pemberdayaan ekonomi perempuan ala muhammad yunus

23
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Ala Muhammad Yunus Minggu, 17 Oktober 2010 05:40 Pera Soparianti Satu lagi ide menarik dalam pemberdayaan perempuan, yaitu konsep Grameen Bank ala Muhammad Yunus. Muhammad Yunus yang dilahirkan di Bathua Chittagong ini, telah mengharumkan nama Bangladesh. Alumni Universitas Vanderbilt Amerika tahun 1969 y ini menjadi salah satu dosen ekonomi di universitas Chittagong yang ada di Bang merubah citra Bangladesh yang merupakan salah satu Negara termiskin dun sebagai Motherland of microfinance (ibu dari usaha kecil) yang sering juga disebut banking the unbankable (bank yang tidak memberlakukan syarat-syarat bank). Sehingga tak Grameen Bank yang ia gagas membuatnya menerima Nobel Perdamaian di bidang ekonom 2006 lalu. Berbagai model pelayanan keuangan pada masyarakat miskin dari Banglad direplikasi pada sekitar 40 negara (Asia Pasifik, Afrika, Amerika latin, dan Ero Keberhasilan Yunus dalam keuletan dan kegigihan mengembangkan teori Gram tidak lepas dari pengaruh yang kuat dari sosok ibunya. Anak ke tiga dari pasanga Sofia Khatun ini banyak belajar dari sikap Ibunya yang keras dan tegas. Ibunya s disiplin dalam keluarga. Perhatian ibunya kepada kaum miskin sangat besar, sehin Yunus tertarik mempelajari ekonomi dan perubahan sosial. Grameen Bank: Harapan bagi Survival Perempuan Miskin Data Grameen Bank pada 2007, menunjukkan dari sekitar 7 juta orang miskin yang mend pinjaman di 73.000 desa Bangladesh, 97 persen di antaranya perempuan. Konsep Grameen Bank yang Yunus kembangkan sejak 1974 di Negara asalnya ini telah memberikan perubaha luar biasa dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang mayoritas adalah kelompok p Di Bangladesh, separuh dari jumlah penduduk jauh lebih miskin ketimbang Petani yang tidak memiliki lahan umumnya menjadi buruh harian dengan u Merekalah kebanyakan kaum perempuan, yang jika tidak punya pekerjaan mereka akan mengemis. Selama 10 jam sehari, kaum perempuan miskin ini akan mengiri kakinya demi 40 sen atau senilai AS$,4 atau 40.000 Rupiah. Kaum perempuan ini ba menjadi janda karena suaminya meninggal, cerai, atau suaminya meninggalkannya pe meninggalkan anak-anak yang harus diberinya makan. Hasil sejumlah survei menunjukkan, ada peningkatan usaha ekonomi dan kesejahtera dalam keluarga yang mendapatkan pinjaman Grameen Bank dengan masyarakat mendapatkan. Dari persentase pekerja di pedesaan yang umumnya hanya 4 Grameeen Bank ada sebesar 5 persen, artinya meningkat 1 persen. Begitu juga persen anggota keluarga yang bekerja di desa Grameen Bank sebanyak 1,75 orang, sementar non-Grameen Bank hanya 1,43 orang. Penghasilan rumah tangga nasabah Grameen Bank besar 28 persen ketimbang bukan nasabah, bahkan jika dibandingkan denga tangga di desa yang tak ada Grameen Bank pendapatannya 43 persen lebih tinggi. H

Upload: windra-hardi

Post on 22-Jul-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Ala Muhammad YunusMinggu, 17 Oktober 2010 05:40 Pera Soparianti

Satu lagi ide menarik dalam pemberdayaan perempuan, yaitu konsep Grameen Bank ala Muhammad Yunus. Muhammad Yunus yang dilahirkan di Bathua Chittagong ini, telah mengharumkan nama Bangladesh. Alumni Universitas Vanderbilt Amerika tahun 1969 yang saat ini menjadi salah satu dosen ekonomi di universitas Chittagong yang ada di Bangladesh telah merubah citra Bangladesh yang merupakan salah satu Negara termiskin dunia, kini dikenal sebagai Motherland of microfinance (ibu dari usaha kecil) yang sering juga disebut banking the unbankable (bank yang tidak memberlakukan syarat-syarat bank). Sehingga tak salah kalau Grameen Bank yang ia gagas membuatnya menerima Nobel Perdamaian di bidang ekonomi pada 2006 lalu. Berbagai model pelayanan keuangan pada masyarakat miskin dari Banglades ini telah direplikasi pada sekitar 40 negara (Asia Pasifik, Afrika, Amerika latin, dan Eropa). Keberhasilan Yunus dalam keuletan dan kegigihan mengembangkan teori Grameen Bank ini, tidak lepas dari pengaruh yang kuat dari sosok ibunya. Anak ke tiga dari pasangan Dula Mia dan Sofia Khatun ini banyak belajar dari sikap Ibunya yang keras dan tegas. Ibunya sosok penegak disiplin dalam keluarga. Perhatian ibunya kepada kaum miskin sangat besar, sehingga membuat Yunus tertarik mempelajari ekonomi dan perubahan sosial. Grameen Bank: Harapan bagi Survival Perempuan Miskin Data Grameen Bank pada 2007, menunjukkan dari sekitar 7 juta orang miskin yang mendapatkan pinjaman di 73.000 desa Bangladesh, 97 persen di antaranya perempuan. Konsep Grameen Bank yang Yunus kembangkan sejak 1974 di Negara asalnya ini telah memberikan perubahan yang luar biasa dalam upaya menanggulangi kemiskinan yang mayoritas adalah kelompok perempuan. Di Bangladesh, separuh dari jumlah penduduk jauh lebih miskin ketimbang petani marginal. Petani yang tidak memiliki lahan umumnya menjadi buruh harian dengan upah termurah. Merekalah kebanyakan kaum perempuan, yang jika tidak punya pekerjaan mereka akan mengemis. Selama 10 jam sehari, kaum perempuan miskin ini akan mengirik gabah dengan kakinya demi 40 sen atau senilai AS$,4 atau 40.000 Rupiah. Kaum perempuan ini banyak yang menjadi janda karena suaminya meninggal, cerai, atau suaminya meninggalkannya pergi dengan meninggalkan anak-anak yang harus diberinya makan. Hasil sejumlah survei menunjukkan, ada peningkatan usaha ekonomi dan kesejahteraan keluarga dalam keluarga yang mendapatkan pinjaman Grameen Bank dengan masyarakat yang tidak mendapatkan. Dari persentase pekerja di pedesaan yang umumnya hanya 4 persen, di desa Grameeen Bank ada sebesar 5 persen, artinya meningkat 1 persen. Begitu juga persentase jumlah anggota keluarga yang bekerja di desa Grameen Bank sebanyak 1,75 orang, sementara di desa non-Grameen Bank hanya 1,43 orang. Penghasilan rumah tangga nasabah Grameen Bank lebih besar 28 persen ketimbang bukan nasabah, bahkan jika dibandingkan dengan rata-rata rumah tangga di desa yang tak ada Grameen Bank pendapatannya 43 persen lebih tinggi. Hasil studi

