pembuatan hay
DESCRIPTION
Teknologi PakanTRANSCRIPT
MAKALAH
TEKNOLOGI PAKAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HIJAUAN SECARA FISIK
“Metode Pembuatan Hay”
Disusun Oleh :
Kelompok : 8
Kelas : D
Chairunnisa 200110130266
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini semakin berkembangnya zaman dan semakin bertambahnya jumlah
penduduk, serta tidak menentunya cuaca maka menyebabkan kurangnya pasokan
pakan untuk ternak. Lahan-lahan yang sejatinya dahulu digunakan untuk menanam
hijauan untuk pakan ternak, kini beralih fungsi menjadi lahan pemukiman penduduk.
Oleh karena itu para peternak semakin kesulitan untuk mencari pakan hijauan untuk
ternak. Terlebih jika musim kemarau datang maka para peternak akan semakin
kesulitan untuk mencari hijauan. Ada beberapa cara untuk menyimpan hijauan ketika
sedang berlimpah diantaranya dapat dibuat hay dan silase.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hay.
2. Bagaimana cara membuat hay.
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu hay.
2. Untuk mengetahui cara pembuatan hay.
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hay
Hay adalah Tanaman hijauan yang di awetkan dengan cara di keringkan
dibawah sinar matahari kemudian di simpan dalam bentuk kering dengan kadar air
12%-30%.
2.2 Tujuan Pembuatan Hay
Tujuan pembuatan hay adalah agar tanaman hijauan (pada waktu panen yang
berlebihan) dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu sehingga dapat mengatasi
kesulitan dalam mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.
2.3 Metode Pembuatan Hay
A. Metode Hamparan
Merupakan metode sederhana, dilakukan dengan cara meghamparkan hijauan
yang sudah dipotong di lapangan terbuka di bawah sinar matahari. Setiap hari
hamparan di bolak-balik hingga kering. Hay yang dibuat dengan cara ini biasanya
memiliki kadar air: 20 – 30% (dapat dilihat dari: warna kecoklat-coklatan).
B. Metode Pod
Dilakukan dengan menggunakan semacam rak sebagai tempat menyimpan
hijauan yang telah dijemur selama 1 – 3 hari (kadar air ±50%). Hijauan yang akan
diolah harus dipanen saat menjelang berbunga (karena berkadar protein tinggi, serat
kasar dan kandungan air optimal), sehingga hay yang diperoleh tidak berjamur (tidak
berwarna “gosong”) yang akan meningkatkan palatabilitas dan kualitas.
2.4 Syarat Hijauan Untuk Hay
Adapun hijauan yang akan dijadikan hay harus memenuhi syarat berikut ini :
1. Bertekstur halus atau yang berbatang halus agar mudah kering.
2. Dipanen pada awal musim berbunga.
3. Hijauan (tanaman) yang akan dibuat hay dipanen dari area yang subur.
4. Hijauan yang akan diolah harus dipanen saat menjelang berbunga.
Bahan pakan yang biasa digunakan untuk pembuatan hay adalah segala macam
hijauan yang di sukai oleh ternak ruminansia.
III
PEMBAHASAN
3.1 Pembuatan Hay
A. Bahan-Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan hay antara lain rumput yang
berbatang halus sehingga mudah dikeringkan seperti jerami padi, jerami jagung,
jerami gandum, jerami sorgum, dan lain-lain. Apabila yang digunakan adalah rumput
yang digunakan berbatang besar dan tebal akan memakan waktu yang lama dan hasil
hay yang kurang baik, karena rumput yang berbatang tebal dan besar biasanya
digunakan dalam pembuatan silase.
B. Alat
Adapun alat-alat yang biasa digunakan dalam pembuatan hay antara lain :
1. Sabit rumput/gunakan mesin pemanen rumput.
2. Pelataran untuk menjemur rumput dan rak untuk menghamparkan rumput yang
akan dikeringkan.
3. Alat pengukur kandungan air hay (Delmhorst digital hay meter andbale sensor).
4. Gudang untuk menyimpan hay.
5. Tali untuk mengikat hay yang sudah kering.
C. Kriteria Hay yang Baik
Dalam pembuatan hay juga harus memenuhi standart atau kriteria yang sudah
ditentukan agar hasil dari pembuatan hay itu baik dan kandungan nutrisinya pun tetap
terjaga. Adapun kriteria hay yang baik antara lain :
1. Berwarna tetap hijau meskipun ada yang berwarna kekuningkuningan.
2. Daun yang rusak tidak banyak, bentuk hijauan masih tetap utuh dan jelas,
tidak terlalu kering sebab kalau kering maka akan mudah patah.
3. Tidak kotor dan tidak berjamur.
4. Alat Pengukur Parameter keberhasilan pembuatan hay yang terbaik adalah
Ternak yang akan memakannya.
D. Proses Pembuatan Hay
Proses pembuatan hay dapat dilakukan dengan cara yaitu dengan dikeringkan
menggunakan sinar matahari dan dikeringkan menggunakan dryer. Apabila
menggunakan sinar matahari hijauan segar yang terkumpul di gelar dalam tumpukan
setipis mungkin saat dijemur dibawah sinar matahari. hijauan hendaknya dibalik tiap
2 jam, lama pengeringan tergantung pada tercapainya kandungan air antara 12%-
20%. Sedangkan apabila menggunakan dryer suhu yang digunakan sebesar 1000-
2500C dan hentikan pengeringan apabila telah mencapai kandungan air sebesar 12%-
20%. Ketika rumput yang dikeringkan telah mencapai kandungan 12%-20% simpan
ditempat yang kering.
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Hay merupakan metode pengolahan hijauan dengan cara dikeringkan atau
mengurangi kadar air dalam hijauan.
Ada 2 cara dalam pengolahan hay yaitu dengan menggunakan sinar matahari
dan menggunakan dryer. Pengeringan dilakukan sampai kadar air dalam hijauan
mencapai 12%-20%.
Metode penjemuran hay dibagi menjadi 2 yaitu metode hamparan dan metode
pod.
4.2 Saran
Dalam pembuatan hay di Indonesia masih sangat kurang, karena bahan baku
hijauan yang terbatas dan semakin sempit lahan untuk mendapatkan hijauan. Oleh
karena itu pemerintah seharusnya lebih meningkatkan lahan untuk persediaan bahan
pakan agar tidak bergantung pada bahan pakan import. Selain itu peran dari
mahasiswa dan lembaga terkait sangatlah penting agar para peternak lebih paham
bagaimana cara membuat hay yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pakan Ternak. 2015. Leaflet Hay. Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kementrian Pertanian Gedung C. Jakarta.