pemberian tindakan penambahan terapi penguatan...

106
i PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN OTOT PEKTORALIS MAYOR DAN MINOR PADA MASASE PAYUDARA TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. R DENGAN POST SECTIO CAESARIA DENGANINDIKASI POST DATE DI RUANG NIFAS RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SOEMARSO WONOGIRI DISUSUN OLEH : WULAN RETNONINGSIH NIM. P.13127 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Upload: dongoc

Post on 13-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

i

PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI

PENGUATAN OTOT PEKTORALIS MAYOR DAN MINOR

PADA MASASE PAYUDARA TERHADAP PENINGKATAN

PRODUKSI ASI PADA ASUHAN KEPERAWATAN Ny. R

DENGAN POST SECTIO CAESARIA

DENGANINDIKASI POST DATE DI RUANG NIFAS

RSUD Dr. SOEDIRAN MANGUN SOEMARSO

WONOGIRI

DISUSUN OLEH :

WULAN RETNONINGSIH

NIM. P.13127

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

ii

PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN OTOT

PEKTORALIS MAYOR DAN MINOR PADA MASASE PAYUDARA

TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Ny. R DENGAN POST SECTIO CAESARIA

DENGAN INDIKASI POST DATE DI RUANG NIFAS

RSUDDr. SOEDIRAN MANGUN SOEMARSO

WONOGIRI

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH:

WULAN RETNONINGSIH

NIM. P.13127

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

i

Page 3: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

iii

“Pemberian Tindakan Penambahan Terapi

Penguatan Otot Pektoralis Mayor dan Minor

pada Masase Payudara terhadap Peningkatan

Produksi ASI pada Asuhan Keperawatan Ny. R

dengan Post Sectio Caesarea dengan Indikasi

Post Date di Ruang Nifas RSUD Dr. Soediran

Mangun Soemarso Wonogiri.”

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Wulan RetnoNingsih

NIM : P.13127

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah :

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 11 Mei 2016

Yang Membuat Pernyataan

WULAN RETNONINGSIH

NIM. P.13127

Page 4: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Wulan RetnoNingsih

NIM : P.13127

Program Studi : Diploma III Keperawatan

Judul : “ Pemberian Tindakan Penambahan Terapi Penguatan

Otot Pektoralis Mayor dan Minor pada Masase Payudara

terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Asuhan

Keperawatan Ny. R dengan Post Sectio Caesarea dengan

Indikasi Post Date di Ruang Nifas RSUD Dr. Soediran

Mangun Soemarso Wonogiri.”

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya

TulisIlmiah Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Stikes Kusuma Husada Surakarta

Hari/tanggal : Jumat, 27 Mei 2016

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Ns. Diyah Ekarini, S. Kep. ( )

NIK. 200.179.001

Penguji 1 : Ns. Siti Mardiyah, S. Kep. ( )

NIK.201.183.063

Penguji2 : Ns. Diyah Ekarini, S. Kep. ( )

NIK. 200.179.001

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Ns. Meri Oktariani, M.Kep

NIK. 200.981.037

Page 5: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis mampu menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “Pemberian Tindakan Penambahan Terapi Penguatan

Otot Pektoralis Mayor dan Minor pada Masase Payudara terhadap Peningkatan

Produksi ASI pada Asuhan Keperawatan Ny. R dengan Post Sectio Caesarea

dengan Indikasi Post Date di Ruang Nifas RSUD Dr. Soediran Mangun Soemarso

Wonogiri.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Ns. Meri Okatriani M.Kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ns. Alfyana Nadya R. M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat

menimba ilmu di STIKes KusumaHusada Surakarta.

3. Ns. Diyah Ekarini S.Kep, selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai penguji

yang telah membimbing penulis dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaannya dalam membimbing serta memfasilitasi

penulis demi sempurnanya studi kasus ini.

iv

Page 6: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

v

4. Ns. Siti Mardiyah S.Kep, selaku dosen penguji yang telah membimbing penulis

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam membimbing serta memfasilitasi penulis demi sempurnanya studi kasus

ini..

5. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orang tuaku (Purwo Widodo dan Sri Mulyani) berserta adik (Arif Febri

Yanto), yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat serta doa

untuk menyelesaikan pendididkan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakartat, serta the best patner eko indung prasetio, sahabat kos

sakinah (ratna, agil, rina, isti, nana, sari, nazela), sahabatku windi, elvi dan dwi

berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah

memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk

perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.Amin.

Surakarta, Mei 2016

Penulis

v

Page 7: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 5

Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeori ...................................................................................... 7

Sectio Caesarea ....................................................................................................... 7

Asuhan Keperawatan ............................................................................................ 10

MasaNifas ............................................................................................................. 23

Proses LaktasidanMenyusui .................................................................................. 24

PerawatanPayudara ............................................................................................... 28

Penambahan terapi Penguatan Otot Pektoralis Mayor dan Minor pada Masase

Payudara ................................................................................................................ 31

Kerangka Teori...................................................................................................... 33

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

Subjek Aplikasi Riset ............................................................................................ 34

Tempat dan Waktu ................................................................................................ 34

Media atau Alat yang digunakan........................................................................... 34

vi

Page 8: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

vii

Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset .................................................... 35

Alat Ukur Evaluasi Tindakan Aplikasi Riset ....................................................... 36

BAB IV LAPORAN KASUS

Identitas Klien ....................................................................................................... 37

Pengkajian ............................................................................................................. 37

Perumusan Masalah Keperawatan ........................................................................ 45

Perencanaan........................................................................................................... 46

Implementasi ......................................................................................................... 49

Evaluasi ................................................................................................................. 58

BAB V PEMBAHASAN

Pengkajian ............................................................................................................. 65

Perumusan Masalah Keperawatan ........................................................................ 72

Perencanaan........................................................................................................... 77

Implementasi ......................................................................................................... 83

Evaluasi ................................................................................................................. 90

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ........................................................................................................... 93

Saran ...................................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

vii

Page 9: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................. 33

viii

Page 10: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Usulan Judul Aplikasi Jurnal

Lampiran 2. Lembar konsultasi Karya tulis Ilmiah

Lampiran 3. Surat Pernyataan

Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 5. Jurnal Utama

Lampiran 6. Asuhan Keperawatan

Lampiran 7. Loog book

Lampiran 8. Lembar Observasi Aplikasi Jurnal

ix

Page 11: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta

sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal

masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010).

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,

serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan

seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009).

Ibu nifas akan pulih dengan cepat dengan cara memberikan ASI kepada

bayinya. Pemberian ASI pada beberapa hari pertama membuat rahim

berkontraksi dengan cepat dan memperlambat perdarahan dan sebaliknya jika

ASI tidak diberikan maka akan timbul masalah dalam masa nifas

(Sulistyawati , 2009)

Berdasarkan laporan dari Survai Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI, 2007), diusia lebih dari 25 tahun sepertiga wanita di Dunia (38%)

didapatkan tidak menyusui bayinya karena terjadi pembengkakan payudara

dan di Indonesia angka cangkupan ASI eksklusif mencapai 32,3% ibu yang

memberikan ASI eksklusif pada anak mereka. Survai Demogrfi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 - 2009 menunjukkan bahwa 55% ibu

menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet, kemungkinan hal

1

Page 12: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

2

tersebut disebabkan karena kurangnya perawatan payudara selama kehamilan

(Astuti, 2013).

Sarwono (2006) menyebutkan bahwa produksi ASI akan lebih cepat

dan lebih banyak bila stimulus sedini mungkin dengan cara menetakkan sejak

bayi lahir hingga selama mungkin. Pada pertemuan para ahli di Amerika

Serikat, antara lain Dr. Lisa Martini (2006) mengungkapkan bahwa

kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponection didalam

ASI dapat mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat

badan, diabetes dan kekebalan te rhadap insulin dan penyakit pada pembuluh

nadi terutama jantung.

Siswanto (2007) menyatakan bahwa selama 5 tahun dari tahun 2002

sampai tahun 2007 telah terjadi penurunan median lama menyusui sekitar 2

bulan serta adanya penyakit infeksi akan menyebabkan angka kesakitan dan

kematian bayi, sehingga sampai sekarang jumlah angka kematian bayi 26,9

per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Propinsi Jawa Tengah

terjadi peningkatan pada tahun 2012 tercatat sebesar 32 per 1.000 kelahiran

hidup, padahal target MDG’s 2015 mencapai ≤ 23,5 per 1000 kelahiran

hidup. Sedangkan Angka Kematian Balita di Propinsi Jawa Tengah sebanyak

38 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Jawa Tengah, 2012). Menurut penelitian

yang dilakukan di Ghana ada 22% kematian bayi yang baru lahir terjadi

dalam 1 bulan pertama dan dapat di cegah bila bayi disusui oleh ibunya

dalam 1 jam pertama kelahiran (Hamimatus, 2011).

Page 13: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

3

Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr. M Ashari Pemalang

menggunakan teknik wawancara, kenderungan dari ibu nifas beberapa jam

setelah persalinan menunjukkan payudara terasa lembek, dan hanya sedikit

ASI yang keluar, terjadi dikarenakan belum tahu cara memproduksi ASI

dengan cepat. Ibu nifas juga belum mengetahui faktor-faktor yang

mendukung dalam pengeluaran ASI dengan cepat. Selama menyusui, ibu

membutuhkan tambahan protein di atas normal sebesar 20 gram/hari. Dasar

ketentuan ini adalah tiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gram protein. Dengan

demikian, 830 cc ASI mengandung 10 gram protein. Efisiensi konversi

protein makanan menjadi protein susu hanya 70 % ( dengan variasi

perorangan ). Peningkatan kebutuhan ini ditujukan bukan untuk transformasi

menjadi protein susu, tetapi juga untuk sintesis hormon yang memproduksi

(prolaktin), serta yang mengeluarkan ASI (oksitoksin).

Berdasarkan jurnal Intarti (2015), sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hidayati di RSUD Haji Adam Malik tahun 2008 tentang

pengaruh perawatan payudara terhadap produksi ASI ibu post partum

didapatkan hasil penelitian bahwa hampir seluruh sampel mengalami

peningkatan produksi ASI setelah dilakukan perawatan payudara ibu post

partum yaitu 12 orang (80%) dari 15 sampel yang dipergunakan. Salah satu

hal yang bisa dilakukan untuk perawatan payudara adalah dengan masase

payudara. Manfaat dari masase payudara adalah untuk memperlancar

sirkulasi aliran darah serta membantu sekresi hormone dan stimulasi jaringan

kelenjar di payudara (Varney, 1997). Hal-hal yang dapat mempengaruhi

Page 14: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

4

produksi ASI selain masase payudara antara lain : (1) Makanan yang

mengandung protein, (2) Ketenangan jiwa dan pikiran akan menurunkan

produksi ASI, (3) Faktor isapan anak atau fekuensi menyusui, (4) Konsumsi

rokok dan alkohol, (5) Pola istirahat ibu (Marmi, 2012).

Selain itu manfaat saat melakukan masase payudara diawali dengan

penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor, agar produksi ASI

semakin meningkat. Hal ini sependapat dengan Rogert (2010) yang

menyatakan bahwa secara anatomis di dalam dada terdapat otot pektoralis

minor dan otot pektoralis mayor, otot pectoralis minor terletak pada bagian

superior dan otot pektoralis mayor terletak pada bagian anterior dada yang

berfungsi membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang humerus dan

menarik scapula ke arah ventral dan kaudal pars clavicularis melakukan

fleksi humerus dan pars sternocostalis melakukan ekstensi humerus. Peran

otot ini membawa peredaran darah ke otot terkecil yang berada pada

payudara. Melalui penguatan otot ini maka peredaran darah menjadi

vasodilatasi, dengan demikian aliran darah yang membawa nutrisi untuk

proses pembentukan ASI semakin lancar.

Penambahan tindakan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan

pektoralis minor pada masase payudara lebih efektif, volume ASI yang

dikeluarkan mengalami peningkatan dibanding dengan melakukan masase

payudara yang sebelumnya belum dilakukan pemberian tindakan penambahan

terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase

payudara.

Page 15: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

5

Dalam upaya memingkatkan produksi ASI agar terjadi peningkatan

produksi ASI terhadap ibu nifas lebih efektif, maka penulis tertarik untuk

membuat Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pemberian tindakan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor

pada masase payudara terhadap peningkatan produksi ASI pada Asuhan

Keperawatan pada Ny. R dengan Post Sectio Caesaria dengan indikasi Post

Date di Ruang Nifas RSUD Dr. Soediran Mangun Soemarso Wonogiri ”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu mengaplikasikan pemberian tindakan penambahan

terapi pengutan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase

payudara terhadap peningkatan produksi ASI pada Asuhan Keperawatan

Ny. R di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Ny. R

dengan post partum.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Ny. R

dengan post partum.

c. Penulis mampu menyusun rencana keperawatan pada Ny. R dengan

post partum.

d. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan pada Ny. R dengan

post partum.

Page 16: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

6

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. R dengan post partum.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pemberian tindakan penambahan

terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada

masase payudara terhadap peningkatan produksi ASI pada Asuhan

Keperawatan Ny. R di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah

Wonogiri.

C. Manfaat penulisan

1. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan kontribusi laporan hasil latihan pemberian

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor

pada masase payudara bagi pengembangan praktik keperawatan dan

pemecahan masalah dalam bidang atau profesi keperawatan.

2. Bagi Institusi Rumah Sakit.

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

dalam melakukan latihan tindakan penambahan terapi penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara ibu nifas.

3. Manfaat Bagi Penulis

Menambah pengetaahuan dan dapat mengaplikasikan pemberian

tindakan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan

pektoralis minor pada masase payudara ibu nifas.

Page 17: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Sectio Caesarea

a. Definisi Sectio Caesarea

Sectio Caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan

membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut

(Mochtar, 2011).

Menurut Sarwono (2010), Sectio Caesarea adalah suatu

persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi

pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam

keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.

b. Jenis Sectio Caesarea berdasarkan waktu

1) Sectio Caesarea Primer (efektif)

Sectio Caesarea primer merupakan tindakan pembedahan

yang dilakukan sejak semula telah direncanakan bahwa janin

yang akan dilahirkan secara sectio caesarea, tidak diharapkan

lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit.

2) Sectio Caesarea Sekunder

Sectio Caesarea Sekunder merupakan istilah yang awalnya

hanya menunggu kelahiran biasa (partus percobaan), kemudian

7

Page 18: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

8

jika tidak ada kemajuan persalinan partus percobaan gagal akan

dilakukan tindakan sectio caesarea.

3) Sectio Caesarea ulang

Sectio Caesarea ulang merupakan seorang ibu yang

memiliki riwayat pada kehamilan yang lalu pernah dilakukan

tindakan pembedahan sectio caesarea, atau bisa diartikan

tindakan pembedahan yang dilakukan secara berulang.

4) Sectio Caesarea histerektomi

Sectio Caesarea histerektomi merupakan suatu pembedahan

yang dilakukan pada saat kelahiran janin dengan tindakan

pembedahan sectio caesarea yang secara langsung diikuti

dengan tindakan histerektomi karena suatu indikasi.

c. Indikasi dilakuakn tindakan pembedahan Sectio Caesarea

Menurut Jitowiyono dan Kristiyanasari (2010), mengatakan

bahwa indikasi sectio caesarea dibedakan menjadi 2 yaitu :

1) Indikasi yang berasal dari ibu

Indikasi yang berasal dari ibu yaitu pada kehamilan

primigravida dengan kelainan letak janin, terdapat panggul

sempit, plasenta previa terutama pada primigravida, solutsio

plasenta tingkat I - II, terjadi komplikasi kehamilan yaitu

preeklamsia-eklamsia, serta kehamilan yang disertai penyakit

seperti jantung dan diabetes militus, terdapat gangguan

Page 19: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

9

perjalanan persalinan seperti kista ovarium, mioma uteri dan

sebagainya.

2) Indikasi yang berasal dari janin

Indikasi tindakan pembedahan Sectio Caesarea tidak hanya

berasal dari ibu saja tetapi janin juga mempengaruhi dilakukan

tindakan pembedahan sectio caesarea. Indikasi tersebut antara

lain fetal distress atau gawat janin, mal presentasi dan mal

posisi kedudukan janin, prolapsus tali pusat dengan pembukaan

kecil, kegagalan persalinan vakum atau forseps etraksi.

d. Jenis - jenis operasi sectio caesarea berdasarkan sayatan.

Menurut Mochtar, 2011 jenis - jenis operasi sectio caesarea

yaitu :

1) Sectio Caesarea Klasik (korporal)

Jenis operasi sectio caesarea klasik dilakukan dengan membuat

sayatan memanjang pada korpus uteri dengan panjang kurang

lebih 10 cm.

2) Sectio Caesarea Ismika (profunda)

Jenis operasi sectio caesarea ismika dilakukan dengan

membuat sayatan melintang - konkaf pada segmen bawah

rahim (low cervikal transversal) sayatan dibuat kurang lebih

sepanjang 10 cm.

Page 20: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

10

2. Asuhan keperawatan pada ibu nifas post sectio caesarea

Menurut Doenges (2001) tahap dalam pembentukan asuham

keperawatan meliputi :

a. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses

keperawatan. Pengkajian merupakan tahap yang paling

menentukan bagi tahap berikutnya (Rohman dan Walid, 2012).

Data fokus yang ditemukan pada pasien post sectio caesarea

menurut dongoes (2001), yaitu :

1) Pengkajian dasar data pasien

a) Pasien biasanya dalam keadaan labil.

b) Cemas akan keadaannya saat melakukan persalinan.

c) Adaptasi persalinan psikologi.

2) Persalinan

Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira - kira 600

- 800 ml.

3) Integritas ego

Pasien dapat menunjukkan labilitas emosional, dan

kegembiraan sampai ketakutan, marah atau menarik diri.

