Arjasari Ya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
1 kep
7 Bantuan Kelompok Tani Manggu Manis dan Kelompok Sawit
Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Ya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
1 Paket
8 Bantuan Traktor Kelompok manggu Manis dan Sawit
Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Ya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
1 Paket
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 91
9 Bantuan Alat Kompos Kelompok Manggu Manis
Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Ya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
1 Paket
10 Pengadaan Mesin Pipit Jagung Kelompok Manggu Manis
Desa Arjasari Kecamatan Arjasari Ya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
1 Paket
11 MS power teser Desa Banjaran Kulon Kecamatan Banjaran Ya 53 KK 53 KK
12 SPLHT Pertanian Desa Banjaran Kulon Kecamatan Banjaran Ya 53 KK 53 KK
13 Irigasi di Selajami Desa Neglasari Banjaran Kecamatan Banjaran Ya Pertanian 1 unit
14 Bantuan Hand Sprayer Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran Ya Meningkatkan efektifitas pengolahan lahan
4 unit
15 Tanaman Keras / Alpukat (pengembangan agrobisnis buah-buahan)
Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran Ya Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
10 ha
16 Bintek Sistim Tanam jajar legawa Desa Banjaran Wetan Kecamatan Banjaran Ya meningkatnya efektivitas
1 paket
17 bintek pupuk organik gapoktan Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Ya meningkatkan kualitas ekonomi
1 paket
18 bintek jajar legowo Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Ya sasaran ekonomi 1 paket
19 bintek jamur legowo gapoktan Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Ya peningkatan ekonomi 1 paket
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 92
20 peningkatan argo bisnis budidaya jamur
Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Ya meningkatkan kesjahteraan perkebunan
1 paket
21 Bintek pengololaan Pupuk Organik Desa Pasirmulya Kecamatan Banjaran Ya peningkatan pangan 1 paket
22 Pengadaan Mesin PencacahTanaman
Desa Buahbatu Kecamatan Bojongsoang Ya Optimalisasi Produksi Tani
1 paket
23 Bantuan Kelompok Tani "MUNCUL JAYA"
Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsoang Ya Kesejahteraan Petani 50 Orang
24 Pengering Padi Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang Ya Ketahanan Pangan 1 Unit
25 Traktor Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang Ya Meningkatkan Kualitas Panen
1 Unit
26 Pengadaan Tracktor Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang Ya Mempercepat pengolahan lahan pertanian
7 Unit
27 Penyediaan tanaman keras dan buah-buahan untuk penghijauan
Desa Tanjungsari Kecamatan Cangkuang Ya menjaga keseimbangan alam dan ketersediaan buah dan makanan
400 pohon
28 Pembuatan Pupuk Organik Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya meningkatkan produksi pangan yang sehat
1 unit
29 Budi Daya Jamur Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya meningkatkan ekonomi anggota kelompok tani
3 kelompok
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 93
30 Pelatihan Budi daya Jamur Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya untuk meningkatkan hasil kelompok
8 kelompok
31 Embung-embung Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya Penampungan air hujan untuk persediaan di musim kemarau
50 m2
32 Bibit Kayu-Kayuan Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya meningkatkan produktifitas para petani
50000 batang
33 Kebun Bibit Desa Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya meningkatkan produksi pangan desa
40000 Batang
34 Pengadaan Cultivator Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya meningkatkan produksi perkebunan
6 Unit
35 Traktor Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya meningkatkan produksi padi
2 Unit
36 Pengadaan Mesin Rumput Desa Margaasih Cicalengkan Kecamatan Cicalengka Ya menjagga keindahan dan kerapihan lingkungan
9 Unit
37 Pengadaan Bibit Kopi dan Cengkeh Desa BabakanPeuteuy Kecamatan Cicalengka Ya Meningkatkan Perekonomian Petani
2000 Pohon
38 JIDES Desa BabakanPeuteuy Kecamatan Cicalengka Ya Sarana Pertanian 300 m2
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 94
39 Pengadaan Benih Padi unggul Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka Ya Meningkatkan hasil produksi pertanian
3 ton
40 Jaringan irigasi desa Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka Ya Meningkatkan hasil pertanian
100 meter
41 Budidaya Tanaman bambu Desa Tanjungwangi Cicalengka
Kecamatan Cicalengka Ya Peningkatan Ekonomi Masyarakat
1 paket
42 Budidaya Tanaman Cengkeh Desa Tanjungwangi Cicalengka
Kecamatan Cicalengka Ya Peningkatan Ekonomi Masyarakat
1 paket
43 Budidaya Pohon Aren Desa Tanjungwangi Cicalengka
Kecamatan Cicalengka Ya Peningkatan Ekonomi Masyarakat
1 paket
44 Pengadan Cultivator Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Ya terpenuhinya 1 Unit
45 Pengadaan Combine Hasvester Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Ya terpenuhinya 1 unit
46 Pengadaan Caplak Sistem legowo Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Ya terpenuhinya 1 Kegiatan
47 Pengadaan Hand Spayer Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Ya terpenuhinya alat 10 unit
48 Pembangunanan saluran irigasi sekunder (solokan Kopral)
Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Ya tercapainya saluran irigasi yang baik
200 M
49 Jaringan Irigasi Desa Desa Nagrog Kecamatan Cicalengka Ya terpenuhinya sarana irigasi desa yang memadai
250 M
50 Pengadaan Mesin Traktor Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka Ya Masyarakat Desa 1 Kelompok
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 95
51 Kirmir Irigasi Desa Cidampit Desa Dampit Kecamatan Cicalengka Ya Meningkatkan Perekonomian
100000000 500
52 Pengadaan Bibit Pertanian Desa Srirahayu Kecamatan Cikancung Ya Peningkatan ekonomi gapoktan
5 gapoktan
53 Pengadaan Bibit Pohon untuk Penghijauan Desa
Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung Ya Masyarakat 500 Buah
54 Pembibitan Tanaman Jagung,Cabe Desa Mekarlakasana Kecamatan Cikancung Ya Gapoktan 1 Kelompok
55 Bantuan Mesin Traktor Desa Cikancung Kecamatan Cikancung Ya Kelompok Tani 4 4 Kelompok
56 Bantuan untuk Pengadaan Program System Rice Intensification (S.R.I)
Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung Ya Masyarakat 1 Kelompok
57 Pengadaan Usaha Pelayanan Jasa Asiltan
Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung Ya Masyarakat 1 Unit
58 Pmbangunan Jalur Irigasi Desa (JIDES)
Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung Ya Masyarakat 400 m
59 Pengadaan Alat Rambet Tandur Jajar Legowo
Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung Ya Masyarakat 10 Unit
60 Pengadaan Traktor Desa Cikasungka Kecamatan Cikancung Ya Masyarakat 1 Unit
61 bantuan pengadaan mesin traktor Desa Hegarmanah Kecamatan Cikancung Ya peningkatan produktifitas pertanian
2 unit
62 PENGADAAN MESIN PEMBUAT KOMPOS
Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Ya PENINGKATAN PEREKONOMIAN
1 UNIT
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 96
63 PENGADAAN MESIN TRAKTOR Desa Mandalasari Kecamatan Cikancung Ya EFEKTIFITAS PENGOLAHAN LAHAN
4 UNIT
64 Pengadaan Obat Pertanian Desa Mekarlakasana Kecamatan Cikancung Ya Gapoktan 1 Kelompok
65 Pengadaan bibit Kebun Raya Desa Mekarlakasana Kecamatan Cikancung Ya Ekonomi Kerakyatan 9 Kelompok
66 pembangunan dam dan saluran irigasi ciburial bebedahan
Desa Hegarmanah Kecamatan Cikancung Ya peningkatan produktipitas pertanian
1500 meter
67 Bantuan Alat Pengolahan Kopi, Kelompok Tani Giri Mukti
Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Ya Peningkatan Kesejahteraan Petani
1 set unit
68 Bantuan Bibit Cengkeh Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Ya Meningkatkan Penghijauan dan meningkatkah hasil perkebunan WargaMasyarakat
500 pohon
69 Penyediaan alat pertanian Desa Girimekar Kecamatan Cilengkrang Ya Meningkatkan Usaha Pertanian
1 Unit
70 Pelatihan /Peningkatan SDM Kelompok Tani
Desa Cipanjalu Kecamatan Cilengkrang Ya Meningkatkan perekonomian
5 klp
71 culcipator Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang Ya pertanian 5 unit
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 97
72 Bibit Kapolaga Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang Ya Penghijauan 5000 pohon
73 budi daya jamur tiram Desa Ciporeat Kecamatan Cilengkrang Ya pertanian 3000 log
74 BANTUAN ALAT PERTANIAN MESIN CULTIVATOR BAGI KELOMPOK TANI GIRI MULYA
Desa Cileunyi kulon Kecamatan Cileunyi Ya MENINGKATKAN HASIL PANEN
1 KELOMPOK
75 BANTUAN GL-PTT UNTUK KELOMPOK TANI
Desa Cileunyi kulon Kecamatan Cileunyi Ya KETAHANAN PANGAN 1 KELOMPOK
76 Bantuan Kebun Bibit Desa (KBD) Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi Ya Untuk Penyediaan Kebutuhan Tanaman Kayu-kayuan dan Buah-buahan
30000 M2
77 BINTEK BUDI DAYA LELE, DAN NILA Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Ya Peningkatan Pendapatan petani
1 unit
78 Pengadaan Alat Pertanian Kelompok Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Ya Mempercepat pengolahan tanah
1 unit
79 Pertanian Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Ya peralatan pertanian 1 paket
80 Percetakan sawah baru Desa Sukamaju Cimaung Kecamatan Cimaung Ya peningkatan hasil usaha pertanian
50 ha
81 Program penghijauan Desa Sukamaju Cimaung Kecamatan Cimaung Ya peningkatan kesehatan 50 ha
82 Kelompok tani Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Ya Gapoktan 1 paket
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 98
83 pertanian Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Ya sarana alat pertanian 1 paket
84 Pertanian Desa Warjabakti Kecamatan Cimaung Ya Penghijauan 1 paket
85 pengadaan bibit pertanian Desa Malasari Kecamatan Cimaung Ya peningkatan hasil usaha pertanian
1 paket
86 pengadaan mesin rumput Desa Malasari Kecamatan Cimaung Ya masyarakat desa 1 paket
87 Pengadaan suprayer Desa Malasari Kecamatan Cimaung Ya peningkatan hasil usaha pertanian
1 paket
88 penghijauan tanaman keras Desa Mekarsari Cimaung Kecamatan Cimaung Ya mencegah erosi 1 paket
89 Bantuan bibit pertanian Desa Mekarsari Cimaung Kecamatan Cimaung Ya meningkatkan kualitas pertanian
1 paket
90 perbaikan saluran JIDES batu kasur sawah Rema
Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Ya meningkatkan kualitas pertanian
250 meter
91 Rehabilitasi jalan usaha tani sawah limus
Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Ya meningkatkan sarana pertanian
1750 meter
92 pegadaan traktor Desa Campakamulya Kecamatan Cimaung Ya meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat
1 paket
93 alat traktor Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Ya peningkatan hasil pertanian
7 unit
94 Lumbung padi Desa Cipinang Kecamatan Cimaung Ya Peningkatan hasil usaha pertanian
1 paket
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 99
95 Pelatihan pasca panen Desa Cipinang Kecamatan Cimaung Ya Peningkatan hasil usaha pertanian
1 paket
96 PENGADAAN ALAT KULTIPATOR Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Ya PENINGKATAN PERTANIAN
1 UNIT
97 PENGERASAN JALAN USAHA TANI Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Ya ANGKUTAN HASIL PERTANIAN
2500 METER PERSEGI
98 KEGIATAN AGROFORESTRI PENANAMAN CALIFTUS,GAMELINA DAN BAWANG MERAH
Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Ya LINGKUNGAN HIDUP 25 HA
99 HEAD PAYER Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Ya MENINGKATKAN PERTANIAN
4 UNIT
100 pembuatan sumur resapan Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Ya resapan air 50 unit
101 Budidaya Jamur Kayu dan Pelatihan Manajmen Pemasarannya
Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan Ya meningkatkan kualitas produksi dan penunjang produksi lainnya
1 Kelompok
102 Pengadaan program SRI untuk Kelompok Tani
Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan Ya meningkatkan kualitas hasil tani dengan sistim pemupukan yang ramah lingkungan
1 Kelompok
103 Kursus Tani DEMPAM PHT Desa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Ya Peningkatan SDM para Petani
1 Unit
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 100
104 Bantuan Bibit Bawang Merah Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Ya Peningkatan Pendapatan Petani
1000 Kg
105 Penanaman AGRO PORESTIK Cikawari-Barukai Suren,Ekaliptus,Duren,Alpukat
Desa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Ya Menanggulangi Lahan Kritis
2 Unit
106 Pengadaan Mesin Bajak Sawah Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan Ya Sebagai penunjang kebutuhan garapan bagi anggota kelompok tani
1 Unit
107 PERTANIAN Bibit & Pupuk
Desa Mekar Manik Kecamatan Cimenyan Ya Peningkatan ekonomi para petani
9 Kelompok
108 Mesin Pompa Air Desa Mandala Mekar Kecamatan Cimenyan Ya Penunjang kerja petani /terutama di musim kemarau
1 Unit
109 MESIN POMPA SAPRODI Desa Mandala Mekar Kecamatan Cimenyan Ya Mempercepat Kinerja Petani
5 Unit
110 MESIN POTONG RUMPUT Desa Mandala Mekar Kecamatan Cimenyan Ya Untuk mempercepat pekerjaan petani/dalam menggarap lahan
1 Unit
111 AGRO FORESTRI ( EKALITUS, SUREN, ALPUKAT, DUREN, MANGGA )
Desa Mandala Mekar Kecamatan Cimenyan Ya Untuk penahan lahan dari erosi/dan penghijauan lahan
25 Hektar
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 101
112 SUMUR RESAPAN AIR Desa Mandala Mekar Kecamatan Cimenyan Ya Resapan Air Hujan agar Tidak terlalu Deras ke Daerah D Bawahnya
20 Unit
113 Pengadaan Bibit Tanaman Kayu Desa Cimenyan Kecamatan Cimenyan Ya Penghijauan dan Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani
10000000 Batang
114 Mesin pengolah pupuk ternak (UVO) Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan Ya Meningkatkan Produksi Pengolahan Pupuk Pertanian
1 Unit
115 pengadaan bibit Jambu Kristal Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Ya Kelompok tani ciburial 1 kelompok
116 Pengadaan Bibit tanaman Jagung Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan Ya Meningkatkan produksi tanaman pertanian jagung kelompok tani Desa
1 Paket
117 Bantuan Pengadaan Alat KULTIVATOR untuk kelompok tani Ciburial
Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Ya membantu sarana prasarana Kelompok Tani Ciburial dalam meningkatkan usaha pertanian
1 unit
118 Bantuan PIPANISASI untuk Lahan Usaha Tani
Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Ya Kelompok Tani Ciburial 8 Km
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 102
119 Bantuan Stup Lebah Madu untuk pengembangan Kelompok Budidaya Lebah Madu Cibengang
Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Ya meningkatkan produktivitas kelompok budidaya lebah madu
2 kelompok
120 Bantuan pengadaan bibit Kopi, Cengkeh, Jeruk Purut, Alpukat
Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Ya meningkatkan pendapatan petani
1 kelompok
121 Bantuan pengadaan POMPA AIR untuk pengairan Lahan Usaha Tani Desa Ciburial
Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Ya pengembangan kelompok tani
2 unit
122 Pengadaan Talektor Desa Cikadut Kecamatan Cimenyan Ya Peningkatan Pertanian 1 unit
123 Pembangunan dan Pengembangan Agribisnis Pertanian JITUT dan JIDES ( Padi, Singkong dan Ubi Jalar )
Desa Sindanglaya Kecamatan Cimenyan Ya memperbaiki manajemen usaha tani samapai tingkat bahan konsumsi
1 Kelompok
124 pengadaan traktor Desa Cikoneng Ciparay Kecamatan Ciparay Ya meningkatkan hasil pertanian padi
1 unit
125 Pelatihan pertanian Desa Sumbersari Kecamatan Ciparay Ya Menigkatkan kualitas pertanian
1 Kelompok
126 Pengadaan Jamur Tiram Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay Ya Kelompok Jamur Tiram lampingsari dan itarka sabilulungan
4000 Buah
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 103
127 Bantuan Mesin Traktor dan Pompa Air
Desa Sarimahi Kecamatan Ciparay Ya Masyarakat Se Desa Sarimahi
16 kelompok
128 Budidaya Jamur Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Ya Peningkatan Pendapatan Keluarga
150 Kelompok
129 Pengadaan Bibit Tanaman Keras dan buah - buahan
Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Ya Untuk Penhjijauan 1 paket
130 Bantuan Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Ya Penghijuan hutan/lahan kritis
1 paket
131 Pengadaan Traktor bagi petani sawah
Desa Nengkelan Kecamatan Ciwidey Ya Kelompok Tani dalam upaya meningkatkan hasil pertanian
10 Unit
132 Bantuan Mesin Traktor Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey Ya Warga Masyarakat dan Gapoktan
2 unit
133 Bantuan Mesin Pengolahan Biji Kopi Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey Ya Gapoktan 10 Unit
134 Ternak Lele Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Ya Peningkatan Pendapatan Keluarga
5 paket
135 Bantuan Kelompok Tani Desa Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Ya Memberikan Bantuan Modal Kepada Kelompok Tani di Desa Lebakmuncang
6 ls
136 Pengadaan Alat Traktor Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey Ya Peningkatan Pengahsilan Pertanian
1 unit
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 104
137 Bantuan mesin traktor Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey Ya Tersedianya mesin traktor untuk kebutuhan pertanian
1 Unit
138 Bantuan Bibit Pohon KSB Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey Ya Adanya Linmas Siap 1 paket
139 Pengadaan Bibit Padi dan Sayuran Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Ya Pengembangan agribisnis pertanian ramah lingkungan dan aman konsumsi
1 Paket
140 Pengadaan bibit sayuran bernilai ekonomi tinggi, buah-buahan termasuk didalamnya pengembangan agribisnis strawberry, serta tanaman hias
Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Ya Pengembangan agribisnis unggulan hortikultura
1 Paket
141 Pengadaan Traktor Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Ya Program/kegiatan pengembangan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA)
