pembibitan tanaman palamalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan...

24
1

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

1

Page 2: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

ISBN : 978-602-6864-04-8

PETUNJUK TEKNIS

PEMBIBITAN TANAMAN PALA

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian

2 0 1 6

Page 3: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

PETUNJUK TEKNIS

PEMBIBITAN TANAMAN PALA

Penanggung Jawab Kepala BPTP Maluku Utara

Penyusun

Himawan Bayu Aji

Lay Out Ozzora

Hak Cipta @2016 BPTP MALUKU UTARA Kmplek Pertanian Kusu No. 1, Sofifi - Maluku Utara Telp. (0921) 3317980 E mail. [email protected] Website. Malut.litbang.deptan.go.id

Page 4: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

ii

KATA PENGANTAR

Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Rahmat-Nya maka Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala ini dapat diselesaikan.

Maluku Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan potensi perkebunan yang sangat besar. Dibutuhkan teknologi maju dalam setiap aspek pembangunan perkebunan sehingga mampu memberikan hasil yang tinggi. Salah satu aspek penentu keberhasilan pembangunan perkebunan adalah dari sumber bibit yang berkualitas yang dapat dihasilkan.

Petunjuk Teknis ini berisi tentang bagaimana memproduksi bibit pala berkualitas mulai dari sumber benih hingga perawatan pembibitan di rumah pembibitan sesuai dengan metode pembibitan yang dianjurkan.

Penghargaan setinggi-tingginya kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran untuk menyelesaikan juknis ini. Semoga keberadaan Buku ini bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya.

Sofifi, April 2016 Kepala Balai,

Dr. Ir. Bram Brahmantiyo, M.Si

Page 5: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................... ii Daftar Isi ......................................................................................... iii Daftar Gambar ............................................................................ iv Daftar Tabel .................................................................................... v I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................. 1 1.2. Tujuan .................................................................................. 3 1.3. Dasar Pertimbangan ...................................................... 3

II. METODE PEMBIBITAN TANAMAN PALA (Myristica fragrans) ......................................................................................... 5

2.1. Tahap Penentuan Lokasi .............................................. 5 2.2. Tahap Pemilihan Pohon Indukan dan Benih ........ 5 2.3. Tahap Pesemaian Perkecambahan dan Bibit ...... 7 2.4. Tahap Teknik Perbanyakan Vegetatif ................... 10 2.4. Tahap Pemeliharaan Bibit ......................................... 15

Daftar Pustaka ........................................................................... 17

Page 6: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

iv

DAFTAR GAMBAR

Gb. 1. Benih matang di pohon .................................................. 7 Gb. 2. Penggosokan untuk mempercepat Perkecambahan ............................................................... 8 Gb. 3. Kecambah benih pala bisa jantan/betina .............. 9 Gb. 4. Pembibitan generatif di dalam Polybag ................ 10 Gb. 5. Teknik pengambilan entres ........................................ 12 Gb. 6. Tahapan teknik epicotyl grafting pala ................. 16

Page 7: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

1

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkebunan telah mampu menunjukkan peran

dan keuntungannya dalam perekonomian nasional.

Ditjen perkebunan melaporkan bahwa tahun 2008 total

volume ekspor sebesar 24 juta ton dengan nilai USD 24

miliar dan meningkat pada tahun 2009 menjadi 28,71

juta ton dengan nilai USD 26,50 miliar. Selain sebagai

komoditas ekspor, komoditas perkebunan berfungsi

sebagai penyedia bahan baku industri dalam negeri.

Industri yang berbahan baku hasil tanaman

perkebunan, di antaranya industri minyak goreng,

industri ban, sarung tangan, biofuel, rempah, minuman,

dan makanan.

Sekarang dan di masa depan perkebunan akan

tetap menjadi sektor penting untuk meningkatkan

perekonomian nasional dan memecahkan berbagai

permasalahan pembangunan nasional, seperti lapangan

kerja, pengentasan kemiskinan, penyediaan pangan dan

energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian

lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010).

Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt)

merupakan tanaman asli Indoesia, yang berasal dari

Malaise Archipel, yaitu gugusan kepulauan Banda dan

Maluku. Pala sudah terkenal sebagai tanaman rempah

Page 8: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

2

sejak abad ke 18. Sampai saat ini Indonesia merupakan

produsen pala terbesar dunia (70-75%). Negara

produsen lainnya adalah Grenada sebesar 20-25%,

kemudian selebihnya India, Srilangka dan Malaysia

(rachmatsibali.blogspot).

