pemberdayaan kelompok kerja guru (kkg) pada …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. naskah...

16
PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Oleh : AGUS SUTRISNO Q 100 140 072 PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

Upload: dinhthien

Post on 08-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

KABUPATEN GROBOGAN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Oleh :

AGUS SUTRISNO

Q 100 140 072

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

ii

Page 3: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

iii

Page 4: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

iv

Page 5: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

1

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

KABUPATEN GROBOGAN

Abstrak

Penelitian ini memiliki 3 tujuan yaitu untuk mendeskripsikan: 1) pemberdayaan administrasi pembelajaran dalam KKG, 2) pemberdayaan pembuatan media pembelajaran dalam KKG, 3) pemberdayaan pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian ini ada 3 hal: 1) Pemberdayaan administrasi pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin dilakukan dengan berkomunikasi dan berkonsultasi tentang permasalahan pembelajaran siswa dan berbagi informasi serta pengalaman berkaitan dengan pembelajaran siswa. 2) Pemberdayaan pembuatan media pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin diselesaikan melalui beberapa diskusi dan rapat. egiatannya berkaitan dengan pengelolaan sumber belajar, pengadaan bahan belajar, pengembangan/ produksi bahan belajar, pelayanan bahan belajar, dan pelatihan pengembangan media pembelajaran. 3) Pemberdayaan pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin karena adanya dukungan kepala sekolah berupa pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti kegiatan KKG, kemudahan kepada guru (memberikan surat tugas yang diperlukan) untuk melaksanakan kegiatan KKG, membuka diri untuk menerima masukan hasil KKG dari guru sebagai perbaikan kualitas pembelajaran, memberikan ijin penggunaan fasilitas sekolah dalam praktek kegiatan KKG kepada guru turut berpartisipasi secara tidak langsung dalam menyampaikan permasalahan kegiatan belajar mengajar kepada guru untuk didiskusikan di forum KKG.

Kata Kunci: pemberdayaan, kelompok kerja guru, administrasi pembelajaran

Abstract

This study have three aims to describes: 1) empowerment of learning administration in teacher working community, 2) empowerment of the making of instructional media in teacher working community, 3) empowerment of learning implementation in teacher working community at Cluster Hasanudin. This research is qualitative research with case study design. Data was collected by observation, interview, and documentation. Data analysis use interactive model of analysis. Results of this research there are three things about: 1) empowerment of learning administration in teacher working community at cluster Hasanudin done by to communicate and consult on issues of student learning and the sharing information and experiences related to student learning. 2) Empowerment the making of instructional media in teacher working community resolved through several discussions and meetings. Activities related to the management of learning resources, learning materials procurement, development / production of learning materials, service learning materials, training and development of instructional media. 3) Empowerment of learning implementation in teacher working community at Cluster Hasanudin because of principals support, such as providing the opportunity for teachers to follow Teacher Working Community activities, convenience to teachers (provide an assignment letter required) to implement the Teacher Working Community activities, open ourselves to receive input results Teacher Working Community of the teacher as the improvement of learning quality, give permission to use the school facilities in practice Teacher Working Community activities to teachers participated indirectly in conveying the problems of teaching and learning activities for teachers to be discussed at the Teacher Working Community forum.

Keywords: empowerment, teacher working community, learning administration

1. PENDAHULUAN

Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 memberikan amanat kepada

pemerintah dan pemerintah daerah guna memberikan jaminan atas penyelenggaraan pendidikan

yang memiliki kualitas untuk seluruh warga negaranya. Realiasasinya di lapangan, guru-guru di

Kecamatan Karangrayung masih ada yang kurang menguasai materi dan dalam mengevaluasi siswa

Page 6: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

2

menuntut jawaban yang persis seperti yang ia jelaskan; dengan kata lain, siswa tidak diberi peluang

untuk berfikir kreatif. Hal ini diketahui berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Widi

Kurniawan salah satu pengurus KKG Gugus Hasanudin. Guru juga mempunyai keterbatasan dalam

mengakses informasi baru yang memungkinkan ia mengetahui perkembangan terakhir di bidangnya

dan kemungkinan perkembangan yang lebih jauh dari yang sudah dicapai sekarang. Sementara itu

materi pembelajaran dipandang oleh siswa terlalu teoritis, kurang memberi contoh-contoh yang

kontekstual. Metode penyampaian bersifat monoton, kurang memanfaatkan berbagai media secara

optimal. Berbagai masalah tersebut menunjukkan kurangnya profesionalisme guru sebagai

pendidik.

KKG memiliki peran yang penting pada berkembangnya program pendidikan di sekolah.

