pemenuhan hak pendidikan dalam sustainable …digilib.unila.ac.id/33027/3/skripsi tanpa bab...

81
PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS DI INDONESIA SKRIPSI Oleh: YONATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: nguyencong

Post on 28-May-2019

243 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLEDEVELOPMENT GOALS DI INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

YONATAN

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

Page 2: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

ABSTRAK

Pemenuhan Hak Pendidikan Dalam Sustainable Development Goals diIndonesia

olehYonatan

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan program pembangunanglobal yang dibentuk dengan mengendepankan prinsip no one left behind (tidakada yang tertinggal). Prinsip ini membuka jalan bagi pertumbuhan setiap negara,sehingga, baik negara maju, negara berkembang, dan negara kurang berkembangmemiliki tingkat kesejahteraan yang sama. Salah satu indikator kesejahteraanadalah dengan terpenuhinya hak pendidikan bagi masyarakat, dan SDGs padatujuan ke-4 mengatur hak pendidikan. Indonesia telah ikut mengadopsi programini ke dalam kebijakan nasionalnya. Oleh karena itu, penelitian ini hendak melihatapakah Indonesia telah memenuhi target pada tujuan ke-4 SDGs pada peraturanperundang-undangan nasionalnya.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan sumberdata sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier.Pengolahan data dari penelitian ini adalah melalui analisis tujuan ke-4 SDGsuntuk mendapatkan pemahaman atas pemenuhan hak pendidikan berdasarkanprogram SDGs pada peraturan perundang-undangan Indonesia.

Hasil penelitian menyatakan bahwa hak pendidikan telah diatur dalam tigainstrumen HAM internasional, yakni: Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia(DUHAM), Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya(EKOSOB), dan Konvensi Hak Anak (KHA). Regulasi yang memuat hakpendidikan dalam ketiga instrumen tersebut pada dasarnya saling berkaitan. Salahsatu korelasi yang ditemui adalah diaturnya regulasi dalam masing-masinginstrumen mengenai hak bagi setiap individu untuk mendapatkan pendidikandasar tanpa dipungut biaya. Hak pendidikan yang terdapat pada DUHAM,EKOSOB dan KHA juga termuat dalam 10 target yang terdapat pada tujuan ke-4SDGs. Indonesia telah mengintegrasikan 5 dari 10 target berdasarkan tujuan ke-4SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagaiperaturan perundang-undangan pada bidang pendidikan.

Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Hak Pendidikan, Sustainable DevelopmentGoals.

Page 3: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

ABSTRACT

The Fulfillment of the Right to Education On Sustainable Development Goalsin Indonesia

byYonatan

Sustainable Development Goals (SDGs) are a global development programswhich formed by putting the principle of no one left behind. This principle opensthe way for the growth of each country, so that, both developed countries,developing countries, and least developed countries would have the same level ofwelfare. One of welfare’s indicators is the fulfillment of the right to education forthe people, and the 4th goal of SDGs has regulated the right to education.Indonesia has participated in adopting this program into its national policy.Therefore, this research would like to see, has Indonesia fulfilled target on the 4thgoal of SDGs in its national legislation.

The type of research that used is normative legal research with secondary datasources consisting of primary, secondary and tertiary legal materials. Dataprocessing of this research is through an analysis from the 4th goal of SDGs togain an understanding of the fulfillment the right to education based on the SDGsprogram on Indonesian legislation.

The results of this research stated that the right to education has been regulated inthree international human rights instruments, namely: Universal Declaration ofHuman Rights (UDHR), International Covenant on Economic, Social and CulturalRights (ICESCR), and Convention on the Rights of the Child (CRC). Regulationsthat contained the right to education in the three instruments are basicallyinterrelated. One of the correlations that found in each instrument is the right ofeach individual to obtain basic education that free of charge. The right toeducation which contained in UDHR, ICESCR, and CRC are also contained in the10 targets of the SDGs’ 4th goal. Indonesia has integrated 5 out of 10 targetsbased on the SDGs’ 4th goal into RPJMN 2015-2019. These 5 targets have beenfulfilled through various legislation in the field of education.

Key Words: Human Rights, Right to Education, Sustainable DevelopmentGoals.

Page 4: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLEDEVELOPMENT GOALS DI INDONESIA

OLEH:

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA HUKUMPada

Bagian Hukum InternasionalFakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2018

YONATAN

Page 5: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai
Page 6: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai
Page 7: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Jakarta pada 12 Desember 1995 sebagai anak

ke-2 dari pasangan Bpk. Ferdinand Manalu, S.Pd. dan Ibu.

Herlina, S.AP.. Penulis menyelesaikan pendidikan formal

Sekolah Dasar di SDN 02 Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah

Menengah Pertama di SMPN 157 Jakarta Timur. Selanjutnya, penulis

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 113 Jakarta Timur.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Lampung

pada tahun 2014 melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN). Pada tahun yang sama, penulis pernah menjadi bagian dari anggota

BEM Fakultas Hukum Universitas Lampung dibidang Barisan Intelektual Muda.

Kemudian, penulis juga pernah menjadi anggota dari divisi Pelayanan dan Doa di

Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen Universitas Lampung periode kepengurusan

2016-2017. Selanjutnya, penulis juga pernah menjabat sebagai ketua bidang

Media dan Informasi dalam Himpunan Mahasiswa Hukum Internasional Fakultas

Hukum Universitas Lampung periode kepengurusan 2017-2018. Selain daripada

itu, penulis juga aktif menjabat sebagai Mekhanai (Duta Wisata) Provinsi

Lampung periode 2017-2018, serta penulis juga terpilih dan aktif menjabat

sebagai Duta Museum Provinsi Lampung pada periode 2017-2019. Pada tahun

2017 silam, penulis berkesempatan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah.

Page 8: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

PERSEMBAHAN

Alleluia to Christ the Lord...

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih dan penyertaan-Nya,

maka dengan ketulusan dan kerendahan hati serta perjuangan dan jerih payah

yang telah diberikan, penulis mempersembahkan karya ilmiah ini kepada:

My heavenly King, I dedicated this one for You Father, thank you for believing in

me, and thank you for always being there for me.

Kedua orangtua, Bapak (Ferdinand) dan Mama (Herlina) yang senantiasa

memberikan dukungan semangat dan limpahan cinta kasih, nasihat, serta doa yang

selalu dipanjatkan sehingga menjadi kekuatan bagi penulis untuk menyelesaikan

karya ilmiah ini.

Keluarga dan sahabat yang senantiasa memberikan dukungan yang memotivasi

penulisan.

Teruntuk almamaterku tercinta…

Universitas Lampung

Page 9: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

MOTTO

“But you are a chosen people, a royal priesthood, a holy nation, God’s special

possession, that you may declare the praises of Him who called you out of

darkness into His wonderful light.”

(1 Peter 2:9)

“I began revolution with 82 men. If I had to do it again, I do it with 10 or 15 and

absolute faith. It doesn’t matter how small you are if you have faith and plan of

action.”

(Fidel Alejandro Castro Ruz)

”In matters of style, swim with the current; In matters of principle, stand like a

rock.”

(Thomas Jefferson)

“Remember that He has made us to do such WONDROUS and BIG things.”

(Jonathan Manalu)

Page 10: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

SANWACANA

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, karya ilmiah dengan judul, “Pemenuhan Hak Pendidikan

Dalam Sustainable Development Goals di Indonesia” dapat diselesaikan dengan

baik. Karya ilmiah ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di

Fakultas Hukum Universitas Lampung.

Penyelesaian karya ilmiah ini tidak lepas dari bantuan, partisipasi, bimbingan,

kerjasama, dan doa dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak

langsung, sehingga pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Armen Yasir, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Lampung;

2. Ibu Melly Aida, S.H., M.Hum., selaku Ketua Bagian Hukum Internasional

dan Ibu Rehulina, S.H., selaku Sekretaris Bagian Hukum Internasional;

3. Bapak Naek Siregar, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing Utama yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk dapat mengarahkan saya

dalam proses penyusunan skripsi ini, terimakasih Bapak, Tuhan memberkati;

4. Ibu Rehulina, S.H., M.H., selaku Pembimbing Kedua, I am truly grateful to

the God, that He sent me a good-hearted person like you. Terimakasih atas

waktu, saran, dan kritik dalam proses karya ilmiah ini, Miss. Saya tidak bisa

membalas apa yang telah Miss berikan, biarlah Tuhan Yesus yang

memberkati setiap perjalanan hidup Miss;

Page 11: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

5. Ibu Melly Aida, S.H., M.Hum., selaku Penguji Utama, terimakasih atas

dukungan, perhatian, saran dan kritik yang telah diberikan dalam proses

penyusunan karya ilmiah ini;

6. Ibu Yunita Maya Putri, S.H., M.H., terimakasih atas masukan dan saran yang

telah diberikan dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Keep inspiring and

spreading the love to the world, Miss. It’s really nice to meet a person like

you;

7. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf Administrasi Fakultas Hukum khususnya

Bagian Hukum Internasional, terimakasih atas masukan, perhatian, serta

dorongan dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini dan memberikan

banyak ilmu pengetahun selama menyelesaikan masa studi;

8. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung serta Museum Ruwa

Jurai Provinsi Lampung;

9. Bapak dan Mama, jalo asi godang au dok sian rohani bagas. Alana Tuhan,

alana hamuna, Jonathan bisa mendapatkan pendidikan dari sekolah dasar

hingga dapat mengecap pendidikan tinggi di universitas. You both are too

kind. Too kind to me. God... How I love you two. Mauliate godang sahali

nari, terimakasih untuk segalanya. Tetap doakan anakmu ini, agar bisa

menjadi sesuatu yang tetap dan dapat menyenangkan hati, serta

membanggakan kalian. Tuhan mamasumasu hamuna, sending my kiss and

hug, HORAAS! x;

10. My beloved younger and elder sister, and my brother-in law. Kak Yolanda,

Fhesya, dan Bang Ardilles. Thankyou for always believing in me, also for the

things that we’ve been through together between the thick and thin. I am

Page 12: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

really blessed to have you all as my family, I can’t even describe how grateful

I am since the beginning we met until now. God... I have the most supportive

family over the world! Tetap terus doakan Jonathan. Salam hangat,

HORAAS!;

11. Seluruh Jajaran Muli-Mekhanai Provinsi Lampung, Ikatan Muli-Mekhanai

Provinsi Lampung (IMMeL) dan Duta Museum Provinsi Lampung;

12. Himpunan Mahasiswa Hukum Internasional (HIMA HI). Terimakasih atas

persahabatan yang kalian berikan kepada diri ini, you guys are the real

example of what “swagger” means. I am outrageously blessed to be a part of

you all. Orima, Dheka, Sarah, Wafernanda, Parulian, Asta, Bangkit, dan Ayu.

You all are the reason I smile everyday ;). Sukses buat kalian! HIMA HI

Jaya!!!!!;

13. JAKOM (Jabodetabek Community). Adik, abang, dan kakak di JAKOM,

terimakasih atas support dan dorongannya. Kemudian juga teruntuk JPS

(Jakom Perfect Seiya) yang menjadi bagian dari JAKOM: Fuad Abdullah,

Ibnu Alwan, M. Syariful Hadi, dan Melky Nababan. Terimakasih untuk

segalanya yang telah kalian berikan dalam persaudaraan ini. Ditunggu

wisudanya, dan sukses terus brother!

14. God’s Child, teruntuk Kak Juli, Kak Yolanda, Bang Andre, Bang Bobby, dan

Sahel. Terimakasih atas segala dorongan dan semangat yang diberikan. See

you on top, dan Tuhan memberkati. HORAAS!

15. Sahabat yang selalu mendukung dalam proses pendewasaan. Nadira Aulia R.,

thank you nad for always seeing the good in me. Thank you for always being

there for me when nobody does. Terimakasih sudah menjadi sahabat yang

Page 13: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

care kepada anak kosan “ini”. Fanindya Pertiwi, terimakasih sudah menjadi

sahabat yang selalu ada. Terimakasih juga telah menjadi pribadi yang selalu

memberikan nasihat. You both are irreplaceable.

16. At last but not the least. WALUNGRIA. Oh well. That name will be

something special for me until I am old and grey. Orima Melati Davey, S.H.,

Parulian Yusuf, S.H. and Maria Puspita, S.TP. Especially for you Or and Ian.

In these past 4 years, I can be stubborn and difficult, but you guys love me

and accept me for who I am. Thank you for standing beside me in the greatest

of moments and the darkest hours; Thank you for staying true when nobody

does; And thank you for loving me unconditionally. Afterwards, What can I

say? There would be a hundred of paper that I need to explain my thoughts of

you guys. God... I am truly grateful for these peeps that You sent to me. See

you on the next level walungria! x x;

17. Almamaterku tercinta serta seluruh Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

Lampung Angkatan 2014;

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan telah membantu

dalam penyelesaian karya ilmiah ini, terimakasih untuk segalanya.

Karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap agar

karya ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 14 Agustus 2018

Penulis

Yonatan

Page 14: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

xiii

DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................. i

Abstrak ............................................................................................................. ii

Halaman Judul ................................................................................................ iv

Halaman Pengesahan ........................................................................................ v

Riwayat Hidup ................................................................................................ vi

Daftar isi ........................................................................................................ xiii

Daftar tabel ...................................................................................................... xv

Daftar singkatan ............................................................................................ xvi

Bab I: Pendahuluan

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........................................................... 9

D. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 11

E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 11

Bab II: Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Umum Hak Asasi Manusia .................................................. 15

1. Pengertian Hak Asasi Manusia ....................................................... 15

2. Tinjauan Umum Hukum Hak Asasi Manusia Internasional ........... 16

3. Prinsip-Prinsip Pokok Hak Asasi Manusia..................................... 22

4. Kedudukan Hak Pendidikan sebagai Bagian dari

Hak Asasi Manusia ......................................................................... 24

B. Pengertian Pendidikan pada Umumnya .............................................. 26

1. Definisi dan Pengertian Pendidikan ............................................... 26

2. Tingkatan Pendidikan berdasarkan International

Standard Classification of Education ............................................. 28

C. Instrumen Internasional dan Nasional Hak Pendidikan ...................... 31

1. Instrumen Internasional Hak Pendidikan ....................................... 31

a. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia ........................................ 32

b. Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak

Ekonomi, Sosial dan Budaya ..................................................... 33

c. Konvensi Hak Anak ................................................................... 34

2. Instrumen Nasional Hak Pendidikan .............................................. 36

a. Undang-Undang Republik Indonesia 1945 ............................... 36

b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang

Hak Asasi Manusia .................................................................... 38

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional .................... 39

D. Sustainable Development Goals sebagai Program

Pembangunan Universal ...................................................................... 42

1. Pengertian Program Sustainable Development Goals .................... 42

2. Tujuan, Sasaran dan Indikator pada Program

Sustainable Development Goals ..................................................... 44

3. Forum Global Implementasi Program

Sustainable Development Goals ..................................................... 45

Page 15: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

xiv

4. Pendidikan sebagai Tujuan ke-4 Program

Sustainable Development Goals ..................................................... 47

Bab III: Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 48

B. Pendekatan Masalah ......................................................................... 48

C. Sumber Data ..................................................................................... 49

1. Sumber Data ................................................................................. 49

2. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 52

3. Pengolahan Data........................................................................... 52

D. Analisis Data ..................................................................................... 53

Bab IV: Pembahasan

A. Pengaturan HAM Internasional dalam Bidang Pendidikan .............. 55

1. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia sebagai Instrumen

Dasar HAM Internasional ............................................................ 55

2. Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi,

Sosial dan Budaya sebagai Instrumen Pemenuhan

Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya ................................................ 57

3. Konvensi Hak Anak sebagai Perjanjian Internasional

yang Mengatur Ketentuan mengenai Hak-Hak Anak .................. 60

4. Sustainable Development Goals sebagai Program

Pemajuan Hak Asasi Manusia ...................................................... 62

5. Korelasi antara Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia,

Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi,

Sosial dan Budaya, serta Konvensi Hak Anak

sebagai Instrumen Internasional yang

mengatur Hak Pendidikan ............................................................ 64

B. Pemenuhan Hak Pendidikan berdasarkan Tujuan ke-4

Sustainable Development Goals pada Peraturan

Perundang-Undangan Indonesia ....................................................... 72

Bab V: Penutup

A. Kesimpulan ....................................................................................... 88

B. Saran ................................................................................................. 91

Daftar Pustaka

Page 16: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Tujuan, Sasaran dan Indikator Sustainable Development Goals .................... 45

Tabel 2.

