dampak perang dingin

12
  2011/2012 ARMANDO SEPTIAN  SIMBOLON  XII IPA 1 SMA NEGERI 2 KEJURUAN MUDA 2011/2012 MAKALAH PKN

Upload: armando-septian-simbolon

Post on 17-Jul-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 1/11

 

 

2011/2012 

ARMANDO SEPTIAN

 SIMBOLON

 XII IPA 1 

SMA NEGERI 2

KEJURUAN MUDA 

2011/2012

MAKALAH PKN

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 2/11

 

DAMPAK PERANG DINGIN

Dampak Positif  

Selama Perang Dingin berlangsung perkembangan IPTEK maju pesat karena kedua Blok ini banyak melakukan pengembangan dan mempunyai hasil yang sangat bagus terutama masalah eksplorasi luar

angkasa. Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dankompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (besertasekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947-1991. Persaingan keduanya terjadi di

berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan

pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah

"Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari

Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa

tersebut.

Dampak positif di tiap bidang :

1.  Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak positif pada perekonomian

dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super

power. Dengan adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai oleh parapemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya

dengan cara menginvestasikan modal mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih

relatif rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.

Namun siapa sangka bahwa hal diatas juga berdampak baik bagi negara yang ditempati untuk membuka usaha para pemilik modal. Pertumbuhan ekonomi di negara itu juga akan tumbuh pesat. Jadikeduanya diuntungkan dalam usaha ekonomi ini. Pada saat itu negara pemilik modal yang berlomba-

lomba untuk menguasai dunia perekonomian, secara tidak langsung juga membawa unsur politik 

didalamnya. Sehingga pemilik modal besar mendapatkan keuntungan besar, sementara negara yangmodalnya terbatas keuntungannya juga kecil. Karena itu munculah istilah globalisasi ekonomi di

masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukanlah beberapa tindakan seperti misalnya

menyatukan mata uang. Contoh yang sangat terlihat adalah negara-negara di kawasan eropa yangmenyatukan mata uang mereka menjadi euro.

2.  Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-masing negara mulaimeningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan hal ini agar tidak kalah dengan negara besar.Dengan begitu persaingan senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap negara

untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-masing.

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 3/11

 

3.  Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal. Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui, karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan

adanya HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi penindasan bagi kaum

lemah.

4.  Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan keruangangkasaan yang kitamiliki. Mungkin jika tidak ada perang dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita.

Pada saat itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan kepada dunia bahwa

negara merekalah yang paling baik dengan menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki.

Karena untuk meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba untuk 

meluncurkan roket ke luar angkasa. Hasilnya, kita semua menjadi tahu bahwa sebenarnya kita ada pada

tata surya apa, kemudian bagaimana bentuknya. Terlepas dari siapa yang pertama kali mengabarkan

berita ini, namun dengan adanya perang dingin ini secara tidak langsung juga berdampak padaperkembangan ilmu pendidikan keruang angkasaan kita.

5.  Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan kegiatan militer mendapat sorotanyang lebih dari pemerintah. Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek 

di negara mereka.

Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang mempelajari dampak sains pada masyarakat. Di

negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan individu atau komunitas berskala kecil.

Teknologi modern mempunyai tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi

dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan skala yang besar.

Dampak Negatif Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama Perang Dingin

berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia

kedua. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan JermanTimur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin.

Dampak negatif di tiap bidang : 

1.  Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh kedua negara, maka masyarakatdunia mengalami ketakutan yang luar biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnyaoleh kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar rumor bahwa uni soviet

sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir

seperti itu Amerika tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya NATO. Iniadalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui tentang perjanjian bahwa apabila salah

satu negaranya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini

maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari Kuba.

2.  Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya tembok berlin di Jerman sebagai batasantara Jerman Barat dan Jerman Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi

menjadi 2, yaitu Jerman Baran yang beribukota di Bonn dan Jerman Timur yang beribukota di Berlin.

Negara ini mengalami perpecahan karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu

liberal yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timut.

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 4/11

 

 Dalam perjalanan pemerintahannya, Jerman barat mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat

daripada Jerman timur. Oleh sebab itu, banyak orang Jerman timur yang memutuskan untuk hijrah ke

Jerman barat. Namun karena saat itu terjadi perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni sovietmerasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Kerena itu Uni soviet

mendanai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di kota berlin yang

menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, uni soviet juga menyiagakan tentaranyaagar menembaki orang-orang yang masih berani untuk menyebrang. Kemudian tembok ini sangat

dikenal orang sebagai simbol bagi perang dingin.