Sebab, lewat kelompok ini, guru-guru bisa menyelenggarakan diskusi dan tukar pikiran tentang

problema yang dihadapi pada masing-masing sekolah. Forum tersebut juga sebagai wadah

profesional guru untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Dengan adanya

pemberdayaan KKG, seluruh anggota KKG dapat memperoleh pengalaman guna melakukan

penyusunan kurikulum yang ditetapkan pada masing-masing sekolah. Kemudian, dapat

didiskusikan berbagai masalah lainnya, misalnya RPP, aktivitas pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Sehingga, guru dapat melakukan

kegiatan belajar mengajar dengan baik.

Prinsip kerja KKG gugus Hasanudin di Kecamatan Karangrayung yakni KKG adalah

lembaga mandiri, tidak memiliki struktur organisasi yang hirarki, birokratis dan adanya saling

ketergantungan, namun adalah tempat berkumpulnya para guru kelas. KKG gugus Hasanudin terdiri

dari 8 Sekolah Dasar yang berasal dari SDN 1 Mojoagung, SDN 2 Mojoagung, SDN 3 Mojoagung,

SDN 4 Mojoagung SDN 1 Rawoh, SDN 2 Rawoh, SDN 1 Pangkalan dan SDN 2 Pangkalan. Pusat

Kerja Guru tersebut berada di SDN 4 Mojoagung kecamatan Karangarayung, Kabupaten Grobogan.

Penyusunan dan perancangan program kerja yang dimiliki berdasarkan keadaan dan kebutuhan guru

atau sekolah, memiliki visi dan misi yang strategis, dan inovatif dalam usaha mengembangkan

kualitas pendidikan. Komitmen terhadap kualitas yaitu peningkatan kualitas pembelajaran di dalam

kelas serta peningkatan kualitas pendidikan, komitmen terhadap efektifnya metode pembelajaran

memberikan peningkatan keterampilan belajar siswa dan peningkatan prestasi ujian akhir siswa, dan

komitmen terhadap dukungan sistem dalam pengembangan profesional. Keberadaan KKG gugus

Hasanudin di Kecamatan Karangrayung yang memiliki fungsi untuk sarana peningkatan

profesionalisme ataupun kompetensi guru akan memiliki pengaruh yang positif terhadap guru

dalam melakukan tugas profesinya sebagai agen pembelajaran di kelas. Persoalan tersebut bisa

berjalan efektif dan lancar jika sarana dan prasarana cukup memadai, memperoleh dukungan dari

Page 7: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

3

berbagai pihak yang berkaitan, dalam masalah ini yaitu kepala sekolah, komite sekolah, pengawas

sekolah, LPMP sebagai tempat penjamin mutu pendidikan di Kecamatan Karangrayung dan jajaran

pendidikan yang lain, masyarakat yang peduli terhadap dunia pendidikan dan cukupnya pendanaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pemberdayaan administrasi pembelajaran

dalam KKG, 2) pemberdayaan pembuatan media pembelajaran dalam KKG, 3) pemberdayaan

pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin.

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Studi ini

berada di Gugus Hasanudin yang terletak di SD Negeri 4 Mojoagung kecamatan Karangrayung.

Pemilihan lokasi ini karena pertimbangan-pertimbangan teknis (Moleong, 2009: 128).

Pertimbangan teknis yang digunakan meliputi kondisi lapangan dimana ada 8 anggota SD terpusat

pada Pusat Kerja Guru, kondisi geografis yang menempatkan posisi sekolah yang saling berjauhan,

sehingga secara teknis dan praktis menentukan Gugus Hasanudin sebagai lokasi penelitian,

sekaligus sebagai pertimbangan daya, bea dan waktu. Peneliti bertindak melakukan penelitian

sesuai rencana yang telah dirancang yakni selama periode tiga bulan diawali bulan Maret 2015

sampai pada bulan Mei 2016.

Nara sumber penelitian ini antara lain Pengurus KKG Gugus Hasanudin, kepala sekolah,

dan Guru peserta KKG Gugus Hasanudin. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi

dan dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan teknis analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis).

Ada tiga unsur dalam model analisis interaktif, meliputi reduksi data, sajian data dan penarikan

kesimpulan, yang dilakukan dengan cara interaktif dalam proses menghimpun data (data collecting)

pada suatu siklus penelitian (Miles dan Huberman, 2008: 16).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pemberdayaan Administrasi Pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin

KKG Gugus Hasanudin merupakan sistem pembinaan profesional guru SD mengemban misi yang

sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan kemampuan dan kualitas guru, memberikan informasi

baru dalam bidang pendidikan, pemecahan masalah yang dihadapi guru, membina kerjasama dan

keakraban dalam meningkatkan prestasi dan kinerja guru dalam mengelola proes belajar mengajar.

