determinan ketimpangan pembangunan ekonomi di …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. skripsi full teks...

69
DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI PULAU SUMATERA (KAJIAN INDEKS ENTROPI THEIL) (Skripsi) Oleh NURWAFA FINANDA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 04-Apr-2020

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

PULAU SUMATERA (KAJIAN INDEKS ENTROPI THEIL)

(Skripsi)

Oleh

NURWAFA FINANDA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

ABSTRAK

DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

PULAU SUMATERA (KAJIAN INDEKS ENTROPI THEIL)

Oleh

NURWAFA FINANDA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor ketimpangan

pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera. Penelitian ini menggunakan analisis

regresi Data Panel untuk mengidentifikasi ketimpangan dan menggunakan model

panel data dari tahun 2007 - 2017 dengan sampel 10 provinsi di Pulau Sumatera,

untuk mengatahui pengaruh setiap variabel terhadap ketimpangan pembangunan

ekonomi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dari analisis regresi data

panel menunjukkan bahwa variabel bebas PDRB berpengaruh terhadap

ketimpangan pembangunan ekonomi, IPM berpengaruh terhadap ketimpangan

pembangunan ekonomi, dan Jumlah Penduduk berpengaruh secara signifikan

terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi.

Kata kunci: IPM, Jumlah Penduduk, Ketimpangan Pembangunan, Panel Data,

PDRB.

Page 3: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

ABSTRACT

DETERMINANT OF INEQUALITY DEVELOPMENT IN SUMATERA

ISLAND (THEIL ENTROPY INDEX STUDY)

By

NURWAFA FINANDA

The purpose of this study was to analyze the factors of inequality in economic

development on the island of Sumatra. This study uses Panel Data regression

analysis to use inequality and uses a panel data model from 2007 - 2017 with a

sample of 10 provinces on the island of Sumatra, to know any changes in variables

towards inequality in economic development. The results of this study indicate that

the panel data regression analysis shows that the GRDP independent variable

opposes inequality in economic development, HDI regulates economic

development inequality, and the number of population is significantly related to

inequality in economic development.

Keywords: Development Inequality, GRDP, HDI, Panel Data, Population.

Page 4: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

PULAU SUMATERA (KAJIAN INDEKS ENTROPI THEIL)

Oleh

NURWAFA FINANDA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI
Page 6: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI
Page 7: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi ini telahdi tulis

dengan sungguh sungguh dan bukan merupakan penjiplakan hasil karya orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya

sanggup menerima hukuman sanksi sesuai yang berlaku

Bandar Lampung, 30 Agustus 2019

Penulis

Nurwafa Finanda

Page 8: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 20 Agustus 1997, sebagai anak

Pertama dari dua bersaudara pasangan Bapak Kms.Tohir Hanafi, S.E., M.M. dan

Ibu Rosida S, S.Pd.I.

Pendidikan yang telah ditempuh penulis yaitu Taman Kanak – Kanak (TK) Aisiyah

dan Cerkasi di Sukadana Lampung Timur diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah

Dasar (SDN) 2 Sukadana Lampung Timur diselesaikan pada tahun 2009. Penulis

meraih juara II dan juara III Lomba Sempoa Tingkat Kota Metro tahun 2009.

Penulis melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Sukadana Lampung

Timur diselesaikan pada tahun 2012. Adapun kegiatan organisasi ekstrakurikuler

yang diikuti yaitu Wakil Sekertaris Osis. Kemudian penulis melanjutkan di Sekolah

Menengah Atas (SMAN) 1 Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun 2015.

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti yaitu Futsal, Basket, dan Paskibra

SMAN 1 Bandar Lampung.

Penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas

Lampung di jurusan Ekonomi Pembangunan, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN) pada tahun 2015. Adapun kegiatan organisasi

yang pernah diikuti yaitu Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

(HIMEPA), Pernah menjadi Komisi Disiplin PPKMB tahun 2017, kemudian tahun

Page 9: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

2017 Penulis mengikuti kegiatan KKL (Kuliah Kunjung Lapangan) di Bursa Efek

Indonesia, Kementrian Perdagangan, Otoritas Jasa Keuangan. Penulis

melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Bumi Nabung, Kabupaten

Lampung Utara.

Kegiatan di luar kampus yang aktif dilakukan adalah sebagai surveyor BI (Bank

Indonesia) tahun 2019.

Page 10: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

MOTO

“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik

Pelindung”.

(Q.S Ali-Imran : 173)

“Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar

menolong saudaranya”.

(HR. Muslim)

“Bekerja apapun harus didasarkan Niat Ikhlas dan Jujur, agar KEBENARAN

TERWUJUD”.

(K.H Ahmad Hanafiah Masputra)

“Ridho Allah adalah Ridho Orangtua, Kunci Selamat Dunia Dan Akhirat”.

(Nurwafa Finanda)

Page 11: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

PERSEMBAHAN

Di atas segalanya ucap syukur kepada ALLAH SWT

Kupersembahkan Skripsi ini kepada:

Ibu Rosida S, S.Pd.I atas setiap pengorbanan baik moril maupun materil, kasih

ikhlas yang tidak terhingga, serta sujud dan doanya yang selalu diucapkan demi

keberhasilanku

Ayah KMS. Tohir Hanafi, S.E., M.M yang menjadi motivasiku untuk segera

menyelesaikan pendidikanku dan menjadi manusia yang berhasil

Saudariku Nurfadhilah Finanda yang selalu memberikan dukungan

serta mendoakan keberhasilanku

Keluarga besar dan sahabat-sahabat tersayang.

Almamater tercinta, Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

Page 12: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur Penulis

ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas

Lampung. Pada kesempatan ini. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

Dengan kerendahan hati sebagai wujud rasa hormat serta terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Toto Gunarto S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran serta,

memberikan arahan, ilmu, dan saran kepada penulis hingga skripsi ini

terselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Nairobi, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung serta Dosen Pembimbing

Page 13: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

akademik yang telah meluangkan waktu memberikan arahan dan saran kepada

penulis selama proses perkuliahan.

4. Ibu Emi Maimunah, S.E., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung serta selaku

dosen penguji dan pembahas yang telah memberikan arahan dan masukan

kepada penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

5. Ibu Dr. Lies Maria Hamzah, S.E., M.E selaku dosen penguji dan pembahas

yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis dengan penuh

kesabaran dan ketelitian.

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis menuntut

ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

7. Staff dan pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang

telah membantu kelancaran proses penyelesaian skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku, Ayahanda Kms.Tohir Hanafi, S.E M.M dan Ibunda Rosida

S, S.Pd.I yang telah memberikan cinta dan kasih sayang, semangat, serta selalu

berdoa untuk kebahagian dan kesuksesanku. Terimakasih atas segala yang

Ayah dan Ibu berikan, semoga kelak Penulis akan membanggakan dan

membahagiakan Ayah dan Ibu.

9. Adikku Nurfadhilah Finanda yang selalu memberikan keceriaan, tawa dan

canda dalam kehidupanku. Semoga kelak kita dapat membanggakan kedua

orang tua.

10. Keluarga besar di Bandar Lampung, Lampung Timur, dan Sumatera Selatan

terimakasih atas doanya.

Page 14: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

11. Suhu senior yang selalu membimbing skripsi dengan sabar serta meluangkan

waktunya Shaula Rizky Sharlita dan Rizka Amalia.

12. Sahabatku yang berjuang bersama dari maba (Angling Drama) Bunga Ratu C,

Suci Ramadhanti, Yanuarista S.F, Rynaldi Ariantama, Cynthia Dikna S, Naufal

Bayan, Indri Meiliyana, Gebrella Nadia, Ridho Kukuh Sumedi, Hani Nabila F,

Anisya Bella S, dan Revasya Alita.

13. Sahabat yang selalu ada dalam susah dan senang bersama Meirin Rahma Dira

S.I.kom.

14. Sahabat SMA yang selalu berbagi canda dan tawa Mutiara Ruci, Santrika

Khanza, Novi Kurnia, Naufal Azmar Alqas.

15. Sahabat Rongrong Squad yang selalu menemani hidup tanpa beban Ingrid

Yulika, Mita Gustiari, Yoel Christian, Jesi Zafita, Melinda Purnama, Aji

Mahendra, Gading Putra, Reza, Axel.

16. Rekan KKN Farhana, Nurlia, Bang Dhio, Regif, Ikhwan, dan Ning terima kasih

atas kebersamaan dan pengalaman hidupnya selama 40 hari.

17. Pasukan Turbo (Sepupu Squad) yang selalu tertawa dan receh bersama, Teteh,

Idho, Shahih, Sasha.

18. Para Keluarga Besar Himepa 2015/2016. Jajaran Presidium dan yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu.

19. Keluarga Besar EP 15 dan juga Team Perencanaan Squad yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

20. Keluarga SMA N 1 Bandar Lampung, terima kasih telah memberi pengalaman

yang berarti.

Page 15: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

21. Team Surveyor Bank Indonesia 2019 yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

22. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal

sampai dengan skripsi ini terselesaikan.

Penulis berharap Allah SWT membalas kebaikan mereka yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, akan tetapi semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat

bagi kita semua Aamiin.

Bandar Lampung, 30 Agustus 2019

Penulis

Nurwafa Finanda

Page 16: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 18

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 19

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 19

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 21

A. Landasan Teori .......................................................................................... 21

1. Ketimpangan Pembangunan Ekonomi ................................................. 21

2. Indeks Entropi Theil ............................................................................. 22

3. PDRB .................................................................................................... 23

4. Indeks Pembangunan Manusia ............................................................. 24

5. Jumlah Penduduk .................................................................................. 26

B. Hubungan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ............................. 27

1. Hubungan PDRB Terhadap Ketimpangan Pembangunan

Ekonomi ............................................................................................... 27

2. Hubungan IPM Dengan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi .......... 28

3. Hubungan Jumlah Penduduk Terhadap Ketimpangan

Pembangunan Ekonomi ........................................................................ 29

C. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 30

D. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 33

E. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 34

III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 35

A. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 35

B. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 36

C. Model dan Metode Analisis ...................................................................... 37

D. Regresi Data Panel .................................................................................... 38

1. Regresi data panel dengan Common Effect Model ............................... 39

2. Regresi data panel dengan Fixed Effect Model .................................... 40

Page 17: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

ii

3. Regresi data panel dengan Random Effect Model ................................ 40

E. Penentuan Metode Estimasi ...................................................................... 41

1. Uji Chow (CEM vs FEM) .................................................................... 41

2. Uji Hausman (FEM vs REM) ............................................................... 41

F. Pengujian Statistik ..................................................................................... 42

1. Uji-t (Pengujian Hipotesis) ................................................................... 42

2. Pengaruh PDRB terhadap ketimpangan pembangunan ........................ 43

3. Pengaruh IPM terhadap ketimpangan pembangunan ........................... 43

4. Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap ketimpangan

pembangunan ........................................................................................ 43

5. Uji F ...................................................................................................... 43

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 45

A. Uji Regresi Data Panel .............................................................................. 45

1. Metode Pemilihan Model ..................................................................... 45

B. Estimasi Model Persamaan ....................................................................... 48

1. Model Persamaan Ketimpangan Pembangunan (Y) ............................. 48

2. Model Persamaan Ketimpangan Pembangunan (Y) setelah

di linierkan (Antilog) ............................................................................ 49

C. Pengujian Statistik ..................................................................................... 50

1. Uji-t ....................................................................................................... 50

2. PDRB .................................................................................................... 51

3. IPM ....................................................................................................... 51

4. Jumlah Penduduk .................................................................................. 51

5. Uji F ...................................................................................................... 51

6. Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................................ 52

