pembentukan karakter disiplin anak usia dini

13
Paper Kewarganegaraan Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini Kelompok 1 Mauludy Nugrahani (140810130010) Dion Alamsah (140810130034) Albertus Aditya (140810130053)

Upload: ahmad-dinan

Post on 19-Jan-2016

176 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

Paper Kewarganegaraan

Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

Kelompok 1Mauludy Nugrahani (140810130010)Dion Alamsah (140810130034)Albertus Aditya (140810130053)

PRODI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014

Page 2: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah

Subhanahuwataala. Salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam, karena atas hidayah-Nyalah paper “Pembentukan

Karakter Disiplin anak Usia Dini” ini dapat diselesaikan.

Dalam paper ini penulis sampaikan kepada pengajar mata kuliah Kewarganegaraan

pada Program Studi S1 Teknik Informatika, Dr. Enang Wasya sebagai salah satu syarat

kelulusan mata kuliah tersebut. Tidak lupa Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak yang

telah berjasa mencurahkan ilmu kepada penulis.

Penulis memohon kepada Bapak khususnya, umumnya para pembaca apabila

menemukan kesalahan atau kekurangan dalam karya tulis ini, baik dari segi bahasanya

maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun kepada

semua pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang. Akhir kata, penulis

mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Jatinangor, 6 Mei 2014

Penulis

Page 3: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

BAB IPENDAHULUAN

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik  jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Kebanyakan orang-orang Indonesia dalam memulai proses masuk ke lembaga pendidikan, mengabaikan pendidikan anak usia dini, padahal untuk membiasakan diri dan mengembangkan pola pikir anak pendidikan sejak usia dini mutlak diperlukan.

Pendidikan merupakan lingkungan buatan yang dirancang secara sadar dan terencana dalam rangka mengembangkan potensi kecerdasan anak. Pendidikan pada anak usia dini akan sangat membekas dan sekaligus merupakan peletak dasar hingga anak dewasa bahkan mungkin sampai dia tua. Keberhasilan pendidikan usia dini sangat memberikan peranan besar terhadap keberhasilan anak di masa-masa selanjutnya. Seorang filsuf Inggris yang terkenal John Locke (1632-1704) mengemukakan bahwa pendidikan bagi anak merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak. Kejiwaan anak ketika dilahirkan adalah ibarat secarik kertas yang masih kosong, artinya bagaimana nanti bentuk dan corak kertas tersebut bergantung pada cara kertas tersebut ditulis. Locke mengemukakan istilah “tabula rasa” untuk mengemukakan pentingnya pengaruh pengalaman dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak, karena anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari lingkungan. Maka tidak salah Rasulullah SAW bersabda uthlubul’ilma minalmahdi ilal lakhdi yang berarti “tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”.                   

Hadits tersebut menekankan betapa pentingnya seseorang belajar sedini mungkin. Tentu kesadaran akan perlunya belajar sejak usia dini tidak muncul dari bayi dan anak usia dini tersebut yang masih belum bisa apa-apa, namun dimulai dari kesadaran orang tuanya untuk memberikan pembelajaran-pembelajaran kepada anaknya sejak dini. Karena pada dasarnya ketika seorang manusia telah terlahir ke dunia ini, ia telah dilengkapi berbagai perangkat seperti panca indera dan akal untuk menyerap berbagai ilmu.

Maka, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai “Pembangunan Karakter Disiplin Anak Sejak Dini” sebagai suatu langkah awal dalam pembelajaran dan perwujudan pembangunan karakter bangsa dengan disiplin. Pendidikan disiplin sejak dini diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi personal dan sosial sehingga menjadi warga negara yang baik dan berkarakter.

Page 4: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran (hukum) atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Disiplin pada hakikatnya merupakan salah satu unsur penting dalam keseluruhan perilaku dan kehidupan baik secara individual maupun kelompok. Dengan disiplin, perilaku seseorang individu atau kelompok akan lebih serasi, selaras, dan seimbang dengan tuntutan ketentuan yang berlaku sehingga dapat menunjang terwujudnya kualitas hidup yang lebih bermakna.

B. Peran Keluarga dan Sekolah dalam Membentuk Disiplin Anak

Pembentukan disiplin anak paling tepat dilakukan oleh orang tua, guru sekolah dan orang-orang yang mempunyai hubungan dekat dengan anak. Keluarga memiliki peran penting dalam membentuk watak bagi perkembangan anak. Oleh karena dalam keluarga anak mendapatkan pengalaman pertama dan utama. Disiplin mempunyai kaitan yang erat dengan berbagai masalah psikologi dalam keluarga. Anak yang dibesarkan dalam suasana yang kurang disiplin akan berkembang menjadi orang yang kurang atau tidak disiplin dalam perilaku kehidupannya. Dan sebaliknya anak yang dibesarkan dalam suasana yang sedemikian rupa didasari oleh pendidikan kedisiplinan yang sehat, akan mampu mengembangkan pribadi. Pribadi yang berkembang sehat penuh disiplin.