Dampak Perang Dingin bagi Indonesia :

  Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa

Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme. 

  Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi. 

ASEAN

1. Latar Belakang dan Sejarah

Kawasan Asia Tenggara yang secara geopolitik dan geoekonomi mempunyai nilai strategis,menjadi incaran bahkan pertentangan kepentingan negara-negara besar paska Perang Dunia II.Karenanya, kawasan ini pernah dijuluki “Balkan-nya Asia”. Persaingan antar negara adidaya dankekuatan besar lainnya di kawasan antara lain terlihat pada Perang Viet Nam. Disamping itu, konflikkepentingan juga pernah terjadi diantara sesama negara-negara Asia Tenggara seperti “konfrontasi”antara Indonesia dan Malaysia.

Dilatarbelakangi perkembangan situasi di kawasan pada saat itu, negara-negara Asia Tenggaramenyadari perlunya dibentuk suatu kerjasama yang dapat meredakan saling curiga sekaligusmembangun rasa saling percaya serta mendorong pembangunan di kawasan. Sebelum terbentuknyaASEAN tahun 1967, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untukmenggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra maupun ekstra kawasan seperti Association of Southeast Asia (ASA), Malaya, Philippina, Indonesia (MAPHILINDO), South East Asian Ministers of Education Organization  (SEAMEO), South East Asia Treaty Organization  (SEATO) dan Asia and Pacific Council (ASPAC).

Meredanya rasa saling curiga diantara negara-negara Asia Tenggara membawa dampak positifyang mendorong pembentukan organisasi kerjasama kawasan. Pertemuan-pertemuan konsultatif

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 5/11

 

yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina,Singapura dan Thailand menghasilkan rancangan Joint Declaration , yang antara lain mencakupkesadaran perlunya meningkatkan saling pengertian untuk hidup bertetangga secara baik sertamembina kerjasama yang bermanfaat diantara negara-negara yang sudah terikat oleh pertaliansejarah dan budaya.

Selanjutnya pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, lima Wakil Negara/ Pemerintahan Asia

Tenggara yaitu Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia dan para MenteriLuar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura dan Thailand menandatangani Deklarasi ASEAN atauDeklarasi Bangkok. Deklarasi tersebut menandai berdirinya suatu organisasi regional yang diberinama Association of Southeast Asian Nations/ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).Organisasi ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangankebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regional yang masihpada tahap kooperatif dan belum bersifat integratif.

Proses perluasan keanggotaan ASEAN hingga tercapainya ASEAN-10 adalah sebagai berikut :

1. Brunei Darussalam secara resmi diterima menjadi anggota ke-6 ASEAN pada tanggal 7 Januari1984, dalam Sidang Khusus Menteri-Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta.

2. Viet Nam diterima menjadi anggota ke-7 ASEAN dalam Pertemuan Para Menteri Luar Negeri(AMM) ke-28 pada tanggal 29 – 30 Juli 1995 di Bandar Seri Begawan.

3. Laos dan Myanmar diterima sebagai anggota penuh ASEAN melalui suatu upacara resmi padatanggal 23 Juli 1997 dalam rangkaian Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, tanggal 23-28 Juli 1997.

4. Kamboja diterima sebagai anggota penuh ASEAN pada upacara penerimaan resmi di Ha Noitanggal 30 April 1999.

Dengan diterimanya Kamboja, maka cita-cita para pendiri ASEAN untuk mewujudkan ASEANyang mencakup sepuluh negara Asia Tenggara (visi ASEAN-10) telah tercapai.

Menjelang abad ke-21, ASEAN menyepakati untuk mengembangkan suatu kawasan yangterintegrasi dengan membentuk suatu komunitas negara-negara Asia Tenggara yang terbuka, damai,stabil dan sejahtera, saling peduli, diikat bersama dalam kemitraan yang dinamis di tahun 2020.Harapan tersebut dituangkan dalam Visi ASEAN 2020 di Kuala Lumpur tahun 1997. Untukmerealisasikan harapan tersebut, ASEAN mengesahkan Bali Concord II pada KTT ke-9 ASEAN diBali tahun 2003 yang menyetujui pembentukan Komunitas ASEAN (ASEAN Community ).