Korelasi antara Instrumen Internasional dalam Bidang Pendidikan ............... 68

Tabel 3.

Status Pemenuhan Tujuan ke-4 Sustainable Development Goals

pada Peraturan Perundang-Undangan Indonesia ............................................ 84

Page 17: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

xvi

DAFTAR SINGKATAN

AAAA Addis Ababa Action Agenda

CESCR Committee on Economic, Social and Cultural Rights

CSD Comission Sustainable Development

DUHAM Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia

ECOSOC Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa

EKOSOB Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial

dan Budaya

HAM Hak Asasi Manusia

HLPF High Level Political Forum

ICCPR International Covenant on Civil and Political Rights

ISCF International Standard Classification of Education

KHA Konvensi Hak Anak

MDGs Millennium Development Goals

PAUD Pendidikan Anak Usia Dini

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perpres Peraturan Presiden

PP Peraturan Pemerintah

RPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

SDGs Sustainable Development Goals

SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional

UU Undang-Undang

VNR The Voluntary National Reviews

Page 18: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang secara inheren melekat

dalam diri manusia. Konsepsi HAM didasarkan pada prinsip fundamental,

yang memiliki gagasan bahwa semua manusia memiliki martabat secara

melekat, tanpa memandang jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, asal

usul bangsa, umur, kelas, keyakinan politik dan agama.1 Pada

perkembangannya, HAM menjadi rezim hukum internasional yang

memiliki capaian paling penting dalam sejarah peradaban manusia

modern, karena HAM merupakan sarana bagi peningkatan harkat dan

martabat manusia.2 Dengan demikan, HAM menjadi aspek yang terus

mengalami evolusi pemikiran sesuai dengan konteks ideologi, sosial,

politik, ekonomi dan budaya dunia.3

Intervensi HAM pada tatanan hukum internasional telah menciptakan

pengaturan hak-hak yang termuat dalam berbagai hukum HAM

internasional. Pembentukan pengaturan HAM interasional terjadi seiring

1 Yasir Alimi, Advokasi Hak-Hak Perempuan, Membela Hak Mewujudkan Perubahan,

Yogyakarta: LkiS, 1999, hlm. 13. 2 The Importance of Human Rights to Democracy, Governance and Development,

http://www.parliamentarystrengthening.org/humanrightsmodule/pdf/humanrightsunit2.pdf diakses

pada 21 Agustus 2018. 3Asep Mulyana, Perkembangan Pemikiran HAM, http://referensi.elsam.or.id/wp-

content/uploads/2015/01/Perkembangan-Pemikiran-HAM.pdf diakses pada 19 Mei 2018.

Page 19: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

2

dengan perkembangan arus globalisasi, dimana kesadaran masyarakat

internasional akan pentingnya HAM juga semakin meningkat. Hampir

pada semua aspek dalam kehidupan bersinggungan dengan permasalahan

HAM, baik aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, ataupun pertahanan

keamanan telah termuat ke dalam pengaturan perlindungan HAM. Namun,

berdasarkan seluruh aspek yang dilindungi oleh HAM, pendidikan

memegang peran masif dan penting bagi terselenggaranya hak-hak asasi

manusia lainnya. Peranan penting pendidikan adalah dimana pendidikan

dapat membebaskan setiap manusia dari keterbelakangan dan kebodohan,

serta pendidikan dapat dijadikan sarana dalam mempromosikan dan

melindungi HAM.4

Pendidikan menjadi bagian integral dan kebutuhan yang paling asasi bagi

setiap manusia.5 Hal tersebut disebabkan karena masyarakat yang

berpendidikan setidaknya dapat mewujudkan tiga hal utama yang bersifat

pokok dalam perkembangan suatu negara. Pertama, pendidikan dapat

dijadikan sarana bagi setiap individu untuk membebaskan dirinya dari

kebodohan dan keterbelakangan. Kedua, pendidikan dapat memberikan

jalan bagi setiap orang untuk dapat berpartisipasi dalam proses politik

untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis. Ketiga, pendidikan juga

memegang andil bagi setiap entitias individu untuk dapat memiliki

4 Nibedita Mahapatra, Role of Education in Promotion and Protection of Human Rights,

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://magazines.odisha.gov.in/Orissarevi

ew/2012/sep/engpdf/27-31.pdf diakses pada 18 Mei 2018. 5 Human Rights and Education: Human Rights Education, Concept, Types and Need,

Government’s Legislation to Ensure Human Rights Education,

http://results.mu.ac.in/myweb_test/MA%20Education-Philosophy/Chapter-17.pdf diakses pada 19

Mei 2018.

Page 20: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

3

kemampuan dalam membebaskan diri dari kemiskinan (free from

poverty).6

Peran penting pada aspek pendidikan memberikan isyarat bagi masyarakat

internasional untuk dapat melindungi hak asasi tersebut. Dengan demikian,

berbagai pengaturan berskala internasional telah dibentuk, dimana hak

pendidikan telah dimuat di dalamnya.7 Pada pembentukannya, pengaturan

hukum internasional yang memuat aspek pendidikan di dalamnya secara

modern telah dimulai sejak terbentuknya Deklarasi Umum Hak Asasi

Manusia (DUHAM) pada tahun 1948. Sebagai instrumen dasar HAM, hak

pendidikan telah diatur pada Pasal 26 (Ayat 1) DUHAM, yang berbunyi:

“Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Pendidikan harus

dengan cuma-cuma, setidak-tidaknya dalam tingkatan rendah dan

tingkatan dasar. Pendidikan dasar harus diwajibkan. Pendidikan

dalam tingkat dasar dan pendidikan kekhususan harus terbuka bagi

semua orang, dan pendidikan tinggi harus dapat dinikmati dengan

cara yang sama oleh semua orang, berdasarkan kecerdasan.”

Peran hukum internasional dalam menjamin hak pendidikan setiap

individu juga diatur dalam Pasal 13 Ayat (1) Kovenan Internasional

Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (EKOSOB), yang

menjelaskan bahwa:

“Negara-negara Peserta Perjanjian ini mengakui hak setiap orang

akan pendidikan. Mereka sepakat bahwa pendidikan hendaknya

diarahkan pada perkembangan sepenuhnya atas kepribadian

manusia dan pengertian mengenai martabatnya, dan akan

memperkuat penghormatan terhadap hak asasi manusia dan

kebebasan yang hakiki. Mereka selanjutnya sepakat bahwa

pendidikan akan memungkinkan setiap orang berpartisipasi secara

6 Dyah Ratih, “Pembangunan Pendidikan dan MDGs di Indonesia”, Jurnal Kependudukan

Indonesia, Vol. 2, No. 2, 2007, hlm. 25. 7 Colin Power dan Junior Sophister, “Education Development: Importance, Challenges, and

Solutions”, The Student Economic Review, Vol. 28, hlm. 149.

Page 21: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

4

efektif dalam masyarakat yang bebas, meningkatkan pengertian,

toleransi dan persahabatan di antara semua bangsa dan kelompok

suku, etnis atau agama, dan lebih jauh kegiatan Perserikatan

Bangsa-Bangsa untuk memelihara perdamaian.”

Pengaturan hak pendidikan juga termuat secara eksplisit dan luas dalam

Konvensi Hak Anak (KHA). KHA mengatur berbagai hak-hak anak secara

komprehensif, dimana pemajuan akan hak pendidikan juga termaktub

dalam konvensi tersebut.8 Hak pendidikan tersebut termuat dalam Pasal 28

Ayat (1) KHA, yang berbunyi:

Negara-negara peserta mengakui hak anak atas pendidikan, dan untuk

mewujudkan hak ini secara bertahap dan berdasarkan kesempatan yang

sama, Negara-negara Peserta secara khusus akan:

a. Membuat pendidikan dasar suatu kewajiban dan tersedia secara cuma-

cuma untuk semua anak.

b. Mendorong pengembangan bentuk-bentuk pendidikan menengah yang

berbeda, termasuk pendidikan umum dan kejuruan, menyediakan

pendidikan tersebut untuk setiap anak, dan mengambil langkah-

langkah yang tepat seperti penerapan pendidikan cuma-cuma dan

menawarkan bantuan keuangan bila diperlukan.

c. Membuat pendidikan tinggi terjangkau untuk semua anak berdasarkan

kemampuan, dengan semua cara yang layak.

d. Menyediakan informasi dan bimbingan tentang pendidikan dan

kejuruan yang dapat diakses oleh semua anak.

e. Mengambil langkah untuk mendorong kehadiran yang tetap di sekolah

dan penurunan angka putus sekolah.

KHA juga mengatur regulasi mengenai hak pendidikan dalam Pasal 29

Ayat (1), yang memuat:

1. Negara-negara pihak bersepakat bahwa pendidikan anak harus

diarahkan pada:

a. Pengembangan kepribadian, bakat dan kemampuan mental dan fisik

anak hingga mencapai potensi mereka sepenuhnya;

b. Pengembangan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia dan

kebebasan-kebebasan dasar dan prinsip-prinsip yang diabadikan

dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;

c. Pengembangan penghormatan terhadap orang tua anak, jati diri

budayanya sendiri, bahasa dan nilai-nilainya sendiri terhadap nilai-

8Laura Lundy, Children’s Education Rights Global Perspectives,

http://www.harryshier.net/docs/Lundy_Orr_Shier-Childrens_Education_Rights.pdf diakses pada

19 Mei 2018.

Page 22: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

5

nilai nasional dari negara dimana anak itu sedang bertempat tinggal,

negara anak itu mungkin berasal dan terhadap peradaban-peradaban

yang berbeda dengan miliknya sendiri;

d. Penyiapan anak untuk kehidupan yang bertanggung jawab dalam

suatu masyarakat yang bebas, dalam semangat saling pengertian,

perdamaian, toleransi, kesetaraan jenis kelamin, dan persahabatan

antara semua bangsa, etnis, warga negara dan kelompok agama, dan

orang-orang yang termasuk penduduk asli;

e. Pengembangan rasa hormat pada lingkungan alam.

Ketiga instrumen di atas merupakan instrumen utama hak pendidikan.9

Kemudian daripada itu, hak pendidikan yang termuat dalam ketiga

instrumen tersebut telah ditransformasikan ke dalam program

pembangunan universal, bernama Sustainable Development Goals (SDGs).

SGDs resmi diumumkan pada tanggal 25-27 September 2015 melalui

sidang umum Majelis Umum PBB yang dihadiri oleh perwakilan 193

negara anggota.10

Program pembangunan universal SDGs secara serentak

resmi berlaku (come into force) bagi setiap negara pengadopsi sejak bulan

Januari, 2016 hingga pada tahun 2030.11

Program SDGs dibentuk berdasarkan prinsip No One Left Behind, dengan

tujuan menjamin masa depan dunia dan lingkungan yang lebih baik serta

menyukseskan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan berdasarkan

HAM untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan

hidup. SDGs juga berfokus pada pemberantasan isu kemiskinan yang

9 Transitioning from MDGs to SDGs: goals, targets and accountability for the post-2015 agenda,

http://www.un.org/en/development/desa/policy/cdp/cdp_background_papers/bp2015_25.pdf

diakses pada 25 Mei 2018. 10

Sustainable Development Knowledge Platform,

https://sustainabledevelopment.un.org/index.php?page=view&type=111&nr=8496&menu=35

diakses pada 25 Mei 2018. 11

SDGs overview, https://www.un.org/development/desa/statements/wp-

content/uploads/sites/12/2016/01/Overview_SDGs_EN.pdf diakses pada 16 Mei 2018.

Page 23: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

6

menjadi permasalahan penting bagi negara-negara berkembang

(developing countries), sehingga tidak ada negara yang akan tertinggal dari

negara-negara maju (developed countries).12

Program SDGs memuat 17

tujuan, 169 target pembangunan, dan 230 indikator tambahan yang

dibentuk dalam rangka melanjutkan upaya dan pencapaian program

pembangunan universal Millennium Development Goals13

(MDGs) yang

telah berakhir pada tahun 2015 lalu.14

Indonesia menjadi salah satu negara yang ikut mendukung dan

menyepakati program pembangunan SDGs. Komitmen Indonesia dalam

menyukseskan tujuan-tujuan yang terdapat pada program SDGs terlihat

dari penandatanganan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017

Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli, 2017 silam. Perpres tersebut

menjadi tonggak utama dan dasar hukum yang menetapkan struktur dan

mekanisme tata kelola SDGs nasional terkait dengan perencanaan,

penganggaran, pembiayaan, pemantauan dan pelaporan.15

Lampiran Perpres Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan berisikan penjelasan dari 17 tujuan

12

Resolusi Majelis Umum PBB Nomor A/RES/70/1 Tentang Transforming our world: the 2030

Agenda for Sustainable Development 13

Millennium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil kesepakatan kepala

negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mulai dijalankan

pada September 2000, berisikan 8 (delapan) butir tujuan pembangunan global yang diharapkan

dapat dicapai oleh negara-negara pengadopsi pada tahun 2015. 14

Apa itu SDGs?, http://sdgs.bappenas.go.id/ diakses pada 21 Agustus 2018. 15

SDGs di Indonesia: 2018 dan setelah itu,

http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/2018/sdgs-di-indonesia--

2018-dan-setelah-itu.html?cq_ck=1521445399178 diakses pada 18 Mei 2018.