Proses penerapan disiplin harus di mulai sejak dini. Artinya semenjak usia sekolah mulai TK, SD, SMP dan seterusnya. Di sekolah proses pembelajaran ini termasuk dalam kewajiban, karena di sekolah terdapat aturan-aturan tertentu yang harus di patuhi dan dijalani. Tentunya menanamkan disiplin ini bukan tanggung jawab sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab kita semua.Khususnya di sekolah, beberapa proses pembelajaran disiplin dapat diperoleh melalui :

1. Tata tertib yang sudah ditetapkan2. Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru

3. Aktif dalam organisasi OSIS

4. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler 

Page 5: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

C. Fungsi Penerapkan Disiplin Sejak Dini

Fungsi disiplin yang bermanfaat, antara lain:

1. Untuk mengajar anak bahwa perilaku tertentu selalu akan diikuti hukuman, namun yang lain akan diikuti pujian.

2. Untuk mengajar anak suatu tindakan penyesuaian yang wajar, tanpa menuntut konformitas yang berlebihan .

3. Untuk membantu anak mengembangkan pengendalian diri dan pengarahan anak mengembangkan hati nurani untuk membimbing tindakan mereka.

Fungsi yang tidak bermanfaat:

1. Untuk menakut-nakuti anak2. Sebagai pelampiasan agresi orang yang mendisiplin

D. Teknik Penerapan Disiplin Pada Anak

Agar pembentukan karakter disiplin pada anak dapat ditegakkan, ada teknik-teknik yang harus dilakukan antara lain: 

1. Teknik pertama, adalah teknik otoriter, yaitu cara membentuk disiplin dengan berpusat kepada pemegang disiplin seperti orang tua, guru, pemimpin, orang dewasa.

2. Teknik kedua ialah teknik permisif (membiarkan), yaitu cara mengembangkan disiplin dengan membiarkan anak tanpa adanya tuntunan berperilaku.

3. Teknik ketiga ialah teknik demokratik, yaitu teknik pengembangan disiplin melalui peran serta semua pihak terutama anak atau subyek yang bersangkutan.

E. Manfaat Mengajarkan Disiplin pada Anak

1. Menumbuhkan kepekaan.Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan percaya pada orang lain. Sikap-sikap seperti ini akan memudahkan dirinya mengungkapkan perasaannya kepada orang lain, termasuk ortunya. Alhasil, anak akan mudah menyelami perasaan orang lain juga.

2. Menumbuhkan kepedulian.Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang lain. Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik dan mudah mempelajari sesuatu.

Page 6: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

3. Mengajarkan keteraturan.Anak jadi memiliki pola hidup yang teratur dan mampu mengelola waktunya dengan baik

4. Menumbuhkan ketenangan.Penelitian menunjukkan, bayi yang tenang/jarang menangis ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik. Di tahap selanjutnya, ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.

5. Menumbuhkan sikap percaya diri.Sikap ini tumbuh saat anak diberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang mampu ia kerjakan sendiri.

6. Menumbuhkan kemandirian.Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungannya dengan baik. Disiplin merupakan bimbingan pada anak agar sanggup menentukan pilihan bijak.

7. Menumbuhkan keakraban.Anak jadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain, karena kemampuannya beradaptasi lebih terasah.

8. Membantu perkembangan otak.Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat. Di usia ini, ia menjadi peniru perilaku yang sangat piawai. Jika ia mampu menyerap disiplin yang dicontohkan orang tuanya, maka disiplin sejak dini akan membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.

9. Membantu anak yang “sulit”, misal anak yang hiperaktif, perkembangan terlambat, atau temper tantrum.Dengan menerapkan disiplin, maka anak dengan kebutuhan khusus tsb akan mampu hidup lebih baik.

10. Menumbuhkan kepatuhan.Hasil nyata dari penerapan disiplin adalah kepatuhan. Anak akan menuruti aturan yang diterapkan orang tua atas dasar kemauan sendiri.

F. Kesalahan Dalam Penanaman Kedisiplinan Pada Anak 

Inti pokok penanaman kedisiplinan pada anak adalah menanamkan pengertian, pemahaman, dan kesadaran serta tanggung jawab baik pada diri sendiri maupun pada masyarakat. Penanaman disiplin yang salah dapat berakibat fatal bagi perkembangan karakter anak.

Page 7: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

Menanamkan disiplin secara paksa, penuh ancaman, dan hukuman dapat menimbulkan "disiplin mati" yaitu sikap asal tunduk pada perintah dan peraturan tanpa pengertian dan kesadaran.

Kondisi ini dapat menimbulkan "disiplin semu“ yaitu sikap seolah-olah patuh pada perintah dan peraturan tetapi karena tidak disertai kesediaan psikologis untuk mematuhi perintah dan peraturan, akan menurun pada saat pengawasan dan sanksi ditiadakan, sehingga hancurlah segala peraturan baginya. Jadi seseorang anak yang memiliki disiplin semu hanya patuh pada perintah dan peraturan jika ada yang mengawasi.