lain pada 1996 ditemukan ada korelasi signifikan antara keanggotaan Grameen Bank dan pemberdayaan kehidupan sosial dalam hal penggunaan alat kontrasepsi; pemberontakan terhadap sistem patriarkal; dan politik. Artinya, keberadaan Grameen Bank selain membuat ekonomi warga miskin "menggeliat", secara sosial-politik mereka terberdayakan. Ada beberapa alasan mengapa konsep Grameen Bank yang dikembangkan Yunus lebih mengutamakan kepada kelompok perempuan. Pertama, dari segi ketenagakerjaan, perempuan pada umumnya bukan tenaga kerja produktif, sehingga dengan bantuan kredit mereka bisa melakukan usaha produktif di sela-sela mengurus rumah tangganya. Kedua, secara kultural, perempuan terbiasa mengurus ekonomi rumah tangga (manajer keuangan), sehingga dia bisa dengan mudah mengelola keuangan itu dengan baik. Ketiga, secara emosional, perempuan lebih dekat dengan anak-anaknya sehingga ketika perempuan memiliki penghasilan dia akan lebih mengutamakan kepentingan keluarganya terlebih anaknya. Sehingga perempuan menjadi kunci utama dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia anak-anaknya. Keempat, kredit merupakan jembatan emas menuju persamaan hak perempuan terhadap laki-laki. Kilas Balik Sejarah Grameen Bank Pada 1974 Bangladesh yang menjadi Negara kelahiran Yunus mengalami bencana kelaparan yang luar biasa, sehingga menewaskan jutaan penduduk. Sebagai seorang warga Negara juga ekonom, hati Yunus guncang dan dia merasa sangat bersalah karena dirinya sebagai seorang ekonom tidak bisa mempraktikkan ilmunya di masyarakat. Rasa bersalah itu, akhirnya mendorong Yunus bertekad mengabdikan ilmu juga jiwanya demi kepentingan masyarakan Bangladesh yang saat itu terkena bencana. Tekad Yunus semakin kuat untuk membatu mengatasi kemiskinan di Bangladesh setelah ia mengetahui ada seorang ibu perajin bambu bernama Sufia Begum bolak-balik berutang kepada tengkulak untuk mendapat modal membuat bangku dari bambu. Sufia yang tinggal di desa Jobra dekat Universitas Chittagong tempat ia mengajar, meminjam uang 5 taka atau kurang dari Rp 850 untuk setiap bangku. Namun, dia harus mengembalikan utang tersebut (Rp. 850/bangku) berikut bunganya sebesar Rp 184 (baca: Nilai mata uang 1974). Melihat kasus Sufia, Yunus bergumam, Oh Tuhan... hanya karena lima taka dia menjadi budak. Saya tidak mengerti mengapa mereka harus menjadi begitu miskin padahal mereka bisa membuat barang kerajinan yang bagus. Setelah itu, Yunus dengan dibantu beberapa mahasiswanya membuat riset kecil-kecilan terkait kasus-kasus serupa dengan Sufia. Dari hasil riset ditemukan total pinjaman korban rentenir mencapai 27 dollar AS untuk 42 orang. Lalu Yunus mengelurkan uang dari koceknya untuk melunasi rentenir. Saat itu, dia yakin jika orang miskin diberi akses kredit seperti yang diterima orang kaya, mereka pasti bisa mengelolanya dengan baik. Keyakinan Yunus tidak meleset. Tahun 1983, akhirnya Yunus mendirikan bank sendiri bagi kaum miskin bernama Grameen Bank atau Bank Pedesaan. Saham dan kepemilikan bank sebagian besar milik kaum miskin dan hanya sebagian kecil saja dari pemerintah. Dengan semboyan memberi kail bukan ikannya Grameen Bank dalam waktu singkat berhasil meminimalisir kemiskinan di Bangladesh.

Untuk menjamin pembayaran dari para peminjam, Grameen Bank menggunakan sistem Grup Solidaritas, dimana sekelompok orang terdiri dari 5 anggota mengajukan pinjaman, dan kesemuanya bertindak sebagai penjamin. Bila salah satu dari mereka tidak bisa membayar tanggungannya, maka yang lain harus membantu atau istilahnya tanggung renteng. Sehingga kemungkinan dana tidak kembali dari tiap-tiap kelompok sangat minim. Bila satu kelompok telah berhasil mengembalikan pinjaman, dana yang ada akan digunakan oleh kelompok lainnya. Dengan sistem ini wajar, Grameen Bank hingga 2007 secara akumulatif telah memberi kredit sekitar AS$6 miliar, dengan tingkat pengembalian 99 persen. Perjuangan Muhammad Yunus dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Bangladesh menjadi inspirasi bagi kita semua. Sebab penguatan ekonomi bagi masyarakat menjadi hal yang sangat mendasar. Seseorang bisa jadi anarkis, radikal, bahkan keluar dari keyakinan karena masalah ekonomi. Semoga ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah juga kita sebagai pegiat hak-hak perempuan dalam menanggulangi kemiskinan yang makin hari semakin meningkat. Semoga! [] (Diambil dari berbagai sumber)

Meneladani Muhammad Yunus: Menjadikan Bisnis Sosial Sarana Pembangunan Bangsa

Kemajuan ekonomi bisa menjadi sarana menjaga perdamaian dunia. Sebab, dengan tingkat kesejahteraan yang merata, kesenjangan si kaya dan miskinyang sering jadi sumber konflikbisa diminimalisir. Ini dibuktikan oleh Muhammad Yunus yang pada tahun 2006 lalu menerima Nobel Perdamaian Dunia. Grameen Bank yang didirikan pada 1976 oleh Muhammad Yunus demi mengentaskan kemiskinan di Bangladesh dianggap mampu menginspirasi kegiatan sosial berbasis bisnis di berbagai negara lain di dunia. Melalui Grameen Bank-nya, Muhammad Yunus memodali kaum miskin, terutama perempuan, di Bangladesh. Dengan cara tersebut, ia menumbuhkan banyak pengusaha mandiri di Bangladesh. Para perempuan dan pengemis yang tadinya berkeliaran di jalan, telah banyak berubah. Banyak yang mampu jadi wirausahawan mandiri dengan tingkat kesejahteraan lebih tinggi. Untuk menjamin pembayaran utang, Grameen Bank menggunakan sistem "kelompok solidaritas". Kelompok-kelompok ini mengajukan permohonan pinjaman bersama-sama, dan setiap anggotanya berfungsi sebagai penjamin anggota lainnya, sehingga mereka dapat berkembang bersama-sama. Sehingga, dana yang dipinjamkan pun bisa terus bergulir dan mampu meningkatkan taraf hidup para peminjamnya. Hingga saat ini, Grameen Bank telah menyalurkan pinjaman lebih dari 3 miliar dolar ke sekitar 2,4 juta peminjam.

Kegiatan bisnis yang berbasis sosial inilah yang kini banyak dikembangkan di berbagai belahan dunia. Dalam institusi bisnis sosial, para investor tidak mengharapkan keuntungan finansial untuk personal. Mereka tidak mengharapkan deviden seperti layaknya pemegang saham di perusahaan publik pada umumnya. Setiap institusi bisnis sosial harus mampu memenuhi biaya operasional serta menghasilkan pendapatan, namun pada saat yang bersamaan mampu mencapai tujuan-tujuan sosial melalui kegiatan operasional

perusahaan. Institusi bisnis sosial memiliki tujuan sosial yang mampu membawa perubahan di bidang lingkungan dan kemasyarakatan, karena itulah tujuan dibentuknya institusi tersebut. Konsep bisnis sosial berusaha membuat pelaku bisnis mengganti kacamata mencari profit dengan kacamata membantu masyarakat luas. Bisnis sosial inilah yang diimplementasikan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dengan empat pilarnya: pendidikan; kewirausahaan; pemberdayaan wanita; dan bantuan bencana. Untuk mendanai kegiatan sosial di bidang empat pilarnya, PSF tidak hanya mengandalkan dana individu dan perusahaan, namun juga mendirikan institusi profesional yang mampu menghasilkan pendapatan yang selanjutnya disalurkan sepenuhnya untuk membiayai kegiatankegiatan sosial yang berkesinambungan. Dengan azas bisnis sosial, dana dan program kemasyarakatan yang dijalankan oleh PSF dapat berkembang dan mempunyai lebih banyak manfaat bagi masyarakat.