1 Unit
142 Pengadaan Pupuk Organik Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Ya Pengembangan Hasil Produksi
1 Paket
143 Pengadaan Bibit Padi Desa Laksana Kecamatan Ibun Ya Peningkatan Pertanian 2 Kelompok
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 105
144 Bibit Tanaman Desa Talun Kecamatan Ibun Ya Reboisasi lingkungan 1 Paket
145 Bantuan Bibit Kelompok Tani Desa Talun Kecamatan Ibun Ya Lebih giat dalam bercocok tanam
1 Paket
146 Traktor Sawah Desa Dukuh Kecamatan Ibun Ya Petani Sawah 1 Unit
147 Bantuan Modal Pertanian Desa Dukuh Kecamatan Ibun Ya Petani 2 Kelompok
148 Traktor Darat Desa Dukuh Kecamatan Ibun Ya Petani 1 Unit
149 Bibit Jeruk Desa Sudi Kecamatan Ibun Ya Peningkatan ekonomi pertanian
2000 Pohon
150 Pelatihan Pembuatan Kompos Desa Ibun Kecamatan Ibun Ya Meningkatkan SDM Petani
1 Paket
151 Lumbung Pangan Masyarakat Desa Cibeet Kecamatan Ibun Ya Kesejahteraan Masyarakat
1 Unit
152 Bantuan pupuk Desa Neglasari Ibun Kecamatan Ibun Ya Membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian.
2 ton
153 Pelatihan Sayuran Organik Desa Cilampeni Kecamatan Katapang Ya Peningkatan Ekonomi 1 Paket
154 Bantuan Holtikultura Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Ya membantu tambahan modal untuk kelompok tani
1 Unit
155 Alat Pengolah hasil Pertanian Desa Cihawuk Kecamatan Kertasari Ya Menambah ekonomi masyarakat
1 Set
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 106
156 Unit Pengelolaan Pupuk Organik Desa Santosa Kecamatan Kertasari Ya Pemanfaatan Limbah ternak
1 unit
157 Bantuan Alat pertanian Mesin cebor ( Dompleng )
Desa Santosa Kecamatan Kertasari Ya meningkatkan Swasembada Pangan
1 Unit
158 Bantuan Mesin pencacah kopi Desa Santosa Kecamatan Kertasari Ya Meningkatkan swasembada pangan
1 unit
159 Bantuan Bibit Kentang Desa Neglawangi Kecamatan Kertasari Ya Para Petani akan lebih mudah mendapatkan bibit
100000000 1 hk
160 Pembuatan Demplot persemaian kebun Bibit desa
Desa Santosa Kecamatan Kertasari Ya Penambahan hasil ekonomi dan Penghijauan
1 kelompok
161 penanggulangan hama tanaman padi
Desa Gajahmekar Kecamatan Kutawaringin Ya Petani 5 KELOMPOK
162 Pengadaan Mesin Rumput Desa Jatisari Kutawaringin Kecamatan Kutawaringin Ya Menambah Keindahan Lingkungan
1 Unit
163 Bantuan Hand Tractor Desa Kutawaringin Kecamatan Kutawaringin Ya Meningkatkan Hasil Pertanian
1 Unit
164 Bibit Pertanian Desa Cilame Kecamatan Kutawaringin Ya Meningkatkan kesejahteraan Anggota Kelompok Tani
7 Kelompok
165 PEMBELIAN HAND TRACHTOR Desa Sukamukti Kecamatan Majalaya Ya UNTUK KELOMPOK TANI MEKARWANGI
1 KELOMPOK
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 107
166 power thesseer Desa Sukamaju Majalaya Kecamatan Majalaya Ya kesejahteraan petani 1 buah
167 Pengadaan alat power treser untuk kelompok tani tengger
Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Ya Ketahanan pangan 1 unit
168 Pemberian Bantuan Power Theser untuk Kelompok Tani Puja Mukti
Desa Bojong Majalaya Kecamatan Majalaya Ya Meningkatkat Produksi Pertanian dan efisiensi Panen
1 unit
169 Pengadaan alat perontok padi Power Thesser untuk kelompok tani Bojong Kukun
Desa Majakerta Kecamatan Majalaya Ya efektifitas waktu danpeningkatan hasil panen
1 unit
170 Bintek jajar tanam legowo 2 kelompok
Desa Majalaya Kecamatan Majalaya Ya Meningkatkan pengetahuan para petani
20 orang
171 Pengadaan hand traktor Desa Mekar Rahayu Kecamatan Margaasih Ya pertanian 2 unit
172 Bantuan tanaman buah-buahan dan kayu kayuan
Desa Margahayu Tengah Kecamatan Margahayu Ya Penghijauan 1 paket
173 Bantuan Pelatihan Tani Peternak Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Ya Kelompok Tani 1 Paket
174 Bantuan Bibit Tanaman Buah-buahan
Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Ya Kelompok Tani 5000 Pohon
175 Bantuan Pengadaan Benih Jagung Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Ya Kelompok Tani 2 Kelompok
176 Bantuan pengadaan Bibit Kayu Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Ya Kelompok Tani 5000 Pohon
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 108
177 Pelatihan Persemaian Bagi Poktan Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Ya POKTAN 4 Kelompok
178 Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan.
Desa Nagreg Kecamatan Nagreg Ya POKTAN 4 Kelompok
179 pengadaan alat penunjang sektor pertanian (traktor dan alat angkut triseda)
Desa Mandala wangi Kecamatan Nagreg Ya petani 2 unit
180 BANTUAN BIBIT JAGUNG Desa Ciaro Kecamatan Nagreg Ya MASYARAKAT DESA 10 KELOMPOK
181 bantuan kelompok tani Desa Girimulya Kecamatan Pacet Ya meningkatkan produktipitas pertanian
3 kelompok
182 Sarana dan prasarana caplak jalur legowo
Desa Bojongmanggu Kecamatan Pameungpeuk
Ya Meningkatkan produksi pertanian
10 buah
183 Bantuan mesin perontok padi untuk GAPOKTAN
Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk
Ya Miningkatkan pertanian
1 unit
184 Bantuan sarana dan prasarana caplak jalur legowo
Desa Bojongkunci Kecamatan Pameungpeuk
Ya Peningkatan produksi padi
10 buah
185 Sarana dan prasarana calpak jalur legowo
Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk
Ya Meningkatkan produksi pertanian
10 buah
186 KRPL Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk
Ya Pelestarian lingkungan 40 rumah
187 Mesin Traktor Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpeuk
Ya Meningkatkan Penghasilan
3 unit
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 109
188 Mesin Pompa Air Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpeuk
Ya Meningkatkan hasil pertanian
3 unit
189 Sarana dan prasarana caplak jalur legowo
Desa Rancamulya Kecamatan Pameungpeuk
Ya Peningkatan produksi pertanian
10 buah
190 bantuan Traktor Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk
Ya Meningkatkan pertanian
2 unit
191 Sarana dan prasarana caplak jalur legowo
Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk
Ya Peningkatan produksi pertanian
10 buah
192 Perbaikan saluran tersier Desa Rancatungku Kecamatan Pameungpeuk
Ya Meningkatkan produksi pertanian
200 meter
193 pembibitan kentang (green house) Desa Margamulya Pangalengan
Kecamatan Pangalengan Ya petani sewilayah pangalengan
1 unit
194 kegiatan pertanian hidroponik Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Ya meningkatkan kesejahtraan para Anggota
1 kelompok
195 Penanaman Pohon 24 RW Desa Margamulya Pangalengan
Kecamatan Pangalengan Ya Penghijauan 12000 Pohon
196 Pengadaan Bibit Pertanian Desa Margamekar Kecamatan Pangalengan Ya Sarana Pertanian 1 Paket
197 Pengadaan Bibit Kentang (G! dan G3)
Desa Tribaktimulya Kecamatan Pangalengan Ya Peningkatan ekonomi pertanian
5 ton
198 pengadaan bibit unggulan (kopi) Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan Ya Petani / Masyarakat Desa
50000 Pohon
199 pengadaan bibit kayu putih Desa Sukamanah Pangalengan
Kecamatan Pangalengan Ya penghijauan 5000 buah
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 110
200 pengadaan Bibit Kopi Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan Ya Penyediaan bibit kopi untuk peningkatan ekonomi petani
100 kg
201 Mesin giling pelepas kulit kopi Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan Ya Meninkatkan sarana pertanian
1 unit
202 Mesin Kubota Desa Wanasuka Kecamatan Pangalengan Ya Meningkatkan sarana pertanian
1 unit
203 Pengadaan Cultifator Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Ya Membajak lahan Pertanian
3 Unit
204 pengadaan bibit unggulan ( Kentang) Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan Ya Petani / masyarakat desa
3000 Kg
205 Bantuan Bibit Teh Desa Sukaluyu Kecamatan Pangalengan Ya Ekonomi Masyarakat 100000 Pohon
206 Pembibitan Kopi Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan Ya Peningkatan kesejahteraan masyarakat
1 Kelompok
207 Pengembangan Budidaya Jamur Tiram
Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Ya Pemberdayaan Karang Truna
5000 Polybag
208 Pengadaan Bibit Kentang G2 Desa Pangalengan Kecamatan Pangalengan Ya Meningkatkan Produksi Pertanian
2 Ton
209 Pengadaan Cultifator Desa Margamekar Kecamatan Pangalengan Ya Sarana Pertanian 10 Unit
210 bantuan bibit Kentang (Poktan) Kp Citiis
Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan Ya Perekonomian 5 Kwintal
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 111
211 Pengadaan Bibit Bunga Hias Desa Sukamanah Pangalengan
Kecamatan Pangalengan Ya Mengurangi Pengangguran
2 Kelompok
212 Pengadaan Bibit Kentang Desa Pulosari Kecamatan Pangalengan Ya meningkatkan penghasilan petani
1 kelompok
213 Pengadaan Sarana Lumbung Pangan Desa Margamekar Kecamatan Pangalengan Ya Sarana Pertanian 1 Paket
214 Pengadaan Pompa air Desa Margamekar Kecamatan Pangalengan Ya Sarana Pertanian 10 Unit
215 Hand Player Desa MekarPawitan Kecamatan Paseh Ya Pertanian 5 UNIT
216 Traktor Kelompok MJ Desa MekarPawitan Kecamatan Paseh Ya Pertanian 2 UNIT
217 Pompa Air Kelompok MJ Desa MekarPawitan Kecamatan Paseh Ya Pertanian 5 UNIT
218 Pembangunan Jaringan Irigasi Desa Desa Cigentur Kecamatan Paseh Ya memperlancar saluran air
350 meter persegi
219 Pengadaan Racun Tikus Gapoktan Tani Jaya
Desa Cigentur Kecamatan Paseh Ya Pengadaan Pertanian 5 Kelompok
220 Mesin Pencacah Sampah Organik Desa Cipedes Kecamatan Paseh Ya Menunjang Kelompok Ecovillege dalam penanggulangan sampah organik menjadi kompos/bahan kompos
1 Unit
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 112
221 Pengadaan bibit pohon penghijauan berupa tanaman buah/berbuah
Desa Cipedes Kecamatan Paseh Ya Sasaran Lahan Kritis dan pemanfaatan halaman guna penghijauan lingkungan
5000 Pohon
222 Pengadaan Bibit tanaman kayu Desa Cijagra Kecamatan Paseh Ya meningkatkan Produksi Petani
1 Unit
223 bantuan alat heler padi Desa Drawati Kecamatan Paseh Ya Pengolahan pangan 1 unit
224 bantuan bibit cengkeh poktan Ciaremas
Desa Drawati Kecamatan Paseh Ya penghijauan dan perekonomian
5000 pohon
225 PENGADAAN BIBIT PADI Desa Karangtunggal Kecamatan Paseh Ya Peningkatan hasil pertanian
300 KG
226 Pengadaan Bibit Kayu-kayuan dan Buah-buahan
Desa Cipaku Kecamatan Paseh Ya Konservasi dan Rehabilitasi lahan
1 Paket
227 PENGADAAN ALAT PERTANIAN SEMPROTAN HAMA
Desa Karangtunggal Kecamatan Paseh Ya PENINGKATAN PRODUK HASIL PERTANIAN
10 UNIT
228 Pembangunan Jides poktan Pasir Kihiang
Desa Drawati Kecamatan Paseh Ya pengairan sawah 100 m
229 Pembanguanan Guliplug Desa Drawati Kecamatan Paseh Ya penahan erosi tanah 1000 m
230 Pengadaan Bibit Pohon Buah-buahan
Desa Cipedes Kecamatan Paseh Ya Perbaikan Lahan Kritis dan Pemanfaatan lahan pekarangan
6000 Pohon
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 113
231 Bantuan Pembangunan Resapan Air Desa Cigentur Kecamatan Paseh Ya Tersedianya Resapan Air
30 Unit
232 Pelatihan Budidaya Jamur Desa Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Ya meningkatkan perekonomian petani
20 Org
233 PENGHIJAUAN LAHAN RAWAN BENCANA LONGSOR
Desa Margamulya Pasirjambu
Kecamatan Pasirjambu Ya PENGHIJAUAN 5000 POHON
234 Bantuan bibit pohon kayu putih Desa Tenjolaya Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Ya Masyarakat 20000 pohon
235 PENGHIJAUAN (TANAMAN MENGGUNAKAN POLYBAG)
Desa Cibodas Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Ya Pemanpaatan halaman 1 Paket
236 PERSEMAIAN Desa Cibodas Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Ya Ekonomi Warga 1 Paket
237 BIBIT KOPI, BIBIT KAYU DAN SAYURAN
Desa Cibodas Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Ya KELOMPOK TANI MANDIRI
1 kELOMPOK
238 Peluasan Tanaman STEVIA, untuk Bahan Baku Gula
Desa Cibodas Pasirjambu Kecamatan Pasirjambu Ya KELOMPOK TANI MULYA SARI CIBODAS
2 Ha
239 BINTEK PESTISIDA NABATI Desa Margamulya Pasirjambu
Kecamatan Pasirjambu Ya PENINGKATAN PERTANIAN
6 KELOMPOK
240 BINTEK PEMBUATAN KOMPOS JERAMI
Desa Margamulya Pasirjambu
Kecamatan Pasirjambu Ya PENINGKAYAN PERTANIAN
6 KELOMPOK
241 PELATIHAN OLAHAN SAYURAN Desa Margamulya Pasirjambu
Kecamatan Pasirjambu Ya PENINGKTAKAN PEREKONOMIAN
2 KELOMPOK
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 114
242 BANTUAN MESIN PERONTOK PADI Desa Margamulya Pasirjambu
Kecamatan Pasirjambu Ya PENINGKTAN PERTANIAN
2 KELOMPOK
243 Bantuan Modal Tani nanas Madu Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Ya Kelompok Tani Nanas Madu Curug Tilu
1 kelompok
244 Pengadaan Hand Traktor Kelompok Tani Padi "Giri Luyu"
Desa Cipelah Kecamatan Rancabali Ya tersedianya sarana produksi pertanian
1 unit
245 Pengadaan alat paska panen Desa Sukaresmi Kecamatan Rancabali Ya meningkatkan hasil pertanian
1 paket
246 Pengadaan Traktor Desa Sukamanah Rancaekek Kecamatan Rancaekek Ya Untuk peningkatan pengolahan lahan pertanian
2 unit
247 Pengadaan bibit unggul ternak Lele
Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Ya kelompok tani/meningkatkan produksi pertanian
15000 ekor
248 Pengadaan Mesin Traktor Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Ya Gapoktan Desa Rancaekek Wetan
3 unit
249 Pengadaan Mesin Perontok Padi Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Ya Gapoktan Desa Rancaekek wetan
3 unit
250 Bantuan Bibit Pohon buah untuk gerak tim PKK
Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Ya Peningkatan pendapatan masyarakat Desa
1000 buah
251 pengadaan traktor Desa Jelegong Rancaekek Kecamatan Rancaekek Ya meningkatkan pengelolaan lahan pertanian
3 unit
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 115
252 BUDIDAYA JAMUR Desa Sangiang Kecamatan Rancaekek Ya SUPAYA WARGA BISA MEMBUKA USAHA DAN MENDAPATKAN PENGHASILAN
8 KELOMPOK
253 Kirmir JUT rancaeundeuk Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya warga desa cibodas 86400 720 m x 120 m
254 Bantuan Mesin Traktor Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya Kelompok Tani 12 12
255 Pembanguna JUT Bilung-Cimande dan pembangunan jembatan sungai Abri
Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya warga desa cibodas dan desa langensari
1600 800 m x 2 m
256 Bantuan Mesin Pompa Air Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya kelompok tani 8 8
257 Kirmir Irigasi/Jides Cidankanteh Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya warga desa cibodas 1700 1700
258 Kirmir irigasi/Jides Daerah Irigasi Pancaksuji
Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya warga desa cibodas-padamukti
2000 2000 x 1
259 Batuan Alat dan Pengolahan Hasil Pertanian
Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya kelompok wanita tani mekar tani
1 1
260 Kirmir irigasi/Jides solokan tengah Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya desa cibodas 3500 3500 m x 1 m
261 Kirmir irigasi/jides sikembar Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya desa cibodas-desa langensari
2000 2000 m x 1 m
262 Bantuan Hand Sprayer Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya kelompok tani desa cibodas
12 12
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 116
263 Kirmir irigasi/Jides Legok Ranca Bayawak
Desa Cibodas Solokanjeruk Kecamatan Solokanjeruk Ya Masyarakat Petani Desa Cibodas
1000 1000 m x 1 m
264 Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Ya Pembinaan Teknis 1 Ls
265 Penyediaan Pupuk Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Ya Pertanian 1 Ls
266 Penghijauan Penanaman Pohon Pelindungan Disepanjang Jalan Desa Pamekaran
Desa Pamekaran Kecamatan Soreang Ya Kenyamanan Dan Keindahan Lingkungan
1 Paket
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 12
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 116
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Dalam rangka perencanaan program dan kegiatan diperlukan elemen
pokok pendukung lain berupa: Indikator kerja sebagai parameter penilaian dari
keberhasilan program dan kegiatan, kelompok sasaran merupakan objek dari
program/kegiatan dan pendanaan indikatif sebagai indikasi awal besaran dana
yang diperlukan untuk terlaksananya program dan kegiatan. Berikut adalah
program/kegiatan, indikator kerja, kelompok sasaran serta pendanaan indikatif
dari Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016.
