pemberian terapi dingin ice massage...

99

Click here to load reader

Upload: phungthu

Post on 01-Feb-2018

337 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE TERHADAP

PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN Tn. T DENGAN LOW BACK PAIN

DI RUANG MAWAR 2 RSUD Dr. MOEWARDI

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

CIK IMAH WIDIYANINGSIH

P.12 012

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera
Page 3: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera
Page 4: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera
Page 5: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Pemberian terapi dingin ice massage terhadap penurunan

intensitas nyeri pada asuhan keperawatan Tn. T dengan low back pain di ruang

Mawar 2 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Atiek Murharyati, S.Kep.,Ns., M.Kep., selaku Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns., M.Kep., selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi kesempurnaannya karya tulis ilmiah

ini.

Page 6: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

4. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan, dan Staf Perpustakaan STIKes

Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan

wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.

5. Bapak dan Ibu yang saya sayangi dan hormati, adikku Rian, dan Om Tri yang

tak henti-hentinya mendoakan dan selalu memberikan motivasi serta dukungan

terbesar, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk

menyelesaikan pendidikan.

6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 23 Mei 2015

Penulis

Page 7: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR SKEMA ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ....................................................................... 1

B. Tujuan penulisan ................................................................... 4

C. Manfaat penulisan .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori ......................................................................... 6

1. Low back pain ................................................................. 20

2. Nyeri ................................................................................ 14

3. Terapi dingin ice massage ............................................... 34

B. Kerangka teori ........................................................................ 40

C. Kerangka konsep ................................................................... 41

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset ................................................................ 42

B. Tempat dan waktu .................................................................. 42

C. Media atau alat yang digunakan ............................................. 42

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset ......................... 43

E. Alat ukur evaluasi tindakan aplikasi riset ............................... 44

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas klien ......................................................................... 45

Page 8: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

B. Pengkajian .............................................................................. 45

C. Perumusan masalah keperawatan ........................................... 54

D. Perencanaan ............................................................................ 55

E. Implementasi .......................................................................... 58

F. Evaluasi .................................................................................. 61

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian .............................................................................. 65

B. Perumusan masalah keperawatan ........................................... 69

C. Perencanaan ........................................................................... 72

D. Implementasi .......................................................................... 76

E. Evaluasi ................................................................................. 79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 81

B. Saran ...................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 2.1 Efek fisiologis dan terapetis terapi dingin 36

2. Tabel 2.2 Respon kulit pada aplikasi dingin 37

Page 10: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 2.1 Pengukuran skala VDS. 31

2. Gambar 2.2 Pengukuran Wong-Baker Faces Pain 32

Rating Scale.

3. Gambar 2.3 Pengukuran Numerical Rating Scale 32

(NRS).

Page 11: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

DAFTAR SKEMA

Halaman

1. Skema 2.1 Kerangka teori 40

2. Skema 2.2 Kerangka konsep 41

3. Skema 4.1 Genogram 47

Page 12: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Usulan judul

Lampiran 2 Lembar konsultasi karya tulis ilmiah

Lampiran 3 Surat pernyataan

Lampiran 4 Daftar riwayat hidup

Lampiran 5 Jurnal

Lampiran 6 Asuhan keperawatan (fotocopy)

Lampiran 7 Lembar log book karya tulis ilmiah

Lampiran 8 Lembar format pendelegasian pasien

Lampiran 9 Lembar observasi

Page 13: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kejadian nyeri punggung bawah atau dalam Bahasa Inggris

disebut Low Back Pain (LBP), hampir sama pada semua populasi baik di

negara maju maupun di negara berkembang (Shocker M, 2008). Angka

kejadian LBP di Amerika Serikat mencapai sekitar 5% pada orang dewasa.

Kurang lebih 60% - 80% individu pernah mengalami nyeri punggung dalam

hidupnya. Puncak usia penderita LBP adalah pada usia 45 - 60 tahun. Pada

penderita dewasa tua, LBP dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pada

40% penderita, dan gangguan tidur pada 20% penderita. Sebagian besar

75% penderita akan mencari pertolongan medis, dan 25% diantaranya perlu

dirawat inap untuk evaluasi lebih lanjut (Meilala, 2005).

Penelitian yang dilakukan oleh Kelompok Studi Nyeri PERDOSSI

dalam Purba dan Susilawaty (2008) pada 14 rumah sakit pendidikan di

Indonesia, pada bulan Mei 2002 menunjukkan jumlah penderita nyeri

sebanyak 4.456 orang (45% dari total kunjungan), dimana 1.598 orang

(35,86%) adalah penderita LBP. Diperkirakan 40% penduduk pulau Jawa

Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita nyeri punggung,

prevalensi pada laki-laki 18,2% dan pada wanita 13,6% (Wulandari et.al,

2013), sedangkan angka kejadian pasien LBP yang diambil dari catatan

medik RSUD Dr. Moewardi yang pernah dirawat di RSUD Dr. Moewardi

Page 14: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

2

pada tahun 2013 sebanyak 88 pasien dan mengalami peningkatan pada

tahun 2014 sebanyak 116 pasien.

Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai penyakit

muskuloskeletal, gangguan psikologis dan mobilisasi yang salah. Saat ini,

90% kasus nyeri punggung bawah bukan disebabkan oleh kelainan organik,

melainkan oleh kesalahan posisi tubuh dalam bekerja (Llewellyn, 2006).

Nyeri terjadi akibat gangguan muskuloskeletal dapat dipengaruhi oleh

aktivitas (Lukman dan Ningsih, 2013).

Nyeri punggung bawah yang dirasakan ini tentunya dapat menjadi

masalah jika mengganggu aktivitas sehari-hari. Bagi pekerja nyeri ini tentu

akan mengganggu pekerjaannya dan mengurangi produktifitasnya. Apabila

LBP dibiarkan dan tidak segera diobati, maka dapat menyebabkan penyakit

yang lebih serius seperti hilangnya kontrol menahan buang air kecil atau

besar, sakit saat batuk atau bersin, kelemahan yang semakin memperberat

pada kedua atau salah satu sistem ekstremitas kaki, hingga kelumpuhan

(Spine Health Centre, 2007).

Berdasarkan beberapa teori dan riset diatas tentang dampak LBP,

maka perlu dilakukan upaya untuk mengurangi nyeri. Mengurangi nyeri

dapat dilakukan menggunakan terapi farmakologis ataupun menggunakan

terapi nonfarmakologis. Secara farmakologi, pemberian analgetik dapat

meringankan nyeri yang dirasakan oleh pasien. Terapi non farmakologis

merupakan terapi modalitas yang digunakan sebagai terapi pendukung

untuk kesembuhan pasien tanpa mengabaikan terapi medis yang dapat

Page 15: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

3

mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi

terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan dan merupakan bagian

dari terapi komplementer (Suardi, 2011). Salah satu bentuk terapi

nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin (cryotherapy)

merupakan penggunaan es dan air es dalam pengobatan cedera dan

modalitas pengobatan yang umum digunakan dalam pengelolaan cedera

jaringan lunak akut (Bleakley et.al., 2007).

Metode cryotherapy yang dapat digunakan yaitu ice massage.

Penanganan dengan menggunaan ice massage dilihat dari proses trauma

atau cedera pada jaringan lunak. Aplikasi dengan menggunakan ice

massage dapat memberikan perubahan pada kulit, jaringan subkutan,

intramuskular dan suhu pada persendian. Penurunan suhu pada jaringan

lunak dapat menstimulasi receptor untuk mengeluarkan simpatetic

adrenergic fibers karena terjadinya fase konstriksi pembuluh darah lokal

pada arteri dan vena. Ini menunjukkan adanya penurunan oedem dan

mengurangi terjadinya proses metabolisme dengan adanya penurunan

reaksi radang, permeabilitas peredaran darah dan bengkak. Ini menunjukkan

bahwa dengan cryotherapy dapat memberikan fasilitas terhadap terjadinya

pemulihan pada muscle soreness (Cheung et al., 2003).

Sebelumnya di RSUD Dr. Moewardi belum ada tindakan mandiri

perawat pemberian terapi dingin ice massage dalam menurunkan intensitas

nyeri pada penderita low back pain. Oleh karena itu berdasarkan latar

belakang permasalahan diatas, penulis tertarik untuk mengaplikasikan

Page 16: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

4

tindakan tentang pemberian ice massage terhadap perubahan intensitas

nyeri pada Tn. T dengan low back pain.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mengaplikasikan tindakan terapi dingin ice massage dalam

menurunkan intensitas nyeri pada Tn. T dengan low back pain.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. T dengan low back

pain.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. T

dengan low back pain.

c. Penulis mampu menyusun intervensi pada Tn. T dengan low back

pain.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. T dengan low

back pain.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. T dengan low back

pain.

f. Penulis mampu menganalisa hasil pengaruh terapi dingin ice

massage terhadap perubahan intensitas nyeri pada Tn. T dengan low

back pain.

Page 17: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

5

C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat sebagai evidence-

based nursing practice yang dapat digunakan oleh perawat medikal

bedah penyakit dalam untuk melakukan tindakan terapi alternatif ice

massage dalam upaya mengatasi nyeri pada pasien dengan low back

pain.

2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah bahan

kepustakaan dan pengetahuan mengenai ada pengaruh pemberian terapi

dingin ice massage terhadap perubahan intensitas nyeri pada penderita

low back pain.

3. Manfaat bagi Masyarakat

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi,

ketrampilan untuk melakukan terapi dingin ice massage dan pengaruh

pemberian terapi dingin ice massage pada penderita low back pain,

sehingga dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan rasa nyaman.

4. Manfaat bagi Penulis

Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan kemampuan penulis baik mengenai konsep dan teori keperawatan

maupun terkait penerapan riset keperawatan selanjutnya.

Page 18: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Low Back Pain

a. Definisi

Low Back Pain adalah suatu sensasi nyeri di daerah

lumbosakral dan sakroiliakal, umumnya pada daerah L4-L5 dan L5-

S1. Nyeri ini sering disertai penjalaran ke tungkai sampai kaki.

Mobilitas punggung bawah sangat tinggi, disamping itu juga

menyangga beban tubuh dan sekaligus sangat berdekatan dengan

jaringan lain seperti traktus digestivus dan traktus urinarius. Kedua

jaringan atau organ ini apabila mengalami perubahan patologik

tertentu dapat menimbulkan nyeri yang dirasakan di daerah

punggung bawah (Anderson GBJ, 2005).

b. Anatomi Tulang Belakang

Anatomi tulang belakang perlu diketahui agar dapat

menentukan elemen apa yang terganggu pada timbulnya keluhan

nyeri punggung bawah. Tulang belakang terdiri dari ruas-ruas yang

saling berhubungan, segmen yang bergerak terdiri dari segmen

servikal (terdiri dari 7 ruas), segmen thorakal (terdiri dari 12 ruas),

dan segmen lumbal (terdiri dari 5 ruas). Sedangkan segmen yang

Page 19: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

7

tidak bergerak terdiri dari sacrum dan coccygeus masing-masing

terdiri dari 5 dan 4 ruas. Secara garis besar, tulang belakang dibagi

menjadi 2 struktur pembentuk, yaitu kolum vertebra dan diskus

invertebra. Kolum vertebra terdiri dari dua unit fungsional, yaitu

segmen anterior dan posterior. Segmen anterior berfungsi sebagai

penyangga beban yang dibentuk oleh korpus vertebra yang

dihubungkan satu sama lain oleh diskus invertebra. Struktur ini

diperkuat oleh ligamentum longitudinal posterior di bagian belakang

dan ligamentum longitudinal anterior di bagian depan. Ligamentum

longitudinal posterior dari oksiput menutup seluruh permukaan

diskus dan menyempit mulai dari lumbal dan pada daerah L5-S1

lebarnya hanya tinggal separuhnya. Daerah ini menjadi paling

rawan, terutama di bagian postero lateral kanan dan kiri.

Gerakan tubuh terbanyak di luar kepala dan leher adalah

fleksi, kemudian ekstensi dimana gerakan fleksi-ekstensi

merupakan tugas persendian daerah lumbal dengan pusat sendi L5-

S1. Adanya hubungan sendi yang tergolong amphiarthrosis dan

diarthrosis diantara vertebra daerah pinggang memungkinkan gerak

yang luas antar masing-masing ruas dan resultan gerak yang

melahirkan gerak tiang punggung berupa fleksi, ekstensi, fleksi

lateral, rotasi dan sirkumduksi. Khusus daerah pinggang karena

struktur prosesus artikularisnya sedemikian rupa dibandingkan

dengan ruas-ruas daerah leher maupun ruas daerah dada yang

Page 20: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

8

terhubung dengan iga-iga, memungkinkan gerak yang relatif lebih

luas. Di dalam fungsinya untuk gerakan dan sekaligus sebagai

penyangga beban/berat tubuh maka faktor stabilitas sangat penting

bagi daerah punggung.

Stabilitas statis harus dipenuhi agar dapat mendukung

fungsinya sebagai penyangga beban/berat tubuh. Sedangkan

stabilitas dinamis harus dipenuhi dalam fungsinya sebagai alat gerak

pasif. Stabilitas di daerah pinggang juga dijaga oleh kontraksi sadar

maupun reflektoris dari otot-otot sacrospinalis, dinding perut,

gluteus maksimum dan hamstring. Ini berarti bahwa perubahan-

perubahan yang terjadi dapat mengganggu fleksibilitas

daerah/struktur pinggang dengan latar belakang bangunan penyusun

pinggang atau bangunan lain yang langsung atau tidak langsung

berpengaruh terhadap bangunan penyusun pinggang, akan

menimbulkan gangguan pada daerah tersebut. Stabilitas statis

maupun dinamis tidak dapat dilepaskan dari kajian mengenai pusat

gaya berat (titik berat) bagian tubuh. Kontraksi yang berlebihan

dalam waktu yang lama atau terjadi secara mendadak dapat

menimbulkan keluhan di daerah bersangkutan (Spine Health Centre,

2007).

c. Klasifikasi Low Back Pain

Page 21: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

9

1) Menurut (Koes BW et.al, 2006) klasifikasi low back pain

berdasarkan patofisiologinya dibagi menjadi 2, yaitu:

a) Nyeri Punggung Spesifik (Specific low back pain) adalah

gejala yang disebabkan oleh mekanisme patofisiologi yang

spesifik, seperti hernia nucleus pulposus (HNP), infeksi,

osteoporosis, rheumatoid arthritis, fraktur, atau tumor.

Dalam praktek klinis, adanya bendera merah (red flag)

merupakan indikasi adanya proses patologi yang mendasari,

termasuk masalah akar saraf.

b) Nyeri Punggung Non Spesifik (Non-specific low back pain)

adalah gejala tanpa penyebab spesifik yang jelas. Sekitar

90% nyeri pinggang masuk dalam kategori ini. Diagnosisnya

berdasarkan eklusi dari patologi spesifik.