4) Eliminasi

Frekuensi BAB

Page 21: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

11

5) Neurosensori

Kerusakan dan sensasi dibawah tingkat anastesi.

6) Nyeri/ketidaknyamanan

Pasien mungkin mengeluh ketidaknyamanan dari berbagai

sumber misalnya : trauma bedah atau insisi, distensi kandung

kemih atau abdomen.

7) Seksualitas

Fundus kontraksi kuat dan terletak di umbilikus.

Aliran lochea sedang dan bebas bekuan berlebih.

8) Pemeriksaan diagnostik

Urinalisi : menentukan kadar albumin.

Kultur : mengidentifikasi adanya virus herpes

simpleks II

Ultrasonografi : melokalisasi plasenta ; menentukan

pertumbuhan, kedudukan dan presentasi

janin.

b. Pemeriksaan fisik

1) Mata : Konjungtiva anemis atau tidak, palpebra simetris,

sklera normal atau tidak, pupil isokor, fungsi indra

penglihatan berfungsi dengan normal.

2) Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis, menggunakan gigi

palsu atau tidak, indra pengecap masih berfungsi

normal atau tidak.

Page 22: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

12

3) Payudara : Simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol,

ASI keluar sedikit - sedikit, aerola menghitam, tidak

ada nyeri tekan dan tidak ada masa.

4) Abdomen :

a) Inspeksi : terlihat luka operasi yang masih tertutup

perban, kondisi perban bersih, dan tidak

berbau.

b) Palpasi : adanya nyeri tekan, tinggi fundus uteri dua

jari dibawah pusat, konsistensi keras.

c) Auskultasi : bising usus normal, peristaltik usus normal.

c. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang

respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah

kesehatan atau proses kehidupan aktual ataupun potensial sebagai

dasar pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil

tempat perawat bertanggung jawab (Rohman dan Walid, 2012).

Menurut NANDA (2014), masalah keperawatan yang

muncul pada ibu nifas dengan post sectio caesarea, yaitu :

1) Nyeri akut berhubungan agen cidera fisik.

2) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

mukus dalam jumlah berlebih.

3) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

4) Resiko infeki berhubungan dengan prosedur invasif.

Page 23: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

13

5) Konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas fisik.

6) Ketidakcakupan pemberian ASI brhubungan dengan reflek

menghisap buruk.

d. Intervensi

Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk

mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah - masalah yang

telah diidentifikasi dalam diagnosa keperawatan yang didalamnya

terdapat tujuan dan kriteria hasil yang meliputi Spesific,

Measurable, Achevable, Realistics, Time (SMART) (Rohman dan

Walid, 2012).

Menurut Bulechek, dkk (2013), intervesi yang muncul pada

ibu nifas dngan post sectio caesarea, sebagai berikut:

1) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

mukus dalam jumlah berlebih.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan bersihan

jalan teratasi dan nafas paten dengan,

Nursing Outcomes Classification (NOC)

a) Respiratory monitoring

b) Respiratory status : ventilation

c) Respiratory status : airway patency

Nursing Interventions Classification (NIC)

a) Monitor kecepatan, irama, kedalaman, retraksi dada, pola

pernafasan, saturasi oksigen, dan penggunaan otot diafragma.

Page 24: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

14

Rasional : mengetahui kebutuhan oksigen pasien dan

memberikan tindakan yang tepat untuk mengatasi

ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

b) Membuka jalan nafas dengan tehnik chin lift atau jaw thrust.

Rasional : mengurangi sesak nafas dan mencegah terjadinya

gagal nafas pada pasien.

c) Ajarkan cara batuk efektif

Rasional : membuka jalan nafas dan mengeluarkan sekret.

d) Kolaborasi dalam pemberian tindakan suction pada pasien.

Rasional : membuka jalan nafas dan mengeluarkan sekret

pada pasien yang tidak bisa mengeluarkan sekret dengan

mandiri.

e) Kolaborasi dalam pemberian tindakan non farmakologi

seperti fisioterapi dada.

Rasional : membantu memberikan tindakan lanjutan yang

tepat pada pasien.

2) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat

hilang atau berkurang dengan,

Nursing Outcomes Classification (NOC) :

a) Pain level

b) Pain control

c) Comfort Level

Page 25: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

15

Nursing Interventions Classification (NIC) :

a) Lakukan penilaian secara komperhensif dari lokasi,

karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau

beratnya nyeri dan faktor pencetus.

Rasional : menentukan kualitas nyeri yang dialami pasien dan

menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk

menangani nyeri.

b) Observasi isyarat nonverbal dari rasa ketidaknyamanan

terutama pada pasien yang tidak dapat berkomunikasi secara

efektif.

Rasional : menentukan kualitas nyeri melalui ekspresi wajah,

pasien agar dapat mengetahui skala nyeri yang dirasakan

pasien.

c) Ajarkan prinsip - prinsip managenem nyeri non farmakologi :

teknik relaksasi nafas dalam.

Rasional : membantu mengurangi nyeri dan memberikan

kenyamanan pada pasien.

d) Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi

respon pasien terhadap ketidaknyamanan (suhu lingkungan,

pencahayaan, dan kebisingan).

Rasional : memberikan kenyamanan kepada pasien

diharapkan dapat mengalihkan perhatian kepada lingkungan

dan nyeri dapat berkurang.

Page 26: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

16

e) Informasikan kepada pasien tentang faktor yang

meningkatkan dan memperburuk rasa nyeri.

Rasional : memberikan informasi kepada pasien dengan

harapan pasien dapat mengatasi nyeri dan menghindari hal -

hal yang dapat menjadi faktor pencetus nyeri.

f) Berikan informasi nyeri, penyebab nyeri, berapa lama akan

berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan sesuai prosedur.

Rasional : membantu pasien dalam melakukan pengendalian

nyeri.

g) Kolaborasi dalam pemberian managemen nyeri farmakologi :

pemberian obat anllgesik.

Rasional : membantu mengurangi nyeri atau menghilangkan

nyeri.

3) Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien

dapat melakukan aktivitas dan latihan secara mandiri.

Nursing Outcomes Classification (NOC) :

a) Joint Movement : Active

b) Mobility level

c) Self care : ADLs

d) Transfer performance

Page 27: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

17

Nursing Interventions Classification (NIC) :

a) Pantau tingkat mobilisasi pasien.

Rasional : mengetahui mobilisasi pasien post operasi dan

memberikan latihan yang tepat pada pasien.

b) Monitor pasien dalam penggunaan kruk atau alat bantu

berjalan lainnya.

Rasional : menghindari terjadinya perdarahan pada pasien

post operasi

c) Pantau gerakan dan ekstermitas pasien

Rasional : mengetahui pergerakan sendi pasien post anastesi.

d) Bantu pasien melakukan ambulasi secara bertahap dan sesuai

kebutuhan

Rasional : mencegah terjadinya perdarahan atau syok pada

pasien.

e) Anjurkan penggunaan alat bantu yang diperlukan

Rasional : mencegah terjadinya hal - hal yang dapat

menyebabkan resiko jatuh pada pasien post anastesi.

f) Anjurkan pasien melakukan perubahan posisi

Rasional : menghindari adanya luka tekan pada area sendi

dan mempercepat penyembuhan luka operasi.

g) Kolaborasi dalam pemberian tindakan non farmakologi :

terapi fisik untuk latihan ambulasi

Rasional : membantu dalam proses penyembuhan.

Page 28: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

18

4) Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasif.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak ada

tanda - tanda infeksi.

Nursing Outcomes Classification (NOC) :

a) Immune Status

b) Knowledge : Infection control

c) Risk control

Nursing Interventions Classification (NIC) :

a) Pantau tanda - tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.

Rasional : mengetahui keadaan luka post operasi dan dapat

melakukan tindakan selanjutnya dengan tepat.

b) Berikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda

dan gejala infeksi.

Rasional : membantu keluarga dan pasien mengetahui tanda

lebih dini dan dapat melakukan tindakan dengan tepat.

c) Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana menghindari

infeksi.

Rasional : menghindari terjadinya infeksi dan dapat menjaga

kebersihan luka.

d) Berikan promosi kesehatan tentang asupan gizi yang tepat.

Rasional : menambah pengetahuan tentang makanan yang

dapat mempercepat penyembuhan luka.

Page 29: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

19

e) Kolaborasi dalam pemberian tindakan farmakologi :

pemberian obat antibiotik.

Rasional : membantu mencegah terjadinya infeksi.

5) Konstipasi berhubungan dengan kurang aktivitas.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kostipasi

teratasi dengan :

Nursing Outcomes Classification (NIC) :

a) Bowel elimination

b) Hydration

Nursing Interventions Classification (NOC) :

a) Pantau gerakan usus termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk,

volume dan warna.

Rasional : mengetahui bising usus pasien dan memberikan

tindakan selanjutnya dengan tepat.

b) Pantau tanda dan gejala diare, sembelit, dan impaksi.

Rasional : mencegah terjadinya diare dan dapat memberikan

penanganan segera.

c) Anjurkan pasien untuk mencatat warna, volume, frekuensi,

dan konsistensi feses.

Rasional : mengetahui keadaan feses dan dapat memberikan

tindakan segera apabila feses berwarna hitam.

Page 30: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

20

d) Berikan diit makanan tinggi serat

Rasional : membantu melancarkan pencernaan dan mencegah

sembelit pada pasien.

e) Berikan informasi kepada pasien atau keluarga tentang proses

pencernaan yang normal

Rasional : menambah pengetahuan keluarga dan pasien

tentang proses pencernaan normal serta menghindari

kostipasi.

f) Kolaborasi dalam pemberian tindakan farmakologi :

pemberian obat pencahar

Rasional : membantu melancarkan pencernaan pasien.

6) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan reflek

menghisap buruk.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pemberian

ASI menjadi efektif dengan,

Nursing Outcomes Classification (NOC) :

a) Breast feding Ineffective

b) Breathing Pattern Ineffective

c) Breast feeding Interupted

Nursing Interventions Classification (NIC) :

a) Kaji kemampuan bayi untuk latch on dan menghisap secara

efektif.

Page 31: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

21

Rasional : mengetahui kemampuan bayi dalam menghisap

payudara ibu.

b) Pantau ketrampilan ibu dalam menempelkan bayi ke putting

Rasional : membantu ibu dalam menempelkan mulut bayi

kepada payudara.

c) Pantau berat badan dan pola eliminasi bayi

Rasional ; mengetahui nutrisi yang sudah diberikan ibu pada

bayi, serta menghindari bayi mengalami dehidrasi.

d) Berikan informasi tentang laktasi dan teknik menyusui yang

benar

Rasional : membantu ibu dalam proses laktasi pada bayi.

e) Berikan informasi tentang keuntungan dan kerugian

pemberian ASI.

Rasional : Agar ibu lebih memilih memberikan ASI daripada

susu formula pada bayi dan bayi tidaak gampang sakit.

f) Kolaborasi dengan keluarga atau suami untuk memberikan

dukungan dan motivasi untuk menyusui

Rasional : membantu ibu dalam melakukan laktasi pada bayi

selama 2 tahun.

Page 32: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

22

e. Implementasi

Implementasi adalah tindakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi

pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien

selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang

baru (Rohman dan Walid, 2012)

Menurut Asmadi (2008), komponen tahap implementasi

sebagai berikut :

1) Komunikasi yang efektif

2) Kemampuan untuk menciptakan hubungan saling percaya

3) Kemampuan melakukan tehnikn psikomotor

4) Kemampuan melakukan observasi sistematis

5) Kemampuan memberikan pendidikan kesehatan

6) Kemampuan advokasi dan kemampuan evaluasi

7) Dokumentasi tindakan keperawatan dan respon klien terhadap

asuhan keperawatan.

f. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan

perubahan keadaan pasien atau hasil yang diamati dengan tujuan

dan kriteria hasil yang dibuat paada tahap perencanaan (Rohman

dan Walid, 2012).

Menurut Asmadi (2008), pada evaluasi klien dengan post

sectio caesarea kriteria evaluasi sebagai berikut :

Page 33: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

23

1) Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu

menggunakan tehnok non farmakologi untuk mengurangi nyeri,

mencari bantuan), melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

menggunakan managemen nyeri, mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri), menyatakan rasa

nyaman setelah nyeri berkurang.

2) Klien meningkat dalam aktivitas fisik, mengerti tujuan dan

peningkatan mobilitas, memverbalisasikan perasaan dalam

meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah,

memperagakan penggunaan alat bantu untuk mobilisasi.

3) Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, mendeskripsikan

proses penularan penyakit, faktor yang mempengaruhi penularan

serta penatalaksanaan, menunjukkan kemampuan untuk

mencegah timbulnya infeksi, jumlah leukosit dalam batas

normal, menunjukkan perilaku hidup sehat.

4) Klien mampu mengungkapkan sudah tidak sesak nafas dan

respirasi 16 - 24 x/menit.

5) Klien bebas dari konstipasi.

6) Klien mampu memberikan ASI secara maksimal kepada bayi.

Page 34: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

24

3. Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya

plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan

secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari

(Ambarwati, 2010).

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,

plasenta, serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali

organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6

minggu (Saleha, 2009).

4. Proses Laktasi dan Menyusui

a. Anatomi Payudara

Secara vertikal payudara terletak diantara kosta II dan IV,

secara horizontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris

medialis. Kelenjar susu berada di jaringan sub kutan, tepatnya

diantara jaringan sub kutan superficial dan profundus, yang

menutupi muskulus pectoralis mayor (Walyani, Endang. 2015).

Ukuran normal 10-12 cm dengan beratnya pada wanita

hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm 400-600 gram dan

pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk dan ukuran

payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya.

Payudara menjadi besar saat hamil dan menyusui dan biasanya

mengecil setelah menopouse. Pembesaran ini terutama disebabkan

Page 35: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

25

oleh pertumbuhan strauma jaringan penyangga dan penimbunan

jaringan lemak.

b. Fisiologi Payudara

Selama kehamilan , hormon prolaktin dari plasenta

meningkat tetapi ASI biasanya belum keluar karena masih

dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau

ketiga pasca persalinan, kadar estrogen dan progesteron turun

drastis, sehingga pengaruh prolaktin lebih dominan dan pada saaat

inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan lebih dini

terjadi perangsang puting susu, terbentuklah prolaktin hipofisis,

sehingga sekresi ASI semakin lancar. Dua reflek pada ibu yang

sangat penting dalam proses laktasi yaitu reflek prolaktin dan reflek

aliran timbul akibat perangsangan puting susu oleh hisapan bayi

(Walyani, Endang. 2015).

c. Dukungan dalam Pemberian Laktasi

1) Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama

beberapa jam pertama.

a) Membina hubungan atau ikatan bagi pemberian ASI.

b) Membina rasa hangat dengan membaringkan dan

menempelkan pada kulit ibunya dan menyelimutinya.

Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama

setelah persalinan. Hal ini sangat penting apakah bayi tidak akan

mendapat ASI atau tidak, ini didasarkan oleh peran hormon

Page 36: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

26

pembuat ASI, antara lain hormon prolaktin dalam ibu akan

menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh

lepasnya plasenta.

Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin,

isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk

mengeluarkan hormon oksitosin. Hormon oksitosin bekerja

merangsang otot polos untuk meremas ASI yang ada pada

alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan

melalui puting susu.

Apabila bayi tidak menghisap puting susu pada setengah

jam setelah persalinan, hormon prolaktin akan turun dan sulit

merangsang prolaktin sehingga ASI baru akan keluar pada hari

ketiga atau lebih.

2) Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk

mencegah masalah umum yang timbul.

Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk melancarkan

sirulasi darah dan mencegah tersumbatnya aliran susu sehingga

memperlancar pengeluaran ASI.

Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dimulai

sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan

dilakukan 2 kali sehari.Agar tujuan perawatan ini dapat tercapai,

bidan melakukan perawatan payudara. Mengupayakan tangan

Page 37: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

27

dan puting susu tetap bersih, jangan mengoleskan krim, alkohol

atau sabun pada puting susu.

3) Bantu ibu pada waktu pertama kali menyusui.

Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama

setelah persalinan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan

mendapat cukup ASI atau tidak. Ini didasari oleh peran hormon

pembuat ASI, antara lain hormon prolaktin dalam peredaran

darah ibu akan menurun setelah satu jam persalinan yang

disebabkan oleh lepasnya plasenta.

4) Bayi harus ditempatkan dekat dengan ibunya dikamar yang

sama (rawat gabung atau rooming in)

Tujuan rawat gabung atau roming in ini adalah :

a) Agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin, kapan saja

dan di mana saja dan dapat menunjukkan tanda-tanda bayi

lapar.

b) Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi secara

benar yang dilakukan oleh bidan, serta mempunyai bekal

ketrampilan merawat bayi setelah ibu pulang ke rumahnya.

c) Dapat melibatkan suami atau keluarga klien secara aktif

untuk membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya.

d. Tanda Bayi Cukup ASI

1) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam sehari dan warnanya

jernih sampai kuning muda.

Page 38: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

28

2) Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan.

3) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun, dan

tidur cukup. Bayi setidaknya menyusui 10-12 kali dalam 24 jam.

4) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai

menyusui.

5) Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI, setiap kali mulai

menyusui.

6) Bayi bertambah berat badannya.

(Sulistyawati Ari, 2009)

5. Perawatan Payudara

a. Pengertian

Perawatan payudara adalah tindakan untuk merawat

payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk

memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan payudara adalah

perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang

merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat payudara

agar air susu keluar dengan lancar. Perawatan payudara sangat

penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini

dikarenakan payudara merupakan satu-satu penghasil ASI yang

merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus

dilakukan sedini mungkin (Walyani, Endang. 2015).