D. Interpretasi Dan Pembahasan Variabel ..................................................... 53

1. PDRB .................................................................................................... 53

2. IPM ....................................................................................................... 54

3. Jumlah Penduduk .................................................................................. 56

B. Analisis Individual Effect. ......................................................................... 58

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 63

A. Kesimpulan ................................................................................................ 63

B. Saran .......................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

LAMPIRAN ......................................................................................................... 69

Page 18: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Indeks Entropi Theil Di Pulau Sumatera menurut Provinsi .............................. 4

2. Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Sumatera 2011-2015. .................................. 14

3. Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Sumatera ......................................... 16

4. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 30

5. Sumber dan Jenis Data .................................................................................... 36

6. Hasil Uji Chow ................................................................................................ 46

7. Hasil Uji Hausman .......................................................................................... 47

8. Hasil Estimasi Regresi Fixed Effect Model ..................................................... 48

9. Nilai Antilog Koefisien Variabel .................................................................... 49

10. Hasil Uji t ........................................................................................................ 50

11. Hasil Uji Hipotesis Secara Bersama – sama ................................................... 52

12. Koefisien Determinasi ..................................................................................... 52

13. Tabel Nilai Antilog Koefisien Variabel Bebas ............................................... 53

14. Nilai Koefisien Hasil Regresi Fixed Effect Model. ......................................... 58

15. Nilai Coefficient dan Individual Effect tiap Provinsi di Pulau Sumatera ........ 58

Page 19: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita di Indonesia. .................. 10

2. Provinsi dengan pertumbuhan penduduk tertinggi di Indonesia. .................... 11

3. 5 Provinsi dengan PDRB perkapita tertinggi di Pulau Sumatera. ................... 13

4. Kerangka Pemikiran ........................................................................................ 34

Page 20: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketimpangan pembangunan dan pemerataan pembangunan menjadi permasalahan

utama dalam pertumbuhan provinsi, karena beragamnya karakteristik suatu wilayah

menyebabkan terjadinya ketimpangan daerah. Menurut Williamson (1965),

ketimpangan pembangunan pusat dan daerah satu dengan daerah lain merupakan

suatu hal yang wajar, karena adanya perbedaan dalam sumber daya dan awal

pelaksanaan pembangunan daerah (Sjafrizal, 2018).

Ketimpangan timbul dikarenakan tidak adanya pemerataan dalam pembangunan

ekonomi. Hal ini terlihat dengan adanya wilayah yang maju dengan wilayah yang

terbelakang atau kurang maju. Ketimpangan memiliki dampak positif maupun

dampak negatif. Dampak positif dari adanya ketimpangan adalah dapat mendorong

wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing dan meningkatkan

pertumbuhannya guna meningkatkan kesejahteraannya. Sedangkan dampak negatif

dari ketimpangan yang ekstrim antara lain inefisiensi ekonomi, melemahkan

stabilitas sosial dan solidaritas, serta ketimpangan yang tinggi pada umumnya

dipandang tidak adil, sebagai akibatnya akan timbul perbedaan kesejahteraan di

berbagai daerah (Arsyad, 2004).

Aspek yang umum terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah, pada dasarnya

disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan sumber daya alam dan perbedaan

Page 21: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

2

kondisi geografi yang terdapat pada masing-masing daerah. Akibat dari perbedaan

ini, kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses pembangunan juga menjadi

berbeda. Terdapat beberapa aspek pada setiap daerah biasanya terdapat daerah maju

(Development Region) dan daerah terbelakang (Underdevelopment Region).

Terjadinya ketimpangan ini membawa implikasi terhadap tingkat kesejahteraan

masyarakat. Aspek ketimpangan pembangunan ini juga mempunyai implikasi pula

terhadap formulasi kebijakan pembangunan daerah yang dilakukan oleh pemerintah

daerah ketimpangan ekonomi pada dasarnya terjadi karena struktur, pola dan lokasi

konsentrasi kegiatan ekonomi antar ruang pada suatu daerah (Sjafrizal, 2018).

Struktur dan pola lokasi tersebut ditentukan oleh distribusi kegiatan ekonomi antar

ruang sangat dipengaruhi keuntungan lokasi dari masing-masing tempat yang

cenderung menimbulkan konsentrasi kegiatan ekonomi. Sementara itu, transmisi

pertumbuhan ekonomi antar ruang ternyata tidak lancar sehingga cenderung

menimbulkan adanya daerah yang bertumbuh cepat dan daerah yang bertumbuh

lambat, hal ini menjelaskan prinsip dasar ketimpangan pembangunan (Sjafrizal,

2018).

Penyebab umum terjadinya ketimpangan ekonomi, (Sjafrizal, 2018) yaitu antara

lain, perbedaan kondisi demografis. Faktor utama yang dapat mendorong terjadinya

ketimpangan ekonomi daerah adalah faktor demografis. Kondisi demografis yang

dimaksudkan disini meliputi perbedaan tingkat pertumbuhan dan struktur

kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan kesehatan. Kondisi demografis

ini kemudian akan memengaruhi ketimpangan karena hal ini akan berpengaruh

terhadap produktivitas kerja masyarakat pada daerah bersangkutan. Kemudian

Page 22: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

3

faktor lainnya konsentrasi kegiatan ekonomi daerah. Terjadinya konsentrasi

kegiatan ekonomi yang cukup tinggi pada daerah tertentu jelas akan memengaruhi

ketimpangan ekonomi derah. Pertumbuhan ekonomi daerah akan cenderung lebih

cepat pada daerah di mana terdapat konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup

besar. Kondisi tersebut selanjutnya akan mendorong proses pembangunan daerah.

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang mencakup pembentukan

institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri alternatif, perbaikan

kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih

baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan

perusahaan-perusahaan baru dan antar sektor ekonomi suatu daerah (Sjafrizal,

2018).

Untuk menghitung besarnya ketimpangan digunakan Indeks Entropi Theil. Indeks

Entropi Theil memungkinkan untuk membuat perbandingan selama waktu tertentu.

Indeks Ketimpangan Entropi Theil juga dapat menyediakan secara rinci dalam sub

unit geografis yang lebih kecil, yang pertama akan berguna untuk menganalisis

kecenderungan konsentrasi geografis selama periode tertentu, sedang yang kedua

juga penting ketika kita mengkaji gambaran yang lebih rinci mengenai

kesenjangan/ketimpangan spasial. Merupakan aplikasi konsep teori informasi

dalam mengukur kesenjangan (ketimpangan) ekonomi dan konsentrasi industri.

Studi empiris yang dilakukan Theil dengan menggunakan indeks Entropi

menawarkan pandangan yang tajam mengenai pendapatan regional perkapita dan

kesenjangan pendapatan, kesenjangan internasional, serta distribusi produk

domestik bruto dunia (Kuncoro, 2012).

Page 23: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

4

Tabel 1. Indeks Entropi Theil Di Pulau Sumatera menurut Provinsi

Sumber: Perhitungan rumus Indeks Theil

Tabel 1 hasil perhitungan Indeks Entropi Theil diatas dapat dijelaskan bahwa dalam

11 tahun terakhir ketimpangan pembangunan di Pulau Sumatera mengalami

fluktuasi. 10 Provinsi mempunyai karakteristik setiap wilayah berbeda-beda.

Menganalisis masing-masing daerah yang memiliki beragam keunggulan di Pulau

Sumatera. Provinsi Aceh setiap tahun mengalami ketimpangan tergolong rendah.

Ditahun 2008, pertumbuhan ekonomi Aceh masih terus melambat. Penurunan

ekspor yang merupakan penyumbang terbesar dalam PDRB masih terus berlanjut.

Ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan sebesar minus 6,71%.

Pertumbuhan ekonomi Aceh masih didorong oleh sektor pertanian, sektor

perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertambangan dan penggalian. Kedua

sektor yang pertama disebutkan masih tetap tumbuh meski pertumbuhannya sedikit

melambat hingga tahun 2009. Namun di tahun 2012 Aceh mengalami peningkatan

ketimpangan dikarenakan pada tahun 2012 Aceh dilanda bencana alam yaitu

gempa berkekuatan 8,6 SR. Ketimpangan di Aceh terus mengalami fluktuasi

hingga tahun 2017 sebesar 0,0143 atau provinsi Aceh semakin merata

dibandingkan tahun 2007.

PROVINSI 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

ACEH 0,1023 0,0973 0,0976 0,0077 0,0084 0,0159 0,0127 0,0102 0,0108 0,0110 0,0143

SUMATERA

UTARA 0,0749 0,0755 0,0769 0,0403 0,0400 0,0098 0,0117 0,0393 0,0401 0,0400 0,0453

SUMATERA

BARAT 0,0154 0,0164 0,0186 0,0105 0,0103 0,0154 0,0141 0,0093 0,0084 0,0080 0,0121

RIAU 0,1570 0,1584 0,1616 0,0627 0,0596 0,1324 0,3194 0,0451 0,0398 0,0366 0,0232

JAMBI 0,0522 0,0535 0,0578 0,0150 0,0158 0,0511 0,0498 0,0187 0,0194 0,0196 0,0140

SUMATERA

SELATAN 0,0126 0,0118 0,0145 0,0212 0,0211 0,0097 0,0075 0,0207 0,0200 0,0199 0,0248

BENGKULU 0,0290 0,0294 0,0317 0,0089 0,0092 0,0291 0,0282 0,0100 0,0108 0,0113 0,0087

LAMPUNG 0,0007 0,0007 0,0033 0,0239 0,0238 0,0630 0,0644 0,0235 0,0230 0,0229 0,0399

KEP.BANGKA

BELITUNG 0,0944 0,0918 0,0919 0,0504 0,0505 0,0832 0,0801 0,0488 0,0491 0,0486 0,0431

KEPULAUAN

RIAU 0,2769 0,2656 0,2565 0,1580 0,1558 0,2318 0,2271 0,1569 0,1597 0,1583 0,1381

Page 24: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

5

Provinsi Sumatera Utara di tahun 2012 merupakan ketimpangan terendah selama

periode penelitian. Sumatera Utara terus mengalami fluktuasi ketimpangan,

perekonomian Provinsi Sumatera Utara masih mencatatkan pertumbuhan positif

sebesar 6,13%, tumbuh stabil dibandingkan tahun sebelumnya serta berada sedikit

di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,11%. Dari sisi permintaan,

perekonomian Sumatera Utara pada triwulan laporan tumbuh sedikit meningkat

dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Aktivitas konsumsi dan kegiatan investasi

masih merupakan sektor yang dominan dalam perekonomian Sumatera Utara.

Struktur perekonomian pada triwulan laporan masih didominasi oleh tiga sektor

utama yaitu sektor industri pengolahan, sektor pertanian, dan sektor PHR.

Kombinasi ketiga sektor tersebut memberikan sumbangan sebesar 61,54%. Ketiga

sektor utama tersebut masih menjadi sektor pendorong pertumbuhan ekonomi

Sumatera Utara. Kinerja sektor pertanian menunjukkan peningkatan pada tahun

2012. Di tahun 2017 Sumatera Utara kembali mengalami peningkatan ketimpangan

namun masih tergolong rendah dengan indeks sebesar 0,0453.

Provinsi Sumatera Barat tergolong ketimpangan yang rendah selama tahun 2007

hingga 2017. Meskipun mengalami ketimpangan yang tergolong rendah namun

Sumatera Barat mengalami fluktuasi. Sumatera Barat memiliki potensi ekonomi

yang cukup banyak. Perairan pantai barat serta kawasan Kepulauan Mentawai

memiliki banyak kehidupan laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Nelayan dapat

menangkap beragam jenis ikan di kawasan ini. Ikan kerapu, udang, rumput laut,

kepiting, dan mutiara merupakan beberapa hasil perikanan laut unggulan. Daerah

pesisir pantai, terutama kawasan Kepulauan Mentawai menghasilkan banyak

kelapa. Di daerah perbukitan dan pegunungan terdapat perkebunan karet, cengkeh,

dan lada. Kawasan pegunungan yang ditutupi hutan juga menghasilkan kayu.

