pembahasan viskositas.docx
TRANSCRIPT
Pembahasan (HIKMAH FARIDA NURFAJARINI)
Viskositas adalah suatu pernyataan “ tahanan untuk mengalir” dari suatu system yang
mendapatkan suatu tekanan. semakin tinggi viskositas, semakin besar tahanannya untuk
mengalir. Viskositas dinyatakan dalam simbol η. Makin kental suatu cairan, makin besar
gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas
dispersi kolodial dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispers. Koloid-koloid berbentuk
bola membentuk sistem dispersi dengan viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang
mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan
viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel. Dibutuhkan lebih banyak energi
untuk memecah ikatan dan membuat cairan tersebut mengalir, karena cairan tersebut tersusun
dari molekul-molekul yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Tetapi ikatan ini akan
dipecahkan pada temperatur yang tinggi oleh perpindahan panas dan Ev akan menurun
dengan nyata. Viskositas cairan akan menurun jika suhu diturunkan. Fluiditas dari suatu
cairan yang merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya
temperatur.
Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer.
Ada beberapa tipe viskometer yang biasa digunakan antaralain :
a. Viskometer kapiler /Ostwald
Viskositas dari cairan newton bisa ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi
cairan tersebut untuk lewat antara 2 tanda ketika ia mengalir karena gravitasi melalui
viskometer Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang
dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat 2
tanda tersebut.
b. Viskometer Hoppler
Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga
gaya gesek = gaya berat – gaya archimides. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola
( yang terbuat dari kaca ) melalui tabung gelas yang hampir tikal berisi zat cair yang
diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga resiprok sampel. Suatu
kuantitas tertentu zat cair yang dikenalkan dalam viskositas di sebuah tabung termostat dan
kemudian ditarik oleh sulfon kedalam bulb sampai cairan berada di ketinggian tepat berada
diatas permukaan ‘a’ kemudian dibiarkan turun sampai ‘b’. Waktu yang diperlukan dari
posisi a keposisi b diukur, lalu dihitung sesuai persamaan pertama. Persamaan pertama
tidaklah sempurna dan = x.t - 0,12/t dikoreksi dengan persamaan sebagai berikut :
x = Konstanta yang tergantung pada volume cairan, jari-jari kapiler, panjang pipa, gravitasi
dan lain-lain ; t = Waktu yang terukur
Selain dengan metode viskositas ostwald dapat pula menggunakan metode viskositas
bola jatuh. Pada viskositas bola jatuh caranya adalah pertama-tama kita masukkan suatu
cairan (yang akan diukur viskositasnya) kedalam sebuah tabung. Lalu sebuah bola kecil
(dengan massa jenis dan diameter diketahui) dijatuhkan diatas permukaan cairan (Vo = nol).
Gerakan bola mula-mula turun dipercepat sampai jarak tertentu setelah itu gerakan bola
menjadi beraturan. Selama pergerakan bola mengalami gaya gesek (Fr) dan gaya apung (Fa).
Mula-mula Fr = m.a kemudian F(y) = 0 (y = konstan) sehingga W = Fa + Fr
Pada saat memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihatlah bola tersebut
mula-mula turun dengan cepat kemudian melambat hingga akhirnya sampai didasar zat cair.
Bola kecil tersebut pada saat tertentu akan mengalami sejumlah perlambatan hingga
mencapai gerak lurus beraturan. Gerakan bola kecil menjelaskan bahwa adanya suatu
kemampuan yang dimiliki zat cair sehingga kecepatan bola berubah. Hambatan-hambatan
itulah yang kita namakan sebagai kekentalan (viskositas). Akibat viskositas zat cair itulah
yang menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup drastis terhadap kecepatan bola.
Nilai koefisien viskositas yang kurang dari 1 mengambarkan bahwa zat cair yang
digunakan tidak terlalu pekat, sehingga kecepatan bola pun tidak turun terlalu jauh.
Pada perhitungan dengan menggunakan cara I dan cara II terdapat perbedaan yang cukup
jauh. Hal ini mungkin terjadi akibat adanya kesalahan pada saat pencatatan waktu, sehingga
hasil yang didapatkan pun berbeda cukup jauh.
Dengan adanya viskositas, kecepatan lapisan-lapisan fluida tidak seluruhnya sama.
Lapisan fluida yang terdekat dengan dinding pipa bahkan sama sekali tidak bergerak (v = 0),
sedangkan lapisan fluida pada pusat aliran memiliki kecepatan terbesar. Pada zat cair,
viskositas disebabkan akibat adanya gaya-gaya kohesi antar molekul. Dalam fluida ternyata
gaya yang dibutuhkan (F), sebanding dengan luas fluida yang bersentuhan dengan setiap
lempeng (A), dan dengan laju (v) dan berbanding terbalik dengan jarak antar lempeng (l).
Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakan suatu lapisan fluid dengan kelajuan tetap v
untuk luas penampang keping A