pembentukan calon pemimpin tni ad yang …. dankodiklat -- pembentukan... · nilai-nilai dan...

14
PEMBENTUKAN CALON PEMIMPIN TNI AD YANG BERINTEGRITAS Oleh : Letjen TNI Lodewijk F Paulus ( Komandan Kodiklat TNI AD ) A. PENDAHULUAN Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi menjadi suatu kebutuhan yang esensial guna menghadapi tantangan dan penyelesaian permasalahan dalam suatu organisasi. Untuk menyikapi kondisi tersebut diperlukan kepiwaian seorang pemimpin yang memiliki pandangan jauh kedepan (visioner) dan memiliki integritas yang kuat. Demikian pula halnya dengan organisasi TNI AD, seperti yang ditegaskan oleh Kepala Staf TNI AD Jendral TNI Budiman pada saat memberikan pengarahan kepada para Komandan Satuan jajaran TNI AD dalam kegiatan Apel Komandan Satuan pada tanggal 3 Februari 2014 di Pussenif Kodiklat TNI AD Bandung, Kasad mengatakan: bahwa TNI AD bukan hanya membutuhkan Perwira dan Komandan Satuan yang hebat dan handal, tetapi juga harus memiliki integritas, karena tanpa integritas maka semua kemampuan yang ada tidak berarti apa-apa. TNI AD sebagai bagian dari TNI sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, khususnya pada pasal 8 dijelaskan Tugas-tugasTNI AD diantaranya melaksanakan tugas TNI matra darat dibidang pertahanan dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Agar tugas-tugas TNI AD dapat dilaksanakan dengan baik, maka organisasi satuan TNI AD memerlukan para pemimpin yang memiliki integritas. Bahkan Kasad pada kesempatan lain menegaskan apabila ada pejabat yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik diminta dengan hormat untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Upload: vuongthuan

Post on 17-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PEMBENTUKAN CALON PEMIMPIN TNI AD YANG BERINTEGRITAS

Oleh : Letjen TNI Lodewijk F Paulus ( Komandan Kodiklat TNI AD )

A. PENDAHULUAN

Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi menjadi suatu kebutuhan yang esensial guna menghadapi tantangan dan penyelesaian permasalahan dalam suatu organisasi. Untuk menyikapi kondisi tersebut diperlukan kepiwaian seorang pemimpin yang memiliki pandangan jauh kedepan (visioner) dan memiliki integritas yang kuat. Demikian pula halnya dengan organisasi TNI AD, seperti yang ditegaskan oleh Kepala Staf TNI AD Jendral TNI Budiman pada saat memberikan pengarahan kepada para Komandan Satuan jajaran TNI AD dalam kegiatan Apel Komandan Satuan pada tanggal 3 Februari 2014 di Pussenif Kodiklat TNI AD Bandung, Kasad mengatakan: bahwa TNI AD bukan hanya membutuhkan Perwira dan Komandan Satuan yang hebat dan handal, tetapi juga harus memiliki integritas, karena tanpa integritas maka semua kemampuan yang ada tidak berarti apa-apa.

TNI AD sebagai bagian dari TNI sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, khususnya pada pasal 8 dijelaskan Tugas-tugasTNI AD diantaranya melaksanakan tugas TNI matra darat dibidang pertahanan dalam Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Agar tugas-tugas TNI AD dapat dilaksanakan dengan baik, maka organisasi satuan TNI AD memerlukan para pemimpin yang memiliki integritas. Bahkan Kasad pada kesempatan lain menegaskan apabila ada pejabat yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik diminta dengan hormat untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Penekanan tersebut membuktikan bahwa TNI AD memerlukan para pemimpin yang memiliki integritas dalam pengabdiannya. Dengan demikian maka diperlukan penyiapan serta pembentukan calon-calon pemimpin TNI AD yang memiliki integritas, dan mau serta mampu melakukan suatu perubahan menuju kondisi yang lebih baik dalam menyikapi dan menghadapi tantangan tugas kedepan.