Page 25: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

6

Sumatera Barat memiliki potensi bahan tambang golongan A, B dan C. Bahan tambang

golongan A, yaitu batu bara terdapat di Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto.

Sedangkan Bahan tambang golongan B yang terdiri dari air raksa, belerang, pasir besi,

tembaga, timah hitam dan perak menyebar di wilayah kabupaten Sijunjung, Solok, Lima

Puluh Kota, Pasaman, dan Tanah Datar. Bahan tambang golongan C menyebar di seluruh

kabupaten kota di Sumatera Barat, sebagian besar terdiri dari pasir, batu dan kerikil

sedangkan di Padang Pariaman terdapat obsidian dan batu andesit.

Provinsi Riau sebagai ketimpangan tertinggi di Pulau Sumatera ditahun 2013.

Dengan indeks sebesar 0,3194 pertumbuhan ekonomi Riau sepanjang tahun 2013

berada pada kondisi yang kurang menggembirakan dimana tumbuh melambat

hingga sebesar 2,61% dan 6,13%, atau merupakan titik terendah dalam kurun 10

tahun terakhir. Kondisi ini utamanya bersumber dari pengaruh eksternal yang

berasal dari faktor perlambatan ekonomi global dan pemberlakuan hambatan tarif

dan non-tarif terhadap produk Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya di sejumlah

negara. Selain itu, beberapa pengaruh internal juga turut berperan diantaranya

terkait ‘baseline event’ penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun

2012, minimnya penemuan sumur minyak baru yang lebih produktif dan

menurunnya margin keuntungan pelaku usaha sejalan dengan meningkatnya biaya

produksi akibat penyesuaian biaya energi (Kajian Ekonomi Regional Riau 2013).

Namun tahun berikutnya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan

ekonomi semakin merata hingga tahun 2017 dengan indeks ketimpangan sebesar

0,0232.

Provinsi Jambi mengalami ketimpangan tergolong rendah meskipun mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2009 gempa bumi 7,0 SR mengguncang Jambi, sehingga

Page 26: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

7

menyebabkan kerusakan parah ditahun tersebut. Tahun berikutnya Jambi

mengalami fluktuasi ketimpangan namun tidak dalam skala tinggi hingga

penurunan terus terjadi dengan indeks sebesar 0,0140 di tahun 2017.

Perkembangan perekonomian Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2007

mengalami pertumbuhan sedikit melambat. Faktor utama melambatnya

pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 adalah melambatnya pertumbuhan pada

sektor pertanian terutama sub sektor tanaman perkebunan. Perlambatan tersebut

dipengaruhi oleh faktor musiman yang berpengaruh pada penurunan produksi karet

yang menjadi komoditas unggulan di Sumatera Selatan hal ini menjadi dampak

terhadap ketimpangan pembangunan di Sumatera Selatan. Tahun 2010 Sumatera

Selatan diguncang gempa bumi dengan kekuatan 6,8 SR, sehingga menyebabkan

fluktuasi ketimpangan di Sumatera Selatan, namun di tahun 2017 Sumatera Selatan

masih tergolong dalam ketimpangan rendah yaitu dengan indeks 0,0248.

Ketimpangan di Provinsi Bengkulu terus meningkat hingga tahun 2009, namun

tahun berikutnya Bengkulu terus mengalami fluktuasi ketimpangan dikarenakan

Bengkulu termasuk wilayah yang tertinggal di Indonesia bagian barat. Kurang

lancarnya arus infrastruktur menghambat perkembangan wilayah Bengkulu.

Pemerintah Bengkulu terus melakukan pemerataan pembangunan sehngga ditahun

2017 Bengkulu tergolong ketimpangan yang rendah yaitu sebesar 0,0087. Provinsi

Lampung secara garis besar terus mengalami fluktuasi dalam masalah

ketimpangan. Ditahun 2007 merupakan ketimpangan yang tergolong sangat

rendah selama penelitian, pemerataan pembangunan di Lampung serta

pertumbuhan ekonomi yang tumbuh sebesar 6,12% membuat Lampung ditahun

Page 27: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

8

tersebut sangat merata. Namun ditahun 2009 kinerja ekonomi Lampung mengalami

perlambatan. Pada periode ini, ekonomi Lampung tumbuh 5,02%, lebih rendah

dibandingkan tahun lalu yang mencapai pertumbuhan sebesar 6,12%. Penyebab

dari pertumbuhan ekonomi yang rendah adalah perlambatan kinerja sektor

pertanian, kehutanan dan perikanan. Sementara struktur perekonomian provinsi

Lampung masih didominasi oleh 3 sektor utama yaitu sektor pertanian, kehutanan

dan perikanan. Ditahun 2017 ketimpangan Provinsi Lampung tergolong

ketimpangan rendah sebesar 0,0399.

Kepulauan Bangka Belitung mengalami fluktuasi ketimpangan selama periode

penelitian. Namun di tahun 2008 hingga 2009 Perekonomian Bangka Belitung terus

menunjukkan proses pemulihan. Selain dibantu faktor teknikal dimana puncak

dampak krisis finansial global terjadi tepat pada tahun 2008, Pertumbuhan ekonomi

akan secara tahunan akan mengalami sedikit perlambatan. Terdapat peluang adanya

peningkatan harga komoditas baik pangan maupun energi yang tercipta melalui

excess demand dunia, karena adanya ekspektasi berkurangnya suplai bersamaan

dengan meningkatnya permintaan seiring pemulihan perekonomian global,

nasional, maupun daerah. Indeks Theil Bangka Belitung ditahun 2017 sebesar

0,0431 atau semakin merata dibandingkan tahun 2007, artinya Bangka Belitung

terus mengalami peningkatan perkembangan ekonomi. Kepulauan Riau baru berdiri

tahun 2002, menjadi provinsi termuda di Pulau Sumatera hal ini membuat

Kepulauan Riau menjadi daerah yang tertinggal dibandingkan dengan provinsi lain.

Di tahun 2007 hingga 2017 Kepulauan Riau tergolong ketimpangan yang sedang,

meskipun mengalami fluktuasi kondisi perekonomian dan terus mengembangkan

pemertataan pembangunan, Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 11 tahun

Page 28: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

9

terakhir mengalami percepatan dengan stabilitas makro regional yang tetap terjaga.

Dikarenakan pemerintah memfokuskan pemekaran wilayah Kepulauan Riau di

berbagai bidang, agar dapat bersaing dengan provinsi lainnya.

Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar yang ada di wilayah Indonesia

yang terdiri dari 10 Provinsi, yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera

Barat, Riau, Jambi, Aceh, Lampung, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung,

Kepulauan Riau. Luas wilayah Pulau Sumatera 443.065,8 Km2

dari ujung barat

Sabang sampai timur Lampung dengan jumlah penduduk 63.667.922 jiwa. Pulau

Sumatera dinobatkan sebagai pulau rawan gempa (Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia, 2018) hal ini terjadi karena posisi Sumatera yang berada di pertemuan

dua lempeng bumi, yaitu lempeng Indo-Australia yang terus aktif menunjam ke

bawah lempeng Eurasia. Sehingga, membuat lempeng Eurasi terus bergeser dan

menimbulkan patahan yang memanjang dari ujung utara hingga ke ujung selatan

Sumatra. Tercatat di data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bahwa Pulau

Sumatera dalam 11 tahun terakhir diguncang gempa diatas 6,0 SR sebanyak 8 kali.

Sebagaimana menurut Sjafrizal (2018) bahwa faktor geografis dan demografis

salah satu penyebab ketimpangan di suatu wilayah. Bencana alam memiliki dampak

ekonomi jangka pendek yang harus dibedakan dari kerusakan-kerusakan yang

sifatnya fisik. Dalam jangka panjang, bencana juga memiliki konsekuensi negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Dari perspektif ekonomi,

bencana adalah suatu “shock” yang menyebabkan sejumlah kerugian baik dalam

aspek sumber daya manusia, sosial, dan fisik maupun berkurangnya aktivitas

ekonomi akibat turunnya pendapatan, investasi, produksi, serta konsumsi.

(LIPI, 2008).

Page 29: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

10

Kerugian-kerugian langsung dalam aspek ekonomi, fisik, dan korban jiwa

umumnya merupakan inti dari pengkajian dampak bencana, meskipun ketiga area

tersebut barulah sebagian kecil dari kerugian total yang timbul akibat terjadinya

suatu bencana. Lebih jauh, ketiga kerugian langsung tersebut juga menimbulkan

dampak tak langsung dari suatu peristiwa bencana alam, yaitu kerugian yang timbul

akibat hilangnya waktu produksi, pangsa pasar, dan kerugian-kerugian sekunder

yang dirasakan oleh suatu perekonomian regional atau nasional seperti

meningkatnya beban anggaran, hal ini menjadi dampak tak langsung terhadap

ketimpangan pembangunan di suatu wilayah. Bencana yang dipicu oleh risiko

bahaya dari alam (natural hazards) juga merupakan suatu konsekuensi atas

kegagalan pembangunan (United Nations Development Programs, 2004).

Sumber: Badan Pusat Statistik.

Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita di Indonesia.

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa tahun 2007 merupakan tahun

dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah krisis yang terjadi tahun 1998.

Pertumbuhan ekonomi yang membaik selama 10 tahun terakhir tahun 2007 sebesar

Page 30: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

11

6,4%. Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor penyebab terjadinya ketimpangan

di suatu wilayah, menurut Sjafrizal (2018) Pembangunan ekonomi dikatakan

berhasil apabila suatu wilayah meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta taraf

hidup masyarakat secara merata. Kemudian ditahun 2011 pertumbuhan ekonomi

kembali meningkat sebesar 6,5%, pemerintah melakukan terobosan dalam

menyukseskan setiap pembangunan infrastruktur dengan melibatkan Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) maupun pihak swasta. Peran serta semua komponen bangsa

menjadi kunci keberhasilan pembangunan, mengingat wilayah geografi Indonesia

yang sangat luas. Dalam hal ini, sejak tahun 2011 pemerintah melakukan

pembangunan dengan dikemas dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan

Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) program ini dilakukan agar semakin

meratanya wilayah di Indonesia.

Sumber: Badan Pusat Statistik.

Gambar 2. Provinsi dengan pertumbuhan penduduk tertinggi di Indonesia.

Berdasarkan Gambar 2 menjelaskan bahwa laju pertumbuhan penduduk tertinggi

di Indonesia 4 provinsi mewakili Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau menjadi

Page 31: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

12

posisi pertama pertumbuhan penduduk tertinggi di Indonesia dengan 3.11%.

Sementara faktor utama penyebab terjadinya ketimpangan yaitu kondisi demografis

yang dimaksud dengan pertumbuhan struktur kependudukan. Pulau Sumatera

menjadi pulau dengan laju pertumbuhan penduduk tertinggi di Indonesia. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa kondisi demografis Pulau Sumatera dalam pertumbuhan

dan struktur kependudukan, unggul dibanding pulau lain (Badan Pusat Statistik,

2015).

Pertumbuhan ekonomi regional salah satu unsur penentu utama dalam proses

pembangunan daerah dan mempunyai implikasi kebijakan yang cukup luas.