Sebagai institusi bisnis sosial pertama di Indonesia, PSF menjalankan prinsip profesional, terpercaya, transparan dimana seluruh dana yang dikelolanya diperuntukkan bagi kegiatan sosial yang berkesinambungan. Saat ini, PSF adalah institusi sosial pertama di Indonesia yang menerima ISO 9001-2008 karena akuntabilitasnya dan kepercayaan masyarakat kepada institusi ini. Secara reguler, PSF pun melewati proses audit yang dilakukan oleh auditor internasional demi menjaga transparansi serta kepercayaan donatur. Seperti Muhammad Yunus dengan Grameen Bank-nya, PSF terus berkomitmen membantu pemberdayaan masyarakat luas demi kemajuan bangsa Indonesia. Harapannya, apa yang dimulai oleh PSF dari tahun 2001 silam dapat menginspirasi lebih banyak orang dan pihak untuk lebih peduli pada masalah-masalah sosial yang dihadapi bangsa ini dan bersama-sama memberikan kontribusi demi membawa perubahan positif untuk Indonesia. Sumber foto: www.muhammadyunus.org

Masalah Kemiskinan di Bangladesh 7 Juli 2011 Masalah Kemiskinan di Bangladesh Oleh Profesor Muhammad Yunus Sejak didirikan, Bangladesh telah dikenal sebagai salah satu negara termiskin di dunia. Telah terjadi pertempuran yang sedang berlangsung terhadap tantangan kondisi hidup penduduk,, deforestasi banjir, erosi penipisan, tanah dan bencana alam. Sebagai pendiri Grameen Bank dan pemenang Hadiah Noble Muhammad Yunus berpendapat, solusi yang tersedia asalkan kita bersedia untuk menghibur pemikiran segar tentang kemiskinan dan obat nya. Saya tidak berpikir kita bisa menyalahkan nasib, alam atau Tuhan untuk kesulitan kita. Masalah sebenarnya di Bangladesh bukan bencana alam. Ini adalah kemiskinan yang meluas, yang merupakan fenomena buatan manusia. Mengambil langkah-langkah menuju keselamatan Siklon, banjir dan gelombang pasang terjadi di negara lain. Dalam sebagian besar, mereka tidak menyebabkan kesengsaraan manusia dari besarnya yang kita lihat di Bangladesh. Alasannya adalah bahwa, di negara-negara, orang-orang kaya cukup untuk membangun sistem pelindung dan tanggul yang kuat. Sungai di Kanada, Inggris dan Perancis memiliki gelombang pasang sama dengan yang di Bangladesh, tetapi pengerukan dan pembangunan jalan lintas telah diminimalkan dampak dan ancaman terhadap kehidupan manusia. Selain itu, kemiskinan dan over-crowding telah mendorong orang miskin yang tak terhitung jumlahnya di Bangladesh untuk mencari mata pencaharian mereka di daerah yang lebih dan lebih tidak aman di negeri ini, meskipun mereka tidak memiliki kapasitas untuk mengatur langkah-langkah keamanan bahkan minimal untuk diri mereka sendiri. Sebuah ancaman bagi perdamaian dunia Dengan demikian, kemiskinan tidak hanya mengutuk manusia untuk hidup kesulitan dan ketidakbahagiaan dapat mengekspos mereka untuk mengancam jiwa bahaya. Karena kemiskinan menyangkal setiap orang penguasaan penuh atas nasib mereka, itu adalah penyangkalan akhir dari hak asasi manusia. Ketika kebebasan berbicara atau agama dilanggar di negeri ini atau itu, protes global sering dimobilisasi di respon. Namun ketika kemiskinan melanggar hak asasi manusia dari setengah populasi dunia, kebanyakan dari kita memutar kepala kami pergi dan melanjutkan hidup kita.

Untuk alasan yang sama, kemiskinan mungkin merupakan ancaman paling serius bagi perdamaian dunia, bahkan lebih berbahaya daripada terorisme, fundamentalisme agama, kebencian etnis, persaingan politik atau salah satu kekuatan lain yang sering dikutip sebagai mempromosikan kekerasan dan perang. Kehilangan harapan Kemiskinan menyebabkan keputusasaan, yang memprovokasi orang untuk tindakan putus asa. Mereka yang praktis tidak memiliki alasan yang baik untuk menahan diri dari kekerasan, karena bahkan bertindak dengan hanya kemungkinan kecil untuk meningkatkan kondisi mereka tampak lebih baik daripada melakukan apa-apa dan menerima nasib mereka dengan sikap pasif. Kemiskinan juga menciptakan pengungsi ekonomi, yang menyebabkan bentrokan antara populasi. Hal ini menyebabkan konflik sengit antara bangsa, suku dan bangsa atas sumber daya air yang langka, tanah yang subur, pasokan energi dan komoditas yang dapat dijual. Sejahtera negara yang perdagangan dengan satu sama lain dan mencurahkan energi mereka untuk pertumbuhan ekonomi jarang pergi berperang satu sama lain negara yang orang-orang brutal oleh kemiskinan merasa mudah untuk resor untuk perang. Dengan mengangkat orang keluar dari kemiskinan, kredit mikro adalah kekuatan jangka panjang bagi perdamaian. Dan Bangladesh adalah contoh nyata tentang apa yang dapat dilakukan. Hari ini Bangladesh adalah salah satu laboratorium hidup dari negara-negara termiskin di dunia yang secara bertahap diubah oleh pemikiran sosial dan bisnis yang inovatif. Selama dua dekade terakhir, kondisi antara orang-orang miskin di Bangladesh telah terus ditingkatkan. Statistik menceritakan bagian dari cerita. Tanda-tanda perbaikan Angka kemiskinan (diukur oleh organisasi bantuan internasional seperti Bank Dunia) telah jatuh dari 74% diperkirakan pada 1973-74 menjadi 57% di 1991-92, dengan 49% pada tahun 2000 dan kemudian menjadi 40% pada 2005. Meski masih terlalu tinggi, terus turun sekitar 1% per tahun, dengan setiap titik mewakili persentase perbaikan yang berarti dalam kehidupan ratusan ribu orang Bangladesh. Negara ini di jalur untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium untuk mengurangi kemiskinan hingga setengahnya pada tahun 2015. Bahkan lebih luar biasa, pertumbuhan ekonomi Bangladesh telah disertai dengan sedikit peningkatan ketidaksetaraan. Indeks Gini umum digunakan ketidaksetaraan telah berubah dari hanya 0,30 pada tahun 1995 menjadi 0,31 pada 2005. Ini juga dicatat bahwa, sejak tahun 2000, pendapatan per kapita riil 10% bawah usia ini telah meningkat

pada tingkat tahunan sama dengan 10% atas (2,8%). Berwujud pertumbuhan Penurunan tajam kemiskinan ini tercermin dalam perubahan dalam pertumbuhan ekonomi, pola kerja dan struktur perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Bangladesh pada $, 71 miliar terbesar ketiga di Asia Selatan, setelah India dan Pakistan rata-rata 5,5% sejak 2000 dan mencapai 6,7% pada tahun 2006, dibandingkan dengan hanya 4% pada 1980-an. Selain itu, pertumbuhan per kapita telah meningkat dari 1% pada 1980 menjadi 3,5% saat ini. Ketergantungan pada pertanian subsisten secara bertahap menurun. Pada tahun 2005, tenaga kerja non-pertanian melampaui pertanian sebagai sumber pendapatan utama di daerah pedesaan, dan sepenuhnya 50% dari PDB nasional sekarang berasal dari sektor jasa. Pertumbuhan penduduk merupakan masalah utama di Bangladesh, salah satu negara paling padat penduduknya di dunia telah jatuh tajam, dari rata-rata tahunan sebesar 3% pada tahun 1970 menjadi 1,5% pada tahun 2000. Ini dekat dengan 1,4% India tetapi jauh lebih rendah dari 2,5% Pakistan. Kualitas hidup Perlambatan Ini berarti bahwa keluarga lebih memiliki sumber daya untuk merawat anak mereka dan memberikan mereka kesempatan yang layak untuk pendidikan. Ini juga berarti pembebasan jutaan perempuan dari siklus tak berujung melahirkan anak dan membesarkan anak, memberi mereka kesempatan untuk membantu keluarga meningkatkan standar hidup mereka melalui kerja produktif. Mengendalikan populasi Penurunan pertumbuhan penduduk telah didorong, sebagian besar, oleh perbaikan dalam perawatan kesehatan. Ketika lebih banyak anak bertahan hidup, orang tua merasa lebih percaya diri tentang menggunakan kontrol kelahiran mereka tidak lagi percaya bahwa mereka harus menanggung lima atau enam anak dengan harapan membesarkan dua. Selama 1990-an, persentase ibu Bangladesh yang menerima perawatan kesehatan prenatal dua kali lipat. Sebagian sebagai akibatnya, tingkat kematian bayi di Bangladesh turun lebih dari setengah (100-41 per 1.000 anak) antara 1990 dan 2006. Selain itu, tingkat kematian anak balita adalah 52 per 1.000 di Bangladesh dibandingkan dengan 87 di India dan 98 di Pakistan. Kesehatan dan harapan hidup Pada tahun 2005, persentase satu tahun anak diantara 20% termiskin dari rumah tangga yang telah