Page 24: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

7

SDGs yang telah diselaraskan dengan tujuan pembangunan nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional16

(RPJMN) 2015-

2019.17

Pada penyelerasan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia

terkait 169 target dalam program SDGs yang termuat pada Lampiran

Perpres Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Berkelanjutan, terdapat 94 target SDGs yang telah

diselaraskan ke dalam RPJMN 2015-2019.18

Pada program RPJMN 2015-2019, Indonesia telah menargetkan 5 (lima)

dari 10 (sepuluh) target yang akan diselaraskan. Target-target tersebut,

antara lain:

1. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-

laki menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut

biaya, setara, dan berkualitas, yang mengarah pada capaian

pembelajaran yang relevan dan efektif.

2. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-

laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia

dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas,

sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.

16

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 merupakan dokumen

perencanaan pembangunan nasional untuk jangka menengah 5 (lima) tahun yang menjadi acuan

bagi setiap Kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD). RPJMN merupakan tahap ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) 2005-2025. 17

Pedoman Penyusunan Rencana Aksi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable

Development Goals (SDGs), http://sdgs.bappenas.go.id/wp-

content/uploads/2017/09/Buku_Pedoman_RAN_TPB.pdf diakses pada 20 Agustus 2018. 18

Arahan Terkait Pencapaian Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable

Development Goals (SDGs), www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_publikasi/Keynote%20bmb.pdf

diakses pada 21 Agustus 2018.

Page 25: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

8

3. Pada tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan

dan laki-laki, terhadap pendidikan teknik, kejuruan dan pendidikan

tinggi, termasuk universitas, yang terjangkau dan berkualitas.

4. Pada tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan,

dan menjamin akses yang sama untuk semua tingkat pendidikan dan

pelatihan kejuruan, bagi masyarakat rentan termasuk penyandang

cacat, masyarakat penduduk asli, dan anak-anak dalam kondisi rentan.

5. Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua remaja dan proporsi

kelompok dewasa tertentu, baik laki-laki maupun perempuan,

memiliki kemampuan literasi dan numerasi.

Terhadap 5 (lima) target pembangunan pada bidang pendidikan

berdasarkan tujuan ke-4 SDGs di atas, peneliti memiliki ketertarikan untuk

mengkaji kewajiban pemerintah Indonesia dalam konteks pemenuhan

(fulfill) 5 (lima) target tersebut dalam peraturan perundang-undangan

Indonesia. Penelitian tersebut dilaksanakan agar dapat diketahui seberapa

jauh pemenuhan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada peraturan

perundang-undangannya terhadap 5 (lima) target dalam tujuan ke-4 SDGs

yang telah diselaraskan ke dalam RPJMN 2015-2019.

Page 26: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, pokok permasalahan yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemenuhan hak pendidikan dalam hukum

internasional?

2. Bagaimanakah pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan ke-4

Sustainable Development Goals pada peraturan perundang-undangan

Indonesia?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, penulisan ini

dilakukan dengan tujuan utama yaitu:

a. Untuk memahami dan menganalisis bagaimanakah pemenuhan hak

pendidikan dalam hukum internasional.

b. Untuk memahami dan menganalisis bagaimanakah pemenuhan hak

pendidikan berdasarkan tujuan ke-4 Sustainable Development

Goals pada peraturan perundang-undangan Indonesia.

2. Kegunaan Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi manfaat bagi pembaca

sebagai bentuk kontribusi ilmu hukum khususnya dalam lingkup

hukum internasional, dimana penelitian ini bertujuan untuk

Page 27: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

10

memberikan pemahaman komprehensif mengenai analisis dan

pemahanan atas intervensi hukum internasional dalam pemenuhan

hak pendidikan. Kemudian, penelitian ini memberikan analisis

bagaimana pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan ke-4

Sustainable Development Goals pada peraturan perundang-

undangan Indonesia. Pada akhirnya, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi acuan sebagai referensi dalam pemahaman

mengenai pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) pada aspek

pendidikan dalam hukum internasional, serta pemenuhan hak

pendidikan berdasarkan program SDGs pada peraturan perundang-

undangan Indonesia.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan sebagai acuan

pemahaman mengenai praktik pemenuhan hak pendidikan

dalam lingkup hukum internasional, serta melihat bagaimana

pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan ke-4

Sustainable Development Goals pada peraturan perundang-

undangan Indonesia.

2. Bahan informasi atau bahan bacaan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan khususnya mahasiswa dalam pemahaman

mengenai pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan ke-4

Page 28: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

11

Sustainable Development Goals pada peraturan perundang-

undangan Indonesia.

3. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi dan pembendaharaan perpustakaan yang diharapkan

berguna bagi mahasiswa, masyarakat umum dan pembaca saat

mereka hendak mengetahui dan meneliti lebih jauh mengenai

pemenuhan hukum internasional terhadap hak pendidikan, serta

pemenuhan tujuan ke-4 SDGs pada peraturan perundang-

undangan Indonesia.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini membahas mengenai pemenuhan hak

pendidikan yang dianalisis berdasarkan sudut pandang hukum

internasional, serta pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan ke-4

program SDGs pada peraturan perundang-undangan Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Sebagai bentuk penyusunan dan pengembangan penulisan isi skripsi dan

berdasarkan ketentukan akademik yang berlaku, maka diperlukan adanya

kerangka penulisan yang sistematis. Sistematika penulisan skripsi ini

terdiri dari 5 (lima) bab yang dikategorikan sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi untuk mengantarkan pembaca

kepada gambaran umum pokok permasalahan skripsi. Agar mewujudkan

Page 29: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

12

hal tersebut, bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

dan kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika

penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab ini menjelaskan pengertian yang berlaku sebagai pembahasan pokok

dalam skripsi. Selain itu, bab ini berperan sebagai landasan teori agar

dapat memudahkan pembaca memahami hasil penelitian dan analisis data

skripsi di bab IV. Adapun yang menjadi tinjauan pustaka bab ini adalah

Tinjauan Umum Hak Asasi Manusia yang meliputi: Pengertian Hak Asasi

Manusia, Tinjauan Umum Hukum Hak Asasi Manusia Internasional,

Prinsip-Prinsip Pokok Hak Asasi Manusia, Kedudukan Hak Pendidikan

sebagai Bagian dari Hak Asasi Manusia; Pengertian Pendidikan Pada

Umumnya yang meliputi: Definisi dan Pengertian Pendidikan, Tingkatan

Pendidikan berdasarkan International Standard Classification of

Education; Instrumen Internasional dan Nasional Hak Pendidikan yang

meliputi: Instrumen Internasional Hak Pendidikan: Deklarasi Umum Hak

Asasi Manusia, Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial

dan Budaya, Kovensi Hak Anak, Instrumen Nasional Hak Pendidikan:

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional; Sustainable Development Goals sebagai Program Pembangunan

Universal yang meliputi: Pengertian Program Sustainable Development

Page 30: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

13

Goals, Tujuan, Sasaran dan Indikator pada Program Sustainable

Development Goals, Forum Global Implementasi Program Sustainable

Development Goals, Pendidikan sebagai Tujuan ke-4 Program Sustainable

Development Goals.

Bab III. Metode Penelitian

Bab ini akan menjelaskan metode yang digunakan dalam penyusunan

skripsi seiring dengan penelitian yang dilakukan. Yakni, berdasarkan jenis

penelitian, pendekatan masalah, sumber data, metode pengumpulan dan

pengolahan data, serta analisis data.

Bab IV. Pembahasan

Bab ini merupakan pemaparan dari hasil penelitian permasalahan skripsi.

Penyelesaian masalah skripsi dilakukan dengan membahas hasil penelitian

serta analisis data sesuai dengan kerangka penulisan. Dalam skripsi ini,

permasalahan yang dimaksud yakni pemenuhan hak pendidikan dalam

hukum internasional, dan pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan

ke-4 Sustainable Development Goals pada peraturan perundang-undangan

Indonesia.

Bab V. Penutup

Bagian penutup penulisan skripsi ini mencantumkan kesimpulan dan

saran. Pengertian dari kesimpulan dalam bab ini adalah inti ataupun

pernyataan umum dari keseluruhan pembahasan dan permasalahan

Page 31: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

14

penelitian skripsi. Berdasarkan kesimpulan tersebut, saran-saran terkait

penelitian dan penulisan diberikan sebagai acuan penulisan berikutnya.

Page 32: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hak Asasi Manusia

1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Secara definitif, “hak” merupakan unsur normatif yang berperan

sebagai pedoman dalam berperilaku, berperan dalam melindungi

kebebasan dan kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi

manusia dalam menjaga harkat dan martabatnya (prestige and

dignity).19

Sedangkan, pengertian mengenai Hak Asasi Manusia

(HAM) menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah:20

“HAM merupakan hak yang melekat pada semua manusia, tanpa

memandang ras, jenis kelamin, kebangsaan, etnis, bahasa, agama atau

status lainnya. HAM pada dasarnya berkaitan dengan aspek hak hidup

serta kebebasan, kebebasan dari perbudakan dan penyiksaan,

kebebasan berpendapat dan berekspresi, hak untuk bekerja, hak untuk

mengenyam pendidikan secara inklusif, dan hak-hak lainnya. Setiap

orang berhak atas hak-hak mereka, tanpa adanya diskriminasi.”

Definisi lainnya mengenai HAM dikemukakan oleh John Locke,

dalam bukunya yang berjudul “The Second Treaties of Civil

Government and a Letter Concerning Toleration”, dimana Locke

menuangkan sebuah postulasi pemikiran bahwa semua individu

dikaruniai hak oleh Tuhan yang melekat, atas hidup, kebebasan serta

19

Abdul Rozak, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani, Jakarta: Prenada

Media, 2003, hlm. 199. 20

What Are Human Rights? http://www.un.org/en/sections/issues-depth/human-rights/ diakses

pada 20 Mei 2018.

Page 33: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

16

kepemilikan yang merupakan milik mereka sendiri dan tidak ada

kuasa yang dapat mencabutnya (bersifat fundamental).21

HAM bersifat universal, tidak ada yang “harus mendapatkan” atau

“berhak” atas HAM, karena pada dasarnya HAM telah diberikan pada

setiap individu sejak dia lahir, serta HAM bersifat inalienable (tidak

dapat dicabut).22

Sementara itu, HAM dikatakan melekat (inherent)

karena hak-hak ini dinyatakan sebagai bagian dari kemanusiaan setiap

individu, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis kelaminnya, usianya,

latar belakang kultural ataupun spiritualnya. Pengakuan atas adanya

hak-hak manusia yang asasi memberikan jaminan secara moral

maupun secara hukum kepada setiap individu untuk dapat menikmati

kebebasan dari segala bentuk perhambaan, penindasan, perampasan,

penganiayaan atau perlakuan apapun lainnya yang menyebabkan

manusia itu tidak dapat hidup secara layak sebagai manusia yang

dimuliakan Tuhan.23

2. Tinjauan Umum Hukum Hak Asasi Manusia Internasional

Hukum HAM Internasional menetapkan kewajiban pemerintah dalam

suatu negara untuk dapat bertindak dengan cara tertentu atau untuk

menahan diri dari tindakan tertentu, serta untuk dapat melindungi hak-

21

Masyhur Effendi, Dimensi dan Dinamika Hak Asasi Manusia dalam Hukum Nasional dan

Internasional, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1994, hlm. 3. 22

Nancy Flowers, The Human Rights Education Handbook, Seattle: Human Rights Resource

Center University of Minnesota, 2000, hlm. 3. 23

Soetandyo Wignjosoebroto, Hak Asasi Manusia Konsep Dasar dan Perkembangan

Pengertiannya dari Masa ke Masa, Jakarta: ELSAM, hlm. 1.

Page 34: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

17

hak asasi manusia dan kebebasan mendasar warga negaranya. Hukum

HAM Internasional didesain untuk menjamin hak-hak manusia sebagai

individu secara internasional.

Pada kewajiban negara yang terdapat dalam berbagai pengaturan HAM

internasional, negara dituntut untuk dapat menghormati (obligation to

respect), melindungi (obligation to protect), serta memenuhi

(obligation to fulfill) hak-hak warga negaranya. Peradaban manusia

menunjukkan bahwa instrumen dan institusi HAM Internasional yang

tumbuh menjamur, dibentuk untuk mengimplementasikan pengaturan

HAM internasional yang termuat dalam declaration, convention,

covenant, optional protocol, statute sehingga internasionalisasi HAM

dapat mengatasi harapan-harapan lain berdasarkan pemenuhan atas hak

asasi tiap individu.24

Terdapat dua jenis pelanggaran yang bisa terjadi

berkaitan dengan pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab negara,

yakni:25

a. Pelanggaran karena tindakan (violation by commission) terjadi

karena negara justru melakukan tindakan langsung untuk turut

campur dalam mengantur hak-hak warga negaranya yang

semestinya dihormati, pelanggaran ini dapat terjadi karena dua hal,

yaitu tindakan langsung negara atau karena kelalaian mengatur

entitas non-negara atau individu sehingga entitas tersebut

24

Rudi Rizki, Pokok-Pokok Hukum Hak Asasi Manusia Internasional,

http://lama.elsam.or.id/downloads/1262840928_03._Pokok-

pokok_Hukum_HAM_Internasional.pdf diakses pada 21 Agustus 2018. 25

Gordon Christenson, Attributing Acts of Omission to the State, Michigan Journal of

International Law, Vol. 12, 1990, hlm. 313.

Page 35: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

18

melanggar hak individu lain dan kemudian terjadilah pelanggaran.

Pelanggaran karena tindakan mudah ditemukan dalam kelompok

hak-hak sipil dan politik. Contoh untuk hal ini dalam hak

kebebasan beragama. Pelanggaran terjadi ketika negara

memaksakan individu untuk melepaskan diri dari keyakinan agama

yang telah diyakini. Atau, ketika negara tidak mampu mencegah

terjadinya upaya pemaksaan oleh kelompok orang terhadap pihak

lain. Contoh lain adalah ketika terjadi penyiksaan pada saat

pemeriksaan dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan.26

b. Pelanggaran karena pembiaran (violation by omission) terjadi

ketika negara tidak melakukan suatu tindakan atau gagal untuk

mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk dapat

melaksanakan kewajiban hukum HAM internasional. Acuan

Maastricht untuk Pelanggaran Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan

Budaya memberikan beberapa contoh pelanggaran ini seperti

kegagalan melakukan amandemen atau pencabutan perundang-

undangan yang jelas tidak konsisten dengan kewajiban di bawah

Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan

Budaya, kegagalan menegakan perundang-undangan yang dibuat

untuk mengimplementasikan ketentuan Kovenan Internasional.