Sasaran utama pertumbuhan ekonomi regional untuk menjelaskan suatu daerah

dapat tumbuh cepat dan lambat ditentukan oleh berbagai faktor ekonomi yang

saling berkaitan. Indikator ekonomi ini bisa digunakan untuk melihat laju

pertumbuhan ekonomi yang memiliki tingkatan dari nasional hingga daerah. Pada

tingkat nasional indikator ini disebut Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara,

untuk tingkat daerah seperti provinsi, kabupaten/kota bahkan kecamatan, hal itu

dikenal dengan sebutan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB merupakan salah satu indikator untuk

mengukur tingkat kesejahteraan penduduk di suatu provinsi. PDRB disini yang

digunakan atas dasar harga konstan perkapita. PDRB merupakan komponen utama

dalam pembangunan. Daerah tertentu yang mengalami pertumbuhan ekonomi lebih

tinggi daripada daerah lain akan menghadapi beban yang terus meningkat karena

banyak penduduk dari daerah lain terus berpindah ke daerah tersebut. Kondisi ini

terjadi karena adanya tarikan peluang kesempatan kerja yang lebih banyak di daerah

Page 32: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

13

perkotaan tersebut. Daerah perkotaan secara terus menerus mengalami

pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi karena sumber daya yang potensial terus

berpindah ke daerah maju sebagai pusat pertumbuhan dengan pertumbuhan

ekonomi yang lebih tinggi (Sjafrizal, 2018).

Sumber: Badan Pusat Statistik 2019.

Gambar 3. 5 Provinsi dengan PDRB perkapita tertinggi di Pulau Sumatera.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Produk Domestik Bruto (PDRB)

Kepulauan Riau sebesar Rp 249,08 triliun dengan jumlah penduduk 2,14 juta jiwa.

Artinya PDRB per kapita provinsi dengan ibu kota Tanjung Pinang tersebut sebesar

Rp 116,58 juta per kapita. Jumlah tersebut meningkat 6,6% dibanding tahun

sebelumnya. Capaian tersebut menempatkan Kepulauan Riau sebagai provinsi

dengan PDRB per kapita terbesar di Pulau Sumatera pada 2018 dan sejak 2017

selalu lebih unggul dari PDRB per kapita Provinsi Riau. Penyumbang terbesar

PDRB Kepulauan Riau berasal dari sektor manufaktur, sebesar Rp 91,8 triliun atau

37% dari total PDB. Sektor konstruksi menjadi kontributor terbesar kedua, yaitu

sebesar Rp 46,2 triliun (19%), disusul sektor penggalian dan pertambangan Rp

35,2 triliun (14%).

Page 33: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

14

Tabel 2. Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Sumatera 2011-2015.

Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015

Aceh 3,28 3,85 2,83 1,65 1,02

Sumatera Utara 6,66 6,45 6,08 5,23 5,08

Sumatera Barat 6,34 6,31 6,02 5,85 5,47

Riau 5,57 3,76 2,49 2,62 0,30

Jambi 7,86 7,03 7,07 7,76 3,60

Sumatera Selatan 6,36 6,83 5,40 4,68 4,44

Bengkulu 6,85 6,83 6,08 5,50 5,11

Lampung 6,44 5,78 5,08 5,12 5,80

Kepulauan Bangka

Belitung

6,90 5,50 5,22 4,68 4,05

Kepulauan Riau 6,96 7,63 7,10 7,32 5,43

Sumber: Badan Pusat Statistik

Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi dari

tahun 2011-2015 di Pulau Sumatera mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di tahun 2011 yaitu sebesar

6,33% dan laju pertumbuhan ekonomi terendah terjadi di tahun 2015 sebesar

3,76%. Dari 10 provinsi yang ada di Pulau Sumatera, laju pertumbuhan ekonomi

yang tertinggi terjadi di Provinsi Kepulauan Riau dengan rata-rata pertumbuhan

ekonomi sebesar 6,89%. Penopang utama pertumbuhan ekonomi Provinsi

Kepulauan Riau dari sisi produksi adalah industri pengolahan dan perdagangan,

sedangkan dari sisi pengeluaran adalah ekspor luar negeri dan konsumsi rumah

tangga. Pertumbuhan ekonomi yang dicapai Provinsi Kepulauan Riau mendorong

pemerataan kesempatan kerja baik di desa maupun kota.

Hal seperti ini tentunya membuat kegiatan ekonomi lancar dan dapat menyerap

tenaga kerja lebih banyak sehingga pengangguran akan berkurang. Selanjutnya laju

pertumbuhan ekonomi yang terendah terdapat di Provinsi Aceh. Kelemahan

perekonomian Provinsi Aceh dapat dipetakan pada kedua kelemahan utama yaitu.

Page 34: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

15

Pertama, Tidak memiliki industri hilir yang mengolah bahan baku menjadi bahan

setengah jadi dan bahan jadi. Provinsi Aceh memiliki sumber daya alam mineral,

namun sayangnya tidak dibarengi dengan pembangunan kawasan industri. kedua,

kurangnya sinkronisasi dalam pembangunan antara provinsi dan kabupaten serta

antara kabupaten dengan kabupaten lainnya (Badan Pusat Stastik, 2017).

Indeks Pembangunan Manusia atau yang lebih dikenal dengan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), dengan menggunakan indikator komponen dasar

penghitungannya yaitu, angka harapan hidup waktu lahir, pencapaian pendidikan

yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta

pengeluaran konsumsi. Nilai IPM suatu negara atau wilayah menunjukkan seberapa

jauh negara atau wilayah itu telah mencapai sasaran yang ditentukan yaitu angka

harapan hidup 85 tahun, pendidikan dasar bagi semua lapisan masyarakat (tanpa

kecuali), dan tingkat pengeluaran dan konsumsi yang telah mencapai standar hidup

layak (Badan Pusat Statistik).

Pembangunan ekonomi dapat dikatakan berhasil apabila suatu wilayah atau daerah

meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan taraf hidup masyarakat

secara merata. Rendah atau tingginya IPM akan berdampak pada tingkat

produktivitas penduduk, semakin rendah IPM maka tingkat produktivitas penduduk

juga akan rendah kemudian produktivitas yang rendah akan berpengaruh pada

rendahnya pendapatan, begitu pula sebaliknya semakin tinggi IPM maka akan

semakin tinggi tingkat produktivitas penduduk yang kemudian mendorong tingkat

pendapatan menjadi semakin tinggi. Permasalahan yang terjadi adalah IPM pada

tiap daerah itu berbeda, hal ini menjadikan IPM salah satu faktor yang

Page 35: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

16

berpengaruh pada ketimpangan pembangunan. (United Nations Development

Program (UNDP Indonesia).

Peningkatan pada IPM justru menyebabkan besarnya ketimpangan pembangunan.

Hal ini dimungkinkan jika daerah yang mengalami peningkatan IPM adalah

provinsi yang justru sudah memiliki IPM yang tinggi sehingga akan makin

memperlebar perbedaan dalam masyarakat dan berakibat pada makin

meningkatnya ketimpangan pembangunan sesuai dengan pendapat Tambunan

(2001), IPM yang tidak merata berbagai daerah akan menyebabkan ada daerah yang

relatif lebih maju akibat dari kualitas manusianya yang lebih baik dan ada daerah

yang relatif tidak maju akibat kualitas manusianya yang rendah. Hal ini akan

mendorong tidak seimbangnya pembangunan yang terjadi. Apabila hal ini terus

dibiarkan maka ketimpangan pendapatan yang terjadi antar daerah akan semakin

melebar. (Tambunan, 2001).

Tabel 3. Indeks Pembangunan Manusia di Pulau Sumatera

Provinsi 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Aceh 67.09 67.45 67.81 68.3 68.81 69.45 70 70.6

Sumatera

Utara 67.09 67.34 67.74 68.36 68.87 69.51 70 70.57

Sumatera

Barat 67.25 67.81 68.36 68.91 69.36 69.98 70.73 71.24

Riau 68.65 68.9 69.15 69.91 70.33 70.84 71.2 71.79

Jambi 65.39 66.14 66.94 67.76 68.24 68.89 69.62 69.99

Sumatera

Selatan 64.44 65.12 65.79 66.16 66.75 67.46 68.24 68.86

Bengkulu 65.35 65.96 66.61 67.5 68.06 68.59 69.33 69.95

Lampung 63.71 64.2 64.87 65.73 66.42 66.95 67.65 68.25

Kep. Bangka

Belitung 66.02 66.59 67.21 67.92 68.27 69.05 69.55 69.99

Kep. Riau 71.13 71.61 72.36 73.02 73.4 73.75 73.99 74.45

Sumber: Badan Pusat Statistik.

Tabel 3 menunjukkan bahawa indeks pembangunan manusia di Pulau Sumatera

cenderung meningkat setiap tahunnya. Ditahun 2017 Kepulauan Riau menjadi

Page 36: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

17

provinsi dengan indeks pembangunan manusia tertinggi dibandingkan provinsi

lainnya sebesar 74,45. Kemudian Provinsi Lampung dengan indeks pembangunan

manusia terendah diantara provinsi lainnya yaitu sebesar 68,25.

Kondisi demografis merupakan penyebab utama ketimpangan pembangunan suatu

daerah (Sjafrizal, 2018). Permasalahan akan muncul jika jumlah penduduk yang

tinggi diikuti dengan pengangguran dan kemiskinan yang berakibat pada

ketimpangan. Pertumbuhan penduduk biasanya memicu timbulnya masalah lain

seperti struktur umur muda, jumlah pengangguran yang semakin lama semakin

tinggi, urbanisasi dan lain sebagainya. Masalah kependudukan yang mempengaruhi

pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan di Indonesia adalah pola

penyebaran penduduk dan mobilitas tenaga kerja yang kurang seimbang, baik

dilihat dari sisi antar pulau, antar daerah, maupun antar daerah pedesaan dan daerah

perkotaan serta antar sektor (Arsyad, 2010).

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang ketimpangan pembangunan

ekonomi. Pengujian dalam penelitian tersebut menunjukkan hasil yang berbeda-

beda. Seperti penelitian yang telah dianalisis oleh Riska Dwi Astuti (2015) Hasil

penelitian menunjukkan bahwa IPM memiliki pengaruh positif terhadap

ketimpangan, PDRB per kapita berpengaruh negatif terhadap ketimpangan, dan

jumlah penduduk berpengaruh negatif terhadap ketimpangan di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Sementara, Hasil penelitian Ayu Puspa Ningrum (2018)

menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan di Provinsi Kalimantan Barat masih

tergolong rendah walaupun mengalami kenaikan setiap tahunya. Variabel PDRB

Per Kapita berpengaruh signifikan positif terhadap ketimpangan pembangunan di

Page 37: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

18

Provinsi Kalimantan Barat, Variabel IPM berpengaruh negatif signifikan terhadap

ketimpangan pembangunan di Provinsi Kalimantan Barat dan variabel Tingkat

Penganguran Terbuka berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan. Penelitian lain

juga dilakukan oleh Ellza Alfya Rahma (2018) dan hasil yang diperoleh

menyatakan bahwa variabel PDRB perkapita, IPM, berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ketimpangan pendapatan di Pulau Jawa Tahun 2010-2016.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat

ketimpangan yang terjadi di Pulau Sumatera yang menyebabkan pengaruh yang

merugikan dan menguntungkan terhadap pertumbuhan daerah. Dengan

menganalisis pengaruh PDRB, IPM, dan Jumlah Penduduk terhadap ketimpangan

pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera. Kemudian peneliti menggunakan

Indeks Entropi Theil sebagai ukuran ketimpangan ekonomi karena mempunyai

kelebihan tertentu yang terutama karena indeks ini dapat menghitung ketimpangan

dalam daerah secara sekaligus sehingga cakupan analisis menjadi lebih luas

(Sjafrizal, 2018). Oleh karena itu peneliti meneliti tentang “DETERMINAN

KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI PULAU SUMATERA

(KAJIAN INDEKS ENTROPI THEIL)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh PDRB terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi

di Pulau Sumatera?