diimunisasi lengkap berdiri di 50% di Bangladesh, dibandingkan dengan 21% di India dan 23% di Pakistan. Sekitar 81% anak telah divaksinasi campak, dibandingkan dengan 58% di India. Dan sementara malnutrisi anak tetap menjadi masalah serius, persentase anak yang pertumbuhannya terhambat telah menurun dari hampir 70% pada 1985-1986 menjadi 43% pada tahun 2004. Statistik untuk harapan hidup saat lahir, yang statis di sekitar 56 tahun melalui awal 1990-an, telah mulai didaki. Pada tahun 2006, harapan hidup diperkirakan mencapai 65 tahun, dan situasi yang tidak biasa di mana harapan hidup perempuan lebih rendah dari laki-laki akhirnya telah dibalik, dengan wanita sekarang pada 65 tahun dan laki-laki pada 64 tahun. Pendidikan peluang Kesempatan pendidikan bagi anak-anak juga meningkat. Persentase anak-anak menyelesaikan kelas lima meningkat dari 49% pada tahun 1990 menjadi 74% pada tahun 2004. Tingkat melek huruf nasional telah meningkat dari hanya 26% pada tahun 1981 menjadi 34% pada tahun 1990 dan 41% pada tahun 2002. 1990-an menyaksikan tiga kali lipat dalam jumlah anak yang menghadiri sekolah menengah. Lebih banyak anak perempuan sekarang menghadiri sekolah menengah dari anak laki-laki, suatu prestasi yang tak tertandingi di Asia Selatan dan prestasi yang luar biasa mengingat fakta bahwa, di Bangladesh awal 1990-an, ada tiga kali lebih banyak anak laki-laki sebagai perempuan di sekolah menengah. Kesehatan dan sanitasi Kualitas tempat tinggal dan akses terhadap sanitasi dasar dan jasa telekomunikasi semua telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2000, 18% rumah tangga hidup di bawah atap jerami. Pada tahun 2005, persentase ini turun menjadi 7%. Kampanye sanitasi telah menghasilkan peningkatan akses jamban aman dari 54% pada 2000 menjadi 71% pada tahun 2005. Revolusi ponsel-ponsel telah meningkatkan sebagian kecil dari populasi dengan akses ke layanan telepon dari 2% pada 2000 menjadi 14% saat ini. Menjaga terhadap bencana Kapasitas Bangladesh untuk menahan guncangan bencana alam telah meningkat secara signifikan. Setelah banjir besar 1998, PDB per kapita turun tajam, tapi banjir skala yang sama pada tahun 2004 memiliki dampak minimal terhadap pertumbuhan. Ketahanan ini disebabkan perekonomian yang lebih beragam dan kemampuan respon darurat ditingkatkan, termasuk sistem peringatan dini dan tempat penampungan siklon, di seluruh negeri.

Antara tahun 1980 dan 2004, Indeks Pembangunan Manusia (ukuran banyak digunakan kunci standarof-hidup indikator untuk negara berkembang) meningkat 45% di Bangladesh dibandingkan dengan 39% di India dan 16% di Sri Lanka. Hal ini terjadi walaupun fakta bahwa, pada 2004, PDB per kapita di India adalah 68% lebih tinggi daripada di Bangladesh, dan di Sri Lanka lebih dari 200% lebih tinggi. Aplikasi global Seperti angka-angka ini menunjukkan, masalah kemiskinan di Bangladesh, meskipun meningkat, jauh dari penyelesaian. Bangladesh masih salah satu negara termiskin di dunia, dengan puluhan juta orang yang hidup pada tingkat yang hampir di atas subsisten. Tapi tren sosial dan ekonomi bergerak ke arah yang benar. Tantangan dan peluang yang dihadapi Bangladesh menggambarkan beberapa tema penting bahwa banyak negara di dunia berkembang saham: Kebutuhan untuk berpikir secara strategis tentang pembangunan, menganalisis peran potensial negara di kawasan dan dunia dalam mencari peluang untuk pertumbuhan; Kebutuhan untuk mendapatkan mitos terakhir, stereotip, dan asumsi tentang negara-negara miskin dan hubungan mereka dengan tetangga mereka; Kebutuhan untuk menemukan segar, pendekatan positif terhadap pembangunan yang menekankan kekuatan potensi negara dan rakyatnya, bukan hanya masalah mereka; Kebutuhan untuk berpikir tentang bagaimana bisnis sosial dapat mengatasi masalah sosial dan ekonomi yang biasanya tersisa untuk diselesaikan oleh pemerintah. Ide-ide ini menawarkan harapan untuk mengurangi dampak terburuk kemiskinan baik di Bangladesh dan di banyak negara miskin lainnya di seluruh dunia. Catatan Editor: Fitur ini diadaptasi dari MENCIPTAKAN DUNIA TANPA KEMISKINAN oleh Muhammad Yunus. Copyright 2007 Public Affairs. Dicetak ulang dengan izin dari publishe yang

Home Media Artikel oleh Profesor Yunus Dunia pada tahun 2050 Dunia pada tahun 2050 4 Juli 2011 Dunia pada tahun 2050 Oleh Profesor Muhammad Yunus Grameen Bank, pemberi pinjaman keuangan mikro dan bank pembangunan masyarakat dimulai di Bangladesh, bekerja untuk memberantas kemiskinan di seluruh dunia. Tapi apa tujuan lain akan pemenang Hadiah Nobel Muhammad Yunus pendiri ingin melihat dicapai pada tahun 2050? Dalam "Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan," menggambarkan Profesor Yunus apa yang ia lihat sebagai tujuan akhir dari globalisasi. Mari saya beri daftar keinginan dunia mimpi saya bahwa saya ingin melihat muncul pada tahun 2050. Ini adalah mimpi saya, tapi saya berharap bahwa banyak dari impian saya akan bertepatan dengan Anda. Saya yakin saya akan senang banyak mimpi di daftar Anda sehingga saya akan membuat mereka mimpi saya juga. Berikut adalah daftar saya: Tidak akan ada orang miskin, tidak ada pengemis, tidak ada gelandangan dan anak jalanan di mana pun di dunia. Setiap negara akan punya museum kemiskinan sendiri. Museum kemiskinan global akan berlokasi di negara yang adalah yang terakhir untuk keluar dari kemiskinan. Tidak akan ada paspor dan tidak ada visa bagi siapa saja di mana saja di dunia. Semua orang akan menjadi warga negara yang benar-benar global status.There sama akan ada perang, tidak ada persiapan perang dan tidak ada pembentukan militer untuk melawan perang. Tidak akan ada senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya. Sebuah masa depan yang cerah Tidak akan ada penyakit yang lebih tak tersembuhkan, dari kanker hingga AIDS, di mana saja di dunia. Penyakit akan menjadi subjek fenomena yang sangat langka untuk pengobatan segera dan efektif. Tinggi kualitas kesehatan akan tersedia untuk semua orang. Kematian bayi dan kematian ibu akan hal-hal past.There akan menjadi sistem pendidikan global dapat diakses oleh semua dari mana saja di dunia. Semua anak akan mengalami kegembiraan dan kesenangan dalam belajar dan tumbuh dewasa. Semua anak-anak akan tumbuh sebagai kepedulian dan berbagi orang, percaya bahwa pembangunan mereka sendiri harus konsisten dengan perkembangan lain di dunia. Mendorong kewirausahaan Sistem ekonomi global akan mendorong individu, bisnis dan lembaga untuk berbagi kemakmuran mereka dan berpartisipasi secara aktif dalam membawa kesejahteraan kepada orang lain, membuat pendapatan ketimpangan masalah tidak relevan. "Pengangguran" dan "kesejahteraan" akan pernah terjadi. Bisnis sosial akan menjadi bagian besar dari dunia bisnis.

