pemberdayaan perempuan dalam inovasi pendidikan di era ... · generation z adalah generasi masa...

10
z Pemberdayaan Perempuan Dalam Inovasi Pendidikan di Era Milenium UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 25 JUNI 2019 Tandiyo Rahayu FIK UNNES

Upload: others

Post on 14-Sep-2019

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

z

Pemberdayaan

Perempuan Dalam

Inovasi Pendidikan

di Era Milenium

UNIVERSITAS NEGERI

YOGYAKARTA 25 JUNI 2019

Tandiyo

Rahayu FIK

UNNES

z Perempuan Milenial▪ Generasi milenial adalah mereka yang

lahir antara tahun 1980 hingga 1990-an;

saat ini berusia antara 30 sampai 40

tahunan*

▪ Sebuah hasil penelitian menunjukkan

bahwa terjadi peningkatan dan progress

yang luar biasa atas perempuan milenial

dalam berkarier.

▪ Saat ini mereka sedang menuju puncak

karier, dan jika telah berkeluarga dan

memiliki anak, maka anak-anak mereka

adalah anak yang masuk dalam Generasi Z

(1995 – 2010)*National Chamber

Foundation

z

▪ Mampu berpartisipasi dalam

workforce tingkat tinggi

▪ Berpendidikan lebih tinggi

(dibanding perempuan dari era

sebelumnya)

▪ Memiliki rasa percaya diri yang

tinggi dalam meniti karier

▪ Tidak lagi ragu menunjukkan

ambisi untuk meraih karier yang

lebih tinggi

z

▪ Generation Z …lahir antara tahun 1995-an - 2010-an,

saat ini berusia sekitar 24 tahunan, dan mulai

memasuki dunia kerja. Istilah “milenial” saat ini

masih sering digunakan untuk mengidentifikasi dan

memberi label hal-hal “kekinian”, namun sebenarnya

generasi milenial ini “sudah akan segera lewat”. Sudah

saatnya perhatian dialihkan pada “bakal calon rekan

kerja atau anak buah” generasi milenial; yaitu Gen Z.

▪ Generation Z adalah generasi masa depan, dan sebagian

besar dari mereka, menurut penelitian

Adobe Education Survey, 93% dari Gen Z ini

mengandalkan teknologi dalam belajar, untuk menunjang

pengembangan kreativitas dan mempersiapkan karier

mereka.

z

z

z

Pemberdayaan

Perempuan Milenial

dalam

Inovasi Pendidikan

bagi Generasi Z

UNIVERSITAS NEGERI

YOGYAKARTA 25 JUNI 2019

Tandiyo

Rahayu FIK

UNNES

z

▪ Gen Z tumbuh di lingkungan social yang nyaris berbeda

sama sekali dengan “mereka yang saat ini dianggap

/merasa telah dewasa”, mereka inilah “produk orangtua

milenial”, yang sejak pertama kali menghirup udara …

secara konsisten dan kontinyu memanfaatkan dan

dimanfaatkan oleh teknologi internet

▪ Mengidentifikasi diri mereka sebagai loyal, murah hati

baik hati, berpikiran terbuka, bertanggungjawab, dan di

atas semuanya mereka lebih kreatif dan lebih cerdas

dibanding generasi orangtua dan gurunya

▪ Mereka adalah anak-anak yang bersemangat, namun

sebenarnya juga cemas terhadap masa depan mereka,

merasa tidak cukup siap menghadapi dunia nyata.

▪ Bagi Generasi Z atau Post-Milenial atau ada juga yang

menyebut iGenaration. Teknologi adalah “native

environment” mereka dan ini sangat kuat pengaruhnya

dalam cara mereka berkomunikasi

z

Guru dan Siswa Generasi Z setuju bahwa:

❖ Teknologi adalah karakter utama Gen Z

❖ Siswa Gen Z adalah siswa yang “learn best by

doing/creating”

❖ Kreativitas memainkan peran utama dalam sukses masa depan,

dan pemecahan masalah masa kini

❖ Gen Z adalah akan-anak yang sudah berpikir tentang masa

depan

❖ Mereka menginginkan kreativitas di dalam kelas

Para guru percaya, bahwa anak-anak Gen Z ini kelak akan

bekerja atau berprofesi atau berkarier dalam bidang “yang

sekarang ini belum ada”

Hasil penelitian the Adobe Education Survey “GEN Z in the Classrooms: Creating the Future”

zUntuk membantu siswa Gen Z menghadapi hari esok, proses

belajar mengajar harus diselenggarakan untuk memenuhi aspek

yang relevan bagi kebutuhan siswa saat ini dan di masa

mendatang

▪ Memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar melalui

pengalaman langsung

▪ Membiarkan siswa mengikuti keingintahuan mereka

▪ Menggunakan lebih banyak teknologi di kelas

▪ Memiliki lebih banyak fokus pada pengembangan

kreativitas di kelas

▪ Teknologi memiliki peran paling penting di ruang kelas

Gen Z, bukan untuk menggantikan mata pelajaran

tradisional, tetapi untuk memungkinkan adanya new

intersection di antara mereka, mendorong ide-ide baru

dan kolaborasi.