2. Bagaimanakah pengaruh IPM terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi

di Pulau Sumatera?

Page 38: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

19

3. Bagaimanakah pengaruh Jumlah Penduduk terhadap ketimpangan

pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera?

4. Bagaimanakah pengaruh PDRB, IPM, dan Jumlah Penduduk terhadap

ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh PDRB terhadap

ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera.

2. Menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh IPM terhadap

ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera.

3. Menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Jumlah Penduduk

terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera.

4. Menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh PDRB, IPM, dan

Jumlah Penduduk terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau

Sumatera.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu syarat penulis untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang ingin

melakukan penelitian pada topik yang sama.

Page 39: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

20

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perguruan tinggi dalam

memberikan informasi tentang ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau

Sumatera.

4. Sebagai referensi pemerintah untuk melihat terjadinya ketimpangan

pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera.

Page 40: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Ketimpangan Pembangunan Ekonomi

Ketimpangan mengacu pada standar hidup yang relatif pada seluruh masyarakat,

karena kesenjangan wilayah yaitu adanya perbedaan faktor anugrah awal

(endowment factor). Perbedaan ini yang membuat tingkat pembangunan di berbagai

wilayah dan daerah berbeda-beda, sehingga menimbulkan gap atau jurang

kesejahteraan di berbagai wilayah tersebut (Sukirno, 2010). Terjadinya

ketimpangan juga membangun teori keterbelakangan dan pembangunan

ekonominya disekitar ide ketimpangan regional pada taraf nasional dan

internasional. Untuk menjelaskannya menggunakan spread effect dan backwash

effect sebagai pengaruh penjalaran dari pusat pertumbuhan ke daerah sekitar

(Arsyad, 2015).

Spread effect (dampak sebar) diartikan sebagai suatu pengaruh yang mendatangkan

keuntungan (favourable effect), mencakup aliran kegiatan-kegiatan investasi di

pusat pertumbuhan ke daerah sekitar. Backwash effect (dampak balik) diartikan

sebagai pengaruh yang mendatangkan kerugian (infavourable effect), mencakup

aliran manusia dari wilayah sekitar atau pinggiran termasuk aliran modal ke

wilayah inti dan mengakibatkan berkurangnya modal pembangunan bagi wilayah

pinggiran yang sebenarnya diperlukan untuk dapat mengimbangi perkembangan

Page 41: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

22

wilayah inti. Terjadinya ketimpangan regional karena besarnya pengaruh dari

backwash effect dibandingkan dengan spread effect di negara-negara terbelakang.

Perpindahan modal akan meningkatkan ketimpangan regional, peningkatan

permintaan ke wilayah maju akan merangsang investasi yang pada gilirannya

meningkatkan pendapatan yang menyebabkan putaran kedua investasi dan

seterusnya. Lingkup investasi yang lebih baik pada sentra-sentra pengembangan

dapat menciptakan kelangkaan modal di wilayah terbelakang (Arsyad, 2015).

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per

kapita suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, dengan tujuan

pembangunan tersebut adalah untuk memakmurkan masyarakat melalui

peningkatan pendapatan perkapita (Sukirno, 2006). Pembangunan ekonomi tidak

hanya diukur oleh PDRB perkapita, tetapi juga harus melihat indikator lain yang

dapat mempengaruhi pembangunan pada wilayah tersebut, seperti pertumbuhan

ekonomi, jumlah penduduk di daerah tersebut. Hal ini sesuai dengan paradigma

pembangunan modern yang lebih mengedepankan untuk pengentasan kemiskinan

dan penurunan ketimpangan (Todaro, 2003).

2. Indeks Entropi Theil

Mengukur ketimpangan menggunakan Indeks Ketimpangan Entropi Theil

memungkinkan untuk membuat perbandingan selama waktu tertentu. Indeks

Entropi Theil juga menyediakan secara rinci dalam sub unit geografis yang lebih

kecil, yang akan berguna untuk menganalisis kecenderungan konsentrasi geografis

selama periode tertentu. (Sjafrizal, 2012).

Page 42: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

23

Penelitian ini mengggunakan perhitungan ketimpangan Indeks Entropi Theil

dikarenakan terdapat beberapa kelebihan, yaitu (Sjafrizal, 2012):

1. Indeks ini dapat menghitung ketimpangan dalam daerah secara sekaligus,

sehingga cakupan analisis menjadi lebih luas.

2. Dengan menggunakan indeks ini dapat pula dihitung kontribusi masing-masing

daerah terhadap ketimpangan pembangunan wilayah secara keseluruhan

sehingga dapat memberikan kebijakan yang cukup penting.

3. Sifatnya tidak sensitif terhadap skala daerah dan tidak terpengaruh oleh nilai

nilai ekstrim.

4. Independen terhadap jumlah daerah sehingga dapat digunakan sebagai

pembanding dari sistem regional yang berbeda-beda.

Dengan indikator bahwa apabila semakin besar nilai Indeks Entropi Theil atau

semakin mendekati 1 maka semakin besar ketimpangan yang terjadi sebaliknya

apabila semakin kecil atau semakin mendekati 0 nilai Indeks Entropi Theil maka

semakin merata (Sjafrizal, 2012).

3. PDRB

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB dapat dijadikan sebagai salah satu

indikator guna melihat keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu

wilayah. PDRB adalah nilai bersih barang dan jasa-jasa akhir yang dihasilkan oleh

berbagai kegiatan ekonomi di suatu daerah dalam periode. PDRB dapat

menggambarkan kemampuan suatu daerah mengelola sumber daya alam yang

dimilikinya. Oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan oleh masing-masing

daerah sangat bergantung kepada potensi sumber daya alam dan faktor produksi

daerah tersebut. Adanya keterbatasan dalam penyediaan faktor-faktor tersebut

Page 43: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

24

yang menyebabkan besaran PDRB bervariasi antar daerah. Sedangkan PDRB per

kapita merupakan PDRB harga konstan dihitung dari perorang (Kuncoro, 2001).

Besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan

faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut. Kenaikkan PDRB per

kapita secara riil dapat dilihat dari angka PDRB per kapita berdasarkan harga

konstan 2010. Yaitu PDRB per kapita hasil bagi dari PDRB yang dihitung dengan

menggunakan harga tetap pada satu tahun tertentu sebagai referensi. PDRB baik

secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap masalah

ketimpangan regional. Ketimpangan dalam pembagian wilayah adalah

ketimpangan dalam perkembangan ekonomi berbagai daerah pada suatu wilayah

yang akan menyebabkan pula ketimpangan tingkat pembangunan daerah (Sjafrizal,

2018).

4. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia atau IPM secara khusus mengukur capaian

pembangunan manusia menggunakan beberapa komponen dasar kualitas hidup.

IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan ke empat komponen,

yaitu capaian umur panjang dan sehat yang mewakili bidang kesehatan; angka

melek huruf, partisipasi sekolah dan rata-rata lamanya bersekolah mengukur

kinerja pembangunan bidang pendidikan; dan kemampuan daya beli masyarakat

terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya

pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan. Pengukuran perbandingan

dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua

negara seluruh dunia. IPM dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat

Page 44: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

25

ketimpangan daerah, dengan mengklasifikasikan Pulau Sumatera dalam empat kategori

status pembangunan manusia yang telah dikeluarkan oleh UNDP atau United Nations

Development Programs. Empat kategori tersebut yaitu Rendah bila angka IPM < 50,

Menengah bawah bila angka 50 < IPM < 66, Menengah atas bila angka 66 < IPM

< 80, Tinggi bila angka IPM > 80 (Badan Pusat Statistik, 2016).

IPM mencoba untuk memeringkat semua negara atau daerah berdasarkan tiga

tujuan atau produk akhir IPM (Todaro dan Smith, 2006):

a. Masa hidup yang diukur dengan usia harapan hidup

b. Pengetahuan yang diukur dengan kemampuan baca tulis orang dewasa secara

tertimbang (dua pertiga) dengan rata-rata sekolah (satu pertiga)

c. Standar kehidupan yang diukur dengan pendapataan riil per kapita, disesuaikan

dengan disparitas daya beli dari mata uang setiap negara untuk mencerminakan biaya

hidup dan untuk memenuhi asumsi utilitas yang semakin menurun dari pendapatan.

Ketimpangan yang terjadi pada suatu wilayah akan berpengaruh pada tingkat

kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Indeks pembangunan manusia dan

ketimpangan memiliki hubungan yang saling berkaitan. IPM menunjukan

dengan jelas bahwa kesenjangan dalam indikator pembangunan paling tidak dalam

indikator kesehatan dan pendidikan. IPM juga mengingatkan kita bahwa

pembangunan, yang kita maksudkan adalah pembangunan manusia dalam arti

luas, bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi. Kesehatan dan

pendidikan bukan hanya input fungsi produksi namun juga merupakan tujuan

pembangunan yang fundamental (Todaro, 2006).

Page 45: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

26

5. Jumlah Penduduk

Penduduk adalah salah satu komponen penting dalam pembangunan suatu wilayah,

tetapi tentunya penduduk yang mempunyai daya saing dan yang berkualitas akan

meningkatkan produktivitas perekonomian dari wilayah tersebut. Kuantitas

penduduk juga penting karena akan memengaruhi kesejahteraan masyarakat di

suatu wilayah. perkembangan jumlah penduduk bisa menjadi faktor pendorong,

yaitu: (1) memungkinkan semakin banyaknya tenaga kerja dan penghambat

pembangunan; (2) perluasan pasar, karena luas pasar barang dan jasa ditentukan

oleh dua faktor penting, yaitu pendapatan masyarakat dan jumlah penduduk, serta

faktor penghambat, yaitu: (1) menurunkan produktivitas; dan (2) meningkatkan

angka pengangguran (Sukirno, 2006).

Jumlah Penduduk yang sangat tinggi di Negara Sedang Berkembang atau NSB

akan menimbulkan berbagai masalah dan hambatan bagi upaya-upaya

pembangunan yang dilakukan karena pertumbuhan penduduk yang tinggi akan

menyebabkan cepatnya laju pertumbuhan jumlah angkatan kerja, sedangkan

kemampuan negara sedang berkembang dalam menciptakan kesempatan tenaga

kerja baru sangatlah terbatas (Arsyad, 2015).

Pertumbuhan dalam pembangunan ekonomi suatu daerah merupakan

permasalahan mendasar. Karena pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali

dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembangunan ekonomi yaitu

kesejahteraan rakyat serta menekan angka kemiskinan. Ada dua pandangan yang

berbeda mengenai pengaruh penduduk pada pembangunan: pertama, adalah

pandangan pesimistis yang berpendapat bahwa penduduk (pertumbuhan penduduk

yang pesat) dapat menghantarkan dan mendorong pengurasan sumber daya,

Page 46: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

27

kekurangan tabungan, kerusakan lingkungan, kehancuran ekologis, yang

kemudian dapat memunculkan masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan,

keterbelakangan dan kelaparan; kedua, adalah pandangan optimis yang

berpendapat bahwa penduduk adalah asset yang memungkinkan untuk mendorong

pengembangan ekonomi dan prolosi inovasi teknologi dan institusional sehingga

dapat mendorong perbaikan kondisi sosial (Kuncoro, 2004).

