pembahasan+laporan+akhir+surabaya

10
PEMBAHASAN LAPORAN AKHIR BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI BIDANG JALAN DAN JEMBATAN Hari tanggal : Senin, 23 November 2009 Tempat : Ruang pertemuan Hotel Lor In Solo 1. KAJIAN EKONOMI AKIBAT KERUSAKAN JALAN NASIONAL DI LINTAS TIMUR SUMATERA a. Isi Penelitian Permasalahan: 1. Berapa besar kerugian ekonomi akibat kerusakan jalan nasional, khususnya di Jalintim Sumatera? Tujuan: 1. Menghitung kerugian secara ekonomi akibat kerusakan jalan nasional di lintas timur Sumatera Output: 1. Nilai nominal ekonomi akibat kerusakan jalan lintas timur Sumatera Outcome: 1. Diketahuinya dampak dari kerusakan jalan 2. Diketahuinya nilai kerugian ekonomi akibat dampak fisik dari kerusakan jalan 3. Diketahuinya nilai kerugian ekonomi akibat dampak sosial dari kerusakan jalan 4. Diketahuinya nilai kerugian ekonomi total akibat kerusakan jalan Metodologi: kuantitatif. Valuasi ekonomi Kesimpulan: 1. Nilai ekonomi non BOK diperoleh 3,23 trilyun 2. Nilai BOK adalah 4,93 trilyun

Upload: aristya-dhaneswara

Post on 28-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PMNFHDG

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

PEMBAHASAN LAPORAN AKHIRBALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMIBIDANG JALAN DAN JEMBATAN

Hari tanggal : Senin, 23 November 2009Tempat : Ruang pertemuan Hotel Lor In Solo

1. KAJIAN EKONOMI AKIBAT KERUSAKAN JALAN NASIONAL DI LINTAS TIMUR SUMATERA

a. Isi Penelitian Permasalahan:

1. Berapa besar kerugian ekonomi akibat kerusakan jalan nasional, khususnya di Jalintim Sumatera?

Tujuan:1. Menghitung kerugian secara ekonomi akibat

kerusakan jalan nasional di lintas timur Sumatera

Output: 1. Nilai nominal ekonomi akibat kerusakan

jalan lintas timur Sumatera Outcome:

1. Diketahuinya dampak dari kerusakan jalan2. Diketahuinya nilai kerugian ekonomi akibat

dampak fisik dari kerusakan jalan3. Diketahuinya nilai kerugian ekonomi akibat

dampak sosial dari kerusakan jalan4. Diketahuinya nilai kerugian ekonomi total

akibat kerusakan jalan Metodologi: kuantitatif. Valuasi ekonomi Kesimpulan:

1. Nilai ekonomi non BOK diperoleh 3,23 trilyun

2. Nilai BOK adalah 4,93 trilyun3. Nilai total kerugian ekonomi akibat

kerusakan jalan di jalintim adalah 8,17 trilyun

Rekomendasi 1. Biaya perbaikan jalan nasional jalintim

seharusnya tidak melebihi nilai ekonomi2. Biaya perawatan yang dianggarkan masih

jauh lebih kecil dibandingkan potensi kerugian yang mungkin muncul.

b. Pembahasan: Metodologi:

Page 2: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

1. Perlu ditambahkan kerangka konseptual untuk menjelaskan bahwa metodologi yang dipilih hanya salah satu bagian yang dapat dipakai dalam konteks pertumbuhan ekonomi dengan memasukkan adanya biaya ekonomi kerusakan jalan, nilai ekonomi masyarakat sekitar, nilai ekonomi pengguna jalan, sehingga perlu dilengkapi dengan pendekatan lain yang terkait secara langsung dengan pertumbuhan ekonomi.

2. Perlu dijelaskan asumsi-asumsi yang digunakan (termasuk asumsi dalam penghitungan biaya kecelakaan, WTA dan WTP)

3. Perlu dijelaskan kaitan tingkat kerusakan dan tingkat kerugian ekonomi

Rekomendasi:1. Perlu dicermati lagi untuk rekomendasi :

hubungan valuasi kerugian dan anggaran pemerintah, apakah mengarah agar anggaran diperbesar? Karena valuasi ekonomi yang diteliti adalah valuasi terkait masyarakat bukan pemerintah

2. PENELITIAN SOSIAL EKONOMI OPTIMALISASI PEMANFAATAN JEMBATAN SURAMADU

a. Isi Penelitian Permasalahan:

1. Bagaimana kesiapan aspek sosial ekonomi dalam mendukung optimalisasi pemanfaatan jembatan suramadu

2. Solusi konkrit apa yang harus dilakukan terhadap permasalahan yang timbul akibat dari pembangunan jembatan Suramadu yang terkait langsung dengan masyarakat di kawasan kaki jembatan suramadu (KKJS)

Tujuan:1. Mempersiapkan aspek sosial ekonomi dalam

mendukung optimalisasi pemanfaatan jembatan suramadu

2. Merumuskan solusi konkrit permasalahan yang timbul akibat dari pembangunan jembatan suramadu yang terkait langsung dengan masyarakat di kawasan kaki jembatan suramadu