Komunitas ASEAN tersebut terdiri atas 3 (tiga) pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN  (ASEAN Security Community/ ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/ AEC) dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community  /ASCC).

Indonesia menjadi penggagas pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN dan memainkan peranpenting dalam perumusan dua pilar lainnya.

Pada saat berlangsungnya KTT ke-10 ASEAN di Vientiane, Laos, tahun 2004, konsepKomunitas ASEAN mengalami kemajuan dengan disetujuinya tiga Rencana Aksi (Plan of Action/ PoA)untuk masing-masing pilar yang merupakan program jangka panjang untuk merealisasikan konsepKomunitas ASEAN. KTT ke-10 ASEAN juga mengintegrasikan ketiga Rencana Aksi KomunitasASEAN ke dalam Vientiane Action Programme  (VAP) sebagai landasan program jangka pendek –menengah untuk periode 2004-2010.

Pencapaian Komunitas ASEAN semakin kuat dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015” oleh para Pemimpin ASEAN

pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, 13 Januari 2007. Dengan ditandatanganinya deklarasi ini,para Pemimpin ASEAN menyepakati percepatan pembentukan Komunitas ASEAN dari tahun 2020menjadi tahun 2015.

Seiring dengan upaya perwujudan Komunitas ASEAN, ASEAN menyepakati untuk menyusunsemacam konstitusi yang akan menjadi landasan dalam penguatan kerjasamanya. Dalam kaitan ini,proses penyusunan Piagam ASEAN dimulai sejak tahun 2006 melalui pembentukan Eminent Persons Group  dan kemudian dilanjutkan oleh High Level Task Force  untuk melakukan negosiasiterhadap draft Piagam ASEAN pada tahun 2007.

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 6/11

 

Pada usia ke-40 tahun para Kepala Negara/Pemerintah pada KTT-13 ASEAN di Singapuratanggal 2007 telah menandatangani Piagam ASEAN (ASEAN Charter ) yang merubah ASEAN darisuatu asosiasi longgar menjadi rule-based organisation dan mempunyai legal personality .

Dalam rangka mencapai komunitas ASEAN 2015, ASEAN juga menyusun blueprint (Cetak Biru)dari ketiga pilar komunitas politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, yang merupakan programaksi untuk memperkuat kerjasamanya.

2. Perkembangan

Sejak tahun 1967, interaksi negara-negara ASEAN berlandaskan pada Deklarasi Bangkok atau ASEAN Declaration  yang pada hakikatnya merupakan suatu pernyataan politik (political   statement) yang tidak mengikat hak dan kewajiban negara anggota maupun organisasi atas dasarhukum/konstitusi. Dengan disepakatinya Bali Concord II untuk pembentukan suatu Komunitas ASEAN

dan menghadapi tantangan eksternal dan internal ke depan

Sejak tahun 1967, interaksi negara-negara ASEAN berlandaskan pada Deklarasi Bangkok atau ASEAN Declaration  yang pada hakikatnya merupakan suatu pernyataan politik (political   statement) yang tidak mengikat hak dan kewajiban negara anggota maupun organisasi atas dasarhukum/konstitusi. Dengan disepakatinya Bali Concord II untuk pembentukan suatu Komunitas ASEANdan menghadapi tantangan eksternal dan internal ke depan, ASEAN memulai penyusunan PiagamASEAN yang telah dimandatkan dalam Vientiane Action Programme (VAP).

Proses penyusunan Piagam ASEAN diawali pada tahun 2006 dengan disepakatinya Kuala Lumpur Declaration on the Establishment of ASEAN Charter  pada KTT ASEAN ke-11. Berdasarkandeklarasi tersebut, proses penyusunan Piagam ASEAN  mulai digulirkan melalui pembentukan

Eminent Persons Group (EPG) on the ASEAN Charter yang menyusun rekomendasi bagi penyusunanPiagam tersebut. Kelompok para tokoh terkemuka ini dimandatkan untuk menyampaikan rekomendasimengenai elemen-elemen yang kiranya perlu dimuat dalam Piagam kepada para KepalaNegara/Pemerintahan ASEAN. Setiap  negara mengirimkan satu wakilnya pada EPG  dan sebagaiwakil Indonesia pada EPG adalah Ali Alatas, mantan Menlu RI yang pada EPG menyampaikanproposal rekomendasi, yang dikenal sebagai Alatas’ paper sebagai basis pembahasan EPG.