Pelanggaran juga dapat terjadi akibat kegagalan memanfaatkan

26

Pendidikan HAM, http://lama.elsam.or.id/mobileweb/article.php?id=2933&lang=en diakses

pada 13 Mei 2018.

Page 36: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

19

sumber dana dan tenaga secara maksimal untuk melaksanakan

Kovenan Internasional secara penuh.

Terhadap pelanggaran HAM Internasional, PBB telah mengakomodir

mekanisme pelaporan yang dibedakan menjadi dua mekanisme,

yakni:27

a. The Treaty Based Mechanism (Mekanisme berdasarkan perjanjian

HAM Internasional), yakni mekanisme pengaduan yang dibentuk

berdasarkan perjanjian atau konvensi HAM Internasional,

mekanisme ini hanya berlaku dan mengikat (binding) bagi negara

yang telah menandatangani dan meratifikasi perjanjian terkait.

Contohnya, pengajuan laporan kepada Human Rights Comittee

(HRC) yang pembentukannya didasarkan pada International

Convenant on Civil and Political Rights (ICCPR) 1976.

b. The Charter Based Mechanism (Mekanisme berdasarkan Piagam

PBB), yakni prosedur penegakan HAM yang dibentuk berdasarkan

Piagam PBB serta mandat yang dimiliki oleh Dewan Ekonomi dan

Sosial (ECOSOC). Mekanisme pelaporan ini dapat dilakukan

seluruh negara anggota, orang, kelompok masyarakat atau

organisasi non-pemerintahan apabila mempunyai pengetahuan

langsung atau tidak langsung mengenai dugaan pelanggaran,

meskipun tidak mendatangani dan meratifikasi perjanjian HAM

27

Arif Ahmed dan Jahid Mustofa, Mechanisms for Implementation of Human Rights: A Critical

Analysis in Bangladesh Perspective, hlm. 13.

http://www.primeuniversity.edu.bd/070513/journals/v_10_n_1_J_J_2016/Mechanisms.pdf diakses

pada 13 Mei 2018.

Page 37: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

20

internasional. Mekanisme pelaporan berdasarkan piagam PBB

dibagi menjadi:

(1) Dewan HAM PBB

Dewan HAM adalah badan PBB yang dibentuk berdasarkan

Resolusi Majelis Umum Nomor 60/251 tertanggal 15 Maret

2006 sebagai bagian pembaruan untuk memperkuat kegiatan

perlindungan HAM PBB. Mekanisme pelaporan sekaligus

kepada Dewan HAM PBB dapat dilakukan melalui Prosedur

Khusus, Kelompok Kerja, dan Sub Dewan tentang Pemajuan

dan Perlindungan HAM.

(2) Prosedur 1235 dan Prosedur 1503

ECOSOC memberikan kewenangan dalam bidang HAM

kepada Dewan HAM PBB dengan mengadopsi dua prosedur

yaitu melalui Resolusi Nomor 1235 tertanggal 6 Juni 1967 dan

Resolusi Nomor 1503 tertanggal 27 Mei 1970. Melalui

Prosedur 1235, Dewan HAM diberikan kuasa untuk

melakukan pemeriksaan keterangan yang relevan terkait

pelanggaran HAM yang diterima dari perseorangan, organisasi

non pemerintah, dan negara sebagaimana dimuat dalam surat

pengaduan yang didaftar oleh Sekretaris Jendral, kemudian

melakukan studi terhadap pola pelanggaran HAM tersebut.

Pada dasarnya, Prosedur 1235 bukanlah prosedur pengaduan

individual. Dalam hal pelaporan diajukan oleh individual,

Page 38: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

21

maka Dewan HAM akan mengarahkan informasi pelanggaran

HAM pada survei umum negara yang bersangkutan.

Sementara, Prosedur 1503 disusun sebagai prosedur

pengaduan individual. Dewan HAM diberi kewenangan untuk

mempelajari secara konfidensial komunikasi individual,

komunikasi dari korban, dan organisasi non pemerintah yang

telah melewati pengujian dan diterima oleh Sekretaris Jenderal.

Philip Alston, sebagaimana dikutip oleh Pranoto Iskandar

dalam bukunya Hukum HAM Internasional Sebuah Pengantar

(hal. 345) menyebut Prosedur 1503 sebagai “petition-

information” bukan “petition-redress”, dikarenakan ketiadaan

ganti rugi kepada pihak korban. Dengan kata lain, prosedur ini

hanya bersifat informatif kepada masyarakat internasional

bahwa telah terjadi pelanggaran HAM yang dilakukan oleh

negara tertentu. Oleh karenanya, sanksi yang paling

dimungkinkan adalah sebatas timbulnya rasa malu “shaming”

bagi negara pelanggar, sebab pelanggaran akan dibahas dalam

diskusi yang berifat terbuka.

Page 39: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

22

3. Prinsip-Prinsip Pokok Hak Asasi Manusia

Prinsip-prinsip pokok HAM merupakan rumusan dasar dan acuan

standar dalam pelaksanaan HAM yang diklasifikan ke dalam beberapa

sifat, antara lain:28

a. Universal dan Tidak Dapat Dicabut (Universality and

Inalienability)

Hak asasi merupakan hak yang melekat, dan seluruh umat manusia

di dunia memilikinya. Hak-hak tersebut tidak bisa diserahkan

secara sukarela atau dicabut. Hal ini selaras dengan pernyataan

yang tercantum dalam pasal 1 Deklarasi Universal Hak Asasi

Manusia: “Setiap umat manusa dilahirkan merdeka dan sederajat

dalam harkat dan martabatnya”.

b. Tidak Dapat Dibagi (Indivisibility)

HAM memiliki sifat inheren, dimana berbagai hak yang terdapat

dalam HAM menyatu sebagai bagian dari harkat-martabat umat

manusia yang tidak terpisahkan. Konsekuensinya, semua orang

memiliki status hak yang sama dan sederajat, serta hak-hak asasi

manusia tidak bisa digolongkan berdasarkan tingkatan secara

hirarkis. Pengabaian pada satu hak akan berdampak pada

pengabaian hak-hak lainnya. Hak setiap orang untuk memperoleh

penghidupan yang layak adalah hak yang tidak bisa ditawar-tawar

lagi, hak tersebut merupakan modal dasar bagi setiap manusia

28

Komnas HAM, Pembangunan Berbasi Hak Asasi Manusia: Sebuah Panduan, Jakarta: Komnas

HAM, 2013, hlm. 40.

Page 40: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

23

untuk dapat menikmati hak-hak lainnya, seperti hak atas kesehatan

atau hak pendidikan.

c. Saling Bergantung dan Berkaitan (Interdependence and

Interrelation)

Secara keseluruhan maupun sebagian, pemenuhan dari satu hak

seringkali bergantung kepada pemenuhan hak-hak lainnya. Sebagai

contoh, dalam situasi tertentu, hak untuk mendapatkan pendidikan

atau hak untuk memperoleh informasi adalah hak yang saling

bergantung satu sama lain.

d. Kesetaraan dan Non-Diskriminasi (Equality and Non-

Discrimination)

Setiap individu sederajat sebagai umat manusia dan memiliki

kebaikan yang inheren dalam harkat-martabatnya masing-masing.

Setiap manusia berhak sepenuhnya atas hak-haknya tanpa ada

pembedaan dengan alasan apapun, seperti yang didasarkan atas

perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, etnis, usia, bahasa,

agama, pandangan politik dan pandangan lainnya,

kewarganegaraan dan latar belakang sosial, cacat dan kekurangan,

tingkat kesejahteraan, kelahiran, atau status lainnya.

e. Partisipasi dan Kontribusi (Participation and Contribution)

Setiap orang dan seluruh masyarakat berhak untuk turut berperan

aktif secara bebas dan berarti dalam partisipasi dan berkontribusi

Page 41: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

24

untuk menikmati kehidupan pembangunan, kehidupan sipil,

politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

f. Tanggung Jawab Negara dan Penegakan Hukum (State

Responsibility and Rule of Law)

Negara bertanggung jawab untuk menaati hak asasi. Dalam hal ini,

mereka harus tunduk pada norma-norma hukum dan standar yang

tercantum di dalam instrumen-instrumen HAM internasional.

Seandainya negara gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya,

pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan tuntutan

secara layak, yang sesuai dengan aturan dan prosedur hukum yang

berlaku. Prinsip kewajiban negara ini timbul sebagai konsekuensi

logis dari adanya ketentuan menurut HAM internasional bahwa

individu adalah pihak pemegang hak (right bearer) dan negara

berposisi sebagai pemegang kewajiban (duty bearer) terhadap

HAM yang memiliki tanggung jawab untuk melindungi (protect),

menghormati (respect) dan memenuhi (fulfill) hak-hak warga

negaranya.

4. Kedudukan Hak Pendidikan sebagai Bagian dari Hak Asasi

Manusia

Pada dasarnya, rights of education (hak pendidikan) yang menjadi hak

turunan dalam hak ekonomi, sosial dan budaya memiliki peran

penting sebagai sarana yang mutlak diperlukan untuk memenuhi hak-

Page 42: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

25

hak asasi lainnya.29

Pernyataan tersebut dapat dilihat berdasarkan

termuatnya hak pendidikan dalam berbagai instrumen hukum

internasional, antara lain: Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia,30

Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Politik,31

Kovenan

Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya,32

serta

Konvensi Hak Anak.33

Sebagai hak pemampuan dan pelengkap hak-

hak asasi lainnya, pendidikan menjadi sarana utama bagi orang

dewasa dan anak-anak yang dimarjinalkan secara ekonomi dan sosial

untuk dapat mengangkat diri mereka keluar dari rantai kemiskinan dan

memperoleh cara mengembangkan kehidupan mereka.

29

Supriyanto Abdi dan Eko Riyadi, Potret Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dan Perumahan di

Era Otonomi Daerah: Analisis Situasi di Tiga Daerah, Yogyakarta: PUSHAM UII, 2009, hlm. 26. 30

Universal Declaration of Human Rights (Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia) adalah sebuah

pernyataan yang bersifat anjuran yang diadopsi oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa

Nomor A/RES/217, pada tanggal 10 Desember 1948 di Palais de Chaillot, Paris. Pernyataan ini

terdiri atas 30 pasal yang menggarisbesarkan pandangan Majelis Umum PBB tentang jaminan Hak

Asasi Manusia (HAM) kepada semua orang. 31

International Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak

Sipil dan Politik) adalah sebuah perjanjian multilateral yang ditetapkan oleh Majelis Umum

Perserikatan Bangsa-Bangsa berdasarkan Resolusi 2200A (XXI) pada tanggal 16 Desember 1966.

Perjanjian ini mulai berlaku pada tanggal 23 Maret 1976 (tiga bulan setelah penyerahan instrumen

ratifikasi atau aksesi yang ketiga puluh lima kepada Sekjen PBB, seperti yang diatur oleh Pasal

49). Perjanjian ini mewajibkan negara anggotanya untuk melindungi hak-hak sipil dan politik

individu, termasuk hak untuk hidup, kebebasan beragama, kebebasan berpendapat, kebebasan

berkumpul, hak elektoral, dan hak untuk memperoleh proses pengadilan yang adil dan tidak

berpihak. 32

International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights (Kovenan Internasional

Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya) adalah sebuah perjanjian multilateral yang

ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 16 December 1966 dan

mulai berlaku pada tanggal 3 Januari 1976. Negara yang telah meratifikasi perjanjian ini

berkomitmen untuk memenuhi hak ekonomi, sosial dan budaya warga negaranya. Beberapa contoh

hak yang dijamin adalah hak buruh, hak kesehatan, hak pendidikan, dan hak atas standar

kehidupan yang layak. 33

Convention on the Rights of the Child (Konvensi Hak-Hak Anak) adalah sebuah konvensi

internasional yang mengatur hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan kultural anak-anak.

Negara-negara yang meratifikasi konvensi internasional ini terikat untuk menjalankannya sesuai

dengan hukum internasional. Konvensi ini berlaku pada tanggal 2 September 1990 setelah jumlah

negara yang meratifikasinya mencapai syarat. Sampai dengan Desember 2008, 193 negara terlah

meratifikasinya. Pemerintah negara yang telah meratifikasi konvensi ini diharuskan untuk

melaporkan dan hadir di hadapan Komite Hak-Hak Anak secara berkala untuk mengevaluasi

kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam mengimplementasikan Konvensi ini dan status hak-hak

anak dalam negara tersebut.

Page 43: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

26

Pendidikan memegang sebuah peranan penting dalam

memberdayakan perempuan, melindungi anak-anak dari eksploitasi

kerja dan seksual, serta mempromosikan demokrasi dan HAM.34

Tanpa adanya pendidikan, mustahil manusia dapat mengerti mengenai

esensi dari HAM tersendiri. Karena pada dasarnya manusia

membutuhkan edukasi untuk dapat mengerti, belajar, dan memahami

mengenai segala aspek di dalam dunia ini. Hal tersebut mengandung

penjelasan bahwa pendidikan memiliki sifat interrelated (saling

terkait), interdependent (saling bergantung), dan indivisible (tidak

terpisahkan) dengan semua aspek-aspek lainnya. Pendidikan juga

menjadi sarana yang paling penting untuk dapat menciptakan suatu

kebudayaan HAM secara universal.35

B. Pengertian Pendidikan pada Umumnya

1. Definisi dan Pengertian Pendidikan

Menurut M.J. Langeveld, pendidikan memberikan arti pertolongan

secara sadar dan sengaja kepada seorang anak yang belum dewasa

dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan, untuk dapat

berdiri sendiri, dan bertanggung jawab secara susila atas segala

tindakan-tindakannya berdasarkan pilihannya sendiri.36

Manusia

menjadi individu yang berkembang, dimana untuk dapat meningkatkan

34

Hak atas pendidikan,

https://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/30676/mod_resource/content/2/Materi%20Tematik%20

3.%20Hak%20Pendidikan.pdf diakses pada 15 Mei 2018. 35

Ifdhal Kasim dan Johanes da Masenus, Hak Ekonomi, Sosial, Sosial dan Budaya Esai-Esai

Pilihan, Jakarta: ELSAM, 2001, hlm. 213-214. 36

M. Sukardjo, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, Jakarta: Grafindo Persada, 2013,

hlm. 10.