Output:

Page 3: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

1. Masukan kebijakan sosial ekonomi untuk pimpinan dalam upaya optimalisasi pemanfaatan jembatan suramadu

2. Rumusan solusi konkrit permasalahan yang timbul akibat dari pembangunan jembatan suramadu yang terkait langsung dengan masyarakat di kawasan jembatan suramadu

Outcome:1. Meningkatkan manfaat jembatan suramadu

agar lebih efektif dengan mempertimbangkan peningkatan aspek sosial ekonomi masyarakat

2. Masukan bagi badan pengelola jembatan suramadu dan pimpinan departemen dalam pengambilan kebijakan pembangunan infrastruktur ke depan

Metodologi: action research dengan pendekatan kualitatif

Kesimpulan:1. Potensi sosial ekonomi yang tumbuh di

masyarakat perlu dikembangkan secara maksimal sesuai dengan skenario tata ruang agar terjadi sinergi

2. Perlu segera dilakukan koordinasi antara pemerintah kota/daerah dengan BPPWS berkaitan dengan:

a. Penyesuaian RTRW gerbangkertosusilo

b. Studi penyediaan air bersih di madurac. Master plan dan studi kelayakan rest

area di akses jembatan suramadud. Jembatan pejalan orange. Aspek kewenangan dan beban

organisasi BPPWS Rekomendasi:

1. Kajian daya dukung dan tampung lingkungan wilayah madura

2. Pertimbangan aspek sosial ekonomi dalam penyusunan master plan dan rencana kegiatan pengembangan.

3. Pengembangan aspek potensi dan kearifan lokal.

b. Pembahasan

Permasalahan:1. Permasalahan perlu dibatasi dan diperjelas.

Belum terlihat kaitannya dengan peranan

Page 4: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

jembatan. Perlu ada matriks tentang permasalahan, indikator, cara penanganan, dan tindak lanjutnya

Kajian pustaka:1. Perlu diperjelas konsep optimalisasi

pemanfaatan2. Kajian teori perlu dicermati lagi hanya yang

benar-benar perlu/dipakai3. Perlu ditambahkan kajian hukum bagaimana

peraturan profit sharing Kompilasi data dan analisis

1. Perlu dilengkapi gambaran perubahan mindset masyarakat Madura, pengaruh struktur ekonomi pada munculnya PKL di akses Suramadu, ketahanan sosial masyarakat Madura, serta perbedaan arus lalu-lintas pada apagi dan sore hari

2. Perlu dicek kembali data-data yang mencolok seperti penurunan jumlah penumpang fery

3. Perlu ada kaitan perilaku sosek masyarakat Madura terhadap jembatan

4. Perlu ada kaitan dengan perencanaan tata ruang/ pengembangan kawasan

5. Perlu ada masukan terkait investasi dan kepemilikan tanah

6. Masalah sosial dan ekonomi masih sedikit, hanya ada masalah pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan. Bagaimana dengan pembebasan lahan bila untuk membangun industri baru?

7. Masalah sosial masih makro, padahal masalah sosial seharusnya terkait masing-masing lokasi

8. Konflik sosial disebutkan ada vertikal dan horisontal. Apa betul ada konflik horisontal, atau hanya di lokasi tertentu

9. Sikap negatif masyarakat perlu dijelaskan yang mana. Apakah karena pembebasan lahan atau kurangnya sosialisasi

Kesimpulan:1. Kesimpulan dan saran perlu disinkronkan

dengan permasalahan bagaimana kesiapan sosek dan solusi konkret.

2. Kesimpulannya harus menjawab tegas bagaimana kesiapannya, kurang siap, agak siap, sudah siap atau bagaimana.

Page 5: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

Kesimpulan tentang kesiapan sosek perlu lebih operasional

3. Perlu ditekankan bahwa permasalahan timbul karena belum ada penelitian sebelumnya sebagai nilai strategis litbang sosek

4. Kesimpulan no 2 seharusnya masuk ke saran

Rekomendasi:1. Saran perlu disinkronkan dengan

permasalahan2. Usulan rekomendasi bagaimana pengelola

jembatan memberikan insentif kepada distribusi tembakau, agar memanfaatkan jembatan jangan lewat laut

3. Masalah sosial juga direkomendasi, baik makro maupun mikro

4. Penelitian ini perlu merekomendasikan secara makro satu kegiatan payung seluruh Madura akan diapakan dan kegiatan pada lokasi tertentu yang memiliki potensi dan masalah masing-masing, termasuk perencanaan tata ruang khususnya zoningisasi.