Pala merupakan salah satu komoditas pertanian

yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebagai tanaman

rempah, pala dapat menghasilkan minyak etheris dan

lemak khusus yang berasal dari biji dan fuli. Biji pala

menghasilkan 2 sampai 5 % minyak eteris dan 30 – 40

% lemak. Disamping itu pala hasil penyulingan dapat

digunakan sebagai bahan baku dalam industri, sabun,

parfum, obat-obatan, dan sebagainya. Sementara itu

permintaan pasar dunia akan pala terus meningkat,

sementara tidak kurang dari 60 % kebutuhan pala dunia

didatangkan dari Indonesia. Dalam rangka terus

meningkatkan devisa negara melalui export nonmigas,

memperluas lapangan kerja dan melihat prospek pala

yang menjanjikan harapan baik tersebut, maka sudah

waktunya tanaman pala perlu mendapatkan perhatian

dan penanganan untuk di kembangkan

(himpunanmakalahcutroes.blogspot).

Majunya sektor perkebunan sangat ditentukan

oleh tingginya kualitas maupun kuantitas produksi.

Untuk menghasilkan produksi tinggi ditunjang oleh

tanaman yang dihasilkan dari bibit tanaman

Page 9: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

3

perkebunan yang bermutu baik. Bibit tanaman

perkebunan yang berkualitas dihasilkan dari pohon

induk yang sudah tua, produksi tinggi, benih tua, dan

sehat. Budidaya pembibitan juga harus dilakukan

dengan mengacu pada metode pembibitan yang benar.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusunan

juknis pembibitan tanaman pala adalah memberikan

petunjuk praktis kepada pekebun khususnya dan

masyarakat umumnya dalam melaksanakan budidaya

pembibitan tanaman pala.

1.3. Dasar Pertimbangan

Pembibitan tanaman merupakan awal dari

kegiatan teknis produksi tanaman. Pembibitan tanaman

memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan

dan perkembangan tanaman itu sendiri. Pembibitan

tanaman pala diperlukan karena antara lain kecambah

dari benih pala atau bibit bahan vegetatif memerlukan

perhatian dan perawatan intensif hingga umur 1 tahun.

Proses pertumbuhan dan perkembangan bibit adalah

masa kritis sehingga akan berpengaruh terhadap

kualitas pertumbuhan, perkembangan dan produksi

tanaman yang akan diusahakan.

Page 10: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

4

Provinsi Maluku Utara merupakan penghasil

tanaman pala, bahkan salah satu penghasil terbesar

dunia. Dibutuhkan teknik dan metode pembibitan

tanaman perkebunan yang benar sehingga mampu

menghasilkan bibit berkualitas tinggi untuk mendukung

peningkatan produksi yang akan dihasilkan.

Page 11: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

5

BAB II

METODE PEMBIBITAN TANAMAN PALA (Myristica fragrans)

Tahapan kegiatan untuk memperoleh bibit

bermutu dari tanaman pala adalah sebagai berikut :

2.1. Tahap Penentuan Lokasi

Pemilihan lokasi pembibitan berkaitan dengan :

a. Penyemaian sebaiknya dilaksanakan pada tanah

dengan topografi rata dan draenase baik.

b. Dekat dengan sumber air yang cukup memadahi

selama masa pembibitan sehingga mudah dalam

penyiraman.

c. Lokasi penyemaian diusahakan dekat dengan tempat

pembibitan utama lengkap dengan akses jalan untuk

memudahkan dalam pemindahan kecambah.

d. Dekat dengan jalan serta lokasi penanaman untuk

memudahkan dalam pemindahan dan pengangkutan

ke lokasi tanam.

e. Sedapat mungkin menghindarkan lokasi pembibitan

dari jangkauan hama penyakit.

2.2. Tahap Pemilihan Pohon Indukan dan Benih

a. Karakteristik pohon indukan yang baik sebagai

sumber benih antara lain :

Page 12: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

6

Asal usul jenis dan varietas pohon induk

diketahui dengan jelas.

Umur pohon induk di atas 15 tahun, dengan

produksi >4000 buah/ph/tahun.

Bentuk pohon piramidal atau silindris.

Berbuah teratur setiap tahun dengan musim

panen besar 2x setahun.

Buah/biji besar, fuli tebal dan berkualitas tinggi.

Bebas OPT dan terpelihara dengan baik.

b. Ciri-cir benih yang baik sebagai sumber bibit adalah

sebagai berikut :

Benih berasal dari buah yang telah matang,

umur ± 10 bulan. Tanda buah yang matang

antara lain kulit buah berwarna kusam, kuning

kecoklatan.

