pembangunan tanpa idelogi
TRANSCRIPT
PEMBANGUNAN TANPA IDEOLOGI
Ekonomi Indonesia yang sosialis sampai 1966 berubah menjadi kapitalis selama Orde
Baru (1966-1998) pada tahun 1998 sistem ekonomi dinyatakan didasarkan pada Pancasila dan
kekeluargaan yang mengacu pasal 33 UUD 1945 yang biasa disebut dengan sistem ekonomi
kerakyatan, tetapi dalam prakteknya meninggalkan ajaran moral, tidak demokratis, dan tidak
adil, pada masa ini pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang adil. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, tapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh, kemiskinan
dan pengangguran tetap dalam tingkat yang tinggi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi mungkin
sebanding dengan meningkatnya pendapatan perkapita yang terus meningkat dari tahun-ketahun,
namun ketimpangan distribusi pendapatan juga meningkat. Indonesia sebenarnya sudah lama
menerapkan konsep ekonomi Islam walaupun dengan nama yang berbeda ( Ekonomi Pancasila ).
Diatas podium teriak syariat Islam atau nasionalisme dan NKRI, di belakang menggadaikan
negara. Masalah utamanya di sini bukan pada konsep dan sistem yang berjalan tapi lebih kepada
praktek dan komitmen dari orang-orang yang menjalankan sistem tersebut. Seperti yang
disampaikan Koentjaraningrat, orang Indonesia tidak pernah berkomitmen kuat terhadap ideologi
yang diyakini, ideologi hanya sebatas alat propaganda untuk mencapai kepentingan pribadi dan
kelompok. Semua kebijakan yang diterapkan apapun jenis kebijakannya mengharapkan
pertumbuhan, tetapi pertumbuhan untuk semua, bukan untuk sekelompok kecil bangsa
Indonesia, apalagi untuk bangsa lain.
NAMA : LULU NURKHOLIFAH
NIM : 5552111000
KELAS : 4C