B. Hubungan Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat

1. Hubungan PDRB Terhadap Ketimpangan Pembangunan Ekonomi

Hubungan PDRB terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi, dapat muncul

dalam dua bentuk, yaitu divergensi dan konvergensi. Divergensi adalah suatu

kondisi dimana pertumbuhan ekonomi akan cenderung meningkatkan

ketimpangan ekonomi daerah, sedangkan konvergensi adalah kondisi dimana

pertumbuhan ekonomi daerah dapat mengurangi ketimpangan pembangunan

ekonomi daerah. Tentunya kondisi konvergensi akan lebih diinginkan, baik bagi

pemerintah maupun bagi masyarakat daerah yang bersangkutan, dibandingkan

dengan kondisi divergensi karena aspek peningkatan pemerataan pembangunan

ekonomi daerah juga merupakan unsur penting yang harus diupayakan dalam

proses pembangunan daerah (Sjafrizal, 2018).

Pembangunan ekonomi suatu negara dinyatakan berhasil jika terjadinya

pertumbuhan ekonomi yanag diiringi dengan berkurangnya ketimpangan. Dan pada

dasarmya pertumbuhan ekonomi pada hakikatnya baik secara langsung maupu

tidak langsung akan tetap berpengaruh terhadap ketimpangan daerah. PDRB

berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi. Dengan arti kata

Page 47: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

28

bahwa pertumbuhan ekonomi yang meningkat di suatu daerah akan tetapi tidak

diikuti oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah lain maka akan

menyebabkan ketimpangan pembangunan menjadi semakin tinggi, hal ini terjadi

karena pada awal awal pembangunan pelaku ekonomi suka berinvestasi pada

daerah yang relatif maju sebab infrastruktur lengkap, banyak tenaga kerja yang

terlatih, peluang bisnis tersedia sehingga daerah yang tadinya juga sudah maju akan

semakin maju dan keadaan ini akan mendorong naiknya pertumbuhan ekonomi

daerah maju (Kuncoro, 2004).

2. Hubungan IPM Dengan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi

Ketimpangan yang terjadi pada suatu wilayah akan berpengaruh pada tingkat

kesejahteraan masyarakat diwilayah tersebut. Diketahui bahwa IPM yang tinggi

mendorong terjadinya peningkatan ketimpangan ekonomi. Bahwa dampak positif

dari adanya ketimpangan ialah memacu persaingan antar daerah menjadi lebih baik.

Adanya pemerataan IPM akan menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat

dan sekaligus dapat menurunkan ketimpangan ekonomi di Indonesia (World Bank,

2016).

Menurut Pendapat Tambunan (2001) IPM berpengaruh terhadap ketimpangan

pembangunan ekonomi. Peningkatan pada IPM justru menyebabkan besarnya

ketimpangan pembangunan di Pulau Sumatera. Hal ini dimungkinkan jika daerah

yang mengalami peningkatan IPM adalah provinsi yang justru sudah memiliki IPM

yang tinggi sehingga akan makin memperlebar perbedaan dalam masyarakat dan

berakibat pada makin meningkatnya ketimpangan pembangunan sesuai dengan

pendapat Tambunan, IPM yang tidak merata berbagai daerah akan menyebabkan

Page 48: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

29

ada daerah yang relatif lebih maju akibat dari kualitas manusianya yang lebih baik

dan ada daerah yang relatif tidak maju akibat kualitas manusianya yang rendah. Hal

ini akan mendorong tidak seimbangnya pembangunan yang terjadi. Apabila hal ini

terus dibiarkan maka ketimpangan pembangunan yang terjadi antar daerah akan

semakin melebar (Tambunan, 2001).

3. Hubungan Jumlah Penduduk Terhadap Ketimpangan Pembangunan

Ekonomi

Hubungan jumlah penduduk terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi yaitu

mempunyai pengaruh yang luas terhadap berbagai segi kehidupan manusia dan

lingkungannya. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan

peningkatan aktivitas ekonomi akan menyebabkan perekonomian menurun. Beban

ekonomi tiap keluarga menjadi bervariasi. Pertambahan jumlah penduduk

menjadikan kompetisi dalam memperoleh lapangan kerja menjadi lebih ketat. Hal

ini lah berdampak pada semakin tingginya angka ketimpangan. (Simon Fulgsang,

2013).

Pertambahan penduduk berasal dari angka kelahiran dan migrasi penduduk ke

dalam. Idealnya, penambahan jumlah penduduk diimbangi dengan penambahan

aktivitas ekonomi. Pertumbuhan penduduk biasanya memicu timbulnya masalah

lain seperti struktur umur muda, jumlah pengangguran yang semakin lama semakin

tinggi, urbanisasi dan lain sebagainya. Masalah kependudukan yang mempengaruhi

pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembangunan di Indonesia adalah pola

penyebaran penduduk dan mobilitas tenaga kerja yang kurang seimbang, baik

dilihat dari sisi antar pulau, antar daerah, maupun antara daerah pedesaan dan

daerah perkotaan, serta antar sektor (Arsyad, 2010).

Page 49: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

30

Menurut Simon (1981) Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap ketimpangan

pembangunan sesuai dengan permasalahan kuantitas penduduk dan dampaknya

dalam pembangunan, tentunya Jumlah Penduduk yang besar berdampak langsung

terhadap pembangunan berupa produktivitas penduduk yang sangat diperlukan

dalam pelaksanaan pembangunan.

C. Penelitian Terdahulu

Tabel 4. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No Penulis Judul Metode Variabel Hasil Penelitian

1 Utari

Antika

S (2015)

Ketimpangan

Pendapatan

Perkapita

Di Pulau

Sumatera Tahun

2003-2013

Analisis

Regresi

Spasial

Y: Ketimpangan

X1: PDRB

X2: Jumlah

Penduduk

Ketimpangan

yang terjadi di

Pulau Sumatera

yaitu

ketimpangan

antar Provinsi di

Pulau Sumatera

tergolong sedang.

2 Ellza

Alfya

Rahma

(2018).

Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Ketimpangan

Pendapatan

Antar Provinsi Di

Pulau Jawa

Regresi

Data panel

Y: Ketimpangan

X1: PDRB

perkapita

X2: IPM

X3: Tingkat

Pengangguran

Terbuka

X4: Tingkat

Partisipasi

Angkatan Kerja

Variabel PDRB

perkapita, IPM,

TPT berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

ketimpangan

pendapatan antar

Provinsi di

Pulau Jawa

Tahun 2010-

2016. Sedangkan

variabel TPAK

berpengaruh

positif

dan tidak

signifikan

terhadap

ketimpangan

Provinsi.

3 Widi

Asih

(2015)

Analisis

Ketimpangan

Dalam

Pembangunan

Ekonomi

Regresi

Data panel

Y:

Ketimpangan

X1:

Pembangunan

Ekonomi

Terdapat 10

kecamatan yang

ada di

Kabupaten

Cilacap

mengalami

Page 50: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

31

No Penulis Judul Metode Variabel Hasil Penelitian

di Kabupaten

Cilacap Tahun

2004-2013

X2:

Pembangunan

Daerah

X3:Pertumbuhan

Ekonomi Daerah

X4:

Disparitas

Pembangunan

perkembangan

yang

berfluktuasi

negatif dan

mengalami

kemunduran

menjadi daerah

yang relatif

tertinggal.

4 Rizka

Mardela

Okta

Putri

(2016)

Analisis faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Ketimpangan

Pembangunan

Ekonomi Di

Provinsi

Lampung

Ordinary

Least

Square

(OLS)

Y: Ketimpangan

Pembangunan

Ekonomi

X1:

Pertumbuhan

Ekonomi

X2: Tenaga

Kerja

X3: Dana

Alokasi Bantuan

Nilai Indeks

Williamson di

Provinsi

Lampung selama

Tahun Penelitian

2000-2014

menunjukan

bahwa

Ketimpangan

Pembangunan

Ekonomi Yang

Terjadi adalah

Tergolong

Ketimpangan

Yang Sedang.

5 Riska

Dwi

Astuti

(2015)

Analisis

Determinan

Ketimpangan

Distribus

pendapatan Di

Daerah Istimewa

Yogyakarta

Periode 2005-

2013

(2015)

Data Panel Y: Ketimpangan

X1: IPM

X2: PDRB

X3: Jumlah

Penduduk

IPM memiliki

pengaruh positif

terhadap

ketimpangan

distribusi

pendapatan,

PDRB per kapita

dan Populasi

penduduk

berpengaruh

negatif terhadap

ketimpangan

distribusi

pendapatan.

6

Ayu

Puspa

Ningrum

(2013)

Analisis

Ketimpangan

Pembangunan

Ekonomi Di

Provinsi

Kalimantan Barat

Tahun 2011-2015.

Data Panel Y1: Indeks

Williamson

X1: PDRB

Perkapita

X2: IPM

X3: Tingkat

Pengangguran

Terbuka

Variabel PDRB

Per Kapita

berpengaruh

signifikan positif

terhadap

ketimpangan

pembangunan

antar Kota di

Provinsi

Kalimantan

Barat, Variabel

Page 51: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

32

No Penulis Judul Metode Variabel Hasil Penelitian

IPM berpengaruh

negatif signifikan

terhadap

ketimpangan

pembangunan

antar Kota di

Provinsi

Kalimantan Barat

7 Septa

Sunanda

(2017)

Ketimpangan

Pembangunan Di

Provinsi Bengkulu

Dan Faktor-Faktor

Yang

Mempengaruhinya

(2011-2014)

Data Panel Y: Ketimpangan

X1: PDRB

X2: Jumlah

Penduduk

X3: IPM

Variabel PDRB

memiliki

pengaruh negatif

dan signifikan

terhadap

ketimpangan

perekonomian

sedangkan

variabel Jumlah

Penduduk dan

IPM memiliki

pengaruh positif

dan

signifikan.

8 Nurul

Huda

(2014)

Ketimpangan

Pembangunan

Antar Daerah Di

Indonesia

Indeks

Williamson

Y:Ketimpangan

X1:

Pertumbuhan

Ekonomi

X2: Jumlah

Penduduk

Provinsi di

Indonesia selama

periode 2002-

2011 tingkat

pemerataan

pendapatan

berada tingkat

ketimpangan

sangat tinggi

yaitu nilai indeks

lebih besar dari

0,39 atau

mendekati satu 1.

9 Khoir

Akfini

Didia

(2016)

Analisis

Ketimpangan

Pembangunan

Kawasan

Kedungsepur

Ordinary

Least

Square

(OLS).

Y:Ketimpangan

X1: Investasi

X2: IPM

X3: Tingkat

Partisipasi

Angkatan Kerja

Variabel IPM

dan jumlah

penduduk

berpengaruh

signifikan

terhadap

ketimpangan di

Kawasan

Kedungsepur,

TPAK tidak

berpengaruh

Page 52: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

33

No Penulis Judul Metode Variabel Hasil Penelitian

signifikan

terhadap

ketimpangan di

Kawasan

Kedungsepur.

D. Kerangka Pemikiran

Ketimpangan provinsi merupakan fenomena umum yang terjadi dalam proses

pembangunan ekonomi suatu daerah. Ketimpangan ini pada awalnya disebabkan

oleh perbedaan kandungan sumber daya alam dan perbedaan kondisi demografi

yang terdapat pada masing-masing wilayah. Akibat dari perbedaan ini, kemampuan

suatu daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong proses

pembangunan juga menjadi berbeda. Karena itu, tidaklah mengherankan pada

setiap daerah biasanya terdapat daerah maju dan wilayah relatif terbelakang.