Page 44: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

27

potensi yang ada dalam diri mereka, setiap entitas individu

membutuhkan suatu pembelajaran yang disebut dengan proses

pendidikan.37

Salah satu tujuan terbentuknya pendidikan yang hadir

sejak dahulu, telah membawa manusia ke dalam kesadaran penuh

mengenai hal yang membuat mereka menjadi suatu entitas yang

memiliki education-sense. Dimana pendidikan mengemban peran

untuk mengubah kehidupan, membangun perdamaian, memberantas

kemiskinan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan.38

Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam

mengembangkan kecerdasan, melayani kebutuhan sosial, berkontribusi

pada ekonomi, menciptakan tenaga kerja yang kompeten,

mempersiapkan pelajar ke dalam dunia pekerjaan, serta pendidikan

berperan untuk mempromosikan sistem sosial atau politik tertentu.39

Haryatmoko berpandangan bahwa tujuan pendidikan yang jelas, pada

gilirannya akan mengarahkan manusia ke dalam pencapaian komptensi

yang dibutuhkan, serta metode pembelajaran yang efektif sehingga

pada akhirnya pendidikan akan bermanfaat bagi pengembangan

kualitas kehidupan manusia. Pada awalnya, pendidikan memiliki

bentuk program dasar (basic programmes), yang dirancang untuk

37

Abdul Rahmat, Pengantar Pendidikan, Gorontalo: Ideas, 2014, hlm. 44. 38

Education transforms lives, https://en.unesco.org/themes/education diakses pada 13 Mei 2018. 39

Arthur Foshay, “The Curriculum Matrix: Transcendence and Mathematics”, Journal of

Curriculum and Supervision, Vol. 6, No. 4, 1991, hlm. 1.

Page 45: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

28

dapat menyediakan pendidikan mengenai keterampilan dalam

membaca, menulis dan numerasi (berhitung).40

2. Tingkatan Pendidikan berdasarkan International Standard

Classification of Education

Menurut International Standard Classification of Education (ISCED),

tingkat dari pendidikan berhubungan dengan tahapan dalam

pengalaman belajar. Klasifikasi tingkatan dalam pendidikan dilakukan

dengan kerangka kerja dimana sistem pendidikan dianggap sebagai

keseluruhan dan hal yang terutama berdasarkan dari konten

pendidikan. Pembagian klasifikasi pada tingkatan pendidikan,

dijelaskan sebagai berikut:41

a. Pre-Primary Level of Education (Tingkat Pendidikan Pra-Dasar)

Didefinisikan sebagai tahap awal dari instruksi pendidikan yang

disusun, dirancang terutama untuk memperkenalkan anak-anak

usia dini ke dalam lingkungan sekolah, juga menyediakan

keterkaitan antara rumah keluarga dengan suasana berbasis

sekolah. Program pada tingkat ini biasanya dirancang untuk anak-

anak berusia minimal 3 (tiga) tahun dan maksimal tidak lebih dari

6 (enam) tahun. Di Indonesia, klasifikasi tingkatan pendidikan ini

diberi nama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).42

40

UNESCO, International Standard Classification of Education, Montreal: UNESCO Institute for

Statistic, 2015, hlm. 5. 41

Classifying Educational Programmes, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf diakses pada

12 Mei 2018. 42

ISCED 0, Pre-primary level of education, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf diakses

pada 12 Mei 2018.

Page 46: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

29

b. Primary Level of Education (Tingkat Pendidikan Dasar)

Primary level of education dianggap sebagai tahapan pertama dari

pendidikan dasar dan mencakup enam tahun pendidikan penuh.

Dengan usia awal, biasanya tidak lebih muda dari 5 (lima) tahun

atau lebih tua dari 7 (tujuh) tahun. Pendidikan dasar disediakan

untuk anak-anak dan dirancang untuk memberikan siswa

pendidikan dasar dalam literasi, menulis, dan numerasi bersama

dengan pemahaman dasar mata pelajaran lainnya seperti sejarah,

geografi, sains, ilmu sosial, agama, seni dan musik. Mata pelajaran

ini berfungsi untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk

memperoleh dan menggunakan informasi yang mereka butuhkan

mengenai komunitas, negara, dan lainnya. Di Indonesia, klasifikasi

ini dikategorikan ke dalam Sekolah Dasar (SD).43

c. Lower Secondary Level of Education (Tingkat Pendidikan

Menengah Bawah)

Tingkat pendidikan menengah bawah umumnya melanjutkan

program pendidikan tingkat dasar, dengan melanjutkan program

edukasi dari tingkat dasar ke dalam pengajaran yang lebih spesifik.

Pada tahapan ini, dibutuhkan lebih banyak guru khusus yang

melakukan pengajaran dibidang spesialisasinya masing-masing.

Pendidikan menengah bawah ini menjadi “terminal” untuk dapat

mempersiapkan para siswa masuk ke dalam pendidikan menengah

43

UNESCO, Operational Definition of Basic Education,

http://www.unesco.org/education/framework.pdf diakses pada 12 Mei 2018.

Page 47: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

30

atas. Pada umumnya, pendidikan menengah bawah ini memiliki

tenggat waktu selama 3 (tiga) tahun dalam penyelesaiannya. Di

Indonesia, klasifikasi pada tingkatan edukasi ini dikategorikan ke

dalam Sekolah Menengah Pertama (SMP).44

d. Upper Secondary Level of Education (Pendidikan Tingkat

Menengah Atas)

Pendidikan tingkat menengah atas merupakan tahap lanjutan dari

pendidikan menengah bawah. Pada klasifikasi ini, pada umumnya

siswa yang masuk berusia 15 (lima belas) atau 16 (enam belas)

tahun. Pendidikan tingkat menengah atas menawarkan berbagai

mata pelajaran dimana siswa dapat mempersiapkan program

menuju pintu masuk perguruan tinggi (universitas) atau berkarir di

bidang bisnis atau industri. Layaknya pada sekolah menengah

pertama, pendidikan menengah atas ini memberikan kurun waktu 3

(tiga) tahun untuk dapat menyelesaikan pendidikannya dibangku

sekolah. Di Indonesia, klasifikasi pendidikan ini dikategorikan ke

dalam Sekolah Menengah Atas (SMA).45

e. First Stage of Tertiar Education (Tahap Pertama Pendidikan

Tersier)

Program pendidikan tahap pertama tersier ini mengharuskan para

siswa untuk dapat lulus dari tahapan pendidikan tingkat menengah

44

ISCED 2, Lower secondary level of education, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf

diakses pada 12 Mei 2018. 45

Antonella Corsi, Guide to the Education System in the United States,

https://isss.umn.edu/publications/USEducation/4.pdf diakses pada 12 Mei 2018.

Page 48: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

31

atas, program-program dalam pendidikan ini masuk dalam kategori

perguruan tinggi (universitas) yang sebagian besar berbasis teoritis

dan dimaksudkan untuk menyediakan kualifikasi yang cukup untuk

dapat masuk ke dalam program penelitian lanjutan dan profesi

dengan persyaratan keterampilan yang tinggi. Kurikulum program

pada tingkat ini memiliki landasan teoritis yang kuat, menekankan

pada seni liberal dan sains (sejarah, filsafat, matematika, dan

sebagainya), atau mempersiapkan siswa untuk profesi dengan

persyaratan keterampilan tinggi (kedokteran, obat-obatan,

arsitektur, dan sebagainya). Program pendidikan tersier ini sangat

bervariasi antar negara, tidak ada kriteria tunggal yang dapat

digunakan untuk menentukan batasan. Di Indonesia, klasifikasi

pendidikan ini masuk ke dalam perguruan tinggi atau universitas,

yang dibagi ke dalam beberapa tingkatan akademik, yakni (i)

diploma, (ii) sarjana, (iii) magister, dan (iv) doktor.46

C. Instrumen Internasional dan Nasional Hak Pendidikan

1. Instrumen Internasional Hak Pendidikan

Peran penting hak pendidikan menjangkau jauh melampaui pendidikan

itu sendiri, karena hak pendidikan diakui, dipromosikan dan dilindungi

pada semua tingkatan, nasional ataupun internasional. Peran penting

pendidikan telah tercatat dalam dunia yang berubah pada akhir abad

ke-20 dan awal abad ke-21. Hal ini dikarenakan, pendidikan pada

46

ISCED 5, First stage of tertiary education, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf diakses

pada 12 Mei 2018.

Page 49: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

32

hakikatnya merupakan bagian dari HAM, dengan kontennya sendiri

yang berisikan mengenai hak, dan dilindungi oleh negara-negara

terkait. Maksud dan tujuan HAM tidak dapat terpisahkan dari peranan

hak pendidikan, karena pendidikan dapat membantu individu dan

masyarakat untuk memperoleh hukum serta instrumen ekonomi dalam

perjuangan unuk mengentaskan kemiskinan, diskriminasi sosial dan

ekonomi, serta pelanggaran vital HAM lainnya.47

Peran penting pendidikan dalam memajukan berbagai aspek-aspek di

dunia ini menjadikannya sebagai hak yang banyak dibentuk pada

tataran hukum internasional. Sejumlah instrumen pengaturan standar

seperti konvensi, deklarasi, rekomendasi, kerangka kerja, piagam, dan

sebagainya memberikan kerangka normatif kepada negara-negara yang

ikut meratifikasi untuk dapat memenuhi hak tersebut. Peran hukum

internasional dalam mengusahakan pemenuhan hak pendidikan dapat

dilihat dari berbagai instrumen yang telah disahkan dan menjadi dasar

atas “pemenuhan” pada hak pendidikan. Instrumen-instrumen tersebut,

antara lain:48

a. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia

Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia (DUHAM) dikeluarkan oleh

Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948. DUHAM

47

Birute Praneviciene dan Aurelija Puraite, Right to Education in International Legal Documents,

Jurisprudencija, Kaunas: Mykolas Romeris University, 2010, hlm. 134. 48

International Instruments Right to Education, http://www.right-to-education.org/sites/right-to-

education.org/files/resource-

attachments/RTE_International_Instruments_Right_to_Education_2014.pdf diakses pada 15 Mei

2018.

Page 50: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

33

dibentuk untuk dapat melindungi hak-hak dalam ekonomi, sosial,

politik, budaya dan sipil serta mendukung kehidupan setiap

individu untuk bebas dari rasa takut dan sadar akan hak-hak asasi

mereka. DUHAM terdiri atas 30 Pasal yang berisikan mengenai

hak persamaan, kebebasan dari diskriminasi, kebebasan dari

perbudakan, kebebasan dari penyiksaan, hak persamaan dimata

hukum, dan sebagainya.49

Dalam deklarasi ini, hak pendidikan

termuat dalam Pasal 26 DUHAM. Dimana ketentuan pada pasal

tersebut memposisikan pendidikan sebagai hak dasar yang harus

diberikan secara gratis, bahkan diwajibkan. Hal tersebut memiliki

arti, bahwa penyelenggaraan pendidikan merupakan kewajiban

positif bagi pemerintah negara peratifikasi yang menjadi state-

actor berdasarkan state obligation to fulfill untuk dapat memenuhi

hak tersebut kepada warga negaranya.50

b. Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan

Budaya

Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan

Budaya (EKOSOB) adalah kovenan yang mengatur ketentuan

mengenai hak ekonomi, sosial dan budaya. EKOSOB memiliki

sifat binding (mengikat), dimana negara-negara peratifikasi

diwajibkan untuk dapat memenuhi hak-hak yang terdapat dalam

49

Summary of the UDHR, http://www.eycb.coe.int/Compass/en/pdf/6_2.pdf diakses pada 20 Mei

2018. 50

Supriyanto Abdi dan Eko Riyadi, Potret Pemenuhan Hak Atas Pendidikan dan Perumahan di

Era Otonomi Daerah: Analisis Situasi di Tiga Daerah, Yogyakarta: PUSHAM UII, 2009, hlm. 26.

Page 51: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

34

kovenan tersebut. Kovenan EKOSOB memberikan kekuatan

hukum bagi rights holder (pemegang hak) yang dikategorikan

dalam warga negara dalam hubungannya dengan negara sebagai

duty bearer (pengemban kewajiban). Serta EKOSOB memaksa

negara-negara yang meratifikasi untuk dapat memenuhi kewajiban

minimumnya (minimum core obligation) dalam konteks

pemenuhan hak pangan, pendidikan, kesehatan, pekerjaan,

kehidupan yang layak, dan hak-hak lainnya.51

Pada kovenan ini,

pengaturan mengenai hak pendidikan terdapat pada Pasal 13

EKOSOB. Dalam pasal tersebut, dimuat bahwa pendidikan

menjadi hak fundamental setiap individu dan pemerintah wajib

mengakui hak tersebut serta wajib memenuhi secara bertahap

seluruh kebutuhan hak pendidikan secara gratis bagi setiap warga

negaranya.52

c. Konvensi Hak Anak

Konvensi Hak Anak (KHA) merupakan instrumen pertama yang

menggabungkan rangkaian lengkap HAM internasional, termasuk

hak sipil, budaya, ekonomi, politik, sosial serta aspek hukum

humaniter. Konvensi ini berisikan mengenai hak-hak perlindungan

bagi anak-anak, antara lain perlindungan anak terhadap

penyalahgunaan obat-obatan terlarang, perlindungan terhadap

51

Rafendi Djamin, Penguatan Status Legal Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dalam

Konstitusi dan Sistem Hukum Nasional: Potensi dan Tantangan,

http://www.pusham.uii.ac.id/upl/article/en_ekosob1raf1.pdf diakses pada 15 Mei 2018. 52

Ibid. hlm. 29.

Page 52: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

35

penculikan dan perdagangan anak, perlindungan dari konflik

bersenjata, perlindungan bagi anak dengan disabilitas,

perlindungan bagi anak-anak pengungsi, perlindungan dari

diskriminasi, dan sebagainya. Pada konvensi ini, aspek mengenai

pendidikan juga menjadi kategori yang masuk ke dalam KHA.53

Pengaturan secara rinci mengenai tujuan dan sasaran terhadap hak

pendidikan diatur pada Pasal 28 dan Pasal 29 Ayat (1) KHA.

Kedua pasal tersebut mengandung poin bahwa pendidikan dasar

menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi (obligation state to

fulfill) oleh negara-negara peratifikasi konvensi tersebut (Pasal 28

Ayat (1a)). Pasal-pasal tersebut juga mewajibkan pemerintah untuk

dapat membuat kebijakan agar setiap individu dapat mengenyam

pendidikan tinggi (universitas) dengan terjangkau berdasarkan

setiap kemampuan individu tersebut (Pasal 28 Ayat (1c)).54

Lalu,

negara peratifikasi juga diwajibkan untuk dapat mengarahkan

pendidikan pada pengembangan kepribadian anak, penghormatan

terhadap HAM, kebebasan dasar, serta prinsip-prinsip berdasarkan

piagam PBB.55

53

Convention on the Rights of the Child, https://www.unicef.org/crc/index_30177.html diakses

pada 15 Mei 2018. 54

Ursula Kilkelly, Religion and Education: A Children’s Rights Perspective, hlm. 4.

https://www.ihrec.ie/download/pdf/kilkelly_religion_and_education_a_childrens_rights_perspecti

ve.pdf diakses pada 15 Mei 2018.