2) Menurut (Nuarta B., 2004) klasifikasi low back pain berdasarkan

perjalanan kliniknya dibagi menjadi 2, yaitu:

a) Acute low back pain adalah rasa nyeri yang menyerang

secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara

beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat

hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan

karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh,

rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut

selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot,

ligamen dan tendon. Pada kecelakaan yang lebih serius,

Page 22: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

10

fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal dapat masih

sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanan awal nyeri

pinggang akut terfokus pada istirahat dan pemakaian

analgesik.

b) Chronic low back pain adalah rasa nyeri yang menyerang

lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang berulang-ulang atau

kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang

berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low

back pain dapat terjadi karena osteoarthritis,

rheumatoidarthritis, proses degenerasi diskus

intervertebralis dan tumor.

d. Etiologi

Penyebab utama LBP adalah strain pada otot atau jaringan

lunak seperti ligament dan tendon yang berhubungan dengan tulang

belakang. Cedera otot dapat timbul akibat tekanan langsung oleh

karena trauma ataupun akibat ketegangan otot. Ketegangan otot

dapat bersifat akut ataupun kronis secara terus menerus

menyebabkan nyeri yang progresif. Jaringan otot akan mengalami

kerusakan, pembengkakan dan perdarahan (Yonansha, 2012). LBP

dapat diderita oleh semua kalangan dengan berbagai faktor

penyebab misalnya pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan dengan

tidak benar, seperti aktifitas mengangkat barang yang berat,

Page 23: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

11

pekerjaan yang menuntut pekerjaannya untuk duduk dalam waktu

yang lama (Nurlis dkk., 2012).

e. Patofisiologi

Kolumna vertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang

elastik yang tersusun atas banyak unit rigid (vertebrae) dan unit

fleksibel (discus intervertebralis) yang diikat satu sama lain oleh

komplek sendi faset, berbagai ligamen dan otot paravertebralis.

Konstruksi punggung yang unik tersebut memungkinkan

fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan

perlindungan yang maksimal terhadap sumsum tulang belakang.

Lengkungan tulang belakang akan menyerap goncangan vertikal

pada saat berlari atau melompat. Batang tubuh membantu

menstabilkan tulang belakang. Otot-otot abdominal dan toraks

sangat penting pada aktivitas mengangkat beban. Bila tidak pernah

dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini. Obesitas,

masalah postur, masalah struktur, dan peregangan berlebihan

pendukung tulang belakang dapat berakibat nyeri punggung.

Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat

ketika usia bertambah tua. Pada orang muda diskus terutama

tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia

akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi

diskus merupakan penyebab nyeri punggung yang biasa diskus

lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S1, menderita stress mekanis paling

Page 24: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

12

berat dan perubahan degenerasi terberat. Penonjolan diskus

(herniasi nucleus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat

mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis

spinalis yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf

tersebut (Lukman dan Ningsih, 2013).

f. Tanda dan Gejala Low Back Pain

Low back pain adalah sindroma klinik yang ditandai dengan

gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah

tulang punggung bagian bawah (Basuki K., 2009).

Pada anamnesis, pasien biasanya mengeluh nyeri punggung

yang tersamar pada bagian tulang belakang bagian bawah dan

berlangsung selama beberapa tahun. Nyeri terutama dirasakan

sehabis istirahat dari aktivitas. Pada tingkat selanjutnya terjadi

spasme otot paravertebralis (peningkatan tonus otot tulang belakang

yang berlebihan) disertai hilangnya tulang lordotik lumbal (Helmi,

2013).

g. Asuhan Keperawatan

1) Pengkajian

Pasien diminta untuk menjelaskan tentang nyeri atau

ketidaknyamanan yang dirasakan, misalnya lokasi nyeri,

beratnya nyeri, durasi nyeri, sifat nyeri, penjalaran, dan

kelemahan tungkai. Bila nyeri punggung merupakan masalah

kambuhan, perlu ditanyakan kontrol nyeri yang berhasil

Page 25: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

13

dilakukan. Tanyakan juga bukti-bukti bahwa nyeri punggung

mempengaruhi gaya hidup. Bagaimana pekerjaan dan aktivitas

rekreasi pasien. Informasi mengenai nyeri dapat menjadi data

dasar untuk menentukan intervensi dan pendidikan kesehatan

kepada pasien dan keluarga.

Evaluasi juga cara berjalan pasien, mobilitas tulang

belakang, reflek, panjang tungkai, kekuatan motorik, dan

persepsi sensorik, serta ketidaknyamanan yang dialami. Secara

umum, gerakan pasien selalu hati-hati, punggung selalu dijaga

tetap tidak bergerak, dan kursi yang dipilih untuk menyokong

sebaiknya memiliki lengan dengan ketinggian tempat duduk

standar. Dapat ditemukan dengan pasien duduk atau berdiri

dengan posisi yang tidak biasa, melenggok menjauhi sisi yang

paling nyeri, dan aktivitas yang mempengaruhi gerakan

punggung seperti meminta bantuan untuk melepas pakaian,

karena gerakan punggung akan mengakibatkan rasa tidak

nyaman.

Pada pemeriksaan fisik, lakukan pengkajian lengkung

tulang belakang, krista iliaka, dan simetrisitas bahu. Otot

paraspinal dipalpasi, dan catat adanya spasme serta nyeri tekan.

Pasien diminta membungkuk ke depan dan ke samping, catat

adanya nyeri dan keterbatasan gerak. Efek keterbatasan gerak

terhadap aktivitas sehari-hari harus dicatat. Kaji terhadap

Page 26: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

14

parastesi, kelemahan otot atau paralisis, nyeri punggung dan

tungkai dengan pengangkatan tungkai lurus (misal pasien

terlentang, tungkai diangkat ke atas dengan lutut diluruskan).

Perlu juga dikaji adanya obesitas karena dapat

menimbulkan nyeri punggung bawah demikian pula dengan

nutrisi harus dikaji secara lengkap (Lukman dan Ningsih, 2013).

2) Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien

dengan nyeri punggung bawah menurut Helmi (2013) adalah

sebagai berikut:

1) Nyeri yang berhubungan dengan spasme otot paravertebral,

iritasi serabut saraf punggung sekunder akibat masalah

musculoskeletal.

2) Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri,

spasme otot, dan berkurangnya kelenturan tulang belakang.

3) Risiko tinggi infeksi yang berhubungan dengan port de

entrée luka pasca bedah.

4) Perubahan perfoma peran yang berhubungan dengan

gangguan mobilitas dan nyeri kronik.

5) Defisiensi pengetahuan yang berhubungan dengan teknik

mekanika tubuh melindungi punggung.

3) Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan menurut Helmi (2013) yaitu:

Page 27: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

15

a) Meredakan nyeri

(1) Istirahat: Perawat perlu memotivasi klien agar

memperbanyak istirahat dengan mematuhi tirah baring.

(2) Pengaturan posisi tidur: Pengaturan posisi tidur

diperlukan agar memperbaiki fleksi lumbal.

(3) Manajemen nyeri: Ajarkan klien untuk dapat melakukan

relaksasi napas dalam ketika nyeri muncul,

menggunakan metode distraksi, dan manajemen

sentuhan diperlukan untuk mengurangi stimulus nyeri.

(4) Masase jaringan lunak: Masase dengan lembut sangat

berguna untuk mengurangi spasme otot, memperbaiki

peredaran darah, dan mengurangi nyeri.

(5) Analgesik: Perawat perlu menilai efek samping obat

yang diberikan pada klien.

b) Mempertahankan mobilitas fisik

(1) Mobilitas fisik dipantau melalui pengkajian

berkelanjutan. Perawat mengkaji cara klien melakukan

perubahan posisi, cara bergerak atau berdiri. Ketika nyeri

punggung berkurang, aktifitas perawatan diri boleh

dilanjutkan dengan perubahan posisi dan regangan

minimal pada struktur lumbal yang mengalami cedera.

(2) Perubahan posisi dilakukan secara perlahan atau jika

perlu dibantu oleh orang lain. Klien harus diajarkan turun

Page 28: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

16

dari tempat tidur dengan rasa tidak nyaman seminimal

mungkin. Gerakan memutar dan melenggok perlu

dihindari.

(3) Klien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas

berjalan, duduk, atau berdiri terlalu lama, tetapi

dilakukan dalam tempo yang sedang dan tidak terlalu

cepat.

(4) Latihan mobilitas dilakukan untuk memperkuat

kelenturan, mengurangi lordosis, memperkuat otot

abdominal dan batang tubuh, dan mengurangi regangan

pada tulang belakang. Klien dianjurkan untuk

memperbaiki posturnya, mempergunakan mekanika

tubuh seperti berjalan atau berenang untuk memperkuat

punggung yang sehat.

(5) Aktivitas rekreasi tidak boleh menyebabkan tegangan

atau regangan pada tulang punggung yang akan

memperberat nyeri punggung bawah.

c) Meningkatkan mekanika tubuh yang tepat.

(1) Mekanika dan postur tubuh sangat penting untuk

mencegah kekambuhan nyeri pinggang. Klien diajari

mengenai cara berdiri, berbaring, dan mengangkat benda

yang benar. Anjurkan klien untuk mempertahankan

Page 29: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

17

kurvatura tulang belakang pada setiap aktivitas yang

melibatkan peregangan dari tulang belakang.

(2) Klien yang terpaksa harus berdiri lama atau sering

melakukan pengangkatan barang dianjurkan untuk

mengatur postur berdiri yang benar dengan menegakkan

punggung dan dengan tumpuan kedua kaki yang lurus.

Jika klien duduk, lutut dan pinggul harus menekuk, dan

lutut harus sama atau lebih tinggi dari pinggul untuk

meminimalkan lordosis. Kaki selalu datar diatas lantai.

(3) Posisi tidur sebaiknya miring dengan lutut dan pinggul

ditekuk, atau terlentang dengan lutut disangga dalam

posisi fleksi dan harus dihindari tidur dengan posisi

telungkup.

d) Mengubah nutrisi untuk penurunan berat badan. Obesitas

menyebabkan ketegangan punggung dengan memberikan

stres pada otot punggung. Anjuran untuk mematuhi program

terapi diet sangat mendukung usaha mengurangi tegangan

otot dan mengurangi nyeri.

e) Pendidikan klien dirumah seperti:

(1) Berdiri:

(a) Hindari berdiri dan berjalan lama.

Page 30: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

18

(b) Jika harus berdiri lama, istirahatkan salah satu kaki,

pijakan kecil atau kotak untuk mengurangi lordosis

pinggang.

(c) Hindari posisi kerja membungkuk ke depan.

(2) Duduk:

(a) Stres pada punggung akan lebih besar pada posisi

duduk dari pada berdiri.

(b) Hindari duduk terlalu lama.

(c) Duduk dengan punggung tegak dan dukungan pada

punggung yang memadai.

(d) Pergunakan pijakan kaki untuk memposisikan lutut

lebih tinggi daripada pinggul.

(e) Pertahankan peyangga punggung pada saat duduk.

(f) Lindungi terhadap regangan ekstensi, seperti meraih,

mendorong, duduk dengan tungkai lurus.

(g) Mengganti posisi duduk dengan berdiri atau berjalan

dalam periode tertentu.

(3) Berbaring:

(a) Istirahat diutamakan karena kelelahan menyebabkan

spasme otot punggung.

(b) Letakkan papan keras di bawah kasur.

(c) Hindari tidur dengan posisi telungkup.

Page 31: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

19

(d) Ketika tidur terlentang, gunakan sebuah bantal di

bawah lutut untuk mengurangi lordosis.

(4) Mengangkat:

(a) Saat mengangkat barang, jaga agar punggung tetap

lurus dan angkat beban sedekat mungkin dengan

tubuh. Angkat dengan otot tungkai besar, bukan

dengan otot punggung.

(b) Lindungi punggung dengan korset penyangga

punggung pada saat mengangkat barang.

(c) Jika jongkok, pertahankan punggung tetap lurus.

(d) Hindari memuntir batang tubuh, mengangkat di atas

pinggang, dan menjangkau sesuatu dalam waktu

lama.

(5) Latihan: berjalan kaki di luar rumah secara betahap

dengan meningkatkan jarak dan kecepatan.

4) Evaluasi keperawatan

Evaluasi keperawatan menurut Helmi (2013) yaitu:

a) Mengalami peredaan nyeri dengan menggunakan

manajemen nyeri.

b) Meningkatnya kemampuan mobilitas fisik, menghindari

posisi yang menyebabkan nyeri akibat spasme otot

punggung.

c) Menunjukkan mekanika tubuh yang melindungi punggung.

Page 32: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

20

d) Memperlihatkan berkurangnya ketergantungan pada orang

lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

e) Mencapai berat badan yang ideal.

2. Nyeri

a. Definisi Nyeri

Nyeri adalah segala hal yang dikatakan oleh orang yang

mengalami nyeri dan terjadi kapan saja orang tersebut mengatakan

bahwa ia merasakan nyeri (Kozier, 2009). Ada 4 atribut pasti dalam

pengalaman nyeri, yaitu: nyeri bersifat individu, tidak

menyenangkan, merupakan suatu kekuatan yang mendominasi dan

bersifat tidak berkesudahan (Prasetyo, 2010).

b. Patofisiologi Nyeri

Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi dan perilaku.

Cara yang paling baik untuk memahami pengalaman nyeri, akan

membantu untuk menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut,

yakni: resepsi, persepsi dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri

mengirimkan impuls melalui serabut saraf perifer. Serabut nyeri

memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa

rute saraf dan akhirnya sampai di dalam massa berwarna abu-abu di

medulla spinalis. Terdapat pesan nyeri yang dapat berinteraksi

dengan sel-sel saraf inhibitor, mencegah stimulus nyeri sehingga

tidak mencapai otak atau ditransmisi tanpa hambatan ke korteks

Page 33: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

21

serebral. Sekali stimulus nyeri mencapai korteks serebral, maka otak

menginterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang

pengalaman dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan

dalam upaya mempersepsikan nyeri (Kozier, 2004).

1) Resepsi

Nyeri terjadi karena ada bagian/organ yang menerima

stimulus nyeri tersebut, yaitu reseptor nyeri (nosiseptor).

Nosiseptor merupakan ujung-ujung saraf yang bebas, tidak

bermielin atau sedikit bermielin dari neuron aferen. Nosiseptor

tersebar luas pada kulit dan mukosa dan terdapat pada struktur-

struktur yang lebih dalam seperti pada visera, persendian,

dinding arteri, hati dan kandung empedu. Nosiseptor memberi

respon terhadap stimuli yang membahayakan seperti stimuli

kimiawi, thermal, listrik atau mekanis. Spasme otot

menimbulkan nyeri karena menekan pembuluh darah yang

menjadi anoksia. Pembengkakan jaringan menjadi nyeri akibat

tekanan (stimulus mekanis) kepada nosiseptor yang

menghubungkan jaringan (Kozier, 2004).

2) Persepsi

Persepsi merupakan titik kesadaran seseorang terhadap

nyeri. Stimulus nyeri ditransmisikan ke talamus dan otak tengah.

Dari talamus, serabut mentransmisikan pesan nyeri ke berbagai

Page 34: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

22

area otak. Setelah transmisi saraf berakhir di dalam pusat otak

yang lebih tinggi, maka individu akan mempersepsikan sensasi

nyeri dan terjadilah reaksi yang kompleks. Faktor-faktor

psikologis dan kognitif berinteraksi dengan faktor-faktor

neurofisiologis dalam mempersepsikan nyeri.