Dalam pemberdayaan administrasi pembelajaran pada KKG Gugus Hasanuddin dilakukan dengan

berkomunikasi dan konsultasi tentang permasalahan pembelajaran siswa Hal ini seperti yang

disampaikan oleh Squire (2010) dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa komunitas belajar

guru memiliki kegiatan untuk menciptakan ruang untuk mengatasi masalah praktek kerja guru,

menghubungkan praktek pedagogis dengan pengetahuan disiplin ilmu dan konten secara luas,

Page 8: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

4

mendorong pengajaran transformatif, dan meningkatkan belajar siswa. Sementara penelitian dari

Resmini (2010) menunjukkan bahwa Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan suatu wadah dalam

pembinaan kemampuan professional guru, pelatihan dan tukar menukar informasi, dalam suatu mata

pelajaran tertentu sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara

penelitian dari Somantri dan Ridwan (2011) menyimpulkan pemberdayaan KKG model lesson study

efektif untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran. Hal ini didukung

oleh peningkatan kualitas perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, serta aktivitas dan hasil

belajar siswa.

Penelitian dari Purnanda (2013) menunjukkan pelaksanaan fungsi KKG berjalan dengan baik

dengan menyediakan manfaat yang dapat meningkatkan kemampuan guru. Manfaat tersebut antara

lain sebagai wahana pengembangan profesional tenaga pendidik, wahana penyelesaian atas berbagai

masalah, wahana sumber belajar dan kerjasama para anggota, dan wahana menemukan dan

menjabarkan gagasan baru. Temuan ini juga dipertegas dengan hasil penelitian dari Acar (2014)

dimana kegiatan kelompok kerja guru berpengaruh terhadap pengembangan profesional guru.

Manfaat secara khusus dari komunitas belajar guru seperti KKG ini dalam meningkatkan kualitas

guru adalah menjembatani kesenjangan antara penelitian dan praktek kerja guru, menciptakan ruang

untuk mengatasi masalah praktek kerja guru, meningkatkan retensi guru, menghubungkan praktek

pedagogis dengan pengetahuan disiplin ilmu dan konten secara luas, mendorong pengajaran

transformatif, dan meningkatkan belajar siswa.

Temuan penelitian ini juga menunjukkan tingkat partisipasi guru cukup besar dan guru-guru

menaruh minat keberadaan KKG Gugus. Kegiatan KKG ini juga mendapat dukungan penuh dari

guru-guru. Salah satu bentuk partisipasi, minat dan dukungan guru ini dapat dilihat dari tingginya

keikutsertaan guru secara rutin dalam mengikuti kegiatan KKG. Kehadiran guru dalam kegiatan

KKG merupakan salah satu unsur kegiatan KKG. Dikatakan sebagai salah satu unsur karena jika

tidak ada kehadiran guru, maka kegiatan KKG bukanlah merupakan kegiatan yang dapat berjalan

sebagaimana yang diharapkan. Seperti hasil penelitian Mccomish dan Parsons (2013) yang

menyimpulkan bahwa menjadi kolaborator guru aktif membantu guru dalam mengidentifikasi

dilema, refleksi kritis, dan wacana rasional. Dialog selama kolaborasi guru memfasilitasi

pembelajaran transformasional baik secara kelompok dan individu. Oleh karena itu, minat guru

menjadi faktor penting dalam keberhasilan program kegiatan KKG. Hal ini senada dengan

penelitian dari Daimun, dkk. (2015) dimana baiknya tingkat kepedulian guru dalam meningkatkan

kompetensi profesional dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat membantu dalam

meningkatkan kompetensi profesionalnya.

Page 9: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

5

Faktor keberhasilan lainnya dalam penyelenggaraan kegiatan KKG untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran adalah adanya hubungan diantara guru-guru di KKG yang berjalan harmonis.