Page 53: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

36

2. Instrumen Nasional Hak Pendidikan

a. Undang-Undang Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 atau yang

disingkat dengan UUD 1945, merupakan konstitusi dalam

pemerintahan negara Republik Indonesia (RI). Warga negara,

sebagai entitas yang memiliki status kewarganegaraan yang

terlegitimasi dalam konstitusi UUD 1945 memiliki hak

konstitusional yang harus dipenuhi oleh negaranya. Menurut Jimly

Asshiddiqie, constitutional right (hak konstitutional) adalah hak-

hak yang dijamin di dalam UUD 1945, baik termuat secara tegas

ataupun tersirat. Dengan demikan, dimuatnya HAM khususnya hak

pendidikan dalam UUD 1945, telah memberikan kedudukan

hukum fundamental bagi hak tersebut sebagai hak konstitusional.56

Hak pendidikan, sebagai bagian dari hak konstitusional,

merupakan hal yang penting untuk dapat diusahakan dan dipenuhi

oleh pemerintah Indonesia, karena melalui pendidikan yang

bermutu, sumber daya manusia pada negara ini akan menjadi lebih

maju, dan tentu saja mampu bersaing dan memenangkan kompetisi

di ranah internasional.57

Aspek pendidikan di Indonesia juga

memegang peranan penting dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, hal ini sesuai dengan bunyi Pembukaan

56

Gede Palguna, Pengaduan Konstitusional (Constitutional Complaint), Jakarta: Sinar Grafika,

2013, hlm. 55. 57

Sofyan Sauri, Mewujudkan Hak Anak Mendapatkan Pendidikan,

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195604201983011-

SOFYAN_SAURI/presentasi_final.pdf diakses pada 15 Mei 2018.

Page 54: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

37

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

alenia ke empat, yakni:58

“Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial.”

Pengaturan secara detil mengenai hak pendidikan berdasarkan

UUD 1945 telah termuat dalam Pasal 28 C Ayat (1), yang

berbunyi:

“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan

kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh

manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya,

demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan

umat manusia”.

Ketentuan atas hak pendidikan di atas diperkuat secara tegas dan

detil dalam Pasal 31 UUD 1945, yang menyebutkan:

1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan

pemerintah wajib membiayainya.

3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-

kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan

belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja

daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan

pendidikan nasional.

Pasal 31 Ayat (1) UUD 1945, merupakan landasan pokok dari

sistem pendidikan nasional di Indonesia. Buah pemikiran yang

tersirat berdasarkan Pasal 31 Ayat (1) UUD 1945 di atas memiliki

arti bahwa pemerintah Indonesia wajib memberikan kesempatan

58

Franciscus Xaverius, “Tanggung Jawab Hukum Pemerintah dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Nasional”, Tanggung Jawab Hukum Pemerintah, Vol. 5, No. 1, 2016, hlm. 217.

Page 55: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

38

pendidikan dasar bagi setiap warga negaranya. Hal ini juga

dipertegas dengan pengaturan pada ayat selanjutnya yang secara

eksplisit mencantumkan nominal persen dana yang harus

dialokasikan dalam pemenuhan pendidikan dari APBN, yaitu dua

puluh persen.59

b. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia

Hak pendidikan, sebagai bagian dalam HAM, menjadi hak kodrati

yang melekat pada diri manusia, yang harus dilindungi, dihormati,

dipertahankan, tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas

oleh siapapun. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam pemenuhan

hak pendidikan tidak berhenti begitu saja, regulasi yang

memperkuat kewajiban negara untuk dapat memenuhi hak

pendidikan warga negaranya juga terdapat dalam Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia yang dibentuk

melalui Ketetapan MPR RI Nomor XVII/MPR/1998.60

Secara

konstitusional, hak untuk memperoleh pendidikan telah diatur pada

Pasal 12 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak

Asasi Manusia, yang berbunyi:

“Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan

pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya,

dan meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang

59

Soedijarto, Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2006, hlm. 71. 60

UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, http://referensi.elsam.or.id/2014/08/uu-ri-

no-39-tahun-1999-tentang-hak-asasi-manusia/ diakses pada 15 Mei 2018.

Page 56: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

39

beriman, bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia

dan sejahtera sesuai dengan hak asasi manusia”.

Pasal lain yang menegaskan bahwa setiap anak berhak atas hak

pendidikan juga dimuat dalam Pasal 60, yang berbunyi:

1) Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai

dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya.

2) Setiap anak berhak mencari, menerima, dan memberikan

informasi sesuai dengan tingkat intelektualitas dan usianya

demi pengembangan dirinya sepanjang sesuai dengan nilai-

nilai kesusilaan dan kepatutan.

Pasal 60 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

Asasi Manusia di atas, memuat mengenai kewajiban pemerintah

untuk dapat memenuhi pendidikan dan pengajaran kepada setiap

anak dalam rangka untuk mengembangankan kepribadiannya, serta

pemerintah wajib memenuhi informasi setiap anak sesuai dengan

usia dan tingkat intelektualitasnya sesuai dengan nilai kesusilaan

dan kepatutan.

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional memiliki pengertian yaitu keseluruhan

komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk

dapat mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut.61

Kemudian,

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

61

Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Page 57: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

40

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.62

Dengan

demikian, sistem pendidikan nasional menjadi peran penting bagi

bangsa Indonesia, dimana dalam posisinya, Indonesia masih

dikatakan sebagai negara berkembang yang sedang mencari bentuk

mengenai bagaimana cara dan upaya menjadi negara maju

terutama dalam bidang pendidikan.63

Upaya pemerintah dalam menyempurnakan pendidikan di

Indonesia serta sistem pendidikan nasional terdahulu yang termuat

dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, terlihat dari pembentukan regulasi baru

mengenai sistem pendidikan yang telah diperbarui ke dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Undang-

undang (UU) SISDIKNAS merupakan payung hukum yang

mengatur mengenai keseluruhan pelaksanaan pendidikan di

Indonesia.

62

Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 63

Munirah, “Sistem Pendidikan di Indonesia: antara keinginan dan realita”, auladuna, Vol. 2, No.

2, 2015, hlm. 234.

Page 58: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

41

Peran pemerintah dalam memenuhi (fulfill) hak pendidikan warga

negaranya secara jelas dan detil termuat dalam beberapa pasal

dalam SISDIKNAS. Sebagaimana termuat pada Bab IV Pasal 5

Ayat (1) UU SISDIKNAS, menyebutkan: “Setiap warga negara

mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu”.

Regulasi lainnya mengenai hak pendidikan juga tercantum pada

Pasal 5 Ayat (5), berbunyi: “Setiap warga negara berhak

mendapatkan kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang

hayat”. Pasal 5 Ayat (1) dan (5) di atas mengandung arti, bahwa

pendidikan diberikan bukan hanya berdasarkan ketersediaan

(availability), tetapi juga mutu (quality) dari pendidikan tersebut.

Regulasi yang mengatur mengenai kewajiban pemerintah dalam

memenuhi hak pendidikan warga negaranya juga termuat dalam

Pasal 6 UU SISDIKNAS, yang berbunyi:

1) Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima

belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

2) Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap

keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.

Pada Pasal 6 Ayat (1) SISDIKNAS di atas, dapat dilihat bahwa

pendidikan 9 (sembilan) tahun telah termuat dan diatur dalam

peraturan nasional Indonesia, serta dapat disimpulkan bahwa

pendidikan 9 (sembilan) tahun merupakan hak yang wajib dipenuhi

oleh pemerintah Indonesia bagi setiap warga negaranya.

Page 59: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

42

Ketentuan mengenai pelaksanaan pendidikan dasar 9 (sembilan)

tahun telah diatur lebih lanjut pada Pasal 34 UU SISDIKNAS,

berbunyi sebagai berikut:

1) Setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti

program wajib belajar.

2) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya

wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa

memungut biaya.

3) Wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan. Pemerintah,

pemerintah daerah dan masyarakat.

4) Ketentuan mengenai wajib belajar sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah.

D. Sustainable Development Goals sebagai Program Pembangunan

Universal

1. Pengertian Program Sustainable Development Goals

Sidang Umum PBB ke-70 pada bulan September 2015 di New York,

Amerika Serikat, menjadi titik sejarah baru dalam pembangunan global.

Sebanyak 193 kepala negara dan pemerintah dunia hadir untuk

menyepakati agenda pembangunan universal yang dikenal dengan

istilah Sustainable Development Goals (SDGs). SDGs dinyatakan

dengan resolusi Nomor A/RES/70/1 yang dikeluarkan oleh Majelis

Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 25 September 2015 dengan

tema “Transforming our World: the 2030 Agenda for Sustainable

Development”. Program ini merupakan kelanjutan dari Millennium

Development Goals (MDGs) yang dibentuk pada tahun 2000 dan

berakhir pada tahun 2015. Namun, kedua program ini memiliki

perbedaan yang mendasar, baik dari segi substansi maupun proses

Page 60: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

43

penyusunannya. MDGs yang disepakati lebih dari 17 tahun yang lalu

hanya berisi 8 tujuan, 21 sasaran, dan 60 indikator, sedangkan SDGs

berisikan 17 tujuan, 169 target pembangunan, dan 230 indikator

tambahan.64

Program SDGs mengakomodasi masalah-masalah pembangunan secara

lebih komprehensif baik kualitatif (dengan mengakomodir isu

pembangunan yang tidak ada di dalam program MDGs) maupun

kuantitatif menargetkan penyelesaian tuntas terhadap setiap tujuan dan

sasarannya. Program SDGs didefinisikan sebagai pembangunan yang

memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi

masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. SDGs

menuntut upaya bersama untuk membangun masa depan yang inklusif,

berkelanjutan dan tangguh bagi umat manusia dan bumi. Selama lima

belas tahun ke depan, dengan sasaran baru yang berlaku secara

universal untuk semua negara, negara-negara akan memobilisasi usaha

untuk mengakhiri semua bentuk kemiskinan, melawan ketidaksetaraan

dan mengatasi perubahan iklim, dengan memastikan bahwa tidak akan

ada negara yang tertinggal (No One Left Behind).65

64

Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development,

https://sustainabledevelopment.un.org/post2015/transformingourworld diakses pada 12 Mei 2018. 65

The Sustainable Development Goals, http://www.un.org/sustainabledevelopment/development-

agenda/ diakses pada 15 Februari 2018.

Page 61: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

44

Progam SDGs tidak dirumuskan untuk berjalan secara independen,

karena terdapat kesepakatan-kesepakatan lain yang sejalan dan dapat

menunjang agenda pembangunan SDGs. Kesepakatan yang dibentuk

antara lain, yakni Addis Ababa Action Agenda (AAAA) yang lahir pada

tanggal 27 Juli 2015 dengan Resolusi Majelis Umum PBB Nomor

A/RES/69/313 tentang Addis Ababa Action Agenda of the Third

International Conference on Financing for Development (Addis Ababa

Action Agenda), berisikan agenda kesepakatan antara Head of State

(Kepala Negara), Government (Pemerintah), serta perwakilan dari

berbagai negara untuk mengatasi permasalahan mengenai pembiayaan

program SDGs dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi

pembangunan berkelanjutan dalam semangat kemitraan dan solidaritas

global.66

2. Tujuan, Sasaran dan Indikator pada Program Sustainable

Development Goals

Program SDGs memiliki 17 Tujuan, 169 Target, dan 241 Indikator,

dengan 5 pondasi utama yakni, people (manusia), planet (planet),

prosperity (kesejahteraan), peace (perdamaian), dan partnership

(kemitraan), yang diharapkan dapat mengakhiri permasalahan mengenai

kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim

dengan tenggat waktu pembangunan dari tahun 2015 hingga tahun

66

United Nations, Addis Ababa Action Agenda of the Third International Conference on

Financing

for Development (AAAA), http://www.un.org/esa/ffd/wp-

content/uploads/2015/08/AAAA_Outcome.pd diakses pada 15 Mei 2018.

Page 62: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

45

2030.67 Pemetaan Tujuan, Target, dan Indikator SDGs dapat dilihat

pada tabel dibawah berikut:68

Tabel 1.

Tujuan, Sasaran dan Indikator Sustainable Development Goals

No. Tujuan Target Indikator

1 Tanpa Kemiskinan 7 Target 12 Indikator

2 Tanpa Kelaparan 8 Target 14 Indikator

3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera 13 Target 26 Indikator

4 Pendidikan Berkualitas 10 Target 11 Indikator

5 Kesetaraan Gender 9 Target 14 Indikator

6 Air Bersih dan Sanitasi Layak 8 Target 11 Indikator

7 Energi Bersih dan Terjangkau 5 Target 6 Indikator

8 Pekerjaan Layak dan

Pertumbuhan Ekonomi

12 Target 17 Indikator

9 Industri, Inovasi, dan

Infrastruktur

8 Target 12 Indikator

10 Berkurangnya Kesenjangan 10 Target 11 Indikator

11 Kota dan Komunitas yang

Berkelanjutan

10 Target 15 Indikator

12 Produksi dan Konsumsi yang

Bertanggung Jawab

11 Target 13 Indikator

13 Penanganan Perubahan Iklim 5 Target 7 Indikator

14 Ekosistem Lautan 10 Target 10 Indikator

15 Ekosistem Daratan 12 Target 14 Indikator

16 Institusi yang Damai, Adil, dan

Kuat

12 Target 23 Indikator

17 Kemitraan untuk Mencapai

Tujuan

19 Target 25 Indikator

Sumber: Sustainable Development Goals (2018)

3. Forum Global Implementasi Program Sustainable Development

Goals

Pembentukan High Level Political Forum (HLPF) PBB adalah mandat

yang tertuang pada tahun 2012 berdasarkan hasil dokumen Konferensi

PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan (Rio+20). Melalui Resolusi

67

Preamble, https://sustainabledevelopment.un.org/post2015/transformingourworld diakses pada

15 Mei 2018. 68

Sustainable Development Goals, https://sustainabledevelopment.un.org/sdgs diakses pada 15

Mei 2018.

Page 63: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

46

Majelis Umum Nomor A/RES/67/290, HLPF resmi dibentuk untuk

meneruskan tugas Comission Sustainable Development (CSD)

terdahulu dalam hal menindaklanjuti agenda internasional SDGs.69

HLPF adalah platform utama PBB dalam SDGs yang memiliki peran

utama untuk tindak lanjut peninjauan program tersebut di tingkat

global, dengan panduan lebih lanjut mengenai follow-up agenda 2030

SDGs yang telah dibentuk melalui Resolusi Majelis Umum Nomor

A/RES/70/299.70 Sebagai bagian dari mekanisme tindak lanjut dan

peninjauan program SDGs, HLPF mendorong negara-negara anggota

untuk melakukan tinjauan rutin dan inklusif mengenai kemajuan

pembangunannya ditingkat nasional, dan sub-nasional.71

Peninjauan reguler dalam HLPF bersifat sukarela, dengan dipimpin

oleh Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) serta diikuti oleh

stakeholder pemerintah dan non-pemerintah negara-negara terkait.