Sebaiknya benih diambil dari buah yang

terbelah di pohon.

Biji yang berasal dari buah yang matang

berwarna coklat tua sampai hitam mengkilap

dan fuli berwarna merah.

Bobot biji minimal 15 gram/butir. Bebas hama

dan penyakit.

Biji pala harus segera disemai selambat-

lambatnya 24 jam setelah dikeluarkan dari kulit

buah dan fulinya.

Page 13: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

7

Gb. 1. Benih matang di Pohon

2.3. Tahap Pesemaian Perkecambahan dan Bibit

Pembibitan pala melalui 2 tahap pelaksanaan

yaitu pesemaian perkecambahan dan pesemaian

pembibitan.

a. Pesemaian Perkecambahan

Siapkan tempat pengecambahan dari plastik

atau kotak kayu dengan media tanam serbuk

gergaji yang sudah lapuk atau serbuk sabut

kelapa atau pasir. Siram dengan air bersih

seperlunya, jangan sampai basah atau

tergenang, cukup kondisi lembab.

Biji Pala memiliki kulit biji yang keras sehingga

memerlukan waktu berbulan-bulan (2-3 bulan)

untuk berkecambah.

Untuk mempercepat waktu kecambah (menjadi

1,5 bulan), maka bisa dilakukan penggosokan

bagian biji tempat bakal akar dan daun keluar.

Page 14: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

8

Penggosokan dilakukan dengan 2 kali gosokan

hingga terlihat bagian dalam bijinya yang

berwarna coklat muda.

Gb. 2. Penggosokan untuk mempercepat perkecambahan

Semai benih dengan posisi tidur, jarak tanam 1

x 1 cm. Tutup dengan karung goni atau koran

basah untuk menjaga kelembaban.

Simpan di tempat teduh dan tidak terkena sinar

matahari langsung dan curahan hujan.

Page 15: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

9

Tunas akar tumbuh setelah benih berumur 1-

1,5 bulan setelah semai.

Tunas kecambah tumbuh setelah benih

berumur ± 2,5 bulan setelah semai. Hal ini

menandakan benih sudah siap dipindahkan ke

pembibitan pada polybag.

Gb. 3. Kecambah benih pala bisa jantan/betina

b. Pesemaian Pembibitan

Siapkan polybag ukuran 20 x 25 cm. Isi dengan

media tanam campuran tanah, pupuk kandang

kambing atau sapi atau kompos dengan

perbandingan 2 : 1.

Buat lubang tanam tepat ditengah polybag

kemudian tanam biji yang sudah berkecambah,

siram dengan air dan pada waktu penanaman

akar benih harus lurus.

Page 16: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

10

Untuk menghindari pemotongan akar yang

terlalu panjang, sebaiknya kecambah tidak

dipindahkan lebih dari 3 bulan setelah semai.

Simpan polybag yang telah ditanami benih

secara teratur di tempat pembibitan yang diberi

naungan dari daun kelapa, alang-alang atau

paranet dengan intensitas cahaya masuk ± 25%.

Gb. 4. Pembibitan generatif di dalam Polybag

2.4. Tahap Teknik Perbanyakan Vegetatif

a. Melalui perbanyakan vegetatif; (1) komposisi dan

posisi antara jantan dan betina yang tepat di lapang

dapat ditentukan sejak dini; (2) dipastikan bibit

yang dihasilkan mempunyai sifat-sifat unggul

seperti induknya serta diharapkan mampu

berproduksi lebih awal; (3) vigor tanaman lebih

pendek dan bercabang banyak, cocok untuk

Page 17: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

11

ditanam di kebun campur.

b. Teknik-teknik perbanyakan vegetatif pala; (a)

okulasi; (b) susuan; (c) sambung Pucuk. Saat ini ada

teknik sambung pucuk (epicotyl grafting) yang

mempunyai prospek untuk dikembangkan karena

tingkat keberhasilannya relatif tinggi.

c. Syarat pohon induk pala untuk sumber entres

batang atas :

Pohon induk sudah diketahui jenis, varietas, dan

asal usulnya.

Umur pohon induk >15 tahun, produksi buah

pohon induk betina >4000 butir/ pohon/tahun.

Untuk pohon induk jantan dipilih dari pohon

dengan produksi bunga yang lebat.

Bentuk pohon piramidal atau silindris.

Berbuah teratur setiap tahun dengan musim

panen besar 2 kali setahun.

Buah/biji besar dan fuli tebal serta berkualitas

tinggi.

Bebas hama penyakit dan terpelihara dengan

baik.