Namun dengan adanya ketimpangan dari penyebab adanya pembangunan disetiap

daerah, perlu adanya evaluasi untuk merumuskan kebijakan agar ketimpangan tidak

terjadi terlalu dalam. Salah satu model yang cukup representatif untuk mengukur

tingkat ketimpangan pembangunan adalah Indeks Entropi Theil merupakan aplikasi

konsep teori informasi dalam mengukur ketimpangan. Dengan menggunakan

Indeks Entropi Theil menawarkan pandangan yang tajam mengenai ketimpangan

pembangunan ekonomi.

Skala Indeks Entropi Theil adalah antara 0 sampai 1, yang artinya semakin besar

angka menunjukkan ketimpangan yang semakin membesar pula atau mendekati 1,

demikian sebaliknya, bila indeks semakin kecil atau mendekati 0, maka

ketimpangan akan semakin kecil atau dengan kata lain semakin merata. PDRB

merupakan syarat penting untuk mengentaskan ketimpangan di Pulau Sumatera,

walaupun PDRB tidak bisa berdiri sendiri untuk mengurangi dan menanggulangi

Page 53: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

34

ketimpangan, maka variabel IPM dan jumlah penduduk diperlukan guna melihat

pengaruh terhadap ketimpangan. Alat analisis yang digunakan untuk mencapai

tujuan penelitian ini adalah Data Panel. Oleh karena itu dibentuklah kerangka

pemikiran seperti berikut.

E. Hipotesis Penelitian

Gambar 4. Kerangka Pemikiran

1. Diduga PDRB berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di

Pulau Sumatera.

2. Diduga IPM berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan ekonomi di

Pulau Sumatera.

3. Diduga Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap ketimpangan pembangunan

ekonomi di Pulau Sumatera.

4. Diduga PDRB, IPM, Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap ketimpangan

pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera.

Ketimpangan Pembangunan

Ekonomi (Indeks Theil)

(Y)

PDRB

(X1)

IPM

(X2)

Jumlah Penduduk

(X3)

Page 54: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

panel yang merupakan gabungan antara data runtut waktu (time series) dari periode

2007 hingga 2017 dan data silang (cross-section) yang meliputi 10 Provinsi di

Pulau Sumatera. Analisis kuantitatif yang digunakan alat analisisis Indeks Entropi

Theil untuk mengukur ketimpangan, lalu menggunakan E-views yang digunakan

berupa keseluruhan data untuk masing-masing variabel diperoleh dari situs resmi

Badan Pusat Statistik (BPS).

Kelebihan penelitian menggunakan data panel adalah data yang digunakan menjadi

lebih informatif, variabilitasnya lebih besar, kolineariti yang lebih rendah diantara

variabel dan banyak derajat bebas (degree of freedom) dan lebih. Panel data dapat

mendeteksi dan mengukur dampak dengan lebih baik dimana hal ini tidak bisa

dilakukan dengan metode cross section maupun time series. Data panel

memungkinkan mempelajari lebih kompleks mengenai perilaku yang ada dalam

model sehingga pengujian data panel tidak memerlukan uji asumsi klasik. Dengan

keunggulan regresi data panel maka implikasinya tidak harus dilakukannya

pengujian asumsi klasik dalam model data panel (Gujarati, 2006).

Page 55: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

36

Berikut tabel sumber dan jenis data penelitian:

Tabel 5. Sumber dan Jenis Data

No. Nama Variabel Simbol

Variabel

Satuan

Pengukuran

Sumber Data

1 Ketimpangan

Pembangunan Ekonomi

Y Indeks Perhitungan Indeks

Theil

2 PDRB PDRB Ribu Rupiah Badan Pusat Statistik

3 IPM IPM Indeks Badan Pusat Statistik

4 Jumlah Penduduk JP Ribu Jiwa Badan Pusat Statistik

B. Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman terhadap variabel-variabel

yang akan dianalisis, maka definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Ketimpangan Pembangunan Ekonomi

Ketimpangan pembangunan antar daerah dengan pusat dan antar daerah satu

dengan daerah lain merupakan suatu hal yang wajar, karena adanya perbedaan

dalam sumber daya dan awal pelaksanaan pembangunan antar daerah.

(Williamson, 1965). Ketimpangan pembangunan ekonomi di Pulau Sumatera

menggunakan Indeks Entropi Theil dan data yang digunakan dalam penelitian

ini menurut 10 Provinsi di pulau Sumatera periode 2007-2017 dalam satuan

indeks yang bersumber dari perhitungan rumus Indeks Entropi Theil.

Perhitungan Indeks Entropi Theil juga dapat menyediakan secara rinci dalam

sub unit geografis yang lebih kecil, yang akan berguna untuk menganalisis

kecenderungan konsentrasi geografis selama periode tertentu. Sebagai contoh

ketimpangan daerah dalam suatu negara dan antar sub unit daerah dalam suatu

kawasan (Kuncoro, 2012).

Page 56: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

37

2. PDRB

PDRB merupakan salah satu indikator untuk melihat kinerja perekonomian,

baik di tingkat nasional maupun regional. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah PDRB Perkapita menurut 10 Provinsi di Pulau Sumatera

periode 2007-2017 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.

3. Indeks Pembangunan Manusia

IPM menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah menjelaskan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah IPM menurut 10 Provinsi di Pulau Sumatera

periode 2007-2017 dalam satuan indeks yang bersumber dari Badan Pusat

Statistik.

4. Jumlah Penduduk

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di suatu wilayah selama 6

bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi

bertujuan untuk menetap. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

jumlah penduduk menurut 10 Provinsi di pulau Sumatera periode 2007-2017

yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.

C. Model dan Metode Analisis

Penelitian ini mengunakan model persamaan regresi data panel untuk mengetahui

bagaimana pengaruh PDRB (PDRB), IPM (IPM), Jumlah Penduduk (JP), terhadap

Ketimpangan Pembangunan Ekonomi (IT). Dengan alat analisis software

Eviews 10.

Page 57: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

38

Model umum dari analisis ini adalah:

IT = β0 + β1 LnPDRB i,t + β2 LnIPM i,t + β3 LnJP i,t

Keterangan:

IT = Indeks Theil (Indeks)

β 0 = Konstanta

β1 - β 6 = Koefisien regresi

LnPDRB = Produk Domestik Regional Bruto (Ribu Rupiah)

LnIPM = Indeks Pembangunan Manusia (Indeks)

LnJP = Jumlah Penduduk (Ribu Jiwa)

i,t = i untuk masing-masing provinsi dan t untuk tahun

Adapun rumus Indeks Ketimpangan Entropi Theil (Akita, 2003) adalah sebagai

berikut:

Td = ∑ [𝒀𝒋

𝒀] 𝒍𝒐𝒈 [

𝒀𝒋𝒀⁄

𝑵𝒋𝑵𝒊⁄

]

Keterangan:

Td = Indeks ketimpangan Entropi Theil

yj = PDRB per kapita Provinsi

y = PDRB per kapita Pulau Sumatera

Nj = Jumlah penduduk Provinsi

N = Jumlah penduduk Pulau Sumatera

D. Regresi Data Panel

Keunggulan regresi data panel menurut Wibisono (2005) antara lain :

1. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara ekspilisit

dengan mengizinkan variabel spesifik individu;

2. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel

dapat digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih kompleks.

3. Data panel mendasarkan diri pada observasi cross-section yang berulang-ulang

(time series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of

dynamic adjustment.

Page 58: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

39

4. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih

informative, lebih variatif, dan kolinieritas (multiko) antara data semakin

berkurang, dan derajat kebebasan (degree of freedom/df) lebih tinggi sehingga

dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.

5. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang

kompleks.

6. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin

ditimbulkan oleh agregasi data individu.

Dengan keunggulan tersebut maka implikasi pada tidak harus dilakukannya

pengujian asumsi klasik dalam model data panel (Gujarati, 2006). Ada beberapa

model regresi data panel, salah satunya adalah model dengan slope konstan dan

intercept bervariasi. Model regresi panel yang hanya dipengaruhi oleh salah satu

unit saja (unit cross-sectional atau unit waktu) disebut model komponen satu arah,

sedangkan model regresi panel yang dipengaruhi oleh kedua unit (unit cross-

sectional dan unit waktu) disebut model komponen dua arah. Secara umum terdapat

dua pendekatan yang digunakan dalam menduga model dari data panel yaitu model

tanpa pengaruh individu (common effect) dan model dengan pengaruh individu

(fixed effect dan random effect) dalam buku Agus Widarjono (2016).

Analisis regresi data panel adalah analisis yang didasarkan pada data panel untuk

mengamati hubungan antar satu variabel terikat dengan satu variabel bebas. Ada

tiga pendekatan dalam regresi data panel (Agus Widarjono, 2016):

1. Regresi data panel dengan Common Effect Model

Metode pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu.

Diasumsikan bahwa perilaku data antar daerah sama dalam berbagai kurun waktu.

Page 59: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

40

Model ini hanya menggabungkan kedua data tersebut tanpa melihat perbedaan

antar waktu dan individu sehingga dapat dikatakan bahwa model ini sama halnya

dengan metode OLS (Ordinary Least Square) karena menggunakan kuadrat kecil

biasa. Pada beberapa penelitian data panel, model ini seringkali tidak pernah

digunakan sebagai estimasi utama karena sifat dari model ini yang tidak

membedakan perilaku data sehingga memungkinkan terjadinya bias, namun model

ini digunakan sebagai pembanding dari kedua pemilihan model lainnya.

2. Regresi data panel dengan Fixed Effect Model

Pendekatan model ini menggunakan variabel boneka (dummy) yang dikenal dengan

sebutan model efek tetap (fixed effect) atau Least Square Dummy Variabel atau

disebut juga Covariance Model. Pada metode fixed effect, estimasi dapat dilakukan

dengan tanpa pembobot (no weighted) atau Least Square Dummy Variabel (LSDV)

dan dengan pembobot (cross section weight) atau General Least Square (GLS).

Tujuan dilakukannya pembobotan adalah untuk mengurangi heterogenitas antar

unit cross section. Penggunaan model ini tepat untuk melihat perubahan perilaku

data dari masing-masing variabel sehingga data lebih dinamis dalam

mengintrepetasi data.

3. Regresi data panel dengan Random Effect Model

Model data panel pendekatan ketiga yaitu model efek acak (random effect). Dalam

model fixed effect memasukkan dummy bertujuan mewakili ketidaktahuan kita

tentang model yang sebenarnya. Namum membawa konsekuensi berkurangnya

derajat kebebasan (degree of freedom) sehingga pada akhirnya mengurangi efisiensi

parameter. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan variabel gangguan

(error term) yang dikenal dengan random effect. Model ini mengestimasi data panel

Page 60: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

41

dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar

individu.

E. Penentuan Metode Estimasi

1. Uji Chow (CEM vs FEM)

Uji Chow merupakan pengujian untuk menentukan uji mana di antara kedua metode

yaitu metode common effect dan metode fixed effect yang sebaiknya digunakan

dalam pemodelan data panel. Hipotesis dalam uji chow ini sebagai berikut: Jumlah

observasi (n) adalah jumlah individu dikali dengan jumlah periode, sedangkan

jumlah parameter dalam model Fixed Effect (k) adalah jumlah variabel ditambah

jumlah individu. Apabila nilai F hitung lebih besar dari F kritis maka hipotesis nul

ditolak yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed

Effect. Dan sebaliknya, apabila nilai F hitung lebih kecil dari F kritis maka hipotesis

nul diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model

Common Effect (Agus Widarjono, 2016).