3) Reaksi

Reaksi terhadap nyeri merupakan respons fisiologis dan

perilaku yang terjadi setelah mempersepsikan nyeri. Reaksi

terhadap nyeri meliputi beberapa respon antara lain:

a) Respon fisiologi

Nyeri dengan intensitas yang ringan hingga sedang dan

nyeri yang superfisial akan menimbulkan reaksi “flight or

fight”, yang merupakan sindrom adaptasi umum. Stimulasi

pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom

menghasilkan respon fisiologis dan sistem saraf parasimpatis

akan menghasilkan suatu aksi.

b) Respon Perilaku

Gerakan tubuh yang khas dan ekspresi wajah yang

mengindikasikan nyeri meliputi menggeretakkan gigi,

memegang bagian tubuh yang terasa nyeri, postur tubuh

membengkok, dan ekspresi wajah yang menyeringai.

Page 35: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

23

Seorang klien mungkin menangis atau mengaduh, gelisah

atau sering memanggil perawat. Namun kurangnya ekspresi

tidak selalu berarti bahwa klien tidak mengalami nyeri.

Mendeskripsikan 3 fase pengalaman nyeri, yaitu:

(1) Antisipasi terhadap nyeri memungkinkan individu untuk

belajar tentang nyeri dan upaya untuk

menghilangkannya.

(2) Sensasi nyeri terjadi ketika merasakan nyeri. Individu

bereaksi terhadap nyeri dengan cara yang berbeda-beda,

tergantung toleransinya.

(3) Toleransi bergantung pada sikap, motivasi dan nilai yang

diyakini seseorang. Fase akibat terjadi ketika nyeri

berkurang atau berhenti. Klien mungkin masih

memerlukan perhatian perawat. Jika klien mengalami

serangkaian episode nyeri yang berulang, maka respon

akibat dapat menjadi masalah kesehatan yang berat.

Perawat membantu klien memperoleh kontrol dan harga

diri untuk meminimalkan rasa takut akan kemungkinan

pengalaman nyeri (Potter dan Perry, 2006).

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri

Karena nyeri merupakan sesuatu yang kompleks, banyak

faktor yang mempengaruhi pengalaman nyeri individu. Perawat

Page 36: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

24

mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi klien yang

merasakan sakit. Hal ini sangat penting dalam upaya memastikan

bahwa perawat menggunakan pendekatan yang holistik dalam

pengkajian dan perawatan klien yang mengalami nyeri.

1) Usia

Usia merupakan variabel penting yang mempengaruhi

nyeri, khususnya pada anak-anak dan lansia. Perbedaan dan

perkembangan yang ditemukan di antara kelompok usia ini

dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dan lansia bereaksi

terhadap nyeri. Anak yang masih kecil mempunyai kesulitan

memahami nyeri dan prosedur yang dilakukan perawat yang

menyebabkan nyeri. Anak-anak kecil yang belum dapat

mengucapkan kata-kata juga mengalami kesulitan untuk

mengungkapkan secara verbal dan mengekspresikan nyeri

kepada orang tua atau petugas kesehatan. Secara kognitif, anak-

anak toodler dan prasekolah tidak mampu mengingat penjelasan

tenatang nyeri atau mengasosiasikan nyeri sebagai pengalaman

yang dapat terjadi di berbagai situasi. Dengan memikirkan

pertimbangan perkembangan ini, perawat harus mengadaptasi

pendekatan yang dilakukan dalam upaya mencari cara untuk

mengkaji nyeri yang dirasakan anak-anak (termasuk apa yang

akan ditanyakan dan perilaku yang akan diobservasi) dan

Page 37: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

25

bagaimana mempersiapkan seorang anak untuk prosedur medis

yang menyakitkan.

Nyeri bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang

tidak dapat dihindari. Pada lansia yang mengalami nyeri, perlu

dilakukan pengkajian, diagnosis, penatalaksanaan secara agresif.

Namun, individu yang berusia lanjut memiliki resiko tinggi

mengalami situasi-situasi yang membuat mereka merasakan

nyeri. Karena lansia telah hidup lebih lama, mereka

kemungkinan lebih tinggi mengalami kondisi patologis yang

menyertai nyeri. Sekalipun klien yang berusia lanjut menderita

nyeri, maka ia dapat mengalami gangguan status fungsi yang

serius. Mobilisasi, aktivitas perawatan diri, sosialisasi di

lingkungan luar rumah, dan toleransi aktivitas dapat mengalami

penurunan.

2) Jenis kelamin

Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara

bermakna dalam berespons terhadap nyeri. Diragukan apakah

hanya jenis kelamin saja yang merupakan suatu faktor dalam

pengekspresian nyeri. Beberapa kebudayaan yang

mempengaruhi jenis kelamin (misal, menganggap bahwa

seorang laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis,

sedangkan seorang anak perempuan boleh menangis dalam

Page 38: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

26

situasi yang sama). Toleransi nyeri sejak lama telah menjadi

subjek penelitian yang melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi,

toleransi terhadap nyeri dipengaruhi oleh faktor-faktor biokimia

dan merupakan hal yang unik pada setiap individu tanpa

memperlihatkan jenis kelamin.

3) Kebudayaan

Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara

individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang

diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal

ini meliputi bagaimana beraksi terhadap nyeri. Petugas

kesehatan seringkali berasumsi bahwa cara yang mereka

lakukan dan apa yang mereka yakini adalah sama dengan cara

dan keyakinan orang lain. Dengan demikian, mereka mencoba

mengira bagaimana klien akan berespons terhadap nyeri. Ada

perbedaan makna dan sikap yang terkait dengan nyeri di

berbagai kelompok budaya. Suatu pemahaman tentang nyeri dari

segi makna budaya akan membantu perawat dalam merancang

asuhan keperawatan yang relevan untuk klien yang mengalami

nyeri.

4) Makna nyeri

Makna seseorang yang dikaitkan dengan nyeri

mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seseorang

beradaptasi terhadap nyeri. Hal ini juga dikaitkan secara dekat

Page 39: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

27

dengan latar belakang budaya individu tersebut. Individu akan

mempersepsikan nyeri dengan cara berbeda-beda, apabila nyeri

tersebut memberi kesan ancaman, suatu kehilangan, hukuman

dan tantangan.

5) Perhatian

Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada

nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang

meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat,

sedangkan upaya penglihatan (distraksi) dihubungkan dengan

respons nyeri yang menurun. Konsep ini merupakan salah satu

konsep yang perawat terapkan diberbagai terapi untuk

menghilangkan nyeri, seperti relaksasi, tekhnik imajinasi

pembimbing dan masase. Dengan memfokuskan perhatian dan

konsentrasi klien pada stimulus yang lain, maka perawat

menempatkan nyeri pada kesadaran yang perifer. Biasanya hal

ini menyebabkan toleransi nyeri individu meningkat, khususnya

terhadap nyeri yang berlangsung hanya selama waktu distraksi.

6) Ansietas

Hubungan antara nyeri dan ansietas bersifat kompleks.

Ansietas seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri

juga dapat menimbulkan suatu perasaan ansietas. Pola bangkitan

otonom adalah sama dalam nyeri dan ansietas. Sulit untuk

memisahkan dua sensasi. Suatu bukti bahwa stimulus nyeri

Page 40: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

28

mengaktifkan bagian sistem limbik yang diyakini

mengendalikan emosi seseorang, khususnya ansietas. Sistem

limbik dapat memproses reaksi emosi terhadap nyeri, yakni

memperburuk atau menghilangkan nyeri.

7) Keletihan

Keletihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan

menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif dan menurunkan

kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada

setiap individu yang menderita penyakit dalam jangka lama.

Apabila keletihan disertai kesulitan tidur, maka persepsi nyeri

bahkan dapat terasa lebih berat lagi. Nyeri seringkali lebih

berkurang setelah individu mengalami suatu periode tidur yang

lelap dibanding pada akhir hari yang melelahkan.

8) Pengalaman sebelumnya

Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Pengalaman

nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa individu tersebut

akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan.

Apabila individu sejak lama sering mengalami serangkaian

episode nyeri tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang

berat, maka ansietas atau bahkan rasa takut dapat muncul.

Sebaliknya, apabila individu mengalami nyeri, dengan jenis

Page 41: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

29

yang sama berulang-ulang, tetapi kemudian nyeri tersebut

dengan berhasil dihilangkan, akan lebih mudah bagi individu

tersebut menginterpretasikan sensasi nyeri. Akibatnya klien

akan lebih siap untuk melakukan tindakan-tindakan yang

diperlukan untuk menghilangkan nyeri.

9) Gaya koping

Nyeri dapat menyebabkan ketidakmampuan, baik

sebagaian maupun keseluruhan atau total. Klien seringkali

menemukan berbagai cara untuk mengembangkan koping

terhadap efek fisik dan psikologis nyeri. Penting untuk

memahami sumber-sumber koping klien selama ia mengalami

nyeri. Sumber-sumber seperti berkomunikasi dengan keluarga

pendukung, melakukan latihan atau menyanyi dapat digunakan

dalam asuhan keperawatan untuk mendukung klien dan

mengurangi nyeri sampai tingkat tertentu.

10) Dukungan keluarga dan sosial

Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri

ialah kehadiran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap

mereka terhadap klien. Individu dari kelompok sosial-budaya

yang berbeda memiliki harapan yang berbeda tentang orang

tempat mereka menumpahkan keluhan mereka tentang nyeri.

Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada

anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh

Page 42: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

30

dukungan, bantuan, atau perlindungan. Walaupun nyeri tetap

klien rasakan, kehadiran orang yang dicintai klien akan

meminimalkan kesepian dan ketakutan. Apabila tidak ada

keluarga atau teman, seringkali pengalaman nyeri membuat

klien semakin tertekan. Kehadiran orang tua sangat penting bagi

anak-anak yang sedang mengalami nyeri (Potter & Perry, 2006).

d. Intensitas Nyeri

Menurut Smeltzer & Bare (2008) intensitas nyeri adalah

gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh individu,

pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan

kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat

berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan

pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan

respon fisiologik tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun,

pengukuran dengan teknik ini juga tidak dapat memberikan

gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri.

Menurut Smeltzer & Bare (2008), jenis pengukuran nyeri

adalah sebagai berikut:

1) Skala Intensitas Nyeri Deskriptif

Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale, VDS)

merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata

pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di sepanjang

Page 43: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

31

garis. Pendeskripsi ini diranking dari “tidak terasa nyeri” sampai

“nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan pasien

skala tersebut dan meminta pasien untuk memilih intensitas

nyeri terbaru yang ia rasakan. Perawat juga menanyakan

seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh

nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini

memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk

mendeskripsikan nyeri.

Gambar 2.1 Pengukuran Skala VDS.

2) Wong-Baker Faces Pain Rating Scale

Skala dengan enam gambar wajah dengan ekspresi

yang berbeda, dimulai dari senyuman sampai menangis

karena kesakitan. Skala ini berguna pada pasien dengan

gangguan komunikasi, seperti anak-anak, orang tua, pasien

yang kebingungan atau pada pasien yang tidak mengerti

dengan bahasa lokal setempat.

Page 44: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

32

Gambar 2.2 Pengukuran Wong-Baker Faces Pain Rating Scale.

3) Numerical Rating Scale (NRS)

Pasien ditanyakan tentang derajat nyeri yang dirasakan

dengan menunjukkan angka 0 – 5 atau 0 – 10, dimana angka

0 menunjukkan tidak ada nyeri dan angka 5 atau 10

menunjukkan nyeri yang hebat.

Gambar 2.3 Pengukuran Numerical Rating Scale (NRS).

4) Pengkajian nyeri dengan prinsip PQRST.

a) Provoking Incident: merupakan hal-hal yang menjadi

faktor presipitasi timbulnya nyeri, biasanya berupa

trauma pada bagain betis dan tungkai bawah.

b) Quality of Pain: merupakan jenis rasa nyeri yang dialami

klien. Fraktur tibia biasa menghasilkan sakit yang

bersifat menusuk.

Page 45: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

33

c) Region, Radiation, Relief: Area yang dirasakan nyeri

pada klien terjadi di area betis atau tungkai bawah yang

mengalami patah tulang. Imobilisasi atau istirahat dapat

mengurangi rasa nyeri yang dirasakan agar tidak

menjalar atau menyebar.

d) Severity (Scale) of Pain: Biasanya klien fraktur tibia akan

menilai sakit yang dialaminya dengan skala 5 - 7 dari

skala pengukuran 0 - 10.

e) Time: Merupakan lamanya nyeri berlangsung, kapan

muncul dan dalam kondisi seperti apa nyeri bertambah

buruk. Klien fraktur akan merasa lebih nyeri saat bagian

yang mengalami fraktur dilakukan pergerakan.

3. Terapi Dingin Ice Massage

a. Definisi Ice Massage

Menurut Rakasiwi (2013) ice massage merupakan salah satu

metode yang dapat digunakan untuk membantu mengurangi

kerusakan jaringan, dan mencegah terjadinya inflamasi pada otot,

tendon dan ligamen. Ice massage sangat baik untuk menyembuhkan

atau mengurangi rasa nyeri, dan rasa tidak nyaman yang disebabkan

strain otot, proses pembengkakan, yang terjadi setelah cedera dan

ice massage dapat diaplikasikan pada semua anggota tubuh. Ice

massage dapat diaplikasikan sewaktu waktu dan dapat digunakan

Page 46: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

34

sebagai metode penanganan cedera akut tetapi tergantung dari

tingkat cedera yang dialami dari jaringan otot. Proses dari pemberian

ice massage sangat sederhana, posisi pasien yang nyaman sebelum

terapi. Ice digerakkan secara perlahan secara menyilang pada area

yang terkena cedera atau dengan gerakan menyilang dari kulit dan

usahakan otot pasien dalam keadaan rileks.

Ice massage dilakukan setelah terjadi cedera, rasa dingin dari

ice akan mengurangi terjadinya proses peradangan pada jaringan

ikat dan mengurangi terjadinya resiko bengkak. Efek dari massage

dapat memberikan efek rileksasi yang menimbulkan efek sedatif

bagi jaringan otot. Fisioterapi membantu mempercepat proses

penyembuhan, ketika metabolisme menurun saat diberikan ice

massage, dan darah akan kembali membawa nutrisi dan akan

mempercepat proses penyembuhan. Ice massage akan mengurangi

terjadinya kerusakan pada cedera dengan mengurangi terjadinya

bengkak dan menjaga peredaran darah (Rakasiwi, 2013).

b. Indikasi dan Kontraindikasi Ice Massage

1) Indikasi ice massage antara lain:

a) Cedera (sprain, strain, contusio).

b) Sakit kepala.

c) Gangguan temporo mandibular (TMJ disorder).

d) Nyeri post operasi.

Page 47: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

35

e) Peradangan pada sendi.

f) Tendinitis dan bursitis.

g) Nyeri lutut, nyeri sendi, dan nyeri perut.

2) Kontraindikasi ice massage antara lain:

a) Open wounds.

b) Robekan pada otot.

c) Robekan pada tendon.

d) Luka bakar.

e) Fraktur, dll (Rakasiwi, 2013).

c. Efek Fisiologis Pemberian Ice Massage terhadap Jaringan

Ice massage yang dilakukan atau diaplikasikan langsung

pada kulit akan mempengaruhi penurunan suhu pada kulit. Aplikasi

ice massage selama 5 menit berpengaruh pada penurunan suhu 18,9

derajat celcius pada otot gastrok. Studi lain juga menyebutkan

dengan ice massage penurunan suhu di kulit sebesar 2,7 derajat

celcius. Adapun aplikasi ice massage selama 10 menit akan

menurunkan suhu kulit 26,6 derajat celcius pada kedalaman kulit

sekitar 2 cm. Namun ada penelitian menyebutkan penurunan suhu

15,9 derajat celcius selama 5 menit dengan kedalaman 2 cm

(Sterner, 2008).