Pimpinan TNI AD konsisten untuk melakukan perubahan sesuai dengan tuntutan tugas kedepan, karena melalui perubahan tersebut TNI AD akan mampu menjawab semua kepercayaan yang diberikan oleh negara dalam melaksanakan tugas pokoknya secara berdaya guna dan berhasil guna untuk kepentingan Pertahanan Negara di Darat.Agar perubahan yang sedang dilaksanakan oleh TNI AD dapat diwujudkan secara berkesinambungan, maka diperlukan para pemimpin yang memiliki integritas diri yang kuat.

B. PEMIMPIN TNI AD YANG BERINTEGRITAS

1. Apakah integritas itu ?

1.1 Integritas dapat diartikan sebagai kejujuran dan keberanian untuk mengerjakan sesuatu yang benar bahkan ketika saat hal tersebut sulit di lakukan. Sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Dapat juga diartikan, bahwa Integritas (integrity) adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini, dengan kata lain: satunya kata dengan perbuatan.Nilai dan prinsip ini tentunya tidak lepas dari yang namanya kebenaran, oleh karena itu orang yang memiliki integritas pasti akan menjadi orang yang jujur dan menyukai keadilan dan kebenaran.Integritas pemimpin TNI AD juga memiliki ciri keunggulan moral, pantang menyerah, rela berkorban, dan senantiasa bersama-sama anak buah.

1.2 Pemimpin yang memiliki integritas akan mendapatkan

kepercayaan (Trust) dari bawahannya. Jadi integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang

dari gambaran keseluruhan pribadi seseorang (Integrity is who you are). TNI AD memiliki komitmen yang kuat dalam upaya menyiapkan para pemimpin yang memiliki integritas dan dilaksanakansecara selektif melalui pendidikan, pelatihan dan penataran.TNI AD memiliki fasilitas, sarana dan prasarana sebagai laboratorium dan dapur untuk membentuk calon-calon pemimpin TNI AD yang berintegritas dan berkarakter. Sumber Daya Manusia (SDM) calon-calon pemimpin TNI AD disiapkan melalui pendidikan, pelatihan dan penataran di Lembaga Pendidikan Pusat secara berjenjang dan berkesinambungan. Selain itu, untuk menyiapkan calon-calon pemimpin yang memiliki integritas dan berkarakter maka juga dilaksanakan uji kompetensi oleh Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispsiad) sebagai prasyarat bagi para Perwira TNI AD untuk mengisi jabatan dalam organisasi TNI AD sesuai strata jabatan tersebut. Pimpinan TNI AD terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM pimpinannya dan menyiapkan pimpinan masa depan secara dini. Upaya-upaya tersebut terus menerus dilaksanakan oleh Kasad, diantaranya dengan melakukan peningkatan fasilitas uji kompetensi berbasis komputer, seperti membangun Computerize Adaptive Test fersi 5 (CAT 5) adalah suatu sistem yang akan mengubah secara drastis paradigma pemeriksaan tes psikologi yang selama ini berlaku, karena dengan CAT pemeriksaan tes psikologi akan bertumpu pada efisiensi waktu, kecepatan dan ketepatan dalam mengolah dan menganalisis data psikologi serta pelaporan (Dispsiad, Bandung 21 Mei 2014). CAT sangat membantu sistem rekrutmen dan seleksi, dukungan psikologi dalam siklus operasi serta pengembangan kepemimpinan.

1.3 Disamping upaya tersebut TNI AD juga telah membangun kerjasama dengan berbagai elemen, khususnya Civitas Akademika Perguruan Tinggi guna memperoleh nilai tambah yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan SDM pimpinan TNI AD. Kerjasama yang dibangun bersama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tugas

masing-masing, kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan khususnya yang berkaitan dengan pertahanan negara, kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan peningkatan dan pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia, kerja sama dalam penyelenggaraan kegiatan ilmiah, seminar dan lokakarya serta kerjasama dibidang penyelenggaraan pengkajian dan konsultasi.Disamping hal tersebut juga dibangun kerjasama pengembangan penguasaan teknologi informasi bagi prajurit di satuan TNI AD, kerjasama ini sangat diperlukan dihadapkan dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), khususnya teknologi informasi, komunikasi dan komputer di masa kini dan mendatang guna mendukung tugas pokok Angkatan Darat. Menghadapi kemajuan Iptek tersebut maka TNI AD merespon kemajuan tersebut melalui peningkatan kualitas SDM, dan menyiapkan pimpinan TNI AD yang berintegritas agar dapat menjawab semua tantangan tugas di era kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi. Jadi antara peningkatan Iptek dan peningkatan militansi pimpinan TNI AD harus dilaksanakan secara berimbang.

