pembahasan lapangan.docx

3
4.2. Pembahasan 4.2.1. Data Lapangan Dari hasil pengolahan data didapat nilai Hs (Tinggi Gelombang Signifikan) pada stasiun 3 lebih besar dari data pada stasiun yang lain, hal ini mungkin dikarenakan pada stasiun 3 cuaca berubah drastis dari awalnya cerah menjadi mendung sehingga tekanan udara pada daerah pengamatan lebih rendah sehingga angin yang bergerak lebih kencang dari sebelumnya. Selain itu, arah anginnya juga berubah-ubah. Untuk nilai periode gelombang juga diperoleh lebih tinggi dari stasiun lainnya, sehingga dapat disimpulkan akibat nilai tinggi gelombang yang tinggi sehingga periode yang dibutuhkan untuk perambatan gelombang dari puncak dan lembah juga besar. Awalnya puncak dan lembah gelombang tidak terlalu jauh terhadap SWL tapi pada saat jam 13.10 hingga 13.30 kecepatan angin bertambah hingga 4 samapai 6.9 sehingga terlihat pada grafik bahwa nilai puncak dan lembahnya lebih terlihat jauh dari SWL. Untuk setiap stasiun grafik tidak terlalu jauh berbeda, hanya pada saat jam 13.00 mengalami perubahan gelombang yang terlalu signifikan, hal tersebut dikarenakan pengukuran terjadi saat cuaca sudah mulai berubah menjadi berangin dan mendung sehingga energi gelombang yang tebentuk lebih jauh berbeda dari stasiun yang lain dan pengamatan yang lain. Gelombang ini masuk ke dalam jenis gelombang yang dipengaruhi oleh angin serta gaya tarik bumi (gravity) serta termasuk di kedalaman yang dangkal. Hal tersebut dibuktikan dari bentuk grafik yang tidak terlalu jauh melebihi gambaran seperti gelombang kapiler apalagi tsunami. 4.1.1. Statistika dan Spektrum Gelombang IV.1.1.1 Estimasi Tz

Upload: nur-rachmah

Post on 14-Sep-2015

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

4.2. Pembahasan4.2.1. Data LapanganDari hasil pengolahan data didapat nilai Hs (Tinggi Gelombang Signifikan) pada stasiun 3 lebih besar dari data pada stasiun yang lain, hal ini mungkin dikarenakan pada stasiun 3 cuaca berubah drastis dari awalnya cerah menjadi mendung sehingga tekanan udara pada daerah pengamatan lebih rendah sehingga angin yang bergerak lebih kencang dari sebelumnya. Selain itu, arah anginnya juga berubah-ubah. Untuk nilai periode gelombang juga diperoleh lebih tinggi dari stasiun lainnya, sehingga dapat disimpulkan akibat nilai tinggi gelombang yang tinggi sehingga periode yang dibutuhkan untuk perambatan gelombang dari puncak dan lembah juga besar. Awalnya puncak dan lembah gelombang tidak terlalu jauh terhadap SWL tapi pada saat jam 13.10 hingga 13.30 kecepatan angin bertambah hingga 4 samapai 6.9 sehingga terlihat pada grafik bahwa nilai puncak dan lembahnya lebih terlihat jauh dari SWL. Untuk setiap stasiun grafik tidak terlalu jauh berbeda, hanya pada saat jam 13.00 mengalami perubahan gelombang yang terlalu signifikan, hal tersebut dikarenakan pengukuran terjadi saat cuaca sudah mulai berubah menjadi berangin dan mendung sehingga energi gelombang yang tebentuk lebih jauh berbeda dari stasiun yang lain dan pengamatan yang lain. Gelombang ini masuk ke dalam jenis gelombang yang dipengaruhi oleh angin serta gaya tarik bumi (gravity) serta termasuk di kedalaman yang dangkal. Hal tersebut dibuktikan dari bentuk grafik yang tidak terlalu jauh melebihi gambaran seperti gelombang kapiler apalagi tsunami.4.1.1. Statistika dan Spektrum Gelombang 4.1.1.1 Estimasi Tz Nilai Tz, Ty, dan Tx sangat dipengaruhi oleh nilai Nz, Nx, dan Ny. Dimana nilai Nx, Ny, Nz ini adalah jumlah gelombang yang dapat melampaui SWL. Besar atau banyaknya Nx, Ny, dan Nz ini sangat dipengaruhi oleh energi pembangkit gelombang, yaitu angin. Apabila angin semakin kencang dan durasinya semakin lama maka tinggi gelombang akan semakin besar, sehingga semakin besar jumlah gelombang yang dapat melampaui SWL. Sesuai persamaan Estimasi Tz, nilai Tz berbanding terbalik dengan nilai Nz. Jika nilai Nz semakin besar makan nilai Tz semakin kecil. Berdasarkan perhitungan nilai Periode pada Zero up-crossing, zero down crossing, dan crest to trough diperoleh hasil secara berturut-turut, yaitu 3.1008 s, 33.6449 s, dan 3.1008 s. Dari hasil tersebut terlihat periode pada zero down crossing memiliki hasil terbesar karena jumlah Ny atau jumlah gelombang yang diukur dari SWL menuju lembah gelombang yaitu sebesar 107 gelombang. Padahal Nx, dan Nz jumlahnya 1161. Seperti penjelasan di atas, jumlah N sangat dipengaruhi oleh angin, pada saat pengukuran gelombang cuaca perairan yang awalnya cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung dan angin bertiup kencang. Karena angin bertiup kencang maka lembah gelombang lebih tinggi dari nilai SWL, dimana nilai SWLnya sebesar 106 cm. Sehingga jumlah Ny hanya sedikit bila dibandingkan jumlah Nx dan Nz yang jauh melampaiu nilai SWL.4.1.1.2 Estimasi E dan Hs Estimasi E dan Hs berdasarkan hasil perhitungan dengan metode zero up crossing , zero downcrossing dan crest to trouhg menghasilkan data yang sama. Sementara untuk tinggi signifikan berdasarkan hasil estimasi E dan Hs adalah sama. Namun tinggi (H) gelombang zero up crossing mendekati 2 kali amplitudo x puncak gelombang.4.1.1.3. Estimasi Hmax dari E dan TzEstimasi Hmax selama 1 jam ini menghasilkan data seperti pada tabel 4. Dimana data yang dihasilkan semakin lama akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya periode dan tinggi gelombang yang terjadi statistik ini dilakukan untuk mengestimasi tinggi gelombang desain.4.1.2 Perbandingan Hasil Pengukuran Lapangan dengan EstimasiPerbandingan antara hasil pengukuran lapangan dengan estimasi sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda karena data yang dihasilkan sama hanya untuk pengukuran estimasi gelombang, periode yang didapatkan dari hasil pengukuran gelombang diurutkan terlebih dahulu dari yang kecil ke yang besar. Sehingga hasil yang diperoleh dari perhitungan estimasi sedikit berbeda dengan data pengukuran lapangan.