Tabel 2.1 : Efek Fisiologis dan Terapetis Terapi Dingin.

Efek Fisiologis

Sistemik Efek Fisiologis Lokal Efek Terapis

Vasokontriksi Vasokontriksi lokal Relaksasi otot

Page 48: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

36

Piloereksi Desensitisasi akhiran

saraf bebas

Menghambat

pertumbuhan bakteri

Menggigil Penururunan refill

kapiler

Penurunan metabolisme

sel

Mencegah

pembengkakan

Mengurangi nyeri

Mengurangi

perdarahan *(Arofah, 2010).

Pemberian ice massage ke pada kulit tidak hanya akan

mempengaruhi kecepatan konduksi dan nyeri sensorik pada saraf

pada serabut A delta dan C delta, tetapi juga dapat merangsang

serabut A delta. Serabut yang berdiameter besar akan mengaktifkan

gerbang kontrol nyeri dan akan menghambat munculnya sensasi

nyeri karena cedera. Derajat penurunan suhu akan meningkat

dengan pemberian ice massage yang lebih. Penelitian menunjukkan

adanya penurunan suhu kulit 7,4 derajat celcius akan berpengaruh

terhadap kecepatan konduksi saraf sebanyak 33%. Dengan

pemberian ice massage tersebut menunjukkan bahwa suhu akan

menurun 26,6 derajat celcius pada paha setelah diberikan ice

massage selama 10 menit dimana suhu kulit normal adalah 33

derajat celcius. Penurunan suhu dari 33 derajat celcius menjadi 26,6

derajat celcius akan membuat suhu kulit menjadi 6,4 derajat celcius.

Ini jauh di bawah 14,4 derajat celcius yang merupakan batas

terjadinya analgesik maksimum (Sterner, 2008).

Page 49: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

37

Tabel 2.2 : Respon Kulit pada Aplikasi Dingin.

Tahap Waktu Pemberian

Aplikasi Dingin

Respon

1 0-3 menit Sensasi dingin

2 2-7 menit Rasa terbakar, nyeri

3 5-12 menit Anastesi relatif kulit *(Arofah, 2010).

Respon terhadap cedera akut, ada vasokonstriksi pada

tingkat arteriola dan venula yang berlangsung 5 – 10 menit.

Pemberian ice massage akan menyebabkan terjadinya

vasokonstriksi yang dapat memperlambat terjadinya pendarahan dan

memungkinkan trombosit darah untuk melakukan perbaikan.

Terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan vasodilatasi dari

pembuluh. Vasodilatasi ini akan membawa lebih banyak darah ke

daerah yang mengalami cedera serta meningkatkan permeabilitas

pembuluh darah. Reaksi kimia yang memicu vasodilatasi ini

membuang leukosit dan racun yang tertinggal setelah cedera. Proses

peredaran darah yang kembali lancar memungkinkan untuk

menghambat terjadinya proses peradangan. Respon sel terjadi

bersamaan dengan respon vaskular. Setelah trauma terdeteksi

mediator kimia memicu respon vaskular. Mediator kimia lainnya

juga akan mengingatkan tubuh untuk mengirim leukosit yang

menggunakan fagositosis untuk membersihkan dan sel-sel ini

memainkan peran besar dalam perbaikan struktur yang

menyebabkan pembengkakan dan edema. Vaskular limfatik dan

sistem vaskular berperan untuk menghilangkan getah bening dan zat

Page 50: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

38

racun pada tubuh. Pada fase ini aliran darah yang membaik akan

membantu untuk menghilangkan zat racun dan leukosit pada area

yang cedera (Sterner, 2008).

d. Metode Ice Massage

Metode yang digunakan dalam ice massage adalah efflurage

(stroking movement), efflurage merupakan gerakan mengusap yang

dilakukan secara ritmis dan berturut turut ke arah proksimal.

Tekhnik efflurage memiliki efek sedatif yaitu menenangkan, oleh

karena itu gerakan ini dapat dilakukan pada awal dan akhir pijatan.

Efflurage terhadap peredaran darah antara lain mempercepat

pengangkutan zat sampah dan darah yang mengandung

karbondioksida dan memperlancar aliran limfe baru dan darah yang

mengandung banyak sari makanan dan oksigen. Massage diberikan

secara langsung ke area atau otot hamstring dengan gerakan

memutar dan stroking selama 5 - 10 menit (Purnama, 2012).

Page 51: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

39

B. Kerangka Teori

Skema 2.1 Kerangka Teori.

Etiologi LBP:

1. Regangan lumbosakal akut.

2. Ketidakstabilan ligament lumbosakral dan

kelemahan otot.

3. Osteoarthritis tulang belakang.

4. Stenosis tulang belakang.

5. Masalah diskus invertebralis.

6. Perbedaan panjang tungkai.

7. Pada lansia; akibat fraktur tulang belakang,

osteoporosis, atau metastasis tulang.

8. Penyebab lain seperti, gangguan ginjal, dan

masalah pelvis.

LBP merupakan suatu

sensasi nyeri di daerah

lumbosakral dan

sakroiliakal, umumnya

pada daerah L4-L5 dan

L5-S1. Klasifikasi LBP:

1. Acute low back pain

2. Chronic low back pain

1. Degenerasi diskus

intervertebra.

2. Penonjolan diskus

atau kerusakan sendi.

Adanya stimulus

nyeri dan

sensasinyeri.

Pemberian terapi

dingin ice massage

untuk menurunkan

nyeri.

Pelepasan

epinephrine dan

norepinephrin.

Disebabkan oleh aksi reflek

dari otot polos yang timbul

akibat stimulasi sistem saraf

otonom.

Vasokonstriksi

arteriola dan

venula secara

lokal.

Menurunkan

ekstabilitas

akhiran saraf

Intensitas nyeri menurun

Page 52: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

40

C. Kerangka Konsep

Skema 2.2 Kerangka Konsep.

Low back pain

Pemberian terapi

dingin ice massage

Penurunan intensitas

nyeri pada low back pain

Page 53: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

41

BAB III

METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek Aplikasi Riset

Subjek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan

pengambilan kasus (Budiarto, 2003). Subjek dari aplikasi riset ini adalah Tn.T

dengan low back pain.

B. Tempat dan Waktu

Aplikasi riset ini dilakukan di Ruang Mawar 2 RSUD Dr. Moewardi dan

dilakukan selama 3 hari pada tanggal 9 - 12 Maret 2015.

C. Media dan Alat yang digunakan

Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang digunakan antara lain:

1. Termos es.

2. Es batu.

3. 2 buah handuk.

4. Plastik lembaran.

5. Plastik kiloan 2 buah.

6. Selimut.

Page 54: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

42

D. Prosedur Tindakan Berdasarkan Aplikasi Riset

1. Memberi salam, menjelaskan tujuan tindakan, menjelaskan langkah

prosedur kepada pasien.

2. Siapkan termos es untuk meletakkan es batu.

3. Pasien diposisikan tengkurap senyaman mungkin dan diberi selimut hanya

sebatas pelvic.

4. Letakkan handuk dibawah perut pasien agar tetesan air dari es tidak

membasahi sprei.

5. Pastikan lembaran platik diselimutkan ke bagian tubuh yang belum

diselimuti (daerah pelvic keatas sampai leher). Sisa plastik tersebut dilipat

ke arah bawah.

6. Bungkusan es mulai di-massage-kan ke punggung pasien. Cara massage-

nya adalah dengan salah satu tangan memfiksasi plastik agar tidak

bergeser, kemudian tangan yang lainnya menekan es tersebut ke punggung

pasien dengan gerakan memutar.

7. Lakukan ice massage selama 5 - 10 menit atau sampai otot terasa kaku,

tebal (rasa nyeri tidak ada).

8. Perhatikan kenyamanan pasien.

9. Setelah selesai, selimut dibuka selebar pelvic.

10. Es diambil dan plastik dibuka.

11. Keringkan bagian tubuh pasien yang diterapi.

12. Rapikan peralatan.

13. Mengevaluasi tindakan.

Page 55: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

43

14. Berpamitan.

E. Alat Ukur Evaluasi

Alat ukur yang digunakan dalam aplikasi riset ini adalah alat pengukur

nyeri secara Numerical Rating Scale (NRS).

Page 56: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

44

BAB IV

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien

Pasien bernama Tn. T, berjenis kelamin laki-laki dengan umur 56

tahun, bersetatus kawin, pasien bertempat tinggal di Ngawi, beragama islam

dan pekerjaan sabagai petani. Saat pasien dirawat di Ruang Mawar 2 RSUD

Dr. Moewardi yang bertanggung jawab adalah Tn. S dengan umur 52 tahun

bekerja sebagai pengawai swasta yang juga bertempat tinggal di Ngawi dan

merupakan adik dari Tn. T.

Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 09

Maret 2015 diantar keluarganya dengan keluhan nyeri pada punggung

bawah yang menjalar ke tungkai sejak 1 bulan yang lalu. Sebelum dibawa

ke RSUD Dr. Moewardi pasien sempat dirawat di RSUD Sragen tetapi tidak

ada perubahan. Pasien masuk ke Ruang Mawar 2 pada tanggal 10 Maret

2015. Pasien mengatakan penyebab dari punggung bawahnya dikarenakan

setelah mengangkat tumpukan padi yang berat dan tiba-tiba terasa suara

“klek” pada punggung bawahnya.

B. Pengkajian

Pengkajian di lakukan pada tanggal 10 Maret 2015 pukul 08:30

WIB, pengkajian dilakukan dengan metode autoanamnesa. Keluhan utama

yang di rasakan pasien adalah nyeri punggung menjalar ke tungkai.

Page 57: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

45

Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Dr. Moewardi pada tanggal 09

Maret 2015 diantar oleh keluarga, saat itu keluhan pasien adalah nyeri

punggung bawah menjalar ke tungkai. Saat diruang Mawar 2 dilakukan

pengkajian, pasien mengatakan nyeri, nyeri terasa di punggung bawah

menjalar ke tungkai, nyeri terasa hilang timbul, nyeri karena mengangkat

tumpukan padi yang berat, nyeri berskala 4, nyeri terasa seperti kaku otot.

Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan buruk, pasien juga

mengatakan sebelumnya sudah pernah dirawat di RSUD Sragen dengan

penyakit yang sama. Pasien belum pernah mengalami operasi sebelumnya.

Sebelum dibawa ke RSUD Dr. Moewardi pasien sempat dibawa ke RSUD

Sragen tetapi tidak ada perubahan, maka pihak keluarga memutuskan untuk

membawa Tn. T ke Poli Bedah RSUD Dr. Moewardi.

Pasien mengatakan lingkungannya termasuk lingkungan yang

bersih, lingkungannya juga bebas dari polusi udara dan merupakan

lingkungan yang tenang. Pasien juga menyatakan, bahwa di dalam

keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit seperti yang diderita pasien

sekarang.

Pasien merupakan anak pertama dari empat bersaudara, sedangkan

istrinya anak ke empat dari lima bersaudara, kedua orang tua Tn. T dan istri

sudah meninggal. Pasien memiliki dua anak yaitu dua anak laki-laki yang

belum menikah. Saat ini pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya.

Page 58: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

46

Skema 4.1 Genogram.

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

/ : Pasien

/ : Meninggal

: Tinggal satu rumah

Pasien mengatakan bahwa sehat itu penting, pasien juga mengatakan

jika ada anggota keluarganya yang sakit maka di bawa ke pusat kesehatan

terdekat atau ke puskesmas. Sebelum sakit pasien mengatakan biasa makan

3 kali sehari, dengan komposisi nasi, sayur, lauk, air putih, dan teh 1 porsi

habis. Saat sakit dan di rawat di Ruang Mawar 2 pasien di berikan nasi,

sayur, lauk, buah, air putih dan teh habis 1 porsi.

Page 59: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

47

Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pola buang air besar

dan buang air kecilnya. Pasien mengatakan sebelum sakit ia selalu buang

air besar 1 kali dalam sehari, selama sakit pasien mengatakan buang air

besar 2 hari sekali. Pasien mengatakan sebelum sakit tidak ada masalah

dengan buang air kecilnya, biasanya 6 - 7 kali dalam sehari berwarna kuning

jernih. Saat di rawat di rumah sakit pasien mengatakan buang air kecil ± 3 -

4 kali dalam sehari jumlah urine ½ - 1 gelas berwarna kuning jernih.

Pasien mengatakan sebelum sakit pemenuhan kebutuhan aktivitas

latihan dilakukan secara mandiri. Namun saat sakit aktivitas berpakaian,

toileting, berpindah, mobilitas ditempat tidur, dan ambulasi/ROM dibantu

orang lain, saat makan/minum, dilakukan secara mandiri. pasien

mengatakan kesulitan membolak-balik posisi, pasien mengatakan ketika

dari posisi tidur ke duduk tidak bisa dengan gerakan yang cepat, pasien

mengatakan terkadang dibantu ketika akan duduk. Pasien berbaring

ditempat tidur, pasien sangat lambat waktu akan memiringkan tubuh.

Saat sebelum sakit pasien mengatakan tidak terbiasa tidur siang, dan

tidur malam kurang lebih 8 jam. Saat dirawat di rumah sakit pasien tidur ±

6 - 7 jam sehari, ketika pasien merasa lelah pasien tidur dengan sendirinya.

Pasien mampu berbicara dengan baik, mampu berbicara

menggunakan bahasa daerah dengan lancar dengan menyampaikan

pendapat dan mampu mendengar dengan baik, pasien mengatakan tidak

mengalami penurunan alat indera dan tidak mengalami penurunan daya

ingat. Pasien mengatakan terasa nyeri di punggung bawah menjalar ke

Page 60: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

48

tungkai, nyeri terasa seperti kaku otot, nyeri timbul karena mengangkat

tumpukan padi yang berat, skala nyeri 4, nyeri hilang timbul.

Pada pola persepsi konsep diri, pasien mengatakan menerima

keadaan tubuhnya sekarang, pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan

bisa menjalankan aktivitas sehari-hari serta berkumpul dengan keluarga,

pasien tidak rendah diri dengan keadaannya sekarang. Pasien sebagai bapak

dari anak-anaknya, sebagai suami dari istrinya, dan sebagai kepala rumah

tangga bagi keluarganya. Pasien mengetahui identitasnya sebagai seorang

laki-laki, umur 56 tahun, pekerjaan sebagai petani.

Sebelum sakit hubungan pasien dengan keluarga cukup baik, dengan

masyarakat lingkungan juga baik, selama sakit pun hubungan pasien dengan

keluarga masih harmonis ditandai dengan adanya keluarga yang menunggu

dan menjenguk. Pasien berjenis kelamin laki-laki sudah menikah dan

mempunyai 2 orang anak laki-laki, sebelum sakit pasien mengatakan orang

yang semangat dalam menjalani kehidupan, selama sakit pasien mengatakan

akan menjadi semangat dan optimis akan penyakit yang dideritanya akan

sembuh, tetapi pasien takut akan dioperasi dan pasien mengatakan cemas.