2. Mengukur integritas

2.1 Dependability Concerns. Seberapa tinggi tingkat kemandirian seseorang pada saat mengerjakan suatu pekerjaan. Seorang dengan integritas tinggi akan dapat diandalkan.

2.2 Aggression Concerns. Seberapa jauh tingkat pengendalian diri seseorang ketika dihadapkan dengan masalah-masalah emosional. Integritas terkait dengan kemampuan mengendalikan diri

2.3 Substance Abuse Concerns. Seberapa jauh seseorang menanggapi penyalahgunaan alkohol maupun narkoba secara umum. Orang yang memiliki integritas tidak akan mentolerir hal ini.

2.4 Honesty Concerns. Seberapa jauh tingkat kejujuran seseorang ketika dihadapkan pada situasi yang kurang

mendukungnya di lingkungan kerja. Kejujuran adalah salah satu aspek penting dalam integritas diri

2.5 Computer Abuse Concerns. Seberapa jauh seseorang menggunakan komputer kantor untuk kepentingan pribadi. Integritas juga mengukur tingkat profesionalisme seseorang dalam menggunakan amanah yang diberikan kepadanya

2.6 Sexual Harassment Concerns. Seberapa jauh seseorang memandang pelanggaran seksual, baik dalam perilaku maupun perkataan. Seksualisme dapat berubah menjadi tindak kekerasan secara seksual kepada lawan jenis.

2.7 Overall Concerns. Seberapa jauh tingkat integritas terkait dengan akumulasi dari ke enam aspek yang telah disebut sebelumnya. Dengan adanya pengukuran aspek-aspek sebelumnya, dapat dilihat penyimpangan integritas secara keseluruhan yang dilakukan oleh seseorang.

2.8 Good Impression. Seberapa jauh tingkat keterbukaan seseorang terhadap kelemahan yang dimiliki. Dengan integritas diri yang tinggi, seseorang akan membuka diri untuk mengakui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya

Untuk lebih jelasnya, dapat disampaikan beberapa gambaran para pemimpin TNI AD yang memiliki integritas dan karakter yang kuat, sehingga pada masanya sangat menentukan keberhasilannya dalam mencapai tujuan yang diharapkannya.

Panglima Besar Jenderal Besar Sudirman.

Pahlawan nasional yang juga merupakan Bapak dari TNI yakni Jenderal Soedirman berhasil dalam melaksanakan tugas mempertahankan kemerdekaan NKRI tanpa Pamrih sehingga kepentingan pribadinya dikorbankan. Jenderal Soedirman terus melanjutkan perjuangannya dengan melaksanakan Perang Gerilya melawan Tentara Belanda walaupun harus di tandu karena

sakit. Jenderal Soedirman tetap memimpin dan memberi

semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Kata-kata Jenderal Soedirman yang terkenal adalah “Keberadaan saya yang terbaik adalah ditengah-tengah Anak Buah”. Itulah sebabnya tidak ada anak buahnya yang pernah Luntur rasa hormat dan Kepercayaannya kepada Jenderal Soedirman sekecil apapun.

Jenderal TNI M Yusuf.

Integritas Jenderal M. Yusuf adalah pemimpin yang berani tulus, ikhlas, dekat dengan prajurit dan merakyat mengabdikan diri kepada bangsa dan negara bukan untuk meraih kekuasaan, rela berkorban serta setia kepada pimpinannya. Melalui keyakinan pemikiran dengan memperhatikan kesejahteraan prajurit bawahan dan berusaha memenuhi segala kebutuhannya termasuk

membantu masyarakat di pedesaan melalui program AMD akan menumbuhkan semangat kerja dan moril yang tinggi.

