pemeriksaan hav imunnoserologi
DESCRIPTION
Pemeriksaan HAV dengan rapid test.Untuk mengetahui adanya antibody spesifik terhadap virus hepatitis A (HAV) dengan melakukan pemeriksaan HAV IgM/IgG secara kualitatif.TRANSCRIPT
![Page 1: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/1.jpg)
PEMERIKSAAN HAV (HEPATITIS A VIRUS)
Nama : Ningsih Asriah
NIM : P07134013012
I. Tujuan
Untuk mengetahui adanya antibody spesifik terhadap virus hepatitis A
(HAV) dengan melakukan pemeriksaan HAV IgM/IgG secara kualitatif.
II. Dasar Teori
Hepatitis A merupakan penyakit hepatitis akut yang penularannya
terjadi secara oral melalui makanan dan minuman yang tercemar(oral-faecal)
Penyakit ini umumnya memberi gejala klinis yang akut dan jelas namun
hampir semuanya akan sembuh tanpa bekas.
Virus hepatitis A merupakan virus RNA yang tergolong dalam virus
picorna.
Infeksi dari virus Hepatitis A terjadi secara oral-faecal dengan waktu inkubasi
2-6 minggu. Virus hepatitis A sudah dapat ditemukan dalam tinja penderita
yang terinfeksi sejak masa inkubasi, dan baru menghilang pada minggu ketiga
setelah sakit.
Masuknya virus Hepatitis ini kedalam tubuh penderita akan
merangsang beberapa sel imunokompeten dari tubuh untuk membentuk
antibody. Diagnosis hepatitis A dibuat atas pengamatan klinis dan
laboratorium. Penderita lesu, anoreksia, demam dan mual. Aminotransferase
dan bilirubinemia hampir selalu ada; fosfatase alkali dan bilirubin direk sering
tinggi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan uji serologis. (Hardjoeno. 2007)
Antibody yang pertama dibuat ,dan amat patogmonik untuk Hepatitis
A aialah lgM anti-HAV. Titer dari lgM anti-HAV akan terus meningkat, dan
mencapai puncaknya satu minggu setelah timbulnya gejala penyakit,
![Page 2: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/2.jpg)
kemudian titer akan turun secara perlahan-lahan dan mencapai negative
setelah minggu kedelapan ,dan diganti oleh lgG anti-HAV.
IgG anti-HAV mulai timbul setelah fase akut dari Hepatitis A lewat.
Titernya umumnya meningkat dalam 3-6 bulan setelah infeksi, dan mencapai
puncaknya 1-2 bulan setelah timbulnya gejala penyakit. Antibody ini bertahan
lama sampai bertahun-tahun, bahkan sampai seumur hidup. Dari segi
diagnostic adanya lgG anti-HAV tidak memegang peranan yang berarti untuk
menyatakan adanya penyakit yang akut, namun mempunyai arti yang penting
sebagai petunjuk timbulnya kekebalan. ( Hardjono, 2007)
Pemeriksaan untuk anti-HAV total sebaiknya digunakan untuk
menyaring infeksi lama dan pembuktian adanya imunitas pada orang yang
mengunjungi daerah berisiko tinggi atau melakukan pekerjaan berisiko tinggi.
Antibodi terhadap hepatitis A dapat ditemukan dengan tehnik immunoassay,
seperti enzyme immunoassay (EIA), enzyme linked immunoassay (ELISA),
enzyme linked fluorescent assay (ELFA), atau radioimmunoassay (RIA).
(Omana,2006)
Pemeriksaan HAV ini biasanya menggunakan beberapa metode,
namun yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan rapid test. Prinsip
dasar rapid test adalah pengikatan antigen oleh antibodi monoklonal yang
spesifik. Salah satu jenis rapid tes yang banyak digunakan adalah alat
diagnostik berupa stik uji untuk mendeteksi keberadaan antigen atau pun
antibody dalam sampel berupa darah, plasma atau serum. (Jean, 2008)
III. Alat dan Bahan
a. Alat :
Disposable pipet
SD bioline
b. Bahan
![Page 3: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/3.jpg)
Sampel plasma
Diluents assay
Cassette bioline HAV IgM/IgG
Tissue
IV. Cara Kerja
a. APD digunakan secara baik, benar dan lengkap.
b. Alat dan Bahan yang digunakan disiapkan.
c. Reagen dan specimen dikondisikan pada suhu ruang.
d. SD HAV IgM/IgG rapid dikeluarkan dari wadah dan diletakkan pada
tempat kering dan datar.
e. Serum dipipet sebanyak 5µl dengan menggunakan dispossible pipet
atau mikropipet kemudian diletakkan pada sumur bertanda ‘s’.
f. Reagen diluents ditambahkan ke dalam sumur diluents sebanyak 4
tetes.
g. Hasil diinterpretasikan pada waktu 20 menit.