Hanya akan ada satu mata uang global. Koin dan uang kertas akan hilang. Masa depan perbankan Teknologi akan tersedia dengan mana semua rekening bank rahasia dan transaksi dari politisi, pejabat pemerintah, pengusaha, badan intelijen, organisasi bawah tanah dan kelompok teroris dapat dengan mudah dideteksi dan dipantau. State-of-layanan seni keuangan dari setiap jenis akan tersedia untuk setiap orang di dunia. Berkelanjutan gaya hidup Semua orang akan berkomitmen untuk mempertahankan gaya hidup yang berkelanjutan, berbasis teknologi yang tepat. Sun, air dan angin akan menjadi sumber utama kekuasaan. Manusia akan mampu meramalkan gempa bumi, siklon, tsunami dan bencana alam lainnya secara tepat dan di banyak waktu untuk meminimalkan kerusakan dan korban jiwa. Semua budaya, kelompok etnis dan agama akan berkembang untuk keindahan penuh mereka, memberikan kontribusi bagi orkestra megah terpadu masyarakat manusia. Tidak akan ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik faktor berdasarkan ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, keyakinan politik, bahasa, budaya atau lainnya. Universal komunikasi Tidak akan ada kebutuhan kertas dan karena itu tidak perlu menebang pohon. Akan ada kertas sintetis biodegradable dapat digunakan kembali, dalam kasus di mana "kertas" mutlak diperlukan. Konektivitas dasar akan nirkabel dan hampir tanpa biaya. Melestarikan identitas budaya Semua orang akan membaca dan mendengar segala sesuatu dalam bahasa mereka sendiri. Teknologi akan memungkinkan bagi seseorang untuk berbicara, membaca dan menulis dalam bahasanya sendiri sementara pendengarnya akan mendengar dan pembaca akan membaca pesan dalam bahasa mereka sendiri. Software dan gadget akan menerjemahkan secara bersamaan sebagai satu berbicara atau download teks apapun. Satu akan dapat menonton saluran TV dari mana saja dan mendengar kata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Semua budaya, kelompok etnis dan agama akan berkembang untuk keindahan penuh dan kreativitas mereka, memberikan kontribusi bagi orkestra megah terpadu masyarakat manusia. Semua orang akan menikmati lingkungan inovasi yang berkelanjutan, restrukturisasi institusi dan meninjau kembali konsep dan ide.

Terbatas manusia yang potensial Semua bangsa akan berbagi dunia yang damai, harmoni dan persahabatan yang ditujukan untuk memperluas batas-batas potensi manusia. Ini semua adalah tujuan dicapai jika kita bekerja pada mereka. Saya percaya bahwa, kita menjalani masa depan, akan lebih mudah dan lebih mudah untuk lebih dekat dengan impian kita. Yang sulit adalah membuat pikiran kita sekarang. Seperti lebih dari kita bisa sepakat tentang apa yang ingin kita capai, semakin cepat kita bisa mencapai tujuan kita. Membuat mimpi menjadi kenyataan Kita cenderung sangat sibuk dengan pekerjaan kita sehari-hari dan menikmati hidup kita sehingga kita lupa untuk melihat melalui jendela hidup kita untuk mencari tahu di mana kita berada sekarang dalam perjalanan kita, dan mengambil cuti untuk mencerminkan di mana kita ingin pergi akhirnya. Setelah kita tahu di mana kita ingin pergi, ke sana akan jauh lebih mudah. Setiap dari kita harus membuat daftar keinginan kita sendiri untuk merefleksikan dunia seperti apa yang kami ingin lihat ketika kita pensiun. Setelah itu selesai, kita harus menggantungnya di tembok untuk mengingatkan kita setiap hari apakah kita semakin dekat ke tujuan. Catatan Editor: Fitur ini diadaptasi dari MENCIPTAKAN DUNIA TANPA KEMISKINAN oleh Muhammad Yunus. Copyright 2007 Public Affairs. Dicetak ulang dengan izin dari penerbit.

Home Media Artikel oleh Profesor Yunus Yunus untuk lebih menekankan TI untuk kemakmuran Yunus untuk lebih menekankan TI untuk kemakmuran 26 Januari 2009 staf Koresponden Noble Nobel Prof Muhammad Yunus kemarin mengatakan Bangladesh membutuhkan motivasi lebih dalam teknologi informasi untuk mencapai kemakmuran cepat. Dia berbicara sebagai tamu utama di BUET Alumni Association reuni program di Bangladesh Universitas Teknik dan Teknologi (BUET). Prof Jamilur Reza Choudhury, presiden dari asosiasi, memimpin sesi perdana program. Prof Yunus mendesak para mahasiswa yang ada dan mantan untuk datang dengan penemuanpenemuan baru untuk meningkatkan negara dan mankind.BUET telah mengangkat harga diri Bangladesh sementara reputasi negara telah difitnah di seluruh dunia, tambahnya. '..... Mengapa hanya mengambil manfaat dari teknologi dari negara lain ketika kita perlu datang dengan sesuatu diri kita sendiri, katanya. Grameen Bank telah menyediakan pinjaman pendidikan dan menawarkan beasiswa kepada siswa berprestasi untuk memudahkan keluarga yang dikelola oleh perempuan, kata Yunus. Dia juga mengatakan sekitar 35.000 siswa kini belajar di universitas yang berbeda diberi pinjaman oleh Bank Grameen. "Kami mampu melibatkan siswa lebih mantan dalam kegiatan kami," kata Prof Jamilur Reza Choudhury menambahkan bahwa jumlah yang ada anggota alumni mendekati 1.000. Bertindak Wakil kanselir BUET Prof Abdur Rouf mengatakan program tersebut akan meningkatkan interaksi antara mahasiswa mantan dan yang sudah ada, yang akan membantu para siswa yang ada untuk mengubah pandangan mereka pada ujian menunda. Kinerja alumni telah berwarna reputasi BUET di Bangladesh dan luar negeri, katanya. Direktur Eksekutif Asosiasi Alumni Sadekul Islam dan Chief Executive Officer Wakil Grameen Phone juga berbicara antara lain di sesi perdana.

Bagaimana Hukum Langkah Dapat Bantuan untuk Membuka Jalan untuk Mengakhiri Kemiskinan 24 September 2008 Vol. 35, No 1 oleh Muhammad Yunus Tidak ada waktu yang lebih baik untuk diskusi serius bagaimana hukum dan pengacara dapat memungkinkan masyarakat miskin untuk membantu diri mereka sendiri 'di seluruh dunia, dan terutama di Amerika Serikat. Saat ini, bank sangat diatur di negara maju (banyak dari mereka di Amerika Serikat) mengalami kesulitan harga dan kompleks perdagangan surat berharga berbasis mortgage. Pada saat yang sama, bagaimanapun, bank keuangan mikro berbasis kepercayaan seperti Bangladesh Grameen Bank terus melakukannya dengan baik, tidak terpengaruh oleh ketidakpastian keuangan di seluruh dunia.