Hal ini seperti yang ditunjukkan Hung, dkk. (2014) dalam hasil penelitiannya dimana menunjukkan

korelasi positif secara khusus antara interaksi dalam komunitas profesional guru dan pendekatan

inovatif guru dalam komunitas profesional. Interaksi dalam komunitas profesional guru (KKG)

ditunjukkan dengan anggota komunitas saling mau menerima, peduli, mengandalkan, mendukung,

dan saling memaafkan, persahabatan yang menguntungkan dan kemitraan melalui jaringan kerja

formal, dan terus belajar, bekerja sama, dan berpartisipasi memberikan kontribusi lingkungan dan

budaya melalui akuisisi sumber daya kognitif dan brainstorming, komunikasi, dan pembelajaran

dari ide-ide dalam domain yang berbeda. Sejenis dengan KKG, Van Driel dan Berry (2012)

mengemukakan kelompok belajar Professional Learning Communities (PLCs) di Australia terbukti

mampu meningkatkan profesional guru, berkolaborasi, berinteraksi antar teman sejawat,

membangun hubungan, dan memberi kesempatan kepada guru untuk berpartisipasi aktif.

3.2 Pemberdayaan Pembuatan Media Pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin

Melalui wadah KKG guru dalam suatu gugus sekolah berkumpul, berdiskusi membicarakan hal

yang berkaitan dengan tugas mengajar/ mendidik. Dalam temuan penelitian ini menunjukkan guru-

guru dapat mengutarakan segala permasalahan yang dialami guru dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah dan dicarikan solusi-solusinya terhadap permasalahan pembelajaran tersebut. Temuan ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Acar (2014) dimana dalam kegiatan kelompok kerja

guru para guru mengupas pengetahuan tentang materi pelajaran. Selama presentasi dan kerja

kelompok, para guru berbicara tentang proses pembelajaran, membuat beberapa hubungan diantara

ide-ide mereka dan berbagi pengalaman mengajar. Dalam diskusinya, guru menyinggung tentang

pemahaman siswa dan bagaimana mengevaluasinya.

Pada kegiatan KKG ini, guru dapat menuangkan ide-ide maupun inovasi-inovasinya untuk

peningkatan kompetensi. Setiap kegiatan KKG Gugus diforumkan dan didiskusikan bersama, baru

kemudian diambil keputusan bersama. Seperti yang disampaikan oleh Lotherington, dkk. (2013)

dalam penelitiannya bahwa guru bekerja sama untuk mendukung pembelajaran siswa adalah cara

yang efektif untuk pengembangan profesi guru. Komunitas pembelajaran profesional memfasilitasi

berbagi pengetahuan dan kolaborasi guru - seringnya dengan para ahli untuk mendukung

pembelajaran guru profesional. Fasilitas komunitas pembelajaran profesional yang efektif meliputi

pembelajaran yang melekatkan pekerjaan, pertemuan kelompok diadakan selama hari kerja dan

penggunaan teknologi.

Page 10: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

6

Kegiatan KKG yang ditemukan dalam penelitian ini berkaitan dengan kegiatan pengelolaan

sumber belajar, pengadaan bahan belajar, pengembangan/ produksi bahan belajar, pelayanan bahan

belajar, dan pelatihan pengembangan media pembelajaran. Sumber belajar yang dikembangkan dan

dikelola berupa bahan dan alat. Sumber belajar bahan meliputi buku, atlas, peta, ensiklopedia,

kamus, modul, sementara sumber belajar bahan belajar elektronik seperti program video, program

audio, VCD, program pembelajaran berbasis komputer, dan lain sebagainya. Sedangkan sumber

belajar alat yang digunakan untuk menyajikan bahan seperti proyektor slide, proyektor film,

proyektor transparansi (OHP), recorder, dan lain sebagainya. Sumber belajar dan media

pembelajaran yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini perlu

dikembangkan dan dikelola agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran guru. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian dari Alwi (2009) peran KKG dalam meingkatkan profesionalisme guru IPA

dimulai dari mengidentifikasi masalah yang hadapi guru dalam pruses belajar mengajar seperti

identifikasi: kompetensi guru IPA, pemahaman terhadap kurikulum IPA, Pembuatan perangkat

pembelajaran (silabus dan RPP) penguasaan materi pelajaran IPA, menggunakan alat peraga,

pengunaan metode dan tehnik evaluasi, yang tujuannya untuk mengetahui dan memecahkan

kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru proses belajar mengajar.