Selanjutnya, pada KTT ASEAN ke-12 di Cebu, Filipina, melalui Cebu Declaration on the Blueprint of the ASEAN Charter  para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN kemudianmenginstruksikan para Menlu untuk membentuk High Level Task Force on the drafting of the ASEAN Charter  (HLTF), yang akan menindaklanjuti hasil rekomendasi EPG menjadi suatu draft  PiagamASEAN. Dian Triansyah Djani, Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Deplu pada saat itu, telah

ditunjuk untuk mewakili Indonesia dalam rangkaian perundingan HLTF ini.

Setelah melewati proses perundingan yang panjang, dalam KTT ke-13 ASEAN tanggal 20November 2007 di Singapura negara-negara anggota ASEAN telah menandatangani Piagam ASEAN.Piagam ASEAN terdiri dari Preamble , 13 Bab dan 55 Pasal beserta lampiran-lampirannya yangmenegaskan kembali keberlakuan semua nilai, prinsip, peraturan dan tujuan ASEAN seperti yangtelah tercantum dalam berbagai perjanjian, deklarasi, konvensi, traktat dan dokumen-dokumen dasarASEAN lainnya. Untuk berlakunya Piagam tersebut, kesepuluh negara ASEAN perlu untukmeratifikasi dan menyampaikan notifikasi kepada Sekretariat ASEAN.

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 7/11

 

Dalam rangkaian pembahasan di EPG maupun di HLTF, Indonesia telah menjadi tuan rumahuntuk kedua pertemuan tersebut yaitu pertemuan EPG ke-3 di Ubud, Bali tahun 2006, dan pertemuanHLTF ke-7 di Jimbaran, Bali tahun 2007. Pada pertemuan EPG tersebut telah dilangsungkankonsultasi dengan Civil Society , NGO, akademisi, dan perwakilan dari AIPA. Sedangkan pertemuanHLTF di Jimbaran tersebut telah dimanfaatkan untuk melakukan konsultasi dengan Komnas HAM dariempat negara ASEAN, yang membahas gagasan pembentukan Badan HAM ASEAN.

Setelah melalui proses internal di masing-masing negara anggota, Piagam ASEAN telahdiratifikasi dan disampaikan instrumen ratifikasinya kepada Sekjen ASEAN sehingga tiga puluh harisejak penyerahan kesepuluh instrumen ratifikasi, Piagam ASEAN mulai berlaku. Dalam kaitan ini,Piagam ASEAN mulai berlaku pada tanggal 15 Desember 2008. Indonesia merupakan negara ke-9yang menyampaikan instrumen ratifikasinya.

Sesuai dengan Piagam ASEAN, terdapat lima prioritas kegiatan untuk mempersiapkanperubahan ASEAN yaitu penyusunan Term of Reference  (ToR) pembentukan Permanent Representatives to ASEAN , penyusunan Rules and Procedures ASEAN Coordinating Council  danASEAN Community Councils , penyusunan supplementary protocols mengenai dispute settlement mechanism, penyusunan perjanjian baru menggantikan perjanjian pendirian Sekretariat ASEAN tahun1976, serta penyusunan ToR pembentukan badan HAM ASEAN.

Untuk itu, pada pertemuan AMM ke-41 di Singapura, 21 Juli 2008, para Menlu ASEAN telahsepakat untuk membentuk High Level Panel (HLP) on the ASEAN Human Rights Body  yang akanmenyusun kerangka acuan (terms of reference   /TOR) pembentukan Badan HAM ASEAN. Beberapaelemen penting yang telah dibahas dalam pertemuan ini antara lain mengenai kebutuhan HLPmelakukan konsultasi dengan pemangku kepentingan serta batas waktu penyerahan draft pertamaToR kepada Menlu ASEAN sebelum KTT ASEAN ke-14 di Bangkok, Desember 2008, dan draft finalpada pertemuan Menlu ASEAN tahun 2009.