Selama sakit pasien mengatakan mampu menerima sakitnya dengan ikhlas

dan menganggap ini hanya cobaan, pasien mengatakan beragama islam dan

menjalankan sholat 5 waktu, selama sakit pasien tetap menjalankan sholat

dan berdoa untuk kesembuhannya.

1. Pemeriksaan Fisik

Page 61: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

49

Hasil pengkajian yang didapatkan dari pasien yaitu keadaan umum

pasien baik, sadar penuh/compos mentis. Saat dilakukan pengukuran tanda-

tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88 kali per

menit teraba kuat dengan irama teratur, respirasi 20 kali per menit irama

teratur, suhu tubuh pasien normal 36,5oC.

Bentuk kepala pasien mesochepal, kulit kepala bersih tidak ada

ketombe, rambut beruban, kulit kepala tidak ada penonjolan dan tidak ada

lesi, pada mata tidak ditemukan edema, sclera tidak ikterik, konjungtiva

tidak anemis, pupil isokor, diameter mata kanan dan kiri simetris, reflek

terhadap cahaya mengecil, pasien tidak menggunakan alat bantu

penglihatan. Bentuk hidung simetris, bersih tidak ada sekret, tidak ada

sinusitis, tidak ada polip, tidak mengalami penurunan penciuman, hidung

tidak terpasang NGT. Mulut bersih, mukosa bibir kering, tidak ada

stomatitis. Gigi pasien bersih berwarna putih dan tidak berlubang. Telinga

pasien kanan dan kiri simetris, bersih, tidak ada kelainan pendengaran. Pada

leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada tonsil.

Bentuk dada simetris tidak ada jejas, palpasi vokal vremitus, perkusi

sonor pada seluruh lapang dada, auskultasi terdapat suara vaskuler di semua

lapang dada dan tidak terdapat suara wheezing. Pemeriksaan pada jantung

ictus cordis tidak nampak, ictus cordis teraba di IC5, bunyi pekak, bunyi

jantung “lup, dup” murni. Pemeriksaan abdomen didapati tidak ada jejas,

bising usus pasien terdengar 10 kali per menit. Saat diperkusi terdengar

suara timpani, saat diraba terjadi nyeri tekan pada perut epigastrik, tidak ada

Page 62: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

50

massa, tidak ada pembesaran hati. Area genetalia pasien terjaga

kebersihannya dan tidak terpasang selang kateter. Pada area rektum

kebersihan terjaga dan tidak ada pembesaran hemoroid.

Daerah ekstremitas atas tangan kanan terpasang infus ringer laktat

20 tetes per menit, tangan kiri ekstensi, capilary refile kurang dari 2 detik,

tidak terjadi perubahan bentuk tulang, dan perabaan akral hangat, dapat

merasakan perbedaan stimulasi panas dan dingin. Sedangkan ekstremitas

bawah kekuatan otot kanan 4 dan kiri 4, kaki kanan dan kiri posisi ekstensi,

capilary refile kurang dari 2 detik, tidak terjadi perubahan bentuk tulang

dan perabaan akral hangat, dapat merasakan perbedaan stimulasi panas dan

dingin.

2. Pemeriksaan penunjang

a. Hasil pemeriksaan laboratorium.

Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 10 Maret 2015

didapati hasil yang abnormal antara lain : Hemoglobin 11,3g/dl (rendah

dengan rentang normal 11,6g/dl – 16,3g/dl), Leukosit 11,1 (tinggi

dengan rentang normal 4,5ribu/ul – 11,0ribu/ul), Eritrosit 3,70juta/ul

(rendah dengan rentang normal 4,50juta/ul – 5,90juta/ul), Kalium darah

3,5 mmol/L (rendah dengan rentang normal 3,7 mmol/L – 5,4 mmol/L),

Chlorida darah 107mmol/L (tinggi dengan rentang normal 98 mmol/L –

106 mmol/L). Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendapatkan hasil

normal dengan nilai Hematokrit 33%, Trombosit 232ribu/ul, Natrium

darah 137 mmol/L.

Page 63: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

51

b. Pemeriksaan penunjang tanggal 10 Maret 2015.

1) Pemeriksaan MRI cervical.

Kifotic cervical, bone marrow tak tampak defect, degenerative

spine.

Herniasi central-para central dextra discus C3-4 mengakibatkan

indentasi thecal sac spinal canal dan parsial stenosis neural

foramen dextra suspect iritasi radix C4 dextra.

Annular bulging discus C4-5; C6-7 mengakibatkan indentasi thecal

sac spinal canal tak tampak pendesakan foramen neural serta

indikasi radix.

Herniasi central-para central discus C5-6 dengan sequesterasio

central mengakibatkan total stenosis spinal dan neural foramen

serta iritasi radix C6.

Facet joint osifikasi C3-4; C4-5; C5-6.

Myeloma lacia level VC 5-6.

DD: Edema myelum

2) Pemeriksaan foto thoraks PA

Cor: CTR tidak valid di nilai, curiga cardiomegaly

Pulmo: Tak tampak infiltrate di kedua lapang paru, corakan

bronkovaskuler normal. Sinus phrenicocostalis kanan kiri tajam.

Hemidiaphragma kanan kiri normal. Thrakea di tengah dan sistema

tulang baik.

Page 64: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

52

3) Pemeriksaan radiodiagnostik

VC 5-6 Aligment baik.

Paracervical muscle spasme.

3. Terapi obat

Terapi obat tanggal 10 Maret 2015 antara lain cairan IV infus

ringer laktat 20 tetes per menit berfungsi untuk mengembalikan

keseimbangan elektrolit, obat parenteral Ranitidine melalui injeksi IV

25 mg per 12 jam golongan antasida untuk saluran cerna berfungsi untuk

pengobatan jangka pendek tukak usus dan tukak lambung, obat

Ketorolac melalui injeksi IV 30 mg per 12 jam golongan analgesik non

narkotik berfungsi untuk meredakan nyeri akut, sedang, maupun berat.

4. Analisa data

Pada Hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015, pukul 08:30 WIB

ditemukan masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen

cedera fisik. Dengan data subjektif pasien mengatakan punggungnya

nyeri menjalar ke tungkai, pasien mengatakan nyeri punggung bawah

karena mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri seperti kaku otot,

nyeri terasa di punggung bawah menjalar ke tungkai, skala nyeri 4, nyeri

hilang timbul. Ditemukan pula data objektif yang mendukung diagnosa

ini antara lain pada pemeriksaan MRI terdapat herniasi central-para

central diskus C5-6, pasien tampak meringis ketika akan membalikkan

punggung, tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 36,5oC, nadi 88 kali per

menit, pernafasan 20 per menit.

Page 65: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

53

Pada Hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015, pukul 08:40 WIB

ditemukan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan kelemahan otot. Dengan data subjektif pasien mengatakan

kesulitan membolak-balik posisi, pasien mengatakan ketika dari posisi

tidur ke duduk tidak bisa dengan gerakan yang cepat, pasien mengatakan

terkadang dibantu ketika akan duduk. Sedangkan data objektif yang

didapatkan pasien berbaring ditempat tidur, pasien sangat lambat waktu

akan memiringkan tubuh, kekuatan otot ekstremitas bawah kanan dan

kiri 4 dan 4.

Pada Hari Selasa, tanggal 10 Maret 2015, pukul 08:45 WIB

ditemukan masalah keperawatan ansietas berhubungan dengan pre

operasi laminektomy. Dengan data subjektif pasien mengatakan

pertanyaan kapan akan dimulai operasi, pasien mengatakan pertanyaan

berapa lama proses operasi. Sedangkan data objektif yang didapatkan

adalah pasien bertanya tentang waktu operasi, pasien tampak cemas,

raut muka gelisah dan bingung, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88

kali per menit, respirasi 20 kali per menit, suhu 36,5oC.

C. Perumusan Masalah Keperawatan

Diagnosa yang telah didapatkan dari hasil analisa data dapat

diprioritaskan, yaitu yang pertama nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera fisik. Diagnosa kedua adalah hambatan mobilitas fisik berhubungan

Page 66: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

54

dengan kelemahan otot. Diagnosa yang ketiga adalah ansietas berhubungan

dengan pre operasi laminektomy.

D. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan keperawatan untuk diagnosa yang pertama yaitu nyeri

akut berhubungan dengan agen cidera fisik, tujuan tindakan yang akan

dilakukan adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

diharapkan nyeri berkurang dengan kriteria hasil pasien mampu mengontrol

nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik nonfarmakologi

untuk mengurangi nyeri, dan mencari bantuan), pasien melaporkan bahwa

nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri, pasien mampu

mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri), tanda-tanda

vital dalam rentang normal (TD 120/80mmHg, pernafasan 16 - 24 kali per

menit, nadi 60 - 100 kali per menit), skala nyeri turun menjadi 2 - 1, pasien

tidak mengalami gangguan tidur, pasien menyatakan rasa nyaman setelah

nyeri berkurang.

Intervensinya lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

(PQRST) dengan rasionalisasi mengetahui status nyeri PQRST, berikan

terapi dingin ice massage dengan rasionalisasi untuk mengurangi nyeri,

kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri dengan rasionalisasi

membuat lingkungan yang nyaman, kaji sebelum dan sesudah diberikan ice

massage dengan rasionalisasi mengetahui tingkat perubahan nyeri, batasi

kunjungan pengunjung dengan rasionalisasi agar pasien bisa merilekskan

Page 67: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

55

tubuhnya dan bisa beristirahat, berikan informasi tentang nyeri dengan

rasionalisasi agar pasien mengetahui dan bisa mempraktekkan sendiri

supaya tidak terjadi rupture dan jatuh yang fatal lagi, monitor tanda vital

dengan rasionalisasi mengetahui tanda vital apakah ada gangguan atau

tidak, kolaborasi pemberian analgetik dengan rasionalisasi dengan

pemberian analgetik bisa menurunkan nyeri.

Diagnosa yang kedua yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan kelemahan otot, tujuan tindakan yang akan dilakukan adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan hambatan

mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil pasien dapat meningkat dalam

aktivitas fisik, mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas,

memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan

kemampuan berpindah.

Intervensinya adalah lakukan monitoring tanda vital sebelum dan

sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan dengan rasionalisasi

mengetahui perubahan tanda vital apakah ada tidaknya gangguan,

kolaborasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan

kebutuhan dengan rasionalisasi mengetahui teknik ambulasi sesuai dengan

kebutuhan, ajarkan pasien tentang teknik ambulasi dengan rasionalisasi agar

pasien mengetahui dan bisa mempraktekkan sendiri supaya tidak terjadi

rupture lagi dan jatuh yang fatal, kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

dengan rasionalisasi mengetahui kemampuan pasien dalam mobilisasi, latih

pasien dalam pemenuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan dengan

Page 68: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

56

rasionalisasi memberikan latihan mandiri kepada pasien, ajarkan pasien

tentang merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan dengan

rasionalisasi agar pasien mengetahui dan bisa mempraktekkan sendiri

supaya tidak terjadi ruptur dan jatuh yang fatal lagi.

Diagnosa yang ketiga yaitu ansietas berhubungan dengan pre

operasi laminektomy, tujuan tindakan yang akan dilakukan adalah setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kecemasan

teratasi dengan kriteria hasil pasien mampu mengidentifikasi dan

mengungkapkan gejala cemas; pasien mampu menunjukkan teknik untuk

mengontrol cemas; postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat

aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan, ekspresi wajah rileks dan

tenang, tanda vital dalam batas normal (tekanan darah 120/80 mmHg,

pernafasan 16 - 24 kali per menit, nadi 60 - 100 kali per menit).

Intervensinya antara lain jelaskan semua prosedur dan apa yang

dirasakan selama prosedur dengan menggunakan pendekatan yang

menenangkan dengan rasionalisasi bina hubungan saling percaya akan

membantu hubungan kepercayaan kepada pasien meningkat dan agar pasien

mengetahui prosedur yang benar dan tidak memikirkan persepsi yang salah,

libatkan keluarga untuk mendampingi pasien dengan rasionalisasi pasien

akan lebih nyaman apabila didampingi oleh keluarga dekat, ajarkan untuk

menggunakan teknik relaksasi dengan rasionalisasi teknik relaksasi

membuat otot-otot menjadi rileks dan nyeri berkurang, identifikasi tingkat

kecemasan dengan rasionalisasi mengetahui tingkat kecemasan agar bisa

Page 69: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

57

diintervensikan untuk tindakan selanjutnya, dorong pasien untuk

menyampaikan keluhannya dengan rasionalisasi kecemasan akan berkurang

apabila pasien mau bercerita.

E. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

keperawatan berdasarkan rencana tindakan tersebut maka dilakukan

tindakan keperawatan pada tanggal 10 Maret 2015 sebagai tindak lanjut

pelaksanaan asuhan keperawatan Tn. T yang dilakukan implementasi pukul

08:40 WIB mengkaji nyeri respon pasien mengatakan nyeri punggung

bawah karena mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri seperti kaku

otot, nyeri di daerah punggung bawah menjalar ke tungkai, skala nyeri 4,

nyeri hilang timbul, pasien meringis. Pukul 09:00 WIB memberikan ice

massage respon pasien mengatakan bersedia diberikan terapi, pasien rileks

dan pasien posisi pronasi. Pukul 09:12 WIB mengkaji sesudah dilakukan

tindakan pemberian ice massage respon pasien mengatakan nyeri agak

berkurang skala nyeri menjadi 4, pasien rileks. Pukul 09:30 WIB

mengajarkan teknik napas dalam respon pasien mengatakan mau diajarkan

teknik napas dalam, pasien rileks. Pukul 09:40 WIB membatasi kunjungan

respon keluarga pasien mengatakan akan membatasi kunjungan, pasien

rileks. Pukul 10:00 WIB memberikan informasi tentang nyeri respon pasien

mengatakan mau mendengarkan, pasien mendengarkan. Pukul 10:30 WIB

mengkolaborasi pemberian analgesik injeksi ketorolac 30 mg per 12 jam

Page 70: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

58

respon pasien mengatakan mau disuntik, telah masuk obat injeksi melalui

IV dan tidak ada tanda alergi. Pukul 11:00 WIB mengukur tanda-tanda vital

respon pasien mengatakan mau ditensi, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi

88 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5°C. Pukul 11:05

WIB mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi respon pasien

mengatakan mau diperiksa, pasien kooperatif. Pukul 11:15 WIB

mengajarkan teknik ambulasi respon pasien mengatakan mau diajari, pasien

mengerti. Pukul 11:30 WIB melatih pasien bagaimana merubah posisi

respon pasien mengatakan mau dilatih. Pukul 12:00 WIB menggunakan

pendekatan yang menenangkan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan

respon pasien mengatakan cemas, pasien terlihat cemas. Pukul 13:00 WIB

menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

respon pasien mengatakan pertanyaan tentang jalannya operasi, pasien

mengerti. Pukul 13:15 WIB mengajarkan teknik relaksasi respon pasien

mau diajari, pasien rileks.