Sehingga hipotesis untuk uji chow sebagai berikut:

H0 : F hitung < F kritis, H0 diterima artinya model yang digunakan adalah

Common Effect Model (CEM)

Ha : F hitung > F kritis, H0 ditolak artinya model yang digunakan adalah Fixed

Effect Model (FEM)

2. Uji Hausman (FEM vs REM)

Uji Hausman merupakan pengujian yang dilakukan dalam menentukan model

Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan untuk untuk

mengestimasi data panel. Statistik uji Hausman mengikuti distribusi statistik Chi-

Page 61: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

42

Squares dengan derajat kebebasan (df) sebesar jumlah variabel bebas. Hipotesis

nulnya adalah bahwa model yang tepat untuk regresi data panel adalah model

Random Effect dan hipotesis alternatifnya adalah model yang tepat untuk regresi

data panel adalah model Fixed Effect. Apabila nilai statistik Hausman lebih besar

dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul ditolak yang artinya model yang

tepat untuk regresi data panel adalah model Fixed Effect. Dan sebaliknya, apabila

nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritis Chi-Squares maka hipotesis nul

diterima yang artinya model yang tepat untuk regresi data panel adalah model

Random Effect (Agus Widarjono, 2016).

Sehingga hipotesis untuk uji hausman sebagai berikut:

H0 : Chi - square hitung < Chi - square tabel, H0 diterima artinya model yang

digunakan adalah Random Effect Model (REM)

Ha : Chi - square hitung > Chi - square tabel, H0 ditolak artinya model yang

digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM)

F. Pengujian Statistik

1. Uji-t (Pengujian Hipotesis)

Dalam buku Agus Widarjono (2016) Uji t adalah pengujian yang digunakan untuk

mengetahui kebenaran hipotesis dari setiap data sampel yang kita bentuk. Pengujian

ini ada dua jenis yaitu pengujian satu arah ataupun pengujian dua arah. Dalam

pengujian ini hal yang penting adalah pembentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis

alternatif (Ha), selain hal tersebut dalam melakukan pengujian kita akan

membandingkan antara t tabel yang disajikan dengan t hitung yang diperoleh dalam

menentukan nilai-nilai uji t dengan ketentuan:

Page 62: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

43

a. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima

b. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak.

2. Pengaruh PDRB terhadap ketimpangan pembangunan

H0 : 𝛽1 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh antara PDRB terhadap ketimpangan

pembangunan.

Ha : 𝛽1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh antara PDRB terhadap ketimpangan

pembangunan.

3. Pengaruh IPM terhadap ketimpangan pembangunan

H0 : 𝛽2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh antara IPM terhadap ketimpangan

pembangunan.

Ha : 𝛽2 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh antara IPM terhadap ketimpangan

pembangunan.

4. Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap ketimpangan pembangunan

H0 : 𝛽3 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh antara Jumlah Penduduk terhadap

ketimpangan pembangunan.

Ha : 𝛽3 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh antara Jumlah Penduduk terhadap

ketimpangan pembangunan.

5. Uji F

Uji F adalah pengujian yang digunakan untuk menguji apakah benar bahwa seluruh

variabel bebas yang digunakan bersama-sama dapat mempengaruhi variabel terikat.

Dalam penelitian ini yang akan di uji adalah apakah benar PDRB, IPM, Jumlah

Penduduk secara bersama-sama akan mempengaruhi Ketimpangan Pembangunan

Ekonomi di Pulau Sumatera. Sama hal nya dengan uji t, uji F juga akan

Page 63: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

44

membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel. Jika nilai F hitung lebih

besar dari pada nilai F tabel maka H0 ditolak, hal ini berarti variabel independen

secara bersama – sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Begitu pula

sebaliknya jika nilai F hitung lebih kecil dari pada F tabel maka H0 diterima, hal ini

berarti variabel independen secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap

variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah :

a. Ho diterima dan Ha ditolak apabila memenuhi syarat F-hitung < F-tabel.

b. Ho tidak diterima dan Ha diterima apabila memenuhi syarat F-hitung > F-tabel.

G. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen dalam menjelaskan secara keseluruhan terhadap

variabel dependen serta pengaruhnya secara potensial dapat dilihat dari besarnya

nilai koefisien determinasi (R2). Nilai R2 dikategorikan kedalam dua hal yaitu jika

nilai R2 semakin besar (mendekati nilai 1) maka pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen lebih besar. Begitu pula sebaliknya jika nilai R2

semakin besar (mendekati nilai 0) maka pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen semakin kecil. Sehingga besaran nilai R2 berada antara 0 sampai

1 atau 0 < R2 < 1 (Gujarati, 2010).

Page 64: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh PDRB, IPM dan

Jumlah Penduduk terhadap ketimpangan pembangunan di pulau Sumatera dengan

menggunakan Indeks Entropi Theil. Setelah melakukan serangkaian proses

penelitian yang mencakup pengumpulan data dan pengolahan data serta

pembahasan, maka pada bab ini akan memberikan kesimpulan penelitian sebagai

berikut:

1. PDRB memiliki pengaruh terhadap ketimpangan pembangungan di pulau

Sumatera.

2. IPM memiliki pengaruh terhadap ketimpangan pembangungan di pulau

Sumatera.

3. Jumlah Penduduk memiliki pengaruh terhadap ketimpangan pembangungan di

pulau Sumatera.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, berikut saran - saran

yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu:

1. Dalam upaya menurunkan ketimpangan, pengembangan pusat pertumbuhan

ekonomi sangat diperlukan. Dengan memanfaatkan potensi ekonomi daerah

kemudian mendorong pembangunan daerah tersebut sehingga meningkatkan

produktivitas masyarakat dan kegiatan ekonomi wilayah lancar.

Page 65: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

64

2. Hendaknya Pemerintah khususnya untuk Pulau Sumatera perlu melakukan

upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang merata. Peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia yang merata dapat dilakukan dengan

meningkatkan pendidikan kewirausahaan, pelatihan-pelatihan kerja,

peningkatan penguasaan teknologi, dan lain-lain. Pemerintah perlu

memperhatikan kondisi Sumber Daya Manusia di Indonesia khususnya pada

Pulau Sumatera agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan merata keseluruh

wilayah agar ketimpangan semakin menurun.

3. Pemerintah perlu memperhatikan wilayah yang tidak maju dengan cara sistem

pemerintahan otonomi dana pemerintah lebih banyak dialokasikan ke daerah

terbelakang sehingga ketimpangan pembangunan antar wilayah akan cenderung

lebih rendah. Kemudian daerah terbelakang bisa berkembang dan bersaing

dengan daerah maju.

Page 66: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincoln. 2004. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. Yogyakarta: STIE

YKPN.

Arsyad, Lincoln. 2010. Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Arsyad, Lincoln. 2015. Ekonomi Pembangunan. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Asih, Widi. 2015. Analisis Ketimpangan Dalam Pembangunan Ekonomi Antar

Kecamatan Di Kabupaten Cilacap Tahun 2004-2013. Skripsi. Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.

Ayu, Puspa Ningrum. 2018. Analisis Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Di

Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2011-2015. Skripsi. Fakultas Ekonomi,

Universitas Islam Indonesia

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2004. Data Publikasi.

Badan Pusat Statistik. 2018. Diakses pada 29 Agustus 2018.

Dougherty, C. 2002. Introduction to econometrics, 2nd ed. New York: Oxford.

Ekananda, Mahyus. 2016. Analisis Ekonometrika Data Panel. Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Ellza, Alfya Rahma. 2018. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Ketimpangan Pendapatan Provinsi Di Pulau Jawa. Skripsi. Ilmu Ekonomi.

Universitas Islam Indonesia

Fulsgang, 2013, Determinants of Income Inequality: Sub-Saharan Prespective,

Thesis. Aarhus University.

Gujarati, D.N. 2003. Basic Econometrics. Edisi Keempat, International Edition.

New York: McGraw–Hill.

Gujarati, D.N. 2006. Dasar–Dasar Ekonometrika. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Page 67: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

66

Jhingan, M.L, 2004, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, Terjemahan

oleh D. Guritno, Edisi ke-1, Cetakan ke-10, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali

Pers.

Julian Simon. 1981. The Ultimate Resources (Princeton, N J, Princeton University

Press).

Khoir Akfini Didia. 2016. Analisis Ketimpangan Pembangunan di Kawasan

Kedungsepur. Universitas Negeri Semarang.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi Dan Pembangunan Daerah: Reformasi,

Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika Pembangunan: Teori, Masalah, dan

Kebijakan. Yogyakarta: STIM YKPN.

Kuncoro, Mudarajad. 2012. Masalah, kebijakan, dan politik ekonomika

pembangunan. Jakarta : Erlangga

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2007. Pulau Sumatera selalu Rawan

Gempa dan Tsunami.

Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makroekonomi. Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Nurul Huda. 2014. Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Di Indonesia.

Universitas Bung Hatta.

Rizka, Dwi Astuti. 2015. Analisis Determinan Ketimpangan Distribusi pendapatan

Di Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2005-2013. Skripsi.Ilmu

Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Rizka Mardela, Okta Putri. 2016. Analisis fakotr-faktor yang mempengaruhi

Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Di Provinsi Lampung. (Skripsi).

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung.

Septa, Sunanda. 2017. Ketimpangan Pembangunan Di Provinsi Bengkulu Dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (2011-2014). Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis, Universitas Muhammadyah Surakarta.

Sjafrizal, 2008. Ekonomi Regional, Teori dan Aplikasi. Baduose Media, Cetakan

Pertama. Padang.

Sjafrizal, 2012, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah

Indonesia Bagian Barat, Jurnal Buletin Prisma. Jakarta.

Page 68: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

67

2018. Analisis Ekonomi Regional Dan Pemerataannya Di Indonesia. Depok:

Rajawali Pers.

Suryana, 2000, Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan, Jakarta:

Salemba Empat.

Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan (Proses, Masalah, dan Dasar

Kebijkan). Jakarta: Kencana.

2010. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia: Teori dan Penemuan

Empiris. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Takahiro, Akita. 2003. Decomposing regional income inequality in China and

Indonesia using two-stage nested Theil decomposition method. Jurnal.

International Development Program, International University of Japan.

Tiim, Bonke. 2012. Country Inequality Rankings and Conversion Schemes. Jurnal.

Carsten Schorder University Of Kiel.

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi. Edisi Kelima. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Todaro, Michael P. dan Stephen C. Smith. 2003. Pembangunan Ekonomi di Dunia

Ketiga. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Todaro, Michael P., dan Stephen C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 2.

Edisi Kesembilan. Jakarta: Erlangga.

Utari Antika S. 2015. Ketimpangan Pendapatan Perkapita Di Pulau Sumatera

Tahun 2003-2013. (Jurnal). Fakultas ekonomi Universitas Riau.

United Nations Development Program. 2004. Natural Hazards.

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

Widarjono, Agus. 2016. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Keempat.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

World Bank. 2016. Menurunkan Ketimpangan Di Indonesia. The World Bank

Office Jakarta. Jakarta.

Xuan JI, Yanqing Jiang. 2018. The Difference Of Outward-Oriented Economy In

Six Provinces Of Central China Based On The Theil Index. School of

Economics and Finance, Shanghai International Studies University,

Shanghai, China.

Page 69: DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI …digilib.unila.ac.id/59455/3/3. SKRIPSI FULL TEKS TANPA... · 2019-10-21 · ABSTRAK DETERMINAN KETIMPANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

68

https://www.bps.go.id/

https://www.bps.go.id/publikasi.html

https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/Contents/Default.aspx

http://lipi.go.id/berita/pulau-sumatra-selalu-rawan-gempa-dan-tsunami-/1522

https://www.undp.org/content/undp/en/home/blog/2017/5/18/Natural-disasters-

don-t-exist-but-natural-hazards-do.html

https://www.bps.go.id/publication/2018/12/28/d15d77d47788e62899dfc980/katal

og-publikasi-bps-2018.html