Page 39: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

29

b. Tujuan Perawatan Payudara

1) Memelihara hygine payudara

2) Melenturkan dan menguatkan puting susu

3) Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk

kebutuhan bayi

4) Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir

bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang

menarik

5) Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan

lecet sewaktu dihisap oleh bayi

6) Melancarkan aliran ASI

7) Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat

dikeluarkan sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya.

c. Waktu Pelaksanaan

1) Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan

2) Dilakukan minimal 2x dalam sehari

d. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan payudara adalah :

1) Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus

dan tidak melukai payudara.

2) Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan

3) Lakukan pada suasana santai, misalnya pada waktu mandi sore

atau sebelum berangkat tidur.

Page 40: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

30

e. Persyaratan Perawatan payudara

1) Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur

minimal dua kali dalam sehari

2) Memerhatikan makanan dengan menu seimbang

3) Memerhatikan kebersihan sehari-hari

4) Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong

payudara

5) Menghindari rokok dan minuman berakohol

6) Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang.

f. Alat yang Digunakan

1) Minyak kelapa atau baby oil

2) Handuk kering

3) Washlap

4) Baskom

5) Air hangat dan air dingin

6) Cawan

g. Teknik Perawatan Payudara

1) Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil

selama kurang lebih 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan.

2) Tempelkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara.

3) Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.

4) Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak

tangan kanan kearah sisi kanan.

Page 41: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

31

5) Pengurutan diteruskan ke bawah, ke samping selanjutnya

melintang, lalu telapak tangan dilepaskan dari payudara, ulangi

gerakan 20-30 kali.

6) Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan

membuat gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal

payudara sampai pada puting susu. Lakukan tahap yang sama

pada payudara kanan, lakukan dua kali gerakan pada tiap

payudra.

7) Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain

mengurut payudara degan sisi kelingking dari arah tepi kearah

puting susu. Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara.

Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.

8) Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan

dingin bergantian kurang lebih 5 menit, keringkan payudara

dengan handuk bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan

menopang.

Salah satu hal yang biasa dilakukan untuk perawataran

payudara adalah masase payuda. Manfaat dari masase payudara

adalah untuk memperlancar sirkulasi aliran darah serta membantu

sekresi hormon dan stimulasi jaringan kelenjar di payudara.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI selain

masase payudara antara lain : (1) Makanan yang mengandung

protein (2) Ketenangan jiwa dan pikiran akan menurunkan produksi

Page 42: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

32

ASI, (3) Faktor isapan anak atau frekuensi menyusui, (4) Konsumsi

rokok dan alcohol, (5) Pola istirahat Ibu (Marmi, 2012)

6. Penambahan Terapi Penguatan Otot Pektoralis Mayor dan Minor

pada Masase Payudara

Masase payudara pada masa nifas perlu dilakukan untuk

memperlancar produksi ASI. Dengan adanya rangsangan, otot-otot ini

akan berkontraksi lebih dan kontraksi ini diperlukan dalam laktasi.

Rangsangan pada payudara dapat dilakukan dengan pemijatan

atau mengurut (Bahiyatun, 2009).Saat melakukan masase payudara

diwali dengan penguatan otot pectoralis mayor dan minor, agar

produksi ASI semakain meningkat.

Hal ini sependapat dengan Rogert (2010) yang menyatakan

bahwa secara anatomis di dalam dada terdapat otot pectoralis minor

dan pectoralis mayor, otot pectoralis minor terletak pada bagian

superior dan otot pectoralis mayor terletak pada bagian anterior dada

yang berfungsi membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang

humerus dan menarik scapula kearah ventral dan kaudal pars

clavikularis melakukan fleksi humerus dan pars sternocostalis

melakukan ekstensi humerus. Peran otot ini membawa peredaran

darah menjadi vasodilatasi, dengan demikian aliran darah yang

membawa nutrisi untuk proses pembuatan ASI semakin lancar.

Page 43: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

33

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1 (KerangkaTeori)

Masa nifas

Masalah dalam pemberian ASI :

a. Puting susu nyeri

b. Puting susu lecet

c. Payudara bengkak

d. Mastitis atau abses payudara

KetidakefektifanASI

Pemberianmasasepayudaradenganpembe

riantambahanterapipenguatanototpektor

alis mayordan minor

Produksi ASI meningkat

Terjadi proses laktasi

menyusui pada ibu nifas

(Intarti, 2015)

Page 44: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

34

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset

Subjek yang digunakan adalah ibu nifas umur 34 tahun status obstetric

Partus2, Abortus0 (P2A0) dengan ketidakefektifan produksi ASI.

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat : Pemberian Tindakan Penambahan Terapi Penguatan Otot

Pektoralis Mayor dan Pektoralis Minor pada masase payudara di Ruang

Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri.

2. Waktu : Waktu dalam pemberian tindakan penambahan terapi penguatan

otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara selama

4 hari pada tanggal 05 januari 2016 - 08 januari 2016.

C. Media dan Alat yang Digunakan

Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang akan digunakan adalah :

1. Lembar observasi yang akan digunakan untuk mencatat hasil dari

pemberian tindakan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

dan pektoralis minor pada masase payudara ibu.

2. Alat yang digunakan untuk masase payudara antara lain :

1) Minyak kelapa atau baby oil

2) Handuk kering

34

Page 45: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

35

3) Washlap

4) Baskom

5) Air hangat dan air dingin

6) Cawan

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset :

Teknik Perawatan Payudara

1) Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil selama

kurang lebih 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan.

2) Tempelkan kedua telapak tangan di antara kedua payudara.

3) Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.

4) Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan

kearah sisi kanan.

5) Pengurutan diteruskan ke bawah, ke samping selanjutnya melintang, lalu

telapak tangan dilepaskan dari payudara, ulangi gerakan 20-30 kali.

6) Tangan kiri menopang payudara kiri, lalu tiga jari tangan kanan membuat

gerakan memutar sambil menekan mulai dari pangkal payudara sampai

pada puting susu. Lakukan tahap yang sama pada payudara kanan, lakukan

dua kali gerakan pada tiap payudra.

7) Satu tagan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut

payudara degan sisi kelingking dari arah tepi kearah puting susu. Lakukan

tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30

kali.

Page 46: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

36

8) Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin

bergantian kurang lebih 5 menit, keringkan payudara dengan handuk

bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan menopang.

Saat melakukan masase payudara sebelumnya diwali dengan

penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor, agar produksi ASI

semakain meningkat.

Hal ini sependapat dengan Rogert (2010) yang menyatakan bahwa

secara anatomis di dalam dada terdapat otot pektoralis minor dan pektoralis

mayor, otot pektoralis minor terletak pada bagian superior dan otot pektoralis

mayor terletak pada bagian anterior dada yang berfungsi membantu gerakan

aduksi dan endorotasi tulang humerus dan menarik scapula kearah ventral dan

kaudal pars clavikularis melakukan fleksi humerus dan pars sternocostalis

melakukan ekstensi humerus. Peran otot ini membawa peredaran darah

menjadi vasodilatasi, dengan demikian aliran darah yang membawa nutrisi

untuk proses pembuatan ASI semakin lancar.

E. Alat Ukur Evaluasi dari Aplikasi Tindakan Berdasarkan Riset :

Penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan (Sugiyono,

2007) dengan desain penelitian case control. Data terdiri dari data primer dan

sekunder.Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung (observasi)

dengan berpedoman pada instrumen penelitian menggunakan ceklist dan

lembar observasi.Data sekunder diperoleh dari catatan rekam medis ibu nifas.

Page 47: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

37

BAB IV

LAPORAN KASUS

Pada bab ini menjelaskan tentang kasus Asuhan Keperawatan Postpartum pada

Ny.R dengan pemberian terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis

minor pada masase payudara di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Soediran Mangun Soemarso Wonogiri. Pengelolaan asuhan keperawatan ini

dilakukan selama 4 hari pada tanggal 05 Januari 2016 sampai tanggal 08 Januari

2016. Laporan kasus ini meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi, dan evaluasi dari tindakan keperawatan. Pasien masuk rumah sakit

pada tanggal 04 Januari 2016 pukul 18.15 WIB, pengkajian dilakukan dengan

anamnesa, observasi, catatan keperawatan dan catatan medis.

I. PENGKAJIAN

Pada hari Selasa 05 januari 2016 Pukul 14.05 WIB dilakukan pengkajian,

didapatkan data :

A. Identitas Pasien

Pasien bernama Ny. R dengan alamat rumah Geneng, Wonogiri. Pasien berumur

34 tahun dengan jenis kelamin perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga, pasien

beragama islam dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP),

dan status perkawinan sudah menikah.

37

Page 48: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

38

B. Riwayat Kehamilan Persalinan Lalu

Ny. R sebelurmnya melahirkan anak pertamanya dengan Sectio Caesaria dengan

berat badan bayi 2.400 gram, keadaan waktu lahir baik, tidak ada komplikasi pada

saat masa nifas, Ny R memberikan ASI anaknya selama 2 tahun, sekarang

berumur 7 tahun.

C. Riwayat Kehamilan Saat Ini

Selama kehamilan Ny. R periksa sebanyak 9 kali di bidan desa. Pada trimester

pertama (0 - 12 minggu) Ny. R melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 2

kali dengan masalah kehamilanya ibu mual dan kadang - kadang muntah,

sedangkan pada trimester kedua (12 - 24 minggu) Ny. R melakukan pemeriksaan

sebanyak 3 kali tidak ada masalah dalam kehamilan, pada trimester ketiga (24 - 37

minggu) Ny. R melakukan pemeriksaan sebanyak 4 kali dalam 2 bulan terakhir.

Pada pemeriksaan terakhir Ny. R dianjurkan untuk operasi Sectio Caesaria

dengan indikasi post date dan riwayat Sectio Caesaria 7 tahun yang lalu. Sectio

Caesaria Ny. R dilakukan pada hari jumat 05 januari 2016 pada Pukul 11.00 WIB

dengan jenis kelamin Laki-laki, Berat Badan : 2700 gram, Tinggi Badan : 44 cm,

terjadi perdarahan pada saat Sectio Caesaria kurang lebih 600 cc.

D. Riwayat Ginekologi

Ny. R tidak mempunyai masalah ginekologi, sebelumnya Ny. R memakai KB pil

3 bulanan.

Page 49: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

39

E. Data Postnatal

Ny. R mengatakan ini kelahiran anak keduanya dengan bayi rawat gabung,

sebelumnya Ny. R telah melahirkan anak pertamanya dengan Sectio Caesaria bayi

baik dan normal, Ny R tidak pernah Abortus, keadan umum Ny. R baik kesadaan

composmentis, berat badan 83 kg, tinggi badan 154 cm dengan tekanan darah

124/84 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Suhu : 36,6 °C, Respiratory rate : 22 x/menit.

Pemeriksaan fisik Ny. R Kepala-Leher. Kepala pasien berbentuk mesocepal, kulit

kepala bersih, rambut berwarna hitam distribusi merata rambut tidak mudah

rontok. Mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik, pupil

isokor, reflek cahaya positif, tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Hidung

simetris, tidak ada polip pada hidung, tidak ada sekret, tidak ada septum deviasi.

Mulut bersih, tidak ada stomatitis, gigi bersih dan tidak berlubang. Telinga kanan

dan kiri simetris, bersih, tidak ada serum berlebih, tidak ada gangguan

pendengaran. Leher tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,

tidak ada kaku kuduk pada leher.

Pemeriksaan dada pada Ny. R, pemeriksaan Jantung inspeksi : ictus cordis tidak

tampak dari luar, palpasi : ictus cordis teraba di SIC VI, perkusi : suara jantung

pekak, auskultasi : suara jantung I/II murni. Pemeriksaan paru-paru, Inspeksi :

Dada simetris, tidak ada luka/jejas, perkusi : suara paru sonor, palpasi : vocal

premitus kanan dan kiri sama, auskultasi : suara paru regular/vesikuler.

Pemeriksaan payudara Ny. R tampak simetris kiri dan kanan, tampak membesar

pada puting susu dan terdapat pigmentasi, aerola Ny. R berwarna kehitaman

tampak kotor, ASI masih susah dikeluarkan, payudara teraba masih lembek tidak

Page 50: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

40

lecet, belum terdapat kolostrom yang keluar, payudaranya tidak sakit pada waktu

dipijat.

Pemeriksaan Abdomen pada Ny. R dengan inspeksi terdapat luka post sectio

caesaria di perut bagian bawah , luka berbentuk vertikal dengan panjang 10 cm,

terdapat jahitan 8, balutan tidak basah. Pencernaan belum berfungsi sempurna

karena efek anastesi.

Pemeriksaan Perineum dan Genetalia, pemeriksaan tanda R (red) tidak , E

(edema) tidak, E (Echimosis) tidak, D (Discharge) tidak ada, A (Approxiamate)

tidak, perineum dan vagina bersih tidak ada bekas luka. Lokhea rubra warna

merah, cair, kurang lebih 150 cc, tidak ada hemorhoid pada anus.

Ekstermitas atas Ny. R terpasang infus RL 25 tpm pada tangan kanan, ekstermitas

atas dan bawah pasien normal tidak ada edema, tidak ada varises, kekuatan otot

kanan dan kiri 5.

Eliminasi Ny. R normal, tidak ada gangguan, pasien terpasang kateter dan urin

bag, urin 500 cc, warna kemerahan. Ny. R belum buang air besar sejak di Rumah

Sakit (Senin, 04 januari 2016).

Istirahat dan Kenyamanan, Ny. R mengatakan sejak operasi bisa tidur tetapi sering

terbangun karena nyeri post sectio caesaria. Ny. R mengatakan Provokes/palliates

: Nyeri karena luka post operasi sectio caesaria semakin sakit saat dibuat

bergerak, Quality : Nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, Radiates/Region : Nyeri di

perut bagian bawah, Skala : Skala nyeri 6, Time : Nyeri sewatu-waktu (hilang

timbul).

Page 51: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

41

Mobilitas dan Latihan, tingkat mobilitas Ny. R ringan, kaki kanan dan kiri masih

susah digerakkan karena post sectio caesaria.

Nutrisi dan Cairan, pada tanggal 05 januari Pukul 14. 10 WIB Ny. R belum makan

dan minum karena efek anastes. Pukul 19.00 tanggal 05 januari 2016 pasien

makan dan minum.

Ny. R mengatakan ini persalinan Sectio Caesaria yang kedua, sebelumnya Ny. R

Sectio Caesaria 7 tahun yang lalu, Ny. R sangat menerima bayinya dengan senang

hati, Ny. R masih belum mau mendekatkan bayinya dan meminumkan ASI.

F. Pemeriksaan penunjang Ny. R pada tanggal 04 januari 2016 dengan hasil

pemeriksaan WBC 14.9 K/uL (normal 4.1-10.9), RBC 4.01 M/Ul (normal

4.20-6.30), HGB 11.7 o/Dl (normal 12.0-18.0), HCT 34.8 % (normal 37.0-

51.0), MCV 86.7 Fl (normal 80.0-97.0), PLT 245 K/uL (normal 140-440),

MPV 6.2 fL (normal 0.0-99.8). Pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 04,

januari 2016 hasil pemeriksaan Glukosa sewaktu 105 (normal <170 mg/dL),

Ureum *18 (normal 10-50), Creatinine 0.40 (normal 0.5-0.9), SGOT 15

(normal <32 U/L), HBsAg Non Reaktif.

G. Terapi Obat

Terapi yang diberikan pada Ny. R pada Selasa 05 janurai 2016 dengan terapi

cairan 25 tpm, golongan Nutrisi berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan

cairan, Cefoperazone 500mg/12jam golongan antibiotik berfungsi sebagai

mencegah infeksi saluran nafas (atas dan bawah), infeksi saluran kemih (atas dan

bawah), peritonitis, kolesistitis, dan infeksi intra abdominal lainnya, efek

sampingnya gangguan sel cerna 9.36-10.8% : diare, mual, muntah, Reaksi kulit

Page 52: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

42

(0.8-1.3 %) : ruam, urtikaria, Peningkatan sementara SGOT, SGPT, bilirubin (6.3-

10 % ). Ketorolac 500 mg/12jam golongan Analgesik Non narkotik berfungsi

sebagai penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut sampai berat setelah

prosedur bedah, dianjurkan diberikan segera setelah operasi dengan efek samping

dyspepsia, sakit kepala, mengantuk, nyeri pada tempat suntikan, nyeri GI, diare

berkeringat, nausea, pusing, edema. Asam traneksamat 500 mg/8jam golongan

Hemostatik berfungsi sebagai perdarahan abnormal dan gejala penyakit

hemoragik lainnya seperti hemoptisis pendarahan abnormal selama operasi

dengan efek samping gangguan GI, dapat menyebabkan prutitus, eritema, ruam

kulit, hipotensi, dispepsia, mual, diare, inhibisi, ejakulasi, aritoma konjungtiva dan

hidung tersumbat.

Pada tanggal 06 januari 2016 Ny. R mendapatkan terapi cairan 20 tpm, golongan

Nutrisi berfungsi untuk mengembalikan keseimbangan cairan, Cefoperazone

500mg/12jam golongan antibiotik berfungsi sebagai mencegah infeksi saluran

nafas (atas dan bawah), infeksi saluran kemih (atas dan bawah), peritonitis,

kolesistitis, dan infeksi intra abdominal lainnya, efek sampingnya gangguan sel

cerna 9.36-10.8% : diare, mual, muntah, Reaksi kulit (0.8-1.3 %) : ruam, urtikaria,

Peningkatan sementara SGOT, SGPT, bilirubin (6.3-10 % ). Ketorolac 500

mg/12jam golongan Analgesik Non narkotik berfungsi sebagai penatalaksanaan

jangka pendek terhadap nyeri akut sampai berat setelah prosedur bedah,

dianjurkan diberikan segera setelah operasi dengan efek samping dyspepsia, sakit

kepala, mengantuk, nyeri pada tempat suntikan, nyeri GI, diare berkeringat,

nausea, pusing, edema.