3.1. Rencana Program dan Kegiatan Propinsi Jawa Barat dan Nasional
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Propinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 dan sesuai dengan misi 2 Propinsi Jawa
Barat yaitu meningkatkan pembangunan perekonomian regional berbasis potensi
lokal yang mencakup bidang pertanian dan bidang ketahanan pangan, yang
meliputi program:
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Program Peningkatan Produksi Pertanian
3. Program Pemberdayaan Sumberdaya Pertanian
4. Program Pemasaran dan pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,
Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan
Selanjutnya sesuai dengan misi 2 Propinsi Jawa Barat: Membangun
Perkonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan, terdapat beberrapa strategi Bidang
Pertanian, Tanaman Pangan dan kehutanan sebagai beriut.
Bidang Ketahanan Pangan melalui strategi meningkatkan ketersediaan,
akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan
arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan,distribusi, akses
dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat
dan penanganan daerah rawan pangan
Bidang Pertanian melalui strategi pertama, mempertahankan dan
menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke
non pertanian dengan arah kebijakan mencetak lahan sawah baru untuk
mencapai lahan pertanian berkelanjutan. Strategi kedua, meningkatkan produksi,
inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan dan peternakan, dengan
arah kebijakan meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian,
perkebunan dan peternakan, dengan arah kebijakan(a) peningkatan produksi
dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan; (b)
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 117
peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan
peternakan; (c) peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman
dan ternak; (d) pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta
pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Bidang Kehutanan, melalui strategi, meningkatkan produktivitas hutan
dan pengembangan aneka usaha kehutanan, dengan arah kebijakan peningkatan
produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta
pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui
10 (sepuluh) skenario pembangunan Common Goals berbasis tematik sektoral.
Adapun operasionalisasi Common Goals dilaksanakan berdasarkan 5 (lima)
strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat dengan prinsip
penguatan aktor lokal (strengthening local actor); Kedua, integrasi seluruh
potensi nyata pembangunan dan daya saing di seluruh kabupaten/kota; Ketiga,
penerapan manajemen pemerintahan model hibrida sebagai penghela
percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen berbasisdaerah
otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan
komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas pemerintahan;
serta Kelima, peningkatan peran multi pihak dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan mutu serta akuntabilitas pembangunan. Penjabaran tematik
sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals terkait dengan pengembangan sektor
pertanian, perkebunan dan kehutanan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan ekonomi pertanian; a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional b. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan
agroindustry c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton
GKG dan swasembada protein hewani d. Jawa Barat bebas rawan pangan e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi)
disentra produksi pangan 2. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan
a. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%
Disamping itu, dalam mewujudkan rencana strategis Dinas Pertanian,
Perkebunan, dan Kehutanan, program nasional di bidang pertanian dan
perkebunan yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman
Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu
Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 118
3. Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan
Berkelanjutan
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
5. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,
Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
6. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat
7. Program Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing
Program nasional di bidang kehutanan yang akan dilaksanakan meliputi:
1. Program Pemantapan Kawasan Hutan
2. Program Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS
3. Program Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industry kehutanan
4. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja 2016
Rencana kerja Tahun 2016 merupakan periode keempat dari Rencana
Strategis 2010-2015 yang ditujukan untuk mengkonsolidasikan kerjasama dan
kemitraan dari semua aktor-aktor ekonomi yang terlibat secara langsung atau
tidak langsung dalam sektor agribisnis dan pembangunan lingkungan beserta
semua pemangku kepentingan di sektor ini. Lebih lanjut, rencana kerja 2016
diwarnai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produk agribisnis,
kelembagaan agribinis, dan struktur ekonomi pasar agribisnis, yang merupakan
identitas lokal serta peningkatan kualitas infrastruktur dasar pertanian.
Visi pembangunan dari Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Bandung adalah “Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan agribisnis berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal menuju
keunggulan bersaing global, maju, mandiri, dan berwawasan lingkungan”
Untuk mencapai visi Pembangunan Pertanian tersebut, Dinas
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung mengemban misi
yang harus dilaksanakan, yaitu:
1. Mendorong peningkatan peran sektor pertanian Kabupaten Bandung dalam
perekonomian regional dan nasional.
2. Meningkatkan akses dan ketersediaan sumberdaya pertanian yang bersifat
lokal dengan memanfaatkan teknologi untuk menjamin keberlanjutan usaha
pertanian.
3. Meningkatkan peran dan keterkaitan antar pelaku usaha melalui integrasi
wilayah produksi dan konsumsi komoditas serta produk pertanian.
4. Meningkatkan partisipasi setiap usaha pertanian terhadap pasar bebas
melalui pembenahan pola produksi, kelembagaan dan pasar.
5. Membangun agribisnis berwawasan lingkungan
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 119
Gambar 3.1. Kerangka Migrasi Strategi Pembangunan Sub-Sektor Tanaman
Pangan dan Perkebunan Kab. Bandung
Gambar 3.2. Kerangka Migrasi Strategi Pembangunan Sub-Sektor Kehutanan
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
PA
SA
RK
EL
EM
BA
GA
AN
PR
OD
UK
5 Penerapan Integral Chain Care selanjutnya
(penekanan pada good manufacturing
practices, HACCP dan sistim traceability).
6 Adopsi teknologi yang tersedia untuk
pengembangan komoditas menjadi produk
derivatif;.
1 Pemetaan komoditas aktual dan potensi.
2 Penentuan fokus pengembangan komoditas.
3 Inventarisasi dan inisisasi pemanfaatan teknologi yang
tersedia pada tingkat nasional dan internasional.
4 Penyesuaian dan penerapan standar komoditas dan
terdiferensiasi. Sosialisasi dan inisiasi penerapan Integral
Chain Care tahap awal (penekanan pada sektor budidaya;
good agricultural practices, good pesticide practices).
6 Penetrasi pasar nasional untuk
komoditas terfokus beserta
produk dan produk derivatifnya.
Pemanfaatan peluang pasar
global (extenderization).
12 Pemanfaatan kekuatan
kolaborasi dan SCNM untuk
menciptakan co-innovation pada
produk. Pengembangan sistem
inovasi agribisnis.
13 Proses regenerasi dan suksesi
pada generasi muda
agripreneur.
7 Pengembangan industri
pertanian di sektor hilir.
7 Pemetaan cluster komoditas dan produk.
8 Pengembangan sistem informasi cluster.
9 Pengarahan dan pemanfaatan dana corporate
social responsibility untuk pembentukan
cluster.
10 Menciptakan iklim kondusif untuk merangsang
pembentukan aliansi strategis antar pelaku
usaha dan stakeholders. Pengembangan
biopartnership pada industri agrofarmaka.
11 Pengembangan collaborative decision making.
4 Transformasi perilaku pasar yang informal
(open negotiation based) menjadi formal
(contract based).
5 Penetrasi pasar (penekanan pada niche
market dan pasar industri).
1 Competitive intelligent. Pemetaan karakteristik dan
perilaku pasar.
2 Inventarisasi kendala barriers to entry pada pasar.
3 Pengembangan promosi generik. Inisiasi penetrasi pasar
(penekanan pada pasar ritel moderen).
1 Inisiasi untuk mentransformasi kelembagaan petani
berbasis produksi menjadi berbasis pasar (nilai).
2 Pengembangan aglomerasi di sektor pertanian.
3 Pemetaan dan identifikasi keterkaitan di antara jaringan
pelaku usaha dan stakeholders di sektor pertanian.
4 Menginisiasi pembentukan forum pada (3.) dan
merancang proses kolaborasi di dalam rantai pasokan.
5 Pemetaan industri penunjang komoditas dan produk.
6 Inisiasi pembentukan klaster agribisnis pangan dan
perkebunan. Pengembangan supply chain and network
management (SCNM).
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
PASA
RKE
LEM
BAG
AAN
PRO
DUK
1 Identifikasi pasar barang dan
jasa lingkungan; menyusun
target pasar. Penyusunan paket-
paket produksi barang dan jasa
lingkungan.
2 Pemenuhan kebutuhan
infrastruktur minimal dengan
memanfaatkan jaringan dengan
swasta.
3 Inisiasi pengintegrasian objek
hutan ke dalam jaringan
kepariwisataan nasional dan
internasional.
1 Pemetaan stakeholders
kehutanan; terutama masyarakat
sekitar hutan. Pembentukan
komunitas hutan. Inisiasi
pembentukan jaringan bisnis
dan pendidikan.
2 Pembakuan mekanisme sharing
manfaat dan tanggung jawab
dengan stakeholders.
Pengembangan sistim
pendidikan lingkungan.
3 Pemberlakuan audit sosial
terhadap stakeholders.
Pemanfaatan kekuatan
kolaborasi untuk
menciptakan co-innovation
pada produk lingkungan.
1 Inventarisasi detil mengenai
interaksi antara hutan dengan
objek lainnya (aspek tekno-
sosio-ekonomi).
2 Adopsi dan pembakuan standar
mengenai pengelolaan hutan
sesuai konvensi internasional.
3 Konvergensi sistim pertanian
dengan produk dan jasa
lingkungan.
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 120
Tahun 2016, pembangunan pertanian, perkebunan, dan kehutanan
ditujukan untuk memperkuat ketersediaan pangan secara lokal, membangun
konsolidasi pelaku agribisnis dalam manajemen rantai pasok komoditas
hortikultura dan perkebunan unggul. Dalam rangka peningkatan produksi
pertanian dalam periode lima tahun ke depan, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan
Kehutanan akan lebih difokuskan pada komoditas yang menjadi produk unggulan
di Kabupaten Bandung. Komoditas tersebut berjumlah 17 komoditas, yang terdiri
dari 3 komoditas tanaman pangan, 11 komoditas hortikultura dan 3 komoditas
perkebunan.
Tabel 3.1. Komoditas Unggulan Kabupaten Bandung dan Nasional
Komoditas Kabupaten Bandung Nasional
Pangan Non Pangan Pangan Non Pangan
Tanaman Pangan Padi, Jagung,
dan Ubi kayu
padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar
Hortikultura cabe, bawang merah, kentang, kubis, tomat, stroberi, alpukat
Jahe,
tanaman
hias
cabe, bawang merah, kentang, mangga, pisang, jeruk, durian, manggis
rimpang, tanaman hias
Perkebunan kopi, teh Cengkeh,
tembakau
kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, teh, tebu
karet, kapas, tembakau, cengkeh, jarak pagar, nilam, kemiri sunan
Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan Lokal
Peningkatan nilai tambah akan difokuskan pada dua hal yakni
sustainabilitas dalam peningkatan kualitas dan jumlah produk pertanian, baik
segar maupun produk olahan untuk mendukung peningkatan daya saing dan
ekspor. Peningkatan kualitas produk pertanian (segar dan olahan) diukur dari
peningkatan jumlah produk pertanian yang mendapatkan sertifikasi jaminan
mutu (SNI, Organik, Good Agricultural Practices, Good Handling Practices, Good
Manucfacturing Practices). Sat ini, sekitar 80 % produk pertanian
diperdagangkan dalam bentuk segar sedangkan 20% dalam bentuk olahan
sehingga nilai tambahnya sangat kecil.
Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan dalam periode 2011-2015
menargetkan terbentuknya kelompok-kelompok usaha agribisnis berbasis
komoditas unggulan lokal dan produk pertanian yang ramah lingkungan.
Pengembangan agribisnis tersebut dalam pendekatan keterpaduan antara sub
sistem hulu sampai dengan sub sistem hilir, terutama untuk komoditas-
komoditas yang memiliki karakteristik high value commodities, seperti stroberi,
sayuran eksklusif, biofarmaka, tanaman hias dan kopi. Jalinan kerjasama antara
semua pelaku usaha agribisnis yang terlibat dalam manajemen rantai pasok
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 121
pertanian melalui pengembangan rumah kemasan menjadi target utama dalam
penciptaan agribisnis yang mandiri dan maju serta mampu berdaya saing dalam
pasar internal dan eksternal.
Seperti diketahui bahwa nilai pendapatan petani dapat bersumber dari
usaha pertanian dan usaha non-pertanian. Nilai pendapatan yang bersumber dari
usaha pertanian akan diperoleh dari selisih nilai penjualan komoditas usahatani
yang dihasilkan dengan biaya usahatani yang dikeluarkan. Nilai penjualan hasil
usahatani akan ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan serta harga jual.
Makin besar volume produksi yang dihasilkan makin besar pula volume fisik yang
dapat dijual, di mana upaya peningkatan volume produksi ini merupakan hal
yang sudah banyak dipaparkan pada saat mengupayakan target peningkatan
produksi. Sementara itu, walaupun komoditas pertanian berhasil ditingkatkan
produksinya, hal tersebut hanya akan secara nyata meningkatkan nilai penjualan
manakala harga jual paling tidak konstan atau lebih baik lagi kalau juga
meningkat.
Oleh karena itu hal fundamental yang perlu diupayakan dalam rangka
peningkatan nilai jual ini adalah mempertahankan agar harga jual tidak
mengalami penurunan. Salah satu upaya dalam menstabilkan harga produk
pertanian adalah melalui pendekatan kemitraan bisnis dalam pengembangan
rumah kemasan dan keterpaduan agribisnis. Selama periode 2016-20120, Dinas
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan menargetkan adanya pengembangan 4
kelompok usaha rumah kemasan yang mampu menjalin kerjasama dengan
petani-petani kecil sebagai sumber pasokan bahan baku di Kecamatan
Pangalengan, Ciwidey, Pasirjambu, dan Arjasari. Selain itu pengembangan
pertanian yang ramah lingkungan, baik padi, sayuran, maupun kopi menjadi
sasaran target utama dalam menghadapi kerentanan kualitas lingkungan,
keamanan pangan, dan perubahan persepsi konsumen pangan. Sasaran utama
dalam pengembangan agribisnis, adalah (1) meningkatkan kualitas produk
pertanian; (2) meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan pertanian serta
aksesibilitas permodalan dan kemitraan usaha; dan (3) meningkatkan
aksesibilitas pasar produk pertanian unggulan.
Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan melalui Konservasi Berbasis
Ekonomi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Kawasan hutan di Kabupaten Bandung meliputi kawasan hutan negara dan
kawsan hutan rakyat. Pengelolaan kawasan tersebut dilakukan melalui dua
pendekatan yaitu (1) vegetatif dan (2) ekonomi. Hal tersebut dikarenakan
adanya ketidakefektifan kinerja jika dilakukan hanya melalui pendekatan
vegetatif. Maka dari itu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan pada periode
2011-2015, Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan menitikberatkan pada
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 122
pendekatan ekonomi dalam membangun dan mengendalikan kawasan hutan di
wilayah Kabupaten Bandung.
Usaha ekonomi merupakan pola penataan aktivitas ekonomi masyarakat di
sekitar hutan berbasis hasil kayu dan non-kayu – lebah madu, jamur, bambu,
ulat sutera – melalui alternatif usaha agribisnis dan agroforestry. Program dan
kegiatan ini akan mendorong perekonomian masyarakat di sekitar hutan dengan
tetap menjaga stabilitas kawasan kehutanan.
Pendekatan kedua dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan adalah melalui
pendekatan vegetatif dan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
dalam upaya vegetatif merupakan upaya meningkatkan kontribusi masyarakat
dalam pengelolaan hutan dan lahan, seperti pengembangan KBR.
3.3. Program dan Kegiatan
Menindaklanjuti rencana migrasi strategi pembangunan tersebut,
khususnya dalam jangka pendek, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Bandung merumuskan program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 sebagaimana terlihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4.
Program dan kegiatan Tahun 2014
Program Kegiatan
1. Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani
(1) Pelatihan petani dan Pelaku Agribisnis
2. Program Peningkatan Ketahanan
Pangan Pertanian/Perkebunan
(1) Penyusunan Database Potensi Produk
Pertanian/Perkebunan
(2) Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Pertanian
(3) Pengembangan Intensifikasi Tanaman
Padi/Palawija
(4) Pengembangan Diversifikasi Pangan
(5) Pengembangan Pertanian pada Lahan
Kering
(6) Pengembangan Perbenihan / Pembibitan
(7) Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Pertanian
(8) Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan
Mutu Produk Pertanian/Perkebunan
3. Program Peningkatan Pemasaran
Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
(1) Penelitian dan Pengembangan Pemasaran
Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
(2) Promosi atas Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan Unggul Daerah
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 123
Program Kegiatan
(3) Pembangunan Pusat-pusat Penampungan
Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan
4. Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Pertanian/Perkebunan
(1) Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian/perkebunan tepat
Guna
(2) Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan
Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna
5. Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
(1) Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan
(2) Pengembangan Bibit Unggul
Pertanian/Perkebunan
6. Program Pemanfataan Potensi
Sumberdaya Hutan
(1) Pengembangan Hasil Hutan Non-Kayu
(2) Pengembangan Industri dan Pemasaran
Hasil Hutan
7. Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
(1) Pembuatan Bibit/Benih Tanaman
Kehutanan
(2) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
8. Program Perlindungan dan
Konservasi Hutan
(1) Pengembangan Pengujian dan
Pengendalian Peredaran Hasil Hutan
(2) Sosialisasi Pencegahan kebakaran
Selain itu program dan kegiatan tersebut, dalam pencapaian arah
kebijakan, sasaran, dan tujuan pembangunan pertanian, perkebunan, dan
kehutanan di Kabupaten Bandung, didorong melalui penitikberatan pada program
unggulan, yaitu:
1. Pengembangan Managemen Database Berbasis Komputerisasi
2. Pengembangan pertanian padi organik (SRI)
3. Penumbuhan group pasca panen dan pengolahan hasil komoditas pangan
(padi, Jagung, ubi kayu)
4. Pengembangan usaha agribisnis stoberi untuk menunjang pengembangan
OVOP di wilayah paciran
5. Pengembangan agribisnis komoditas unggulan perkebunan (kopi)
6. Pengembangan ekonomi kerakyatan melalui pengembangan agribisnis
berbasis komoditas unggulan lokal
7. Pengembangan rumah kemasan
8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
9. Konservasi hutan dan lahan melalui pengembangan ekonomi kerakyatan
yang berdaya saing
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 124
Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran
Sasaran pertama adalah Peningkatan PDRB Sektor Pertanian Sebesar
2,19%. Dalam mendorong tercapainya sasaran tersebut, maka di fokuskan
terhadap program/kegiatan peningkatan ekonomi dari sektor pertanian.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Sasaran dan tujuan utama pembangunan sektor pertanian diantaranya
adalah meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pelaku utama dalam kegiatan
pertanian. Seperti kita etahui bahwa sektor pertanianmerupakan salah satu
sektor perekonomian dengan penyerapan tenaga kerja terbesar diantara sektor
perekonomian yang lain, sehingga sebagai subjek pertanian, kesejahteraan
petani sangat penting artinya bagi perekonomian baik regional maupun nasional.
Isu kesejahteraan petani juga merupakan salah satu arah kebijakan yang diambil
oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung pada
tahun 2014 dengan sasatan dan indikator kinerja yang ingin dicapai, seperti
terlihat pada Tabel 3.5. berikut.
Tabel 3.5. Sasaran dan indikator kinerja Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Program/Kegiatan Indikator Kinerja
- Kegiatan Petani dan
Pelaku Agribisnis
(1) Berkembangnya kelompok usaha agribisnis hortikultura
di kecamatan Pangalengan, Kertasari, Pasirjambu,
Ciwidey, Rancabali, Cimenyan, Arjasari, Cileunyi,
Cimaung dan Cikancung
(2) Meningkatnya kemampuan, keterampilan pelaku agribisnis
hortikultura dengan cara :
- pembentukan kelompok usaha holtikultura organik
(GAP) dan SLPHT sayuran
- pengadopsian teknologi sub sistem hulu (GAP) untuk
komoditas buah-buahan, tanaman hias dan
biofarmaka
- peningkatan kemampuan managemen agribisnis dan
wirausaha hortikultura,
- peningkatan kemampuan manajemen agribisnis dan
wirausaha hortikultura
- Terfasilitasinya proses kemitraan usaha agribisnis
berbasis komoditas hortikultura
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 125
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Target utama program peningkatan ketahanan pangan adalah
meningkatnya produksi tanaman pangan dan produktivitas bahan pangan tahun
2015, menurunnya kehilangan hasil tanaman pangan sebesar 0.2-5% pertahun
dan berkembangnya kelompok usaha agribisnis berbasis komoditas tanaman
pangan dan perkebunan. Disamping itu program peningkatan ketahanan pangan
ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah komoditas pangan
utama (food crops) lokal, baik itu serealia maupun palawija dalam pendukungan
ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Adapun teknis pelaksanaan kegiatan
diarahkan dalam pemenuhan:
a. Pengidentifikasian Kelompok Sasaran
Kegiatan dilaksanakan oleh petugas lapangan untuk mengetahui potensi
sumber daya pangan, spesifikasi teknis teknologi pengembangan, kemampuan
SDM dan pengembangan bisnis pertanian. Selain itu, juga dikumpulkan data dan
informasi mengenai kelembagaan dan budaya lokal.
1) Seleksi peserta dan jenis usaha
Berdasarkan hasil identifikasi, dilakukan seleksi dan penentuan jenis usaha
pangan lokal kepada calon peserta. Penetapan jenis usaha dilakukan dengan
studi kelayakan usaha untuk mengetahui keuntungan dan keberlanjutan usaha.
Kegiatan ini harus dilakukan dengan hati - hati karena hasilnya menentukan
kegiatan selanjutnya.
2) Pelatihan Teknis Agribisnis
Setelah seleksi peserta, dilaksanakan pelatihan tentang pengembangan
pangan lokal yang disesuaikan dengan hasil seleksi dan potensi wilayahnya. Mata
pelajaran diberikan secara teori dan praktek baik berupa teknis maupun
manajemen usaha. Kegiatan ini akan berhasil baik jika dilaksanakan dengan
metode belajar sambil bekerja. Pelatihan teknis agribisnis ditujukan untuk
peningkatan kesiapan penerima manfaat dalam manajerial usaha.
b. Pemberian bantuan
Bantuan dapat diberikan berupa uang, peralatan, sarana produksi atau
kombinasi keduanya. Sebaiknya bantuan tersebut diberikan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhannya dalam kegiatan produksi/pengolahan pangan.
c. Pendampingan/pembinaan
Kelompok dalam mengelola usahanya, perlu diberikan
pendamping/pembina dengan keahlian sesuai dengan kebutuhan teknis dan
manajemen dari usahanya. Pendampingan dilaksanakan selama satu tahun atau
satu kali proses produksi/pengolahan pangan sampai dengan pemasarannya.
Apabila dalam proses pendampingan menghadapi permasalahan yang sulit
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 126
dipecahkan ditingkat lapangan, maka dapat meminta bantuan kepada
dinas/instansi teknis terkait.
d. Pembinaan pasca proyek dan pengembangannya
Walaupun pendampingan sudah selesai, pembinaan tetap diberikan selama
beberapa bulan dengan frekwensi kunjungan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan kelompok. Pembinaan akan terus dilanjutkan sampai kelompok dapat
mengembangkan usahanya menjadi kokoh dan mandiri termasuk mengupayakan
kemitraan dengan perusahaan mitra. Pembinaan pasca proyek ini merupakan
pembinaan rutin yang diberikan oleh petugas lapangan dari dinas sesuai dengan
bidangnya.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di atas merupakan rincian
tahapan kegiatan, sehingga dapat dicapai impact yang bermanfaat bagi
masyarakat tani pada khususnya. Adapun sasaran kegiatan yang ingin dicapai
pada tahun 2014, sebagai berikut:
Tabel 3.6 Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada program
peningkatan ketahanan pangan
Program/Kegiatan Sasaran dan Indikator Kinerja
1. Keg. Penyusunan
Database Potensi
Produk Pangan.
a. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
agribisnis, pembangunan pertanian dan kehutanan
b. Tersusunnya laporan dan sasaran data base produk
pangan (luas tanam, panen, produksi dan
produktivitas), hortikultura, perkebunan baik secara
bulanan, triwulanan, semesteran maupun tahunan
c. Sinkronisasi data dan informasi statistik pertanian
d. Tersusunnya data potensi dan pelaku usaha
agribisnis komoditas unggulan pertanian,
perkebunan dan kehutanan
e. Terlaksananya perencanaan pembangunan
pertanian, perkebunan dan kehutanan melalui rapat
koordinasi perencanaan pembangunan
f. Terevaluasinya dan termonitoringnya kegiatan
pembangunan pertanian, perkebunan dan kehutanan
2. Keg. Penanganan
Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil
Pertanian.
a) Berkembangnya pertanian padi organik (SRI)
dengan indikator :
- meningkatnya mutu dan produktivitas produk padi
organik untuk penyesuanian standar kualitas dan
keamanan pangan (GHP, GMP)
- tersertifikasinya propuk padi organik (GHP)
- tumbuhnya forum komunikasi kemitraan bisnis
produk organik di 16 kecamatan.
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 127
b) Tumbuhnya grup pasca panen komoditas pangan
(padi, jagung, ubi kayu) di 15 kecamatan melalui
- Terbentuknya 5 grup pengolahan hasil dan
pasca panen komoditas pangan (padi, jagung,
ubi kayu)
- Terbimbingnya 2 kelompok melalui kegiatan
bimbingan teknis pengolahan hasil dan
penanganan pasca panen (padi, jagung,
ubikayu),
- Terbimbingnya 5 kelompok melalui bimbingan
teknis kelembagaan
c) Terinventarisasinya pelaku olahan hasil pertanian
dan pengilingan padi, jagung, dan ubi kayu
d) Meningkatnya penanganan hasil pertanian tanaman
pangan dengan menurunnya kehilangan/kerusakan
tanaman sebesar 0,2-5%/tahun dan terbentuknya
kelompok tani yang menerapkan penanganan pasca
panen sesuai GHP dan standar mutu
e) Terevaluasinya dan termonitornya data losis dan
pertumbuhan grup pasca panen
(3) Kegiatan
Pengembangan
intensifikasi tanaman
padi palawija
a) Berkembangnya pertanian padi organik (SRI) di 15
kecamatan melalui kegiatan
- perluasan areal pengembangan padi organik,
- peningkatan kinerja sistem pemenuhan input
produksi,
- terfasilitasinya alat pangolahan pupuk (UPPO)
dan rumah kompos,
- peningkatan mutu dan produktifitas produk padi
organik untuk penyesuaian standar kualitas dan
keamanan pangan melalui pelatihan, sosialisasi
dan bintek SOP GAP, penerapan tehnologi
berimbang
b) Berkembangnya Agribisnis Jagung dan Ubi Kayu
melalui:
- perluasan pengembangan jagung,
- peningkatan kinerja sistem pemenuhan input
produksi dan peningkatan mutu dan
produktivitas produk untuk penyesuaian standar
kualitas dan keamanan pangan di Kec. Nagreg,
Cikancung, Cicalengka, Arjasari, Cilengkrang,
Cimaung, Cimenyan
c) Terevaluasinya dan termonitornya pengembangan
agribisnis tanasman pangan
(4) Kegiatan
Pengembangan
a) berkembangnya diversifikasi tanaman pangan untuk
pengembangan umbi-umbian dan kacang-kacangan
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 128
Difersifikasi tanaman
yang tepat dan berkelanjutan termasuk untuk bahan
bakar nabati melalui
a) perluasan areal pengembangan SLPTT ubi kayu,
b) pembentukan 1 kelompok agribisnis ubi kayu,
c) peningkatan kinerja sistem pemenuhan input
produksi, d) peningkatan mutu dan produktivitas
produk untuk penyesuaian standar kualitas dan
keamanan pangan (melalui bimbimbingan teknis
SOP, GAP, GHP) di kecamatan Nagreg, Cicalengka,
Cilengkrang, Arjasari dan Cimenyan
c) Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya pengembangan agribisnis tanaman
pangan
(5) Keg. Pengembangan
Pertanian pada Lahan
Kering
a) pengembangan pertanian hortikultura organik
(sayuran, buah-buahan, paprika) melalui
pengembangan agribisnis pertanian organik,
peningkatan kinerja sistem pemenuhan input
produksi, peningkatan mutu dan produktivitas
produk padi organik
b) pengembangan usaha agribisnis stroberi untuk
menunjang pengembangan OVOP di wilayah paciran
(Pangalengan, Ciwidey, Rancabali), peningkatan
mutu dan produktivitas produk organik untuk
penyesuaian standar kualitas dan keamanan
c) meningkatnya sistem pengawasan dan pengendalian
saprodi untuk menunjang konservasi di DAS hulu
dan daerah rawan bencana melauia bantuan bibit
buah-buahan dan SL Pertanian Konservasi
d) meningkatnya assesibilitas petani terhadap lembaga
permodal
e) Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya pengembangan agribisnis
hortikultura organik dan stroberi
(6) Kegiatan
Pengembangan
Perbenihan /
Perbibitan
a) Terfasilitasinya penyediaan benih bermutu dalam
mendukung peningkatan produksi, produktivitas dan
keamanan pangan di Kecamatan Solokanjeruk,
Baleendah dan Pangalengan melalui peningkatan
ketersediaan benih bermutu pangan sebesar 2%,
dan hortikultura sebesar 1%
b) Berkembangnya benih lokal melalui teknologi mutu
benih dan penerapan sistem pengujian benih pada
tanaman pangan dan hortikultura
c) Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya pengembangan perbenihan
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 129
(7) Kegiatan Penelitian
dan Pengembangan
Sumber Daya
Pertanian
a) Berkembangnya kemitraan usaha agribisnis produk
higienis berbasis komoditas perkebunan melalui
kegiatan forum pembangunan perkebunan,
sosialisasi pengembangan green product
perkebunan (kopi), fasilitasi proses kemitraan dan
peningkatan mutu hasil lokal
b) Tersusunnya dokumen perencanaan dan
pengawasan pengembangan agribisnis perkebunan
(teh, kopi) dan pengelolaan lahan dan air melalui
kegiatan konservasi
c) Terkendalinya gangguan usaha perkebunan (OPT
dan lainnya) di wilayah sentra perkebunan
d) Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya forum kemitraan, pengembangan
green product dan konservasi lahan
(8) Kegiatan Peningkatan
Produksi,
Produktivitas dan
Mutu produk
Perkebunan, Produk
Pertanian
a) Berkembangnya agribisnis tembakau melalui
perluasan areal tembakau di kecamatan Paseh, Ibun
dan Cikancung, terbentuknya kelompok tani
tembakau di Arjasari, Cimaung, Soreang,
Pasirjambu, Kutawaringin dan Ciwidey
b) Meningkatnya kinerja sistem pemenuhan input
produksi dan peningkatan hasil mutu hasil produk
(tembakau, kopi, cengkeh)
c) Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas
kelembagaan petani tembakau
d) Berkembangnya kemitraan usaha agribisnis
tembakau untuk menunjang peningkatan
aksesibilitas pemasaran produk tembakau
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan menjadi
keharusan dalam mempertahankan kontinuitas usaha agribisnis pada berbagai
komoditas unggulan di sektor pertanian. Menurut Abdul Adjid, D (2001), pasar
merupakan suatu tempat yang terbentuk dari usaha dua pihak yang akan
berinteraksi, yaitu pembelian dan penjualan. Dengan kata lain, pasar menjadi
sentra aktivitas ekonomi di dalam lingkungan dunia usaha termasuk di sektor
pertanian. Stabilitas dan mekanisme pasar termasuk ke dalam sasaran utama
dalam menciptakan masyarakat ekonomi yang berswasembada. Maka dari itu,
program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 130
merupakan hal mutlak yang harus dilaksanakan dalam pembangunan pertanian
di Kabupaten Bandung.
