pembahasan pharmakovigilance
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Pembahasan Pharmakovigilance
1/4
-
8/10/2019 Pembahasan Pharmakovigilance
2/4
3. Hilangnya fungsi ginjal, ini dapat diukur dengan metode biokimia standar saat
ini.
Sebagai Informasi yang terkait dengan penggunaan obat CKD/ dialisis adalah suatu
hal yang baik namun itu terbatas. Hal ini penting karena Neprhologists dan profei
kesehatan lainnya bisa mengelola pasien dengan penyakit gagal ginjal stadium akhir
untuk memahami konsep dan implementasi pharmakovigilance. Hal ini akan
memberikan kontribusi untuk keselamatan pasien. Organisasi profesi nefrologi
mengembangkan indikator keselamatan pasien untuk meningkatkan keamanan obat
CKD yang spesifik dari efek samping obat yang digunakan. Indikator keamanan
pasien tersebut dikembangkan oleh American Society of Nephrology. Hal ini semakin
menekankan perlunya pemahaman dan implementasi pharmakovigilance dalam
praktek klinis sehari-hari.
Reporting Pharmakovigilance
Sebuah perbedaan penting antara pasca pemasaran-pemasaran dalam pelaporan efek
samping obat secara klinis, bahwa pelaporan efek samping obat adalah wajib dalam
pengaturan praktek klinis, tetapi sebagian besar tidak melaporkannya. Dengan demikian tidak
dilaporkannya efek samping obat pasca pemasaran-dalam pemasaran adalah fenomena yang
diakui sementara dan sulit untuk memprediksinya, tingkat underreporting dalam sistem
pelaporan mungkin lebih dari 90 %. Meskipun tdak dilaporkan di Prancis antara tahun 1998
dan 2004 dalam analisis obat, sebanyak 21 obat ditarik dimana 19 kasus penarikan
menyangkut pelaporan efek samping obat. Salah satu alasan utama untuk tidak melaporkan
efek samping obat tersebut adalah banyak orang-orang percaya tidak perlu untuk melaporkanefek samping obat tersebut. Sayangnya, dengan tidak melaporkan ini akan mengakibatkan
perubahan frekuensi yang akan semakin meningkat dalam efek samping obat, perubahan
dalam praktek klinis, penggunaan obat lain seperti obat herbal dsb, atau interaksi obat yang
tidak mungkin akan mengakibatkan pasien baru yang tidak dapat dipahami sepenuhnya.
Peran Profesi/ Petugas Kesehatan (HCP)
Banyak profesi/ petugas kesehatan yang tidak memainkan peranan penting mereka
dalam membantu menentukan profil dan manfaat dan resiko obat. Tidak seperti pada saat uji
klinis, dimana perusahaan melakukan uji klinisuntuk dapat menetapkan mengenai rincianmedis yang dilaporkan. Dalam kasus pasca-pemasaran, bahkan pada keadaan buruk yang
dilaporkan berdasarkan penjelasan dari pelapor saja. Hal ini dapat mengakibatkan kurannya
informasi yang detail yang dapat menyebabkan kesulitan dalam menilai, atau ada atau
tidaknya hubungan sebab akibat antara pemberian obat dan terjadinya efek samping.
Ada peraturan yang mengatur suatu perusahaan untuk menindaklanjuti setiap laporan
dari suatu peristiwa/ kejadian buruk untuk mendapatkan suatu informasi yang cukup untuk
membantu menentukan penilaian kausal/ penyebab.
-
8/10/2019 Pembahasan Pharmakovigilance
3/4
Role of Patient
Hal ini penting untuk mempertimbangkan peran pasien dialisis dalam identifikasi efek
samping dan masalah keamanan obat yang potensial. Pasien dialisis harus dipantau baik itu
mengenai informasi mengenai penggunaan obat, manajemen pengobatannya untuk
mengetahui setiap detik perubahan kondisi mereka di ruang dialisis tersebut. Pemantauan
yang tepat terhadap pasien mengenai gejala dan informasi suatu obat akan membantu
mengetahui sebab akibat dari efek samping suatu obat.
Pharmakovigilance and signal detection
Sebuah sinyal keselamatan didefinisikan sabagai informasi keselamatan yang
menunjukkan hubungan sebab-akibat yang potensial antara perawatan medis dan produk obat
yang bisa mewakili perubahan profil keamanan suatu produk.
Sebagai contoh dalam proses ini adalah banyaknya penarikan dari obat dialisis
peritonial (PD), Nutrineal (Baxter Healthcare Corporation, Deerfield, IL, USA) yang
terjadi di Eropa pada bulan Oktober 2010,12 Baxter mulai menerima sejumlah laporan
peritonitis aseptik terkait dengan satu lot spesifik Nutrineal. Pelapor menginformasikan
bahwa Baxter peritonitis memberikan informasi yang terbatas mengenai pemeriksaan
laboratorium, informasi mengenai bagaimana cara penghentian obat Nutineal, tidak
memberikan informasi mengenai solusi lain dalam peanganan PD, efek sampingnya, dan
tidak menginformasikan bagaimana waktu penggunaan yang tepat.