5. Potensi dan permasalahan misalnya perencanaan jalan bisa dimasukkan untuk rekomendasi mikro

3. PENELITIAN SOSIAL EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN CABLE STAYED DI SUKABUMI

a. Isi Penelitian Permasalahan:

1. Bagaimana mempersiapkan masyarakat dan stakeholder dalam optimalisasi pemanfaatan jembatan CS dan OP nya

2. Bagaimana mengantisipasi perubahan fungsi lahan (ketersediaan lahan untuk jalan akses)

3. Bagaimana pembangunan jembatan CS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui potensi bangkitan ekonomi dan faktor produksi

Output:1. Konsep Model Pembentukan dan Perkuatan

Kelembagaan OP Partisipatif dalam Pengamanan Jembatan CS

Page 6: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

2. Alternatif Konsep Model Penyiapan Lahan untuk jalan akses

3. Alternatif konsep pengembangan potensi sosek

Outcome:1. Model Berbagi Peran Pemanfaatan Jembatan

CS 2. Peningkatan kesiagaan masyarakat &

stakeholder tentang OP dan Peningkatan Pengamanan Jembatan CS

3. Saran kepada Stakeholder terkait, tentang rencana pengembangan jalan akses dan Alternatif solusi peningkatan potensi sosial ekonomi

Metodologi: 1. Jenis : deskriptif2. Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif

Komparatif 3. Metode analisis: GIS dan PRA

Kesimpulan 1. Telah terbentuk Lembaga Operasi &

Pemeliharaan Partisipatif Jembatan KALIBAJASUCI, dengan perangkat lunaknya (konsep AD), dan akan segera dilengkapi persyaratannya

2. Telah disepakati iuran Rp 500,00 - Rp1000,00 per lintasan untuk biaya operasional organisasi

3. Jembatan CS memperpendek jalur tempuh masyarakat Sindang Resmi menuju pusat perdagangan, sehingga untuk optimalisasi diperlukan jalan akses

4. Proses pembebasan lahan kurang transparan, tidak sesuai komitmen awal, beberapa masyarakat tidak menerima ganti rugi

5. Jembatan CS dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi karena:

a. Membuka Desa Sindang Resmi yang terisolir

b. Mampu memberi efek multiplayer berupa: Keefisienan waktu dan biaya transportasi, serta Potensi ekonomi yang berprospek sebagai kawasan industri agrikultur

Page 7: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

c. Potensi Wisata Alam bumi perkemahan & wisata air yang dapat dikelola masyarakat dan Pemda

Rekomendasi1. Organisasi pengelola OP

Diperlukan Peran Pemerintah untuk pembinaan berkelanjutan Kelembagaan Kemitraan OP Partisipatif dengan Pendampingan/perkuatan Lembaga

2. Jalan aksesDiperlukannya Peningkatan jalan akses jembatan dengan proses pembebasan lahan yang tidak memberatkan masyarakat

3. Sosial ekonomiDiperlukan Peran Bapemdes, Bappeda, Camat dan Muspika memfasilitasi Pengembangan Ekonomi

4. Lain-laina. Perlu Pengawasan batas area Galian C

dalam radius 1 Km dari jembatan (BBWS Cihea-Cimandiri)

b. Perlu Studi lanjut tentang sifat aliran air Sungai Ci Mandiri dan permasalahannya (Puslitbang SDA)

c. Perlu Studi lanjut tentang jalan akses (Puslitbang Jatan)

b. Pembahasan: Latar belakang:

1. Perlu justifikasi lokasi dan pentingnya penelitian

2. Perlu disampaikan bahwa kegiatan ini mendampingi kegiatan Pusjatan yang menjadi prototype untuk di Yahukimo

3. Perlu ditekankan mengapa OP partisipatif dibutuhkan

Permasalahan:1. Permasalahan berubah/bertambah dari KAK

dan laporan pendahuluan, di KAK dan laporan pendahuluan tidak ada tentang jalan akses

Output: 1. Outputnya ada alternatif konsep model

pembebasan lahan untuk jalan akses. Sampai akhir belum ada konsep yang jelas. Apakah tetap akan dimasukkan dalam

Page 8: Pembahasan+Laporan+Akhir+Surabaya

keluaran, atau hanya ditambahkan dalam analisa

Lingkup kegiatan1. Perlu dijelaskan deskripsi jembatan dan

batas-batas penelitian (administrasi dan sosial)

Kajian pustaka1. Kajian pustaka berlembar-lembar tapi yang

langsung dipakai tidak ada Kompilasi data dan analisis

1. Potensi ekonomi perlu disebutkan sumbernya

2. Perlu dijelaskan bagaimana menghitung biaya OP 500 – 1000 per lintas

3. Bagan OP perlu dilengkapi penjelasannya4. Perlu dijelaskan pembagian peran

pemerintah dan kelompok masyarakat, termasuk tugas, tanggung jawab, dan shaing dana OP

Kesimpulan:1. Kesimpulan perlu disinkronkan dengan

permasalahan, output dan analisis Rekomendasi:

1. Masukan rekomendasi: selain lembaga OP perlu ada lembaga yang memantau perkembangan potensi ekonomi masyarakat. Harapannya, setelah cable stayed beroperasi, dan lembaganya jalan, ada peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Pemda perlu memastikan pembangunan ekonomi kawasan tersebut