Pada tahun 2014, program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian,perkebunan dan kehutanan diarahkan untuk menyusun, mendeteksi,
dan merestrukturisasi mekanisme dan stabilitas jaringan pasar komoditas
unggulan pertanian, perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Bandung. Adapun
sasaran kegiatan yang ingin dicapai, sebagai berikut:
Tabel 3.7. Sasaran dan indikator kinerja program peningkatan pemasaran hasil
produksi pertanian/perkebunan
Program/Kegiatan Sasaran dan Indikator Kinerja
1. Penelitian dan
Pengembangan
Pemasaran Hasil Produksi
Pertanian / Perkebunan
a) Terbentuknya forum kemitraan dan pemasaran
hasil pertanian di Kabupaten Bandung dengan
adanya lembaga pemasaran hasil bagi petani,
kerjasama antara petani dengan pasar modern
dan tradisional serta peningkatan sebesar 2%
terhadap jaringan pasar antar kecamatan
b) Tersusunya data dan informasi pelaku usaha dan
harga pasar komoditas unggulan pertanian,
perkebunan dan kehutanan lokal
c) Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya pengembangan pemasaran hasil
komoditas unggulan daerah
2. Promosi Atas Hasil
Produksi Pertanian /
Perkebunan Unggul
Daerah
a) meningkatnya jumlah pemasaran hasil pertanian,
perkebunan dan kehutanan melalui pembentukan
brand produk lokal di Kabupaten Bandung melalui:
- pelaksanaan pameran komoditas unggulan
pertanian,
- gelar pasar tani produk unggulan,
- Agro Expo
b)Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya komoditas unggulan daerah
3. Pembangunan Pusat-
pusat Penampungan
Produksi Hasil pertanian
/ Perkebunan Masyarakat
yang Akan Dipasarkan
a. berkembangnya usaha rumah kemasan di
kecamatan pasirjambu, pangalengan dan
rancabali dengan pengembangan usaha rumah
kemasan melalui:
- fasilitasi sarana prasarana penunjang
pengembangan rumah kemasan hortikultura
- pembentukan kerjasama petani dengan pasar
modern
b. Termonitornya dan terevaluasinya serta
tersosialisasinya pengembangan rumah kemasan
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 131
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
ditujukan sebagai usaha pendukungan dalam peningkatan produksi tanaman
unggulan pertanian, seperti padi, jagung, kentang, cabe, tomat, bawang merah,
kubis, alpukat, manggis, kopi, coklat, dan teh. Adapun sasaran kegiatan yang
ingin dicapai pada tahun 2014, sebagai berikut:
Tabel 3.8. Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada program
peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
Program/Kegiatan Sasaran dan indikator kinerja
1. Pengadaan Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
a) Terselenggaranya sistem penyediaan dan
pengawasan sarana produksi tanaman pangan
yang efisien dan berkelanjutan di lokasi
penerapan budidaya yang tepat melalui:
- penguatan UPJA pemula di kutawaringin
- penguatan UPJA berkembang,
- fasilitasi sarana prasarana pengembangan
agribisnis padi dan sayuran dan
b) Terkendalinya serangan OPT di lokasi
penerapan budidaya dengan proporsi luas
serangan OPT utama hortikultura terhadap luas
panen maksimal 5% dari luas serangan
2. Pemeliharaan Rutin /
Berkala Sarana dan
Prasarana Teknologi
Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
a) Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam
pengelolaan lahan dan air melalui upaya
pemberdayaan lahan pertanian, pengelolaan air
irigasi pertanian dan perluasan areal pertanian di
Kabupaten Bandung melalui :
- pengelolaan air irigasi,
- optimasi lahan pertanian dan jalan usaha
tani
- penyediaan pengembangan sumber air
alternatif skala irigasi pedesaan,
pengembangan air tanah, pompanisasi air
permukaan yang berfungsi
- penyediaan optimalisasi pemanfaatan air
irigasi melalui perbaikan JITUT/JIDES yang
berfungsi
b) Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam
pengelolaan lahan dan air melalui upaya
pembnerdayaan kelembagaan petani melalui
revitalisasi P3A Mitra Cai dan revitalisasi GP3A
Mitra Cai
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 132
3.3.1. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan ditujukan untuk
meningkatkan produktivitas dan nilai tambah komoditas hortikultura dan
perkebunan spsesifik lokalita. Adapun teknis pelaksanaan kegiatan diarahkan
dalam pemenuhan:
a. Pengidentifikasian Kelompok Sasaran
Kegiatan dilaksanakan oleh petugas lapangan untuk mengetahui potensi
sumber daya pangan, spesifikasi teknis teknologi pengembangan, kemampuan
SDM dan pengembangan bisnis pertanian. Selain itu, juga dikumpulkan data dan
informasi mengenai kelembagaan dan budaya lokal.
1) Seleksi peserta dan jenis usaha
Berdasarkan hasil identifikasi, dilakukan seleksi dan penentuan jenis
usaha pangan lokal kepada calon peserta. Penetapan jenis usaha dilakukan
dengan studi kelayakan usaha untuk mengetahui keuntungan dan keberlanjutan
usaha. Kegiatan ini harus dilakukan dengan hati - hati karena hasilnya
menentukan kegiatan selanjutnya.
2) Pelatihan Teknis Agribisnis
Setelah seleksi peserta, dilaksanakan pelatihan tentang pengembangan
pangan lokal yang disesuaikan dengan hasil seleksi dan potensi wilayahnya. Mata
pelajaran diberikan secara teori dan praktek baik berupa teknis maupun
manajemen usaha. Kegiatan ini akan berhasil baik jika dilaksanakan dengan
metode belajar sambil bekerja. Pelatihan teknis agribisnis ditujukan untuk
peningkatan kesiapan penerima manfaat dalam manajerial usaha.
b. Pemberian bantuan
Bantuan dapat diberikan berupa uang, peralatan, sarana produksi atau
kombinasi keduanya. Sebaiknya bantuan tersebut diberikan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhannya dalam kegiatan produksi/pengolahan.
c. Pendampingan/pembinaan
Kelompok dalam mengelola usahanya, perlu diberikan
pendamping/pembina dengan keahlian sesuai dengan kebutuhan teknis dan
manajemen dari usahanya. Pendampingan dilaksanakan selama satu tahun atau
satu kali proses produksi/pengolahan hortikultura dan perkebunan sampai
dengan pemasarannya. Apabila dalam proses pendampingan menghadapi
permasalahan yang sulit dipecahkan ditingkat lapangan, maka dapat meminta
bantuan kepada dinas/instansi teknis terkait.
d. Pembinaan pasca proyek dan pengembangannya
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 133
Walaupun pendampingan sudah selesai, pembinaan tetap diberikan selama
beberapa bulan dengan frekuensi kunjungan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan kelompok. Pembinaan akan terus dilanjutkan sampai kelompok dapat
mengembangkan usahanya menjadi kokoh dan mandiri termasuk mengupayakan
kemitraan dengan perusahaan mitra. Pembinaan pasca proyek ini merupakan
pembinaan rutin yang diberikan oleh petugas lapangan dari dinas sesuai dengan
bidangnya.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan di atas merupakan rincian
tahapan kegiatan, sehingga dapat dicapai impact yang bermanfaat bagi
masyarakat tani pada khususnya. Adapun sasaran kegiatan yang ingin dicapai
pada tahun 2014, sebagai berikut:
Tabel 3.9. Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada program
peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
Program/Kegiatan Sasaran dan indikator kinerja
1. Penyediaan Sarana
Produksi Pertanian /
Perkebunan
a) pengembangan agribisnis komoditas unggulan
perkebunan di pangalengan, ciwidey, pasir jambu,
kertasari, rancabali, ibun, pacet dan soreang
melalui :
- rehabilitasi areal pengembangan perkebunan
(kopi, teh, cengkeh) dan pembangunan
komoditas usaha kopi dan tembakau;
- Pembentukan kelompok usaha agibisnis
tanaman perkebunan
- Peningkatan kinerja sistem pemenuhan input
produksi;
- Peningkatan mutu dan produktivitas produk
kebun untuk penyesuaian standar kualitas dan
keamanan pangan (GAP, GHP, dan GMP)
- pembangunan pusat penampungan pucuk hasil
perkebunan
b) Terlaksananya pengembangan fasilitasi terpadu
dalam pengelolaan lahan dan air melalui upaya
pemberdayaan lahan pertanian, pengelolaan air
irigasi pertanian dan pengembangan agribisnis
perkebunan di kecamatan pasirjambu, cimenyan,
cikancung, ibun, nagreg, kutawaringin melalui:
- Fasilitasi alat mesin dan benih
- konservasi lahan terpadu pada lahan kering
untuk menunjang perluasan tutupan vegetasi
pada potensi lahan kritis melalui pemberdayaan
lembaga petani
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 134
- monitoring dan evaluasi
2. Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian /
Perkebunan
a) Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas
hortikultura unggulan daerah di Pangalengan,
Kertasari, Cimaung, Arjasari, Ciwidey, Pasirjambu,
Rancabali, Cimenyan,
b) meningkatnya laju peningkatan produktivitas
kebun/lahan usaha hortikultura dengan perincian:
- buah-buahan 1,5%
- sayuran 2,5%
- biofarmaka 1%
- tanaman hias 1%
c) meningkatnya kinerja sistem pemenuhan input
produksi melalui :
- pengawasan dan pengendalian pengadaan
sarana produksi dengan pengadaan bibit/benih
bersertifikasi;
- Pengawasan dan pengendalian dalam
penyediaan prasarana produksi dengan fasilitasi
pengelolaan lahan dan irigasi, screen house dan
green house, SLPHT, rumah kompos.
d) Meningkatnya mutu dan produktivitas produk organik
untuk penyesuaian standar kualitas dan keamanan
pangan melalui penerapan GAP petani stroberi dan
stimulan sarana pengolahan produk segar dan
produk olahan hortikultura
e) Terlaksananya pengembangan fasilitasi dalam
pengelolaan lahan dan air melalui upaya
pemberdayaan lahan pertanian, pengelolaan air
irigasi pertanian dan pemberdayaan kelembagaan
petani melalui pemberian bantuan bibit buah-
buahan, biofarmaka, SL pertanian hortikultura
f) Monitoring dan evaluasi
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan merupakan salah satu
kebijakan untuk membantu masyarakat sekitar hutan meningkatkan
kesejahteraannya melalui pengembnagan agribisnis hasil hutan non-kayu seperti
pada komoditas lebah madu, jamur tiram dan ulat sutera. Indikator kinerja dan
sasaran program ini adalah :
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 135
Tabel 3.10. Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada program
Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
Program/Kegiatan Sasaran dan indikator kinerja
1. Pengembangan Hasil
Hutan Non-Kayu
a) Berkembangnya agribisnis non kayu berbasis komoditas
lebah madu di Kecamatan Cicalengka, Nagreg, Cikancug,
Cangkuang dan Paseh
b) Berkembangnya agribisnis hasil non kayu berbasis
komoditas jamur tiram di Kecamatan Ciwidey, Pasirjambu,
Kutawaringin, Cicalengka dan Pangalengan
c) Pengembangan agribisnis hasil nonkayu berbasis
komoditas ulat sutera di Kecamatan Pangalengan dan
Pasirjambu
d) Pengembangan agribisnis hasil nonkayu berbasis
komoditas bambu di Kecamatan Banjaran
e) Termanfaatkannya lahan bawah tegakan di Kecamatan
Arjasari seluas 20 ha.
f) Monitoring dan evaluasi
2. Pengembangan
Industri dan
Pemasaran Hasil
Hutan
a) Berkembangnya kemitraan agribisnis kehutanan dengan
adanya pelaksanaan forum pertemuan petani kayu rakyat
dan petani hasil hutan non-kayu dengan industri.
b) Monitoring dan evaluasi
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Program rehabilitasi hutan dan lahan merupakan kebijakan yang ditujukan
dalam pelestarian dan konservasi lingkungan, bertujuan untuk:
a. Meningkatkan akselerasi penanggulangan lahan kritis;
b. Mendukung dan mengembangkan program perbaikan lingkungan melalui
Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) melalui pemberdayaan
masyarakat tani di sekitar hutan dalam peningkatan peran aktif
masyarakat;
c. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Adapun sasaran yang diharapkan, adalah:
a. Terpenuhinya masalah kekurangan bibit tanaman untuk penanaman pada
lahan kritis;
b. Tercapainya sasaran percepatan penanganan lahan kritis;
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 136
c. Mendorong tercapainya Kabupaten Bandung Hijau dan Lestari dan JABAR
hijau
Tabel 3.11. Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada program
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Program/Kegiatan Sasaran dan indikator kinerja
1. Pembuatan
bibit/benih tanaman
kehutanan
a) Tersedianya kebun bibit tanaman untuk
penghijauan di Kecamatan Pasirjambu,
Kutawaringin, Baleendah, Soreang, Margasih,
Dayeuhkolot, Katapang, Margahayu,
Pameungpeuk
b) Tersedianya kebun bibit rakyat untuk
mengurangi luasan lahan kritis (3.000 ha)
c) Tersedianya lahan Agroforestry
2. Peningkatan Peran
Serta Masyarakat
Dalam Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
a) Terlaksananya pencanangan Bulan Menanam
Nasional
b) Terlaksananya pencanangan JABAR hijau
berbasis sekolah di Kec. Arjasari seluas 50 ha
c) Terlaksananya pembuatan bangunan sipil teknis
di Kec. Ciparay
d) Tertanganinya rehabilitasi lahan kritis seluas
500 ha di Kecamatan Kertasari, Pangalengan,
Cikancung, Paseh, Pacet, Arjasari, Cimaung,
Ibun, Ciparay, Baleendah, Cilengkrang,
Rancaekek
e) Terlaksananya pembuatan bangunan sipil teknis
untuk mengendalikan terjadinya bencana di
Kec. Kertasari, Pangalengan, Cikancung, Paseh,
Pacet, Arjasari, Cimaung
f) Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi
dan sosialisasi rehabilitasi lahan dan hutan
3.3.2. Program Perlindungan dan Konservasi Hutan
Program perlindungan dan konservasi hutan merupakan kebijakan yang
ditujukan dalam melindungi kawasan hutan dan melakukan konservasi hutan di
Kabupaten Bandung dengan mengajak peran serta masyarakat baik masyarakat
sekitar hutan maupun masyarakat Kabupaten Bandung pada umumnya.
Indikator kinerja dan sasaran ayng ingin dicapai dari program ini terlihat pada
tabel berikut :
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2016 137
Tabel 3.12. Sasaran dan indikator kinerja yang ingin dicapai pada program
Perlindungan dan Konservasi Hutan
Program/Kegiatan Sasaran dan indikator kinerja
1. Pengembangan Pengujian
dan Pengendalian
Peredaran Hasil Hutan
a) Tumbuhnya kesadaran hukum masyarakat yang
menggunakan hasil hutan kayu dengan
terlaksananya sosialisasi Permenhut peredaran
hasil hutan
b) Terlaksananya pemasangan rambu/papan
larangan untuk mencegah kerusakan hutan
c) Tumbuhnya kesadaran hukum masyarakat
pengusaha industri kayu dalam perijinan hasil
dengan terlaksananya sosialisasi Permenhut ijin
usaha industri hasil hutan kayu
2. Sosialisasi pencegahan dan
dampak kebakaran hutan
dan lahan
a) Meningkatnya kepedulian masyarakat akan
kelestarian hutan
b) Meningkatnya ketrampilan dan keahlian
masyarakat dalam pengendalian gangguan /
kebakaran hutan
c) Tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan hutan dan lahan
d) Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan
sosialisasi perlindungan, pengendalian dan
konservasi hutan
BAB IV PENDAHULUAN
Rencana Kerja Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2015
BAB IV
PENUTUP
Perjuangan dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian tentunya memerlukan berbagai pengorbanan serta yang terpenting adalah kerjasama intensif dan berkesinambungan, intern maupun ekstern. Selanjutnya dalam menggerakan perekonomian sektor pertanian tentunya perlu dilakukan kolaborasi dalam pengawasan dan pembinaan, hal ini mutlak diperlukan untuk menjaga kesinambungan pergerakan ekonomi pertanian.