G. Disiplin Sebagai Awal Pembentukan Karakter

Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang. Mendidik disiplin pada anak-anak sejak dini adalah jalan terbaik dalam pembentukan karakter anak. Agar mereka kelak dapat menghargai dirinya sendiri, orang tua dan orang disekitarnya. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan dapat bersosialisasi dengan baik. Banyak sosok pemimpin yang lahir dengan menanamkan disiplin sejak dini.

Pembentukan karakter sangat tepat dan harus dimulai sejak anak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Menurut Freud kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini ini akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Kesuksesan orang tua membimbing anaknya dalam mengatasi konflik kepribadian di usia dini sangat menentukan kesuksesan anak dalam kehidupan sosial di masa dewasanya kelak (Erikson, 1968). Pendidikan nilai yang diberikan pada anak usia dini, akan mengembangkan suara hati anak akan lebih kuat dan peka terhadap lingkungan. Anak akan lebih mampu mengendalikan diri sesuai dengan nilai-nilai yang telah membentuk karakternya. Efektifitas pembentukan karakter anak usia dini sangat bergantung pada komitment orang tua, yang menyadari bahwa tugas orang dewasa membentuk anak usia dini agar memiliki karakter yang baik.

Anak usia dini merupakan masa keemasan (goleden ege) yang hanya terjadi satu kali dalam perkembangan kehidupan, sekaligus masa yang kritis bagi kehidupan anak. Anak usia dini mengalami perkembangan fisik dan motorik, tak kecuali perkembangan kepribadian, watak, emosional, intelektual, bahasa, dan moralnya yang bertumbuh dengan pesat. Oleh karena itu jika menghendaki bangsa yang cerdas, dan memiliki karakter yang baik, pendidikan karakter harus dimulai sejak usia dini.

Diberikannya pendidikan karakter anak usia dini merupakan salah satu alternatif solusi penyelesaian untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang kontraproduktif dalam masyarakat Indonesia. Dengan tersosialisasikan pendidikan karakter diharapkan generasi penerus dapat memahami, menganalisis, menjawab masalah-masalah yang dihadapi masyarakat yang berhubungan dengan hal yang negatif dan dapat membangun kehidupan secara

Page 8: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

berkesinambungan, konsisten yang bersumber pada nilai-nilai moral agama sehingga cita-cita bangsa dapat terwujud perdamaian abadi anti kekerasan.

Pendidikan karakter diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi personal dan sosial sehingga menjadi warga negara yang baik (good care atau good citizen) dengan ciri-cirinya antara lain: berani mengambil sikap positif untuk menegakkan norma-norma sosial, membuat aturan hukum yang kondusif untuk kebaikan dan nilai-nilai moral demi masa depan bangsa yang mengedepankan nilai-nilai kasih yang baik, anti diskriminasi, inklusifisme, humanisme, pluralisme, kebebasan, persamaan, persaudaraan, kesatuan, kebangsaan, kebhinekaan, multikultural, nasionalisme, demokrasi dan demokratisasi yang bersumber pada nilai firman Tuhan sebagai paradigmanya.

Sosialisasi nilai-nilai pembentuk karakter harus diberikan kepada anak usia dini, karena anak usia dini sebagai generasi penerus kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Pendidikan karakter bisa disosialisasikan melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, dan akan lebih efektif lagi jika melalui peraturan formal, dan para guru wajib mengintegrasikan dalam mata pelajaran sekaligus memberi keteladanan dalam karakter yang baik. Pemerintah sebagai lembaga formal juga wajib menyensor tanyangan TV yang menampilkan gambar-bambar atau cerita yang mengakomodasikan bentuk karakter yang baik.

Page 9: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Disiplin diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter seseorang. Mendidik disiplin pada anak-anak sejak dini adalah jalan terbaik dalam pembentukan karakter anak. Agar mereka kelak dapat menghargai dirinya sendiri, orang tua dan orang disekitarnya. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, dapat bersosialisasi dengan baik, dan menjadi penerus bangsa yang dapat membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik lagi.

Page 10: Pembentukan Karakter Disiplin Anak Usia Dini

Referensi

http://www.aansutaryat.com/2014/01/pentingnya-menanamkan-disiplin-sejak.html

http://www.wartamadani.com/2013/04/pembentukan-karakter-disiplin-anak-usia.html

http://nencyhardini.blogspot.com/2012/12/pentingnya-pendidikan-karakter-sejak.html

http://lagu2anak.blogspot.com/2010/12/menanamkan-sifat-disiplin-pada-anak.html

http://ronywijaya.com/10-manfaat-mengajarkan-anak-disiplin/

http://fkippgsd.wordpress.com/2012/05/25/pentingnya-pendidikan-karakter-anak-usia-dini-dalam-mewujudkan-warga-negara-yang-baik/