Para menlu ASEAN juga memutuskan untuk membentuk High Level Legal Experts’ Group on thefollow up to the ASEAN Charter (HLEG ) yang akan menyusun instrumen terkait legal personality  ASEAN, mekanisme penyelesaian sengketa khususnya terkait dengan mekanisme arbitrase serta

penyusunan instrumen hukum lainnya yang diperlukan Piagam ASEAN.

Dengan disepakatinya Term of Reference on the Committee of Permanent Representatives to ASEAN, negara-negara anggota ASEAN akan menunjuk atau mengangkat Wakil Tetap (Watap) padatingkat Duta Besar di Jakarta. Tugas utama Wakil Tetap untuk ASEAN tersebut adalah menggantikantugas-tugas ASEAN Standing Committee  serta membantu pelaksanaan tugas ASEAN Coordinating Council  (ACC) dan memfasilitasi koordinasi diantara Ministerial Community Councils  dan Sectoral Ministerial Bodies . Para Menteri Luar Negeri menyepakati bahwa Komite ini mulai dibentuk padatanggal 1 Januari 2009 sehingga dapat secara efektif berfungsi setelah berlakunya Piagam ASEAN.

Tujuan dan Prinsip ASEAN

Dengan berlakunya Piagam ASEAN, tujuan ASEAN tertuang dalam Piagam adalah:

1. Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih memperkuatnilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;

2. Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan, ekonomi,dan sosial budaya yang lebih luas;

3. Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas dari semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;

4. Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia secarakeseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;

5. Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif, danterintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan investasi,yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas;terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh; danarus modal yang lebih bebas;

6. Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN melaluibantuan dan kerja sama timbal balik;

7. Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hukum, danmemajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental,dengan memperhatikan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari Negara-Negara Anggota ASEAN;

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 8/11

 

8. Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala bentukancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas-batas;

9. Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan hidup dikawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupanrakyat yang berkualitas tinggi;

10. Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang pendidikandan pembelajaran sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk

pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;11. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui

penyediaan akses yang setara terhadap peluang pembangunan sumber daya manusia,kesejahteraan sosial, dan keadilan;

12. Memperkuat kerja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas darinarkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;

13. Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisanmasyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses integrasidan pembangunan komunitas ASEAN;

14. Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akankeanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan

15. Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan penggerak utama

dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam arsitektur kawasanyang terbuka, transparan, dan inklusif.

Sementara itu, dalam mencapai tujuan tersebut di atas, negara-negara anggota ASEANmemegang teguh prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasionalseluruh Negara-Negara Anggota ASEAN;

2. Komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dankemakmuran di kawasan;

3. Menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan-tindakan lainnya dalambentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional;

4. Mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai;5. Tidak campur tangan urusan dalam negeri Negara-Negara Anggota ASEAN;6. Penghormatan terhadap hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas

dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;7. Ditingkatkannya konsultasi mengenai hal-hal yang secara serius mempengaruhi kepentingan

bersama ASEAN;8. Berpegang teguh pada aturan hukum, tata kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi

dan pemerintahan yang konstitusional;9. Menghormati kebebasan fundamental, pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia, dan

pemajuan keadilan sosial;10. Menjunjung tinggi Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, termasuk

hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh Negara-Negara Anggota ASEAN;

11. Tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun, termasuk penggunaan wilayahnya, yangdilakukan oleh Negara Anggota ASEAN atau Negara non-ASEAN atau subjek non-negara manapun, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi Negara-Negara Anggota ASEAN;

12. Menghormati perbedaan budaya, bahasa, dan agama yang dianut oleh rakyat ASEAN, denganmenekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;

13. Sentralitas ASEAN dalam hubungan eksternal di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya,dengan tetap berperan aktif, berpandangan ke luar, inklusif dan non-diskriminatif; dan

14. Berpegang teguh pada aturan-aturan perdagangan multilateral dan rezim-rezim yang didasarkanpada aturan ASEAN untuk melaksanakan komitmen-komitmen ekonomi secara efektif danmengurangi secara progresif ke arah penghapusan semua jenis hambatan menuju integrasiekonomi kawasan, dalam ekonomi yang digerakkan oleh pasar.