Kebijakan pembangunan pertanian yang berada instansi lintas sektoral harus dapat dioptimalkan dengan menghilangkan adanya kebijakan yang saling bertentangan atau terdapat perilaku pemangku kepentingan yang tumpang tindih. Kebijakan pendukung yang ada juga harus bersifat operasional, sehingga rancangan kebijakan harus diketahui sejak awal dan dipahami oleh para pemangku kepentingan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian Kabupaten Bandung 2016 disusun
sebagai salah satu upaya untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh sektor
pertanian. Renja ini memaparkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman sebagai implikasi dari perubahan kondisi ekonomi yang selalu terjadi
antar waktu. Dengan menggunakan seluruh komponen tersebut maka program,
kebijakan dan kegiatan pembangunan dan pengembangan sektor pertanian
dapat diformulasikan. Diharapkan dengan tersusunnya Renja dapat menjadi
sebuah panduan baku dalam mengawal proses pembangunan pertanian di
Kabupaten Bandung secara berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya tentunya akan banyak permasalahan dan
tantangan yang dihadapi. Tidak semuanya dapat diselesaikan dibawah
kewenangan Kementerian Pertanian. Untuk itulah diperlukan dukungan dari
instansi lain. Beberapa bentuk dukungan yang diharapkan dari instansi lain.
Bandung, 2015 Kepala Dinas
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Kabupaten Bandung,
Ir. H. A. Tisna Umaran, MP. Pembina Utama Muda
NIP. 19640923 199203 1 005
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016
DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2017
KABUPATEN BANDUNG
SKPD : Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan
Lokasi Kebutuhan
Dana/Pagu Indikatif Sumber Dana
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuhan Dana/Pagu
Indikatif
(2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10)
x xx 1Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Terfasilitasinya kegiatan surat
menyurat pelaksaksanaan
tugas kedinasan
100 % 657.299.384 1 659.994.786
x xx 1 1 Penyediaan jasa surat menyurat 1.917.200 APBD Kabupaten 2.013.165
Belanja Perangko, Materai dan buku
cek
Tersedianya sarana surat
menyuratKabupaten Bandung 100 % 1.917.200 SKPD 1 2.013.165
x xx 1 2Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik 62.650.164 APBD Kabupaten 40.194.000
Penyediaan Biaya, Telefon, Air dan
Internet Dinas
Tersedianya sarana telefon (12
bulan, Air (12 bulan dan
Internet (12 bulan)
Kabupaten Bandung 100 % 62.650.164 SKPD 1 40.194.000
x xx 1 3Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor 8.700.000 APBD Kabupaten 9.570.000
Penyediaan Peralatan an Perlengkapan
Kantor
Terlaksananya penyediaan
peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Kabupaten Bandung 100 % 8.700.000 SKPD 1 9.570.000
x xx 1 7Penyediaan jasa administrasi
keuangan 59.862.000 APBD Kabupaten 62.885.100
Pelaksanaan administrasi keuangan
meliputi, SPJ dan Laporan Keuangan
DINAS
Terfasilitasinya
penyelenggaraan administrasi
keuangan (Laporan Keuangan)
Kabupaten Bandung 1804 OJ 59.862.000 SKPD 1084 OJ 62.885.100
x xx 1 8 Penyediaan jasa kebersihan kantor 100.920.000 APBD Kabupaten 100.920.000
Pengadaan Jasa Kebersihan KantorTerlaksananya Petugas
Kebersihan KantorKabupaten Bandung 12 Bulan 100.920.000 SKPD 12 Bulan 100.920.000
x xx 1 10 Penyediaan alat tulis kantor 89.229.800 APBD Kabupaten 93.691.290
Penyediaan Kebutuhan Alat Tulis
Kantor
Tersedianya alat tulis kantor
dinasKabupaten Bandung 100 % 89.229.800 SKPD 1 93.691.290
x xx 1 11Penyedia Barang Cetakan dan
Penggandaan 73.658.200 APBD Kabupaten 77.341.110
Penyediaan barang cetakTersedianya barang cetak dan
penggandaanKabupaten Bandung 100 % 73.658.200 SKPD 1 77.341.110
x xx 1 12Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor 7.227.000 APBD Kabupaten 7.588.350
(1) (5)
Belanja Rutin
KodeUrusan/Bidang Urusan Pemerintah
Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program
/Kegiatan
Rencana Tahun 2016 (Tahun Rencana)
Catatan Penting
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2017
Target Capaian Kinerja
Penyediaan alat alat instalasi listrik
(penerangan)
Tersedianya alat instalasi
listrikKabupaten Bandung 12 komponen 7.227.000 SKPD
12
komponen 7.588.350
x xx 1 13Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor 91.821.620 APBD Kabupaten 96.412.701
Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Gedung dan Kantor
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan gedung dan
kantor
Kabupaten Bandung 3 paket 91.821.620 SKPD 3 paket 96.412.701
x xx 1 14 Penyediaan peralatan rumah tangga 9.893.400 APBD Kabupaten 10.388.070
Penyediaan Peralatan Gedung KantorTersedianya peralatan gedung
dan kantorKabupaten Bandung 3 Paket 9.893.400 SKPD 3 Paket 10.388.070
x xx 1 15Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan perundang - undangan 13.200.000 APBD Kabupaten 13.860.000
penyediaan bahan bacaan berupa
bahan bacaan aparatur koran/majalah
Tersedianya bahan bacaan
aparatur koran/majalahKabupaten Bandung 13
Surat
kabar/majala
h
13.200.000 SKPD
13 surat
kabar/majala
h
13.860.000
x xx 1 16 Penyediaan makanan dan minuman 13.585.000 APBD Kabupaten 14.264.250
Penyediaan jamuan makan dan
minuman untuk kegiatan dinas
Tersedianya jamuan makan
dan minuman tamuKabupaten Bandung 100 % 13.585.000 SKPD 1 14.264.250
x xx 1 17Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi
ke luar daerah 32.340.000 APBD Kabupaten 33.957.000
Tercapainya koordinasi dan konsultasi
kedinasan
Terpenuhinya pelaksanaan
koordinasi dan konsultasi
kedinasan
Kabupaten Bandung 23 OK 32.340.000 SKPD 23 OK 33.957.000
x xx 1 19Penyediaan Tenaga Pendukung
Administrasi Teknis dan Perkantoran 50.000.000 APBD Kabupaten 52.500.000
Pemeliharaan website dinas pertanian
Tersedianya pengembangan
dan pemeliharaan website
dinas pertanian
Kabupaten Bandung 12 bulan 50.000.000 SKPD 12 bulan 52.500.000
x xx 1 20Rapat - rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam Daerah 42.295.000 APBD Kabupaten 44.409.750
Penyediaan fasilitas koordinasi dan
konsultasi dalam daerah
Terlaksananya koordinasi dan
konsultasi dalam daerahKabupaten Bandung 100 % 42.295.000 SKPD 1 44.409.750
x xx 2Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Terfasilitasinya sarana dan
prasarana aparatur100 % 735.878.280 1 807.955.944
x xx 2 7Pengadaan perlengkapan gedung
kantor 22.000.000 APBD Kabupaten 23.100.000
Penyediaan perlengkapan gedung
kantor
Tersedianya sarana dan
prasarana perlengkapan
gedung/kantor
Kabupaten Bandung 1 Paket 22.000.000 SKPD 1 Paket 23.100.000
x xx 2 22Pemeliharaan rutin/berkala gedung
kantor 137.825.000 APBD Kabupaten 180.000.000
Penyediaan pemeliharaan rutin
gedung kantor
Tersedianya pemeliharaan
gedung kantorKabupaten Bandung 1 paket 137.825.000 SKPD 1 paket 180.000.000
x xx 2 24Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional 576.053.280 APBD Kabupaten 604.855.944
Penyediaan suku cadang dan pajak
kendaraan (11 roda 4, 50 roda dua)
tersedianya pemeliharaan
kendaraan dinas layak pakaiKabupaten Bandung 100 % 576.053.280 SKPD 1 604.855.944
x xx 3Program peningkatan disiplin
aparaturTerfasilitasinya pakain Dinas 68 orang 29.150.000 68 orang 30.607.500
x xx 3 2Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya 29.150.000 APBD Kabupaten 30.607.500
Penyediaan Pakain DinasTerlaksananya penyediaan
pakain DinasKabupaten Bandung 68 orang 29.150.000 SKPD 68 orang 30.607.500
x xx 6
Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Tercapainya sistem pelaporan
kinerja dan keuangan100 % 59.152.500 1 62.110.125
x xx 6 1Penyusunan laporan capaian kinerja
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 38.500.000 APBD Kabupaten 40.425.000
Penyediaan Laporan Capaian Kinerja
dan ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Bulanan, Triwulanan dan Tahunan
Terlaksananya Manajemem
Pelaporan dan
Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan Kedinasan
Kabupaten Bandung 100 % 38.500.000 SKPD 1 40.425.000
x xx 6 2Penyusunan laporan keuangan
semesteran 10.780.000 APBD Kabupaten 11.319.000
Penyediaan Pelaporan keuangan
Laporan Semesteran
Terlaksananya Manejemen
Pelaporan dan
Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan Kedinasan
Kabupaten Bandung 100 % 10.780.000 SKPD 1 11.319.000
x xx 6 4Penyusunan Laporan Keuangan Akhir
Tahun 9.872.500 APBD Kabupaten 10.366.125
Tersedianya Pelaporan Keuangan Akhir
Tahun
Terlaksananya Manejemen
Pelaporan dan
Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan Kedinasan
Kabupaten Bandung 100 % 9.872.500 SKPD 1 10.366.125
Jumlah Belanja Renja Rutin 1.481.480.164 1.560.668.355
2 Urusan Pilihan
2 1 Pertanian
2 1 15Program Peningkatan Kesejahteraan
Petani
Jumlah kelompok tani yang
memiliki registrasi kebun40 Kelompok 100.000.000
50
Kelompok 315.000.000
2 1 15 1 Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 100.000.000 APBD Kabupaten 315.000.000
Tersedianya Pelatihan Petani dan
Pelaku Agribisnis
Tersusunnya SOP GAP
Komoditas Buah - buahan dan
Terfasilitasinya Sarana dan
Pelatihan Petani Agribisnis
Hortikultura
Kabupaten Bandung 100 % 15.000.000 SKPD 1 315.000.000
Belanja Renja
Pelatihan pasca panendesa Desa Cipinang,
Kecamatan Cimaung1 paket 20.000.000 Wilayah - -
Pelatihan Budidaya Jamur
Desa Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
20 Org 20.000.000 Wilayah - -
PELATIHAN OLAHAN SAYURAN
DESA Desa
Margamulya
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
2 KELOMPOK 10.000.000 Wilayah - -
Pelatihan /Peningkatan SDM Kelompok
Tani
Gapoktan Desa Desa
Cipanjalu, Kecamatan
Cilengkrang
5 klp 15.000.000 Wilayah - -
Budidaya Jamur Kayu dan Pelatihan
Manajmen Pemasarannya
RT. 03 RW. 05 Desa
Sindanglaya,
Kecamatan Cimenyan
1 Kelompok 20.000.000 Wilayah - -
2 1 16Program Peningkatan Ketahan
Pangan (pertanian/perkebunan)
Peningkatan Produktifitas
Padi64,76 kuintal/Ha 4.776.297.600
6496
Kuintal/Ha 5.404.894.605
2 1 16 2Penyusunan data base potensi
produksi pangan 472.500.000 APBD Kabupaten 496.125.000
Tersedianya Database Potensi Produksi
Pangan, Hortikultura dan Kehutanan
Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Agribisnis, Pembangunan
Pertanian dan Kehutanan,
Terpenuhinya Data Statistik
Pertanian, Tercapainya
Penetapan Angka Sasaran
Pertanian tahun 2017,
Pengembangan Pemetaan
Lahan Sawah diKabupaten
Bandung
Kabupaten Bandung 100 % 472.500.000 SKPD 1 496.125.000
2 1 16 12Penanganan pasca panen dan
pengolahan hasil pertanian 433.900.000 APBD Kabupaten 600.000.000
Tersedianya Penanganan Pasca Panen
dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan
Berkembangnya Penanganan
Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Tanaman Pangan di
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung 100 % 308.900.000 SKPD 1 600.000.000
Pengadaan Mesin Pipit Jagung
Kelompok Manggu Manis
Desa Arjasari,
Kecamatan Arjasari1 Paket 25.000.000 Wilayah - -
bantuan alat heler padi01/03 Desa Drawati,
Kecamatan Paseh1 unit 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan alat paska panen
03/01 Desa
Sukaresmi,
Kecamatan Rancabali
1 paket 50.000.000 Wilayah - -
Bantuan Alat Penggilingan Keripik
singkong
Rw 11 Desa sukapura
Kertasari, Kecamatan
Kertasari
1 unit 25.000.000 Wilayah - -
2 1 16 15Pengembangan intensifikasi tanaman
padi, palawija 1.520.000.000 APBD Kabupaten 1.784.440.875
Berkembangnya Intensifikasi Padi dan
Palawija di Kabupaten Bandung
Tercapainya Bimtek Padi dan
Palawija, Terlaksananya
Bimtek SLPTT, Tersedianya
Benih Padi dan Palawija
Kabupaten Bandung 100 % 1.131.000.000 SKPD 1 1.784.440.875
Bantuan Pengadaan Benih Jagung
Desa Nagreg Desa
Nagreg, Kecamatan
Nagreg
2 Kelompok 15.000.000 Wilayah - -
BANTUAN BIBIT JAGUNGDESA Desa Ciaro,
Kecamatan Nagreg10 KELOMPOK 25.000.000 Wilayah - -
Bantuan untuk Pengadaan Program
System Rice Intensification (S.R.I)
RW 001 Desa
Cikasungka,
Kecamatan Cikancung
1 Kelompok 40.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Alat Rambet Tandur Jajar
Legowo
RW 003 Desa
Cikasungka,
Kecamatan Cikancung
10 Unit 50.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit Kelompok Tani
Dusun I dan Dusun II
Desa Talun Desa
Talun, Kecamatan
Ibun
1 Paket 25.000.000 Wilayah - -
BANTUAN GL-PTT UNTUK KELOMPOK
TANI
Desa Cileunyi Kulon,
Kecamatan Cileunyi1 KELOMPOK 50.000.000 Wilayah - -
Bibit Pertanian
Desa Cilame Desa
Cilame, Kecamatan
Kutawaringin
7 Kelompok 35.000.000 Wilayah - -
Sarana dan prasarana caplak jalur
legowo
gapoktan Desa
Bojongmanggu,
Kecamatan
Pameungpeuk
10 buah 7.000.000 Wilayah - -
Bantuan sarana dan prasarana caplak
jalur legowo
gapoktan setia bakti
Desa Bojongkunci,
Kecamatan
Pameungpeuk
10 buah 7.000.000 Wilayah - -
Sarana dan prasarana calpak jalur
legowo
gapoktan setia bakti
Desa Sukasari,
Kecamatan
Pameungpeuk
10 buah 7.000.000 Wilayah - -
Sarana dan prasarana caplak jalur
legowo
kelompok tani Desa
Rancamulya,
Kecamatan
Pameungpeuk
10 buah 7.000.000 Wilayah - -
Sarana dan prasarana caplak jalur
legowo
gapoktan Desa
Rancatungku,
Kecamatan
Pameungpeuk
10 buah 7.000.000 Wilayah - -
Bintek jajar tanam legowo 2 kelompokDesa Majalaya,
Kecamatan Majalaya20 orang 4.000.000 Wilayah - -
Bantuan Kelompok Tani "MUNCUL
JAYA"
Rw. 17 Desa
Bojongsari,
Kecamatan
Bojongsoang
50 Orang 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan program SRI untuk
Kelompok Tani
Kelompok
Sindanglaya Makmur
Desa Sindanglaya,
Kecamatan Cimenyan
1 Kelompok 50.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Caplak Sistem legowo
Desa Nagrog (
Kelompok Tani Giri
Mukti) Desa Nagrog,
Kecamatan
Cicalengka
1 Kegiatan 15.000.000 Wilayah - -
Bintek Sistim Tanam jajar legawa
Desa Banjaran
Wetan, Kecamatan
Banjaran
1 paket 20.000.000 Wilayah - -
2 1 16 16 Pengembangan diversifikasi tanaman 157.500.000 APBD Kabupaten 165.375.000
Berkembangan Diversifikasi Tanaman
Pangan
Berkembangnya Diversifikasi
Tanaman PanganKabupaten Bandung 100 % 157.500.000 SKPD 1 165.375.000
2 1 16 17Pengembangan pertanian pada lahan
kering 1.200.000.000 APBD Kabupaten 1.316.936.250
Terfasilitasinya Pengembangan
Pertanian pada Lahan Kering
Bertambahnya Kelompok Tani
yang Memahami Penerapan
Teknologi Budidaya
Hortikultura, Berkembangnya
Pontensi Hortikultura di
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung 100 % 851.000.000 SKPD 1 1.316.936.250
kegiatan pertanian hidroponik
KTI Desa Margamukti,
Kecamatan
Pangalengan
1 kelompok 25.000.000 Wilayah - -
Pengembangan Budidaya Jamur Tiram
Karang Taruna Desa
Desa Pangalengan,
Kecamatan
Pangalengan
5000 Polybag 30.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Bunga Hias
06/09 Desa
Sukamanah
Pangalengan,
Kecamatan
Pangalengan
2 Kelompok 50.000.000 Wilayah - -
Budi Daya Jamur
Rw. 11,12,06 Desa
Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
3 kelompok 75.000.000 Wilayah - -
Budidaya Pohon Aren
RW 02 Desa
Tanjungwangi
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
1 paket 15.000.000 Wilayah - -
Bibit Jeruk
Rw 01-09 Desa Sudi
Desa Sudi,
Kecamatan Ibun
2000 Pohon 20.000.000 Wilayah - -
Pelatihan Sayuran OrganikDesa Desa Cilampeni,
Kecamatan Katapang1 Paket 20.000.000 Wilayah - -
BUDIDAYA JAMUR
dari RW. 001, RW.