Page 53: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

43

Pada tanggal 07 januari 2016 Ny. R mendapatkan terapi Asam traneksamat 500

mg/8jam golongan Hemostatik berfungsi sebagai perdarahan abnormal dan gejala

penyakit hemoragik lainnya seperti hemoptisis pendarahan abnormal selama

operasi dengan efek samping gangguan GI, dapat menyebabkan prutitus, eritema,

ruam kulit, hipotensi, dispepsia, mual, diare, inhibisi, ejakulasi, aritoma

konjungtiva dan hidung tersumbat. Cefadroxil 2x500 mg golongan antimikroba

berfungsi dalam infeksi saluran nafas, kulit, jaringan lunak, saluran cerna, saluran

kemih, dan infeksi lain yang berkaitan dengan organisme bersangkutan dengan

efek samping gangguan gastrointestinal, reaksi alergi, kolitus psaudamembransa,

kelainan hematologi dan fungsi hati. Vitamin C 2x50 mg golongan vitamin

berfungsi dalam kebutuhan vitamin pada kehamilan dan menyusui, untuk

pertumbuhan anak dan remaja, masa penyembuhan dari sakit, terapi penunjang

terhadap pilek dan influenza.

Pada tanggal 08 januari 2016 Ny. R mendapatkan terapi oral Asam mefenamat

3x500mg golongan Analgesik berfungsi untuk menghilangkan nyeri akut dan

ringan sampai sedang, sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, disminore

primer, termasuk nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri persalinan dengan efek

samping gangguan cerna : iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah, diare, rasa

mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dyspepsia. Cefadroxil

2x500 mg golongan antimikroba berfungsi dalam infeksi saluran nafas, kulit,

jaringan lunak, saluran cerna, saluran kemih, dan infeksi lain yang berkaitan

dengan organisme bersangkutan dengan efek samping gangguan gastrointestinal,

reaksi alergi, kolitus psaudamembransa, kelainan hematologi dan fungsi hati.

Page 54: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

44

Vitamin C 2x50 mg golongan vitamin berfungsi dalam kebutuhan vitamin pada

kehamilan dan menyusui, untuk pertumbuhan anak dan remaja, masa

penyembuhan dari sakit, terapi penunjang terhadap pilek dan influenza.

II. ANALISA DATA

Pada hari Selasa 05 januari 2016 Pukul 14.20 WIB Ny. R mengatakan terdapat

luka jahitan setelah operasi Sectio Caesaria diperut bagian bawah, Nyeri luka

post operasi semakin sakit dibuat bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum,

nyeri di perut bagian bawah, skala nyeri 6, nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul).

Ny. R tampak meringis kesakitan, tampak memegang perutnya, Tekanan darah :

124/84 mmHg, Nadi : 88 x/menit, Suhu : 36.6°C, Respiratory Rate : 22 x/menit,

didapatkan problem Nyeri akut (00132) Etiologi Agen Cidera Fisik (Luka post

Sectio Caesaria).

Pada pukul 14.30 WIB Ny. R mengatakan kaki kanan dan kirinya susah untuk

digerakkan karena post Sectio Caesaria, Ny. R tampak berbaring ditempat tidur,

kekuatan otot 5, didapatkan problem Hambatan Mobilitas Fisik ( 00085) Etiologi

Post Sectio Caesaria.

Pada pukul 17.40 WIB Ny. R mengatakan ASI belum lancar, kolostrum belum

keluar, payudaranya tidak sakit pada waktu dipijat. Payudara Ny. R tampak

masih lembek puting dan aerola pasien tampak kotor, tidak lecet, didapatkan

problem Ketidakefektifan Air Susu Ibu (00216) Etiologi Menghisap tidak efektif.

Pada pukul 17.15 Ny. R mengatakan perut bagian bawah sakit karena post Sectio

Caesaria, Ny. R tampak meringis kesakitan, tampak balutan pada perut bagian

Page 55: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

45

bawah, luka berbentuk ventrikal dengan panjang 10 cm, terdapat jahitan 8, balutan

tidak basah, Suhu : 36.5°C, hasil pemeriksaan Leukosit pada tanggal 04 januari

2016 : 14.9 K/uL normal (4.1-10.9), didapatkan problem Resiko Infeksi (00004)

Etiologi Trauma (luka post operasi).

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa yang didapatkan dari analisa data tersebut dapat diprioritaskan yaitu

diagnosa yang pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka

post sectio caesaria). Diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan post Sectio Caesaria. Diagnosa ketiga ketidakefektifan pemeberian Air

Susu Ibu berhubungan dengan menghisap tidak efektif. Diagnosa keempat resiko

infeksi berhubungan dengan trauma (luka post operasi Sectio Caesaria).

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Setelah memprioritaskan diagnosa keperawatan yaitu diagnosa yang pertama

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka post Sectio Caesaria),

penulis membuat intervensi dengan tujuan yang akan dilakukan tindakan

keperawatan selama 4x24 jam diharapkan nyeri akut Ny. R teratasi dengan

kriteria hasi : Ny. R mampu mengontrol nyeri, Ny. R melaporkan bahwa nyeri

berkurang dari 6 menjadi 1-2 bahkan hilang, Ny. R mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri), merasa nyaman setelah nyeri

berkurang, hasil tanda-tanda vital Ny. R normal dengan tekanan darah : 120/80

mmHg, nadi : 60-100 x/menit, suhu : 36.6°C-37.5°C, respiratory rate : 16-20

Page 56: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

46

x/menit. Intervensi dan rasional yang diberikan pada Ny. R pada diagnosa

pertama yaitu lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T) dengan

rasional untuk mengetahui skala, intensitas, lokasi, frekuensi, kualitas dan waktu

pada saat Ny. R merasa nyeri, beri posisi nyaman pada Ny. R dengan rasional

untuk memberikan posisi yang nyaman pada Ny. R untuk mengurangi rasa nyeri,

ajarkan teknik relaksasi nafas dalam dengan rasional untuk mengurangi nyeri Ny.

R dengan relaksasi nafas dalam, kolaborasi dalam pemberian analgesik dengan

rasional mengurangi nyeri Ny. R.

Diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan post Sectio

Caesaria penulis membuat intervensi keperawatan dengan tujuan dilakukan

tindakan keperawatan selama 4x24 jam diharapkan hambatan mobilitas fisik Ny.

R teratasi dengan kriteria hasil : Ny. R meningkat dalam aktivitas fisik, mengerti

tujuan dan peningkatan mobilitas, memverbalkan perasaan dalam meningkatkan

kekuatan dan kemampuan berpindah, mampu melakukan mobilisasi. Intervensi

dan rasional untuk diagnosa kedua yaitu kaji kemampuan Ny. R dalam mobilisasi

dengan rasional untuk mengetahui kemampuan dalam mobilisasi, bantu Ny. R

untuk mobilisasi secara bertahap dengan rasional untuk membantu Ny. R dalam

mobilisasi, ajarkan Ny. R bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika

diperlukan dengan rasional untuk mengajarkan bagaimana merubah posisi dan

melakukan mobilisasi (miring kanan kiri, duduk, dan berdiri), kolaborasi dengan

keluarga dalam membantu mobilisasi Ny. R dengan rasional untuk membantu Ny.

R mobilisasi, beri tahu Ny. R pentingnya mobilisasi dengan rasional untuk

memberitahu pentingnya mobilisasi.

Page 57: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

47

Diagnosa ketiga ketidakefektifan air susu ibu berhubungan dengan menghisap

tidak efektif penulis membuat intervensi keperawatan dengan tujuan dilakukan

tindakan keperawatan selama 4x24 jam diharapkan ketidakefektifan air susu ibu

dapat teratasi dengan kriteria hasil : terdapat kemantapan pemberian ASI:Bayi :

perlekatan bayi yang sesuai pada dan proses menghisap dari payudara ibu untuk

memperoleh nutrisi selama 3 minggu pertama pemberian ASI, kemampuan

pemberian ASI Ibu : kemantapan ibu untuk membuat bayi melekat dengan tepat

dan menyusui dari payudara ibu untuk memperoleh nutrisi selama 3 minggu

pertama pemberian ASI, pemeliharaan pemberian ASI : keberlangsungan

pemberian ASI untuk menyediakan nutrisi bagi bayi, pengetahuan pemberian ASI

: tingkat pemahaman yang ditunjukkan mengenai laktasi dan pemberian makanan

bayi melalui proses pemberian ASI, beri informasi mengenai isyarat lapar dari

bayi dengan segera, Ny. R tidak mengalami nyeri tekan pada putting.

Intervensi dan rasional untuk diagnosa ketiga yaitu kaji kemampuan bayi untuk

menghisap secara efektif dengan rasional untuk mengetahui kemampuan bayi

untuk menghisap secara efektif, pantau ketrampilan ibu dalam menempelkan

bayi ke putting dengan rasional untuk mengetahui kemampuan ibu dalam

menempelkan bayi ke putting, tentukan keinginan dan motivasi Ny. R untuk

menyusui dengan rasional untuk mengetahui keinginan dan memotivasi seberapa

besar Ny. R dalam menyusui bayinya, berikan iformasi tentang keuntungan dan

kerugian ASI dengan rasional untuk memberikan informasi tentang keuntungan

dan kerugian ASI bagi bayi dan ibu, pantau berat badan dan pola eliminasi bayi

Ny. R dengan rasional untuk mengetahui perkembangan berat badan dan pola

Page 58: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

48

eliminasi bayi, pantau integritas kulit putting Ny. R dengan rasional untuk

mengetahui integritas kulit putting Ny. R, lakukan perawatan payudara dengan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan minor Ny. R dengan

ras`ional untuk memperlancar ASI Ny. R.

Diagnosa keempat resiko infeksi berhubungan dengan trauma (luka post operasi)

penulis membuat intervensi keperawatan dengan tujuan dilakukan tindakan

keperawatan selama 4x24 jam diharapkan resiko infeksi tidak terjadi dengan

kriteria hasil : Ny. R bebas dari tanda dan gejala infeksi (rubor, tumor, dolor,

kolor, dan fungsilaesa), menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya

infeksi, jumlah leukosit dalam batas normal (4.0-10.9), suhu tubuh dalam batas

normal (36.5°C-37.5°C). Intervensi dan rasional untuk diagnosa keempat yaitu

monitor tanda dan gejala infeksi pada Ny. R dengan rasional untuk mengetahui

tanda dan gejala infeksi Ny. R (rubor, tumor, dolor, kolor, fungsilaesa), inspeksi

kondisi luka Ny. R dengan rasional untuk mengetahui keadaan luka Ny. R,

ajarkan cara menghindari infeksi dengan rasional untuk menghindarkan luka dari

infeksi (tidak membasahi di daerah luka post operasi), kolaborasi dengan dokter

dalam pemberian antibiotik dengan rasional unuk memberikan obat antibiotik

pada Ny. R, pantau leukosit dan suhu tubuh Ny. R dengan rasional untuk

mengetahui leukosit dan suhu tubuh Ny. R jika terjadi Infeksi.

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Implementasi yang dilakukan pada hari Selasa 5 januari 2016 diagnosa pertama

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka post Sectio Caesaria) pada

Page 59: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

49

Pukul 14.25 WIB melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T)

dengan mengobservasi keadaan Ny. R, Ny. R mengatakan terdapat luka jahitan

setelah operasi Sectio Caesaria di perut bagian bawah, Ny. R mengatakan

provocade nyeri karena luka post operasi Sectio Caesaria semakin sakit saat

dibuat bergerak, quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion nyeri di perut

bagian bawah, skala nyeri 6, time nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul), Ny. R

tampak meringis kesakitan dan tampak memegang perutnya. Pukul 14.28 WIB

memberikan posisi nyaman pada pasien, Ny. R tampak nyaman dengan

posisinya Ny. R tampak tidur terlentang ditempat tidur dan tampak nyaman.

Pukul 14.38 WIB mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam, Ny. R mengatakan

bersedia untuk diajarkan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyerinya, Ny. R

tampak melakukan relaksasi nafas dalam dengan menarik nafas melalui hidung

dan mengeluarkan lewat mulut tampak lebih releks. Pukul 17.00 WIB

mengobservasi tanda-tanda vital pasien, Ny. R mengatakan bersedia untuk

dilakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan respiratory rate, hasil

pemeriksaan tekanan darah : 124/83 mmHg, nadi : 88 x/menit, suhu : 36.6°C,

respiratory rate : 22 x/menit Ny. R tampak kooperatif.

Tindakan diagnosa kedua pada pukul 17.15 WIB membantu pasien dan keluarga

untuk memberikan dukungan dan mobilisasi, Ny. R dan keluarga mengatakan

bersedia untuk memberikan dukungan dan melakukan mobilisasi, Ny. R tampak

melakukan mobilisasi dengan menggerakan kakinya. Pukul 17.20 WIB mengkaji

kemampuan Ny. R dalam mobilisasi, Ny. R mengatakan belum dapat mobilisasai

misalnya duduk dan berjalan, Ny. R menggerakan kakinya belum dapat miring

Page 60: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

50

kanan kiri. Pukul 19.48 WIB mengajarkan merubah posisi dan berikan bantuan

jika diperlukan, Ny. R mengatakan bersedia untuk merubah posisi dan diberikan

bantuan dalam mobilisasi, Ny. R tampak masih takut. Pukul 20.00 WIB

mengkolaborasi dalam pemberian obat, Ny. R mengatakan bersedia untuk

diberikan obat injeksi melalui selang infus, obat masuk melalui selang infus

yaitu ketorolak 30 mg/8jam dan asam traneksamat 500 mg/8jam.

Tindakan diagnosa ketiga pukul 20.08 WIB memotivasi untuk menyusui, Ny. R

mengatakan belum mau menyusui bayinya karena masih takut untuk mobilisasi,

Ny. R tampak berbaring di tempat tidur dan belum menyusui bayinya. Pukul

20.20 WIB memantau integritas kulit putting susu, Ny. R mengatakan

payudaranya tidak sakit dan putting tidak lecet, payudara tampak simetris kiri

kanan, putting susu tidak lecet, payudara teraba lembek Ny. R tampak kooperatif.

Pukul 20.30 WIB memberikan informasi tentang keuntungan dan kerugian

pemberian ASI, Ny. R mengatakan belum mengerti tentang keuntungan dan

kerugian ASI bagi bayinya, Ny. R tampak bingung banyak bertanya dalam

keuntungan dan kerugian pemberian ASI.

Tindakan diagnosa keempat Pukul 20.35 WIB memantau leukosit dan suhu

tubuh, Ny. R mengatakan badannya tidak terasa panas hasil leukosit pada tanggal

04 januari 2016 14.9 K/uL, suhu : 36.4°C. Pukul 20.38 WIB mengajarkan cara

menghindari infeksi, Ny. R mengatakan belum mengerti cara untuk menghindari

infeksi pada luka post Sectio Caesaria untuk tidak basah dan makan makanan

yang bernutrisi Ny. R tampak mengerti dan kooperatif setelah dilakukan

penjelasan.

Page 61: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

51

Implementasi yang dilakukan pada hari Rabu 06 januari 2016 diagnosa pertama

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka post Sectio Caesaria) Pada

pukul 08.00 WIB mengobservasi tanda-tanda vital, Ny. R mengatakan bersedia

untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan respiratory rate,

hasil pemeriksaan tekanan darah : 122/80 mmHg, nadi : 94 x/menit, suhu :

36.8°C, respiratory rate : 20 x/menit Ny. R tampak kooperatif. Pukul 08.10 WIB

melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T) dengan

mengobservasi keadaan Ny. R, Ny. R mengatakan terdapat luka jahitan setelah

operasi Sectio Caesaria di perut bagian bawah, Ny. R mengatakan provocade

nyeri karena luka post operasi Sectio Caesaria semakin sakit saat dibuat

bergerak, quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion nyeri di perut bagian

bawah, skala nyeri 4 (dari skala 6 menjadi 4), time nyeri sewaktu-waktu (hilang

timbul), Ny. R tampak meringis kesakitan. Pukul 08.20 WIB memberikan posisi

nyaman pada pasien, Ny. R tampak nyaman dengan posisinya Ny. R tampak tidur

terlentang ditempat tidur dan tampak nyaman. Pukul 08.23 WIB mengajarkan

teknik relaksasi nafas dalam, Ny. R mengatakan bersedia untuk diajarkan

relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyerinya, Ny. R tampak melakukan

relaksasi nafas dalam dengan menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan

lewat mulut Ny. R lebih releks dan nyaman. Tindakan diagnosa kedua Pukul

10.03 WIB mengkaji kemampuan Ny. R dalam mobilisasi (DPH I), Ny. R

mengatakan sudah melakukan mobilisasai miring kanan kiri, Ny. R tampak miring

kanan kiri belum bisa duduk dan berjalan. Pukul 10.10 WIB mengajarkan

merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan, Ny. R mengatakan bersedia

Page 62: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

52

untuk merubah posisi tapi masih takut untuk duduk, Ny. R tampak miring kanan

kiri dan takut.

Tindakan diagnosa ketiga Pukul 10.18 WIB memantau integritas kulit putting

tampak tidak lecet dan tidak kemerahan. Pukul 10.28 WIB melakukan perawatan

payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan

pektoralis minor, Ny. R mengatakan bersedia dilakukan perawatan payudara

dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis

minor, Ny. R tampak mengerti tentang prosedur perawatan dan tampak kooperatif.