Varietas yang dianjurkan untuk sumber entres

atau batang atas adalah Tidore-1, Ternate-1, dan

Tobelo-1 atau pohon induk pala produksi tinggi

dari koleksi plasma nutfah Balittro.

d. Teknik pengambilan entres

Page 18: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

12

Pengambilan entres dilakukan pagi hari (09.00-

11.00) atau sore hari (15.00-17.00).

Ukuran diameter batang entres harus sama

dengan batang bawah.

Batang entres sudah sedikit mengayu,

mempunyai daun yang telah dewasa (berwarna

hijau tua mengkilap), mempunyai mata tunas

tidur, panjang entres 8-12 cm.

Gb. 5. Teknik pengambilan entres

Page 19: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

13

Daun dibuang dan disisakan sepasang daun

dewasa dekat mata tunas, yang dipotong

setengahnya.

Rendam pangkal batang entres pada air bersih

agar tidak layu.

Apabila kebun induk entres cukup jauh dari

lokasi tempat grafting, maka entres yang telah

dibasahi, dikemas dengan menggunakan kulit

pohon pisang yang masih segar/gedebog, atau

kantong plastik yang diberi serbuk sabut kelapa

basah atau serbuk gergaji yang sudah lapuk

atau tissue basah. Dengan demikia entres tahan

5-6 hari.

Pilih batang bawah dari benih yang telah

berumur 20-25 hari setelah keluar tunas, tinggi

10-12 cm, diameter batang ≥ 3 mm dan telah

mempunyai 2-3 daun muda.

Potong benih pada ketinggian 5-8 cm dr

kotiledon, buat irisan vertikal sepanjang 3-4 cm

menyerupai huruf “ V” dengan menggunakan silet

yang tajam.

Ambil entres yang telah tersedia dengan

diameter batang sama dengan diameter batang

bawah, kemudian diruncingkan pada bagian

pangkalnya sehingga berbentuk huruf “ V”

sepanjang 3-4 cm (sesuai dengan irisan vertikal

Page 20: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

14

batang bawah).

Entres yang telah diruncingkan kemudian

dimasukkan pada batang bawah secara hati-

hati, bagian kambium batang atas harus

menempel dengan sempurna pada kambium

batang bawah agar air dan makanan dari batang

bawah mengalir sampai ke batang atas, lalu

diikat dengan tali plastik bening yang lentur.

Benih yang telah disambung kemudian disiram

dengan air sampai jenuh, lalu disungkup dengan

kantong plastik bening. Benih yang telah

disambung disimpan di tempat teduh.

Ikat dengan tali plastik bening yang lentur.

Amati benih yang telah disambung setiap

minggu. Apabila terdapat tunas yang tumbuh

dari bagian batang bawah segera dibuang

karena akan menghambat pertumbuhan tunas

batang atas. Sungkup kembali benih dengan

kantong plastik.

Cek kondisi sambungan pada umur 3-4 minggu.

Sambungan yang berhasil berciri :

- Kondisi batang atas/entres masih berwarna

hijau

- Sepasang daunnya masih utuh

- Sudah muncul tunas menjadi calon daun

Sungkup kantong plastik dibuka setelah tunas

Page 21: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

15

tidur pada batang atas tumbuh menjadi

sepasang daun (umur 1,5-2 bulan setelah

penyambungan).

Tali plastik pada sambungan dibuka setelah

benih berumur 3 bulan setelah penyambungan.

2.5. Tahap Pemeliharaan Bibit

a. Benih disiram setiap pagi atau disesuaikan dengan

kebutuhan.

b. Setelah benih berumur 6 bulan, beri pupuk NPK

(15:15:15) sebanyak 5 gram/pohon.

c. Setelah benih berumur 6 bulan, naungan dikurangi

secara bertahap sampai dengan intensitas cahaya

masuk ±75%.

d. Benih siap ditanam di lapang setelah berumur 1–2

tahun dengan ketinggian 80-100 cm.

Page 22: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

16

Gb. 6. Tahapan teknik epicotyl grafting pala

Page 23: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Pala

17

DAFTAR PUSTAKA

http://himpunanmakalahcutroes.blogspot.co.id/2012/10/makalah-tentangt-pala.html.

http://rachmatsibali.blogspot.co.id/2014/04/makalah-teknik-budidaya-tanaman-pala.html.

www.worldagroforestry.org

Page 24: PEMBIBITAN TANAMAN PALAmalut.litbang.pertanian.go.id/images/stories/publikasi/...energi, pemerataan pembangunan, dan pelestarian lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010). Tanaman

1