Dengan menggunakan mekanisme The Voluntary National Reviews

(VNR), peninjauan program SDGs ini bertujuan untuk memfasilitasi

negara-negara yang ikut serta dalam pembangunan SDGs untuk dapat

membagi pengalaman, termasuk keberhasilan, tantangan serta

pelajaran, dengan maksud untuk dapat mempercepat pelaksanaan

agenda 2030 SDGs. Negara-negara yang ikut serta dalam VNR

diharapkan untuk menyerahkan laporan tertulis secara komprehensif

69

Introduction, https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf/2018# diakses pada 15 Mei 2018. 70

Resolusi Majelis Umum Nomor A/RES/70/299 tentang peninjauan ulang agenda 2030

Sustainable Development di tingkat global yang dikeluarkan pada tanggal 18 Agustus 2016. 71

High-Level Political Forum, https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf diakses pada 15 Mei

2018.

Page 64: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

47

setiap satu tahun sekali.72

Pertemuan HLPF pada tahun 2018 ini akan

diadakan pada tanggal 9 Juli sampai dengan 18 Juli 2018 dengan tema,

“transformation towards sustainable and resilient societies”.73

4. Pendidikan sebagai Tujuan ke-4 Program Sustainable Development

Goals

Memperoleh pendidikan berkualitas adalah fondasi untuk

meningkatkan kehidupan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

Kemajuan besar telah dibuat untuk dapat meningkatkan akses

pendidikan di semua level pendidikan demi meningkatkan angka

partisipan siswa di sekolah. Tetapi nyatanya, masih banyak

permasalahan atas pemenuhan hak pendidikan yang terdapat di berbagai

negara-negara di dunia. Issue inilah yang membuat peran dunia

internasional sangat dibutuhkan dalam kebijakan pemenuhan hak

literasi dan numerasi tiap individu sebagai entitas penerima HAM.74

Kebijakan terbaru dunia internasional adalah pembentukan program

SDGs, dimana pendidikan telah termaktub pada tujuan ke-4 SDGs,

dengan tema “Quality Education”. Pada tujuan ke-4 SDGs, terdapat 10

target dan 10 indikator di dalamnya yang menjadi acuan keberhasilan

suatu negara dalam mengimplementasikan tujuan ke-4 SDGs tersebut.75

72

Inputs to the High-Level Political Forum on Sustainable Development,

https://sustainabledevelopment.un.org/inputs/ diakses pada 15 Mei 2018. 73

Voluntary National Reviews, https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf/2018# diakses pada 15

Mei 2018. 74

Goal 4: Ensure inclusive and quality education for all and promote lifelong learning,

https://www.un.org/sustainabledevelopment/education/ diakses pada 15 Mei 2018. 75

Goal 4: Quality Education, http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-

development-goals/goal-4-quality-education.html diakses pada 15 Mei 2018.

Page 65: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi yang berjudul,

“Pemenuhan Hak Pendidikan dalam Sustainable Development Goals di

Indonesia” merupakan penelitian berbasis yuridis normatif. Penelitian yuridis

normatif adalah penelitian yang menganalisis norma-norma hukum yang

terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan-putusan hakim.

Menurut Jhonny Ibrahim, metode penelitian hukum yuridis normatif adalah

suatu prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan

logika keilmuan hukum berdasarkan sisi normatifnya.76

Melalui metode

penelitian yuridis normatif, peneliti akan menganalisis norma-norma hukum

internasional dan nasional yang terdapat dalam deklarasi, konvensi dan

peraturan perundang-undangan, terkait dengan pelaksanaan pemenuhan hak

pendidikan di negara Indonesia, berdasarkan program Sustainable

Development Goals yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

B. Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah digunakan untuk menganalisis dan memperoleh

informasi mengenai isu yang akan dibahas dalam penelitian. Pendekatan yang

76

Jhonny Ibrahim, Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif, Malang: Bayumedia Publishing,

2005, hlm. 47.

Page 66: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

49

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asas-asas hukum (legal

principle approach), pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan

pendekatan analitis (analytical approach)77

dengan menggunakan beberapa

tahapan pendekatan yang terstrukur dan terarah, antara lain:78

1. Pendekatan asas-asas hukum dilakukan untuk mengkaji penerapan asas-

asas hukum atas pengaturan hukum dalam perundang-undangan.

2. Pendekatan perundang-undangan dilakukan dengan menelaah perundang-

undangan yang berkaitan dengan permasalahan yang berkembang dan

tengah dianalisis.

3. Pendekatan analitis dilakukan untuk mengetahui makna yang terkandung

oleh istilah-istilah yang digunakan dalam aturan perundang-undangan

secara konsepsional, sekaligus untuk mengetahui penerapannya dalam

praktik dan putusan-putusan hukum.

C. Sumber Data, Pengumpulan Data, dan Pengolahan Data

1. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mempelajari bahan-

bahan pustaka berupa peraturan perundang-undangan dan literatur-

literatur lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder

dan bahan hukum tersier. Adapaun bahan-bahan data sekunder yang

digunakan dalam penelian ini, antara lain:

77

Ibid. hlm. 310. 78

Ibid. hlm. 321.

Page 67: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

50

a. Bahan hukum primer dalam penelitian ini terdiri dari hukum nasional

dan hukum nasional, antara lain:

1) Hukum Nasional Indonesia

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945;

b) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor 9 Tahun

2007 Tentang Anggaran Dana Pendidikan;

c) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012

Tentang Pendidikan Tinggi;

d) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional;

e) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

Manusia;

f) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

g) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal;

h) Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang

Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan.

i) Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rancangan

Jangka Menengah Nasional;

Page 68: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

51

j) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2013 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

k) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun

2008 Tentang Wajib Belajar.

2) Pengaturan Hukum Internasional

a) Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia;

b) Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial

dan Budaya;

c) Konvensi Hak Anak;

d) Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor

A/RES/70/1 Tentang Transforming our world: the 2030

Agenda for Sustainable Development.

b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan hukum yang memberikan

penjelasan mengenai bahan-bahan hukum primer yang diperoleh dari

studi kepustakaan berupa literatur-literatur, surat kabar, internet,

pendapat para ahli, hasil karya dari kalangan umum yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian.

c. Bahan hukum tersier, yakni bahan yang memberikan petunjuk

maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder

seperti kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan sebagainya.

Page 69: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

52

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan studi

kepustakaan. Fungsi dari studi kepustakaan adalah sebagai acuan umum,

yang berisi informasi umum seperti buku, indeks, dan ensiklopedi serta

acuan khusus yang berisi hasil penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan permasalahan penelitian seperti jurnal, laporan, tesis, disertasi,

dan sebagainya. Kegiatan studi pustaka dalam skripsi ini mengikuti

tahap-tahap berikut:

1. Penentuan sumber data sekunder berupa perundang-undangan,

putusan pengadilan, dokumen hukum, catatan hukum, dan literatur

bidang ilmu pengetahuan hukum;

2. Identifikasi data sekunder yang diperlukan, yaitu prosses mencari

dan mengenal bahan hukum;

3. Inventarisasi data yang relevan dengan rumumsan masalah;

4. Pengkajian data yang sudah terkumpul untuk menentukan

relevansinya dengan kebutuhan dan rumusan masalah.

3. Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, maka data tersebut dapat diolah melalui

tahap-tahap sebagai berikut:

a. Seleksi data, yaitu memeriksa data secara selektif untuk memenuhi

kesesuaian data yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan

dalam penelitian;

Page 70: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

53

b. Klasifikasi data, yaitu mengelompokan data sesuai dengan

permasalahan yang telah disusun sehingga diperoleh data yang benar-

benar dibutuhkan dalam penelitian ini;

c. Penyusunan data, yaitu menetapkan data sesuai dengan bidang

pembahasan dan disusun secara sistematis sesusi dengan konsep,

tujuan, dan permasalahan sehingga dapat memberikan jawaban

terhadap permasalahan yang telah disusun.

D. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan

kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu dengan teori-

teori yang didapatkan sebelumnya.79

Adapun teknik yang dilakukan peneliti

dalam pengolahan bahan hukum terkait, yakni setelah bahan-bahan tersebut

terkumpul, kemudian tahapan selanjutnya adalah menganalisis menggunakan

teknik deskripsi, yaitu dengan memaparkan bahan hukum primer dan bahan

hukum sekunder.80

Bahan hukum primer dan sekunder yang terkumpul

selanjutnya diberikan evaluasi, kemudian dilakukan intepretasi dan

selanjutnya diajukan argumentasi. Argumentasi disini dilakukan oleh peneliti

guna memberikan penilaian mengenai benar atau salahnya maupun apa yang

seharusnya, menurut hukum terhadap fakta atau peristiwa berdasarkan hasil

penelitian. Dari hal tersebut, selanjutnya akan ditarik kesimpulan secara

sistematis agar tidak timbulnya kontradiksi antara bahan hukum satu dengan

lainnya. Lalu, peneliti juga menggunakan teknik analisis (analysis

79

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 160. 80

Ibid. hlm. 183.

Page 71: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

54

techniques), yakni pemaparan secara mendetail berdasarkan penjelasan yang

didapat pada tahap sebelumnya, yang berkaitan dengan permasalahan dalam

penelitian ini sehingga pada akhirnya akan membentuk pemahaman yang

saling berhubungan secara logis tentang permasalahan terkait.81

81

Ibid.

Page 72: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan ini, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pemenuhan hak pendidikan pada tatanan hukum internasional diatur

dalam 3 (tiga) instrumen utama internasional, yaitu DUHAM,

EKOSOB, KHA, serta program pembangunan universal SDGs. Dalam

DUHAM, hak pendidikan tercantum dalam Pasal 26, dimana pasal ini

berisikan ketentuan mengenai pendidikan yang diposisikan sebagai hak

dasar yang wajib diberikan kepada setiap entitas individu, serta pasal ini

juga berisikan mengenai aspek pendidikan yang wajib ditujukan ke arah

perkembangan pribadi setiap individu dengan seluas-luasnya.

Selanjutnya, hak pendidikan juga termuat dalam Pasal 13 EKOSOB,

dimana pasal ini secara tegas mengatur mengenai aspek pendidikan

yang dijadikan sebagai hak fundamental setiap individu, dan

pemerintah wajib mengakui hak tersebut serta wajib memenuhi secara

bertahap seluruh kebutuhan hak pendidikan secara gratis. Kemudian,

hak pendidikan diatur dalam Pasal 28 dan Pasal 29 Ayat (1) KHA,

dimana kedua pasal ini berisikan gagasan mengenai pendidikan dasar

yang menjadi suatu kewajiban untuk dapat dipenuhi oleh negara-negara

peratifikasi konvensi tersebut, serta pola sistem pendidikan yang harus

Page 73: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

89

diarahkan pada pengembangan kepribadian anak, penghormatan

terhadap HAM, kebebasan dasar, serta prinsip-prinsip berdasarkan

piagam PBB. Selain terdapat dalam instrumen DUHAM, EKOSOB dan

KHA, hak pendidikan juga diimplementasikan pada program

pembangunan universal SDGs, dimana hak pendidikan tersebut masuk

ke dalam tujuan SDGs ke-4, dengan tema “Quality Education”. Tujuan

ke-4 SDGs ini memuat 10 (sepuluh) target pembangunan dalam bidang

pendidikan bagi setiap individu di dalamnya, yakni: hak untuk

mendapatkan pendidikan dasar dan menengah tanpa dipungut biaya;

hak terhadap akses perkembangan dan pengasuhan anak usia dini; hak

terhadap akses yang sama ke dalam pendidikan teknik, kejuruan, dan

universitas; peningkatan jumlah remaja dan orang dewasa terhadap

keterampilan teknik dan kejuruan; menghilangkan disparitas gender

dalam pendidikan; hak terhadap literasi dan numerasi; pendidikan

berbasis pembangunan berkelanjutan; pembangunan fasilitas

pendidikan ramah penyandang disabilitas; penyebarluasan beasiswa

bagi negara-negara berkembang dan negara kurang berkembang; serta

meningkatkan pasokan guru yang berkualitas. Negara-negara

pengadopsi progam SDGs ini diharapkan dapat memenuhi tujuan-

tujuan yang termuat dalam SDGs, dimana program ini memiliki tenggat

waktu pembangunan, dimulai sejak tahun 2016 sampai dengan 2030

mendatang.

Page 74: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

90

2. Pemenuhan hak pendidikan berdasarkan tujuan ke-4 Sustainable

Development Goals (SDGs) pada peraturan perundang-undangan

Indonesia telah diatur melalui berbagai peraturan perundang-undangan,

baik melalui undang-undang yang dibentuk oleh parlemen maupun

peraturan pemerintah (sebagai peraturan pelaksana) yang dibuat oleh

eksekutif (presiden). RPJMN 2015-2019 hanya mencanangkan 5 (lima)

dari 10 (sepuluh) target tujuan ke-4 SDGs. Kelima target tujuan ini telah

diselaraskan ke dalam perundang-undangan terkait. 5 (lima) target

tersebut, yakni: menjamin semua individu menyelesaikan pendidikan dasar

dan menengah tanpa dipungut biaya, dimana target ini telah terpenuhi

dengan adanya regulasi pada Pasal 31 Undang- Undang Dasar Republik

Indonesia Tahun 1945; Kemudian, target ke-2 adalah menjamin semua

individu untuk memiliki akses terhadap perkembangan anak usia dini,

dimana target ini telah terpenuhi dengan adanya Pasal 28 Ayat (1)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional; Selanjutnya, target ke-3 adalah menjamin akses yang sama bagi

setiap individu terhadap pendidikan teknik, kejuruan, dan pendidikan

tinggi, dimana target ini telah terpenuhi dengan adanya Pasal 11 Ayat (1)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional; Lalu, target ke-4 adalah menghilangkan disparitas gender dalam

pendidikan, dimana target ini telah terpenuhi dengan adanya Pasal 4 Ayat

(1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional; Selanjutnya, target ke-5 adalah menjamin semua individu

memiliki kemampuan literasi dan numerasi, dimana target ini telah

Page 75: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

91

terpenuhi dengan adanya Pasal 4 Ayat (5) Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

B. Saran

Saran yang diberikan oleh peneliti, yakni:

1. Perlu adanya penyelarasan peraturan perundang-undangan di bidang

pendidikan mengingat peraturan perundang-undangan yang ada saat ini

dibuat sebelum terbentuknya kesepakatan program Sustainable

Development Goals.

Page 76: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdi, Supriyanto., dan Eko Riyadi. 2009. Potret Pemenuhan Hak Atas

Pendidikan dan Perumahan di Era Otonomi Daerah: Analisis

Situasi di Tiga Daerah. Yogyakarta: PUSHAM UII.

Alimi, Yasir. 1999. Advokasi Hak-Hak Perempuan, Membela Hak

Mewujudkan Perubahan. Yogyakarta: LkiS.

Badan Pusat Statistik. 2014. Kajian Indikator Sustainable Development Goals

(SDGs). Jakarta: Badan Pusat Statistik.