Pada temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan dan pengelolaan sumber

belajar dan media pembelajaran juga disesuaikan dengan perkembangan teknologi komunikasi dan

informasi. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam temuan penelitian sumber belajar elektronik yang

digunakan dan didiskusikan dalam kegiatan KKG meliputi sumber belajar bahan belajar elektronik

seperti program video, program audio, VCD, program pembelajaran berbasis komputer, dan lain

sebagainya. Sedangkan sumber belajar alat yang digunakan untuk menyajikan bahan seperti

proyektor slide, proyektor film, proyektor transparansi (OHP), recorder, dan lain sebagainya. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Twinning, dkk. (2013) bahwa perkembangan pesat

dalam teknologi informasi terus mempengaruhi disiplin pengetahuan dan pedagogis sebagai cara

untuk mempengaruhi pembelajaran guru profesional untuk menggunakan teknologi informasi

sebagai bagian komponen dari pengalaman belajar bukan sebagai topik yang spesifik. Perubahan

yang dihasilkan dalam pedagogi sering menyelaraskan pemahaman baru tentang bagaimana

pendidikan bisa bergerak ke era digital. Hal ini juga diperkuat dengan hasil penelitian dari Al

Bustami (2014) perangkat dan metode baru harus ditingkatkan guna melengkapi komponen sebagai

proses dan efektivitas pengajaran, kinerja guru termasuk evaluasi pengajaran berdasarkan standar

internasional, bukti kontribusi guru kepada rekan-rekan mereka, sekolah dan belajar siswa, dan

mempertimbangkan pengembangan profesional guru serta perbaikan pribadi sebagai bagian dari

kualitas guru yang sama seperti kualitas pengajaran.

Page 11: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

7

Sumber belajar diperoleh melalui perancangan dan diproduksi sendiri maupun yang

diperoleh dari luar, seperti dibeli, hibah. Sumber belajar yang didiskusikan dalam kegiatan KKG ini

berupa alat belajar, kurikulum, mata pelajaran, tenaga pengajar, teknik-teknik pembelajaran, dan

lingkungan belajar. Rahayu (2011) dalam penelitiannya menegaskan kualitas kegiatan KKG

matematika dalam melaksanakan KTSP di SD dapat dilihat dari pendidikan/ kompetensi guru,

kurikulum (program) KKG, peserta, lingkungan, sarana dan prasarana, dan kemampuan guru dalam

merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.

KKG Gugus memiliki program jangka pendek dan program jangka panjang. Program jangka

panjang KKG Gugus meliputi aspek pengembangan profesi. Program jangka pendek

menitikberatkan pada musyarawah dan pelatihan tentang KKG Gugus dan pembuatan silabus dan

RPP. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Hung, dkk. (2014) bahwa tujuan dari komunitas

profesional guru adalah mengejar pengembangan profesional untuk perbaikan pengajaran, metode

pengajaran innovasional, serta membuat dan berinovasi dalam materi pengajaran. Hal ini juga

dipertegas hasil penelitian dari Paison, dkk. (20415) bahwa pelaksanaan program pengembangan

guru berdasarkan komunitas pembelajaran profesional, dapat mendorong pembelajaran dan

keterampilan inovasi guru, mereka dapat menggunakan keterampilan pemikiran kritis pemecahan

masalah, keterampilan kreativitas dan inovasi, dan kemampuan komunikasi dan kolaborasi pada

tingkat tertinggi, dan guru dapat membuat inovasi sebagai kegiatan untuk mendorong siswa

menggunakan keterampilan pemikiran dan pemecahan masalah, keterampilan kreativitas dan

inovasi, dan keterampilan komunikasi dan kolaborasi pada tingkat tertinggi juga. Pengembangan

guru akan efektif jika mengikuti komunitas pembelajaran profesional untuk merancang kegiatan,

menyediakan diskusi bersama dengan profesi dan masalah yang sama, saling belajar pengetahuan,

penciptaan dan keterampilan.

Kegiatan KKG yang diselenggarakan selalu dievaluasi bersama tiap satu bulan sekali.

Kegiatan evaluasi ini dilakukan agar kegiatan KKG dapat mengukur seberapa jauh keberadaannya

mampu memberikan pembinaan profesionalisme dalam meningkatkan kualitas pembelajaran secara

berkelanjutan kepada guru sekolah dasar. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Hung, dkk. (2014)

dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa secara khusus dalam komunitas profesional guru

(KKG) guru dapat secara terus menerus berbagi, dialog, berdiskusi, belajar, dan merefleksikan

pengetahuan profesional praktis dengan dukungan, kepercayaan, dapat diandalkan, dan tentang

pikiran dan konsensus dalam aturan dan tempat yang umum, dan selanjutnya membangun perilaku

dan metode pengajaran inovasional.

Page 12: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

8

3.3 Pemberdayaan Pelaksanaan Pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin

Pemberdayaan pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin dapat berjalan karena

adanya dukungan dari kepala sekolah. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui dukungan kepala

sekolah diantaranya kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti kegiatan

KKG, memberikan kemudahan kepada guru (memberikan surat tugas yang diperlukan) untuk

melaksanakan kegiatan KKG, kepala sekolah membuka diri untuk menerima masukan hasil KKG

dari guru sebagai perbaikan kualitas pembelajaran, memberikan ijin penggunaan fasilitas sekolah

dalam praktek kegiatan KKG kepada guru seperti penggunaan alat belajar mengajar, dan kepala

sekolah menyampaikan permasalahan kegiatan belajar mengajar kepada guru untuk didiskusikan di

forum KKG.

Pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin juga karena dukungan kepala

sekolah berupa pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti kegiatan KKG merupakan

kebijakan kepala sekolah untuk menjembatani guru dengan komunitas guru lainnya. Hal ini sejalan

dengan temuan penelitian yang pernah dilakukan oleh Squire (2010) berjudul “Teacher Learning

Communities”, yang menyatakan bahwa komunitas belajar guru meningkatkan kualitas guru, dan

kualitas guru adalah faktor yang paling penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Komunitas belajar guru dapat didefinisikan sebagai kelompok guru yang “inkuiri terus menerus

praktek kerja mereka” dan, sebagai hasilnya, menemukan, membuat, dan menegosiasikan makna

baru yang meningkatkan praktek kerja mereka. Sejalan dengan penelitian dari Tanang dan Abu

(2014) yang menjelaskan bahwa terkait dengan kompetensi guru, pengetahuan, dan keterampilan,

berbagai kegiatan pembelajaran dalam pengembangan profesional harus diperkuat dan didukung.

Konsistensi dalam mendukung guru-guru mendorong inovasi dalam praktek mengajar untuk

perbaikan pribadi dan karir sebagai anggota komunitas sekolah. Diperkuat dengan hasil penelitian

dari Fadhil (2015) dimana pelaksanaan strategi kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan

guru, salah satunya dengan mewajibkan guru untuk mengikuti kegiatan KKG dan MGMP yang ada di

tingkat gugus. Oleh karena itu, dukungan kepala sekolah dalam rangka peningkatan profesional

guru sangat diperlukan.

Dukungan kepala sekolah berupa pemberian kemudahan kepada guru (memberikan surat

tugas yang diperlukan) untuk melaksanakan pembelajaran dalam kegiatan KKG. Kepala sekolah

memberikan dukungan kepada guru melalui surat tugas ataupun surat jalan sebagai bentuk

kebijakan kepemimpinan untuk pengembangan wawasan dan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan

penelitian Hung, dkk. (2014) bahwa terdapat hubungan positif secara khusus antara interaksi dalam

komunitas profesional guru dan pendekatan inovatif guru dalam komunitas profesional yang dapat

secara terus menerus berbagi, dialog, berdiskusi, belajar, dan merefleksikan pengetahuan

Page 13: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

9

profesional praktis dengan dukungan, kepercayaan, dapat diandalkan, dan tentang pikiran dan

konsensus dalam aturan dan tempat yang umum, dan selanjutnya membangun perilaku dan metode

pengajaran inovasional. Pemberian surat oleh kepala sekolah merupakan bentuk interaksi dalam

komunitas profesional penyelenggara pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah dasar. Interaksi

dalam komunitas profesional guru muncul korelasi positif dan signifikan dengan materi pengajaran

yang inovatif yang mana anggota komunitas guru akan bersama-sama mengeksplorasi, belajar,

membantu, bekerja sama, dialog, introspeksi, dan memodifikasi praktek mengajar untuk

membangun pengetahuan baru, mengejar pengembangan profesional untuk perbaikan pengajaran,

metode pengajaran innovasional, serta membuat dan berinovasi dalam materi pengajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin juga dikarenakan adanya

dukungan kepala sekolah berupa sikap keterbukaan untuk menerima masukan hasil KKG dari guru

sebagai perbaikan kualitas pembelajaran. Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian Hung,

dkk. (2014) bahwa ada hubungan antara interaksi dalam komunitas profesional terhadap inovasi

guru. Keterbukaan kepala sekolah terhadap guru untuk menemukan penyelesaian dalam forum

KKG merupakan partisipasi positif dukungan kepala sekolah terhadap kegiatan KKG. Interaksi

komunitas profesional tersebut dapat menjembatani kesulitan penyelesaian masalah yang terjadi di

lingkungan sekolah.

Pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin lainnya adalah karena dukungan

kepala sekolah berupa pemberian ijin penggunaan fasilitas sekolah dalam praktek kegiatan KKG

kepada guru seperti penggunaan alat belajar mengajar. Seringkali dalam kegiatan KKG meminjam

fasilitas sekolah dari anggota KKG dikarenakan keterbatasan fasilitas dan dana yang dimiliki oleh

KKG. Seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Alwi (2009) bahwa beberapa kendala yang

dirasakan KKG dalam melaksanakan kegiatannya diantaranya kendala yang berkaitan dengan dana

dan media pembelajaran. Sementara penelitian dari Rahayu (2011) menunjukkan salah satu kendala

yang dihadapi oleh kegiatan kelompok kerja guru adalah tidak adanya anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga KKG. Oleh karena itu dukungan kepala sekolah dalam pemberian ijin penggunaan

fasilitas sekolah sangat dibutuhkan demi kelancaran kegiatan KKG. Seperti yang disampaikan

Wartoni dan Kartowigaran (2013) dalam penelitiannya bahwa KKG telah memiliki sarana dan

prasarana memadai untuk mendukung proses pelaksanaan kegiatan kelompok kerja guru.

Pelaksanaan pembelajaran dalam KKG Gugus Hasanudin dengan adanya dukungan kepala

sekolah berupa partisipasi tidak langsung kepala sekolah dengan masukan permasalahan kegiatan

belajar mengajar kepada guru untuk didiskusikan di forum KKG. Dukungan dari kepala sekolah ini

sangat penting memperkuat peran KKG dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Seperti hasil

penelitian yang dilakukan oleh Sargent dan Hannum (2009) bahwa dalam komunitas pembelajaran

Page 14: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

10

guru profesional guru terlibat dalam diskusi mengenai isu-isu praktis yang dihadapi pendidik, dan

melakukan penelitian yang relevan dengan kepentingan mereka sendiri dan untuk masalah yang

dihadapi sekolah mereka sendiri. Senada dengan penelitian DeMatthews (2015) dimana jika guru

diberi waktu dan dukungan, mereka dapat memecahkan banyak masalah yang mereka hadapi dalam

kehidupan pekerjaan sehari-hari mereka dan dengan berbuat demikian membangun komunitas,

kepercayaan, dan nilai-nilai bersama yang berpusat pada prestasi siswa.

4. PENUTUP

Administrasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam KKG Gugus Hasanudin meliputi

administrasi mengajar, administrasi kelas, administrasi media pembelajaran, dan administrasi

sumber belajar. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung peningkatan kualitas guru dalam

pembelajaran. Kegiatan KKG Gugus Hasanudin tersebut melalui komunikasi dan konsultasi antar

para guru tentang permasalahan pembelajaran siswa dan berbagi informasi serta pengalaman

berkaitan dengan pembelajaran siswa. Kegiatan yang diselenggarakan selalu dievaluasi bersama

tiap satu bulan sekali. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan

sehingga diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta kinerja guru. Kegiatan

KKG Gugus Hasanudin ini juga memerlukan dukungan kepala sekolah berupa pemberian

kesempatan kepada guru untuk mengikuti kegiatan KKG, kemudahan kepada guru (memberikan

surat tugas yang diperlukan) untuk melaksanakan kegiatan KKG. Kepala sekolah membuka diri

untuk menerima masukan hasil KKG dari guru sebagai perbaikan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam

peneilitian ini: 1) hendaknya Unit UPTD memberdayakan KKG dengan melakukan pengawasan

terhadap setiap kegiatan yang diselenggarakan KKG serta memberikan masukan kepada pengurus

KKG agar kegiatan KKG dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan, 2) kepala sekolah

hendaknya tidak hanya sekedar memberikan dukungan dan memfasilitasi kegiatan KKG, namun

juga melakukan pengawasan terhadap kegiatan KKG tersebut melalui laporan hasil KKG. Guru

yang mengikuti KKG diminta untuk membuat laporan, baik bisa secara lisan atau secara tertulis,

dan 3) hendaknya pengurus KKG ditugaskan kepada guru-guru senior sehingga penyelenggaraan

kegiatan KKG tersebut dapat disesuaikan dengan pengalaman yang dimiliki untuk dapat

menemukan permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran.

PERSANTUNAN

Selama mengadakan penelitian dan penyusunan tesis ini, penulis tidak lepas dari bantuan semua

pihak yang telah banyak memberikan dorongan sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. Pada

kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang amat besar kepada:

Page 15: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

11

1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang berkenan

memberikan kesempatan dan informasi kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum., Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan kemudahan fasilitas di Program Pasca

Sarjana.

3. Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, pembimbing I yang telah banyak memberikan pengarahan dan

bimbingan kepada penulis.

4. Dr. Sabar Narimo, M.M., M.Pd., pembimbing II yang telah banyak membantu dalam penulisan

Tesis ini.