Jenderal TNI Ahmad Yani.

Integritas yang dimiliki oleh Jenderal Achmad Yani sebagai pemimpin TNI AD pada masanya adalah berpendirian teguh rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara dalam mempertahankan kesucian Dasar dan Falsafah Negara, Pancasila dari pengkianatan PKI.

Era keberhasilan ketiga pimpinan TNI AD tersebut disebut juga sebagai Era perjuangan,saat

itu kebutuhan akan materialistis bukan hal yang dominan, sehingga yang ada dalam benak seorang Pemimpin adalah keberhasilan untuk negara dan bangsanya. Pemimpin yang berintegritas akan mampu mengendalikan diri dari segala keinginan hawa nafsu kebendaan dan tuntutan hidup yang semakin kompleks.Pengaruh tersebut juga dapat menjadi suatu keniscayaan yang dapat mempengaruhi pimpinan dilingkungan Institusi TNI AD. 3. Menyiapkan Pemimpin TNI AD yang berintegritas

3.1 Pendidikan.

Waktu terus berjalan, jaman terus berubah dan tantangan terus bertambah, menyadari kondisi

tersebut, maka TNI AD dalam melaksanakan rekrutmen SDM calon-calon pimpinan TNI AD selalu mengedepankan pada pemilihan seseorang yang memiliki Integritas. Menyikapi hal tersebut, TNI AD menyiapkan para pemimpinnya melalui pendidikan Perwira. Pentahapan seleksi dimulai secara berjenjang dari tingkat daerah sampai dengan tingkat pusat, dan dilaksanakan secara obyektif. Adapun tahapan seleksi masuk pendidikan yang harus dilaksanakan oleh para calon Perwira TNI AD adalah sebagai berikut :

3.1.1 Penerimaan lewat kelengkapan administrasi untuk mengetahui Identitas dan kelengkapan administrasi lainnya yang dipersyaratkan.

3.1.2 Parade calon peserta seleksi bertujuan untuk menilai kelayakan calon peserta seleksi secara fisik.

3.1.3 Pemeriksaan Kesehatan untuk mengetahui riwayat kesehatan dan kesiapan kesehatan yang bersangkutan untuk mengikuti Proses Pendidikan dan Pelatihan.

3.1.4 Diadakan Pemeriksaan Postur tubuh untuk mendapatkan penampilan yang ideal bagi seorang Perwira.

3.1.5 Tes Fisik melalui kesamaptaan jasmani A dan B guna mendapatkan calon Perwira yang samapta dan memiliki kesiapan Fisik yang Prima.

3.1.6 Tes Akademis beberapa Materi Pelajaran yang pernah didapat pada Pendidikan umum untuk mendapat Calon Perwira yang berkemampuan akademi dan memiliki IQ diatas rata-rata.

3.1.7 Tes Psikologi agar diperoleh data tentang tingkat kecerdasan, ketekunan, ketelitian dan karakter seseorang untuk dibentuk menjadi seorang Prajurit yang cocok dalam bidang tugasnya maupun arahan jabatan.

3.1.8 Tes Mental Ideologi, untuk mengetahui kesetiaannya terhadap Bangsa dan NKRI, serta Pancasila.

Delapan Tahapan diatas merupakan suatu upaya

normatif untuk menyaring peserta dihadapkan dengan alokasi peserta didik yang dibutuhkan, namun demikian harapan yang diinginkan adalah putra-putri terbaik bangsa, oleh sebab itu panitia seleksi ditingkat daerah dan pusat juga diuji integritasnya melalui kesungguhan, keterbukaan, kejujuran dan mengutamakan objektifitas dari hasil seleksi, sehingga rekruetmen betul-betul akan menjaring calon-calon peserta didik yang berkualitas sesuai standar terukur yang telah ditentukan dari berbagai materi tes. Hasil keluaran dari pendidikan Perwira TNI AD adalah seorang Perwira Muda yang disiapkan sebagai calon pimpinan TNI AD yang berintegritas dengan bercirikan Perwira yangTanggap dalam bidang akademi , Tanggon dalam bidang kepribadiandan Trengginas dalam kesemaptaan jasmani.