Tanggal 11 Maret 2015 pukul 08:40 WIB mengkaji nyeri dengan

PQRST respon pasien mengatakan nyeri punggung bawah karena

mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri seperti kaku otot, nyeri di

daerah punggung bawah menjalar ke tungkai, skala nyeri 4, nyeri hilang

timbul, pasien terlihat tidak nyaman. Pukul 09:00 WIB memberikan ice

massage respon pasien mengatakan pasien mengatakan senang diberikan

terapi, pasien rileks. Pukul 09:12 WIB mengkaji sesudah dilakukannya

pemberian ice massage respon pasien mengatakan nyeri berkurang skala

Page 71: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

59

menjadi 3, pasien rileks. Pukul 09:30 WIB mengkolaborasi pemberian

analgesic injeksi ketorolac 30 mg per 12 jam respon pasien mengatakan

bersedia disuntik, obat injeksi telah masuk melalui IV, tidak ada tanda

alergi. Pukul 11:00 WIB mengukur tanda vital respon pasien mengatakan

mau ditensi, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88 kali per menit,

pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5°C. Pukul 11.15 WIB mengkaji

latihan mobilisasi respon pasien mengatakan mau diperiksa, pasien

berpindah pelan-pelan. Pukul 11.30 WIB melatih pasien dalam pemenuhan

ADL secara mandiri respon pasien mengatakan mau dilatih, pasien

berpindah pelan-pelan. Pukul 12:00 WIB menggunakan pendekatan yang

menenangkan untuk mengidentifikasi tingkat kecemasan respon pasien

mengatakan cemas, pasien terlihat cemas. Pukul 13:00 WIB mendorong

pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, dan persepsi respon

pasien mengatakan cemas, pasien terlihat cemas. Jam 13:30 melibatkan

keluarga untuk mendampingi pasien respon keluarga mengatakan akan

selalu mendampingi pasien, keluarga kooperatif.

Tanggal 12 Maret 2015 pukul 08:40 WIB mengkaji nyeri dengan

PQRST respon pasien mengatakan nyeri punggung bawah karena

mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri seperti kaku otot, nyeri di

daerah punggung bawah menjalar ke tungkai, skala nyeri 3, nyeri hilang

timbul, pasien terlihat lebih rileks. Pukul 09:00 WIB memberikan terapi ice

massage respon pasien mengatakan senang diberikan terapi, pasien rileks.

Pukul 09:15 WIB mengkaji sesudah dilakukannya pemberian ice massage

Page 72: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

60

respon pasien mengatakan nyeri berkurang skala menjadi 3, pasien rileks.

Pukul 10:00 WIB mengukur tanda vital respon pasien mengatakan mau

ditensi, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali per menit, pernafasan 20

kali per menit, suhu 36,5°C. Pukul 10.30 WIB mengkaji kemampuan pasien

dalam mobilisasi respon pasien mengatakan mau dilatih, pasien berpindah

pelan-pelan. Pukul 10:55 WIB melatih dan mengobservasi merubah posisi

respon pasien mengatakan lebih mudah bergerak, pasien berlatih. Pukul

11:30 WIB mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,

dan persepsi respon pasien mengatakan tidak takut dan tidak cemas, pasien

tenang. Pukul 12:00 WIB melibatkan keluarga untuk mendampingi pasien

respon keluarga mengatakan akan selalu mendampingi pasien, keluarga

kooperatif.

F. Evaluasi Keperawatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada tanggal 10 Maret

2015, pukul 14:10 WIB dilakukan evaluasi keperawatan dengan data

subjektif yaitu pasien mengatakan nyeri pada punggung bawah karena

mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri seperti kaku otot, nyeri di

daerah punggung bawah menjalar ke tungkai, nyeri skala 3, nyeri hilang

timbul. Data objektif pasien meringis, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88

kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5°C, maka dapat

disimpulkan masalah nyeri akut belum teratasi sehingga intervensi

Page 73: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

61

dilanjutkan yaitu ajarkan teknik napas dalam, observasi tanda-tanda vital,

berikan terapi ice massage, kolaborasi pemberian obat.

Setelah dilakukan tindakan pada tanggal 10 Maret 2015 dilakukan

evaluasi keperawatan dengan data subjektif pasien mengatakan ketika akan

bergerak dengan reflek cepat susah, pasien mengatakan punggung terasa

kaku, pasien susah dan lambat bergerak, maka dapat disimpulkan masalah

hambatan mobilitas fisik belum teratasi sehingga intervensi dilanjutkan

ukur tanda vital, kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, ajarkan teknik

ambulasi, dan latih bagaimana merubah posisi.

Setelah dilakukan tindakan pada tanggal 10 Maret 2015 dilakukan

evaluasi keperawatan dengan data subjektif pasien mengatakan takut

dioperasi, pasien takut dan cemas, maka dapat disimpulkan masalah ansietas

belum teratasi sehingga intervensi dilanjutkan jelaskan semua prosedur

selama operasi dengan menggunakan pendekatan yang menenangkan,

ajarkan teknik relaksasi, libatkan keluarga untuk mendampingi pasien.

Evaluasi kedua dilakukan pada tanggal 11 Maret 2015 pukul 14:10

WIB, didapatkan hasil secara data subjektif pasien mengatakan nyeri pada

punggung bawah karena mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri

seperti kaku otot, nyeri di daerah punggung bawah menjalar ke tungkai,

nyeri skala 2, nyeri hilang timbul. Data objektif pasien meringis, tekanan

darah 130/80 mmHg, nadi 88 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit,

suhu 36,5°C, maka dapat disimpulkan masalah nyeri akut teratasi sebagian

sehingga intervensi tetap dilanjutkan yaitu ajarkan teknik napas dalam,

Page 74: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

62

observasi tanda-tanda vital, berikan terapi ice massage, dan kolaborasi

pemberian obat.

Setelah dilakukan tindakan pada tanggal 11 Maret 2015 dilakukan

evaluasi keperawatan dengan data subjektif pasien mengatakan kaku-

kakunya berkurang, pasien mengatakan masih susah bergerak dengan reflek

cepat, maka dapat disimpulkan masalah hambatan mobilitas fisik teratasi

sebagian sehingga intervensi tetap dilanjutkan ukur tanda vital, kaji

kemampuan pasien dalam mobilisasi, ajarkan teknik ambulasi, latih

bagaimana merubah posisi.

Setelah dilakukan tindakan pada tanggal 11 Maret 2015 dilakukan

evaluasi keperawatan dengan data subjektif pasien mengatakan takutnya

berkurang, kecemasan pasien berkurang, maka dapat disimpulkan masalah

ansietas teratasi sebagian sehingga intervensi tetap dilanjutkan jelaskan

semua prosedur selama operasi dengan menggunakan pendekatan yang

menenangkan, ajarkan teknik relaksasi, dan libatkan keluarga untuk

mendampingi pasien.

Evaluasi hari ketiga dilakukan pada tanggal 12 Maret 2015 pukul

14:10 WIB dengan data subjektif pasien mengatakan nyerinya berkurang

pada punggung bawah karena mengangkat tumpukan padi yang berat, nyeri

seperti kaku otot, nyeri di daerah punggung bawah menjalar ke tungkai,

nyeri skala 1, nyeri hilang timbul. Data objektif pasien rileks, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 80 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu

Page 75: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

63

36,5°C, maka dapat disimpulkan masalah nyeri akut teratasi sehingga

intervensi dihentikan.

Setelah dilakukan tindakan pada tanggal 12 Maret 2015 dilakukan

evaluasi keperawatan dengan data subjektif pasien mengatakan sudah tidak

kaku, data objektif pasien aktif ketika membalik posisi tubuh, maka dapat

disimpulkan masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sehingga intervensi

dihentikan.

Setelah dilakukan tindakan pada tanggal 12 Maret 2015 dilakukan

evaluasi keperawatan dengan data subjektif pasien mengatakan sudah tidak

takut, kecemasan pasien berkurang, raut muka rileks dan tenang, tekanan

darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali per menit, pernafasan 20 kali pet menit,

suhu 36,5°C maka dapat disimpulkan masalah ansietas teratasi sehingga

intervensi dihentikan.

Page 76: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

64

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang efektifitas pemberian terapi

dingin ice massage terhadap penurunan intensitas nyeri pada asuhan keperawatan

Tn. T dengan low back pain di ruang mawar 2 RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Disamping itu penulis juga akan membahas tentang kesesuaian dan kesenjangan

antara teori dan kenyataan yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi,

implementasi, dan evaluasi. Pembahasan akan lebih ditekankan pada diagnosa nyeri

karena diagnosa nyeri lah yang berhubungan dengan jurnal bahwa pemberian terapi

dingin ice massage dapat mengurangi intensitas nyeri pada penderita low back pain.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat

mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan

dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan

(Dermawan, 2012).

Hasil pengkajian pada pasien yang dilakukan pada tanggal 10 Maret

2015 melalui metode autoanamnesa (mendapat data dari pasien), pasien di

diagnosa oleh dokter Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Menurut Margareth dan

Rendi (2012) HNP merupakan rupturnya nucleus pulposus. Menurut Jones B

yang dikutip oleh Yulianto (2008) sekitar 12 % orang yang mengalami nyeri

punggung bawah menderita HNP. Keluhan utama yang dikaji adalah nyeri.

Page 77: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

65

Adapun hasil pengkajian pasien mengatakan punggungnya nyeri menjalar ke

tungkai, pasien mengatakan nyeri punggung bawah karena mengangkat

tumpukan padi yang berat, nyeri seperti kaku otot, nyeri terasa di punggung

bawah menjalar ke tungkai, skala nyeri 4, nyeri hilang timbul. Data tersebut

sudah sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa low back pain dapat

menyebabkan nyeri. Umumnya nyeri terjadi akibat gangguan muskuloskeletal

yang dipengaruhi oleh aktivitas (Lukman dan Ningsih, 2013).

Saat dirawat pasien mengatakan nyeri di bagian punggung bawah

menjalar ke tungkai, pasien mengatakan nyeri skala 4, nyeri hilang timbul.

Pengkajian nyeri punggung bawah menurut Helmi (2013) dilakukan dengan

pendekatan PQRST yaitu sebagai berikut:

1. P: Penyebab mekanis nyeri punggung bawah menyebabkan nyeri mendadak

yang timbul setelah posisi mekanis yang merugikan. Walaupun suatu

tindakan atau gerakan yang terjadi mendadak dan berat, yang umumnya

berhubungan dengan pekerjaan dan dapat menyebabkan suatu nyeri

punggung bawah, namun sebagian besar episode herniasi diskus terjadi

setelah suatu gerakan yang relatif berat, seperti membungkuk atau

memungut barang yang berat.

Pada kasus Tn. T, penulis menemukan tidak adanya kesenjangan

antara teori dengan kasus Tn. T karena nyeri punggung bawahnya terjadi

karena setelah mengangkat tumpukan padi yang berat.

2. Q: Kualitas nyeri bersifat tajam dan biasanya setelah beberapa minggu atau

satu bulan akan terjadi kekakuan otot pada daerah punggung bawah. Penulis

Page 78: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

66

menemukan tidak adanya kesenjangan antara teori dengan kasus yaitu Tn.

T mengatakan kualitas nyerinya seperti kaku otot dan pasien mengatakan

nyeri punggungnya sejak satu bulan yang lalu.

3. R: Kebanyakan nyeri punggung bawah akibat gangguan mekanis atau medis

terutama terjadi di daerah lumbosakral. Nyeri yang menyebar ke tungkai

bawah atau hanya di tungkai bawah mengarah ke iritasi akar saraf. Nyeri

yang menyebar ke tungkai juga dapat disebabkan peradangan sendi

sakroiliaka. Teori ini sesuai dengan data bahwa Tn. T mengatakan nyeri

pada punggung bawah menjalar ke tungkai.

4. S: Skala nyeri penderita low back pain bervariasi antara 1 - 5 pada rentang

nyeri 0 - 10. Teori ini sesuai dengan data bahwa Tn. T mengatakan nyeri

skala 4. Penulis mengukur nyeri dengan skala VDS (Visual Descriptor

Scale) dan menurut Smeltzer dan Bare (2008) skala nyeri diukur dengan

skala VDS.

5. T: Lama nyeri punggung hilang timbul tidak pasti dan nyeri akan terasa

ketika sedang merubah posisi. Teori ini sesuai dengan data bahwa Tn. T

nyerinya hilang timbul.

Pasien mengatakan sebelum sakit pemenuhan kebutuhan aktivitas

latihan dilakukan secara mandiri, namun saat sakit aktivitas berpakaian,

toileting, dan berpindah, ambulasi dan ROM dibantu orang lain. Data ini sesuai

dengan teori oleh Lukman dan Ningsih (2013) bahwa pasien meminta bantuan

untuk melepas pakaian, karena aktivitas yang mempengaruhi gerakan punggung

akan mengakibatkan rasa tidak nyaman. Kekuatan otot ekstremitas bawah

Page 79: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

67

kanan dan kiri 4 dan 4. Karena menurut teori dari Basuki (2009) menyebutkan

bahwa penderita low back pain mengalami kelemahan pada otot.

Hasil pemeriksaan MRI didapatkan adanya herniasi central-para

central dextra discus C3-4. Pemeriksaan penunjang pada penderita low back

pain salah satunya dapat dilakukan dengan pemeriksaan MRI (Magnetic

Resonance Imaging) pemeriksaan ini sangat penting untuk mengetahui adanya

hernia nucleus pulposus (Widhiana, 2002). Cox JM., (1990) dalam Widhiana

(2002) menyatakan dalam mendiagnosis HNP, MRI memiliki sensitivitas 89%

dan spesifitas 82%. Seperti yang telah dikatakan di atas menurut Jones B yang

dikutip oleh Yulianto (2008) sekitar 12 % orang yang mengalami nyeri

punggung bawah menderita HNP.

Pasien mengatakan pasien mengatakan pertanyaan kapan akan dimulai

operasi, pasien mengatakan pertanyaan berapa lama proses operasi, pasien

tampak cemas, raut muka gelisah dan bingung, tekanan darah 130/80mmHg,

nadi 88 kali per menit, respirasi 20 kali per menit, suhu 36,5°C. Tindakan

pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integeritas

seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis

(Barbara C. Long, 2000).

B. Perumusan Masalah Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon individu,

keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual atau potensial,

dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya, perawat secara

Page 80: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

68

akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti

untuk menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah status

kesehatan klien (Dermawan, 2012).

Perumusan diagnosa keperawatan pertama pada kasus ini didasarkan

pada keluhan utama dan beberapa karakteristik yang muncul pada pasien, yaitu

data subjektif pasien mengatakan punggungnya nyeri menjalar ke tungkai,

pasien mengatakan nyeri punggung bawah karena mengangkat tumpukan padi

yang berat, nyeri seperti kaku otot, nyeri terasa di punggung bawah menjalar ke

tungkai, skala nyeri 4, nyeri hilang timbul, ditemukan pula data objektif yang

mendukung diagnosa ini antara lain pasien tampak meringis ketika akan

membalikkan punggung, tekanan darah 130/80 mmHg, suhu 36,5oC, nadi 88

kali per menit, pernafasan 20 kali per menit.