V. Interpretasi Hasil
a. Negatif
Hanya garis pada kontrol yang terlihat di perangkat uji. Tidak ada
antibodi igG dan igM yang terdeteksi.
b. IgM Positif
Garis kontrol (C) dan garis IgM (M) terlihat pada perangkat uji. Ini
positif untuk antibodi IgM terhadap virus HA.
c. IgG Positif
Garis kontrol (C) dan garis IgG (G) terliht pada perangkat uji. Ini
positif untuk antibodi IgG.
d. IgG dan IgM Positif
Garis kontrol (C), garis IgM (M) dan garis IgG (G) terlihat/muncul pd
perangkat uji. Ini positif untuk keduanya antara antibodi IgM dan IgG.
![Page 4: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/4.jpg)
e. Invalid
Garis kontrol gagal muncul. Volume sampel yang tidak cukup atau
teknik prosedur yang salah adalah kemungkinan terbesar untuk
gagalnya garis kontrol muncul pada alat uji. Ulangi tes menggunakan
perangkat uji yang baru .
f. Hasil Pengamatan
a. Data Pasien
Nama : Made Desak Purwanti
Usia : 31 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Keluhan : tidak ada
b. Data sampel
Jenis sampel : Serum
Kondisi : Baik
Warna : Kuning jernih
c. Hasil pemeriksaan
Antibody IgM : negatif
Antibody IgG : negatif
Antibody IgM & IgG : negatif
Valid : valid
Tidak valid : -
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan HAV(Hepatitis A
Virus) dengan menggunakan metode rapid test. Alat yang digunakan adalah
SD BIOLINE HAV IgG / IgM Rapid Test. Alat ini merupakan tes
immunochromatographic untuk deteksi cepat, kualitatif dan diferensial IgG
dan IgM untuk Hepatitis A virus dalam serum atau plasma manusia.
![Page 5: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/5.jpg)
Sampel yang digunakan adalah sampel plasma. Dimana darah diambil
dari vena pasien kemudian ditampung menggunakan tabung dengan
antikoagulan EDTA (tabung berwarna ungu) karena antikoagulan ini tidak
mempengaruhi hasil pemeriksaan sampel tersebut. Darah pada tabung di
sentrifugasi sehingga didapatkan plasma nya. Plasma yang digunakan tidak
boleh ikterik, lipemik dan mengalami hemolisis karena dapat mempengaruhi
hasil pemeriksaan. Sampel tersebut disimpan pada suhu suhu 2-8oC untuk
menghindari kerusakan sampel, karena sampel ini mengalami penundaan
pemeriksaan selama 18 jam. Sampel yang disimpan pada suhu 2-8oC dapat
bertahan hingga seminggu, sedangkan untuk penyimpanan dalam kurun waktu
yang lebih lama dapat disimpan beku pada suhu -25 ± 6oC. namun pembekuan
dan pencairan (thawing) spesimen berkali-kali sebaiknya dihindari untuk
mencegah terjadinya kerusakan sampel.Sebelum dilakukan pemeriksaan,
sampel dan diluents assay di kondisikan pada suhu ruang agar dapat bereaksi
secara optimal dan memberikan hasil yang tepat. sebanyak 5µl sampel
direaksikan dengan 4 tetes diluents assay, kemudian hasilnya dibaca pada
menit ke-20. Pipet yang digunakan harus bersifat dispossible (tip/pipet) untuk
memipet setiap sampel untuk mencegah kontaminasi silang dari setiap sampel
yang dapat berakibat hasil yang salah. SD BIOLINE HAV IgG / IgM Rapid
Test dirancang untuk mendeteksi secara bersamaan dan membedakan antibodi
IgG dan IgM terhadap virus Hepatitis A pada serum atau plasma manusia.