002, RW. DAN RW.
006 Desa Sangiang,
Kecamatan
Rancaekek
8 KELOMPOK 20.000.000 Wilayah - -
Budidaya JamurRW 24 Desa Ciwidey,
Kecamatan Ciwidey4 Kelompok 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Jamur Tiram
RW-06 dan
Karangtaruna Desa
Desa Bumiwangi,
Kecamatan Ciparay
4000 Buah 20.000.000 Wilayah - -
budi daya jamur tiram
Ciporeat Desa
Ciporeat, Kecamatan
Cilengkrang
3000 log 9.000.000 Wilayah - -
Tanaman Keras / Alpukat
(pengembangan agrobisnis buah-
buahan)
Desa Banjaran
Wetan, Kecamatan
Banjaran
1000 pohon 10.000.000 Wilayah - -
peningkatan argo bisnis budidaya
jamur
01 Desa Margahurip,
Kecamatan Banjaran1 paket 40.000.000 Wilayah - -
2 1 16 20Pengembangan
perbenihan/perbibitan 341.250.000 APBD Kabupaten 358.312.500
Tersedianya Perbenihan dan
Pembibitan
Pengembangan Kualitas
Perbenihan dan Pembibitan
Kabupaten Bandung,
Tersedianya Benih dan Bibit
Kabupaten Bandung 100 % 341.250.000 SKPD 1 358.312.500
2 1 16 25Penelitian dan pengembangan
sumberdaya pertanian 651.147.600 APBD Kabupaten 683.704.980
Terpenuhinya Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Pertanian
Tersedianya Pelatihan
Pengendalian OPT,
Tersedianya Sarana dan
Prasarana Pengendalian OPT
Kabupaten Bandung 100 % 651.147.600 SKPD 1 683.704.980
2 1 17Program peningkatan pemasaran
hasil produksi pertanian/perkebunan
Jumlah kelompok yang
bermitra dengan pasar
modern
2 kelompok 1.400.000.000 4 kelompok 1.522.500.000
2 1 17 7
Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan unggulan
daerah
600.000.000 APBD Kabupaten 630.000.000
Terlaksananya Promosi Atas Hasil
Produksi Pertanian/Perkebunan
Unggul Daerah
Terlaksananya
Penyelenggaraan Pameran di
Tingkat Kabupaten, Provinsi
maupun
Nasional/Internasional
Kabupaten Bandung 100 % 600.000.000 SKPD 1 630.000.000
2 1 17 9
Pembangunan pusat-pusat
penampungan produksi hasil
pertanian/perkebunan masyarakat
yang akan dipasarkan
800.000.000 APBD Kabupaten 892.500.000
Terfasilitasinya Pembangunan Pusat -
pusat Penampungan Hasil Produksi
Pertanian/Perkebunan
Terlatihnya Petani di
Kabupaten Bandung dalam
Pengolahan Hasil, Tertatanya
Manejemen Asosiasi Petani
Hortikultura, Meningkatnya
Fasilitas Pengolahan dan
Produk Olahan Hortikultura
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung 100 % 800.000.000 SKPD 1 892.500.000
2 1 18Program peningkatan penerapan
teknologi pertanian/perkebunanProduktifitas padi 64,76 Kuintal/Ha 4.000.000.000
6496
Kuintal/Ha 4.305.000.000
2 1 18 1
Penelitian dan pengembanan
teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna
- APBD Kabupaten -
Pelatihan Budi daya Jamur
Desa Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
8 kelompok - Wilayah - -
2 1 18 2
Pengadaan sarana dan prasarana
teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna
2.600.000.000 APBD Kabupaten 2.835.000.000
Terfasilitasinya Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat
Guna
Tersedianya Alat Penunjang
Pertanian, Meningkatnya
Brigade Proteksi di Tingkat
Kecamatan dan Desa
Kabupaten Bandung 100 % 267.750.000 SKPD 1 2.835.000.000
Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian/Perkebunan.
Desa Nagreg Desa
Nagreg, Kecamatan
Nagreg
1 Unit 25.000.000 Wilayah - -
pengadaan alat penunjang sektor
pertanian (traktor dan alat angkut
triseda)
rw 03 rw 04 Desa
Mandala Wangi,
Kecamatan Nagreg
2 unit 45.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Cultifator
Desa Pangalengan
Desa Pangalengan,
Kecamatan
Pangalengan
2 Unit 46.000.000 Wilayah - -
Bantuan Mesin Traktor
Desa Cikancung Desa
Cikancung,
Kecamatan Cikancung
4 4 Kelompok 80.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Usaha Pelayanan Jasa
Asiltan
RW 004 Desa
Cikasungka,
Kecamatan Cikancung
1 Unit 70.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Traktor
RW 003 Desa
Cikasungka,
Kecamatan Cikancung
1 Unit 20.000.000 Wilayah - -
PENGADAAN MESIN PEMBUAT
KOMPOS
RW.01 Desa
Mandalasari,
Kecamatan Cikancung
1 UNIT 25.000.000 Wilayah - -
PENGADAAN MESIN TRAKTOR
DESA MANDALASARI
Desa Mandalasari,
Kecamatan Cikancung
4 UNIT 80.000.000 Wilayah - -
Mesin Kubota
RW.01 Desa
Wanasuka,
Kecamatan
Pangalengan
1 unit 7.500.000 Wilayah - -
Pengadaan Cultivator
Desa Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
6 Unit 150.000.000 Wilayah - -
Traktor
Desa Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
2 Unit 40.000.000 Wilayah - -
Jaringan irigasi desa
Kelompok Tani Marga
Saluyu Desa Cikuya,
Kecamatan
Cicalengka
100 meter 50.000.000 Wilayah - -
Pengadan Cultivator
Desa Nagrog (
Kelompok Tani Hurip
Mukti) Desa Nagrog,
Kecamatan
Cicalengka
1 Unit 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Combine Hasvester
Desa Nagrog (
Kelompok Tani Giri
Mukti) Desa Nagrog,
Kecamatan
Cicalengka
1 unit 75.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Mesin Traktor
RW 001 Desa
Panenjoan,
Kecamatan
Cicalengka
1 Kelompok 25.000.000 Wilayah - -
Traktor SawahRw.08 Desa Dukuh,
Kecamatan Ibun1 Unit 20.000.000 Wilayah - -
Traktor DaratRw.06 Desa Dukuh,
Kecamatan Ibun1 Unit 20.000.000 Wilayah - -
BANTUAN ALAT PERTANIAN MESIN
CULTIVATOR BAGI KELOMPOK TANI
GIRI MULYA
Desa Cileunyi Kulon,
Kecamatan Cileunyi1 KELOMPOK 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Alat Pertanian Kelompok
desa cimekar Desa
Cimekar, Kecamatan
Cileunyi
1 unit 30.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Mesin Traktor
RW.07,08,09 Desa
Rancaekek Wetan,
Kecamatan
Rancaekek
3 unit 57.000.000 Wilayah - -
penyediaan mesin traktor
4 dusun Desa
Rancakole,
Kecamatan Arjasari
1 unit 25.000.000 Wilayah - -
penanggulangan hama tanaman padi
Desa Gajahmekar,
Kecamatan
Kutawaringin
5 KELOMPOK 50.000.000 Wilayah - -
Pengadaan traktor
desa batukarut Desa
Batukarut,
Kecamatan Arjasari
1 unit 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Mesin Rumput
Kp. Bunijaya RW.11
Desa Jatisari
Kutawaringin,
Kecamatan
Kutawaringin
1 Unit 2.000.000 Wilayah - -
Bantuan Hand Tractor
Desa Kutawaringin
Desa Kutawaringin,
Kecamatan
Kutawaringin
1 Unit 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Tracktor
RW,1,2,3,4,5,6 dan
11 Desa Bandasari,
Kecamatan
Cangkuang
3 Unit 75.000.000 Wilayah - -
Bantuan Kelompok Tani Manggu Manis
dan Kelompok Sawit
Desa Arjasari,
Kecamatan Arjasari1 UNIT 4.000.000 Wilayah - -
Bantuan Traktor Kelompok manggu
Manis dan Sawit
Desa Arjasari,
Kecamatan Arjasari1 Paket 25.000.000 Wilayah - -
Bantuan mesin perontok padi untuk
GAPOKTAN
01 Desa Bojongkunci,
Kecamatan
Pameungpeuk
1 unit 27.000.000 Wilayah - -
Mesin Traktor
Gapoktan Desa
Rancamulya,
Kecamatan
Pameungpeuk
3 unit 75.000.000 Wilayah - -
Mesin Pompa Air
Gapoktan Desa
Rancamulya,
Kecamatan
Pameungpeuk
3 unit 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan hand traktor
21 Desa Mekar
Rahayu, Kecamatan
Margaasih
2 unit 50.000.000 Wilayah - -
bantuan Traktor
09 Desa
Rancatungku,
Kecamatan
Pameungpeuk
2 unit 100.000.000 Wilayah - -
Hand Player
RW 01,05,06,13 Desa
Mekarpawitan,
Kecamatan Paseh
10 UNIT 50.000.000 Wilayah - -
Traktor Kelompok MJ
RW 01,05 Desa
Mekarpawitan,
Kecamatan Paseh
2 UNIT 50.000.000 Wilayah - -
Pompa Air Kelompok MJ
RW 01,05,09,13 Desa
Mekarpawitan,
Kecamatan Paseh
5 UNIT 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Racun Tikus Gapoktan Tani
Jaya
Rw.01 s/d RW.08
Desa Cigentur,
Kecamatan Paseh
5 Kelompok 5.000.000 Wilayah - -
PENGADAAN ALAT PERTANIAN
SEMPROTAN HAMA
01/09 Desa
Karangtunggal,
Kecamatan Paseh
10 UNIT 15.000.000 Wilayah - -
Pemberian Bantuan Power Theser
untuk Kelompok Tani Puja Mukti
Desa Bojong
Majalaya, Kecamatan
Majalaya
1 unit 27.000.000 Wilayah - -
Pengadaan alat perontok padi Power
Thesser untuk kelompok tani Bojong
Kukun
Desa Majakerta,
Kecamatan Majalaya1 unit 27.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Mesin Suprayer
Desa Desa Mekarsari
Pacet, Kecamatan
Pacet
2 Unit 1.500.000 Wilayah - -
Bantuan Mesin Kultivator
Desa Desa Mekarsari
Pacet, Kecamatan
Pacet
1 Unit 23.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Hand Traktor Kelompok
Tani Padi "Giri Luyu"
002/007 Desa
Cipelah, Kecamatan
Rancabali
1 unit 30.000.000 Wilayah - -
Bantuan Mesin Traktor
Desa Panyocokan
Desa Panyocokan,
Kecamatan Ciwidey
1 unit 25.000.000 Wilayah - -
Bantuan Mesin Pengolahan Biji Kopi
Desa Panyocokan
Desa Panyocokan,
Kecamatan Ciwidey
1 Unit 30.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Alat TraktorRW.04 Desa Ciwidey,
Kecamatan Ciwidey1 unit 25.000.000 Wilayah - -
pengadaan mesin rumputdesa Desa Malasari,
Kecamatan Cimaung1 paket 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan suprayer04 Desa Malasari,
Kecamatan Cimaung1 paket 10.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Mesin PencacahTanaman
RW 01,02,03,04,05
Desa Buahbatu,
Kecamatan
Bojongsoang
1 paket 37.500.000 Wilayah - -
Pengering Padi
Desa Lengkong Desa
Lengkong, Kecamatan
Bojongsoang
1 Unit 10.000.000 Wilayah - -
Traktor
Desa Lengkong Desa
Lengkong, Kecamatan
Bojongsoang
1 Unit 25.000.000 Wilayah - -
pegadaan traktor
2 Desa
Campakamulya,
Kecamatan Cimaung
1 paket 25.000.000 Wilayah - -
BINTEK PESTISIDA NABATI
DESA Desa
Margamulya
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
6 KELOMPOK 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Traktor
Gapoktan Jaya Raksa
Desa Cangkuang
Wetan, Kecamatan
Dayeuhkolot
1 Unit 15.000.000 Wilayah - -
BANTUAN MESIN PERONTOK PADI
DESA Desa
Margamulya
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
2 KELOMPOK 25.000.000 Wilayah - -
pengadaan traktor
01/11 Desa Cikoneng
Ciparay, Kecamatan
Ciparay
1 unit 25.000.000 Wilayah - -
Bantuan Mesin Traktor dan Pompa Air
00/01-16 Desa
Sarimahi, Kecamatan
Ciparay
1 paket 30.000.000 Wilayah - -
Penyediaan alat pertanian
RW.01 S/19 Desa
Girimekar,
Kecamatan
Cilengkrang
1 Unit 45.000.000 Wilayah - -
culcipator
desa Desa Ciporeat,
Kecamatan
Cilengkrang
2 unit 46.000.000 Wilayah - -
PENGADAAN ALAT KULTIPATOR
kELOMPOK tANI Desa
Cikadut, Kecamatan
Cimenyan
1 UNIT 23.000.000 Wilayah - -
HEAD PAYER
RW 07,10,11,12 Desa
Cikadut, Kecamatan
Cimenyan
4 UNIT 12.000.000 Wilayah - -
Mesin Pompa AirDesa Mandala Mekar,
Kecamatan Cimenyan1 Unit 10.000.000 Wilayah - -
MESIN POTONG RUMPUTDesa Mandala Mekar,
Kecamatan Cimenyan1 Unit 1.750.000 Wilayah - -
Alat Pengolah hasil Pertanian
Desa Cihawuk Desa
Cihawuk, Kecamatan
Kertasari
1 Set 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Mesin Perontok Padi
RW.11 RW.20 Desa
Rancaekek Wetan
Desa Rancaekek
Wetan, Kecamatan
Rancaekek
3 unit 21.000.000 Wilayah - -
pengadaan traktor
Desa Jelegong,
Kecamatan
Rancaekek
3 unit 90.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Hand Spayer
Desa Nagrog
(Gapoktan) Desa
Nagrog, Kecamatan
Cicalengka
15 unit 65.000.000 Wilayah - -
MS power teserDesa Banjaran Kulon,
Kecamatan Banjaran4 unit 20.000.000 Wilayah - -
Bantuan Hand Sprayer
RW 09 Kp. Sirahranca
Desa Banjaran
Wetan, Kecamatan
Banjaran
4 unit 4.000.000 Wilayah - -
2 1 18 3
Pemeliharaan rutin/berkala sarana
dan prasarana teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
1.400.000.000 APBD Kabupaten 1.470.000.000
Terfasilitasinya Pemeliharaan Rutin
Berkala Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
Terlaksananya Bimtek
Pengelolaan Air,
Terlaksananya Adopsi
Teknologi Pengolahan
Pengairan Pertanian
Kabupaten Bandung 100 % 843.000.000 SKPD 1 1.470.000.000
pembangunan dam dan saluran irigasi
ciburial bebedahan
rw 05 rw 04 dan rw
03 Desa Hegarmanah,
Kecamatan Cikancung
1500 meter 75.000.000 Wilayah - -
JIDES
RW 007 dan 008 Desa
BabakanPeuteuy,
Kecamatan
Cicalengka
300 m2 45.000.000 Wilayah - -
Kirmir Irigasi Desa Cidampit
002/006 Desa
Dampit, Kecamatan
Cicalengka
100000000 500 100.000.000 Wilayah - -
Perbaikan saluran tersier
kelompok tani sayang
sari Desa
Rancatungku,
Kecamatan
Pameungpeuk
200 meter 100.000.000 Wilayah - -
Pembangunan Jaringan Irigasi Desa01/05 Desa Cigentur,
Kecamatan Paseh100 meter persegi 50.000.000 Wilayah - -
Pembangunan Jides poktan Pasir
Kihiang
02/02 Desa Drawati,
Kecamatan Paseh100 m 100.000.000 Wilayah - -
power thesseer
Balekambang 1 Desa
Sukamaju Majalaya,
Kecamatan Majalaya
1 buah 27.000.000 Wilayah - -
perbaikan saluran JIDES batu kasur
sawah Rema
07 Desa Pasirhuni,
Kecamatan Cimaung30 Ha 30.000.000 Wilayah - -
Rehabilitasi jalan usaha tani sawah
limus
07 Desa Pasirhuni,
Kecamatan Cimaung1750 meter 30.000.000 Wilayah - -
2 1 19Program peningkatan produksi
pertanian/perkebunanProduktifitas Sayuran 218,5 Kuintal/Ha 2.422.969.400
220
Kuintal/Ha 4.585.745.829
2 1 19 2Penyediaan sarana produksi
pertanian/perkebunan 1.500.000.000 APBD Kabupaten 1.890.000.000