5. Seluruh Dosen dan staf Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah

memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus Hasanudin Kecamatan Karangrayung yang telah

memberikan ijin dan membantu untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Karjana, S.Pd., M.Pd. selaku kepala SD Negeri 4 Mojoagung Kecamatan Karangrayung

Kabupaten Grobogan yang telah memberikan dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan

tesis ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu kelancaran

dalam penyelesaian tesis ini.

DAFTAR PUSTAKA

Acar, Esin. “Professional Development Of Elementary School Teachers Through Their Work And Understanding The Curriculum (Turkey Sample)”. European Scientific Journal, September 2014 edition vol.10, No.25, ISSN: 1857 – 7881 (Print) e - ISSN 1857- 7431.

Al Bustami, Ghanem. 2014. Improving the Teacher’s Evaluation Methods and Tools in Abu Dhabi Schools - Case Study. Athens Journal of Social Sciences, Vol. 1, No. 4, pp. 261-273.

Alwi, Mijahamuddin. 2009. “Peran Kelompok Kerja Guru (KKG) Dalam Meningkatkan Profesional Guru Sains Sekolah Dasar Kecamatan Suralaga”. Jurnal EducatiO, Vol. 4 No. 2, Desember 2009, hal. 101-117.

Daimun, Y., Fadliah, dan Mas, S.R. Hubungan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kelompok Kerja Guru Dengan Peningkatan Kompetensi Profesional Guru di SD Se Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Jurnal Hasil Penelitian Skripsi Jurusan Manajemen Pendidikan. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo.

DeMatthews, David. 2015. Principal and Teacher Collaboration: An Exploration of Distributed Leadership in Professional Learning Communities. International Journal of Educational Leadership and Management, Vol. 2, No. 2, pp. 176-206.

Page 16: PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA …eprints.ums.ac.id/44107/1/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PADA GUGUS HASANUDIN DI KECAMATAN KARANGRAYUNG

12

Fadhil, Yusrizal, dan Djailani. 2015. Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada SD Negeri 2 Pagar Air Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 3, No. 4, hlm. 102-111.

Hung, Chia-Jen; Shieh, Chich-Jen; Yeh, Shang-Pao. 2014. “Effects of Interaction in Teacher Professional Community on Teachers’ Innovational Instruction”. Anthropologist, 17(3): 735-741 (2014).

Mccomish, D. dan Parsons, J. 2013. Transformational Learning and Teacher Collaborative Communities, New Zealand Journal of Teachers’ Work, Vol. 10, No. 2, pp. 239-245.

Miles, B Matthew & A. Michael Huberman. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Moleong, Lexy Y. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Paison, A., Chookhampeang, C., dan Jansang, A. 2015. Teachers’ Learning and Innovation Skills Development: Challenge and Changing Based on Professional Learning Community. Asian Social Science, Vol. 11, No. 27, pp. 115-119.

Purnanda, Aan. 2013. Pelaksanaan Fungsi Kelompok Kerja Guru (KKG) di Sekolah Dasar Negeri (Sdn) Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Administrasi Pendidikan Bahana Manajemen Pendidikan, Vol. 1, No. 1, hlm. 1-8.

Rahayu, Setiyo Budi. 2011. “Studi Evaluatif Tentang Kegiatan Kelompok Kerja Guru Matematika dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Sekolah Dasar di Kecamatan Jembrana”. Jurnal Penelitian Pascasarjana UNDIKSHA, Vol 1, No 1 (2011).

Resmini, Wayan. 2010. Pembinaan Kemampuan Profesional Guru Melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). GaneC Swara, Vol. 4, No. 1, hlm. 59-62.

Somantri, M. dan Ridwan, S. 2011. Revitalisasi Kelompok Kerja Guru Guna Meningkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Guru SD/ MI di Kabupaten Seluma. Jurnal Kependidikan Triadik, Vol. 4, No. 1, hlm. 19-28.

Squire, James R. 2010. “Teacher Learning Communities”. A Policy Research Brief, National Council of Teacher of English: The Council Chronicle, November 2010.

Tanang, Hasan dan Abu, Baharin. 2014. Teacher Professionalism and Professional Development Practices in South Sulawesi, Indonesia. Journal of Curriculum and Teaching, Vol. 3, No. 2, pp. 25-42.

Twining, P., Raffaghelli, J., Albion, P., dan Knezek, D. 2013. Moving education into the digital age: the contribution of teachers’ professional development. Journal of Computer Assisted Learning, Vol. 29, pp. 426-437.

Van Driel, J. dan Berry, A. 2012. Teacher professional development focusing on pedagogical content knowledge. Journal Educational Researcher, Vol. 41, No. 1, pp. 26-28.