Perangkat uji SD BIOLINE HAV IgG / IgM memiliki 3 garis yaitu, 'G' (HAV
garis uji IgG), 'M' (garis uji HAV IgM) dan 'C' (jalur kontrol) pada permukaan
membran pada perangkat uji. Ketiga garis tersebut tidak akan muncul jika
sampel belum diaplikasikan. “Garis Control” digunakan untuk kontrol
prosedural. Garis kontrol harus selalu muncul jika prosedur tes dilakukan
dengan benar dan reagen uji garis kontrol bekerja dengan baik. Garis
berwarna ungu pada garis 'G' dan garis 'M' akan muncul pada jendela hasil
jika terdapat antibodi IgG dan/atau IgM yang cukup di dalam sampel yang
diperiksa. Membrane tes dilapisi colloidal gold conjugate yang berupa
![Page 6: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/6.jpg)
antibodi spesifik yang dapat bereaksi dengan antigen virus HAV pada sampel
pasien. Ikatan antigen antibodi ini akan bermigrasi secara kromatografi ke
daerah garis uji dan membentuk garis warna sebagai kompleks partikel emas
ikatan antibodi-antigen-antibodi. Jika antibodi IgG dan/atau IgM terhadap
virus hepatitis A tidak hadir dalam sampel, tidak akan ada tampilan warna
pada garis 'G' dan/atau 'M'.
Pada menit ke 20, hasil yang didapat adalah munculnya garis berwarna
ungu pada garis C (control) sedangkan pada garis G dan M tidak muncul garis
berwarna ungu. Maka dapat diinterpretasikan hasil bahwa pasien bernama
made desak (perempuan/31th) negative terhadap adanya antibody IgM
maupun IgG. Tidak adanya kedua antibody tersebut menandakan bahwa
pasien tidak memiliki riwayat menderita penyakit hepatitis A, tidak pernah
divaksin hepatitis A dan tidak sedang mengalami penyakit hepatitis A.
Sehingga tubuh tidak membentuk antibodi igM maupum IgG oleh tidak
adanya rangsangan (virus hepatitis A) dan memberikan hasil negative pada
pemeriksaan rapid test tersebut.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan ini adalah :
a.Pengujian mendeteksi kehadiran antibody terhadap virus Hepatitis A dalam
specimen dan tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya kriteria dalam
mendiagnosis infeksi virus Hepatitis A.
b. Diagnosis infeksi akut virus Hepatitis A dikonfirmasi selama fase akut
atau fase pemulihan dari infeksi dengan kehadiran IgM anti-Hepatitis A
virus dalam serum atau plasma. IgM anti-Hepatitis A virus umumnya
menghilang dalam 6 bulan setelah kemunculan gejala. IgG anti-Hepatitis A
virus muncul pada fase pemulihan dari infeksi, tetap ada seumur hidup
seseorang, dan memberikan pertahan yang tetap terhadap penyakit.
c.Kehadiran total virus Hepatitis A atau ketiadaan IgM anti_hepatitis A virus
mengindikasikan imunitas konsisten baik dengan infeksi atau pun vaksiasi
terdahulu.
![Page 7: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/7.jpg)
d. Seseorang yang hasil tesnya positif untuk IgM anti-Hepatitis A virus
lebih dari 1 tahun setelah infeksi dilaporkan, memiliki kemungkinan
terbesar hasil positif palsu untuk orang tanpa bukti infeksi virus Hepatitis
A terbaru
e.Hasil negative dapat terjadi jika jumlah IgG dan/atau IgM anti-Hepatitis A
yang terdapat dalam specimen di bawah batas deteksi dari assay, atau
antibody yang dideteksi tidak ada selama tahap penyakit pada saat
pengambilan sampel
f. Seperti semua uji diagnostic, semua hasil harus dibandingkan dengan semua
informasi iklinis yang terdapat pada dokter.
g. Prosedur uji, tindakan pencegahan, dan inerpretasi hasil dari uji ini
harus benar-benar dikuti saat melakukan pengujian.
VII. Kesimpulan
Sampel plasma pasien atas nama Made Desak (perempuan/31th) tidak
menunjukkan adanya warna ungu pada garis G dan M sehingga dinyatakan
negative mengandung antibody IgM dan IgG . hasil ini valid karena pada garis
C menunjukkan adanya warna ungu.
Daftar Pustaka
![Page 8: Pemeriksaan HAV Imunnoserologi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072105/563db96c550346aa9a9d3643/html5/thumbnails/8.jpg)
Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diaggnostik. Cet 5.
Makassar : Hasanuddin University Press.
Jean-Pierre Allain, and H.H. Lee. 2008. Evaluation of a New Hepatitis B Virus
Surface Antigen Rapid Test with Improved Sensitivity. Journal of Clinical
Microbiology Vol. 46, No. 10: 3319-3324.
Omana,V.2006. Diagnosis Hepatitis A Virus Infeksi:. Clin Microbiol Rev. Vol. 19
(1): 63-79.