Sehingga penulis mengambil diagnosa nyeri akut berhubungan dengan

agen cedera fisik. Menurut Moeliono M. A. (2008), nyeri akut dapat disebut

nyeri yang normal, merupakan nyeri yang terjadi dalam waktu yang cepat, ada

penyebab yang kelas seperti jejas atau lesi pada jaringan lunak, infeksi atau

inflamasi. Pada umumnya nyeri akut bersifat temporer, berlangsung kurang dari

6 bulan dapat berhenti tanpa terapi atau berkurang sejalan dengan penyembuhan

jaringan.

Data ini sesuai dengan batasan karakteristik menurut NANDA (2011)

yaitu perubahan tekanan darah, laporan isyarat, mengekspresikan wajah

meringis, dan melaporkan nyeri secara verbal. Penentuan etiologi didasarkan

pada pengkajian yang didapatkan pada pemeriksaan MRI pasien bahwa terdapat

Page 81: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

69

herniasi central-para central discus C5-6 dan pasien mengatakan nyeri seperti

kaku otot dan nyeri terasa di punggung bawah menjalar ke tungkai. Hal tersebut

menunjukkan adanya cedera berupa rupturnya nukleus pulposus karena HNP

merupakan rupturnya nucleus pulposus Margareth (2012), sehingga dapat

ditegakkan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik.

Perumusan diagnosa kedua yang diangkat adalah hambatan mobilitas

fisik berhubungan dengan kelemahan otot. Hambatan mobilitas fisik adalah

keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara

mandiri dan terarah (Herdman T. Heather, 2011). Penulis mengangkat diagnosa

hambatan mobilitas fisik sesuai dari analisa data dimana data subjektif pasien

mengatakan kesulitan membolak-balik posisi, pasien mengatakan ketika dari

posisi tidur ke duduk tidak bisa dengan gerakan yang cepat, pasien mengatakan

terkadang dibantu ketika akan duduk, sedangkan data objektif yang didapatkan

pasien berbaring ditempat tidur, pasien sangat lambat waktu akan memiringkan

tubuh, kekuatan otot ekstremitas bawah kanan dan kiri 4 dan 4.

Data ini sesuai dengan batasan karakteristik menurut Herdman T.

Heather (2011) yaitu kesulitan membolak-balik posisi, keterbatasan

kemampuan untuk melakukan ketrampilan motorik kasar dan halus,

keterbatasan rentang pergerakan sendi, dan pergerakan lambat. Penentuan

etiologi didasarkan pada pengkajian yang didapatkan bahwa pasien mengatakan

kesulitan membolak-balik posisi, pasien mengatakan ketika dari posisi tidur ke

duduk tidak bisa dengan gerakan yang cepat, pasien mengatakan terkadang

dibantu ketika akan duduk. Hal tersebut menunjukkan adanya kelemahan otot

Page 82: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

70

karena pasien lemah dan lambat dalam bergerak, sehingga dapat ditegakkan

diagnosa hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot. Data

ini sesuai dengan teori dari Basuki (2009) yang menyebutkan bahwa penderita

low back pain mengalami kelemahan pada otot.

Perumusan diagnosa ketiga adalah ansietas berhubungan dengan pre

operasi laminektomy. Ansietas (kecemasan) adalah perasaan takut yang tidak

jelas dan tidak didukung oleh situasi. Gangguan kecemasan adalah sekolompok

kondisi yang memberi gambaran penting tentang ansietas yang berlebihan yang

disertai respon perilaku, emosional dan fisiologis individu yang mengalami

gangguan ansietas (Videbeck Sheila L, 2008, Penulis mengangkat diagnosa

ansietas walaupun dalam teori Helmi (2013) tidak ada diagnosa ansietas pada

penderita low back pain tetapi sesuai dari pengkajian dimana ditemukan data

subjektif pasien mengatakan pertanyaan kapan akan dimulai operasi, pasien

mengatakan pertanyaan berapa lama proses operasi, sedangkan data objektif

yang didapatkan adalah pasien bertanya tentang waktu operasi, pasien tampak

cemas, raut muka gelisah dan bingung, tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 88

kali per menit, respirasi 20 kali per menit, suhu 36,5oC.

Data ini sesuai dengan batasan karakteristik menurut Herdman T.

Heather (2011) yaitu mengekspresikan kekhawatiran, gelisah, dan bingung.

Penentuan etiologi didasarkan pada pengkajian yang didapatkan bahwa pasien

mengatakan pertanyaan kapan akan dimulai operasi, pasien mengatakan

pertanyaan berapa lama proses operasi. Hal ini menunjukkan bahwa pasien

Page 83: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

71

cemas karena akan dilaksanakannya proses operasi, sehingga dapat ditegakkan

diagnosa ansietas berhubungan dengan pre operasi laminektomy.

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan nyeri

punggung bawah menurut Helmi (2013) antara lain nyeri akut, hambatan

mobilitas fisik, risiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka post operasi,

perubahan perfoma peran, defisiensi pengetahuan. Pada pembahasan ini

diagnosa yang muncul hanya tiga, karena apabila nyeri akut teratasi maka

pasien sudah tidak mengalami defisiensi pengetahuan karena sudah bisa

melakukan cara mengontrol nyeri dan tidak mengalami perubahan perfoma

peran, penulis juga tidak mengambil diagnosa risiko tinggi infeksi berhubungan

dengan post operasi karena pasien belum di operasi dan pasien tidak mengalami

tanda-tanda infeksi. Penulis mengambil nyeri akut menjadi prioritas utama

karena berdasarkan Teori Abraham Maslow nyeri menurut tingkat

kegawatdaruratan dalam kebutuhan rasa aman dan nyaman merupakan prioritas

utama daripada hambatan mobilitas fisik dan kecemasan.

C. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang

merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan dilakukan,

bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari semua

tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).

Perencanaan keperawatan menurut Nurarif (2013) pada kasus ini

didasarkan pada tujuan intervensi pada masalah keperawatan dengan kasus

Page 84: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

72

nyeri, yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam nyeri pasien

berkurang, dengan kriteria hasil secara verbal pasien mengatakan nyeri

berkurang, skala nyeri menjadi 1, tanda-tanda vital dalam batas normal, ekspresi

wajah rileks.

Penyusunan intervensi dalam kasus ini tidak sepenuhnya sesuai dengan

teori dari Nurarif (2013), namun disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan

pasien. Rencana tindakan yang disusun antara lain, lakukan pengkajian nyeri

secara komprehensif (PQRST). Nyeri perlu dikaji karena nyeri bersifat objektif

tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua

kejadian nyeri yang menghasilkan respon atau perasaan yang identik pada

seorang individu (Potter dan Perry, 2005). Menurut Helmi (2013) pengkajian

low back pain dilakukan menggunakan pengkajian nyeri PQRST, berikan terapi

dingin ice massage untuk memberikan rasa analgetik ke otot, karena menurut

jurnal yang disusun oleh Nurlis Eva dkk. (2012) terapi dingin ice massage bisa

menurunkan intensitas nyeri pada penderita low back pain. Secara teoritis

menurut Kozier et.al (2004) efek-efek fisiologis yang ditimbulkan oleh terapi

dingin ini adalah vasoconstriction, merilekskan otot pada otot yang mengalami

spasme, menurunkan nyeri, memperlambat perjalanan impuls nyeri dan

meningkatkan ambang nyeri, dan memberikan efek anastesi lokal.

Batasi kunjungan pengunjung agar pasien bisa merilekskan tubuhnya

dan bisa beristirahat. Karena membatasi kunjungan membantu dalam

penurunan persepsi atau respon nyeri dan memberikan kontrol situasi (Smeltzer

dan Suzanne C., 2002), meningkatkan perilaku positif berikan informasi tentang

Page 85: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

73

nyeri agar pasien mengetahui dan bisa mempraktekkan sendiri supaya tidak

terjadi ruptur dan jatuh yang fatal lagi, monitor tanda vital, kolaborasi

pemberian analgetik obat ketorolac 30mg per 12 jam agar dengan pemberian

analgetik bisa menurunkan nyeri, ketorolac termasuk dalam golongan obat

analgetik non narkotik diindikasikan untuk penatalaksaan nyeri akut (ISO,

2012).

Intervensi yang seharusnya dilakukan sesuai teori dalam Nurarif (2013)

adalah pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, durasi, frekuensi,

kualitas dan faktor presipitasi, observasi reaksi nonverbal dari

ketidaknyamanan, kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri, kurangi faktor

presipitasi nyeri, ajarkan teknik nonfarmakologi, berikan analgetik untuk

mengurani nyeri, tingkatkan istirahat.

Penyusunan intervensi pada diagnosa yang kedua yaitu, lihat respon

pasien saat latihan untuk mengetahui perubahan tanda vital apakah ada tidaknya

gangguan, kolaborasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai

dengan kebutuhan, ajarkan pasien tentang teknik ambulasi agar pasien

mengetahui dan bisa mempraktekkan sendiri, kaji kemampuan pasien dalam

mobilisasi. Tujuan dalam mobilisasi yaitu memenuhi kebutuhan dasar manusia,

mencegah terjadinya trauma, mempertahankan tingkat kesehatan,

mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari – hari, mencegah hilangnya

kemampuan fungsi tubuh (Carpenito L.J., 2000).

Latih pasien dalam pemenuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan

untuk memberikan latihan mandiri kepada pasien, ajarkan pasien tentang

Page 86: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

74

merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan agar pasien mengetahui dan

bisa mempraktekkan sendiri supaya tidak terjadi ruptur dan jatuh yang fatal lagi.

Menurut Towarto W. (2007) pemenuhan terhadap ADL dapat meningkatkan

harga diri serta gambaran diri pada seseorang, selain itu ADL merupakan

aktifitas dasar yang dapat mencegah individu tersebut dari suatu penyakit

sehingga tindakan yang menyangkut pemenuhan dalam mendukung

pemenuhan ADL pada klien dengan hambatan mobilitas fisik harus

diprioritaskan.

Penyusunan intervensi pada diagnosa yang ketiga yaitu, jelaskan semua

prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur dengan menggunakan

pendekatan yang menenangkan karena bina hubungan saling percaya akan

membantu hubungan kepercayaan kepada pasien meningkat dan agar pasien

mengetahui prosedur yang benar dan tidak memikirkan persepsi yang salah.

Hasil penelitian dari Bateman (2011) di Kanada yang dikutip oleh Suryani

(2015) menunjukkan bahwa komunikasi yang bersifat terbuka, transparan,

fokus, dan saling menghargai dapat meningkatkan efek terapeutik dan

meningkatkan kesembuhan pasien. Libatkan keluarga untuk mendampingi

pasien. Identifikasi tingkat kecemasan, dorong pasien untuk menyampaikan

keluhannya.

D. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan atau implementasi adalah pengelolaan dan

perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap

Page 87: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

75

perencanaan. Tahap-tahap tindakan keperawatan ialah tahap persiapan,

intervensi, dan dokumentasi (Setiadi, 2012).

Pada Tn. T penulis melakukan 3 hari pengelolaan terhadap pasien.

Implementasi yang dilakukan selama 3 hari untuk menyelesaikan 3 diagnosa

yang diangkat yaitu mengkaji nyeri, memberikan tindakan pemberian terapi

dingin ice massage selama 3 hari, mengkaji sesudah dilakukan tindakan

pemberian ice massage, mengajarkan teknik napas dalam, membatasi

kunjungan, memberikan informasi tentang nyeri, mengkolaborasi pemberian

analgetik injeksi ketorolac 30 mg per 12 jam, mengukur tanda-tanda vital,

mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, mengajarkan teknik ambulasi,

melatih cara merubah posisi, menggunakan pendekatan yang menenangkan

dalam mengidentifikasi kecemasan.

Hasil 3 hari pemberian terapi dingin ice massage didapatkan hasil yang

memperlihatkan penurunan intensitas nyeri. Hasil observasi dapat dilihat di

lampiran lembar observasi, dimana skala nyeri hari pertama 4 dan hari ketiga

diperoleh hasil skala nyeri 1. Ice massage diberikan pada hari pertama selama

1 kali dengan skala nyeri sebelumnya 4 menjadi 3. Hari kedua dilakukan ice

massage selama 1 kali dengan skala nyeri sebelumnya 3 menjadi 2. Hari ketiga

ice massage diberikan selama 1 kali dengan skala nyeri sebelumnya 2 menjadi

1.

Tindakan pemberian ice massage dilakukan selama 5-10 menit, tidak ada

kesulitan saat melakukan tindakan karena pasien yang diberikan tindakan terapi

ini sangat kooperatif. Pasien merasa relaks saat diberikan tindakan ice massage

Page 88: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

76

dan merasa nyaman. Tindakan ice massage ini dilakukan sesuai prosedur yang

telah dituliskan.

Pemberian terapi nonfarmakologi dapat dilakukan pada penderita low

back pain, salah satunya adalah terapi dingin ice massage, mekanismenya yaitu

secara fisiologis, setelah 10 menit pemberian aplikasi dingin (suhu 10 °C)

terjadi vasokontriksi arteriola dan venula secara lokal. Vasokontriksi ini

disebabkan oleh aksi reflek dari otot polos yang timbul akibat stimulasi sistem

saraf otonom dan pelepasan epinehrin dan norepinephrin. Selain menimbulkan

vasokontriksi, sensasi dingin juga menurunkan eksitabilitas akhiran saraf bebas

sehingga menurunkan kepekaan terhadap rangsang nyeri (Arofah, 2010).

Dalam jurnal Nurlis Eva dkk (2012) pemberian terapi dingin berupa ice

massage ini dapat merilekskan otot pada otot yang spasme dan memberikan

efek anastesi lokal sehingga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk

mengurangi nyeri.

Furlan et al (2002) dalam Wiyoto B.T. (2011:6) menyatakan bahwa

massage bermanfaat untuk pengurangan nyeri pada nyeri punggung bawah non

spesifik atau sakit pinggang. Cherkin et al (2001) dalam Wiyoto B.T. (2011:6)

menyatakan bahwa massage memberi keuntungan bagi pasien nyeri punggung

bawah non spesifik stadium sub akut dan kronik khususnya perbaikan tanda

dan gejala, terapi massage juga lebih hemat dari terapi lain.

Implementasi lain yang dilakukan yaitu mengajarkan teknik napas

dalam. Mekanisme kerja teknik relaksasi otot progresif terhadap penurunan

Page 89: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

77

kecemasan merupakan salah satu teknik pengelolaan diri yang didasarkan pada

kerja system saraf simpatis dan parasimpatis (Resti, 2014).

Membatasi kunjungan, karena membatasi kunjungan membantu dalam

penurunan persepsi/respon nyeri dan memberikan kontrol situasi (Smeltzer dan

Suzanne C., 2002). Memberikan informasi tentang nyeri agar pasien tidak

mengalami defisiensi pengetahuan menurut Nurarif (2013). Mengkolaborasi

pemberian analgetik injeksi ketorolac 30 mg per 12 jam, dengan pemberian

analgetik bisa menurunkan nyeri, ketorolac termasuk dalam golongan obat

analgetik non narkotik diindikasikan untuk penatalaksaan nyeri akut (ISO,

2012).

Menggunakan pendekatan yang menenangkan untuk mengidentifikasi

tingkat kecemasan. Menjelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan

selama prosedur. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,

ketakutan, dan persepsi. Melibatkan keluarga untuk mendampingi pasien.

