pembahasan uji.docx

6
Pada praktikum ini dilakukan uji biokimia pada bakteri. Ciri fisiologis dari suatu bakteri merupakan hal penting yang dilakukan untuk identifikasi specimen yang tak dikenal, karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda akan tampak serupa tanpa hasil uji fisologis yang memadai. Karakteristik dan klasifikasi sebagian mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun biokimia. Penentuan suatu bakteri yang belum diketahui dapat dilakukan dengan cara pengujian penambahan beberapa indicator ataupun reagent test yang dapat menimbulkan perubahan warna. Terjadinya perubahan atau tidak setelah penambahan suatu indicator atau reagent tes dapat menunjukkan dan menentukan suatu bakteri yang dimaksud jika hasil sesuai dengan ciri-ciri fisiologi dari bakteri tetentu (Nuni,2010). Pada praktikum uji biokimia ini dilakukan beberapa uji, yaitu uji fermentasi karbohidat (uji gula-gula), uji indol, uji H 2 S, Uji Urea, Uji MR, Uji VP, Uji Sitrat dan Uji Motil. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bakteri yang belum diketahui dari suatu suspense bakteri. Uji gula-gula yang dilakukan yaitu pengujian pada glukosa, sakarosa, maltose, laktosa, dan manosa. Media gula-gula termasuk media identifikasi, media identifikasi

Upload: nurmayanti

Post on 06-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBAHASAN UJI.docx

Pada praktikum ini dilakukan uji biokimia pada bakteri. Ciri fisiologis dari

suatu bakteri merupakan hal penting yang dilakukan untuk identifikasi specimen yang

tak dikenal, karena secara morfologis biakan ataupun sel bakteri yang berbeda akan

tampak serupa tanpa hasil uji fisologis yang memadai. Karakteristik dan klasifikasi

sebagian mikroba seperti bakteri berdasarkan pada reaksi enzimatik ataupun

biokimia. Penentuan suatu bakteri yang belum diketahui dapat dilakukan dengan cara

pengujian penambahan beberapa indicator ataupun reagent test yang dapat

menimbulkan perubahan warna. Terjadinya perubahan atau tidak setelah penambahan

suatu indicator atau reagent tes dapat menunjukkan dan menentukan suatu bakteri

yang dimaksud jika hasil sesuai dengan ciri-ciri fisiologi dari bakteri tetentu

(Nuni,2010).

Pada praktikum uji biokimia ini dilakukan beberapa uji, yaitu uji fermentasi

karbohidat (uji gula-gula), uji indol, uji H2S, Uji Urea, Uji MR, Uji VP, Uji Sitrat dan

Uji Motil. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bakteri yang belum diketahui

dari suatu suspense bakteri.

Uji gula-gula yang dilakukan yaitu pengujian pada glukosa, sakarosa, maltose,

laktosa, dan manosa. Media gula-gula termasuk media identifikasi, media identifikasi

termasuk perbenihan yang digunakan untuk menentukan jenis bakteri. Media gula-

gula ini merupakan air pepton yang ditambahkan dengan gula tertentu (Radji,2010).

Uji gula-gula ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya fermentasi dari suatu

bakteri membentuk asam. Fermentasi merupakan salah satu aktivitas biokimia yang

dilakukan oleh mikroba. Fermentasi adalah proses pengubahan senyawa

makromolekul organik menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh aktivitas mikroba.

Indikator yang digunakan dalam pengujian gula-gula ini adalah indicator merah fenol,

indicator merah fenol adalah indicator dengan rentang pH 6,4-8 dengan perubahan

warna pada suasana asam berwarna kuning sehingga hasil dapat dinyatakan positif

dan terjadinya pembentukan suatu gas didalam tabung durham yang dipasang terbalik

Page 2: PEMBAHASAN UJI.docx

pada tabung reaksi. Tabung durham adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi

produksi gas yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Tabung ini berukuran kecil dan

ditempatkan di dalam tabung reaksi yang berisi ciaran pertumbuhan bakteri. Produksi

gas diamati pada bagian ujung tabung durham setelah cairan diinkubasikan

(Murray,2005).

Pengujian gula-gula ini ditunjukkan oleh semua sampel yang bewarna merah.

Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan suspensi bakteri dengan menggunakan

ose pada larutan gula-gula. Namun sebelum dilakukan pengambilan suspense bakteri,

ose harus difiksasi terlebih dahulu agar terhindar dari pengruh lain yang dapat

mempengaruhi hasil dari pengujian. Pada saat pengambilan bakteri dengan

menggunakan ose, pastikan ose dalam keadaan tidak panas karena jika dalam

keadaan panas dapat menyebabkan bakteri mati, sehingga pada saat diuji dengan

larutan uji tidak akan menimbulkan peubahan atau adanya aktivitas dari suatu bakteri.

Untuk mengindari hal tersebut, maka setelah ose dipanaskan ose didinginkan dengan

cara diangin-anginkan namun tetap harus dekat dengan api. Setelah ose dingin, maka

pengambilan bakteri dapat dilakukan dengan mencelupkan ose ke dalam suspense

bakteri. Namun sebelum ose dicelupkan, suspense bakteri harus dikocok terlebih

dahulu untuk menghindari bakteri yang mengendap pada suspense tersebut.

Pengambilan tetap harus dekat dengan api untuk menghindari pengaruh lain yang

dapat mempengaruhi hasil pengujian. Bakteri diambil satu ose saja dan dimasukkan

ke dalam larutan uji dengan cara dikocok perlahan, namun pada saat mengocok

perlahan jangan sampai terbentuk gas karena dapat menimbulkan reaksi palsu atau

salah. Setelah dimasukkan suspense bakteri ujung tabung difiksasi sebelum ditutup

dengan menggunakan kapas dan kain kassa. Perubahan dari suatu larutan uji yang

telah ditambahkan dengan suspense bakteri dapat dilihat setelah larutan uji

diinkubasikan slama 18-24 jam pada suhu 37oC.

Pada pengujian gula-gula yaitu glukosa, sakarosa, maltose, laktosa, dan

manosa setelah ditambahkan suspense bakteri dan diinkubasikan dapat diketahui hasil

Page 3: PEMBAHASAN UJI.docx

yaitu, pada larutan uji glukosa hasil pengujian positif ditandai dengan perubahan

warna dari merah ketika sebelum diinkubasikan menjadi kuning setelah

diinkubasikan, sehingga dapat diketahui adanya aktifitas dari suatu bakteri dalam

membentuk asam pada fermentasi glukosa, dan juga terdapat gelembung pada tabung

durham yng dipasang terbalik pada tabung, hal ini menunjukkan bahwa bakteri

menghasilkan gas hasil dari fermentasi bakteri. Tujuan tabung durham dipasang

terbalik agar gas yang terbentuk dapat tertampung dalam tabung tersebut. Sehingga

pengujian dengan glukosa memberikan hasil positif (Murray,2005).

Pengujian larutan sakarosa memberikan perubahan warna dari merah menjadi

kuning hal ini menunjukkan bakteri membentuk asam dari fermentasi glukosa, dan

terdapat gelembung pada tabung durham sehingga bakteri menghasilkan gas, namun

gas yang dihasilkan bakteri pada pengujian dengan larutan sakarosa menghasilkan

sedikit gelembung daripada pengujian dengan larutan yang lainnya, hal ini

dipengaruhi oleh gas yang dihasilkan oleh bakteri sedikit. Pengujian dengan sakarosa

memberikan hasil positif. Pengujian dengan larutan laktosa, maltose dan manosa juga

memberikan perubahan warna yaitu dari warna merah sebelum diinkubasikan dan

berwarna kuning setelah diinkubasikan, dan terbentuk gas pada tabung durham yang

terdapat dalam tabung reaksi.

Semua pengujian pada larutan gula-gula memberikan hasil yang positif yang

ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi kuning setelah diinkubasikan

karena bakteri membentuk asam dan ditandai dengan adanya gelmbung gas pada

tabung durham karena dalam proses fermentasinya bakteri dapat menghasilkan gas

sehingga terdapat gelembung, dari pengujian gula-gula ini dapat diketahui adanya

aktifitas bakteri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Page 4: PEMBAHASAN UJI.docx

DAFTAR PUSTAKA

Murray. 2005. Buku Ajar Mikrobiolog.Jakarta:EGC

Nuni.2010.Uji Biokimia. Available at http://nunil08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/uji-

biokimia-metabolisme-bakteri/ [diakses pada tanggal 03 Oktober 2015]

Radji, Maksum.dr. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi. Jakarta:EGC