A. Keanggotaan ASEAN

Prosedur pengajuan dan penerimaan keanggotaan ASEAN wajib diatur oleh Dewan KoordinasiASEAN dengan kriteria letaknya secara geografis diakui berada di kawasan Asia Tenggara;pengakuan oleh seluruh negara anggota ASEAN; kesepakatan untuk terikat dan tunduk kepadaPiagam ASEAN dan kesanggupan serta keinginan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan. Disamping itu, penerimaan anggota baru wajib diputuskan secara consensus oleh KTT ASEAN

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 9/11

 

berdasarkan rekomendasi Dewan Koordinasi ASEAN. Negara Pemohon wajib diterima ASEAN padasaat penandatanganan aksesi Piagam ASEAN.

Hingga saat ini keanggotaan ASEAN terdiri dari sepuluh negara, yaitu BruneiDarussalam,Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan VietNam.

Negara-negara anggota ASEAN memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagaimana diaturdalam Piagam ASEAN. Dalam kaitan ini, negara-negara anggota ASEAN wajib mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk pembuatan legislasi dalam negeri yang sesuai, gunamelaksanakan ketentuan dalam Piagam ASEAN secara efektif dan mematuhi kewajiban-kewajibankeanggotaan. Dalam hal terjadi suatu pelanggaran serius atau ketidakpatuhan negara anggotaASEAN terhadap Piagam, hal dimaksud dirujuk ke KTT untuk diputuskan sebagaimana tercantumdalam Pasal 20 Piagam ASEAN.

B. Struktur Organisasi ASEAN

Struktur organisasi ASEAN yang selama ini berdasarkan Deklarasi Bangkok mengalamiperubahan paska penandatanganan Piagam ASEAN. Struktur sesuai Deklarasi Bangkok selama initerdiri dari : Konferensi Tingkat Tinggi (KTT); Pertemuan Para Menteri Luar Negeri ASEAN (ASEAN Ministerial Meeting/ AMM); Pertemuan Menteri-menteri sektoral (Sectoral Bodies Ministerial Meeting);Sidang Panitia Tetap ASEAN (ASEAN Standing Committee  /ASC).

Struktur organisasi ASEAN yang baru sesuai dengan Piagam ASEAN terdiri dari:

1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) sebagai pengambil keputusan utama, yang akan melakukanpertemuan minimal 2 kali setahun;

2. Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council ) yang terdiri dari para Menteri Luar

Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils );3. Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Community Councils ) dengan ketiga pilar komunitas

ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community Council), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community Council), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural Community Council).

4. Badan-badan Sektoral tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).5. Komite Wakil Tetap untuk ASEAN yang terdiri dari Wakil Tetap negara ASEAN, pada tingkat

Duta Besar dan berkedudukan di Jakarta.6. Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4 (empat) orang Wakil Sekretaris Jenderal dan

Sekretariat ASEAN.7. Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan koordinasi

internal di masing-masing negara ASEAN.8. ASEAN Human Rights body yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM di ASEAN. 9. Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation ) yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam meningkatkan

pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN. 10. Entities associated with ASEAN 

ZOPFAN 

Kawasan Damai, Bebas Dan Netral  (Zone of Peace, Freedom And Neutrality Declaration /ZOPFAN)

Deklarasi ZOPFAN yang ditandatangani di Kuala Lumpur tahun 1971 merupakan upaya ASEAN

untuk menciptakan kawasan yang damai, bebas, dan netral dari segala bentuk campur tangan pihakluar di Asia Tenggara. Pada KTT ke-1 ASEAN tahun 1976, ZOPFAN secara resmi diangkat olehnegara-negara anggota sebagai kerangka bagi kerja sama politik ASEAN.

ZOPFAN tidak hanya merupakan kerangka perdamaian dan kerjasama di Asia Tenggaramelainkan juga mencakup kawasan Asia Pasifik yang lebih luas temasuk major powers dalam bentukserangkaian tindak pengekangan diri secara sukarela (voluntary self-restraints ). Dengan demikian,ZOPFAN tidak mengesampingkan peranan major powers , tetapi justru memungkinkan keterlibatanmereka secara konstruktif dalam penanganan masalah-masalah keamanan kawasan.