Maramis (2004) dalam Kasana N. (2014) menyatakan persiapan mental pasien

menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dan didukung oleh keluarga atau

orang terdekat pasien. Persiapan mental dapat dilakukan dengan bantuan

keluarga dan perawat. Keluarga hanya perlu mendampingi pasien sebelum

operasi, memberikan doa dan dukungan pasien dengan kata-kata yang

menyenangkan hati pasien dan meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani

operasi.

Page 90: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

78

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah tahapan terakhir dari proses keperawatan

untuk mengukur respon klien terhadap tindakan keperawatan dan kemajuan

klien ke arah pencapaian tujuan (Andarmoyo, 2013).

Hasil evaluasi keperawatan secara keseluruhan yaitu pasien mengatakan

nyerinya berkurang pada punggung bawah karena mengangkat tumpukan padi

yang berat, nyeri seperti kaku otot, nyeri di daerah punggung bawah menjalar

ke tungkai, nyeri skala 1, nyeri hilang timbul. Tekanan darah 120/80 mmHg,

nadi 80 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit, suhu 36,5°C, maka dapat

disimpulkan hasil analisa masalah nyeri teratasi karena kriteria hasil tercapai.

Rencana selanjutnya memberikan pendidikan kesehatan tentang low back pain

dan tindakan terapi dingin ice massage supaya ketika nyeri punggung kambuh

lagi bisa dilakukan dirumah secara mandiri.

Terjadi penurunan intensitas nyeri pada saat dilakukan terapi dingin ice

massage walaupun intensitas nyeri turun hanya sedikit. Pada jurnal terjadi

penurunan intensitas nyeri yaitu nilai rata-rata sebelum terapi sebesar 5,53

menurun menjadi 2,57 setelah terapi dan berdasarkan uji statistic menggunakan

T-test dependent didapat nilai p lebih kecil dari nilai à yang artinya bahwa ada

pengaruh pemberian terapi dingin ice massage terhadap perubahan intensitas

nyeri penderita low back pain, dimana terjadi penurunan nyeri.

Diagnosa kedua dengan data subjektif pasien mengatakan sudah tidak

kaku, data objektif pasien aktif ketika membalik posisi tubuh, maka dapat

Page 91: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

79

disimpulkan masalah hambatan mobilitas fisik teratasi sehingga intervensi

dihentikan.

Diagnosa ketiga dengan data subjektif pasien mengatakan sudah tidak

takut, kecemasan pasien berkurang, raut muka rileks dan tenang, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 80 kali per menit, pernafasan 20 kali pet menit, suhu 36,5°C

maka dapat disimpulkan masalah ansietas teratasi sehingga intervensi

dihentikan.

Page 92: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

80

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi tentang asuhan keperawatan Tn. T dengan low back pain

di ruang Mawar 2 maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Pengkajian

Hasil pengkajian pada Tn. T yaitu pasien mengatakan punggung

bawahnya nyeri menjalar ke tungkai karena mengangkat tumpukan padi yang

berat, nyeri seperti kaku otot skala nyeri 4 dan nyeri hilang timbul, pasien

tampak meringis ketika akan membalikkan punggung, tekanan darah 130/80

mmHg, suhu 36,5oC, nadi 88 kali per menit, pernafasan 20 kali per menit.

Pasien mengatakan kesulitan membolak-balik posisi, pasien mengatakan ketika

dari posisi tidur ke duduk tidak bisa dengan gerakan yang cepat, pasien

mengatakan terkadang dibantu ketika akan duduk, pasien berbaring ditempat

tidur, pasien sangat lambat waktu akan memiringkan tubuh. Pasien mengatakan

pertanyaan kapan akan dimulai operasi, pasien mengatakan pertanyaan berapa

lama proses operasi, pasien bertanya tentang waktu operasi, pasien tampak

cemas, raut muka gelisah dan bingung.

2. Diagnosa

Hasil diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn. T dengan low back

pain adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, hambatan

Page 93: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

81

mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan otot, dan ansietas berhubungan

dengan pre operasi laminektomy.

3. Intervensi

Intervensi yang dapat disusun untuk menyelesaikan masalah pada Tn. T

dengan low back pain pada diagnosa pertama nyeri akut intervensi yang

dilakukan yaitu lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST),

berikan terapi dingin ice massage, kontrol lingkungan yang dapat

mempengaruhi nyeri, kaji sebelum dan sesudah diberikan ice massage, batasi

kunjungan pengunjung, berikan informasi tentang nyeri, monitor tanda vital,

kolaborasi pemberian analgetik.

Intervensi diagnosa yang kedua yaitu, lakukan monitoring tanda vital

sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan, kolaborasikan

dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan, ajarkan

pasien tentang tekhnik ambulasi, kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, latih

pasien dalam pemenuhan ADL secara mandiri sesuai kemampuan, ajarkan

pasien tentang merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.

Intervensi diagnosa yang ketiga yaitu, jelaskan semua prosedur dan apa

yang dirasakan selama prosedur dengan menggunakan pendekatan yang

menenangkan, libatkan keluarga untuk mendampingi pasien, ajarkan untuk

menggunakan tekhnik relaksasi, identifikasi tingkat kecemasan, dorong pasien

untuk menyampaikan keluhannya.

Page 94: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

82

4. Implementasi

Penulis melakukan implementasi keperawatan berdasarkan perencanaan

yang penulis tetapkan sebelumnya. Implementasi diagnosa keperawatan

pertama yaitu mengkaji nyeri, memberikan tindakan pemberian terapi dingin

ice massage selama 3 hari, mengkaji sesudah dilakukan tindakan pemberian ice

massage, mengajarkan teknik napas dalam, membatasi kunjungan, memberikan

informasi tentang nyeri, mengkolaborasi pemberian analgetik injeksi ketorolac

30 mg per 12 jam, mengukur tanda-tanda vital. Implementasi diagnosa kedua

yaitu mengkaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, mengajarkan teknik

ambulasi, melatih cara merubah posisi. Implementasi diagnosa keperawatan

yang ketiga yaitu menggunakan pendekatan yang menenangkan dalam

mengidentifikasi kecemasan, menjelaskan semua prosedur dan apa yang

dirasakan selama operasi, mengajarkan teknik relaksasi.

5. Evaluasi

Setelah penulis melakukan implementasi, penulis melakukan evaluasi

selama 3 kali 24 jam didapatkan hasil, masalah keperawatan nyeri akut teratasi,

hambatan mobilitas fisik teratasi, dan ansietas teratasi.

6. Analisa

Analisa yang dihasilkan pada Tn. T dengan low back pain adalah terjadi

penurunan nyeri saat diberikan terapi ice massage.

Page 95: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

83

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan low

back pain, penulis akan memberikan usulan dan masukan yang positif khususnya

dibidang kesehatan antara lain:

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)

Rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim kesehatan maupun

dengan pasien, sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan

keperawatan yang optimal pada umumnya dan khususnya bagi pasien yang

mengalami low back pain.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya para perawat memiliki tanggung jawab dan ketrampilan yang

baik dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan yang lain dalam

memberikan asuhan keperawatan khususnya pada pasien low back pain,

keluarga, perawat dan tim kesehatan lain mampu membantu dalam kesembuhan

pasien serta memenuhi kebutuhan dasarnya.

3. Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas

sehingga dapat menghasilkan perawat yang profesional, terampil, inovatif dan

bermutu dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif

berdasarkan ilmu dan kode etik keperawatan.

Page 96: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Ar-Ruzz

Media. Yogyakarta.

Anderson GBJ. 2005. Epidemiological Features of Chronic Low Back Pain.

Lancet.

Arofah, N.I. 2010. Dasar-dasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga.

Barbara C. Long. 2000. Perawatan Medikal Bedah: Pendekatan Proses

Keperawatan. Yayasan IAPK. Bandung.

Basuki K. 2009. Faktor Risiko Kejadian Low Back Pain pada Operator Tambang

Sebuah Perusahaan Tambang Nickel di Sulawesi Selatan. Jurnal Promosi

Kesehatan Indonesia. 4(2):116.

Bleakley, et al. 2007. Study protocol: The PRICE Study (Protection Rest Ice

Compression Elevation): design of a randomized controlled trial

comparing standard versus cryokinetic ice applications in the management

of acute ankle sprain. BMC Musculoskeletal Disorders. 8:125.

Budiarto. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. EGC. Jakarta.

Carpenito L.J. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8 Alih Bahasa Ester

M. EGC. Jakarta.

Cheung K, Hume P, Maxwell. 2003. Delayed Onset Muscle Soreness:Treatment

Strategies And Performance Factors. School of Community Health and

Sports Studies, Auckland University of Technology, Auckland. New

Zealand.

Dermawan, Deden. 2012. Proses Keperawatan Penerapan Konsep&Kerangka

Kerja. Gosyen Publishing. Yogyakarta.

Helmi Noor Z.. 2013. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Salemba Medika.

Jakarta.

http://www.academia.edu/8585946/i.pdf. 08 April 2015 (13:16).

ISO Indonesia. 2012. Informasi Spesialite Obat. Volume 47. ISFI. Jakarta.

Kasana Nur. 2014. Hubungan Antara Komunikasi Terapeutik dengan Tingkat

Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di Ruang Ponek

Page 97: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

RSUD Karanganyar. Skripsi. Program Studi S-1 Keperawatan Stikes

Kusuma Husada. Surakarta.

Koes BW, van Tulder MW, Thomas S. Clinical review: Diagnosis and Treatment

of Low Back Pain. BMJ 2006;332:1430–4.

http://update.neurologi.org/artikel/nyeri-pinggang-24.html. 19 Februari

2015 (07:40).

Kozier, B. 2004. Fundamental of Nursing: Concept, Process, and Practice. 7th ed.

Pearson Education Inc. New Jersey.

Kozier, Barbara, Glenora Erb, Audrey Berman, Shirlee J, Snyder. 2009. Buku Ajar

Praktik Keperawatan Klinis, Edisi 5. EGC. Jakarta.

Llewellyn, V.2006. Back and Neck Related Condition. Biomed Central. 6(12):239.

Lukman dan Ningsih, N. 2013. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Muskuloskeletal. Salemba Medika. Jakarta.

Margareth dan Rendi M. Clevo.2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah

Penyakit Dalam. Nuha Medika. Yogyakarta.

Meilala L. 2005. Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah. http:www.kalbe.co.id.

19 Februari 2015 (12:25).

Moeliono Marina A. 2008. Physical Modalities in the Management of Pain.

Simposium Nyeri dalam Rangka PIT IDI Bandung.

NANDA. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. EGC. Jakarta.

Nuarta B, 2004. Ilmu Penyakit Saraf. In: Kapita Selekta Kedokteran, edisi III, Jilid

kedua, cetakan keenam. Media Aesculapius. Jakarta.

Nurarif. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan

NANDA NIC-NOC. MediAction. Jakarta.

Nurlis Eva, Erika, Bayakki. 2012. Pengaruh Terapi Dingin Ice Massage Terhadap

Perubahan Intensitas Nyeri pada Penderita Low Back Pain. Jurnal Ners

Indonesia. 2(2):185-191.

Potter, P. A., & Perry, A. G. 2006. Buku Ajar Fundamental: Konsep, Proses, dan

Praktik. EGC. Jakarta.

Potter, P., A., dan Perry, A., G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4 volume 2. EGC. Jakarta.

Page 98: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

Prasetyo, S. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Purba, J. S., & Susilawaty, D. 2008. Nyeri Punggung Bawah: Patofisiologi, Terapi

Farmakologi dan Non Farmakologi Akupunktur. Medicinus Scientific

Journal of Pharmaceutical Development and Medical

Application.http://www.dexamedica.com/images/publish.pdf. 12 April

2015 (18:35).

Purnama, Hadi. 2010. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup.

http://hadipurnama.wordpress.com/2010/01/22/kesehatan-dan-

keselamatan-kerja-lingkungan-hidup. 10 Maret 2015 (20:59).

Rakasiwi A.M. 2013. Aplikasi Ice Massage Sesudah Pelatihan Lebih Baik dalam

Mengurangi Terjadinya Delayed Onset Muscle Soreness daripada Tanpa

Ice Massage pada Otot Hamstring. Tesis. Program Pascasarjana

Universitas Udayana. Denpasar.

Resti, Indriana. 2014. Teknik Relaksasi Otot Progressif Untuk Mengurangi Stres

pada Penderita Asma. http://ejournal.umm.ac.id. 11 Mei 2015 (19:38).

Setiadi. 2012. Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Graha

Ilmu. Yogyakarta.

Setiadi. 2012. Konsep Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Graha Ilmu.

Yogyakarta.

Shocker, M. 2008. Pengaruh Stimulus Kutaneus: Slow-Stroke Back Massage

terhadap Intensitas Nyeri Osteoarthritis. 12 April 2015 (20:06).

Smeltzer Suzanne C & Bare Brenda G. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal

Bedah. EGC. Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &

Suddarth. Vol 2 edisi 8. Penerjemah: Kuncara H. Y et al. Jakarta. EGC.

Spine Health Centre. 2007. Lower Back Pain Symptoms, Diagnosis, and Treatment.

http://www.spine-health.com/conditions/lower-back-pain/lower-back-

pain-symptoms-diagnosis-and-treatment. 16 Februari 2015 (20:10).

Sterner A. Tiffani. 2008. One Body Massage: Clinical Massage for Cervical/Cranial

Region. http://www.onebodymassagenc.com/#!about/cipy. 16 Mei 2015

(06:39).

Page 99: PEMBERIAN TERAPI DINGIN ICE MASSAGE …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/28/01-gdl-cikimahwid... · nonfarmakologis adalah fisioterapi berupa terapi dingin ... atau cedera

Suardi, Dradjat Ryanto. 2011. Peran dan Dampak Terapi Komplementer Alternatif

Bagi Pasien Kanker. 188 vol. 38 no. 7.http://www.kalbemed.com. 13 Mei

2015 (08:26).

Suryani. 2015. Komunikasi Terapeutik: Teori dan Praktik.Edisi 2. EGC. Jakarta.

Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3.

Jakarta. Salemba Medika.

Videbeck Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Cetakan I. EGC. Jakarta.

Widhiana Dyah Nuraini. 2002. Sensitivitas dan Spesifitas Tes Provokasi Batuk,

Bersin dan Mengejan Dalam Mendiagnosis Hernia Nukleus Pulposus

Lumbal. Tesis. Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu penyakit Saraf

Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang.

Wiyoto Bambang Trisno. 2011. Remedial Massage: Panduan Pijat Penyembuhan

Bagi Fisioterapis, Praktisi, dan Instruktur. Cetakan I. Nuha Medika.

Yogyakarta.

Wulandari et.al. 2013. Gambaran Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Punggung

Bawah pada Buruh Kapal. Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran

Universitas Samratulangi

Manado.http://www.academia.edu/11041341/gambaran_faktor_yang_me

mpengaruhi_nyeri_punggung_bawah_pada_buruh_kapal. 12 Mei 2015

(21:02).

Yonansha Syelvira. 2012. Gambaran Perubahan Keluhan Low Back Pain dan

Tingkat Risiko Ergonomi dengan Alat Vacuum pada Pekerja Manual

Handling PT AII. Skripsi. Program Sarjana Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia. Depok.

Yulianto A. 2008. Pencegahan Terhadap Cidera Punggung.

http://arifsugiri.blogspot.com/2008/01/pencegahan-terhadap-cidera-

punggung.html. 30 April 2015 (07:45).