Pukul 10.55 WIB memantau berat badan dan eliminasi bayi, Ny. R dan

keluarganya mengatakan bersedia dipantau berat badan dan eliminasi bayinya,

bayi sering buang air kecil kurang lebih sehari 5-6 kali, buang air besar 3-4 kali

dengan berat badan 2.700 gram. Pukul 11.00 WIB memantau ketrampilan ibu

dalam menempelkan bayi ke putting, Ny. R mengatakan bersedia untuk

menempelkan bayinya ke putting, Ny. R tampak menempelkan bayinya dengan

benar setelah diberikan cara menempelkan putting pada bayinya, Ny R tampak

masih belum fasih. Pukul 11.05 WIB memantau kemampuan bayi untuk

menghisap secara efektif, Ny. R mengatakan bayinya masih susah untuk

menghisap, bayi tampak bingung dan menolak putting ibu. Pukul 11.55 WIB

kolaborasi dalam pemberian obat, Ny. R mengatakan bersedia untuk diberikan

injeksi melalui selang infus, obat masuk melalui selang infus yaitu cefoperazone

500 mg/12 jam dan ketorolak 30 mg/8jam. Pukul 13.15 WIB melakukan

perawatan payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

dan pektoralis minor, Ny. R mengatakan mengerti tentang prosedur dan bersedia

Page 63: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

53

untuk dilakukan perawatan payudara dengan penambahan terapi penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor, Ny. R tampak kooperatif.

Tindakan diagnosa keempat Pukul 13.45 WIB memantau leukosit dan suhu tubuh,

Ny. R mengatakan tubuhnya tidak panas leukosit pada tanggal 04 januari 2016

16.9 K/uL dan suhu : 37°C. Pukul 13.50 WIB mengajarkan cara menghindari

infeksi, Ny. R mengatakan lukanya tidak basah dan tidak terkena air.

Implementasi yang dilakukan pada hari Kamis 07 januari 2016 diagnosa pertama

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka post Sectio Caesaria) pada

pukul 07.10 WIB mengobservasi tanda-tanda vital, Ny. R mengatakan bersedia

untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan respiratory rate,

hasil pemeriksaan tekanan darah : 120/82 mmHg, nadi : 90 x/menit, suhu :

36.6°C, respiratory rate : 22 x/menit Ny. R tampak kooperatif. Pukul 07.18 WIB

melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T) dengan

mengobservasi keadaan Ny. R, Ny. R mengatakan terdapat luka jahitan setelah

operasi Sectio Caesaria di perut bagian bawah, Ny. R mengatakan provocado

nyeri karena luka post operasi Sectio Caesaria berkurang saat dibuat bergerak,

quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion nyeri di perut bagian bawah,

skala nyeri 3 (dari skala 4 menjadi 3), time nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul),

Ny. R tampak meringis kesakitan. Pukul 07.22 WIB mengajarkan teknik relaksasi

nafas dalam, Ny. R mengatakan bersedia untuk diajarkan relaksasi nafas dalam

untuk mengurangi nyerinya, Ny. R tampak melakukan relaksasi nafas dalam

dengan menarik nafas melalui hidung dn mengeluarkan lewat mulut Ny. R lebih

releks.

Page 64: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

54

Tindakan diagnosa kedua Pukul 07.28 WIB mengkaji kemampuan Ny. R dalam

mobilisasi, Ny. R mengatakan bisa duduk, Ny. R tampak duduk di tempat tidur.

Pukul 07.35 WIB memberi tahu pentingnya mobilisasi, Ny. R mengatakan

bersedia untuk mobilisasi latihan duduk dan berdiri tampak kooperatif.

Tindakan diagnosa ketiga pukul 08.18 WIB melakukan perawatan payudara

dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor,

Ny. R mengatakan bersedia dilakukan perawatan payudara dengan penambahan

terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor , Ny. R tampak

mengerti tentang prosedur perawatan dan tampak kooperatif. Pukul 08.50 WIB

memantau kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif, Ny. R mengatakan

bayinya mulai menghisap putting payudara, ASI mulai keluar, bayi tampak

tenang dan kooperatif. Pukul 09.00 WIB memantau berat badan dan eliminasi

bayi, Ny. R mengatakan bersedia bayinya dipantau berat badan dan eliminasi

(BAK, BAB), bayi buang air kecil kurang lebih sehari 5-7 kali, buang air besar 3-

4 kali dan berat badan 2.800 gram. Pukul 09.30 WIB melakukan aff infuse dan

melepas DC, Ny. R mengatakan bersedia untuk dilepas infus dan DC, infus dan

DC sudah dilepas.

Tindakan diagnosa keempat pukul 13.30 WIB memantau leukosit dan suhu tubuh,

Ny. R mengatakan tubuhnya tidak panas leukosit pada tanggal 04 januari 2016

16.9 K/uL dan suhu : 36.6°C. Pukul 17.00 diagnosa ketiga melakukan perawatan

payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan minor,

Ny. R mengatakan mengerti tentang prosedur dan bersedia untuk dilakukan

perawatan payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

Page 65: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

55

dan pektoralis minor , tampak kooperatif. Pukul 17.20 WIB memantau

kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif, Ny. R mengatakan ASI sudah

keluar banyak/lancar, bayi tampak menghisap dengan kuat ASI yang dikeluarkan

lebih banyak dari sebelumnya.

Implementasi yang dilakukan pada hari Jumat 08 januari 2016 diagnosa pertama

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka post Sectio Caesaria) pada

pukul 07.15 WIB mengobservasi tanda-tanda vital, Ny. R mengatakan bersedia

untuk dilakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, dan respiratory rate,

hasil pemeriksaan tekanan darah : 123/82 mmHg, nadi : 94 x/menit, suhu :

36.8°C, respiratory rate : 22 x/menit Ny. R tampak kooperatif. Pukul 17.22 WIB

melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif (P,Q,R,S,T) dengan

mengobservasi keadaan Ny. R, Ny. R mengatakan terdapat luka jahitan setelah

operasi Sectio Caesaria di perut bagian bawah, Ny. R mengatakan provocado

nyeri berkurang saat dibuat bergerak, quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum,

ragion nyeri di perut bagian bawah, skala nyeri 2 (dari skala 3 menjadi 2), time

nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul) tampak lebih releks.

Tindakan diagnosa keempat pukul 08.35 WIB melakukan perawatan luka dan

menginspeksi kondisi luka, Ny. R mengatakan bersedia untuk dilakukan

perawatan luka, luka tampak bersih, tidak ada pus, tidak kemerahan, tidak panas,

luka berbentuk vertikal panjang 11 cm terdapat 8 jahitan. Pukul 08.45 WIB

mengajarkan cara menghindari infeksi, Ny. R mengatakan sering bergerak dan

makan makanan yang bernutrisi dapat menyembuhkan luka post Sectio Caesaria

(telur,susu,dsb) Ny. R tampak tidak bingung. Pukul 09.00 WIB memantau suhu

Page 66: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

56

tubuh,Ny. R mengatakan tubuhnya tidak panas leukosit pada tanggal 04, januari

2016 16.9 K/uL dan suhu : 36.9°C.

Pukul 09.08 WIB diagnosa ketiga melakukan perawatan payudara dengan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor, Ny. R

mengatakan ASI sudah keluar lancar, bayi tampak menyusu dengan kuat

kemudian tidur, ASI sudah keluar lancar, bayi tampak sudah puas minum. Pukul

09.20 WIB memantau kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif, Ny. R

mengatakan hisapan bayinya sudah kuat, ASI sudah keluar lebih banyak, bayi

tampak menghisap dengan kuat.

Pukul 11.15 WIB diagnosa kedua memberitahu pentingnya mobilisasi dan

makanan yang bernutrisi untuk mempercepat penyembuhan luka post Sectio

Caesaria, Ny. R mengatakan mengerti tentang pentingnya mobilisasi dan

makanan yang bernutrisi dalam penyembuhan luka post operasi, Ny. R tampak

kooperatif. Pukul 11.20 WIB memberi informasi tentang keuntungan dan

kerugian ASI dan menimbang berat badan bayi, Ny. R mengatakan mengerti

tentang kerugian dan kentungan ASI bagi bayinya, berat badan bayi 2.800 gram.

VI. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi dari implementasi pada Selasa 05 januari 2016 pada pukul 21.15 WIB

dengan diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka

post Sectio Caesaria) terdapat data subyektif Ny. R mengatakan terdapat luka

jahitan setelah operasi Sectio Caesaria, Ny. R mengatakan provocado nyeri

karena luka post operasi Sectio Caesaria semakin sakit saat dibuat bergerak,

quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion nyeri di perut bagian bawah,

Page 67: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

57

skala nyeri 6, time nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul), data obyektif Ny. R

tampak meringis kesakitan dan memegang perutnya, tekanan darah : 124/83

mmHg, nadi : 88 x/menit, suhu : 36.6°C, respiratory rate : 22 x/menit.

Assesment, masalah nyeri akut belum peratasi. Planning lanjutkan intervensi :

observasi tanda-tanda vital, lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, beri

posisi nyaman, daan ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Diagnosa kedua pada pukul 21.18 WIB hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan post Sectio Caesaria terdapat data subyektif Ny. R mengatakan belum

dapat mobilisasi, misalnyaa duduk, berjalan, miring kanan kiri, Ny. R bersedia

untuk menggerakkan kakinyaa. Data obyektif Ny. R tampak berbaring di tempat

tidur, belum dapat miring kanan kiri Ny. R menggerakkan kakinya tapi masih

takut. Assesment masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi. Planning

lanjutkan intervensi : kaji kemampuan mobilisasi dan ajarkan merubah posisi dan

berikan bantuan jika diperlukan.

Diagnosa ketiga pada pukul 21.20 WIB Ketidakcefektifan pemberian Air Susu

Ibu berhubungan dengan menghisap tidak efektif dengan data subyektif Ny. R

mengatakan belum mau menyusui bayinya karena masih susah untuk mobilisasi,

payudara tidak sakit dan putingnya tidak lecet. Data obyektif Ny. R tampak

berbaring di tempat tidur dan belum menyusui bayinya, payudara simetris,

kolostrum belum keluar, putting susu tidak lecet, tidak ada luka, payudara teraba

lembek. Assesment masalah ketidakefektifan pemberian Air Susu Ibu belum

teratasi. Planning lanjutkan intervensi : pantau integritas putting, pantau berat

badan dan eliminasi bayi, pantau ketrampilan ibu dalam menempelkan bayi ke

Page 68: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

58

putting, pantau kemampuan bayi menghisap, lakukan perawatan payudara dengan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor.

Diagnosa keempat pada pukul 21.30 WIB dengan data subyektif Ny. R

mengatakan belum tau cara menghindari terjadinya infeksi dan badannya tidak

terasa panas. Data obyektif Ny. R tampak mengerti setelah diberikan penjelasan,

tampak kooperatif, hasil leukosit 04, januari 2016 14.9 K/uL dan suhu : 36.4°C.

Assesment masalah risiko infeksi teratasi sebagian. Planning lanjutkan intervensi :

pantau leukosit dan suhu tubuh Ny. R dan ajarkan cara menghindari dari infeksi.

Evaluasi dari implementasi pada Rabu 06 januari 2016 pada pukul 15.00 WIB

dengan diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka

post Sectio Caesaria) terdapat data subyektif Ny. R mengatakan terdapat luka

jahitan setelah operasi Sectio Caesaria, Ny. R mengatakan provocado nyeri

karena luka post operasi Sectio Caesaria semakin sakit saat dibuat bergerak,

quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion nyeri di perut bagian bawah,

skala nyeri 4 (dari skala 6 menjadi 4), time nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul),

Ny. R mengatakan nyaman dengan posisinya dan bersedia untuk relaksasi nafas

dalam. Data obyektif Ny. R tampak meringis kesakitan, tampak tertidur

terlentang di tempat tidur, tampak rileks setelah melakukan relaksasi nafas

dalam, tekanan darah : 122/80 mmHg, nadi : 94 x/menit, suhu : 36.8°C,

respiratory rate : 20 x/menit. Assesment masalah nyeri akut belum teratasi.

Planning lanjutkan intervensi : observasi tanda-tanda vital, lakukan pengkajian

nyeri secara komprehensif (P,Q,R,S,T), ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Page 69: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

59

Diagnosa kedua pada pukul 15.15 WIB hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan post Sectio Caesaria terdapat data subyektif Ny. R mengatakan sudah

melakukan mobilisasi miring kanan dan kiri. Data obyektif Ny. R tampak miring

kanan kiri dan tampak masih takut. Assesment masalah hambatan mobilitas fisik

belum teratasi. Planning lanjutkan intervensi : Kaji kemampuan dalam mobilisasi,

beri tahu pasien tentang pentingnya mobilisasi,

Diagnosa ketiga pada pukul 15.20 WIB Ketidakefektifan pemberian Air Susu

Ibu berhubungan dengan menghisap tidak efektif dengan data subyektif Ny. R

mengatakan puttingnya tidak lecet, Ny. R dan keluarganya bersedia berat badan

dan eliminasi bayinya dipantau, Ny. R mengatakan bersedia menempelkan

bayinya ke putting, bayinya masih susah untuk menghisap dan bersedia untuk

dilakukan perawatan payudara dengan penambahan terapi penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor . Data obyektif Ny. R tampak payudara

tidak lecet, bayi sering buang air kecil kurang lebih 5-6 kali sehari, buang air

besar 3-4 kali, berat badan 2.700 gram, Ny. R tampak menempelkan bayinya

dengan benar setelah diberikan cara menempelkan putting yang benar pada

bayinya, tampak belum fasih dan bingung untuk menyusui, bayi tampak menolak

putting.. Assesment masalah ketidakcakupan Air Susu Ibu belum teratasi.

Planning lanjutkan intervensi : lakukan perawatan payudara dengan penambahan

terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor , pantau kemampuan

bayi untuk menghisap, pantau berat badan dan eliminasi bayi.

Diagnosa keempat pada pukul 15.35 WIB dengan data subyektif Ny. R

mengatakan badannya tidak terasa panas, lukanya tidak terkena air dan sudah

Page 70: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

60

makan telur sebanyak 4 kali. Data obyektif balutan tampaak tidak basah, hasil

leukosit 04, januari 2016 14.9 K/uL dan suhu : 37°C. Assesment masalah resiko

infeksi teratasi sebagian. Planning lanjutkan intervensi : pantau leukosit dan suhu

tubuh Ny. R.

Evaluasi dari implementasi pada Kamis 07 januari 2016 pada pukul 16.00 WIB

dengan diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka

post Sectio Caesaria) terdapat data subyektif Ny. R mengatakan provocade nyeri

karena luka post operasi Sectio Caesaria semakin sakit saat dibuat bergerak

berkurang, quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion nyeri di perut bagian

bawah, skala nyeri 3 (dari skala 4 menjadi 3), time nyeri sewaktu-waktu (hilang

timbul), Ny. R mengatakan bersedia untuk relaksasi nafas dalam dan dilakukan

pemeriksaan tanda-tandaa vital. Data obyektif Ny. R tampak meringis kesakitan,

tampak rileks setelah melakukan relaksasi nafas dalam, tekanan darah : 120/82

mmHg, nadi : 90 x/menit, suhu : 36.6°C, respiratory rate : 22 x/menit. Assesment

masalah nyeri akut teratasi sebagian. Planning lanjutkan intervensi : observasi

tanda-tanda vital, lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (P,Q,R,S,T),

ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.

Diagnosa kedua pada pukul 16.08 WIB hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan post Sectio Caesaria terdapat data subyektif Ny. R mengatakan sudah bisa

melakukan mobilisasi miring kanan kiri, duduk dan bersedia untuk mobilisasi

duduk dan berdiri. Data obyektif Ny. R tampak duduk di tempat tidur, tampak

kooperatif. Assesment masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi sebagian.

Page 71: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

61

Planning lanjutkan intervensi : kaji kemampuan mobilisasi dan beri tahu

pentingnya mobilisasi.

Diagnosa ketiga pada pukul 15.20 WIB Ketidakefektifan pemberian Air Susu

Ibu berhubungan dengan menghisap tidak efektif dengan data subyektif Ny. R

mengatakan puttingnya tidak lecet, Ny. R dan keluarganya bersedia berat badan

dan eliminasi bayinya dipantau, Ny. R mengatakan bersedia menempelkan

bayinya ke putting, bersedia untuk dilakukan perawatan payudara dengan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor. Data

obyektif Ny. R tampak payudara tidak lecet, bayi sering buang air kecil kurang

lebih 5-7 kali sehari, buang air besar 3-4 kali, berat badan 2.800 gram, Ny. R

tampak tenang, ASI yang dikeluarkan lebih banyak dan tampak kooperatif.

Assesment masalah ketidakefektifan Air Susu Ibu teratasi sebagian. Planning

lanjutkan intervensi : lakukan perawatan payudara dengan penambahan terapi

penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor, pantau kemampuan bayi

untuk menghisap, beri informasi tentang keuntungan dan kerugian ASI.

Diagnosa keempat pada pukul 16.42 WIB dengan data subyektif Ny. R

mengatakan badannya dan luka bekas oporesai secto caesaria tidak terasa panas,

lukanya tidak terkena air. Data obyektif balutan tampaak tidak basah, hasil

leukosit 04, januari 2016 14.9 K/uL dan suhu : 36.6°C. Assesment masalah resiko

infeksi teratasi sebagian. Planning lanjutkan intervensi : pantau suhu tubuh Ny. R,

ajarkan cara menghindari infeksi.

Evaluasi dari implementasi pada Jumat 08 januari 2016 pada pukul 16.15 WIB

dengan diagnosa pertama nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka

Page 72: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

62

post Sectio Caesaria) terdapat data subyektif Ny. R mengatakan provocade nyeri

berkurang saat dibuat bergerak, quality nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, ragion

nyeri di perut bagian bawah, skala nyeri 2 (dari skala 3 menjadi 2), time nyeri

sewaktu-waktu (hilang timbul). Data obyektif Ny. R tampak rileks, tekanan darah :

123/82 mmHg, nadi : 94 x/menit, suhu : 36.8°C, respiratory rate : 22 x/menit.