Pada setiap Strata Pendidikan perlu memperhatikan Tujuan Pendidikan, Tugas Keluaran Pendidikan dan Sasaran Pendidikan serta Kualifikasi Lulusan agar TNI AD memperoleh Sumber Daya Manusia Perwira yang berintegritas dan berkarakter, berkepribadian Sapta Marga, Sumpah Prajurit, memegang teguh Kode Etik Perwira. Keluaran Perwira melalui subyek pembinaan tersebut merupakan cikal bakal pimpinan TNI AD yang berintegritas dengan memiliki mental kepribadian yang tangguh dan memiliki sikap perilaku yang tidak mudah terkikis oleh pengaruh negatif perkembangan lingkungan yang serba instan. Perwira Muda yang dibekali dengan berbagai pengetahuan akademis umum dan militer, serta memiliki keterampilan teknis dan taktis militer. Perwira Muda akan memiliki keunggulan dari ketiga aspek tersebut sehingga dalam memimpin satuannya akan mendapatkan pengakuan serta dapat menjadi panutan dari anak buah yang dipimpinnya. Untuk lebih jelasnya, maka dalam rangka menyiapkan calon-calon pimpinan TNI AD yang berintegritas dilaksanakan secara berkesinambungan, dengan tujuan selektifitas secara objektif dengan mempertimbangkan keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), kecakapan (capability), kewenangan (authority), kompetensi

(competence), komitmen (comitment), dan akumulasinya adalah memiliki kekayaan intelektual (intelectual capital). Elemen-elemen tersebutakan dinilai secara terus menerus sampai mencapai jenjang karier tertinggi seorang pemimpin. Standar pengukurannya dilaksanakan melalui metode sosiometri,talent scouting, dan kecakapan Perwira.

3.2 Kriteria Pemimpin TNI AD yang berintegritas.

3.2.1 Religius. Nilai Religius yang merupakan keseluruhan tingkah laku manusia yang berbudi luhur, atas dasar percaya atau iman kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam penghayatan dan implementasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan fondasi ini maka pemimpin TNI AD dapat melaksanakan setiap tugas yang dibebankan kepadanya dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih dan mengimani bahwa profesinya merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga harus dipertanggunggjawabkan.

3.2.2 Tulus dan Ikhlas. Berusaha agar dapat

mengatakan sesuatu dengan jujur, dan hindari untuk mencoba agar dapat mengelabui lingkungan dengan kata-kata, seperti memberi pujian palsu atau pura-pura memberi dukungan. Sehingga, ketika lingkungan mengetahui dan membuktikan bahwa ada ketulusan, maka secara otomatis kepercayaan lingkungan kantor akan meningkat dan sebenarnya lingkungan Satuan sangat menyukai suatu ketulusan.

3.2.3 Jujur, Terbuka dan siap menerima

Kritik.Nilai Kejujuran yang secara harfiah mengandung pengertian lurus hati, tidak berbohong dan tidak curang. Ketika kita berbicara tentang kejujuran maka hal tersebut menentukan keberadaan TNI AD. TNI AD akan mampu berdiri tegak dan bertahan melawan

arus perkembangan zaman manakala pemimpin-pemimpin memiliki nilai kejujuran pada semua level. Membudayakan kejujuran tidak cukup hanya dengan penjelasan lisan, teori kepemimpinan atau pemberian hukuman tetapi lebih kepada ketauladanan sertakerelaan untuk tidak mengambil sikap bertahan justru akan meningkatkan rasa kepercayaan dalam hubungan sosial dengan rekan kerja di lingkungan Satuan.