Bagaimana Trust-Based Bank Grameen Bekerja Grameen Bank menggunakan pinjaman isu yang sangat sederhana berdasarkan kepercayaan pengaturan keuangan, tidak ada dokumen hukum yang terlibat karena, sebagian, Grameen s peminjam miskin dan tanpa jaminan?. Jadi, Grameen bergantung pada kepercayaan dan insentif positif dari akses terus kredit dan dukungan lain untuk memastikan 'pembayaran kembali dan tingkat pengembalian pinjaman Grameen memiliki rata-rata lebih baik dari 98 persen. Karena pinjaman Grameen didasarkan pada kepercayaan dan insentif positif dan tidak ada dokumen hukum, Grameen telah pernah menggunakan pengacara atau pengadilan untuk mengumpulkan dari pinjamannya. Grameen memiliki sekitar 7,5 juta peminjam di Bangladesh, dan telah dipinjamkan sekitar $ 7 miliar sejak awal, dengan ukuran pinjaman rata-rata sekitar $ 150. Ketika peminjam potensial ingin pinjaman, dia harus membentuk kelompok lima atau bergabung seperti sekelompok peminjam dari lingkungannya dan setuju untuk bertemu dengan kelompok yang seminggu sekali. Setiap pinjaman dibuat untuk individu dalam kelompok dan merupakan tanggung jawab individu yang satu, tetapi orang lain dalam kelompok tidak dapat mendapatkan pinjaman berikutnya jika ada anggota kelompok terlambat dalam pembayaran nya. Peminjam Grameen juga diharuskan untuk mempertahankan rencana tabungan biasa, dan hari ini peminjam dan tetangga nonborrowing mereka sebagai sebuah kelompok memiliki $ 150 di tabungan untuk setiap $ 100 dalam pinjaman. Hari ini, Grameen Bank didanai oleh tabungan masyarakat miskin. Sudah menguntungkan bagi semua kecuali tiga dari dua puluh lima tahun terakhir. Bunga Grameen Exchange untuk pinjaman dan tabungan jelas tersedia untuk semua pada www.grameen.com. Semua pinjaman dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan kegiatan, perumahan dan pendidikan, bukan untuk konsumsi. Tingkat suku bunga dasar untuk pinjaman bisnis yang paling adalah 20 persen. Selain itu, Grameen telah mengeluarkan lebih dari 600.000 pinjaman perumahan sebesar 8 persen dan sekitar 20.000 pinjaman pendidikan sebesar 5 persen.

Grameen juga telah mengatur pinjaman untuk sekitar 100.000 pengemis, yang mereka sebut "anggota berjuang." Pinjaman tersebut tanpa bunga dan ditawarkan tanpa batas waktu. Tujuannya adalah untuk mendorong para anggota untuk berhenti mengemis dan menjadi penabung dan peminjam biasa. Sampai saat ini, 10 persen dari peminjam telah meninggalkan mengemis di belakang sepenuhnya. Bank Grameen yang 96 persen dimiliki oleh peminjam, 97 persen di antaranya adalah perempuan. Sembilan dari dua belas direksi adalah wanita. Bankir, menggunakan sepeda atau sepeda motor, pergi ke sebuah lingkungan peminjam untuk pertemuan mingguan. Biasanya, sepuluh atau lebih kelompok lima peminjam (enam puluh peminjam individu total) bertemu setiap minggu selama sekitar satu jam untuk membayar kembali pinjaman yang ada, menerima pinjaman baru, dan untuk bertukar pikiran secara terbuka dan transparan di depan seluruh kelompok peminjam sesama. Pendekatan ini praktis juga karena Grameen s peminjam? Biasanya tidak dapat membaca laporan keuangan. Peminjam Grameen telah menetapkan beberapa peraturan mereka sendiri. Dikenal sebagai Enam Belas Keputusan, banyak aturan-aturan ini harus dilakukan dengan kesehatan keluarga dan perawatan dan pendidikan anak-anak (lihat www.grameen.com untuk rincian). Kompleks Bukankah Selalu Lebih Baik Mengingat ketidakpastian keuangan umum di dunia, kita bertanya-tanya bagaimana membantu kontrak hukum yang rumit telah terbukti bagi peminjam subprime atau kreditur yang saat ini mengalami kesulitan. Bagaimana berguna adalah kontrak jika transaksi tidak akhirnya didasarkan pada kepercayaan antara bankir dan peminjam yang saling mengenal? Dalam 50 persen dari penyitaan perumahan saat ini di Amerika Serikat, tidak ada komunikasi langsung antara peminjam dan pemberi pinjaman. Grameen s bankir? Dan peminjam bertemu dan melihat satu sama lain dalam mata setiap minggu dan setiap saat pertemuan kelompok. Kita juga harus bertanya bagaimana sukses semua pernyataan pengungkapan adalah jika mereka dikubur di tumpukan besar dokumen yang sedemikian panjang dan kompleks yang tak seorang pun, termasuk para bankir, tampaknya sepenuhnya memahami implikasi dari penyesuaian suku bunga dalam dokumentasi . Begitu banyak hipotek lebih kompleks dan hipotek berbasis sekuritas di Amerika Serikat yang goyah atau gagal. Tapi lebih sederhana Grameen berdasarkan kepercayaan pinjaman kepada perempuan miskin tanpa jaminan tampaknya akan melakukan dengan baik. Situasi serupa terjadi pada tahun 1997, ketika keuangan mikro terus tumbuh terus meskipun ketidakstabilan keuangan yang disertai krisis mata uang Asia. Para macroeconomies di sejumlah negara Asia menurun tajam ketika gelembung meledak pinjaman spekulatif, tetapi organisasi keuangan mikro di negara-negara terus berkembang. Selama krisis keuangan, organisasi keuangan mikro dapat menjadi pulau stabilitas.

Dalam pertemuan terakhir, Ketua Federal Reserve AS Ben Bernanke berkomentar bahwa Amerika Serikat memiliki kurang dari sektor informal atau yang tidak diatur dari negara-negara berkembang. Diskusi beralih ke pentingnya budaya hemat, kerja keras, tabungan, dan saling membantu, dan apakah kualitas-kualitas tetap penting di Amerika Serikat. Dewan Federal Reserve Gubernur Randall Kroszner, yang juga hadir, mengutip buku "Dari Gotong Royong kepada Negara Kesejahteraan" oleh David T. Beito. Buku Beito yang mendokumentasikan pentingnya penghematan, kerja keras, dan tabungan dalam pertumbuhan Amerika Serikat, di mana lokal berbasis masyarakat sukarela masyarakat saling membantu disediakan bottom-up pemberian perawatan kesehatan dan jasa keuangan dan mempromosikan budaya penghematan dan bekerja untuk orang miskin. Apa yang membuat Grameen kepercayaan berbasis bottom-up model yang sangat berharga adalah bahwa hal itu dibangun manusia, keluarga, dan modal sosial dengan membantu (perempuan miskin khususnya) miskin untuk saling membantu secara sukarela dan resmi yang membangun rasa hormat dan diri harga diri. Grameen telah belajar bahwa orang miskin dapat mengurus diri sendiri, dan bahwa mereka dapat saling mendukung dan memberikan kontribusi penting bagi masyarakat. Pengetahuan yang dihasilkan, pengalaman, kepercayaan diri, kebanggaan, dan harga diri telah menjadi menjadi dasar Grameen telah berhasil membangun program pinjaman tersebut. Dimana Profesi Hukum Dapat Bantuan Pengacara dapat memberikan bantuan penting untuk mendorong dan memungkinkan masyarakat berpendapatan rendah untuk mengurus diri sendiri di Amerika Serikat dan internasional. Kebutuhan bersifat universal, tetapi hukum yang berbeda antara negara, jadi mungkin pengacara dapat membentuk kelompok di setiap negara untuk mengembangkan atau merevisi undang-undang yang pada akhirnya membantu masyarakat miskin untuk membantu diri mereka sendiri. Mungkin salah satu sekelompok pengacara dapat dibentuk untuk setiap tujuan ini atau serupa di setiap negara di mana perubahan tersebut diperlukan. Berikut adalah beberapa daerah untuk fokus pada: 1. Simpler hukum untuk program keuangan mikro. Di mana pun di dunia, hukum sederhana diperlukan untuk memungkinkan program keuangan mikro untuk menerima tabungan dan kembali meminjamkan uang itu. Peraturan benar harus memungkinkan sebuah organisasi keuangan mikro untuk memperluas melalui tabungan. Perluasan pinjaman melalui tabungan akan menjadi langkah paling penting dalam memperluas keuangan mikro secara global. Di Amerika Serikat, credit union peraturan mungkin bekerja untuk organisasi keuangan mikro, dan Grameen Amerika sedang mempelajari pilihan itu. Pilihan terbaik adalah dengan membuat hukum baru khusus untuk mendirikan bank-bank keuangan mikro bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan orang-orang pada kesejahteraan. 2. Hukum difokuskan pada peminjam individu. Di Amerika Serikat khususnya, peminjam berpenghasilan rendah menemukan bahwa memulai dan mengelola usaha kecil dapat menjadi sulit karena hukum dan peraturan baik yang ditujukan untuk bisnis yang lebih besar atau hanya tidak penting. Sebagai contoh, di negara bagian Louisiana, seseorang tidak bisa mengatur dan menjual lebih dari satu varietas bunga dalam vas untuk dijual kembali tanpa mengambil tes untuk mendapatkan lisensi negara. Peraturan ini