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 10/11

 

Pedoman pelaksanaan ZOPFAN dirumuskan lebih lanjut pada April 1972, sebagai berikut:

a. Kepatuhan pada Piagam PBB, Deklarasi tentang Promosi Perdamaian Dunia dan Kerjasama DeklarasiBandung 1955, Deklarasi Bangkok tahun 1967 dan Kuala Lumpur Deklarasi 1971;

b. Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional semua

bangsa dalam maupun di luar kawasan;

c. Hak setiap negara untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi atau

pemaksaan;

d. Tidak mencampuri urusan internal negara zonal;

e. Menahan diri dari mengundang atau memberikan persetujuan terhadap intervensi oleh kekuatan eksternal

dalam urusan domestik atau regional negara zonal;

f. Penyelesaian perbedaan atau perselisihan dengan cara damai sesuai dengan Piagam PBB;

g. Mencegah ancaman atau penggunaan kekuatan dalam pelaksanaan hubungan internasional;

h. Menahan diri dari penggunaan angkatan bersenjata untuk tujuan dalam melakukan hubungan internasional

kecuali individu atau kolektif diri sesuai dengan Piagam PBB;

i. Abstain dari keterlibatan dalam setiap konflik kekuasaan di luar zona tersebut masuk ke dalam setiap

perjanjian yang akan menjadi tidak konsisten dengan tujuan dari zona tersebut;

 j. Tidak adanya pangkalan militer asing di wilayah negara zonal;

k. Larangan, penyimpanan bagian penggunaan, atau pengujian senjata nuklir dan komponen mereka dalam zona;

l. Hak untuk perdagangan bebas dengan negara atau badan internasional terlepas dari perbedaan dalam sosial-

politik sistem;

m. Hak untuk menerima bantuan secara bebas untuk tujuan memperkuat ketahanan nasional kecuali bantuan

disesuaikan dengan kondisi tidak konsisten dengan tujuan dari zona tersebut, dan

n. Efektif kerjasama regional antara negara-negara zonal.

5/14/2018 DAMPAK PERANG DINGIN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/dampak-perang-dingin-55a92fa2d298a 11/11

 

 

KONSEP KAWASAN AMAN, BEBAS & BERKECUALI (ZOPFAN) DI ASIA TENGGARA

LatarbelakangSebagai blok yang boleh disifatkan bukan komunis di Asia Tenggara, ASEAN sebenarnya lebih berpegang

kepada dasar berkecuali. Malaysia telah menyarankan supaya diwujudkan 'kawasan awam, bebas danberkecuali (Zone of peace, Freedom and Neutrality atau ZOPFAN) telah diterim sebagai pendirian ASEAN.

Konsep dan dasar ini telah diumumkan melalui Deklarasi Kuala Lumpur pada 27 November, 1971.

Rasional

Beberapa faktor dan peristiwa penting yang telah berlaku di Asia Tenggara telahmendorongkan timbulnya konsep ZOPFAN ini. Faktor‐faktor dan peristiwa itu ialah:

  Kedudukan Asia Tenggara yang agak strategik kepada kuasa‐kuasa besar dalam konteks ketegangan

politik Timur‐Barat; pergolakan politik di Vietnam serta keputusan pengunduran tentera‐tentera

British dari Asia Tenggara dan Amerika dari Vietnam pada awal 70an. Perkembangan tersebut telah

menimbulkan kecurigaan di kalangan negaranegara ASEAN, kerana ianya mungkin menjejaskan

kestabilan serantau.

  Peperangan‐peperangan di Korea dan di Vietnam telah menyakinkan ASEAN bahawa campurtangan

dan sokongan tentera kuasa‐kuasa besar dalam pertelingkahan negaranegara kecil Asia Tenggara

sering menjejaskan kestabilan dirantau ini.

  Semangat 'regionalisma' masa itu telah menghasilkan pertubuhan kerjasama ekonomi serantau ASEAN

yang dapat digunakan sebagai jentera untuk mencapai tujuan ZOPFAN.

ObjektifObjektif ZOPFAN adalah untuk menjadikan Asia Tenggara satu kawasan yang aman, bebas dan berkecuali

daripada pertelingkahan politik kuasa‐kuasa besar khususnya Amerika Syarikat, Russia dan Republik Rakyat

China.

Strategi Pelaksanaan

Antara strategi‐strategi utama yang telah digubal dan dilaksanakan untuk mencapai objektiftersebut adalah:

  Mendapatkan persetujuan, pengiktirafan dan jaminan kuasa‐kuasa besar tentang objektif  

atau usaha menjadikan.

  Mengundurkan tentera asing dari kawasan Asia Tenggara dalam jangka panjang.

  Menjadikan rantau Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas daripada senjata nuklear.