3.2.4 Disiplin.Kedisiplinan merupakan kepribadian

prajurit karena tanpa itu maka prajurit TNI AD kehilangan jati dirinya. Disiplin merupakan suatu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan kedinasan yang berlaku. Kepemimpinan TNI AD harus memiliki disiplin karena tanpa itu seorang pemimpin tidak akan dapat mengendalikan pasukan atau satuannya dalam melaksanakan setiap tugas yang dibebankan kepadanya.

3.2.5 Cerdas dan Terampil.Seorang Pemimpin

diharapkan memiliki kecerdasan untuk membaca situasi dan kondisi lingkungan sehingga apa yang akan diperbuat untuk menyelesaikan suatu masalah, tidak timbul masalah baru bahkan memunculkan masalah yang lebih besar, tetapi lewat keterampilan dan seni yang dimiliki oleh seorang Pemimpin menghasilkan dampak positif yang dirasakan oleh anak buah.

3.2.6 Memiliki Karisma Kepribadian.Penampilan

seseorang secara fisik tidak menjamin orang tersebut memiliki karisma kepribadian yang luar biasa, mengingat apa yang kelihatan dari luar berasal apa yang ada dari dalam, dengan kata lain Pemimpin yang berwibawa dan berkarisma dilandasi dengan kejernihan dan

kemurnian hati yang berakar dari nilai-nilai spiritual yang tinggi.

3.2.7 Percaya Diri.Seorang Pemimpin harus

memiliki Kepribadian yang kuat dan dapat meyakinkan kepada bawahannya sehingga apapun keputusan yang di ambil akan selalu dipatuhi oleh bawahannya. Dan Pimpinan harus berani mengambil risiko apapun keputusan yang telah dibuat. Rasa percaya diri sejati lahir dari keinginan dan tekad untuk melakukan apapun sampai dengan tujuan itu tercapai.

3.2.8 Komitmen dan Konsisten untuk berbuat yang

terbaik.Yang tidak kalah penting, dalam berperilaku maka perlu konsisten dengan perilaku-perilaku diatas. Jadi diharapkan tidak hanya sesekali saja dalam melakukannya, sehingga konsistensi adalah kunci untuk menjaga tetap besarnya kepercayaan rekan kerja di lingkungan Satuan.

3.2.9 Tauladan dalam sikap dan

perilaku.Keteladan seorang pemimpin dapat dilihat dari bahasa, perilaku sehari-hari dan melakukan kebiasaan yang baik. Karena seorang pemimpin harus memberikan contoh dan suriteladan kepada bawahannya. Seorang pemimpin sedapat mungkin menghindari perilaku yang buruk agar tidak kehilangan rasa kewibawaannya.

3.2.10 Toleransi,Loyal dan Solid. Nilai toleransi,

kebersamaan, dan kesetiaan yang tinggisebagai jawaban dari kemajemukan di lingkungan TNI AD. TNI AD berasal dari berbagai suku, agama, ras, antar golongan yang ada di Indonesia dimana setiap perbedaan memiliki karakteristik dan budaya yang berbeda-beda sehingga keikhlasan untuk menerima perbedaan merupakan kunci bagi seorang pemimpin.

3.2.11 Semangat, Kerja Keras, Inisiatif, Kreatif dan

Inovatif. Dilaksanakan dalam setiap tugas yang dihadapi. Nilai-nilai tersebut dibutuhkan dalam berbagai aspek pelaksanaan tugas baik dalam mengatasi permasalahan satuan, mendidik dan melatih siswa atau prajurit di satuan bahkan dalam menghadapi pertempuran. Hal ini merupakan implementasi kemampuan seorang pemimpin dalam mencari berbagai cara bertindak atas suatu persoalan.

3.2.12 Menguasai Tugas.Ketika mendapat tugas, maka segera ambil saja tanggung jawab yang diberikan, dan tidak perlu banyak berpikir atau pertimbangan untung rugi, karena hakikatnya mendapat tugas itu adalah harus dikerjakan, jadi bukan ditimbang timbang, tetapi langsung harus dikerjakan. Pada saat ini, berani bertanggung jawab merupakan karakter yang sulit ditemukan dimana kebanyakan lebih sering menghindari konsekuensi negatif. Dengan demikian, maka saat ini harus berani untuk membuat perbedaan maka itu adalah suatu integritas yang implikasinya akan merebut kepercayaan di lingkungan Satuan.