Contoh dalam kehidupan nyata ini telah menggambarkan bagaimana pentingnya
mengidentifikasi efek samping dan juga kebutuhan untuk profesi kesehatan lainnya untuk
melaporkan tidak hanya efek sampingnya, ada tmabahan seperti nomor lot, hubungan
temporal antara pemberi obat dan keadaannya dan tindakan yang diambil untuk mengurangi
keadaan terburuk dalam dunia medis. Dalam kasus ini unit pertama yang melaporkan kasus
telah melihat perubahan tersebutdan jumlahnya sangat tinggi. Sementara semua efek samping
individu harus dilaporkan juka terjadi perubahan karakteristikklinis dari PD komplikasi yang
dikenal (misalnya peritonitis) yang perlu dicatat.
Contoh Kasus yang mengarah pada tindakan dari data post marketing
Ketika Pharmakovigilance ditingkatkan dan mempunyai aturan dalam post marketing,
Masyarakat menjadi lebih sadar akan keselamatan dalam penggunaan obat. Kasus-kasus yang
menjadi perbincangan telah menjadikan suatu isyarat mengenai keselamatan dalam
penggunaan obat terlebih lagi adanya pengadilan klinis yang akan mendorong kearah
tindakan pidana maupun penarikan produk dari pasaran.
Icodextrin dan Interaksi
Extraneal ( Icodextrin) (Baxter Healthcare corporation) adalah solusi PD yang
mengandung koloid osmotik agen Icodextrin, polimer glukosa yang larut dalam air.
-
8/10/2019 Pembahasan Pharmakovigilance
4/4
Sementara Extraneal dipantau selama uji klinis, terjadi kasus yang tak terduga dan langka
muncul hingga penggunaan Extraneal digunakan secara meluas. Icodextrin dimetabolisme
menjadi oligosakarida termasuk maltosa dan molekul berat lainnya. Glucometer merupakan
alat yang sangat spesifik dalam mengukur bukan hanya glukosa saja tetapi juga metabolit
seperti maltosa. Kehadiran maltosa dapat menyebabkan pembacaan glukosa palsu meningkat,halmini menyebabkan pemberian insulin lebih meningkat/ dibutuhkan pada pasien yang
menggunakan alat glucometers ini. Pemberian insulin yang lebih banyak dari yang diperlukan
dapat mengakibatkan hipoglikemia yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, koma,
kerusakan neurologis, dan bahkan kematian. Selain itu, pengukuran glukosa darah palsu
meningkat karena adanya gangguan maltosa yang dapat menutupi hipoglikemia sehingga
tidak diobati dan akhirnya akan mendapatkan konsekuensi yang sama.
Kasus ini seharusnya tidak terjadi dalam uji klinis Extraneal, tetapi setelah
diidentifikasi sebagai Baxter mulai menerima kasus pembacaan glukosa palsu yang
meningkat setelah peluncuran produk tersebut. Kasus yang dapat mengancam jiwa ini,dilaporkan dan dipublikasikan dari pasien yang berumur 59 tahun yang dirawat. Selama
periode pra operasi sudah diberitahukan oleh profesi kesehatan bahwa penggunaan Extraneal
memerlukan glucometer tertentu. Ketika pasien dipindahkan pasca operasi ke ICU pesan
tersebut tidak diindahkan, hasilnya pembacaan pada glukosa non spesifik pada monitor ICU
memberikan kadar glukosa yang terlalu tinggi shingga membutuhkan banyak insulin,
akhirnya pasien hipoglikemik dan akhirnya meninggal di ICU.
Hal ini menyebabkan banyak tindakan yang harus dilakukan untuk meningkatkan
keselamatan pasien, termasuk memperbarui labelobat dengan peringatan. Selain itu
memberikan pelatihan dan pendidikan kepada semua pasien dan ahli ginjal yangmenggunakan Extraneal untuk
Quinolon dan Pecahnya Tendon
Penggunaan antibiotik Quinolon telah dikaitkan dengan pecahnya tendon. Resiko ini
telah diidentifikasi sebagian besar berdasarkan pada pasca-pemasaran dan data uji klinis.
Banyak dokter yang melaporkan dan memberikan alasan kepada produsen antibiotik, mereka
percaya bahwa itu adalah Biologis yang masuk akal namun efek samping ini pertama kali
dilaporkan dalam jurnal medis sebagai laporan kasus. Laporan ini menyebabkan pemberian
kotak peringatan disemua label Quinolon. Ini adalah elevansi khusus pada pasien dialisiskarena penggunaan antibiotik Quinolon.