Assesment masalah nyeri akut teratasi. Planning hentikan intervensi.

Diagnosa kedua pada pukul 16.23 WIB hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan post Sectio Caesaria terdapat data subyektif Ny. R mengatakan sudah bisa

berjalan dan melakukan mobilisasi. Data obyektif Ny. R tampak berjalan, miring

kanan kiri, duduk, Ny. R tampak kooperatif. Assesment masalah hambatan

mobilitas fisik teratasi. Planning hentikan intervensi.

Diagnosa ketiga pada pukul 16.35 WIB Ketidakefektifan pemberian Air Susu Ibu

berhubungan dengan menghisap tidak efektif dengan data subyektif Ny. R

mengatakan ASI sudah keluar lancar, hisapan bayi sudah kuat, mengerti tentang

keuntungan dan kerugian pemberian ASI. Data obyektif ASI ibu tampak sudah

keluar, bayi menyusu dengan kuat kemudian melemah dan bayi tertidur bayi

kelihatan puas, bayi sering buang air kecil kurang lebih 5-7 kali sehari, buang air

besar 3-4 kali, berat badan 2.800 gram.. Assesment masalah ketidakefektifan

Pemberian Air Susu Ibu teratasi. Planning hentikan intervensi.

Diagnosa keempat pada pukul 16.44 WIB dengan data subyektif Ny. R

mengatakan bersedia untuk dilakukan perawatan luka, Ny. R mengatakan sering

bergerak dan makan makanan yang bernutrisi (telur, susu) yang dapat

mempercepat penyembuhan luka post operasi. Data obyektif Ny. R tampak tidak

Page 73: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

63

bingung setelah dijelaskan pentingnya mobilisasi dan nutrisi untuk mempercepat

penyembuhan luka dan tidak terkena infeksi, luka tampak bersih, tidak ada pus,

tidak kemerahan, tidak terasa panas, luka berbentuk vertikal panjang 10 cm,

terdapat jahitan 8, suhu : 36.9°C leukosit 04, januari 2016 : 14.9 K/uL. Assesment

masalah resiko infeksi teratasi. Planning hentikan intervensi.

Page 74: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

64

BAB V

PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis akan membahas tentang “Penerapan Tindakan

Penambahan terapi Penguatan Otot Pektoralis Mayor dan Pektoralis Minor pada

Masase Payudara terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ny. R dengan Post

Sectio Caesaria dengan Indikasi Post Date di Ruang Nifas Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Soediran Mangun Soemarso Wonogiri”

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dan dasar dalam proses keperawatan,

pengkajian merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya

(Rohman dan Walid, 2012).

Hasil pengkajian yang dilakukan dengan metode anamnesa,

observasi, catatan medis dan catatan keperawatan. Keluhan utama, Ny. R

mengatakan terdapat luka jahitan setelah operasi section caesaria di perut

bagian bawah, nyeri luka post operasi semakin sakit saat dibuat bergerak,

nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, nyeri di perut bagian bawah, skala nyeri 6,

nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul), pasien tampak meringis kesakitan,

tampak memegang perutnya.

Hal tersebut sesuai dengan teori, bahwa pasien dengan tindakan post

pembedahan akan mengalami nyeri karena suatu reaksi yang kompleks pada

jaringan terluka. Proses pembedahan dapat menstimulasi hypersensitivitas

pada system syaraf pusat sehingga seseorang merasakan nyeri ( Potter dan

Perry, 2006)

65

Page 75: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

65

Menurut Mubarak dan Chayatin (2007), nyeri merupakan perasaan

yang tidak nyaman bersifat subjektif dan hanya orang yang mengalaminya

saja yang dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut.

Pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan numeric scale

menurut Hyward. Nyeri dapat dikatakan hilang jika skala 0, dikatakan nyeri

ringan jika skala nyeri 1 - 3, nyeri sedang skala nyeri 4 - 6, sangat nyeri tetapi

masih dapat dikontrol dengan aktivitas yang yang bisa dilakukan dengan

skala 7 - 9, dan sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol 10 ( Mubarak dan

Chayaatin, 2007). Numeric Scale tidak bisa digunakan pada anak-anak karena

seorang anak menunjuk ke sejumlah gambar untuk mendeskripsikan nyeri

(Potter dan Perry, 2006). Sehingga penulis menggunakan numeric scale pada

pasien dalam pengkajian nyeri.

Riwayat persalinan lalu, pasien mengatakan persalinan anak pertama

dengan sectio caesaria dengan berat badan bayi 2.400 gram. Pasien

mengatakan anak pertamanya berumur 7 tahun. Selain itu pasien sudah

memiliki pengalaman menyusui selama 2 tahun pada anak pertama. Hal

tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Hidayat (2008), dimana berat

badan bayi baru lahir normalnya 2.500-3500 gram. Ibu dengan multipara atau

kelahiran lebih dari 1 kali memiliki risiko untuk terjadi ditosia lebih besar,

sehingga ibu dengan kehamilan multipara dianjurkan untuk melakukan

persalinan dengan sectio caesaria (Supriyati, 2001 dalam Kusumawati,

2006). Riwayat kehamilan saat ini, Ny R mengatakan periksa selama

kehamilan 9 kali, tidak ada masalah dalam kehamilannya. Menurut Astuti

Page 76: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

66

(2012), pada trimester 1 ( 0-12 minggu ), periode ini merupakan periode

adaptasi, respon yang muncul pada trimester pertama adalah merasa tidak

sehat (mual dan muntah), selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi

pada tubuhnya, mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya

sedang hamil, khawatir kehilangan bentuk tubuh, membutuhkan penerimaan

kehamilannya oleh keluarga, serta ketidakpastian emosi dan suasana hati.

Pada trimester 1 ibu akan megalami morning sickness, hal tersebut

terjadi karena meningkatnya hormon human chorionic gonadotropin (HCG)

hormon ini merupakan hormon yang terjadi pada saat kehamilan sehingga

ketika hormon tersebut meningkat akan menimbulkan rasa mual

(Mandaasaari, 2014). Pada trimester 11 ( 12-28 minggu), ibu sudah mulai

merasa sehat, sudah bisa menerima kehamilannya, merasakan gerakan bayi

dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya, merasa

terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran, serta ketertarikan dan

aktivitas terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan peran baru. Pada

trimester III ( 28-40 minggu), periode ini ibu merasakan ketidaknyamanan

kembali timbul, merasa tidak menyenangkan ketika bayi lahir tepat waktu,

ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya, ibu khawatir bayinya akan lahir

sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal, perasaan ibu semakin

ingin menyudahi kehamilannya, merasa kehilangan perhatian, tidak sabar dan

merasa resah, bermimpi dan berkhayal tentang bayinya. Pada trimester I dn II

kasus yang terjadi pada pasien sudah sesuai dengan teori tetapi pada trimester

III tidak sesuai teori.

Page 77: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

67

Proses yang dilakukan pada Ny. R dengan sectio caesaria karena post

date, sectio caesaria yaitu suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan

melalui suatu tindakan insisi pada dinding rahim dengan syarat rahim dalam

keadaan utuh. Indikasi dilakukannya operasi sectio caesaria antara lain

panggul sempit, plasenta previa, disproporsi, sefalopelvik, ruptura uteri,

kelainan letak, gawat janin, ketuban pecah dini, post date dan preeklamsia

(Prawirohardjo, 2010).

Selama proses persalinan Ny. R mengalami pendarahan, jumlah darah

yang dikeluarkan selama tindakan sectio caesaria sebanyak kurang lebih 600

cc. Ibu post partum kehilangan darah selama proses kelahiran dengan jumlah

pengeluaran pervagina kira-kira 400-500 ml dan 600-800 ml untuk kelahiran

dengan pembedahan sectio caesaria, disebut pendarahan post partum. Hal

tersebut menandakan bahwa Ny. R mngalami pendarahan saat proses

persalinan, artinya ada kesesuaian antara kasus dengan teori diatas

(Doengoes, 2001).

Pengkajian pada data post partum didapatkan hasil tekanan darah

124/84 mmHg, nadi 88 x/menit, suhu 36.6⁰C, pernafasan 22 x/menit.

Perubahan tanda-tanda vital pada ibu post partum, setelah 2 jam melahirkan

umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38⁰C,

kemungkinan terjadi infeksi pada pasien. Pasca melahirkan denyut nadi

melebihi 100 x/menit, kemungkinan terjadi infeksi atau perdarahan post

partum. Ibu post partum umumnya pernafasan lambat atau normal, hal

tersebut dikarenakan ibu dalam keadaan pemulihan atau dalam kondisi

Page 78: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

68

istirahat, bila pernafasan pada masa post partum menjadi lebih cepat

kemungkinan ada tanda-tanda syok. Perubahan tekanan darah pada ibu post

partum merupakan tanda terjadinya perdarahan pasca persalinan dan

preeklamsia post partum (Pitriani dan Andriyani, 2014).

Pada pemeriksaan mata Ny. R konjungtiva tidak anemis. Hal tersebut

berdasarkan teori Debora (2013), bahwa konjungtiva dikatakan normal

apabila berwarna merah muda, namun jika konjungtiva berwarna pucat bisa

dikatakan pasien mengalami anemia.

Pada pemeriksaan payudara didapatkan hasil payudara Ny. R tampak

simetris kiri dan kanan, tampak membesar pada putting susu dan terdapat

pigmentasi, aerola Ny. R berwarna kehitaman tampak kotor, ASI masih susah

dikeluarkan, payudara teraba masih lembek tidak lecet, belum terdapat

kolostrum yang keluar. Hal tersebut sesuai dengan teori, Ibu dengan post

partum, aerola mamae berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan

dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Sedangkan bentuk putting susu

menonjol. Apabila putting susu pendek atau terbenam (inverted), akan

mempengaruhi proses laktasi (Wiji, 2013). Kecenderunga dari ibu nifas

beberapa jam setelah persalinan menunjukkan payudara mesih terasa lembek,

dan hanya sedikit ASI yang keluar Wiwit (2015). Pada wanita berkulit terang

aerola berubah menjadi coklat selama kehamilan dan berwarna gelap setelah

melahirkan (Potter dan Perry, 2005). Sesuai dengan teori di atas Ny. R tidk

ada masalah pada payudara, tapi pada produksi ASI yang susah untuk

dikeluarkan.

Page 79: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

69

Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil terdapat luka post

operasi sectio caesaria di perut bagian bawah, luka berbentuk ventrikal

dengan panjang 11 cm, terdapat jahitan 8, balutan tidak basah, kandung

kemih masih kosong, pencernaan belum berfungsi sempurna karena efek

anastesi, tidak ada tanda infeksi pada hari ke 0, mobilisasi dini merupakan

suatu tindakan rehabilitative (pemulihan ) yang dilakukan setelah pasien sadar

dari pengaruh anastesi, mobilisasi berguna untuk membantu dalam

penyembuhan luka (Mochtar, 1998 dalam Anggorowati dan Sudiharjani,

2012).

Berdasaarkan pemeriksaan perineum dan genetalia Ny. R post sectio

caesaria didapatkan hasil lokhea warna merah, cair kurang lebih 150 cc. Hal

tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Debora (2013), wanita setelah

melahirkan pada vagina akan keluar darah dengan karekteristik lokhea rubra

pada hari 1-2 berwarna merah segar dan berbau khas darah.

Pemeriksaan ekstermitas pada ibu post sectio caesaria didapatkan

hasil, pada pemeriksaan ekstermitas kekuatan otot atas dan bawah penuh

dengan skor 5. Pemeriksaan tanda homan negative, pada ibu post partum

perlu dilakukan pengkajian tanda homan terkait dengan kejadian

tromboplebitis yaitu inflamasi vena dengan pembentukan bekuan. Bekuan

menyebabkan inflamasi lokal dan menyumbat vena dan bekuan terlepas

menjadi embolus dan dapat bergerak ke pembuluh darah jantung dan paru

yang dapat menyumbat pembuluh tersebut (Mahdiyah, 2013). Pemeriksaan

tanda homan dilakukan dengan dengan uji homan yaitu dengan dorsofleksi

Page 80: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

70

kaki ketika berdiri tegak. Kemudian menekan otot kaki vena tibialis apabila

menyebabkan rasa sakit maka tanda homan positif (Hamilton, 1995). Hal

tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Debora (2013), kekuatan otot

normal 5 yaitu kekuatan otot utuh dan mampu melawan gravitasi.

Pemeriksaan yang dilakukan tidak ada varises dan tidak ada edema,

bila ada pada pemeriksaan edema pada ekstermitas maka dilakukan

penekanan pada daerah edema. Bila hasil ada cekungan, maka hal tersebut

menandakan adanya edema (Debora, 2013).

Menurut Prawirohardjo (2009), pemeriksaan laboratorium yang

dilakukan pada pasien post sectio caesaria adalah pemeriksaan Hemoglobin

dan Leukosit. Nilai Hemoglobin pasien 11.7 o/Dl (normal : 12.0 - 15.6),

pemeriksaan kadar Hemoglobin penting dilakukan karena selama persalinan

anemia sering terjadi, jika Hb > 7 gr maka bisa dikatakan anemia berat,

anemia bisa disebabkan karena defisiensi besi sekunder terhadap kehilangan

darah sesudah melahirkan (Wuryanti, 2010). Leukosit 14.9 K/Ul (normal :

4.5 - 11.0) jumlah dan hitung jenis Lukosit berguna dalam memprediksi

infeksi, bila nilai Leukosit melebihi batas normal kemungkinan terjadi infeksi

pada pasien, dan pasien akan mengalami tanda-tanda infeksi seperti rubor,

kalor, dollor, tumor, fungsiolaesa (Chandranita, 2010).

Page 81: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

71

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon individu,

keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan

aktual ataupun potensial sebagai dasar pemilihan intervensi keperawatan

untuk mencapai hasil tempat perawat bertanggung jawab (Rohman dan

Walid, 2012).

Berdasarkan pengkajian pada Ny. R didapatkan diagnosa pertama

nyeri akut behubungan dengan agen cidera fisik, karena pada saat dilakukan

pengkajian didapatkan data subjektif, pasien mengatakan terdapat luka jahitan

setelah operasi sectio caesaria di perut bagian bawah, nyeri luka post operasi

semakin sakit saat dibuat bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum, nyeri di

perut bagian bawah, skala nyeri 6, nyeri sewaktu-waktu (hilang timbul), data

objektif, pasien tampak meringis kesakitan, tampak memegang perutnya.

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa

(International Association for the Study of Pain), awitan yang tiba-tiba atau

lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat

diantisipasi atau diprediksi dn berlangsung < 6 bulan (NANDA, 2016).

Hal tersebut sesuai dengan batasan karakteristik nyeri, melaporkan

nyeri dengan isyarat dan melaporkan nyeri secara verbal, obyektif

mengekspresikan perubahan perilaku (misal : kegelisahan, merintih,

menangis, merengek), sikap melindungi area nyeri, mengindikasi nyeri yang

Page 82: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

72

dapat diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh

melindungi, mengalami gangguan tidur (Wilkinson, 2012).

Nyeri akut bisa mengancam proses penyembuhan pasien, maka harus

menjadi prioritas pertama perawatan, karena kemajuan fisik atau psikologis

akan terganggu selama nyeri akut masih dirasakan karena pasien

memfokuskan semua perhatiannya pada upaya untuk mengatasi nyeri (Potter

dan Perry, 2006). Hal tersebut menjadi alasan bagi penulis, masalah

keperawatan nyeri akut menjadi diagnosa keperawatan pertama.

Diagnosa keperawatan kedua yang ditemukan adalah hambatan

mobilitas fisik berhubungan dengan Post Sectio Caesaria, karena saat

dilakukan pengkajian didapatkan data subyektif pasien mengatakan kaki

kanan dan kirinya susah digerakkan karena Post Sectio Caesaria, data

obyektif pasien tampak berbaring di tempat tidur.

Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik

tubuh satu atau lebih ekstermitas secara mendiri dan terarah (NANDA, 2012).

Hal tersebut sesuai dengan batasan karakteristik hambatan mobilitas fisik,

yaitu kesulitan membolak - balik posisi, keterbatasan kemampuan melakukan

ketrampilan motorik kasar, melambatnya pergerakan (Wilkinson, 2012).

Hambatan mobilits fisik masuk dengan prioritas diagnosa

keperawatan kedua karena nyeri yang dialami pasien dengan skala 6, apabila

skala nyeri pasien dapat berangsur turun maka hambatan mobilitas fisik

pasien juga akan teratasi (Mubarak dan Chayatin, 2008).

Page 83: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

73

Diagnosa keperawatan ketiga, dengan data subyektif : pasien

mengatakan ASI belum lancar, kolostrum belum keluar, payudaranya tidak

sakit waktu dipijat ditandai dengan data obyektif payudara Ny. R tampak

masih lembek putting dan aerola masih tampak kotor, tidak lecet, ASI belum

keluar lancar..

Ketidakefektifan pemberian ASI adalah ketidakpuasan atau kesulitan

ibu, bayi, atau anak menjalani proses pemberian ASI. Dengan batasan

karakteristiknya adalah refleks menghisap buruk, diskontinuitas pemberian

ASI, bayi menerima makanan tambahan dengan putting buatan (NANDA,

2014).

Ketidakefektifan pemberian ASI dapat mempengaruhi asupan nutrisi

pada bayi, menurut Abraham Maslow kebutuhan nutrisi masuk dalam

kebutuhan fisiologi yang menjadi prioritas utama. Akan tetapi pada pasien

kebutuhan nutrisi menjadi prioritas ketiga karena pasien mengalami nyeri,

sehingga penulis mengatasi nyeri terlebih dahulu agar pasien dapat

memberikan nutrisi pada bayi (Mubarak dan Chayatin, 2008).