3.2.13 Peka, Peduli dan memelihara hubungan

Sosial. Dapat berbuat sebagai contoh teladan yang nyata mudah untuk dicari atau dan diajak bicara oleh rekan kerja yang meliputi Senior, Teman, Yunior maupun Anggota, sebagai suatu kegiatan yang menjadi sistem maupun prosedur tetap/kerja positif dalam hal hubungan sosial, umum atau pelayanan dinas sekalipun.

3.2.14 Berlandaskan Jati Diri TNI. Pemimpin TNI AD

harus memiliki Kepribadian teguh pada Prinsip dan Keyakinan yang selalu mengedepankan kepentingan Tugas demi Bangsa dan Negara diatas kepentingan Pribadi atau Golongan

sebagai Tentara Pejuan, Tentara Rakyat, Tentara Nasional, dan Tentara Profesional.

3.2.15 Menguasai Teknologi Informasi dan Bahasa Inggris. Pemimpin TNI AD harus mampu mengikuti perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) sehingga bisa menyesuaikan dengan kondisi temporer yang berhubungan dengan perubahan situasi akibat pengaruh TIK. agar dapat mengikuti perkembangan tersebut maka kemampuan berbahasa Inggris menjadi suatu keharusan bagi pimpinan TNI AD.

3.2.16 Berani, Arif dan Bijaksana. Keberanian untuk

memutuskan langkah dan tindakan yang harus dilakukan dalam menyikapi suatu permasalahan dalam menghadapi tantangan tugas, tidak emosional dan berpikir smart serta arif dalam menyikapi persoalan, serta bijaksana dalam mengambil keputusan tersebut.

3.2.17 Meningkatkan dan memelihara Kesegaran

Jasmani. Untuk menjadi pemimpin TNI AD yang berintegritas tentunya harus didukung dengan kesegaran jasmani yang samapta. Pemikiran-pemikiran yang jernih tentunya akan lebih dipengaruhi oleh kesegaran jasmani yang samapta. Ibarat pepatah mengatakan “didalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat”.

C. PENUTUP

Dari makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa penyiapan calon-calon pemimpin TNI AD yang berintegritas harus disiapkan secara dini melalui tahapan-tahapan yang dilakukan secara berjenjang, berkesinambungan dan selektif, mulai tingkat daerah sampai dengan pusat.

1. Kualitas kepemimpinan perwira TNI AD yang berintegritas sangat di tentukan oleh beberapa faktor mulai dari perekrutan, pembentukan dan penempaan karakter dan kemampuan di lembaga pendidikan (Perwira) berlanjut

dengan pemantauan konsistensi aktualisasi kepemimpinan selama melaksanakan tugas tanpa batasan strata kepemimpinan itu sendiri, dengan cara mengumpulkan data dan hubungan tingkah laku melalui: sosiometri, talent scouting dan kecakapan, serta prestasi selama mengikuti pendidikan

2. Pemimpin TNI AD yang berintegritas memiliki ciri mau untuk

berubah dan mau melakukan perubahan sesuai dengan tuntutan perkembangan lingkungannya. Transformasi menjadi salah satu kata kunci menuju kepada perubahan yang harus dilakukan agar organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran penyelesaikan tugas pokoknya. Kemauan untuk melakukan perubahan akanmembentuk karakter serta kualitas kepemimpinan Perwira TNI AD yang berintegritas.

3. Menyiapkan calon-calon pemimpin TNI AD yang

berintegritas merupakan suatu langkah dan upaya secara berkesinambungan untuk kaderisasi generasi penerus agar senantiasa mengingat, merenungkan dan menghayati serta melaksanakan nilai-nilai moral yang telah diwariskan secara konsisten yang dilandasi oleh Jati Diri TNI.

Demikian semoga makalah ini dapat memberikan gambaran

tentang penyiapan calon-calon pemimpin TNI AD yang berintegritas dan memberikan nilai manfaat bagi peserta Seminar.