___________________. 2016. Potret Awal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

(SDGs) di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Damanik, Jayadi. 2005. Perlindungan dan Pemenuhan Hak atas Pendidikan.

Jakarta: KOMNAS HAM.

Daulay, Haidar Putra. 2004. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan

Nasional di Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Davies, Peter. 1994. Hak-hak Asasi Manusia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Effendi, Mansyhur., dan Taufani Sukmana. 2007. HAM dalam

Dimensi/Dinamika Yuridis, Sosial dan Politik. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Effendi, Mansyhur. 2005. Perkembangan dimensi Hak Asasi Manusia

(HAM) & Proses Dinamika Penyusunan Hukum Hak Asasi

Manusia (HAKHAM). Bogor: Ghalia Indonesia.

Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad. 2010. Dualisme Penelitian Hukum

Normatif & Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Flower, Nancy. 2000. The Human Rights Education Handbook. Seattle: Human

Rights Resource Center University of Minnesota.

Hays, Francy dan Charles Gale. 2016. Education and the SDGs. Carolina:

FHI360.

Ibrahim, Jhonny. 2005. Teori dan Metode Penelitian Hukum Normatif. Malang:

Bayumedia Publishing.

Kasim, Ifdhal., dan Johanes da Masenus. 2001. Hak Ekonomi, Sosial,

Sosial dan Budaya Esai-Esai Pilihan. Jakarta: ELSAM, 2001.

Komnas HAM. 2013. Pembangunan Berbasi Hak Asasi Manusia: Sebuah

Panduan. Jakarta: Komnas HAM.

Palguna, Gede. 2013. Pengaduan Konstitusional (Constitutional Complaint),

Jakarta: Sinar Grafika.

Praneviciene, Birute dan Aurelija Puraite. 2010. Right to Education in

International Legal Documents, Jurisprudencija. Kaunas: Mykolas

Romeris University.

Rahmat, Abdul. 2014. Pengantar Pendidikan. Gorontalo: Ideas.

Rozak, Abdul. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani.

Jakarta: Prenada Media.

Soedijarto. 2006. Memantapkan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Page 77: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

Smith, Rhona. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia.Yogyakarta: PUSHAM UII.

Sukardjo, M. 2013. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:

Grafindo Persada.

Syahrial, M. 2005. Konvensi Ekonomi, Sosial dan Budaya. Jakarta: ELSAM.

UNESCO. 2015. Incheon Declaration and SDG4 - Education 2030

Framework for Action. Incheon: UNESCO. UNESCO Institute for

Statistic.

________. 2015. International Standard Classification of Education. Montreal:

Wignjosoebroto, Soeatandyo. 2007. Hak Asasi Manusia Konsep Dasar

dan Perkembangan Pengertiannya dari Masa ke Masa. Jakarta:

ELSAM.

Dokumen

Millennium Development Goals.

Resolusi Majelis Umum PBB Nomor A/RES/70/1 Tentang Transforming

our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development.

Sustainable Development Goals.

Pengaturan Hukum Internasional

a. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia;

b. Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya;

c. Konvensi Hak Anak.

Pengaturan Hukum Nasional

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor 9 Tahun 2007

Tentang Anggaran Dana Pendidikan;

c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang

Pendidikan Tinggi;

d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

e. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;

f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013

Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan;

g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018

Tentang Standar Pelayanan Minimal;

h. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan

Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rancangan Jangka

Menengah Nasional;

j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013

Tentang Standar Nasional Pendidikan.

k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008

Tentang Wajib Belajar.

Page 78: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

Jurnal

Bird, Annie. 2011. “Third State Responsibility for Human Rights Violation”.

The European Journal of International Law. Vol. 2. No. 4.

Christenson, Gordon. 1990. “Attributing Acts of Omission to the State”.

Michigan Journal of International Law. Vol 12.

Emmert, Simone. 2011. “Education in Terms of Human Rights”. Procedia Social

and Behavioral Sciences. No. 12.

Foshay, Arthur. 1991. “The Curriculum Matrix: Transcendence and

Mathematics”. Journal of Curriculum and Supervision. Vol. 6. No. 4.

Golay, Christopher. 2012. “Development and Human Rights”. International

Journal on Human Rights. Vol. 9. No. 17.

Joni, Raka. 2005. “Pembelajaran yang Mendidik: Artikulasi Konseptual, Terapan

Kontekstual dan Verifikasi Empirik”. Jurnal Ilmu Pendidikan.

Lundy, Laura dan Karen Orr. 2017. “Children’s Education Rights Global

Perspectives”. Handbook of Children’s Rights. Vol. 22.

Munirah. “Sistem Pendidikan di Indonesia: antara keinginan dan realita”,

auladuna. Vol. 2. No. 2.

Manan, Munafrizal. 2015. “The Implementation of the Right to Education in

Indonesia”. Indonesia Law Review. Vol. 5. No. 1.

Power, Colin dan Junior Sophister. “Education Development: Importance,

Challenges, and Solutions”. The Student Economic Review. Vol.

28.

Ratih, Dyah. 2007. “Pembangunan Pendidikan dan MDGs di Indonesia”.

Jurnal Kependudukan Indonesia. Vol. 2. No 2. Journal of National Security

Law & Policy. Vol. 8. No. 503.

Rona, Gabor dan lauren Aarons. 2017. “State Responsibility to Respect,

Protect and Fulfill Human Rights Obligations in Cyberspace”.

Verma, Justice. 2002. “Human Rights Redefined”. The New Universe of

Human Rights. Journal of the NHRC. Vol. 1. No. 5.

Wahyuni, Fitri. 2015. “Kurikulum dari Masa ke Masa (Telaah atas Pentahapan

Kurikulum Pendidikan di Indonesia)”. Al-Adabiya. Vol. 10. No. 2.

Xaverius, Franciscus. 2016. “Tanggung Jawab Hukum Pemerintah dalam

Penyelenggaraan Pendidikan Nasional”. Tanggung Jawab Hukum

Pemerintah. Vol. 5. No. 1.

Surat Kabar, Majalah, Internet

A Multi-stakeholder Message: Key Principles in the Formulation of SDGs,

https://sustainabledevelopment.un.org/getWSDoc.php?id=3593

A History of Human Rights Education,

http://www.bemis.org.uk/PDF/hre_theory_and_practices.pdf

About the UNESCO Office in Jakarta,

http://www.unesco.org/new/en/jakarta/about-this-office/

About Unicef, https://www.unicef.org/about/who/index_introduction.html

Children’s Education Rights Global Perspectives,

http://www.harryshier.net/docs/Lundy_Orr_Shier-

Childrens_Education_Rights.pdf

Page 79: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

Classifying Educational Programmes,

http://www.oecd.org/education/1841854.pdf

Convention on the Rights of the Child,

https://www.unicef.org/crc/index_30177.html

Dari MDGs ke SDGs: Memetik Pelajaran dan Menyiapkan Langkah Konkret,

http://www.smeru.or.id/sites/default/files/publication/news201702.pdf Education transforms lives, https://en.unesco.org/themes/education

First stage of tertiary education, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf

17 Goals to Transform Our World, https://www.un.org/sustainabledevelopment/

Goal 4: Ensure inclusive and quality education for all and promote lifelong

learning, http://www.un.org/sustainabledevelopment/education/

Goal 4: Quality Education,

http://www.undp.org/content/undp/en/home/sustainable-development-

goals/goal-4-quality-education.html

Guide to the Education System in the United States,

https://isss.umn.edu/publications/USEducation/4.pdf Hak atas pendidikan,

https://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/30676/mod_resource/content/

2/Materi%20Tematik%203.%20Hak%20Pendidikan.pdf

Hasil Penelitian RTEI,

https://psma.kemdikbud.go.id/index/?page=berita_detail&id=Nzg

w#.WrAHbqJRIRw

High-Level Political Forum, https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf

Human Rights and Education: Human Rights Education, Concept, Types and

Need, Government’s Legislation to Ensure Human Rights Education,

http://results.mu.ac.in/myweb_test/MA%20Education-

Philosophy/Chapter-17.pdf

Human Rights and the 2030 Agenda for Sustainable Development,

https://www.ohchr.org/EN/issues/MDG/Pages/The2030Agenda.aspx

Identifikasi Kewajiban Negara Sebagai Pengemban Tanggung Jawab,

https://www.komnasham.go.id/files/20131117-pembangunan-berbasis-

hak-asasi-$SLP7PE.pdf

Inputs to the High-Level Political Forum on Sustainable Development,

https://sustainabledevelopment.un.org/inputs/

International Human Rights Law,

http://www.ohchr.org/EN/ProfessionalInterest/Pages/InternationalLaw.as

px

International Instruments Right to Education, http://www.right-to-

education.org/sites/right-to-education.org/files/resource-

attachments/RTE_International_Instruments_Right_to_Education_2014.

pdf

Introduction, https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf/2018#

Komisi Nasional untuk Indonesia,

http://kwriu.kemdikbud.go.id/unesco/program-unesco-di-

indonesia/komisi-nasional-indonesia-untuk-unesco/

Key Policy Messsages, https://www.universal-rights.org/wp-

content/uploads/2017/12/RAPPORT_2017_HUMAN-RIGHTS-SDGS-

PURSUING-SYNERGIES_03_12_2017_digital_use.pdf

Page 80: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

Lower secondary level of education, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf

Mechanisms for Implementation of Human Rights: A Critical Analysis in

Bangladesh Perspective,

http://www.primeuniversity.edu.bd/070513/journals/v_10_n_1_J_J_2016

/Mechanisms.pdf

Mewujudkan Hak Anak Mendapatkan Pendidikan,

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/1956

04201983011-SOFYAN_SAURI/presentasi_final.pdf

Millennium Development Goals,

http://www.id.undp.org/content/dam/indonesia/docs/MDG/Let%20Speak

%20Out%20for%20MDGs%20-%20ID.pdf

Obligation to fulfill, http://jnslp.com/wp-content/uploads/2017/10/State-

Responsibility-to-Respect_2.pdf

Official list of MDG indicators,

http://mdgs.un.org/unsd/mdg/Host.aspx?Content=Indicators/OfficialList.

htm

Operational Definition of Basic Education,

http://www.unesco.org/education/framework.pdf Pendidikan HAM,

http://lama.elsam.or.id/mobileweb/article.php?id=2933&lang=en

Penguatan Status Legal Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dalam Konstitusi

dan Sistem Hukum Nasional: Potensi dan Tantangan,

http://www.pusham.uii.ac.id/upl/article/en_ekosob1raf1.pdf

Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,

https://www.sdg2030indonesia.org/page/5-perpres

Perkembangan Pemikiran HAM, http://referensi.elsam.or.id/wp-

content/uploads/2015/01/Perkembangan-Pemikiran-HAM.pdf

Pokok-Pokok Hukum Hak Asasi Manusia Internasional,

http://lama.elsam.or.id/downloads/1262840928_03._Pokok-

pokok_Hukum_HAM_Internasional.pdf

Preamble, https://sustainabledevelopment.un.org/post2015/transformingourworld

Pre-primary level of education, http://www.oecd.org/education/1841854.pdf

Prinsip-Prinsip Umum dalam HAM,

https://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/30655/mod_resource/content/

1/Prinsip-Prinsip%20Umum%20Hak%20Azasi%20Manusia.pdf

Purposes and Functions,

http://www.unesco.org/education/pdf/UNESCO_E.PDF

Quality Education: Why It Matters,

http://www.un.org/sustainabledevelopment/wp-

content/uploads/2017/02/ENGLISH_Why_it_Matters_Goal_4_Qu

alityEducation.pdf

Religion and Education: A Children’s Rights Perspective,

https://www.ihrec.ie/download/pdf/kilkelly_religion_and_education_a_c

hildrens_rights_perspective.pdf

Role of Education in Promotion and Protection of Human Rights,

http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://mag

azines.odisha.gov.in/Orissareview/2012/sep/engpdf/27-31.pdf

Page 81: PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN DALAM SUSTAINABLE …digilib.unila.ac.id/33027/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · SDGs ke dalam RPJMN 2015-2019. 5 target ini telah terpenuhi melalui berbagai

RTEI by Country, https://www.rtei.org/en/explore/rtei-

country/?id=ID&year=2016

Specifying the Human Rights Principles,

http://www.mpil.de/files/pdf3/mpunyb_09_Morten_151.pdf State Responsibility to Respect, Protect and Fulfill Human Rights Obligations in

Cyberspace, http://jnslp.com/wp-content/uploads/2017/10/State-

Responsibility-to-Respect_2.pdf

Summary of the UDHR, http://www.eycb.coe.int/Compass/en/pdf/6_2.pdf

Sustainable Development Goals, https://sustainabledevelopment.un.org/sdgs

Sustainable Development Goals 17 Goals to Transform Our World,

http://www.un.org/sustainabledevelopment/sustainable-

development-goals/

SDGs di Indonesia: 2018 dan setelah itu,

http://www.id.undp.org/content/indonesia/id/home/presscenter/articles/20

18/sdgs-di-indonesia--2018-dan-setelah-itu.html?cq_ck=1521445399178

SDGs overview, https://www.un.org/development/desa/statements/wp-

content/uploads/sites/12/2016/01/Overview_SDGs_EN.pdf Sustainable Development Knowledge Platform,

https://sustainabledevelopment.un.org/index.php?page=view&type=111

&nr=8496&menu=35

Targets and Indicators SDG4, https://sustainabledevelopment.un.org/sdg4

Tentang Kami, http://kniu.kemdikbud.go.id/tentang-kami/

Tentang UNESCO, https://kwriu.kemdikbud.go.id/unesco/tentang-unesco/

The Sustainable Development Goals,

http://www.un.org/sustainabledevelopment/development-agenda/

Transforming our world: the 2030 Agenda for Sustainable Development,

https://sustainabledevelopment.un.org/post2015/transformingourworld

Transitioning from MDGs to SDGs: goals, targets and accountability for the post-

2015 agenda,

http://www.un.org/en/development/desa/policy/cdp/cdp_background_pap

ers/bp2015_25.pdf

UNESCO Jakarta, https://kwriu.kemdikbud.go.id/unesco/program-unesco-

di-indonesia/unesco-jakarta/

United Nations, Addis Ababa Action Agenda of the Third International

Conference on Financing for Development (AAAA),

http://www.un.org/esa/ffd/wp-

content/uploads/2015/08/AAAA_Outcome.pd

Voluntary National Reviews, https://sustainabledevelopment.un.org/hlpf/2018#

What We Do, https://www.unicef.org/what-we-do

What Are Human Rights?

http://www.ohchr.org/EN/Issues/Pages/WhatareHumanRights.aspx

What is the Right to Education?,

https://www.hrc.co.nz/files/5114/2388/0504/HRNZ_10_Right_to_educat

ion.pdf

Why We Do It www.unicef.org