Tersedianya Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan
Terlaksananya Sarana dan
Prasarana Pasca Panen
Produksi Hasil Perkebunan,
Terlaksananya Pengadaan
UPH Kopi dan Pembuatan
Embung
Kabupaten Bandung 100 % 659.000.000 SKPD 1 1.890.000.000
pengadaan Bibit Kopi
01/02 Desa
Wanasuka,
Kecamatan
Pangalengan
100 kg 2.000.000 Wilayah - -
Mesin giling pelepas kulit kopi
RW01 Desa
Wanasuka,
Kecamatan
Pangalengan
1 unit 20.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit Tanaman Buah-buahan
Desa Nagreg Desa
Nagreg, Kecamatan
Nagreg
5000 Pohon 25.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit Teh
RW 12 Desa
Sukaluyu, Kecamatan
Pangalengan
100000 Pohon 50.000.000 Wilayah - -
Pembibitan Kopi
02/05 Desa
Banjarsari,
Kecamatan
Pangalengan
1 Kelompok 45.000.000 Wilayah - -
Pmbangunan Jalur Irigasi Desa (JIDES)
RW 004 Desa
Cikasungka,
Kecamatan Cikancung
400 m 60.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Obat Pertanian
Rw.07 Desa
Mekarlaksana,
Kecamatan Cikancung
1 Kelompok 50.000.000 Wilayah - -
Pembuatan Pupuk Organik
Desa Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
1 unit 60.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Kopi dan Cengkeh
RW 007 s/d RW 014
Desa
BabakanPeuteuy,
Kecamatan
Cicalengka
2000 Pohon 30.000.000 Wilayah - -
Budidaya Tanaman Cengkeh
RW 08-06 Desa
Tanjungwangi
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
1 paket 40.000.000 Wilayah - -
Pembangunanan saluran irigasi
sekunder (solokan Kopral)
RW. 18 Kp. Sawah
Lega Desa Nagrog,
Kecamatan
Cicalengka
200 M 50.000.000 Wilayah - -
Jaringan Irigasi Desa
RW. 16 Kp. Cibodas /
RW. 03 Kp. Sawah
Lega Desa Nagrog,
Kecamatan
Cicalengka
250 M 50.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit KopiDesa Ancolmekar,
Kecamatan Arjasari100 kg 5.000.000 Wilayah - -
Bantuan Alat Kompos Kelompok
Manggu Manis
02 Desa Arjasari,
Kecamatan Arjasari1 Paket 25.000.000 Wilayah - -
Mesin Pencacah Sampah Organik08 Desa Cipedes,
Kecamatan Paseh1 Unit 20.000.000 Wilayah - -
bantuan bibit cengkeh poktan
Ciaremas
01/03 Desa Drawati,
Kecamatan Paseh5000 pohon 50.000.000 Wilayah - -
Pengadaan alat power treser untuk
kelompok tani tengger
RW 01-17 Desa
Majalaya, Kecamatan
Majalaya
1 unit 27.000.000 Wilayah - -
Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
Desa Panyadap Desa
Panyadap,
Kecamatan
Solokanjeruk
1 Ls 25.000.000 Wilayah - -
Peluasan Tanaman STEVIA, untuk
Bahan Baku Gula
Desa Cibodas
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
2 Ha 50.000.000 Wilayah - -
BINTEK PEMBUATAN KOMPOS JERAMI
DESA Desa
Margamulya
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
6 KELOMPOK 12.000.000 Wilayah - -
Bantuan Alat Pengolahan Kopi,
Kelompok Tani Giri Mukti
Desa Cilengkrang,
Kecamatan
Cilengkrang
1 set unit 50.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit Cengkeh
Desa Cilengkrang,
Kecamatan
Cilengkrang
500 pohon 50.000.000 Wilayah - -
Bantuan Mesin pencacah kopi
RW 06 sukatingal
Desa Santosa,
Kecamatan Kertasari
1 unit 20.000.000 Wilayah - -
Bantuan Alat Penggilingan Kopi
Rw 08 Desa sukapura
Kertasari, Kecamatan
Kertasari
1 Unit 25.000.000 Wilayah - -
2 1 19 3Pengembangan bibit unggul
pertanian/perkebunan 767.969.400 APBD Kabupaten 1.470.000.000
Terlaksananya Pengembangan Bibit
Unggul Pertanian/Perkebunan
Berkembangnya Kawasan
Budidaya Komoditas
Hortikultura, Terolahnya
Lahan Pertanian dengan Baik,
Termaksimalkannya Lahan
Pekarangan Rumah oleh
Hortikultura, Bertambahany
Petani Penangkar di
Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung 100 % 496.469.400 SKPD 1 1.470.000.000
Pengadaan Bibit Pertanian
Dusun I dan II Desa
Margamekar,
Kecamatan
Pangalengan
1 Paket 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Kentang (G! dan G3)
01/01 Desa
Tribaktimulya,
Kecamatan
Pangalengan
1 ton 25.000.000 Wilayah - -
Pembibitan Tanaman Jagung,Cabe
Rw.05 Desa
Mekarlaksana,
Kecamatan Cikancung
1 Kelompok 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Kentang G2
Desa Pangalengan
Desa Pangalengan,
Kecamatan
Pangalengan
2 Ton 25.000.000 Wilayah - -
bantuan bibit Kentang (Poktan) Kp
Citiis
10 Desa Warnasari,
Kecamatan
Pangalengan
5 Kwintal 25.000.000 Wilayah - -
Kebun Bibit Desa
Rw. 09 Desa
Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
40000 Batang 60.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Benih Padi unggul
Gapoktan Desa
Cikuya, Kecamatan
Cicalengka
3 ton 24.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Padi
Desa Laksana Desa
Laksana, Kecamatan
Ibun
2 Kelompok 40.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit Bawang MerahDesa Cimenyan,
Kecamatan Cimenyan1000 Kg 10.000.000 Wilayah - -
Bantuan Bibit Kentang
02/03 Desa
Neglawangi,
Kecamatan Kertasari
1 paket 20.000.000 Wilayah - -
Bantuan HoltikulturaDesa Tarumajaya,
Kecamatan Kertasari1 Unit 2.500.000 Wilayah - -
2 1 19 7Peningkatan Kualitas dan Pasca Panen
Tanaman Tembakau 50.000.000 APBD Kabupaten 1.225.745.829
Tersedianya Penanganan Kualitas dan
Pasca Panen Tembakau
Terlaksananya Bimtek
Penanganan Pasca Panen
Tanaman Tembakau,
Meningkatnya Produksi
Tanaman Tembakau dan
Meningkatnya Produktivitas
Tanaman Tembakau
Kabupaten Bandung 100 % 50.000.000 SKPD 1 1.225.745.829
2 1 19 8Pengembangan bibit unggul
pertanian/perkebunan 100.000.000 APBD Kabupaten -
pengadaan bibit unggulan ( Kentang)
Kp.Baru Wangi RW 03
Desa Margaluyu,
Kecamatan
Pangalengan
1 Ton 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Pertanian
Rw.01, Rw.95. Rw.07.
Rw.10. Rw.13 Desa
Srirahayu, Kecamatan
Cikancung
5 gapoktan 50.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Kentang
rw 14 Desa Pulosari,
Kecamatan
Pangalengan
1 Ton 25.000.000 Wilayah - -
2 1 19 9Penyediaan Sarana Produksi
Pertanian/Perkebunan 5.000.000 APBD Kabupaten -
Pengadaan Pupuk Organik
Gapoktan Jaya Raksa
Desa Cangkuang
Wetan, Kecamatan
Dayeuhkolot
1 Paket 5.000.000 Wilayah - -
2 2 Kehutanan
2 2 15Program Pemanfaatan Potensi
Sumber Daya Hutan
Komoditas Hasil Hutan Bukan
Kayu Yang Diusahakan5 Komoditas 515.000.000 5 Komoditas 600.000.000
2 2 15 3 Pengembangan hasil hutan non-kayu 515.000.000 APBD Kabupaten 600.000.000
Pengembangan hasil hutan selain kayu
seperti: jamur, lebah madu, tanaman
obat obatan dan alain lain)
Terlaksananya pengembangan
hasil hutan non kayuKabupaten Bandung 5 Kecamatan 500.000.000 SKPD 5 kecamatan 600.000.000
Budidaya Tanaman bambu
RW 03 Desa
Tanjungwangi
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
1 paket 15.000.000 Wilayah - -
2 2 16 Program rehabilitasi hutan dan lahanTerlaksananya rehabiltasi
lahan kritis 54,94 % 1.680.000.000 1 2.500.000.000
2 2 16 2Pembuatan bibit/benih tanaman
kehutanan 430.000.000 APBD Kabupaten 500.000.000
Kecamatan Arjasari
Kecamatan Cikancung
Kecamatan Pacet
Kecamatan Kertasari
5 kelompok 500.000.000 terlaksanany pembuatan bibit
tanaman kehutanan5 kelompok 215.000.000 SKPD
penyediaan benih untuk masyarakat
dengan memberdayakan kelompokt
tani kehutanan
Kecamatan
Pasirjambu
pengadaan bibit kayu putih
03/13 Desa
Sukamanah
Pangalengan,
Kecamatan
Pangalengan
5000 buah 10.000.000 Wilayah - -
Bibit Kayu-Kayuan
Rw. 07,12,06,10 Desa
Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
50000 batang 75.000.000 Wilayah - -
Bibit Tanaman
Desa Talun Desa
Talun, Kecamatan
Ibun
1 Paket 50.000.000 Wilayah - -
Bantuan Kebun Bibit Desa (KBD)
Desa Cinunuk Desa
Cinunuk, Kecamatan
Cileunyi
30000 M2 50.000.000 Wilayah - -
Kebun Bibit Desa di Dusun 1 dan 2Desa Patrolsari,
Kecamatan Arjasari1 Paket 20.000.000 Wilayah - -
PERSEMAIAN
RT 03, RT 04 / RW 01
Suraja Desa Cibodas
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
1 Paket 10.000.000 Wilayah - -
2 2 16 6Peningkatan peran serta masyarakat
dalam rehabilitasi hutan dan lahan 1.250.000.000 APBD Kabupaten 2.000.000.000
penyediaan sarana, prasarana
stimulasi kegiatan yang membetuk
peran serta masyarakat dalam
rehabilitasi hutan dan lahan
Terlaksananya kegiatan yang
menunjang peningkatan peran
serta masyarakat dalam
rehabilitasi hutan dan lahan
Kabupaten Bandung 5 paket 500.000.000 SKPD 5 paket 2.000.000.000
Bantuan pengadaan Bibit Kayu
Desa Nagreg Desa
Nagreg, Kecamatan
Nagreg
3000 Pohon 15.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Pohon untuk
Penghijauan Desa
RW 001 s.d RW 012
Desa Cikasungka,
Kecamatan Cikancung
500 Buah 5.000.000 Wilayah - -
Pengadaan bibit Kebun Raya
Rw.01 s/d Rw.09
Desa Mekarlaksana,
Kecamatan Cikancung
9 Kelompok 90.000.000 Wilayah - -
5 kelompok 500.000.000 terlaksanany pembuatan bibit
tanaman kehutanan5 kelompok 215.000.000 SKPD
penyediaan benih untuk masyarakat
dengan memberdayakan kelompokt
tani kehutanan
Embung-embung
Sampalan (Tanah
carik Desa) Desa
Margaasih
Cicalengka,
Kecamatan
Cicalengka
50 m2 35.000.000 Wilayah - -
Penghijauan Penanaman Pohon
Pelindungan Disepanjang Jalan Desa
Pamekaran
Desa Pamekaran
Desa Pamekaran,
Kecamatan Soreang
1 Paket 10.000.000 Wilayah - -
Pengadaan bibit pohon penghijauan
berupa tanaman buah/berbuah
05, 06 dan 10 Desa
Cipedes, Kecamatan
Paseh
5000 Pohon 25.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit tanaman kayu
Rw 01 s/d 09 Desa
Cijagra, Kecamatan
Paseh
1 Unit 20.000.000 Wilayah - -
Konservasi lahan Sungai Cimadin
Desa Cipaku Desa
Cipaku, Kecamatan
Paseh
1 Unit 75.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Kayu-kayuan dan
Buah-buahan
Desa Cipaku Desa
Cipaku, Kecamatan
Paseh
1 Paket 50.000.000 Wilayah - -
Pembanguanan Guliplug04/01 Desa Drawati,
Kecamatan Paseh1000 m 65.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Pohon Buah-buahan
01 s/d 15 Desa
Cipedes, Kecamatan
Paseh
6000 Pohon 60.000.000 Wilayah - -
Bantuan Pembangunan Resapan AirRW.04 Desa Cigentur,
Kecamatan Paseh10 Unit 65.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Tanaman Keras dan
buah - buahan
Desa Desa Ciwidey,
Kecamatan Ciwidey1 paket 10.000.000 Wilayah - -
Bantuan Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis
Dusun III Desa
Nengkelan,
Kecamatan Ciwidey
1 paket 10.000.000 Wilayah - -
PENGHIJAUAN LAHAN RAWAN
BENCANA LONGSOR
01,02,05,10,11,13,16
Desa Margamulya
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
1 Kelompok 25.000.000 Wilayah - -
Bantuan bibit pohon kayu putih
RW 09, RW 10, RW
12, RW 13, RW 16,
RW 17 dan RW 21
Desa Tenjolaya
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
20000 pohon 20.000.000 Wilayah - -
PENGHIJAUAN (TANAMAN
MENGGUNAKAN POLYBAG)
RT 01 - RT 04 RW 01
Suraja Desa Cibodas
Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
1 Paket 5.000.000 Wilayah - -
BIBIT KOPI, BIBIT KAYU DAN SAYURAN
RT 02 / RW 02
CIBODAS Desa
Cibodas Pasirjambu,
Kecamatan
Pasirjambu
1 kELOMPOK 5.000.000 Wilayah - -
Bantuan tanaman buah-buahan dan
kayu kayuan
Desa Margahayu
Tengah Desa
Margahayu Tengah,
Kecamatan
Margahayu
1 paket 15.000.000 Wilayah - -
Bibit Kapolaga
Ciporeat Desa
Ciporeat, Kecamatan
Cilengkrang
5000 pohon 15.000.000 Wilayah - -
Penyediaan tanaman keras dan buah-
buahan untuk penghijauan
Desa Tanjungsari,
Kecamatan
Cangkuang
400 pohon 15.000.000 Wilayah - -
KEGIATAN AGROFORESTRI
PENANAMAN CALIFTUS,GAMELINA
DAN BAWANG MERAH
RW 09,10,11,12 Desa
Cikadut, Kecamatan
Cimenyan
25 HA 30.000.000 Wilayah - -
pembuatan sumur resapan
RW 05,10,11,12 Desa
Cikadut, Kecamatan
Cimenyan
5 unit 30.000.000 Wilayah - -
Pengadaan Bibit Tanaman KayuDesa Cimenyan,
Kecamatan Cimenyan10000000 Batang 5.000.000 Wilayah - -
Penanaman AGRO PORESTIK Cikawari-
Barukai Suren,Ekaliptus,Duren,Alpukat
Desa Mekarmanik,
Kecamatan Cimenyan2 Unit 50.000.000 Wilayah - -
2 2 17Perlindungan dan konservasi sumber
daya hutanLuas Hutan Rakyat 12925 Ha 350.000.000 12925 Ha 350.000.000
2 2 17 1Pencegahan dan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan 350.000.000 APBD Kabupaten 350.000.000
Penyediaan sarana prasarana
pencegahan dan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan
Tersedianya sarana dan
prasarana pencegahan dan
pengendalian kebakaran
hutan dan lahan
Kabupaten Bandung 2 paket 350.000.000 SKPD 2paket 350.000.000
Jumlah Belanja Renja Sektor 9.209.517.000 19.583.140.434
Jumlah Belanja Renja Kewilayahan 6.034.750.000 -
Jumlah Total 16.725.747.164 21.143.808.789
NIP. NIP. NIP
a.n. Kepala Bappeda,
Kabid ............................................................................................................ Kasubid .................................................................... Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
______________________________ ______________________________ ______________________________
Soreang, Maret 2015
Mengetahui/Menyetujui, Verifikator,