Masalah utama dan prinsip dalam meningkatkan penggunaan ASI

adalah ibu-ibu memerlukan bantuan dan informasi yang mendukung sehingga

menambah keyakinan bahwa mereka akan dapat menyusui bayinya dengan

sukses (Barbados, 1970). Pada umumnya para ibu mau patah dan menurut

nasehat petugas kesehatan (Pechevis, 1981). Beberapa faktor yang

mempengaruhi terhadap produksi ASI antara lain faktor nutrisi, psikologi,

istirahat dan faktor stimulan.

Page 84: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

74

Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudra

terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancar pengeluaran

ASI (Elisabeth, 2015). Perawatan payudara pada masa nifas perlu dilakukan

untuk memperlancar produksi ASI. Dengan adanya rangsangan, otot-otot ini

akan berkontraksi lebih dan kontraksi ini diperlukan dalam laktasi.

Rangsangan pada payudara dapat dilakukan dengan pemijatan atau mengurut

(Bahiyatun, 2009).

Saat melakukan perawatan payudara diawali dengan penguatan otot

pectoralis mayor dan pektorslis minor, agar produksi ASI semakin

meningkat. Hal ini sependapat dengan Rogert (2010) yang menyatakan

bahwa secara anatomis di dalam dada terdapat otot pectoralis minor dan otot

pectoralis mayor , otot pectoralis minor terletak pada bagian superior dan

otot pectoralis mayor terletak pada bagian anterior data yang berfungsi

membantu gerakan aduksi dan endorotasi tulang humerus dan menarik

scapula ke arah ventral dan kaudal pars clavicularis melakukan fleksi

humerus dan pars sternocostalis melakukan ekstensi humerus. Peran otot ini

membawa peredaran darah ke otot terkecil yang berada pada payudara.

Melalui penguatan otot ini maka peredaran darah menjadi vasodilatasi,

dengan demikian aliran darah yang membawa nutrisi untuk proses

pembentukan ASI semakin lancar.

Perawatan payudara bertujuan untuk memperlancar pengeluaran ASI.

Penguatan otot pectoralis mayor dan minor yang dllakukan di daerah

payudara ini membuat pembuluh darah menjadi vasodilatasi sehingga aliran

Page 85: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

75

darah menjadi lancar. Setiap pembuluh darah mempunyai ujung-ujung

reseptor, yang mana bila dilakukan masase dapat menimbulkan rangsangan

yang akan diterima oleh ujung-ujung reseptor tersebut. Kemudian ujung-

ujung reseptor tersebut membawa rangsangan ke aliran darah yang menuju

otak, di dalam otak terdapat bagian yang dinamakan hipotalamus.

Hipotalamus ini menerima rangsangan yang dibawa oleh saraf motorik yang

ada, setelah itu hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk

menghasilkan hormone prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.

Rangsangan yang berasal dari hisapan bayi dilanjutkan ke hipofisis posterior

(neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Oksitosin

menyebabkan terjadinya kontraksi sel - sel yang akan memeras ASI yang

telah diproduksi.

Diagnosa keperawatan keempat, dengan data subyektif perut bagian

bawah sakit karena post Sectio Caesaria. Data objektif pasien tampak

meringis kesakitan, tampak terdapat balutan pada perut bagian bawah, luka

balutan tidak basah,suhu : 36.5⁰C, hasil pemeriksaan Leukosit pada tanggal

04 januari 2016 : 14.9 K/Ul. Berdasarkan data di atas, maka dapat

dirumuskan diagnosa keperawatan risiko infeksi berhubungan dengan trauma

(luka post operasi).

Risiko infeksi adalah mengalami peningkatan risiko terserang

organisme patogenik. Hal tersebut sesuai dengan batasan karakteristik, yaitu

pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat, prosedur invasif, pengetahuan

yang tidak cukup untuk menghindari pemajanan patogen, trauma, kerusakan

Page 86: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

76

jaringan (NANDA, 2012). Diangnosa keperawatan risiko infeksi masuk

dalam prioritas keempat karena pada pasien belum ada tanda-tanda infeksi

yang muncul. Sshingga tidak bisa dijadikan prioritas pertama (Wilkinson,

2012).

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi atau rencana yang dilakukan oleh penulis disesuaikan

dengan prinsip “ONEC”, observasi yaitu melakukan observasi kepada pasien,

nursing treatment yaitu memberikan tindakan keperawatan kepada pasien,

health education yaitu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien sehat

maupun sakit dan kolaborasi kepada tenaga medis lainnya (Rohmah dan

Walid, 2012)

Penulisan tujuan dan kriteria hasil berdasarkan “SMART”, melipti

spesifik yaitu dimana tujuan harus berfokus pada pasien, singkat, jelas dan

tidak menimbulkan arti ganda, measurable yaitu dimana tujuan keperawatan

harus dapat diukur, achievable yaitu tujuan dapat dicapai sebagai standar

mengukur respon klien terhadap tindakan asuhan keperawatan, reasonable

yaitu tujuan harus dapat dipertanggung jawabkan, tujuan dan hasil diharapkan

singkat dan realistis, time yaitu dalam mencapai kriteria hasil harus

mempunyai batasan waktu yang jelas (Rohmah dan Walid, 2012).

Berdasarkan prioritas diagnosa keperawatan pertama, penulis

menentukan rencana keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

fisik. Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, setelah dilakukan tindakan

Page 87: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

77

keperawatan selama 4 x 24 jam pasien mampu mengontrol nyeri, melaporkan

bahwa nyeri berkurang dari 6 menjadi 1 - 2 bahkan hilang, mampu

mengenali nyeri, merasa nyaman setelah nyeri berkurang.

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut, penulis membuat

perencanaan tindakan keperawatan yaitu kaji nyeri dengan komperhensif (P,

Q, R, S, T) dengan rasional untuk mengetahui skala, intensitas, lokasi,

frekuensi, kualitas dan waktu pada saat pasien nyeri. Berikan posisi nyaman

pada pasien dengan rasional untuk memberikan posisi yang nyaman dan

mengurangi nyeri. Ajarkan teknik relaksasi nafs dalam dengan rasional untuk

mengurangi nyeri. Kolaborasi dalam pemberian analgesik dengan rasional

mengurangi nyeri atau menghilangkan nyeri (Nurarif, 2013)

Menurut Nursing Interventions Classification (NIC) (2013), intervensi

atau rencana keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik.

Tujuannya setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang atau

berkurang dengan kriteria hasil pain level, pain control, confort level.

Intervensi yang dilakukan adalah lakukan penilaian secara komperhensif dari

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri

dan faktor pencetus. Observsi isyarat nonverbal dari rasa ketidaknyamanan

terutama pada pasien yang tidak bisa berkomunikasi secara aktif. Ajarkan

prinsip-prinsip managemen nyeri non farmakologi : teknik relaksasi nafas

dalam. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon

pasien terhadap ketidaknyamanan (suhu lingkungan, pencahayaan, dan

kebisisngan). Informasikan kepada pasien tentang faktor yang meningkatkan

Page 88: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

78

atau memperburuk rasa nyeri. Berikan informasi tentang nyeri, seperti

penyebab nyeri, berapa lama akan berlangsung dan antisipasi

ketidaknyamanan sesuai prosedur. Kolaborsi dalam pemberian managemen

nyeri farmakologi : pemberian obat analgesik.

Berdasarkan prioritas diagnosa yang kedua, penulis menentukan

rencana keprawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan post

Sectio Caesaria. Tujuannya adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 4 X 24 jam diharapkan hambatan mobilitas fisik pasien teratasi

dengan kriteria hasil pasien meningkat dalam aktivitas fisik, mengerti tujuan

dan peningkatan mobilitas, memverbalkan perasaan dan meningkatkan

kekuatan dan kemampuan berpindah, mampu melakukan mobilisasi

(NANDA, 2014).

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut penulis dapat membuat

perencanaan tindakan keperawatan yaitu kaji kemmpuan pasien dalam

melakukan mobilisasi, bantu pasien untuk mobilisasi dengan rasional

membantu dan mengetahui kemampuan pasien dalam mobilisasi. Ajarkan

pasien tentang bagaimana merubah posisi dan melakukan mobilisasi secara

bertahap rasional mengajarkan bagaimana merubah posisi dan melakukan

mobilisasi (miring kanan dan kiri, duduk, dan berdiri). Kolaborasi dengan

keluarga dalam membantu mobilisasi pasien rasionalnya membantu pasien

mobilisasi. Beritahu pasien pentingnya mobilisasi rasionalnya memberitahu

pentingnya mobilisasi bagi pasien (Moorhead, dkk. 2013).

Page 89: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

79

Menurut Nursing Interventions Classification (NIC) (2013), intervensi

atau rencana keperawatan hambatan mobilitas fisik. Tujuan setelah dilakukan

tindakan keperawatan diharapkan Ny. R bisa melakukan aktivitas secara

mandiri dengan kriteria hasil joint movement : active, mobility Level, self care

: ADLs, transfer performance. Intervensi yang dilakukan adalah pantau

tingkat mobilisasi pasien. Monitor pasien dalam penggunaan kruk atau alat

bantu berjalan lainnya. Pantau gerakan dan ekstermitas pasien. Bantu pasien

melakukan ambulasi secara bertahap dan sesuai kebutuhan. Anjurkan

penggunaan alat bantu yang diperlukan. Anjurkan pasien melakukan

perubahan posisi. Kolaborasi dalam pemberian tindakan non farmakologi :

terapi fisik untuk latihan ambulasi.

Berdasarkan diagnosa keperawatan ketiga, ketidakefektifan pemberian

ASI berhubungan dengan menghisap tidak efektif. Tujuannya adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 4 X 24 jam diharapkan

ketidakcakupan Air Susu Ibu teratasi dengan kriteria hasil bayi dapat tidur

dengan pulas, bayi tidak rewel, bayi tidak kuning atau ikterik, turgor kulit

bayi baik, ASI dapt keluar dengan lancar, terdapat bendungan ASI, ibu

terlihat puas menyusui bayinya (Moorhead, dkk. 2013).

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut penulis dapat membuat

perencanaan yaitu kaji kemampuan bayi untuk menghisap secara efektif

dengan rasional untuk mengetahui kemampuan bayi untuk menghisap secara

efektif. Pantau ketrampilan bayi ibu dalam menempelkan bayi ke putting

dengan rasional mengetahui kemampuan ibu dalam menempelkan bayi ke

Page 90: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

80

putting. Tentukan keinginan dan motivasi Ny. R dalam menyusui dengan

rasional mengetahui seberapa besar pasien untuk menyusui bayinya rasional.

Berikan informasi tentang keuntungan dan kerugian ASI dengan rasional

memberikan informasi tentang keuntungan dan kerugian ASI bagi bayi dan

ibu. Pantu berat badan dan pola eliminasi bayi pasien rasionalnya mengetahui

perkembangan berat badan dan pola eliminasi bayi. Lakukan perawatan

payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan

pektoralis minor pada Ny. R dengan rasional untuk memperlancar ASI pasien

(Bahiyatun, 2009).

Menurut Nursing Interventions Classification (NIC) (2013).

Intervensi atau rencana keperawataan yang dilakukan untuk ketidakefektifan

pemberian ASI berhubungan dengan menghisap tidak efektif. Tujuannya

setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pemberian ASI menjadi

efektif dengan kriteria hasil breastfeeding ineffective, breathing pattern

ineffective, breasfeeding interrupted. Intervensi yang dilakukan adalah kaji

kemampuan bayi untuk latch on dan menghisap secara efektif. Pantau

ketrampilan ibu dalam menempelkan bayi ke putting. Pantau berat badan dan

pola eliminasi bayi, berikan informasi tentang laktasi dan teknik menyusui

yang benar. Memberikan informasi tentang keuntungan dan kerugian

pemberian ASI. Mengevaluasi pola menghisap atau menelan bayi. Kolaborasi

dengan keluarga atau suami untuk memberikan dukungan dan motivasi untuk

menyusui.

Page 91: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

81

Berdasarkan diagnosa keperawatan keempat resiko infeksi

berhubungan dengan trauma (post operasi). Tujuannya adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 4 X 24 jam diharapkan tidak terjadi

tanda-tanda infeksi dengan criteria hasil bebas dari tanda-tanda infeksi

(rubor, tumor, dolor, kalor dan fungsiolaesa), menunjukkan kemampuan

untuk mencegah timbulnya infeksi, jumlah leukosit dalam batas normal (4.5 –

11.0 K/Ul), suhu tubuh dalam batas norml (36.5⁰C-37.5⁰C), luka bersih

(Moorhead, dkk. 2013).

Berdasarkan tujuan dan kriteria hasil tersebut penulis dapat membuat

perencanaan yaitu monitor tanda dan gejala infeksi dengan rasional

Mengetahui keadaan luka pasien (rubor, tumor, dolor, kalor dan

fungsiolaesa). Ajarkan cara menghindari infeksi dengan rasional menghindari

luka dari infeksi (tidak membasahi luka pada post operasi). Kolaborasi

dengan dokter dalam pemberian antibiotic dengan rasional memberikan obat

antibiotic pada pasien. Lakukan perawatan luka pad area insisi dengan

rasional menjaga luka tetap bersih dan tidak terjadi infeksi. Pantau leukosit

dan suhu tubuh dengan rasional mengetahui leukosit dan suhu tubuh pasien

jika terkena infeksi.

Menurut Nursing Interventions Classification (NIC) (2013).

Intervensi atau rencana keperawataan yang dilakukan untuk diagnosa resiko

infeksi berhubungan dengan trauma (post operasi). Tujuannya setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak ada tanda-tanda infeksi

dengan kriteria hasil immune status, knowledge : infection control, risk

Page 92: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

82

control. Intervensi yang dilakukan adalah pantau tanda-tanda dan gejala

infeksi sistematik dan lokal. Berikan informasi kepada pasien dan keluarga

tentang tanda dan gejala infeksi. Ajarkan pasien dan anggota keluarga

bagaiman amenghindari infeksi. Berikan promosi kesehatan tentang asupan

gizi yang tepat. Kolaborasi dalam pemberian tindakan farmakolosi :

pemberian obat antibiotik.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi diagnosa keperawatan pertama yang dilakukan pada

tanggal 5 - 8 januari 2015 yaitu mengkaji karakteristik nyeri, didapatkan hasil

respon subjektif pasien mengatakan nyeri setelah operasi, nyeri seperti

situsuk-tusuk jarum, nyeri di perut bagian bawah dengan skala nyeri 6

menjadi 2, nyeri terasa sewaktu-waktu. Respon objektif pasien tampak lebih

rileks. Nyeri merupakan sesuatu yang kompleks, banyak faktor yang

mempengaruhi pengalaman nyeri pada individu (Potter dan Perry, 2006).

Implementasi selanjutnya mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam,

didapatkan hasil respon subjektif pasien lebih rileks dan respon objektif

pasien tampak nyaman. Ralaksasi yang teratur dapat membantu untuk

mengurangi keletihan dan ketegangan otot yang terjadi akibat meningkatnya

nyeri (Smeltzer dan Bare, 2002 dalam Widiasih, 2012)

Implementasi berikutnya memberikan posisi yang nyaman,

didapatkan hasil respon subjektif pasien mengatakan lebih nyaman. Respon

Page 93: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

83

objektif pasien tampak nyaman. Kenyamanan merupakan pengalaman

subjektif klien dengan cara yang konsisten (Potter dadan Perry, 2006).

Implementasi berikutnya mengobservasi vital sign, didapatkan hasil

tekanan darah 123/82 mmHg, nadi 94 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu

36.8⁰C. Nyeri akut yang dirasakan ibu post partum dapat mempengaruhi

perubahan tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu (Pillitteri dkk, 2005 dalam

Mahmudah, 2010). Sehingga perlu dilakukan vital sign.

Implementasi berikutnya pemberian obat analgesik asam mefenamat 3

X 500 mg. Analgesik berfungsi untuk menghilangkan nyeri akut dan ringan

sampai sedang, sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, disminore primer,

termasuk nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri persalinan dengan efek

samping gangguan cerna : iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah, diare,

rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dyspepsia

(ISO, 2012).

Implementasi diagnosa keperawatan kedua, yang dilakukan pada

tanggal 5 - 8 januari 2016, yaitu kaji kemampuan pasien dalam kemampuan

mobilisasi, didapatkan hasil respon subjektif pasien sudah bisa miring kanan

dan kiri, duduk dan berjalan. Respon objektif pasien tampak sudah bisa

miring kanan dan kiri, duduk dan berjalan. Mobilisasi dapat mengganggu

fungsi metabolik normal antara lain laju metabolik, metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein, ketidakseimbangan cairan dan elektrolit,

ketidakseimbangan kalsium, dan gangguan pencernaan (Cance dan Huether,

1994 dalam Potter dan Perry, 2006).

Page 94: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

84

Implementasi berikutnya mengajarkan pasien tentang bagaimana

merubah posisi dan melakukan mobilisasi secara bertahap, didapatkan hasil

respon subjektif pasien mengatakan sudah bisa melakukan mobilisasi,

misalnya duduk dan berdiri. Respon objektif pasien tampak duduk di tempat

tidur pasien dapat berdiri dan jalan. Mobilisasi dini pada ibu post partum

dapat mempengaruhi penurunan fundus uteri sekitar 1 - 2 cm (Prawirodiharjo,

2006 dalam Masruroh, 2001).

Implementasi terakhir, memberitahu pasien pentingnya mobilisasi dan

pentingnya nutrisi untuk mempercepat pemulihan luka post Sectio Caesaria,

didapatkan hail respon subjektif pasien bersedia melakukan mobilisasi secara

bertahap makan-makanan yang bernutrisi dalam pemulihan luka post operasi.

Respon objektif pasien tampak kooperatif. Meningkatkan dan membantu

dalam berjalan untuk mempertahankan atau mengembalikan fungsi tubuh

selama pengobatan dan pemulihan dari kondisi sakit atau cidera (Wilkinson,

2012).