menghambat pengusaha baru, mengurangi persaingan, dan menjaga biaya rangkaian bunga tinggi. Lisensi dapat bersifat sukarela dan opsional, memungkinkan pembeli akhir yang merangkai bunga untuk memutuskan apakah dia ingin bunga diatur oleh pelaku bisnis berlisensi atau tidak berlisensi. 3. Pelepasan medali bagi masyarakat miskin. Orang yang sangat miskin seharusnya berhak untuk semacam medali pengabaian yang memungkinkan mereka untuk menjaga diri mereka sendiri melalui self-kesempatan kerja dengan gangguan minimal atau tidak dari hukum yang tidak dirancang dengan mereka dalam pikiran. Seperti medali akan memberikan hak yang sangat miskin untuk melakukan apa yang harus mereka lakukan untuk mencari nafkah hukum mereka sendiri, dan hukum tidak harus diizinkan untuk mengganggu inisiatif itu. Perdagangan bebas dan zona perusahaan khusus yang umum. Mari kita bekerja untuk memberikan orang miskin hak individu untuk beroperasi di zona bebas interferensi hukum untuk mencari nafkah sendiri. 4. Kesejahteraan dan Medicaid hukum yang dirancang untuk mendorong kemerdekaan. Kesejahteraan dan Medicaid hukum sering terlalu tajam membatasi berapa banyak orang yang berpenghasilan rendah dapat menghemat atau memperoleh. Hukum ini harus dirancang untuk membantu orang memperoleh harga diri dan kemandirian dengan menjaga diri mereka sendiri melalui penghasilan yang memproduksi kegiatan. Sebaliknya, undang-undang kesejahteraan tampaknya dirancang untuk membuat orang pada kesejahteraan lebih lama dari yang diperlukan. Perubahan kebijakan kreatif harus diletakkan di tempat untuk membantu orang membantu diri mereka sendiri dan kehilangan subsidi secara bertahap bukan sekaligus. 5. Simpler hukum bagi masyarakat miskin. Hukum harus tetap sesederhana mungkin untuk masyarakat berpenghasilan rendah khususnya, untuk memotivasi mereka untuk mengambil langkah selanjutnya untuk membantu diri mereka sendiri. 6. Non-pemerintah pinjaman program. Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk program kredit mikro tanpa terlibat langsung dalam meminjamkan uang kepada orang miskin. Ini sangat sulit bagi badan politik untuk mendapatkan kembali uang yang telah dipinjamkan kepada orang miskin. Beberapa orang melihat pemerintah sebagai sebuah lembaga yang diperlukan untuk mengurus mereka. Dengan demikian, disiplin penting dari membayar kembali pinjaman hilang dalam program pemerintah. Politisi oleh kebutuhan yang lebih terfokus pada pemberian pinjaman dan mengamankan suara dari dalam membuat pinjaman yakin dibayar kembali. Untuk semua alasan ini, program pinjaman harus diserahkan kepada sektor non-pemerintah, swasta, dan bisnis sosial. 7. Peraturan pajak yang mendorong bisnis sosial. Bisnis sosial yang dirancang khusus untuk memaksimalkan manfaat bagi pelanggan, bukan memaksimalkan keuntungan. Bisnis sosial melayani kebutuhan sosial dengan sikap resmi. Seperti bisnis adalah berkelanjutan dan membuat keuntungan, dan investor akan kembali ibukota ia berinvestasi, dari waktu ke waktu. Keuntungan dalam bisnis sosial sepenuhnya diinvestasikan kembali untuk memperluas bisnis sosial yang sudah ada atau memulai yang baru. Dolar amal hanya dapat digunakan sekali, tetapi satu dolar bisnis sosial investasi didaur ulang tanpa batas. Hukum pajak kini menawarkan manfaat pajak untuk organisasi amal. Undang-undang pajak

baru diperlukan yang menempatkan bisnis sosial pada setidaknya pijakan yang sama dengan badan amal. 8. Simpler visa, imigrasi, dan sistem paspor. Visa saat ini, imigrasi, paspor dan sistem di seluruh dunia adalah sumber frustrasi dan membuang-buang waktu dan sumber daya. Jadi banyak negara ingin beberapa 27.000 Grameen karyawan keuangan mikro yang berpengalaman untuk datang dan membangun program, tetapi negara-negara yang sama memiliki prosedur visa rumit dan mahal. Anakanak dari negara maju ingin datang ke Bangladesh untuk belajar keuangan mikro. Anak-anak peminjam miskin Bangladesh ingin melakukan perjalanan dan pergi ke sekolah internasional. Program sederhana yang memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan lebih mudah untuk berbagi apa yang mereka ketahui harus dibuat. Sasarannya adalah sebuah dunia di mana orang dapat bepergian dengan bebas tanpa perlu paspor dan visa. 9. Tarif dan hambatan perdagangan yang mendukung kurang kuat. Tarif dan hambatan perdagangan tampaknya mendukung kuat selama kurang kuat. Negara yang relatif miskin Bangladesh harus membayar salah satu dari tarif tertinggi pada ekspor tekstil ke Amerika Serikat. Tujuannya harus untuk membantu negara miskin untuk melakukan bisnis lebih banyak dengan negara-negara kaya, daripada membiarkan mereka tergantung pada bantuan asing mereka. Kita semua harus percaya pada orang dan kemampuan mereka untuk mengubah kehidupan mereka sendiri. Semua orang, termasuk orang miskin, memiliki kapasitas sangat besar untuk membantu diri mereka sendiri. Meskipun penampilan, jauh di dalam setiap manusia ada harta yang begitu berharga dari inisiatif dan kreativitas menunggu untuk ditemukan, untuk dibebaskan, untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Jika kita melihat setiap orang miskin dari perspektif ini, kita akan menemukan kemungkinan besar untuk dunia ini. Dr Muhammad Yunus adalah pendiri dan direktur pengelola Grameen Bank di Dhaka, Bangladesh. Dia adalah tahun 2006 Nobel Perdamaian Nobel (bersama dengan Grameen Bank) Link: http://www.abanet.org/irr/hr/winter08/yunus_winter08.htm

Bangladesh dan Tetangga Raksasa Its 26 Februari 2008 Bangladesh dan Tetangga Raksasa nya Oleh Muhammad Yunus Infrastruktur stabil, good governance dan korupsi dikurangi bisa membantu Bangladesh mengangkat dirinya dari kemiskinan. Dalam fitur ini Bookshelf Globalis dari Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan sebuah, Muhammad Yunus meneliti pentingnya lokasi geografis Bangladesh - dan mengeksplorasi bagaimana negara itu bisa menjadi pelabuhan mega-global. Bangladesh adalah sebuah negara beruntung. Ini dengan mudah dapat menciptakan ekonomi dinamis dengan memanfaatkan lokasi yang menarik geografisnya, diapit oleh dua raksasa, cepat tumbuh tetangga - India dan Cina. India telah mencapai tingkat pertumbuhan PDB 8% sementara Cina telah melampaui 11% dan keduanya telah mengurangi angka kemiskinan menjadi kurang dari 25%. Mereka menjadi pusat-pusat kekuatan politik dan ekonomi sehingga seluruh dunia memberi perhatian serius kepada mereka. Laba oleh asosiasi Dengan tetangga raksasa kita membawa dunia bisnis secara keseluruhan ke depan pintu rumah mereka, Bangladesh bisa mendapatkan keuntungan hanya dari berada di lingkungan itu. Tetangga Tumbuh merupakan sumber nyaman teknologi, pengalaman, keterampilan dan kontak. Bangladesh, pada gilirannya, bisa menjadi tempat yang menarik bagi kedua negara untuk semua jenis outsourcing. Jika bahkan sebagian kecil dari bisnis yang mengalir ke India atau Cina datang ke pantai kami, kami akan menjadi perekonomian yang bergerak cepat. Beberapa warga Bangladesh khawatir bahwa negara kita lebih kecil akan kewalahan dengan tetangga raksasa India yang jika kita membuka perbatasan kami untuk perdagangan bebas. India, kata mereka, akan membanjiri pasar kami dengan barang - mengambil keuntungan dari zona perdagangan bebas dan melumpuhkan potensi industri yang baru lahir di Bangladesh. Manfaat perdagangan Tapi India sudah "banjir" pasar Bangladesh dengan barang-barang, hanya melalui saluran tidak resmi yang menghasilkan pendapatan pemerintah tidak (selain suap untuk personil perbatasan dan petugas bea cukai). Menurut angka dari Bangladesh Bank, impor resmi diakui dari India melebihi $ 1,8 miliar pada tahun 2005-6, dan perkiraan adalah bahwa perdagangan tidak resmi mungkin sebanyak 50% lebih tinggi.

Aturan perdagangan bebas akan melegalkan aliran ini belum diakui barang dan menangkap pendapatan bagi pemerintah dalam proses. Jika ketentuan yang wajar untuk penyesuaian oleh bisnis dan masyarakat dibuat - dan jika pengamanan yang diberlakukan untuk mencegah eksploitasi yang lemah oleh yang kuat - negara kecil bisa mendapatkan keuntungan seperti banyak dari perdagangan bebas yang besar. Perdagangan perjanjian Bilateral perdagangan bebas perjanjian sudah dalam akibat antara beberapa negara SAARC - misalnya, India dan Sri Lanka. Jika kecil Sri Lanka, dengan populasi di bawah dua puluh juta, bisa mendapatkan keuntungan dari membuka perbatasan dengan India, mengapa tidak Bangladesh? Bangladesh dapat menjadi tempat yang menarik untuk China dan India untuk semua jenis outsourcing. Ada banyak alasan mengapa Bangladesh harus memiliki hubungan baik dengan India, tetapi ketegangan antara kedua negara tetap sia-sia tinggi. Meski Bangladesh tetap berterima kasih kepada India untuk bantuan militer selama perang kemerdekaan, rasa takut meresap tentang India tetap dalam pikiran Bangladesh. Mungkin hal ini dapat dimengerti - India adalah tujuh kali lebih besar dari Bangladesh, Bangladesh mengelilingi hampir sepenuhnya, memiliki tentara terbesar ketiga di dunia, dan hampir semuanya beragama Hindu dan bukan Islam (meskipun India, pada kenyataannya, memiliki populasi Muslim lebih besar dari Bangladesh). Memanfaatkan miskin Beberapa politisi Bangladesh mengeksploitasi kecemasan Bangladesh dengan menyalahkan India untuk sesuatu yang tidak beres di Bangladesh dan berjanji untuk "melindungi" Bangladesh dari ancaman yang tidak disebutkan namanya diduga ditimbulkan oleh India. Untuk bagiannya, India mengeluh tentang imigrasi ilegal oleh Bangladesh miskin mencari pekerjaan di India. (Dalam hal ini, India dan Bangladesh memiliki hubungan yang sebanding antara Amerika Serikat dan Meksiko, di mana perbatasan penyeberangan oleh orang-orang miskin untuk mencari peluang ekonomi juga menyebabkan ketegangan internasional.) Panggung global India juga mengeluh bahwa Bangladesh pelabuhan dan mendukung pemimpin gerilya bersenjata dari India Timur. Pemimpin Bangladesh terus menyangkal tuduhan ini, tetapi tampaknya tidak menghilang. Dalam suasana ketidakpercayaan umum, mudah untuk menyalakan ketakutan masyarakat itu - dalam hal ini, takut dominasi oleh tetangganya yang raksasa. Tapi dalam dunia sekarang ini, negara-negara umumnya tidak mendominasi satu sama lain melalui kekuatan militer melainkan melalui kekuatan

ekonomi. Jika Bangladesh tetap menjadi negara miskin, semua orang akan mendominasi, bukan hanya India. Bergerak naik tangga ekonomi secepat mungkin adalah perlindungan terbaik terhadap setiap bentuk dominasi asing. Menguntungkan lokasi Lokasi strategis di Bangladesh dapat menjadi faktor kunci dalam membentuk masa depan negara kami. Terletak di persimpangan jalan regional, Bangladesh dapat menjadi titik konvergen untuk perdagangan internasional untuk semua tetangganya. Semua yang ia harus lakukan adalah menyediakan fasilitas pengiriman untuk semua negara - Nepal dan Bhutan terkurung daratan, hampir terkurung daratan India timur, Cina barat, dan utara Myanmar. Daerah ini memiliki jumlah penduduk lebih dari 300 juta dan cepat tumbuh ekonomi dengan pendapatan per kapita tahunan terus meningkat di luar tanda $ 1.000. Membangun pelabuhan baru Bangladesh memiliki untuk menciptakan fasilitas pelabuhan kelas dunia untuk pertumbuhan ekonomi dan membangun jaringan jalan bebas hambatan untuk menghubungkan negara-negara ini dengan fasilitas pelabuhan. Bangladesh memiliki mempersiapkan diri untuk mengambil sebuah usaha pengembangan besar - untuk membuat fasilitas pelabuhan kelas dunia untuk pertumbuhan ekonomi dari Bangladesh serta tetangganya, dan untuk membangun jaringan jalan bebas hambatan untuk menghubungkan negaranegara ini dengan fasilitas pelabuhan. Ini laut dalam-mega-port dapat dibangun di dekat Cox Bazar, sebuah kota 90 km sebelah selatan Chittagong, dekat perbatasan Myanmar. Port ini mega bisa melayani seluruh wilayah dan membawa kesejahteraan secara signifikan lebih besar untuk jutaan orang. Dalam kondisi saat ini, barang Bangladesh berada pada kerugian besar dibandingkan dengan negara lain. Dibutuhkan beberapa kali lebih lama untuk proses produk diproduksi di Bangladesh untuk ekspor daripada di Singapura, dan biaya rata-rata bagi eksportir di Bangladesh hampir dua kali lipat dari itu di Indonesia. Mengakomodasi untuk lalu lintas berat Sebuah port mega-di Cox Bazar, dilengkapi untuk mengakomodasi kapal baru yang luas sekarang digunakan dalam perdagangan global dan kapal-kapal baru dengan rancangan yang lebih dalam yang akan dibangun di tahun mendatang, akan memecahkan masalah ini.

Pelabuhan harus dilengkapi dengan teknologi penanganan kargo terbaru dan terkait dengan daerah tetangga dan negara-negara dengan jaringan jalan raya super yang akan mendukung aliran kontinu kendaraan yang membawa kontainer modern. Singapura menjadi salah satu negara paling makmur di dunia karena lokasinya sebagai pelabuhan strategis. Tidak ada alasan mengapa Cox Bazar tidak dapat memainkan peran yang sama dalam pengembangan masa depan Bangladesh.

Catatan Editor: Fitur ini diadaptasi dari MENCIPTAKAN DUNIA TANPA KEMISKINAN oleh Muhammad Yunus. Copyright 2007 Public Affairs. Dicetak ulang dengan izin dari penerbit.