Implementasi pada diagnosa keperawatan ketiga, yang dilakukan pada

tanggal 5- 8 januari 2016, yaitu pantau ketrampilan ibu dalam menempelknan

bayi ke putting, didapatkan hasil respon subjektif pasien mengatakan ASI

sudah keluar lancar. Respon objektif payudara tampak sudah keluar ASI

dengan lancar, payudara tampak membesar. Untuk dapt pelekatan yang

maksimal penting untuk memberikan topangan atau sandaran pada punggung

ibu dalam posisinya tegak lurus terhadap pangkuannya (Sulistyawati, 2009).

Page 95: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

85

Implementasi selanjutnya, melakukan penambahan terapi penguatan

otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara,

didapatkan hasil respon subjektif pasien mengatakan bersedia dilakukan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan minor pada masase

payudara. Respon objektif bayi tampak menyusu dengan kuat kemudian

tertidur, ASI sudah lancar, bayi tampak sudah puas minum. Tindakan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor ini

dapat berpengaruh pada peningkatan produksi ASI karena dilakukan di

daerah payudara ini membuat pembuluh darah menjadi vasodilatasi sehingga

aliran darah menjadi lancar dan produksi ASI meningkat.

Pemberian tindakan penambahan terapi penguatan otot pektoralis

mayor dan pektoralis minor pada masase payudara untuk meningkatkan

produksi ASI, tindakan ini juga didukung oleh jurnal penelitian Intarti (2015)

yang berjudul efektifitas penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

dan minor pada masase payudara terhadap produksi ASI ibu nifas di RSUD

Dr. M.Ashari Pemalang. Hasil penelitian tersebut terdapat efektifitas

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor

pada masase payudara terhadap produksi ASI ibu nifas.

Masase payudara mempunyai tujuan untuk memperlancar pengeluaran

ASI. Penguatan otot pektoralis mayor dan minor yang dilakukan di daerah

payudara ini membuat pembuluh darah menjadi vasodilatasi sehingga aliran

darah menjadi lancar. Setiap pembuluh darah mempunyai ujung-ujung

reseptor, yang mana bila dilakukan masase dapat menimbulkan rangsangan

Page 96: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

86

yang akan diterima oleh ujung-ujung reseptor tersebut. Kemudian ujung-

ujung reseptor tersebut membawa rangsangan ke aliran darah yang menuju ke

otak, di dalam otak terdapat bagian yang dinamakan hipotalamus.

Hipotalamus ini menerima rangsangan yang dibawa oleh saraf motorik yang

ada, setelah itu hipotalamus merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk

menghasilkan hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI.

Rangsangan yang berasal dari hisapan bayi dilanjutkan ke hipofisis posterior

(neurohipofise) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Oksitosin

menyebabkan terjadinya kontraksi sel-sel yang akan memeras ASI yang telah

diproduksi.

Saat melakukan masase payudara diawali dengan penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor, agar produksi ASI semakin

meningkat. Hal ini sependapat dengan Rogert (2010) yang menyatakan

bahwa secara anatomis di dalam dada terdapat otot pektoralis minor dan otot

pektoralis mayor, otot pektoralis minor terletak pada bagian superior dan otot

pektoralis mayor terletak pada bagian anterior dada yang berfungsi membantu

gerakan aduksi dan endorotasi tulang humerus dan menarik scapula ke arah

ventral dan kaudal pars clavicularis melakukan fleksi humerus dan pars

sternocostalis melakukan ekstensi humerus. Peran otot ini membawa

peredaran darah ke otot terkecil yang berada pada payudara. Melalui

penguatan otot ini maka peredaran darah menjadi vasodilatasi , dengan

demikian darah yang membawa nutrisi untuk proses pembentukan ASI

semakin lancar.

Page 97: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

87

Implementasi berikutnya mengobservasi setelah dilakukan tindakan

penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor

pada masase payudara Ny. R , didapatkan hasil pasien mengatakan ASI sudah

keluar lancar, hisapan bayi sudah kuat, berat badan 2800 gram, buang air

kecil kurang lebih 5 - 7 X, buang air besar 3 - 4 X. Untuk membuktikan

keefektifan dari tindakan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

dan minor pada masase payudara terhadap produksi ASI ibu nifas didukung

oleh jurnal Wiwit (2015).

Implementasi yang terakhir, mengajarkan cara perawatan payudara

dengan penambahan penguatan otot pektoralis mayor dan minor, didapatkan

hasil respon subjektif pasien mengatakan bersedia untuk diajarkan cara

perawatan payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoralis

mayor dan minor pada masase payudara. Respon objektif pasien tampak

kooperatif, ASI keluar lancar.

Perawatan payudara pada masa nifas perlu dilakukan untuk

memperlancar produksi ASI. Dengan adanya rangsangan, otot – otot ini akan

berkontraksi lebih dan kontraksi ini diperlukan dalam laktasi. Rangsangan

pada payudara dapat dilakukan dengan pemijatan atau mengurut (Bahiyatun,

2009). Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama masa menyusui,

karena payudara merupakan satu - satunya penghasil ASI yang merupakan

makanan pokok bayi sehingga harus dilakukan perawatan payudara sedini

mungkin (Rahmawati dan Setyaningrum, 2009). Hal tersebut didukung oleh

Page 98: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

88

Astuti (2013) bahwa peningkatan produksi ASI bisa dilihat dari frekuensi

BAK dan BAB, lama tidur bayi setelah menyusui dan berat badan bayi.

Implementasi pada diagnosa keempat, yang dilakukan pada tanggal 5

- 8 januari 2016, yaitu memonitor tanda dan gejala infeksi, didapatkan hasil

respon objektif luka tampak besih, tidak terdapat tanda – tanda infeksi (rubor,

dolor, kalor, tumor, fungsiolaesa), suhu 36.9⁰C. Mencegah dan mendeteksi

dini infeksi yang terjadi pada pasien yang berisiko terjadi infeksi (Wilkinson,

2012).

Implementasi selanjutnya, melakukan perawatan luka post sectio

caesaria, didapatkan data subjektif pasien bersedia dilakukan perawatan pada

lukanya. Respon objektif luka tampak bersih, tidak ada pus, tidak kemerahan,

tidak terasa panas pada luka, tidak terdapat tanda - tanda infeksi (rubor,

tumor, dolor, kalor, fungsiolaesa), luka berbentuk ventrikal dengan panjang

11 cm, terdapat jahitan 8. Mobilisasi dini merupakan faktor eksternal selain

perawatan luka, sedangkan factor internal yaitu budaya makan atau pola

konsumsi mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka dan mencegah

terjadinya infeksi (Manuaba, 2004 dalam Ratnawati dkk, 2012)

Page 99: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

89

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi yang dilakukan penulis selama 4-4 jam pada tanggal 5 - 8

januari 2016 didapatkan hasil pada diagnosa pertama nyeri akut pada Ny. R

teratasi karena sesuaai dengan kriteria hasil yang diharapkan, nyeri sudah

berkurang dari sebelumnya, skala nyeri dari 6 menjadi 2, nyeri sewaktu -

waktu (hilang timbul), perencanaan tindakan dihentikan karena pasien

pulang. Hal tersebut sesuai dengan batasan karakteristik nyeri, melaporkan

nyeri dengan isyarat dan melaporkan nyeri secara verbal, obyektif

mengekspresikan perubahan perilaku (misal : kegelisahan, merintih,

menangis, merengek), sikap melindungi area nyeri, mengindikasi nyeri yang

dapat diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh

melindungi, mengalami gangguan tidur (Wilkinson, 2012).

Hasil yang dilakukan penulis pada tanggal 5 - 8 januari 2016 pada

diagnosa kedua, hambatan mobilitas fisik pada Ny. R teratasi, karena sudah

sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan. Perencanaan dihentikan karena

pada pengkajian hari terakhir masalah teratasi dan sudah sesuai dengan

kriteria hasil dan tujuan yang sudah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan

batasan karakteristik hambatan mobilitas fisik, yaitu kesulitan membolak -

balik posisi, keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar,

melambatnya pergerakan (Wilkinson, 2012).

Hasil evaluasi yang dilakukan penulis selama 4x24 jam pada diagnosa

keperawatan ketiga, ketidakefektifan pemberian ASI sudah teratasi karena

sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan, ASI sudah keluar lancar,

Page 100: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

90

hisapan bayi sudah kuat, bayi tampak puas minum ASI, berat badan 2800

gram, buang air kecil kurang lebih 5-7 X, buang air besar 3-4 X. Perencanaan

dihentikan karena pada pengkajian hari terakhir masalah sudah teratasi dan

sudah sesuai dengan kriteria hasil dan tujuan yang sudah ditetapkan. Tanda

bayi cukup ASI Sulistyawati Ari (2009), bayi kencing setidaknya 6 kali

dalam sehari dan warnanya jernih sampai kuning muda, bayi sering buang air

besar berwarna kekuningan, bayi tampak puas.

Evaluasi dari penerapan tindakan penambahan terapi penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara dalam

peningkatan produksi ASI mampu meningkatkan produksi ASI Ny. R.

Artinya penerapan tindakan yang sudah dilakukan penulis sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh wiwit (2015) tentang efektifitas penambahan

terapi penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase

payudara terhadap produksi ASI ibu nifas, mampu meningkatkan ASI pada

ibu nifas.

Penulis melakukan tindakan penambahan terapi penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara 2 kali dalam

sehari tanggal 06 – 07 januari 2016, satu kali pada hari terakhir, pasien

pulang pada tanggal 08 januari 2016, karena pada hari pertama tanggal 05

januari 2016 pasien belum dapat mobilisasi post section caesarea (duduk,

berjalan), pasien masih takut untuk mobilisasi. Berdasarkan jurnal penelitian

menurut wiwit (2015) tindakan penambahan terapi penguatan otot pektoralis

mayor dan pektoralis minor pada masase payudara rancangan penelitian yang

Page 101: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

91

pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat

(sekali waktu) (Sugiyono, 2007).

Hasil evaluasi yang dilakukan penulis selama 4x24 jam pada tanggal 5

- 8 januari 2016 pada diagnosa resiko infeksi sudah teratasi , pasien masih

perlu mengontrol luka post sectio caesaria untuk mengetahui keadaan luka

post operasi. Perencanaan dihentikan karena pada pengkajian hari terakhir

masalah sudah teratasi dan sudah sesuai dengan kriteria hsil dan tujuan yang

sudah ditetapkan, tidak ada tanda - tanda infeksi, suhu tubuh 36.9⁰C, leukosit

16.9 K/uL.

Penulis memberikan hasil pemeriksaan penunjang lukosit pada hasil

pertama (04 Januari 2016), karena keterbatasan penulis untuk mendapatkan

informasi hasil pemeriksaan penunjang setiap harinya untuk mendukung daan

mengetahui pemeriksaan laboratorium pada pasien. Jumlah dan hitung jenis

Lukosit berguna dalam memprediksi infeksi, bila nilai Leukosit melebihi

batas normal kemungkinan terjadi infeksi pada pasien, dan pasien akan

mengalami tanda-tanda infeksi seperti rubor, kalor, dollor, tumor,

fungsiolaesa (Chandranita, 2010).

Page 102: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

92

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny. R, dari

pengkajian, menentukan diagnosa keperawatan, intervensi , implementasi dan

evaluasi tentang penerapan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

dan minor pada masase payudara terhadap peningkatan produksi ASI pada Ny.

R dengan post section caesaria dengan indikasi post date di Ruang Nifas Dr.

Soedirman Mangun Soemarso Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri

1. Pengkajian

Hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 05 Januari 2016

Ketidakcakupaan Air Susu Ibu berhubungan dengan menghisap tidak efektif

didapatkan hasil antara lain data subjektif pasien mengatakan ASI belum

keluar lancar, kolostrum belum keluar, payudaranya tidak sakit waktu

dipijat. Data objektik payudara pasien tampak masih lembek, putting dan

aerola masih tampak kotor, tidak lecet, ASI belum keluar lancer.

2. Diagnosa Keperawatan

Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis merumuskan

diagnosa Ketidkefektifan Air Susu Ibu berhubungan dengan menghisap

tidak efektif.

93

Page 103: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

93

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi yang dibuat oleh penulis adalah kaji kemampuan bayi

menghisap secara efektif, pantau ketrampilan ibu dalam menempelkan bayi

ke putting, tentukan keinginan dan motivasi pasien dalam menyusui

bayinya, berikan informasi tentang keuntungan dan kerugian ASI bagi bayi

dan ibu, pantau berat badan dan pola eliminasi bayi, lakukan perawatan

payudara dengan penambahan terapi penguatan otot pektoraliss mayor dan

pektoralis minor.

4. Implementasi Keperawatan

Penulis melakukan implementasi berdasarkan perencanaan yang

sudah ditetapkan.

5. Evaluasi Keperawatan

Hasil evaluasi yang dilakukan selama 4 X 24 jam Ketidakefektifan

Air Susu Ibu teratasi, karena sesuai dengan kriteria hasil yang diharapkan,

ASI sudah keluar lancar, hisapan bayi sudah kuat kemudian melemah dan

tertidur, berat badan 2800 gram, buang air kecil kurang lebih 5 – 7 X, buang

air besar 3 – 4 X. .

6. Analisa hasil penerapan penambahan terapi penguatan otot pektoralis mayor

dan pektoralis minor pada masase payudara

Hasil penerapan tindakan keperawatan penambahan terapi penguatan

otot pektoralis mayor dan minor pada masase payudara yang dilakukan

selama 3 hari, mampu meningkatkan produksi ASI pada Ny. R. dengan post

Page 104: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

94

sectio caesaria dengan indikasi post date di Ruang Nifas Dr. Soediran

Mangun Soemarso Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. R penulis

member masukan positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :

1. Bagi Pasien

Diharapkan pada pasien nifas dapat melakukan perawatan dan

memberikan ASI secara optimal kepada bayi. Untuk mengatasi masalah

dalam pemberian ASI, pasien dapat melakukan penambahan terapi

penguatan otot pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase

payudara.

2. Rumah Sakit

Tindakan non farmakologi penambahan terapi penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara terhadap ibu

nifas perlu dilakukan untuk memperlancar produksi ASI. Dengan adanya

rangsangan otot - otot ini diperlukan dalam laktasi.

3. Bagi Pendidikan

Diharapkan aplikasi riset ini dapat menjadi bahan referensi bagi

institusi pendidikan tentang penerapan penambahan penguatan otot

pektoralis mayor dan pektoralis minor pada masase payudara terhadap

produksi ASI ibu nifas.

Page 105: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

95

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Nuha Medika. Yogyakarta.

Astutik. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Trans

Info Media. Jakarta

Bahiyatun. 2009. Buku ajar kebidanan asuhan nifas normal. EGC. Jakarta.

Cornelia, dkk. 2008. 10 Topik Umum Diskusi Klompok Pendukung ASI Edisi I.

MercyCorps.

Debora O .2013 . Proses keperawataan dan pemeriksaan fisik . Salemba Medika.

Jakarta.

Doengoes E M dan Moorhouse M F .2001. Rencana Keperawataan Definisi dan

Klasifikasi 2012-2014. EGC . Jakarta.

Erawati. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. EGC. Jakarta.

Intarti Wiwit Desi. 2014. Efektifitas Penambahan Terapi Penguatan Otot

Pektoralis Mayor dan Minor pada Masase Payudara Ibu Nifas.

http://www.ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/view/112.19Novemb

er 2015 (07:30).

Kristiananilamega. 2014. Pemberian Kompres Panas Terhadap Penurunan Nyeri

Payudara Pada Asuhan Keperawatan Ny. Y Dengan Post Partum Spontan

Di Ruang Mawar1 RS Dr.Moewardi Surakarta.

Diaksespada:http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/14/01-gdl-

nilamegak-679-1-kti_nila-a.pdf .21 November 2015 (18.30).

Marmi. 2012. Asuhan kebidana pada masa nifas. Pustaka Abadi. Yogyakarta.

Mahdiyah D .2013. Hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus

uteri pada ibu post partum di BLUD Rumah Sakit H.Moch Ansari Saleh

Banjarmasin . Jurnal Kebidanan. Vol 11 no 11 hal :14-23.

NANDA. 2011. Diagnosa Keperawatan Definisi Dan Klasifikasi 2012-2014.

Jakarta : EGC.

Nurarif Huda Amin & Hardhi Kusuma.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan

berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Edisi Revisi. Jilid

2.Media Action. Yogyakarta.

Page 106: PEMBERIAN TINDAKAN PENAMBAHAN TERAPI PENGUATAN …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/39/01-gdl-wulanretno... · masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,

96

Pitriani R dan Andiyani R.2014. Panduan lengkap asuhan kebidanan ibu nifas

normal (ASKEP III). Deepublish. Yogyakarta.

Potter dan Perry .2006 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4 . EGC.

Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. SalembaMedika. Jakarta.

Saryono&Roischa. 2014. Perawatan Payudara. Nuhamedika.Yogyakarta.

Setiadi.2012. Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori

dan Praktik. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Siswanto. 2007. Pengantar manajemen. Bumi Aksara. Jakarta.

Suherni dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Fitramaya. Yogyakarta

Sulistyawati. 2009.Asuhan kebidanan pada ibu nifas. ANDI. Yogyakarta.

Ujiningtyas.2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal.Salemba Medika.

Jakarta.

Walyani & Endang. 2015.Asuhan Kebidanan Masa Nifas & Menyusui.

PUSTAKABARUPRES. Yogyakarta.

Wilkinson J M dan Ahem N R . 2012. Diagnosa Keperawataan . Edisi9 . Jakarta :

EGC

YulianiFarida. 2014. Teknik Menyusui yang Benar pada Ibu Menyusui

.http://ejurnalp2m.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/view/44.

2 Desember 2015 (08.45).